17
TINGKAH LAKU (BEHAVIOR) PADA KUCING Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah “Diagnosa Klinik” OLEH : JHON PAMPANG ALLO NUR ALIF BAHMID SRI FEBRIANTI ANDI FUTRI FEBRIANI ADLEND MARHAYANI

Tingkah Laku (Behavior) pada Kucing.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Tingkah Laku (Behavior) pada Kucing.docx

TINGKAH LAKU (BEHAVIOR) PADA KUCING

Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah “Diagnosa Klinik”

OLEH :

JHON PAMPANG ALLO

NUR ALIF BAHMID

SRI FEBRIANTI

ANDI FUTRI FEBRIANI

ADLEND

MARHAYANI

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Page 2: Tingkah Laku (Behavior) pada Kucing.docx

A. Tujuan Penulisan

Diagnosa klinik merupakan tonggak yang paling penting bagi suatu proses

pembelajaran dalam pendidikan ilmu-ilmu kedokteran klinik disiplin kedokteran hewan.

Dari diagnose klinik inilah langkah-langkah mengenali hewan sakit dimulai. Berkaitan

dengan itu, maka perlunya kita mengetahui sikap hewan pada permulaan maupun sewaktu

pemeriksaan dijalankan sehingga bermacam-macam kelainan sikap hewan dapat

ditemukan. Pada penulisan kali ini, bertujuan untuk memaparkan ataupun menjelaskan

tingkah laku pada hewan dalam hal ini tingkah laku kucing baik dalam hal tingkah laku

normal, fungsi fisiologis normal maupun kelainann/penyakit yang ada pada kucing

hingga merubah tingkah laku normalnya. Semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi

semuanya.

B. Tingkah Laku Normal

1. Mengeong

Suara kucing ini sangat khas saat dia ingin bermain, saat dia lapar, ataupun hanya

menyatakan rasa terima kasihnya pada kita. Faktanya : Kucing beradaptasi dan

berevolusi, tidak seperti keluarganya di alam liar, kucing rumah mengembangkan

kemampuan khusus untuk meniru suara bayi manusia.  Penelitian yang dilakukan

telah membuktikan bahwa suara mengeong kucing mempunyai frekuensi yang sangat

mirip dengan suara tangis bayi.  Hal ini tentu membuat kita bergegas untuk menuruti

permintaan si kucing. Kebetulan saja? Tidak, ini adalah mekanisme adaptasi dan

evolusi tingkah laku kucing agar bisa bertahan hidup menjadi peliharaan kita. 

2. Mengubur kotoran mereka 

Yang selama ini kita percaya : Kucing adalah hewan yang bersih. Tiap kali buang

air besar, dia selalu akan menguburnya. Hal ini tentu sangat membantu si pemilik.

Faktanya : Insting 'kebersihan' ini tidak timbul begitu saja. Kucing adalah predator

dengan ukuran tanggung, yang artinya dia masih punya banyak musuh yang jauh lebih

besar darinya di alam bebas. Cara mengatasinya dengan 'menyelundup' ke daerah

kekuasaan predator lain ataupun kucing lain yang lebih dominan. Kucing yang tidak

dominan tidak ingin keberadaannya diketahui karena itu berarti perkelahian yang sulit

mereka menangkan? Bagaimana ketika kucing anda ternyata tidak mengubur

kotorannya? Berarti kucing anda merasa dia adalah predator paling dominan di

lingkungannya sehingga dia tidak perlu menyembunyikan kotorannya, malah justru

menandai wilayahnya.

Page 3: Tingkah Laku (Behavior) pada Kucing.docx

3. Menggosokkan tubuhnya dengan manja 

Yang selama ini anda percaya: Inilah cara kucing bermanja-manja dengan

pemiliknya, juga untuk mengucapkan rasa terimakasih. Faktanya : Seperti mamalia

lain, kucing mempunyai kelenjar penghasil feromon pada kulitnya, kelenjar ini

banyak terdapat di dekat ekor, sisi samping tubuh, dan leher dekat muka.  Feromon ini

digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama kucing mengenai berbagai hal,

misalnya batas wilayah, kepemilikan dan jenis kelamin kucing tersebut. 

4. Mendesis 

Yang selama ini anda percaya : Kucing pada dasarnya menghindari perkelahian.

