164
ANALISIS SIKAP SISWA SMU TERHADAP PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DILIHAT DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA, PRESTASI BELAJAR DAN JENIS KELAMIN SISWA Studi kasus : Siswa kelas II SMU Negeri I Kalasan, Sleman, Yogyakarta SKRIPSI Oleh: IGNASIUS ISWANTO 991324030 POGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

ANALISIS SIKAP SISWA SMU TERHADAP PELAKSANAAN

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DILIHAT DARI STATUS

SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA, PRESTASI BELAJAR DAN

JENIS KELAMIN SISWA

Studi kasus : Siswa kelas II SMU Negeri I Kalasan, Sleman, Yogyakarta

SKRIPSI

Oleh:

IGNASIUS ISWANTO 991324030

POGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

MOTTO

“We can do no gret things ;

only small thing with

great love”

(Bunda Teresa)

“The reward of

a thig well done is

to have done it”

(Ralph Waldo Emerson)

“I stand by all the misstatement that I’ve made”

(Dan Quayle)

“The best and most beautiful thing in life can’t be seen, no touched, but are

felt in the heart”

(Helen Keller)

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus yang slalu melimpahkan rahmatnya

Bunda Maria yang slalu membimbingku

Bapak dan Ibu tercinta

Nenek tercinta

Om dan Tante tercinta

Adik dan keponakan – keponakanku tersayang

Kekasihku Khaerunissa Sekarjati

Dan semua orang yang membaca skripsi ini

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat

karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam daftar pustaka, sebagaimana

layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 15 Januari 2007

Penulis

Ignasius Iswanto

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

ABSTRAK

ANALISIS SIKAP SISWA SMU TERHADAP PELAKSANAN KURIKULUM

BERBASIS KOMPETENSI DILIHAT DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG

TUA SISWA, PRESTASI BELAJAR DAN JENIS KELAMIN SISWA

Studi kasus : Siswa Kelas II SMU N I Kalasan, Sleman, yogyakarta

Ignasius Iswanto

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap

pelaksanaan kurikulum Berbasis Kompetensi, apakah ada perbedan sikap siswa terhadap

pelaksanaan Kurikulum Berbasis kompetensi berdasarkan status sosial ekonomi orang

tua, apakah ada perbedan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi berdasarkan pretasi belajar dan apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan jenis kelamin siswa.

Populasi penelitian ini adalah siswa – siswi kelas II SMU Negeri I Kalasan yang

berjumlah 240 siswa dengan perincian, 101 siswa laki – laki dan 139 siswa perempuan.

Sampel yang diambil berjumlah 60 siswa dengan perincian, 25 siswa laki – laki dan 35

siswa perempuan, dengan metode proportional random sampling. Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yag

digunakan adalah one way ANOVA.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas II SMU Negeri I Kalasan

bersikap positif terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi, tidak ada

perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis kompetensi

berdasarkan status sosial ekonomi orang tua ( F hitung = 2,355 < F tabel = 3,15 ), tidak

ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi

berdasarkan pretasi belajar ( F hitung = 1,445 < F tabel = 3,15 ), tidak ada perbedaan

sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan jenis

kelamin siswa ( F hitung = 0,049 < F tabel = 3,15 ).

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ ATTITUDE TO THE

IMPLEMENTATION OF COMPETENCY BASED CURRICULUM VIEWED

FROM PARENTS SOCIAL ECONOMIC STATUS, STUDENTS’ LEARNING

ACHIEVEMENT, AND STUDENTS’ SEX

A Case Study : Second Grade Students of “SMU N 1 Kalasan”, Sleman, Yogyakarta

Ignasius Iswanto

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2007

This research was aimed to find out : (1) the students’ attitude to the

implementation of competency based curriculum, (2) wether or not there were any

differences of the students’ attitude to the implementation of competency were based

curriculum viewed from the parents social economic status, students’ learning

achievement, and students’ sex.

This research population was the 240 second grade students of “SMU N 1

Kalasan” that consisted of 101 male students and 139 female students. The sample

taken were 60 students consisted of 25 male students and 35 female students, using

proportional random sampling method. The data gathering techniques used were

questionnaire and documentation. The data analysis technique that used was one way

ANOVA.

The research result shows that the second grade students of “SMU N 1”

Kalasan” have a positive attitude to the implementation of competency based

curriculum, and there is no difference attitude to the implementation of competency

based curriculum viewed from the parents social economic status (F count = 2,355 <

F table = 3,15), from students’ learning achievement (F count = 1,445 < F table =

3,15), and students’ sex (F count = 0,049 < F table = 3,15).

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas rahmat

dan karunia-Nya yang telah di limpahkan kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul

“ Analisis Sikap Siswa SMU terhadap Pelaksanaan Kurikulum Berbasis kompetensi

Dilihat dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa, prestasi Belajar Dan Jenis

Kelamin Siswa “ dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah memberi dukungan,

bantuan, dan perhatian kepada penulis, sehingga pada kesempatan ini penulis hendak

menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada :

1. Drs. T. sarkim, M. Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Drs. Sutarjo Adisusilo J.R. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Sanata Dharma.

3. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi

Universitas Sanata Dharma.

4. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. selaku dosen pembimbing I yang dengan sabar

membimbing serta memberi masukan dan dorongan kepada penulis.

5. YMV. Mudayen, S.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah membantu dan

membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. P.A. Rubiyanto. Yang telah membantu dan memberi masukan dalam penulisan

skripsi.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

7. Sukisno, S.Pd. selaku kepala sekolah SMU N I Kalasan yang telah memberi

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Imam Puspadi, S.Pd. selaku wakasek Humas SMU N I Kalasan yang telah

meluangkan waktunya dan membantu penulis dalam mengumpulkan informasi yang

dibutuhkan penulis.

9. Segenap Bapak/Ibu guru SMU N I Kalasan yang telah membantu dan memberikan

informasi kepada penulis.

10. Siswa/siswi Kelas II SMU N I Kalasan yang telah meluangkan waktu untuk mengisi

angket dalam penelitian.

11. Bapak/Ibu Dosen Prodi PEK yang telah membagikan ilmunya kepada saya selama

ini, dan dengan sabar membimbing kami selama kuliah.

12. Sekretariat Prodi PEK dan PAK (Mbak Titin, Mbak Aris, Pak Wawiek) yang telah

membantu dalam berbagai macam urusan kuliah sampai saat ini.

13. Kedua Orang tuaku (Al. Sumarno dan Ch. Marminem) atas semua perhatian, doa dan

bimbingan yang diberikan sampai saat ini.

14. Simbah Putri, terima kasih atas semua kasih sayang dan doanya.

15. Om dan Tante (Om Mardi & Tante Titik, Om Bambang & Tante Menik Om, Om Edi

& Tante Bining, Om Budi & Tante Marni, Om Ririn & tante Kining, Om Agiek

& Tante Yanti“ slamat atas Si kembar “) makasih atas motivasi dan dukungan yang

diberikan tanpa henti.

16. Adik dan saudara-saudaraku : Its’Me ( lek dirampungke jem, selak bangkrut!!), Eka

& Eva (don’t give up!!), Agung, Agnes, Wulan, Aldy, Ody, Gabriela (Om dah lulus

lo..)

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

17. Khaerunissa Sekarjati tersayang, terimakasih atas semua bantuan, cinta, perhatian,

doa, dan dukungannya yang diberikan tanpa henti.

18. Temen dolanku : Adi S.E (matur nuwun sedoyo mawon), Dewo (Bonsai Meneh…),

Budi, Gosrek, Kuntet, wellu, diyoun,ndhemok, minceng (kompak tur ora dasun lho..)

19. Teman-teman PDU’99 : Andriani, Vita, Santi, Indri, Nita, Marry, Dedi, Pedro, Adel,

Dodi, Damar, Gunawan, landung, Anton’BGY ra top we…mas Indra’Gendhol, Edy’

Sejati, Tatang, Koko’kecil, Ajad, Kresna, Andrie’Pakem (kalian memang gerombolan

Si Berat Guys)

20. Mas Pras & Igun (thanks telah ngutak atik PC bobrokku), Pak Iwan (kowe pancen

Montir Handal dab)

21. Bagi semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran dari semua pihak. Atas segala

bantuan yang telah diberikan sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih.

Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga Tuhan

Yang maha Esa melimpahkan rahmat dan cinta untuk semua. Amin.

Penulis

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

MOTTO .......................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT.................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Batasan Masalah ........................................................................ 4

C. Rumusan Masalah ...................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Sikap .......................................................................................... 7

1. Pengertian Sikap ...................................................................... 7

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

2. Karaktersistik Sikap ................................................................ 7

3. Struktur Sikap .......................................................................... 8

4. Pembentukan Sikap ................................................................. 9

5. Pengukuran Sikap ................................................................... 11

B. Kurikulum .................................................................................. 15

C. Kompetensi ................................................................................. 16

D. Kurikulum Berbasis Kompetensi ............................................... 18

1. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi ........................... 18

2. Ciri- Ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi.............................. 18

3. Prinsip- Prinsip KBK................................................................ 19

4. Aspek- Aspek Dalam KBK ...................................................... 21

E. Perbedaan KBK Dengan Kurikulum 1994 ................................. 29

F. Perbedaan dan Karakterstik Siswa ............................................. 30

G. Status Sosial Ekonomi ................................................................ 34

H. Prestasi Belajar ........................................................................... 42

I. Jenis Kelamin ............................................................................... 44

J. Penelitian Terdahulu .................................................................... 44

K. Kerangka Berpikir ...................................................................... 45

L. Hipotesis...................................................................................... 49

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .......................................................................... 50

B. Lokasi Penelitian ....................................................................... 50

C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 51

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 52

1. Populasi Penelitian ............................................................... 52

2. Sampel Penelitian ................................................................. 52

E. Data Yang Dicari ....................................................................... 55

F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 55

G. Variabel, Indikator dan Pengukuran .......................................... 56

1. Variabel Sikap Siswa Terhadap KBK ................................... 56

2. Variabel Prestasi Belajar ...................................................... 56

3. Variabel Status Sosial Ekonomi ........................................... 58

4. Variabel Jenis Kelamin ........................................................ 61

H. Pengembangan Instrumen Penelitian ......................................... 61

I. Pengujian Instrumen Penelitian ................................................. 63

1. Uji Validitas ......................................................................... 63

2. Uji Reliabilitas ...................................................................... 66

J. Teknik Analisis Data ................................................................... 67

1. Uji Prasarat Analisis ............................................................. 67

a. Uji Normalitas .................................................................... 68

b. Uji Homogenitas ................................................................ 69

2. Teknik Analisis Data............................................................. 69

a. Analisis Deskriptif.............................................................. 69

b. ANOVA ............................................................................. 71

BAB IV. GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Gambaran Umum Sekolah.......................................................... 74

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

B. Kurikulum SMU ......................................................................... 76

C. Struktur Organisasi Personalia.................................................... 78

D. Staf Guru dan Karyawan ............................................................ 81

E. Siswa ........................................................................................... 84

F. Tingkat Kelulusan 5 tahun Terakhir............................................ 85

G. hubungan Antara SMU dengan Instansi Lain............................. 86

H. Sarana dan Prasarana .................................................................. 88

I. Kegiatan Akademik...................................................................... 89

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data............................................................................... 90

1. Deskripsi Data ..................................................................... 90

2. Deskripsi Sikap Siswa Terhadap Pelaksaan Kurikulum

Berbasis Kompetensi............................................................. 94

3. Uji Prasyarat Analisis........................................................... 97

a. Uji Normalitas ................................................................. 97

b. Uji Homogenitas ............................................................. 98

4. Uji Hipotesis.......................................................................... 99

a. Perbedaan Sikap siswa Terhadap Pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan Status

Sosial Ekonomi .............................................................. 99

1). Merumuskan Ho dan Ha.......................................... 100

2). Menentukan Taraf Signifikansi Yang Digunakan... 100

3). Menghitung Dengan Uji Statistik ........................... 100

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

4). Menentukan Daerah Penerimaan............................. 102

b. Perbedaan Sikap siswa Terhadap Pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan Prestasi

Belajar ............................................................................. 103

1). Merumuskan Ho dan Ha.......................................... 103

2). Menentukan Taraf Signifikansi Yang Digunakan... 103

3). Menghitung Uji Statistik ......................................... 103

4). Menentukan Daerah Penerimaan............................. 106

c. Perbedaan Sikap siswa Terhadap Pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan Jenis

Kelamin .......................................................................... 106

1). Merumuskan Ho dan Ha.......................................... 106

2). Menentukan Taraf Signifikansi Yang Digunakan... 106

3). Menghitung Uji Statistik ......................................... 107

4). Menentukan Daerah Penerimaan............................. 109

B. Pembahasan ............................................................................... 109

BAB VI. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 119

B. Keterbatasan Penelitian............................................................... 121

C. Saran ........................................................................................... 121

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Populasi Siswa Kelas II SMU N I Kalasan …………………………. 52

Tabel 2 Populasi Penelitian ………………………………………………….. 54

Tabel 3 Tingkat Pendidikan Orang Tua Siswa ……………………………… 59

Tabel 4 Jenis Pekerjaan Orang Tua Siswa …………………………………... 60

Tabel 5 Tingkat Pendapatan Orang Tua Siswa ……………………………… 61

Tabel 6 Kisi-kisi dan Alokasi Butir Soal ……………………………………. 62

Tabel 7 Rangkuman Validitas Instrumen ……………………………………. 64

Tabel 8 Daftar Nama Guru …………………………………………………... 82

Tabel 9 Daftar Jumlah Siswa ………………………………………………... 85

Tabel 10 Tingkat Kelulusan 5 Tahun Terakhir ………………………………. 86

Tabel 11 Distribusi Frekuensi Status Sosial Ekonomi Orang Tua ……………. 91

Tabel 12 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa ………………………... 93

Tabel 13 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Siswa …………………………. 94

Tabel 14 Sikap Siswa Terhadap Pelaksaaan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Berdasarkan Status Sosial Ekoomi Orang Tua ……………………...

95

Tabel 15 Sikap Siswa Terhadap Pelaksaaan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Berdasarkan Prestasi Belajar ……………………………………….

96

Tabel 16 Sikap Siswa Terhadap Pelaksaaan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Berdasarkan Jenis Kelamin …………………………………………

96

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

Tabel 17 Rangkuman Uji Normalitas ………………………………………… 97

Tabel 18 Rangkuman Uji Homogenitas ………………………………………. 98

Tabel 19 Uji Homogenitas ……………………………………………………. 99

Tabel 20 Uji Homogenitas ……………………………………………………. 99

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan penting

untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan

merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan sumber daya

manusia. Masyarakat Indonesia dengan laju pembangunannya masih

menghadapi masalah pendidikan yang berat, terutama berkaitan dengan

kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Dirjen Pendidikan Dasar dan

menengah Departemen Pendidikan Nasional (2000) mengungkapkan bahwa

salah satu kelemahan sistem pendidikan nasional yang dikembangkan di

Indonsia adalah kurangnya perhatian pada output. Standar kompetensi apa

yang harus dikuasai oleh seorang peserta didik setelah mengikuti kegiatan

belajar belum mendapat perhatian semestinya.

Dalam menetapkan standar kompetensi pendidikan nasional,komitmen

merupakan kunci keberhasilan dan dalam hal ini keterlibatan masyarakat

mulai dari orang tua, guru, tokoh masyarakat, lembaga penelitian, organisasi

protesi, universitas, LSM, pengamat pendidikan dan perwakilan peserta didik

sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab seluruh

lapisan masyarakat terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional.

Dalam kaitannya dengan mutu pendidikan, yang mendapat perhatian

besar adalah iklim pembelajaran yang kondusif bagi terlaksananya kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

2

yang fleksibel, sesuai dengan potensi sekolah. Kurikulum yang dimaksud

adalah kurikulum 2004 yang disebut sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK).

Pada saat ini terjadi perkembangan dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara yang perlu segera ditanggapi dan dipertimbangkan

dalam penyusunan kurikulum baru pada jenjang dan satuan pendidikan.

Peraturan perundang-undangan yang baru tentang otonomi daerah telah

membawa implikasi terhadap paradigma pengembangan kurikulum, antisipasi

keadaan masa datang demi mempersiapkan generasi muda yang memiliki

kompetensi yang multidimensional. KBK dikembangkan untuk memberikan

keterampilan dan keahlian bertahan hidup dalam perubahan, pertentangan,

ketidakpastian dan kerumitan-kerumitan dalam penghidupan. KBK ditujukan

untuk menciptakan tamatan yang kompeten dan cerdas dalam membangun

identitas budaya bangsanya. Kurikulum ini dapat memberikan dasar-dasar

pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar. Kurikulum yang diterapkan

sebelum KBK adalah kurikulum 1994. Dimana di dalam kurikulum 1994 guru

lebih aktif dibandingkan dengan siswa, dimana peserta didik dipandang

sebagai kertas putih yang perlu ditulisi dengan sejumlah ilmu pengetahuan.

Sedangkan pada kurikulum berbasis kompetensi, peserta didik berada dalam

proses perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian

(Mulyasa, 2002 : 166).

KBK mulai diuji cobakan pada beberapa sekolah mulai tahun ajaran

2003/2004. Karena merupakan sesuatu yang baru, maka masih menimbulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

3

perbedaan sikap dari komponen-komponen. Siswa sebagai salah satu

komponen pelaksana dalam KBK tentunya memiliki sikap tersendiri berkaitan

dengan KBK. Sikap seseorang sering bersumber pada suatu nilai, yaitu

sesuatu yang sangat dihargai dan dijunjung tinggi. Seseorang yang bersikap

tertentu, cenderung menerima atau menolak suatu obyek, berdasarkan

penilaian terhadap obyek itu sebagai hasil yang berguna/berharga baginya atau

tidak (Winkel, 1989 : 16). Demikian juga sikap siswa terhadap pelaksanaan

KBK akan menunjukan bagaimana siswa tersebut dapat menerima atau

menolak pelaksanaan KBK disekolahnya. Sikap siswa terhadap KBK sangat

dipengaruhi oleh faktor dari dalam dirinya dan lingkungannya.

Status sosial ekonomi merupakan kedudukan seseorang (individu)

dalam suatu kelompok pergaulan hidupnya (Soedjono, 1973 : 100). Seorang

siswa yang orangtuanya mempunyai sosial ekonomi tinggi akan terpenuhi

semua kebutuhannya termasuk kebutuhannya dalam penyediaan sarana belajar

sehingga ia tidak kesulitan dalam menerima pelaksanaan KBK. Prestasi

belajar yang dicapai siswa juga akan berpengaruh pada sikapnya dalam

menerima atau tidak pelaksanaan KBK di sekolah. Siswa yang memiliki

prestasi belajar yang tinggi berarti siswa tersebut dapat menerima penerapan

KBK dan bersikap positif terhadap KBK. Faktor lain yang mempengaruhi

sikap adalah jenis kelamin. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan akan

menimbulkan perbedaan dalam bersikap terhadap suatu obyek (Gilarso,

2002:3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

4

Dalam penelitian ini akan mengambil tempat di SMU Negeri 1

Kalasan, dimana sekolah ini merupakan salah satu sekolah favorit di Kalasan

dan sudah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi, serta memiliki siswa

yang berasal dari status sosial ekonomi yang beragam.

Oleh sebab itu, pada penelitian ini peneliti mencoba untuk melihat

bagaimana sikap siswa terhadap pelaksanaan KBK. Berdasarkan latar

belakang inilah, maka diambil judul “Analisis Sikap Siswa SMU Terhadap

Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dilihat dari Status Sosial

Ekonomi Orang Tua , Prestasi Belajar dan Jenis Kelamin Siswa”.

B. Batasan Masalah

Dalam menganalisis sikap siswa terhadap KBK dapat dilihat dari

banyak faktor, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Berhubung adanya

keterbatasan biaya, waktu, tenaga, dan kemampuan peneliti, maka penelitian

ini dibatasi pada status sosial ekonomi, prestasi belajar dan jenis kelamin

siswa.

C. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas mengenai sikap siswa terhadap

kurikulum berbasis kompetensi maka dapat ditarik suatu permasalahan:

1. Bagaimana sikap siswa terhadap pelaksanaan KBK?

2. Apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum

Berbasis Kompetensi berdasarkan status sosial ekonomi orang tua?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

5

3. Apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum

Berbasis Kompetensi berdasarkan prestasi belajar siswa?

4. Apakah ada perbedaan sikap terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi berdasarkan jenis kelamin siswa?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka penelitian ini

mempunyai tujuan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana sikap siswa terhadap pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi.

b. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan status sosial

orang tua.

c. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan prestasi belajar

siswa.

d. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan jenis kelamin

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

6

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

a. Memberikan sumbangan pikiran kepada pihak sekolah mengenai

sikap siswa terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi.

b. Agar dapat menentukan kebijakan yang terkait dengan sikap siswa

terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi.

2. Bagi siswa

Sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan sikap siswa yang positif

terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi.

3. Bagi Mahasiswa

a. Memperkaya pengetahuan tentang sikap siswa terhadap Kurikulum

Berbasis Kompetensi.

b. Melatih dan mengaplikasikan pengetahuan teoritik kedalam dunia

praktek.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi

perpustakaan Sanata Dharma dan menjadi bahan pembanding bagi

mahasiswa yang akan melakukan penelitian sejenis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Sikap

1. Pengertian Sikap

Definisi sikap menurut Berkowitz seperti dikutip oleh Azwar

(1988:3) secara singkat disebut bahwa sikap adalah suatu bentuk

evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek

ialah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan

tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.

Menurut La Pierre yang dikutip oleh Azwar (1988:9-10)

mendefinisikan sikap sebagai, “suatu pola perilaku, tendensi atau

kesiapan antisipasi, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi

sosial, atau secara sederhana, sikap”.

Pengertian sikap menurut Philip Kolter seperti dikutip Iswanto

(skripsi, 2000:10) sebagai berikut “sebuah sikap menggambarkan

penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan emosional

dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu

terhadap obyek atau gagasan”.

2. Karakteristik Sikap

Sesungguhnya sikap dapat dipahami lebih dari sekedar seberapa

positif atau seberapa negatifnya sesuatu. Sikap dapat diungkapkan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

8

dipahami dari dimensinya yang lain. Menurut Azwar, karakteristik sifat

(1988:9-10):

a) Sikap memiliki arah artinya, sikap terpilih pada dua arah kesetujuan atau tidak setuju, apakah mendukung atau tidak mendukung, apakah memihak atau tidak memihak terhadap sesuatu atau seseorang sebagai obyek.

b) Sikap memiliki intensitas artinya, kedalaman dan kekuatan terhadap sesuatu belum tentu sama walaupun arahnya mungkin berbeda.

c) Sikap memiliki keleluasaan, maksudnya kesetujuan atau tidak eksetujuan terhadap suatu obyek spesifik tapi dapat pula mencakup banyak sekali aspek yang ada pada obyek sikap.

d) Sikap memiliki konsistensi maksudnya, kesesuaian antara pernyataan sikap yang dikemukakan dengan responnya suatu obyek.

e) Spontanitas maksudnya, menyangkut sejauh mana kesiapan individu untuk menyatakan sikapnya secara spontan, sikap dikatakan memiliki spontanitas tinggi apabila dapat dinyatakan secara terbuka tanpa harus melakukan pengungkapan atau desakan lebih dahulu agar individu mengungkapkannya.

