Presentasi Lbm 2 Modul 5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

S

Citation preview

SANITASI LINGKUNGAN DefinisiMenurut WHO, sanitasi lingkungan (environmental sanitation) adalah upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia.Cermin 26 Dunia Kedokteran No. 83, 1993 Tujuan & Manfaat Dapat mengurangi kemungkinan terjadinya re-infeksi dan infeksi silang di RS. Dapat mempercepat proses penyembuhan penderita. Akibat dari butir 1 dan 2 akan dapat dihemat biaya pengeluaran RS dan masyarakat yang terkena infeksi (pasien, petugas dan pengunjung RS). Mengurangi dampak negatif limbah RS terhadap lingkungan dan masyarakat. Rumah Saki' yang saniter merupakan daya tank bagi masyarakat untuk menggunakannya. Meningkatkan citra RS sebagai tempat yang bersih, sehat dan tenang.Cermin 26 Dunia Kedokteran No. 83, 1993 Kendala & solusi Program yang dilakukan dalam pengelolaan sanitasi lingkungan Karakteristik sanitasi yang baik Dampak sanitasi buruk

LINGKUNGAN DefinisiLingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.wapedia.mobi/id/Lingkungan Jenis lingkunganLingkungan dapatt diklasifikasikan dengan berbagai cara seperti: Lingkungan yang hidup (biotis) dan lingkungan tidak hidup (abiotis) Lingkungan alamiah dan lingkungan buatan (manusia) Lingkungan prenatal dan postnatal Lingkungan biofisis dan lingkungan psikososial Lingkungan air, lingkungan udara, lingkungan tanah, lingkungan biologis dan lingkungn social Kombinasi dari klasifikasi-klasifikasi tersebut(Slamet Juli Soemirat.2004.Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press)

Faktor penyebab pencemaran lingkungan Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan). Perburuan liar. Merusak hutan bakau. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman. Pembuangan sampah di sembarang tempat. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS). Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.http://afand.cybermq.com/post/detail/2405/linkungan-hidup-kerusakan-lingkungan-pengertian-kerusakan-lingkungan-dan-pelestarian-)

Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusiaSebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :1. Erosi dan curah hujan yang tinggi.2.Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.3. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia.Akibat adanya biological magnification / pembesaran biologis pada organisme yang disebabkan oleh penggunaan DDT.a. merusak jaringan tubuh makhluk hidupb. menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhanc. menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak dapat menetas.d. lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.organisasi.org/penyebab_sebab_dan_akibat_pencemaran_lingkungan_pada_air_dan_tanah_kesehatan_lingkungan_ilmu_sains_biologi Dampak pencemaran Pencemaran udara Krisis air Masalah banjir Masalah pengolahan sampah Timbul berbagai macam penyakit (http://one.indoskripsi.com)

Pengelolaan Air Proses penampungan air dalam bak penampungan air yang bertujuan sebagai tolak ukur dari debit air bersih yang dibutuhkan. Ukuran bak penampungan disesuaikan dengan kebutuhan (debit air) yang mana ukuran bak 2 kali dari kebutuhan Proses oksidasi atau penambahan oksigen ke dalam air agar kadar-kadar logam berat serta zat kimiawi lainnya yang terkandung dalam air mudah terurai. Dalam proses ini ada beberapa perlakuan yang bisa dilakukan seperti dengan penambahan oksigen dengan sistem aerasi (dengan menggunakan alat aerator) dan juga dapat dilakukan dengan menggunakan katalisator bahan kimia untuk mempercepat proses terurainya kadar logam berat serta zat kimiawi lainnya (dengan menggunakan clorine, kaporite, kapur dll Proses pengendapan atau koagulasi, proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan bahan kimia seperti bahan koagulan (Hipoklorite/PAC) dengan rumus kimia juga proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknik lamela plate Proses filtrasi (carbon actived), proses ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran kotoran yang masih terkandung dalam air dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas air agar air yang dihasilkan tidak mengandung bakteri (sterile) dan rasa serta aroma air. Biasanya proses ini menggunakan bahan sand filter yang disesuaikan dengan kebutuhan baik debit maupun kualitas air dengan media filter (silica sand/quarsa, zeolite, dll) Proses terakhir adalah proses pembunuhan bakteri, virus, jamur, makroba dan bakteri lainnya yang tujuannya mengurangi patogen yang ada, proses ini menggunakan proses chlorinator atau sterilisasi dengan menggunakan kaporit(http://zeofilt.wordpress.com/2008/01/31/sistem-pengolahan-air-bersih) Dampak pencemaran air Dampak terhadap kehidupan biota airBanyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan menurunnya kadaroksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga akan mengakibatkan kehidupan dalam air yang membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. Selain itu kematian dapat pula disebabkan adanya zat beracun yang juga menyebabkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air. Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah menjadi sulit terurai. Panas dari industri juaga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan dahulu. Dampak terhadap kualitas air tanahPencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telahterjadi dalam skala yang luas, hal ini telah dibuktikan oleh suatu survey sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut. Dampak terhadap kesehatanPeran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :- air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen- air sebagai sarang insekta penyebar penyakit- jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan takdapat membersihkan diri- air sebagai media untuk hidup vector penyakitAda beberapa penyakit yang masuk dalam katagori water-borne diseases, ataupenyakit-penyakit yang dibawa oleh air, yang masih banyak terdapat di daerah-daerah. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar bila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air antara lain, bakteri, protozoa dan metazoa.

