View
227
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Boolean Algebra
3 ALJABAR BOOLEAN
3.0 Pendahuluan
3.1 Kaidah Boolean & Gerbang Logika Dasar
3.2 Fungsi Logika Boolean & Tabel Kebenaran
lts15 1
3.0 Pendahuluan George Boole (1815 - 1864), seorang ahli matematik,
memperkenalkan konsep aljabar logika melalui publikasi tulisan, 'An Investigation of the Laws of Thought (1854)..
Aljabar Logika Boolean menggunakan
pendekatan biner, dengan variabel-variabel
dua harga ( 0 1, Benar Salah , On Off,
Ya Tidak, ) dan tiga operasi dasar
AND (perkalian logika), OR (penjumlahan l
ogika), NOT (pengingkaran/pembalikan logika).
Sedemikian sederhananya konsep aljabar Boolean tsb , sehingga menuai banyak kritikan dan pengabaian dari komunitas ahli matematik pada masa itu.
lts15 2
Claude Shannon (1916-2001), seorang engineer ,
mempublikasikan tesis S2nya A Symbolic Analysis of Relay and
Switching Circuits (1938).
Tesis tsb memanfaatkan aljabar Boolean sebagai dasar
matematis untuk analisis & perancangan
rangkaian penyaklaran.
embrio perancangan komputer digital
lts15 3
Aljabar Boolean memberikan dasar matematis untuk
merepresentasikan fungsi fungsi bervariabel biner (fungsi
logika biner, fungsi logika Boolean)
logika
Boolean
x1 x2 xN-1
y1 y2 yM-1 xi dan yj adalah variabel
variabel biner
Variabel biner hanya punya
dua nilai . 0 atau 1,
benar atau salah
ya atau tidak
ada atau tidak ada
logika biner (logika dua nilai)
Fungsi logika biner :
yi = Fi(x1 , x2 , ..., xN-1)
Nilai logika biner :
lts15 4
Contoh : logika pengambilan
keputusan
x1 x2 x3
y
x1
x2
x3
0 , jelek = 1 , cakep
0 , miskin = 1 , kaya
0 , bodoh = 1 , pinter
0 , mundur = 1 , jadian
y
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
x1 x2 x3 y
Tabel Kebenaran
input output
input output
lts15 5
Contoh :
Dalam sebuah ruang dg kapasitas 8 orang, Fan dan AC
dikendalikan berdasarkan jumlah orang yang ada didalam ruang,
dengan logika sbb
Logika pengendalian fan &
AC
jumlah
orang
Kendali
X < 2 Fan off, AC off
2< X < 4 Fan on, AC off
4< X < 6 Fan off, AC on
X = 7 Fan on, AC on
Pengendali x y
input 8 nilai
output 4 nilai
lts15 6
jumlah
orang
sandi biner
x2 x1 x0
0 0 0 0
1 0 0 1
2 0 1 0
3 0 1 1
4 1 0 0
5 1 0 1
6 1 1 0
7 1 1 1
0 , AC dioffkan y0 = 1 , AC dionkan
Penyandian input : Penyandian output :
0 , fan dioffkan y1 = 1 , fan dionkan
8 nilai sandi 3 bit 4 nilai sandi 2 bit
Fan AC y1 y0
off off 0 0
off on 0 1
on off 1 0
on on 1 1 lts15 7
#orang
X
input output
x2 x1 x0 y1 y0
0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 0 0
2 0 1 0 0 0
3 0 1 1 1 0
4 1 0 0 1 0
5 1 0 1 0 1
6 1 1 0 0 1
7 1 1 1 1 1
Tabel Kebenaran
logika pengendalian fan & AC
X < 2
2< X < 4
4< X < 6
X = 7
Pengendali
x0 y0
y1
x1 x2
x3
lts15 8
Fungsi fungsi logika Boolean disusun berdasarkan
operasi operasi logika dasar (operator operator)
AND, OR dan NOT.
Operasi operasi dasar Boolean
Operasi Operator
Pembalikan logika NOT, Invert
Penjumlahan logika OR
Perkalian logika AND
3.1 KAIDAH BOOLEAN
lts15 9
X F
input output
X F = X
0 1
1 0
Fungsi logika NOT : F = X
Tabel Kebenaran NOT :
Operasi NOT (Invert , Pembalikan , Pengingkaran)
Simbol gerbang NOT :
Operasi-operasi Logika Dasar
lts15 10
Input Output
X1 X0 F
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1
Fungsi logika OR :
Tabel Kebenaran OR :
(Contoh : OR 2-input)
Simbol gerbang logika OR :
Operasi OR (Penjumlahan logika)
F = X0 + X1 + ... + XN-1
X0 X1
XN-1
F
X1
X0 F = X0 + X1
lts15 11
Input Output
X2 X1 X0 F
0 0 0 0
0 0 1 1
0 1 0 1
0 1 1 1
1 0 0 1
1 0 1 1
1 1 0 1
1 1 1 1
Tabel Kebenaran OR 3-input
Tabel Kebenaran OR 4-input ?
