31
SUHU TANAH LAPORAN OLEH : ACHMAD HAMBALI NST / 090301053 AGROEKOTEKNOLOGI 1 1 LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

suhu tanah terbaru.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

suhu tanah agroekoteknologi

Citation preview

Page 1: suhu tanah terbaru.docx

SUHU TANAH

LAPORAN

OLEH :

ACHMAD HAMBALI NST / 090301053

AGROEKOTEKNOLOGI 1

1

LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010

Page 2: suhu tanah terbaru.docx

SUHU TANAH

LAPORAN

OLEH :

ACHMAD HAMBALI NST / 090301053AGROEKOTEKNOLOGI 1

1

Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Mengikuti Praktikal Testdi Laboratorium Agroklimatologi Departemen Budidaya Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Ditugaskan Oleh :Dosen Penanggung Jawab Laboratorium

(Dr. Dra. Ir. Chairani Hanum, MS)NIP : 1961083 198803 2 004

Disetujui Oleh :Asisten Korektor

(Elfiza Khaterine)NIM : 070301022

LABORATORIUM AGROKLIMATOLOGI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010

Page 3: suhu tanah terbaru.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas

berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Adapun judul dari laporan ini adalah “Suhu Tanah” yang merupakan salah

satu syarat untuk dapat mengikuti Praktikal Test di Laboratorium Agroklimatologi

Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen

pengajar mata kuliah Agroklimatologi, yaitu Prof.Dr.Ir. Hapsoh MP ;

Dr. Dra. Ir. Chairani Hanum, MS ; dan Ir. Irsal, MP serta kepada para asisten

Laboratorium Agroklimatologi yang telah banyak membantu dalam pembuatan

laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh

sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga laporan ini

bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 12 November 2010

Penulis

Page 4: suhu tanah terbaru.docx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

PENDAHULUANLatar Belakang ......................................................................................1Tujuan Percobaan ..................................................................................2Kegunaan Penulisan ..............................................................................2

TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................................3

BAHAN DAN METODETempat dan Waktu Percobaan ...............................................................9Bahan dan Alat Percobaan ....................................................................9

Bahan...........................................................................................9Alat...............................................................................................9Gambar Alat.................................................................................9

Prosedur Percobaan ...............................................................................8Prinsip Kerja Alat...................................................................................9

HASIL DAN PEMBAHASANHasil ......................................................................................................10Pembahasan ...........................................................................................12

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan ............................................................................................15Saran ......................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 5: suhu tanah terbaru.docx

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang terpenting dalam

kegiatan usaha agraris. Produktivitas tanah sangat dipengaruhi oleh kwalitas serta

berbagai masukan teknologi. Perbedaan kwalitas tanah turut pula mempengaruhi

luas pemilikan, jenis tanaman serta kepadatan penduduk (Bappedasu, 1983).

Tanah merupakan dasar pertanian yang menjadi kunci utama produksi

makanan. Tidak seperti produksi yang dilaksanakan oleh industri kebanyakan

dengan komponen tambahan, yang digunakan dari tahun ke tahun hingga dari

abad ke abad. Pendalamannya dengan memahami dan menjaganya, petani

memiliki semua harapan yang dapat membangun mimpi sebuah industri,

perbaikan dasar produksi. Melalui proses klimatologi dan juga melalui aktivitas

biologi. Nutrisi yang dibuat dapat digunakan oleh tanaman dan pegelolaan lahan

terpadu, dan juga mengizinkan akar untuk mengonsumsi makanan tersebut

(Simpson, 1983).

Suhu tanah adalah salah satu faktor terpenting yang dapat mendukung

aktivitas mikrobiologi dan proses penyerapan unsur hara oleh tanaman. Suhu

tanah sangat bergantung pada besarnya radiasi surya yang di berikan oleh

matahari. Jumlah panas yang sampai ke permukaan bumi disebabkan oleh

konduksi bumi atau hasil proses kimia dan biologi yang tak berarti pada suhu

tanah (Baver, 1960).

