Upload
vanny-resi
View
241
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
strategi
Citation preview
STRATEGI PENINGKATAN STRATEGI PENINGKATAN INVESTASIINVESTASI
ssultansuhabultansuhab
Diklat FPP-MudaDiklat FPP-MudaUniversitas HasanuddinUniversitas HasanuddinMakassar Makassar 20082008
Tujuan MateriTujuan MateriPeserta dapatPeserta dapat
Memahami secara konseptual dan Memahami secara konseptual dan operasasional strategi operasasional strategi
peningkatan investasi di daerah, peningkatan investasi di daerah, baik oleh dunia usaha, pemerintah baik oleh dunia usaha, pemerintah
maupun masyarakat luas, baik maupun masyarakat luas, baik foreign investment foreign investment maupun maupun
domestic investmentdomestic investment
Pokok Bahasan:Pokok Bahasan:
Pengantar: Definisi DasarPengantar: Definisi Dasar
Investasi dan Bentuk Modal LainnyaInvestasi dan Bentuk Modal Lainnya
Investasi, Kinerja Keuda & Daya Saing Investasi, Kinerja Keuda & Daya Saing
DaerahDaerah
Determinan Kinerja Keuangan DaerahDeterminan Kinerja Keuangan Daerah
Strategi Peningkatan InvestasiStrategi Peningkatan Investasi
Kebijakan PemerintahKebijakan Pemerintah
Pengantar: Definisi Pengantar: Definisi DasarDasar
Investasi = tambahan netto pada stok modalInvestasi = tambahan netto pada stok modal
Operasionalnya = tambahan modal, baik dari Operasionalnya = tambahan modal, baik dari dalam maupun dari luar daerah/negeri yang dalam maupun dari luar daerah/negeri yang dapat dipergunakan untuk melaksanakan dapat dipergunakan untuk melaksanakan pembangunan atau program-program pembangunan atau program-program pemerintah lainnyapemerintah lainnya
Jenis Modal:Jenis Modal:
Menambah kapasitas produksi barang Menambah kapasitas produksi barang dan jasa, baik masyarakat maupun dan jasa, baik masyarakat maupun
pemerintah daerahpemerintah daerah
Modal FinansialModal Finansial Modal Peralatan dan Modal Peralatan dan
TeknologiTeknologi Modal Manusia (Human Modal Manusia (Human
Capital)Capital) Modal Sosial (Social Capital)Modal Sosial (Social Capital)
Permasalahan Investasi, Permasalahan Investasi, menghambat pertumbuhan:menghambat pertumbuhan:
Faktor Domestik (laju inflasi, tingkat suku Faktor Domestik (laju inflasi, tingkat suku
bunga dalam negeri, volatilitas nilai tukar bunga dalam negeri, volatilitas nilai tukar
rupiah, kondisi stimulus fiskal, penurunan rupiah, kondisi stimulus fiskal, penurunan
kapasitas produksi, tingkat keyakinan kapasitas produksi, tingkat keyakinan
konsumen, prosedur perijinan, dsb)konsumen, prosedur perijinan, dsb)
Faktor Eksternal (perekonomian dunia yang Faktor Eksternal (perekonomian dunia yang
lesu, politik dunia yang tidak stabil, tingkat lesu, politik dunia yang tidak stabil, tingkat
suku bunga internasional, wabah penyakit, suku bunga internasional, wabah penyakit,
dll)dll)
Permasalahan Pokok Permasalahan Pokok Peningkatan Investasi (RPJM Peningkatan Investasi (RPJM
49):49):
Prosedur Perijinan Investasi: Panjang dan Prosedur Perijinan Investasi: Panjang dan
LamaLama
Rendahnya Kepastian HukumRendahnya Kepastian Hukum
Lemahnya Insentif InvestasiLemahnya Insentif Investasi
Kualitas SDM Rendah & Infrastruktur Kualitas SDM Rendah & Infrastruktur
TerbatasTerbatas
