50
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saluran pencernaan adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang memegang peranan menerima makanan dari luar, mencerna, dan menyerap bahan yang dapat diserap dan mengeluarkan sisa- sisa pencernaan. Sistem ini meliputi alat-alat tubuh mulai dari mulut sampai anus. Dalam makalah ini, akan dibahas struktur dari system pencernaan yang meliputi struktur anatomi maupun histology, fungsi masing – masing organ system pencernaan tersebut, mekanisme pencernaan, enzim – enzim yang berperan dalam system pencernaan dan faktor – faktor penyebab terjadinya gangguan pencernaan itu sendiri. 1.2 TUJUAN Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : a) Agar dapat mengetahui system pencernaan pada tubuh manusia baik struktur maupun fungsinya b) Agar dapat mengetahui mekanisme dari system pencernaan itu sendiri c) Agar dapat mengetahui faktor-faktor yang gangguan system pencernaan tersebut 1

sistem digestiv

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGSaluran pencernaan adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang memegang peranan menerima makanan dari luar, mencerna, dan menyerap bahan yang dapat diserap dan mengeluarkan sisa-sisa pencernaan. Sistem ini meliputi alat-alat tubuh mulai dari mulut sampai anus.Dalam makalah ini, akan dibahas struktur dari system pencernaan yang meliputi struktur anatomi maupun histology, fungsi masing masing organ system pencernaan tersebut, mekanisme pencernaan, enzim enzim yang berperan dalam system pencernaan dan faktor faktor penyebab terjadinya gangguan pencernaan itu sendiri.

1.2 TUJUAN Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :a) Agar dapat mengetahui system pencernaan pada tubuh manusia baik struktur maupun fungsinyab) Agar dapat mengetahui mekanisme dari system pencernaan itu sendiric) Agar dapat mengetahui faktor-faktor yang gangguan system pencernaan tersebut

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 SISTEM PENCERNAANSistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut : Menerima makanan Memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan) Menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah Membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

2.2 STRUKTURA. Struktur Makroskopis

Gambar : Organ Pencernaana) Mulut (Oris)Mulut merupakan jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ aksesori yang bersifat dalam proses awal pencernaan.Secara umum terdiri dari 2 bagian yaitu :1) Bagian luar (vestibula) yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi2) Bagian rongga mulut ( bagian dalam) yaitu rongga yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung dengan faring.Selaput lender mulut ditutupi ephitelium yang berlapis-lapis, dibawahnya terletak kelenjar-kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput ini kaya akan pembuluh darah juga memuat banyak ujung saraf asesoris. Di sebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan di sebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir mukosa.Ada beberapa bagian yang perlu diketahui :1) Palatum Palatum durum yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dari sebelah depan tulang maksilaris Palatum molle terletak dibelakang yang merupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak, terdiri dari jaringan fibrosa dan selaput lender

2) Rongga mulut Gigi Terdapat gigi (anterior) tugasnya memotong yang sangat kuat dan gigi posterior tugasnya menggiling. Pada umumnya otot-otot pengunyah di persarafi oleh cabang motorik dari saraf cranial ke 5. Dan proses mengunyah di control oleh nucleus dalam batang otak. Perangsangan formasio retikularis dekat pusat batang otak untuk pengecapan dapat menimbulakan pergerakan mengunyah secara ritmis dan kontinu. Mengunyah makanan bersifat penting untuk pencernaan semua makanan, terutama untuk sebagian besar buah dan sayur-sayuran mentah karena zat ini mempunyai membrane selulosa yang tidak dapat dicerna diantara bagian-bagian zat nutrisi yang harus di uraikan sebelum dapat digunakan.Manusia memiliki susunan gigi primer dan sekunder :4 Gigi primer, dimulai dari tuang diantara dua gigi depan yang terdiri dari 2 gigi seri, 1 taring, 3 geraham dan untu total keseluruhan 20 gigi Gigi sekunder, terdiri dari 2 gig seri, 1 taring, 2 premoral dan 3 geraham utuk total keseluruhan 32 buah.Juga gigi ada 2 macam yaitu ; Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buahFungsi gigi adalah dalam proses matrikasi (pengunyahan). Makanan yang masuk kedalam mulut di potong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus makanan yang dapat ditelan. LidahIndera pengecap terdiri dari kurang lebih 50 sel-sel epitel bebrapa diantaranya disebut sel sustentakular dan yang lainnya di sebut sel pengecap. Lidah berfungsi untuk menggerakan makan saat dikunyah atau ditelan. Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi selaput lendir. Dibagian pangkal lidah terdapat epiglottis berfungsi untuk menutup jalan nafas pada waktu menelan supaya makanan tidak masuk kejalan nafas. Kerja otot dapat di gerakkan 3 bagian : Radiks lingua = pangkal lidah Dorsum lingua = punggung lidah Apek lingua = ujung lidahPada lidah terdapat indera peraba dan perasa : Asin dibagian lateral lidah Manis dibagian ujung dan anterior lidah Asam dibagian lateral lidah Pahit dibagian belakang lidah

Kelenjar ludahYaitu kelenjar yang memiliki duktus yaitu duktus duktus wartoni dan duktus stensoni. Kelenjar ini mensekresikan saliva kedalam rongga oral di hasilkan di dalam rongga mulut dipersarafi oleh saraf tak sadar. Kelenjar parotis, letaknya dibawah depan dari telinga diantara proses mastoid kiri dan kanan mandibularis pada duktus stensoni. Kelenjar submaksilaris terletak dibawah fongga mulut bagian belakang, dukts wartoni Kelenjar sublingualis, dibawah selaput lendir, bermuara di dasar raongga mulut.

Fungsi saliva : Memudahkan makan utnuk dikunyah oleh gigi dan dibentuk menjado bolus Mempertahankan bagian mulut dan lidah agar tetap lembab, sehingga memudahkan lidah bergerak utnuk bericara Mengandung ptyalin dan amylase, suatu enzyme yang dapat mengubah zat tepung menjadi maltose polisakarida Seperti zat buangan seperti asam urat dan urea serta obat, virus, dan logam, disekresi kedalam saliva Sebagai zat anti bakteri dan anti body yang berfungsi untuk memberikan rongga oral dan membantu memelihara kesehatan oral serta mencegah kerusakan gigi.