Pembentukan bahan tanah dari bahan induk tanah berlangsung dengan

proses pelapukan, dekomposisi, dan atau mineralisasi lebih lanjut, disertai dengan

Page 6: suhu tanah terbaru.docx

proses sintesis senyawa baru. Mineral baru hasil sintesis adalah mineral lempung

aluminosilikat, mineral lempung seskuioksida, terutama dari Fe dan Al, dan

mineral silika. Sinttesis mineral baru dikenal dengan istilah neomineralisasi atau

neoformasi. Humifikasi adalah sintesis senyawa organik baru berupa senyawa-

senyawa humik, yaitu senyawa fulvat, humat, dan humin. Mineral lempung juga

dinamakan mineral sekunder karena tidak terdapat dalam bahan litosfer semula.

Demikian pula senyawa humik disebut bahan organik sekunder karena tidak

terdapat dalam bahan biosfer semula (Notohadiprawiro, 1998).

Suhu tanah setiap saat dipengaruhi oleh rasio energi yang diserap dan yang

dilepaskan. Hubungan perubahan konstan ini digambarkan dalam perhitungan

berdasarkan musim, bulanan, dan suhu tanah harian (Brady, 1984).

Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan yang dilakukan adalah untuk mengenal alat-

alat pengukur suhu tanah serta cara mengukur suhu tanah dengan kedalaman 5,

10, 20, dan 50 cm.

Kegunaan Penulisan

- Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikal test di Laboratorium

Agroklimatologi Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Medan.

- Sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Page 7: suhu tanah terbaru.docx

TINJAUAN PUSTAKA

Suhu tanah mengalami perubahan dari pengembunan secara terus menerus

pada kedalaman yang dangkal di banyak tanah di daerah Alaska yang beku

sampai ke Hawai yang tropis, dimanapun jarang ditemukan suhu tanah dapat

mencapai 100o F (37,8o C) pada hari yang panas sekalipun. Pada kebanyakan

permukaan bumi, suhu tanah harian jarang mengalami perubahan pada kedalaman

20 inchi (51 cm). tapi dibawah kedalaman tersebut suhu tanah akan mengalami

perubahan yang secara lambat menunjukkan pertambahan derajat suhu sekitar 2o

F (Donahue dkk, 1977).

Kebanyakan tanah memiliki albedo 0,10 sampai 0,15, dan semakin besar

tingkatannya maka akan semakin kering tanah tersebut, dan warna tanah cerah

yang dimiliki oleh albedo yang lebih tinggi dari pada yang rendah akan lebih

gelap. Hebatnya lagi, semakin kecil albedo tanah maka akan semakin besar

terjadinya fluktuasi suhu tanah. Oleh karena itu banyak di daerah bermusim panas

menutup tanah dengan bubuk putih (pengapuran) yang akan mengurangi

kemungkinan terjadinya fluktuasi suhu tanah ke permukaan tanah, dan jika

ditutupi dengan bubuk hitam maka akan terjadi fluktuasi suhu tanah besar-besaran

(Wild, 1973).

Suhu tanah yang rendah dapat mempengaruhi penyerapan air dari

pertumbuhan tumbuhan. Jika suhu tanah rendah, kecil kemungkinan terjadi

transpirasi, dan dapat mengakibatkan tumbuhan mengalami dehidrasi atau

kekurangan air. Pengaruh dari suhu tanah pada proses penyerapan bisa dilihat dari

hasil perubahan viskositas air, kemampuan menyerap dari membran sel, dan

Page 8: suhu tanah terbaru.docx

aktivitas fisiologi dari sel-sel akar itu sendiri. Dengan kata lain pada keadaan

udara yang panas maka evaporasi air dari permukaan tanah akan semakin besar

(Tisdale and Nelson, 1966).

Untuk mengatur suhu tanah bukanlah kemampuan manusia secara pribadi,

tapi suhu tanah tersebut dapat di kontrol dengan cara yaitu dengan menutupi

mulsa organik pada tanah, dan pengaturan tanaman residu yang keduanya dapat

mempengaruhi implikasi biologi, juga bisa dengan mulsa plastik yang biasanya

diberikan untuk perkebunan dan terakhir dapat dengan cara mengatur penguapan

tanah (Brady and Weil, 2000).

Suhu tanah bervariasi secara berkelanjutan. Di permukaan tanah, pada

malam hari panas yang telah hilang menghasilkan suhu yang menurun mencapai

titik minimum dan ketika ada matahari suhu tanah yang minimum tersebut

meningkat. Dengan bantuan sinar matahari, tanah memulai menyimpan energi

yang kemudian menghilang, disebabkan suhu meningkat. Proses tersebut akan

terus berkelanjutan hingga sore hari atau intensitas radiasi yang mengalami

kemunduran disebabkan karena jumlah energi yang diterima menurun hingga

hilang sama sekali dari permukaan tanah (Hausenbuiller, 1982).

Suhu tanah dipengaruhi oleh aktivitas mikrobakteri. Jangkauan suhu yang

dicapai ketika nitrat dibentuk secara umum berkisar antara 1o-40o C (34o-104o F).

suhu tanah yang optimum pada 30o C (86o F). walaubagaimanapun juga, nitrat

berhubungan dengan faktor optimum, kadar nitrat rendah diperkirakan suhu tanah

sekitar 34o F (Tisdale and Nelson, 1960).

Di bawah pembekuan tidak ada aktivitas hayati, air tidak bergerak melalui

tanah sebagai cairan dan kecuali bila ada embun beku memecah, waktu berhenti

Page 9: suhu tanah terbaru.docx

bagi tanah. Perkecambahan biji dan pertumbuhan akar hampir tak terjadi pada

kisaran 0 sampai 5o C. horison sedingin 5o C bertindak sebagai panci panas bagi

kebanyakan akar tanaman. Masing-masing jenis tanaman mempunyai persyaratan

suhunya sendiri. Proses kimia dan kegiatan jasad renik yang mengubah hara

tanaman menjadi bentuk yang dapat digunakan secara materi juga dipengaruhi

oleh suhu. Pembekuan dan pencairan berperan dalam pelapukan batuan,

pembentukan struktur dan pemanjangan akar tanaman. Jadi suhu tampaknya

merupakan sifat tanah yang penting (Foth, 1994).

Suhu tanah juga akan dipengaruhi oleh jumlah serapan radiasi matahari

oleh permukaan bumi. Pada siang hari suhu permukaan tanah akan lebih tinggi

dibandingkan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam. Hal ini juga disebabkan

karena permukaan tanah yang akan menyerap radiasi matahari secara langsung

pada siang hari tersebut, baru kemudian panas dirambatkan ke lapisan tanah yang

lebih dalam secara konduksi. Sebaliknya, pada malam hari permukaan tanah akan

kehilangan panas terlebih dahulu, sebagai akibatnya suhu pada permukaan tanah

akan lebih rendah dibandingkan dengan suhu pada lapisan tanah yang lebih

dalam. Pada malam hari, panas akan merambat dari lapisan tanah yang lebih

dalam menuju ke permukaan (Lakitan, 1992).

Definisi dan sifat-sifat rejim suhu tanah yaitu :

No.

Rejim suhuSuhu tahunan rata-rata pada

Mintakat akar Ciri dan beberapa lokasioC oF

1 Fergelik 0 32 Permafros dan biji es umum. Tundra Alaska dan Kanada Utaradan elevansi yang tinggi pada Rocky mountains tengah dan utara

2 Fitriik 0-8 32-47 Tanah sejuk sampai dingin

Page 10: suhu tanah terbaru.docx

di great plains utara Amerika (srikat dan kanada selatan yang gandum musim seminya merupakan tanaman pertanian yang dominan. Derah berhutan kanada timur dan new england.

3 Mesik 8-15 47-59 Daerah midwest dan great plains di tempat yang jagung dan gandum musim dinginnya merupakan tanaman pertanian yang umum.

4 Termik 15-22 >72 Daerah jeruk di semenanjung Florida, lembah Rio granda di Texas dan California selatan, dan pada elevasi yang rendah di puerto rico dan Hawaii. Iklim dan tanaman tropika.

(Foth, 1994).

Page 11: suhu tanah terbaru.docx

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Percobaan

Percobaan ini dilakukan di Taman Alat Laboratorium Agroklimatologi

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan Pada Bulan Oktober 2010

sampai dengan selesai pada ketinggian ± 25 meter diatas permukaan laut.

Bahan dan Alat

Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah tanah sebagai

objek pengamatan dan kertas sebagai media pencatat hasil.

Alat

Adapun alat yang digunakan adalah Termometer tanah berselubung kayu

sebagai alat untuk mengukura suhu tanah, Termometer tanah bengkok sebagai alat

untuk mengukur suhu tanah, dan pulpen sebagai alat untuk mencatat hasil

pengamatan.

Gambar Alat

Page 12: suhu tanah terbaru.docx

Prosedur Percobaan

- Dilubangi tanah dengan ketentuan 5, 10, 20,dan 50 cm.

- Dimasukkan termometer ke dalam rongga tanah yang telah berlubang tersebut

selama 5 menit pada setiap lubang

- Di periksa dan diamati skala temperatur

- Dicatat hasil pengamatan ke dalam buku data dalam bentuk tabel

- Digambar grafik hubungan suhu tanah dengan kedalaman tanah, suhu tanah

dengan tanggal dan suhu tanah dengan suhu udara.

Prinsip Kerja Alat

- Termometer tanah berselubung kayu

Dengan menggunakan termometer air raksa yang panjangnya disesuaikan

dengan kebutuhan, dan diberi selubung kayu ialah mencegah agar penyerapan

panas seminimum mungkin sehingga tidak berpengaruh terhadap pemuaian Hg.

Termometer ini ditancapkan tegak lurus dalam lubang tanah yang telah disiapkan,

dengan bagian skala muncul diatas. Letak dan kedudukannya tidak boleh berubah

dan dapat digunakan untuk berbagai kedalaman pengukuran yang telah disebutkan

diatas. Namun kelemahan termometer ini ialah : a) pembacaan agak sulit

dilakukan karena letaknya yang terlalu rendah b) dan selubung kayu mudah rusak

- Termometer tanah bengkok (berskala bengkok)

Jenis termometer ini merupakan modifikasi bentuk termometer air raksa.

Untuk mempermudah pembacaan dengan sudut antara 60o,45o, 15o atau 0o dari

permukaan tanah. Termometer berskala bengkok ini bekerja dengan baik pada

kedalaman 5;10;dan 20 cm. kelemahan jenis termometer ini adalah mudah terjadi

adhesi air raksa dengan dinding kaca karena radiasi intensif dari sinar matahari,