Bila berselisih dengan sesama kucing mereka akan lebih banyak saling memberi

peringatan dengan mendesis dan menarik telinganya ke belakang. Hal ini juga berlaku

ketika mereka tidak dalam mood yang baik untuk bermain dengan anda, mereka akan

mendesis untuk memberi peringatan pada anda bahwa mereka tidak dalam mood yang

baik.  Faktanya : Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kucing merupakan

predator dengan ukuran tanggung dan mereka sebisa mungkin menghindari

pertarungan dengan hewan yang lebih besar. Di sinilah hebatnya kemampuan adaptasi

kucing, mereka akan meniru binatang yang sangat ditakuti, bahkan oleh predator yang

lebih besar yaitu ular.  Dengan mendesis dan menarik telinganya ke belakang serta

membungkukkan badannya, kucing akan terlihat seperti ular berbisa yang sedang

mendesis. Hewan yang lebih besar tersebut seringkali justru menjadi takut dan

membatalkan niatnya untuk menyerang si kucing 

5. Mandi ala kucing 

Yang selama ini kita percaya : Kucing adalah hewan yang peduli akan

kebersihan. Dia akan selalu menjaga tubuhnya tetap bersih dengan menjilatinya.

Faktanya : Kucing menjilati tubuhnya untuk menghilangkan bau lain, termasuk bau

anda. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kucing mempunyai kelenjar yang

menghasilkan feromon untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Bila terdapat bau

lain, maka komunikasi ini tidak akan maksimal, untuk itu kucing menjilati bulunya.

Dia menyingkirkan bau lain yang melekat di tubuhnya (termasuk bau anda) dan

menstimulasi kelenjarnya untuk kembali menghasilkan feromon. Jadi jangan heran

bila kucing anda selalu menjilati tubuhnya setelah anda peluk. 

6. Memberi kado hasil buruan 

Yang selama ini kita percaya : Kucing adalah pemburu alami, maka jangan heran

bila dia akan membawakan anda burung atau tikus hasil buruan mereka. Ini adalah

Page 4: Tingkah Laku (Behavior) pada Kucing.docx

'persembahan' kepada ketua kelompok, seperti pada kelompok kucing yang lebih

besar, yaitu singa. Faktanya : Kucing berbeda dengan singa. Singa merupakan hewan

yang hidup berkelompok sedangkan kucing cenderung tinggal sendiri.  Kucing

mengajarkan pada anggota keluarganya yang lain bagaimana cara berburu melalui

berbagai tahap, tahapan yang paling pertama adalah membawakan binatang hasil

buruan ke anak mereka untuk 'dibuat mainan', baru kemudian induk kucing akan

berlanjut ke tahapan berikut dengan mengajarinya berburu. 

7. Ritual Kucing Kawin 

Yang selama ini kita percaya : Kucing betina tidaklah mudah untuk dikawini.

Perlu proses merayu yang lama hingga berjam-jam hingga sang kucing jantan bisa

mengawini sang betina. Faktanya : Kucing betina memang tidak langsung menerima

jantan yang mengajaknya kawin. Apakah karena harga diri? Atau karena ingin dirayu

dulu?  Ternyata tidak, saat ada jantan yang mengajak betina untuk kawin, sang betina

akan mengeong keras memanggil semua pejantan lain untuk berkompetisi. Yang

menang akan mendapatkan hak istimewa untuk kawin dengannya. Hal ini merupakan

naluri wajar karena sang kucing betina hanya menginginkan sperma terbaik dari

kucing jantan paling kuat yang masuk ke rahimnya.

C. Fungsi Fisiologis Normal

1. Metabolisme

Kucing menghemat energi dengan cara tidur lebih dari kebanyakan hewan,

terutama saat mereka tumbuh dewasa. Durasi harian tidur bervariasi, biasanya 12-16

jam, dengan 13-14 menjadi rata-rata. Beberapa kucing bisa tidur sebanyak 20 jam

dalam jangka waktu 24 jam. Istilah kucing tidur siang mengacu pada kemampuan

kucing untuk tertidur (ringan) untuk jangka waktu singkat. Karena sifat kusam

mereka, kucing sering dikenal memasuki masa peningkatan aktivitas dan main-main

selama malam hari dan pagi hari, dijuluki "malam gila", "orang gila malam",

"elevenses" atau "gila setengah jam" oleh beberapa. Temperamen dari kucing dapat

bervariasi tergantung pada jenis dan sosialisasi. Kucing dengan "oriental" tipe tubuh