Kendali syaraf pada salivaAliran saliva dapt dipicu oleh oleh stimulus psikis (pikiran dan makanan), mekanis atau kimiawi. Stimulus dibawa melalui syaraf eferen mekaui syaraf cranial 5,7,9,10 menuju medulla. Semua kelenjar saliva di persyarafi serabut simpati dan para simpatis. Kandungan saliva Terdiri dari sekresi serosa 98% air da mengandung amylase serta ion. Juga sekresi mucus yang lebih kental dan lebih sedikit mengandung glikoprotein

Gambar : Mulut

b) Faring Faring merupakan saluran yang memiliki panjang sekitar 1 cm yang menghubungkan nasal dan rongga mulut kepada laring. Faring dibagi menjadi 3 bagian yaitu nashoparing, oroparing, laringoparing.3,8,9 Gambar : Faring

Nasoparhing terdapat 2 struktur yaitu saluran yang menghubungkan tuba eustachius dan tuba audithory yang menghubungkan nashoparing dengan telinga bagian tengah. Oropharing yaitu bagian tengah pharing antara palatum lunak dan tulang hyoid. Pada bagian ini traktus respiratory dan traktus digestif menyilang dimana oropharing merupakan bagian kedua saluran ini. Laryngoparing merupakan posisi terendah dari pharing. Pada bagian ini system respirasi menjadi terpisah dari system digestive. Makan masuk kebagian belakang eshopagus dan udara masuk ke laring. Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan didalam lengkung faring terdapat tonsil. Makanan melalui epiglottis lateral melalui resus reformis masuk ke eshofagus tanpa membahayakan jalan udara. Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara, pada waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot mulut dan lidah berkontraksi secara bersaman.Lapisan ototnya terdiri atas :7-9 M. konstriktor faringeus superior M. konstriktor faringeus media M. konstriktor faringeus inferior Otot-otot konstriktor ini menggelilingi faring dan interdigitatum di posterior. Celah antara otot-otot ini di isi oleh fasia. Terdapat pula lapisan otot longitudinal disebelah dalam. Nasofaring dilapisi oleh epitel kolumnar bersilia dan pada dinding posteriornya terdapat massa jaringan limfatik, tonsila faringealis atau adenoid. Tuba auditorius (eustachii) membuka ke nasofaring setinggi dasar hidung, kartilago tuba sedikit mencuat di belakang orifisium.Persarafan faring adalah: Motoris: Cabang faringeal dari n. Vagus Sensoris: n. Glosofaringeus

c) EsofagusMerupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung. Fungsi eshopagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung panjangnya sekitar 9-25 cm, diameter 2,54 cm dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung. Esophagus berawal dari laringofaring melalui hiatus eshopagus. Esophagus terletak dibelakang trakea depan tulang punggung menembus diafragma masuk keabdomen dan menyambung ke lambung. Makanan berjalan dalam esophagus dengan gerakkan peristaltic. Mucosa eshopagus memproduksi mucus untuk melumasi dan melindungi eshopagus tetapi eshopagus tidak memproduksi enzim pencernaan. Esophagus panjangnya kurang lebih 1 cm, disertai trunkus vagal anterior dan posterior dari nn. vagus dekstra dan sinistra serta cabang-cabang esophageal dari a. gastrika sinistra. Sepertiga bawah esophagus merupkan tempat anastomosis vena porto sistemik. Anastomosis ini dibentuk oleh cabang-cabang v. gastrika sinistra dan vena azygos.

d) GasterGaster adalah bagian dari saluran pencernaan yang paling lebar dan mudah melebar. Letaknya di kuadran kiri atas abdomen, membentuk huruf J (meskipun bentuk dan letaknya dapat sangat bervariasi). Gaster terletak di antara cardia dan pylorus di dalam stomach bed. Cardia terletak tepat di bawah hiatus oesophagicus di diafragma, pada tingkat vertebra Th 10, di belakang rawan kosta ke 7,2 cm ke kiri dari garis tengah dan pylorus terletak pada tingkat L1.

Bagian bagian gaster : Fundus Anthrum pyloricum Corpus Pylorus

GGambar : LambungVaskularisasi Gaster :7Arteri : A. gastrica sinistra A. gastrica dextra A. gastroepiploica dextra A. gastroepiploica sinistra A. gastrica brevisVena : V. gastrica brevis V. lienalis V. gastroepiploica dextra V. gastroepiploica sinistra V. gastrica sinistra V. gastrica dextra

e) PankreasPankreas memiliki caput, colum, corpus dan cauda. Pankreas merupakan organ retroperitoneal yang terletak kira- kira sepanjang bidang transpilorik. Caput terikat di lateral oleh duodenum yang melengkung dan cauda memanjang ke hilus lien pada ligamentum lienorenale. Pembuluh darah mesenterika superior lewat dibelakang pankreas, kemudian dianterior, diatas prosesus unsinata dan bagian ketiga duodenum menuju pangkal mesenterium usus halus. Vena cava inferior, aorta, pleksus seliaka, ginjal kiri (dan pembuluh darahnya), serta kelenjar adrenal sinistra merupakan batas posterior pankreas. Selain itu, v. porta terbentuk dibelakang kolum pankreas dari gabungan v. lienalis dan v mesenterika superior. Kantung minor dan lambung adalah batas anterior pankreas.

Struktur : Duktus pankreatikus (wirsungi) utama berjalan sepanjang kelenjar, akhirnya mengalir sekresi pankreas ke ampula vateri, bersama dengan duktus bilaris komunis, dan kemudian menuju bagian kedua duodenum. Duktus aksesorius mengalirkan sekresi pankreas dari prosesus unsinata pankreas, memiliki pintu agak di proksimal ampula ke bagian kedua duodenum.

Pasokan darah : Caput pankreas mendapat pasokan darah dari aa. pankreatikoduodenalis superior dan inferior. A. linealis berjalan di sepanjang batas atas korpus pankreas yang menerima darah darinya melalui cabang besar A. pankreatika magna dan banyak cabang cabang kecil.

Fungsi : Pankreas merupakan struktur berlobus yang memiliki fungsi eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin mengelurkan cairan pankreas menuju duktus pankreatikus, dan akhirnya ke duodenum. Sekresi ini penting untuk pencernaan dan absorpsi protein, lemak, dan karbohidrat. Endokrin pankreas bertanggung jawab untuk produksi serta sekresi glukagon dan insulin, yang terjadi dalam sel sel khusus di pulau langerhans.