Dampak terhadap estetika lingkunganDengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan,maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.(http://rudyct.com/PPS702-ipb/08234/lina_warlina.pdf Macam pencemaran Menurut tempat terjadinya : Udara Air tanah Menurut macam bahan pencemaran : Kimiawi Biologi Fisik Suara Menurut tingkat pencemaran : Ringan Kronis Akut (www.geocities.com/bkusumoh/pdf/pencemaran.pdf) Criteria lingkungan sehat : Terdapat udara yang bersih dan segar, serta banyak mengandung oksigen Tersedianya air yang bersih Terciptanya suatu keadaan yang nyaman Keadaan sungai/parit yang tidak tercemar oleh sampah dan adanya biota yang terlihat masih hidup(http://www.crayonpedia.org/mw/CiriCiri_Lingkungan_Sehat_dan_Lingkungan_tidak_Sehat_3.1) Sumber pencemaran1. Pencemaran udara : Asap yang berbahaya, seperti asap kendaraan bermotor, asap pembakaran sampah, dan asap pabrik, dapat membahayakan kesehatan tubuh. Bau yang tidak sedap pun, seperti sampah, parit yang kotor juga dapat mencemari udara.2. Pencemaran air : Pembuangan limbah sembarangan membuat parit, sungai, dan laut tercemar. Ikan-ikan banyak yang mati dan masyarakat di sekitar pun menanggung akibatnya. Pencemaran air dapat mengakibatkan aliran air terhambat. Jika hujan tiba, akan menimbulkan banjir. Ikan dan hewan lain yang ada di laut akan mati. Masyarakat sulit mendapat air bersih, akibatnya penyakit menyerang masyarakat. Lingkungan yang tidak sehat ditandai air yang kotor. Sungai yang airnya kotor sangat berbahaya jika digunakan untuk mandi, minum mencuci pakaian, dan mencuci alat memasak. Air yang kotor, jika diminum, dapat menyebabkan penyakit, seperti diare dan muntaber. Jika air yang kotor digunakan untuk mandi, akan menyebabkan penyakit kulit, seperti kudis dan gatal-gatal.3. Pencemaran tanah : Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh pembuangan sampah, pemakaian pupuk yang berlebihan, dan penggunaan pestisida yang berlebihan.(http://www.crayonpedia.org/mw/CiriCiri_Lingkungan_Sehat_dan_Lingkungan_tidak_Sehat_3.1)

Pengelolaan Sampah Ditanam (Landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang ditanah kemudian ditamasukkan atau ditanam dengan tanah Dibakar(Inceneration)yaitu memusnahkan sampah dengan jalan dibakar di tungku pembakaran (incenerator) Dijadikan Pupik atau Composting yaitu pengolahan samapah menjadi pupuk (kompos)kususnya untu sampah organik daun2an,sisa makanan dan sampah lain yang dapat membusuk(Ilmu Kesehatan Masyarakat, dr. Dainur) tujuan dan manfaatAgar tidak mengganggu atau mengancam kesehatan masyarakat. (sumber : Ilmu Kesehatan Masyarakat; prinsip-prinsip dasar, oleh Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo) jenis2 sampah berdasarkan zat pembentuknya. sampah organik sampah inorganik berdasarkan sifatnya. sampah yang mudah membusuk sampah yang tidak mudah membusuk sampah yang mudah terbakar sampah yang tidak mudah terbakar dalam ilmu kesehatan lingkungan, sampah dibagi atas : garbage ialah sisa pengelolaan ataupun sisa makanan yang mudah membusuk, misal kotoran dari dapur rumah tangga, restoran, hotel, dsb rubbish ialah bahan atau sisa pengelolaan yang tidak mudah membusuk, yang dibedakan atas : a) yang mudah terbakar seperti kayu dan kertas; b) yang tidak mudah terbakar seperti kaleng dan kaca. Ashes ialah segala jenis abu, misal hasil pembakaran kayu, batu bara di rumah ataupun industri Dead animal ialah segala jenis bangkai terutama yang besar, seperti kuda, sapi, kucing, tikus. Street sweeping ialah segala jenis sampah atau kotoran yang berserakan di jalan, karena dibuang oleh pengendara mobil ataupun oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Industrial waste ialah benda-benda padat sisa yang merupakan sampah hasil industri.( Azwar, Azrul dr. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan) Pengaruh negatif sampah terhadap kesehatan saluran pencernaan ( diare, typhus, dan lain-lain) penyakit demam berdarah banyaknya incidence penyakit jamur ( kulit parasit) terhadap lingkungan estetika lingkungan yang kurang indah bau busuk sehingga kesegaran lingkungan terganggu debu-debu yang berterbangan, dapat menganggu mata, permafasan dan penglihatan proses pembakaran sampah maka asap mengganggu penglihatan, pernafasan pembuangan sampah keselok-selokan, menyebabkan irigasi tidak lancar dan bisa banjir terhadap keadaan sosial masyarakat pengelolaan yang tidak baik mencerminkan status keadaan sosial masyarakat di daerah tersebut terhadap prekonomian daerah pengelolaan yang tidak baik mencerminkan status ekonomi rendahwww.depkes.go.id Factor yang mempengaruhi jumlah sampah jumlah atau kepadatan penduduk sistem pengelolaan sampah keadaan geografi musim dan waktu kebiasaan penduduk teknologi serta tingkat sosial ekonomi (Depkes RI., 1987) (www.journal.unair.ac.id)

Pengelolaan Rodent Aquatic Rodent, terutama hidup di air. Contoh : Berang-berang. Leaping Rodent, mempunya kaki belakang yang panjang, dipakai untuk meloncat. Hidup dipadang pasir dan padang rumput. Contoh : Jumping mice. Tunneling Rodent, hidup di terowongan dengan cakar yang tajam. Contoh : Rattus norvegicus. Tree Dwelling Rodent, terutama hidup di pohon. Contoh : Tupai.http://www.fkm.unair.ac.id/Pengendalian%20Rodent(VC).pdf Pengelolaan Perumahan yang baik syarat rumah sehat Bahan bangunan : Lantai dari ubin atau semen yang baik Dinding dari tembok yang kokoh dan baik .tetapi sebenarnya gak cocok untuk daerah tropis apalagi jika ventilasinya kurang ,Dinding yang baik dari dinding atau papan Memiliki atap genteng Menggunakan kayu untuk tiang ,bambu utuk kaso dan reng Ventilasi: harus cukup agar terjadi pertukaran aliran udaara yang baik,karena jk ventilasinya kurang dapt menyebabkan kelembaban yang merupakan media bg perkembanagn bakteri patogen (alami atau buatan) Cahaya yg masuk harus cukup,tidak kurang dan tidak terlalu banyak (alami maupun buatan) Luas bangunan rumah sehat, harus cukup utuk penghuni didalamnya artinya luas lantai bangunna tersebut harus disesuaikan dngn jmh penghuninya Memeliki fasilitas-fasilitas seperti: Penyediaan air bersih yang cukup Pembuangan tinja Pembuangan sampah Pembuangan air limbah Fasilitas Dapur ruang berkumpul keluarga dll (Ilmu Kesehatan Masyarakat, Soekidjo Notoatmodjo)

hal2 yg perlu diperhatikan dalam pembangunan rumah Harus memenuhi kebutuhan fisiologis Harus memenuhi kebutuhan psikologis Harus dapat menghindarkan terjadi kecelakan Harus dapat menghindarkan terjadi penyakit(Ilmu Kesehatan Masyarakat, Indan entjang) Syarat perumahan sehata.AksesibilitasYaitu kemungkinan pencapaian dari dan ke kawasan. Aksesibilitas dalam kenyataannya berwujud jalan dan transportasi.b.KompatibilitasYaitu keserasian dan keterpaduan antar kawasan yang menjadi lingkungannya.c.FleksibilitasYaitu kemungkinan pertumbuhan fisik/pemekaran kawasan perumahan dikaitkan dengan kondisi fisik lingkungan dan keterpaduan prasarana.d.EkologiYaitu keterpaduan antara tatanan kegiatan alam yang mewadahinya.(Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota, Dept. PU 1987)