8
karena dugaan malpraktek di RSUD Kota Bekasi. Jika memang terbukti ada unsur keteledoran, maka semua pihak yang terkait harus segera dicopot. “Termasuk Di- rektur RSUD Kota Bekasi juga harus di- copot,” kata Anggota Komi- si D DPRD Kota Bekasi, Abdul Muin Hafidz, Rabu, kepada sejum- lah wartawan. Alasan Muin, meninggalnya balita ber- nama Bunga tersebut diduga karena ada keteledoran dari pihak dokter dan perawat yang memindahkan Bunga dari ruang ICU ke ruang rawat inap, padahal kondisi pasein belum sembuh betul. “Makanya perlu ada investi- gasi medis yang komperhen- sif, untuk melacak penye- bab meninggalnya pasein, apakah ada ke- teledoran atau tidak,” tegas Muin. Menu- rut Muin, jika ada unsur ke- teledoran maka sudah seharus- nya Direktur Utama RSUD Kota Bekasi, Titi Masrifahati, segera dicopot dari jabatannya. Karena kasus ini menyang- kut masalah moralitas dan profesionalisme yang me- nyebabkan nyawa orang me- ninggal. “Apalagi Walikota selalu gambar-gembor ten- tang pakta integritas. Disini- E-mail: [email protected] Edisi 17/ Tahun XIII / 26 Agustus - 9 September 2013 Harga Eceran : Rp 5.000,- ( Luar Jabotabek ditambah ongkos kirim) TAJAM, KRITIS DAN TERPERCAYA HARIAN FACEBOOK Redaksi Warta Nasional E-MAIL [email protected] [email protected] SMS CENTER 082125582006 DPRD Setujui Dirut RSUD Bekasi Dicopot >>bersambung hal . 11 >>bersambung hal . 07 >>bersambung hal . 07 >>bersambung hal . 07 >>bersambung hal .07 Bagian Humas Kutip Dana ke Setiap OPD JELANG PELANTIKAN GUBERNUR JABAR Pengerukan Sungai Citarum Tidak Maksimal INFO HUKUM BEKASI, (WN) Sejumlah LSM, Tokoh Masyarakat dan Anggota DPRD Kota Bekasi mendesak Walikota Bekasi, Dr.H.Rahmat Effendi untuk mencopot jabatan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, Titi Masrifahati. Pasalnya, Titi dinilai tidak profesional dalam mengelola pelayanan di RSU sehingga mengakibatkan pasien balita umur 4 (empat) tahun meninggal. APBD Perubahan Untuk Pelayanan Publik Purwakarta PNS Mangkir Kerja Hari Pertama, Akan Dipotong Rp 500 Ribu Ambulance Oncall Gratis, Siap Jangkau Masyarakat Purwakarta Jawa Barat Direktur Utama RSUD Kota Bekasi, Titi Masrifahati saat dihubungi Harian Warta Nasional bahkan terkesan cuek dalam menanggapi banyaknya pemberitaan atas kasus bayi tersebut. “Biar aja orang koment apa, ka- lau ada penilaian saya tidak professional atas dasar kasus ini dan Anggota Komisi D DPRD menyarankan dipecat, dapat ditanyakan langsung ke atasan saya (Walikota-red) yang berhak menilai, ujar Titi, Minggu (18/8/2013). Kata Titi, Komisi D atas nama Abdul Muin tidak tahu langsung bagaimana kejadi- annya, atau tidak pernah menanyakan, mengechek langsung hal ini kepada yang terkait sebelum menyatakan pendapatnya, tambah Titi. Sebelumnya, Walikota Bekasi Dr.H.Rahmat Effendi pada Kamis sudah menga- dakan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Kota Bekasi terkait dengan meninggalnya pasien balita umur 4 tahun di RSUD tersebut. Pria yang acap disapa Pepen ini menye- butkan, kemungkinan kesala- han ada di sisi sumber daya manusianya. Sebab, sepenge- tahuannya, RSUD dalam hal kelengkapannya sudah sangat memadai. Itu setelah pihak DPRD Kota Bekasi mendesak Walikota Bekasi memben- tuk tim investigasi terkait meninggalnya pasien miskin PURWAKARTA, (WN) Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH memberikan kejutan bagi pegawainya dihari pertama masuk kerja pasca libur lebaran, Senin (12/08) pagi kemarin. Kejutan ini ditujukan bagi mereka (pegawai-red) yang tidak masuk kerja hari perama itu, akan dipotong 500 ribu rupiah dari tunjangan penghasilannya. “bagi mereka yang tidak masuk hari ini tanpa alasan yang jelas, pemkab akan memotong tunjangannya sebesar 500 ribu rupiah”, jelas Dedi disela apel pagi dan halal-bilhalal di lingkungan sekretariat daerah Pendopo Purwakarta. Menurut Dedi, langkah ini diambil sebagai bagian disiplin pegawai. Pasca lebaran ini, dedi mengultimatum pegawainya agar terus meningkatkan kinerja dan etos kerjanya. Untuk itu, dedi meminta BKD agar secepatnya berkoordinasi dengan OPD yang ada mendata siapa saja pegawai yang mangkir dihari pertama ini. Menurutnya, disiplin pegawai di lingkungan pemerintah daerah purwakarta sudah beberapa BANDUNG, (WN) Awal November tahun 2011 Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Wilayah Sungai Citarum memulai pelaksanaan rehabilitasi penanggulangan banjir sungai Citarum yang menyeluruh dan berkesinambungan dalam tiga tahun mulai tahun 2011 hingga 2013, total panjang pekerjaan pengerukan ruas sungai citarum yaitu 180 KM dengan pendanaan melalui APBN murni dengan total anggaran pelaksanaan tahun jamak (multi-years) yaitu Rp.1,2 Triliun. Yang diharapkan dengan rehabilitasi penanggulangan banjir ini dapat meningkatkan kapasitas dan memperlancar aliran sungai citarum. Pekerjaan kontrak tahun jamak (tahun 2011-2013) SNVT pelaksanaan jaringan Sumber Air Citarum, Balai Besar Wilayah Sungai Citarum dengan total Anggaran Rp 1,2 Triliun dibagi menjadi 5 Paket pekerjaan, Paket BANDUNG, (WN) Informasi yang berhasil dihimpun Warta Nasional dari beberapa narasumber yang layak dipercaya dilapangan menyebutkan pada saat menjelang pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang dilaksanakan 13 Juni 2013, Bagian Humas Gedung Sate (Humas Pemprov Jawa Barat ) disinyalir melakukan pengutipan dana ke OPD-OPD ( Organisasi Perangkat Daerah ) yang berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi baik Dinas , Badan maupun Lembaga dengan nilai yang berfariasi ke setiap OPD. Beberapa OPD yang berhasil dikonfirmasi menyebutkan mereka dimintai dana dengan alasan salah satunya untuk belanja pemasangan iklan ucapan selamat terhadap Gubernur dan Wakil Gubernur yang dilantik yang dikoordinir bagian humas gedung sate, pertanyaannya adalah Jika memang benar lah kita ingin lihat seberapa serius Walikota menegakkan aturan yang sudah dibuatnya sendiri,” tukas Muin. Balita malang tersebut bernama Bunga berusia 5 ta- hun anak pasangan Abas dan Yeni, warga Jalan Dewi Sar- tika, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Awalnya, Bunga menderita panas tinggi disertai kejang. Bunga dirujuk ke RSUD Kota Bekasi. Tiba di RSUD Kota Bekasi, Bunga dirawat di ruang ICU. Namun, tanpa sepengetahuan dan persetu- juan keluarga, Bunga dip- indah ke ruang rawat inap biasa. Saat dipindah inilah kondisi kesehatan Bunga menurun, hingga mengalami koma, hingga menghembus- kan nafas terakhirnya pada pukul 07.15 pagi tadi. (Rekson/red) PURWAKARTA, (WN) Komitmen Pemkab Purwakarta dalam melay- ani masyarakat terus dit- ingkatkan, salah satunya adalah pelayanan kesehatan bagi masyarakat, hal itu yang diungkapkan oleh Bu- pati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi,SH., dalam acara penyerahan ambulance gra- tis oncall di pendopo Pur- wakarta, Senin kmarin lalu. Seluruh ambulance sendiri menurut Bupati akan ditem- patkan dibeberapa tempat strategis terutama untuk menjangkau wilayah yang jauh dari pusat pelayanan. ” Ambulance sendiri se- mentara akan ditempatkan didaerah – daerah yang jan- gakauannya cukup jauh dari wilayah pusat pelayanan ke- sehatan, maka dari itu kita menempatkan dibeberapa tempat strategis diantaran- ya untuk wilayah campaka kita tempatkan di daerah cijunti, untuk tegalwaru kita tempatkan di cisarua dan kedepannya untuk sukasari kita akan menyiapkan am- bulance air dan masyrakat yang membutuhkan ting- gal sms saja yang nomornya terpampang di kendaraan tersebut karena saya tak in- gin mendengar atau melihat lagi orang sakit menggunak- an kendaraan bak terbuka”. Ujarnya. Selain ditempatkan di- beberapa titik strategis, ambulance oncall tersebut disiapkan untuk mengantar- kan ke rumah sakit rujukan bahkan hingga rumah sakit luar kota. “ untuk sekrang kita menyerahkan sebanyak 24 ambulnce dengan menyiapkan supirnya yang sudah kita gaji sehingga mobil tersebut bisa mengantarkan kerumah sakit rujukan bahkan rumah sakit keluar kota dan untuk me- mantau kendaraan sendiri kita sudah memasang GPS di kend- araan tersebut dan apabila ini berhasil maka kedepannya se- tiap desa akan memiliki ambu- lance oncall masing – masing”. Tuturnya. Selain ambulance oncall, bupati pun dalam sambutan- nya mengungkapkan akan menyiapkan berbagai stan- darisasi kesehatan dianta- ranya untuk Pusekesmas, Bupati meminta agar setiap puskesmas selain pelayanan yang cepat juga tempatnya di- usahakan agar nyaman. “2014 nanti kita harus melakukan berbagai peningkatan pelay- anan kepada masyarakat salah satunya adalah Puskesmas adalah dengan menambahkan PURWAKARTA, (WN) Pemerintah Kabupaten Purwakarta terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan maksimal dan dalam waktu yang cepat. Komitmen ini direalisasikan dengan adanya percepatan pembahasan APBD Perubahan Kabupaten Purwakarta Tahun 2013 yang biasanya mulai dibahas Akhir Agustus, namun kali ini, tepatnya akhir minggu lalu hal itu sudah dilaksanakan melalui sidang Paripurna DPRD di Gedung DPRD Kabupaten Purwakarta. Pembahasan APBD Perubahan Tahun 2013 ini sebagai wujud respon dari Pemerintah terhadap permasalahan- permasalahan yang selama ini belum terwujud dan dilaksanakan secara sempurna. Bupati Dedi Mulyadi dalam penjelasannya pada Rapat Paripurna Pembicaraan Tingkat 1 Pembahasan APBD Perubahan ini menegaskan jika orientasi APBD Perubahan harus diarahkan pada pelayanan dan pembangunan infrastruktur. Diantaranya pemkab mulai