cenderung lebih tipis dan lebih aktif, sedangkan kucing yang memiliki "cobby" tipe

tubuh cenderung lebih berat dan kurang aktif. Suhu tubuh normal kucing adalah

antara 38 dan 39 ° C (101 dan 102,2 ° C). Seekor kucing dianggap demam

hyperthermic) jika ia memiliki suhu 39,5 ° C (103 ° F) atau lebih besar, atau

hipotermia jika kurang dari 37,5 ° C (100 ° F). Sebagai perbandingan, manusia

Page 5: Tingkah Laku (Behavior) pada Kucing.docx

memiliki suhu normal sekitar 36,8 ° C (98,6 ° F). Denyut jantung yang normal seekor

kucing domestik berkisar 140-220 denyut per menit, dan sebagian besar tergantung

pada bagaimana bersemangat kucing. Untuk kucing saat istirahat, denyut jantung rata-

rata harus antara 150 dan 180 bpm, sekitar dua kali lipat dari manusia.

2. Reproduksi

Kucing musiman polyestrous, yang berarti mereka mungkin memiliki banyak

periode panas selama setahun. Sebuah periode panas berlangsung sekitar 4 sampai 7

hari jika betina tersebut dibesarkan, jika dia tidak, periode panas berlangsung lebih

lama. Beberapa jantan akan tertarik kepada betina di panas. Jantan akan berebut, dan

pemenang memenangkan hak untuk kawin. Pada awalnya, betina akan menolak

jantan, tetapi akhirnya betina akan memungkinkan jantan untuk kawin. Betina akan

memberikan meraung keras seperti jantan menarik keluar dari dirinya. Setelah kawin,

betina akan memberikan dirinya mencuci menyeluruh. Jika upaya jantan untuk

berkembang biak dengan dia pada saat ini, betina akan menyerangnya. Setelah betina

dilakukan perawatan, siklus akan mengulangi. Penis jantan kucing memiliki duri

yang mengarah ke belakang. Setelah penarikan penis, penggaruk punggung dinding

vagina betina, yang dapat menyebabkan ovulasi. Karena hal ini tidak selalu terjadi,

betina jarang diresapi oleh jantan pertama yang mereka kawin. Selain itu, kucing yang

super subur, yaitu, seorang betina dapat kawin dengan lebih dari satu jantan ketika ia

berada dalam panas, yang berarti anak-anak kucing yang berbeda dalam tandu

mungkin memiliki ayah yang berbeda. Masa kehamilan untuk kucing adalah sekitar

63-65 hari. Ukuran sampah rata-rata tiga sampai lima anak kucing, dengan sampah

pertama biasanya lebih kecil daripada tandu berikutnya. Kittens disapih di antara

enam dan tujuh minggu, dan kucing biasanya mencapai kematangan seksual pada 4-

10 bulan (betina) dan 5-7 bulan (jantan). Kucing siap untuk pergi ke rumah baru di

sekitar 12 minggu (yang disarankan usia minimum oleh Fédération Internationale

Feline), atau ketika mereka siap untuk meninggalkan induk mereka. Kucing dapat

operasi sterilisasi (spayed atau dikebiri) sedini 6-8 minggu untuk membatasi

reproduksi yang tidak diinginkan.

3. Masa Birahi

- Betina

Kucing betina pertama kali birahi saat berumur 7-8 bulan atau 10-11 bulan yang

berlangsung selama 4-10 hari, kadang hanya 4-5 hari. Siklus birahi ini akan

berulang setelah 1 bulan atau setelah 2-3 bulan. Saat mengalami birahi, terjadi

Page 6: Tingkah Laku (Behavior) pada Kucing.docx

perubahan tingkah laku. Anda harus memahami tanda-tanda kucing betina birahi

antara lain : (1) Kucing akan sering mengeong lama dan kaki belakangnya

berjalan di tempat, suara mengeongnya kadang menjadi berat dan keras. (2)

Kucing lebih manja terhadap pemiliknya dan lebih sensitif, kadang suka

berguling-guling. (3) Bila dipegang dibagian punggung tepat nya di atas pangkal

ekornya akan naik dan ekornya akan melengkung ke samping badannya. (4) Nafsu

makan kucing juga jadi berkurang (menurun). (5) Bulu tubuhnya bersinar, bentuk

tubuh menjadi bulat dan subur. (6) Gerak-geriknya lincah. (7) Sering menggeser-

geserkan tubuhnya ke dinding dan berguling-guling. Bila kucing sudah mengalami

tanda-tanda tersebut berarti kucing anda sudah dewasa dan siap dikawinkan.

