31
Soft Tissue Diseases KLASIFIKASI PENYAKIT PERIODONTAL DAN GINGIVA Drg. Ana Medawati, M.Kes Prodi Kedokteran Gigi UMY Assalamualaikum sebelumnya mav beribu mav kulia ini baru di edit karena ada maslah sedikit hehehe wah materi baru ni belajar jadi dokter gigi :p Klasifikasi Penyakit dan Kondisi Periodontal 1. Penyakit Gingiva : Disebabkan plak Tau g temen2 plak itu berasal dari mana, ternyata plak bisa berasl dari : 70% mikroba, sisa2 produk ekstrasesuler yang berasal dari bkteri, sis2 sel, derivate gikoprotein, dan komponen anorganik seperti kalsium, magnesium, potassium, dan sodium ion kalsium akan membantu pelekatan antar bakteri dengan pelikel. Disebabkan non plak Kalo yang disebabkan non plak biasanya karena kesalahan dari si empunya gigi misalnya kalo gosok gigi ngawur, ato mungkin pake tusuk gigi. 2. Periodontitis : Periodontitis adalah reaksi radang periodonsium. Periodonsium adalah jaringan yang mengelilingi dan menyangga gigi, yang mencakup semen, ligamentum periodonsium, os alveolaris, dan gusi. Kronis

Soft Tissue Disease1

  • Upload
    heyna

  • View
    48

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Soft Tissue Disease1

Soft Tissue Diseases

KLASIFIKASI PENYAKIT PERIODONTAL DAN GINGIVA

Drg. Ana Medawati, M.Kes

Prodi Kedokteran Gigi UMY

Assalamualaikum

sebelumnya mav beribu mav kulia ini baru di edit karena ada maslah sedikit hehehe

wah materi baru ni belajar jadi dokter gigi :p

Klasifikasi Penyakit dan Kondisi Periodontal

1. Penyakit Gingiva :

Disebabkan plak Tau g temen2 plak itu berasal dari mana, ternyata plak bisa berasl dari : 70%

mikroba, sisa2 produk ekstrasesuler yang berasal dari bkteri, sis2 sel, derivate gikoprotein, dan komponen anorganik seperti kalsium, magnesium, potassium, dan sodium ion kalsium akan membantu pelekatan antar bakteri dengan pelikel.

Disebabkan non plak

Kalo yang disebabkan non plak biasanya karena kesalahan dari si empunya gigi misalnya kalo gosok gigi ngawur, ato mungkin pake tusuk gigi.

2. Periodontitis :

Periodontitis adalah reaksi radang periodonsium. Periodonsium adalah jaringan yang mengelilingi dan menyangga gigi, yang mencakup semen, ligamentum periodonsium, os alveolaris, dan gusi.

Kronis

Aggressive

Periodontitis manifestasi dari penyakit sistemik

3. Penyakit Periodontal Necrotizing :

Necrotizing Ulcerative Gingivitis

Page 2: Soft Tissue Disease1

Necrotizing Ulcerative Periodontitis

4. Abses : gingiva, periodontal, periapikal 5. Periodontitis berhub dgn lesi endodontik :

Endodontic – Periodontal

Periodontal – Endodontik

6. Deformitas mukogingival dan kondisi pada edentulous ridge, resesi gingiva

INFLAMASI GINGIVA

Perubahan patologis berhubungan dengan mikroorganisme sulkus gingival yang memproduksi ( LPS, collagenase, hyaluronidase, protease, chondroitin sulfatase at endotoxin ) akan mengakibatkan kerusakan pada epitel dan jaringan ikat, konstituen antar sel sehingga akan memperluas ruang antar sel dan ini semua mengakibatkan bakteri masuk.

Intinya

Mikroorganisme hasilkan LPS dsb kerusakan epitel jar anter sel luas bakteri masuk

Page 3: Soft Tissue Disease1

Tahap2 gingiva adalah sbb

Inflamasi gingival, biasanya warna merah mengilat

Page 4: Soft Tissue Disease1

Keterangannya adalah sebagai berikut

Gingivitis tahap 1 (initial lesion )

Initial lesion memiliki durasi 2 – 4 hari. Pada tahap ini terjadi perubahan vaskuler yaitu peningkatan aliran darah dan vaskulitis. Vaskulitis itu adalah radang pada pembulih darah. Pembulu darah mengalami pelebaran baik itu kapiler atau vena. Pada tahap ini juga terjadi infiltrasi (menurut dorlan infiltrasi adalah penimbunan substansi yang terjadi secara normal tidak terdapat pada sel atau dalam jumlah yang melebihi normal dalam sel/ jaringan tersebut)PMNs pada epitel sulkuler dan junctional . Sel imun utama pada tahap ini adalah PMNs. Jaringan kolagen kehilangan perivaskuler . Tidak ada tanda klinis hanya terlihat kenaikan aliran cairan gingiva

