Skizofrenia Hebefrenik Di Print

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    1/26

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1. 1. Latar Belakang

    Salah satu gangguan jiwa yang merupakan permasalahan kesehatan

    diseluruh dunia adalah skizofrenia. Para pakar kesehatan jiwa menyatakan

    bahwa semakin modern dan industrial suatu masyarakat, semakin besar pula

    stressor psikososialnya, yang pada gilirannya menyebabkan orang jatuh sakit

    karena tidak mampu mengatasinya. Salah satu penyakit itu adalah gangguan

    jiwa skizofrenia.1

    Dalam sejarah perkembangan skizofrenia sebagai gangguan

    klinis, banyak tokoh psikiatri dan neurologi yang berperan. Mula-mula Emil

    Kreaplin (18-1926) menyebutkan gangguan dengan istilah dementia

    prekok yaitu suatu istilah yang menekankan proses kognitif yang berbeda dan

    onset pada masa awal. Istilah skizofrenia itu sendiri diperkenalkan oleh Eugen

    Bleuler (1857-1939), untuk menggambarkan munculnya perpecahan

    antara pikiran, emosi dan perilaku pada pasien yang mengalami gangguan ini.

    Bleuler mengindentifikasi simptom dasar dari skizofrenia yang dikenal

    dengan 4A antara lain : Asosiasi, Afek, Autisme dan Ambivalensi.2

    Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang paling sering, hampir

    1% penduduk dunia menderita psikotik selama hidup mereka di Amerika.

    1

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    2/26

    2

    Skizofrenia lebih sering terjadi pada Negara industri terdapat lebih banyak

    populasi urban dan pada kelompok sosial ekonomi rendah. Walaupun

    insidennya hanya 1 per 1000 orang di Amerika Serikat, skizofrenia sering kali

    ditemukan di gawat darurat karena beratnya gejala, ketidakmampuan untuk

    merawat diri, hilangnya tilikan dan pemburukan sosial yang bertahap.

    Kedatangan di ruang gawat darurat atau tempat praktek disebabkan oleh

    halusinasi yang menimbulkan ketegangan yang mungkin dapat mengancam

    jiwa baik dirinya maupun orang lain, perilaku kacau, inkoherensi, agitasi dan

    penelantaran. Diagnosis skizofrenia lebih banyak ditemukan dikalangan sosial

    ekonomi rendah. Beberapa pola interaksi keluarga dan faktor genetik diduga

    merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya skizofrenia.3

    75% penderita skizofrenia terjadi pada usia 16-25 tahun. Usia remaja

    dan dewasa muda memang beresiko tinggi karena tahap kehidupan ini penuh

    stressor. Kondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan

    lingkungannya karena dianggap sebagai bagian dari tahap penyesuaian diri.

    Salah satu pembagian skizofrenia adalah skizofrenia hebefrenik. Skizofrenia

    hebefrenik disebut juga disorganized type atau kacau balau yang ditandai

    dengan inkoherensi, affect datar, perilaku dan tertawa kekanak-kanakan, yang

    terpecah-pecah, dan perilaku aneh seperti menyeringai sendiri, menujukkan

    gerakan-gerakan aneh, mengucap berulang-ulang dan kecenderungan untuk

    menarik diri secara ekstrim dari hubungan sosial.3

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    3/26

    3

    Gangguan jiwa skizofrenia gangguan jiwa yang berat dan gawat yang

    dapat dialami manusia sejak muda dan dapat berlanjut menjadi kronis dan

    lebih gawat ketika muncul pada lanjut usia (lansia) karena menyangkut

    perubahan pada segi fisik, psikologis dan sosial-budaya. Skizofrenia pada

    lansia angka prevalensinya sekitar 1% dari kelompok lanjut usia (lansia).4

    1. 2. Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan penulisan refrat ini diantaranya adalah untuk

    memberikan gambaran ringkas mengenai Skizofrenia Hebefrenik terutama

    dalam hal gejala klinis, diagnosis serta penanganan yang tepat pada pasien

    dan keluarga pasien.

    1. 3. Mafaat Penulisan

    Refrat ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis serta

    pembaca mengenai Skizofrenia Hebefrenik. Selain itu, refrat ini juga akan

    dijadikan untuk melengkapi persyaratan Kepaniteraan Klinik di bagian

    Psikiatri FKU Malahayati.

