Upload
others
View
17
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
Prinsip Dasar Eksplorasi Geokimia
TA3111 - Teknik EksplorasiArie Naftali Hawu Hede, S.T., M.T., Ph.D.
KK Eksplorasi Sumber Daya Bumi -Teknik Pertambangan - FTTM ITB
Eksplorasi Tidak LangsungEksplorasi Geokimia
01
Prinsip Dasar Eksplorasi Geokimia
Geokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang kelimpahan, komposisi, dan distribusi dari komponen kimia
dalam lingkungan geologi.
Geokimia
Atom tidak bermuatan (netral).Ion atom/molekul yang bermuatan listrik
Nukleus
Proton (+)
Neutron (N)
Elektron (-)
O16
8
Nomor masa
Nomor atom
Penampang kerak bumi
02
Prinsip Dasar Eksplorasi Geokimia
Kelimpahan unsur kimia di kerak benua bagian atas (upper continental crust).
• Dekat permukaan pada kerak benuakaya Si-Al.
• 10 unsur utama (O, Si, Ti, Al, Fe, Mg, Ca, Na, K, H) merupakan 99 % penyusun kerak bumi.
Geokimia
03
Prinsip Dasar Eksplorasi Geokimia
Högfors-Rönnholmet al. Metagenomes and metatranscriptomes from boreal potential and actual acid sulfate soil materials. Sci Data 6, 207 (2019).
Eksplorasi geokimia berkonsentrasi terutama pada kelimpahan,distribusi, dan migrasi elemen bijih, atau elemen yang terkait eratdengan bijih, dengan tujuan mendeteksi endapan bijih.
Tujuan eksplorasi geokimia yang diaplikasikan untukpertambangan:1. Mencari logam pada bagian lain yang berdekatan pada
endapan yang sudah diketahui, menentukan sebaran,hubungan, dan endapan baru.
2. Menemukan endapan di daerah lain.3. Menentukan dan membatasi jalur/zona mineralisasi dan
mandala metalogenik.
05
Prinsip Dasar Eksplorasi GeokimiaEksplorasi geokimia didasarkan pada pengetahuan bahwa mineralisasi primer lebih banyak terjadidi sekitar endapan mineral dan sebaran sekunder dari unsur-unsur kimia sering terbentuk selamapelapukan dan erosi dari endapan.
Sebaran primer
Sebaran sekunder
Kenampakan alterasi dan kondisi zonasi yangmemiliki dimensi yang sama di sekitar badanbijih dan area di sekitar tambang.
Sisa-sisa mineralisasi bijih yang dapat ditemukandalam conto-conto batuan, tanah, vegetasi,sedimen, dan air yang diambil pada jarakbeberapa meter sampai puluhan kilometer darisumbernya. Zonasi geokimia dan material geologi yang diambil
untuk mendeteksi sebaran primer dan sekunder
06
Prinsip Dasar Eksplorasi GeokimiaDalam pengertian yang lebih sempit, eksplorasi geokimia adalah pengukuran secara sistematis satu ataulebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif, vegetasi, air atau gas untuk mendapatkananomali geokimia yaitu konsentrasi abnormal dari unsur tertentu yang kontras terhadap lingkungannya(background geokimia).
Eksplorasi geokimia terdiri dari dua metode
1. Metode yang menggunakan pola sebaranmekanis diterapkan pada mineral yang relatifstabil pada kondisi permukaan bumi (seperti:emas, platina, kasiterit, kromit, unsur tanahjarang).
2. Metode yang didasarkan pada pengenalanpola sebaran kimiawi.
07
Prinsip Dasar Eksplorasi GeokimiaUnsur Penunjuk (Indikator)
Dalam eksplorasi geokimia biasa dipilih unsur penunjuk atau unsur indikator, yaitu suatu unsur yang jumlahnyaatau pola penyebarannya dapat dipakai sebagai petunjuk adanya mineralisasi.
Unsur yang dipilih sebagai indikator bisaberupa:
• Unsur target, yaitu unsur yangmerupakan salah satu unsur yangdiharapkan dapat di eksploitasi(unsur yang diinginkan)
• Unsur pathfinder, unsur yangkurang ekonomis namunkelimpahan dan pola dispersinyalebih potensial daripada unsurtarget
08
Prinsip Dasar Eksplorasi GeokimiaContoh unsur target dan pathfinder dalam eksplorasi untuk beberapa asosiasi bijih
Asosiasi bijih Unsur target Unsur pathfinder
Porphyry copper Cu, Mo Zn, Au, Re, Ag, As, F
Sulfide ore complexes Zn, Cu, Ag, Au Hg, As, S (as SO,), Sb, Se, Cd, Ba, F, Bi
Precious metal veins Au, Ag As, Sb, Te, Mn, Hg, I, F, Bi, Co, Se, TI
Skarn deposits Mo, Zn, Cu B, Au, Ag, Fe, Be
Uranium (sandstone) U Se, Mo, V, Rn, He, Cu, Pb
Uranium (vein) U Cu, Bi, As, Co, Mo, Ni, Pb, F
Ultramafic orebodies Pt, Cr, Ni Cu, Co, Pd
Fluorspar veins F Y, Zn, Rh, Hg, Ba
09
Proses DispersiSebaran geokimia tidak terlepas dari daur geologi dan jenis-jenis bijih yang dihasilkan pada berbagaitingkatan dari daur tersebut.
Daur geologi, geokimia, dan terbentuknya endapan bijih
11
Proses DispersiDispersi GeokimiaDispersi geokimia adalah proses menyeluruh tentang transpor dan atau fraksinasi unsur-unsur padalingkungan primer maupun sekunder atau secara dapat disingkat sbb :
proses dimana atom dan partikel pindah dari suatu lokasi ke lokasi lain atau ke lingkungangeokimia baru
Jenis dispersi1. Dispersi primer adalah distribusi unsur yang dihasilkan dari proses pembentukan bijih pada
lingkungan geokimia primer, contohnya: Distribusi primer pada endapan hidrotermal berhubunganerat dengan alterasi.
2. Dispersi sekunder adalah remobilisasi unsur-unsur dari endapan bijih primer pada lingkungangeokimia sekunder.
Proses dispersi:1. Mekanis (contohnya injeksi magma, pergerakan pasir di sungai),2. Kimiawi (contohnya disolusi, difusi dan pengendapan/presipitasi dalam
larutan) dan 3. Biologi (penyerapan oleh akar dan mikro-organisme).
12
Proses Dispersi
Tahap
Lingkungan Geokimia
Dalam permukaan
Primer Difusi logam-logam ke dalambatuan samping (wallrock) sekitar endapan hidrotermalsaat pengendapan bijih
Presipitasi jejak logam-logam pada lantaisamudera dekat endapanvolkanogenik
Sekunder Difusi logam-logam dariendapan bijih yang sedangmengalami metamorfisme
Pelapukan endapan bijihsulfida
Contoh dispersi pada lingkungan dan tahapan yang berbeda
Contoh endapan uranium tipe ketidaksesuaian terkubr yang menunjukkan unsur-unsur yang terkait dengan dispersi primer dan dispersi sekunder Kurt Kyser,3 - Exploration for uranium,Uranium for Nuclear Power, 2016,
13
Pola Dispersi Unsur pada Badan Bijih1. Pola dispersi unsur pada endapan bijih yang
tersingkap di permukaan dan telah tererosi
2. Pola dispersi unsur pada endapan bijih yang
tidak tersingkap namun berada pada zonapelapukan
3. Pola dispersi unsur pada endapan bijih
berada di dekat zona pelapukan
4. Badan bijih terletak jauh di bawah zona
pelapukan
14
Dispersi SekunderRedistribusi unsur/logam kimia melalui proses yang terjadi di permukaan dan di dekat permukaandikenal sebagai dispersi geokimia sekunder.
Terdapat 3 (tiga) proses utamadalam disperse sekunder1. Dispersi klastis
Proses dimana partikel padadari materialbergerak/berpindah secara fisik
2. Dispersi hidromorficProses dimana material larutdalam air dan tertransportdalam larutan kimia
3. Dispersi biogenicProses dimana materialberpindah akibat aktifitasbiologi.
15
Dispersi Sekunder Hidromorfik
Dispersi hidromorfik dapat dibentuk oleh aliran air permukaan maupun airtanah. Unsur kimia dapatmencapai muka air tanah di suatu daerah. Selanjutnya dapat tetap dalam bentuk larutan atauterendapkan di bawah muka air.
17
Dispersi Sekunder Biogenik• Dispersi Sekunder Klastis
Bentuk dari dispersi ini bergantung pada ketersediaan unsur kimia di zona akar dari tumbuhanyang bersumber dari unsur kimia di tanah atau airtanah.Oleh karena itu bentuk dispersi biogenic bergantung pada bentuk/tipe dispersi lainnya.
18
Urutan Kegiatan Prospeksi Geokimia• Seleksi metode, unsur-unsur yang dicari, sensitivitas dan ketelitian yang diinginkan, serta pola
pengambilan conto (sampling).
• Kegiatan pendahuluan atau program pengambilan conto lapangan.
• Analisis conto.
• Melakukan statistik dan evaluasi geologi dari data.
• Konfirmasi anomali semu, sampling lanjutan, serta analisis dan evaluasi pada wilayah yang lebihkecil.
• Penyelidikan terhadap sasaran dengan suatu ketentuan untuk pengambilan conto ulang danpenambahan analisis dari conto-conto yang telah ada.
20
Sumber Conto dan Indikasi AnomaliNo. Sumber conto Penyebab anomali
1. Batuan • Konsentrasi sin-genetik
• Aureole batuan-dinding
• “Bocoran atau tirisan”
• Dispersi pos-mineralisasi
2. Tanah Akumulasi sisa
3. Lelehan es Sebaran
4. Sedimen sungai Sebaran
Akumulasi mineral berat
5. Sedimen danau Akumulasi
6. Air permukaan Sebaran
7. Airtanah Sebaran
8. Salju Akumulasi hidrokimia
9. Uap air Oksidasi dari bijih
Peluruhan radioaktif
10. Vegetasi Konsentrasi selektif
11. Air laut Sebaran primer
12. Sedimen laut Sebaran sekunder
21
Survei Geokimia
Metoda pada tahap reconaissance meliputi:
• Survei drainage: sampling sedimen dan air sungai, sedimen dan danau, airtanah dll.
• Survei endapan glasial: sampling till dll
• Survei batuan
• Survei tanah dengan kerapatan rendah (1 per 25 km). Pendekatan ini semakinpopuler .
Metode pada tahap lanjutan
• Spasi sampling yang lebih rapat dari satu atau dua
media di atas dan/atau:
• Survei stream bank (residual soil atau colluvium)
• Survei biogeokimia
• Survei soil gas atau lebih jarang lagi
• Survei geobotani
• Survei partikulet
• Survei mikroorganisme
22
Survei GeokimiaSurvei tanah
Warna tanah dan perbedaan komposisi tanah dapat merupakan indikatoryang penting untuk berbagai kandungan logam. Contohnya, tanah organikdan inorganik reaksinya akan berbeda terhadap logam (kandunganlogamnya berbeda). Dari kedua tipe ini dapat diharapkan perbedaan level background yang jelas.
• Sample tanah umumnya diambilpada horizon B, pada kedalaman30 - 50 cm atau mengikuti hasilSurvei orientasi.
• Untuk unsur tertentu seperti Ag dan Hg horizon A dapatmemberikan hasil yang lebih baik.
Penampang horizon lapisan tanah
23
Survei GeokimiaSurvei batuan
Sampling batuan geokimia harus mempertimbangkan lingkungan geologi dan tipe endapan mineral yang dicari. Survei batuan dapat dilakukan sendiri untuk mendeteksi kemungkinan dispersi primer yang berasosiasi denganbijih
Pengambilan sample batuan bisa dilakukan dengan chip sampling secara acak pada singkapan atau denganpemboran dengan pola grid (bor auger untuk kedalaman yang kecil, atau dengan rotary percussion untukdaerah yang overburdennya tebal). Sample batuan, yang diperoleh digerus dan diayak. Fraksi –80 meshdianalisis.
Kegiatan survei batuan
24
Survei GeokimiaSurvei sedimen fraksi halus (stream sediment)
Survei sedimen sungai aktif fraksi halus banyak digunakan untuk program penyelidikan pendahuluan, khususnyapada daerah yang medannya sulit. Di daerah tropis, pengambilan conto sedimen sungai dapat dilakukanbersamaan dengan pengamatan geologi dari float dan singkapan.
Survei sedimen fraksi halus Contoh lembar pengamatansurvei sedimen aktif sungai
Penyajian hasil survei sedimensungai
25
Survei GeokimiaSurvei air
Analisis air dari sungai, mata air, danau, rawa sumur, dan sumur bor, dapat dilakukan dalam prospeksi, tetapikesulitan analisis sehubungan dengan rendahnya konsentrasi, ditambah lagi fluktuasi yang cepat akibat variasimusim menghambat meluasnya penggunaan metode ini.
Airtanah bisa kontak dengan batuan dan melarutkan unsur-unsur dan terjadi kesetimbangan kimia yang eratkaitannya dengan kimia yang dikandung oleh akifer.
Label Hijau: tanpa preservasiLabel Biru: filter + preservasi NaOHLabel Ungu: preservasiLabel Kuning: preservasiLabel Merah: filter + preservasi HNO3Survei air
26
Survei GeokimiaSurvei biogekimia
Tumbuhan berasosiasi dengan mineralisasi endapan yang dapat diidentikasikandari: • Pemetaan dan distribusi tanaman secara alamiah.• Keberadaan tanaman indikasi• Perubahan morfologi dari tumbuhan
Untuk melakukan Survei biogeokimia, sedikitnya diperlukan 300 gram material dari tiap tanaman. Sample dapat divariasikan dengan spesies yang berbeda, tapimenggunakan satu spesies lebih praktis.
Survei biogeokimia yang dilakukan oleh mahasiswa Eksplorasi Prodi. Teknik Pertambangan ITB dan analisissampel daun di laboratorium
27
Survei GeokimiaSurvei gas
Pengambilan sample gas untuk mencari anomali unsur volatil di sekitar bijih.Saat ini perhatian difokuskan pada pendeteksian gas Rn dan Hg di sekitar berbagai endapan bijih. Pengambilan sampledapat dilakukan dekat permukaan, dalam tanah, atau dngan pesawat yang terbang rendah.
Keterbatasan metode ini adalah:• Konsentrasi gas yang diukur umumnya rendah• Sulit menentukan lokasi anomali yang akurat• Peka terhadap kondisi cuaca• Memelukan endapan bijih yang mengandung Hg yang cukup
Survei gas yang dilakukan oleh mahasiswa Eksplorasi Prodi. Teknik Pertambangan ITB
28
Penyajian dan Analisis DataSecara umum penyajian hasil analisis disajikan dalam bentuk:
• peta data mentah,
• peta nilai anomali dengan menggunakan pola yang berbeda, peta dari background geokimialokal.
Cu
Pb
Zn
Co
Ni
Mn
Li
KCr
Fe
-1
-0.75
-0.5
-0.25
0
0.25
0.5
0.75
1
-1 -0.75 -0.5 -0.25 0 0.25 0.5 0.75 1
F2
(2
3.1
8 %
)
F1 (36.69 %)
Variables (axes F1 and F2: 59.86 %)
Cu
Pb
Zn
Co
Ni
Mn
Li
K
Cr
Fe
-1
-0.75
-0.5
-0.25
0
0.25
0.5
0.75
1
-1 -0.75 -0.5 -0.25 0 0.25 0.5 0.75 1
F3
(1
3.0
8 %
)
F2 (23.18 %)
Variables (axes F2 and F3: 36.26 %)
Principal Component Analysis (PCA)
0
5
10
15
20
25
30
0 1 2 3 4 5 6
Fre
quency
Content (Ln ppm)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
0 1 2 3 4 5 6
Fre
quency
Content (Ln ppm)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
2 3 4 5 6 7
Fre
quency
Content (Ln ppm)
0
1
2
3
4
5
6
0 1 2 3 4 5 6
Expecte
d n
orm
al valu
e
Observed value
1
2
3
4
5
1 2 3 4 5
Expecte
d n
orm
al valu
e
Observed value
2
3
4
5
6
7
2 3 4 5 6 7
Expecte
d n
orm
al valu
e
Observed value
Cu Pb Zn
Cu Pb Zn
29
Penyajian dan Analisis Data
Rantau Kelayang
Cu, Au
Ngaol
Cu, Au
Sengering
Cu
Lontar
Au
Cu Pb
Zn
Peta distribusi sebaran unsur hasil analisis stream sedimen
Peta distribusi interpretasi daerah kadar rendah, sedang, dan tinggi hasil menggunakan model Concentration-Area (C-A)
30