Namun bila kucing baru mengalami birahi yang pertama kali ketika umurnya baru

10 bulan sebaiknya kucing jangan di kawinkan dulu. Usia produktif untuk kucing

kawin, mengandung dan melahirkan dimulai dari umur 1 tahun. Karena pada usia

kucing 1 tahun kucing sudah benar-benar siap untuk memiliki anak dan merawat

anaknya nanti. Jadi pada dasarnya kucing betina sebaiknya tidak dikawinkan

sebelum berumur 1 tahun. Anda perlu memperhatikan timbulnya pyometra yang

menyebabkan penundaan breeding sampai beberapa kali. Pyometra adalah infeksi

uterus karena penumpukan hormon progesterone, dan mengakibatkan penebalan

dinding uterus serta berpotensi tumbuhnya bakteri. jika terjadi pyometramaka

harus diambil uterusnya agar tidak terjadi kematian. Anda harus selalu

memperhatikan kesehatan kucing miliknya, karena ini merupakan prioritas utama

sebelum memutuskan untuk re-breeding. Kucing betina yang dalam masa

menyusui dan membesarkan anak-anaknya, sebelum anaknya lepas sapih (umur 3

bulan) jangan dikawinkan terlebih dahulu. formula minimum untuk periode re-

breeding adalah 3 bulan + perbulan dari jumlah anak yang dilahirkan dan disusui.

- Jantan

Masa birahi kucing jantan berbeda-beda, tetapi biasanya terjadi pada umur satu

tahun atau lebih. Tanda kucing jantan birahi adalah suara mulai keras, suka

mengeong, dan kalau melihat kucing betina ingin cepat menaikinya. Tetapi

adakalanya seekor kucing betina sudah berusia setahun namun belum pernah

menunjukkan tanda birahi. Bila demikian kita bisa memberikan vitamin E untuk

meningkatkan hormon sehingga memberikan dampak timbulnya keinginan / birahi

untuk kawin. Sering terjadi pada kucing-kucing peliharaan kita dimana

momentum masa birahi tersebut tidak secara bersamaan terjadi diantara kucing

Page 7: Tingkah Laku (Behavior) pada Kucing.docx

jantan dan betina yang kita pelihara, sehingga yang terjadi adalah kucing betina

akan marah bila didekati jantannya. Sebaliknya, mengetahui betinanya marah

pejantan akan jual mahal dan tidak mau mengawininya lagi. Suasana yang tidak

kondusif ini kadang membuat kita stress dan berusaha mencarikan betina lain

yang siap untuk dikawini. Terkadang seekor kucing jantan juga masih ‘setia’

dengan pilihannya semula dan tidak bersedia digantikan oleh betina yang lain.

Namun adapula kucing betina yang bersedia kawin dengan lebih dari satu

pejantan dan demikian pula pejantannya tidak keberatan untuk saling menunggu

secara bergantian mengawini betinanya. Bila kita ingin memilih pejantan dengan

kualitas lebih baik agar memberikan keturunan kucing dengan kualitas yang lebih

baik, kita bisa memanfaatkan jasa kawin dari pemilik kucing yang menyewakan

pejantan unggulnya untuk mengawini kucing betina kita dengan biaya jasa

tertentu. Masa-masa perkawinan kucing biasanya berlangsung sekitar 7 hari, yaitu

setelah kucing selesai melewati masa birahinya.

D. Kelainan/Penyakit Yang Sering Muncul Dan Perubahan Tingkah Lakunya

Ada beberapa faktor mengenai tingkah laku kucing yang sedikit menyimpang dari

kebiasaan normalnya, Ada beberapa tingkah laku pada kucing baik terlihat secara normal

ataupun tidak normal.