3. Struktur Sikap

Azwar mengatakan (1988:17-20) bahwa struktur sikap terdiri dari

tiga komponen yang saling menunjang yaitu:

1. Komponen kognitif maksudnya komponen yang berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap, kepercayaan tersebut datang dari apa yang dilihat atau diketahuinya. Berdasarkan apa yang telah dilihatnya itu, kemudian terbentuklah suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu obyek. Tetapi kadang-kadang kepercayaan dapat terbentuk justru dikarenakan kurang atau tidak adanya informasi yang benar mengenai obyek yang dihadapinya.

2. Komponen afektif maksudnya, menunjukkan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu reaksi emosional yang merupakan komponen efektif ini banyak dipengaruhi oleh kepercayaan.

3. Komponen konatif perilaku maksudnya, menunjukkan bagaimana perilaku dan kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya. Pengertian kecenderungan berperilaku menunjukkan bahwa komponen ini meliputi bentuk perilaku yang tidak hanya dapat dilihat secara langsung saja, akan tetapi meliputi perilaku pula bentuk-bentuk perilaku yang berupa pernyataan yang diucapkan oleh seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

9

4. Pembentukan Sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap menurut

Azwar (1988:24-31) adalah sebagai berikut:

a. Pengalaman pribadi yaitu tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk mempunyai tanggapan dan penghayatan seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan obyek psikologis. Pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Sehingga penghayatan akan pengalaman menjadi lebih mendalam dan lebih lama membekas.

b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting maksudnya, orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang dianggap penting bagi kita akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu.

c. Pengaruh kebudayaan maksudnya, kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya karena kebudayaannyalah yang memberi corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat.

d. Media massa yaitu media massa mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

e. Lembaga pendidikan dan lembaga agama artinya, lembaga pendidikan serta agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.

f. Pengaruh faktor emosional artinya, kadang-kadang suatu sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyalur frustasi atau pengalihan untuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang, akan tetapi dapat pula mendapatkan sikap bertahan lama.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap

menurut Suharsimi (1990:259-268) :

1) Hal-hal yang ada didalam diri siswa

a. Keadaan dan kondisi tubuh, baik yang dapat dilihat secara nyata dari

luar maupun tidak (seperti jenis kelamin), seseorang akan

terpengaruh dari apa yang ada dalam dirinya tersebut. Bagaimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

10

mereka bersikap dan berperilaku sangat dilandasi oleh bagaimana

orang tersebut menyadari akan dirinya.

b. Keadaan psikis dan prestasi belajar akan berpengaruh terhadap sikap

dan perilakunya. Apabila siswa kurang teliti, malas, merasa tidak

pandai dan memiliki prestasi belajar yang rendah serta sifat negatif

lainnya akan mengganggu arus komunikasi belajar.

2) Hal-hal yang ada diluar diri siswa

a. Guru merupakan satu diantara beberapa faktor diluar diri siswa yang

berpengaruh terhadap sikap dan perilaku siswa dikelas dan di

lingkungan sekolah.

b. Pimpinan sekolah yang terdiri dari kepala sekolah dan wakil-

wakilnya yang secara langsung maupun tidak mempengaruhi sikap

dan perilaku siswa.

c. Teman-teman merupakan lingkungan yang mempengaruhi siswa

dalam bersikap dan berperilaku. Lingkungan yang positif akan

memberi pengaruh yang positif pada siswa dalam bersikap dan

menerima hal-hal yang baru.

d. Orang tua siswa merupakan sumber lain sebagai salah satu faktor

yang ikut menentukan sikap dan perilaku siswa. Seperti status sosial

ekonomi yang dimiliki orang tua akan mempengaruhi sikap dan

perilaku siswa disekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

11

e. Jenis Kelamin

Menurut Gilarso (1997:2), perbedaan keadaan fisik dan

psikologi seseorang dapat mempengaruhi perbedaan sikap.

Perkembangan fisiologi dan psikologi laki – laki dan perempuan

mempunyai perkembangan yang berbeda. Dari perbedaan jenis

kelamin tersebut, berbeda pula dalam hal cara berpikir, bersikap,

perhatian, perasaan, bakat- bakatnya, pandangan, dan sebagainya.

Perbedaan inilah yang menjadi alasan penulis untuk menganalisis

perbedaan sikap laki–laki dan perempuan terhadap pelaksanan

KBK.

5. Pengukuran Sikap

Penelitian tentang sikap memerlukan suatu ukuran-ukuran sikap

keobyektifan hasil dari penelitian tergantung dari pada kepekaan dan

kecermatan pengukurnya. Hal yang perlu untuk diperhatikan adalah

masalah metodologi dan instrumennya agar dapat dikembangkan dan

dipengaruhi untuk mengukur sikap. Ada beberapa macam pengukuran

sikap, namun garis besarnya, dibedakan menjadi secara langsung dan

tidak langsung (menurut Partini seperti dikutip Iswanto (skripsi, 2000:18-

20)).

a. Pengukuran sikap secara langsung

Pengukuran sikap secara langsung pada dasarnya menggunakan

sejumlah item yang disusun secara hati-hati, seksama, selektif sesuai

dengan kriteria tertentu. Obyek secara langsung diminta pendapatnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

12

tentang sikap terhadap suatu masalah atau hal yang dapat diharapkan

padanya, adapun pengukuran sikap yang sering digunakan adalah :

1) Skala Thruston

Skala ini terdiri dari kumpulan pendapat yang memiliki

rentangan dari hal yang sangat positif ke arah yang sangat negatif

terhadap obyek sikap pernyataan-pernyataan itu kemudian diberikan

kelompok individu-individu yang diminta menentukan pendapatnya

pada suatu rentangan 1 sampai 11, dimana angka satu menunjukkan

pendapatan sikap yang paling positif dan angka 11 menunjukkan

sikap paling negatif. Prosedur untuk membuat sejumlah pernyataan

ini cukup kompleks.

2) Skala Likert

Skala ini menggunakan sejumlah pernyataan untuk mengukur

sikap yang mendasarkan pada rata-rata jawaban pertanyaan yang

telah dirumuskan kemudian dibagikan kepada responden. Kemudian

responden diminta untuk menunjukkan tingkat dimana mereka

setuju atau tidak setuju, diharapkan atau tidak diharapkan, untuk

selanjutnya sikap pernyataan diberi skor guna untuk menunjukkan

sikap responden skor 5 ditentukan kepada responden yang

menjawab sangat setuju, skor 1 diberikan untuk menjawab sangat

tidak setuju.

Menurut Azwar (1988:109), berawal dari sejumlah pernyataan

sikap yang jumlahnya cukup banyak yang tidak diketahui nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

13

skalanya sepanjang suatu kontinum psikologis, penyusunan skala

sikap bersumsi bahwa, pertama setiap pernyataan sikap yang

dibuatnya dapat disepakati sebagai termasuk pernyataan yang

favorable atau pernyataan yang tak favorable. Kedua jawaban yang

diberikan oleh subjek yang mempunyai sikap favorable harus diberi

bobot/nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh

subjek yang tidak mempunyai sikap tak favorable.

Sekumpulan pernyataan sikap dikenakan kepada kelompok

subjek yang hendak diukur sikapnya terhadap suatu objek

psikologis. Dalam menjawab pernyataan sikap tersebut subjek

diminta menyatakan kesetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap

isi pernyataan dalam 4 macam kategori jawaban, yaitu:

a. Sangat tidak setuju (STS)

b. Tidak setuju (TS)

c. Setuju (S)

d. Sangat setuju (SS)

Tujuan penentuan penilaian skala sikap adalah hendaknya

memberikan bobot tertinggi bagi jawaban yang paling favorable.

Jawaban favorable adalah respon setuju terhadap pernyataan yang

favorable dan respon tidak setuju terhadap pernyataan yang tidak

favorable.

Dari kategori di atas dapat diringkas dalam suatu pernyataan

dapat berisi hal-hal positif mengenai objek sikap, yaitu yang berisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

14

suatu pernyataan yang mendukung atau yang memihak pada objek

sikap (favorable) disebut pernyataan yang favorable.

Suatu pernyataan sikap dapat pula berisi hal-hal yang negatif

mengenai objek sikap. Hal negatif dalam pernyataan sikap ini sifatnya

tidak memihak atau tidak mendukung terhadap obyek sikap dan

karenanya disebut dengan pernyataan yak tak favorable.

3) Skala Bogardus

Skala ini kuantitatif mengukur tingkat atau jarak skor terhadap

kelompok satu dengan kelompok lainnya. Masing-masing pertanyaan

diberi skor dengan angka paling tinggi dan paling rendah.

4) Skala perbedaan sematik

Responden diminta untuk menentukan sikap terhadap obyek pada

ukuran sangat berbeda, Responden diminta menentukan suatu skala

yang bersifat berlawanan, yaitu positif dan negatif, pasif atau aktif,

baik atau buruk dan sebagainya. Skala ini terkecil atas tujuh ukuran

dan angka di tengah (4), angka ini menunjukkan ukuran yang secara

relatif netral. Skor sikap individu diperoleh dengan menjumlahkan

semua jawaban, skor yang tinggi berarti sikap terhadap obyek positif

sedangkan skor terendah adalah negatif.

b. Pengukuran sikap secara tidak langsung

Dalam pengukuran ini peneliti menggunakan alat-alat tes seperti

gambar-gambar, responden diminta untuk menceritakan apa yang

dilihat dalam gambar, jawaban responden kemudian diberi skor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

15

B. Kurikulum

Menurut Dr. Boediono, Kepala Balitbang (2002:6), “kurikulum

disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara nasional”. Mutu

pendidikan yang tinggi diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas,

damai, terbuka, berdemokrasi dan mampu bersaing sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan semua warga negara Indonesia.

Menurut Nana Sudjana seperti dikutip Iswanto (Skripsi,2000:26)

kurikulum dapat diartikan:

“Program dan pengalaman belajar serta hasil-hasil belajar yang diharapkan, yang diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan tersusun secara sistematis, diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan atau perkembangan pribadi dan kompetensi sosial anak didik”. Wester’ new collegiate dictionary menyatakan bahwa: curriculum as a

course of study as in college, the whole body of fered in an educational

institution or by a department there of. (Allan & Linda, 1995: 03)

Ada dua hal yang tersirat dalam pengertian kurikulum, pertama adalah

program atau rencana atau niat/harapan/keinginan. Pada hakekatnya

kurikulum potensial, wujud nyatanya adalah buku kurikulum yang dituangkan

dalam garis-garis besar program pengajaran beserta petunjuk pelaksanaannya.

Kedua, adalah pengalaman belajar atau kegiatan nyata hakekatnya adalah

kurikulum aktual, wujudnya adalah kegiatan nyata pada proses belajar

mengajar berlangsung atau lebih populer disebut proses pengajaran

(instruksion). Oleh sebab itu kurikulum pengajaran tidak bisa dipisahkan

tetapi hanya bisa dibedakan. Kurikulum adalah rencana atau program belajar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

16

dan pengajaran adalah pelaksana atau operasionalisasi dari rencana dan

program.

C. Kompetensi

Keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar mutu nasional

dan internasional, kurikulum perlu dikembangkan dengan pendekatan berbasis

kompetensi. Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan,

keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan

bertindak.

Menurut Mulyasa (2002:38), kompetensi adalah:

“Competency is a knowledge, skills, and abilities of capitalities that a

person achieves, which become part of his or her being to the eNegeri I

Kalasanenthe or she can satisfaktorily perform particular cognitive,

effective, and psychomotor behaviors”.

Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan

dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari

dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan

psikomotorik dengan sebaik-baiknya.

Menurut kamus Bahasa Indonesia kompetensi berarti (kewenangan)

kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal. Pengertian dasar

kompetensi (competency) yakni kemampuan atau kecakapan.

Menurut W. Mulyasa dikutip dari Cunkolton (2002:38) mengartikan

kompetensi sebagai penguasaan suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

17

yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Hal tersebut menunjukkan

bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang

harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-tugas

pelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu.

Untuk itu, kurikulum menuntut kerjasama yang baik antara pendidik

dengan dunia kerja, terutama dalam mengidentifikasi dan menganalisis

kompetensi yang perlu diajarkan kepada peserta didik dan sekolah.

Menurut Boediono, Kepala Balitbang (2002:1) “kompetensi merupakan

pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam

kebiasaan berfikir dan betindak. Kebiasaan berfikir dan bertindak secara

konsisten dan terus menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten,

dalam arti memiliki pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar untuk

melakukan sesuatu”.

Dasar pemikiran untuk menggunakan konsep kompetensi dalam

kurikulum sebagai berikut : (1) kompetensi berkenaan dengan kemampuan

siswa melakukan sesuatu dalam berbagai konteks, (2) kompetensi

menjelaskan penglaman belajar yang dilakui siswa untuk menjadi kompeten,

(3) kompeten merupakan hasil belajar (learning outcome) yang menjelaskan

hal-hal yang dilakukan siswa melalui proses pembelajaran, (4) kehandalan

kemampuan siswa melakukan sesuatu harus didefinisikan secara jelas dan luas

dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui kinerja yang dapat diukur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

18

D. Kurikulum Berbasis Kompetensi

a. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum Berbasis Kompetensi menurut Boediono (2002:1) adalah

Seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah. Menurut Mulyasa (2002:39) Kurikulum berbasis Kompetensi

merupakan :

Suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap perangkat kompetensi tertentu. Menurut Depdiknas (2002) kompetensi merupakan pengetahuan dan

keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan

berpikir dan bertindak. Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan

perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar

yang dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan

pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum

sekolah.

b. Ciri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum berbasis kompetensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut

(Depdiknas, 2002 dalam Mulyasa, 2004: 42):

a. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individu

maupun klasikal.

b. Berorientasi pada hasil belajar dan keragaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

19

c. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan

metode bervariasi

4. Sumber belajar bukan saja hanya guru, tetapi juga sumber belajar

lainnya yang memenuhi unsur edukatif

5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya

penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

c. Prinsip-prinsip KBK

Prinsip-prinsip dalam pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi

(Depdikbud, 2002 dalam Mulyasa, 2004:70):

a. Keimanan, nilai, dan budi pekerti luhur: keyakinan dan nilai-nilai yang

dianut masyarakat berpengaruh pada sikap dan arti hidupnya.

b. Penguatan Integritas Nasional: Penguatan integritas nasional dicapai

melalui pendidikan yang memberikan pemahaman tentang masyarakat

Indonesia yang majemuk dan kemajuan peradaban bangsa Indonesia

dalam tatanan peradaban dunia yang multikultur dan multibahasa.

c. Keseimbangan antara etika, logika, estetika, dan kinestika:

keseimbangan pengalaman belajar siswa meliputi etika, logika, estika,

dan kinestika sangat dipertimbangkan daam menyusun kurikulum dan

hasil belajar.

d. Kesamaan memperoleh kesempatan: penyediaan tempat yang

memberdayakan semua siswa untuk memperoleh pengetahuan,

ketrampilan, dan sikap sangat diutamakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

20

e. Abad pengetahuan dan teknologi informasi: kemampuan berpikir dan

belajar dengan mengakses, memilih, dan menilai pengetahuan untuk

mengatasi situasi yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian.

6. Pengembangan keterampilan hidup: kurikulum perlu memasukkan untuk

ketrampilan hidup agar siswa memiliki keterampilan, sikap, dan perilaku

adaptif, kooperatif dan kompetitif dalam menghadapi tantangan.

7. Belajar sepanjang hayat: pendidikan berlanjut sepanjang hidup manusia

untuk mengembangkan, menambah kesadaran, dan selalu belajar

memahami dunia yang selalu berubah dalam berbagai bidang.

8. Berpusat pada anak dengan penilaian berkelanjutan dan komprehensif:

upaya mendirikan siswa untuk belajar, dan menilai diri sendiri sangat

perlu diutamakan agar siswa mampu membangun pengetahuan dan

pemahamannya.

9. Pendekatan menyeluruh dan kemitraan: semua pengalaman dirancang

secara berkesinambungan, pendekatan yang digunakan dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar berfokus pada kebutuhan sisa yang

bervariasi dan mengintegrasi berbagai disiplin ilmu.

KBK memfokuskan pada perolehan kompetensi-kompetensi tertentu

oleh peserta didik. Oleh karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah

kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan

sedemikian rupa, sehingga pencapaian dapat diamati dalam bentuk

perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai suatu kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

21

keberhasilan. KBK menuntut guru yang berkualitas dan profesional untuk

melakukan kerjasama dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.

4. Aspek- aspek dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi

Menurut Boediono (2002:24) Kurikulum Berbasis Kompetensi

mempunyai 5 aspek yaitu Aspek Pemahaman atas tujuan KBK, Aspek

Pemahaman atas materi, Aspek Metode Pembelajaran, Aspek Penilaian

Berbasis Kelas dan Aspek kompetensi dan Hasil Belajar.

a. Tujuan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Tujuan pendidikan nasional menurut Mulyasa (2002:21), secara

makro bertujuan membentuk organisasi pendidikan yang bersifat

otonom sehingga mampu melakukan inovasi dalam pendidikan dalam

pendidikan untuk menuju suatu lembaga yang beretika, selalu

menggunakan nalar, berkemampuan komunikasi sosial yang positif dan

memiliki sumber daya manusia yang sehat dan tangguh.

Secara mikro pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia

yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beretika,

memiliki nalar, berkemampuan komunikasi sosial, dan berbadan sehat

sehingga menjadi manusia mandiri.

Tujuan utama KBK adalah memandirikan atau memberdayakan

sekolah dalam mengembangkan kompetensi yang akan disampaikan

kepada peserta didik, sesuai dengan kondisi lingkungan. Pemberian

wewenang kepada sekolah diharapkan dapat mendorong sekolah untuk

melakukan pengambilan keputusan secara partisipasif. Pemerataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

22

pendidikan tampak pada tumbuhnya partisipsai masyarakat terutama

yang mampu peduli, sementara yang kurang mampu akan menjadi

tanggung jawab pemerintah.

Acuan di atas menjadi sosok manusia Indonesia lulusan dari

jenjang pendidikan menengah umum dan memiliki ciri sebagai berikut :

(1) memiliki keimanan dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa

mulai mapan, (2) memiliki etika (sopan santun dan beradab),

(3) memiliki penalaran yang baik (dalam kajian materi kurikulum,

kreatif, inisiatif serta memiliki tanggung jawab), (4) kemampuan

berkomunikasi/sosial (tertib, sadar aturan dan perundang-undangan,

dapat bekerja sama, mampu bersaing, toleransi, menghargai hak orang

lain, dan dapat berkompromi, (5) dapat mengurus dirinya dengan baik.

b. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran memiliki kedudukan penting, yaitu sebagai

pusat kegiatan pembelajaran dan berfungsi sebagai alat pembelajaran

yang strategis bagi guru dan siswa.

Materi adalah bahan ajaran yang berisi konsep, fakta, prinsip-

prinsip, dan prosedur yang dirancang berdasarkan pendekatan dan

sistematika tertentu untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran

(Werdiningsih, 1998 : 3).

Materi pembelajaran merupakan salah satu komponen penting

dalam sistem pembelajaran dan memiliki kedudukan penting, yaitu

sebagai pusat kegiatan pembelajaran dan berfungsi sebagai alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

23

pembelajaran yang strategis bagi guru dan siswa (Wilkins melalui

Werdiningsih, 1998 : 34).

Tujuan pengembangan materi adalah untuk mempersiapkan

kelangsungan kegiatan pembelajaran yang selalu diisi dengan bahan-

bahan yang selalu baru, ditampilkan dengan cara baru, dan disiasati

dengan strategi yang baru pula.

Materi pembelajaran memiliki kriteria sebagai berikut: (1) Sahih,

artinya harus teruji kebenarannya dan kesahihannya, (2) tingkat

kepentingannya, artinya dalam memilih materi perlu dipertimbangkan,

(3) kebermanfaatan, artinya materi memberikan dasar pengetahuan dan

ketrampilan untuk kejenjang lebih lanjut, (4) layak dipelajari,

(5) menarik minat, (6) Alokasi waktu, artinya waktu perlu ditentukan

dalam perencanaan pembelajaran, (7) sarana dan sumber belajar,

artinya sarana dan sumber belajar membantu siswa untuk mencapai

tujuan pembelajaran. (Boediono, 2002: 14-15).

Sedangkan menurut Siahaan (1987 : 81) menguraikan beberapa

prinsip dasar dalam mengembangkan materi pembelajaran berdasarkan

pendekatan komunikatif. Prinsip-prinsip ini adalah (1) materi harus

terdiri dari bahasa sebagai alat komunikasi, (2) Rancangan materi harus

lebih menekankan proses belajar mengajar dan bukan pokok bahasan

(content), dan (3) Materi harus memberikan dorongan kepada

pembelajaran untuk berkomunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

24

c. Metode pembelajaran

Mengingat belajar adalah proses bagi siswa dalam membangun

gagasan atau pemahaman sendiri, maka kegiatan belajar mengajar

hendaknya memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan hal itu

secara lancar dan termotivasi.

Suasana belajar harus diciptakan, siswa harus dilibatkan secara

aktif mengamati, bertanya, dan mempertanyakan, menjelaskan, dan

sebagainya. Tidak membantu siswa terlalu dini, menghargai usaha siswa

walaupun hasilnya belum memuaskan, dan menentang siswa berbuat dan

berpikir merupakan contoh strategi pembelajaran yang memungkinkan

siswa menjadi pembelajar seumur hidup. (Kurikulum Berbasis

Kompetensi 2002).

d. Penilaian Berbasis Kelas

Menurut Boediono (2002:24) bahwa penyempurnaan kurikulum

merupakan upaya peningkatan mutu pendidikan. Indikator keberhasilan

pembaharuan kurikulum ditujukan dengan adanya perubahan pada pola

kegiatan belajar mengajarm memilih media pendidikan dan menentukan

pola penilaian yang menentukan hasil.

Pembaruan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti oleh

perubahan praktik-praktik pembelajaran di kelas (KBM) yang dengan sendirinya

akan mengubah praktik-praktik penilaian. Selama ini praktik kurang

menggunakan cara dan alat yang lebih bervariasi, penilaian lebih diarahkan pada

penguasaan bahan yang diujikan dalam bentuk tes obyektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

25

Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan kurikulum 1994 diketahui bahwa

guru mutlak perlu melatihkan siswa untuk :

1. Mengungkapkan pemahamannya dengan kalimat sendiri, baik lisan

maupun tulisan.

2. Menyatakan gagasan khususnya dalam bentuk gambar, grafik, diagram,

atau simbil-simbol lainnya.

3. Mengembangkan keterampilan fungsional sosial, proses, grafik, diagram,

atau simbol-simbol lainnya.

4. Menggunakan lingkungan (alam, sosial, dan budaya) sebagai sumber dan

media belajar.

5. Khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Inggris perlu

menugaskan siswa membuat laporan penelitian, ringkasan atau tulisan.

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan salah satu komponen dalam

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Penilaian berbasis kelas dilakukan untuk

memberikan keseimbangan pada ketiga ranah kognitif, afektif, dan konatif dengan

menggunakan berbagai bentuk dan model penilaian secara resmi maupun tidak

resmi dengan berkesinambungan. PBK diharapkan bermanfaat untuk memperoleh

keutuhan gambar (profile) prestasi dan kemajuan belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

26

Hasil PBK berguna untuk:

1) Umpan balik siswa dalam mengetahui kemampuan dan

kekurangannya, sehingga menimbulkan motivasi untuk

memperbaiki hasil belajar.

2) Memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar siswa

sehingga memungkinkan dilakukan pengayaan dan remidiasi untuk

memenuhi kebutuhan siswa sesuai dengan kemajuan dan

kemampuannya.

3) Memberikan masukan kepada guru untuk memperbaiki program

pembelajarannya di kelas.

4) Memungkinkan siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan

walaupun dengan kecepatan belajar berbeda-beda.

5) Memberikan informasi yang lebih komunikatif kepada masyarakat

tantang efektivitas pendidikan sehingga mereka dapat

meningkatkan partisipasinya di bidang pendidikan.

Penilaian berbasis kelas sebagai komponen kurikulum berbasis

kompetensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Menekankan pada ketercapaiannya kompetensi siswa.

2) Berorientasi pada hasil belajar (learning outcome) dan perbedaan

individual siswa.

3) Menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi dalam

penyampaian dan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

27

4) Menggunakan sumber belajar yang meluas (guru, siswa, narasumber,

dan multi media).

5) Menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan

atau pencapaian kompetensi.

e. Kompetensi dan Hasil Belajar

Menurut Boediono (2002:24) Kompetensi dasar merupakan

pernyataan minimal atau memadai tentang pengetahuan, keterampilan,

sikap dan nilai-nilai yang harus direfleksikan dalam kebiasaan berfikir

dan bertindak setelah siswa menyelesaikan satu aspek atau sub aspek

mata pelajaran tertentu. Kompetensi menentukan apa yang harus

dilakukan siswa untuk mengerti, menggunakan, meramalkan,

menjelaskan dan mengapresiasi atau menghargai.

Indikator hasil belajar dapat digunakan sebagai dasar penilaian terhadap

siswa dalam mencapai pembelajaran dan kinerja yang diharapkan.

Indikator hasil belajar merupakan uraian kemampuan yang harus

dikuasai siswa dalam berkomunikasi secara spesifik serta dapat dijadikan

ukuran untuk menilai ketercapaiannya hasil belajar.

Tujuan utama kegiatan penilaian adalah untuk mengetahui apakah

kompetensi dasar yang seharusnya dicapai dalam serangkaian

pembelajaran sudah dikuasai siswa atau belum. Oleh karena itu, untuk

menentukan ketepatan aspek yang hendak diukur untuk suatu

kompetensi perlu disusun prosedur penilaian yang biasanya dituangkan

dalam kisi-kisi pengukuran, seperti : (1). Menetapkan aspek yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

28

hendak diukur, (2) alat penilaian, seperti tes prestasi belajar,

pengumpulan dokumen, (3) menentukan teknik pengukurannya, seperti tes

tertulis, lisan, perbuatan. (4) bentuk soal beserta pedoman penyekorannya.

Pengambilan Keputusan Hasil Belajar.

Ada tiga aspek yang dipertimbangkan dalam mencatat atau merekam dan

menentukan hasil belajar siswa yaitu:

a) Kriteria untuk menilai hasil belajar

Kriteria ini diperlukan untuk menentukan pencapaian indikator hasil

belajar yang sedang diukur. Dalam pengembangan kriteria ini untuk

menentukan kualitas respon siswa, perlu menggunakan sejumlah

pertimbangan penting: (1) kriteria harus meluas tetapi tidak memakan

waktu sehingga sulit dilaksanakan, (2) dapat dipahami dengan jelas oleh

siswa, orang tua, dan guru, (3) mencerminkan keadilan tidak

merefleksikan variabel yang bias latar belakang budaya, sosial-ekonomi,

ras, dan gender.

b) Pengambilan keputusan terhadap hasil belajar siswa

Keputusan terhadap suatu hasil belajar bermanfaat untuk membantu

siswa untuk merefleksikan apa yang mereka ketahui, bagaimana mereka

belajar, dan mendorong tanggungjawab mereka belajar. Keputusan

penilaian dapat dibuat oleh guru, sesama siswa atau oleh dirinya sendiri.

Pengambilan keputusan perlu menggunakan pertimbangan yang

berbeda-beda dan membandingkan hasil penilaian. Pengambilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

29

keputusan harus dapat membimbing pada perbaikan pencapaian hasil

belajar siswa.

c) Jenis-jenis hasil pengambilan keputusan

Keputusan tentang suatu penilaian dibuat dengan skala untuk

keseluruhan indikator pencapaian dan tergambarkan dalam sebuah skor

tunggal yang dirujuk sebagai pertimbangan final. Tes yang digunakan

dalam penilaian beracuan kriteria, adakalanya dirancang untuk

menghasilkan satu angka untuk setiap sasaran dan tidak hanya satu

angka untuk setiap satu pencapaian tujuan.

E. Perbedaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan Kurikulum 1994

Menurut Setyadi Markus (Kompas, 5 Oktober 2002) “Dalam konsep KBK

ada beberapa hal yang sebenarnya bukanlah hal yang baru, misalnya perlu

menggunakan metode mengajar yang variatif, mengubah metode teacher

oriented menjadi student oriented”. Perbedaan Kurikulum 1994 dengan KBK

adalah sebagai berikut: Kurikulum 1994 mengajar adalah mengisi botol

kosong, maka jalan yang efektif adalah ceramah dan drill soal. Dalam KBK

melatih guru untuk menggunakan berbagai macam metode mengajar dengan

inti bahwa siswalah yang harus berperan lebih banyak.

Menurut Boediono (2002:3) kurikulum 1994 bertujuan memberitahukan

kepada pelaksana pendidikan, terutama guru tentang apa yang harus diajarkan.

Sedangkan KBK memberitahukan kepada guru tentang kompetensi-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

30

kompetensi yang harus dikembangkan oleh siswa, melalui proses

pembelajarannya.

Menurut Mulyasa (2002:166-167) perbedaan KBK dengan Kurikulum 1994:

No. Kurikulum 1994 KBK

1. 2. 3. 4.

Menggunakan pendekatan penguasaaan ilmu pengetahuan alam, yang menekankan pada isi atau materi. Standar akademis yang ditentukan secara seragam bagi setiap peserta didik. Berbasis konten, siswa dipandang sebagai kertas putih yang harus ditulisi. Guru merupakan kurikilum yang menentukan segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas.

Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada pemahaman, kemampuan atau kompetensi tertentu Standar kompetensi yang memperhatikan perbedaan individu, baik kemampuan, kecepatan belajar maupun konteks sosial. Berbasis kompeten, peserta didik berada dalam proses perkembangan yang berkelanjutan. Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkoordinasikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar peserta didik.

F. Perbedaan dan Karakteristik siswa

Mulyasa (2002:120) mengungkapkan bahwa sedikitnya terdapat lima

perbedaan siswa yang perlu diperhatikan dalam kurikulum berbasis

kompetensi yaitu: tingkat kecerdasan, kreatifitas, cacat fisik, kebutuhan, dan

perkembangan kognitif.

1. Perbedaan tingkat kecerdasan

Till (1971:326) menggolongkan IQ yaitu: golongan terendah yang memiiki

IQ 0-50 dimana yang memiliki IQ antara 25-50 disebut lemah pikiran atau

cacat mental, golongan yang memiliki IQ antara 50-70 dikenal dengan

golongan Moron atau keterbatasan mental, anak disebut bodoh jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

31

memiliki IQ antara 70-90, anak yang bisa belajar normal memiliki IQ

antara 90-110, dan anak yang memiliki IQ 110-130 disebut jenius.

Beberapa ahli memberikan batasan kacerdasan atau intelegensi

diantaranya Kendler yang menyatakan bahwa intelegensi adalah

kemampuan untuk berpikir abstrak, belajar, atau mengintegrasikan

pengalaman-pengalaman baru dan mengadaptasikan situasi-situasi baru.

Sedangkan Binet (1916 dalam Mulyasa 2004:125) menyatakan bahwa

intelegensi adalah kemampuan untuk mempertimbangkan dengan baik.

Terman (1916 dalam Mulyasa, 2004:125) mendefinisikan intelegensi

sebagai kemampuan untuk berpikir tentang gagasan-gagasan yang abstrak.

Proyek perintis sekolah pembangunan pernah dilaksanakan untuk

melayani perbedaan tingkat kecerdasan dimana program ini menggunakan

modul, dengan sistim maju berkelanjutan. Program inilah yang akan

dikembangkan kembali oleh pemerintah melalui KBK dengan format yang

berbeda.

2. Perbedaan kreativitas

Darley (1986 dalam Mulyasa 2004:128) mengemukakan bahwa kreativitas

sering merupakan proses yang terdiri dari 4 tahap, yaitu : persiapan,

pengeraman, penjelasan, dan pembuktian. Selain itu ada dua kondisi yang

diperlukan untuk pembuatan kreatif, yaitu ketersediaan unsur-unsur yang

bisa dikombinasikan sebagai cara baru, dan adanya tujuan yang jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

32

3. Perbedaan cacat fisik.

Perbedaan individu dalam hal cacat fisik, antara lain adalah : penglihatan,

pendengaran, kemampuan berbicara, pincang (kaki), dan lumpuh karena

kerusakan otak (Mulyasa, 2002 : 129). Adalagi bentuk perbedaan yang

lain yaitu perbedaan perilaku yang menimbulkan masalah, seperti putus

sekolah dan kenakalan.

4. Perbedaan kebutuhan peserta didik

Kebutuhan setiap peserta didik sebagai manusia harus diperhatikan dalam

pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Maslow (1970 dalam

Mulyasa 2004:130) mengkategorikan 5 kebutuhan yaitu kebutuhan fisik

yang meliputi oksigen, makanan, air, perlindungan dan seks. Kebutuhan

selanjutnya yaitu kebutuhan keselamatan atau keamanan. Berikutnya

adalah kebutuhan cinta, pemilikan, dan kebutuhan untuk bergabung

dengan orang lain. Selanjutnya ada kebutuhan mendapatkan penghargaan

dan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi.

5. Perbedaan perkembangan kognitif

Piaget (1984 dalam Mulyasa 2004:135) mendeskripsikan perkembangan

kognitif atas beberapa tahap yaitu:

a. Tahap-tahap yang berbeda itu membentuk satu sekuensial, yaitu

bahan operasi mental yang progresif.

b. Tahap-tahap itu merupakan suatu urutan yang hirearkhis, membentuk

suatu tatanan operasi mental yang makin mantap dan terpadu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

33

c. Walaupun rangkaian tahap-tahap itu konstan, tahapan pencapaian

bervariasi berkenaan dengan keterbatasan-keterbatasan tertentu.

d. Walaupun faktor-faktor meningkatkan atau menurunkan

perkembangan kognitif, faktor-faktor tersebut tidak mengubah

konsekuensinya.

Piaget juga mengungkapkan 4 tahap pokok pengembangan mental, yaitu :

a. Tahap sensimotor (sejak usia lahir hingga usia 2 tahun).

Anak mengalami kemajuan dalam operasi-operasi refleksi dan

belum mampu membedakan apa yang ada di sekitarnya.

b. Tahap Praoperasional (usia 2 – 7 tahun)

Pada tahap ini objek-objek dan peristiwa mulai menerima arti

secara simbolis.

c. Tahap operasi nyata (usia 7 – 11 tahun)

Anak mulai mengatur data ke dalam hubungan-hubungan logis dan

mendapatkan kemudahan dalam memanipulasi data dalam situasi

pemecahan masalah.

d. Tahap operasi formal (usia 11 dan seterusnya)

Tahap ini ditandai oleh perkembangan kegiatan-kegiatan (operasi)

berfikir formal dan abstrak.

Teori Piaget ini sesuai dengan tugas guru dalam memahami bagaimana

peserta didik mengalami perkembangan intelektual dan menetapkan

kegiatan kognitif yang harus ditampilkan pada tahap-tahap fungsi

intelektual yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

34

G. Status Sosial Ekonomi

Status sosial merupakan kedudukan seseorang (individu) dalam suatu

kelompok pergaulan hidupnya (Soedjono,1973:100). Soerjono Soekanto

mengatakan kedudukan (status) sosial adalah tempat orang secara umum

dalam masyarakat, sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan

pergaulannya, prestigenya dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya

(Soerjono Soekanto,1982:233).

Status seorang individu dalam masyarakatnya dapat dilihat dari dua

aspek (Soedjono,1973:100) yakni:

1. Aspek Statis

Yaitu kedudukan dan derajad seseorang didalam suatu kelompok

yang dapat dibedakan dengan derajad atau kedudukan individu

lainnya.

2. Aspek Dinamis

Yaitu berhubungan erat dengan peranan sosial tertentu yang

berhubungan dengan pengertian jabatan, fungsi, dan tingkah laku

yang formil serta jasa yang diharapkan fungsi dan jabatan tertentu.

Masyarakat pada umumnya mempertimbangkan dua macam

kedudukan yaitu:

1. Ascribed Status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa

memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan.

Kedudukan tersebut diperoleh karena kelahiran, misalnya kedudukan

anak seorang bangsawan, adalah bangsawan pula; seorang warga kasta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

35

Brahmana di India memperoleh kedudukan demikian karena orang tuanya

tergolong dalam kasta yang bersangkutan.

2. Achieved Status, yaitu kedudukan yang dicapai seseorang dengan usaha-

usaha yang disengaja. Kedudukan ini tidak diperoleh melalui kelahiran

akan tetapi bersifat terbuka bagi siapa saja dan ini tergantung bagi

kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuannya.

Kadang-kadang kedudukan ini dibedakan dengan satu macam kedudukan

yaitu assigned status yang merupakan kedudukan yang diberikan

(Soerjono Soekanto,1982:234-235)

Sedangkan ukuran atau kriteria yang biasanya dipakai untuk

menggolongkan masyarakat yang satu dengan yang lainnya adalah sebagai

berikut:

1. Ukuran Kekayaan

Ukuran kekayaan (kebendaan) dapat dijadikan suatu ukuran: barang siapa

memiliki kekayaan paling banyak, termasuk dalam lapisan teratas.

Kekayaan tersebut misalnya dapat dilihat dalam bentuk rumah yang

bersangkutan, berupa mobil pribadinya, cara-cara mempergunakan

pakaian yang dipakainya, kebiasaan berbelanja barang mahal, dan

sebagainya.

2. Ukuran Kekuasan

Barang siapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang

terbesar, menempati lapisan tertinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

36

3. Ukuran Kehormatan

Ukuran kehormatan tersebut mungkin terlepas dari ukuran-ukuran

kekayaan atau kekuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati

mendapat tempat teratas. Aturan ini banyak dijumpai dalam masyarakat

tradisional, biasanya mereka adalah golongan tua atau pernah berjasa pada

masyarakat.

4. Ukuran Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan sebagai ukuran, dipakai oleh masyarakat-masyarakat

yang menghargai ilmu pengetahuan. Akan tetapi ukuran tersebut

kadang-kadang menyebabkan terjadinya akibat-akibat negatif, oleh

karena kemudian ternyata bukan mutu ilmu pegetahuan yang dijadikan

ukuran, akan tetapi gelar kesarjanaannya. Sudah tentu hal ini

mengakibatkan segala macam usaha untuk mendapatkan gelar tersebut,

walaupun secara tidak halal (Soerjono Soekanto,1982:231-232).

Tiap-tiap orang atau keluarga akan mempunyai unsur-unsur yang

terkandung dalam konsep status sosial ekonomi. Sedikit banyaknya

unsur-unsur yang dimiliki, baik secara kualitas maupun kuantitas akan

menunjukkan tinggi rendahnya status sosial ekonomi yang dimilikinya.

Melly G. Tan dalam Koentjaraningkrat (1983;53) menyatakan bahwa

konsep kedudukan sosial ekonomi dalam ilmu pengetahuan masyarakat

mencakup tiga faktor yaitu: tingkat pendidikan, faktor pekerjaan dan faktor

penghasilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

37

1. Tingkat Pendidikan

Dalam Tap MPR RI No IV Tahun 1973 dikatakan bahwa:

pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

kepribadiannya dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan

berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam lingkungan

sekolah, keluarga. (GBHN,1973:89).

Sedang, Furdyartanta mengatakan bahwa: “pendidikan adalah proses

yang membawa perubahan kelakuan manusia dalam pengetahuan, cara

berpikir, kecakapan dan perasaan atau sikap mental mereka dan

tanggung jawabnya.(Furdyartanta,1977:23).

Dari batasan-batasan serta pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

melalui pendidikan seseorang akan memperoleh pengalaman, mampu

mengembangkan kepribadian dan lebih terbuka dalam menerima nilai-

nilai dan hal-hal yang baru, yang semua itu akhirnya akan memberikan

kesejahteraan pada orang itu sendiri.

Pendidikan diklasifikasikan menjadi (Soelaiman Joesoef,1981:21):

1) Pendidikan formal, merupakan pendidikan sekolah. Pendidikan

sekolah merupakan sistem pendidikan yang mengkhususkan diri

pada penyelenggaraan pendidikan generasi muda (dari usia 5 atau 6

tahun sampai sekitar 24 tahun). Secara sistematis, berencana

berurutan dengan tujuan pendidikan yang jelas untuk setiap tingkatan

dan dilaksanakan dalam situasi belajar yang secara khusus bercirikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

38

adanya interaksi langsung antara pendidik dan anak didik serta

dengan sarana dan fasilitas yang direncanakan.

2) Pendidikan informal, yaitu proses pendidikan yang diperoleh dari

pengalaman sehari-hari, baik secara sadar dan tidak sadar, sejak

seseorang lahir sampai didalam keluarga dalam pekerjaan atau

pengalaman sehari-hari, pada umumnya tidak teratur dan tidak

sistematis.

3) Pendidikan non formal, yaitu pendidikan yang teratur, dengan sadar

dilakukan tetapi tidak selalu mengikuti peraturan yang ketat dan

tetap.

Oleh karena itu dengan, dengan pendidikan yang cukup akan mudah

untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai pula dan mempunyai

cakrawala kehidupan yang lebih luas, sehingga mempermudah bagi

orang itu untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat luas.

Sedangkan tingkat pendidikan artinya kurang lebih adalah jenjang

sekolah yang telah diselesaikan oleh orang tua siswa yang telah

dibuktikan dengan adanya ijasah yang paling akhir diperolehnya,

misalnya SD,SMP,SMU, Diploma, Sarjana Muda atau Sarjana.

2. Jenis Pekerjaan

Yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh imbalan atau penghasilan. Jenis pekerjaan merupakan

aktifitas waktu dan berlangsung terus menerus. Pekerjaan dibedakan

menjadi beberapa jenis:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

39

a. Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki seseorang

sebagai sumber utama dari penghasilan yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari.

b. Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang

sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan

tambahan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, sifatnya untuk

melengkapi pekerjaan pokok.

Menurut Dr. JJ. Spillane, S.J. pekerjaan dikelompokkan menjadi 6

kelompok golongan, yaitu : Buruh/ Ibu rumah tangga, Petani,

Wiraswasta, Pegawai swasta, PNS non guru, Guru.

3. Pendapatan

Pendapatan adalah keseluruhan pendapatan orang tua yang

bersumber dari pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan. Yang

dihitung sebagai pendapatan adalah segala bentuk balas karya yang

diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang atas

jasanya. (T. Gilarso,1986:4). Pendapatan dapat bersumber pada usaha

sendiri (berwiraswasta), bekerja pada orang dan badan usaha dan hasil

milik (menyewakan)

Menurut Biro Pusat Statistik pendapatan dapat dibedakan menjadi

tiga bentuk yaitu: (M. Sumardi dan Hans Dieters Evers,1982:92).

a. Pendapatan berupa uang.

b.Pendapatan berupa barang.

c. Lain-lain penerimaan uang dan barang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

40

Pedapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang

sifatnya reguler dan yang diterima biasanya sebagai balas jasa atau kontra

prestasi. Sumber-sumber yang utama adalah gaji atau upah serta lain-lain

balas jasa serupa dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan

pekerjaan bebas, pendapatan dari penjualan barang yang dipelihara di

halaman rumah, hasil investasi, serta keuntungan sosial. Pendapatan

berupa barang adalah segala penghasilan yang sifatnya regular dan biasa

tetapi tidak selalu berbentuk balas jasa dan diterima dalam bentuk barang

dan jasa.

Barang-barang dan jasa yang diperoleh dinilai dengan harga

pasarsekalipun tidak diimbangi atau disertai transaksi uang oleh yang

menikmati barang dan jasa tersebut, demikian pula penerimaan barang

secara cuma-cuma, pemberian barang dan jasa dengan harga subsidi atau

reduksi dari majikan merupakan pendapatan berupa barang.

Untuk lain-lain penerimaan uang dan barang yang dipakai sebagai

pedoman adalah segala penerimaan yang bersifat transfer atau redistribusi

dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga,

misalnya penjualan barang-barang yang dipakai, pinjaman uang, hasil

undian, warisan, penagihan piutang, kiriman uang, menang judi, ketiga

bentuk pendapatan dapat dirinci dalam kategori sebagai berikut:

(Spillane,1982:16).

1). Pendapatan berupa uang

a). Dari gaji dan upah yang diperoleh dari:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

41

• Kerja pokok.

• Kerja sampingan.

• Kerja lembur.

• Kerja kadang-kadang.

b). Dari usaha sendiri yang meliputi:

• Hasil bersih dari usaha sendiri.

• Komisi.

• Penjualan dari kerajinan rumah.

c). Dari investasi, yaitu pendapatan yang diperoleh dari hak milik

tanah

d). Dari keuntungan sosial yaitu pendapatan yang diperoleh dari kerja

sosial.

2). Pendapatan berupa barang

a). Bagian pendapatan upah dan gaji yang diwujudkan dalam

beras,pengobatan, transportasi, perumahan dan rekreasi.

b). Barang yang diproduksi dan dikonsumsi dirumah, antara lain

pemakaian barang yang diproduksi dirumah, sewa yang

seharusnya dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati.

3). Penerimaan yang bukan merupakan pendapatan

a). Pengambilan tabungan.

b). Penjualan barang-barang yang dipakai.

c). Penagihan piutang.

d). Pinjaman uang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

42

e). Kiriman uang.

f). Hadiah atau pemberian.

g). Warisan.

i). Menang judi.

H. Prestasi Belajar

Belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi

baik disadari maupun tidak disadari dalam proses pembelajaran.

Pengertian belajar menurut Hilgard dan Bower seperti yang dikutip oleh

Purwanto (1990:84).

Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingakah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya).

Purwanto (1990:85) mengemukakan adanya ciri-ciri belajar yang

meliputi empat hal yang hampir sama dengan pendapat di atas, yaitu:

1. Belajar merupakan perubahan tingkah laku. 2. Belajar merupakan perubahan melalui latihan atau pengalaman. 3. Untuk disebut belajar maka perbuatan itu harus relatif menetap. 4. Tingkah laku yang mengalami perubahan oleh karena belajar

menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis.

Keberhasilan seorang siswa dalam kegiatan belajar salah satunya dapat

dilihat dari nilai-nilai yang dilaporkan dalam raport secara periodik. Hal ini

sesuai dengan pendapat Sumadi (1984:234) yang mengemukakan bahwa nilai

yang tercantum dalam raport merupakan perumusan terakhir yang diberikan

guru mengenai kemampuan belajar siswa selama masa tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

43

Senada dengan pendapat diatas Yapsir Gandhi Wiryawan (1976:20)

menyatak prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam usaha

belajarnya yang dinyatakan dengan nilai-nilai raportnya. Menurut pendapaut

Bloom yang dikutip oleh Suharsimi (1987:205) prestasi belajar adalah

perubahan tingakah laku yang meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif,

dan psikomotorik.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:787) merumuskan

bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai

yang diberikan oleh guru.

Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Menurut M. Entang (1987:7) faktor-faktor tersebut adalah:

1. Faktor internal yang meliputi: a). Intelegensi, kecerdasan, kecakapan dan bakat. b). Panca indera. c). Sikap dan kebiasaan belajar.

2. Faktor eksternal yang meliputi: a).situasi belajar. b).kurikulum. c).keadaan lingkungan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dibedakan

menjadi dua yaitu faktor yang berasal dari diri individu yang belajar baik

faktor psikis maupun fisik dan faktor yang barasal dari luar individu misalnya

faktor lingkungan, sosial ekonomi, guru, metode mengajar dan lain-lain.

Sesuai dengan pendapat diatas, Moh. Uzer Usman (1973:10) mengungkapkan

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

44

1. Faktor yang berasal dari diri sendiri, misalnya sikap, motivasi, minat, kecakapan nyata, kecerdasan dan bakat.

2. Faktor yang berasal dari luar diri sendiri, misalnya lingkungan sekolah, lingkungan kelurga dan lingkungan masyrakat.

Senada dengan pendapat diatas Suharsimi (1995:21) mengemukakan

ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar:

1. Faktor internal: a). Biologis yang meliputi usia, kematangan, kesehatan. b). Psikologis yang meliputi minat, motivasi, suasana hati.

2. Faktor eksternal: a) Manusia: di keluarga, di sekolah, di masyarakat. b) Non Manusia: udara, suasana, bau-bauan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil

belajar yang berasal dari dalam dan dari luar diri individu.

I. Jenis Kelamin

Secara jasmaniah manusia terbagi menjadi dua jenis kelamin yaitu laki-

laki dan perempuan. Laki-laki dan perempuan mempunyai perkembangan

yang berbeda secara psikologis dan fisiologis. Fisiologis antara laki-laki

berbeda dengan fisiologis perempuan dan masing-masing mempunnyai ciri

yang berlainan sehingga dapat dibedakan. Secara psikologispun seorang laki-

laki berbeda dengan perempuan. Menurut Gilarso (2002:3), Seorang laki-laki

biasanya mempunyai pola dasar pandangan keluar terarah pada dunia atau

objek, sedangkan perempuan biasanya mempunyai pandangan kedalam,

terarah pada manusia. Perbedaan-perbedaan sikap inilah yang dapat

menimbulkan perbedaan sikap laki-laki dan perempuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

45

J. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang pernah dilakukan mengenai KBK adalah penelitian yang

dilakukan oleh Fransisca Indrihapsari (2004), meneliti tentang sikap guru

terhadap KBK pada guru SMU Negeri I Kalasan Yogyakarta. Dalam penelitian

ini terdapat empat tujuan, yaitu: (1) Untuk mengetahui bagaimana sikap guru

SMU Negeri I Kalasan terhadap KBK, (2) Untuk mengetahui bagaimana sikap

guru terhadap KBK berdasarkan jam pelajaran yang diampu, (3) Untuk

mengetahui bagaimana sikap guru terhadap KBK berdasarkan lama bekerja,

(4) Untuk mengetahui bagaimana sikap guru terhadap KBK berdasarkan

jumlah kelas yang diampu sesuai dengan mata pelajaran. Kesimpulan yang

diperoleh dari hasil penelitian ini, yaitu: sebagian besar responden mempunyai

sikap positif terhadap KBK, tidak ada perbedaan sikap guru SMU Negeri I

Kalasan berdasarkan jam mengajar, lama bekerja dan jam kelas yang diampu.

K. Kerangka Berfikir

1. Perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan KBK ditinjau dari status

sosial ekonomi orang tua siswa.

Menurut Soerjono Soekanto (1982:233) mengatakan kedudukan

(status) sosial adalah tempat orang secara umum dalam masyarakat,

sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulannya,

prestigenya serta hak- hak dan kewajiban- kewajibannya. Melly G. Tan

menyatakan bahwa konsep kedudukan sosial ekonomi dalam ilmu

pengetahuan masyarakat mencakup tiga faktor yaitu tingkat pendidikan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

46

faktor pekerjaan, dan faktor penghasilan. Setiap orang dalam masyarakat

mempunyai kedudukan (status) sosial yang berbeda-beda, oleh karena itu

pola pikir dan sikapnya terhadap suatu obyek akan berbeda. Hal ini akan

memunculkan suatu kenyataan yaitu jika status sosial orang tua siswa

tinggi maka siswa cenderung bersikap positif terhadap KBK karena orang

tua yang status sosialnya tinggi akan cenderung memotivasi anak (siswa)

untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar, baik di dalam sekolah

maupun di luar sekolah. Sedangkan siswa akan bersikap negatif terhadap

KBK jika status sosial orang tuanya rendah karena orang tua akan

cenderung tidak memperhatikan terhadap perkembangan belajar anaknya.

2. Perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan KBK ditinjau dari

Prestasi belajar siswa.

Menurut Bloom yang dikutip oleh Suharsimi (1987:205) prestasi

belajar adalah perubahan tingkah laku yang meliputi tiga aspek yaitu aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Setiap individu (siswa) mempunyai

prestasi belajar yang berbeda-beda. Banyak faktor yang mempengaruhi

hasil belajar siswa, menurut M. Entang (1987:7) prestasi belajar

dipengaruhi oleh faktor dari dalam maupun luar diri siswa dan dari setiap

siswa dipengaruhi oleh bebagai factor yang berbeda sehingga hasil belajar

berbeda, sehingga pemahaman dan penerimaan termasuk sikapnya

terhadap satu obyek akan berbeda. Prestasi belajar ini berkaitan dengan

intelegensi dan keadaan psikis yang dimiliki oleh siswa yang berpengaruh

pada kesiapan siswa dalam menerima hal-hal atau objek yang baru. Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

47

yang memiliki prestasi belajar yang tinggi akan dapat menerima penerapan

Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolahnya dan cenderung bersikap

positif terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi dibandingkan dengan

siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah akan merasa sulit

menerima hal-hal atau objek yang baru.

3. Perbedaan sikap siswa terhadap KBK ditinjau dari Jenis Kelamin

Siswa

Jenis kelamin yang dimaksud adalah siswa laki-laki dan siswa

perempuan. Secara psikologis dan fisiologis laki-laki dan perempuan

mempunyai perkembangan yang berbeda. Menurut Gilarso (1998:02)

dalam bukunya moral perkawinan, secara fisiologis maupun psikologis,

laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan yang besar dan

menentukan pola piker maupun tindakan, oleh sebab itu dalam bersikap

terhadap suatu obyek pun antara laki-laki dan perempuan mempunyai

perbedaan. Dilihat dari ciri-ciri psikologis seorang laki-laki biasanya

mempunyai pola dasar pandangan keluar terarah pada dunia atau objek,

lebih suka menjelajah, suka bekerja diluar, mencari nafkah dan menguasai

dunia sedangkan perempuan biasanya mempunyai pandangan ke dalam,

terarah pada manusia, lebih gemar tinggal di rumah, memelihara dan

merawat (Gilarso, 2002:3). Perbedaan sikap antara laki-laki dan

perempuan ini dapat menimbulkan perbedaan dalam bersikap terhadap

suatu objek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

48

SKEMA 1. KERANGKA BERPIKIR

1. Status sosial orang tua siswa

2. Prestasi belajar siswa

Sikap Siswa SMA Negeri 1 Kalasan Terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi

3. Jenis kelamin siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

49

L. HIPOTESIS

Berdasarkan permasalahan yang ada maka dapat ditarik kesimpulan sementara

bahwa:

1. Siswa SMU Negeri I Kalasan bersikap positif terhadap pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi.

2. Ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi berdasarkan status sosial orang tua siswa.

3. Ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi berdasarkan prestasi belajar siswa.

4. Ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi berdasarkan jenis kelamin siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

50

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

1. Dilihat dari cara dan pembahasannya, penelitian ini tergolong deskriptif,

yaitu hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan

keadaan sebagaimana adanya sehingga hanya sekedar mengungkapkan

fakta (Wasito, 1992:23).

2. Jenis penelitian deskriptif yang digunakan penulis adalah studi kasus, yaitu

jenis penelitian tentang subjek tertentu dimana subjek tersebut terbatas,

maka kesimpulan yang diperoleh hanya terbatas subjek yang diteliti.

(Amirin, 1986:137).

B. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih untuk penelitian adalah SMU Negeri I Kalasan.

Alasan penentuan lokasi ini adalah :

1. SMU Negeri I Kalasan merupakan salah satu SMU untuk ujicoba

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi.

2. Sekolah tersebut secara faktual dikategorikan sebagai SMU yang cukup

besar dan memiliki sejarah berdiri yang cukup lama.

3. Siswa-siswi SMU N I Kalsan berasal dari keluarga yang status sosial

ekonominya berbeda-beda sehingga penulis menganggap relevan untuk

mencari jawaban atas masalah yang penulis ajukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

51

4. Penelitian terdahulu tentang sikap guru terhadap Kurikulum Berbasis

Kompetensi, mendorong penulis untuk meneliti tentang sikap siswa

terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi guna mengetahui sikap siswa

terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi sehingga dapat melengkapi atau

menambah masukan bagi siswa, guru dan sekolah tersebut.

C. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek penelitian

Subjek penelitian merupakan individu yang akan penulis mintai informasi

atau yang menjadi sumber informasi. Dalam penelitian ini subjek

penelitiannya adalah hanya siswa kelas II SMU Negeri I Kalasan

dikarenakan siswa-siswi kelas II telah menempuh waktu belajar yang

cukup lama dibandingkan dengan kelas I jadi diharapkan telah memahami

Kurikulum Berbasis Kompetensi serta belum begitu disibukkan dengan

persiapan menghadapi ujian akhir seperti kelas III.

b. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah sikap siswa terhadap

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi, status sosial ekonomi orang

tua siswa, prestasi belajar siswa, dan jenis kelamin siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

52

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian yaitu kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen

yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan ini

disebabkan oleh karena ada karakteristik yang berlainan (Supranto,

2001:87). Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka populasi dalam

penelitian adalah siswa kelas II SMU Negeri I Kalasan yang berjumlah

240 siswa.

Tabel 1. Populasi Siswa Kelas II SMU Negeri I Kalasan

JENIS KELAMIN SISWA KELAS

Laki-laki perempuan

JUMLAH

XI.IIA1 16 27 43

XI.IIA2 4 28 42

XI.IIS1 18 20 38

XI.IIS2 20 18 38

XI.IIS3 17 22 39

XI.IIS4 16 24 40

JUMLAH 101 139 240

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian merupakan sebagian atau wakil populasi yang akan

diteliti (Suharsimi Arikunto,1989:102). Sebenarnya tidak ada ketentuan

besar sampel minimum yang dapat dipakai sebagai pedoman. Pada

prinsipnya, makin besar sampel makin baik dan hasil penelitian makin

dapat disamaratakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

53

Sumanto (1990:28) menyatakan pertimbangan dalam menentukan besar

kecilnya sampel adalah :

a. Derajat keseragaman populasi.

b. Ketelitian hasil penelitian yang dikehendaki.

c. Pertimbangan waktu, tenaga dan biaya.

Sumanto (1990:28) juga menyatakan bahwa jumlah sampel terkecil yang

dapat diterima tergantung jenis riset penelitian : riset dekriptif-10% dari

populasi; riset korelasi-20% subjek; riset kausal komparatif-25% subjek

per kelompok; dan riset eksperimen-50% subjek per kelompok.

Berdasarkan pendapat di atas peneliti mengambil 25% dari populasi untuk

dijadikan sampel penelitian sehingga diperoleh 60 siswa kelas II SMU

Negeri I Kalasan.

Sampel ditentukan dengan teknik proportional random sampling,

yaitu sampel yang diambil secara proporsional dari setiap kelompok dan

sampel akan dipilih secara acak dari setiap kelompok populasi. Pada

penelitian ini, populasi sebanyak 240 siswa dengan siswa berjenis kelamin

laki–laki sebanyak 101 siswa dan perempuan sebanyak 139 siswa. Jumlah

sampel dalam analisis data adalah jumlah sampel yang representatif yaitu

sebanyak 60 siswa.

Prosedur yang akan dilalui dalam pemilihan sampel random secara

proporsional adalah sebagai berikut :

1. Pertama-tama penulis membagi kelompok berdasarkan kelas siswa

yang dibedakan seperti dalam tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

54

Tabel 2. Populasi Penelitian

Kelompok Kelas Jumlah

XII

XII

IX

X

XI

XII

XI.P1

X1.P2

X1.S1

X1.S2

X1.S3

X1.S4

43

42

38

38

39

40

240

2. Penulis akan mengambil sampel sebanyak 60 orang siswa, maka

masing-masing kelompok akan diambil secara proporsional :

kelompok VII : (43/240) x 60 = 10,75 = 11

kelompok VIII : (42/240) x 60 = 10,5 = 11

kelompok IX : (38/240) x 60 = 9,49 = 9

kelompok X : (38/240) x 60 = 9,49 = 9

kelompok XI : (39/240) x 60 = 9,7 = 10

kelompok XII : (40/240) x 60 = 10,0 = 10

60

3. Dengan melihat jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan maka:

Siswa laki-laki sebanyak = x 60

= 25,24 = 25 siswa

Siswa perempuan sebanyak = x 60

= 34,75 =35 siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

55

E. Data yang dicari

Data yang akan dicari dalam penelitian ini dikelompokan menjadi dua

yaitu:

1. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

responden melalui kuesioner yang meliputi data tentang sikap siswa

SMU terhadap komponen Kurikulum Berbasis Kompetensi

berdasarkan Prestasi belajar siswa dan Jenis kelamin.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang telah lebih dahulu dikumpulkan

dan dilaporkan oleh orang di luar peneliti sendiri. Data sekunder dalam

penelitian meliputi : gambaran umum SMU Negeri I Kalasan, struktur

organisasi sekolah, fasilitas sekolah, visi dan misi sekolah, dll.

F. Teknik Pengumpulan Data

Adalah cara-cara yang digunakan untuk memperoleh data sesuai dengan

jenis data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini teknik yang dipergunakan

penulis dalam pengumpulan data adalah:

1. Angket/kuesioner

Pada teknik ini, data dikumpulkan secara tertulis dalam bentuk

pernyataan-pernyataan terhadap objek sikap sebagai siswa, kemudian

responden diharuskan mengisi kuesioner yang telah ditentukan. Data-

data yang hendak diperoleh lewat kuesioner yaitu sikap siswa terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

56

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang berdasarkan

prestasi belajar siswa ,sosial ekonomi dan jenis kelamin siswa.

2. Dokumentasi

Sehubungan dengan keperluan memperoleh data sekunder, yaitu

gambaran umum SMU Negeri I Kalasan yang meliputi sejarah

berdirinya, struktur organisasi sekolah, jumlah guru,jumlah siswa dan

segala hal yang kiranya masih ada korelasi dengan penelitian ini.

Maka, dokumentasi adalah suatu keharusan yang tidak dapat dihindari

dalam penelitian sebab dokumentasi merupakan pencatatan dokumen-

dokumen yang menjadi sumber data penelitian.

G. Variabel, Indikator dan Pengukuran

1. Variabel Sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi

Variabel akan diukur dengan menggunakan kuesioner yang berisi

pengetahuan tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi. Kuesioner dalam

penelitian ini disusun dengan skala Likert yang terdiri dari jawaban:

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak

Setuju (STS). Masing-masing diberi skor 1,2,3,4 untuk pernyataan

positif dan 4,3,2,1 untuk pernyataan negatif. (Riduwan, 2002:13).

2. Variabel Prestasi belajar siswa

Variabel prestasi belajar diukur dari hasil belajar yang dicapai siswa

pada periode tertentu dengan menggunakan nilai raport siswa kelas II,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

57

karena nilai bersifat tidak konstan, maka diambil nilai yang lebih

mendekati saat pengisian kuesioner. Diharapkan dengan nilai yang

diperoleh pada semester itu, dapat mengukur prestasi belajar yang

sesungguhnya dalam hubungannya dengan sikap yang dimiliki

responden saat pengisian kuesioner. Selanjutnya untuk menentukan

kategori tinggi, sedang dan rendah, digunakan rumus perhitungan

sebagai berikut :

a. Menjumlahkan skor responden yang menjadi sampel

b. Mencari rata-rata (mean) dan simpangan baku (standar deviasi)

Rumus mencari Mean :

X = N

x∑ 2

Rumus mencari Simpangan Baku :

( )( )2

22

Nx

Nx

S ∑∑ −=

c. Menentukan batas kelompok seperti sebagai berikut :

1. Kelompok Prestasi Tinggi

Semua siswa yang mempunya M + 1 SD

2. Kelompok Prestasi Sedang

Semua siswa yang mempunyai skor antara M + 1 SD dan M – 1

SD

3. Kelompok Prestasi Rendah

Semua siswa yang mempunyai skor kurang dari M – 1 SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

58

3. Variabel Status Sosial Ekonomi

Tingkat status sosial ekonomi orang tua siswa adalah kemampuan

finansial dan perlengkapan material yang dimiliki orang tua siswa

(Untuk pengukuran pada masing-masing sub variabel status sosial

ekonomi orang tua siswa dianggap mempunyai bobot yang sama) yang

terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu: Tinggi, Sedang, dan Rendah.

Indikator status sosial ekonomi yang digunakan penulis adalah sebagai

berikut:

a. Menjumlahkan skor responden yang menjadi sampel

b. Mencari rata-rata (mean) dan simpangan baku (standar deviasi)

Rumus mencari Mean :

X = N

x∑ 2

Rumus mencari Simpangan Baku :

( )( )2

22

Nx

Nx

S ∑∑ −=

c. Menentukan batas kelompok seperti sebagai berikut :

1. Kelompok Prestasi Tinggi

Semua siswa yang mempunya M + 1 SD

2. Kelompok Prestasi Sedang

Semua siswa yang mempunyai skor antara M + 1 SD dan M – 1

SD

3. Kelompok Prestasi Rendah

Semua siswa yang mempunyai skor kurang dari M – 1 SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

59

Indikator status sosial ekonomi yang digunakan penulis adalah sebagai

berikut :

a. Tingkat Pendidikan Orang Tua Siswa

Tingkat pendidikan orang tua siswa yaitu tingkat pendidikan

formal yang berhasil dicapai orang tua, pendidikan formal yang

dimaksud adalah pendidikan dasar, pendidikan menengah dan

pendidikan tinggi. Pengukuran dengan mencari data pendidikan

formal yang dicapai orang tua siswa dengan pengelompokan dan

pengukuran sebagai berikut:

Tabel 3. Tingkat Pendidikan Orang Tua Siswa

Tingkat pendidikan terakhir Ayah/Ibu siswa Skor Tidak Sekolah SD SMP SMU/SMK Diploma Sarjana

1 2 3 4 5 6

b. Jenis Pekerjaan Orang Tua Siswa

Jenis pekerjaan orang tua siswa adalah bidang pekerjaan pokok

yang digeluti orang tua siswa setiap harinya. Menurut Spillane

(1982:16) Pekerjaan dikelompokkan menjadi 6 kelompok dan

diberi skor sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

60

Tabel 4. Jenis Pekerjaan Orang Tua Siswa

Jenis

Pekerjaan

Keterangan Skor

Tidak

memiliki

pekerjaan

Pensiunan

Petani atau

pengrajin

Pedagangatau

Wiraswasta

Pegawai

Swasta

Pegawai

Negeri Sipil

IRT, Pengangguran .

Pegawai rendah golongan

IA,IB,IC,ID,Ppegawai golongan

IIA,IIB.

Petani pemilik lahan, pengrajin

gerabah, pengrajin anyaman.

Pemilik toko, Pemilik home industri,

Peternak.

Guru, Manajer perusahan kecil, pekerja

sosial.

Pegawai Negeri, Perwira TNI, kepala

Sekolah

1 2

3 4 5 6

c. Tingkat Pendapatan Orang Tua Siswa

Pendapatan atau penghasilan keluarga yang dimaksud penulis

adalah pendapatan secara keseluruhan yang dimiliki orang tua baik

dari pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan selama satu

bulan yang dinilai dengan uang. Untuk memudahkan penyekoran

maka dalam penelitian ini tingkat pendapatan dikelompokkan ke

dalam 6 kelompok. Tingkatan penyekoran tingkat pendapatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

61

ditentukan setelah peneliti memperoleh data hasil penelitian. Untuk

melakukan penyekoran tingkat pendapatan ke dalam 6 kelompok,

dilakukan perhitungan dengan cara seperti di bawah ini :

6tan_tan_tan_int terendahpedapatertinggipendapapendapaerval −

=

Tabel 5. Tingkat Pendapatan OrangTua Siswa

Interval Tingkat Pendapatan Skor

400.000 – 666.667 1

666.668 – 933.335 2

933.336 – 1.200.003 3

1.200.004 – 1.466.671 4

1.466.672 – 1.733.339 5

1.733.340 – 2.000.000 6

4. Variabel Jenis Kelamin

Jenis Kelamin digunakan untuk membedakan sikap siswa laki-laki dan

sikap siswa perempuan. Variabel jenis kelamin merupakan variabel

kategorik yang dikategorikan menjadi dua kelompok. Kelompok jenis

kelamin laki-laki diberi kode 1 dan jenis kelamin perempuan diberi kode

2.

H. Pengembangan Instrumen penelitian

Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berisi butir

pernyataan untuk diberi tanggapan oleh subjek penelitian. Alat ukur tersebut

didasarkan atas konstruksi teoritik yang telah disusun sebelumnya dan

dijabarkan ke dalam butir-butir pernyataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

62

Untuk memperoleh data yang menjadi perhatian dalam penelitian iini,

maka digunakan kuesioner yang menyangkut beberapa aspek yang berkaitan

dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi, yaitu tujuan Kurikulum Berbasis

Kompetensi, aspek kegiatan belajar mengajar, aspek kurikulum dan hasil

belajar dan aspek penilaian berbasis kelas. Kisi-kisi dan alokasi butir

pernyataan pada tabel berikut ini:

Tabel 6. Kisi-kisi dan alokasi butir soal

Komponen Sikap

Kognitif Afektif Konatif

Komponen Sikap

Aspek KBK

Komponen Sikap

Deskriptor KBK + - + - + -

Total

Aspek pemahaman KBK

Peningkatan mutu pendidikan. Tumbuhnya kemandirian dan kurangnya ketergantungan

1

7,8

2

3

9

4

10

5

11

6

12

6

6

Aspek kegiatan be-lajar mengajar

Penggunaan sumber belajar. Metode pembelajaran : Belajar aktif, bersumber pada siswa dan menumbuhkan kreatifitas Materi pembelajaran : Penerapan konsep, kaidah dan prinsip ilmu.

