22
Scminar Tahunan Pcngawasan Pcmanfaatan Tcnaga Nuklir - Jakarta, 11 Dcscmbcr 2003 SUMBER RADIOAKTIF TERTUTUP: PERSY ARA T AN DAN KLASIFIKASI Sri Mulyono Atmojo Pusat Standardisasi dan Jaminan Mutu Nuklir (PSJMN) - BATAN ISSN 1693 - 7902 ABSTRAK SUMBER RADIOAKTIF TERTUTUP: PERSYARATAN DAN KLASIFIKASI. Seiring dengan pemanfaatan radiasi nuklir baik dibidang kesehatan, industri maupun laboratorium, maka diperlukan suatu us aha untuk menjaga personil dari paparan radiasi yang tidak dikehendaki, sehingga faktor keselamatan menjadi sangat penting. Keselamatan ini meliputi keselamatan personil maupun lingkungan dan akan merupakan merupakan pertimbangan utama di dalam menetapkan setiap langkah kegiatan. Salah satu cara agar langkah tersebut tidak salah adalah memahami standar yang terkait dengan penggunaan sumber radioaktif tertutup. Kriteria dan persyaratan ini meliputi pengklasifikasian, penandaan, pemenuhan terhadap persyaratan tingkat aktivitas dan kinerja, metoda dan jenis uji, penandaan dan seliifikasi sumber, serta jaminan mutu. Dari kajian kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan, pabrikan dan pengguna dapat memanfaatkannya dengan baik, sehingga pemanfaatan radiasi nuklir tidak berbahaya bagi manusia. Berikut disampaikan suatu bahasan tentang kriteria dan persyaratan sumber radioaktoftertutup, dikemukakan dalam makalah ini. Kata kunci: standardisasi, proteksi radiasi nuklir, klasifikasi. ABSTRACT RADIATION PROTECTION STANDART FOR SEALED RADIOAKTIVE SOURCES ON GENERAL REQUIREMENTS AND CLASIFICA TION. Safety of the environment and official are very important judgment to determine every standard on utilizing of the sealed radioactive sources. Evaluating of the general requirements and classification which have spesified, the manufacture and user can exploit it very well, when the sources will be used. The general requirements and classifications involve the classification, designation, compliance with level activity requirements and performance, test methods and types, source marking and certificate, and the quality assurance. The investigation of the sealed soueces criteria and requirement were discussed in these document. Keywords: standardization, nuclear protection radiation, classification. 135

Sri Mulyono Atmojo

  • Upload
    hakiet

  • View
    234

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Scminar Tahunan Pcngawasan Pcmanfaatan Tcnaga Nuklir - Jakarta, 11 Dcscmbcr 2003

SUMBER RADIOAKTIF TERTUTUP:PERSY ARA T AN DAN KLASIFIKASI

Sri Mulyono AtmojoPusat Standardisasi dan Jaminan Mutu Nuklir (PSJMN) - BATAN

ISSN 1693 - 7902

ABSTRAKSUMBER RADIOAKTIF TERTUTUP: PERSYARATAN DAN

KLASIFIKASI. Seiring dengan pemanfaatan radiasi nuklir baik dibidang kesehatan,industri maupun laboratorium, maka diperlukan suatu usaha untuk menjaga personildari paparan radiasi yang tidak dikehendaki, sehingga faktor keselamatan menjadisangat penting. Keselamatan ini meliputi keselamatan personil maupun lingkungan danakan merupakan merupakan pertimbangan utama di dalam menetapkan setiap langkahkegiatan. Salah satu cara agar langkah tersebut tidak salah adalah memahami standaryang terkait dengan penggunaan sumber radioaktif tertutup. Kriteria dan persyaratan inimeliputi pengklasifikasian, penandaan, pemenuhan terhadap persyaratan tingkataktivitas dan kinerja, metoda dan jenis uji, penandaan dan seliifikasi sumber, sertajaminan mutu. Dari kajian kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan, pabrikan danpengguna dapat memanfaatkannya dengan baik, sehingga pemanfaatan radiasi nuklirtidak berbahaya bagi manusia. Berikut disampaikan suatu bahasan tentang kriteria danpersyaratan sumber radioaktoftertutup, dikemukakan dalam makalah ini.Kata kunci: standardisasi, proteksi radiasi nuklir, klasifikasi.

ABSTRACTRADIATION PROTECTION STANDART FOR SEALED RADIOAKTIVE

SOURCES ON GENERAL REQUIREMENTS AND CLASIFICA TION. Safety ofthe environment and official are very important judgment to determine every standardon utilizing of the sealed radioactive sources. Evaluating of the general requirementsand classification which have spesified, the manufacture and user can exploit it verywell, when the sources will be used. The general requirements and classificationsinvolve the classification, designation, compliance with level activity requirements andperformance, test methods and types, source marking and certificate, and the qualityassurance. The investigation of the sealed soueces criteria and requirement werediscussed in these document.

Keywords: standardization, nuclear protection radiation, classification.

135

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003

PENDAHULUAN

ISSN 1693 - 7902

Seiring dengan pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia dalam bidang

kesehatan maupun industri, menuntut adanya suatu kinerja sumber daya manusia

maupun peralatan yang memadai. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan hasil kerja

yang cukup baik, termasuk di dalamnya adalah keselamatan kerja baik untuk personil

maupun lingkungan. Untuk dapat mencapai tujuan itu, diperlukan suatu acuan yang

dapat digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan tugas. Standar merupakan salah

satu acuan yang dapat digunakan untuk memenuhi keperluan tersebut. Beberapa hal

yang penting diangkat di dalam topik ini, berasal dari beberapa standar dan berisi

penetapan sistem klasifikasi sumber tertutup berdasarkan pengujian kinerja, dan

menentukan persyaratan umum, kinerja uji, uji produk, penandaan dan sertifikasi.

Dari beberapa standar tersebut dapat memberikan gambaran tentang beberapa

jenis uji yang dapat digunakan oleh pabrikan serta dapat digunakan untuk mengevaluasi

keselamatan produknya, dan oleh pengguna sumber untuk memilih jenis yang cocok

dengan aplikasi yang diperlukan, khususnya jika proteksi terhadap pelepasan bahan

radioaktif, yang berakibat terjadinya paparan radiasi pengion menjadi perhatian utama.

