Upload
drgdondy
View
783
Download
34
Embed Size (px)
Citation preview
Tata Laksana Manajemen PDGI Cabang
PENDAHULUAN
Anggaran Dasar Bab IV dan Anggaran Rumah Tangga Bab II mengatur
organisasi. Agar memperoleh kesamaan pengertian dalam menggerakkan
dan mengkoordinasikan penyelenggaraannya, maka pokok-pokok pengaturan
dalam AD/ART PDGI tersebut perlu lebih diperjelas. Kebijakan ini
ditetapkan oleh PB PDGI berdasarkan wewenang yang diberikan
kepada PB PDGI sebagaimana tercantum dalam Bab I pasal 1 butir b.
(huruf c)
Kedudukan dan peranan PDGI Cabang sangat strategis. Mudah dipahami
karena kedudukan PDGI Cabang tersebut dalam jajaran organisasi PDGI
adalah sebagai-ujung tombak organisasi, yang peranannya bukan saja
sebagai pelaksana semua kebijakan dan program kerja organisasi, tetapi
yang terpenting lagi juga karena hubungannya yang bersifat langsung
dengan semua kepentingan anggota dan masyarakat dalam era
desentralisasi dan otonomi daerah.
TUJUAN
1. Tujuan umum
Memperkuat peran dan kemampuan organisasi PDGI melalui pemantapan
manajemen PDGI cabang.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus
PDGI cabang dalam mengelola organisasi.
b. Sebagai alat pemantauan dan pembinaan PDGI Cabang
c. Sebagai bahan rujukan dalam mengelola PDGI Cabang
d. Sebagai bahan latihan keterampilan PDGI Cabang
KEPENGURUSAN
A. PENGERTIAN
Kepengurusan cabang adalah organisasi PDGI terdepan yang dibentuk di
tingkat kabupaten atau kota.
B. TUJUAN
Sama dengan tujuan PDGI sebagaimana disebutkan dalam AD PDGI.yaitu:
1) Secara aktif ikut serta meningkatkan derajat kesehatan rakyat
Indonesia.
2) Secara aktif mengembangkan ilmu kesehatan serta iptek
kedokteran gigi.
3) Mernbina dan mengembangkan kemampuan profesi anggota.
4) Meningkatkan kesejahteraan anggota.
Tugas Pengurus Cabang
1) Melaksanakan keputusan-keputusan kongres, rakernas dan
rakercab
2) Memberikan laporan kepada Pengwil yang ditembuskan
kepada PB PDGI tentang hasil kerja yang dilakukan minimal
sekali dalam setahun
3) Membina hubungan dengan semua aparat pemerintah (???),
organisasi profesi yang ada khususnya yang berkaitan dengan
mengembangkan kebijakan dan dalam program-program
kesehatan.
4) Bertanggung jawab pada rapat umum anggota dan Pengwil
5) Memberi mandat kepada peserta utusan kongres
6) Meneruskan usulan anggota untuk melakukan registrasi ke
tingkat wilayah/pusat
7) Memperjuangkan dan memelihara kepentingan serta kedudukan
anggota sesuai dengan harkat dan martabat profesi
kedokteran gigi.
Wewenang Pengurus Cabang
1) Melakukan pembinaan praktik dokter gigi di tingkat cabang
mengenai pelaksanaan etika profesi yang ditetapkan oleh
organisasi profesi
2) Memberikan dan mencabut Rekomendasi Surat Izin Praktik
sesuai dengan tempat praktek
3) Mengadakan hubungan kerjasama dengan badan-badan lainnya
yang mempunyai tujuan yang sama atau selaras, pemerintah
maupun swasta
4) Melaksanakan atau mengembangkan usaha-usaha
meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
5) Mewakili PDGI dalam berbagai upaya pemecahan masalah di
daerah.
C. STRUKTUR ORGANISASI CABANG
Struktur Organisasi Pengurus PDGI Cabang
1. Susunan kepengurusan pengurus cabang sedapat-
dapatnya menyesuaikan diri dengan pengurus besar.
2. Sesuai dengan situasi dan kondisi daerah setempat serta
jumlah anggota dan program yang akan dilakukan susunan pengurus
dapat terdiri dari
a. ketua
b. sekretaris
c. bendahara
d. sekurang-kurangnya 4 seksi : seksi organisasi, seksi
ilmiah, seksi pengabdian masyarakat, seksi dana / umum dan seksi lain
yang diperlukan.
3. Uraian tugas pengurus
a. Ketua adalah penanggung jawab penuh organisasi.
b. Sekretaris adalah pengelola administrasi organisasi.
c. Bendahara menyelenggarakan manajemen keuangan
organisasi.
d. Seksi-seksi mempunyai tugas merencanakan dan
menyelenggarakan kegiatan organisasi.