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    4/26

    4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2. 1. Pengertian

    Skizofrenia adalah satu istilah untuk beberapa gangguan yang ditandai

    dengan kekacauan kepribadian, distorsi terhadap realitas, ketidakmampuan

    untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari (Atkinson dkk, 1992),

    penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi,

    serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted).5

    Gangguan skizoprenia ini terdapat pada semua kebudayaan dan mengganggu

    disepanjang sejarah, bahkan pada kebudayaan-kebudayaan yang jauh dari

    tekanan modern sekalipun. Umumnya gangguan ini muncul pada usia yang

    sangat muda, dan memuncak pada usia antara 25-35 tahun.

    Gangguan yang muncul dapat terjadi secara lambat atau datang secara

    tiba-tiba pada penderita yang cenderung suka menyendiri yang mengalami

    stress (Atkinson dkk, 1992). Salah satu pembagian skizofrenia adalah

    skizofrenia hebefrenik. Beberapa pendapat yang menyebutkan tentang

    pengertian Skizofrenia, antara lain: Skizofrenia Hebefrenik adalah suatu

    bentuk skizofrenia yang ditandai dengan perilaku klien regresi dan primitif,

    afek yang tidak sesuai, wajah dungu, tertawa-tertawa aneh, meringis dan

    menarik diri secara ekstrim.1

    4

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    5/26

    5

    Skizofrenia hebefrenik adalah suatu bentuk skizofrenia

    dengan perubahan afektif yang tampak jelas dan secara umum juga dijumpai

    waham dan halusinasi yang bersifat mengambang serta terputus-putus

    (fragmentary), perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat

    diramalkan, serta umumnya maneurisme.4

    Skizofrenia hebefrenik disebut juga disorganized type atau

    kacau balau yang ditandai dengan inkoherensi, affect datar, perilaku dan

    tertawa kekanak-kanakan, yang terpecah-pecah, dan perilaku aneh seperti

    menyeringai sendiri, menunjukkan gerakan-gerakan aneh,

    mengucap berulang-ulang dan kecenderungan untuk menarik diri secara

    ekstrim dari hubungan sosial.3

    Skizofrenia hebefrenik adalah suatu bentuk skizofrenia

    dengan perubahan prilaku yang tidak bertanggung jawab dan tak dapat

    diramalkan, ada kecenderungan untuk selalu menyendiri, dan prilaku

    menunjukkan hampa prilaku dan hampa perasaan, senang menyendiri, dan

    ungkapan kata yang diulangulang, proses pikir mengalami disorganisasi dan

    pembicaraan tak menentu serta adanya penurunan perawatan diri pada

    individu.5

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    6/26

    6

    2. 2. Etiologi

    Etiologi Skizofreni Hebefrenik pada umumnya sama seperti etiologi

    skizofrenia lainnya. Dibawah ini beberapa etiologi yang sering ditemukan:

    a. Faktor Predisposisi

    Beberapa faktor predisposisi yang berkontribusi pada munculnya

    respon neurobiologi seperti pada harga diri rendah antara lain :

    1). Faktor genetis

    Telah diketahui bahwa secara genetis skizofrenia diturunkan

    melalui kromosom-kromosom tertentu. Tetapi kromosom yang

    keberapa menjadi faktor penentu gangguan ini sampai sekarang masih

    dalam tahap penelitian. Diduga letak gen skizofrenia ada dikromosom

    no 6 dengan kontribusi genetik tambahan no. 4, 8, 15 dan 22. Anak

    kembar identik memiliki kemungkinan mengalami skizofrenia sebesar

    50% jika salah satunya mengalami skizofrenia, sementara jika dizigot

    peluangnya sebesar 15%. Seorang anak yang salah satu orang tuanya

    mengalami skizofrenia, sementara bila kedua orang tuanya skizofreia

    maka peluangnya menjadi 35%.6

    2). Faktor neurologis

    Ditemukan bahwa korteks prefrotal dan korteks limbik pada

    klien skizofrenia tidak pernah berkembang penuh. Ditemukan juga

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    7/26

    7

    pada klien skizofrenia terjadi penurunan volume dan fungsi otak yang

    abnormal. Neurotransmiter yang ditemukan tidak normal khususnya

    dopamine, serotonine, dan glutamat.

    3). Studi neurotransmiter

    Skizofrenia diduga juga disebabkan oleh adanya

    ketidakseimbangan neurotransmiter dopamine yang berlebihan.