Modal Asing:(i) Investasi asing = keuntungan & resiko pemilik modal (direct & portofolio investment)(ii) Kredit/pinjaman luar negeri(iii) Bantuan/hibah luar negeri Lembaga Regional dan Internasional:(i) Konsorsium negera donor naungan WB: IBRD, IDA & IFC(ii) Badan khusus naungan PBB: UNDP, UNCTAD, UNINDONegara Industri Maju: OECD (DAC & ODA): grant, bantuan lunak, sumbangan naturaOPECGerakan Internasional Swasta
Investasi dan Bentuk Modal Lainnya:Investasi dan Bentuk Modal Lainnya:
Investasi, Kinerja Keuda & Investasi, Kinerja Keuda & Daya Saing:Daya Saing:
UU Destoda: Persaingan antar daerahUU Destoda: Persaingan antar daerah
Manajemen Keuda: meningkatkan daya Manajemen Keuda: meningkatkan daya
saingsaing
Daya Saing Meningkat: mendorong investasiDaya Saing Meningkat: mendorong investasi
Indikator Daya Saing:Indikator Daya Saing:
Perekonomian DaerahPerekonomian Daerah
KeterbukaanKeterbukaan
Sistem KeuanganSistem Keuangan
Infrastruktur dan Potensi SDAInfrastruktur dan Potensi SDA
IptekIptek
Sumberdaya ManusiaSumberdaya Manusia
KelembagaanKelembagaan
Governance & Kebijakan PemerintahGovernance & Kebijakan Pemerintah
Manajemen dan Ekonomi MikroManajemen dan Ekonomi Mikro
Determinan Kinerja Keuangan Determinan Kinerja Keuangan Daerah:Daerah:
Tingginya Korupsi dalam BirokrasiTingginya Korupsi dalam BirokrasiRendahnya Efisiensi & Produktivitas Rendahnya Efisiensi & Produktivitas BUMN/BUMDBUMN/BUMDEksisnya fenomena EBITEksisnya fenomena EBITRendah daya saing produk di pasar duniaRendah daya saing produk di pasar duniaTidakjelasnya pola perimbangan keupu-daTidakjelasnya pola perimbangan keupu-daBesarnya hutang luar negeri: DSR & DSCRBesarnya hutang luar negeri: DSR & DSCR
Strategi Peningkatan Strategi Peningkatan Investasi:Investasi:
Strategi Makro Jangka PanjangStrategi Makro Jangka Panjang
Strategi Makro Jangka MenengahStrategi Makro Jangka Menengah
Strategi Mikro Jangka PendekStrategi Mikro Jangka Pendek
Strategi Makro Jangka Strategi Makro Jangka Panjang:Panjang:
Perekonomian Daerah: investasi & tabungan Perekonomian Daerah: investasi & tabungan masy.masy.SDM: kualitas pendidikanSDM: kualitas pendidikanMeningkatkan keterbukaanMeningkatkan keterbukaanSistem keuangan: efisiensi sektor perbankan Sistem keuangan: efisiensi sektor perbankan & non-bank& non-bankPembenahan manajemen & mikro ekonomi: Pembenahan manajemen & mikro ekonomi: produktivitas & efisiensi manajemen produktivitas & efisiensi manajemen
Strategi Makro Jangka Strategi Makro Jangka Menengah:Menengah:
Mencegah & Memberantas KorupsiMencegah & Memberantas KorupsiMeningkatkan Efisiensi BUMDMeningkatkan Efisiensi BUMDMeniadakan/Menekan EBITMeniadakan/Menekan EBITMeningkatkan Daya Saing Produk Barang Meningkatkan Daya Saing Produk Barang dan Jasadan JasaMengelola Hutang Secara BaikMengelola Hutang Secara BaikMenggali dan Mengembangkan Potensi Menggali dan Mengembangkan Potensi DaerahDaerah
Strategi Mikro Jangka Pendek:Strategi Mikro Jangka Pendek:
Dalam jangka pendek, apabila persaingan Dalam jangka pendek, apabila persaingan dengan daerah lain tidak menguntungkan, dengan daerah lain tidak menguntungkan,
maka yang harus dilakukan adalah maka yang harus dilakukan adalah berkolaborasi dengan daerah lain.berkolaborasi dengan daerah lain.