13

17

23

14

18

24

15

19,20

25

26

16

21

27

22

28

4

6

6

Aspek kompetensi dan hasil belajar

Kompetensi dasar: Pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan

29,30

31

32

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

63

Indikator hasil belajar : Soal atau perta-nyaan umpan balik siswa

33 34 35 36 4

Aspek penilaian berbasis kelas

Pengumpulan informasi penilaian : Mengumpulkan pekerjaaan siswa (port folio), hasil karya (proyek), kinerja (performance), tes tertulis Pelaporan penilaian

37

40

38

41

39

42

3

3

I. Pengujian Instrumen Penelitian

Suatu instrumen yang baik yaitu instrumen yang memiliki sifat reliabel

dan valid. Sifat reliabel dan valid diperlihatkan oleh tingginya reliabilitas dan

validitas hasil ukur suatu tes. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen

dikatakan valid jika instrumen tersebut mampu mengukur apa yang hendak

diukur. Suatu instrumen ukur yang tidak reliabel atau tidak valid akan

memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subjek yang

dikenai tes itu. Oleh karena itu dalam penelitian ini instrumen perlu diuji

tingkat validitas dan reliabilitasya.

1. Uji Validitas

Validitas suatu tes adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan atau kasahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid

apabila mampu mengukur apa yang diingginkan (Suharsimi, 1996:158).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

64

Taraf validitas suatu teks dinyatakan dalam bentuk suatu koefisien

yang disebut koefisien validitas (rxy ). Menurut Suharsimi (1996:254),

untuk menguji validitas setiap butir kuesioner dalam penelitian ini,

digunakan teknik korelasi product moment dengan formula sebagai

berikut:

( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑−−

−=

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

keterangan: rxy= korelasi skor item dengan skor total

N= jumlah subjek

X=skor item

Y= skor total

= jumlah seluruh perkalian XY ∑ xy

Setelah koefisien korelasi diperoleh, perlu dilakukan uji signifikansi

dengan taraf signifikansi 5%. Korelasi antara jumlah skor item dengan

jumlah skor total tiap variabel bebas, dinyatakan valid jika rhitung lebih

besar dari rtabel. Sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari rtabel maka butir soal

yang disajikan dikatakan tidak valid.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka tingkat validitas

kuesioner telah diuji dan hasilnya sebagai berikut, untuk proses

perhitungannya peneliti menggunakan bantuan program SPSS ll.0. pada

taraf signifikansi 5% dan jumlah n = 30 didapat r tabel = 0. 239. Berikut ini

perbandingan antara r hitung dengan r tabel :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

65

Tabel 7. Perbandingan r hit dengan r tabel Rangkuman Validitas Intrumen

No r xy r tabel Keterangan Valid 1 0.6344 0.239 Valid 2 0.4444 0.239 Valid 3 0.5653 0.239 Valid 4 0.4639 0.239 Valid 5 0.4752 0.239 Valid 6 0.5092 0.239 Valid 7 0.5036 0.239 Valid 8 0.4377 0.239 Valid 9 0.5949 0.239 Valid 10 0.3646 0.239 Valid 11 0.5975 0.239 Valid 12 0.3490 0.239 Valid 13 0.6149 0.239 Valid 14 0.4321 0.239 Valid 15 0.7141 0.239 Valid 16 0.3614 0.239 Valid 17 0.4632 0.239 Valid 18 0.3838 0.239 Valid 19 0.4458 0.239 Valid 20 0.7072 0.239 Valid 21 0.7239 0.239 Valid 22 0.3989 0.239 Valid 23 0.4912 0.239 Valid 24 0.4305 0.239 Valid 25 0.6485 0.239 Valid 26 0.4854 0.239 Valid 27 0.4293 0.239 Valid 28 0.4018 0.239 Valid 29 0.6465 0.239 Valid 30 0.4308 0.239 Valid 31 0.4813 0.239 Valid 32 0.5091 0.239 Valid 33 0.4111 0.239 Valid 34 0.3614 0.239 Valid 35 0.3614 0.239 Valid 36 0.3769 0.239 Valid 37 0.4414 0.239 Valid 38 0.4720 0.239 Valid 39 0.5482 0.239 Valid 40 0.3899 0.239 Valid 41 0.4552 0.239 Valid 42 0.3874 0.239 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

66

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak

akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban

tertentu (Suharsimi,1987:190-191), untuk menguji reliabilitas butir

kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik koefisien alpha, dengan

formula:

⎪⎭

⎪⎬⎫

⎪⎩

⎪⎨⎧−

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

−= ∑

2

2

11 t

btt k

krσσ

keterangan : rtt = Reliabilitas

K = Banyaknya butir pertanyaan

= Jumlah varian butir ∑ 2bσ

= Varian total 2tσ

Setelah rtt diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan rtabel dengan

jumlah n sampel, pada taraf signifikansi 5%. Instrumen handal jika rtt >

rtabel.

Sebagai pedoman untuk menentukan tingkat keterandalan variabel

penelitian, maka digunakan interprestasi keterandalan variabel yang

dikemukakan oleh Sugiyono (2003:216):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

67

No Koefisien Alpha Tingkat Keterandalan

1 0,800-1,00 Sangat Tinggi

2 0,600-0,799 Tinggi

3 0,400-0,599 Cukup

4 0,200-0,399 Rendah

5 < 0,200 Sangat Rendah

Pelaksanaan perhitungan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan

bantuan program komputer SPSS ll.0. Dari hasil analisis dengan n =30

pada taraf signifikansi 5% diperoleh hasil sebagai berikut :

Dari perhitungan dengan bantuan komputer program SPSS ll.0. Diketehui

bahwa reliabilitas menunjukkan r tt sebesar 0.9312 sedangkan dari tabel

signifikansi 5% dari jumlah n =30 didapat r tabel sebesar 0.239 ini berarti r

tt > r tabel, sehingga instrumen penelitian yang digunakan adalah reliabel.

Dengan menggunakan interptretasikoefisien alpha diatas maka dapat

disimpulkan bahwa variabel sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum

Berbasis Kompetensi memiliki tingkat keterandalan sangat tinggi.

Rangkuman Reliabilitas

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 42

Alpha = .9312

J. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

68

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak. Apabila

data yang terjaring berdistribusi normal maka analisis untuk pengujian

hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui normalitas suatu data

perlu dicek keberadaannya agar langkah- langkah selanjutnya dapat

dipertanggung jawabkan. Uji normalitas ini menggunakan tes satu

sampel Kolmogorov-Smirnov. Persamaan rumusnya sebagai berikut :

D = Maksimum [Fo(x)-Sn(x)]

Keterangan :

D = Deviasi atau penyimpangan

Fo(x) = Distribusi frekuensi komulatif teoritis

Sn(x) = Distribusi frekuensi yang diobservasi

Apabila probabilitas yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil

dari taraf signifikansi 5% maka signifikan artinya ada beda antara

distribusi data yang dianalisis dengan distribusi teoritis sehingga

sebaran data variabel adalah tidak normal pada taraf signifikansi 5%,

sedangkan apabila probabilitas yang diperoleh melalui perhitungan

lebih besar dari taraf signifikansi 5% maka tidak signifikan, artinya

tidak ada beda antara distribusi data yang dianalisis dengan distribusi

teoritis sehingga sebaran data variabel adalah normal pada taraf

signifikansi 5% (Sugiyono, 2003:150).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

69

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

varians dari dua sampel tersebut homogen atau tidak. Pengujian

homogenitas varians digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut:

F = terkecilVarianterbesarVarian

__

Harga Fhitung tersebut harus dibandingkan dengan Ftabel dengan

ditetapkan taraf kesalahan 5%. Dalam hal ini berlaku ketentuan, bila

harga Fhitung lebih kecil atau sama dengan Ftabel, maka varians

dikatakan tidak homogen dan apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka

varians homogen.

2. Teknik Analisis Data

a. Analisis deskriptif

Analisis deskriptif merupakan analisis untuk menjawab rumusan

masalah yang pertama, yaitu bagaimana sikap siswa terhadap

Kurikulum Berbasis Kompetensi yang ada di SMU Negeri I Kalasan.

Sikap siswa terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi tersebut

dideskripsikan dengan langkah-langkah berikut:

1). Menentukan skor sikap tertinggi dan terendah yang mungkin

dicapai responden. Dengan mengalikan jumlah item dalam

kuesioner sebanyak 42 dengan skor tertinggi untuk setiap satu

nomor item (5) atau 168.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

70

Skor terendah adalah jumlah item dalam kuesioner (42) dikalikan

dengan skor terendah untuk setiap satu nomor item (1) atau 42.

2). Mengkategorikan sikap kedalam 2 kategori yaitu positif dan negatif

dengan menentukan batas kategori sebagai berikut:

a). Positif, jika skor sikap lebih besar dari 42 + 2

42168 − atau >

105.

b). Negatif, jika skor sikap sama dengan atau lebih kecil dari

42 + 2

42168 − atau =105.

Dengan rincian skor untuk masing-masing kategori sikap sebagai

berikut:

Skor Kategori Sikap

42 – 105 = Sikap Negatif

106 – 168 = Sikap Positif

3). Berdasarkan perhitungan diatas, responden dapat dikelompokkan

menjadi dua kelompok yaitu:

a). Kelompok yang memiliki sikap negatif, yaitu kelompok yang

mempunyai sikap menolak, tidak bersungguh-sungguh

terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi, tidak senang dengan

diterapkannya Kurikulum Berbasis Kompetensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

71

b). Kelompok yang memiliki sikap positif, yaitu kelompok yang

mempunyai sikap setuju terhadap Kurikulum Berbasis

Kompetensi, menerima dan senang dengan diterapkannya

Kurikulum Berbasis Kompetensi.

b. ANOVA

Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians

(ANOVA), karena penelitian ini menguji perbedaan rata- rata dengan

jumlah sampel besar, lebih dari 30 orang dan menggunakan uji

prasyarat analisis yang memenuhi asumsi penggunaan analisis varians

yaitu normalitas dan homogenitas. Penelitian ini menggunakan analisis

varians satu jalan (one way ANOVA) untuk menjawab permasalahan

kedua, ketiga, dan keempat.

1). Untuk menguji hipotesis kedua dengan langkah- langkah sebagai

berikut :

a). Merumuskan Ho dan Ha

Ho : Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan status sosial

ekonomi orang tua.

Ha : Ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan status sosial

ekonomi orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

72

b). Menetapkan tingkat signifikansi yang digunakan.

Nilai signifikansi pengujian dilambangkan dengan α , nilai α

dikontrol oleh peneliti dengan menetapkan sebesar 0,05.

c). Menentukan uji statistik

Uji statitik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah

analisis varians satu jalan, sebagai berikut :

- Menghitung Jumlah Kuadrat (JK) total

( )∑ ∑−=

NX

XJK tottottot

2

2

- Menghitung JK antar

( ) ( )NX

nX

nX

JK tot∑∑∑ ++=2

22

1

21

- Menghitung JK dalam

JKdal = JKtot - JKant

- Menghitung Mean Kaudrat (MK) antar

1−=

mJK

MK antarantar

- Menghitung MK dalam

mNJK

MK dalamdalam −

=

- Menghitung nilai F

dalam

antarhitung MK

MKF =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

73

Keterangan :

∑ 1X = Jumlah skor sikap siswa terhadap pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi yang mempunyai

status sosial ekonomi orangtua tinggi.

∑ 2X = Jumlah skor sikap siswa terhadap pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi yang mempunyai

status sosial ekonomi orangtua rendah.

∑ totX =Jumlah seluruh skor sikap siswa terhadap pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan status

sosial ekonomi orang tua.

N = Jumlah seluruh sampel.

m = Jumlah kelompok sampel.

d). Menentukan daerah penerimaan dan penolakan

- Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel

- Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel

Untuk menguji hipotesis yang ketiga dan keempat menggunakan

langkah-langkah yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

74

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Data Kelembagaan Sekolah

a. Nama Sekolah : SMU Negeri I Kalasan Yogyakarta.

b. Lokasi Sekolah : SMU Negeri I Kalasan berada di desa Taman Martani dusun

Patehan kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman.

c. Nama Statistik Sekolah : 301040215005-P

2. Sejarah Singkat Sekolah

Pada tahun 1964 pengurus PGRI cabang Sleman mendirikan SMA Negeri

Kalasan di daerah Sleman dengan tujuan untuk menampung lulusan SMP di daerah

Sleman timur, maka dibutuhkan panitia persiapan pembangunan SMA Negeri Kalasan

oleh pengurus PGRI. Lokasi berdiri di kelurahan Selomartani di Kalasan bagian utara

tetapi tidak berkembang dengan baik karena kurangnya komunikasi dan tempat tidak

strategis, oleh karena itu gedung SMA dipindah ke selatan mendekati Ibu Kota

Kecamatan dan menempati gedung SMP Negeri Bogem.

Pada tahun 1968 dapat pinjaman sebidang tanah yang terletak di daerah

Kepatihan yaitu Bogem, kelurahan Taman Martini yang luasnya ± 7.400 untuk

mendirikan gedung. Pada tahun 1977 tepatnya tanggal 1 April 1977 berdsarkan SK

menteri P dan K No 70/K/77 SMA Negeri Kalasan berstatus sebagai SMA Negeri

yang berdiri sendiri.

2m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

75

SMA Negeri Kalasan mengalami kekosongan pimpinan sejak pertengahan April

1998 hingga 7 Desember 1998 dan selama itu diampu lagi oleh CH. Singgih Waluyo

selaku Kepala Sekolah SMA Negeri Prambanan.

Sejak 7 Desember 1998 SMA Negeri Kalasan dipimpin Drs. Tolchah mansur dan

nama SMA Negeri Kalasan mengalami perubahan menjadi SMU Negeri I Kalasan.

Saat itu pembangunan fisik sekolah mengalami peningkatan pesat, dan sejak tanggal

25 Januari 2001 Drs. Tolchah Mansur dimutasi dan diberi kepercayaan memimpin

SMU Negeri I Kalasan.

Mulai tanggal 31 januari 2001 hingga sekarang SMU Negeri I Kalasan dipimpin

oleh Sukisno, S.Pd. yang semula Kepala Sekolah SMU Negeri Ngemplak. Selaku

Kepala Sekolah SMU Negeri I Kalasan, beliau mencanangkan program Manajemen

Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS). Kedisiplinan siswa dan guru pun

ditingkatkan, semangat Praba Ambara diharapkan SMU Negeri I Kalasan menjadi

salah satu sekolah unggulan di wilayah Sleman khususnya dan di DIY pada umumnya.

SMU Negeri I Kalasan terletek di dusun Patehan, desa Taman Martani,

Kecamatan Kalasan kabupaten Sleman DIY atau lebih tepatnya kalau dari Yogyakarta

ke arah timur, SMU Negeri I Kalasan terletak di daerah pedesaan yang agak jauh dari

pusat kota. Melalui jalan Yogya-Solo Km 16 masuk ke selatan 200 m. SMU Negeri I

Kalasan dikelilingi oleh sekolah, di sebelah selatan terdapat Sekolah Dasar Bogem.

SMU Negeri I Kalasan mengalami pergantian sebanyak 7 kali kepala sekolah :

(1) Soewardti BA (1976-1981), (2) Drs. Abdulah, PW (1981-1988), (3) Drs. RB.

Soepangat (1988-1992), (4) J. Surono Wukit (1992-1995), (5) Soeratijo BA (1996-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

76

1998), (6) Drs. Tolchah Mansur (1999-2000), (7) Sukisno, S.Pd. (2001 sampai

sekarang).

Visi SMU : Membina semangat jiwa muda yag membara membuat prestasi hari

ini lebih baik dari hari sebelumnya. Misi SMU : (1) Mengoptimalkan program sekolah

efektif yakni efektif dalam setiap kegiatan yang berorientasi pada semangat

keunggulan. (2) Melaksanakan pembelajaran dan pembinaan secara mantap, sebagai

seluruh konsep materi kurikulum terkuasai siswa 100%. (3) Mendorong dan

membantu siswa untuk mengenal potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara

optimal.

B. Kurikulum SMU

Kurikulum yang digunakan di SMU N I Kalasan adalah Kurikulum 2004 atau

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Sejak tahun 2004, SMU N I Kalasan secara

formal menerapkan KBK. Sebelumnya kurikulum yang diterapkan di SMU N I

Kalasan adalah kurikulum 1994. Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi yang

diterapkan di SMU N I Kalasan, kurikulum maupun bahan yang harus diajarkan

selama tiga tahun ditentukan oleh Depdiknas. Urutan bahan yang diajarkan diserahkan

kepada pengajar bidang studi.

Namun, pelaksanaan KBK di sekolah tampak belum optimal. Penyebabnya adalah

kekurangsiapan guru dan siswa serta sarana prasarana pembelajaran. Perlunya sikap

positif dari guru dan siswa dalam pelaksanaan KBK di sekolah sangat diperlukan

dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan KBK. Adapun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

77

kendala yang masih dihadapi dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK) di SMU N I Kalasan adalah:

1. Pengalaman guru yang masih minim

2. Alat penunjang kegiatan balajar

3. Kemandirian lembaga dalam memformat KBK dalam proses jadwal belajar.

4. Buku penunjang dan perangkat administrasi lainnya yang harus disesuaikan dengan

kebutuhan guru dan siswa.

Di dalam Kurikulum yang di terapkan di SMU N I Kalasan terdapat life skill atau

pembekalan keterampilan yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan Kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK).

Strategi pembekalan life skill di SMU N I Kalasan meliputi:

1. Melalui reorientasi pembelajaran:

• Tidak dikemas dalam bentuk mata pelajaran baru.

• Tidak dikemas dalam bentuk materi tambahan yang disisipkan mata pelajaran

lain.

• Tidak memerlukan tambahan alokasi waktu.

• Tidak memerlukan jenis buku baru.

• Dapat diterapkan dengan menggunakan kurikulum apapun.

2. Mengubah strategi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan dan metoda yang

variatif, sehingga:

• Siswa lebih aktif.

• Iklim belajar menyenangkan.

• Fungsi guru bergeser dari pemberi informasi menuju seorang fasilitator.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

78

• Materi yang dipelajari terkait dengan lingkungan kehidupan siswa, sehingga

dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah kehidupan.

• Siswa terbiasa mencari informasi dari berbagai sumber.

• Menggeser "teaching" menjadi "learning".

3. Melalui Pembekalan kecakapan vokasional (bagi siswa yang berpotensi tidak

melanjutkan):

• Tidak mengurangi jam belajar efektif yang ditetapkan dalam struktur

kurikulum SMU.

• Tidak menambah mata pelajaran dan fasilitas sekolah.

• Mengacu pada jenis keahlian yang dibutuhkan pasar kerja sekitarnya.

• Bekerjasama dengan penyelenggara diklat di sekitar sekolah a.l; SMK, SMU

lainnya, lembaga diklat, lembaga kursus, politeknik, dll.

• Menawarkan paket keahlian kepada siswa.

C. Struktur Organisasi Personalia

1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah berfungsi dan bertugas sebagai educator, manajer, administrator dan

supervisor, pemimpin dan motivator.

a. Kepala Sekolah educator: Kepala Sekolah bertugas melaksanakan proses mengajar

secara efektif dan efisien.

b. Kepala Sekolah sebagai manajer tugasnya: menyusun perencanaan,

mengorganisasikan kegiatan, mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

79

menentukan kebijaksanaan, mengambil keputusan, mengatur hubungan sekolah

dengan masyarakat dan instansi.

c. Kepala Sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervise yaitu:

Proses belajar mengajar, ekstrakurikuler, kegiatan OSIS.

d. Kepala Sekolah sebagai pemimpin: dapat dipercaya, memahami kondisi guru,

karyawan dan siswa, memiliki visi dan memehami misi sekolah, mengambil

keputusan urusan intern dan ekstern dan membuat gagasan baru.

e. Kepala Sekolah sebagai inovator yaitu: melakukan pembaharuan, melaksanaan

pembinaan guru/karyawan, melakukan pembaharuan dalam mengganti sumberdaya.

f. Kepala Sekolah sebagai motivator yaitu: mengatur kantor konduktif untuk bekerja,

menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan,

menciptakan hubungan kerja yang humanis antar sekolah dan lingkungan.

2. Wakil Kepala Sekolah

a. Urusan Kurikulum bertugas sebagai: menyusun dan menjalankan kalender

pendidikan, menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran, mengatur

penyusunan program pengajaran, mengatur motivasi siswa, menyusun laporan.

b. Urusan Kesiswaan bertugas sebagai: mengatur program dan pelaksana BK,

mengatur pembinaan program kegiatan OSIS, menyeleksi calon untuk diusulkan

mendapat beasiswa.

c. Urusan sarana dan Prasarana bertugas sebagai: merencanakan kebutuhan sarana dan

prasarana, merencanakan program pengadaan, mengatur pemanfaatan sarana dan

prasarana, menyusun laporan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

80

d. Urusan hubungan dengan masyarakat bertugas sebagai: mengatur dan

mengembangkan hubungan dengan BP3, menyelenggarakan bakti sosial,

menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah.

3. Guru

Guru bertanggungjawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan tanggung

jawabnya adalah sebagai berikut: (1) Membuat perangkat program pengajaran,

tahunan, satuan pengajaran, perencanaan pengajaran dan mingguan; (2) Melaksanakan

analisis hasil ulangan, menyusun dan melaksanakan program perbaikan, mengisi daftar

siswa, membuat alat pelajaran, membuat catatan tentang kemajuan siswa dan

mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat.

4. Wali Kelas

Wali Kelas membantu kepala sekolah dan kegiatannya sebagai berikut: pengelolaan

kelas, penyelenggara administrasi kelas, pengisian daftar kumpulan nilai siswa,

pembuatan catatan khusus tentang siswa, pengisian buku laporan hasil belajar dan

pembagian buku laporan penilaian hasil belajar.

5. Layanan Teknis Bidang Keamanan

Tugasnya adalah: mengisi buku catatan kejadian, mengantar/memberi petunjuk tamu

sekolah, mengamankan pelaksanaan upacara, EBTA/EBTANAS, dan menjaga

kebersihan pos jaga.

6. Bimbingan Konseling

BK membantu kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan: penyusunan

program kegiatan BK, koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

81

memberikan layanan dan bimbingan siswa dan menyusun laporan pelaksanaan

bimbingan konseling.

7. Perpustakawan Sekolah

Tugasnya: Berperan dalam pengadaan buku, perencanaan pengembangan

perpustakaan, dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan.

8. Layanan Teknis di Laboratorium

Tugasnya: perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium, menyusun jadwal

pengumunan laboratorium, memelihara perbaikan alat-alat dan menyusun laporan

kegiatan.

D. Staf Guru dan Karyawan

SMU Negeri I Kalasan mempunyai tenaga guru sebanyak 57 orang yang masing-masing

memegang bidang studi tertentu. Status guru-guru di SMU dapat dikategorikan sebagai

berikut :

(1). Guru tetap berjumlah 43.

(2). Guru tidak tetap berjumlah 10.

(3). Guru Bantu berjumlah 3.

Semua guru yang ada di SMU N I Kalasan mempunyai Background pendidikan S1 dan

dua orang Sarjana muda.