    4). Metabolisme

    Skizofrenia disebbkan oleh gangguan metabolisme karena

    penderita dengan skizofrenia tampak pucat dan tidak sehat. Ujung

    ekstremitas agak sianotik, nafsu makan berkurang dan berat badan

    menurun.7

    5). Psikologis

    Beberapa kondisi psikologis yang menjadi faktor predisposisi

    skizofrenia antara lain anak yang diperlakukan oleh ibu pencemas,

    terlalu melindungi, dingin dan tidak berperasaan, sementara ayah yang

    mengambil jarak dengan anaknya.

    b. Faktor Presipitasi

    Faktor-faktor pencetus respon neurobiologis meliputi :

    1) Berlebihannya proses inflamasi pada sistem saraf yang menerima

    dan memproses informasi di thalamus dan frontal otak.

    2) Mekanisme penghantaran listrik di saraf terganggu.

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    8/26

    8

    3) Gejala-gejala pemicu seperti kondisi kesehatan, lingkungan, sikap

    dan perilaku.

    2. 3. Tanda dan Gejala

    Perjalanan penyakit Skizofrenia dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu

    fase prodromal, fase aktif dan fase residual.

    a. Fase Prodromal

    Biasanya timbul gejala-gejala non spesifik yang lamanya bisa minggu,

    bulan ataupun lebih dari satu tahun sebelum onset psikotik menjadi jelas.

    Gejala tersebut meliputi : menurunnya fungsi pekerjaan, fungsi sosial, fungsi

    penggunaan waktu luang dan fungsi perawatan diri. Perubahan- perubahan ini

    akan mengganggu individu serta membuat resah keluarga dan teman, mereka

    akan mengatakan orang ini tidak seperti yang dulu. Semakin lama fase

    prodromal semakin buruk prognosisnya.

    b. Fase Aktif

    Gejala positif/psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik,

    inkoherensi, waham, halusinasi disertai gangguan afek. Hampir semua

    individu datang berobat pada fase ini, bila tidak mendapat pengobatan gejala-

    gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami eksaserbasi atau

    terus bertahan. Fase aktif akan diikuti oleh fase residual.

    c. Fase Residual

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    9/26

    9

    Dimana gejala-gejalanya sama dengan fase prodromal tetapi gejala

    positif/psikotiknya sudah berkurang. Disamping gejala-gejala yang terjadi

    pada ketiga fase di atas, penderita skizofrenia juga mengalami gangguan

    kognitif berupa gangguan berbicara spontan, mengurutkan peristiwa,

    kewaspadaan dan eksekutif (atensi, konsentrasi, hubungan sosial).

    Pada Skizofrenia Hebefrenik kita dapat melihat tanda dan gejala yang khas,

    antara lain :

    a. Inkoherensi yaitu jalan pikiran yang kacau, tidak dapat dimengerti

    apa maksudnya.

    b. Alam perasaan yang datar tanpa ekspresi serta tidak serasi atau

    ketolol-tololan.

    c. Perilaku dan tertawa kekenak-kanakan, senyum yang menunjukkan

    rasa puas diri atau senyum yang hanya dihayati sendiri.

    d. Waham yang tidak jelas dan tidak sistematik, tidak terorganisasi

    sebagai suatu kesatuan.

    e. Halusinasi yang terpecah-pecah yang isi temanya tidak

    terorganisasi sebagai satu kesatuan.

    f. Gangguan proses berfikir

    g. Perilaku aneh, misalnya menyeringai sendiri, menunjukkan

    gerakan-gerakan aneh, berkelakar, pengucapan kalimat yang diulang-

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    10/26

    10

    ulang dan cenderung untuk menarik diri secara ekstrim dari hubungan

    sosial.3

    Gejala-gejala pencetus respon biologis :

    Kesehatan : nutrisi kurang, kurang tidur, kelelahan, infeksi, obat-obatan

    sistem saraf pusat, kurangnya latihan dan hambatan untuk menjangkau

    layanan kesehatan.

    Lingkungan : lingkungan yang memusuhi, masalah rumah tangga,

    kehilangan kebebasan hidup, perubahan kebiasaan hidup, pola aktivitas

    sehari-hari, kesukaran berhubungan dengan orang lain, isolasi sosial,

    kurangnya dukungan sosial, tekanan kerja, stigmasisasi, kemiskinan,

    kurangnya alat transportasi dan ketidakmampuan mendapatkan pekerjaan.