Makalah ini diharapkan dapat juga menjadi tambahan wawasan bagi badan pengawas,

di dalam melaksanakan tugas pengawasannya. Selain itu, pengguna dapat

memanfaatkan standar yang digunakan sebagai acuan dalam naskah ini untuk

melakukan pemeriksaan kebocoran sumber yang digunakannya, serta dapat memantau

atau inspeksi berkala terhadap sumber radiasi terse but.

Dalam makalah ini pengujian dibagi dalam beberapa kelompok, termasuk

misalnya, paparan terhadap suhu tinggi dan rendah yang abnormal, dan beberapa uji

mekanik. Setiap uji dapat diterapkan dalam beberapa tingkat. Kriteria lulus tidaknya

pengujian bergantung pada kebocoran isi sumber radioaktiftertutup. Pengujian tersebut

merupakan persyaratan minimum sesuai dengan aplikasi.

136

Scminar Tahunan Pcngawasan Pcmallfaatan Tcnaga Nuklir - Jakarta, II Dcsembcr 2003 ISSN 1693 - 7902

PERSY ARA TAN UMUM DAN KLASIFIKASI SUMBER TERTUTUP

Penandaan

Untuk memudahkan pemahaman diperlukan suatu klasifikasi jenis sumber

tertutup, yang pada setiap jenis sumber tertutup hams ditandai sesuai dengan kode

standar yang diikuti (misal SNI, ISO, lIS dan sebagainya). Penandaan ini terkait

dengan penentuan klasifikasi dan meliputi : jenis sumber, tahun pengesahan, kinerja

sumber terhadap temperatur, tekanan eksternal, impak, vibrasi dan persyaratan uji

tembus. (I)

Untuk kode ISO misalnya ada 2 yang menunjukkan tahun pengesahan standar

yang digunakan, diikuti dengan garis miring (I), diikuti dengan humf, diikuti dengan 5

digit dan sepasang tanda kumng yang memuat satu digit atau lebih. Kelima digit

mempakan nomor kelas yang menjelaskan masing-masing kinerja temperatur, tekanan

eksternal, impak, vibrasi dan persyaratan uji tembus. Tingkat klasifikasi disusun

berdasarkan tingkat kekerasan dan kondisi uji yang dipersyaratkan, seperti tercantum

dalam Tabel 1 dan 2 dibawah ini. Dalam melakukan evaluasi sumber tertutup, pabrikan

dan pengguna hams mempertimbangkan kemungkinan kebakaran, ledakan, korosi dan

lain-lain, dan faktor lain yang mungkin terjadi. lika ada uji tambahan untuk sumber

tertutup, pengguna dan pabrikan hams bekerja sarna untuk menetapkannya.

Untuk menentukan klasifikasi setiap jenis sumber tertutup, hams dilakukan

dengan salah satu metode yang telah ditetapkan dalam suatu standar.

Kesesuaian dengan pengujian hams ditentukan oleh kemampuan sumber tertutup

untuk menjaga kekedapbocoran setelah setiap uji dilakukan. Hilangnya integritas

sumber setelah pengujian hams dilakukan uji secara visual dan juga hams lulus uji

kebocoran yang sesuai dengan ISO 9978, (2) atau SNI 18-6650.2-2002. (3)

137

Seminar Tahunan I'engawasan I'emanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta., II Desember 2003

Tabell - Kelas uji tekuk (1)

ISSN 1693 - 7902

Kelas uji tekukI

2 345

Acuan

Tanpa ujiUji tekukUji tekukUji tekukUji tekuk

Gaya stat is .

100 N ]0,2 kg500 N 5] kg1000 N 102 kg2000 N 204 kg

Kelas uji tekuk 6

78X

Acuan

Uji tekukUji tekukUji tekukUji khusus

Gaya statis

4000 N408 kgUntuk uji tekuk ini disesuaikan dengan dimensi sumber tertutup

Tabel 2 - Klasifikasi kinerja sumber tertutup (1)

-40C (20 men it) 1-40UC (20 men it)1-40UC (20 menit)UJI

I + 80° C (1jam) + 180°C (1jam)+ 400°C (1jam ) dan kejut

termal sampai 20° CTekanan

Tanpa25 kPa absolut25 kPa absolut25 kPa absolut sampai

eksternal

UJIsampai tekanansampai 2 MPa7MPa absalut

I

I atsmasferabsalut

Impak

I TanpaI 50 g dari 1 m200 g dari 1 m atau2 kg dari 1 m atau setara

UJI

I atau setarasetara energi yangenergi yang diberikan

energl yang

I diberikan

diberikan 3 kali 10 menit

3 kali 10 menit3 kali 30 menit

Vibrasi

I Tanpa125 sampai 50025 sampai 50 Hz

25 sampai 80 Hz pada

UJI

I Hz pada 49pada 49 m/detik2 (5amplituda puncak kem/detik2

(5gn)l) dan 50 sampaipuncak 1,5 mm dan 80

gn)l)

90 Hz pad a puncaksampai 2000 Hz pada196

amplituda 0,635 mm

m/detik2 (20 gn )1)

dan 90 sampai 500 Hz pad a 98 m/detik2(1 0 gn )

138

Scminar Tahunan Pcngawasan Pcmanfaatan Tcnaga Nuklir - Jakarta, II Dcscmbcr 2003

( Tabel 2 lanjutan)

ISSN 1693 - 7902

Uji/ Kelas 56X

Suhu

-40oe (20 men it )- 40ue (20 menit )Uji khusus

+ 6000e (ljam ) dan kejut

+ 8000e (ljam ) dan kejut

termal sampai 20° etermal sampai 20° e

Tekanan

25 kPa absolut sampai 7025kPa absolut sampaiUji khusus

eksternal

MPa absolut 170 MPa absolut

Impak

5 kg dari 1 m atau setara20kg dari 1 m atau setara

energi yang diberikan

energi yang diberikan

Vibrasi

Tidak digunakanTidak digunakanUjikhusus

Daya

300g dari 1 meter atau300g dari 1 meter atau1kg dari 1 meter

penembusan

setara energi yangsetara energi yangatau setara energi

diberikan

diberikanyang diberikan

1) Amplitudo percepatan maksimum

Persyaratan Tingkat Aktivitas

Persyaratan tingkat aktivitas tertutup dibagi dalam kelompok dan tingkat

toksisitasnya. Untuk suatu sumber tertutup yang aktivitasnya melebihi nilai yang

diklasifikasikan, harus dievaluasi lanjutan pada penggunaan dan desain khusus.