Jadi total semua guru di SMU Negeri I Kalasan berjumlah 56, ditambah satu kepala

sekolah jadi total keseluruhan 57 guru. Nama-nama guru dapat dilihat dalam tabel

dibawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

82

Tabel 8. Daftar Nama Guru

NO NAMA

1 Sukisno,S.Pd.

2 Sri Purwani. BSc.

3 Drs. Pratono.

4 Dra.Irene.S

5 Drs. Sutarto.

6 Drs. Lilik .S.W

7 Suharno. Ba.

8 Drs. Maskur.

9 Dra. Titik Harsimi.

10 Dra. Sarginah. S

11 Dra. Hj. Titik. S

12 Imam Puspadi. S.Pd.

13 Drs. Siswanto.

14 Drs. Sunaryo.

15 Drs. Shobariman.

16 Dra. Ery Nur.

17 Wiwik Sri Jawari

18 Y. Hardiyanto. S.Pd

19 B. Jak Purnomo. S.Pd

20 Siti Mardiayah. S.Pd.

21 Asiawati, BA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

83

22 Drs. Samijo.

23 Drs. Aris Daryono.

24 Muhdiharjo, BA.

25 Herlin Susanto, S.Pd.

26 Dra. Muhimah.

27 Sukisno.

28 Drs. A. Tri Nugroho.

29 Tukiyo, BA.

30 Sugaito, BA

31 Dra. Sri Purwati.

32 Drs. Edi Marsana.

33 Drs. Sigit Heru.

34 Sugianto, S.Pd.

35 Surahtono, S.Pd

36 Sutjipto, BA.

37 Martini, S.Pd.

38 Sugiono, S.Sn.

39 Harno Handoyo.

40 Yunarsih.

41 Sri Suramti, S.Pd.

42 Siti Farida. A.

43 Sumarna.

44 Melia S, S.Pd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

84

45 Heri Afrahah, S.Pd.

46 Teti Nuraeti, S.Pd.

47 Drs. H. Marchaban.

48 Drs. Diyono.

49 Muh. Marjuki, S.Pd.

50 Aris W, S.Pd.

51 Wiwien, S.Pd.

52 Desi Rahmati, S.Pd.

53 Suciningsih, S.Pd.

54 Tutik K, S.Pd.

55 Fikki Ummeh.

56 Rini. DL, SH.

57 I. Gede S.

Jumlah karyawan SMU Negeri I kalasan 20 orang, dengan rincian sebagai berikut :

Jumlah pegawai tetap 11 orang dengan kategori (1) Kepala TU 1 orang, (2) Pelaksana 8

orang, (3) Pesuruh 2 orang. Jumlah pegawai tidak tetap 2 orang, pesuruh tidak tetap 7

orang.

E. Siswa

1) Jumlah siswa

Siswa SMU Negeri I Kalasan terdiri dari berbagai kalangan dan berbagai asal daerah.

Jumlah siswa SMU N I Kalasan 728 siswa dengan rincian sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

85

Tabel 9. Daftar Jumlah Siswa

Kelas Jumlah

X 238

XI 240

XII 240

Keterangan : X adalah kelas satu, XI adalah kelas dua, XII adalah kelas tiga.

2) Asal Sekolah

Siswa kelas II SMU N I Kalasan yang juga menjadi sample dari penelitian ini terdiri

dari berbagai asal sekolah. Dari banyak banyak sample yang diteliti mempunyai asal

sekolah yang berbeda-beda, namun berdasarkan keterangan yang didapat penulis dari

Wakasek Humas SMU N I Kalasan sebagian besar siswa yang dijadikan sampel

penelitian berasal dari sekolah di Yogyakarta Khususnya daerah Kalasan, Prambanan

Sleman dan ada juga yang dari Klaten perbatasan. Status sekolah siswa sebagian besar

berasal dari sekolah negeri (SLTP Negeri) dan sebagian kecil dari sekolah swasta

(SLTP Swasta). Mengenai perbedaan asal sekolah berdasarkan jenis kelamin siswa

laki-laki dan siswa perempuan rata-rata sama.

F. Tingkat Kelulusan 5 tahun Terakhir

Dari data yang didiperoleh penulis dalam 5 tahun terakhir ternyata prosentase kelulusan

siswa SMU N I Kalasan adalah 100 %. Hal ini dapat kita lihat dari tabel berikut:

Tabel 8. Tingkat Kelulusan (5 tahun terakhir)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

86

Tabel 10. Tingkat Kelulusan 5 Tahun Terakhir

Tingkat Kelulusan Tahun Ajaran

Jumlah siswa Target yang telah Dicapai

2000/2001 230 100%

2001/2002 230 100%

2002/2003 230 100%

2003/2004 235 100%

2004/2005 240 100%

G. Hubungan Antara SMU dengan Instansi Lain

1. Hubungan Sekolah dengan Kantor Wilayah (Kanwil)

Seperti halnya dengan sekolah lain, SMU N I Kalasan juga berada dalam lindungan

Kanwil Departemen Pendidikan setempat. Kanwil Mempunyai wewenang membina

dan mengawasi pelaksanaan kurikulum. Untuk mengawasi/mengetahui sejauh mana

proses belajar mengajar dilaksanakan untuk mengetahui kesesuaian kurikulum Kanwil

mengirimkan petugas untuk memeriksa kegiatan akademik maupun kegiatan

administrative, dan apabila sekolah menyimpang dari apa yang sudah ditetapkan, maka

kepala sekolah akan mendapat teguran/sanksi dari Kanwil.

2. Hubungan dengan Primagama

Dalam rangka memudahkan siswa dalam mendapatkan lembaga pendidikan non formal

yang berkualitas maka pihak sekolah bekerjasama dengan lembaga pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

87

Primagama. Usaha ini diharapkan mampu menumbuhkan minat siswa untuk lebih giat

belajar, terutama bagi siswa yang merasa ketinggalan dalam mata pelajaran tertentu

sehingga apa yang dirasa kurang paham disekolah dapat dibantu oleh lembaga

pendidikan Primagama. Selain itu juga diharapkan agar prestasi siswa SMU N I

Kalasan dapat terus meningkat.

3. Hubungan dengan UGM/UNY

Dalam hubungan ini lebih berfokus pada hubungan siswa atau guru SMU N I kalasan

dengan perguruan tinggi negeri yang ada di Yogyakarta yaitu UGM dan UNY.

Hubungan ini adalah hubungan dalam bentuk pembinaan Olympiade yang dilakukan

oleh para mahasiswa perguruan tinggi tersebut kepada para siswa untuk persiapan

Olympiade Sains. Ada 4 bidang yang ada dalam Olympiade sains tersebut yaitu:

MIPA (fisika, matematika, kimia), Komputer, Astronomi, dan Ekonomi. Dari

hubungan ini diharapkan juga agar siswa dapat berprestasi dan mendapatkan

pengalaman dari Olympiade yang diikuti.

4. Hubungan dengan PT. HM Sampoerna

Di SMU N I kalasan tidak semua siswa mempunyai status sosial ekonomi tinggi, jadi

untuk membantu kelancaran administrative sekolah maka pihak sekolah bekerjasama

dengan PT HM Sampoerna untuk membantu siswa dalam mendapatkan bea siswa.

Adapun kategori atau syarat siswa memperoleh beasiswa adalah siswa tersebut benar-

benar dari status sosial ekonomi rendah. Selain itu ada juga beasiswa prestasi, yaitu

bea siswa yang ditujukan untuk siswa yang mempunyai prestasi yang bagus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

88

H. Sarana dan Prasarana

SMU Negeri I Kalasan mempunyai lingkungan yang cukup baik sebagai tempat proses

belajar mengajar. Lokasi sekolah SMU Negeri I Kalasan mempunyai kedudukan geografi

yang jauh dari keramaian kota, namun mudah dijangkau oleh sarana transportasi. SMU

Negeri I Kalasan berada di tengah pedesaan dikelilingi oleh tembok dan pagar besi.

Bentuk gedung SMU Negeri I Kalasan adalah berbentuk L, tata bangunan memang

unik hal ini disebabkan oleh kondisi tanahnya yang menyesuaikan keadaan. Kondisi

bangunan SMU merupakan bangunan permanen. Semua bangunan sudah bertembok dan

berlantai tegel dan keramik, ventilasi udara cukup baik dengan beberapa jendela kaca,

sehingga tampak terang.

Halaman depan sekolah cukup luas dengn ditumbuhi banyak pohon, halaman depan

sekolah digunakan untuk parkir sepeda motor guru karyawan, dan para tamu. Halaman

tengah untuk tempat olah raga basket dan volley, dan tempat upacara. Pagar depan

bertembok rendah dengan dua pintu gerbang terbuat dari besi. Pagar yang mengelilingi

SMU bertembok tinggi sehingga menjamin terciptanya keamanan dan kenyamanan.

Fasilitas sekolah SMU mempunyai 18 kelas dan memiliki beberapa kantor yang

terpisah antara satu dengan yang lain. Dengan tujuan untuk ketertiban dan kelancaran

administrasi. Kantor yang dimiliki adalah sebagai berikut. 1 ruang guru, 1 ruang kepala

sekolah, 1 ruang tamu, 1 ruang BP, 1 ruang perpustakaan, 2 laboratorium, 1 ruang UKS, 3

ruang gudang, 2 ruang komputer, 1 ruang bahasa, 1 ruang keterampilan dan 1 ruang OSIS.

Fasilitas yang mendukung lainnya adalah 2 tempat parkir, 2 kamar mandi guru, 4 kamar

mandi dan WC untuk siswa, 1 musolah, 1 rumah untuk penjaga, dan aula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

89

I. Kegiatan Akademik

Kegiatan akademik yang ada di SMU N I Kalasan yang dilakasanakan untuk

meningkatkan kualitas lulusan antara lain dilakukan dengan :

1. Pelajaran Tambahan

Pelajaran tambahan dilakukan apabila waktu yang dibutuhkan sangat kurang,

khususnya bagi kelas III untuk mempersiapkan diri menghadapi Ebta/Nas

maupun ujian masuk perguruan tinggi.

2. Keterampilan Komputer

Keterampilan kompter diberikan kepada siswa sebagai bekal mempersiapkan diri

kemajuan teknologi yang semakin modern, selain itu juga bekal keterampilan jika

dibutuhkan dikemudian hari.

3. Penambahan Buku Perpustakaan

Penambahan buku di perpustakaan dprioritaskan pada buku-buku pengetahuan

yang sesuai dengan kurikulum yang digunakan sehingga memudahkan siswa

untuk memperoleh buku yang dibutuhkan. Dengan penambahan koleksi buku

diharapkan siswa memperoleh tambahan pengetahuan.

4. Pemberian Keterampilan Hidup dan Wawasan Seni

Dengan adanya pembekalan tentang keterampilan antara lain: meronce, memasak,

otomotif, dan sebagainya diharapkan siswa setelah lulus dari sekolah mampu

mengaplikasikan dalam masyarakat. Dengan adanya kegiatan seperti keterampilan

hidup dan wawasan seni diharapkan mampu mewujudkan tim kesenian yang

layak tampil di masyarakat tingkat propinsi, juga mampu mewujudkan kegiatan

keterampilan yang berorientasi “kecakapan hidup” yang layak jual di masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

90

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Deskripsi Data

Besarnya sampel yang diambil dari seluruh kelas II yaitu sebanyak 60 orang. Berikut ini

ciri-ciri sampel berdasarkan data yang diperoleh.

a. Responden Berdasarkan Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Untuk mengelompokkan siswa – siswi yang berasal dari keluarga dan status sosial

ekonomi rendah, sedang atau tinggi digunakan rumus perhitungan sebagai berikut :

(1). Menjumlahkan skor responden yang menjadi sampel.

(2). Mencari rata-rata (mean) dan simpangan baku (standar deviasi)

Rumus mencari mean adalah:

NxX Σ

=

60739

=

= 12,31 dibulatkan menjadi 12

Rumus mencari simpangan baku (standar deviasi)

)()(

2

2

2

Nx

Nx

SD ∑∑ −=

= 2

2

)60()739(

6010635

=3600

54612160

10635−

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

91

= 700,15125,177 −

= 55,25

= 5,05 di bulatkan 5

(3) Menentukan batas kelompok sebagai berikut :

a) Kelompok Tinggi

Semua skor siswa yang mempunyai M + 1 SD ke atas, jadi skor tersebut adalah 12

+ 5 = 17 ke atas.

b) Kelompok Sedang

Semua siswa yang mempunyai skor antara M + 1 SD dan M – 1 SD, jadi skor

tersebut di bawah, jadi skor tersebut adalah 12 + 5 = 17 dan 12 – 5 = 7..

c) Kelompok Rendah

Semua siswa yang mempunyai skor kurang dari M - 1 SD ke atas, jadi skor

tersebut adalah 12 - 5 = 7.

Tabel 11.

Distribusi Frekuensi Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Perhitungan Internal Skor Frekuensi % Kategori

M + 1 SD ke atas = 12 + 5 = 17 ≥ 18 10 16,67 % tinggi

M + 1 SD dan M – 1 SD

12 + 5 = 17 sampai 12 – 5 = 7

7 - 17 38 63,3 % sedang

Kurang dari M – 1 SD, 12 – 5 = 7 ≤ 6 12 20 % rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

92

Tabel 11. menunjukkan bahwa dari 60 responden penelitian, 10 responden atau 16,67 %

memiliki Status Sosial Ekonomi tinggi, 38 responden atau 63,3 % memiliki Status Sosial

Ekonomi sedang dan 12 responden atau 20 % memiliki Status Sosial Ekonomi rendah.

b. Responden Berdasarkan Prestasi Belajar

Untuk mengelompokkan siswa – siswi dengan prestasi tinggi, sedang, dan rendah

digunakan rumus perhitungan sebagai berikut :

(1). Menjumlahkan skor responden yang menjadi sampel.

(2). Mencari rata-rata (mean) dan simpangan baku (standar deviasi)

Rumus mencari mean adalah:

NxX Σ

=

604069

= 67,81 dibulatkan menjadi 68

Rumus mencari simpangan baku (standar deviasi)

)()(

2

2

2

Nx

Nx

SD ∑∑ −=

= 2

2

)60()4069(

60279443

= 10,459938,4657 −

= 28,58

= 7,63 di bulatkan 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

93

(3) Menentukan batas kelompok sebagai berikut :

a) Kelompok Tinggi

Semua skor siswa yang mempunyai M + 1 SD ke atas, jadi skor tersebut adalah 68

+ 8 = 76 ke atas.

b) Kelompok Sedang

Semua siswa yang mempunyai skor antara M + 1 SD dan M – 1 SD, jadi skor

tersebut di bawah, jadi skor tersebut di bawah 68 + 8 = 76 sampai skor 68 – 8 =

60.

c) Kelompok Rendah

Semua siswa yang mempunyai skor kurang dari M - 1 SD, jadi skor tersebut di

bawah 68 – 8 = 60.

Tabel 12.

Distribusi Frekuensi Prestasi

Perhitungan Internal Skor Frekuensi % Kategori

M + 1 SD ke atas = 68 + 8 = 76 ≥ 77 8 13,3 % tinggi

M + 1 SD dan M – 1 SD

68 + 8 = 76 sampai 68 – 8 = 56

60 – 76 45 75 % sedang

Kurang dari M – 1 SD, 68 – 8 = 60 ≤ 59 7 11,7 % rendah

Tabel 12. menunjukkan bahwa dari 60 responden penelitian, 8 responden atau13,3 %

memiliki prestasi belajar tinggi, 45 responden atau 75 % memiliki prestasi belajar sedang

dan 7 responden atau 11,7 % memiliki prestasi belajar rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

94

c. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh karakteristik siswa

menurut Jenis Kelamin sebagai berikut.

Tabel 13.

Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Siswa

frequency Valid Percent Cumulative Percent

Valid Laki-laki 25 41,7 41,7

Perempuan 35 58,3 58,3

Total 60 100.0

Berdasarkan tabel 13. diatas responden yang mempunyai jenis kelamin laki-laki sebanyak

25 orang atau 41.7%, sedangkan responden yang mempunyai jenis kelamin perempuan

sebanyak 35 atau 58.3%

2. Deskripsi Sikap Siswa Terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi

Sikap siswa terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi dikelompokkan menjadi

dua yaitu kelompok yang mempunyai sikap positif dan kelompok yang memiliki sikap

negatif.

Untuk membedakan sikap positif dan sikap negatif ditentukan dengan skor yang

dicapai responden dengan cara yaitu mengalikan jumlah item dalam kuesioner 42 item

dengan skor tertinggi yang dicapai responden yaitu 4 dan mengalikan jumlah item dalam

kuesioner sebanyak 42 item dengan skor terendah yaitu 1. Setelah itu mencari nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

95

tengah yang dihitung dengan cara menjumlahkan skor tertinggi yaitu 168 dan skor

terendah 42 lalu dibagi 2. 2

)42168( + =2

210 =105

Berdasarkan perhitungan diatas dibuat kategori sebagai berikut:

- Sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dikatakan positif

apabila responden mendapat skor sama dengan atau lebih besar dari nilai tengah.

- Sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dikatakan negatif

apabila responden mendapat skor lebih kecil dari nilai tengah.

a. Sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan Status

Sosial Ekonomi

Tabel 14.

Sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan

Status Sosial Ekonomi Orang Tua

SSEOT Tinggi (≤ 18 )

SSEOT Sedang (7 – 17)

SSEOT Rendah (≥ 6 )

Jumlah SSEOT

Sikap Skor Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Positif 106-168 12 20 38 63,3 10 16,7 60 100 Negatif 42-105 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 12 20 38 63,3 10 16,7 60 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa semua responden memiliki sikap yang

positif terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi yakni sebesar 100% dan tidak ada

responden yang memiliki sikap negatif terhadap Pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi.

b. Sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan Prestasi

Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

96

Tabel 15

Sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan

Prestasi Belajar

Prestasi Belajar Tinggi (16-22)

Presatasi Belajar Sedang (9-15)

Prestasi Belajar Rendah (2-8)

Jumlah Prestasi Belajar

Sikap Skor Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Positif 106-168 8 13,3 45 75 7 11,7 60 100 Negatif 42-105 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 8 13,.3 45 75 7 11,7 60 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketehui bahwa semua responden memiliki sikap yang

positif terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi yakni sebesar 100% dan

tidak ada responden yang memiliki sikap negatif terhadap pelaksanaan Kurikulum

Berbasis Kompetensi.

c. Sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan Jenis

Kelamin.

Tabel 16

Sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan

Jenis Kelamin

Laki - Laki Perempuan Jumlah Jenis Kelamin

Sikap Skor Jumlah % Jumlah % Jumlah % Positif 106-168 25 41,7 35 58,3 60 100 Negatif 42-105 0 0 0 0 0 0 Jumlah 25 41,7 35 58,3 60 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa semua responden memiliki sikap yang

positif terhadap pelaksanan Kurikulum Berbasis Kompetensi yakni sebesar 100% dan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

97

ada responden yang memiliki sikap negatif terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi.

3. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan tes satu sampel kolmogorow – Smirnov,

dengan bantuan program komputer SPSS 11.00 for windows dan diperoleh Asymp. Sig (2-

tailed) = 0.425. Nilai tersebut dibandingkan dengan taraf signifikansi sebesar 0.05. Karena

Asymp. Sig (2-tailed) = 0,425 lebih besar dari 0.05 (0,425>0.05) maka dapat disimpulkan

bahwa distribusi data sikap siswa adalah normal. (lihat lampiran 2)

Tabel 17

Rangkuman Uji Normalitas

One – Sample Kolmogorov – Smirnov Test

Sikap

N

Normal Parameters Mean ba,

Std. Deviation

Most Extreme Absolute

Differences Positive

Negative

Kolmogorov – Smirnov Z

Asymp. Sig. (2 – tailed)

60

140.1000

9.95873

.113

.113

-.072

.877

.425

a. Test distribution is Normal

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

98

b. Uji Homogenitas

1). Uji Homogenitas sampel berdasarkan Status Sosial Ekonomi

Uji Homogenitas ini digunakan untuk mengetahui varians dari sampel yang berstatus

Sosial Ekonomi tinggi, sedang dan rendah apakah homogen atau tidak. Dari

perhitungan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 11.00 for

windows, didapat nilai sig. (p) sebesar 0.110 nilai tersebut dibandingkan dengan taraf

signifikansi sebesar 0.05. Karena nilai Sig. (p) = 0,110 lebih besar dari 0.05 (0.110 >

0.05) maka dapat disimpulkan varians sampel tersebut homogen ( lihat lampiran 2).

Tabel 18.

Rangkuman Uji Homogenitas

Sikap

Levene Statistic df 1 df 2 Sig

2,296 2 57 .110

2). Uji Homogenitas Sampel berdasarkan Prestasi Belajar

Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui varians dari sampel yang mempunyai

prestasi tinggi, sedang dan rendah apakah homogen atau tidak. Dari perhitungan yang

menggunakan bantuan komputer program SPSS 11.00 for windows, didapat nilai Sig. (p)

sebesar 0.140. Nilai tersebut dibandingkan dengan taraf signifikansi sebesar 0.05. Karena

nilai Sig. (p) = 0.140 lebih besar dari 0.05 (0.140 > 0.05) maka dapat disimpulkan varians

sampel tersebut homogen. (lihat lampiran 2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

99

Tabel 19.

Uji Homogenitas

Sikap

Levene Statistic df 1 df 2 Sig

2.039 2 57 .140

3). Uji Homogenitas Sampel berdasarkan Jenis Kelamin Siswa

Uji homogenitas ini digunakan untuk mengetahui varians dari sampel yang mempunyai

jenis kelamin laki-laki dan perempuan apakah homogen atau tidak. Dari perhitungan

yang menggunakan bantuan komputer program SPSS 11.00 for windows, didapat nilai

Sig. (p) sebesar 0.491. Nilai tersebut dibandingkan dengan taraf signifikansi sebesar 0.05.

Karena nilai Sig. (p) = 0.491 lebih besar dari 0.05 (0.491 > 0.05) maka dapat di

simpulkan varians sampel tersebut homogen. (lihat lampiran 2).

Tabel 20.

Uji Homogenitas

Sikap

Levene Statistic df 1 df 2 Sig

.481 1 58 .491

4. Uji Hipotesis

a. Perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan

Status Sosial Ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

100

Untuk menjawab masalah pertama, dilakukan pengujian hipotesis dengan langkah- langkah

sebagai berikut :

1) Merumuskan Ho dan Ha

Ho : Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi berdasarkan Status Sosial Ekonomi.

Ha : Ada perberdaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi berdasarkan Status Sosial Ekonomi.

2) Menentukan taraf signifikansi yang digunakan

Nilai signifikansi pengujian ditentukan penulis sebesar 0,05. Ftabel dengan dk pembilang

= m – 1 (3-1 =2) dan dk penyebut = N – m (60 – 3 = 57). Berdasarkan dk pembilang 2

dan dk penyebut 57 ditemukan nilai F tabel 3.15

3) Menghitung dengan Uji Ststistik

Berdasarkan data yang diperoleh dan uji pasyarat analisis telah terpenuhi maka uji

statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah varians satu jalan (one way

Anova)

Data yang diperoleh

ΣX1 = 1722 m = 3

ΣX2 = 5245 n1 = 12

ΣX3 = 1439 n2 = 38

ΣXtotal = 8406 n3 = 10

ΣX2 = 1183532 N = 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

101

Data tersebut diatas kemudian dihitung dengan langkah – langkah sebagai berikut:

a) Menentukan jumlah kuadrat total (JK) total

JKtotal = ( )

NX

X total2 ∑∑ −

= 1183532 - 60

84062

= 1183532 - 60

70660836

= 1183532 – 1177680,6

= 5851,4

b) Menghitung JK antar

JKantar = ( ) ( ) ( ) ( )

NX

nX

nX

nX 2

total

3

23

2

22

1

21 ∑∑∑∑ −++

= ( ) ( ) ( ) ( )60

840610

143938

524512

1722 2222

−++

= 247107 + 723948,03 + 207072,1 – 1177680,6

= 446,53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

102

c) Menghitung JK dalam

JKdalam = JKtotal - JKantar

= 5851,4 – 446,53

= 5404,87

d) Menghitung MK antar

MKantar = 265,2232

53,4461353,446

1==

−=

−mJKantar

e) Menghitung MK dalam

MKdalam = 822,9457

87,540436087,5404

==−

=− mN

JKdalam

f) Menghitung nilai F

Fhitung = dalam

antar

MKMK

= 822,94265,223

= 2,3545 di bulatkan 2, 355

4) Menentukan daerah penerimaan

Nilai F hitung diatas selanjutnya dibandingkan dengan F tabel, dengan ketentuan,

apabila F tabel lebih besar dari F hitung maka Ho diterima, tetapi apabila sebaliknya

maka Ho ditolak. Ternyata nilai F hitung yang diperoleh sebesar 2,355 lebih kecil dari F

tabel untuk taraf signifikansi 0,05 yaitu 3,15 (2,355 < 3,15 ) dengan demikian Ho

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

103

diterima dan Ha ditolak. Dengan menggunakan SPSS diperoleh nilai F hitung 2,355< F

tabel 3,15 Kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan yang signifikan sikap siswa

terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan Status Sosial

Ekonomi.