Page 13: suhu tanah terbaru.docx

sehingga bagian skala perlu dilindungi kain putih atau selubung putih yang

mengkilat

Page 14: suhu tanah terbaru.docx

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

- Data Pengamatan Harian

No. Tanggal

Pengamatan

Suhu

Udara

Wakt

u

Suhu Tanah Rataan

Suhu0 5 10 20 30 50

1 7 Nov 2010 25o C 14.00 29 28,

5

28 28 27 28 28,083

2 18 Nov 2010 28o C 14.00 29 28,

5

28 28 27 28 28,083

- Data BMG

No. Tanggal Pengamatan Suhu Tanah

1 1 November 2010 13,7oC

2 3 November 2010 25,2oC

3 5 November 2010 21,4oC

Grafik

Page 15: suhu tanah terbaru.docx

24.5 25 25.5 26 26.5 27 27.5 28 28.50

5

10

15

20

25

30

28.083 28.083

HUBUNGAN SUHU UDARA DAN SUHU TANAH

Y-Values

SUHU UDARA

RATA

AN S

UHU

TAN

AH

0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.50

5

10

15

20

25

30

13.7

25.221.4

HUBUNGAN SUHU TANAH DENGAN TANGGAL PENGAMATAN

Y-Values

TANGGAL PENGAMATAN

SUHU

TAN

AH

0 10 20 30 40 50 6026

26.5

27

27.5

28

28.5

29

29.5 29

28.5

28 28

27

28

HUBUNGAN SUHU TANAH DAN KEDALAMAN TANAH

Y-Values

KEDALAMAN TANAH

SUHU

TAN

AH

Page 16: suhu tanah terbaru.docx

Pembahasan

Dari hasil percobaan yang dilakukan diperoleh suhu tanah tertinggi yaitu

sebesar 33o C, yaitu pada kedalaman 5 cm pada pengamatan tanggal 26 Agustus, 2

September, 28 September dan 18 November 2010 juga pada kedalaman 10 cm

yaitu hanya pada tanggal 18 November 2010. Hal ini menunjukkan bahwa

kedalaman tanah sangat mempengaruhi besarnya suhu tanah. Semakin kedalam

lapisan tanah maka suhu tanah akan semakin rendah dikarenakan pada permukaan

tanah menyerap radiasi matahari secara langsung sedangkan di lapisan tanah yang

lebih dalam akan semakin kecil suhu tanahnya. Hal ini sesuai dengan literatur

Lakitan (1992) yang menyatakan bahwa Suhu tanah juga akan dipengaruhi oleh

jumlah serapan radiasi matahari oleh permukaan bumi. Pada siang hari suhu

permukaan tanah akan lebih tinggi dibandingkan suhu pada lapisan tanah yang

lebih dalam. Hal ini juga disebabkan karena permukaan tanah yang akan

menyerap radiasi matahari secara langsung pada siang hari tersebut, baru

kemudian panas dirambatkan ke lapisan tanah yang lebih dalam secara konduksi.

Sebaliknya, pada malam hari permukaan tanah akan kehilangan panas terlebih

dahulu, sebagai akibatnya suhu pada permukaan tanah akan lebih rendah

dibandingkan dengan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam.

Dari hasil percobaan yang dilakukan diperoleh suhu tanah terendah yaitu

sebesar 20O C yaitu pada pengamatan tanggal 18 November 2010 pada kedalaman

50 cm. Hal ini menunjukkan bahwa pada kedalaman tersebut tumbuhan akan

mengalami kesulitan dalam penyerapan air sehingga dapat mengganggu

pertumbuhan tumbuhan. Hal ini sesuai dengan literatur Tisdale and Nelson (1966)

Page 17: suhu tanah terbaru.docx

yang menyatakan bahwa Suhu tanah yang rendah dapat mempengaruhi

penyerapan air dari pertumbuhan tumbuhan. Jika suhu tanah rendah, kecil

kemungkinan terjadi transpirasi, dan dapat mengakibatkan tumbuhan mengalami

dehidrasi atau kekurangan air.

Pada kedalaman tanah yang rendah dapat diketahui bahwa albedo yang

dikandungnya juga ikut rendah. Karena pada dasarnya tanah yang memiliki

albedo yang lebih rendah akan mengakibatkan fluktuasi suhu tanah. Hal ini sesuai

dengan literatur Wild (1973) bahwa Kebanyakan tanah memiliki albedo 0,10

sampai 0,15, dan semakin besar tingkatannya maka akan semakin kering tanah

tersebut, dan warna tanah cerah yang dimiliki oleh albedo yang lebih tinggi dari

pada yang rendah akan lebih gelap. Hebatnya lagi, semakin kecil albedo tanah

maka akan semakin besar terjadinya fluktuasi suhu tanah.

Hubungan antara suhu tanah dengan kedalaman tanah dapat diketahui

dengan jelas setelah melakukan pengamatan, bahwasannya semakin dalam lapisan

tanah maka akan semakin kecil suhu tanah. Hal ini menunjukkan bahwa pada

lapisan permukaan tanah yang kedalamannya lebih kecil akan mengalami

penyerapan energi surya lebih besar daripada lapisan tanah yang lebih dalam.

Berarti jumlah panas yang sampai ke permukaan tanah akan lebih tinggi daripada

jumlah panas yang sampai ke lapisan dalam tanah. Hal ini sesuai dengan literatur

Lakitan (1992) bahwa Suhu tanah juga akan dipengaruhi oleh jumlah serapan

radiasi matahari oleh permukaan bumi. Pada siang hari suhu permukaan tanah

akan lebih tinggi dibandingkan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam. Hal ini

juga disebabkan karena permukaan tanah yang akan menyerap radiasi matahari

Page 18: suhu tanah terbaru.docx

secara langsung pada siang hari tersebut, baru kemudian panas dirambatkan ke

lapisan tanah yang lebih dalam secara konduksi.