Persyaratan ini tercantum pada Tabe13.

Tabel 3 : Tingkat aktivitas tertentu menurut kelompok radionuklida. (1)

A I0,01 (sekitar 0,3) 0,1 (sekitar 0,3)

B

I1 (sekitar 30) 10(sekitar 300)

B2

I 10(sekitar 300) 100(sekitar 3000)

C

120(sekitar 500) 200(sekitar 5000)-1)Dapat larut : Lebih besar dari 0,01 % dari aktivitas total 100 ml dalam H20pada 500 C selama

4 jam sesuai dengan 5.1.1 dari ISO 9978 : 1992

2) Tidak dapat larut : lebih kecil dari 0,01 % dari aktivitas totol 100 ml dalam H20

pada 50° C selama 4 jam merujuk 5.1.1 dari ISO 9978 : 1992

139

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003

Persyaratan Kinerja.

ISSN 1693 - 7902

Untuk keperIuan rnengetahui kinerja surnber, diperIukan sederetan pengUjIan.

Oleh karena itu, sernua surnber tertutup setelah pernbuatan, hams diuji dan dilaksanakan

sesuai dengan salah satu pengujian yang disyaratkan dalarn butir 5.3. ISO 9978-1992

atau SNI 18-6650.2-2002: Proteksi radiasi - Surnber radioaktif tertutup, bagian 2 :

Metode uji kebocoran, yang rnenyangkut kontaminasi dan kebocoran, serta keluaran

radiasinya. Secara fisika dan kirnia, kapsul surnber tertutup hams sesuai dengan yang

dikandungnya dan kapsul surnber tertutup iradiasi langsung tidak boleh rnengandung

bahan radioaktif dengan jurnlah signifikan. Pernanfaatan khusus yang rnenggunakan

surnber tertutup, rakitan sumber atau surnber dalarn alat, kinerja rninirnurnnya yang

rneliputi suhu, tekanan, turnbukan, getaran, dan uji ternbus, seperti tercanturn pada

Tabel 4 berikut. Jika aktivitas surnber tertutup rnelebihi tingkat yang diijinkan seperti

tercanturn dalarn Tabel 3 diatas, dan evaluasi terpisah terhadap pengujian yang

dipersyaratkan hams dilakukan.

Tabel 4. Persyaratan klasifikasi (kinerja) sumber tertutup untuk penggunaan

khusus (1)

Radiografi Sumber tertutup43 5I5

Industri

33 I34Sumber yang digunakan pad a alatMedik Radiografi

32 3

I

II

2

Telegrafi gamma

53 524

Brachy theraphy

53 2

Aplikator Pennukaan

43 3II2

Pengukuran Gamma

Sumber tak43 33

I

3

diproteksi

43 232

(energi menengah

Sumber dalam

alat dan tinggi)

140

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, 11 Oesember 1003 ISSN 1693 - 7902

Pengukuran Beta dan sumber gammaI

3I3I2I

2I2

energi rendah atau anlisis fluoresensi smar - xLogging Sumur-Minyak

56 533

Pengukuran uap air dan densitas

43 333

portabel Pemanfaatan sumber neutron umumI

4I3I3I

2I3

(kecuali untuk start-up reaktor) Aktifitas sumber kalibrasi > IMBq

I2I2I2I1I3

Pengujian

Prosedur uji harus menjelaskan prosedur yang dapat diterima untuk menentukan

jumlah klasifikasi kinerja dan semua kelompok kriteria merupakan persyaratan

minimum. Semua uji kecuali uji suhu, harus dilakukan pada suhu sekitarnya.

Untuk keperluan uji tekanan ekstemal, alat ukur tekanan harus dikalibarasi dan

mempunyai rentang tekanan sekurang-kurangnya 10 % lebih besar dari tekanan uji.

Sedangkan alat ukur vakum harus dapat membaca sekurang-kurangnya tekanan 20 kPa

absolut.

Untuk keperluan uji tumbukan diperlukan palu baja, yang bagian atasnya

dilengkapi dengan sarana pengait, dan pusat gravitasi palu berada pada sumbu lingkaran

permukaan pemukul.

Untuk keperluan uji getaran, dilakukan dengan mesin vibrasi yang mempunyai

kemampuan untuk melakukan pengujian seperti yang ditentukan. Pengujian dilakukan

untuk rentang frekuensi yang seragam, dan untuk masing-masing bentuk sumber

pelaksanaan uji sesuai dengan bentuknya.

Untuk keperluan uji tembus, dperlukan peralatan palu baja harus dilengkapi

dengan pengait dan pin dengan karakteristik kekerasan 50 - 60 Rockwell dan

permukaan pemukul berbentuk setengah bola.

Uji tekuk dilaksanakan berdasar kepada panjang aktif L dan diameter D

kapsulnya, serta nilainya ditentukan berdasar nilai LID dan klasifikasinya berdasarkan

141

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003 ISSN 1693 - 7902

pada penerapan gaya statis. Gaya statis hams diterapkan pada bidang sasaran sumber

tertutup dan untuk masing-masing kelas uji tekuk yang tertera dalam Tabell diatas.

1

,, ,,,,,, ,, ,, ,, ,, ,, ,, ,,D

3 4 lOD

Gambar. 1 Parameter Uji Tekuk

Keterangan: I. Gaya statis 3. Sumber tertutup

2. Diameter silinder gaya - 5 D 4. Diameter silinder penyangga-2D

Uji tekuk hams diterapkan untuk sumber tertutup dalam bentuk jarum

brachitherapy yang mempunyai panjang kelumsan 30 mm atau lebih besar. Sumber

tertutup hams ditempatkan dalam piranti yang cocok, agar dapat menekuk pada sudut

minimum 900 melalui jari-jari (3,0 + 0,1) mm. Sumber tertutup kemudian diluruskan

kembali.

Jika memungkinan secara fisik, rakitan kapsul dan sumber harus tahan lama dan

ditandai dengan informasi sesuai prioritas.