    Sikap/perilaku : merasa tidak mampu, putus asa, merasa gagal, kehilangan

    kendali diri (demoralisasi), merasa punya kekuatan berlebihan dengan gejala

    tersebut, merasa malang, bertindak tidak seperti orang lain dari segi usia

    maupun kebudayaan, rendahnya kemampuan sosialisasi, perilaku

    agresif, perilaku kekerasan, ketidak adekuatan pengobatan dan ketidak

    adekuatan penanganan gejala. Beberapa tanda dan gejala yang paling sering

    ditemukan pada pasien-pasien Skizofrenia Hebefrenik adalah:

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    11/26

    11

    1) Waham: yaitu suatu keyakinan yang salah yang tidak sesuai dengan

    latar belakang sosial budaya serta pendidikan pasien, namun

    dipertahankan oleh pasien dan tidak dapat ditangguhkan.

    2) Halusinasi: gangguan persepsi ini membuat pasien skizofrenia dapat

    melihat sesuatu atau mendengar suara yang tidak ada sumbernya.

    Halusinasi yang sering terdapat pada pasien adalah halusinasi

    auditorik (pendengaran). Terkadang juga terdapat halusinasi

    penglihatan dan halusinasi perabaan.

    3) Siar pikiran: yaitu pasien merasa bahwa pikirannya dapat disiarkan

    melalui alat-alat bantu elektronik atau merasa pikirannya dapat dibaca

    oleh orang lain. Terkadang pasien dapat mengatakan bahwa dirinya

    dapat berbincang-bincang dengan penyiar televisi maupun radio.

    Beberapa pasien juga mengatakan pikirannya dimasuki oleh pikiran

    atau kekuatan lain atau ditarik/diambil oleh kekuatan lain.1

    2. 4. Jenis-Jenis Skizofrenia

    Krapelin membagian skizofrenia menjadi beberapa jenis.

    Pembagiannya adalah sebagai berikut:

    a. Skizofrenia Paranoid

    Skizofrenia paranoid agak berlainan dari jenis-jenis yang lain dalam

    jalannya penyakitnya. Skizofrenia hebefrenik dan katatonik sering lama-

    kelamaan menunjukkan gejala-gejala skizofrenia simplex, atau gejala-gejala

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    12/26

    12

    hebefrenik dan katatonik bercampuran. Tidak demikian halnya dengan

    skizofrenia paranoid yang jalannya agak konstan. Gejala-gejala yang

    mencolok adalah waham primer, disertai dengan waham-waham sekunder dan

    halusinasi. Baru dengan pemeriksaan yang teliti ternyata ada juga gangguan

    proses berfikir, gangguan afek, emosi dan kemauan.7

    Jenis skizofenia ini sering mulai sesudah umur 30 tahun.

    Permulaannya mungkin subakut, tetapi mungkin juga akut. Kepribadian

    penderita sebelum sakit sering dapat digolongkan skizoid. Mereka mudah

    tersinggung, suka menyendiri, agak congkak dan kurang percaya pada orang

    lain.7

    b. Skizofrenia Hebefrenik

    Permulaannya perlahan-lahan atau subakut dan sering timbul pada

    masa remaja atau antara 15-25 tahun. Gejala yang mencolok adalah gangguan

    proses berfikir, gangguan kemauan dan adanya derpesonalisasi atau double

    personality. Gangguan psikomotor seperti mannerism, neologisme atau

    perilaku kekanak-kanakkan sering terdapat pada skizofrenia hebefrenik.

    Waham dan halusinasi banyak sekali.7

    c. Skizofrenia Katatonik

    Timbulnya pertama kali antara umur 15-30 tahun, dan biasanya akut

    serta sering didahului oleh stress emosional. Mungkin terjadi gaduh gelisah

    katatonik atau Stupor katatonik: penderita tidak menunjukkan perhatian sama

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    13/26

    13

    sekali terhadap lingkungannya. Emosinya sangat dangkal. Gejala yang

    penting adalah gejala psikomotor seperti:

    1) mutisme, kadang-kadang dengan mata tertutup

    2) muka tanpa mimik, seperti topeng

    3) stupor, penderita tidak bergerak sama sekali untuk waktu yang

    lama, beberapa hari, bahkan kadang-kadang sampai beberapa bulan

    4) Bila diganti posisinya penderita menentang, negativisme

    5) Makan ditolak, air ludah tidak ditelan sehingga terkumpul di dalam

    mulut dan meleleh keluar, air seni dan feses ditahan

    6) Terdapat grimas dan katalepsi

    Secara tiba-tiba atau pelan-pelan penderita keluar dari keadaan stupor

    ini dan gaduh gelisah katatonik. Terdapat hiperaktivitas motorik, tetapi

    tidak disertai dengan emosi yang semestinya dan tidak dipengaruhi

    oleh rangsangan luar.

