Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Pleural procedures updates
Dept. PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI
FK UNS/ RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Oleh: Yusup Subagio, dr. SpP (K)
1
PENDAHULUAN
Bertambah 1,5 juta / tahun di AS
EPG komplikasi beberapa penyakit keganasan
Dx EPG : foto toraks , CT) scan toraks, MRI, torakosintesis, analisa cairan pleura, biopsi pleura
2
BIOPSI PLEURA
Evaluasi penyakit pleura dengan atau tanpa efusi
Dapat dilakukan pemeriksaan histologi pleura
Evaluasi penyakit pleura keganasan, pleuritis TB, asbestosis atipikal
3
Tehnik Biopsi Pleura
Terbuka
VATS Pleuroskopi
Tertutup
Biopsi jarum Abrams
4
Biopsi pleura dengan jarum Abrams
Pertama kali diperkenalkan Abrams tahun 1950
Teknik sederhana
Sensitivitas diagnosis ↓: 1970 (64%), 2003 (47%), 2015
(40%)
Bergantung pada ketrampilan operator
5
Indikasi dan kontraindikasi tindakan biopsi pleura dengan jarum Abrams
Indikasi Kontraindikasi
Dilakukan jika sitologi cairan pleura tidak didapatkan hasil
Koagulopati yang tidak dapat dikoreksi
Evaluasi kemungkinan malignansi/tuberkulosis
Pasien tidak kooperatif
Penebalan pleura progresif Tidak dapat mengontrol napas
6
Prosedur tindakan biopsi pleura dengan jarum
Light RW. Thoracentesis (diagnostic and therapeutic) and Pleural biopsy. Pleural Disease. 2013.
7
A. Jarum Abrams pada rongga pleura dengan posisi terbuka sehingga cairan dapat diaspirasi
B. Jarum Abrams menembus pleura parietal.
C. Spesimen biopsi diperoleh bila kanula menutup lubang pada trokar dan memotong apapun yang masuk ke lubang.
8
9
Komplikasi tindakan biopsi pleura dengan jarum Abrams
Pneumotoraks (15%)
Hemoptisis
Hematom subkutan
Cidera pada diafragma atau organ dalam abdomen
Reaksi vasovagal (5%)
10
VIDEO-ASSISTED THORACIC SURGERY (VATS)
Ditemukan tahun 1990 dan tahun 1995 dicetuskan istilah VATS
Secara luas dapat diterima sebagai standar pendekatan diagnosis dan terapi
Segmentektomi, lobektomi, pneumonektomi, pengambilan jaringan metastasis , pembedahan untuk mengurangi volume paru
11
VATS...
Rongga pleura sebagian besar dapat terlihat
Keterbatasan dalam mendiagnosis penyebaran ke viseral
Merupakan cara ideal untuk mendiagnosis sekaligus terapi pada penyakit pleura
12
Gambar 4. Posisi penempatan port
. Video-Assisted Thoracic Surgery (VATS). Landes Bioscience; 2001.
13
Gambar 5. A. Uniport dengan posisi di anterior saat dilakukan lobektomi. Torakoskop dengan kemiringan 120o, endostapler fleksibel dan forsep ditempatkan pada satu port B. Bekas luka setelah dilakukan lobektomi dengan VATS
Uniportal VATS in Asia. J Thorac Dis. 2013..
14
Indikasi dan kontraindikasi VATS INDIKASI KONTRAINDIKASI
Curiga massa pleura ABSOLUT : RELATIF :
Nodul paru perifer Perlengketan pleura
Risiko penyebaran tumor
Interstisial lung disease Ketidakmampuan pasien dengan ventilasi satu paru
Perdarahan yang tidak terkontrol
Massa mediastinum yang tidak dapat dilakukan reseksi
Peralatan yang tidak memadai
15
Prosedur video-assisted thoracic surgery
1. Pasien posisi lateral dekubitus
2. Anestesi dengan double lumen tube
3. Insisi ± 1,5 cm pada
SIC VI/VII midaxilla(teleskop),
SIC IV/V axilla ant (endostappler)
SIC V/VI axilla post (forseps)
4. Pengambilan spesimen dengan stapler/ biopsi forsep
5. Perdarahan dikontrol dengan kauter/hemoclips
16
PLEUROSKOPI
Ditemukan pertama kali tahun 1910 oleh Jacobaeus
Prosedur invasif minimal dan dilakukan pada pasien dalam keadaan napas spontan
Visualisasi seluruh permukaan pleura dan memungkinkan dilakukan prosedur diagnostik dan terapi secara terbatas
17
Medical Pleuroscopy. Pakistan J Chest Med. 2012 18
Medical Pleuroscopy. Pakistan J Chest Med. 2012
Gambar 8. Instrumen yang digunakan untuk pleuroskopi rigid
19
Gambar 9. A. Pleuroskopi semi rigid dengan ujung fleksibel. B. Trokar plastik untuk saluran masuk pleuroskopi.
