70
1 PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 5 KARANGANYAR TAHUN 2009 Skripsi Oleh : PANJI YULIANTO K 4605033 Jurusan : Penjaskesrek FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

  • Upload
    lamque

  • View
    250

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

1

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN

KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR

PASS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII

SMP NEGERI 5 KARANGANYAR TAHUN 2009

Skripsi

Oleh :

PANJI YULIANTO

K 4605033

Jurusan : Penjaskesrek

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

2

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN

KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR

PASS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII

SMP NEGERI 5 KARANGANYAR TAHUN 2009

Oleh :

PANJI YULIANTO NIM. K4605033

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A 2010

Page 3: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

3

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Drs. H. Wahyu Sulistyo, M.Kes.

NIP. 19490505 198503 1 001

Pembimbing II

Waluyo, S.Pd. M.Or.

NIP. 19720617 199802 1 001

Page 4: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

4

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari : Jum’at

Tanggal : 16 April 2010

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Drs. H. Sunardi, M. Kes

Sekretaris : Dra. Hanik Liskustyawati, M. Kes

Anggota I : Drs. H. Wahyu Sulistyo, M. Kes

Anggota II : Waluyo, S.Pd. M.Or

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

5

ABSTRAK

Panji Yulianto PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 5 KARANGANYAR TAHUN 2009. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, November 2009.

Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui : (1) Perbedaan pengaruh

pendekatan pembelajaran pass atas dengan metode bermain dan berlatih terhadap

hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5

Karanganyar tahun 2009. (2) Perbedaan pengaruh koordinasi mata-tangan tinggi

dan koordinasi mata-tangan rendah terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009. (3) Ada tidaknya

interaksi antara pendekatan pembelajaran pass atas dan koordinasi mata-tangan

terhadap hasil belajar passing atas dalam permainan bolavoli pada siswa putra

kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian ini

adalah siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009 berjumlah

134. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan rumus eksperimen dari

Widodo J. Pudjirahardjo, Herjanto Poernomo dan Moh. Hasan Machfoed

sehingga di dapat sampel sebanyak 27 siswa. Teknik pengumpulan data dengan

tes dan pengukuran. Data yang dikumpulkan yaitu kemampuan koordinasi mata-

tangan dan keterampilan pass atas bolavoli. Teknik analisis data yang digunakan

adalah ANAVA 2 X 2 dan uji Newman Keuls.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Ada

perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dengan metode bermain dan

berlatih terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP

Negeri 5 Karanganyar tahun 2009. Dari hasil analisis data menunjukkan Fo =

146,308 > Ft = 4,26. Pengaruh yang ditimbulkan dari pendekatan pembelajaran

passing atas dengan metode bermain lebih baik daripada menggunakan metode

berlatih dengan rata-rata peningkatan 2,0 dan 1,57. (2) Ada perbedaan antara

Page 6: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

6

koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terhadap hasil

belajar pass atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar

tahun 2009. Dari hasil analisis data menunjukkkan Fo = 145,154 > Ft = 4,26.

Pengaruh yang ditimbulkan oleh siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan

tinggi lebih baik dibandingakn siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan

rendah dengan rata-rata peningkatan 1,93 dan 1,64. (3) Ada interaksi antara

pendekatan pembelajaran pass atas dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil

belajar pass atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar

tahun 2009. Dari hasil analisis data menunjukkan Fhitung = 288,462 > Ftabel = 4,26

(Fhitung > Ftabel ).

Page 7: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

7

MOTTO

˜ Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling berguna bagi orang lain.

(HR. Al

Qodla’iy)

˜ Cukup kerja untuk dilakukan, dan cukup tenaga untuk bekerja.

(Rudyard Kipling)

˜ Anda tidak akan menemukan waktu untuk apapun. Jika anda menginginkan waktu

anda harus berjuang.

(Charles buxton)

Page 8: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

8

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

Bapak dan Ibu tercinta, terimakasih atas doanya

Adik-adiku tersayang

Someone yang selalu mendukungku

Teman-teman Angkatan 2005

Adik-adik JPOK FKIP UNS

Almamater

Page 9: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

9

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. H. Wahyu Sulistyo, M. Kes. sebagai pembimbing I dan Waluyo, S.Pd.,

M.Or. sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Kepala SMP Negeri 5 Karanganyar yang telah memberikan ijin untuk

mengadakan penelitian.

6. Siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009 yang telah

bersedia menjadi sampel penelitian.

7. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang

Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat

bermanfaat.

Surakarta, Januari 2010

Penulis

Page 10: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

10

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

HALAMAN PENGAJUAN....................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... iv

ABSTRAK................................................................................................. v

MOTTO ..................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN...................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................... ix

DAFTAR ISI.............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xv

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1

B. Identifikasi Masalah.............................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................. 5

D. Perumusan Masalah .............................................................. 5

E. Tujuan Penelitian .................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ................................................................ 6

BAB II. LANDASAN TEORI.................................................................. 7

A. Tinjauan Pustaka................................................................... 7

1. Pembelajaran................................................................... 7

a. Pengertian Pembelajaran........................................... 7

b. Komponen-komponen Desain Pembelajaran............ 7

2. Pendekatan Pembelajaran ............................................... 8

a. Pengertian Pendekatan pembelajaran........................ 8

b. Macam-macam Pendekatan Pembelajaran................ 10

Page 11: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

11

3. Bermain........................................................................... 11

a. Pengertian Bermain................................................... 11

b. Pengaruh Bermain bagi Perkembangan Anak .......... 12

c. Pendekatan Pembelajaran Bermain........................... 12

4. Berlatih............................................................................ 13

a. Pengertian Berlatih.................................................... 13

b. Pengaruh Berlatih bagi Perkembangan Anak ........... 14

c. Pendekatan Pembelajaran Berlatih............................ 14

5. Karakter Siswa SMP ....................................................... 15

a. Usia Anak SMP......................................................... 15

b. Karakteristik-karakteristik Anak SMP...................... 16

c. Dorongan Dasar Anak............................................... 17

d. Ciri-ciri Perubahan Akibat Belajar Gerak................. 18

6. Permainan Bolavoli......................................................... 18

a. Pengertian Permainan Bolavoli................................. 18

b. Passing Bolavoli ....................................................... 19

c. Hakikat Hasil Belajar Pass Atas Bolavoli ................ 20

7. Koordinasi ....................................................................... 22

a. Pengertian Koordinasi............................................... 22

b. Kegunaan Koordinasi................................................ 23

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Koordinasi ........ 23

d. Macam-macam Koordinasi ....................................... 24

e. Koordinasi Mata-Tangan .......................................... 25

f. Peranan Koordinasi Mata-Tangan dengan Keterampilan

Pass Atas Bolavoli .................................................... 25

B. Kerangka Pemikiran........................................................... 26

C. Perumusan Hipotesis.......................................................... 28

BAB III. METODE PENELITIAN......................................................... 29

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 29

B. Metode Penelitian .............................................................. 29

C. Variabel Penelitian............................................................. 31

Page 12: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

12

D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ........................ 31

E. Teknik Pengumpulan Data................................................. 32

F. Teknik Analisis Data.......................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................. 39

A. Deskripsi Data.................................................................... 39

B. Mencari Realibilitas ........................................................... 41

C. Uji Prasyarat Analisis......................................................... 42

1. Uji Normalitas.............................................................. 42

2. Uji Homogenitas .......................................................... 43

D. Pengujian Hipotesis............................................................ 43

1. Pengujian Hipotesis Pertama ....................................... 45

2. Pengujian Hipotesis Kedua .......................................... 45

3. Pengujian Hipotesis Ketiga.......................................... 45

E. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................. 46

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN.................................... 49

A. Simpulan ............................................................................ 49

B. Implikasi............................................................................. 49

C. Saran ............................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 51

LAMPIRAN ............................................................................................... 53

Page 13: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

13

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Rangkaian Gerakan Pass Atas Bolavoli .................................. 22

Gambar 2. Grafik Nilai Rata-Rata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir

Kemampuan Pass Atas Bolavoli Berdasarkan Tiap

Kelompok Pembelajaran dan Koordinasi Mata-Tangan.......... 40

Gambar 3. Grafik Nilai Rata-rata Peningkatan Kemampuan Pass Atas

Bolavoli antar Kelompok Perlakuan ........................................ 41

Gambar 4. Bentuk Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan

Koordinasi Mata-Tangan ......................................................... 48

Gambar 5. Tes Koordinasi Mata-Tangan................................................... 76

Gambar 6. Tes Keterampilan Pass Atas .................................................... 78

Page 14: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

14

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Ringkasan Angka-Angka Statistik Deskriptif Data Hasil

Kemampuan Pass Atas Bolavoli Menurut Kelompok

Penelitian..................................................................................... 39

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Kemampuan Pass Atas

Bolavoli pada Data Tes Awal ..................................................... 41

Tabel 3. Range Kategori Reliabilitas ........................................................ 42

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas dengan Lilliefors........................................ 42

Tabel 5. Hasil Uji Bartlet .......................................................................... 43

Tabel 6. Ringkasan Nilai Rerata Kemampuan Pass Atas Bolavoli

Berdasarkan Pembelajaran Bermain dan Berlatih Sebelum dan

Sesudah Diberi Perlakuan ........................................................... 43

Tabel 7. Ringkasan Analisis Anava Faktorial 2 x 2................................... 44

Tabel 8. Hasil Uji Rentang Newman Keuls setelah Anava ....................... 44

Tabel 9. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor

Utama terhadap Hasil Belajar Pass Atas Bolavoli...................... 47

Page 15: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

15

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Awal Tes Kemampuan Pass Atas ............................. 54

Lampiran 2. Data Tes Kemampuan Koordinasi Mata-Tangan............... 57

Lampiran 3. Data Tes dan Re-Tes Awal Kemampuan Pass Atas .......... 60

Lampiran 4. Kelompok Sampel Penelitian dan Klasifikasinya.............. 61

Lampiran 5. Uji Reliabilitas Data Tes Awal Kemampuan Pass atas ..... 62

Lampiran 6. Uji Normalitas.................................................................... 64

Lampiran 7. Uji Homogenitas Data Tes Awal Pada Kelompok Sampel

Penelitian............................................................................ 66

Lampiran 8. Data Tes Akhir Kemampuan Pass Atas............................. 67

Lampiran 9. Rekapitulasi Data Tes Awal, Tes Akhir dan Peningkatan

Kemampuan Pass Atas ...................................................... 68

Lampiran 10. Deskripsi Data Hasil Peningkatan Rata-Rata antar

Kelompok Sampel sebagai Persiapan Analisis Anava

Faktorial 2 x 2. ................................................................... 70

Lampiran 11. Hasil Uji Rata-rata Rentang Newman-Keuls...................... 72

Lampiran 12. Petunjuk Pelaksanaan Tes dan Pengukuran Koordinasi

Mata-Tangan ...................................................................... 74

Lampiran 13. Petunjuk Pelaksanaan Tes Keterampilan Pass Atas

Bolavoli .............................................................................. 77

Lampiran 14. Konsep Pembelajaran Pass Atas Bolavoli dengan

Pendekatan Bermain .......................................................... 79

Lampiran 15. Konsep Pembelajaran Pass Atas Bolavoli dengan

Pendekatan Berlatih ........................................................... 83

Lampiran 16. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian................................. 88

Lampiran 17. Pengajuan Judul ................................................................. 91

Lampiran 18. Validasi Proposal Skripsi ................................................... 92

Lampiran 19. Permohonan Ijin Menyusun Skripsi................................... 93

Page 16: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

16

Lampiran 20. Permohonan ijin Research / Try Out ke Rektor UNS........ 94

Lampiran 21. Permohonan Ijin Research / Try Out ke Kepala SMP

Negeri 5 Karanganyar ........................................................ 95

Lampiran 22. Surat Keputusan Dekan FKIP tenteng Ijin Menyusun

Skripsi / Makalah ............................................................... 96

Lampiran23. Surat Keterangan Penelitian............................................... 97

Page 17: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang mengutamakan gerak

fisik yang mempunyai peran penting untuk mendukung pencapaian tujuan

pendidikan secara keseluruhan. Tujuan pendidikan yang ingin dicapai adalah

pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang seimbang antara jasmani dan

rohani. Pendidikan jasmani dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki

peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani,

olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis.

Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik

dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat

dan bugar sepanjang hayat.

Penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah di pengaruhi oleh

beberapa faktor. Salah satu faktornya adalah metode pembelajaran yang

diterapkan oleh guru. Metode yang dimaksudkan adalah tentang penerapan

metode mengajar. Pembelajaran pendidikan jasmani adalah suatu proses

pembelajaran yang aktivitasnya berada di luar ruangan jadi penerapan metode

pembelajarannya akan berbeda dengan mata pelajaran yang berada di dalam

ruangan. Dalam penerapan metode pembelajaran. Perlu diperhatikan faktor usia

dan karakteristik anak didik serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh

Page 18: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

18

guru. Dengan demikian metode pembelajaran yang tepat dapat dipilih agar tujuan

pembelajaran yang diinginkan dapat berhasil.

Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani didalamnya diajarkan

beberapa macam cabang olahraga yang terangkum kurikulum pendidikan jasmani.

Salah satu cabang olahraga yang diajarkan dalam pendidikan jasmani yaitu

bolavoli. Bolavoli merupakan salah satu olahraga permainan yang diajarkan dari

sekolah tingkat paling rendah (SD) bahkan Perguruan Tinggi (PT). Bolavoli

adalah jenis permainan beregu yang di mainkan 6 orang setiap regu. Dalam

permainan bolavoli terdapat teknik-teknik dasar. Setiap teknik mutlak harus dapat

dikuasai oleh setiap pemain. Salah satu teknik yang penting adalah pass. Pass

dalam permainan bolavoli dibagi menjadi dua macam yaitu pass bawah dan pass

atas. Kemampuan passing akan sangat berperan dalam permainan bolavoli. Dalam

hal ini terutama pass atas, karena bila mahir pass atas akan membantu

mendapatkan kemenangan dalam pertandingan. Namun pada kenyataannya tidak

banyak orang yang dapat melakukan pass atas dengan baik. Terutama dikalangan

siswa tingkat SMP, sehingga agar siswa dapat menguasai teknik pass atas dengan

benar dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat. Dalam pelaksanaan metode

pembelajaran perlu diterapkan pendekatan pembelajaran yang tepat bagi siswa

agar diperoleh hasil belajar yang maksimal.

Berkaitan dengan dengan pembelajaran pass atas bolavoli, penelitian ini

akan mengkaji dan meneliti pengaruh pendekatan pembelajaran bolavoli dengan

bermain dan berlatih. Dari kedua pendekatan pembelajaran tersebut belum

diketahui tingkat efektifitasnya terhadap keterampilan pass atas permainan

bolavoli. Hal ini karena keterampilan pass atas permainan bolavoli tidak hanya

dipengaruhi oleh faktor pembelajaran saja. Namun di sisi lain faktor individu

(kemampuan siswa) sangat dominan menguasai suatu keterampilan. Seperti

dikemukakan Rusli Lutan (1988: 336) bahwa, “Penguasaan keterampilan motorik

dalam olahraga dipengaruhi oleh atribut yang melekat pada seseorang, baik yang

bersifat psikis maupun mental.

Koordinasi mata-tangan merupakan salah satu kemampuan fisik yang

berpengaruh terhadap pencapaian prestasi dalam permainan bolavoli. Hampir

Page 19: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

19

seluruh gerakan-gerakan dalam bolavoli yang memerlukan kemampuan

koordinasi. Menurut Suharno HP (1993: 61) bahwa, ”koordinasi adalah

kemampuan atlet untuk merangkaikan beberapa gerak menjadi satu gerak yang

utuh dan selaras”. Koordinasi mata-tangan berperan penting dalam permainan

bolavoli. Hal ini karena gerakan-gerakan teknik dalam bolavoli menggunakan

kecermatan pandangan (mata) dan keakuratan gerakan tangan. Namun demikian

koordinasi mata-tangan yang dimiliki seseorang bukan merupakan satu-satunya

komponen kondisi fisik yang dapat mempengaruhi keterampilan pass atas

bolavoli. Hal ini artinya, baik tidaknya koordinasi mata-tangan yang dimiliki siwa

belum tentu keterampilan siswa dalam melakukan pass menjadi baik atau kurang

baik, karena masih ada faktor lainnya yang dapat mempengaruhi keterampilan

pass atas bolavoli, misalnya keseimbangan, persepsi kinestetik, penguasaan teknik

pass atas yang baik dan sebagainya.

Pembelajaran pass atas dengan metode bermain dan berlatih merupakan

bentuk pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan

pass atas dalam permainan bolavoli, namun belum diketahui pembelajaran mana

yang tepat dan lebih baik terhadap peningkatan keterampilan pass atas. Di sisi lain

faktor individu (siswa) sangat menentukan dalam menguasai keterampilan.

Koordinasi mata-tangan merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang dapat

mempengaruhi keterampilan pass atas bolavoli. Apakah benar baik tidakanya

koordinasi mata-tangan berpengaruh terhadap keterampilan pass atas permainan

bolavoli. Untuk mengetahui dan menjawab permasalahan yang muncul dalam

penelitian, maka perlu dikaji dan diteliti secara lebih mendalam baik secara teori

maupun praktek melalui penelitian eksperimen.

Siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009 adalah

obyek yang akan dijadikan sampel penelitian untuk membuktikan pengaruh

pendekatan pembelajaran pass atas dengan cara bermain dan berlatih serta

pengaruh koordinasi mata-tangan terhadap keterampilan pass atas permainan

bolavoli. Siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009 menarik

untuk diteliti untuk membuktikan dan menjawab permasalahan yang muncul

dalam penelitian.

Page 20: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

20

Ditinjau dari keterampilan siswa dan pelaksanaan pembelajaran, siswa

putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009 tidak dapat menguasai

teknik pass atas dengan baik. Seringkali siswa melakukan kesalahan, operan bola

tidak tepat sasaran, kemampuan mengontrol bola tidak tepat, perkenaan tangan

yang salah saat menerima umpan dan sebagainya. Hal tersebut tidak luput dengan

pelaksanaan pembelajaran. Guru seringkali kurang tepat dalam penerapan

pelaksanaan pembelajaran untuk memilih metode yang tepat agar hasilnya lebih

baik. Di samping itu faktor fisik juga mempengaruhi yaitu koordinasi mata-

tangan. Sejauh ini belum diketahui kemampuan koordinasi mata-tangan siswa

putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009, karena belum pernah

dilakukan tes dan pengukuran koordinasi mata-tangan pada siswa putra SMP

Negeri 5 Karanganyar tahun 2009.

Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran yang akan dikaji dan diteliti

adalah pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan. Untuk mengetahui

permasalahan yang muncul perlu dibuktikan melalui penelitian eksperimen, maka

penelitian ini mengambil judul “ Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran

dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Hasil Belajar Pass Atas Bolavoli Pada

Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya

selanjutnya dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Perlunya diterapkan pembelajaran teknik dasar bermain bolavoli sejak awal

agar siswa memiliki fondasi bermain bolavoli yang baik.

2. Tidak semua siswa putra kelas VIII di SMP Negeri 5 Karanganyar dapat

melakukan pass atas dengan teknik yang benar.

3. Perlu diterapkannya pendekatan pembelajaran pass atas dengan metode

bermain dan berlatih untuk meningkatkan keterampilan pass atas bolavoli

pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar.

Page 21: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

21

4. Belum diketahuinya pengaruh koordinasi mata-tangan pada siswa putra kelas

VIII SMP Negeri 5 Karanganyar terhadap hasil belajar pass atas bolavoli.

5. Belum diketahui pengaruh pendekatan pembelajaran pass atas dengan metode

bermain dan berlatih terhadap keterampilan pass atas dalam permainan

bolavoli.

Page 22: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

22

C. Pembatasan Masalah

Dari banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian perlu dibatasi agar

tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian

ini sebagai berikut:

1. Pengaruh pendekatan pembelajaran pass atas dengan metode bermain dan

berlatih untuk meningkatkan keterampilan pass atas bolavoli pada siswa putra

kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar.

2. Pengaruh koordinasi mata-tangan pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5

Karanganyar terhadap hasil belajar pass atas bolavoli.

3. Keterampilan pass atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5

Karanganyar tahun 2009.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran pass atas dengan

metode bermain dan berlatih terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009?

2. Adakah perbedaan pengaruh antara koordinasi mata-tangan tinggi dan

koordinasi mata-tangan rendah terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009?

3. Adakah interaksi antara pendekatan pembelajaran pass atas dan koordinasi

mata-tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra kelas

VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009?

Page 23: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

23

E . Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mengetahui:

1. Perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran pass atas dengan metode

bermain dan berlatih terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009.

2. Perbedaan pengaruh koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-

tangan rendah terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra kelas

VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009.

3. Ada tidaknya interaksi antara pendekatan pembelajaran pass atas dan

koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar pass atas dalam permainan

bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan, diharapkan penelitian ini

mempunyai manfaat antara lain:

1. Dapat membantu siswa untuk meningkatkan keterampilan pass atas dalam

permainan bolavoli agar menjadi lebih baik.

2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi guru maupun pelatih

bolavoli bagaimana bentuk pembelajaran yang tepat dan efektif untuk

meningkatkan keterampilan pass atas.

3. Tingkat koordinasi mata-tangan siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5

Karanganyar yang dijadikan obyek penelitian dapat diketahui, sehingga dapat

dijadikan bahan evaluasi untuk mendukung pencapaian prestasi belajar pass

atas selanjutnya.

Page 24: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

24

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Istilah pembelajaran berasal dari kata instruktion, menunjuk pada dua

kegiatan, yaitu bagaimana peserta didik belajar dan peserta didik mengajar atau

dapat dikatakan proses belajar mengajar.

Pengertian pembelajaran menurut Dewi Salma Prawiradilaga (2007: 136)

yaitu “Suatu sistem yang terdiri atas tujuan pembelajaran, kajian isi / materi ajar,

strategi pembelajaran (metode, media, waktu, sistem penyampaian), serta asesmen

belajar”. Menurut undang-undang RI. No 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 20

pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Dimyati dan Mudjiono (2006: 297)

mendefinisikan pembelajaran adalah sebagai berikut : “Pembelajaran adalah

kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional, untuk membuat siswa

belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.

Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

pengertian pembelajaran yaitu upaya yang direncanakan dan dilakukan untuk

memungkinkan terjadinya kegiatan belajar pada diri warga belajar guna untuk

mencapai tujuan belajar.

b. Komponen-komponen Desain Pembelajaran

Didalam usaha pembelajaran terdapat beberapa komponen yang terlibat.

Mengetahui dan memahami komponen pembelajaran sangat penting karena

komponen-komponen tersebut merupakan penentu tercapainya proses

pembelajaran yang baik. Komponen-komponen tersebut menurut Dick, carey &

Page 25: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

25

carey yang dikutip Dewi Salma Prawiradilaga (2007: 36) meliputi : “Tujuan

umum pembelajaran, analisis pembelajaran, analisis pebelajar dan konteks, tujuan

khusus, perbaikan pembelajaran, instrumen asesmen, strategi pembelajaran,

materi pembelajaran, evaluasi formatif, evaluasi sumatif”.

Sedangkan menurut Kempetal yang dikutip Dewi Salma Prawiradilaga

(2007: 36) komponen dalam desain pembelajaran meliputi : “Tujuan khusus

pembelajaran, analisis tugas, analisis pebelajar, masalah pembelajar, sumber-

sumber pembelajaran, instrumen evaluasi, penyiapan pembelajaran, strategi

pembelajaran, uraian isi / materi, evaluasi formatif, evaluasi sumatif, perbaikan,

perencanaan, pengelolaan proyek, jasa pendukung”.

Berdasarkan pernyataan dari kedua ahli di atas maka dapat disimpulkan

bahwa komponen dasar desain pembelajaran adalah : “Pembelajar, tujuan

pembelajaran (umum dan khusus), analisis pembelajaran, strategi pembelajaran,

bahan ajar, penilaian belajar”.

Menurut Ali Imron (1996: 46) komponen-komponen desain pembelajaran

dapat juga disebut dengan bahasa yang berbeda yaitu unsur-unsur pembelajaran.

Unsur-unsur dalam pembelajaran tersebut terdiri dari :

1) Motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar

2) Bahan belajar dan upaya penyediaannya

3) Alat bantu belajar dan upaya penyediaannya

4) Suasana belajar dan upaya pengembangannya

5) Kondisi subjek yang belajar dan upaya penyiapan dan pemenuhannya.

Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa unsur-unsur yang

terlibat dalam proses pembelajaran adalah: motifasi, keadaan jiwa dan raga serta

lingkungan anak, suasana belajar, keahlian guru dan pelatih, fasilitas dan alat-alat.

2. Pendekatan Pembelajaran

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Definisi pendekatan pembelajaran perlu dipahami arti dan masing-masing

kalimat tersebut. Depdikbud (1990: 180) pendekatan dapat diartikan sebagai

Page 26: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

26

“proses, perbuatan atau cara untuk mendekati sesuatu”. Menurut Suharno, dkk

(1998: 25) bahwa, ”pendekatan pembelajaran diartikan model pembelajaran”.

Sedangkan pembelajaran menurut H.J. Gino dkk. (1998: 32) bahwa,

”pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat

siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam

kegiatan belajar-mengajar”. Sukintaka (2004: 55) bahwa, ”pembelajaran

mengandung pengertian, bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada

peserta didik, tetapi disamping itu juga terjadi peristiwa bagaimana peserta didik

mempelajarinya”.

Berdasarkan pengertian pendekatan pembelajaran tersebut dapat

disimpulkan bahwa, pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja yang

mempunyai sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan

membelajarkan siswa guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Hal ini sesuai pendapat Wahjoedi (1999: 21) bahwa, ”pendekatan

pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia

dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar

secara optimal”. Menurut Syaiful Sagala (2005: 68) bahwa, ”Pendekatan

pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam

mencapai tujuan intruksional untuk suatu satuan intruksional tertentu”.

Berdasarkan pengertian pendekatan pembelajaran yang dikemukakan dua

ahli tersebut menunjukkan bahwa, dalam kegiatan pembelajaran terjadi dua

kejadian secara bersamaan yaitu: (1) ada satu pihak yang memberi, dalam hal ini

guru, (2) pihak lain yang menerima yaitu, peserta didik atau siswa. Kedua

komponen tersebut tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar, yaitu

guru menyampaikan materi pelajaran dan siswa menerimanya. Seperti

dikemukakan Syaiful Sagala (2005: 68) bahwa, ”Pada pokoknya pendekatan

pembelajaran dilakukan oleh guru untuk menjelaskan materi dan bagian-bagian

yang satu dengan yang lainnya berorientasi pada pengalaman-pengalaman yang

dimiliki siswa untuk mempelajari konsep, prinsip atau teori yang baru tentang

suatu bidang ilmu”.

Page 27: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

27

b. Macam-macam Pendekatan Pembelajaran

Untuk dapat tercapainya tujuan pembelajaran, maka perlu dibuat program

pembelajaran yang baik dan benar. Program pembelajaran merupakan rencana

kegiatan yang menjabarkan kemampuan dasar dan teori pokok secara rinci yang

memuat metode pembelajaran, alokasi waktu, indikator pencapaian hasil belajar

dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dari setiap pokok mata pelajaran.

Pendekatan pembelajaran diberikan oleh guru untuk menetapkan hasil belajar atau

tujuan yang diharapkan tercapai. Jenis pendekatan pembelajaran yang sering

diberikan guru adalah: pendekatan teknis atau berlatih , pendekatan taktis atau

bermain, metode bagian dan metode keseluruhan.

Pendekatan teknis merupakan suatu sistem pendekatan pembelajaran

secara tradisional pendekatan teknis merupakan cara belajar dimana untuk

mempelajari suatu teknik cabang olahraga dilakukan secara berulang-ulang

hingga menguasai gerakan yang otomatis. Hal ini dikemukakan oleh Beltasar

Tarigan (2001: 151) menyatakan bahwa, ”Pembelajaran dengan pendekatan teknis

hanya menekankan pada penguasaan keterampilan atau teknik dasar suatu cabang

olahraga”.

Pendekatan taktis merupakan cara belajar yang dalam pelaksanaanya

dilakukan dalam bentuk bermain atau permainan. Menurut Amung Ma’mun &

Toto Subroto (2001: 7) menyatakan bahwa ”Pendekatan taktis dalam permainan

adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui

penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan

sesungguhnya”. Pendapat lain dikemukakan Beltasar Tarigan (2001: 17)

menyatakan bahwa ” Pengajaran melalui pendekatan taktis adalah meningkatakan

keterampilan bermain siswa, dengan melibatkan kombinasi dari kesadaran taktis

dan penerapan keterampilan teknik dasar dalam bentuk yang sebenarnya”.

Metode bagian merupakan bentuk pembelajaran keterampilan yang dalam

pelaksanaannya dilakukan bagian per bagian dari keterampilan yang dipelajari.

Berkaitan dengan metode bagian Sugiyanto (1996: 67) menyatakan, ”Metode

bagian merupakan cara pendekatan dimana mula-mula siswa diarahkan untuk

mempraktekkan sebagian demi sebagian dari keseluruhan rangakaian gerakan, dan

Page 28: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

28

setelah bagian-bagian gerakan dikuasai baru mempraktekkannya secara

keseluruhan”.

Metode keseluruhan merupakan cara mengajar suatu keterampilan yang

dilakukan secara keseluruhan. Metode keseluruhan merupakan kebalikan dari

metode bagian. Berkaitan dengan metude keseluruhan Sugiyanto (1996: 67)

menyatakan, ”Metode keseluruhan adalah cara pendekatan dimana sejak awal

pelajar diarahkan untuk mempraktekkan keseluruhan rangakaian gerakan yang

dipelajari”. Metode keseluruhan pada umumnya diterapkan untuk mempelajari

suatu keterampilan yang sederhana. Seperti dikemukakan Harsono ( 1988: 142)

bahwa, ”Apabila ketermpilan olahraga yang diajarkan sifatnya sederhana dan

mudah dimengerti maka keterampilan tersebut sebaiknya diajarkan secara

keseluruhan, dan setiap teknik bagian hanya dilatih secara khusus apabila siswa

atau subyek selalu membuat kesalahan pada teknik bagian tersebut”.

3. Bermain

a. Pengertian Bermain

Bermain ( play) merupakan istilah yang digunakan secara bebas sehingga

arti utamanya mungkin hilang. Arti yang paling tepat ialah setiap kegiatan yang

dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa pertimbangan hasil

akhir. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari

luar atau kewajiban. Piaget menjelaskan bahwa bermain “Terdiri atas tanggapan

yang diulang sekedar untuk kesenangan fungsional”. Menurut Bettelheim kegiatan

bermain adalah kegiatan yang “Tidak mempunyai peraturan lain kecuali yang

ditetapkan pemain dan tidak ada hasil akhir yang dimaksudkan dalam realitas

luar”. Elizbeth B. Hurlock (1978:320). ”Bermain secara garis besar dapat di bagi

ke dalam dua kategori, aktif dan pasif (hiburan)” Elizabeth B. Hurlock

(1978:321). Dalam bermain aktif, kesenangan timbul dari apa yang dilakukan

individu, apakah bentuk kesenangan berlari atau membuat sesuatu dengan lilin

atau cat. Anak-anak kurang melakukan kegiatan bermain secara aktif ketika

mendekati masa remaja dan mempunyai tanggung jawab lebih besar di rumah dan

Page 29: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

29

di sekolah serta kurang bertenaga karena pertumbuhan pesat dan perubahan tubuh.

Dalam bermain pasif atau hiburan kesenangan diperoleh dari kegiatan orang lain.

Pemain menghabiskan sedikit energi. Anak yang menikmati temannya bermain,

memandang orang atau hewan di televisi, menonton adegan lucu atau membaca

buku adalah bermain tanpa mengeluarkan banyak tenaga, tetapi kesenangannya

hampir seimbang dengan anak yang menghabiskan sejumlah besar tenaganya di

tempat olahraga atau tempat bermain.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bermain adalah kegiatan

yang dilakukan tanpa paksaan yang dapat menimbulkan kesenangan bagi yang

melakukan dan yang melihat.

b. Pengaruh Bermain bagi Perkembangan Anak.

Menurut Elizabeth B. Hurlock (1978:323) ada 11 pengaruh bermain

terhadap perkembangan anak:

1) Perkembangan fisik. 2) Dorongan berkomunikasi. 3) Penyaluran bagi energi emosional yang terpendam. 4) Penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan. 5) Sumber belajar. 6) Rangsangan bagi kreativitas. 7) Perkembangan wawasn diri. 8) Belajar bermasyarakat. 9) Standar moral. 10) Belajar bermain sesuai dengan peran jenis kelamin. 11) Perkembangan ciri kepribadian yang diinginkan.

c. Pendekatan Pembelajaran Bermain

Ketepatan dalam memilih bentuk penyajian sangat penting, karena proses

pembelajaran pendidikan jasmani merupakan kegiatan jasmani yang mempunyai

pengaruh terhadap diri siswa. Untuk menetapkan cara penyajian yang baik guru

pendidikan jasmani maupun guru kelas perlu memperhatikan beberapa faktor.

Faktor-faktor tersebut menurut Ali Imron (1996: 49) adalah “Kemampuan

merencanakan pengajaran, kemampuan melaksanakan pengajaran, kemampuan

Page 30: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

30

melaksanakan hubungan pribadi dengan siswa, kemampuan melaksanakan

evaluasi pengajaran, kemampuan melaksanakan perbaikan pengajaran”.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model

bermain yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran bolavoli dengan

memberikan macam-macam bentuk bermain.

Model bermain dipilih karena didasarkan asumsi dasar bahwa manusia

suka bermain. Kegiatan bermain sendiri merupakan suatu aktifitas yang disukai

baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Bagi anak-anak bermain merupakan

kebutuhan yang sangat penting di dalam kehidupannya, bahkan dapat dikatakan

bahwa dari semua waktunya dihabiskan untuk bermain. Aktivitas bermain pada

anak-anak banyak dilakukan dengan aktivitas gerak, oleh karenanya bermain

sangat berarti bagi anak-anak untuk melatih dirinya dan merupakan syarat mutlak

untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak

4. Berlatih

a. Pengertian Berlatih

Berlatih adalah suatu kegiatan untuk melakukan latihan. Berlatih

merupakan proses aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang dan dilakukan

secara terus menerus untuk meningkatkan dan mencapai prestasi. Menurut

Harsono ( 1988 : 101) “Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau

bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah

beban latihannya atau pekerjaannya”.

Berlatih merupakan suatu proses yang kompleks, yang diorganisir dan

direncanakan secara sistematis, secara bertahap dan dilaksanakan secara

berkelanjutan. Berlatih dilakukan secara sistematis yaitu berencana, menurut

jadwal menurut pola dan sistem tertentu, metodis, dari mudah ke sukar, latihan

teratur, dari sederhana ke yang lebih kompleks.

Berlatih mengandung unsur pengulangan, yaitu dilakukan berulang-ulang.

Pengulangan dalam berlatih terdiri dari dua macam, yaitu pengulangan tiap

komponen gerakan yang dilatihkan dan pengulangan secara keseluruhan dalam

Page 31: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

31

sesi latihan. Tujuan pengulangan dalam berlatih dapat ditujukan untuk

meningkatkan kemampuan tubuh untuk melakukan kerja dan meningkatkan

efisiensi dalam gerakan yaitu agar gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan

menjadi semakin mudah, otomatis dan reflektif pelaksanaannya sehingga semakin

menghemat energi.

b. Pengaruh Berlatih bagi Perkembangan Anak

Menurut Sudjarwo (1993: 13), “tujuan pokok dan latihan adalah prestasi

yang maksimal disamping kesehatan serta kesegaran jasmani bagi atlet”. Sesuai

dengan tujuan maka dalam berlatih harus terdapat urutan penakanan latihan,

sehingga karena hal tersebut dapat berpengaruh bagi anak. Diantaranya adalah:

1) Membentuk Kondisi Fisik (Physical Build Up)

2) Membentuk Teknik (Technical Build Up)

3) Membentuk Taktik (Tactical Build Up)

4) Membentuk Mental (Mental Build Up)

5) Membentuk Kematangan Juara

c. Pendekatan Pembelajaran Berlatih

Pendekatan berlatih merupakan suatu sistem pendidikan pembelajaran

yang bersifat menekankan pada teknik suatu cabang olahraga. Pendekatan ini

merupakan cara belajar, dimana untuk mempelajari suatu teknik cabang olahraga

dilakukan secara berulang-ulang hingga menguasai gerakan secara otomatis.