Gambar : Pankreas

f) Hati Hepar terutama mengisi hipokondrium kanan namun lobus kiri mencapai epigastrium. Permukaan atasnya yang berkubah berbatasan dengan diafragma dan batas bawahnya mengikuti kontur margin kosta kanan. Bila terjadi pembesaran hepar batas bawah bisa teraba di bawah margin kosta. Secara anatomis hepar terdiri dari lobus kanan yang besar, dan lobus kiri yang lebih kecil. Keduanya dipisahkan diantero-superior oleh ligamentum falsiforme dan di postero-inferior oleh fisura untuk ligamentum venosum dan ligamentum teres. Pada klasifikasi anatomis, lobus kanan terdiri dari lobud kaudatus dan kuadratus. Akan tetapi secara fungsional lobus kaudatus dan sebagian besar lobus kuadratus merupakan bagian dari lobus kiri karena mendapatkan darah dari a. hepatika sinistra. Oleh karenanya, klasifikasi fungsional hepar menyatakan bahwa batas antara lobus kanan dan kiri terletak pada bidang vertical yang berjalan ke posterior dari kandung empedu menuju v. cava inferior.Bila permukaan postero-inferior hepar dilihat dari belakang terlihat bentuk huruf H yang terdiri dari sulkus dan fosa. Batas huruf H ini adalah : Kaki anterior kanan : fosa kandung empedu Kaki posterior kanan : sulkus untuk v. kava inferior. Kaki anterior kiri : fisura yang berisi ligamentum teres. Kaki posterior kiri : fisura untuk ligamentum venosum Kaki horizontal : porta hepatis. Lobus kuadatus dan kuadratus hepar adalah daerah yang terletak diatas dan dibawah batang horizontal H.

g) Usus HalusUsus halus mempunyai 3 bagian: DuodenumDuodenum mendapat pasokan darah dari Aa. Pankreatikoduodenalis superior dan inferior memesok darah ke duodenum dan berjalan di antara duodenum dan kaput pankreas. Arteri superior berasal dari aksis seliaka dan arteri inferior dari a. Mesenterika superior. Duodenum merupakan saluran berbentuk huruf C dengan panjang sekitar 25cm yang merupakan organ penghubung gaster dengan jejunum. Duodenum adalah organ penting karena merupakan tempat muara dari duktus choledochus dan duktus pancreaticus. Satu inci pertama duodenum menyerupai gaster yang permukaan anterior dan posteriornya diliputi oleh peritoneum dan mempunyai omentum minus yang melekat pada pinggir atasnya dan omentum majus yang melekat yang melekat pada pinggir bawahnya. Bursa omentalis terletak dibelakang segmen yang pendek ini. Sisa duodenum yang lain terletak retroperitoneal, hanya sebagian saja yang diliputi oleh peritoneum.8-9

JejunumLengkung-lengkung jejunum, terletak pada bagian atas cavitas peritonealis di bawah sisi kiri mesocolon transversum. Jejunum lebih lebar, berdinding lebih tebal, dan lebih merah dibandingkan dengan ileum. Dinding jejunum terasa lebih tebal karena lipatan yang lebih permanen pada tunika mukosa, plica circulars lebih besar, lebih banyak dan tersusun lebih rapat pada jejunum. Mesenterium jejunum melekat pada dinding posterior abdomen di atas dan kiri aorta. Pembuluh darah mesenterium jejunum hanya membentuk satu atau dua arcade dengan cabang-cabang panjang dan jarang berjalan ke dinding intestinum tenue. Pada ujung mesenterium jejunum, lemak disimpan dekat radix dan jarang ditemukan di dekat dinding jejunum.

Ileum Ileum terletak pada bagian bawah cavitas peritonealis dan di dalam pelvis. pada bagian atas ileum plica circulars lebih kecil dan lebih jarang; dan di bagian bawah ileum tidak ada plica circulars. Mesenterium ileum melekat di bawah dan kanan aorta. Ileum menerima banyak pembuluh darah pendek yang berasal dari tiga atau empat atau lebih arcade. Pada ujung mesenterium ileum, lemak disimpan di seluruh bagian sehingga lemak di temukan mulai dari radix sampai dinding ileum.

Gambar : Usus Halus

Pendarahan : Pembuluh arteri yang mendarahi jejunum dan ileum berasal dari cabang-cabang arteri mesenterika superior. Cabang-cabang intestinal berasal dari sisi kiri arteri dan berjalan di mesenterium untuk mencapai usus. Pembuluh-pembuluh ini beranastomosis satu dengan yang lain untuk membentuk serangkaian arcade. Bagian paling bawah ileum diperdarahi juga oleh arteri ileocolica. Vena sesuai dengan cabang-cabang arteri mesenterika superior dan mengalirkan darahnya ke dalam vena mesenterika superior.

Persarafan : Saraf-saraf berasal dari saraf simpatis dan parasimpatis (n.vagus) plexus mesenterikus superior.

h) Usus BesarUsus besar terdiri dari :7-9 Kolon asendens (kanan) Kolon transversum Kolon desendens (kiri) Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum)Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus. Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Pada orang dewasa, panjang usus besar sekitar 1,5 m. Sekum, kolon asendens, transversum, descendens, dan sigmoid memiliki gambaran karakteristik yang sama. Semuanya memiliki epiploika apendiks, teniae coli, dan sakulasi. Kolon tranversum dan sigmoid masing-masing melekat pada dinding posterior abdomen melalui mesokolon dan seluruhmya tertutupi peritoneum. Sebaliknya kolon ascendens dan kolon descendens dalam keadaan normal tidak memiliki mesokolan. Bagian ini melekat ke dinding posterior abdomen dan hanya ditutupi peritoneum di bagian anteriornya.

i) Rektum dan AnusRektum memiliki panjang sekitar 10-15 cm. Rektum berawal di depan vertebra sakralis ke-3 sebagai lanjutan dari colon sigmoid dan mengikuti lengkungan sakrum ke arah anterior. Di depan koksigis, rektum tiba-tiba membelok ke posterior dam menjadi canalis analis. Sambungan anorektal menggantung pada komponen puborektalis dari m. Levator ani yang menariknya ke depan. Panjang kanalis analis sekitar 4 cm dan membentuk sudut postero-inferior. Pada perkembangannya titik tengah kanalis analis ditandai oleh linea dentata. Pasokan darah canalis analis bagian atas berasal dari a. Rektalis superior sedangkan canalis analis bagian bawah dari a. Rektalis inferior. Drainase vena sesuai dengan pasokan darahdan merupkan tempat anastomosis porto-sistemik. Bagian sebelah bawah disebut Anal Canal. Mukosa mempunyai lipatan longitudinal Rectal collumn (Anal column, Collumn of Morgagni) berakhir kira2 inchi dari orrificium anal. Terdapat cryptus. Pertemuan rektum dengan anus disebut Linea Pectinata.Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