    Penderita terus berbicara dan bergerak saja. Ia menunjukkan stereotipi,

    manerisme, grimas dan neologisme. Ia tidak dapat tidur, tidak makan

    dan minum sehingga mungkin terjadi dehidrasi atau kolaps dan

    kadang-kadang kematian (karena kehabisan tenaga dan terlebih bila

    terdapat juga penyakit badaniah: jantung, paru dan sebagainya).7

    d. Skizofrenia Simplex

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    14/26

    14

    Sering timbul pertama kali pada masa pubertas. Gejala utama pada

    jenis simplex adalah kedangkalan emosi dan kemunduran kemauan.

    Gangguan proses berfikir biasanya sukar ditemukan. Waham dan halusinasi

    jarang sekali terdapat. Jenis ini timbulnya perlahan-lahan sekali. Pada

    permulaan mungkin penderita mulai kurang memperhatikan keluarganya atau

    mulai menarik diri dari pegaulan. Makin lama ia makin mundur dalam

    pekerjaan atau pelajaran dan akhirnya menjadi penganggur.7

    e. Skizofrenia Residual

    Jenis ini adalah keadaan kronis dari skizofrenia dengan riwayat

    sedikitnya satu episode psikotik yang jelas dan gejala-gejala berkembang kea

    rah negative yang lebih menonjol. Gejalanegatif terdiri dari kelambatan

    psikomotor, penurunan aktivitas, penumpulan afek, pasif dan tidak ada

    inisiatif, kemiskinan pembicaraan, ekspresi nonverbal yang menurun, serta

    buruknya perawatan diri dan fungsi sosial.7

    2.5. Psikofisiologi

    a. Tahapan halusinasi dan delusi yang biasa menyertai gangguan jiwa.

    1). Tahap Comforting

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    15/26

    15

    Timbul kecemasan ringan disertai gejala kesepian, perasaan

    berdosa, klien biasanya mengkompensasikan stresornya dengan koping

    imajinasi sehingga merasa senang dan terhindar dari ancaman.

    2). Tahap Condeming

    Timbul kecemasan moderat, cemas biasanya makin meninggi

    selanjutnyaklien merasa mendengarkan sesuatu, klien merasa takut apabila

    orang lainikut mendengarkan apa-apa yang ia rasakan sehingga timbul

    perilaku menarik diri (withdrawl).

    3). Tahap Controling

    Timbul kecemasan berat, klien berusaha memerangi suara yang

    timbul tetapi suara tersebut terus menerus mengikuti, sehingga

    menyebabkan klien susah berhubungan dengan orang lain. Apabila suara

    tersebut hilang klien merasa sangat kesepian atau sedih.

    4). Tahap Conquering

    Klien merasa panik, suara atau ide yang datang mengancam

    apabila tidak diikuti perilaku klien dapat bersifat merusak atau dapat

    timbul perilaku suicide.1

    b. Waham

    Kelompok ini ditandai secara khas oleh berkembangnya waham yg umumnya

    menetap dan kadang-kadang bertahan seumur hidup. Waham dapat berupa waham

    kejaran, hipokondrik, kebesaran, cemburu, tubuhnya dibentuk secara

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    16/26

    16

    abnormal,merasa dirinya bau dan homoseks. Tidak dijumpai Gangguan lain, hanya

    depresi bisa terjadi secara intermitten. Onset biasanya pada usia pertengahan,

    tetapi kadang-kadang yang berkaitan dengan bentuk tubuh yang salah dijumpai

    pada usia muda. Isi waham dan waktu timbulnya sering dihubungkan dengan

    situasi kehidupan individu, misalnya waham kejaran pada kelompok minoritas.