TahapTahap

Page 5: Soft Tissue Disease1

Gingivitis tahap 2 ( early lesion )

Kalo yang tahap early lesion durasinya 4 – 7 hari. Kemudian terjadi pula proliferasi vaskuler. Proliferasi adalah multipikasi / reproduksi bentuk serupa khususnya sel. Terdapat infiltrasi leukosit pada jaringan ikat dibawah epitel junction terdiria : limposit primer (75% sel T), neutropil (makrophag, sel plasma, sel mast). Sel imun utama adalah limposit. Destruksi kolagen 75%. Tanda klinis adalah eritema dan perdarahan pada probing.

Gingivitis tahap 3 (establish lesion )

Durasi nya adalah 14 – 21 hari. Bedanya kalo yang tahap ini pembuluh darah malah menyempit. Sel imun yang berperan adalah sel plasma. Kerusakan serabut kolagen berlanjut . Tanda klinisnya perubahan warna merah kebiruan, konsistensi lunak. Bertambah beratnya lesi inflamasi. Pada tahap ini terjadi peningkatan jumlah sel plasma yg berubah menjadi sel inflamasi. Ruangan interseluler diisi dengan granuler seluler (lisosom yg berasal dari netrofil yang hancur, limfosit, monosit).

Gambaran klinis gingivitis

Kejadian dan durasi :

Akut : durasi singkat datang nya tiba2, pas lagi ujian mingkin bisa tuh trus sakit banget huhuhu Sub akut : lebih ringan dari akut Rekurent: kambuhan biasanya rasa sakitnya ilang setelah dirawat, tapi ntar muncul lagi . grrr -_- Kronis : perlahan, durasi panjang, tidak sakit kec ada komplikasi . kalo yang kronis ini lama

durasinya tapi malah sering ada loh…

Distribusi

Lokal : satu atau beberapa gigi General : seluruh gigi dalam rongga mulut Marginal : margin gingiva / berdekatan dengan attachment gingiva Papilary : papila interdental/ meluas ke margin gingiva Diffus : margin, attach dan papila

Perdarahan gingival

Faktor lokal

1. Kronik / kambuhan : penyebab perdarahan adalah inflamasi kronik, yang ditimbulkan trauma mekanik (kaya yg tadi uda disebutin kaya sikat giginya ngawar, main tusuk gigi, menggigit makanan keras, bruxism. Sapa yang tw bruxism ?? bruxism adlah pergesekan gigi2 trutama pada waktu tidur)

Page 6: Soft Tissue Disease1

2. Akut : luka atau penyakit gingiva akut, terjadi spontan, misal: triauma sikat gigi atau benda keras / bahan kimia

Intinya kalo faktor local t ya di gingival aja kronik sama akut

Faktor sistemik

Dalam beberapa kelainan sistemik, perdarahan gingiva dapat muncul tiba2 setelah ada iritasi. Tendensi perdarahan mungkin disebabkan kegagalan mekanisme penjendalan, kelainan darah

( hemofili, leukimia) Dipicu oleh adanya factor mekanij, ternjadinya biasanya spontan yang sulit dikontrol kelainan

vasuler (defisiensi vit C) Hipoproteinemia (defisiensi vit K) Kekurangan platelet tromboplastik factor akibat uremia Post rubella purpura pemberian obat secara berlebihan (salisilat, heparin, antikoagulan) Gangguan platelet(idiopatok trombositopenia purpura)

Kalo yang sistemik gangguannya dari seluluh tubuh

Perubahan warna gingival

1. Gingivitis kronis :

warna gingiva normal :coral pink

Peningkatan vaskularisasi merah

Keratinisasi epitel merah kebiruan

2. Gingivitis akut : warna merah marginal, difus, bernoda tgt kondisi akut

3. Logam : bismuth, arsen , merkuri, Pb, timah, perak dll

Page 7: Soft Tissue Disease1

Resesi gingival

Resesi visible = ukuran resesi= CEJ– margin gingiva

Hidden resesi = CEJ– dasar

Margin ggv

Dasar poket

CEJ

Resesi Gingiva : Resesi Gingiva : terbukanya akar gigi ke arahterbukanya akar gigi ke arah apikal dari gingivaapikal dari gingiva

