Sindrom Down New

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    1/21

    SINDROM DOWN

    A. PENDAHULUAN

    Nama Sindrom Down berasal dari nama seorang dokter yang

    pertama kali melaporkan kasus hambatan tumbuh kembang psikomotorik

    dan berakibat gangguan mental pada tahun 1866. Dokter tersebut adalah

    dr. John Langdon Down dari Inggris. Sebelumnya, kelainan genetika ini

    disebut sebagai Mongolismus!, sebab memang penderitanya memiliki "iri

    #isik menyerupai ras $ongoloid. %arena berbau rasialis maka nama ini

    diganti men&adi Down Sindrom. 'erlebih setelah tahun 1()( diketahui

    bahwa kelainan genetika ini dapat ter&adi pada ras mana sa&a tanpa

    membedakan &enis kelamin.1*

    Se&ak bayi baru lahir atau neonatus, sindom Down bisa dideteksi.

    +ahkan kema&uan teknologi memungkinkan dilakukannya amniosintesis,

    yaitu pengambilan "airan kandungan untuk diperiksa keadaan kromosom

    &anin bayinya. 1*

    B. DEFINISISindrom Down merupakan kelainan genetik yang dikenal sebagai

    trisomi *1, karena indiidu yang mendapat sindrom Down memiliki

    kelebihan satu kromosom. $ereka memiliki tiga kromosom *1 dimana

    orang normal hanya mempunyai dua sa&a. %elebihan kromosom ini akan

    megubah keseimbangan genetik tubuh dan mengakibatkan perubahan

    karakteristik #isik dan kemampuan intelektual, serta gangguan dalam

    #ungsi #isiologi tubuh.1,-, 1*

    'erdapat tiga tipe sindrom Down yaitu trisomi *1 reguler,

    translokasi, dan mosaik. 'ipe pertama adalah trisomi *1 reguler. %esemua

    sel dalam tubuh akan mempunyai tiga kromosom *1. Sembilan puluh

    empat persen dari semua kasus sindrom Down adalah dari tipe ini.1-

    'ipe yang kedua adalah translokasi. ada tipe ini, kromosom *1

    akan berkombinasi dengan kromosom yang lain. Seringnya salah satu

    orang tua yang men&adi karier kromosom yang translokasi ini tidak

    1

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    2/21

    menun&ukkan karakter penderita sindrom Down. 'ipe ini merupakan /0

    dari total kasus.1-

    'ipe ketiga adalah mosaik. +agi tipe ini, hanya sel yang tertentu

    sa&a yang mempunyai kelebihan kromosom *1. Dua persen adalah

    penderita tipe mosai" ini dan biasanya si penderita lebih ringan.1-

    Gambar 1. Susunan kromosom penderita sindrom Down wanita2. 1-

    C. MANIFESTASI KLINIK

    3e&ala yang mun"ul akibat sindrom Down dapat berariasi, antara lain4

    12 enderita dengan tanda khas sangat mudah dikenali dengan adanya

    penampilan #isik yang menon&ol berupa bentuk kepala yang relatie

    ke"il dari normal microcefal2 dengan bagian anteroposterior kepala

    mendatar. %epala biasanya lebih ke"il dan agak lebar dari bagian

    depan ke belakang.1*

    *2 enderita sindrom Down mempunyai paras muka yang hampir sama

    seperti muka orang $ongol. ada bagian wa&ah biasanya tampak sela

    hidung yang datar. Jarak diantara * mata &auh dan berlebihan kulit

    disudut dalam. 5kuran mulut ke"il dan ukuran lidah yang besar

    menyebabkan lidah selalu ter&ulur makroglossi2. ertumbuhan gigi

    lambat dan tidak teratur. Letak telinga lebih rendah.1*

    2

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    3/21

    Gambar 2. erbandingan ukuran kepala normal dengan mikro"e#al padaanak.

    'andatanda yang mun"ul akibat Down sindrom dapat berariasi

    mulai dari yang tidak tampak sama sekali, tampak minimal sampai mun"ul

    tanda yang khas. 'anda yang paling khas pada anak yang menderita Down

    sindrom adalah adanya keterbelakangan perkembangan #isik dan mental

    pada anak. enderita Down sindrom sangat mudah dikenali dengan adanya

    penampilan #isik yang menon&ol berupa bentuk kepala yang relati# ke"il

    dari normal microchephaly2 dengan bagian anteroposterior2 kepala

    mendatar. ada bagian wa&ah biasanya tampak pangkal hidung yang datar,

    mulut yang menge"il dan lidah yang menon&ol keluar macroglossia2.