X1
X0 F = X0 + X1+ X2
X2
seluruh kemungkinan
kombinasi 3 var. biner
X , Y, Z
8 kombinasi
lts15 12
Input Output
X1 X0 F = X1 . X2
0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Fungsi logika AND :
Tabel Kebenaran AND :
(Contoh : AND 2-input)
Simbol gerbang AND :
Operasi AND (Perkalian logika)
F
F = X0 . X1 . ... . XN-1
X0 X1
XN-1
F = X0 . X1 X0
X1
lts15 13
input out
X Y Z F
0 0 0 0
0 0 1 0
0 1 0 0
0 1 1 0
1 0 0 0
1 0 1 0
1 1 0 0
1 1 1 1
AND 3-input : F = X . Y . Z
seluruh kemungkinan
kombinasi 3 var. biner
X , Y, Z
Jumlah kombinasi = 2n ,
n = jumlah variabel biner
8 kombinasi
X
Y F = X .Y . Z
Z
lts15 14
1. X + 0 = X
3. X + 1 = 1
5. X + X = X
7. X + X = 1
9. (X ) = X
10. X + Y = Y + X
12. X + (Y+Z ) = (X+Y ) + Z
14. X.(Y + Z ) = XY + XZ
16. (X + Y ) = X Y
18. X + X.Y = X + Y
2. X 1 = X
4. X 0 = 0
6. X X = X
8. X X = 0
11. X Y = Y X
13. X (Y Z ) = (X Y ) Z
15. X + (YZ ) = (X +Y)(X + Z )
17. (X Y) = X + Y
19. X.(X + Y) = X.Y
Identitas (persamaan dasar) Boolean
dual
Dual adalah pasangan identitas lts15 15
Commutative law: Urutan penulisan variabel tidak
berpengaruh terhadap hasil.
(10) X + Y = Y + X (11) X . Y = Y . X
Associative law: Pengelompokan variabel tidak berpengaruh
terhadap hasil.
(12) X + (Y + Z) = (X + Y) + Z (13) X.(Y.Z) = (X.Y).Z
Distributive law: Variabel bersama dapat dikeluarkan.
(14) X.( Y + Z) = X.Y + X.Z (15) X + Y.Z = (X + Y).(X + Z)
lts15 16
Dual dari suatu identitas Boolean dapat diperoleh melalui
langkah langkah sebagai berikut.
1. Pertukarkan operator AND OR dalam identitas
tersebut,
2. Pertukarkan logika 0 1 dalam identitas tersebut.
3. Hasilnya adalah identitas lain yang merupakan
dual dari identitas pertama.
A + (B . C ) = (B . C ) + D A + A = 1
A . (B + C ) = (B + C ) . D A . A = 0
Bagaimana dual untuk A . (A + B) = A . B ?
Contoh :
lts15 17
Aturan deMorgan
Aturan deMorgan memungkinkan perubahan bentuk
perkalian logika (AND) ke bentuk penjumlahan logika (OR)
dan sebaliknya.
Identitas 16 : ( X + Y ) = X . Y Identitas 17 : ( X . Y ) = X + Y
bentuk AND
bentuk OR
bentuk AND
bentuk OR
dasar aturan deMorgan : identitas 16 dan 17
lts15 18
Perluasan aturan deMorgan untuk fungsi 3 variabel
(X + Y + Z ) = (X + (Y + Z ))
= X . (Y + Z )
= X . (Y . Z )
(X + Y + Z ) = X . Y . Z
identitas 12
identitas 16
identitas 17
identitas 13
bentuk OR bentuk AND lts15 19
(X .Y. Z) = (X . (Y . Z ))
= X + (Y . Z )
= X + (Y + Z )
(X .Y. Z) = X + Y + Z
identitas ?
identitas ?
identitas ?
identitas ?
bentuk OR bentuk AND
lts15 20
Cara penulisan lain : A = A
( X . Y . Z ) = ( X . ( Y . Z ) )
= X + ( Y . Z )
= X + ( Y + Z )
= X + Y + Z
(X + Y + Z ) = ( X + ( Y + Z ) )
= X . ( Y + Z )
= X . ( Y . Z )
= X . Y . Z
lts15 21
Aturan de Morgan dan ekivalensi gerbang logika
( X . Y ) = X + Y
= X X
Y Y F F
( X + Y ) = X . Y
Y
X = F
Y
X F
= F F
X
Y
X
Y
X
Y
lts15 22
1. (A B + A B) = (A . B) . (A . B)
= (A