12
PERENCANAAN FASILITAS Setelah aktivitas perencanaan produk dan pengembangan produk baru selesai dilakukan, maka aktivitas berikutnya adalah perencanaan fasilitas yang akan digunakan untuk melaksanakan proses produksi atau transformasi. I. Perencanaan lokasi usaha Perencanaan fasilitas yang pertama berkaitan dengan perencanaan dan penentuan lokasi usaha. Perencanaan dan pertimbangan penentuan lokasi usaha untuk usaha baru dan perluasan usaha, akan berbeda. Untuk perusahaan yang baru pertama kali berdiri , tujuan dari perencanaan lokasi adalah : 1. Agar dapat melayani konsumen dengan baik. Tempat usaha yang strategis tentunya akan memudahkan perusahaan baru mendapatkan dan selanjutnya mempertahankan konsumennya. Tempat usaha yang baik, mudah ditemukan dan dijangkau tentu akan menarik bagi konsumen. 2. Untuk mendapatkan bahan baku yang baik & kontinyu. Seringkali perusahaan harus memilih lokasi usaha di daerah dimana bahan baku produksi mudah diperoleh. Baik untuk mengantisipasi mudah rusaknya bahan baku, ataupun kesulitas angkut bahan baku tersebut. Contoh : Perusahaan pengalengan ikan, perusahaan minuman, dan sejenisnya.

PERENCANAAN FASILITAS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi MPO

Citation preview

PERENCANAAN FASILITASSetelah aktivitas perencanaan produk dan pengembangan produk baru selesai dilakukan,maka aktivitas berikutnya adalah perencanaan fasilitas yang akan digunakan untukmelaksanakan proses produksi atau transformasi.

I. Perencanaan lokasi usahaPerencanaan fasilitas yang pertama berkaitan dengan perencanaan dan penentuanlokasi usaha. Perencanaan dan pertimbangan penentuan lokasi usaha untuk usaha barudan perluasan usaha, akan berbeda. Untuk perusahaan yang baru pertama kali berdiri ,tujuan dari perencanaan lokasi adalah :1. Agar dapat melayani konsumen dengan baik. Tempat usaha yang strategistentunya akan memudahkan perusahaan baru mendapatkan dan selanjutnyamempertahankan konsumennya. Tempat usaha yang baik, mudah ditemukan dandijangkau tentu akan menarik bagi konsumen.2. Untuk mendapatkan bahan baku yang baik & kontinyu. Seringkaliperusahaan harus memilih lokasi usaha di daerah dimana bahan baku produksimudah diperoleh. Baik untuk mengantisipasi mudah rusaknya bahan baku,ataupun kesulitas angkut bahan baku tersebut. Contoh : Perusahaan pengalenganikan, perusahaan minuman, dan sejenisnya.3. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik. Selain bahan baku, pertimbanganlainnya adalah kemudahan dalam mendapatkan sumber daya manusia yang akanmenjadi karyawan atau pekerja. Perusahaan padat karya seperti perusahaan rokok,perusahaan garmen, tentu akan memilih lokasi usaha yang padat penduduk gunamendapatkan SDM yang cukup.4. Untuk keperluan usaha di kemudian hari. Antisipasi terhadap berkembangnyaperusahaan juga perlu diperhatikan. Jangan sampai perusahaan mengalamikesulitan dalam memperluas usahanya dikarenakan tidak ada lagi lahan kosong dikiri, kanan, belakan, atau depan (sekitar) lokasi usaha saat ini. Sempitnya lahanusaha dapat diantisipasi dengan merencanakan pondasi untuk keperluan bangunanbertingkat, yang dapat ditambah, sewaktu-waktu dibutuhkan tambahan ruangan.5. Agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan optimal. Semua alasantersebut di atas dimaksudkan akan proses produksi lacar, tidak terganggu olehmasalah kekurangan bahan baku, kekurangan tenaga kerja, sampai dengankesulitas menambah kapasitas produksi di kemudian hari.

6. Menyesuaikan kemampuan perusahaan. Aspek lain yang tidak kalahpentingnya adalah masalah kemampuan perusahaan saat ini dan di kemudian hari.Penentuan lokasi usaha seringkali dipengaruhui juga oleh tersedianya danaperusahaan. Lokasi yang diinginkan tidak selamanya sesuai dengan dana yangtersedia, karena lokasi usaha yang baik/strategis biasanya menuntut investasi yangbesar/mahal juga.

