Upload
nuralifbahmid
View
338
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TINGKAH LAKU (BEHAVIOR) PADA KUCING
Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah “Diagnosa Klinik”
OLEH :
JHON PAMPANG ALLO
NUR ALIF BAHMID
SRI FEBRIANTI
ANDI FUTRI FEBRIANI
ADLEND
MARHAYANI
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
A. Tujuan Penulisan
Diagnosa klinik merupakan tonggak yang paling penting bagi suatu proses
pembelajaran dalam pendidikan ilmu-ilmu kedokteran klinik disiplin kedokteran hewan.
Dari diagnose klinik inilah langkah-langkah mengenali hewan sakit dimulai. Berkaitan
dengan itu, maka perlunya kita mengetahui sikap hewan pada permulaan maupun sewaktu
pemeriksaan dijalankan sehingga bermacam-macam kelainan sikap hewan dapat
ditemukan. Pada penulisan kali ini, bertujuan untuk memaparkan ataupun menjelaskan
tingkah laku pada hewan dalam hal ini tingkah laku kucing baik dalam hal tingkah laku
normal, fungsi fisiologis normal maupun kelainann/penyakit yang ada pada kucing
hingga merubah tingkah laku normalnya. Semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi
semuanya.
B. Tingkah Laku Normal
1. Mengeong
Suara kucing ini sangat khas saat dia ingin bermain, saat dia lapar, ataupun hanya
menyatakan rasa terima kasihnya pada kita. Faktanya : Kucing beradaptasi dan
berevolusi, tidak seperti keluarganya di alam liar, kucing rumah mengembangkan
kemampuan khusus untuk meniru suara bayi manusia. Penelitian yang dilakukan
telah membuktikan bahwa suara mengeong kucing mempunyai frekuensi yang sangat
mirip dengan suara tangis bayi. Hal ini tentu membuat kita bergegas untuk menuruti
permintaan si kucing. Kebetulan saja? Tidak, ini adalah mekanisme adaptasi dan
evolusi tingkah laku kucing agar bisa bertahan hidup menjadi peliharaan kita.
2. Mengubur kotoran mereka
Yang selama ini kita percaya : Kucing adalah hewan yang bersih. Tiap kali buang
air besar, dia selalu akan menguburnya. Hal ini tentu sangat membantu si pemilik.
Faktanya : Insting 'kebersihan' ini tidak timbul begitu saja. Kucing adalah predator
dengan ukuran tanggung, yang artinya dia masih punya banyak musuh yang jauh lebih
besar darinya di alam bebas. Cara mengatasinya dengan 'menyelundup' ke daerah
kekuasaan predator lain ataupun kucing lain yang lebih dominan. Kucing yang tidak
dominan tidak ingin keberadaannya diketahui karena itu berarti perkelahian yang sulit
mereka menangkan? Bagaimana ketika kucing anda ternyata tidak mengubur
kotorannya? Berarti kucing anda merasa dia adalah predator paling dominan di
lingkungannya sehingga dia tidak perlu menyembunyikan kotorannya, malah justru
menandai wilayahnya.
3. Menggosokkan tubuhnya dengan manja
Yang selama ini anda percaya: Inilah cara kucing bermanja-manja dengan
pemiliknya, juga untuk mengucapkan rasa terimakasih. Faktanya : Seperti mamalia
lain, kucing mempunyai kelenjar penghasil feromon pada kulitnya, kelenjar ini
banyak terdapat di dekat ekor, sisi samping tubuh, dan leher dekat muka. Feromon ini
digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama kucing mengenai berbagai hal,
misalnya batas wilayah, kepemilikan dan jenis kelamin kucing tersebut.
4. Mendesis
Yang selama ini anda percaya : Kucing pada dasarnya menghindari perkelahian.
Bila berselisih dengan sesama kucing mereka akan lebih banyak saling memberi
peringatan dengan mendesis dan menarik telinganya ke belakang. Hal ini juga berlaku
ketika mereka tidak dalam mood yang baik untuk bermain dengan anda, mereka akan
mendesis untuk memberi peringatan pada anda bahwa mereka tidak dalam mood yang
baik. Faktanya : Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kucing merupakan
predator dengan ukuran tanggung dan mereka sebisa mungkin menghindari
pertarungan dengan hewan yang lebih besar. Di sinilah hebatnya kemampuan adaptasi
kucing, mereka akan meniru binatang yang sangat ditakuti, bahkan oleh predator yang
lebih besar yaitu ular. Dengan mendesis dan menarik telinganya ke belakang serta
membungkukkan badannya, kucing akan terlihat seperti ular berbisa yang sedang
mendesis. Hewan yang lebih besar tersebut seringkali justru menjadi takut dan
membatalkan niatnya untuk menyerang si kucing
5. Mandi ala kucing
Yang selama ini kita percaya : Kucing adalah hewan yang peduli akan
kebersihan. Dia akan selalu menjaga tubuhnya tetap bersih dengan menjilatinya.
Faktanya : Kucing menjilati tubuhnya untuk menghilangkan bau lain, termasuk bau
anda. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kucing mempunyai kelenjar yang
menghasilkan feromon untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Bila terdapat bau
lain, maka komunikasi ini tidak akan maksimal, untuk itu kucing menjilati bulunya.
Dia menyingkirkan bau lain yang melekat di tubuhnya (termasuk bau anda) dan
menstimulasi kelenjarnya untuk kembali menghasilkan feromon. Jadi jangan heran
bila kucing anda selalu menjilati tubuhnya setelah anda peluk.
6. Memberi kado hasil buruan
Yang selama ini kita percaya : Kucing adalah pemburu alami, maka jangan heran
bila dia akan membawakan anda burung atau tikus hasil buruan mereka. Ini adalah
'persembahan' kepada ketua kelompok, seperti pada kelompok kucing yang lebih
besar, yaitu singa. Faktanya : Kucing berbeda dengan singa. Singa merupakan hewan
yang hidup berkelompok sedangkan kucing cenderung tinggal sendiri. Kucing
mengajarkan pada anggota keluarganya yang lain bagaimana cara berburu melalui
berbagai tahap, tahapan yang paling pertama adalah membawakan binatang hasil
buruan ke anak mereka untuk 'dibuat mainan', baru kemudian induk kucing akan
berlanjut ke tahapan berikut dengan mengajarinya berburu.
7. Ritual Kucing Kawin
Yang selama ini kita percaya : Kucing betina tidaklah mudah untuk dikawini.
Perlu proses merayu yang lama hingga berjam-jam hingga sang kucing jantan bisa
mengawini sang betina. Faktanya : Kucing betina memang tidak langsung menerima
jantan yang mengajaknya kawin. Apakah karena harga diri? Atau karena ingin dirayu
dulu? Ternyata tidak, saat ada jantan yang mengajak betina untuk kawin, sang betina
akan mengeong keras memanggil semua pejantan lain untuk berkompetisi. Yang
menang akan mendapatkan hak istimewa untuk kawin dengannya. Hal ini merupakan
naluri wajar karena sang kucing betina hanya menginginkan sperma terbaik dari
kucing jantan paling kuat yang masuk ke rahimnya.
C. Fungsi Fisiologis Normal
1. Metabolisme
Kucing menghemat energi dengan cara tidur lebih dari kebanyakan hewan,
terutama saat mereka tumbuh dewasa. Durasi harian tidur bervariasi, biasanya 12-16
jam, dengan 13-14 menjadi rata-rata. Beberapa kucing bisa tidur sebanyak 20 jam
dalam jangka waktu 24 jam. Istilah kucing tidur siang mengacu pada kemampuan
kucing untuk tertidur (ringan) untuk jangka waktu singkat. Karena sifat kusam
mereka, kucing sering dikenal memasuki masa peningkatan aktivitas dan main-main
selama malam hari dan pagi hari, dijuluki "malam gila", "orang gila malam",
"elevenses" atau "gila setengah jam" oleh beberapa. Temperamen dari kucing dapat
bervariasi tergantung pada jenis dan sosialisasi. Kucing dengan "oriental" tipe tubuh
cenderung lebih tipis dan lebih aktif, sedangkan kucing yang memiliki "cobby" tipe
tubuh cenderung lebih berat dan kurang aktif. Suhu tubuh normal kucing adalah
antara 38 dan 39 ° C (101 dan 102,2 ° C). Seekor kucing dianggap demam
hyperthermic) jika ia memiliki suhu 39,5 ° C (103 ° F) atau lebih besar, atau
hipotermia jika kurang dari 37,5 ° C (100 ° F). Sebagai perbandingan, manusia
memiliki suhu normal sekitar 36,8 ° C (98,6 ° F). Denyut jantung yang normal seekor
kucing domestik berkisar 140-220 denyut per menit, dan sebagian besar tergantung
pada bagaimana bersemangat kucing. Untuk kucing saat istirahat, denyut jantung rata-
rata harus antara 150 dan 180 bpm, sekitar dua kali lipat dari manusia.
2. Reproduksi
Kucing musiman polyestrous, yang berarti mereka mungkin memiliki banyak
periode panas selama setahun. Sebuah periode panas berlangsung sekitar 4 sampai 7
hari jika betina tersebut dibesarkan, jika dia tidak, periode panas berlangsung lebih
lama. Beberapa jantan akan tertarik kepada betina di panas. Jantan akan berebut, dan
pemenang memenangkan hak untuk kawin. Pada awalnya, betina akan menolak
jantan, tetapi akhirnya betina akan memungkinkan jantan untuk kawin. Betina akan
memberikan meraung keras seperti jantan menarik keluar dari dirinya. Setelah kawin,
betina akan memberikan dirinya mencuci menyeluruh. Jika upaya jantan untuk
berkembang biak dengan dia pada saat ini, betina akan menyerangnya. Setelah betina
dilakukan perawatan, siklus akan mengulangi. Penis jantan kucing memiliki duri
yang mengarah ke belakang. Setelah penarikan penis, penggaruk punggung dinding
vagina betina, yang dapat menyebabkan ovulasi. Karena hal ini tidak selalu terjadi,
betina jarang diresapi oleh jantan pertama yang mereka kawin. Selain itu, kucing yang
super subur, yaitu, seorang betina dapat kawin dengan lebih dari satu jantan ketika ia
berada dalam panas, yang berarti anak-anak kucing yang berbeda dalam tandu
mungkin memiliki ayah yang berbeda. Masa kehamilan untuk kucing adalah sekitar
63-65 hari. Ukuran sampah rata-rata tiga sampai lima anak kucing, dengan sampah
pertama biasanya lebih kecil daripada tandu berikutnya. Kittens disapih di antara
enam dan tujuh minggu, dan kucing biasanya mencapai kematangan seksual pada 4-
10 bulan (betina) dan 5-7 bulan (jantan). Kucing siap untuk pergi ke rumah baru di
sekitar 12 minggu (yang disarankan usia minimum oleh Fédération Internationale
Feline), atau ketika mereka siap untuk meninggalkan induk mereka. Kucing dapat
operasi sterilisasi (spayed atau dikebiri) sedini 6-8 minggu untuk membatasi
reproduksi yang tidak diinginkan.
3. Masa Birahi
- Betina
Kucing betina pertama kali birahi saat berumur 7-8 bulan atau 10-11 bulan yang
berlangsung selama 4-10 hari, kadang hanya 4-5 hari. Siklus birahi ini akan
berulang setelah 1 bulan atau setelah 2-3 bulan. Saat mengalami birahi, terjadi
perubahan tingkah laku. Anda harus memahami tanda-tanda kucing betina birahi
antara lain : (1) Kucing akan sering mengeong lama dan kaki belakangnya
berjalan di tempat, suara mengeongnya kadang menjadi berat dan keras. (2)
Kucing lebih manja terhadap pemiliknya dan lebih sensitif, kadang suka
berguling-guling. (3) Bila dipegang dibagian punggung tepat nya di atas pangkal
ekornya akan naik dan ekornya akan melengkung ke samping badannya. (4) Nafsu
makan kucing juga jadi berkurang (menurun). (5) Bulu tubuhnya bersinar, bentuk
tubuh menjadi bulat dan subur. (6) Gerak-geriknya lincah. (7) Sering menggeser-
geserkan tubuhnya ke dinding dan berguling-guling. Bila kucing sudah mengalami
tanda-tanda tersebut berarti kucing anda sudah dewasa dan siap dikawinkan.
Namun bila kucing baru mengalami birahi yang pertama kali ketika umurnya baru
10 bulan sebaiknya kucing jangan di kawinkan dulu. Usia produktif untuk kucing
kawin, mengandung dan melahirkan dimulai dari umur 1 tahun. Karena pada usia
kucing 1 tahun kucing sudah benar-benar siap untuk memiliki anak dan merawat
anaknya nanti. Jadi pada dasarnya kucing betina sebaiknya tidak dikawinkan
sebelum berumur 1 tahun. Anda perlu memperhatikan timbulnya pyometra yang
menyebabkan penundaan breeding sampai beberapa kali. Pyometra adalah infeksi
uterus karena penumpukan hormon progesterone, dan mengakibatkan penebalan
dinding uterus serta berpotensi tumbuhnya bakteri. jika terjadi pyometramaka
harus diambil uterusnya agar tidak terjadi kematian. Anda harus selalu
memperhatikan kesehatan kucing miliknya, karena ini merupakan prioritas utama
sebelum memutuskan untuk re-breeding. Kucing betina yang dalam masa
menyusui dan membesarkan anak-anaknya, sebelum anaknya lepas sapih (umur 3
bulan) jangan dikawinkan terlebih dahulu. formula minimum untuk periode re-
breeding adalah 3 bulan + perbulan dari jumlah anak yang dilahirkan dan disusui.
- Jantan
Masa birahi kucing jantan berbeda-beda, tetapi biasanya terjadi pada umur satu
tahun atau lebih. Tanda kucing jantan birahi adalah suara mulai keras, suka
mengeong, dan kalau melihat kucing betina ingin cepat menaikinya. Tetapi
adakalanya seekor kucing betina sudah berusia setahun namun belum pernah
menunjukkan tanda birahi. Bila demikian kita bisa memberikan vitamin E untuk
meningkatkan hormon sehingga memberikan dampak timbulnya keinginan / birahi
untuk kawin. Sering terjadi pada kucing-kucing peliharaan kita dimana
momentum masa birahi tersebut tidak secara bersamaan terjadi diantara kucing
jantan dan betina yang kita pelihara, sehingga yang terjadi adalah kucing betina
akan marah bila didekati jantannya. Sebaliknya, mengetahui betinanya marah
pejantan akan jual mahal dan tidak mau mengawininya lagi. Suasana yang tidak
kondusif ini kadang membuat kita stress dan berusaha mencarikan betina lain
yang siap untuk dikawini. Terkadang seekor kucing jantan juga masih ‘setia’
dengan pilihannya semula dan tidak bersedia digantikan oleh betina yang lain.
Namun adapula kucing betina yang bersedia kawin dengan lebih dari satu
pejantan dan demikian pula pejantannya tidak keberatan untuk saling menunggu
secara bergantian mengawini betinanya. Bila kita ingin memilih pejantan dengan
kualitas lebih baik agar memberikan keturunan kucing dengan kualitas yang lebih
baik, kita bisa memanfaatkan jasa kawin dari pemilik kucing yang menyewakan
pejantan unggulnya untuk mengawini kucing betina kita dengan biaya jasa
tertentu. Masa-masa perkawinan kucing biasanya berlangsung sekitar 7 hari, yaitu
setelah kucing selesai melewati masa birahinya.
D. Kelainan/Penyakit Yang Sering Muncul Dan Perubahan Tingkah Lakunya
Ada beberapa faktor mengenai tingkah laku kucing yang sedikit menyimpang dari
kebiasaan normalnya, Ada beberapa tingkah laku pada kucing baik terlihat secara normal
ataupun tidak normal.
1. Spraying
Spraying sering diartikan sebagai kebiasan kucing untuk memberi tanda daerah
kekuasaannya dengan cara menyemprotkan sedikit urin/air kencing. Normalnya pada
saat kencing, kucing akan sedikit jongkok. Sedangkan pada saat spraying, kucing
tetap dalam keadaan berdiri. Objek sasaran spraying biasanya berupa benda-benda
vertikal seperti dinding, gorden, kursi, sofa, pintu, dll. Bila air kencing menggenang
dalam jumlah besar di lantai, kemungkinan besar bukan spraying, tetapi semata-mata
"kecelakaan".