Pabrikan hams menyiapkan Sertifikat setiap sumber tertutup. atau paket (batch)

sumber tertutup dan Sertifikat harus menyatakan: nama pabrikan, klasifikasi, nomor

seri, aktifitas isi, keluaran radiasi, laju kerma udara, metode uji kontaminasi dan

kebocoran.

Program jaminan mutu harus ditetapkan sesuai ISO 9000 sampai ISO 9004 atau

standar yang setara untuk disain, pembuatan, pengujian, inspeksi dan dokumentasi dari

semua sumber tertutup. Masing-masing pabrikan hams mengembangkan Jamman

kualitas yang sesuai untuk sumber yang didisain dan dibuat. (4, 5, 6, 7, 8)

142

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003

PEMBAHASAN

ISSN 1693 - 7902

Untuk keperluan klasifikasi jenis sumber tertutup ditandai sesuai dengan kode

standar yang diikuti. Misalnya untuk sumber radiografi industri, penandaannya sebagai

berikut : ISO/98/C43515 (1) atau ISO/98/C43515. ISO menunjukkan standar yang

diacu, 98 tahun pembuatan, C menunjukkan aktivitas sumber tertutup tidak melebihi

tingkat yang ditetapkan dalam Tabel 3 diatas. Jika aktivitas melebihi tingkat yang

ditetapkan pada tabel tersebut, maka huruf C diganti dengan huruf E. Kelima digit

(43515) merupakan nomor kelas yang menjelaskan masing-masing kinerja temperatur,

tekanan eksternal, impak, vibrasi dan penembusan seperti ditunjuk-kan dalam Tabel 2

diatas. Dengan demikian, angka 4 menunjukkan kinerja temperatur pad a kelas 4, angka

3 menunjukkan kinerja tekanan eksternal pada kelas 3, angka 5 menunjukkan kinerja

impak pada kelas 5, angka 1 menunjukkan kinerja vibrasi pada kelas 1, sedangkan

angka 5 menunjukkan kinerja penembusan (uji tembus) pada kelas 5. Beberapa kali

pengujian dapat dilakukan dan diuraikan untuk memenuhi kriteria uji. Tanda kurung

dapat dihilangkanjika uji tekuk tidak diperlukan.

Contoh lain :

Sumber brakiterapi ditandai dengan: ISO/98/C53211 (8)

Sumber iradiator ditandai dengan: ISO/98/C53424 (4.7)

Persyaratan kinerja diberlakukan sebagai berikut :

Setelah pembuatan, semua sumber tertutup harus diuji dan dilaksanakan sesuai dengan

salah satu pengujian yang disayaratkan dalam butir 5.3 ISO 9978: 1992, yang

menyangkut masalah kontaminasi dan kebocoran serta keluaran radiasinya. Secara

fisika dan kimia, kapsul sumber tertutup harus sesuai dengan yang dikandungnya dan

kapsul sumbar tertutup iradiasi langsung tidak boleh mengandung bahan radioaktif yang

signifikan yang dapat mengganggu tingkat aktivitas yang tertulis.

Klasifikasi

Tingkat klasifikasi diberikan dalam Tabel 1 dan 2. Pada Tabel 2 tercantum daftar

kondisi uji lingkungan dengan nomor kelas yang disusun berdasarkan tingkat kekerasan.

Klasifikasi yang diberikan dalam Tabel 4. diatas tidak mempertimbangkan pengaruh

kebakaran, ledakan dan korosi. Dalam evaluasi sumber tertutup, pabrikan dan

143

Seminar Tahllnan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga NlIklir - Jakarta, II Oesember 2003 ISSN 1693 - 7902

pengguna harus rnernpertirnbangkan kernungkinan kebakaran, ledakan, korosi dan lain­

lain, dan akibat lain yang rnungkin terjadi.

Faktor-faktor yang harus dipertirnbangkan dalarn penentuan keperluan penguJlan

khusus adalah :

a. Konsekuensi hilangnya aktivitas

b. Jurnlah bahan radioaktif yang terkandung dalam surnber tertutup

c. Radiotoksisitas

d. Bentuk kirnia dan fisik bahan radioaktif

e. Lingkungan penyirnpanan surnber, pernindahan dan penggunaan

f. Proteksi yang disediakan untuk surnber tertutup atau kornbinasi piranti

surnber

Jika ada uji tarnbahan untuk surnber tertutup, pengguna dan pabrikan harus

bekerja sarna untuk rnenentukan dan rnernutuskan uji yang akan dilakukan.

Aktivitas tertentu surnber tertutup yang tertera pada Tabel 3 diatas untuk setiap

kelornpok dari ernpat kelornpok radiotoksisitas pada larnpiran A, (I) tidak rnernerlukan

evaluasi terpisah pada penggunaan dan desain khusus.

Surnber tertutup yang aktivitasnya rnelebihi nilai yang diklasifikasikan pada Tabel

3, harus rnenjadi perhatian pada evaluasi lanjutan yang terkait dengan penggu-naan dan

desain khusus, dan harus dipertirnbangkan pada waktu pernbuatan.

Apabila disyaratkan, evaluasi terhadap akibat adanya kebakaran, korosi dan

radiotoksisitas dan radionuklida, harus dipertirnbangkan hanya bila aktivitas surnber

tertutup rnelebihi nilai yang tertera dalarn Tabel 3. Bila aktivitas rnelebihi nilai ini,

spesifikasi surnber tertutup harus dipertirnbangkan atas dasar individu. Jika aktivitas

rnelebihi nilai-nilai pada Tabel 3, Tabel 4. dapat digunakan tanpa pertirnbangan lebih

lanjut dari segi radiotoksisitas atau kelarutan.

Sernua surnber tertutup harus diuji setelah pernbuatan dan dilaksanakan sesuai

dengan salah satu pengujian yang disyaratkan dalam butir 5.3 dari ISO 9978 :1992,

rnenyangkut kontarninasi dan kebocoran, serta rnenentukan keluaran radiasinya.

Secara fisika dan kirnia kapsul surnber tertutup harus sesuai dengan yang

dikandungnya dan kapsul surnber tertutup iradiasi langsung tidak boleh rnengandung

bahan radioaktif dengan jurnlah signifikan. Perunut dalarn surnber tertutup yang

disirnulasikan harus dapat larut dalam suatu pelarut yang tidak rnerusak kapsul dan

144

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, 11 Desember 2003 lSSN 1693 - 7902

hams mempunyai suatu aktivitas maksimum yang sesuai dengan penggunaannya di

dalam suatu lingkungan uji (misal sekitar 1 MBq 137 Cs).