WARTA JAWA BARAT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

WARTA JAWA BARAT

Citation preview

Page 1: WARTA JAWA BARAT

karena dugaan malpraktek di RSUD Kota Bekasi. Jika memang terbukti ada unsur keteledoran, maka semua pihak yang terkait harus segera dicopot. “Termasuk Di-rektur RSUD Kota Bekasi juga harus di-copot,” kata Anggota Komi-si D DPRD Kota Bekasi, Abdul Muin Hafidz, Rabu, kepada sejum-lah wartawan. Alasan Muin, meninggalnya balita ber-nama Bunga tersebut diduga karena ada keteledoran dari pihak dokter dan perawat yang memindahkan Bunga dari ruang ICU ke ruang rawat inap, padahal kondisi

pasein belum sembuh betul. “Makanya perlu ada investi-gasi medis yang komperhen-sif, untuk melacak penye-bab meninggalnya pasein,

apakah ada ke-teledoran atau tidak,” tegas Muin. Menu-rut Muin, jika ada unsur ke-teledoran maka sudah seharus-nya Direktur Utama RSUD Kota Bekasi, Titi Masrifahati, segera dicopot

dari jabatannya. Karena kasus ini menyang-kut masalah moralitas dan profesionalisme yang me-nyebabkan nyawa orang me-ninggal. “Apalagi Walikota selalu gambar-gembor ten-tang pakta integritas. Disini-

E-mail: [email protected] 17/ Tahun XIII / 26 Agustus - 9 September 2013 Harga Eceran : Rp 5.000,- ( Luar Jabotabek ditambah ongkos kirim)

TAJAM, KRITIS DAN TERPERCAYA

H A R I A N FACEBOOK Redaksi Warta Nasional

[email protected]@yahoo.co.id

SMS CENTER082125582006

DPRD Setujui Dirut RSUD Bekasi Dicopot

>>bersambung hal . 11

>>bersambung hal . 07>>bersambung hal . 07

>>bersambung hal . 07

>>bersambung hal .07

Bagian Humas Kutip Dana ke Setiap OPD

JELANG PELANTIKAN GUBERNUR JABAR

Pengerukan Sungai Citarum Tidak Maksimal

INFO HUKUM

BEKASI, (WN)Sejumlah LSM, Tokoh Masyarakat dan Anggota DPRD Kota Bekasi mendesak Walikota Bekasi, Dr.H.Rahmat Effendi untuk mencopot jabatan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi, Titi Masrifahati. Pasalnya, Titi dinilai tidak profesional dalam mengelola pelayanan di RSU sehingga mengakibatkan pasien balita umur 4 (empat) tahun meninggal.

APBD Perubahan Untuk Pelayanan Publik Purwakarta

PNS Mangkir Kerja Hari Pertama, Akan Dipotong Rp 500 Ribu

Ambulance Oncall Gratis, Siap Jangkau Masyarakat Purwakarta

Jawa Barat

Direktur Utama RSUD Kota Bekasi, Titi Masrifahati saat dihubungi Harian Warta Nasional bahkan terkesan cuek dalam menanggapi banyaknya pemberitaan atas kasus bayi tersebut. “Biar aja orang koment apa, ka-lau ada penilaian saya tidak professional atas dasar kasus ini dan Anggota Komisi D DPRD menyarankan dipecat, dapat ditanyakan langsung ke atasan saya (Walikota-red) yang berhak menilai, ujar Titi, Minggu (18/8/2013).

Kata Titi, Komisi D atas nama Abdul Muin tidak tahu langsung bagaimana kejadi-annya, atau tidak pernah menanyakan, mengechek langsung hal ini kepada yang terkait sebelum menyatakan pendapatnya, tambah Titi.

Sebelumnya, Walikota Bekasi Dr.H.Rahmat Effendi pada Kamis sudah menga-dakan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Kota Bekasi terkait dengan meninggalnya pasien balita umur 4 tahun di RSUD tersebut. Pria yang acap disapa Pepen ini menye-butkan, kemungkinan kesala-han ada di sisi sumber daya manusianya. Sebab, sepenge-tahuannya, RSUD dalam hal kelengkapannya sudah sangat memadai. Itu setelah pihak DPRD Kota Bekasi mendesak Walikota Bekasi memben-tuk tim investigasi terkait meninggalnya pasien miskin

PURWAKARTA, (WN)Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH memberikan

kejutan bagi pegawainya dihari pertama masuk kerja pasca libur lebaran, Senin (12/08) pagi kemarin. Kejutan ini ditujukan bagi mereka (pegawai-red) yang tidak masuk kerja hari perama itu, akan dipotong 500 ribu rupiah dari tunjangan penghasilannya. “bagi mereka yang tidak masuk hari ini tanpa alasan yang jelas, pemkab akan memotong tunjangannya sebesar 500 ribu rupiah”, jelas Dedi disela apel pagi dan halal-bilhalal di lingkungan sekretariat daerah Pendopo Purwakarta.

Menurut Dedi, langkah ini diambil sebagai bagian disiplin pegawai. Pasca lebaran ini, dedi mengultimatum pegawainya agar terus meningkatkan kinerja dan etos kerjanya. Untuk itu, dedi meminta BKD agar secepatnya berkoordinasi dengan OPD yang ada mendata siapa saja pegawai yang mangkir dihari pertama ini.

Menurutnya, disiplin pegawai di lingkungan pemerintah daerah purwakarta sudah beberapa

BANDUNG, (WN)Awal November tahun 2011

Kementerian Pekerjaan Umum melalui Balai Besar Wilayah Sungai Citarum memulai pelaksanaan rehabilitasi penanggulangan banjir sungai Citarum yang menyeluruh dan berkesinambungan dalam tiga tahun mulai tahun 2011 hingga 2013, total panjang pekerjaan pengerukan ruas sungai citarum yaitu 180 KM dengan pendanaan melalui APBN murni dengan total anggaran pelaksanaan tahun jamak (multi-years) yaitu Rp.1,2 Triliun.

Yang diharapkan dengan rehabilitasi penanggulangan banjir ini dapat meningkatkan kapasitas dan memperlancar aliran sungai citarum. Pekerjaan kontrak tahun jamak (tahun 2011-2013) SNVT pelaksanaan jaringan Sumber Air Citarum, Balai Besar Wilayah Sungai Citarum dengan total Anggaran Rp 1,2 Triliun dibagi menjadi 5 Paket pekerjaan, Paket

BANDUNG, (WN) Informasi yang berhasil

dihimpun Warta Nasional dari beberapa narasumber yang layak dipercaya dilapangan menyebutkan pada saat menjelang pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang dilaksanakan 13 Juni 2013, Bagian Humas Gedung Sate (Humas Pemprov Jawa Barat ) disinyalir melakukan pengutipan dana ke OPD-OPD ( Organisasi Perangkat Daerah ) yang berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi baik Dinas , Badan maupun Lembaga dengan nilai yang berfariasi ke setiap OPD.

Beberapa OPD yang berhasil dikonfirmasi menyebutkan mereka dimintai dana dengan alasan salah satunya untuk belanja pemasangan iklan ucapan selamat terhadap Gubernur dan Wakil Gubernur yang dilantik yang dikoordinir bagian humas gedung sate, pertanyaannya adalah Jika memang benar

lah kita ingin lihat seberapa serius Walikota menegakkan aturan yang sudah dibuatnya sendiri,” tukas Muin.

Balita malang tersebut bernama Bunga berusia 5 ta-hun anak pasangan Abas dan Yeni, warga Jalan Dewi Sar-tika, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Awalnya, Bunga menderita panas tinggi disertai kejang.

Bunga dirujuk ke RSUD Kota Bekasi. Tiba di RSUD Kota Bekasi, Bunga dirawat di ruang ICU. Namun, tanpa sepengetahuan dan persetu-juan keluarga, Bunga dip-indah ke ruang rawat inap biasa. Saat dipindah inilah kondisi kesehatan Bunga menurun, hingga mengalami koma, hingga menghembus-kan nafas terakhirnya pada pukul 07.15 pagi tadi.

(Rekson/red)

PURWAKARTA, (WN)Komitmen Pemkab

Purwakarta dalam melay-ani masyarakat terus dit-ingkatkan, salah satunya adalah pelayanan kesehatan bagi masyarakat, hal itu yang diungkapkan oleh Bu-pati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi,SH., dalam acara penyerahan ambulance gra-tis oncall di pendopo Pur-wakarta, Senin kmarin lalu. Seluruh ambulance sendiri menurut Bupati akan ditem-patkan dibeberapa tempat

strategis terutama untuk menjangkau wilayah yang jauh dari pusat pelayanan.

” Ambulance sendiri se-mentara akan ditempatkan didaerah – daerah yang jan-gakauannya cukup jauh dari wilayah pusat pelayanan ke-sehatan, maka dari itu kita menempatkan dibeberapa tempat strategis diantaran-ya untuk wilayah campaka kita tempatkan di daerah cijunti, untuk tegalwaru kita tempatkan di cisarua dan kedepannya untuk sukasari

kita akan menyiapkan am-bulance air dan masyrakat yang membutuhkan ting-gal sms saja yang nomornya terpampang di kendaraan tersebut karena saya tak in-gin mendengar atau melihat lagi orang sakit menggunak-an kendaraan bak terbuka”. Ujarnya.

Selain ditempatkan di-beberapa titik strategis, ambulance oncall tersebut disiapkan untuk mengantar-kan ke rumah sakit rujukan bahkan hingga rumah sakit

luar kota. “ untuk sekrang kita menyerahkan sebanyak 24 ambulnce dengan menyiapkan supirnya yang sudah kita gaji sehingga mobil tersebut bisa mengantarkan kerumah sakit rujukan bahkan rumah sakit keluar kota dan untuk me-mantau kendaraan sendiri kita sudah memasang GPS di kend-araan tersebut dan apabila ini berhasil maka kedepannya se-tiap desa akan memiliki ambu-lance oncall masing – masing”. Tuturnya.