.b. Perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan

Prestasi Belajar

Untuk menjawab masalah ketiga, dilakukan pengujian hipotesis dengan langkah- langkah

sebagai berikut :

1) Merumuskan Ho dan Ha

Ho : Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi berdasarkan Prestasi Belajar

Ha : Ada perberdaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi

berdasarkan Prestasi Belajar.

2) Menentukan taraf signifikansi yang digunakan

Nilai signifikansi pengujian ditentukan penulis sebesar 0,05. Ftabel dengan dk pembilang =

m – 1 (3-1 =2) dan dk penyebut = N – m (60 – 3 = 57). Berdasarkan dk pembilang 2 dan

dk penyebut 57 ditemukan nilai F tabel= 3.15.

3) Menghitung dengan Uji Ststistik

Berdasarkan data yang diperoleh dan uji pasyarat analisis telah terpenuhi maka uji

statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah varians satu jalan (one way

Anova). Data yang diperoleh :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

104

ΣX1 = 1137 m = 3

ΣX2 = 6252 n1 = 8

ΣX3 = 1017 n2 = 45

ΣXtotal = 8406 n3 = 7

ΣX2 = 1183532 N = 60

Data tersebut di atas kemudian di hitung dengan langkah – langkah sebagai berikut :

a) Menentukan jumlah kuadrat total (JK) total

JKtotal = ( )

NX

X total2 ∑∑ −

= 1183532 - 60

84062

= 1183532 - 60

70660836

= 1183532 – 1177680,6

= 5851,4

b) Menghitung JK antar

JKantar = ( ) ( ) ( ) ( )

NX

nX

nX

nX 2

total

3

23

2

22

1

21 ∑∑∑∑ −++

= ( ) ( ) ( ) ( )60

84067

101745

62528

1137 2222

−++

= 161596,25 + 868611,2 + 147755,57 – 1177680,6

= 282,295

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

105

c) Menghitung JK dalam

JKdalam = JKtotal - JKantar

= 5851,4 – 282,295

= 5569,105

d) Menghitung MK antar

MKantar = 1475,1412295,282

13295,282

1mJKantar

==−

=−

e) Menghitung MK dalam

MKdalam = 70,9757

105,5569360

105,5569mN

JK dalam ==−

=−

f) Menghitung nilai F

Fhitung = dalam

antar

MKMK

= 70,97

1475,141

= 1,4447 dibulatkan menjadi 1,445

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

106

4) Menentukan daerah penerimaan

Nilai F hitung diatas selanjutnya dibandingkan dengan F tabel, dengan ketentuan, apabila

F tabel lebih besar dari F hitung maka Ho diterima, tetapi apabila sebaliknya maka Ho

ditolak. Ternyata nilai F hitung yang diperoleh sebesar 1,445 lebih kecil dari F tabel untuk

taraf signifikansi 0,05 yaitu 3,15 (1,445 < 3,15 ) dengan demikian Ho diterima dan Ha

ditolak. Dengan pehitungan komputer program SPSS diperoleh nilai F hitung 1,445 <

3,15. Kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan yang signifikan sikap siswa terhadap

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan Prestasi Belajar.

.c. Perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan

jenis Kelamin

Untuk menjawab masalah keempat, dilakukan pengujian hipotesis dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1) Merumuskan Ho dan Ha

Ho : Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi berdasarkan Jenis Kelamin.

Ha : Ada perberdaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi

berdasarkan Jenis Kelamin.

2) Menentukan taraf signifikansi yang digunakan

Nilai signifikansi pengujian ditentukan penulis sebesar 0,05. Ftabel dengan dk pembilang =

m – 1 (3-1 =2) dan dk penyebut = N – m (60 – 3 = 57). Berdasarkan dk pembilang 2 dan

dk penyebut 57 ditemukan nilai F tabel= 3.15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

107

3) Menghitung dengan Uji Ststistik

Berdasarkan data yang diperoleh dan uji prasyarat analisis telah terpenuhi maka uji

statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah varians satu jalan (one way

Anova). Data yang diperoleh :

ΣX1 = 3494 m = 2

ΣX2 = 4912 n1 = 25

ΣX2 = 1183532 n2 = 35

ΣXtotal = 8406 N = 60

a) Menentukan jumlah kuadrat total (JK) total

JKtotal = ( )

NX

X total2 ∑∑ −

= 1183532 - 60

84062

= 1183532 - 60

70660836

= 1183532 – 1177680,6

= 5851,4

b) Menghitung JK antar

JKantar = ( ) ( ) ( )

NX

nX

nX 2

total

2

22

1

21 ∑∑∑ −+

= ( ) ( ) ( )60

840635

491225

3494 222

−+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

108

= 488321,44 + 689364,11 – 1177680,6

= 4,95

c) Menghitung JK dalam

JKdalam = JKtotal - JKantar

= 5851,4 – 4,95

= 5846,45

d) Menghitung MK antar

MKantar= 95,4195,4

1295,4

1mJKantar

==−

=−

e) Menghitung MK dalam

MKdalam= 8,10058

45,584626045,5846

mNJK dalam ==

−=

f) Menghitung nilai F

Fhitung = dalam

antar

MKMK

= 8,100

95,4 = 0,049

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

109

4) Menentukan daerah penerimaan

Nilai F hitung diatas selanjutnya dibandingkan dengan F tabel, dengan ketentuan, apabila

F tabel lebih besar dari F hitung maka Ho diterima, tetapi apabila sebaliknya maka Ho

ditolak. Ternyata nilai F hitung yang diperoleh sebesar 0,049 lebih kecil dari F tabel untuk

taraf signifikansi 0,05 yaitu 3,15 (0,049 < 3,15 ) dengan demikian Ho diterima dan Ha

ditolak. Dengan menggunakan perhitungan komputer SPSS diperoleh nilai F hitung 0,049

< F tabel 3,15. Kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan yang signifikan sikap siswa

terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan Jenis Kelamin.

B. Pembahasan

1. Untuk rumusan masalah nomor 1 diperoleh hasil mengenai sikap siswa terhadap

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi di SMU N I Kalasan bahwa seluruh siswa

memiliki sikap yang positif terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dalam penelitian

ini penulis, menyebarkan 60 kuesioner dan terkumpul seluruhnya, 60 kuesioner tersebut

memenuhi syarat untuk dianalisis. Dari data yang berhasil dikumpulkan kemudian

dikelompokkan kedalam kategori berdasarkan Status Sosial Ekonomi, Prestasi Belajar

dan Jenis Kelamin, hal ini dilakukan sebagai langkah awal sebelum dianalisis.

Pengumpulan data penelitian dilakukan pada tanggal 20 Februari 2006. Berdasarkan hasil

perhitungan yang telah dilakukan (lihat lampiran) maka diperoleh hasil mengenai sikap

siswa terhadap pelaksanan Kurikulum Berbasis Kompetensi di SMU N I Kalasan bahwa

seluruh siswa (60 responden) memiliki sikap positif terhadap pelaksanaan Kurikulum

Berbasis Kompetensi di SMU N I Kalasan. Hal ini dikarenakan, dalam kehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

110

dilingkungan sekolah siswa merasa harus mendukung dan bersikap positif terhadap

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

2. Pengujian Hipotesis

a. Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi berdasarkan Status Sosial Ekonomi.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh F hitung = 2,355 dan F tabel = 3,15 (F

hitung < F tabel), ternyata tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan

kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarka Status Sosial Ekonomi. Hal ini berarti

bahwa sikap siswa yang memiliki Status Sosial Ekonomi tinggi, sedang dan rendah

memiliki sikap yang positif terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi

atau dengan kata lain, siswa yang berasal dari Status Sosial Ekonomi Tinggi

walaupun kebutuhannya tercukupi dengan fasilitas yang serba memadahi tetapi

mereka mampu menempatkan diri di sekolah yang terdiri dari berbagai kalangan,

mereka bisa menysusikan diri dengan teman – temannya ang berstatus social

ekonomi sedang dan rendah.

Melly G Tan dalam Koentjaraningrat (1983:53) menyatakan bahwa konsep

kedudukan sosial ekonomi dalam ilmu pengetahuan masyarakat mencakup tiga

faktor yaitu tingkat pendidikan, faktor pekerjaan, dan faktor penghasilan. Setiap

orang dalam masyarakat mempunyai kedudukan (status) sosial yang berbeda-beda,

oleh karena itu memungkinkan orang tersebut memiliki pola pikir dan sikap yang

berbeda terhadap suatu objek. Dari pernyataan tersebut penulis membuat hipotesis

bahwa terdapat perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

111

Kompetensi ditinjau Dari status sosial ekonomi siswa, akan tetapi terdapat faktor

lain yang mempengaruhi sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi disekolah yang menyebabkan hipotesis tersebut ditolak.

Lingkungan sosial siswa disekolah adalah faktor lain yang menentukan sikap

terhadap suatu objek yang berkaitan dengan pendidikan. adanya teman dan guru

disekolah, serta pembelajaran yang sama di sekolah dan idak membedakan antara

siswa kaya dan miskin membuat semua siswa memiliki sikap yangh sama untuk

mendukung Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Di kelas, siswa berstatus sosial ekonomi tinggi, sedang dan rendah

memperoleh pelajaran yang sama yaitu “active learning “ semua siswa memiliki

hak yang sama untuk mendapatkan pengetahuan.

Pelaksanan Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan objek baru bagi

siswa sebagai salah satu pelaksana. Namun semua siswa dalam lingkungan sekolah

mengalami proses belajar yang sama dalam suatu pembelajaran. Penerimaan proses

belajar yang sama dan lingkungan sekolah yang sama akan merubah pola pikir

masing-masing siswa. Mereka berusaha saling menyesuaikan diri dalam mencapai

tujuan yang diharapkan. Sehingga sikap siswa yang memiliki kedudukan sosial

yang tinggi, yang dilihat dari pendidikan orangtuanya yang tinggi, pekerjaan dan

penghasilan orang tuanya yang diatas rata-rata/ lebih dari cukup, akan memiliki

sikap yang sama dengan sikap siswa yang memiliki status sosial ekonomi sedang

atau rendah. Begitu pula dengan siswa yang memiliki status sosial ekonomi sedang

dan siswa yang memiliki status sosial ekonomi rendah, yang dilihat dari pendidikan

orang tuanya yang rendah, pekerjaan dan penghasilan orang tuanya yang dibawah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

112

rata-rata, akan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah sehingga memiliki

sikap yang sama dengan sikap siswa yang memiliki status sosial ekonomi tinggi.

Penyesuaian diri siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan, pengaruh dari

pimpinan sekolah, guru, teman dan orang tua akan membuat siswa memiiki sikap

yang sama dalam suatu kelompok besar dilingkungan sekolah.

Persamaan tujuan yaitu keberhasilan dalam belajar dan kebiasaan tuntutan

yang sama tersebut membuat siswa bersikap positif akan mendukung aspek-aspek

dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompeten

b. Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi berdasarkan Prestasi Belajar

berdasarkan perhitungan diperoleh nilai F hitung = 1,445 dan F tabel = 3,15 (F

hitung < F tabel), berarti Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan prestasi Belajar, baik tinggi, sedang

maupun rendah. Siswa yang berprestasi rendah, sedang maupun yang berprestasi

tinggi mempunyai sikap positif terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Dengan demikian siswa memiliki tanggapan, pemahaman, dan

perasaan yang sama terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Prestasi Belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa ketika belajar

bersama untuk mengetahui berbagai hal yang berhubungan dengan ilmu dan materi

pelajaran. Perbedaan Prestasi Belajar tergantung pada siswa yang menjalani proses

tersebut. Prestasi Belajar merupakan tolak ukur yang sangat problematik, karena

tergantung pada banyak faktor, selain faktor belajar, masuk didalamnya adalah

perasaan cemas, kelelahan, motivasi, sehingga prestasi yang diukur dari nilai raport

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

113

belum mengungkapkan betul tentang keadaan siswa. Sikap seseorang dipengaruhi

dari pengalaman pribadi, pengaruh orang lain, hal-hal yang ada didalam diri siswa

seperti keadaan dan kondisi tubuh, keadaan psikis, dan prestasi belajar serta hal-hal

yang berada diluar diri siswa seperti Guru, Pimpinan sekolah dan orang tua siswa.

Sikap sangat tergantung pada motivasi, tujuan, minat dan pengharapan, sehingga

setiap individu memberikan penekanan pada satu hal tertentu dan faktor-faktor itu

tidak dapat kita lihat dalam prestasi, walaupun ada kecenderungan bahwa siswa

yang mempunyai motivasi, minat, dan pengharapan yang tinggi akan menghasilkan

prestasi yang baik.

Menurut Entang (1987:7) prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagi faktor

dari dalam maupun luar diri siswa dan dari setiap sikap siswa dipengaruhi oleh

faktor yang berbeda sehingga hasil belajar berbeda, sehingga pemahaman dan

penerimaan termasuk sikapnya terhadap suatu objek akan berbeda. Dari pernyataan

tersebut penulis membuat hipotesis bahwa terdapat perbedaan sikap siswa terhadap

Kurikulum Berbasis Kompetensi ditinjau dari prestasi belajar, namun terdapat

faktor lain yang mempengaruhi sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum

Berbasis Kompetensi yag menyebabkan hipotesis tersebut ditolak.

Prestasi belajar berkaitan dengan intelegensi dan keadaan psikis yang

dimiliki oleh siswa, hal ini akan mempengaruhi kesiapan siswa dalam menerima

hal-hal baru atau objek yang baru. Pelaksanan Kurikulum Berbasis Kompetensi

merupakan hal baru bagi siswa. Akan tetapi perbedaan intelegensi siswa tersebut

tidak mempengaruhi pemahaman dan peneriman termasuk sikap siswa terhadap

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dalam lingkungan sekolah semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

114

siswa memperoleh proses belajar yang sama, mereka memperoleh tuntutan dan

mempunyai tujuan serta pengharapan yang sama. Semua siswa mempunyai tujuan

yang sama yaitu keberhasilan dalam belajar. Siswa yang memiliki prestasi sedang

dan siswa yang memiliki prestasi rendah akan memiliki tujuan minat dan

pengharapan yang sama seperti siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi.

Tuntutan yang sama Dari pihak sekolah, guru dan orang tua, tujuan yang sama,

minat dan pengharapan yang sama inilah ikut mempengaruhi sikap siswa siswa

terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Siswa akan bersikap positif

dan mendukung aspek-aspek dalam pelaksanan Kurikulum Berbasis Kompetensi.

siswa mempunyai perbedaan dalam prestasi belajarnya, tetapi dalam

kehidupan bersama di lingkungan sekolah siswa memiliki minat, motivasi dan

pengharapan yang sama untuk mempersiapkan masa depan. Perhatian siswa juga

sedang tertuju pada KBK karena kurikulum ini juga terus mengalami pembaharuan

dan berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Dalam KBK, siswa dituntut untuk

aktif. Semua pembelajaran berpusat pada siswa dan tidak ada pembedaan antar

siswa berprestasi tinggi, sedang maupun rendah. Semua siswa memiliki kesempatan

yang sama dalam pembelajaran baik dalam bertanya maupun mengemukakan

pendapat.

Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan “active learning” nya merupakan

belajar dengan memberikan pengalaman pada siswa sampai siswa mencapai

kompetensi tertentu. Dalam pembelajaran, semua siswa harus aktif dalam

pembelajaran. Baik siswa yang memiliki prestasi tinggi, sedang maupun rendah,

memiliki kesempatan yang sama untuk berkreasi tanpa membeda – bedakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

115

Hal tersebut diatas merupakan alasan bagi siswa untuk memberikan dukungan

pada pelakanaan KBK. Dukungan tersebut ditunjukkan melalui sikapnya. Setiap

siswa mempunyai karakteristik yang sama dalam memberikan respon dan

tanggapan terhadap KBK ini, sehingga sikapnya sama terhadap KBK, walaupun

mempunyai pestasi belajar yang berbeda.

Penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan Prestasi Belajar. Hal

tersebut didukung pula oleh penelitian yang dilakukan oleh Eni Utaminingsih

(2000) yang mengatakan bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap

pelaksanan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan prestasi belajar. Siswa

mempunyai perbedaan dalam Prestasi Belajarnya tetapi dalam kehidupan bersama

di lingkungan sekolah, siswa mempunyai minat, motivasi dan pengharapan yang

sama untuk belajar mempersiapkan masa depan. Sehingga meskipun siswa

memiliki Prestasi Belajar yang berbeda tetapi memiliki sikap yang sama terhadap

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi

c. Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi berdasarkan Jenis Kelamin.

Berdasarkan hasil analisis menggunakan ANOVA diperoleh nilai F hitung =

0,049 dan F tabel = 3,15 (F hitung < F tabel), ternyata tidak ada perbedaan sikap

siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis kompetensi berdasarkan jenis

kelamin. Hal ini berarti bahwa siswa dengan jenis kelamin laki-laki maupun

perempuan memiliki sikap yang positif terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Laki-laki dan perempuan memang memiliki perbedaan yang bersifat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

116

kodrati yang tidak dapat ditukarkan satu sama lain. Menurut Gilarso (2001 : 02 )

dalam bukunya moral keluarga, secara fisiologis maupun psikologis, laki – laki dan

perempuan mempunyai mempunyai perbedaan yang besar dan menentukan pola

pikir maupun tindakan, oleh karena itu dalam bersikap terhadap suatu objek pun

antara laki –laki dan perempuan mempunyai perbedaan. Berdasarkan pernyataan

tersebut, penulis mempunyai hipotesis bahwa terdapat perbedaan sikap siswa

terhadap pelaksanaan KBK ditinjau dari jenis kelamin siswa, tetapi masih banyak

faktor lain yang berasal dari luar diri siswa yaitu lingkungan social, proses belajar

di lingkungan pendidikan dan pengaruh orang lain dalam kehidupan bersama.

Penelitian ini membuktikan bahwa siswa SMUN I Kalasan mempunyai sikap

yang sama terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan jenis kelamin,

karena sikap dipengaruhi oleh lingkungan sosial siswa terutama di sekolah. Semua

siswa baik laki-laki maupun perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk

mendapatkan pembelajaran di kelas. Siswa laki-laki dan perempuan diperlakukan

sama dalam hal bertanya,berpendapat maupun dalam hal memperoleh pelajaran.

Menurut penulis, memang ada perbedaan laki-laki dan perempuan secara

kodrati, tetapi siswa tetapi sikap siswa juga dipengaruhi oleh faktor lain. Proses

belajar dan lingkungan sosial akan merubah pola pikir masing-masing individu

untuk untuk saling menyesuaikan diri dalam mencapai tujuan yang diharapkan,

sehingga sikap yang dimiliki oleh siswa akan sama karena kebiasaan, tuntutan dan

tujuan yang sama dalam suatu kelompok besar dalam proses belajar.

Setiap individu mempunyai kecenderungan untuk menyesuaikan diri dan

menyatukan dirinya dengan lingkungan sekitarnya sehingga jika individu dianggap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

117

sebagai anggota kelompok maka sifat individu itu akan dipengaruhi oleh

keanggotaan kelompoknya. Setiap hari, dalam proses pembelajaran siswa laki-laki

dan perempuan, senua dituntut untuk aktif tanpa membeda-bedakan. Dengan

demikian setiap siswa akan menyesuaikan pola pikir dan bahkan memaksakan diri

untuk mempunyai pola pikir, kemauan,tujuan untuk berusaha mencapai kompetensi

dalam belajar.

Setiap hari siswa selalu mendapatkan pendidikan, pengajaran dan

pembelajaran dengan KBK. Serta sumber belajar seperti buku pelajaran yang

memuat aspek KBK, yang digunakan setiap hari. Karena dibentuk oleh lingkungan

sosial dan proses belajar yang hampir sama serta pengaruh dari sesama teman dan

guru di sekolah yang mempunyai tujuan sama, sehingga siswa mempunyai sikap

yang sama walaupun mempunyai perbedaan jenis kelamin.

Lingkungan sosial, lingkungan sekolah, proses belajar dan pembelajaran di

sekolah, pengaruh guru, teman dan orang tua merupakan faktor lain yang

mempengaruhi sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Dalam kehidupan bersama di lingkungan sekolah, terdapat perlakuan yang sama

antar siswa berjenis kelamin laki – laki dan siswa berjenis kelamin perempuan baik

dalam perlakuan memperoleh tugas, perlakuan yang sama dalam proses belajar dan

perlakuan yang sama dalam hal peraturan sekolah. Tidak ada pengistimewaan salah

satu gender dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam proses

belajar.

Dalam lingkungan sekolah siswa mendapatkan Perlakuan yang sama ,

memperoleh tuntutan yang sama, memiliki tujuan , minat dan pengharapan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

118

sama antara laki –laki dan perempuan inilah akan mempengaruhi terbentuknya

sikap yang sama yaitu sikap yang positif dan mendukung aspek – aspek

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi ditinjau dari jenis kelamin siswa.

Siswa laki –laki dan perempuan akan saling menyesuaikan diri untuk mencapai

tujuan yang diharapkan, sehingga sikap yang dimiliki siswa oleh siswa akan sama

karena perolehan tututan dan tujuan yang sama dalam suatu kelompok besar dalam

proses belajar. Hal tersebut didukung juga oleh penelitian yang dilakukan oleh Eni

Utaminingsih (2000) yang mengatakan bahwa tidak ada perbedaan sikap siswa

terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan jenis kelamin. Siswa

mempunyai perbedaan jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan, akan tetapi

setiap individu mempunyai kecenderungan untuk menyesuaikan diri dan

menyatukan dirinya dengan lingkungan sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan masing-masing

masalah penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sikap yang diberikan oleh siswa SMU N I Kalasan terhadap pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah positif. Dari hasil penelitian diperoleh

bahwa seluruh siswa (60 responden) mempunyai sikap yang positif terhadap

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Hal ini dikarenakan, dalam

kehidupan di lingkungan sekolah siswa merasa mendukung dan bersikap positif

terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi, dalam KBK siswa

dituntut aktif sehingga siswa harus berperan positif dalam pembelajaran.

Pembelajaran KBK yang memberikan pengalaman langsung saat pembelajaran

membuat siswa bersikap positif terhadap pelaksanaan KBK karena siswa

mempunyai pengalaman dan berkompeten.