4. Susunan MKEKG cabang
Ketua MKEKG cabang dipilih dalam rapat anggota. Susunan MKEKG PDGI
cabang sekurang-kurangnya terdiri dari seorang ketua, seorang wakil
ketua, seorang sekretaris, dan dua orang anggota, sedangkan susunan
kepengurusan lainnya dilengkapkan oleh ketua MKEKG PDGI cabang
yang terpilih.
5. Susunan BPA cabang.
Susunan BPA PDGI cabang sekurang-kurangnya terdiri dari seorang
ketua, seorang sekretaris dan dua orang anggota. Ketua BPA PDGI
cabang dipilih oleh rapat anggota, sedangkan susunan kepengurusan
lainnya dilengkapkan oleh ketua BPA PDGI cabang yang terpilih.
D. TATA CARA PEMBENTUKAN CABANG
Dalam Anggaran Dasar Bab IV dan Anggaran Rumah Tangga Bab II
mengatur organisasi,
1) Pengurus Cabang dibentuk di setiap kabupaten / kota dengan
syarat minimal 10 anggota. Apabila syarat anggota tidak dipenuhi
maka kepengurusan cabang harus digabung dengan kabupaten / kota
terdekat dalam satu wilayah pengwil.
2) Dokter gigi yang bertempat tinggal di daerah yang belum mempunyai
pengurus cabang dapat menjadi anggota dari cabang yang terdekat
dalam satu wilayah pengwil.
3) Pengurus cabang menjalankan tugasnya segera setelah dilakukan
serah terima dengan pengurus cabang sebelumnya
4) Masa jabatan pengurus cabang berlangsung 5 (lima) tahun
5) Untuk menyelenggarakan kegiatannya pengurus cabang harus
mengadakan rapat-rapat pengurus harian yang diadakan sekurang-
kurangnya 6 bulan sekali
6) Seorang anggota PDGI hanya dibolehkan dipilih menjadi ketua cabang
lebih dari 1 (satu) kali masa kepengurusan.
7) Kriteria Calon Ketua Pengcab PDGI :
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Setia dan Taat pada Pancasila dan UUD 1945.
c. Anggota Biasa PDGI
d. Sehat Jasmani dan Rohani
e. Mempunyai pandangan luas mengenai profesi Kedokteran Gigi
f. Sekurang-kurangnya mendapatkan dukungan dari 20%
anggota.
g. Mempunyai integritas tinggi pada PDGI, tidak pernah
mencemarkan nama baik dan melanggar disiplin organisasi
PDGI
h. Mempunyai kemampuan dan dedikasi untuk mewujudkan
tujuan PDGI
i. Menyatakan secara tertulis bersedia menjadi calon Ketua
Pengcab PDGI
8) Tata cara pemilihan ketua cabang diatur oleh mekanisme tata tertib
pemilihan ketua cabang pada RUA
9) Pembentukan dan pengesahan cabang baru.
Para anggota yang berada dalam suatu kabupaten/kota yang telah
memenuhi syarat untuk membentuk sebuah cabang baru, sesuai
AD/ART , menyampaikan rencana pembentukan cabang baru kepada
pengurus wilayah, dengan tembusan kepada PB PDGI. Tatacara
pembentukan cabang tersebut dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Para anggota PDGI yang bertempat tinggal di satu kabupaten/
kota yang belum mempunyai organisasi cabang PDGI
(sekurang-kurangnya berjumlah 10 orang) mengadakan rapat
persiapan guna membahas pembentukan organisasi cabang
PDGI yang dimaksud.
b. Rapat persiapan dilanjutkan dengan pemilihan ketua/formatur
pengurus cabang PDGI serta penyusunan rencana kerja.
c. Ketua/formatur pengurus cabang PDGI melengkapkan susunan
kepengurusan pengurus cabang PDGI yang bersangkutan
selambat-lambatnya 30 hari setelah selesai rapat anggota.
d. Pengurus cabang PDGI yang baru dibentuk menetapkan alamat
kantor, melengkapkan sarana perkantoran, membuat buku
induk, serta mendaftarkan nama dan alamat semua anggota.
e. Pengurus cabang PDGI yang baru dibentuk, meminta surat
persetujuan dari pengurus cabang PDGI yang sebelumnya
menaungi, tentang pembentukan organisasi cabang PDGI
tersebut.
f. Apabila surat persetujuan telah diperoleh, pengurus cabang
PDGI yang baru dibentuk mengirimkan surat permohonan
pengesahan kepada Pengurus Besar PDGI melalui Pengurus
Wilayah dengan melampirkan notulen rapat persiapan, susunan
pengurus, alamat, nama dan alamat para anggota, rencana
kerja serta surat persetujuan dari pengurus cabang PDGI yang
sebelumnya menaungi.
g. Pengurus Besar PDGI mempelajari surat permohonan beserta
semua lampirannya. Apabila dinilai memenuhi syarat,
dikeluarkan surat keputusan tentang pengesahan pembentukan
organisasi cabang PDGI serta pengesahan susunan pengurus
cabang PDGI yang baru dibentuk.
h. Peresmian pembentukan organisasi cabang PDGI dilaksanakan
bersama dengan pelantikan pengurus cabang PDGI yang baru.