TAHAP-TAHAP YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM MEMILIH LOKASI SUATU PABRIKTahap pertama: melihat kemungkinan daerah-daerah mana yang dapat ditentukan sebagai daerah-daerah alternative.Tahap kedua: melihat pengalaman orang lain atau pengalaman kita sendiri dalam menentukan lokasi pabrik.Tahap ketiga: mempertimbangkan dan menilai masyarakat-masyarakat dari daerah-daerah yang pada tahap kedua telah dipilih untuk lokasi pabrik karena dianggap paling menguntungkan.METODE PENILAIAN PLANT SITEDi dalam pemilihan suatu plant site tertentu ada beberapa metode analisis, antara lain :1. metode penilaian hasil values2. metode cost comparison3. economic analysis

METODE EVALUASI ALTERNATIF LOKASIMetode Pemeringkatan FaktorKeenam tahapannya adalah :1. mengembangkan daftar-daftar faktor terkait2. menetapkan bobot pada setiap faktor3. mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor4. meminta manajer menentukan skor untuk setiap faktor5. mengalikan faktor tersebut dengan bobot setiap faktor, dan menentukan jumlah total6. membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal

II.Faktor yang berpengaruhFaktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan penentuan lokasi adalah:

1. Letak pasar. Faktor ini sangat penting, khususnya bagi perusahaan jasa (bank,restoran, toko, jasa konsultan, dll) atau manufaktur (meskipun jarang jarang) yangmemang memiliki karakteristik dekat dengan pasar. Coba perhatikan di dalamkehidupan sehari-hari kita ? Benarkah perusahaan jasa yang umumnya didirikandi tempat atau lokasi yang dekat dengan pasar ?2. Bahan baku. Berbeda dengan perusahaan jasa, perusahaan manufaktur umumnyadidirikan di lokasi yang dekat dengan bahan baku (Perusahaan pengolahan kayu,miniman, makanan, dll).3. Tenaga kerja. Ketersediaan tenaga kerja juga menjadi faktor penting dalammenentukan lokasi usaha, terutama bagi perusahaan manufaktur yang umumnyabanyak membutuhkan banyak tenaga kerja dalam proses produksinya4. Masyarakat. Masyarakat merupakan faktor penting dalam penentuan lokasiusaha mengingat keberadaan perusahaan disamping dapat memberi manfaat tapijuga bisa menimbulkan kerugian bagi masyarakat, di sekitar usaha khusunya.Oleh karena itu penerimaan masyarakat akan keberadaan perusahaan menjadisangat penting. Sebagai contoh, perusahaan yang mempekerjakan masyarakatsekitar biasanya tidak mengalami masalah ini, namun perusahaan yang mengolahsampah atau limbah seringkalai ditolak keberadaannya oleh masyarakat sekitar.5. Peraturan Pemerintah. Pemerintah selama ini telah menentukan mana kawasanuntuk pemukiman dan mana untuk industri. Dengan demikian perusahaan tidakdapat atau akan mengalami kesulitas bila memilih lokasi yang bukan untukkawasan industri. Termasuk juga di sini masalah ijin mendirikan bangunan,ketinggian maksimal bangunan, pembauangan limbah, dan kebijakan pemerintahlainnya.6. Listrik, air, telepon. Sarana pendukung ini tidak dapat diabaikan, karena hampirsetiap aktivitas perusahaan membutuhkan listrik, air, dan alat komunikasi.7. Transportasi. Faktor ini juga penting, karena dengan transportasi ini bahan bakudidatangkan dan bahan jadi akan dikirim. Ter-abaikannya masalah transportasiakan menimbulkan kesulitas produksi (karena keterlambatan pengiriman bahanbaku misalnya) dan tersendatnya distribusi hasil produksi ke pasar.8. Sarana prasarana pendukung. Ketersediaan lahan parkir yang memadai, ,pembuangan limbah, keamanan, fasilitas kesehatan kerja, merupakan faktor yangjuga tidakkalah pentingnya di dalam penentuan lokasi usaha.

III. Analisis Biaya dalam Penentuan LokasiKonsep biaya tetap dan biaya variabel dapat membantu penentuan lokasi. Kombinasi biaya tetap dan variabel bagi lokasi yang berbeda-beda dapat menciptakan persamaan biaya yang menunjukkan hubungan antara biaya dan volume produksi, yang berlaku bagi masing-masing lokasi.Contoh:Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan empat lokasi alternatif untuk sebuah pabrik baru. Data mengenai biaya-biaya di empat lokasi sebagai berikut:Biaya(ribuan Rp)ABCD

Tenaga kerja/unitBiaya kont Pabrik Material/unitListrik/tahun Air/tahun Transportasi/unitPajak/tahun Rp0,754.600.0000,4330.0007.0000,0233.000 Rp1,13.900.0000,626.0006.0000.128.000 Rp0,84.000.0000,430.0007.0000,128.000 Rp0,94.800.0000,5528.0007.0000,0535.000

Dengan mempertimbangkan informasi biaya untuk masing-masing lokasi diatas, tentukan lokasi yang paling menguntungkan bagi perusahaan untuk volume produksi antara 50.000 130.000 unit per tahun.

