Sindrom Sjogren

Embed Size (px)

Citation preview

Sindrom Sjogren

Sindrom Sjgren adalah sebuah kelainan otoimun di mana sel imu n menyerang dan menghancurkan kelenjar eksokrin yang memproduksi air mata dan liur. Sindrom ini dinamakan dari seorang ahli penyakit mata Henrik Sjgren (1899-1986) dari Swedia, yang pertama kali memaparkan penyakit ini. Sindrom Sjgren selalu dihubungkan dengan kelainan rheumatik seperti arthritis rheumatoid, dan terdapat faktor rheumatoid positif pada 90 persen dari jumlah kasus. Gejala-gejala utama pada sindrom ini adalah kekeringan mulut dan mata. Lainnya, sindrom Sjgren juga dapat menyebabkan kekeringan pada kulit, hidung, dan vagina. Sindrom ini juga dapat mempengaruhi organ lainnya seperti ginjal, pembuluh darah, paru-paru, hati, pankreas, dan otak. Sembilan dari sepuluh pasien Sjgren adalah wanita dan usia rata-rata pada akhir 40-an. Selebihnya penyakit ini dapat timbul pada pria dan wanita segala umur. Diagnosis Penetapan diagnosis sindrom Sjgren cukup sulit dengan gejala-gejala yang bervariasi. Kombinasi beberapa tes dapat membantu untuk menetapkan sindrom Sjgren. Tes darah dapat membantu untuk menentukan apakah pasien memiliki tingkat antibodi tinggi yang dapat menandakan penyakitnya, seperti antibodi anti-nuklear (ANA, Anti-nuclear Antibody) dan faktor rheumatoid. Keduanya berkaitan dengan tanda penyakit otoimun. Pola ANA pada sindrom Sjgren tipikal adalah SSA/Ro dan SSB/La. SSB/La memiliki keunggulan yakni lebih spesifik, sedangkan SSA/Ro dapat dihubungkan dengan penyakit otoimun lainnya, namun sering menandakan sindrom Sjgren. (Franceschini dan Cavazzana I, 2005) Tes Schirmer dapat mengukur produksi dari air mata, dengan menggunakan sebuah lembar strip kertas penyaring yang diletakkan pada bawah kelopak mata selama lima menit. Kemudian dilakukan pengukuran jumlah pembasahaan kertas dengan penggaris. Sebuah lampu pemeriksaan dapat digunakan untuk menentukan tingkat kekeringan pada permukaan mata. Fungsi kelenjar liur dapat diuji dengan pengumpulan air liur dan menentukan jumlah

produksinya. Sebuah tindakan biopsi bibir dapat menentukan apakah terdapat pengumpulan limfosit pada kelenjar liur, dan merusak kelenjar-kelenjar karena reaksi radang. Sebuah tindakan prosedur radiologis dapat digunakan untuk mendiagnosis sindrom Sjgren. Kontras disuntikkan ke duktus Stensen (misalnya, duktus parotis). Adanya genangan kontras pada kelenjar dapat menandakan sindrom Sjgren.

Kriteria Klasifikasi Berikut adalah kriteria klasifikasi yang direvisi untuk sindrom Sjgren[1] 1. Gejala pada mata: sebuah respon positif pada paling tidak salah satu keadaan di bawah ini:

1. Apakah Anda mengalami masalah kekeringan mata selama lebih dari 3 bulan? 2. Apakah Anda mengalami rasa berulang seperti terdapat pasir atau kerikil pada mata? 3. Apakah Anda menggunakan obat pengganti air mata lebih dari 3 kali sehari?

2. Gejala pada mulut: sebuah respon positif pada paling tidak salah satu keadaan di bawah ini:

1. Apakah Anda mengalami perasaan mulut kering setiap harinya selama lebih dari 3 bulan? 2. Apakah Anda mengalami pembengkakan kelenjar liur? 3. Apakah Anda selalu minum untuk membantu menelan makanan kering?

3. Tanda pada mata - bukti pada mata akan sah bila terdapat hasil positif terhadap paling tidak satu tes di bawah ini:

1. Tes Schirmer, dilakukan tanpa pembiusan (