Page 8: Soft Tissue Disease1

Etiologi :

Faktor fisiologis yang meningkat sesuai umur

Kesalahan menyikat gigi

Malposisi gigi

Jaringan lunak yang rusak

Frenulum tinggi

Akibat resesi

Karies akar

Sensitif permukaan gigi

Hiperemi pulpa (pulpa pada jaringan gigi sudah tidak mampu menahan iritasi bakteri pada rongga mulut)

Retensi inter proksimal tempat penimbunan plak

MACAM 2 PERUBAHAN KONTOUR GINGIVA

1. Mc Call’s Fesstoons :

Pembesaran tepi gingiva yang frekwensi terbanyak pada fasial C dan P

2. Stilman’s clefts :Celah bergerigi yg luas di margin gingiva krn adanya penyimpangan jarak. Biasa terjadi di permukaan fasial 5-6 mm/ lebih

Perubahan klinis konsistensi gingival pada Gingivitis kronis

1. Margin lunak membulat pada penekanan

2. Konsistensi lunak dan gampang pecah

3. Konsistensi jaringan keras

Perubahan histopatologis konsistensi gingiva pd Gingivitis kronis

1. Infiltrasi cairan dan sel-sel dari eksudat inflamasi

2. Degenerasi jaringan ikat dan epitel.

3. Proliferasi epitel dan fibrosis dengan inflamasi kronis yang lama

Page 9: Soft Tissue Disease1

Perubahan klinis Gingivitis akut

1. Difusi bulat dan lunak

2. Berkerak dengan jonjot

3. Formasi vesikel

Histopatologis Gingivitis akut

1.Udema yang difus pada permulaan inflamasi akut, infiltrasi lemak pada xantomatosis

2.Nekrosis dengan pseudo membran yang berisi PMNs, sel epitel yang degenerasi

3.Inter dan intra seluler udem dengan degenersi nukleus & sitoplasma, dengan dinding ruptur

I. Enlargement inflamasiEnlargement inflamasiII. Enlargement karena Enlargement karena

obat-obatanobat-obatanIII. Enlargement yang Enlargement yang

berhub dengan berhub dengan penyakit sistemik penyakit sistemik

IV. Enlargement Enlargement

Gingival Enlargement Gingival Enlargement

Page 10: Soft Tissue Disease1

Distribusi enlargement:

Lokal : terbatas pd gingiva satu atau sekelompok gigi

General : meliputi gingiva seluruh mulut

Marginal : sisi margin gingiva

Papilary : papila interdental

Diffuse : meliputi margin, attach dan papila

Discrete : seperti tumor bisa bertangkai atau tidak

Score enlargement gingival

0 : Tidak ada enlargement

1: Enlargement terjadi pd interdental papila

2: Enlargement meliputi papila dan margin gingiva

3: Enlargement menutup mahkota ¾ atau lebih

Enlargement Gingiva

A. Kronis (lokal/general )

Gambaran klinis :

Tahap awal penggembungan kecil papila inter dental dan atau margin gingiva bertambah besar menutup permukaan mahkota gigi. biasanya pelan tanpa sakit kecuali ada komplikasi akut atau trauma.

Etiologi :

Plak dan OH jelek (iritasi tumpatan atau alat ortho ). OH oral hygiene

B. Akut

Gingival abses :

1. Terlokalisir.

2. lesi berkembang cepat.

3. Terjadi mendadak.

Page 11: Soft Tissue Disease1

4. Terbatas pada margin gingiva. .

5. lesi biasanya hilang dengan sendirinya

6. Etiologi : bakteri yang masuk melalui sikat gigi, apel, kulit lobster

Bedanya enlargement ma gingivitis adalah : kalo enlargement itu penggembungan di papilla inter dental, tapi g meraskan sakit, kesannya kaya giginya tambah pendek padahal gusinya yang nambah. Trus kalo gingivitis kan sakit banget.

Periodontal abses

Biasanya lebih luas

Telah terjadi periodontitis sebelumnya

Perluasan infeksi poket ke jaringan periodontal

Biasanya akibat perluasan enlargement gingiva, tetapi juga melibatkan jaringan periodontal

Lesi harus dilakukan perawatan bahkan kadang diperlukan dengan bedah

Perluasan inflamasi poket ke lateral terjadi jika drainase poket mengecil

Kompleks poket, abses terjadi di bagian dalam yang tertutup dengan permukaan luar,

Kalkulus tertinggal saat skaling

Trauma gigi / kesalahan terapi endo

Note :

Kalau terjadi abses harus di brenase, tapi absesnya harus ditunggu sampai bener2 matang (sampai ada nanahnya)wah kaya mangga aja dipetik kalo uda matang :p kalo di ambilnya sebelum mateng ntar sakitnya malah g akan berkurang lohh..