Biaya tetap (ribuan Rp) ABCD

10% investasi Listrik AirPajak 460.00030.0007.00033.000390.00026.0006.00028.000 400.00030.0007.00063.000 480.00028.0007.00035.000

Total 530.000 450.000 500.000 550.000

Biaya Variabel(ribuan Rp) ABCD

Tenaga kerjaMaterialTransportasi 0,750,430,02 1,100,600,10 0,800,40,10 0,900,550,05

Total 1,21,81,31,5

Dari biaya tetap dan biaya variabel diatas, dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan biaya total setiap lokasi:Bila x = volume produksi (unit)TC = FC + VCTCA = 530.000 + 1,2xTitik potong sumbu TC x = 0TCA = 530.000 + 1,2xTCA = 530.000 (0;530.000)Bila x = 130.000 TCA = 530.000 + 1,2 (130.000) = 686.000 (130.000;686.000)TCB = 450.000 + 1,8xTitik potong sumbu TC x = 0TCB = 450.000 + 1,8xTCB = 450.000 (0;450.000)Bila x = 130.000 TCB = 450.000 + 1,8 (130.000) = 684.000 (130.000;684.000)TCC = 500.000 + 1,3xTitik potong sumbu TC x = 0TCC = 500.000 + 1,3xTCC = 500.000 (0;500.000)Bila x = 130.000 TCC = 500.000 + 1,83(130.000) = 669.000 (130.000;669.000)TCD = 550.000 + 1,5xTitik potong sumbu TC x = 0TCD = 550.000 + 1,5xTCD = 550.000 (0;550.000)Bila x = 130.000 TCD = 550.000 + 1,5 (130.000) = 745.000 (130.000;745.000)

IV. Metode TransportasiMetode ini menjelaskan penentuan lokasi usaha dengan memanfaatkan alokasipengiriman yang paling optimal dari lokasi usaha yang akan didirikan, menuju pasaryang akan dituju, dengan bantuan metode transportasi.Bahan AjarMO_Bab 2 Aris Budi Setyawan 26Seperti telah diketahui (perhatikan bab Transportasi pada mata kuliah Riset Operasisebelumnya), dalam masalah transportasi, secara umum penyelesaian masalah dilakukandengan dua tahap, yakni :Tahap 1, dengan penyelesaian awal, dimana metode yang dapat digunakan adalah : Metode NWC (North West Corner) Metode LC (Least Cost) Metode VAM (Vogel Aproximation Method) Metode RAM (Russel Aproximation Method)Tahap 2, Penyelesaian akhir, dengan metode : Stepping Stone MODI (Modified Distribution)Metode MODI sebenarnya merupakan modifikasi dari metode Stepping Stone yangsudah ada sebelumnya.Namun demikian, langkah kedua akan digunakan penuh apabila dalam langkah pertama(penyelesaian awal), masalahnya belum dapat dioptimalka.Untuk mendapatkan gambaran dari masalah ini, perhatikan contoh berikut ini.Sebuah perusahaan saat ini beoperasi dengan 3 buah pabrik yang memiliki kapasitasmasing-masing sebagai berikut :Pabrik Kapsitas produksi tiap bulan

Saat ini ada kebutuhan dari tiga kota besar yang harus dipenuhi, dengan besaranpermintaan masing-masing kota :Kota Kapsitas produksi tiap bulan

Perhatikan ! bahwa antara kapasitas pabrik/sumber daya perusahaan dan kebutuhanmasing-masing kota adalah sama, yakni sebesar 200 ton. Apabila dijumpai kasussemacam ini, maka kasus yang sedang dihadapi adalah normal.Perkiraan biaya transportasi dari setiap pabrik ke masing-masing kota adalah :Dari pabrik 1 ke kota A = 20 Dari pabrik 3 ke kota A = 25Dari pabrik 1 ke kota B = 5 Dari pabrik 3 ke kota A = 10Dari pabrik 1 ke kota C = 8 Dari pabrik 3 ke kota A = 19Dari pabrik 2 ke kota A = 15Dari pabrik 2 ke kota B = 20Dari pabrik 2 ke kota C = 10