Selain ambulance oncall,

bupati pun dalam sambutan-nya mengungkapkan akan menyiapkan berbagai stan-darisasi kesehatan dianta-ranya untuk Pusekesmas, Bupati meminta agar setiap puskesmas selain pelayanan yang cepat juga tempatnya di-usahakan agar nyaman. “2014 nanti kita harus melakukan berbagai peningkatan pelay-anan kepada masyarakat salah satunya adalah Puskesmas adalah dengan menambahkan

PURWAKARTA, (WN)Pemerintah Kabupaten Purwakarta terus

berkomitmen untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan maksimal dan dalam waktu yang cepat. Komitmen ini direalisasikan dengan adanya percepatan pembahasan APBD Perubahan Kabupaten Purwakarta Tahun 2013 yang biasanya mulai dibahas Akhir Agustus, namun kali ini, tepatnya akhir minggu lalu hal itu sudah dilaksanakan melalui sidang Paripurna DPRD di Gedung DPRD Kabupaten Purwakarta. Pembahasan APBD Perubahan Tahun 2013 ini sebagai wujud respon dari Pemerintah terhadap permasalahan-permasalahan yang selama ini belum terwujud dan dilaksanakan secara sempurna.

Bupati Dedi Mulyadi dalam penjelasannya pada Rapat Paripurna Pembicaraan Tingkat 1 Pembahasan APBD Perubahan ini menegaskan jika orientasi APBD Perubahan harus diarahkan pada pelayanan dan pembangunan infrastruktur. Diantaranya pemkab mulai

Page 2: WARTA JAWA BARAT

JAWA BARAT

Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1434 Hijriyah

Minal Aidin Wal FaidzinMohon Maaf Lahir Dan Bathin

KABID DIMENTI DINAS PENDIDIKAN KAB.BEKASI

(Asep Saepulloh, M.Pd)

Kabid SD Dinas Pendidikan Kab.Bekasi Kabid PAUD Disdik Kabupaten Bekasi Kepala UPTD Kec. Setu Kab Bekasi SMAN 1 dan 2 Cikarang Utara

SMPN 1 Tambun Selatan SMPN 4 Tambun SelatanSMP Negeri 12 Tambun Selatan SMP Negeri 11 Tambun Selatan SMKN 2 Cikarang Barat, Kab.Bekasi

SD Negeri 04 Sumber Jaya SMP Negeri 5 Tambun Selatan SMP Negeri 8 Tambun Selatan

SDN 11 Jatimulya Tambun Selatan

SDN Cibening 03 SDN Cileduk 03/02

SD Negeri 05 Sumber Jaya SD Negeri 04 Setia Darma SD Negeri 01 Mangun Jaya SD Negeri 01 Taman Rahayu

SMAN 3 TAMBUN SELATAN

Kepala Sekolah

Kepala Sekolah Kepala Sekolah Kepala Sekolah Kepala Sekolah Kepala Sekolah

Kepala Sekolah Kepala Sekolah Kepala Sekolah

Kepala Sekolah

Kepala Sekolah Kepala Sekolah

Kepala Sekolah Kepala Sekolah Kepala Sekolah Kepala Sekolah

( Drs.Wawan Dirwanto ) ( Hj Nurhamid, M.Pd) (Nursidi, S.Pd) (Suratman, M.Pd)

(Selamat, S.Pd) (Drs.Abang Suwarno) (Sukandi, S.Pd)(Dra. Sani Palestina Samosir, MM)( Manito M.Pd)

(Encep Hendra Gunawan, S.Pd) (Drs. Sopandi) Lukmanawati

(Farohroji, SP.d, MM.Pd)

(Kandi Irawan, SPdi,) (Umiyati, S.Pd)

(Maman Sumarsono, S.Pd)(Sukarman, S.Pd)(Alih Madalih, S.Pd.) (Warja Hadianto, S.Pd)

Kepala Sekolah

Wakasek/Humas

(Ujang Suriana, SPd,MM)

(Dra.Hj Afifah, MM)

PEMERINTAH KAB.BEKASIDPRD KABUPATEN BEKASI

Mengucapkan

Selamat Hari Raya Idul Fitri1 Syawal 1434 Hijriyah

MINAL AIDIN WALFAIZINM O H O N M A A F L A H I R & B A T H I N

H.MUSTAKIM, SE, M.SIKETUA DPRD

H.SAMSUL FALAH,M.ECWakil KETUA DPRD

H.SARBINI,SH,MHWakil KETUA DPRD

JEPI HENDRA,SE,M.SISekretaris DPRD

H.NACHROWI SOLIHIN,S.Pd.I Wakil KETUA DPRD

PEMERINTAH KAB.BEKASIDINAS PENDIDIKAN KABUPATENBEKASI

Mengucapkan

Selamat Hari Raya

Idul Fitri

MINAL AIDIN WALFAIZINMOHONMAAFLAHIR&BATHIN

H.DEDYS,PD. M,PDKabidDimenti

PEMERINTAH KAB.BEKASIDINAS PENDIDIKAN KABUPATENBEKASI

Mengucapkan

Selamat Hari Raya

Idul Fitri

MINAL AIDIN WALFAIZINMOHONMAAFLAHIR&BATHIN

HJ.NURHAMIDAHM.PDKabid PAUDNI

1 Syawal 1434 Hijriyah 1 Syawal 1434 Hijriyah

KELUARGA BESARKOPERASI KIAS

Mengucapkan

Selamat Hari Raya

Idul Fitri

MINAL AIDIN WALFAIZINMOHONMAAFLAHIR & BATHIN

1 Syawal 1434 Hijriyah

( Jl Raya Cikoneng,Cikoneng, Ciami)

KELUARGA BESARSMAN 1 PARIGI KAB. PANGANDARAN

Mengucapkan

Selamat Hari Raya

Idul Fitri

MINAL AIDIN WALFAIZINMOHONMAAFLAHIR & BATHIN

1 Syawal 1434 Hijriyah

( Jl. Babakan Adiyasa 62. Kab. Pangandaran)

KELUARGA BESARAMELLYA

Mengucapkan

Selamat Hari Raya

Idul Fitri

MINAL AIDIN WALFAIZINMOHONMAAFLAHIR & BATHIN

1 Syawal 1434 Hijriyah

( Jl. Taman Pahlawan No. 18 Tasikmalaya)

KELUARGA BESARSMPN 1 MANONJAYA KAB. TASIKMALAYA

Mengucapkan

Selamat Hari Raya

Idul Fitri

MINAL AIDIN WALFAIZINMOHONMAAFLAHIR & BATHIN

1 Syawal 1434 Hijriyah

( Jln. Tangsi No.3 Manonjaya Tasikmalaya)

KELUARGA BESAR SMPN 1 KARANGNUNGGAL KAB. TASIKMALAYA

Mengucapkan

Selamat Hari Raya

Idul Fitri

MINAL AIDIN WALFAIZINMOHONMAAFLAHIR & BATHIN

1 Syawal 1434 Hijriyah

(Jln. Raya Karangnunggal No. 262 Tasikmalaya)

KELUARGA BESARSMAN 1 PANGANDARAN KAB. PANGANDARAN

Mengucapkan

Selamat Hari Raya

Idul Fitri

MINAL AIDIN WALFAIZINMOHONMAAFLAHIR & BATHIN

1 Syawal 1434 Hijriyah

(Jl. Raya Babakan No. 129 Kode Pos: 46396 Pangandaran)

KELUARGA BESARSMPN 1 SALOPA KAB TASIKMALAYA

Mengucapkan

Selamat Hari Raya

Idul Fitri

MINAL AIDIN WALFAIZINMOHONMAAFLAHIR & BATHIN

1 Syawal 1434 Hijriyah

(Jln Raya Salopa No 160 Tasikmalaya)

KELUARGA BESARSAMSAT KAB. PANGANDARAN

Mengucapkan

Selamat Hari Raya

Idul Fitri

MINAL AIDIN WALFAIZINMOHONMAAFLAHIR & BATHIN

1 Syawal 1434 Hijriyah

(KEPALA SAMSAT – KANIT)

Edisi 17/ Tahun XIII / 26 Agustus - 9 September 20132

Page 3: WARTA JAWA BARAT

JAWA BARAT

Hari Jadi Kabupaten Bekasi yang Ke 63

“Sudah hampir satu tahun dilakukan penyidikan dan pemeriksaan oleh penyidik ke-jaksaan, Dirut Titi masih tetap tak tersentuh hukum dan status tersangka juga belum disematkan. Kami sangat me-nyesalkan kinerja Kejaksaan yang tak becus menuntaskan korupsi, ujar Ian Sihombing, selaku Ketua Umum LSM IN-FASI kepada Harian Warta Na-sional, kemarin.

Menurut Ian, buat apa Ke-jaksaan melibatkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) un-tuk memastikan kerugian neg-ara atas dugaan korupsi pen-gadaan alat kesehatan RSUD Kota Bekasi, jika hasilnya tidak bisa mengembangkan keterlibatan Dirut selaku KPA dalam dugaan tindak pidana

BEKASI, (WN)Lembaga Swadaya Ma-

syarakat (LSM) Gerakan Raky-at Revolusioner Selamatkan Indonesia (AGRRESI) mende-sak Komisi Pemberantasan Ko-rupsi (KPK) mengusut lelang proyek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi yang terindikasi korupsi. Pas-alnya, pengadaan konstruksi ( gedung 8 dan 4 lantai, rumah duka) yang dibiayai melalui bantuan Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2012, diper-kirakan mencapai Rp17 miliar kerugian negara.

“Kami menilai pembe-basan dan pengadaan tanah serta proyek lelang pemban-gunan RSUD Kota Bekasi tidak transparan sejak awal, mencer-minkan ada permainan ko-rupsi. KPK harus membongkar permainan pemenang lelang dan keterlibatan Dirut RSUD Kota Bekasi dr.Titi Masrifahati selaku Pengguna Anggaran”, ujar Ketua LSM AGRRESI, Ir Robinson kepada wartawan.

Sementara informasi wartawan menyebutkan, jum-

KAB BEKASI, (WN)Dalam rangka

memperingati hari jadi kabupaten Bekasi yang ke 63, DPRD kabupaten Bekasi pada kamis siang, (15/08), mengadakan rapat paripurna istimewa di gedung DPRD kabupaten Bekasi, Rapat tersebut di pimpin langsung oleh Ketua DPRD, H. Mustakim, dan di hadiri Bupati dan wakil bupati Bekasi.

KAB.BEKASI, (WN)Pebayuran – Bupati Bekasi, dr. Hj. Neneng HasanahYasin,

pada menggelar acara santunan dan Buka Puasa bersamari buan anak-anak Yatim dan Fakir Miskin di Desa Banantara, Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi, Acara yang di gelar di halaman Kantor Desa tersebut, lantaran terbatasnya tempat acara berlang-sung, sebagian peserta dan pengungjung tumpah memadatijalan yang berada di depan kantor Desa Banantara.

Bupati sempat meneteskan Air mata, ketika melihat wajah-wajah polos, anak-anak yatim, dengan sedikit terisak, bupati men-gucapkan doa agar para anak-anak tersebut menjadi orang yang berhasil. Dikesempatan itu juga, Bupati sempat menyinggung, soal Kabupaten Bekasi, yang nota bene-nya, adalah kotaIndustri Nasional, yang seharusnya banyak menyerap tenaga-tenaga ker-ja lokal. “ Saat ini, factor pembentukan PDRB kabupaten bekasi yang paling tinggia dalah dari sector Industri, yaitu sebesar, 78.01 Persen, perdagangan, Hotel dan Restoran 10,41 Persen sisanya yang 01.89 persen dari sector Pertanian “ Ujar Neneng setelah membagikan santunan.

Salah satu tokoh nasional, Abu Rizal Bakrie, Juga ikut ha-dir dan membagikan bingkisan kain kepada kaum Fakir miskin, setelah acara pembagian santunan, kemudian di lanjutkan buka puasa bersama ribu ananak yatim. (Rademan/ML)

BANDUNG, (WN)Penerimaan Peserta Didik

Baru tahun ajaran 2013/2014 sejumlah sekolah mulai tingkat SMP dan SMA di Kota Bandung banyak yang menyalahi aturan dan menyimpang dari nilai luhur pendidikan. Adapun sistem yang sudah ditentukan pemerintah untuk penerimaan peserta didik baru mulai dari jalur prestasi, jalur non akademis,dan jalur akademis.

Namun masih banyak para oknum kepala sekolah yang be-rani melakukan terobosan baru yakni melalui jalur belakang, hal-hal semacam ini sudah berlang-sung dari tahun ke tahun karena lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung, atau mungkin sudah diketahui tapi menerima

CIMAHI, (WN)Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah

upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melastarikan fungsi Lingkungan Hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi Perencanaan, Pemanfaatan, Pengendalian, Pemeliharaan. Namun apa yang dilakukan oleh PT AA Jaya yang berlokasi di jalan Cibaligo, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, ini jelas telah mengabaikan Undang-Undang RI No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 1 Tahun 2012 Tentang Lingkungan Hidup dan Penataan Hukum Lingkungan yang telah ditetapkan Pemerintah.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kota Cimahi pun tidak bisa berbuat dan memilih tutup mata, para Pengusaha yang jelas-jelas telah mencemari lingkungan dan merusak lingkungan hidup, terbukti hingga saat ini masih banyak perusahaan yang membuang limbah sembarangan tanpa ijin dibiarkan saja. Sama halnya seperti PT AA Jaya hingga saat ini masih membuang limbah cairnya ke kali cibaligo atau saluran umum di lingkungan pemukiman warga Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi yang diduga kuat mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).

Sementara UU RI No 32 Tahun 2009 pada padal 3 mengatakan, Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bertujuan huruf (b), Menjamin keselamatan, Kesehatan dan Kehidupan manusia, huruf (c) Menjamin kelangsungan kehidupan makluk hidup dan kelestarian ekosistem,dan huruf (d), Menjaga kelestarian fungsi Lingkungan Hidup dan Perda Provinsi Jawabarat No 1 Tahun 2012 pada pasal 87 mengatakan Setiap orang dan/atau pelaku usaha dilarang;huruf (a),Membuang Limbah B3 kemedia lingkungan hidup tanpa melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan,huruf (c), dilarang membuang limbah kemedia lingkungan hidup tanpa memenuhi baku mutu lingkungan hidup, huruf (d),dilarang keras membuang limbah kemedia lingkungan hidup tanpa ijin.

Dalam hal peran serta masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang telah di atur didalam UU RI No 32 Tahun 2009 Tentang PPLH pada pasal 70 ayat 2 dikatakan peran masyarakat dapat pengawasan social, pemberian saran, pendapat, usul, keberatan, pengaduan,dan penyampaian informasi atau laporan dan pemerintah juga diminta berperan aktif untuk mengawasi, jangan sampai ada pembiaran bagi para perusahaan yang membuang limbahnya secara sembarangan tanpa ijin, karena di dalam UU ini pada pasal 74 ayat 1 dikatakan Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup berhak melakukan pemantauan, meminta keterangan, mengambil sempel, pada ayat 3 dikatakan Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dilarang menghalangi pelaksanaan tugas pejabat pengawas lingkungan hidup.

Maka setiap orang dan/atau pelaku usaha yang membuang limbahnya dengan sembarangan tanpa ijin,yang mencemarkan lingkungan dan perusak lingkungan hidup dapat dipidanakan sesuai dengan yang tertuang di dalam UU RI No 32 tahun 2009 pada pasal 98 ayat 1 mengatakan setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara ambient,baku mutu air,baku mutu air laut,atau criteria baku kerusakan lingkungan hidup,dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp,3.000.000.000 dan paling banyak Rp.10.000.000.000.

(Martua)

Rapat yang terbuka untuk umum tersebut, juga mengundang Gubernur jawa barat, Bupati dan Walikota sewilayah IV Purwakarta, Muspida, Danrem 051, Tokoh masyarakat, LSM, Ormas serta para Pengusaha. Di kesempatan tersebut, Sejarawan Bekasi, Ali Anwar, di awal acara, sempat membacakan sejarah singkat Kabupaten Bekasi.

Di penghujung acara, Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Mustakim, juga membacakan beberapa Produk Hukum yang telah di tetapkan oleh DPRD, Diantaranya, Perda tentang APBD tahun anggaran 2013, Perda Retribusi perpanjangan ijin tenaga kerja asing, Perda pengelolaan pertambangan, Perda pelestarian Cagar Budaya, Perda Irigasi, Perda

penyertaan Modal kepada PDAM Tirta Bagasasi, Perda pertanggunganjawaban APBD Tahun 2012, Dan Perda Pengendalian Menara telekomunikasi. Sayangnya, Banyak anggota DPRD yang tidak hadir dalam rapat paripurna tersebut, terlihathanya 34 anggota dewan yang hadir, bahkan ketika acara sudah berjalan 30 menit, terlihat 3 anggota

DPRD datang terlambat. Ketua DPRD, Mustakim sangat menyayangkan sikap kurang terpuji kepada para anggota Dewan yang tidak hadir, “ Soal sangsi, kita kan ada Badan kehormatan, lagi pula, kenapa harus di tegur, seharusnya mereka sadardirilah, inikan momentum sejarahnyaka bupaten Bekasi “ Ujar Mustakim setelah selesairapat.

(Rademan/ML)

Penuntasan Dugaan Korupsi Alkes Rp 9 Miliar Mandek BEKASI, (WN)Kejaksaan Negeri Bekasi berjanji akan men-dalami keterlibatan Direktur Utama RSUD Kota Bekasi Titi Masrifahati dalam dugaan penyimpangan anggaran pembelian Alat Kesehatan (Alkes) dan pembangunan ru-ang intermediate senilai Rp 9 miliar pada tahun 2012. Pasalnya, Dirut Titi adalah orang yang paling bertanggungjawab se-laku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

korupsi, itu sama saja den-gan menghambur-hamburkan anggaran, tegas Ian.

Sebelumnya, Kepala Ke-jaksaan Negeri Kota Bekasi, Irnensif mengakui pihaknya telah melakukan pengemban-gan. “Kita masih kembangkan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini,” kata, Irnensif. Menurut Irnensif, pihaknya sudah memeriksa Direktur RSUD Kota Bekasi Titi Mas-rifahati sebagai saksi, terkait posisi Titi yang merupakan kuasa pengguna anggaran.

“Kita sedang dalami, apak-ah Direktur RSUD dan Kon-traktor terlibat dalam kasus ini atau tidak. Kita tidak bisa sembarangan menetapkan orang sebagai tersangka jika tidak cukup bukti,” tukas Irn-ensif.

Kepala Seksi Pidana Khu-sus Kejaksaan Negeri Bekasi, Semeru mengatakan, dugaan penyimpangan anggaran dalam kasus pengadaaan alat kesehatan RSUD tahun ang-garan 2012 terungkap setelah penyelidikan dan kajian dari tim gabungan di internal Ke-jaksaan sejak awal November 2012 lalu.

Menurut dia, dugaan pe-nyimpangan anggaran itu ti-dak hanya terjadi pada proyek pengadaan alat kesehatan, tapi juga pembangunan ru-ang intermediate RSUD Kota Bekasi senilai Rp9 miliar.

“Anggaran ruang intermedied senilai Rp7 miliar, sedangkan untuk alat kesehatan ang-garannya senilai Rp2 miliar. Secara sekilas ada nilai yang janggal,” ujarnya.

Menurut dia, pihaknya telah menetapkan satu ter-sangka terkait kasus itu, yakni pegawai negeri sipil (PNS) se-tempat berinisial TR. “Diduga ada penyimpangan, kami su-dah menetapkan satu tersang-ka, inisialnya TR. Dia adalah pejabat pembuat komitmen (PPK),” katanya.

Menurut dia, dalam pe-nyelidikan tim Kejaksaan, TR

diduga telah melakukan peny-impangan dalam penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS). Dalam HPS itu, kata dia, tidak sesuai dengan prosedur, se-hingga diduga TR telah meng-gelembungkan anggaran. “TR sudah diperiksa dua kali. Se-mentara saksi yang sudah di-periksa di antaranya panitia, pengguna anggaran, penyedia barang, dan pendukung dari rekanan atau pihak ke tiga,” katanya. Sementara Dirut Ti-tin saat dihubungi melalui se-lulernya tidak mau mengang-kat dan tidak mau membalas.

(Wilson)

Proyek di RSUD Kota Bekasi Belum Diusut

Kepala SMAN 22 Menerima Siswa Dibawah Passing Grade, Imbalan Fantastis

lah Rp 17 miliar merupakan uang proyek, yang berasal dari PT Pembangunan Perumahan (Persero) selaku perusahaan pemenang pelelangan proyek kegiatan pembangunan RSUD Kota Bekasi, yang seharusnya disetorkan ke kas negara, tapi justru masuk ke kantong ok-num pejabat Pemprov Jawa Barat dan oknum pejabat Pem-kot Bekasi .

“Dari Rp17 miliar itu, Pani-tia menyetor ke oknum peja-bat Pemprov Jawa Barat sebe-sar Rp5 miliar, sedangkan Rp3 miliar disetor ke oknum peja-bat Pemkot Bekasi. Sementara sisanya sebesar Rp 9 miliar tidak jelas kemana larinya,” kata sumber Jayapos News di Jakarta.

Selain itu, sebelumnya proyek pembebasan dan pen-gadaan tanah untuk proyek bangunan di RSUD harganya juga terindikasi digelembung-kan atau dimark-up. Untuk pengadaan tanah RSUD mu-lai tahun 2009-2011 diper-kirakan menghabiskan dana sekitar Rp12 milyar.

Dana tersebut dialokasi-kan dalam tiga tahun angga-ran, tahun 2009 sekitar Rp 5,7 miliar dan tahun 2010 terdiri dari dua kegiatan masing-mas-ing nilainya Rp 4,25 miliar dan Rp1,20 miliar. Sedangkan ta-hun 2011 dianggarkan sekitar Rp1 miliar.