Kalo terjadi abses dikasi antibiotic kalo inflamasi ya dikasi anti inflamasi to ya

Kalkulus (radang gigi) ada 2 yaitu

Kalkulus yang mengarah menutupi gigi Kalkulus sub gingival

Kalkulus yang tertinggal saat sacling menyebabkan abses karena kalkulus 80% dari bahan anorganik.

Page 12: Soft Tissue Disease1

Gingival absesGingival absesNanahnya ngumpul , trus gusinya juga naik shg caries lebih mudah muncul

Page 13: Soft Tissue Disease1

Periodontal absesPeriodontal abses

Page 14: Soft Tissue Disease1

Enlargement gingiva karena obat

Gambaran Klinis :

Lokasi mulai inter dental fasial & lingual

Menutup sebag mahkota gigi oklusal

PeriodontalPeriodontal

Bisa di brenase

Page 15: Soft Tissue Disease1

Uncomplicated inflamation ( mulberry )

Warna pucat, tidak ada tendensi perdarahan

Biasanya general

Dapat terjadi pada dengan sedikit atau sedikit plak

Obat-obatan yang menyebabkan enlargement gingival

1. Phenytoin :

Obat anti convulsant untuk terapi epilepsi. Sering pada pasien muda. keparahan enlargement sebanding dengan dosis obat yang diminum

2. Cyclosporin:

Suatu agen imunosupresive utk menghindari adanya penolakan terhadap transplantasi organ. Berpengaruh pd respon seluler dan humoral imun respon. Mekanisme aksinya adalah menghambat produksi dan pelepasan dari interleukin II dan menghambat interleukin II untuk menginduksi aktivasi T lymphocyte. Dosis > 500 mg/hari membuat enlargement gingiva

3. Nifedipine

calsium chanel bloker, menurunkan hipertensi dengan dilatasi pembuluh darah perifer

4. Idiophatic gingival fibromatosis :

suatu kondisi yg tidak diket penyebabnya (gingivomatosis, elephantiasis , fibroma diffuse)

5. Calcium channel blocker Biasanya pada dewasa

Terapinya adalah dengan memberika pengganti obat jika memungkinkan, hilangkan f actor local (bacterial plaque dan calculus) dan gingivectomy untuk menghilangkan jaringan yang berlebih.

Enlargement yg berhub dengan penyakit / kondisi sistemik

Terjadi jika kondisi sistemik pasien terpacu oleh iritasi lokal : hormonal ( kehamilan, pubertas, nutrisi ), defisiensi vitamin C, alergi dan non spesifik

Enlargement pada kehamilan :

Terjadi pada marginal gingiva dan biasanya general.

Bisa terjadi singel atau multipel tumor.

Gingiva merah, mengkilat, lunak dan halus.

Page 16: Soft Tissue Disease1

Sering terjadi perdarahan spontan.

Biasa terjadi 3 bulan kehamilan.

Reduksi terjadi setelah selesai kehamilan.

Hilang setelah iritasi lokal dihilangkan

Enlargement pada pubertas

Terjadi selama masa pubertas baik laki dan perempuan. Sering pada permukaan fasial jarang lingual. Setelah melewati pubertas enlargement berkurang dan hilang bila iritasi lokal dihilangkan

Defisiensi vitamin C

Defisiensi vitamin C tidak menyebabkan enlargement, tapi menyebabkan hemorhagi, degenerasi kolagen , edema jaringan ikat plak.

def vit C + inflamasi enlargement

Infeksi penyakit Periodontal

Melalui Karies

Margin Gingiva

Page 17: Soft Tissue Disease1

Perhatikan yaaa..

Jadi digambar juga uda disebutkan bahwa gigi memiliki lapisan dari atas kebawah yaitu enamel, dentin, pulp chamber, dan root canal.