Persyaratan Untuk Pemakaian Khusus

Daftar beberapa pemanfaatan khusus yang menggunakan sumber tertutup, rakitan

sumber atau sumber dalam alat, kinerja minimumnya tertera dalam Tabel4. Persyaratan

ini telah memperhitungkan resiko dalam penggunaan normal dan kecelakaan yang wajar

tetapi tidak termasuk resiko kebakaran, ledakan atau korosi. Untuk sumber tertutup

yang secara normal dipasang pada alat, perlu dipertimbangkan proteksi tambahan oleh

alat terhadap sumber tersebut, bila nomor kelas untuk pemakaian khusus telah

ditetapkan.

Nomor-nomor yang dicantumkan dalam Tabe14 mengacu pada nomor kelas yang

digunakan dalam Tabel 2. Jika aktivitas sumber tertutup tidak melebihi aktivitas yang

diberikan dalam Tabel;3, evaluasi bahaya yang disebabkan kebakaran, ledakan, korosi

dan lain-lain, hams dilakukan. Jika tidak ada identifikasi bahaya yang signifikan, maka

klasifikasi minimum yang disyaratkan dan aplikasi untuk sumber tertutup dapat

digunakan. Jika teridentifikasi adanya bahaya yang signifikan, maka perlu dilakukan

evaluasi menyelumh terhadap persyaratan, dengan perhatian utama ditujukan pada

persyaratan suhu dan tumbukan.

Jika aktivitas sumber tertutup melebihi tingkat yang diijinkan seperti tercantum

dalam Tabel 3, suatu evaluasi terpisah terhadap pengujian yang dipersyaratkan harus

dilakukan. Evaluasi ini meliputi disain sumber dan penggunaan khusus termasuk bahaya

akibat kebakaran, ledakan dan korosi dan sebagainya. Sebagai altematif, kelas sumber

tertutup dapat ditentukan dari Tabel 1 dan 2 dan aplikasi yang sesuai dapat dipilih dari

Tabel 4. Karena Tabel 2 disusun menumt kenaikan kemampuan dari kelas 1 sampai

kelas 6, sumber tertutup dari klasifikasi yang sudah ada dapat digunakan dalam setiap

aplikasi.

Metode Uji

Prosedur uji hams menjelaskan prosedur yang dapat diterima untuk menentukan

jumlah klasifikasi kinerja. Semua kelompok kriteria adalah persyaratan minimum ..

Semua uji kecuali uji suhu, hams dilakukan pada suhu sekitamya. Kriteria pemenuhan

standar ini telah diberikan dalam bab sebelumnya.

145

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaalan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desembcr 2003 ISSN 1693 - 7902

Peralatan pemanas atau pendingin hams mempunyai volume zone uji sekurang­

kurangnya 5 kali volume contoh uji. Jika digunakan tungku pembakar gas atau minyak,

udara yang teroksidasi hams dijaga kondisinya selama pengujian.

Semua pengujian dilakukan di dalam udara. Untuk keperluan uji suhu rendah,

dapat digunakan Karbondioksida agar dapat dicapai kondisi suhu yang lebih rendah dari

yang disyaratkan. Untuk keperluan ini sumber tertutup harus didinginkan sampai suhu

uji, selama tidak lebih dari 45 menit.Untuk pengujian diatas suhu lingkungan, sumber

tertu-tup hams dipanaskan sampai batas waktu maksimum seperti yang tercantum dalam

Tabel5.

Untuk kelas 2 dan 3, biarkan sumber tertutup diatas suhu uji minimall jam dan

kemudian dinginkan perlahan sampai suhunya sama dengan suhu dalam tungku atau

suhu kamar. Untuk kelas 4 , 5 dan 6, biarkan sumber tertutup diatas suhu uji minimal 1

jam dan kemudian berikan kejut termal dengan memindahkannya ke dalam air dalam

waktu 15 detik, pada suhu air 20° C dan laju aliran minimal 10 kali volume sumber

tertutup permenit dan jika airnya diam, volume air sekurang-kurangnya 12 kali volume

sumber tertutup.

Tabel. 5 - Hubungan suhu waktu untuk pengujian pada suhu diatas sekitar (2)

80

180

400

600

800*

4

10

25

40

70

*) Sebagian dari pengujian ini untuk kelas 6 pada prinsipnya sarna

dengan pengujian IAEA

Uji Tekanan Eksternal

Untuk keperluan uji tekana eksternal, alat ukur tekanan hams dikalibarasi dan

mempunyai rentang tekanan sekurang-kurangnya 10 % lebih besar dari tekanan uji.

Sedangkan alat ukur vakum hams dapat membaca sekurang-kurangnya tekanan 20 kP

146

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003 ISSN 1693 - 7902

absolut. Pengujian tekanan rendah dan tinggi dapat menggunakan ruangan yang

berbeda.

Tempatkan sumber tertutup dalam ruang uji dan berikan, tekanan uji sebanyak 2

peri ode masing-masing 5 menit. Sebelum pengujian kedua kembalikan tekanan pada

tekanan atmosfer. Lakukan uji tekanan rendah di udara, lakukan uji tekanan tinggi

dengan metode hidrolik menggunakan air sebagai media kontak dengan sumber

tertutup.

Uji Tumbukan

Untuk keperluan uji tumbukan diperlukan palu baja, yang bagian atasnya

dilengkapi dengan sarana pengait, dan bagian bawahnya mempunyai diameter luar (25 ±

1) mm dan permukaan datarnya yang bulat mempunyai tepi bundar berjari-jari (3,0 +

0,3) mm. Pusat gravitasi palu berada pada sumbu lingkaran permukaan pemukul, dan

massa palu masing-masing kelas uji diberikan dalam Tabel2.