Belum diperoleh keteran-gan berapa luas tanah yang dibebaskan dengan dana seki-tar Rp12 miliar tersebut. Ada sumber mengatakan bahwa sebagian tanah yang dibebas-kan adalah tanah milik negara, berupa daerah aliran sungai kali Bekasi di wilayah Keca-matan Bekasi Timur.

Direktur RSUD Kota Beka-si dr.Titi Masrifahati saat dite-mui diruang keranya memban-tah telah terjadi korupsi, itu hanya salah perhitungan saja, ujar Titi. Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Hedi Mohammad Hadiat yang juga Wakil Direktur RSUD Kota Bekasi mengatakan, kami siap dipanggil Komisi Pember-antasan Korupsi, ujar Hadi.

Sedangkan, Panitia Pele-

langan Pengadaan Barang/Jasa Proyek Kegiatan Pemban-gunan RSUD Kota Bekasi Ta-hun Anggaran 2012, Shinta Si-lawati, SKp, MSc, yang dalam pers releasenya menyatakan, proses pelelangan penawaran sebanyak 6 (enam) perusa-haan yaitu PT Guna Karya Nusantara, PT Penata Karya Keluarga Utama, PT Suburo Jayana Indah Corp, PT Ta-mako raya Perdana dan PT Pe-nata Karya Utama (KSO), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (persero) Tbk dan PT Pram-banan Dwipaka.

Dari hasil koreksi admin-istrasi dan koreksi aritmatiak didapatkan 3 (tiga) penawar terendah dilanjutkan dengan evaluasi teknis dan biaya ter-hadap penawar terendah, yai-tu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dengan harga penawaran Rp121.839.000.000, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, dengan harga penawaran 138.904.572.000, dan PT Guna Karya Nusan-tara, dengan harga penawaran

Rp142.581.720.000. Ber-dasarkan hasil evaluasi seperti yang tercantum diatas, maka didapatkan nama perusahaan calon pemenang pelelangan, kata Shinta.

Didasarkan atas hasil evaluasi dokumen penawaran, Panitia mengajukan usulan penetapan pemenang pele-langan proyek kegiatan pem-bangunan RSUD Kota Bekasi Tahun Anggaran 2012 yaitu PT Pembangunan Perumah-an (Persero) Tbk Cabang IV Wilayah Bandung dengan nilai 138.904.572.000 (seratus tiga puluh delapan miliar Sembilan ratus empat juta lima ratus tu-juh puluh dua ribu rupiah).

“Kepada pengguna angga-ran untuk ditetapkan sebagai pemenang yang selanjutnya dikeluarkan Surat Keputusan Direktur RSUD Kota Bekasi, selaku Pengguna Anggaran Nomor:188. 4/3182.RSUD/VIII/2012 tentang penetapan pemenang pelelangan umum kegiatan pembangunan RSUD Kota Bekasi,” ujarnya.

(Edward)

Safari Ramadhan Bupati di Pebayuran

KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP CIMAHI TUTUP MATAPT AA Jaya Abaikan UU dan Perda

upeti dari setiap kepala sekolah yang menerima siswa lewat jalur belakang,dan titipan dari oknum oknum tertentu.

Salah satunya adalah SMA N 22 Bandung menurut infor-masi yang diterima Harian Warta Nasional bahwa Kepala Sekolah SMA N 22 telah menerima siswa baru yang memiliki NEM 17 den-gan imbalan Rp 25 juta, diduga kuat banyak siswa baru yang diterima secara curang alias lewat jalur belakang tanpa memikirkan dampaknya,apakah siswa tersebut akan mampu mengikuti mata pela-jaran di SMA N 22 atau tidak.

Sementara passing grade di SMA N 22 Bandung tahun ajaran 2013/2014 adalah 31.00. Ketika hendak dikonfirmasi kepada Kepala SMA N 22 Bandung Hatta Saputra tidak berada dikantornya, “bapak

tidak ada di kantor hari ini semua Kepala Sekolah rapat di SMAN 2 Bandung, kata Hana Humas SMA N 22 kepada Harian Warta Nasional.

Hana sebagai Humas di SMA N 22 saat di Konfirmasi mengatakan saya tidak tahu kalau ada siswa yang diterima lewat jalur belakang dan membayar sejumlah uang, kalau masalah itu silahkan tanya langsung kepada penanggung jawab yaitu Kepala Sekolah, Hana menjelaskan jumlah siswa baru yang diterima dari jalur akademis sebanyak 232 siswa, non akade-mis sebanyak 35 siswa, keseluru-han menjadi 267 siswa untuk 10 ruang kelas. Jumlah siswa di SMA N 22 dari kelas X sampai XII adalah 1100 siswa.

Hana mengatakan DSP (Dana Sumbangan Pendidikan) yang di-pungut dari siswa baru sebesar

Rp.5 juta persiswa, DSP tersebut digunakan untuk membiayai ke-giatan proses belajar mengajar, membeli spidol dan biaya sarana prasarana dan iuran Rp 350.000/siswa/bulan untuk tambahan biaya-biaya tersebut. Biaya sebesar Rp.5 juta tersebut hasil kesepakatan rapat para orang tua siswa yang di-hadiri sekitar 200 orang tua siswa.

Saat WN menanyakan apakah ke 200 orangtua siswa perekono-miannya merata sehingga bisa dis-epakati dengan besaran Rp.5 juta?, Dan apa yang dimaksud dengan sumbangan? Karena sumbangan adalah sukarela sementara SMA N 22 adalah mematok dengan Rp.5 juta, Hana mengatakan itu yang bisa saya sampaikan lebih lengkap-nya langsung aja nanti sama Kepala Sekolah karena yang mengelola DSP adalah Kepala Sekolah.

Yayat seorang tokoh ma-syarakat dan pemerhati pendi-dikan saat dimintai komentarnya mengatakan kalau DSP terse-but dikelola oleh Kepala Seko-lah ini jelas sudah menyalahi aturan,seharusnya Komite Seko-lah yang mengelolanya,namun komite sekolah justru sering-kali dibajak para oknum Kepala Sekolah untuk kepentingannya.hal ini karena mekanisme pem-bentukan Komite belum jelas,dan tidak ada aturan yang menegas-kan mengenai pihak yang dapat menjadi anggota komite,cara memilihnya,dan bentuk per-tanggung jawabannya,akibatnya Komite di isi oleh orang-orang yang dekat dengan Kepala Seko-lah sehingga fungsinya tidak ja-lan tegas,yayat kepada WN.

(Martua)

Edisi 17/ Tahun XIII / 26 Agustus - 9 September 2013 3

Page 4: WARTA JAWA BARAT

JAWA BARAT

Anggaran KPU Membengkak Capai 4,5 persenGARUT,(WN)

Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Garut menyatakan anggaran penyelenggaraan Pemilihan Bupati (Pilbup) Garut 2013 ini mengalami pembengkakan hingga 4,5 % dari total angaran yang disediakan sebesar Rp. 47 milyar. Hal ini menyusul dengan banyaknya pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Garut yang mencapai 10 pasangan dari yang diperkirakan semula oleh KPU hanya 9 pasangn

GARUT,(WN)PT Pos tak hanya buka kantor pos namun kini dibangun post

Shop untuk pengembangan bisnisnya. Hal itu nampak didaerah telah berdiri bangunan Post Shop untuk melayani berbagai kebutuhan masyarakat, seperti di Kecamatan Malngbong Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Manager Sarana PT.Pos Kabupaten Garut, Iman Nurdin mengatakan, berdirinya Pst Shop dibeberapa daerah itu tiadalain tujuannya pengembangan bisnis PT. Pos.”Berdirinya post Shop untuk pengembangan bisnis PT.Pos,” tuturnya.

Pihaknya menjelaskan bangunan post Shop tersebut bukan hanya di Kecamatan Malangbong saja, namun di daerah Kecamatan Cikajang dan lainnya akan segera dibangun. Dia sampikan berdirinya post shop tersebut, untuk memenuhi tuntunan masyarakat dalam pelayanan. Karena dengan berdirinya post Shop itu, masyarakat dapat terlayani seperti pengambilan wesel, mengirim surat, pembelian materai, ketika kantor pos telah tutup.

“Adanya post Shop untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti pengambilan wesel, pembelian materai dan mengirim surat, ketika kantor pos telah tutup,” tutur Iman. Kini masyarakat dapat terpenuhi kebutuhannya disamping pelayanan biasa dan kini untuk kebutuhan rumah tanggapun telah tersedia di post shop. Seraya menambahkan saat ini post shop yang ada di Kabupaten Garut, ditutup hingga pukul 22.00 wib, namun di kota – kota besar telah dibuka pelayanannya hingga 24 jam, tegasnya.

Kini masyarakat untuk kerbutuhan pengiriman surat dan lainnya dapat dilayani di tempat post Shop, ketika kantor pos telah tutup, pungakas Iman. Dengan berdirinya post shop tersebut disambut baik masyarat, karena kebutuhan dapat terpenuhi, jika ada keperluan mendadak ketika kantor pos telah tutup hingga dapat diambil di tempat itu. (Agus Lukman)

GARUT, (WN)Puluhan ribu warga kecamatan Cibatu padati lapangan alun-

alaun dan jalan di depan Kantor Cibatu. Hal itu tiada lain untuk menyaksikan beberapa seni budaya sunda untuk memeriahkan HUT RI ke-68. Acara karnaval di ikuti seluruh desa yang ada di Kecamatan Cibatu diantaranya desa Keresek, Cibatu, Cibunar, Padasuka, Wanakerta, Kertajaya, dan desa Karyamukti.

Namun karena ke-empat desa dirayakan di desa-masing-masing karena lokasinya jauh dari kantor Kecamatan Cibatu, diantaranya desa Sikalilah, Sindangsuka, Mekarsari dan Desa Girimukti, demikian dikatakan Drs Teten.S.M.Si, pada Wartawan.

Menurutnya partisipasi warga dalam menyambut dan merayakan HUT RI ke-68 sangat tinggi. Terbukti dengan meriahnya dalam kegiatan karnaval berbagai kreasi ditampilkan seperti seni Dogar, Seni Ibra, rondon, dram band dan jenis seni lainnya yang ditampilkan warga kecamatan Cibatu. Pihak menjelaskan dalam kegiatan karnaval tersebut dari tiap-tiap desa se- Kecamatan Cibatu akan dilombakan dan ditilai oleh tim penilai yang telah tunjuk oleh panitia PHBN (Panitia Hari Besar Nasional), ucap Teten. Dalam pantauan dilapangan untuk kegiatan Karnaval dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-68 di ikuti Muspika Cibatu, para kepala desa se-Kecamatan Cibatu tokoh masyarakat Ormas dan salahsatu perguruan tinggi yang sedang KKN .*** (Agus Lukman)

Panjang DI Leuwi Kuya sekitar 43.7 KM yang akan mengairi lahan pertanian sekitar 2711 ha. Menurut ket-erangan salah satu tokoh ma-syarakat dan pengurus P3A (Pengelola Petani Pemakai Air) di wilayah Kecamatan Cihampelas Kabupaten Band-ung Barat mengatakan pada Harian Warta Nasional dalam sepuluh tahun ini masyarakat kecamatan Cihampelas yang meliputi sepuluh desa tidak pernah menanam padi (berco-cok tanam) karena sawahnya kekeringan.