Berkaitan dengan pendekatan berlatih, Beltasar Tarigan (2001: 15) menyatakan

bahwa, “Pembelajaran dengan pendidikan berlatih menekankan pada penguasaan

keterampilan atau teknik dasar suatu cabang olahraga”. Menurut Wahjoedi

(1999:122) “Pendidikan pembelajaran berlatih adalah cara pembelajaran teknik

yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk tata urutan pelaksanaan yang

tetap sesuai dengan yang telah dilakukan sebelumnya”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

pembelajaran berlatih adalah suatu cara belajar untuk menguasai teknik suatu

cabang olahraga yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara berulang-ulang.

Page 32: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

32

Dalam pendekatan berlatih ini, oganisasi pembelajaran diatur sedemikian rupa

sehingga siswa memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan setiap materi

yang di ajarkan dengan beban yang diatur secara bertahap.

Dalam pendekatan pembelajaran berlatih ini siswa diintruksikan

melakukan gerakan teknik suatu cabang olahraga yang dipelajari secara berulang-

ulang. Pendekatan berlatih hanya menekankan pada penguasaan teknik suatu

cabang olahraga agar siswa memiliki keterampilan teknik yang memadahi. Hal ini

dimaksudkan agar dapat mendukung penampilannya dalam bermain.

5. Karakter Siswa SMP

a. Usia Anak SMP

Anak SMP kelas VIII, kira-kira berusia 13-14 tahun, Harold Akbert

dikutip oleh Husdarta dan Yudha M. Saputra (2000: 57-58) menyatakan bahwa

periode masa remaja itu didefinisikan sebagai suatu periode dalam perkembangan

yang dijalani seseorang yang terbentang semenjak berakhirnya masa kanak-kanak

sampai datangnya awal masa dewasa.

Para ahli pada umumnya sependapat bahwa rentangan masa remaja

berlangsung dari sekitar 11-13 tahun sampai 18-20 tahun, menurut umur kalender

kelahiran seseorang, dalam rentang waktu yang cukup panjang yaitu sekitar 6-7

tahun. Ternyata diperoleh beberapa indikator yang menunjukkan perbedaan yang

berarti, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Perbedaan bersifat kuantitatif, dalam karakteristik dari beberapa aspek

perilaku dan pribadi pada tahun-tahun permulaan dan tahun-tahun terakhir masa

remaja. Berkenaaan dengan hal tersebut, para ahli mengadakan pembagian yang

lebih khusus, antara masa remaja awal antara usia 11-13 tahun sampai usia 14-16

tahun, dan remaja akhir antara 14-26 tahun sampai usia 18-20 tahun. Bahkan

Charlote Buhler menambah adanya masa transisi antara usia 10-12 tahun, sebagai

masa pra-remaja.

Page 33: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

33

b. Karakteristik-karakteristik Anak SMP

Masa remaja yang rentang umur antara 12-18 tahun ini oleh Husdarta dan

Yudha M. Saputra (2000: 45-46) dibagi menjadi dua tahapan yaitu masa remaja

awal dan masa remaja akhir. Pada masa remaja anak memiliki karakteristik baik

secara umum maupun secara khusus.

Dimana masa remaja awal secara umum mempunyai karakteristik:

1. Sikap negatif (meskipun tidak terlalu terang-terangan) disebabkan alam pikirannya yang kritis melihat kenyataan orang-orang beragama secara hyprocrit (pura-pura) dimana mengaku dan ucapannya tidak selaras dengan perbuatannya.

2. Pandangan dan ke Tuhan-Nya menjadi kacau karena ia banyak membaca atau mendengar berbagai konsep dan pemikiran, atau aliran, faham, banyak yang tidak cocok atau bertentangan satu sama lain.

3. Penghayatan rohaniahnya cenderung skeptik (diliputi kewas-wasan) sehungga banyak yang enggan melakukan berbagai kegiatan ritual yang selama ini dilakukannya dengan penuh kepatuhan.

Sedangkan secara khusus karakteristik anak masa remaja awal antara usia 11-13

tahun sampai usia 14-16 tahun oleh Abin Syamsudin seperti dikutip Husdarta dan

Yudha M.Saputra (2000 :60-61) adalah:

a. Fisik dan Perilaku Motorik 1) Laju perkembangan secara umum sangat pesat. 2) Proporsi ukuran tinggi dan berat badan sering kurang seimbang. 3) Munculnya ciri-ciri sekunder. 4) Gerak-gerik nampak canggung dan kurang terkoordinasi. 5) Aktif dalam berbagai jenis cabang permainan olahraga akan dicobanya.

b. Bahasa dan Perilaku Kognitif 1) Berkembang menggunakan bahasa sandi dan mulai tertarik dengan bahasa

asing. 2) Menggemari literatur yang bernafaskan dan mengandung segi fantastik

dan erotik. 3) Pengamatan dan tanggapannya masih bersifat realisme kritis. 4) Proses berpikirnya sudah mampu mengoperasikan kaidah logika formal. 5) Kecakapan intelektual umumnya menjalani laju perkembangannya. 6) Kecakapan dasar khusus (bakat) mulai nampak jelas.

c. Perilaku Sosial Moralitas dan Religius

1) Diawali dengan keinginan untuk bergaul dengan teman tapi bersifat temporer.

Page 34: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

34

2) Ketergantungan yang kuat dengan kelompok sebaya (peer group). 3) Keinginan bebas dari domonasi orang dewasa. 4) Dengan sikap kritis mulai mengkaji kaidah atau sistem nilai daengan

kenyataan perilaku sehari hari. 5) Mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh idola. 6) Eksitensi Tuhan mulai dipertanyakan. 7) Penghayatan kehidupan keagamaan sehari-hari didasarkan atas

pertimbangan dari luar dirinya. 8) Mencari pegangan hidup.

d. Perilaku Afektif, Konatif dan Kepribadian 1) Lima kebutuhan (fisik, rasa aman, afiliasi, penghargaan dan perwujudan

diri mulai nampak). 2) Reaksi emosional mulai berubah-ubah. 3) Kecenderungan arah sikap mulai nampak. 4) Menghadapi masa kritis identitas diri.

c. Dorongan Dasar Anak

Menurut Agus Mahendra (2004: 8) dorongan dasar adalah “Suatu

keinginan untuk melakukan dan menghasilkan sesuatu”. Semua anak memiliki

perasaan seperti ini yang kemungkinan besar merupakan sifat turunan atau

pengaruh lingkungan. Dorongan dasar ini dikaitkan dengan pengaruh masyarakat,

guru, orang tua, dan teman-teman sendiri. Biasanya dorongan besar ini akan

berpola sama pada setiap anak dan tidak dipengaruhi oleh sifat kematangan.

Selanjutnya menurut Agus Mahendra (2004: 8) ”Dorongan tersebut niscaya

mengarahkan pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan untuk

menciptakan program yang sesuai dengan sifat-sifat anak”. Dorongan-dorongan

tersebut menurut Agus Mahendra (2004: 9) sebagai berikut :

1) Dorongan untuk bergerak. 2) Dorongan untuk berhasil dan mendapatkan pengakuan. 3) Dorongan untuk mendapatkan pengakuan teman dan masyarakat. 4) Dorongan untuk bekerja sama dan bersaing. 5) Dorongan untuk kebugaran fisik dan daya tarik. 6) Dorongan untuk bertualang. 7) Dorongan untuk kepuasan kreatif. 8) Dorongan untuk menikmati irama. 9) Dorongan untuk mengetahui.

Page 35: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

35

d. Ciri-ciri Perubahan Akibat Belajar Gerak

Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan terjadinya

perubahan-perubahan pada diri siswa. Dengan belajar secara sistematis dan

kontinyu siswa akan memiliki pengetahuan atau keterampilan gerak yang lebih

baik dibandingkan sebelumnya.

Perubahan-perubahan yang yang terjadi pada diri siswa akibat dari belajar

keterampilan pada prinsipnya bersifat permanen. Yang maksudnya, keterampilan

yang telah diperoleh tidak langsung hilang, meskipun belajar telah selesai

dilakukan. Menurut Schmidt (1982) yang dikutip Rusli Lutan (1988: 102-107),

bahwa karakteristik atau ciri-ciri belajar gerak meliputi: 1) Belajar sebagai sebuah

proses, 2) Belajar motorik adalah hasil langsung dari latihan, 3) Belajar motorik

tak teramati secara langsung, 4) Belajar menghasilkan kapabilitas untuk bereaksi

(kebiasaan), 5) Belajar motorik relatif permanen, 6) Belajar motorik bisa

menimbulkan efek negatif dan, 7) Kurve hasil belajar.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, ciri-ciri perubahan dari belajar gerak atau

keterampilan ada tujuh macam. Dengan belajar secara sistematis dan kontinyu,

maka dalam diri siswa akan terjadi perubahan-perubahan seperti di atas. Jika

dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan ciri-ciri tersebut dapat diperhatikan

dengan baik, maka diperoleh hasil belajar yang optimal

6. Permainan Bolavoli

a. Pengertian Permainan Bolavoli

Permainan bolavoli adalah olahraga beregu atau kelompok yang

dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari enam pemain,

dalam lapangan yang berukuran 18m x 9m. Lapangan dibagi menjadi dua bagian

yang sama oleh sebuah garis tengah yang diatasnya di bentangkan net. Permainan

bolavoli mempunyai ciri khas kerja sama, kecepatan bergerak, lompatan yang

tinggi untuk mengatasi bola di atas net ( smash atau block ) dan kreatif. Oleh

karena itu pemain bolavoli membutuhkan fisik yang baik, postur tubuh yang

Page 36: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

36

tinggi dan atletis, sehat, terampil, cerdas dan kerja sama yang baik agar menjadi

pemain yang baik.

Permainan bolavoli sangat populer di masyarakat Indonesia dari

masyarakat golongan atas menengah maupun bawah, dan sebagai olahraga

rekreasi karena dapat mendatangkan kesenangan, kegembiraan, kebahagiaan bagi

yang melakukannya. Hal ini dikarenakan permainan bolavoli sangat bermanfaat

baik terhadap pembentukan individu secara harmonis antara perkembangan

jasmani dan rohani..

Peningkatan prestasi pemain bolavoli akan lebih baik bila jasmani dan

rohani saling mendukung di dalam gerakan-gerakan bermain, jiwa sebagai

pendorong utama untuk menggerakkan kemampuan jasmani yang telah dimiliki.

Kemampuan yang dimiliki akan mencapai prestasi maksimal diperlukan latihan-

latihan. Latihan teknik dasar merupakan modal dari suatu kemampuan

perseorangan.

b. Passing Bolavoli

Passing dan umpan seringkali sulit dipisahkan, dan seringkali dianggap

sama. Passing merupakan cara memainkan bola untuk dioperkan teman seregunya

untuk dimainkan di lapangan sendiri, sedangkan umpan/set-up bertujuan

menyajikan bola kepada teman seregunya untuk melakukan serangan. Pass atas

merupakan teknik yang sering dilakukan pemain untuk umpan/ set-up.

Pass dalam permainan bolavoli pada dasarnya dapat dilakukan dengan

pass bawah dan pass atas. Perbedaan dari pass bawah dan pass atas yaitu terletak

pada perkenaan bola yaitu, pada pass bawah menggunakan kedua lengan,

sedangkan pass atas menggunakan jari-jari kedua lengan. Berkaitan dengan pass,

M. Yunus (1992: 79) menyatakan, ”pass adalah mengoperkan bola kepada teman

sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk

menyusun pola serangan kepada regu lawan”. Menurut Soedarwo dkk, (2000: 8)

bahwa, ”Pass adalah usaha ataupun upaya seorang pemain bolavoli dengan cara

menggunakan teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk mengoperkan bola

Page 37: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

37

yang dimainkannya itu kepada teman seregunya untuk dimainkan dilapangan

sendiri”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pass

merupakan upaya seorang pemain bolavoli untuk memainkan bola dengan teknik

tertentu yang bertujuan untuk mengoperkan bola kepada teman seregunya sebagai

langkah awal untuk melakukan serangan. Pelaksanaan pass bolavoli dapat

dilakukan dengan pass bawah dan pass atas. Pelaksanaan pass bawah dan pass

atas tersebut sangat bergantung pada ketinggian bola. Untuk pass bawah

ketinggian bola dari dada ke bawah, sedangkan pass atas dari ketinggian dada

sampai ke atas.

c. Hakikat Hasil Belajar Pass Atas Bolavoli

Kemampuan untuk menguasai teknik dasar passing atas dalam permainan

bolavoli pada dasarnya merupakan suatu keterampilan yang diperoleh melalui

latihan. Harsono (1988: 100) mengemukakan: “latihan teknik adalah latihan yang

khusus dimaksudkan guna membentuk dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan

motorik atau neuromuscular.” Pass atas adalah teknik dasar memainkan bola

dengan menggunakan jari-jari kedua tangan. Pass atas merupakan salah satu

teknik yang sering digunakan sebagai umpan (set-up) untuk menyajikan bola dan

melakukan smash. Agar teman seregu dapat memainkan atau melakukan serangan

dengan baik terhadap lawannya, maka teknik pass atas tersebut harus dilakukan

dengan baik dan tepat. Pass atas yang baik dan tepat akan memberikan

kemudahan bagi temannya dalam memainkan bola atau melakukan serangan

sehingga hasilnya lebih sempurna. Untuk dapat melakukan pass atas dengan baik

dan benar, pemain harus menguasai teknik gerakan dengan benar.