Medical Pleuroscopy. Pakistan J Chest Med. 2012
20
Indikasi dan kontraindikasi pleuroskopi
INDIKASI KONTRAINDIKASI
Evaluasi efusi pleura eksudatif dengan penyebab belum jelas
Ketidakmampuan pasien mentolerir posisi supine
Menentukan stadium definitif Penyakit kardiopulmoner refrakter
Evaluasi pleuritis TB Gangguan koagulasi
Evakuasi empiema Perlengketan pleura
Pleurodesis Efusi pleura multilokulated pada USG
21
Komplikasi pleuroskopi
Emfisema subkutis
(0,6%-5%)
Empiema
(2%-3%)
Perdarahan (0,4%-2%)
Reexpansion pulmonary edema (2.2%)
22
23
INDWELLING PLEURAL CATHETER Pertama kali diperkenalkan 20 tahun
yang lalu dan disetujui oleh FDA tahun 1997 sebagai terapi standar EPG
Memungkinkan rawat jalan untuk pasien dengan EPG mengurangi masa
rawat
Lebih melibatkan pasien dalam pengendalian gejala
Menghindari komplikasi pleurodesis
24
INDWELLING PLEURAL CATHETER
• Kateter silikon
• Panjang ± 65 cm
• Dirancang in situ selama hidup pasien
• Terdapat bagian yang terbuat dari polyester fibrosis
• Katub satu arah pada ujung distal
25
Indwelling pleural catheters. Respiration. 2014 26
Pelepasan indwelling pleural catheter
Terjadi pleurodesis spontan
Atas permintaan pasien sendiri
27
Indikasi dan kontraindikasi pemasangan IPC
INDIKASI KONTRAINDIKASI
Keganasan Ketidakmampuan pasien mentoleransi adanya drain
Efusi rekuren non maligna Koagulopati yang tidak dapat dikoreksi
Kilotoraks Infeksi pleura yang sedang berlangsung
Efusi pleura lokulated Infeksi kulit pada tempat insersi
Empiema Adanya keganasan pada tempat dilakukan tindakan
Hemotoraks 28
Komplikasi IPC
Pneumotoraks ringan
Emfisema subkutis
Nyeri
Infeksi pleura
29
30
KATETER PIGTAIL Metode yang dianggap paling efektif berdasarkan biaya
Kateter pigtail merupakan selang kateter yang mempuyai sifat fleksibel
Lebih tidak traumatik, intensitas nyeri yang lebih rendah, bekas luka lebih kecil, jarang terjadi komplikasi
31
Indikasi dan kontraindikasi pemasangan kateter pigtail
INDIKASI KONTRAINDIKASI
Pneumotoraks Perlengketan paru ke dinding dada
Hemotoraks Koagulopati yang tidak dapat dikoreksi
Empiema Infeksi pada tempat insersi
EPG (81,81%)
Post operasi rongga toraks
Efusi pleura transudatif (85,71%)
Efusi pleura TB (83,3%)
Parapneumonic effusion (80%) 32
Prosedur pemasangan kateter pigtail
1. Pasien posisi lateral/supine
2. Anestesi lokal tempat tindakan
3. Dilakukan injeksi jarum yang dihubungkan dengan syringe
4. Syringe dilepaskan dan kawat penuntun dimasukan melalui lumen jarum kemudian jarum dilepas
5. Dilator dimasukkan mengikuti kawat (dapat dengan Teknik Seldinger)
33
...lanjutan
6. Dilator dilepaskan,
kateter pigtail dimasukan
mengikuti kawat
penuntun ke rongga
pleura
7. Kawat penuntun dilepas
8. Kateter disambungkan ke alat drainase
Effectiveness and safety of outpatient pleurodesis in patients with recurrent malignant pleural effusion and low performance status. Clinics. 2011
34
Komplikasi
Pneumotoraks
Blokade cairan
Nyeri dada
35
36
Simpulan • Efusi pleura ganas adalah terdapatnya sel
neoplastik pada cairan pleura.
• Biopsi pleura mempunyai peranan penting untuk mengevaluasi penyakit pleura dengan atau tanpa efusi.
• Biopsi pleura dengan prosedur Abrams merupakan teknik biopsi sederhana, noninvasif sehingga komplikasi lebih sedikit
37
• Video-assisted thoracic surgery sensitivitas diagnosis lebih tinggi namun butuh anestesi umum
• Pleuroskopi merupakan prosedur invasif minimal untuk diagnosis dan terapeutik
• IPC meminimalisasi komplikasi pleurodesis
• Pigtail lebih dipilih karena lebih tidak traumatik, intensitas nyeri lebih rendah, bekas luka kecil dan jarang terjadi komplikasi
38
39