    Seringkali mata men&adi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk

    lipatan epicanthal folds2. 1*

    3

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    4/21

    Gambar 3. +ayi dengan sindrom Down. 'ampak bilateral epi"anthal #olds,

    &arak antara kedua mata &auh, pangkal hidung yang mendatar, mulut yang ke"il

    dan lidah yang menon&ol keluar, letak telinga rendah.

    'anda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek

    termasuk ruas &ari&arinya serta &arak antara &ari pertama dan kedua baik

    pada tangan maupun kaki melebar. Sementara itu lapisan kulit biasanya

    tampak keriput dermatoglyphics2. %elainan kromosom ini &uga bisa

    menyebakan gangguan atau bahkan kerusakan pada sistem organ yang

    lain.1*

    Gambar 4. 3aris simian pada penderita sindrom Down.

    4

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    5/21

    Gambar 5. Jarak antara &ari pertama dan kedua melebar pada pasien

    dengan sindrom Down.

    ada sistem pen"ernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan pada

    esophagus esophageal atresia2 atau duodenum duodenal atresia2.

    7pabila anak sudah mengalami sumbatan pada organorgan tersebut

    biasanya akan diikuti muntahmuntah. ada bayi baru lahir kelainan dapat

    berupa Congenital Heart Disease. %elainan ini yang biasanya berakibat

    #atal di mana bayi dapat meninggal dengan "epat. 1*

    D. FAKTOR RISIKO

    isiko untuk mendapatkan bayi dengan sindrom Down didapatkan

    meningkat dengan bertambahnya usia ibu saat hamil, khususnya bagi

    wanita yang hamil pada usia diatas -) tahun. 9alau bagaimanapun, wanita

    yang hamil pada usia muda tidak bebas terhadap risiko mendapat bayi

    dengan sindrom Down.

    :arus diingatkan bahwa kemungkinan mendapat bayi dengan sindrom

    Down lebih tinggi &ika wanita yang hamil pernah mendapat bayi dengan

    sindrom Down, atau &ika adanya anggota keluarga yang terdekat yang

    5

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    6/21

    pernah mendapat kondisi yang sama. 9alau bagaimanapun kebanyakan

    kasus yang ditemukan didapatkan ibu dan bapaknya normal.

    Tab! 1. :ubungan usia maternal dengan risiko sindrom Down dan

    aneuploidy lainnya pada midtrimester dan term.1

    E. SKRINING

    'erdapat dua tipe u&i yang dapat dilakukan untuk mendeteksi bayi

    sindrom Down. ertama adalah u&i skrining yang terdiri daripada blood

    test dan;atau sonogram. 5&i kedua adalah u&i diagnostik yang dapat

    memberi hasil pasti apakah bayi yang dikandung menderita sindrom Down

    atau tidak.1,-,/,),6,

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    7/21

    ketebalan N' sendiri bukanlah kelainan &anin, melainkan merupakan

    penanda terhadap peningkatan risiko. Sekitar sepertiga dari &anin

    dengan peningkatan ketebalan N' akan memiliki kelainan kromosom,

    hampir setengah dari sepertiga tersebut adalah sindrom Down.1,),6,

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    8/21

    .

    isiko ditun&ukkan oleh ketebalan N' meningkat merupakan

    hasil independen dari analisa serum, dan menggabungkan N'