Dalam melakukan pass atas bolavoli harus disentuh dengan jari-jari kedua

tangan, hentikan bola dengan ibu jari dan jari-jari ruas pertama dan kedua

mengabsorsi kecepatan bola dan dengan pergelangan tangan dibengkokkan

kebelakang serta siku-siku sedikit ditekuk, kemudian dorong bola ke atas depan

dengan lentingan jari-jari pergelangan tangan, siku, bahu, pinggang, lutut dan

pergelangan kaki yang semuanya bergerak secara harmonis berfungsi seperti per.

Page 38: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

38

Kemudian untuk mengambil bola yang agak rendah atau ada di sisi penerima,

maka sangat diperlukan gerakan roll sebagai gerakan lanjutan yaitu dengan

gerakan setengah roll ke belakang.

1) Sikap permulan pass atas:

Adapun sikap normal itu adalah sebagai berikut: pemain berdiri dengan

salah satu kaki berada di depan kaki yang lain. Dianjurkan bila tidak kidal

kaki kiri berada lebih ke depan dari kaki kanan, lutut ditekuk, badan agak

condong sedikit ke depan dengan tangan siap berada di depan dada. Pada

saat akan melakukan passing, maka segeralah menempatkan diri di bawah

bola dan tangan diangkat ke atas depan kira-kira setinggi dahi. Jari-jari

tangan secara keseluruhan membentuk suatu setengah bulatan. Jari-jari

digenggamkan sedikit satu dengan yang lain dan kedua ibu jari

membentuk satu sudut.

2) Sikap saat perkenaan bola:

Perkenaan bola pada ibu jari adalah di ruas pertama dan kedua terutama

ruas pertama dari ibu jari. Pada saat disentuhkan pada bola maka jari-jari

agak direnggangkan sedikit dan pada saat itu juga diikuti gerakan

pergelangan lengan kearah depan atas agar eksplosif.

3) Sikap akhir:

Setelah bola berhasil di pass maka lengan lurus sebagai suatu gerakan

lanjutan dengan badan dan langkah kaki kedepan agar terkoordinasi tetap

terjaga dengan baik. Gerakan tangan, pergelangan lengan dan kaki harus

merupakan suatu gerakan yang harmonis, sedang pandangan ke arah

jalannya bola.

Page 39: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

39

Gambar 1.Rangkaian Gerakan Pass Atas Bolavoli

(Bonnie Robinson 1993: 20)

7. Koordinasi

a. Pengertian Koordinasi

Kemampuan koordinasi merupakan salah satu kemampuan fisik yang

dapat mempengaruhi terhadap pencapaian prestasi dalam permainan bolavoli.

Hampir seluruh gerakan-gerakan dalam bolavoli yang memerlukan kemampuan

koordinasi. Harsono (1988: 221) menyatakan, ”koordinasi adalah kemampuan

untuk mengkombinasikan beberapa gerakan tanpa ketegangan, dengan urut yang

benar, dan melakukan gerakan yang kompleks secara mulus tanpa pengeluaran

energi yang berlebihan”. Menurut Suharno HP (1993: 61) bahwa, ”koordinasi

adalah kemampuan atlet untuk merangkaikan beberapa gerak menjadi satu gerak

yang utuh dan selaras”. Pendapat lain dikemukakan M. Sajoto (1995: 9)

koordinasi adalah, ”kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam

gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif”.

Berdasarkan batasan koordinasi yang dikemukakan para ahli tersebut

dapat disimpulkan bahwa, koordinasi merupakan kemampuan seseorang untuk

Page 40: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

40

merangkaikan atau mengintegrasikan beberapa gerakan ke dalam satu pola

gerakan yang selaras dan efektif sesuai dengan tujuan.

b. Kegunaan Koordinasi

Passing atas merupakan bentuk keterampilan yang memiliki beberapa

unsur gerakan yang cukup kompleks. Kemampuan seorang pemain merangkaikan

gerakan-gerakan yang terlibat dalam passing atas menjadi satu pola gerakan yang

baik dibutuhkan koordinasi yang baik pula. Dengan koordinasi yang baik, maka

gerakan passing atas lebih efektif dan efisien. Menurut Suharno HP. (1993: 62)

kegunaan koordinasi antara lain:

1) Mengkoordinasikan beberapa gerak agar menjadi satu gerak yang utuh dan serasi.

2) Efesien dan efektif dalam penggunaan tenaga. 3) Untuk menghindari terjadinya cidera. 4) Mempercepat berlatih, menguasai teknik. 5) Dapat untuk memperkaya taktik dalam bertanding. 6) Kesiapan mental atlet lebih mantap untuk menghadapi pertandingan.

Koordinasi gerak sangat penting sekali bagi semua cabang olahraga, yang

di dalamnya terdapat berbagai gerak kompleks. Untuk menunjang kemampuan

passing atas, maka seorang pemain bolavoli harus memiliki koordinasi yang baik,

tenaga yang dikeluarkan tidak efesien, hasil yang dicapai tidak sesaui yang

diinginkan bahkan dapat menimbulkan cidera. Seperti yang dikemukakan

Dangsina Moeloek dan Arjatmo Tjokronegoro (1984: 11) bahwa, ”Pada gerak

yang tidak memiliki koordinasi baik akan mengakibatkan kerugian, pengeluaran

tenaga yang berlebihan, mengganggu keseimbangan, cepat lelah, kurang tepat

sasaran yang diinginkan bahkan mungkin terjadi cidera”.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Koordinasi

Tingkat koordinasi atau baik tidaknya koordinasi gerak seseorang

tercermin dalam kemampuannya untuk melakukan suatu gerakan secara mulus,

tepat (precise), dan efesien. Seseorang yang memiliki koordinasi yang baik bukan

hanya mampu melakukan suatu keterampilan secara sempurna, tetapi juga mudah

Page 41: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

41

dan cepat dapat melakukan keterampilan-keterampilan yang baru. Harsono (1988:

221) menyatakan, ”kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelentukan, kinesthetic

sense, balance, dan ritme, semua menyumbang dan berpadu di dalam koordinasi

gerak, oleh karena satu sama lainnya mempunyai hubungan yang erat. Kalau salah

satu unsur tidak ada, atau kurang berkembang, maka hal ini akan berpengaruh

terhadap kesempurnaan koordinasi”. Pendapat lain dikemukakan Suharno HP.

(1993: 62) dalam usaha untuk pencapaian prestasi, koordinasi dipengaruhi oleh:

1) Pengaturan syaraf pusat tepi, hal ini berdasarkan pembawaan atlet dan hasil dari latihan.

2) Tergantung tonus dan elastisitas dari otot yang melakukan gerakan. 3) Baik dan tidaknya keseimbangan, kelincahan dan kelentukan atlet. 4) Baik dan tidaknya koordinasi kerja syaraf, otot dan indera.

Faktor pembawaan dan kemampuan kondisi fisik khususnya kelincahan,

kelentukan, keseimbangan, kekuatan, daya tahan merupakan faktor yang dapat

mempengaruhi kemampuan kondisi yang dimiliki seseorang. Dengan kata lain,

jika kelincahan, kelentukan, keseimbangan, kekuatan dan daya tahan baik maka

tingkat koordinasinya juga baik. Dengan demikian latihan yang bertujuan

meningkatkan kemponen kondisi fisik tersebut, maka secara tidak langsung akan

meningkatkan kemampuan koordinasi pula.

d. Macam-macam Koordinasi

Koordinasi merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang

mempunyai peranan penting terutama untuk cabang olahraga permainan. Hampir

seluruh kegiatan dalam olahraga membutuhkan koordinasi. Harsono (1988: 220)

menyatakan, “Suatu keterampilan atau skill menuntut adanya koordinasi.

Koordinasi yang dibutuhkan dalam keterampilan di antaranya koordinasi-mata

kaki (foot-eye coordination) dan koordinasi-mata tangan (eye hand coordination).

Koordinasi mata-kaki dibutuhkan dalam gerakan seperti dalam gerakan

menendangbola, menggiring bola”.

Tingkat koordinasi mata-tangan dan koordinasi mata-kaki dapat diketahui

melalui tes dan pengukuran yang relevan. Bentuk tes yang relevan untuk

mengukur koordinasi mata-tangan menurut Ismaryati (2006: 54) yaitu, “Lempar-

Page 42: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

42

Tangkap Bola tenis”. Sedangkan untuk mengukur koordinasi mata-kaki menurut

Ismaryati (2006: 54-57) yaitu, ” soccer wall volley test dan soccer dribble test”.

e. Koordinasi Mata-Tangan

Kemampuan koordinasi yang baik sangat dibutuhkan dalam permainan

bolavoli terutama adalah koordinasi mata-tangan. Hal ini karena, gerakan-gerakan

teknik dalam bolavoli sebagian besar menggunakan kecermatan pandangan (mata)

dan keakuratan gerakan tangan. Menurut Sadoso Sumasordjuno (1994: 125)

bahwa,”koordinasi mata-tangan adalah suatu integrasi antara mata sebagai

pemegang fungsi utama, dan tangan sebagai pemegang fungsi yang melakukan

suatu gerakan tertentu”. Dalam kaitannya dengan penelitian ini mata sebagai

pemegang fungsi utama dalam hal ini melihat bola dan situasi permainan, dan

tangan sebagai pemegang fungsi yang melakukan suatu gerakan tertentu yaitu

pass bola. Integrasi ini sangat penting dalam aktivitas gerak yaitu memasing bola

yang melibatkan dua bagian yaitu mata dan tangan yang dirangkai menjadi satu

pola gerakan utuh, sehingga gerakan pass atas dapat dilakukan dengan baik sesuai

seperti yang diharapkan.

f. Peranan Koordinasi Mata-Tangan dengan Keterampilan Pass Atas

Bolavoli

Bolavoli merupakan olahraga permainan yang membutuhkan kecermatan

pandangan dan keakuratan mengumpan untuk memainkan teknik dasar bolavoli

termasuk pass atas. Dalam hal ini koordinasi mata-tangan merupakan unsur

kondisi fisik yang sangat dibutuhkan dalam permainan bolavoli. Koordinasi mata-

tangan merupakan dasar untuk mencapai keterampilan yang tinggi dalam

melakukan pass atas.

Pass atas merupakan salah satu gerakan dalam permainan bolavoli yang

cukup kompleks. Dalam gerakan pass atas dibutuhkan koordinasi mata-tangan

yang baik. Koordinasi mata-tangan berperan dalam gerakan pass atas terutama

pada saat perkenaan bola pada tangan dan melambungkannya lagi ke atas untuk

diumpankan kepada teman seregunya.

Page 43: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

43

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan diatas dapat diajukan

kerangka pemikiran sebagai berikut:

1. Perbedaaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Pass Atas Dengan

Metode Bermain dan Berlatih terhadap Hasil Belajar Pass Atas Bolavoli

Pendekatan bermain dan berlatih merupakan metode pembelajaran

keterampilan yang memiliki karakteristik yang berbeda. Dalam pembelajaran

pendidikan jasmani termasuk pass atas dapat diterapkan dengan pendekatan

bermain dan berlatih. Metode bermain adalah metode mengajar dimana proses

pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan permainan. Metode ini telah

mengacu kepada konsep pembelajaran pendidikan jasmani yang baru yaitu

PAIKEM. Metode bermain mempunyai kelebihan antara lain siswa tidak cepat

merasa bosan, siswa merasa senang, tidak tertekan dan memupuk sikap

berkompetisi siswa. Adapun kekurangan dari metode bermain adalah guru sering

kali kesulitan mencari jenis permainan yang tepat yang sesuai dengan cabang

olahraga yang ingin diajarkan serta kesulitan dalam mengatur siswa karena

metode bermain cenderung memberi kebebasan bagi siswa.

Pendekatan berlatih adalah suatu pendekatan pembelajaran yang

menggunakan latihan yang sistematis dalam proses pembelajarannya. Adapun

kelebihan dari metode latihan yaitu siswa dapat diatur sesuai dengan kehendak

guru. Adapun kekurangan dari metode latihan adalah siswa akan merasa cepat

bosan, tidak mendapatkan kebebasan dalam bergerak, serta kreatifitas siswa akan

sedikit sekali dapat muncul.

2. Perbedaan Pengaruh Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dan Koordinasi

Mata-Tangan Rendah terhadap Hasil Balajar Pass Atas Bolavoli

Permainan bolavoli merupakan permainan yang cukup kompleks. Dalam

pelaksanaan permainannya seorang pemain harus mampu mengamati lawan,

Page 44: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

44

bergerak dengan cepat dan tepat, kerjasama dengan teman seregunya, selalu siap

memainkan bola terutama dapat mengontrol datangnya bola agar dapat dilakukan

pass dengan baik. Agar mampu melakukannya maka diperlukan kemampuan

koordinasi mata-tangan yang baik. Hampir seluruh gerakan-gerakan dalam

bolavoli yang memerlukan kemampuan koordinasi.

Kemampuan koordinasi mata-tangan sangat berpengaruh pada

keterampilan pass atas bolavoli. Dengan koordinasi mata-tangan yang baik atau

tinggi maka hasil keterampilan pass atas akan baik dan maksimal. Hal ini berbeda

dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah maka hasilnya yang

dicapai kurang maksimal dalam melakukan pass atas bolavoli.

3. Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran Pass Atas dan Koordinasi

Mata-Tangan terhadap Hasil Balajar Pass Atas Bolavoli

Pendekatan pembelajaran dengan metode bermain-berlatih dan koordinasi

mata-tangan merupakan bentuk pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan

keterampilan pass atas bolavoli. Namun dari kedua bentuk pendekatan

pembelajaran tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dalam pelaksanaanya.

Pembelajaran pass atas dengan metode bermain dilakukan dalam bentuk

permainan, mengacu pada pembelajaran pendidikan jasmani yang baru atau

PAIKEM. Sedangkan pembelajaran pass atas dengan metode berlatih dilakukan

dengan membentuk beberapa kelompok yang saling berhadapan untuk melakukan

pass atas secara bergantian.

Disisi lain, faktor individu sangat dominan untuk menguasai suatu

keterampilan. Kemampuan fisik yang dimiliki seorang pemain bolavoli akan

mempengaruhi dalam menguasai teknik dasar bolavoli termasuk pass atas. Pass

atas merupakan gerakan yang membutuhkan koordinasi mata-tangan yang baik.

Berdasarkan karakteristik pembelajaran pass atas, maka siswa yang memiliki

kordinasi mata-tangan tinggi lebih sesuai diberi pembelajaran dengan metode

bermain. Hal ini karena, pembelajaran dengan metode bermain mirip dengan

permainan sebenarnya, dapat meningkatkan minat dan motivasi dalam melakukan

tugas ajar secara sungguh-sungguh dan penuh kegembiraan. Sedangkan siswa

Page 45: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

45

yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah lebih sesuai diberikan

pembelajaran dengan metode berlatih ditinjau dari minat dan motivasi dalam

melakukan tugas ajar. Dengan demikian diduga bentuk pendekatan pembelajaran

dengan metode bermain-berlatih dan koordinasi mata-tangan memiliki interaksi

terhadap hasil belajar pass atas bolavoli.

C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah

dikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran pass atas dengan metode

bermain dan berlatih terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa

putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009.

2. Ada perbedaan pengaruh antara koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi

mata-tangan rendah terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009.

3. Ada interaksi antara pendekatan pembelajaran pass atas dan koordinasi mata-

tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII

SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009.

Page 46: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di halaman SMP Negeri 5 Karanganyar.

Jl.Lawu No. 368 Karanganyar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama satu setengah bulan (enam minggu)

dengan frekuensi tiga kali dalam seminggu. Hal ini disesuaikan dengan kurikulum

yang ada di sekolah dimana pelajaran PenjasOrkes dilakukan seminggu sekali

selama 1 semester/ 6 bulan. Jadi pelaksanaan pembelajaran PenjasOrkes kurang

lebih sebanyak 24 kali. Dengan diadakannya treatment selama satu setengah bulan

dengan frekuensi tiga kali seminggu, hal ini telah mewakili pelajaran PenjasOrkes

yang ada di sekolah dengan cara memadatkan jadwalnya. Penelitian dilaksanakan

pada bulan November 2009 sampai Januari 2010. Jadwal penelitian terlampir.

B. Metode Penelitian

1. Metode Eksperimen

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Dasar penggunaan metode ini adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan

memberikan perlakuan kepada subjek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna

mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Sugiyanto (1990: 21)

menyatakan, ”Tujuan penelitian eksperimental adalah untuk meneliti ada tidaknya

hubungan sebab akibat serta besarnya hubungan sebab akibat tersebut dengan cara

memberikan perlakuan (treatment) terhadap kelompok eksperimen yang hasilnya

dibandingkan dengan hasil kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan atau

diberi perlakuan yang berbeda”.

Page 47: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

47

2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah faktorial 2 X 2. Rancangan

faktorial adalah rancangan dimana bisa dimasukkan dua variabel atau lebih untuk

memanipulasi sacara simultan. Dengan rancangan ini bisa diteliti pengaruh setiap

variabel independent terhadap variabel dependen dan juga pengaruh interaksi

antara variabel-variabel independent (Sugiyanto, 1990: 30). Untuk lebih jelasnya

berikut disajikan gambar rancangan penelitian model analisis untuk anava dua

jalan (rancangan faktorial 2 X 2) sebagai berikut:

Metode Pembelajaran

(A)

Koordinasi Mata-Tangan

(B)

Bermain

(A1)

Berlatih

(A2)

Tinggi

(B1)

A1B1 A2B1

Rendah

(B2)

A1B2 A2B2

Keterangan :

A1B1: Kelompok pass atas dengan metode pembelajaran bermain yang memiliki

koordinasi mata-tangan tinggi.

A1B2: Kelompok pass atas dengan metode pembelajaran bermain yang memiliki

koordinasi mata-tangan rendah

A2B1: Kelompok pass atas dengan metode pembelajaran berlatih yang memiliki

koordinasi mata-tangan tinggi.

A2B2: Kelompok pass atas dengan metode pembelajaran barlatih yang memiliki

koordinasi mata-tangan rendah

Page 48: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

48

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independen)

dan satu variabel terikat (dependen) yaitu:

1) Variabel bebas (independen) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini yaitu:

a) Variabel manipulatif terdiri atas:

(1) Pembelajaran pass atas dengan metode bermain

(2) Pembelajaran pass atas dengan metode berlatih

b) Variabel atributif adalah variabel yang melekat pada diri sampel yang

debedakan atas:

(1) Koordinasi mata-tangan tinggi

(2) Koordinasi mata-tangan rendah

2) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan passing atas dalam permainan

bolavoli.

D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII SMP N 5

Karanganyar tahun 2009 yang berjumlah 134 siswa yang terbagi dalam tujuh

kelas.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel penelitian yang menggunakan rumus

eksperimen dari Widodo J. Pudjirahardjo, Herjanto Poernomo dan Moh. Hasan

Machfoed (1993: 56) sebagai berikut:

N X s2 134 . X 15,251 n = = = 27 (dibulatkan) Nd2 + Z2s2 134 . 0,52 + 1,672 . 15,251

Page 49: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

49

n = besar sampel N = besar populasi (jumlah populasi acuan) Z = nilai standart normal yang besarnya tergantung a, Bila a = 0,05 Z = 1,67 Bila a = 0,01 Z = 1,96 s = besarnya varians (= SD) d = besarnya penyimpangan yang masih bisa ditolerir (semakin kecil d, akan semakin teliti, misalnya d = 0,1%)

Jumlah sampel diambil berdasarkan hasil tes kemampuan koordinasi mata-

tangan seluruh siswa putra kelas VIII yang telah diambil rata-ratanya kemudian

dirangking dari tingkat tinggi sampai yang rendah. Berdasarkan rata-rata yang

telah diketahui selanjutnya dikategorikan kedalam koordinasi mata-tangan tinggi

dan koordinasi mata-tangan rendah. Agar dalam pembagian ke masing-masing

kelompok sama maka, ditambah 1 siswa sehingga jumlah sampel adalah 28 siswa.

Sampel yang digunakan adalah 14 siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan

tinggi dan 14 siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah, sedangkan

sisanya dihilangkan. Sampel yang telah terpilih dikelompokkan menjadi 4

kelompok sesuai rancangan anava faktorial 2 X 2.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan dilakukan tes

dan pengukuran meliputi:

1) Tes keterampilan pass atas dari AAHPER Volleyball Skills Test yang dikutip

oleh Bradford N, Strand & Rolayne Wilson (1993: 136-139)

2) Tes dan pengukuran koordinasi mata-tangan dengan tes Lempar-Tangkap

Bola tenis dari Ismaryati (2006: 54-55).

Tes koordinasi mata-tangan menggunakan lempar tangkap bola tennis karena

dalam tes ini lebih besar menggunakan kecermatan pandangan (mata) dimana

pada gerakan pass atas mata sebegai pemegang fungsi utama dalam hal ini

melihat bola dan situasi permainan.

Page 50: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

50

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini meliputi uji prasyarat analisis dan

pengujian hipotesis. Adapun langkah-langkah dari analisis data sebagai berikut:

1. Mencari Reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat keajegan hasil tes yang dilakukan dalam

penelitian, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan korelasi interklas,

dengan rumus sebagai berikut:

MSA – MSW

R = MSA

( Mulyono B. 2001: 42)

Keterangan :

R = Koefisien reliabilitas

MSA = Jumlah rata-rata dalam kelompok

MSW = Jumlah rata-rata antar kelompok

2. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji

homogenitas. Adapun langkah masing-masing uji prasyarat tersebut sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas (Metode Lilliefors)

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini berasal dari populasi yang normal atau tidak.

Menurut Sudjana (1992:466) langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Pengamatan X1,X2,X3,………….Xn dijadikan bilangan baku

Z1,Z2,Z3,………..Zn, dengan menggunakan rumus :

Page 51: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

51

Zi = { Xi – X }/ SD, dengan X dan SD berturut-turut merupakan rata-rata dan simpangan baku.

2) Data dari sampel tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor

tertinggi.

3) Untuk tiap bilangan baku ini dan dengan menggunakan daftar distribusi

normal baku kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z < Zi).

4) Menghitung perbandingan antara nomor subyek I dengan subyek n yaitu :

S(Zi) = i/n.

5) Mencari selisih antara F(Zi) – S(Zi), dan ditentukan harga mutlaknya.

6) Menentukan harga terbesar dari harga mutlak diambil sebagai Lo.

Rumusnya : Lo = | F(Zi) – S(Zi) | maksimum.

Kriteria :

Lo < Ltab : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lo > Ltab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas ( Metode Bartlet)

Uji Homogenitas dilakukan dengan Uji Bartlet. Menurut Sudjana (1992:261) langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut :

1) Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom – kolom kelompok sampel

: dk (n-1), 1/dk, Sdi2, dan (dk) log Sdi2.

2) Menghitung varians gabungan dari semua sampel.

Rumusnya : ( )( )

( )11...............1 2

2

--

=n

SdnSD i

( )12 -= nSdLogB i

3) Menghitung X2

Rumusnya : X2 = (Ln) B-(n-1) Log Sdi 1………(2)

Dengan (Ln 7) = 1,9459

Hasilnya ( X2 hitung ) kemudian dibandingkan dengan ( X2 tabel ), pada taraf signifikansi a = 0,05 dan dk (n-1).

4) Apabila X2 hitung < X2 tabel, maka Ho diterima.