Sementara sumber airnya hanya dari DI Leuwi Kuya,1477 ha lahan pertanian yang ada di kecamatan Ciham-pelas Kabupaten Bandung Barat ini tidak bisa ditanami hingga puluhan tahun, di dae-rah Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung DI Leuwi Kuya panjangnya sekitar 22.2 Km pada tahun 2010, 2011 pemerintah menggelontor-kan anggaran miliaran untuk proyek, Normalisasi, pem-buatan linning,namun hingga saat ini tidak berfungsi secara optimal bahkan di musim penhujanpun air tidak men-

GARUT, (WN) Hampir tiga tahun pem-

bangunan Jalan lingkar Pasar Cibatu Kabupaten Garut pelaksanaannya tersendat dan kini jalan tersebut sedang dilaksankan pengerjaannya. Jalan yang menghubungkan jalan provinsi di desa Cibunar dengan jalan kabupaten di desa keresek yang ada dilokasi Kecamatan Cibatu tak lama akan di pergunakan warga. Pasalnya jalan tersebut meru-pakan jalan pintas untuk di-

KAB.BEKASI, (WN)Ketika bulan ramadhan tiba umat muslim saatnya untuk

melaksanakan ibadah puasa dan melakukan perbuatan yang baik sesuai dengan ajaran agama islam. Salah satu sekolah Mts negeri Setu yang dipimpin oleh kepala sekolah Drs.H.Enang Ahmad melakukan kegiatan buka bersama dengan siswa-siswinya dan melakukan pembagian makanan buka puasa kepada orang-orang yang melintas di depan sekolah Mts negeri Setu. Dengan adanya kegiatan tersebut masyarakat Setu sangat merasa tertolong dan mengucap syukur kepada kepala sekolah yang dipimpin olehDrs.H. Enang Ahmad. Ketika wartawan harian Warta Nasional mewawancarai sekelompok masyarakat yang ada di sekitar wilayah sekolah tersebut mereka sangat berterima kasih atas kegiatan yang dilakukan pihak sekolah. Sebagai sekolah yang teladan layak untuk di contoh dengan sekolah - sekolah lain terlebih dengan sekolah-sekolah Mts yang ada di kabupaten Bekasi. (Rademan/ML )

calon. Kenaikan anggaran tersebut diperkirakan akan terus bertambah menjelang pelaksanaan pemilihan Bupati 8 September 2013 nanti. “Kenaikan anggaran sampai 4,5% ini sangat dipengaruhi adanya penambahan satu pasangan calon menjadi 10 pasangan dari semula diprediksi 9 pasangan.Ya jelas dong anggaran juga dipastikan akan bertambah,” ungkap Sekretaris KPU Kabupaten Garut, Ayi Dudi, pada wartawan.

Dirinya menyebutkan, salah satu pembengkakan anggaran yang dikeluarkan KPU yakni biaya pemeriksaan kesehatan terhadap 20 bakal calon beberapa waktu yang lalu mencapai lebih dari Rp 150 juta, dimana masing masing calon dianggarkan sebesar Rp. 8 Juta/orang. Meski demikan, kata Ayi, pihak KPU setempat menyakini kenaikan anggaran tersebut tidak akan menjadi kendala dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pilbup 2013 yang tinggal kurang

dari satu bulan ini. “Semuanya sudah kita antisipasi oleh pihak pemerintah daerah dan tidak ada masalah meskipun nanti Pilbup terjadi dua putaran,”tandasnya.

Sedangkan untuk alokasi anggaran Pilbup Garut 2013 untuk KPU Kabupaten Garut sendiri mencapai sekitar Rp 47 miliar.

Berkaitan dengan format kertas suara untuk pemungutan suara pada 8 September nanti, Ayi menyebutkan, rencananya kertas suara diformasikan

memanjang ke arah samping. Ditambahkannya, menyusul penetapan paslon dan penetapan nomor urut paslon, KPU terus mengajukan permintaan kepada Kepolisian Resort Garut untuk meminta pengawalan bagi masing-masing dari 10 paslon Bupati dan Wakil Bupati Garut. “Jadi total ada 20 calon yang kita ajukan mendapatkan pengawalan khusus. Ini untuk menjaga hal-hal tak diinginkan menyangkut keamanan calon,” ucapnya.

(Gus/Adam)

Pemprov Jabar Sengsarakan MasyarakatBEKASI, (WN)Kejaksaan Negeri Bekasi berjanji akan mendalami keterlibatan Direktur Utama RSUD Kota Bekasi Titi Masrifahati dalam dugaan penyimpangan anggaran pembelian Alat Kesehatan (Alkes) dan pembangunan ruang intermediate senilai Rp 9 miliar pada tahun 2012. Pasalnya, Dirut Titi adalah orang yang paling bertanggungjawab selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

galir ke daerah kecamatan Ci-hampelas.

Sementara di daerah Keca-matan Cihampelas Kabupat-en Bandung Barat DI Leuwi Kuya panjangnya sekitar 21.5 KM,khusus daerah kecamatan Cihampelas yang meliputi sepuluh desa DI Leuwi Kuya tidak pernah ada air mengalir alias kering,bahkan irigasinya sudah tumbuh pohon.di kp ci-weneh rt 02/ rw 08 desa pata-ruman kecamatan cihampelas Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2011 ada proyek pembuatan linning sementa-ra pintu air tidak pernah ber-fungsi dan tidak pernah ada air mengalir,sehingga proyek tersebut dianggap gagal atau sia-sia.tegas pengurus P3A tersebut.

Menurut keterangan Kepala Balai PSDA Wilayah Sungai Citarum Provin-si Jawa Barat.Ir.AZHARI DWIKORA,SP.I. melalui su-rat jawaban tertulis dengan Nomor:045.11/171/BPSDA.ctr/2013.yang diterima Har-ian Warta Nasional pada tang-gal 23 Juli 2013.mengatakan menurunnya fungsi irigasi dapat diakibatkan berbagai

hal ,diantaranya keterbatasan biaya dan petugas operasi dan pemeliharaan sehingga mengakibatkan di beberapa tempat terdapat sawah irigasi yang tidak dapat diairi.menin-dak lanjuti kerusakan jaringan irigasi tersebut pada tahun 2008 Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat melalui bidang ter-kait melakukan perencanaan teknis dalam upaya untuk mengembalikan kondisi DI Leuwi Kuya. Dari hasil peren-canaan yang melibatkan kun-sultan perencana diketahui bahwa DI Leuwi Kuya harus dilakukan rehabilitasi dengan total biaya yang dibutuhkan sebesar Rp.17.122.994.000.

Tindak lanjut dari hasil perencanaan tersebut maka mulai tahun 2009 secara ber-tahap dan parsial dilakukan perbaikan DI Leuwi Kuya ide-alnya perbaikan dilakukan se-cara sekaligus untuk seluruh kerusakan yang terjadi namun

tidak dapat dilakukan karena alokasi anggaran yang diberi-kan terbatas,sehingga perbai-kan hanya dilakukan sesuai kebutuhan penanganan yang sifatnya segera dan sesuai pri-oritas.SS Leuwi Kuya yang ter-letak di kecamatan Cihampe-las Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2013 tidak masuk kedalam perbaikan karena alokasi anggaran yang terba-tas.terkait linning yang roboh pada tahun 2012 Kepala Balai PSDA WS Citarum Provinsi Jawa Barat mengatakan kare-na amblasnya tanah di bawah saluran (factor alam).

Pada tahun yang sama di-lakukan perbaikan dari swa-daya masyarakat dan dari Balai PSDA WS Citarum sebe-sar Rp.94.660.000,perbaikan yang dilakukan sifatnya se-mentara untuk penanganan darurat dan guna memperkuat kondisi tanah.disurat kon-firmasi dipertanyakan siapa

yang bertanggung jawab atas ambruknya lining tersebut kepala balai tidak menjawab dan Pembangunan rumah jaga di ujung saluran induk un-tuk memantau,menjaga dan mengoperasikan pembagian air dari SI Leuwi Kuya Ke SS Leuwi Kuya dan SS Gunung Dukuh 9BGD.O) dengan nilai Rp.135.478.778.

Menurut Jajang war-ga setempat yang tinggal di kp ciweneh menutur-kan apa yang akan dijaga disini,airnya juga tidak per-nah mengalir,pintu air juga tidak ada,percuma di bangun disini rumah jaga.di depankan sudah ada,seharusnya irigas-inya dulu diperbaiki dan pintu air,agar masyarakat yang ada di kecamatan Cihampelas bisa mengairi sawahnya dan jan-gan sampai mati kelaparan karena tidak bisa menanam padi disawah mereka,ujar ja-jang. (T.Lbn R/Martua)

Pelaksanaan Jalan Lingkar Pasar Cibatu Sedang Dikerjakanpergunakan alat tranfortasi warga hingga tak perlu me-mutar yang jaraknya cukup jauh.

Jajat dari CV.Ginasari se-laku pelaksana lapangan yang mengerjakan pengerjaan ja-lan, mengatakan pihaknya melaksanakan jalan lingkar pasar Cibatu kini dalam tahap pengaspalan.” Kami menger-jakan pengerjaan jalan sampai saat ini hingga delapan puluh persen,” tuturnya.

Pihaknya menjelaskan

pengerjaan jalan awalnya den-gan pengurugan dan pengas-palan hingga pembangunan saluran air (drainase) dan pemasangan gorong-gorong yang melintasi jalan desa.” Saya mengerjakan pengerjaan jalan diawali dengan penguru-gan, pembangunan drainase dan sampai pengaspalan, ucap Jajat.

Menurutnya pelaksanaan pengurugan dengan lebar lima meter dan panjang 986 meter, dan pegerjaan pen-

gaspalan dengan lebar empat meter dan panjang 986 meter tegasnya. Untuk pelaksanaan pengerjaan jalan lingkar pasar Cibatu dilaksanakan 120 hari kalender dan kini akan selesai hingga sampai pelaksanaan pengaspalan mencapai 80 persen dan tak lama lagi pem-abangunan jalan lingkar pasar Cibatu akan selesai, papar Jajat. “ Tak lama lagi penger-jaan jalan lingkar pasar Cibatu akan selesai dan kini sedang tahap penyelesaian dengan

mengerjakan pengaspalan hingga mencapai 80 persen, “ tandasnya.