B. MIKROSKOPISa) Mulut Cavum orisSebelum masuk ke cavum oris, ada bibir yang bagian luar terdapat epidermis, dermis dengan kel sebasea, folikel rambut dan kelenjar keringat. Pada dermis juga terdapat m. erektoe pili. Sedangkan pada bagian dalam dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk yang pada submukossa terdapat kelenjar labialis yang terdiri dari mukosa dan sedikit serosa. Warna merah bibir disebabkan banyaknya kapiler-kapiler darah pada mukosa bibir.4,8,9

Gambar 4 : Labium Oris LinguaEpitel pada permukaan dorsal lidah tidak teratur dan dipenuhi dengan adanya papilla papilla yang beridentasi pada lamina propia, seperti:1. Papila filiformis : bentuk seperti jarum yang ujungya mengalami penandukan, jumlah paling banyak.2. Papila fungiformis : bentuk seperti jamur, banyak terdapat pada bagian anterior lingua. Terdapat taste bud di sisi lateral epitel yang didalamnya ada sel kecap dan sel sustentakular.3. Papila circumvallata: jauh lebih besar dari papila yang lainnya, jumlah hanya sekitar 8-12, terletak di posterior lingua, terdapat papilla sekunder yang menonjol ke dalam epitel.. Terdapat taste bud di sisi lateral epitel yang didalamnya ada sel kecap dan sel sustentakular. Papila ini dikelilingi alur yang banyak ductus kelenjar Serosa / von Ebner (di lamina propia) yang keluar melalui ductus ekskretorius ke dalam alur dan masuk ke dalam taste bud sebagai pelarut..4. Papila foliata: tidak berkembang baik pada manusia, taste buds terlihat jelas. Gambar 5 : Gambar 6 : Gambar 7 :Papilla Filiformis dan Fungiformis Papilla CircumvallataPapilla foliata Gigi berkembangGigi desidua terpendam dalam kantung, yaitu alveoli dentis pada tulang rahang. Sakus dentis , selapiss jaringan ikat yang mengelilinginya. Dalam sakus dentis terdapat email yang terdiri dari epitel email luar, reticulum stelata pulpa email, stratut intermeddium, dan ameloblas/epitel email dalam. Semua struktur ini akibat perkembangan epitel gingiva ke bawah. Ameloblas menghasilkan email di sekitar dentin.Pupa dentis berasal dari jaar. Ikaat primitive yang membentuk pusat gigi yang berkembang. Di dalamnya terdapat pembuluh darah dan saraf. Sel mesenkim di dalam papilla ddentis berkembang menjadi odontoblas dan mementuk tepi luar pulpa. Odontoblass membentuk predentin. Pada dasar gigi, epitel email dalam dan luaar membentuk selubung hertwig yang akan menjadi akar gigi.

Kelenjar liurAda 3 macam kelenjar liur, yaitu kelenjar Parotis (murni serosa), kelenjar submandibularis (mukoserosa), dan sublingualis (seromukosa). Kelenjar ini terdapat diluar cavum oris dan menyekresikan sekretnya melalui ductus ekskretorius. Kelenjar liur terdiri dari satuan secret selualar, yaitu asini dengan banyak ductus ekskretorius. Satuan ekskretorinya dimulai dari ductus interkalaris. Sel yang membentu asini, yaitu sel serosa (inti bulat dengn granul secret di sitoplasma) dan sel mukosa (pucat dan terisi mucus, sehingga inti terdesak ke dasar sitoplasma). Kedua sel ini serta ductus nterkalarisnya dikelilingi lamina basal dan cabang cabang sel mioepitel. Jaringan ikat membagi kelenjar liur menjadi lobulus-lobulus di dalamnya terdapat sel ssel lemak.. Sekret keluar melalui ductus interkalaris-ductus intra lobular-ductuss interlobular-cavum oris.

b) OesophagusMerupakan saluran panjang penghubung dari faring ke lambung dengan panjang kira kira 10 inci. Di rongga toraks oseofagus dikelilingi adventisia jaringan ikat. Di rongga abdomen, oesofagus membentuk serosa dikelilingi oleh mesotelium (epitel geppeng sederhana). Lumen oesofagus dilapisi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Saat kosong, lumen terdapat lipatan lipatan longitudinal sementara pada mukosa. Dinding luar terlapisi otot rangka (1/3 atas), campuran otot polos dan ragka (13 tengah), dan otot polos (1/3 bawah).4,8,91) Mukosa Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Selapis jaringan ikat, yaitu lamina propia dan selapis otot sirkular, serta terdapat jaringan Limfatik, limfonodus kecil, dan pembuluh darah.2) Submukosa Asinus Kel esophageal mukosa dengan ductus ekskretorius Sel lemak Pembuluh darah besar3) Muskularis eksterna Terdiri atas otot sirkular, jaringan ikat, dan otot longitudinal4) Adventisia Jaringan ikat longgar yang menyatu dengan adventisia trakea. Jaringan lemak, pembuluh arah besar, saraf

Gambar 8 : Oesophagus

Batas oesofagus dan gasterEpitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk berubah menjadi epitel selapis silindris penghasil mucus pada kardia gaster. Di lamina propia oesofagus terdapat kelenjar Kardiaka oesofageal.c) GasterLumen dilapisi oleh epitel selapis silindris dan pada mukosanya itu banyak terdapat pembukaan pembukaan yang disebut faveola/pit gastrika yang dibentuk oleh epitel yang berinvaginasi ke lamina propia jaringan ikat mukosa yang ada di bawahnya. Pada daerah fundus, pit gastrika tidak dalam dan hanya masuk ke dalam mukosanya. Pada bagian pylorus epigastrika lebih dalam, mencapai 12 mukosanya. Dinding muskularis eksternanya dilapisi oleh 3 otot. Lapisan luar gaster dilapisi oleh serosa/peritoneum visceral.Secara histologi, fundus dan korpus menempati 2/3 gaster yang identik. Fundus dan korpus, mukosanya tediri dari kelenjar gaster dan menhasilkan sebagian besar sekresi gaster untuk pencernaan. Seluruh bagian gaster terdapat ruge/lipatan longitudinal mukosadan submukosa yang sifatnya sementara yang menghilang ketika distensi.Di bagian atas gaster terdapat 2 jenis kelenjar, yaitu: kelenjar kardiaka yang hanya terdapat pada bagian kardiaka (dilapisi sel silindris penghasil mucus), dan kelenjar gastrika. Kelenjar gastrika letaknya ada di bagian bawah kardia. Kelenjar gastrika mengandung 4 sel, yaitu: sel leher, terpulas pucat ; sel parietal, asidofilik karea panghasil HCl ; sel chief, basofilik ; dan beberapa sel enteroendokrin.Pada bagian pylorus, terdapat kelenjar pilorrus yang merupakan kelenjar Mukosa bercabang. Disusun oleh sel silindris tinggi dengan sitoplasma bergranula halus, terpulas lemah karena kandungan musigennya, dengan inti gepeng/lonjong di dasar. Kelenjar ini bermuara pada dasar foveola gastrika. Di lamina propia semua bagian gaster terdapat pula limfonodus. Lapisan mukosa muskularis terdiri dari selapis seat otot memanjang dan lapisan sirkular dalam. Sedangkan jaringan submukosa terdiri dari banyak serat kolagen, pembuluh darah, pembuluh limfe, dan ganglia parasimpatis pleksus saraf meissner. Muskularis eksterna : lapisan oblik (dalam), sirkular (tengah), dan longitudinal (luar). Lap. Oblik jarang terlihat karena tidak utuh. Antara lap. Sirkular dan longitudinal terdapat pleksus dsrsfs mienterikus (aurbach). Di luarnya terdapat lapisan serosa, jaringan ikat. Di luarnya lagi dilapisi selapis mesotel gepeng perioium visceral yang bayak mengandunng sel lemak.Pada perbatasan pylorus dengan duodenum, terdapt otot polos sfingter pylorus yang merupakan perluasan muskuaris eksterna . Selain tu rigi foveola gastrika berubah menjadilebih tidak teratur. Epitelnya berubah menjadi epitel silindris duodenum dengan mikrovili dan sel goblet yang terdapaat pada saluran cerna.