    dengan nilai analisa serum memberikan hasil sangat meningkat

    dalam deteksi aneuploidi. Dengan demikian, N' umumnya

    digunakan sebagai penanda terisolasi hanya di skrining untuk

    kehamilan multi#etal, di mana skrining serum tidak akurat atau

    mungkin tidak tersedia. enge"ualian adalah bahwa &ika pengukuran

    N' meningkat men&adi - sampai / mm, maka risiko aneuploidi

    tidak mungkin dinormalisasi menggunakan penilaian analit serum,

    dan pemeriksaan inasi# harus ditawarkan.1,),6,

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    9/21

    Gambar $. 3ambar USG janin sindrom Down menunjukkan

    tulang hidung tampilan sagital a! dan tampilan koronal

    "!#

    c) $chogenic fetal bowel

    $chogenic fetal bowel telah dideskripsikan sebagai arian

    normal dan ter&adi pada kasus kematian &anin dapat pula mun"ul pada

    beberapa &enis abnormalitas, termasuk ileus me"onium, #ibrosis kistik,

    abnormalitas kromosom khususnya sindrom Down2, pertumbuhan

    &anin terhambat, dan in#eksi intrauterine. ada abnormalitas

    kromosom, tidak ada pen&elasan mengenai temuan patologis dalam

    beberapa kasus yang dilaporkan. Namun terdapat hipotesis bahwa

    penurunan motilitas usus, peningkatan absorpsi air dari me"onium, dan

    selan&utnya ter&adi inspissation dan kalsi#ikasi me"onium yang

    kemudian menyebabkan peningkatan e"hogenisitas sonogra#i.1,*,(

    Gambar %. ?"hogeni" #etal bowel*

    $

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    10/21

    Gambar 1&. otongan transersal abdomen &anin menampakkan echogenic

    bowel %eb). 7rea peningkatan e"hogenisitas terbatas di daerah ke"il di

    abdomen, kesan hanya bagian dari usus yang terkena pada &anin ini.(

    d) &yelectasis fetal

    Sekitar *0 &anin dengan sindrom Down ditemukan isolated

    pyelectasis. yele"tasis ialah dilatasi pelis renalis dimana

    diameter renal pelis yang diukur se"ara anteroposterior lebih atau

    sama dengan / mm, pada &anin usia gestasi 1) hingga *@ mingguA

    diameter anteroposterior lebih atau sama dengan ) mm pada &anin

    usia *@ hingga -@ mingguA dan diameter anteroposterior lebih atau

    sama dengan < mm pada &anin usia -@ hingga /@ minggu. ada

    pemeriksaan ultrasonogra#i memberi gambaran ruang hypoe"hoi"

    berbentuksphericalatau ellipticaldi dalam pelis renalis. 1,*

    Gambar 11 .Janin dengan

    pyele"tasis bilateral ringan1

    1%

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    11/21

    e) $chogenic intracardial focus

    $chogenic intracardiac focus ialah gambaran e"hogeni"

    yang berada di dalam &antung yang mana ke"erahan sonogra#inya

    setara dengan tulang. $chogenic intracardiac focusmenun&ukkan

    mikrokalsi#ikasi dan #ibrosis muskulus papillaris atau "hordae.

    %elainan tersebut tidak dikaitkan dengan dis#ungsi miokardium

    atau anomali struktural &antung. 1

    f) ?kstremitas

    Bemur dan humerus yang

    sedikit lebih pendek pada &aninsindrom Down, meskipun rasio pan&ang #emur ke lingkar perut BL

    ; 7C2 umumnya dalam kisaran normal pada trimester kedua.

    Bemur dianggap pendek untuk skrining sindrom Down &ika

    pengukuran E (@ persen dari yang diharapkan. an&ang #emur yang

    diharapkan berkorelasi dengan pengkuruan diameter biparietal.

    $eskipun temuan ini dapat diidenti#ikasi pada sekitar / persen dari

    &anin, sensitiitas mungkin berbeda dengan etnis. Sebagai temuan

    terisolasi dalam kehamilan berisiko rendah, itu umumnya tidak

    dianggap menimbulkan risiko "ukup besar untuk men&amin

    modi#ikasi konseling. Demikian pula, humerus memendek men&adi

    E 8( persen dari yang diharapkan, berdasarkan diameter biparietal

    diberikan, &uga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk

    sindrom Down.1,*

    11

    Gambar 12 .$chogenic intracardial focussoliter

    panah2 dalam entrikel kiri. 1

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    12/21

    Gambar 13. ?2 Clinodactyly, hypoplasia palanF tengah &ari ke )

    membentuk kuratura ke dalam. B2 Sandalgap!1

    Gambar 14 . Clinodactyly'

    ada sindrom Down &uga ditemukan clinodactyly yaitu

    hypoplasia atau tidak adanya phalanF tengah pada &ari kelima

    tangan, sehingga &ari kelima membentuk kuratura kearah

    medial. Selain itu, &uga ditemukan Sandal gap( yaitu

    melebarnya &arak antara &ari pertama dan &ari kedua kaki.*

    '. 5&i serum maternal

    12

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    13/21

    :asil u&i sonogram akan dibandingkan dengan u&i serum maternal.

    Darah ibu diperiksa kombinasi dari berbagai marker4 alpha#etoprotein

    7B2, un"on&ugated estriol u?-2, dan human "horioni" gonadotropin

    hC32 membuat tes standar, yang dikenal bersama sebagai tripel tes!.