Disarankan peresmian tersebut dapat dilakukan dalam suatu
upacara khusus yang dihadiri oleh segenap anggota serta para
undangan yakni para pejabat dari pelbagai instansi dan
pengurus dari pelbagai organisasi masyarakat setempat.
Peresmian dilakukan oleh Pengurus Besar PDGI, tetapi apabila
berhalangan dapat dilakukan oleh pengurus wilayah PDGI
setempat atas nama Pengurus Besar PDGI.
10) Tata tertib rapat anggota.
a. Penyelenggara rapat anggota adalah pengurus cabang beserta
panitia pelaksana rapat anggota yang dibentuk oleh pengurus
cabang.
b. Panitia pelaksana rapat anggota bertanggung jawab atas segi
teknis penyelenggaraan rapat anggota.
c. Rapat anggota dihadiri oleh pengurus cabang, anggota biasa,
peninjau serta undangan pengurus cabang.
d. Rapat anggota sah jika dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah
anggota biasa.
e. Bila persyaratan keabsahan rapat anggota tidak terpenuhi,
Maka rapat anggota diundur selambat-lambatnya dalam 1 jam,
dan setelah itu rapat anggota dianggap sah dengan jumlah
anggota yang hadir.
f. Anggota biasa mempunyai hak bicara dan hak suara, peninjau
hanya mempunyai hak bicara.
g. Rapat anggota dipimpin oleh seorang pimpinan, seorang wakil
pimpinan dan seorang sekretaris yang dipilih dari dan oleh
peserta dalam sidang lengkap yang diadakan khusus untuk itu.
h. Sidang pengesahan kuorum, sidang pengesahan acara, sidang
pengesahan tata tertib dan sidang pemilihan pimpinan Rapat
anggota dipimpin oleh ketua panitia pelaksana rapat anggota.
i. Apabila penilaian pertanggungan jawaban pengurus cabang
selesai, maka pengurus cabang yang bersangkutan dinyatakan
demisioner dan selanjutnya anggota pengurus cabang tersebut
mempunyai status sebagai anggota biasa.
j. Kekuasaan dan wewenang rapat anggota :
Menilai pertanggungjawaban pengurus cabang periode
sebelumnya mengenai amanat pelaksanaan rapat
anggota.
Menetapkan garis-garis besar program kerja pengurus
cabang yang menunjang serta tidak bertentangan
dengan program kerja Pengurus Besar PDGI.
Memilih ketua/formatur pengurus cabang untuk periode
berikutnya, membentuk dan memilih ketua dewan
penasehat PDGI cabang, serta membentuk dan memilih
ketua MKEKG PDGI cabang dan BPA PDGI cabang.
Memilih dan memberikan mandat kepada utusan
pengurus cabang untuk menghadiri Raker atau pun
Konggres PDGI.
11) Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Gigi PDGI cabang.
Pembentukan MKEKG PDGI cabang hanya dibenarkan dengan
pertimbangan khusus Pengurus Besar PDGI. Pembentukan
MKEKG PDGI cabang tersebut dilakukan dalam rapat anggota,
setelah sebelumnya mendapat persetujuan dari Pengurus Besar
PDGI melalui Pengurus Wilayah. Untuk pembentukan MKEKG
PDGI cabang tersebut, perlu ditempuh langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Sebelum menyelenggarakan rapat anggota, pengurus
cabang PDGI bersangkutan harus mengirimkan surat
permohonan kepada Pengurus Besar PDGI melalui Pengurus
Wilayah tentang maksud membentuk MKEKG PDGI cabang.
b. Pada surat permohonan tersebut harus dijelaskan dengan
lengkap alasan perlunya mendirikan MKEKG PDGI cabang
tersebut, yang kemudian dilengkapi pula dengan keterangan
tentang luas wilayah kerja pengurus cabang PDGI, jumlah
anggota serta letak geografis terhadap pengurus wilayah PDGI.
c. Pengwil PDGI bersama dengan MKEKG wilayah
mempelajari surat permohonan yang diterima dan
menyampaikannya hasilnya kepada PB PDGI ataupun MKEKG
Pusat.
d. Pembentukan MKEKG PDGI cabang pada rapat anggota
hanya dilakukan apabila telah ada surat persetujuan dari PB
PDGI melalui Pengurus Wilayah tentang pembentukan MKEKG
PDGI cabang yang dimaksud.