Pasang sumbu secara aman pada meja getar mesin sedemikian sehingga setiap

saat sumbu akan secara mantap kontak dengan meja getar. Untuk kelas 2 dan 3, sumber

tertutup diuji sebanyak 3 siklus uji lengkap untuk masing-masing kondisi yang

ditetapkan. Lakukan uji dengan penyisiran semua frekuensi dalam rentang laju

seragam, dari frekuensi minimum sampai frekuensi maksimum dan kembali ke

frekuensi minimum setelah 10 menit atau lebih. Uji masing-masing sumbu sumber

seperti ditetapkan dibawah. Sebagai tam bahan, teruskan pengujian selama 30 menit

pada masing-masing frekuensi resonansi yang ditemukan / didapat.

Untuk kelas 4, sumber tertutup diuji sebanyak 3 siklus uji lengkap untuk masing­

masing kondisi yang ditetapkan. Lakukan uji dengan penyisiran semua frekuensi dalam

rentang laju seragam, dari frekuensi minimum sampai frekuensi maksimum dan kembali

ke frekuensi minimum setelah 30 menit atau lebih. Uji masing-masing sumbu sumber

seperti ditetapkan dibawah. Sebagai tambahan, teruskan pengujian selama 30 menit

pada masing-masing frekuensi resona..'1si yang ditemukan/didapat. Untuk tujuan

pengujian ini, harus digunakan maksimum 3 sumber. Sumber bentuk bulat mempunyai

satu sumbu yang ditentukan secara acak, sumber berbentuk oval atau berpenampang

lintang bentuk piringan bersumbu 2, satu berputar dan yang lain ditentukan secara acak

dalam bidang tegak lurus terhadap sumbu simetri. Sumber lain mempunyai 3 sumbu ,

ditentukan paralel terhadap dimensi eksternal yang signifikan.

147

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, 11 Desember 2003 ISSN 1693 - 7902

Palu baja, yang bagian atasnya dilengkapi dengan sarana pen gait dan bagian

bawahnya dapat menahan pin yang dipasang secara kuat. Karakteristik pin ini hams

seperti berikut:

a. Kekerasan dari 50 - 60 Rockwell C

b. Tinggi pin sampai permukaan palu (6,0 ± 2) mm.

c. Diameter (3,0 ± 0,1) mm

d. Permukaari pemukul setengah bola.

Garis pusat pin hams lurns dengan pusat gravitasi dan dengan titik pengait palu.

Massa palu dan pin tergantung pada kelas uji. Anvil baja yang diperkeras hams kokoh

dipasang dan mempunyai massa sekurang-kurangnya 10 kali massa palu. Permukaan

kontak antara sumber tertutup dan anvil harns cukup besar untuk mencegah deformasi

permukaan ini bila uji tembus membutuhkan tempat. Jika perlu, ayunan yang sesuai

bentuk dapat ditempatkan antara sumber tertutup dan anvil.

Pilih massa palu dan pin sesuai dengan Tabel 2, untuk kelas yang cocok. Atur

tinggi jatuh sekurang-kurangnya 1 m diukur antara puncak sumber tertutup yang

ditempatkan pada anvil dan titik pin. Letakkan sumber tertutup sedemikian sehingga

memberikan bidang jatuh yang cukup pada pin. Jatuhkan palu pada sumber tertutup.

Jika sumber tertutup mempunyai lebih dari satu bidang sasaran, lakukan pengujian pada

masing-masing derah sasaran tersebut. Jika dimensi dan massa sumber tertutup tidak

dikehendaki jatuh tak terkendali, arahkan permukaari ke titik tembus dalam tabung halus

vertikel.

UJI TEKUK

Uji Tekuk Untuk SumberTertutup Dengan LID ~ 15

Uji tekuk ini hams ditetapkan pada sumber tertutup yang mempunyai LID 15 atau

lebih besar, dimana L adalah panjang aktif dan D adalah diameter kapsulluar minimum

atau dimensi yang tegak lurus terhadap sumbu sumber tertutup melebihi panjang

aktifnya.

Klasifikasi uji tekuk berdasarkan penerapan gaya statis, menggunakan parameter

uji berikut dan 3 silinder seperti Gambar 1. Semua 3 silinder tidak boleh berputar dan

hams mempunyai sumbu longitudinal yang paralel terhadap panjang satu dengan yang

lain. Silender hams mempunyai permukaan yang halus dan hams cukup panjang untuk

148

Scminar Tahunan Pcngawasan Pcmanfaatan Tcnaga Nuklir - Jakarta, II Dcscmbci'2003 ISSN 1693 - 7902

untuk memberikan permukaan kontak penuh kapsul selama prosedur uji. Semua

silender terbuat dari bahan padat dengan kekerasan Rockwell 50 sampai 55. Dalam

penerapan gaya statis, tidak boleh menerapkan gaya secara tiba-tiba karena akan

menaikkan gaya efektif. Gaya statis harus diterapkan pada bidang sasaran dari sumber

tertutup dan diterapkan untuk masing-masing kelas uji tekuk yang tertera dalam

Tabell.

Untuk sumber tertutup tleksibel, sumber tertutup harus tetap lulus uji tekuk, jika

sumber dapat mempertahankan integritasnya setelah ditempatkan dalam test jig

sementara silinder utama melewati bidang yang mengandung sumbu utama dari 2

silinder pendukung statis.

Uji Tekuk Untuk Sumber Tertutup Dengan LID ;?:10dan L;?:100 mm

Uji tekuk ini harus diterapkan untuk sumber tertutup yang mempunyai LID;?:

10 dan L ;?:100 mm, dimana L adalah panjang aktif dan D adalah diameter kapsul

luar minimum atau dimensi yang tegak lurus terhadap sumbu dari sumber tertutup

melalui panjang aktifnya. Sumber tertutup harus dijepit secara kuat dalam posisi

horisontal sehingga setengah panjang melebihi muka penjepit. Orientasi benda uji harus

sedemikian sehingga bila dilakukan pengujian akan mendapat kerusakan maksimum

ketika ujung bebasnya dipukul dengan palu baja muka datar. Palu harus memukul benda

uji sehingga menghasilkan benturan yang ekuivalen dengan benda seberat 1,4 kg yang

dijatuhkan dari ketinggian 1 m. Palu harus mempunyai diameter ekstemal (25 ± 1) mm

dan permukaan pemukul datar dengan ujung luamya bundar yang jari-jarinya (3,0 ±

0,3) mm.