Strategi Mikro Peningkatan Strategi Mikro Peningkatan Investasi, melalui pajak & Investasi, melalui pajak & retribusi:retribusi:
Mendorong pertumbuhan ekonomi, Mendorong pertumbuhan ekonomi, pencapaian pemerataan & stabilitas ekonomi pencapaian pemerataan & stabilitas ekonomi daerahdaerahMemicu pertumbuhan investasi daerah: Memicu pertumbuhan investasi daerah: menghindari distorsi ekonomi, progresif menghindari distorsi ekonomi, progresif yang proporsional, dan penyedehanaan jenis yang proporsional, dan penyedehanaan jenis pungutan dan prosedur administrasipungutan dan prosedur administrasiMempertimbangkan kemampuan ekonomi Mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakatmasyarakatMemenuhi prinsip keadilan, efisiensi, Memenuhi prinsip keadilan, efisiensi, kemampuan pelaksana, ketepatan dan kemampuan pelaksana, ketepatan dan politispolitis
Kebijakan Pemerintah: Kebijakan Pemerintah: fokus keuangan & pinjaman fokus keuangan & pinjaman
negara/daerahnegara/daerahUU No. 17/2003: keuangan negaraUU No. 17/2003: keuangan negara
PP. 107/2000: pinjaman daerahPP. 107/2000: pinjaman daerah
PP. 23/2003: pengendalian jumlah kumulatif defisit PP. 23/2003: pengendalian jumlah kumulatif defisit APBN & APBD serta jumlah kumulatif pinjaman APBN & APBD serta jumlah kumulatif pinjaman pemerintah pusat dan pemerintah daerahpemerintah pusat dan pemerintah daerah
KMK. 35/2003: perencanaan, pelaksanaan atau KMK. 35/2003: perencanaan, pelaksanaan atau penatausahaan dan pemantauan penerusan penatausahaan dan pemantauan penerusan pinjaman luar negeri pemerintah daerahpinjaman luar negeri pemerintah daerah
Kep. Bersama MK & MPM-Bappenas Tahun 1995: tata Kep. Bersama MK & MPM-Bappenas Tahun 1995: tata cara perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan cara perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan pinjaman/hibah luar negeri dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri dalam rangka pelaksanaan APBNpelaksanaan APBN
Dasar Hukum Penerusan Pinjaman/Hibah Kepada Daerah
UU No. 25/1999:Perimbangan Keuangan
Pusat & Daerah
PP No. 107/2000:Pinjaman Daerah
KMK. 35/KMK. 07/2003:Perencanaan, Pelaksanaan,
Penatausahaan & PemantauanPenerusan Pinjaman LN
Pemerintah Kepada Daerah
UU No. 33/2004:Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
& Pemerintah Daerah
PP 54/2005:Pinjaman Daerah
PP 57/2005:Hibah Kepada
Daerah
Permenkeu No……..:Tata Cara Pemberian DaerahDari Pemerintah yg Dananya
Bersumber dari LN
Permenkeu No……..:Tata Cara Pemberian Hibah Kepada Daerah
diubah/revisi
DSCR = (PAD + BD + DAU) – BW > 2,5 P + B + BL
DSCR = Debt Service Coverage Ratio;
PAD = Pendapatan Asli Daerah;
BD = Bagian Daerah dari PBB, BPHTB, dan penerimaan SDA serta bagian daerah lainnya seperti dari PPh;
DAU = Dana Alokasi Umum;
BW = Belanja Wajib, yaitu belanja pegawai dan belanja DPRD dalam tahun anggaran bersangkutan;
P = Angsuran pokok pinjaman yang jatuh tempo pada tahun anggaran bersangkutan;
B = Bunga pinjaman yang jatuh tempo pada tahun anggaran bersangkutan;
BL = Biaya lainnya (biaya komitmen, biaya bank, dll) yang jatuh tempo pada tahun anggaran bersangkutan.