    Terlepas dari perbuatan dan sikapnya yang berhubungan dengan wahamnya, afek

    dan pembicaraan dan perilaku orang tersebut adalah normal. Waham ini minimal

    telah menetap selama 3 bulan.1

    2.6. Diagnosis

    Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia. Diagnosis hebefrenia untuk

    pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa muda (onset biasanya

    mulai 15-25 tahun). Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas: pemalu dan

    senang menyendiri (solitary), namun tidak harus demikian untuk menentukan

    diagnosis. Untuk diagnosis hebefrenia yang menyakinkan umumnya diperlukan

    pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan lamanya, untuk memastikan bahwa

    gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan. Perilaku yang tidak

    bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan, serta mannerism, ada kecenderungan

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    17/26

    17

    untuk selalu menyendiri (solitary) dan perilaku menunjukkan hampa tujuan dan

    hampa perasaan. Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropriate),

    seringdisertai oleh cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri (self-satisfied),

    senyum sendirir (self-absorbed smiling), atau oleh sikap, tinggi hati (loftymanner),

    tertawa menyeringai (grimaces), mannerisme, mengibuli secara bersenda gurau

    (pranks), keluhan hipokondrial, dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated

    phrases). Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu

    (rambling) serta inkoheren. Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta

    gangguan proses pikir umumnya menonjol. Halusinasi dan waham mungkin ada

    tetapi biasanya tidak menonjol (fleeting and fragmentary delusions

    andhallucinations). Dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determination)

    hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga perilaku penderita memperlihatkan ciri

    khas, yaitu perilaku tanpa tujuan (aimless) dan tanpa maksud (empty of purpose).

    1

    Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buat terhadap agama,

    filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang memahami jalan pikiran

    pasien. Menurut DSM-IV skizofrenia disebut sebagai skizofrenia tipe

    terdisorganisasi.5

    2. 7. Pengobatan

    Dalam pengobatan dengan obat psikofarmaka, yang penting diketahui adalah

    bahwa cara pengobatan tersebut terutama mensupresi gejala-gejala yang manifest

    yang disebutpositive symptom dari skizofrenia.

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    18/26

    18

    Beberapa gejala yang dapat disupresi oleh obat adalah :

    a. Kecenderungan untuk berkelahi (combativeness)

    b. Aktivitas berlebihan (hyperactivity)

    c. Ketegangan yang meninggi (tension)

    d. Sikap permusuhan (hostility)

    e. Halusinassi

    f. Negativisma

    g. Gangguan tidur (Insomnia)

    h. Manerisme

    Dipihak lain ada sejumlah kondisi pada penderita skizofrenia yang sangat sulit

    diperbaiki oleh obat :

    a. Kurang pengertian diri

    b. Kurang penilaian/pertimbangan wajar

    c. Gangguan orientasi

    d. Gangguan daya ingat

    e.Gangguan perencanaan yang realisstik

    f. Gangguan afek

    g. Dorongan untuk mengulang tanpa sebab/alas an

    h. Melukai diri

    Dengan melihat kondisi dan gejala yang ada pada pasien kita dapat

    memberikan obat anti-psikotik dengan rasional.

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    19/26

    19

    Pada dasarnya pengobatan dengan anti-psikotik terdapat beberapa prinsip :

    a. Initial terapi (Terapi permulaan)

    Pemberian dosis yang cukup tinggi (loading dose) yang dapat ditolerir

    oleh pasien. Biasanya pemberian dengan dosis yang tinggi, dilakukan di

    rumah sakit.

    b. Kontrol terapi (Terapi pengawasan)

    Setelah fase initial, dimana gejala-gejala yang overt (terbuka) seperti

    hipeaktivitas, kecenderungan berkelahi, Insomnia dapat diatasi maka

    pemberian obat diturunkan perlahan-lahan sampai dosis yang dapat menekan

    gejala-gejala dengan side efek yang paling minimal.

    c. Terapi pemeliharaan

    Setelah kedua fase tersebut dilalui bbiasanya tidak lebih lama dari 8

    minggu, pasien dapat memberikan dosis pemeliharaan yang biasanya cukup

    rendah, tetapi bermanfaat untuk mencegah kambuhnya gejala-gejala akut.

    Pada fase ini sebaiknya dilakukan juga drug holiday misalnya 1-2 hari

    tanpa obat dalam sebulan. 1-2 minggu dalam 6 bulan dan 1-2 bulan dalam

    setahun. Drug holiday ini berguna untuk mencegah terjadinya efek samping

    seperti tardive dyskinesia.8

    Obat-obat yang dapat mensupresi gejala skizofrenia adalah antipsikosis :

    a. Antipsikosis tipikal golongan fenotiazin seperti klorpromazin, flufenazin,

    perfenazin, tioridazin, trifluperazin.

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    20/26

    20

    b. Antipsikosis tipikal golongan lain seperti klorprotiksen, droperidol,

    haloperidol, loksapin, molindon, tioktiksen.

    c. Antipsikosis atipikal seperti klozapin, olanzapin, rrisperidon, quetiapin,

    sulpirid, ziprasidon, aripripazol, zotepin, amilsuprid.9

    2. 8. Prognosis

    Prognosis untuk skizofrenia hebefrenik sama dengan skizofrenia tipe lainnya,

    prognosisnya pada umumnya kurang begitu menggembirakan. Sekitar 25% pasien

    dapat kembali pulih dari episode awal dan fungsinya dapat kembali pada tingkat

    prodromal (sebelum munculnya gangguan tersebut). Sekitar 25% tidak akan pernah

    pulih dan perjalanan penyakitnya cenderung memburuk. Sekitar 50% berada

    diantaranya, ditandai dengan kekambuhan periodik dan ketidakmampuan berfungsi

    dengan efektif kecuali untuk waktu yang singkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi

    prognosis skizofrenia :

    a. Keluarga

    Pasien membutuhkan perhatian dari masyarakat, terutama dari

    keluarganya. jangan membeda-bedakan antara orang yang mengalami

    Skizofrenia dengan orang yang normal, karena orang yang mengalami

    gangguan Skizofrenia mudah tersinggung.

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    21/26

    21

    b. Inteligensi

    Pada umumnya pasien Skizofrenia yang mempunyai Inteligensi yang

    tinggi akan lebih mudah sembuh dibandingkan dengan orang yang

    inteligensinya rendah.

    c. Pengobatan

    Obat memiliki dua kekurangan utama. Pertama hanya sebagian kecil

    pasien (kemungkinan 25%) cukup tertolong untuk mendapatkan kembali

    jumlah fungsi mental yang cukup normal. Kedua antagonis reseptor dopamine

    disertai dengan efek merugikan yang mengganggu dan serius. Namun pasien

    skkizofrenia perlu di beri obat Risperidone serta Clozapine.

    d. Reaksi

    Pengobatan Dalam proses penyembuhan skizofrenia, orang yang

    bereaksi terhadap obat lebih bagus perkembangan kesembuhan daripada orang

    yang tidak bereaksi terhadap pemberian obat.

    e. Stressor Psikososial

    Apabila stressor dari skizofrenia ini berasal dari luar, maka akan

    mempunyai dampak yang positif, karena tekanan dari luar diri individu dapat

    diminimalisir atau dihilangkan. Begitu pula sebaliknya apabila

    stressor datangnya dari luar individu dan bertubi-tubi atau tidak dapat

    diminimalisir maka prognosisnya adalah negatif atau akan bertambah parah.

    f. Kekambuhan

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    22/26

    22

    penderita skizofrenia yang sering kambuh prognosisnya lebih buruk.

    g. Gangguan Kepribadian

    Prognosis untuk orang yang mempunyai gangguan kepribadian akan

    sulit disembuhkan. Besar kecilnya pengalaman akan memiliki peran yang

    sangat besar terhadap kesembuhan.

    h.Onset

    Jenis onset yang mengarah ke prognosis yang baik berupa onset yang

    lambat dan akut, sedangkan onset yang tidak jelas memiliki prognosis yang

    lebih baik.

    i. Perjalanan penyakit

    Pada penderita skizofrenia yang masih dalam fase prodromal

    prognosisnya lebih baik daripada orang yang sudah pada fase aktif dan fase

    residual.

    j. Kesadaran

    Kesadaran orang yang mengalami gangguan skizofrenia adalah jernih.

    Hal inilah yang menunjukkan prognosisnya baik nantinya.1

    Prognosis Baik Prognosis buruk

    Onset lambat

    Faktor pencetus yang jelas

    Onset akut

    Riwayat sosial,seksual

    dan pekerjaan premorbidyang baik

    Gejala gangguanmood

    Onset muda

    Tidak ada factor pencetus

    Onset tidak jelas

    Riwayat social dan

    pekerjaan premorbid yang buruk

    Prilaku menarik diri atau autistic

    Tidak menikah, bercerai atau

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    23/26

    23

    (terutamagangguan depresif)

    Menikah

    Riwayat keluargagangguan moo Sistem pendukungyang baik

    Gejala positif

    janda/duda

    Sistem pendukung yang buruk

    Gejala negatif Tanda dan gejala neurologist

    Riwayat trauma perinatal

    Tidak ada remisi dalam 3 tahun

    Banyak relaps

    Riwayat penyerangan

    BAB III

    KESIMPULAN

    3.1. Kesimpulan

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    24/26

    24

    Salah satu pembagian skizofrenia adalah skizofrenia hebefrenik.