Suhu tanah dapat dikontrol agar sesuai dengan yang kita harapkan, yaitu

dengan cara pemberian mulsa organik ataupun mulsa plastik dan dengan

pengaturan tanaman residu sehingga energi surya tidak secara langsung diserap

oleh tanah. Hal ini sesuai dengan literatur Brady and Weil (2000) yang

menyatakan bahwa suhu tanah dapat di kontrol dengan cara yaitu dengan

menutupi mulsa organik pada tanah, dan pengaturan tanaman residu yang

keduanya dapat mempengaruhi implikasi biologi, juga bisa dengan mulsa plastik

yang biasanya diberikan untuk perkebunan dan terakhir dapat dengan cara

mengatur penguapan tanah.

Page 19: suhu tanah terbaru.docx

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Suhu tanah tertinggi pada data pengamatan harian yaitu sebesar 33oC pada

tanggal pengamatan 26 Agustus, 2 September, 28 September dan 18

November 2010, pada kedalaman 5 cm juga pada tanggal 18 November 2010

dengan kedalaman tanah 10 cm.

2. Suhu tanah terendah pada data pengamatan harian yaitu sebesar 20oC pada

tanggal pengamatan 18 November 2010 pada kedalaman 50 cm.

3. Dari data BMG dapat diketahui bahwa semakin kecil BTK maka semakin

besar kandungan air dalam suhu tanah.

4. Persentasi tertinggi dari suhu tanah data BMG yaitu pada kedalaman 20 cm

tanggal 9 yaitu sebesar 26,4 % dengan kandungan air sebesar 2,1 dan BTK

7,91.

5. Persentasi terendah dari suhu tanah data BMG yaitu pada kedalaman 20 cm

tanggal 1 yaitu sebesar 13,7 % dengan kandungan air sebesar 1,2 dan BTK

8,795.

Saran

Sebaiknya dalam pengamatan suhu tanah harus diberi jeda waktu pada

setiap pergantian lubang pengamatan sehingga hasil yang diperoleh sesuai yang

diharapkan, serta menjaga peralatan laboratorium dengan baik.

Page 20: suhu tanah terbaru.docx

DAFTAR PUSTAKA

Baver, L.D. 1960. Soil Physics. Modern Asia. Jhon Wiley & Sons,INC., New york.

Bappedasu. 1983. Analisa Pola Tata Guna Tanah Berdasarkan Produktivitas Tanah di Sumatera Utara. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat satu sumatera utara, Medan.

Brady, N.C. 1984. The Nature and Properties of Soils. Macmillan Publishing Company, New york.

Brady, N.C., and R.R. Weil. 2000. Elements of The Nature and Properties of Soils. Prentice Hall, New jersey.

Donahue, R.L., R.W. Miller, and J.C. Shickluna. 1977. Soils An Introduction to Soils and Plant Growth Fourth Edition. Prentice Hall Inc, New jersey.

Foth, H.D. 1994. Dasar-dasar Ilmu Tanah Edisi keenam. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hausenbuiller, R.L. 1982. Soil Science Principles and Practice. WCB Company, Iowa.

Lakitan, B. 1992. Dasar-dasar Klimatologi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Notohadiprawiro, T. 1998. Tanah dan Lingkungan. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Jakarta.

Simpson, K. 1983. Soil. Longman, London.

Tisdale, S.L. and W.L. Nelson. 1960. Soil Fertility And Fertilizers. The Macmillan Company, New york.

Tisdale, S.L. and W.L. Nelson. 1966. Soil Fertility And Fertilizers Third Edition. Collier Macmillan Publishers, London.

Wild, A. 1973. Russel’s Soil Condition and Plant Growth Eleventh Edition. Longman Scientific & Technical, New york.