d) Usus halusTerdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum yang memiliki sedikit perbedaan. Lapisan lapisannya:1) Mukosa Plika sirkularis, lipatan mukosa (dengan inti submukosa) permanen ke dalam lumen, yang paling besar pada bagian proximal usus halus dan mengecil pada ileum. Vili intestinal, tonjolan permanen pada lamina propia ke lumen. Ditutupi epitel selapis silindris dan lebih banyak di proximal usus. Pusatnya terdapat kapiler limfatik (lacteal), kapiler darah, dan berkas otot polos dari TMM. Mikrovili, julurn sitoplassma sel absorptive usus. Sel epitel ditutupi selubung glikokalikss dan di antaranya terdapat sel goblet yang jumlahnya makin banyak ke arah distal. Kriptus lieberkuhn atau kelenjar intestinal. Pada dasarnya terdapat sel paneth dengaan granula asidofilik di sitoplasmanya dan bentuk piramid. Fungi sel paneth aalah menghasilkan lisozim untuk enzim anti bakteri dan mengendalikan flora mikroba usus halus. Banyak sel enteroendokrin pada epitel vili dan kelenjar intestinal, yng fungsinya menghasilkan banyak hormone pengatur usus, seperti gastric inhibitory eptide, sekretin, dan kolesistokinin. Di lamina propia terdapat limfonodus dan serat reticulum. Padda ileum, terdapat ciri khas yaitu limfonodus yang berkelompok yang disebut plak peyer. Plak peyer mengndung limfosit B, sedikit limfosit T, makrofag dan sel plasma.

2) SubmukosaAda kelenjar duodenal yang fungsinya menghasilkan mucus dan ion bikarbonat yang di ekskresikan ke lumen usus pada dasar kelenjar intestinal. Namun pada jejunum dan ileum tidak ada.3) Muskularis eksterna Lapisan otot sirkular dan longitudinal Pleksus aurbach4) SerosaTerdiri dari jaringan ikat, pembuluh darah, dan sel lemak.

Gambar 9 : Perbedaan Duodenum, Jejunum, dan Ileum

e) ColonSecara histologi mirip dengan usus halus, namun tidak ada vili. Namun sel goblet sangat banyak. Saat keadaan kosong, mukosa dan submukosanya tampak berlipat lipat. Lapisan muskularis eksterna bagian longitudinal terbagi dalam 3 untaian yang disebut taenia coli. Colon menempel pada mesenterium yang berisi jaringan ikat longgar, sel lemak, pembuluh darah, dan saraf. Pada appendix, kelenjar Intestinal kurang berkembang dan lebih pendek,serta letaknya berjauhan. Perbedaan lain appendix dengan colon adalah banyaknya limfonodus.

f) Rectum dan liang anusHistologi rectum bagian atas dengan kolon sama, kecuali lapisan muscular eksternalnya. Lipatan memanjang pada rectumbagian atas dan kolon bersifat sementara. Sedangkan padda bagian bawah rectum atau liang anus bersifat permanen. Lapisan muskularis eksternanya tidak lagi berupa taenia coli, meainkan kembali seperti pada saluran cerna lain. Liang anus dan rectum dibatasi oleh valvula ani, yang kemudian pada anus epitel selapis silindris berubah menjadi epitel berlapis gepeng kulit. Mukosa muskularis dan elastika intestinal berakhir dekat valvula ani. Lamina propria rectum diganti oleh jaringan ikat padat tidakteratur lamina propria liang anus. Mukosa rectum menyatu dengan jaringan ikat lamina propria liang anus yang merupakan daerah sangat vascular, pleksus vena hemoroidal internaa terletak di dalam mukosa liang anus ini.Lapisan otot sirkular muskularis eksterna bertambah tebal di bagian atas iang anus ddan membentuk sfingter ani interna (otot polos), di bagian bawah liang anus diganti oleh sfingter ani eksterna (otot rangka). Lapisan otot longitudinal menipis dan menghilang di jaringan sfingter ani eksterna.

Gambar 10 : RectumGambar 11 : Anus

2.3 MEKANISME PENCERNAANFungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrient, air dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Manusia menggunakan molekul-molekul organic yang terkandung dalam makanan dan O2 untuk menghasilkan energi.Makanan harus dicerna agar menjadi molekul-molekul sederhana yang siap diserap dari saluran pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke dalam sel. Secara umum sistem pencernaan melakukan empat proses pencernaan dasar, yaitu:

1) MotalitasYaitu kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan. Pada otot polos dinding tersebut terus menerus berkontraksi pada kekuatan rendah disebut tonus. Tonus sendiri befungsi untuk mempertahankan agar tekanan pda isi saluran pencernaan tetap dan mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanent setelah mengalami distensi. Ada dua jenis pergerekan terdapat pada saluran pencernaan yaitu gerak mencampur dan mendorong.1,2,8,9 Gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan kedepan dengan kecepatan yang berbeda-beda, dengan laju propulsi bergantung pada fungsi yang dilaksanakan oleh setiap regio saluran pencernaan ; yaitu makanan bergerak maju dalam suatu segmen dengan kecepatan yang cukup bagi segmen tersebut melaksanakan tugasnya.1,2 Sedangkan gerakan mencampur memiliki fungsi ganda. Pertama dengan mencampur makanan dengan getah pencernaan, gerakan tersebut membantu pencernaan makanan. Kedua, gerakan tersebut mempermudah penyerapan dengan memajankan semua bagian isi usus ke permukaan penyerapan saluran pencernaan.1,2