    'es ini merupakan independen pengukuran, dan ketika dibawa

    bersamasama dengan usia ibu, dapat menghitung risiko memiliki bayi

    dengan sindrom Down. 'ripel tes dapat mendeteksi 61 hingga

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    14/21

    memiliki proporsi kromosom *1 nya lebih besar. 'eknologi ini

    disebut &uga sebagai NonInasie renatal 'esting.1,-

    d2 7lpha#etoprotein merupakan glikoprotein yang disintesis oleh

    yolk sa" &anin dan kemudian oleh traktus gastrointestinal dan hati

    &anin. ada sindrom Down, 7B menurun dalam darah maternal,

    sekitar *.@ dari nilai ratarata.1

    e2 ?striol adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta, hepar &anin

    dan kelen&ar adrenal. %adar estriol maternal menurun dalamsindrom Down sekitar H@.*) dari nilai ratarata. 1

    Tr'm()r *r)ama engukuran Nu"hal 'ranslusensi N'2

    Serum analisa GhC3 dan 772

    Tr'm()r +,-a 7B

    Serum maternal4 ?striol

    Cell Bree Betal DN7

    Sonogra#i4 echogenic intracardiac

    focus, echogenic fetal bowel, nasal

    bone absence or hypoplasia, renal

    pel*is dilation %mild), clinodactyly,

    short femur, short humerus, -Sandal

    gap( antara &ari kaki pertama dan

    kedua.

    Tab! 2. Skrining pada &anin dengan sindrom Down

    F. UI DIAGNOSTIK

    'erdapat beberapa u&i diagnostik yang boleh dilakukan untuk

    mendeteksi sindrom Down. 5&i diagnostik ini merupakan pemeriksaan

    14

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    15/21

    inasi# yang dilakukan dengan indikasi pada ibu yang hamil dengan usia

    yang tidak lagi muda, adanya hasil skrining aneuploidy abnormal, dan;atau

    hasil skiring sonogram yang menun&ukkan kelainan &anin. 1

    12 7mniosintesis

    Dilakukan dengan mengambil sampel "airan amnion yang

    kemudian diu&i untuk menganalisa kromosom &anin. Sebuah &arum

    dimasukkan melalui dinding perut ibu ke dalam rahim,

    menggunakan 5S3 untuk memandu &arum. Sel dan protein dalam

    "airan amnion diperiksa di laboratorium untuk mengu&i kelainan

    spesi#ik pada &anin. 1,*

    Gambar 15. 7mniosintesis

    rosedur dilakukan di bawah pedoman ultrasonogra#i dengan

    memasukkan &arum &enis spiral ukuran *@ sampai ** se"ara

    transabdominal untuk mengaspirasi "airan amnion sebanyak )

    sampai *@ ml sambil menghindari plasenta, tali pusat dan &anin.

    :asil aspirasi awal yang berisi 1 atau * ml "airan dibuang untuk

    memperke"il kemungkinan kontaminasi sel ibu dan kemudian

    setelah terkumpul kira kira *@ ml "airan &arum dikeluarkan.

    Setelah sampel diambil, "airan disentri#us. Supernatannya dapat

    digunakan untuk analisis 7B atau biokimia tertentuA sedangkan

    pellemya digunakan untuk analisis kromosom dan analisis DN7.1,*

    15

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    16/21

    Gambar 1". Lokasi u&ung &arum dalam kantung amnion saat

    amniosintesis. erhatikan karakteristik e"ho leel tinggi dan bayangan

    akustik posterior yang diproduksi dari u&ung &arum.*

    emeriksaan ini dilakukan pada antara kehamilan 16 dan *@

    minggu. *7mniosentesis tidak dian&urkan sebelum minggu ke1/

    kehamilan karena risiko komplikasi lebih tinggi dan kehilangan

    kehamilan.Cairan amnion mengandung sel sel yang dikeluarkan

    oleh &anin. 'ingkat keakuratan pemeriksaan kromosom men"apai

    lebih dari ((0. Dibutuhkan sekitar * minggu untuk menentukan

    apakah &anin sindrom Down atau tidak.1,*

    isiko amnionsintesis antara lain dapat ter&adi in#eksi dan

    abortus. Data menun&ukkan 1 dari 1,6@@ wanita mengalami abortus

    setelah dilakukan amnionsintesis. 5ntuk itu, tidak disarankan

    untuk mengulang tindakan amnionsintesis. * 7da sedikit

    peningkatan risiko keguguran4 tingkat normal saat ini keguguran

    kehamilan adalah * sampai -0, dan amniosentesis meningkatkan

    risiko oleh tambahan 1 ; * sampai 10. 1,*

    *2 Chorionic *illus samplingCS2

    Dilakukan dengan mengambil sampel &aringan dari plasenta

    &uga disebut lapisan "horioni"2. Sampel tersebut akan diu&i untuk

    melihat kromosom &anin. 'eknik ini dilakukan pada kehamilan

    minggu ke( hingga ke1/. 7da dua metode yang bisa digunakan

    16

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    17/21

    dalam melakukan CS, yaitu transabdominal dan trans"eri"al.