Spraying berhubungan dengan insting/perilaku seksual. Baik kucing betina maupun
jantan biasanya akan mulai menunjukan perilaku ini sekitar umur 7 bulan, pada saat
mulai terjadi kematangan organ-organ reproduksi. Spay/neuter (kebiri/steril) yaitu,
mengambil testis (kucing jantan) atau rahim serta indung telur (kucing betina),dapat
menghilangkan sekitar 80 % perilaku spraying pada kucing. Bila ternyata perilaku
spraying tidak hilang setelah di kebiri/steril, kemungkinan besar disebabkan oleh
faktor lain yang menyebabkan kucing gelisah (anxiety). Hal ini bisa terjadi kucing
bila baru pindah rumah, adanya anggota keluarga baru (anak kecil/bayi baru dalam
keluarga) atau ada hewan peliharaan baru. Pada dasarnya segala sesuatu yang baru
dapat menyebabkan kucing gelisah. Pada beberapa kucing kegelisahan ini
menimbulkan perilaku spraying.
Yang perlu dilakukan bila kucing anda menunjukkan perilaku spraying.
Bila tertangkap basah sedang spraying, segera marahi dengan teriakan/intonasi tinggi
atau ciprati dengan air. Kucing benci air, ini akan menghalangi dan mengurangi
kebiasaan buruknya tersebut. Jangan marahi bila tidak tertangkap basah, sebab kucing
tidak akan mengerti bila kita memarahi perilaku spraying yang telah ia lakukan sekitar
5 menit atau beberapa jam sebelumnya. Kucing biasanya akan kembali ke lokasi yang
sama untuk kembali menandai daerah tersebut. Jadi, sebisa mungkin hilangkan bau
kencing di daerah spraying. Jangan gunakan bahan pembersih yang mengandung
amonia (amonia akan memancing kucing kembali ke daerah tersebut). Larutan
pemutih/chlorin dapat digunakan untuk menghilangkan bau. Berbagai produk berupa
spray untuk menghalangi/mengurangi kebiasaan spraying kucing juga tersedia di
petshop-petshop.
Pemberian obat-obatan tertentu berupa hormon juga dapat menghilangkan atau
mengurangi masalah spraying ini. Konsultasikan masalah ini dengan dokter hewan.
Terakhir, bila masalah masih berlanjut, tindakan operasi berupa kebiri/steril dapat
menghilangkan perilaku spraying pada sekitar 80% kucing.
2. Copropagia
Copropagia adalah tingkah laku dalam memakan kotorannya sendiri. Tapi hal ini
adalah normal saat induk kucing dalam mengasuh anak-anaknya saat berumur kurang
dari 30 hari, Maksud hal ini adalah sang induk menstimulasi daerah urogenital
sekaligus membersihkan daerah perineum. Saat inilah sang induk memakan produk-
produk buangan anaknya diantaranya feces dan urin. Disamping itu, copropagia bisa
menjaga kebersihan dan mengurangi bau pada box/ keranjang/ kandang. Tingkah laku
ini menjadi tidak biasa apabila sang induk terus melakukan copropagia setelah anak
sapih.
3. Kanibalisme/ infantisid
Kanibalisme atau infantisid seringnya menjadi tingkah laku yang normal pada
kucing jantan dan betina. Induk menjadi kanibal ketika anak abortus, anak yang lahir
mati, ataupun anak sangat lemah. Hal ini terjadi untuk mengurangi penyebaran
penyakit kepada anak-anak kucing , yang masih sehat, menjaga kandang/box tetap
bersih, dan menjaga secara optimal anak-anak kucing yang masih sehat. Di sisi lain,
sang induk mendapat keuntungan secara nutrisi dari mengkonsumsi anak yang mati.
Kadang-kadang sang induk akan membunuh anak-anaknya yang tampaknya sehat.