2) SekresiSejumlah getah pencernaan diskresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh kelenjar-kelenjar eksokrin, sekresi pencernaan sendiri berupa air, elektrolit, enzim, garam empedu dan mucus. Sekresi semua getah pencernaan perlu energi untuk transport aktif bahan mentah ke sel dan sintesis produk sekretorik oleh reticulum endoplasma.2Pada sekresi saliva besifat konstan dan kontinu karena stimulasi konstan tingkat rendah ujun ujung parasimpatis yang berakhir di kelenjar saliva, peningkatan sekresi saliva sendiri karena refleks saliva sederhana(ada bolus di mulut), refleks saliva didapat (melihat, mendengar dan mencium) dan saraf simpatis maupun parasimpatis.Pada sekresi lambung ia menyekresi mucus, sel peptic yang menyekresikan enzim pencernaan pepsin dan sel parietal yang menyekresi asam hidroklorida. Pada sekresi pepsin enzim ini dibentuk di dalam sel dalam rupa pepsinogen yang tidak mempunyai aktivitas pencernaan. Pepsin merupakan enzim proteolitik yang aktif oleh karena itu sekresi pepsin untuk pencernaan protein dalam lambung sangat dibutuhkan,sekresi pepsinogen diubah menjadi pepsin untuk mencerna protein sehingga harus disekresikan dalam bentuk inaktif sehingga tidak mencerna sendiri sel tempat ia terbentuk.Pada sekresi pancreas dalam enzim karbohidrat adalah amylase pancreas yang menghidrolisis pati, glikogen dan sebagian besar karbohidrat lain kecuali sellulosa untuk membentuk disakarida. Enzim - enzim untuk pencernaan lemak adalah lipase pancreas yang sanggup menghidrolisis lemak menjadi gliserol,asam lemak serta kolestrol esterase.dalam hal ini lipase pancreas menghidrolisis trigliserida menjadi monogliserida dan asam lemak bebbas dalam bentuk inaktif. Enzim - enzim proteolitik waktu disintesis dalam sel sel pancreas berada dalam bentuk tripsinogen, krimotripsinogen dan prokabosipeptidase yang tak aktif zat zat ini hanya diaktivasi setelah mereka disekresi ke dalam saluran pencernaan.ddalam hal ini sekresi pancreas terdiri dua bagian yaitu bagian eksokrin (menskresi enzimatik oleh sel asinus, sekresi natrium bikarbonat oleh sel duktus. Tiga enzim pancreasdiantaranya enzim proteolitik pancreas untuk pencernaan protein,amilase pancreas untuk pencernaan karbohidrat dan lipase pancreas untuk pencernaan lemak. Bagian endokrin (terdiri dari langerhans yang menskresikan insulin dan glukagon).Pada sekresi usus halus bila dikumpulkan maka mereka hampir tidak mempunyai enzim. Akan tetapi sel sel epitel mukosa mengandung enzim enzim pencernaan dalam jumlah besar yang mencernakan zat zat makanan sementara mereka diabsorsi melalui epitel enzim enzim ini adalah sebagai berikut beberapa peptidase untuk pemecahan polipeptida menjadi asam amino, empat enzim untuk pemecahan disakarida menjadi monosakarida-sukrosa, maltase, isomaltase dan lactase dan sejumlah lipase usus untuk pemecahan lemak netral menjadi gliserol dan asam lemak. Sebagian besar tidak semua oleh karena itu mereka diduga menyebabkan hidrolisis mkanan di luar mikrovilli sebelum diabsorbsi dalam bentuk hasil pencernaan.Pada sekresi empedu dibutuhkan peningkatan secara mekanisme diantaranya :a) Mekanisme kimiawi (garam empedu) selama makan dialirkan ke duodenum setelah berpastisipasi dalam pencernaan dan penyerapan setelah itu dikembalikan ke hati untuk merangsang sekresi empedu lebih lanjut.b) Mekanisme humoral (sekretin) merangsang sekresi empedu alkalis encer tanpa disertai kenaikan dari garam empedu tersebut.c) Mekanisme saraf (saraf vagus) meningkatkan aliran empedu hati sebelum makananan mencapai lambung dan usus.

3) PencernaanYaitu proses hidrolisis mmakanan dari struktur kompleks diubah manjadi satuan yang lebih kecil yang didapat dicerna oleh enzim enzim dalam sistem pencernaan. Pada hidrolisis sebagai proses dasar pencernaan. Hampir semua karbohidrat dari makanan merupakan polisakariida atau disakarida besar yang merupakan hubungan dari monosakarida yang satu sama lain. Oleh karena itu kimia pencernaan sangat sederhana karena pada ketiga jenis makanan utama (karbohidrat, protein dan lemak) menyangkut dasar hidrolisis yang sama. Perbedaan yang dibutuhkan adalah enzim yang dibentuk untuk meningkatkan reaksi pada setiap makanan.

Pencernaan karbohidratHanya terdapat tiga sumber karbohidrat yang utama dalam diet manusia normal diantaranya sukrosa yang merupakan disakarida, laktosa dan polisakarida. Kemudian disakarida ini bersama dengan disakarida utama lain laktosa, sukrosa dihidrolisis menjadi monosakarida glukosa, galaktosa dan fruktosa. Hidrolisis pati dimulai di dalam mulut di bawah pengaruh enzim ptyalin yang terutama disekresikan di dalam saliva dari glandula parotidea. Akhirnya bagian utama ini terjadi di dalam usus halus di bawah pengaruuh enzim amilase pancreas. Enzim lactase, sukrosa dan maltase di dalam mokrovili. Disakarida ini dicerna menjadi monosakarida sewaktu berkontak dengan mikrovilli ini. Produk pencernaan monosakrida glukosa, galaktosa dan fruktosa kemudian segera ditransfer ke darah porta.8,9

Pencernaan lemakPencernaan ini oleh lipase pancreas dan lipase usus. Di bawah lipase pancreas kebanyakan lemak dipecah menjadi monogliserida, asam asam lemak dan gliserol. Walau lemak dalam jumlah sedang hanya dicerna sampai stadium griserida dengan berlanjutnya proses hidrolisis lemak. Peranan garam garam empedu dalam mempercepat pencernaan lemak.hidrolisis trigliserida merupakan proses yang sangat reversible oleh karena itu penimbunan monogliserolida dan asam lemak bebas sekitar lemak yang dicernakan sangat cepat menghambat pencernaan lebih lanjut. Misel garam empedu bekerja sebagai media transport untuk membawa monogliserida dan asam lemak bebas ke sel epitel. Dalam hal ini garam empedu kembali lagi masuk kedalam kimus untuk digunakan dalam proses pengangkutan tersebut.dicerna dan diserap hanya di lumen usus halus lebih lambat dari komponen yang lain.8

Pencernaan ProteinProtein dalam makanan seharihari hampir seluruhnya berasal dari daging dan sayuran dan mereka terutama dicernakan oleh lambung dan bagian atas usus halus. Pencernaan protein dimulai dari lambung enzim pepsin memecah proyein menjadi proteosa,peptone dan polipeptida besar. Pepsin terutama penting karena kesanggupannya untuk mencerna kolagen suatu albuminoid yang sedikit dipengaruhi oleh enzim pencernaan lain. Protein dicerna lebih lanjut oleh bagian atas usus halus di bawah pengaruh enzim pancreas tripsin, kimotripsin dan karboksilpolipeptidase. Produk akhir pencernaan ini terutama polipeptida kecil ditambah asam amino.1,2,8,9 Akhirnya polipeptida kecil ini dicerna menjadi asam amino sewaktu berkontak dengan sel epitel usus halus. Sel ini mengandung enzim yang mengkoversi produk protein sisanya menjadi asam amino.Dalam organ usus halus pencernaan dilakukan di lumen oleh enzim pancreas sehingga berakibat pencernaan lemak disekresi oleh empedu sedangkan karbohidrat dan protein belum selesai. Sel epitel usus halus terdapat di brush border yang mengandung tiga kategori enzim diantaranya: Enterokinase (mengaktifkan tripsinogen), Disakarida (sakrase,maltase dan lactase), Aminopeptidase (pencernaan karbohidrat dan protein diselesaikan di brush border).

4) Penyerapan (Absorpsi)Absorpsi melalui mukosa saluran pencernaan terjadi dengan transport aktif dan difusi seperti halnya yang terdapat pada membrane lain. Dalaam keadaan normal absorbsi dari usus halus setiap hari beratus ratus gram karbohidrat, 100 gram atau lebih lemak, 50 sampai 100 gram ion dan 8 atau 9 liter air akan kapasitas absorpsi usus halus jauh lebih besar daripada ini.

Absorpsi karbohidratEnergi karbohidrat yang diperlukan bagi kebanyakan transport monosakarida sebenarnya diselengarakan oleh sistem transport natrium. Bahwa pengangkut bagi transport glukosa dan monosakarida lain terutama galaktosa dalam sel epitel. Tetapi pengangkut ini tak akan mengangkut glukosa bila tak ada transport natrium. Energi untuk menimbulkan gerakan membawa dari luar membrane ke dalam berasal dari perbedaan konsentrasi natrium antara luar dan di dalam yaitu karana natrium berdifusi ke dalam sel ia menarik pembawa glukosa bersamanya jadi memberikan energi untuk mengangkut glukosa.6

Absorpsi proteinHampir semua protein diabsorpsi dalam bentuk asam amino. Transport asam amino sebagai transport glukosa terjadi hanya dengan adanya transpor natrium secara bersamaan. Selanjutnya sistem pembawa untuk transport asam amino seperti untuk transport glukosa, terletak pada sel epitel. Ketika konsentrasi meningkat di dalam sel kemudian berdifusi melalui basis sel masuk ke darah porta.

Absorpsi lemakLemak yang dicerna membentuk monogliserilida dan asam lemak bebas. Kedua zat akhir dari hasil pencernaan ini larut dalam baligian lipid misel asam empedu. Karena ukuran misel ini dapat larut dalam kimus, dalam bentuk ini monogriselirida dan asam lemak ditranspor ke permukaan sel epitel. Sehingga saat itu pula asam empedu melakukan fungsi pengangkut yang sangat penting pada absorpsi lemak. Mekanisme absorpsi monogliserida dan asam lemak melaui sel epitel didasarkan bahwa keduanya larut dalam lemak. Pada saat trigliserida terkumpul dalam butiran bersama dengan kolestrol yang diabsorpsi, fosfolipid yang diabsorpsi dan fosfolipid yang baru diseintesis. Masa berbutir ini dengan selubung protein dikeluarkan dari sisi epitel masuk ke ruang intersel. Dari sini berjalan menuju lacteal sentral vili. Butiran seperti ini dinamakan kilomikron. Transpor kilimikron dalam limfe dari bawah sel epitel akan masuk ke dalam lacteal sentralis vili dan didorong bersama limfe ke atas melalui duktus torasikus untuk dimasukan ke vena bessar dan leher. Absorbsi pada usus besar terjadinya pembentukan feses, sebagian absorpsi usus besar terjadi pada setengah proksimal kolon sehingga kolon ini dinamakan kolon absorpsi sedangkan kolon distalnya berfungsi untuk penyimpanan oleh karena itu dinamakan kolon penyimpanan. Absorpsi dan sekresi elektrolit maupun air pada mukusa usus besar seperti usus halus mempunyai kemampuan yang sangat besar untuk absorpsi aktif natrium dan potensial listrik yang ditimbulkan oleh absorpsi natrium menyebabkan absorpsi klorida pada bagian distal usus mukosa usus besar sangat aktif mengsekresi ion bikarbonat dan bersamaan absopsi ion klorida tambahan dalam jumlah yang kecil. Bikarbonat membantu menetralkan hasil kerja bakteri dalam kolon yang bersifat asam.Dalam keadaan normal feses sekitar tiga per empat merupakan air dan satu per empat zat padat, sisa sisa makanan yang tidak dapat dicernakan dan unsur-unsur kering getah pencernaan seperti pigmen empedu dan sel epitel yang pas. Warna feses yang coklat disebabkan oleh sterkobilin dan urobilin yang merupakan derivate bilurubin. Bau terutama disebabkan oleh hasil kerja bakteri. Hasil sebenarnya yang memberi bau adalah : indol, skatol, merkaptan dan hydrogen sulfide.