1. Spraying 

Spraying sering diartikan sebagai kebiasan kucing untuk memberi tanda daerah

kekuasaannya dengan cara menyemprotkan sedikit urin/air kencing. Normalnya pada

saat kencing, kucing akan sedikit jongkok. Sedangkan pada saat spraying, kucing

tetap dalam keadaan berdiri. Objek sasaran spraying biasanya berupa benda-benda

vertikal seperti dinding, gorden, kursi, sofa, pintu, dll. Bila air kencing menggenang

dalam jumlah besar di lantai, kemungkinan besar bukan spraying, tetapi semata-mata

"kecelakaan".

Spraying berhubungan dengan insting/perilaku seksual. Baik kucing betina maupun

jantan biasanya akan mulai menunjukan perilaku ini sekitar umur 7 bulan, pada saat

mulai terjadi kematangan organ-organ reproduksi. Spay/neuter (kebiri/steril) yaitu,

mengambil testis (kucing jantan) atau rahim serta indung telur (kucing betina),dapat

menghilangkan sekitar 80 % perilaku spraying pada kucing. Bila ternyata perilaku

spraying tidak hilang setelah di kebiri/steril, kemungkinan besar disebabkan oleh

faktor lain yang menyebabkan kucing gelisah (anxiety). Hal ini bisa terjadi kucing

Page 8: Tingkah Laku (Behavior) pada Kucing.docx

bila baru pindah rumah, adanya anggota keluarga baru (anak kecil/bayi baru dalam

keluarga) atau ada hewan peliharaan baru. Pada dasarnya segala sesuatu yang baru

dapat menyebabkan kucing gelisah. Pada beberapa kucing kegelisahan ini

menimbulkan perilaku spraying.

Yang perlu dilakukan bila kucing anda menunjukkan perilaku spraying.

Bila tertangkap basah sedang spraying, segera marahi dengan teriakan/intonasi tinggi

atau ciprati dengan air. Kucing benci air, ini akan menghalangi dan mengurangi

kebiasaan buruknya tersebut. Jangan marahi bila tidak tertangkap basah, sebab kucing

tidak akan mengerti bila kita memarahi perilaku spraying yang telah ia lakukan sekitar

5 menit atau beberapa jam sebelumnya. Kucing biasanya akan kembali ke lokasi yang

sama untuk kembali menandai daerah tersebut. Jadi, sebisa mungkin hilangkan bau

kencing di daerah spraying. Jangan gunakan bahan pembersih yang mengandung

amonia (amonia akan memancing kucing kembali ke daerah tersebut). Larutan

pemutih/chlorin dapat digunakan untuk menghilangkan bau. Berbagai produk berupa

spray untuk menghalangi/mengurangi kebiasaan spraying kucing juga tersedia di

petshop-petshop.

Pemberian obat-obatan tertentu berupa hormon juga dapat menghilangkan atau

mengurangi masalah spraying ini. Konsultasikan masalah ini dengan dokter hewan.

Terakhir, bila masalah masih berlanjut, tindakan operasi berupa kebiri/steril dapat

menghilangkan perilaku spraying pada sekitar  80% kucing.

2. Copropagia

Copropagia adalah tingkah laku dalam memakan kotorannya sendiri. Tapi hal ini

adalah normal saat induk kucing dalam mengasuh anak-anaknya saat berumur kurang

dari 30 hari, Maksud hal ini adalah sang induk menstimulasi daerah urogenital

sekaligus membersihkan daerah perineum. Saat inilah sang induk memakan produk-

produk buangan anaknya diantaranya feces dan urin. Disamping itu, copropagia bisa

menjaga kebersihan dan mengurangi bau pada box/ keranjang/ kandang. Tingkah laku

ini menjadi tidak biasa apabila sang induk terus melakukan copropagia setelah anak

sapih.

3. Kanibalisme/ infantisid

Kanibalisme atau infantisid seringnya menjadi tingkah laku yang normal pada

kucing jantan dan betina. Induk menjadi kanibal ketika anak abortus, anak yang lahir

mati, ataupun anak sangat lemah. Hal ini terjadi untuk mengurangi penyebaran

penyakit kepada anak-anak kucing , yang masih sehat, menjaga kandang/box tetap

Page 9: Tingkah Laku (Behavior) pada Kucing.docx

bersih, dan menjaga secara optimal anak-anak kucing yang masih sehat. Di sisi lain,

sang induk mendapat keuntungan secara nutrisi dari mengkonsumsi anak yang mati.

Kadang-kadang sang induk akan membunuh anak-anaknya yang tampaknya sehat.

