2
Syok Spinal secara klinis, meliputi seluruh perubahan fungsi dari saraf tulang belakang, yang mencakup transeksi fisiologi ataupun anatomi, yang menimbulkan efek berupa depresi atau hilangnya semua atau sebagaian besar aktivitas reflex spinal dibawah ketinggian lesi secara sementara. Sedangkan syok neurogenik adalah jenis syok distributif yang digambarkan dengan adanya kehilangan tonus otonom secara tiba-tiba karena adanya cedera spinal yang sering ditandai dengan hipotensi dan bradikardia relatif. Hilangnya tonus simpatis terjadi pada cedera spinal diatas T6 sehingga menurunkan resistensi vaskuler sistemik dan bersifat mengancam. Terdapat perbedaan dari manifestasi klinis yang ditimbulkan oleh kedua jenis syok ini , dimana syok spinal umumnya memiliki gejala hilangnya seluruh aktifitas neurologi secara volunteer maupun reflex dibawah lesi ditandai dengan penurunan reflex, hilangnya sensasi sensoris, dan flaccid paralisis yang sifatnya sementara. Sedangkan pada syok neurogenik memiliki gejala yang lebih mempengaruhi hemodinamik dimana terdapat hilangnya tonus vasomotor dan hilangnya tonus system saraf simpatis yang ditandai dengan hipotensi, bradikardi, dan poikilothermia. Sehingga dapat disimpulkan semua lesi yang terjadi pada spinal cord yang menimbulkan hilangnya reflex spinal, sensasi sensoris, dan flaccid paralisis dibawah lesi merupakan suatu tanda terjadinya syok spinal dan tidak dikaitkan dengan adanya kelainan hemodinamika, namun apabila lesi terletak di atas T6 dapat juga timbul gejala hipotensi, bradikardi, dan poikilothermia yang merupakan tanda terjadinya syok

Syok Spinal Secara Klinis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kitkuytkuv ltukuyfuf,jhfglj,ftluyfg,jglitg iflf lyf liufluj,fjfjuf

Citation preview

Syok Spinal secara klinis, meliputi seluruh perubahan fungsi dari saraf tulang belakang, yang mencakup transeksi fisiologi ataupun anatomi, yang menimbulkan efek berupa depresi atau hilangnya semua atau sebagaian besar aktivitas reflex spinal dibawah ketinggian lesi secara sementara.Sedangkan syok neurogenik adalah jenis syok distributif yang digambarkan dengan adanya kehilangan tonus otonom secara tiba-tiba karena adanya cedera spinal yang sering ditandai dengan hipotensi dan bradikardia relatif. Hilangnya tonus simpatis terjadi pada cedera spinal diatas T6 sehingga menurunkan resistensi vaskuler sistemik dan bersifat mengancam.Terdapat perbedaan dari manifestasi klinis yang ditimbulkan oleh kedua jenis syok ini , dimana syok spinal umumnya memiliki gejala hilangnya seluruh aktifitas neurologi secara volunteer maupun reflex dibawah lesi ditandai dengan penurunan reflex, hilangnya sensasi sensoris, dan flaccid paralisis yang sifatnya sementara. Sedangkan pada syok neurogenik memiliki gejala yang lebih mempengaruhi hemodinamik dimana terdapat hilangnya tonus vasomotor dan hilangnya tonus system saraf simpatis yang ditandai dengan hipotensi, bradikardi, dan poikilothermia.Sehingga dapat disimpulkan semua lesi yang terjadi pada spinal cord yang menimbulkan hilangnya reflex spinal, sensasi sensoris, dan flaccid paralisis dibawah lesi merupakan suatu tanda terjadinya syok spinal dan tidak dikaitkan dengan adanya kelainan hemodinamika, namun apabila lesi terletak di atas T6 dapat juga timbul gejala hipotensi, bradikardi, dan poikilothermia yang merupakan tanda terjadinya syok neurogenic, maka dari itu syok spinal dan syok neurogenilk dapat terjadi pada pasien yang sama.