2.4 ENZIM DAN HORMON PENCERNAANA. Enzim Pencernaan makanan secara kimiawi terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu. Enzim pencernaan merupakan zat kimia yang berfungsi memecahkan molekul bahan makanan yang kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih sederhana dan kecil. Molekul yang sederhana ini memungkinkan darah dan cairan getah bening (limfe) mengangkut ke seluruh sel yang membutuhkan. Untuk mencerna makanan, kita membutuhkan enzim-enzim pencernaan. Enzim merupakan sejenis protein yang dikeluarkan oleh saluran pencernaan, dan bertanggungjawab atas kemampuan kita untuk menyerap zat - zat gizi dari makanan. Enzim - enzim pencernaan bekerja secara spesifik. Enzim yang berfungsi untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa disebut amilase, enzim yang berfungsi memecah protein menjadi asam amino disebut protease, dan enzim yang berfungsi memecah lemak menjadi asam lemak disebut lipase. Enzim pencernaan pertama kali dikeluarkan saat anda mengunyah makanan, yaitu di mulut anda. Kelenjar ludah menghasilkan enzim salivary amilase yang berfungsi untuk memecah karbohidrat/tepung. Salah satu alasan mengapa anda perlu mengunyah makanan dengan baik sebelum menelannya adalah sebagai awal yang baik bagi pencernaan karbohidrat.Secara umum enzim memiliki sifat : bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu tertentu dan keasaman (pH) tertentu pula. Suatu enzim tidak dapat bekerja pada substrat lain. Molekul enzim juga akan rusak oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Demikian pula enzim yang bekerja pada keadaan asam tidak akan bekerja pada suasana basa dan sebaliknya.1,2,5,6

Macam-macam enzim pencernaan yaitu :1,2,5,6,8,9a) Enzim PtialinEnzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.

b) Enzim AmylaseEnzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar pankreas. Kerja enzim amilase yaitu :

Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.

c) Enzim MaltaseEnzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosa menjadi molekul glukosa. Glukosa merupakan sakarida sederhana (monosakarida). Molekul glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat mengangkut glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.

d) Enzim pepsinEnzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen. Selanjutnya pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsin yaitu :

Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.

e) Enzim TripsinEnzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Cara kerja enzim tripsin yaitu :

Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul pepton. Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino membentuk protein untuk berbagai kebutuhan sel.

f) Enzim ReninEnzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.

g) Asam khlorida (HCl)Asam khlorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh kelenjar didalam dinding lambung. Asam khlorida berfungsi untuk membunuh mikroorganisme tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam khlorida yang tidak stabil dan cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang lambung yang sering disebut penyakit maag.

h) Cairan EmpeduCairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu mengandung zat warna bilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah (erithrosit) yang tua atau telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi empedu yaitu memecah molekul lemak menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga membentuk suatu emulsi. Lemak yang sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana lagi.

i) Enzim lipaseEnzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Cara kerja enzim lipase yaitu : Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening, sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase memecah molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening (limfe).

B. Hormon

Tabel : Hormon Pencernaan Utama Dan FungsinyaHORMONFUNGSI

Gastrin

Sekretin

Kolesistokinin

Gastric inhibitory peptideMerangsang sekresi sel parietal dan sel utamaMeningkatkan motalitas lambung

Merangsang motalitas ileumMenginduksi gerakan masa di kolonBersifat trofik bagi mukosa lambung dan usus halusMenghambat pengosongan lambung

Menghambat sekresi lambungBersifat trofik bagi pancreas eksokrinMenyebabkan kontraksi kandung empedu

Berperan dalam rasa kenyangMenghambat sekresi insulin oleh pankreas

2.5 FAKTOR FAKTOR GANGGUAN PENCERNAANFaktor faktor yang menyebabkan masih susahnya BAB adalah :a) Kurangnya buah-buahan dan sayur-sayuramb) Kurangnya makanan berserat dalam menu bayi dan balita Serat melembutkan feses dengan menyerap air ke feses dan membuatnya berbentuk dan mudah untuk lewat. Makanan berserat untuk bayi yang lebih tua adalah sereal, biskuit terigu, roti dan biskuit dari gandum, sayuran kaya serat seperti kacang polong, brokoli, serta buncis. Buah-buahan sebagai pencuci perut adalah buah aprikot, pir, prem, dan peach. c) Kurangnya air putihKadang bayi kurang minum air putih tanpa disadari. Padahal memberikan air adalah cara paling gampang dan murah untuk melunakkan kotoran anak. Air esktra harus disertai dengan serat yang ekstra. Bila anak sakit saat sembelit, dapat juga Anda gunakan supositoria gliserin, yaitu obat yang disisipkan ke dalam dubur yang berfungsi untuk melumasi dubur bila anak mengalami luka di rektum.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KESIMPULANSistem pencernaan adalah sistem organ dalam manusia yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. Organ dari system pencernaan memiliki tugas dan fungsinya masing masing. Mekanisme system pencernaan meliputi motilitas, sekresi, absorbsi dan digesti. Pencernaan makanan secara kimiawi dibantu oleh enzim dan hormon. Enzim dan hormon bertanggung jawab menjaga kesehatan dan proses metabolisme di dalam tubuh. Kekurangan enzim dapat menyebabkan tubuh mengalami gangguan pencernaan yang selanjutnya menyebabkan gangguan penyerapan.

3.2 SARANDengan adanya penulisan ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan kita mengenai system pencernaan yang meliputi struktur-struktunya, fungsi, mekanisme kerjanya sampai pada faktor-faktor yang mendorong terjadinya gangguan pencernaan tersebut. Dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita sehingga kita dapat mencegah terjadinya gangguan pada system pencernaan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ganong WF. Fungsi gastrointestinal dalam fisiologi kedokteran. Edisi 22. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC ; 20082. Sherwood L. Sistem pencernaan dalam fisiologi manusia. Edisi 2. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC ; 20013. Gunardi S. Anatomi sistem pencernaan. Jakarta : Fakultas kedokteran Universitas Indonesia ; 20074. Carlos L. Histologi. Jakarta : Penerbit buku kedokteran ; 20045. Murray R K. Biokimia Harper. Edisi 22. Jakarta : EGC ; 20086. Evelyn C, Pearce. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta ; Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama ; 20097. Winami W, Kindangen K, Inggriiani Y. Buku Ajar Traktus Digestivus. Edisi I. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana ; 20098. Sistem pencernaan. Diunduh : http://anatomikita.blogspot.com/2009/05/sistem-pencernaan.html, 26 Juli 20109. Sistem pencernaan. Diunduh dari : http://andriansaputra.multiply.com/journal/item/16/Sistem_pencernaan, 26 juli 2010

36