Faktor lingkungan yang menyebabkan anak-anak memperlihatkan gejala awal

sakitnya ( seperti lemas, tidak mau beraktivitas, hipertermia atau hipotermia) memicu

terjadinya kanibalisme atau infantisid. Induk yang stres, pemberian makan yang

salah,dan kekurangan hormonal turut memberikan kontribusi dalam hal kanibalisme,

sedangkan pengalaman sang induk tidaklah menjamin untuk tidak terjadinya

kanibalisme. Kucing jantan dalam hal kanibalisme tidak akan pandang bulu untuk

membunuh anak kucing dan tidak ada kaitan dengan hal apapun. Hal ini terjadi ketika

seekor kucing jantan yang kuat dan punya kuasa memasuki daerah baru dan menemui

induk yang sedang menyusui anak-anak kucingnya. Sehingga kejadian ini menjadi hal

tidak biasa karena adanya kehadiran kucing jantan. Status kesehatan, managemen

pakan, dan managemen pemeliharaan perlu ditinjau ulang terhadap induk-induk,

terutama pada cattery atau breeder yang sering mengalami kejadian kanibalisme.

Kucing jantan sebaiknya tidak memiliki akses untuk masuk ke daerah anak-anak

kucing, untuk mengurangi terjadinya infatisid.

4. Memakan tanaman dan rumput

Memakan tanaman dan rumput adalah tingkah laku yang normal pada kucing.

Banyak penjelasan yang dikedepankan untuk tingkah kucing yang makan rumput.

Rumput tidak dapat dicerna dalam saluran pencernaan kucing, ini mengakibatkan

iritasi lokal dan kadang untuk menstimulasi muntah. Jadi memakan rumput dapat

menjadi purgative (obat pencahar) untuk mengeliminasi bulu atau bahan-bahan yang

tidak tercerna lainnya.

5. Respon terhadap catnip

Aroma dari catnip (Nepeto cataria) dapat membuat kelakuan kucing menjadi

sedikit liar 5- 15 menit setelah terpaparnya aroma itu. Kucing menjadi keras kepala

selama 1 jam atau lebih setelah respon inisiasi dimulai. Ini karena adanya bahan aktif

cis-transnepetalactone, yang dapat memberikan aksi seperti zat halusinasi meskipun

stimulus syaraf pusat berkaitan dengan estrus/ birahi. Respon yang diberikan kucing

terhadap catnip dengan cara menggosok-gosokkan kepala dan bergeleng-geleng,

berair-liur, menatap, kulit bergetar, berguling-guling, berlompat-lompat. Hanya 50-

70% kucing yang menunjukkan tingkah laku ini. Apabila paparan dari catnip ini

diperlama akan memasuki stadium lanjut yakni kehilangan kesadaran sebagian.

Page 10: Tingkah Laku (Behavior) pada Kucing.docx

6. Mengunyah bulu

Termasuk tingkah laku yang abnormal pada kucing. Tingkah laku ini mulai

tampak pada saat pubertas, yaitu ketika kucing mulai menjilat, mengisap, mengunyah

atau memakan bulu atau bahan-bahan kain. Kucing yang seperti ini, akan mencari bau

lanolin atau keringat orang, atau merupakan manifestasi dari lanjutan menyusu.

Genetik ini kuat pada kucing Siamese, silangan Siamese, Burmese. Mengunyah bulu

dapat diatasi dengan mengeliminasi akses terhadap benda-benda yang dapat menarik

perhatiannya dan dengan manipulasi tingkah laku, atau dengan makanan yang

berserat tinggi atau menyediakan selalu dry-food.

Page 11: Tingkah Laku (Behavior) pada Kucing.docx

DAFTAR PUSTAKA

Widyo, Setyo dkk. 2011. Diagnostik Klinik Hewan Kecil. IPB Press : Bogor.

http://miupuzkusayang.blogspot.com/2013/04/tanda-tanda-kucing-birahi.html

http://tipstrikberburudollar.blogspot.com/2010/05/perilaku-menyimpang-pada-kucing.html

http://tops7.blogspot.com/2012/01/7-arti-tersembunyi-dibalik-kebiasaan.html

http://windows.pennfoster.com/70599744/animal/physiology_behavior.htm

http://www.kucingkita.com/perilaku-kucing/spraying-perilaku-abnormal-pada-kucing