2. Berdasarkan perhitungan dan analisis data diperoleh F hitung = 2,355 dan F

tabel = 3,15 dimana F hitung < F tabel, maka hipotesis pertama ditolak. Berarti

tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi berdasarkan Status Sosial Ekonomi Orang Tua, baik yang berstatus

sosial ekonomi tinggi, sedang juga rendah sama-sama bersikap positif. Hal

tersebut dikarenakan semua siswa berusaha menyesuaikan diri untuk mencapai

tujuan yang sama yaitu keberhasilan dalam belajar dan kebiasaan tuntutan dan

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

perlakuan yang sama membuat siswa bersikap positif akan mendukung aspek-

aspek dalam pelaksanaan KBK.

3. Berdasarkan perhitungan dan analisis data diperoleh nilai F hitung = 1,445 dan

F tabel = 3,15, maka hipotesis kedua ditolak berarti tidak ada perbedaan sikap

siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan

prestasi belajar, yaitu baik yang mempunyai prestasi belajar tinggi, sedang juga

rendah sama-sama bersikap positif. Hal tersebut dikarenakan siswa mempunyai

perbedaan dalam prestasi belajarnya akan tetapi dalam kehidupan bersama di

lingkungan sekolah, siswa mempunyai minat, motivasi dan harapan yang sama

untuk belajar mempersiapkan masa depan, sehingga meskipun siswa memiliki

prestasi belajar yang berbeda tetapi memiliki sikap yang sama terhadap

pelaksanaan KBK.

4. Berdasarkan perhitungan dan analisis data diperoleh nilai F hitung = 0,049 dan

F tabel = 3,15, maka hipotesis ke tiga ditolak, berarti tidak ada perbedaan sikap

siswa terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi berdasarkan jenis

kelamin, baik siswa laki-laki maupun siswa perempuan. Hal tersebut

dikarenakan dalam kehidupan bersama di lingkungan sekolah, terdapat

perlakuan yang sama antara siswa berjenis kelamin laki-laki dan siswa berjenis

kelamin perempuan baik dalam perlakuan memperoleh tugas, perlakuan yang

sama dalam proses belajar dan perlakuan yang sama dalam hal peraturan

sekolah. Tidak ada pengistimewaan salah satu gender dalam pelaksanaa KBK

dalam proses belajar. Hal ini mempengaruhi terbentuknya sikap yang sama

yaitu sikap yang positif dan mendukung aspek-aspek peaksanaan KBK.

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

B. Keterbatasan Penelitian

1. Kejujuran responden dalam mengisi kuesioner yang disebarkan penulis tidak

dapat sebagai kebenaran yang mutlak karena peneliti tidak mampu melacak

kebenaran dari data responden. Apabila data yang diberikan tidak sesusi dengan

kondisi yang sebenarnya, maka kesimpulan dari penelitian ini tidak seluruhnya

benar.

2. Pengukuran prestasi belajar menggunakan nilai raport, nilai ini belum tentu

mewakili prestasi belajar siswa.

3. Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki keterbatasan waktu,

pengetahuan dan kemampuan sehingga tidak dapat mengungkapkan seluruh

subjek penelitian.

C. Saran

1. Kurikulum Berbasis Kompetensi yang sudah disempurnakan dalam KTSP

masih merupakan suatu topik masalah yang masih dibicarakan dalam dunia

pendidikan sehingga penulis menyarankan agar perlu dilakukan penelitian yang

lebih luas, tidak terbatas pada variabel yang sudah diteliti oleh penulis yakni

status sosial ekonomi orang tua siswa, prestasi belajar dan jenis kelamin siswa.

Tetapi variabel-variabel yang lain juga perlu untuk diteliti sehingga dapat

menambah khasanah dalam bidang pendidikan, dan untuk menyempurnakan

penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh

penulis berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, disimpulkan

bahwa terdapat sikap positif siswa terhadap pelaksanaan

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

Kurikulum Berbasis kompetensi baik ditinjau dari Status Sosial Ekonomi Orang

Tua Siswa, Prestasi Belajar, dan Jenis Kelamin Siswa.

2. Penulis menyarankan agar sosialisasi Kurikulum Berbasis Kompetensi kepada

para pelaksana pendidikan di lapangan terutama guru untuk terus dilaksanakan

karena kurikulum ini masih tergolong baru. Kurikulum Berbasis kompetensi,

merupakan kurikulum yang dianggap pula yang lebih baik karena menekankan

pada kompetensi siswa dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya yang

menekankan pada materi, sehingga perlu untuk dipertahankan atau

disempurnakan jika dirasa masih ada kekurangan. Demi peningkatan mutu yang

lebih baik.

Sikap positif yang dimiliki siswa SMU N I kalasan terhadap pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi perlu dipertahankan. Perlakuan yang sama

dalam proses belajar dari guru, perlakuan dari teman dan orang tua sangat

mempengaruhi sikap siswa. Mengingat pentingnya sikap positif siswa terhadap

pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi sehingga proses belajar dan

pembelajaran dapat berjalan lancar, maka diharapkan dukungan dari lingkungan

sekolah seperti guru dan kepala sekolah sangat diperlukan. Perlakuan yang tidak

membeda-bedakan antara siswa yang berstatus sosial ekonomi tinggi dan

rendah, siswa yang berprestasi tinggi ataupun rendah, dan siswa berjenis

kelamin laki-laki dan perempuan akan membuat siswa bersikap positif dan

mudah menerima hal-hal baru.

3. Bagi para pelaksana pendidikan, penulis juga menyarankan supaya sosialisasi

Kurikulum Berbasis Kompetensi terus dilakukan melalui seminar, pelatihan dan

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

studi banding, dan dilaksanakan secara menyeluruh, tidak terbatas hanya di

sekolah tempat ujicoba Kurikulum Berbasis Kompetensi sehingga pengetahuan

guru sebagai pelaksana Kurikulum Berbasis Kompetensi dan siswa sebagai

objek didik yang digali kompetensinya mempunyai sikap yang positif dan

mendukung Kurikulum Berbasis Kompetensi sehingga dapat diterapkan dan

dilaksanakan dengan baik dalam proses pembelajaran di sekolah.

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

DAFTAR PUSTAKA

Amirin, Tatang.1986. Menyusun Penelitian. Jakarta: Rajawali. Arikunto, Suharsimi. 1987. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta. -------------------------. 1989. Manajemen Penelitian. Jakarta: Depdikbud. -------------------------. 1990. Manajemen Pengajaran secara Manusiawi. Jakarta: Rineka

Cipta. Azwar, Saifuddin. 1988. Sikap Manusia dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Jaya. Boediono. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang

Depdiknas. Driyarkara. 1980. Driyarkara Tentang Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Entang, M. 1987. Diagnosa Kesulitan Belajar. Jakarta: PPG Depdikbud RI. Gilarso, T. 1986. Ekonomi Indonesia Suatu Pengantar. Yogyakarta: Kanisius. ------------. 2001. Moral Keluarga. Yogyakarta: USD. Iswanto, Agustinus. 2000. Analisis Sikap Manusia Terhadap Atribut Produk Pelayanan

Fasilitas BLK (Skripsi). Yogyakarta: Pendidikan Dunia Usaha. Joesoef, Soelaiman. 1986. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Bumi

Aksara. Koentjaraningrat. 1983. Metode- Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia. Mulyasa. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ornstein, Allan C. dan Linda S. Behar. 1995. Contemporary Issues in Curricullum.

Boston: Allyn and Bacon. Purwanto, M. Ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Riduwan.2002. Skala Pengukuran Variabel- Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Setyadi, Markus. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kompas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

Siahaan, Bistok A. 1987. Pengembangan Materi Pengajaran Bahasa FPS 626. Jakarta: PPLTK.

Slameto. 1988. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi. Cetakan I. Jakarta: Bina

Aksara. Soedjono, D.1973. Pengantar Sosiologi. Bandung: Alumni. Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Radar Jaya Offset. Spillane, J.J. 1982. Socio Economic Characteristics and Mental Attitudes of YKPTL

Students, USD. Sugiono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sumanto. 1990. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Cetakan I. Yogyakarta:

Andi Offset. Sumardi, Mulyanto dan Hans. Deter Even.1982. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok.

Jakarta: Rajawali. Supranto, J. 2001. Statistik: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga. Tim Penyusun. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Usman, Moh. Uzer. 1997. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wasito, Herman. 1992. Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Universitas Atma

Jaya. Werdiningsih, Dyah. 1998. Pengembangan Silabus dan Materi MKU BT di Fak.

Ekonomi Islam Malang (Tesis). Malang: Pendidikan Bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

Kepada Yth :

Siswa/siswi SMU Negeri I Kalasan

Yogyakarta

Dengan hormat,

Dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah saya :

Nama : Ignasius Iswanto

NIM : 991324030

Fak/Jur/Prodi : FKIP/JPIPS/PDU

Dalam rangka menyelesaikan studi, melalui skripsi saya dengan judul

“Analisis Sikap Siswa terhadap Terhadap pelaksanaan Kurikulum Berbasis

Kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan jenis

kelamin siswa”, dengan segala kerendahan hati saya mohon bantuan siswa/siswi

untuk mengisi kuesioner ini.

Keberhasilan dari penelitian ini sangat ditentukan oleh bantuan dari

siswa/siswi. Informasi data siswa/siswi akan saya gunakan semata-mata untuk

kepentingan kuliah dan sama sekali bukan untuk kepentingan yang lain dan

informasi data akan saya rahasiakan. Saya mohon siswa/siswi bersedia membantu

saya dan menjawab kuesioner ini dengan jujur.

Akhir kata atas perhatian dan bantuan dari siswa/siswi saya mengucapkan

banyak terima kasih.

Hormat saya,

Ignasius Iswanto

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

KUESIONER

No Kuesioner :................

Petunjuk Pengisian

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan keadaan saudara sebenarnya.

2. Untuk pertanyaan mengenai sikap, saudara dapat menjawab dengan memberi

tanda (√ ) pada alternatif jawaban yang sudah tersedia.

Saudara dapat menyatakan sikap saudara terhadap pernyataan tersebut dengan

cara memilih :

SS : bila Sangat Setuju

S : bila Setuju

TS : bila Tidak Setuju

STS : bila Sangat Tidak Setuju

3. Untuk pertanyaan mengenai status sosial ekonomi orang tua, saudara dapat

menjawab dengan memberikan tanda (√ ) pada alternatif jawaban yang sudah

tersedia.

1. Identitas Diri

Kelas :

Jenis Kelamin :

Nilai raport semester terakhir :

2. Pernyataan Sikap

PILIHAN NO PERNYATAAN SIKAP

SS S TS STS

1 Pelatihan, seminar dan pengarahan perlu bagi siswa untuk meningkatkan kualitas belajar.

2 Guru tidak perlu memberikan pemahaman pada isi mata pelajaran yang diampunya tiap PBM.

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

3 Siswa percaya dengan memiliki perpustakaan yang lengkap koleksinya akan mendukung belajar siswa.

4 Siswa tidak yakin adanya laboratorium akan mendukung proses pembelajaran.

5 Guru memberikan dukungan kepada siswa yang mengikuti lomba- lomba keilmuan.

6 Guru memberikan latihan-latihan yang tidak sesuai dengan kemampuan siswa.

7 Siswa harus mampu bekerjasama dengan rekan-rekannya.

8 Siswa yang diharapkan dalam KBK adalah siswa yang mampu belajar mandiri.

9 Siswa percaya dengan KBK akan membuat siswa aktif dalam pembelajaran di kelas.

10 Dengan KBK akan membuat siswa semakin tergantung pada guru.

11 Guru memberikan latihan-latihan yang menumbuhkan kemandirian siswa.

12 Guru tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif mengemukakan pendapat dikelas.

13 Buku pedoman yang lebih dari satu akan memberi siswa banyak informasi.

14 Penggunaan buku pedoman dan modul tidak akan membuat siswa jelas.

15 Siswa percaya dengan menggunakan buku pedoman, lingkungan sekitar, dan surat kabar akan membuat siswa cepat memahami pelajaran.

16 Dalam KBK menggunakan buku, brosur, surat kabar, peta, foto,dan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

17 Dalam KBK, siswa dituntut agar lebih aktif dalam pembelajaran.

18 Dengan KBK dalam pembelajaran akan menghambat siswa dalam berkreatif.

19 Siswa merasa termotivasi dalam belajar dengan KBK, karena belajar berpusat pada siswa.

20 Pembelajaran dengan membuat kelompok diskusi akan membuat siswa aktif.

21 Dalam PBM, guru perlu memberikan ide atau pertayaan yang akan merangsang siswa untuk belajar.

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

22 Dalam PBM, siswa tidak diberi kesempatan untuk bertanya atau mengemukakan gagasannya.

23 Materi dalam KBK sesuai dengan perkembangan jaman.

24 Materi pembelajaran dalam KBK tidak mudah dipahami oleh siswa.

25 Siswa merasa bahwa materi KBK lebih baik dari materi kurikulum sebelumnya.

26 Materi KBK yang terlalu banyak membuat siswa merasa terbebani.

27 Siswa diperkenalkan pada dunia kerja melalui kunjungan ke instansi atau organisasi tertentu sesuai bidang dan jenjang kelasnya.

28 Guru tidak memberikan contoh- contoh konkrit dalam setiap pembelajaran.

29 Dengan KBK akan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan siswa.

30 Sekolah perlu mengadakan tes IQ bagi siswa baru setiap tahun.

31 Siswa percaya mata pelajaran dalam KBK akan membantu mempersiapkan siswa menempuh studi lanjut.

32 Guru mengadakan tes atau ujian untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa sebagai dasar pengembangan siswa.

33 Pertanyaan dan latihan perlu bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

34 Hasil belajar siswa tidak akan meningkatkan pemahaman dan penguasaan terhadap materi.

35 Siswa yakin dengan latihan-latihan akan meningkatkan hasil belajar siswa.

36 Guru memberikan pertanyaan dan latihan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap mata pelajaran.

37 Pengumpulan pekerjaan siswa dan memberikan tugas-tugas maka akan diketahui kemampuan dan pemahaman siswa dalam pelajaran.

38 Siswa yakin dengan adanya pengumpulan tugas dan tes tertulis dapat digunakan untuk mengevaluasi belajarnya.

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

39 Guru memberikan penugasan berupa tes, karya ilmiah, dan laporan kegiatan untuk melihat hasil belajar siswa.

40 Pelaporan penilaian hasil belajar pada siswa akan memberikan motivasi siswa untuk belajar.

41 Pengembalian hasil belajar siswa dapat menyebabkan psikis yang kurang baik terhadap siswa.

42 Laporan hasil belajar siswa perlu diberikan pada orang tua dalam upaya memperbaiki cara belajar siswa.

3. Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai dengan keadaan orang tua saudara

dengan memberi tanda (√ ) pada jawaban pilihan saudara.

A. Tingkat Pendidikan Orang Tua Siswa

1. Pendidikan terakhir ayah/wali laki-laki :

a. Tidak Sekolah ( )

b. Tamat SD ( )

c. Tamat SMP ( )

d. Tamat SMU ( )

e. Diploma ( )

f. Sarjana ( )

2. Pendidikan terakhir ibu/wali perempuan:

a. Tidak Sekolah ( )

b. Tamat SD ( )

c. Tamat SMP ( )

d. Tamat SMU ( )

e. Diploma ( )

f. Sarjana ( )

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

B. Pekerjaan Orang Tua Siswa

1. Pekerjaan ayah/wali laki-laki :

a. Tidak Memiliki Pekerjaan ( )

b. Pensiunan ( )

c. Petani/ pengrajin ( )

d. Pedagang/ Wiraswasta ( )

e. Pegawai Swasta ( )

f. Pegawai Negeri ( )

2. Pekerjaan Ibu/wali perempuan:

a. Tidak Memiliki Pekerjaan ( )

b. Pensiunan ( )

c. Petani/ pengrajin ( )

d. Pedagang/ Wiraswasta ( )

e. Pegawai Swasta ( )

f. Pegawai Negeri ( )

C. Penghasilan Orang Tua Siswa

Berapa besar penghasilan yang diperoleh ayah dan ibu/wali laki-laki dan

perempuan perbulan :__________________________.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

Perhitungan SSENo Tinggi Sedang Rendah1 132 17424 146 21316 161 259212 132 17424 151 22801 123 151293 147 21609 132 17424 145 210254 157 24649 132 17424 146 213165 137 18769 134 17956 162 262446 151 22801 147 21609 129 166417 145 21025 126 15876 135 182258 142 20164 134 17956 149 222019 153 23409 137 18769 155 24025

10 153 23409 151 22801 133 1768911 139 1932112 137 1876913 127 1612914 133 1768915 132 1742416 130 1690017 146 2131618 144 2073619 158 2496420 147 2160921 139 1932122 153 2340923 136 1849624 132 1742425 139 1932126 125 1562527 141 1988128 144 2073629 132 1742430 134 1795631 135 1822532 152 2310433 132 1742434 133 1768935 127 1612936 122 1488437 129 1664138 145 2102539 147 2160940 139 19321

Total 1449 210683 5519 764433 1438 208416

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

Perhitungan PrestasiNo Tinggi Sedang Rendah1 132 17424 146 21316 151 228012 146 21316 151 22801 137 187693 144 20736 132 17424 146 213164 153 23409 161 25921 147 216095 136 18496 132 17424 144 207366 157 24649 134 17956 153 234097 132 17424 147 21609 139 193218 137 18769 123 151299 126 15876

10 134 1795611 137 1876912 145 2102513 139 1932114 127 1612915 133 1768916 132 1742417 162 2624418 130 1690019 129 1664120 158 2496421 132 1742422 147 2160923 139 1932124 135 1822525 149 2220126 151 2280127 139 1932128 125 1562529 155 2402530 141 1988131 145 2102532 132 1742433 134 1795634 142 2016435 153 2340936 135 1822537 152 2310438 132 1742439 133 1768940 133 1768941 127 1612942 122 1488443 129 1664144 145 2102545 147 21609

Total 1137 162223 6252 873348 1017 147961

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

Perhitungan Jenis KelaminNo Laki-Laki Perempuan1 149 22201 146 213162 137 18769 151 228013 151 22801 132 174244 139 19321 161 259215 125 15625 132 174246 155 24025 134 179567 141 19881 147 216098 144 20736 123 151299 145 21025 126 15876

10 132 17424 134 1795611 134 17956 132 1742412 142 20164 137 1876913 153 23409 145 2102514 153 23409 151 2280115 135 18225 139 1932116 152 23104 137 1876917 132 17424 127 1612918 133 17689 146 2131619 133 17689 133 1768920 127 16129 132 1742421 122 14884 162 2624422 129 16641 130 1690023 145 21025 146 2131624 147 21609 144 2073625 139 19321 129 1664126 158 2496427 147 2160928 132 1742429 147 2160930 139 1932131 153 2340932 135 1822533 136 1849634 157 2464935 132 17424

Total 3494 490486 4912 693046

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Sikap Terhadap KBK

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted BUTIR1 136.4667 100.9471 .6344 .9282 BUTIR2 136.5333 102.2575 .4444 .9301 BUTIR3 136.3667 101.7575 .5653 .9289 BUTIR4 136.7333 103.4437 .4639 .9298 BUTIR5 136.5333 101.9126 .4752 .9298 BUTIR6 136.5667 100.9437 .5092 .9295 BUTIR7 136.7667 103.3575 .5036 .9295 BUTIR8 136.5667 103.0126 .4377 .9300 BUTIR9 136.7000 102.0793 .5949 .9287 BUTIR10 136.6333 103.8954 .3646 .9307 BUTIR11 136.7667 102.5989 .5975 .9288 BUTIR12 136.3667 103.8954 .3490 .9308 BUTIR13 136.5000 101.1552 .6149 .9284 BUTIR14 136.5333 102.3954 .4321 .9302 BUTIR15 136.6333 100.5851 .7147 .9276 BUTIR16 136.5667 103.7713 .3614 .9307 BUTIR17 136.4333 102.6678 .4632 .9298 BUTIR18 136.5333 103.4989 .3838 .9305 BUTIR19 136.8000 104.0966 .4458 .9300 BUTIR20 136.6667 100.8506 .7072 .9277 BUTIR21 136.7333 101.2368 .7239 .9277 BUTIR22 136.5000 102.7414 .3989 .9306 BUTIR23 136.8000 103.7517 .4912 .9297 BUTIR24 136.7333 103.0299 .4305 .9301 BUTIR25 136.8667 103.5678 .6485 .9290 BUTIR26 136.8333 104.1437 .4854 .9298 BUTIR27 136.6667 103.4023 .4293 .9301 BUTIR28 136.7000 103.8034 .4018 .9303 BUTIR29 136.6667 101.4023 .6465 .9282 BUTIR30 136.5667 103.0816 .4308 .9301 BUTIR31 136.6667 102.9195 .4813 .9296 BUTIR32 136.6333 102.5161 .5091 .9294 BUTIR33 136.6000 103.3517 .4111 .9303 BUTIR34 136.5667 103.7713 .3614 .9307

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted BUTIR35 136.5667 103.7713 .3614 .9307 BUTIR36 136.5333 103.5678 .3769 .9306 BUTIR37 136.8000 103.3379 .4414 .9300 BUTIR38 136.7333 103.3747 .4720 .9297 BUTIR39 136.7333 101.8575 .5482 .9290 BUTIR40 136.6000 103.5586 .3899 .9305 BUTIR41 136.8667 103.0161 .4552 .9299 BUTIR42 136.6000 103.0069 .3874 .9306 Reliability Coefficients N of Cases = 30.0 N of Items = 42 Alpha = .9312

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

60140.1000

9.95873.113.113

-.072.877.425

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

SIKAP

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

Frequencies

Statistics

60 60 60 600 0 0 0

ValidMissing

NSSE Prestasi

JenisKelamin Sikap

Frequency Table

SSE

Prestasi

7 11.7 11.7 11.745 75.0 75.0 86.7

8 13.3 13.3 100.060 100.0 100.0

RendahSedangTinggiTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Jenis Kelamin

25 41.7 41.7 41.735 58.3 58.3 100.060 100.0 100.0

Laki-lakiPerempuanTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Sikap

60 100.0 100.0 100.0PositifValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

10 16.7 16.7 16.738 63.3 63.3 80.012 20.0 20.0 100.060 100.0 100.0

CumulativeFrequency Percent Valid Percent

Rendah Sedang Tinggi

Valid

Total

Percent

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

Perbedaan Sikap Siswa terhadap Pelaksanaan KBK berdasarkan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa

Test of Homogeneity of Variances

SIKAP

2.296

Levene

2 57 .110Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA

SIKAP

446.526 2 223.263 2.355 .104 5404.874 57 94.8225851.400 59

Sum of Squares df Mean Square F

Between Groups Within Groups Total

Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

Perbedaan Sikap Siswa terhadap Pelaksanaan KBK berdasarkan Prestasi Belajar Siswa

Test of Homogeneity of Variances

SIKAP

2.039

Levene

2 57 .140Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA

SIKAP

282.296 2 141.148 1.445 .244 5569.104 57 97.7045851.400 59

Sum of Squares df Mean Square F

Between Groups Within Groups Total

Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

Perbedaan Sikap Siswa terhadap Pelaksanaan KBK berdasarkan Jenis Kelamin

Test of Homogeneity of Variances

SIKAP

.481 1 58 .491

LeveneStatistic df1 df2 Sig.

ANOVA

SIKAP

4.954 1 4.954 .049 .8255846.446 58 100.8015851.400 59

Between GroupsWithin GroupsTotal

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk fileanalisis sikap siswa smu terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dilihat dari status sosial ekonomi orang tua siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI