Upload
ema-kharizza-zulfa
View
99
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/14/2018 Suku-suku Nur Fijana - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suku-suku-nur-fijana 1/11
SUKU SUNDA
Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia,
yang mencakup wilayah administrasi provinsi Jawa Barat. Suku Sunda merupakan etnis
kedua terbesar di Indonesia, setelah etnis Jawa. Sekurang-kurangnya 15,41% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda. Mayoritas orang Sunda beragama Islam. Namun dalam
kehidupan sehari-hari, masih banyak masyarakat yang mempercayai kekuatan-kekuatan
supranatural, yang berasal dari kebudayaan animisme dan Hindu. Kepercayaan tradisional
Sunda Wiwitan masih bertahan di beberapa komunitas pedesaan suku Sunda, seperti di
Kuningan dan masyarakat suku Baduy di Lebak yang berkerabat dekat dan dapat
dikategorikan sebagai suku Sunda.
Jati diri yang mempersatukan orang Sunda adalah bahasanya dan budayanya. Orang
Sunda dikenal memiliki sifat optimistis, ramah, sopan, dan riang, akan tetapi mereka dapat
bersifat pemalu dan terlalu perasa secara emosional .
[2]
Karakter orang Sunda seringkali ditampilkan melalui tokoh populer dalam kebudayaan Sunda; Kabayan dan Cepot. Mereka
bersifat riang, suka bercanda, dan banyak akal, tetapi seringkali nakal.
Prestasi yang cukup membanggakan adalah banyaknya penyanyi, musisi, aktor dan aktris dari
etnis Sunda, yang memiliki prestasi di tingkat nasional, maupun internasional .[3]
SUNDA dari kata Su yang berarti segala sesuatu yang mengandung unsur kebaikan.
Orang Sunda meyakini bahwa memiliki etos atau karakter Kasundaan, sebagai jalan menuju
keutamaan hidup. Karakter Sunda yang dimaksud adalah cageur (sehat), bageur (baik),
bener (benar), singer (mawas diri), dan pinter (cerdas). Karakter ini telah dijalankan oleh
masyarakat yang bermukim di Jawa bagian barat sejak zaman Kerajaan Salakanagara.
Nama Sunda mulai digunakan oleh raja Purnawarman pada tahun 397 untuk menyebut
ibukota Kerajaan Tarumanagara yang didirikannya. Untuk mengembalikan pamor
Tarumanagara yang semakin menurun, pada tahun 670, Tarusbawa, penguasa Tarumanagara
yang ke-13, mengganti nama Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda. Kemudian peristiwa ini
dijadikan alasan oleh Kerajaan Galuh untuk memisahkan negaranya dari kekuasaan
Tarusbawa. Dalam posisi lemah dan ingin menghindarkan perang saudara, Tarusbawa
menerima tuntutan raja Galuh. Akhirnya kawasan Tarumanagara dipecah menjadi dua
kerajaan, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan Sungai Citarum sebagai
batasnya.
Dalam percakapan sehari-hari, etnis Sunda banyak menggunakan bahasa Sunda.
Namun kini telah banyak masyarakat Sunda terutama yang tinggal di perkotaan tidak lagi
menggunakan bahasa tersebut dalam bertutur kata.[4] Seperti yang terjadi di pusat-pusat
keramaian kota Bandung dan Bogor, dimana banyak masyarakat yang tidak lagi menggunakan
bahasa Sunda.
5/14/2018 Suku-suku Nur Fijana - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suku-suku-nur-fijana 2/11
Ada beberapa dialek dalam bahasa Sunda, antara lain dialek Sunda-Banten, dialek Sunda-
Bogor, dialek Sunda-Priangan, dialek Sunda-Jawa, dan beberapa dialek lainnya yang telah
bercampur baur dengan bahasa Jawa dan bahasa Melayu. Karena pengaruh budaya Jawa
pada masa kekuasaan Kerajaan Mataram Islam, bahasa Sunda - terutama dialek Sunda
Priangan - mengenal beberapa tingkatan berbahasa, mulai dari bahasa halus, bahasa
loma/lancaran, hingga bahasa kasar. Namun di wilayah-wilayah pedesaan dan mayoritasdaerah Banten, bahasa Sunda loma tetap dominan.
Masakan Khas
Beberapa jenis makanan jajanan tradisional Indonesia, seperti siomay, gado-gado,
karedok, nasi goreng, cendol, bubur ayam, roti bakar, bubur kacang hijau
Profesi
Mayoritas masyarakat Sunda berprofesi sebagai petani, dan berladang, ini disebabkan tanah
Sunda yang subur.[5] Sampai abad ke-19, banyak dari masyarakat Sunda yang berladang secara
berpindah-pindah.Selain bertani, masyarakat Sunda seringkali memilih untuk menjadi pengusaha dan
pedagang sebagai mata pencariannya, meskipun kebanyakan berupa wirausaha kecil-kecilan yang
sederhana, seperti menjadi penjaja makanan keliling, membuka warung atau rumah makan, membuka
toko barang kelontong dan kebutuhan sehari-hari, atau membuka usaha cukur rambut, di daerah
perkotaan ada pula yang membuka usaha percetakan, distro, cafe, rental mobil dan jual beli
kendaraan bekas. Profesi pedagang keliling banyak pula dilakoni oleh masyarakat Sunda, terutama
asal Tasikmalaya dan Garut. Profesi lainnya yang banyak dilakoni oleh orang Sunda adalah sebagai
pegawai negeri, penyanyi, seniman, dokter, diplomat dan pengusaha.
5/14/2018 Suku-suku Nur Fijana - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suku-suku-nur-fijana 3/11
Suku Jawa (Jawa ngoko : wong Jowo , krama : tiyang Jawi ) merupakan suku bangsa
terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
Setidaknya 41,7% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa. [1] Selain di ketiga propinsi
tersebut, suku Jawa banyak bermukim di Lampung, Banten, Jakarta, dan Sumatera Utara.
Di Jawa Barat mereka banyak ditemukan di Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Suku Jawa
juga memiliki sub-suku, seperti Osing daan TenggerSuku bangsa Jawa sebagian besar
menggunakan bahasa Jawa dalam bertutur sehari-hari. Dalam sebuah survei yang diadakan
majalah Tempo pada awal dasawarsa 1990-an, kurang lebih hanya 12% orang Jawa yang
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka sehari-hari, sekitar 18%menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia secara campur, dan selebihnya hanya
menggunakan bahasa Jawa saja.
Bahasa Jawa memiliki aturan perbedaan kosa kata dan intonasi berdasarkan hubungan
antara pembicara dan lawan bicara, yang dikenal dengan unggah-ungguh . Aspek kebahasaan
ini memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan membuat orang Jawa
biasanya sangat sadar akan status sosialnya di masyarakat. Orang Jawa sebagian besar
secara nominal menganut agama Islam. Tetapi ada juga yang menganut agama Protestan dan
Katolik. Mereka juga terdapat di daerah pedesaan. Penganut agama Buddha dan Hindu juga
ditemukan pula di antara masyarakat Jawa. Ada pula agama kepercayaan suku Jawa yangdisebut sebagai agama Kejawen. Kepercayaan ini terutama berdasarkan kepercayaan
animisme dengan pengaruh Hindu-Buddha yang kuat. Masyarakat Jawa terkenal akan sifat
sinkretisme kepercayaannya. Semua budaya luar diserap dan ditafsirkan menurut nilai-nilai
Jawa sehingga kepercayaan seseorang kadangkala menjadi kabur.
Profesi
Mayoritas orang Jawa berprofesi sebagai petani, namun di perkotaan mereka mendominasi
pegawai negeri sipil, BUMN, anggota DPR/DPRD, pejabat eksekutif, pejabat legislatif,
pejabat kementerian dan militer. Orang Jawa adalah etnis paling banyak di dunia artis dan model. Orang Jawa juga banyak yang bekerja di luar negeri, sebagai buruh kasar dan
pembantu rumah tangga. Orang Jawa mendominasi tenaga kerja Indonesia di luar negeri
terutama di negara Malaysia, Singapura, Filipina, Jepang, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni
Emirat Arab, Taiwan, AS dan Eropa.
5/14/2018 Suku-suku Nur Fijana - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suku-suku-nur-fijana 4/11
Stratifikasi sosial
Masyarakat Jawa juga terkenal akan pembagian golongan-golongan sosialnya. Pakar
antropologi Amerika yang ternama, Clifford Geertz, pada tahun 1960-an membagi
masyarakat Jawa menjadi tiga kelompok: kaum santri, abangan dan priyayi. Menurutnya
kaum santri adalah penganut agama Islam yang taat, kaum abangan adalah penganut Islam secara nominal atau penganut Kejawen, sedangkan kaum Priyayi adalah kaum bangsawan.
Tetapi dewasa ini pendapat Geertz banyak ditentang karena ia mencampur golongan sosial
dengan golongan kepercayaan. Kategorisasi sosial ini juga sulit diterapkan dalam
menggolongkan orang-orang luar, misalkan orang Indonesia lainnya dan suku bangsa non-
pribumi seperti orang keturunan Arab, Tionghoa, dan India.
Seni
Orang Jawa terkenal dengan budaya seninya yang terutama dipengaruhi oleh agama
Hindu-Buddha, yaitu pementasan wayang . Repertoar cerita wayang atau lakon sebagian besar berdasarkan wiracarita Ramayana dan Mahabharata . Selain pengaruh India, pengaruh
Islam dan Dunia Barat ada pula. Seni batik dan keris merupakan dua bentuk ekspresi
masyarakat Jawa. Musik gamelan , yang juga dijumpai di Bali memegang peranan penting
dalam kehidupan budaya dan tradisi Jawa .
5/14/2018 Suku-suku Nur Fijana - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suku-suku-nur-fijana 5/11
Suku Asli Karimun
Sejarah Karimun Kampung halaman q yang sering di panggil Chi ke Wan atau yang lebih di kenal dengan
Karimun sudah sejak lama disebut dalam catatan sejarah,bahkan catatan sejarah yang
paling kuno ditemukan di Karimun adalah berupa batu bersurat (prasasti) yang ditemukan di
Desa Pasir Panjang, untuk kemudian batu bersurat tersebut terkenal dengan sebutan
Prasasti Pasir Panjang.
Dalam Prasasti Pasir Panjang yang ditemukan di Desa Pasir Panjang Kecamatan Meral
Kabupaten Karimun, terungkap beberapa catatan penting yang cukup kuat untuk menjadi
rujukan, yaitu tentang masuknya agama Budha di Karimun, yang berarti menunjukkan telah terjadinya interaksi yang sangat intens antara penduduk Karimun beserta pulau-pulau
disekitarnya dengan Cina yang terjadi sekitar abad 9 – 10 M (Tahun 800 – 900 Masehi) hal
ini sebagai mana diungkapkan oleh DR. J. Brandes yang berhasil mentranskripsi dan
menterjemahkan Prasasti Pasir Panjang sebagai prasasti yang dipahat menggunakan aksara
nagari yang berasal dari abad 9 – 10 M (Brandes 193:21).
5/14/2018 Suku-suku Nur Fijana - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suku-suku-nur-fijana 6/11
Sudah barang tentu ada peristiwa yang sangat penting ketika itu yang melatar belakangi
terjalinnya hubungan masyarakat di Karimun dengan Cina berabad tahun yang silam. Bahwa
ketika itu Pulau Karimun berada dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya dan bahkan
Sriwijaya mendirikan pos penjagaan di Pulau Karimun tepatnya di Pasir Panjang guna
mengamankan jalur pelayaran dan perdagangan selat malaka yang akan menuju Sriwijaya.Sriwijaya menurut catatan Jt-Tsing (pengelana Cina) memeluk agama Budha, bahkan di
pusat kota tidak kurang 1000 orang pendeta Budha bermukim disana, hal ini sudah barang
tentu berpengaruh kepada agama yang dipeluk penduduk Karimun, yang letaknya memang
sangat strategis yaitu berada di ujung selatan Selat Malaka. Sehingga para musafir dan
pelaut yang melintasi Selat Malaka kearah selatan akan dengan mudah menyinggahi Pulau
Karimun.
Karimun dipandang sebagai daerah yang sangat berbahaya dan di takuti oleh setiap pelayar
dan pedagang yang akan melintasi ujung selatan Selat Malaka. Hal ini dikarenakan hampir disepanjang Pulau Karimun dan jajaran pulau-pulau disekitarnya dijadikan basis operasional
bajak laut. Dan bahkan menurut catatan Fa-Hsieu (seorang pengelana Cina), aktifitas bajak
laut ini telah berlangsung sejak abad ke – 4 M. Tao-I Chih (juga seorang pengelana China)
yang pernah mengunjungi daerah Kepulauan Riau pada tahun 1330 – 1340 kembali
memperkuat hal ini yang menyatakan daerah Chi ke Wan (Karimun) menjadi daerah basis
bajak laut yang memiliki pasukan berjumlah cukup besar yaitu terdiri dari 200 – 300
pasukan. Dan dalam perkembangan selanjutnya para bajak laut ini yang sebagian besar
merupakan penduduk asli Suku Laut yang berasal dari Pulau Karimun dan pulau-pulau
sekitarnya, menduduki wilayah Kerajaan Tumasik (berpusat di Selat Tumasek, Singapura
sekarang) yang ditinggalkan oleh Raja Parameswara yang mengungsi ke Muar akibat
penyerangan Kerajaan Majapahit. Suku laut ini juga menduduki daerah sekitar Malaka dan
ketika Raja Parameswara pindah ke Malaka maka ia disambut oleh masyarakat suku laut
disana dan bersepakat dengan masyarakat suku laut bersama puak-puaknya yang dikenal
dengan Batin dan Lenang untuk menjadi penyangga berdirinya Kerajaan Malaka untuk sama-
sama membangun dan memajukan Malaka menjadi kota yang ramai sebagai pusat
perdagangan antar negara, dengan Parmeswara sebagai rajanya (1389-1414).
Seiring semakin pesatnya perkembangan Malaka yang wilayahnya mencakupi daerah Karimun, telah terjadi juga interaksi dengan para pedagang dari Arab dan Persia, dimana
selain berdagang juga membawa misi penyebaran Agama Islam, maka hal ini sangat
menggugah hati Parameswara, maka pada tahun 1414 ia beralih memeluk agama Islam dan
berganti nama Iskandar Syah dan bergelar Sultan. Hal ini juga diikuti oleh hampir seluruh
rakyatnya, termasuk penduduk Karimun.
5/14/2018 Suku-suku Nur Fijana - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suku-suku-nur-fijana 7/11
Setelah Runtuhnya Kerajaan Malaka akibat gempuran Portugis pada tahun 1511, maka Sultan
Mahmud Syah – sebagai penerus dari Sultan Iskandar Syah – mendirikan Kerajaan Johor
yang berpusat di Johor dan Bintan. Dua pusat kerajaan ini berada pada lingkaran gugusan
pulau-pulau di Karimun yang dikenal juga sebagai pusat konsentrasi suku laut sebagai
benteng pertahanan kekuatan angkatan laut kerajaan.
Ada peristiwa penting yang menunjukkan eksistensi dan kekuatan angkatan laut kerajaan
yang bermarkas di Kepulauan Karimun, yaitu pada tahun 1637, armada kekuatan angkatan
laut Kerajaan Johor dalam sebuah pertempuran yang cukup sengit telah berhasil merampas
kapal-kapal Portugis dan berhasil mengalahkan sepasukan Kapal Aceh yang sedang dalam
pelayaran ke Pahang.
Pada tahun 1689 dalam rangka untuk meningkatkan kemakmuran dan stabilitas keamanan
dan politik maka diadakan suatu perjanjian antara kerajaan Johor dengan Belanda. Namun
perjanjian tersebut ternyata membawa konsekuensi semakin bebasnya orang Belanda untuk
berdagang diseluruh wilayah kerajaan Johor termasuk Kepulauan Karimun, yang pada
akhirnya menyebabkan kerugian bagi kalangan rakyat pribumi, karena Belanda memonopoli
perdagangan.
Alur sejarah kemudian berganti, pada tahun 1722 Kerajaan Johor berganti nama menjadi
Kerajaan Riau-Lingga dengan daerah kekuasaan yang sama, hanya ibu kota kerajaan saja
yang berpindah dari Johor ke Ulu Riau. Sebagaimana kebiasaan yang turun temurun, maka
nama kerajaan disesuaikan dengan nama daerah pusat pemerintahannya.
Perjalanan sejarah Kerajaan Riau-Lingga dari tahun 1722-1784, yaitu terjadi perkembangan
yang sangat pesat dari sektor perdagangan. Sehingga roda ekonomi menggeliat luar biasa
didaerah ini, terutama didaerah Karimun dengan Pulau Kundurnya sebagai penghasil gambir
terbesar kerajaan ketika itu. Sebagai mana diketahui, gambir ketika itu menjadi komoditi
primadona dan banyak dicari oleh pedagang-pedagang dari India, China, Siam, Jawa dan
Bugis. Dengan pesatnya perkembangan perdagangan didaerah Kerajaan Riau-Lingga maka
terjadi persaingan antar Inggris dengan Belanda untuk menanamkan pengaruhnya dalam
kerajaan. Maka pada tanggal 17 Maret 1824 lahirlah sebuah perjanjian antara Inggris dan
Belanda yang dikenal dengan Traktat London.
Dalam Traktat London, antara Inggris dan Belanda menyepakati untuk membagi wilayah
kekuasaan Kerajaan Riau-Lingga menjadi dua bagian yaitu, Tanah Semenanjung (termasuk
Malaka) dan Singapura menjadi daerah pengaruh Inggris, sedangkan Kepulauan Riau dan
Lingga menjadi daerah pengaruh Belanda. Bahkan demikian pentingnya posisi Pualau Karimun
maka dalam Traktat London itu disebutkan dalam point k eempatnya yang berbunyi; ”Pulau
5/14/2018 Suku-suku Nur Fijana - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suku-suku-nur-fijana 8/11
Karimun dan Pulau Buru yang letaknya sangat dekat dengan Singapura termasuk dalam
wilayah kekuasaan Riau- Lingga,” yang artinya berada dibawah pengaruh Belanda.
Kondisi ini sangat tidak menguntungkan bagi jalannya stabilitas pemerintahan di
kerajaan Riau-Lingga, sehingga konflik terjadi silih berganti dan baik Belanda maupun
Inggris menjalankan politik adu dombanya, yang menyebabkan perang saudara terjadi. Maka pecahlah Perang Karimun pada tahun 1827, antara pasukan yang di Pertuan Muda Raja
Ja’far yang berpusat di Hulu Riau dengan Sultan Husin yang berpusat di Singapura. Konflik
ini dipicu oleh ketidak setujuan Sultan Husin menyerahkan Karimun ke tangan Belanda
sementara yang di Pertuan Muda Riau VI Raja Ja’far (180 8-1832) telah memberitahukan
kepada Sultan Husen (berdasarkan traktat London), bahwa Pulau Karimun tersebut
bukanlah daerah takluk Johor atau daerah takluk Sultan Husen, oleh karenanya mereka
tidak berhak mendiami pulau tersebut.
Dengan konflik yang berkepanjangan, menyebabkan Pulau Karimun tidak kondusif untuk
aktifitas perdagangan dan mulai ditinggalkan. Keadaan Karimun yang demikian dilaporkan
kepada yang di Pertuan Muda Riau, dan oleh beliau sepakat menyerahkan Pulau Karimun
Kepada Raja Abdullah bin Raja Haji Ahcmad, serta diangkat menjadi Amir Karimun
pertama. Semenjak saat itu stabilitas Karimun mulai pulih, kemudian datang seorang
Resident Belanda bernama Fandenbosch yang meminta izin untuk membuka tambang timah,
dan diizinkan dengan dibuatkan perjanjian dengan pihak kerajaan. Maka oleh Fandenbosch
di Pulau Karimun di buka tambang timah yang diberi nama Monos. Sehingga tidak lama
kemudian keadaan Pulau Karimun menjadi ramai. Meskipun pada dasarnya penambangan itu
hanya menguntungkan pihak Belanda.
Hingga meletuslah perang Asia Timur Raya pada akhir tahun 1941 yang dicetus oleh
Jepang. Dan Jepang masuk kewilayah Karimun setelah penaklukan Singapura tanggal 15
Februari 1942 oleh Jepang dari Inggris, selanjutnya penaklukan Tanjungpinang pada tanggal
21 Februari 1492. dan setelah itu Pulau Karimun. Sejak saat itu pemuda-pemuda Karimun
yang tersebar di Pualu Moro, Kundur, Meral, Buru, dan Karimun sendiri terlibat dalam
Pasukan Gyutai tentara Jepang, yaitu pasukan yang bertugas mengawal pulau-pulau.
Sehingga bagi masyarakat Karimun dan Kepulauan Riau umumnya tidak ada pengerahan
tenaga kerja paksa (Romusha).
Hingga kemudian pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu, maka
Indonesia dinyatakan merdeka dan memproklamirkan kemerdekaannya pada Tanggal 17
Agustus 1945.