Dengan akan selesainya pembangunan jalan lingkar pasar Cibatu, kini disambut warga Cibatu karena jalan tersebut tak lama lagi dapat dilalui untuk dipergunakan menuju kedua arah daerah tersebut.Dan warga tak perlu memutar jauh karena jalan itu tak lama akan selesai****

(Agus)

Post Shop Layani Masyarakat

Warga Meriahkan HUT RI ke-68 Melalui Karnaval

Siswa – Siswi MtsN Setu Bagi-bagi Berkah

SUBANG, (WN)Dana Bantuan Langsung

Masyarakat (BLM) Program Pengembangan Usaha Agribis-nis Perdesaan (PUAP) tahun 2011 yang dikucurkan kepada 73 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) masing-masing Rp.100 Juta , di Kabupaten Subang, Jabar, merupakan dana stimulan penguatan modal bagi anggota Gapoktan yang ingin mengembangkan usahanya di bidang agribisnis pertanian. Namun celakanya oleh oknum pengurus Gapok-tan malah digunakan yang bukan-bukan yaitu untuk membangun Majlis Ta’lim. Kasus itu seperti yang dilaku-kan Gapoktan Tangginas.

Menurut salah seorang pengurusnya yang tidak mau dikorankan namanya kepada Warta Nasional membeber-kan, dari seluruh bantuan Rp.100,-juta dijaprem oknum pelaku program tingkat ka-bupaten sebesar Rp.55 Juta,-

Usut Dana PUAP Untuk Membangun Majlis Ta’lim ?selebihnya Rp.45 jutaan ludes untuk operasional pengurus Gapoktan dan membangun Majlis Ta’lim.

Sejumlah kalangan me-minta agar Kejari segera mencokok sejumlah pen-gurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang disiny-alir menyalah gunakan dana PUAP. Salah satunya Gapok-tan ‘Tangginas’ dimana dana program senilai Rp.45 jutaan digunakan untuk membangun Majlis Ta’lim

Sementara Gapoktan lain-nya yang diduga bermasalah adalah Gapoktan Saluyu, Raharja,Tanjung Jaya, Mak-mur Abadi, Sari Mukti, Subur Sejahtera, Kencana, Tani Makmur, Sari Mandiri, Cipta petani. Seperti diketahui hasil penyelidikan Kejari Subang, kasus korupsi tersebut dilaku-kan terhadap 43 Gapoktan yang tidak terdaftar secara normative dari 73 Gapok-tan penerima bantuan PUAP.

Maka bila masing-masing Gapoktan mendapat Rp.100 juta, seleuruhnya menca-pai Rp.73 Milyar. “ Karena dugaan korupsi terdapat pada 43 Gapoktan yang tidak jelas perijinannya, maka dugaan korupsi bila dikalkulasi men-capai Rp.4,3 milyar,” ujarnya.

Hasil penelusuran dan keterangan berbagai sumber dihimpun Sinar Pagi menye-butkan, sejumlah oknum Tim Teknis program PUAP tingkat

Kabupaten (Dinas Pertanian dan BP4KP) disebut-sebut tu-rut kecipratan menikmati ha-sil jarahan dana program itu. Apalagi Penyelia Mitra Tani (PMT) bernama Noris, dia di-tuding sebagai actor intlektual pelaku penjarahan. Tapi ane-hnya kelompok ini sepertinya sudah tidak lagi menjadi bi-dikan aparat penegak hukum, apalagi untuk ditetapkan sebagai tersangka , padahal sebelumnya gencar dilakukan

pemeriksaan. Ada apa dibalik itu? Tanya sumber.

Sementara itu salah seorang pengurus Gapoktan “Tani Makmur” ketika dite-mui Sinar Pagi mengaku pi-haknya dipalak Rp.30 jutaan oleh oknum yang mengaku orang suruhannya Usep Ukaryana berinisial Wah. Dirinya juga mengaku nyawer pejabat UPTD Pertanian, UPT BP3K (dulu BPP), PHP, Camat dan Kades setempat. “ Pokoknya ratalah pada keba-gian” tandasnya. Sementara Gapoktan “Raharja” dipalak Rp.40 juta, Gapoktan “Tajung Jaya” dipalak Rp.21,5 Juta, dan Gapoktan “Tangginas” mengaku dipalak Rp.55 Juta.

Berbagai kalangan memin-ta, agar oknum yang terlibat segera diseret ke meja hijau untuk dimintai pertanggung jawabannya. Bila terbukti ber-salah beri hukuman seberat-beratnya agar ada efek jera.

(abh/esuh)

Edisi 17/ Tahun XIII / 26 Agustus - 9 September 20134

Page 5: WARTA JAWA BARAT

JAWA BARAT5

Namun begitu, parade egrang kali ini tidak untuk mengejar dan mencatatkan pada rekor Muri. Lebih dari 15 ribu peserta egrang memenuhi jalan jendral sudirman pasar jumaah Purwakarta, dalam rangkaian acara Hari Jadi Kabu-paten ke 45 dan Purwakarta ke 182 pada tahun ini. Selain disesaki peserta egrang, ratusan ribu pen-gunjung yang ingin menyaksikan parade ini menambah sempurnanya lautan manusia di jalan protokol purwakarta sepanjang 2 KM itu.

Mereka (peserta-red) terdiri dari partisipasi pelajar semua tingkatan dari SD hingga SMA yang ada di pur-wakarta, pegawai Instansi pemerin-tah daerah dan swasta, hingga per-wakilan masing-masing kabupaten kota se jawa barat. Sekira pukul 20.00 wib, mereka diberangkatkan kepala dinas pendidikan pemuda dan olah raga (Disdikpora) Purwa-karta, Andrie Chaerul, dari tempat start di depan pertokoan BIG pasar juma’ah menuju garis finis di lapang sahate pertigaan patung arjuna pas-ar jumaah.

Saat dimulainya acara di sepan-jang jalan sudirman, mereka berger-ak dan berjalan beriringan meng-gunakan permainan tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu ini menuju garis finish. Bagai seekor ular putih besar bergerak menyu-suri jalanan, karena rata-rata egrang yang digunakan diwarnai cat putih, mereka tampak antusias dan berse-mangat bersama-sama menggunak-an egrang ini.

Beberapa diantara peserta tam-pak menggunakan egrang dengan ukuran lebih panjang dari keban-yakan peserta lain, hingga ada yang mencapai 6 meter tingginya. 2 buah panggung di garis finish dan pang-gung kehormatan untuk bupati me-nambah semaraknya parade egrang kali ini, karena menampilkan musik tradisional sunda dan menghadir-

PURWAKARTA, (WN)Menghadapi Bulan serta

bagian dari rangkaian hari jadi Purwakarta ke 182 dan Kabu-paten Purwakarta ke 45, Pemkab Purwakarta menyelenggarakan secara serentak kegiatan Mung-gah 7 Situ di tujuh situ berbeda di Purwakarta.Senin (8/7) Pur-wakarta. Munggah 7 situ sendiri diselenggarakan ditempat tujuh situ berbeda diantaranya, Situ Cigangsa, Situ Cikumpay, Situ Cisaat, Situ Cibeber, Situ Ka-rangmukti, Irigasi Cisomang, Sungai Ciherang. Acara sendiri dalam bentuk Ngagubyag, yaitu sebuah tradisi dari masyarakat sunda untuk mengambil ikan se-cara bersama – sama, acara send-iri diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat disekitar acara.

Dalam wawancara singkat-nya Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH., yang berkesempa-tan hadir dan meninjau kegiatan tersebut menuturkan bahwa kegiatan ngagubyag adalah ke-giatan rutin yang akan terus dilaksanakan dan menurutnya bagian dalam membahagiakan masyarakat. “ biasanya hanya acara biasa dan sekarang mulai

PURWAKARTA, (WN)Setelah beberapa seremonial acara

rangkaian hari jadi kabupaten ke 45 dan Purwakarta ke 182 digelar beber-apa waktu lalu oleh pemkab, kini gili-ran DPRD Purwakarta secara formal menggelar sidang paripurna istimewa tepat di Hari Jadi Kabupaten ini. Bu-kan di gedung putih tempat wakil rakyat yang biasa menggelar rapat dan sidang, melainkan sidang pari-purna istimewa ini digelar di pendopo pemkab purwakarta, dan yang men-arik digelar dengan duduk lesehan.

Pemandangan ini cukup unik, sebab baru kali ini sidang anggota DPRD digelar ditempat terbukadan duduk lesehan. Sementara para wakil rakyat ini dilengkapi busana khas ta-nah sunda dengan pangsi plus ikat kepala untuk pria dan kebaya untuk wanita. Sidang paripurna ini meng-ingatkan kita pada masa lalu dimana pertemuan sesepuh adat dilakukan sama persis seperti ini. yang menam-bah sempurna adalah bahasa yang digunakan pada sidang paripurna is-timewa ini seluruhnya menggunakan bahasa daerah jawa barat yakni ba-hasa sunda.

Sidang ini mengambil tajuk dalam bahasa sunda Sawala Kawaluyaan Purwakarta Istimewa dina raraga Mi-langkala kabupaten ka 45 & Purwa-karta ka 182. Selain Bupati dan Wakil Bupati serta pimpinan dan Anggota DPRD, acara juga dihadiri Gubernur Jawa Barat, Danrem Sunan Gunung Jati Cirebon, Danlanud Surya Darma Ali subang, Ketua DPRD Subang, Ketua DPRD Karawang, Ketua DPRD Kota Bekasi, Muspida Plus Purwakar-ta, Mantan Bupati Purwakarta Bunya-min Dudih, serta pejabat pemkab, ca-mat dan kades se purwakarta. Setelah sidang dibuka oleh Ketua DPRD, acara dilanjutkan dengan penampilan seni-man opening art Tarian, Puitisasi doa untuk bangsa dan musikalisasi puisi. Dua pelajar purwakarta selanjutnya berkesempatan membacakan riwayat purwakarta. Dilanjutkan pidato Bu-pati purwakarta dan Pidato Gubernur Jawa Barat. Milangkala, Perhitungan Waktu Untuk Amal Shaleh.

Dalam pidatonya, Bupati Purwa-karta, H. Dedi Mulyadi, SH menegas-kan secara filosofis bahwa hari jadi atau dalam sunda dikatakan Milang-kala, secara harfiah Milang artinya Menghitung dan Kala adalah waktu. Milangkala menurutnya, perhitun-gan waktu kehidupan yang mengikat manusia. Hirup katungkul ku waktu, aya mangsana datang aya mangsana mulang. “Manusia diikat oleh waktu, waktu ketika dia hidup dan waktu saatnya dia mati. Semua pasti ad-anya, namun yang terpenting bagi kita sebagai khalifah, seberapa besar kita menggunakan waktu dan kesem-patan untuk kebaikan di negeri ini. Amparkeun sagala kasomeah diri ka papada hirup, nu paling utama amal kasholehan”, tegas Dedi.