    ada transabdominal, sebuah &arum akan ditusukkan ke dalam

    perut ke arah rahim untuk mengambil sedikit &aringan dari

    "horioni" illi, sedangkan pada trans"eri"al,sebuah kateter akan

    dimasukkan melalui agina sampai ke rahim dekat tempat plasenta

    terbentuk. CS biasanya dilakukan se"ara transabdominal, tapi

    pada kasus dimana plasenta terletak di posterior atau uterus

    retroersi, strategi yang digunakan ialah meminta wanita tersebut

    untuk mengisi dan mengosongkan kandung kemihnya atau

    menunggu beberapa minggu kemudian, tapi &ika dengan "ara

    tersebut masih belum berhasil, alternatie lainnya ialah dengan

    CS trans"eri"al. CS memang mampu memberikan hasil yang

    akurat dan "epat ketimbang amnio"entesis. Namun CS &uga

    memberikan risiko keguguran lebih tinggi. esiko keguguran

    adalah 1 per 1@@ kehamilan.1,*

    Gambar 1#. Chorioni" illus sampling CS2 transabdominal

    17

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    18/21

    Gambar 1$ . CS transabdominal. otongan longitudinal pada &anin usia 1*minggu menun&ukkan u&ung &arum dalam posterior plasenta.*

    Gambar 1%. Chorioni" illus sampling CS2 transa"eri"al

    -2 Cordocentesis

    'eknik ini disebut &uga sebagai &ercutaneus mbilical /lood

    Sampling 5+S2. 'eknik dimana darah dari umbili"us diambil

    dan diu&i untuk melihat kromosom &anin. 'eknik dilakukan pada

    kehamilan diatas 18 minggu. 'es ini dilakukan sekiranya teknik

    tidak berhasil memberikan hasil yang &elas. esiko keguguran

    lebih tinggi.1,*

    18

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    19/21

    Gambar 2& . Cordosintesis. anah ke"il mengidenti#ikasikan lintasan

    &arum melewati plasenta ke dalam umbili"us dekat dengan insersinya.*

    G. PERAWATAN

    +ayi sindrom Down dapat disusui. +ayi yang diberi 7SI lebih

    &arang mengalami in#eksi saluran napas atas dan bawah, ke&adian otitis

    media, serta penyakit atopi dan alergi saluran pernapasan. 7SI &uga

    meningkatkan perkembangan motorik oral, yang merupakan dasar dari

    proses bi"ara.1*

    $asalah menghisap akibat hipotonia atau de#ek &antung dapat

    menyulitkan proses menyusui pada awalnya, terutama pada bayi

    prematur. ada situasi ini, ibu dapat memberikan 7SI yang diperah.

    Setelah beberapa minggu kemampuan menghisap bayi umumnya akan

    membaik dan bayi dapat dirawat dengan e#ekti#, &ika bayi yang diberi

    7SI tidak mengalami penambahan berat badan yang "ukup, pemberian

    susu #ormula tambahan atau 7SI perahan harus dipertimbangkan.

    1*

    H. E/ALUASI PERTUMBUHAN

    arameter pertumbuhan harus diplot pada setiap kun&ungan

    dengan kura pertumbuhan standard dan khusus untuk sindrom Down.

    Setiap penurunan persentil pertumbuhan harus di"ari

    penyebabnya. De#ek &antung yang tidak terdiagnosis umumnya

    merupakan penyebab tersering ter&adinya gagal tumbuh pada bayi

    dengan sindrom Down. Leukemia &uga harus dipertimbangkan sebagai

    salah satu penyebab. ada keadaan dimana pertambahan berat badan

    1$

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    20/21

    tidak dapat di&elaskan penyebabnya perlu dilakukan ealuasi kea rah

    hipotiroidisme.1*

    I. PEMELIHARAAN KESEHATAN

    Imunisasi yang baik sangat penting karena anomali struktural

    membuat bayi dengan sindrom Down rentan terhadap in#eksi saluran

    napas atas serta telinga, hidung, dan tenggorokan. Semua bayi dengan

    sindrom Down harus mendapat imunisasi dasar dan imunisasi ulangan

    yang direkomendasikan.1*

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Cunningham B. 3ary, et al. 9illiams Kbstetri"s ?d */th4 )

  • 7/26/2019 Sindrom Down New

    21/21

    (. Si"kler 3. %imberly, et al. ?"hogeni" Betal +owel and Cal"i#ied

    $e"onium in a Betus with 'risomy *1. J 5ltrasound $ed

    1((8Aol.1