Page 52: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

52

Artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila X2 hitung > X2 tabel, maka Ho ditolak. Artinya varians sampel bersifat tidak homogen.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesisi dalam penelitian ini meliputi beberapa langkah. Langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai berikut:

a. ANAVA Rancangan Faktorial 2 x 2

1) Metode AB untuk perhitungan ANAVA dua Faktor

Tabel Ringkasan ANAVA untuk Eksperimen factorial 2 x 2

Sumber

Variasi dk JK RJK Fo

Rata – rata

Perlakuan

A B AB

1

a-1

b-1

(a-1) (b-1)

Ry

Ay

By

ABy

R

A

B

AB

A/E

B/E

AB/E

Kekeliruan ab(n-1) Ey E

Keterangan :

A = Taraf factorial A N = Jumlah sampel

B = Taraf factorial B

Langkah- langkah perhitungan :

a) 2

11

2ij

b

j

a

i

U=U åå å--

b) abn

R

b

j

a

i

y

åå--

=11

Page 53: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

53

c) ( ) yij

b

j

a

i

RJJab -= åå--

2

11

d) ( ) yi

a

iy Rbn -A=A å

-

/2

1

e) ( ) yi

b

jy Ran -B=B å

-

/2

1

f) yyaby Jb B-A-=A

g) )(2yyyyy R AB+B-A--U=E

2) Kriteria Pengujian Hipotesis

Jika ( ) ( )211 VVFF --³ a , maka hipotesis nol ditolak.

Jika ( ) ( )211 VVFF --< a , maka hipotesis nol di terima dengan : dk pembilang

( )1-KiV dan dk penyebut ( )aknknV -+= .............12 = taraf signifikan untuk pengujian hipotesis.

Keterangan :

åY2 : Jumlah kuadrat data

Ry : Rata-rata peningkatan karena perlakuan

Ay : Jumlah peningkatan pada kelompok berdasarkan pendekatan pembelajaran pass atas dengan metode bermain dan metode berlatih

By : Jumlah peningkatan berdasarkan koordinasi mata-tangan.

Aby : Selisih antara jumlah peningkatan data keseluruhan dan jumlah peningkatan kelompok perlakuan dan koordinasi mata-tangan.

Jab : Selisih jumlah kuadrat data dan rata-rata peningkatan perlakuan.

b. Uji Rentang Newman – Keuls setelah ANAVA

Menurut Sudjana (1992:36) langkah-langkah untuk melakukan uji Newman –Keuls adalah sebagai berikut :

Page 54: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

54

1) Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya dari yang terkecil

sampai keoada yang terbesar.

2) Dari rangkaian ANAVA, diambil haarga RJK disertai dk-nya.

3) Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk setiap perlakuan dengan rumus:

( )N

KekeliruanRJKS E

y = RJK (Kekeliruan) juga didapat dari hasil

rangkuman ANAVA.

4) Tentukan taraf signifikan a, lalu gunakan daftar rentang student. Untuk uji

Newman – Keuls, diambil V = dk dari RJK (Kekeliruan) dan P = 2,3…,k.

Harga – harga yang didapat dari bagian daftar sebanyak (k-1) untuk V dan P

supaya dicatat.

5) Kalikan harga – harga yang didapat di titik…….. di atas masing – masing yS

dengan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan rentang signifikan

terkecil (RST).

6) Bandingkan selisih rata – rata terkecil dengan RST untuk mencari P-k selisih

rata – rata terbesar dan rata – rata terkecil kedua dengan RST untuk P = (k- ),

dan seterusnya. Demikian halnya perbandingan selisih rata – rata terbesar

kedua rata – rata terkecil dengan RTS untuk P = (k-1), selisih rata-rata

terbesar kedua dan selisih rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk P = (k-

2), dan seterusnya. Dengan jalan begitu semua akan ada ( )12/1 -kK

pasangan yang harus dibandingkan. Jika selisih – selisih yang didapat lebih

besar dari pada RST-nya masing – masing maka disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara rata – rata perlakuan.

c. Hipotesis Statistik

Hipotesa 1 210 A³A= mmH

21 A<A= mmAH

Hipotesa 2 210 B³B= mmH

Page 55: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

55

21 B<B= mmAH

Hipotesa 3 00 =B´A= InteraksiH

0¹B´A= InteraksiH A

Keterangan

m = Nilai rata – rata

A1 = Pembelajaran pass atas dengan metode bermain

A2 = Pembelajaran pass atas dengan metode berlatih

B1 = Koordinasi mata-tangan tinggi

B2 = Koordinasi mata-tangan rendah

Page 56: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap

sampel yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan terdiri dari data tes awal

secara keseluruhan, kemudian dikelompokkan menjadi empat sesuai rancangan

factorial 2 X 2. Rangkuman hasil analisis data secara keseluruhan disajikan dalam

bentuk tabel.

A. Deskripsi Data

Deskripsi hasil analisis data kemampuan pass atas bolavoli siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009 sesuai dengan kelompok yang dibandingkan, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 1. Ringkasan Angka-Angka Statistik Deskriptif Data Hasil Kemampuan Pass Atas Bolavoli Menurut Kelompok Penelitian.

Perlakuan KM-T Statistik Tes Awal Tes Akhir Peningkatan

Jumlah 72,0 87.0 15,0 Mean 10,29 12,43 2,14

Tinggi (B1)

SD 4,15 4,20 0,90 Jumlah 43,0 56,0 13,0 Mean 6,14 8,0 1,86

A1 Rendah

(B2) SD 2,27 2,0 0,69 Jumlah 63,0 75,0 12,0 Mean 9,0 10,71 1,71

Tinggi (B1)

SD 3,56 3,40 0,49 Jumlah 43,0 53,0 10,0 Mean 6,14 7,57 1,43

A2 Rendah

(B2) SD 1,68 1,72 0,53

1. Jika antara kelompok siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran passing

atas menggunakan pendekatan bermain dan berlatih dibandingkan, maka dapat

diketahui bahwa kelompok pembelajaran pass atas menggunakan pendekatan

bermain memiliki rata-rata peningkatan 2,0 yang lebih baik daripada

Page 57: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

57

kelompok pembelajaran pass atas menggunakan pendekatan berlatih sebesar

1,57.

2. Jika antara kelompok siswa yang memiliki kemampuan koordinasi mata-

tangan tinggi dan memiliki kemampuan koordinasi mata-tangan rendah

dibandingkan, dapat diketahui bahwa kelompok siswa yang memiliki

kamampuan koordinasi mata-tangan tinggi sebesar 1,93 lebih besar dari

kelompok siswa yang memiliki kemampuan koordinasi mata-tangan rendah

sebesar 1,64.

3. Untuk mengetahui gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata hasil peningkatan

pass atas bolavoli sebelum dan sesudah diberi perlakuan maka dapat dibuat

grafik perbandingan nilai-nilai sebagai berikut:

10.29

12.43

2.14

6.14

8

1.86

9

10.71

1.71

6.14

7.57

1.43

0

2

4

6

8

10

12

14

1 2 3 4

kelompok

Tes Awal

Tes Akhir

Peningkatan

Gambar 2. Grafik Nilai Rata-Rata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kemampuan Pass Atas Bolavoli Berdasarkan Tiap Kelompok Pembelajaran dan Koordinasi Mata-Tangan

4. Agar nilai-nilai rata-rata peningkatan kemampuan pass atas bolavoli yang

dicapai tiap kelompok perlakuan mudah dipahami, maka nilai peningkatan

kemampuan pass atas bolavoli pada tiap kelompok perlakuan disajikan dalam

bentuk grafik sebagai berikut:

Page 58: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

58

2.141.86

1.711.43

0

0.5

1

1.5

2

2.5

A1B1 A1B2 A2B1 A2B2

Gambar 3. Grafik Nilai Rata-rata Peningkatan Kemampuan Pass Atas Bolavoli antar Kelompok Perlakuan

Keterangan :

A1B1: Kelompok pass atas dengan metode pembelajaran bermain yang memiliki

koordinasi mata-tangan tinggi.

A1B2: Kelompok pass atas dengan metode pembelajaran bermain yang memiliki

koordinasi mata-tangan rendah

A2B1: Kelompok pass atas dengan metode pembelajaran berlatih yang memiliki

koordinasi mata-tangan tinggi.

A2B2: Kelompok pass atas dengan metode pembelajaran barlatih yang memiliki

koordinasi mata-tangan rendah

.

B. Mencari Reliabilitas

Tingkat reliabilitas hasil tes awal dan tes akhir kemampuan pass atas

bolavoli diketahui melalui uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas tes awal dan tes

akhir kemampuan pass atas bolavoli dalam penelitian sebagai berikut:

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Kemampuan Pass Atas Bolavoli pada

Data Tes Awal.

Hasil Tes Reliabilitas Kategori

Tes awal 0,985 Tinggi sekali

Page 59: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

59

Adapun dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes tersebut,

menggunakan pedoman tabel koefisien korelasi dari Book Walter seperti dikutip

Mulyono B.(1992: 15) sebagai berikut:

Tabel 3. Range Kategori Reliabilitas

Kategori Validitas Reliabilitas Obyektivitas

Tinggi sekali

Tinggi

Cukup

Kurang

Tidak signifikan

0,80 – 1,0

0,70 – 0,79

0,50 – 0,69

0,30 – 0,49

0,00 – 0,29

0,90 – 1,0

0,80 – 0,89

0,60 – 0,79

0,40 – 0,59

0,00 – 0,39

0,95 – 1,0

0,85 – 0,94

0,70 – 0,84

0,50 – 0,69

0,00 – 0,49

C. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Uji

normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors. Hasil uji

normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas dengan Lilliefors.

Kelompok N Prob Lo Lt Kesimpulan

A1B1

A1B2

A2B1

A2B2

7

7

7

7

0,05

0,05

0,05

0,05

0,1867

0,1215

0,2877

0,1817

0,300

0,300

0,300

0,300

Distribusi normal

Distribusi normal

Distribusi normal

Distribusi normal

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Lo < Lt. Hal ini

menunjukkan bahwa sampel yang terambil berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Dengan demikian persyaratan normalitas data telah

terpenuhi. Rincian dan prosedur uji normalitas dapat dilihat pada lampiran.

Page 60: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

60

2 Uji Homogenitas

Dengan data yang sama, setelah dianalisis menggunakan uji bartlet, maka

diperoleh hasil pengujian homogenitas seperti tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Uji Bartlet.

å Kelompok Ni S2 X2hit X2

tabel Kesimpulan

4 7 9,4678 4,709 7,81 Homogen

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui X2

hit lebih kecil dari pada X2tabel.

Hal ini menunjukkan bahwa sampel penelitian bersifat homogen. Dengan

demikian persyaratan homogenitas juga dipenuhi. Mengenai rincian dan prosedur

analisis uji homogenitas varians dapat diperiksa pada lampiran.

D. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berdasarkan pada hasil analisis data dan interprestasi

analisis varians. Uji rentang newman keuls ditempuh sebagai langkah uji rerata

setelah anava. Bila anava menghasilkan kesimpulan tentang perbedaan pengaruh

kelompok yang dibandingkan, maka uji rentang newman keuls dimaksudkan

untuk mengetahui pengaruh kelompok mana yang lebih baik.

Berkenaan dengan hasil analisis dan uji rentang newman keuls, ada

beberapa hipotesis yang harus diuji. Hasil analisis data dapat dilihat seperti yang

tercantum dalam tabel berikut ini.

Tabel 6. Ringkasan Nilai Rerata Kemampuan Pass Atas Bolavoli Berdasarkan Pembelajaran Bermain dan Berlatih Sebelum dan Sesudah Diberi Perlakuan.

A1

A2

Variabel penelitian

Rerata B1 B2 B1 B2

Sebelum

Sesudah 10,29 12,43

6,14 8,00

9,00 10,71

6,14 7,57

Peningkatan 2,14 1,86 1,71 1,43

Page 61: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

61

Tabel 7. Ringkasan Analisis Anava Faktorial 2 x 2.

Sumber Varians dk Jk RJk Fo Ft

Rata-rata Perlakuan 1 89,286 89,286 A 1 90,571 90,571 146,308 * 4,26 B 1 89,857 89,857 145,154 * AB 1 178,571 178,571 288,462 * Kekeliruan 24 14,857 0,062 Total 28 463,143

Keterangan :

* : Hasil Analisis F0 ditolak

A : Kelompok Pembelajaran pass atas bolavoli

B : Kelompok siswa berdasarkan tinggi-rendahnya kemampuan koordinasi

mata-tangan

AB : Interaksi antara kelompok pembelajaran pass atas bolavoli dan tinggi-

rendahnya koordinasi mata-tangan

Tabel 8. Hasil Uji Rentang Newman Keuls setelah Anava.