1. Penyakit1. Penyakit PeriodontalPeriodontal

Granuloma yang menyebabkan gigi susah dicabut

Page 18: Soft Tissue Disease1

Penyakit periodontal memulai kisahnya ketika ada white spot, kemudian akan terjadi caries yang lebih besar di email. Kalo dibiarin aja caries akan masuk ke dentin, biasanya tanpa nyeri kecuali pada orang yang hypersensitive dentin. Trus kisahnya berlanjut lagi hingga caries masuk ke pulp chamber, disini ni rasa nyeri akan muncul soalnya kan uda ada pembuluh darah dan syaraf. Infeksi di pulp chamber menyebabkan munculnya pertahanan berupa granuloma yang akan melokalisir infeksi, sehingga gigi akan susah untuk dicabut.

2. Penyakit 2. Penyakit

Page 19: Soft Tissue Disease1

Hubungan timbal balik antara penyakit pulpa dengan penyakit periodontal

Lesi pulpa / Pulpitis NekroseLesi Periapikal Jaringan Periodontal (periodontitis / Periodontal diseases)

Periodontitis / Periodontal disease kanal asesori / foramen periapikal lesi Pulpa

Ber

Seda

Ring

Klinis Kerusakan Klinis Kerusakan JaringanJaringan

Page 20: Soft Tissue Disease1

Marginal periodontitis

Problem endo-perio

T/ PerawatanT/ Perawatan Perio

RetrogadePeriodontitis

Marginal Periodontitis

Lesi pulpaLesi marginal

CariesPlak

PATHOGENESIS PENYAKITPATHOGENESIS PENYAKIT PERIODONTAL PERIODONTAL

Page 21: Soft Tissue Disease1

Lesi / kelainan yang berpengaruh pada jaringan Periodontal

Lesi Periapikal ( Granuloma / cyste periapikal, ß gigi nekrose)

Kegagalan Perawatan endo

Fraktur instrument

Perforasi saat pelebaran Saluran Akar

Pengisian berlebihan pada perawatan SA

Over instrumentation

Fraktur apeks

Penangangan kasus periodontal karena lesi pulpa

Trepanasi; pada saat tjd abses pada gigi gangren mengeluarkan pus, gas gangren

Drainase/ insisi; dikerjakan saat terjadi abses periodontal yang telah melibatkan tulang dan gingiva, DAA

Prosedur bedah tergantung jenis kelainan

Kuretase periapikal , apeks reseksi, Flap operation

Tindakan bedah pada kasus perio yang diakibatkan karena lesi/kelainan pulpa/perawatan endo

Apeks resesi

Flap operasi

Kuretase periapikal

Indikasi dari aspek :

Fraktur akar, gangguan pertumbuhan dan

anomali akar gigi, pengisian apeks yang tak sempurna,

Kuretase periapikal

Mengambil jaringan lesi sekitar apeks gigi

Page 22: Soft Tissue Disease1

Tujuan : mengambil iritan, jaringan nekrose, dan menyiapkan daerah apikal untuk apeks reseksi dan retrofill.

Apeks reseksi

Mengambil sebagian ujung akar gigi (apicoectomi)

Indikasi : apeks tak terisi pada perawatan saluran Akar untuk persiapan retrofill granuloma/kista yang melibatkan apeks

Retrofill

Penempatan filling material dari arah apikal

- indikasi: pasca apicoectomi

Page 23: Soft Tissue Disease1

Bedah Flap

Flap : ketebalan penuh atau ketebalan sebagaian ( Full or partial tickness flap operation)

Visibilitas dan assesibilitas baik

Tahapan yang harus dikerjakan sebelum perawatan ortho dari aspek periodonsia

Scalling dan root planing

Kesadaran home care untuk menjaga kebersihan mulut

Oklusal adjusment pada kondisi TFO

Jejas Jaringan Periodontal yang mungkin timbul pada terapi orthodonsi

Abses periodontal

Resesi gingiva

Resorbsi akar

OHI jelek ( retensi plak)

Perlukaan gingiva

Pembuatan prosthetic dari aspek periodonsia

Desain dan bentuk pontic

Page 24: Soft Tissue Disease1

Luas permukaan oklusal pontic

Pemilihan material

Preparasi ; daerah kritis margin adaptasi harus baik

Tujuan perawatan ortho dari aspek periodonsia

Pengurangan retensi plak

Perbaikan bentuk gingiva

Memperbaiki estetika jaringan periodontal (morfologi gingiva )

Skematis Hubungan Perawatan ortho terhadap kelainan periodontal

Kelainan Jaringan periodontal yang berhubungan dengan prostodonsia

Page 25: Soft Tissue Disease1

Perawatan Bedah Perio -Esthetic (Crown lengthening)

Perawatan Konser-Perio

Page 26: Soft Tissue Disease1
Page 27: Soft Tissue Disease1