Faktor lingkungan yang menyebabkan anak-anak memperlihatkan gejala awal
sakitnya ( seperti lemas, tidak mau beraktivitas, hipertermia atau hipotermia) memicu
terjadinya kanibalisme atau infantisid. Induk yang stres, pemberian makan yang
salah,dan kekurangan hormonal turut memberikan kontribusi dalam hal kanibalisme,
sedangkan pengalaman sang induk tidaklah menjamin untuk tidak terjadinya
kanibalisme. Kucing jantan dalam hal kanibalisme tidak akan pandang bulu untuk
membunuh anak kucing dan tidak ada kaitan dengan hal apapun. Hal ini terjadi ketika
seekor kucing jantan yang kuat dan punya kuasa memasuki daerah baru dan menemui
induk yang sedang menyusui anak-anak kucingnya. Sehingga kejadian ini menjadi hal
tidak biasa karena adanya kehadiran kucing jantan. Status kesehatan, managemen
pakan, dan managemen pemeliharaan perlu ditinjau ulang terhadap induk-induk,
terutama pada cattery atau breeder yang sering mengalami kejadian kanibalisme.
Kucing jantan sebaiknya tidak memiliki akses untuk masuk ke daerah anak-anak
kucing, untuk mengurangi terjadinya infatisid.
4. Memakan tanaman dan rumput
Memakan tanaman dan rumput adalah tingkah laku yang normal pada kucing.
Banyak penjelasan yang dikedepankan untuk tingkah kucing yang makan rumput.
Rumput tidak dapat dicerna dalam saluran pencernaan kucing, ini mengakibatkan
iritasi lokal dan kadang untuk menstimulasi muntah. Jadi memakan rumput dapat
menjadi purgative (obat pencahar) untuk mengeliminasi bulu atau bahan-bahan yang
tidak tercerna lainnya.
5. Respon terhadap catnip
Aroma dari catnip (Nepeto cataria) dapat membuat kelakuan kucing menjadi
sedikit liar 5- 15 menit setelah terpaparnya aroma itu. Kucing menjadi keras kepala
selama 1 jam atau lebih setelah respon inisiasi dimulai. Ini karena adanya bahan aktif
cis-transnepetalactone, yang dapat memberikan aksi seperti zat halusinasi meskipun
stimulus syaraf pusat berkaitan dengan estrus/ birahi. Respon yang diberikan kucing
terhadap catnip dengan cara menggosok-gosokkan kepala dan bergeleng-geleng,
berair-liur, menatap, kulit bergetar, berguling-guling, berlompat-lompat. Hanya 50-
70% kucing yang menunjukkan tingkah laku ini. Apabila paparan dari catnip ini
diperlama akan memasuki stadium lanjut yakni kehilangan kesadaran sebagian.
6. Mengunyah bulu
Termasuk tingkah laku yang abnormal pada kucing. Tingkah laku ini mulai
tampak pada saat pubertas, yaitu ketika kucing mulai menjilat, mengisap, mengunyah
atau memakan bulu atau bahan-bahan kain. Kucing yang seperti ini, akan mencari bau
lanolin atau keringat orang, atau merupakan manifestasi dari lanjutan menyusu.
Genetik ini kuat pada kucing Siamese, silangan Siamese, Burmese. Mengunyah bulu
dapat diatasi dengan mengeliminasi akses terhadap benda-benda yang dapat menarik
perhatiannya dan dengan manipulasi tingkah laku, atau dengan makanan yang
berserat tinggi atau menyediakan selalu dry-food.
DAFTAR PUSTAKA
Widyo, Setyo dkk. 2011. Diagnostik Klinik Hewan Kecil. IPB Press : Bogor.
http://miupuzkusayang.blogspot.com/2013/04/tanda-tanda-kucing-birahi.html
http://tipstrikberburudollar.blogspot.com/2010/05/perilaku-menyimpang-pada-kucing.html
http://tops7.blogspot.com/2012/01/7-arti-tersembunyi-dibalik-kebiasaan.html
http://windows.pennfoster.com/70599744/animal/physiology_behavior.htm
http://www.kucingkita.com/perilaku-kucing/spraying-perilaku-abnormal-pada-kucing