12 ) Tata cara penggantian dan pelantikan pengurus.
a. Serah terima pengurus lama dengan pengurus baru
dilakukan bersamaan dengan pelantikan pengurus baru.
b. Acara pelantikan pengurus baru dan serah terima
kepengurusan terdiri dari :
laporan ketua panitia
sambutan ketua pengurus lama
serah terima kepengurusan
pelantikan pengurus baru.
pelantikan pengurus baru cabang dilakukan oleh PB
PDGI atau diwakililkan kepada pengurus PDGI wilayah
yang bersangkutan
pengucapan janji
penyerahan bendera PDGI
diperdengarkan hymne PDGI
sambutan ketua pengurus baru
sambutan Ketua PB PDGI atau yang mewakilinya
sambutan pejabat pemerintah setempat
pembacaan do'a
Program
Program keorganisasian.
Ke dalam, program ini termasuk program pembinaan
perangkat organisasi, program kesekretariatan serta
keluar, mencakup program kerjasama dengan pelbagai
instansi/ organisasi terkait.
Keluar
13) Program pembinaan anggota ini termasuk program
penerimaan dan pelantikan anggota baru, pemberian kartu
anggota, program pembinaan profesionalisme dan etika
anggota serta program pungutan iuran anggota. Khusus untuk
iuran anggota yang berhasil dikumpulkan, sebesar 10%
diantaranya harus dikirimkan ke Pengurus Besar PDGI, dan
20% ke pengurus PDGI wilayah.
14) Program kerjasama dengan instansi depkes dan organisasi
profesi kesehatan dalam rangka upaya pengawasan anggota
15) Program Pendidikan Pelatihan Profesional Kedokteran Gigi
Berlanjutan (P3KGB)
16) Program kesejahteraan anggota. Program ini mencakup
bantuan pelbagai kemudahan kepada anggota baik yang ada
hubungannya dengan aspek materil dan ataupun
pengembangan karier.
17) Program pengabdian profesi. Program ini termasuk
menyelenggarakan pelbagai kegiatan pengabdian sosial,
misalnya pada setiap hari besar nasional, khususnya yang ada
kaitannya dengan kesehatan serta ulang tahun PDGI, dan
bentuk nyata partisipasi PDGI dalam program program
pembangunan kesehatan.
NASKAH SERAH TERIMAPENGURUS CABANG PDGI ......................................
Pada hari …………………, tanggal ………-………- 20 di …………………, yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :
1. Nama :
Jabatan : Ketua pengurus cabang PDGI periode 20..s/d 20..
Untuk selanjutnya disebut sebagai pihak pertama
2. Nama :
3. Jabatan : Ketua pengurus cabang PDGI periode 20.. s/d 20..
Untuk selanjutnya disebut sebagai pihak kedua
Sesuai dengan ketentuan AD/ART PDGI, hasil Rapat Umum Anggota Cabang PDGI .................. yang dilaksanakan pada tanggal………………… serta Surat Keputusan PB PDGI No ……………………. Menyatakan :1. Pihak pertama menyerahkan kepengurusan PDGI Cabang ...................... kepada
pihak kedua.2. Pihak kedua menerima penyerahan kepengurusan PDGI Cabang ............. dari pihak
pertama.3. Dengan serah terima kepengurusan ini, berarti segala Kekuasaan, wewenang, hak,
kewajiban dan tanggung jawab kepengurusan PDGI Cabang ................ untuk selanjutnya berada ditangan pihak kedua.
4. Serah terima ini dilaksanakan dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan dimana perlu.
Pihak Pertama Pihak kedua
(Nama jelas & tanda tangan) (Nama jelas & tanda tangan)
NPA. NPA.
Saksi
(Nama jelas dan tanda tangan) (Nama jelas dan tanda tangan)Jabatan organisasi NPA Jabatan organisasi NPA
JANJI PENGURUS
Saya berjanji : bahwa saya
1. akan menjalankan kewajiban saya sebagai pengurus cabang PDGI ………….,
periode 20.. s/d 20.. sesuai dengan wewenang serta tugas dan kewajiban yang
diberikan kepada saya.
2. dalam menjalankan kewajiban tersebut, saya senantiasa mentaati segala ketentuan
AD/ART PDGI, menjunjung tinggi sumpah dokter gigi serta kode etik Kedokteran
gigi Indonesia.
Janji ini saya ucapkan dengan sungguh-sungguh dengan mempertaruhkan kehormatan
diri saya.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati PDGI serta upaya kita Semua.
…………, ... – .............. – 20..
(-----------Nama-----------)
NPA ..........................
----------jabatan---------