A2B2 A1B2 A2B1 A1B1 RST KP Rerata 1,43 1,71 1,86 2,14 a = 0,05

A2B2 1,43 0,29 * 0,43 * 0,71 * 0,27 A1B2 1,71 014 0,43 * 0,33 A2B1 1,86 0,29 0,36 A1B1 2,14

Keterangan : * signifikan pada P < 0,05

Keterangan :

A1B1: Kelompok pass atas dengan metode pembelajaran bermain yang memiliki

koordinasi mata-tangan tinggi.

A1B2: Kelompok pass atas dengan metode pembelajaran bermain yang memiliki

koordinasi mata-tangan rendah

A2B1: Kelompok pass atas dengan metode pembelajaran berlatih yang memiliki

koordinasi mata-tangan tinggi.

A2B2: Kelompok pass atas dengan metode pembelajaran barlatih yang memiliki

koordinasi mata-tangan rendah

Page 62: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

62

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Berdasarkan pendekatan pembelajaran pass atas dengan metode bermain

dan berlatih menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap hasil

belajar pass atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar

tahun 2009. Dari hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F0 =

146,308 lebih besar dari Ft = 4,26 ( F0 > Ft ) pada taraf signifikansi 5%. Ini berarti

hipotesis nol (H0) ditolak. Yang artinya, pendekatan pembelajaran pass atas

bolaavoli dengan metode bermain dan berlatih terdapat perbedaan yang signifikan

terhadap hasil belajar pass atas bolavoli

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Berdasarkan tingkat koordinasi mata-tangan siswa putra kelas VIII SMP

Negeri 5 Karanganyar tahun 2009,hasil penelitian ini menunjukkan ada

perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan pass atas bolavoli. Dari hasil

penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F0 = 145,154 lebih besar dari Ft

= 4,26 ( F0 > Ft ) pada taraf signifikansi 5%. Ini artinya hipotesis nol (H0) ditolak.

Yang artinya antara koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan

rendah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar pass atas

bolavoli.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Interaksi faktor utama penelitian dalam bentuk interaksi dua faktor

menunjukkan ada interaksi antara pendekatan pembelajaran pass atas dan

koordinasi mata-tangan. Dari hasil penghitungan diperoleh nilai F0 = 288,462

ternyata lebih besar dari Ft = 4,26 ( F0 > Ft ) pada taraf signifikansi 5% sehingga

H0 ditolak. Ini berarti bahwa, antara pendekatan pembelajaran pass atas dan

koordinasi mata-tangan ada interaksi terhadap hasil belajar pass atas bolavoli.

Page 63: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

63

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran lebih lanjut

mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya.

Berdasarkan pengujian hipotesis telah menghasilkan tiga simpulan yaitu: (1) ada

perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaran pass atas

dengan metode bermain dan berlatih terhadap terhadap hasil belajar pass atas

bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009. (2)

ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara koordinasi mata-tangan tinggi dan

koordinasi mata-tangan rendah terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun 2009. (3) ada interaksi

antara pendekatan pembelajaran pass atas dan koordinasi mata-tangan terhadap

hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5

Karanganyar tahun 2009. Simpulan analisis tersebut dapat dipaparkan secara rinci

sebagai berikut:

1. Perbedaan Pengaruh Pendekatan dengan Metode Bermain dan Berlatih

terhadap Hasil Belajar Pass Atas Bolavoli

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa, ada

perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajarn pass atas

dengan metode bermain dan berlatih pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5

Karanganyar tahun 2009. Pada kelompok siswa yang diberi perlakuan

pembelajaran pass atas dengan bermain mempunyai peningkatan yang lebih baik

dibandingkan dengan kelompok siswa yang diberi perlakuan pembelajaran pass

atas dengan berlatih.

Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo sebesar 146,308 > Ftabel 5% 4,26, pada kelompok siswa yang deberi perlakuan pembelajaran pass atas dengan bermain lebih baik dibandingkan dengan kelompok siswa yang deberi pembelajaran pass atas dengan berlatih dengan nilai rata-rata peningkatan 2,0 dan 1,57. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran pass atas dengan metode bermain dan berlatih terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP N 5 Karanganyar tahun 2009, dapat diterima kebenarannya.

Page 64: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

64

2. Perbedaan Pengaruh Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dan Koordinasi

Mata-Tangan Rendah terhadap Hasil Belajar Pass Atas Bolavoli

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa, ada

perbedaan yang signifikan antara koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi

mata-tangan rendah terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

kelas VIII SMP N 5 karanganyar tahun 2009.

Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo 145,154 > Ftabel 5% 4,26, rata-rata peningkatan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah dengan nilai rata-rata sebesar 1,93 dan 1,64. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh antara koordinasi mata-tangan tinggi koordinasi mata-tangan rendah terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP N 5 Karanganyar tahun 2009, dapat diterima kebenarannya.

3. Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran Pass Atas Bolavoli dan

Koordinasi Mata-Tangan terhadap Hasil Belajar Pass Atas Bolavoli

Dari tabel 8 tampak ada interaksi secara nyata antara kedua faktor utama

penelitian. Untuk kepentingan pengujian interaksi faktor utama terbentuklah tabel

sebagai berikut:

Tabel 9. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor Utama terhadap Hasil Belajar Pass Atas Bolavoli.

A1 A2 Rerata A1 - A2

B1 2,14 1,71 1,93 0,43

B2 1,86 1,43 1,64 0,43

Rerata 2,0 1,57

B1 - B2 0,28 0,28

Page 65: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

65

2.14

1.711.86

1.64

0

0.5

1

1.5

2

2.5

A1 A2

B1

B2

Gambar 4. Bentuk Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan Koordinasi Mata-Tangan.

Berdasarkan gambar 4 menunjukkan bahwa, bentuk garis perubahan

besarnya nilai peningkatan kemampuan pass atas bolavoli adalah bertemu pada

satu titik, dan apabila garis tersebut ditarik lurus maka akan berpotongan.Hal ini

artinya, antara pendekatan pembelajaran pass atas bolavoli dan koordinasi mata-

tangan terdapat interaksi diantara keduanya. Dengan demikian dalam menerapkan

pendekatan pembelajaran pass atas perlu mempertimbangkan kemampuan

koordinasi mata-tangan tinggi dan kemampuan koordinasi mata-tangan rendah.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai Fhit = 288,462 ternyata lebih besar dari Ftabel = 4,26 ( F0 < Ft ) pada taraf signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa antara keduanya ada interaksi. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan ada interaksi antara pendekatan pembelajaran pass atas dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP N 5 Karanganyar tahun 2009, dapat diterima kebenarannya.

Page 66: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

66

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasannya yang telah diungkapkan

pada BAB IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dengan metode bermain

dan berlatih terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra kelas

VIII SMP N 5 Karanganyar tahun 2009. Dari hasil analisis data menunjukkan

Fo = 146,308 > Ft = 4,26. Pengaruh yang ditimbulkan dari pendekatan

pembelajaran pass atas dengan metode bermain lebih baik daripada

menggunakan metode berlatih dengan rata-rata peningkatan 2,0 dan 1,57.

2. Ada perbedaan antara koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-

tangan rendah terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra kelas

VIII SMP N 5 karanganyar tahun 2009. Dari hasil analisis data menunjukkkan

Fo = 145,154 > Ft = 4,26. Pengaruh yang ditimbulkan oleh siswa yang

memiliki koordinasi mata-tangan tinggi lebih baik dibandingakn siswa yang

memiliki koordinasi mata-tangan rendah dengan rata-rata peningkatan 1,93

dan 1,64.

3. Ada interaksi antara pendekatan pembelajaran pass atas dan koordinasi mata-

tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII

SMP N 5 Karanganyar tahun 2009. Dari hasil analisis data menunjukkan

Fhitung = 288,462 > Ftabel = 4,26 (Fhitung > Ftabel ).

B. IMPLIKASI

Simpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide

yang lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar

simpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut:

Page 67: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

67

1. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran pass atas dan

koordinasi mata-tangan merupakan variabel-variabel yang dapat

mempengaruhi hasil belajar pass atas bolavoli.

2. Pendekatan pembelajaran pass atas dengan metode bermain ternyata

memberikan pengaruh yang lebih baik dari pada pembelajaran pass atas

dengan metode berlati terhadap hasil belajar pass atas bolavoli.

3. Pembelajaran pass atas bolavoli dengan metode bermain dan berlatih

membutuhkan koordinasi mata-tangan yang baik. Melalui pembelajaran pass

atas bolavoli dengan pendekatan yang tepat maka koordinasi mata-tangan

akan berkembang atau meningkat. Dengan meningkatnya koordinasi mata-

tangan, maka akan mendukung keterampilan pass atas bolavoli menjadi lebih

baik.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran-saran yang dapat dikemukakan

kepada guru penjasorkes di SMP Negeri 5 Karanganyar sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan keterampilan pass atas bolavoli dapat diterapkan

pembelajaran pass atas dengan metode bermain dan berlatih.Dari hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa, pembelajaran pass atas dengan metode

bermain lebih baik pengaruhnya terhadap hasil belajar pass atas bolavoli,

sehingga dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan pass atas

bolavoli.

2. Untuk menigkatkan keterampilan pass atas bolavoli perlu mempertimbangkan

tingkat koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa, karena koordinasi mata-

tangan dapat mempengaruhi keterampilan pass atas bolavoli.

Page 68: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

68

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mahendra. 2004. Azas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Jakarta: Proyek

Pengendalian dan Peningkatan Mutu Guru Penjas. Depdikbud. Dirjendikti.

Ali Imron. 1996. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Jaya. Amung Ma’mun dan Toto Subroto. 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam

Permainan Bolavoli Konsep dan Metode Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Bekerjasama Dengan Direktorat Jendral Olahraga.

Beltasar Tarigan. 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran

Bola Basket. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Bekerjasama Dengan Direktorat Jendral Olahraga.

Bonnie Robinson. 1993. Bola voli. Semarang: Effhar & Dahara Prize. Bradford N. Strand & Rolayne Wilson. 1993. Assessing Sport Skills. Utah State

University. Dangsina Moeloek & Arjatmo Tjokronegoro. 1984. Kesehatan dan Olahraga.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dewi S Prawiradilaga. 2007. Prisip Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Prenada Media Grup. Dimyati & Mudjiyono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ardi Mahasatya. Elizabeth B. Hurlock. 1978. Perkembangan Anak: Erlangga Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Choaching. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dirjendikti. Husdarta & Yudha M. Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Depdiknas.

Direktorat Jendaral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

H.J. Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan.1998. Belajar dan

Pembelajaran II. Surakarta: UNS Press. Ismaryati. 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarata: Lembaga

Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UPT UNS Press. Mulyono B. 1992. Tes dan Pengukuran. Surakarta: UNS Press.

Page 69: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

69

2001. Tes dan pengukuran dalam pendidikan Jasmani/Olahraga. Surakarta: JPOK FKIP UNS.

M. Sajoto. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: IKIP

Semarang Press. M Yunus. 1992. Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti

PPTK. Rusli Lutan. 1988. Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode.

Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Sadoso Sumosardjuno. 1994. Pengetahuan Praktis Kesehatan Dalam Olahraga.

Jakarta: PT Gramedia. Soedarwo, Sunardi dan Agus Margono. 2000. Teori dan Praktek Bolavoli Dasar.

Surakarta: UNS Press. Sudjana.1992. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjarwo. 1993. Ilmu Kepelatihan Dasar. Surakarta : Universitas Sebelas Maret

Press. Sugiyanto. 1990. Metodologi Penelitian. Surakarta : Universitas Sebelas Maret

Press. 1996. Belajar Gerak I. Surakarta: Uns Press. Suharno. HP. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Suharno, Sukardi, Chodijah dan Suwalni. 1998. Belajar dan Pembelajaran II.

UNS Press. Sukintaka. 2004. Teori Pendidikan Jasmani Filosofi Pembelajaran dan Masa

Depan. Bandung: Yayasan Nuansa Cendikia. Syaiful Sagala. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV.

ALFABETA. Wahjoedi. 1999. Jurnal Iptek Olahraga. Jakarta: Pusat Pengkajian dan

Pengembangan IPTEK (PPPITOR). Kantor Menteri Negara dan Olahraga.

Widodo. J. Pudjirahardjo, Herjanto Poernomo dan Moh. Hasan Machfoed. 1993.

Metode Penelitian dan Statistik Terapan. Surabaya: Airlangga University Press.

Page 70: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN …... · 2 perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata tangan terhadap hasil belajar pass atas bolavoli pada siswa putra

70