Uji Tekuk Untuk Jarum Brachitherapy

Uji tekuk ini harus diterapkan untuk sumber tertutup dalam bentuk jarum

brachitherapy yang mempunyai panjang kelurusan 30 mm atau lebih besar. Sumber

tertutup harus dtempatkan dalam piranti yang cocok, agar dapat menekuk pada sudut

minimum 900 melalui jari-jari (3,0 + 0,1) mm. Pengujian dilakukan dengan

menempatkan sekitar 1/3 dari panjang sumber terturtup dalam piranti. Pegang bagian

yang menonjol dengan alat yang sesuai dan berikan tekanan seperlunya untuk menekuk

sumbu melalui radius tertentu dengan sudut minimum 90°. Sumber tertutup kemudian

diluruskan kembali. Sumber tertutup yang lulus uji tekuk ini adalah kelas 8.

149

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, 11 Oesember 2003

Penandaan Sumber

ISSN 1693 - 7902

Jika memungkinan secara fisik, rakitan kapsul dan sumber hams tahan lama dan

ditandai dengan informasi sesuai prioritas sebagai berikut :

a. Kata "radioaktif', kalau tidak memungkinkan diberi simbol radioaktifitas

(lihat ISO 361), (9)

b. Nama atau simbol pabrikan;

c. Nomor seri;

d. Nomor massa dan lambang kimia radionuklida;

e. Untuk sumber neutron, unsur target.

Penandaan kapsul hams dilakukan sebelum sumber tertutup diuji

Sertifikat Sumber

Pabrikan hams menyiapkan sertifikat setiap sumber tertutup atau paket (batch)

sumber tertutup dan sertifikat harus menyatakan :

a. Nama pabrikan;

b. Klasifikasi yang ditunjukkan dengan kode yang ditetapkan dalam bab

sebelumnya dan jika memungkinkan nomor sertifikat persetujuan bentuk

khusus;

c. Nomor seri dan uraian singkat, termasuk lambang kimia dan nomor massa

radionuklida;

d. Aktifitas isi, estimasi kandungan bahan radioaktif yang digunakan atau dari

pengukuran keluaran radiasi dan data penyerapan;

e. Keluaran radiasi, misalnya lajufluens atau untuk sumber radiasi gamma, laju

kerma pada 1m dan dalam arah tertentu;

f. Metode yang digunakan, hasil dan tanggal uji untuk bebas dari kontaminasi

permukaan;

g. Metode yang digunakan, hasil dan tanggal pengujian untuk bebas dari

kebocoran.

Catatan : sebagai tambahan, dalam sertifikat juga dapat ditambahkan uraian rinci dari

sumber temtama :

~ Untuk kapsul, dimensi, bahan, ketebalan dan metode penutupan.

150

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003 ISSN 1693 - 7902

~ Untuk kandungan aktif: bentuk kimia dan fisika, dimensi, massa atau volume

dan rincian jumlah signifikan dari pengotor radionuklida.

~ Contoh sertifikat sumber seperti tertera dalam Lampiran B. (I)

Jaminan Mutu

Program jaminan mutu harus ditelapkan sesuai dengan salah satu standar sistem

mutu yang ada pada ISO 9000 sampai ISO 9004 atau standar yang setara untuk disain,

pembuatan, pengujian, inspeksi dan dokumentasi dari semua sumber tertutup. Masing­

masing pabrikan hams mengembangkan jaminan kualitas yang sesuai untuk sumber

yang didisain dan dibuat.

KESIMPULAN

Dari bahasan diatas, temyata diperlukan beberapa hal, agar sumber tertutup cukup

aman digunakan baik di dalam pengoperasian, operator maupun lingkungan. Hal

tersebut meliputi pengklasifikasian, penandaan, pemenuhan terhadap persyaratan

tingkat aktifitasdan kinerja, metode dan jenis uji, dan sertifikasi sumber, serta jaminan

mutu. Dengan adanya pemenuhan kriteria tersebut, maka penyiapan dan penggunaan

sumber tertutup akan cukup aman bagi operator maupun lingkungan.

Mengingat bahwa banyak isotop yang telah dibuat di dalam negeri yang dilakukan

oleh BA TAN maupun PT. BANTEK, yang digunakan oleh masyarakat luas, maka

wawasan tentang standar yang terkait dengan disain dan fabrikasi sangat diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

1. STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) 18-6650.1-2002, Proteksi radiasi ­

Sumber radioaktif tertutup, Bagian 1: Persyaratan umum dan klasifikasi, Badan

Standardisasi Nasional, Jakarta;

2. INTERNATIONAL STANDARD ORGANIZATION (ISO) 9978 : 1992,

Radiation protection - Sealed radioactive sources - Leakage test method;

3. STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) 18-6650.2-2002, Proteksi radiasi ­

Sumber radioaktif tertutup, Bagian 2: Metoda uji kebocoran, Badan Standardisasi

Nasional, Jakarta;

151

Scminar Tahunan Pcngawasan Pcmanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Dcscmbcr 2003 ISSN 1693 - 7902

4. INTERNA TIONAL STANDARD ORGANIZATION (ISO) 9000, Quality

management and quality assurance standards;

5. INTERNATIONAL STANDARD ORGANIZATION (ISO) 9001: 1994, Quality

systems - Model for quality assurance in design, development, production,

installation and servicing;

6. INTERNATIONAL STANDARD ORGANIZATION (ISO) 9002: 1994, Quality

systems - Model for quality assurance in final inspection and test;

7. INTERNATIONAL STANDARD ORGANIZATION (ISO) 9003: 1994, Quality

systems - Model for quality assurance in final inspection and test;

8. INTERNATIONAL STANDARD ORGANIZATION (ISO) 9004 : 1994, Quality

management and quality system elements;

9. INTERNATIONAL STANDARD ORGANIZATION (ISO) 361 : 1975, Basic

ionizing radiation symbol.