Pada masa kemerdekaan Kepulauan Karimun terus berbenah hingga pada tanggal 15 Mei
1999 terjadi musyawarah besar seluruh rakyat Kepulauan Riau yang menuntut pemekaran
wilayah menjadi provinsi sendiri terpisah dari Provinsi Riau, hal ini menuntut untuk
terjadinya pemekaran daerah yang berujung pada Kepulauan Karimun yang mencakup
Kecamatan Karimun, Kecamatan Moro dan Kecamatan Kundur harus menjadi sebuah
5/14/2018 Suku-suku Nur Fijana - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suku-suku-nur-fijana 9/11
Kabupaten. Akhirnya gayungpun bersambut dengan diterbitkannya UU No. 53 Tahun 1999
tentang pembentukan Kabupaten Karimun, bersama 35 Kabupaten lainnya diseluruh
Indonesia yang disahkan oleh Presiden pada tanggal 4 Oktober 1999 dan Kabupaten
Karimun diresmikan oleh Mendagri pada tanggal 12 Oktober 1999 serta melantik pejabat
Bupati Kabupaten Karimun Drs. H.M Sani, dan tercatat sebagai bupati pertama Kabupaten
Karimun. Sejak saat itu geliat pembangunan Kabupaten karimun terus meningkat. Dan saat ini Karimun dikenal sebagai daerah industri kapal (galangan kapal), pertambangan (batu
geranit, pasir dan timah), pertanian, perikanan dan pariwisata.
5/14/2018 Suku-suku Nur Fijana - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suku-suku-nur-fijana 10/11
Sejarah
, seperti Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang Madura tinggal di bagian
timur Jawa Timur biasa disebut wilayah Tapal kuda,dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi.
Orang Madura yang berada di Situbondo dan Bondowoso, serta timur Probolinggo ,Jember,
jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa berbahasa Jawa, juga termasuk Surabaya
Utara ,serta sebagian M
Sebaran Tinggal
Disamping suku Jawa dan Sunda, orang Madura juga banyak yang bertransmigrasi ke
wilayah lain terutama ke Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, serta ke
Jakarta,Tanggerang,Depok,Bogor,Bekasi,dan sekitarnya, juga Negara Timur Tengah
khususnya Saudi Arabia. Beberapa kota di Kalimantan seperti Sampit dan Sambas, pernah
terjadi kerusuhan etnis yang melibatkan orang Madura di sebabkan oleh kesenjangan sosial,
Namun sekarang kesenjangan itu sudah mereda dan etnis Madura dan penduduk setempat
sudah rukun kembal. Orang Madura pada dasarnya adalah orang yang mempunyai etos kerja yang tinggi, suka merantau karena keadaan wilayahnya yang tidak baik untuk bertani. Orang
perantauan asal Madura umumnya berprofesi sebagai pedagang, misalanya: mereka jual-beli
besi tua, pedagang asongan dan pedagang pasar. Namun, tidak sedikit pula diantara mereka
yang menjadi tokoh nasional seperti ketua MK Mahfud Md, Wardiman Djojonegoro (mantan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 1993-1998 di bawah pemerintahan Presiden Soeharto) ,
R. Hartono Adalah seorang mantan Jenderal dengan pangkat tertinggi di TNI Angkatan
Darat yaitu jenderal bintang empat dengan Jabatan tertinggi pula sebagai Kepala Staf TNI
Angkatan Darat. Beliau merupakan satu-satunya perwira tinggi dari corps Kavaleri yang
mendapatkan pangkat jenderal penuh (bintang empat). Selain itu banyak juga terdapat
Tokoh pejuang Kemerdekaan yang layak menjadi Pahlawan nasional Indonesia Seperti: Trunojoyo yang telah memberikan perlawanan terhadap Kolonial Belanda (VOC tahun 1677).
Kiyai Taman adalah seorang pejuang Islam yang gigih menentang belanda pada tahun 1919.
Kiai Djauhari membuka cabang Hizbullah di Prenduan. Didirikan pada tahun 1944, Hizbullah
adalah organisasi militer pemuda
5/14/2018 Suku-suku Nur Fijana - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/suku-suku-nur-fijana 11/11
Bahasa
Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya yang
temperamental dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal hemat, disiplin, dan rajin
bekerja. Untuk naik haji , orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan naik haji. Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi
Islam yang kuat, sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama
dengan larung sesaji).
Karakter Sosial Budaya
Harga diri, juga paling penting dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah
peribahasa lebbi bagus pote tollang, atembang pote mata. Artinya, lebih baik mati (putih
tulang) daripada malu (putih mata). Sifat yang seperti ini melahirkan tradisi carok pada
masyarakat Madura.