Formulasi Formulasi DSCR:DSCR:
Rekening Pembangunan Daerah
Tujuan untuk membiayai investasi Pemerintah Kota/Kabupaten dalam pembangunan prasarana, jenis2nya: air bersih, persampahan, terminal angkutan darat serta terminal angkutan sungai dan danau, pasar dan rumah sakit umum daerah
Sekarang: pengurangan belanja pemerintah pusat untuk pembangunan infrastruktur daerah
Arah Kebijakan Penciptaan Arah Kebijakan Penciptaan Investasi (RPJM 49):Investasi (RPJM 49):
Mengurangi biaya transaksi & praktik HCE: Mengurangi biaya transaksi & praktik HCE: pemangkasan birokrasipemangkasan birokrasi
Menjamin Kepastian Usaha & Meningkatkan Menjamin Kepastian Usaha & Meningkatkan Pengerakan HukumPengerakan Hukum
Memperbaiki Kebijakan Investasi & Memperbaiki Kebijakan Investasi & Merumuskan Cetak Biru Pengembangnnya Merumuskan Cetak Biru Pengembangnnya
Harmonisasi Peraturan Hubungan Pusat-Harmonisasi Peraturan Hubungan Pusat-DaerahDaerah
Program Pokok Peningkatan Program Pokok Peningkatan Iklim & Realisasi Investasi Iklim & Realisasi Investasi
(RPJM 49):(RPJM 49):Penyempurnaan Peraturan Di Bidang Penyempurnaan Peraturan Di Bidang InvestasiInvestasiPenyederhanaan Prosedur Pelayanan Penyederhanaan Prosedur Pelayanan Penanaman ModalPenanaman ModalPemberian Insentif Penanaman ModalPemberian Insentif Penanaman ModalKonsolidasi Perencanaan Penanaman Modal Konsolidasi Perencanaan Penanaman Modal Pusat-DaerahPusat-DaerahPemantauan & Pengawasan Pelaksanaan Pemantauan & Pengawasan Pelaksanaan InvestasiInvestasiPengembangan Sistem Informasi Penanaman Pengembangan Sistem Informasi Penanaman Modal Pusat & DaerahModal Pusat & DaerahPenguatan Kelambagaan Investasi Pusat & Penguatan Kelambagaan Investasi Pusat & DaerahDaerahKajian Kebijakan Penanaman ModalKajian Kebijakan Penanaman Modal
Program Pokok Peningkatan Program Pokok Peningkatan Promosi & Kerjasama Promosi & Kerjasama
Investasi (RPJM 49):Investasi (RPJM 49):
Penyiapan Potensi Sumberdaya & Penyiapan Potensi Sumberdaya &
Infrastruktur DaerahInfrastruktur Daerah
Fasilitasi Kerjasama Strategis Usaha Besar-Fasilitasi Kerjasama Strategis Usaha Besar-
UKMKUKMK
Koordinasi Promosi Investasi Di LNKoordinasi Promosi Investasi Di LN
Mendorong Fasilitasi Koordinasi & Mendorong Fasilitasi Koordinasi &
Kerjasama Investasi Pemerintah & Dunia Kerjasama Investasi Pemerintah & Dunia
UsahaUsaha
(Hal terpenting bagi pemerintah bukannya melaksanakan apa yang sudah dilakukan orang lain dengan cara yang sedikit lebih baik atau sedikit lebih buruk, melainkan melaksanakan apa yang saat ini belum sama sekali dilakukan).
J. M. KEYNES (1883 – 1946)
The End of Laissez-Faire
Sultan Suhab (1970 – ????)
Terima KasihTerima Kasih