152

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desemb<;! 2003

Lampiran A (1)

(Informatif)

ISSN 1693 - 7902

Klasifikasi radionuklida menurut radiotoksisitasnya. Klasifikasi berikut

berdasarkan ICRP publikasi 5. sebagai tambahan nuklida 125 I, 57 Ga, 87 Y dan III In

telah termasuk. Infomasi diberikan dalam tanda kurung menunjukkan klasifikasi yang

direkomendasikan oleh Euratom Directives 84/466 dan 84/467, dimana (2),(3) dan (4)

masing-masing menunjukkan klasifikasi dalam kelompok 2, 3, atau 4. Namun,

klasifikasi yang diberikan dibawah harus digunakan dengan standar ini

Catatan 1 : Sesuai yang direkomendasikan ICRP publikasi 5 dan 6, 90Sr telah

dipindahkan dari kelompok A ke kelompok B 1

Catatan 2 : Acuan yang diberikan dalam lampiran ini sudah cukup lama, tetapi

informasi didalamnya masih sesuai untuk digunakan dalam perhitungan.

Kelompok A : Toksisitas Tinggi Kelompok 1 Toksisitas Sangat Tinggi

227Ac

242Cm231Pa241pU228Th241Am

243Cm210Pb242pU230Th243Am

244Cm21OpO223Ra230U249Cf

245Cm238pU226Ra232U250Cf

246Cm239pU228Ra233U252Cf

237Np240pU227Th234U

Kelompok B : Toksisitas MenengahSub kelompok B 1

Kelompok 2 : Toksisitas Tinggi

228Ac

36C 1(3)1251212Pb160Tb(3)210Ag

56Co(3 )1261224Ra127T(3)211At

60Co(3 )1311106Ru129Te(3)

Kelompok B : Toksisitas Menengah (Lanjutan)

Sub kelompok B 1

Kelompok 2 : Toksisitas Tinggi

140Ba(3)

134CS1331(3)124Sb(3)234Th(3 )207Bi( 3)

I37Cs(3)114(m)In125Sb(3)204TI(3)210Bi

152(13Y)Eu129It(3)46SC(3)170Tm(3)249Bk

154Eu54Mn(3)89Sr(3)236U

45Ca(3)18IHf(3)22Na(3)90Sr91y

115mCd1241230Pa182Ta(3)95Zr(3)

144Ce

153

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tef!!lga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003 ISSN 1693 - 7902

Kelompok B : Toksisitas Menengah

Sub Kelompok B2

Kelompok 3 : Toksisitas sedang

105Ag

64Cu (4)4:JK143Pr97 Tc (4)

IllAg

165Dy(4)85mKr( 4 )191pt97mT

41Ar

166Dy87Kr193pt( 4)99Tc(4)

73As

169Er140LaI97pt125mTe

74As

171Er177Lu86Rb127Te(4)

76As

152(9,2h)Eu52Mn183Re129Te(4)

77As

155Eu(2)56Mn(4)186Re131mT e

196Au

18F( 4)99Mo188Re132Te

198Au

52Fe24NaI05Rh231Th

199Au

55Fe93~b22°Rn( 4)200T!

231Ba

59Fe9~b222Rn201Tl(4)

7Be( 4)

67Ga147Nd97Ru202TI

206Bi

72Ga14~d(4)103Ru171Tm

212Bi

153Gd63Ni105Ru48V

82Br

159Gd65Ni( 4)35S(4)18IW(4)

14C

197Hg23~p122Sb185W

47Ca

197mHg1850S47SC187W

Kelompok B: Toksisitas menengah (Ianjutan)

Sub Kelompok B2

Kelompok 3: Toksisitas sedang

I09Cd(2)

203Hg1910S48SCU5Xe( 4)

115Cd

166Ho1930S75Se87y

141Ce

l3°132p3ISi(4)90y

143Ce

1321233Pa151Sm(2)92y

38CI( 4)

1341(4)203Pb153Sm93y

57CO

1351I03PdIl3Sn175Yb

58CO

115mln(4)J09Pd125Sn65Zn

51Cr( 4)

19O1r147Pm85Sr69mZn

13ICS(4)

1941r149Pm91Sr97Zn

J36CS

42K142Pr96Tc

Kelompok C : Toksisitas Rendah (Kelompok 4 : Toksisias Rendah)

:J7Ar

lllmln19:Jmpt(3)90mTcnatural U

58mCO113mln

197mPt99mTCl3lmXe

134mCS

85Kr87Rb232Th(2)I33Xe

135Cs

97Nb187Renatural Th(2)91my

71Ge

5~iI03mRh235U69Zn

3H

150(3)147Sm238U93Zr(2)1291

19JmOS85mSr

154

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir - Jakarta, II Desember 2003

LampiraD B. (1)

CODtohsertifikat uDtuk sumber radioaktiftertutup

Nama pabrikan, alamat, nomor telepon dan nomor fax

ISSN 1693 - 7902

SERTIFIKAT UNTUK SUMBER RADIOAKTIF TERTUTUP

Nomor model: X63/1 Nomor seri : 63034EZ

Radionuklida: 137Cs(untuk sumber netron, juga diberikan unsur target)

Pengotor radionuklida : 134CSaktivitas < 1,0 %

Uraian : sumber radiasi gamma)

Pelet CsCI dalam kapsul baja tahan karat gandajenis X 63/1

Panjang aktif: 15,5 mm Diameter aktif: 17,8 mm

Panjang keseluruhan : 26,4 mm Diameter keseluruhan : 26,4 mm

Klasifikasi ISO: ISO/95/E63636(l)

Nomor sertifikat bentuk khusus : GB/199/S

Aktivitas kandungan perkiraan : 6,99 TBq Tanggal:12-01-1994

(Untuk radionuklida umur pendek, waktu juga harus diberikan)

Keluaran radiasi :

Besaran yang diukur: Laju kerma udara pada 1 m dari pusat sumber dalam arah radial yaitu

tegak lurus sumbu simetri sumber

.HasH: 1391lGy S-l Tanggal:12-01-1994

Uji bebas kontaminasi permukaan :

Metode : ISO 9978 Uji bebas kontaminasi permukaan (lihat 5.3)

HasH: lulus Tanggal:12-01-1994

Uji bebas kebocoran :

Metode 1: ISO 9978 uji gelembung vakum (lihat 6.2)

HasH: Lulus Tanggal: 12-01-1994

Metode 2 : ISO 9978 Uji helium (Iihat 6.1)

HasH): Lulus Tanggal:12-01-1994

Sertifikat dan informasi yang dikandung memenuhi persyaratan ISO 2919

Pengesahan : Tanggal : .

155

Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nllklir - Jakarta, II Oesember 2003

156

ISSN 1693 - 7902