    Beberapa pendapat yang menyebutkan tentang pengertian Skizofrenia, antara

    lain :Skizofrenia hebefrenik adalah suatu bentuk Skizofrenia yang ditandai

    dengan perilaku klien regresi dan primitif, afek yang tidak sesuai, wajah dungu,

    tertawa-tawa aneh, meringis dan menarik diri secara ekstrim.1 Skizofrenia

    hebefrenik adalah suatu bentuk skizofrenia dengan perubahan afektif yang

    tampak jelas dan secara umum juga dijumpai waham dan halusinasi yang

    bersifat mengambang serta terputus-putus (fragmentary), perilaku yang tidak

    bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan, sertaumumnya maneurisme.4

    Skizofrenia hebefrenik disebut juga disorganized type atau kacau balau yang

    ditandai dengan inkoherensi, affect datar, perilaku dan tertawa kekanak-kanakan,

    yang terpecah-pecah, dan perilaku aneh seperti menyeringai sendiri,

    menunjukkan gerakan-gerakan aneh, mengucap berulang-ulang dan

    kecenderungan untuk menarik diri secara ekstrim dari hubungan sosial.1

    Skizofrenia hebefrenik adalah suatu bentuk skizofrenia dengan perubahan

    prilaku yang tidak bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan, ada

    kecenderungan untuk selalu menyendiri, dan prilaku menunjukkan hampa

    prilaku dan hampa perasaan, senang menyendiri,dan ungkapan kata yang di

    ulangulang, proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu

    serta adanya penurunan perawatan diri pada individu.5 Dari ketiga pengertian

    diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Skizofrenia hebefrenik atau

    23

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    25/26

    25

    Skizofrenia disorganized adalah suatu gangguan yang yang ditandai dengan

    regresi dan primitif, afek yang tidak sesuai, serta menarik diri secara ekstrim dari

    hubungan sosial. Gangguan jiwa skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang

    berat dan gawat yang dapat dialami manusia sejak muda dan dapat berlanjut

    menjadi kronis dan lebih gawat ketika muncul pada lanjut usia (lansia) karena

    menyangkut perubahan pada segi fisik, psikologis dan sosial-budaya. Skizofrenia

    pada lansia angka prevalensinya sekitar 1% dari kelompok lanjut usia (lansia).4

    DAFTAR PUSTAKA

    1. www.Scribd. com/mobile/doc/77516087/device_features. Diunduh padatanggal 3 Juli 2012.

  • 7/29/2019 Skizofrenia Hebefrenik Di Print

    26/26

    26

    2. Kaplan, HI, Sadock BJ, Greb JA, Skizofrenia, dalam : Sinopsis Psikiatri, ed 7,

    vol 1, Binarupa aksara, 1997.

    3. Skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya. Diunduh dari

    http/www.idijakbar.com/prosiding/skizofrenia.http.

    4. D e p a r t e m e n K e s e h a t a n R . I . 1 9 9 3 . P e d o m a n

    P e n g g o l o n g a n d a n Diag nosis Ganggu an Jiwa di Indonesia III

    cetakan pertama. Direk torat Jenderal Pelayanan Medik DepartemenKesehatan RI : Jakarta

    5. Maslim, Rusdi dr. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkasan

    dari PPDGJ III Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa. FK Unika Atmajaya, Jakarta,

    2001.

    6. www.psikomedia.com/article/psikologi-klinis/1006/skizofrenia.

    7. Maramis. Ilmu Kedokteran Jiwa. Pusat Penerbitan dan Percetakan Airlangga

    Universitas. Surabaya. 2009.

    8. Prof. Dr. R. Kusumanto. Obat-Obat Yang Dipakai Dibidang Kesehatan Jiwa

    Edisi II. Yayasan Dharma Graha. Jakarta. 1984.

    9. Setiabudy, rianto.Farmakologi Dan Terapi Edisi 5.Gaya Baru. Jakarta 2007.