Untuk itu menurut Dedi, Amal Sholeh yang perlu dilakukan oleh bi-rokrat, pemimpin negeri termasuk juga DPRD adalah seberapa besar kepedulian mereka pada apa yang menjadi problem yang dirasakan ma-syarakat, baik problem lahiriyah mau-pun bathiniyahnya. Sehingga hasil yang diinginkan merupakan cita-cita luhur bersama atau dalam sunda, ra-

PURWAKARTA, (WN)Bupati Purwakarta, H. Dedi

Mulyadi,SH., menghadiri buka bersama di lapangan Hitam Mar-kas Divisi Infanteri 1 Kostrad, Rabu (31/7/2013), Depok, Jawa Barat, Bupati sendiri hadir un-tuk memenuhi undangan dari Pangkostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo, yang juga turut di-hadiri oleh jajaran Divisi Infan-teri 1 Kostrad, warga Kostrad serta 1000 anak yatim piatu. Pangkostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo menuturkan bahwa puasa harus dijadikan pendidi-kan untuk mensucikan diri, teru-tama prajurit TNI. “Dalam berib-adah puasa, ada pendidikan, ada latihan, dan ada pembelajaran, baik rohaniah maupun jasmani-ah, juga pendidikan, latihan dan pembelajaran moral, sehingga yang menjalankannya akan me-miliki ketahanan jasmani, rohani dan memiliki moralitas yang tinggi”.tuturnya.

Selain itu Pangkostrad Letjen

Purwakarta Sukses Gelar Kembali Parade Egrang

HANYA DI PURWAKARTA

Paripurna Istimewa Hari Jadi digelar LesehanPURWAKARTA, (WN)

Setelah tahun lalu suk-ses menggelar parade Egrang dengan jumlah peserta 14.570 dan tercatat di rekor MURI sebagai peserta Egrang terbanyak, kembali pur-wakarta menorehkan dan memecahkan rekor tahun lalu itu dengan menggelar acara serupa sabtu malam lalu.

kan pelawak Ohang cs.Agis Wahyudin (11) salah

seorang peserta siswa kelas 5 SD Negeri 1 Pamoyanan Kecamatan Plered mengaku bergembira bisa ikut memeriahkan parade egrang di hari jadi kabupatennya. Agis nampak bersemangat meng-gunakan egrang bersama rekan sekolahnya yang mengirimkan 15 siswa dan 10 guru sebagai peserta, “reuwas pa, manawi teh teu seueur kieu peserta na. Tapi seneng bisa ngiringan” tutur Agis.

Sementara itu, Paul Vega (26) seorang Guru Relawan berkebang-saan Amerika yang ditugaskan mengajar bahasa inggris di SMPN cibatu, mengaku terkesan meli-hat antusiasme dan kekompakan warga dalam mengikuti event ini, “saya baru 3 bulan di indonesia, melihat ini sangat sempurna, ex-cellent, very very excellent. Di negeri saya tidak ada ini” singkat-nya.

Ditemui seusai acara, Bu-pati purwakarta menegaskan jika sampai saat ini dan sampai kapanpun Pihaknya tetap kon-sisten untuk mengangkat budaya dan seni tradisi menjadi bagian utama dalam pembangunan. Karena menurutnya dari budaya

melahirkan berbagai kreatifitas yang itu syarat makna filosofisnya untuk bekal membangun dan memimpin.

Egrang salah satunya, memiliki fi-losofi sebagai permainan tradisi yang bertujuan melatih kekuatan, teruta-ma kekuatan kaki sebagai dasar tum-puan dan harus seirama dengan tan-gan saat mengangkatkan egrang ini ketika melangkah dan berjalan, “ini mengandung maksud bahwa kaki itu diibaratkan sebagai daerah-daerah dan suku tradisi di Indonesia yang harus memiliki kekuatan akan adat istiadat yang dimilikinya. Sunda ha-rus kuat, Jawa juga, Asmat dan Suku lainnya, agar Indonesia saat melang-kah menjadi berirama dan memiliki kebanggaan”, tegas Dedi.

Lebih jauh, dari kegiatan parade egrang ini, Dedi ingin membangun tradisi. Egrang menjadi bagian tradisi permainan anak2 sekarang. Bukan game online, bukan Play Station (PS) yang sekarang mengancam anak-anak dewasa ini, “bukan hanya seba-tas fesival semacam ini, tetapi egrang harus menjadi tradisi. Tunggu saja nanti, banyak kreasi-kreasi yang akan ditampilkan di purwakarta terkait membangun tradisi ini” pungkasnya.

Rangkaian Hari Jadi Purwakarta tahun ini dan termasuk 2 tahun ke-belakang, memang lebih mengede-pankan event yang bertajuk seni budaya tradisi. Jika sekarang Parade Egrang, dan sebelumnya berturut-turut Panggung Seni Budaya Tatar Sunda dan Cirebonan serta Pang-gung Seni Budaya Nusantara. Maka Sabtu depan (29/06) sebagai puncak acaranya, Purwakarta akan meng-gelar Seni Tradisi Negara Asean dan Kemilau Cahaya hampir 60 ribu Lam-pion menerangi langit Purwakarta.

(Humas).

Bupati Hadiri Buka Bersama di Divisi Infanteri I Kostrad Cilodong

Bupati Tinjau Kegiatan Munggah 7 Situ

TNI Gatot Nurmantyo , me-nambahkan bahwa bulan suci ramdhan ini juga, bisa dimak-nai secara baik terutama dalam bersosialisasi.”Ditegaskan bahwa ibadah puasa pada bulan suci ra-madhan, sesungguhnya mengan-dung beribu makna bagi setiap individu dan masyarakat. Ibadah puasa dengan segala ketentuan yang telah ditetapkan, melatih diri untuk meningkatkan sikap dan perilaku patuh, taat dan dis-iplin dalam setiap aspek kehidu-pan. Sedangkan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, ibadah puasa dapat meningkatkan kepe-kaan dan kepedulian sesama ma-nusia, terutama kepada saudara-saudara yang nasibnya kurang beruntung”. Ujarnya.

Makna yang tersirat dalam ibadah puasa, sangat mendukung dalam pelaksanaan tugas dan sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam 8 wajib TNI. Pangkostrad juga menyampai-kan bahwa Menjadi insan yang

beriman dan bertaqwa adalah tu-juan akhir yang ingin dicapai dari pelaksanaan ibadah puasa dan ketaqwaan seseorang merupakan salah satu dasar dan syarat utama bagi terbentuknya sumber daya ma-nusia yang berkualitas.

Harapkan Pangkostrad kepada warga Kostrad dengan momentum ibadah puasa menjadikan pendo-rong bagi segenap warga Kostrad untuk mewujudkan prajurit yang tangguh, panutan bagi warga ma-syarakat di sekitarnya dalam upaya menegakkan disiplin di semua aspek kehidupan. Di akhir sambutannya Pangkostrad menekankan kepada prajurit dan PNS Kostrad henda-knya Selalu menekankan prinsip “Berbuat yang Terbaik, Berani, Tulus dan Ikhlas”. Sehingga apa yang kita lakukan adalah semata-mata karena Allah SWT, selain diisi dengan ce-ramah siraman rohani, kegiatan sendiri diisi oleh pagelaran marawis dari anggota TNI serta dari Grup Musik Emka9. (Gilang Teruna Purwadestian/Humas)

hayat anu apal kana Purwadaksinana, “Purwa teh wiwitan (permulaan-red), Daksina teh Lekasan. Dimana urang asal, keur dimana, rek kamana. Lem-bur matuh dayeuh maneuh banjar ka-rang pamidangan. Adalahgambaran kehidupan yang dicita-citakan ber-sama” terangnya.

Masih menurutnya, visi pemban-gunan purwakarta berkarakter adalah model pendekatan pembangunan yang menterjemahkan maksud Pur-wadaksina tadi dengan mempertim-bangkan unsur-unsur persenyawaan hidup manusia. Yakni persenyawaan manusia dengan air, manusia dengan tanah, manusia dengan udara dan manusia dengan mataharinya. Dalam kata lain adalah pembangunan ses-uai kultur dan kearifan lokal wilayah purwakarta. “Ini akan menjadi watak ideologi yang mendarahdaging pada manusia dan alamnya, sehingga munculah kekuatan pada daerah dan kulturnya. Kekuatan yang akan mem-berikan keyakinan bahwa purwakarta akan tumbuh menjadi daaerah yang memiliki peradaban yang unggul” tambah Dedi.

Pada bagian lain, Dedi menjelas-kan jika berbagai pembangunan yang telah dilakukan pemkab selama ini. ja-lan hotmik, irigasi, jembatan, penata-an bangunan pemerintah dan taman kota, pelayanan publik gratis pada bidang kesehatan, kependudukan dan pendidikan gratis yang saat ini gulir-kan bagi jenjang SD hingga SMA, ser-ta pembangunan lainnya. Semuanya hanyalah wasilah (perantara-red) saja. Namun begitu, perantara ini menjadi penting karena akan mengantarkan pada proses penguatan pencerdasan masyarakat dan pembentukan watak ideologi tadi.

GUBERNUR BANTU PURWAKARTA GRATISKAN SEKOLAH SWASTA

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Lc. Me-nyampaikan ucapan selamatnya atas-nama pemerintah propinsi jawa barat untuk pemkab, DPRD dan Masyara-kat purwakarta yang sedang mem-peringati hari jadi kabupatennya. Disamping mengapresiasi berbagai pembangunan yang dijalankan sela-ma kurun waktu lima tahun terakhir. Kang Aher, Sapaan akrabnya.

Mengakui keberhasilan Pemkab Purwakarta yang dibantu DPRD dalam program pembangunan. Teru-tama secara kasat mata dapat dilihat dari infrastruktur jalan yang meru-pakan terbaik se jawa barat. Dan ini perlu karena purwakarta merupakan jalur perlintasan jakarta bandung dan jakarta cirebon menuju jawa tengah,

“musim mudik kali ini saya kira tidak ada hambatan bagi pemudik yang me-lalui jalur purwakarta. semua jalannya relatif baik termasuk jalan alternatif-nya” terang Aher.

Lebih jauh menurut Aher, jika dili-hat Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) kabupaten Purwakarta memperli-hatkan grafik yang meningkat tajam. Secara kuantiatif pada 2007 lalu han-ya 3,9 % sekarang LPE purwakarta mencapai 6,1 %. Ini dipengaruhi oleh sektor Industri, Perdagangan&Jasa serta Pertanian yang masih menyum-bangkan hasil signifikan bagi produk tani di jawa barat. Ketiga faktor yang-memengaruhi meningkatnya LPE ini tentu karena terobosan kebijakan pembangunan yang dijalankan sela-ma rentang waktu itu, sehingga mela-hirkan iklim investasi dan bisnis yang relatif meningkat, disamping pertani-an yang masih dipertahankan sebagai kultur asli masyarakat purwakarta.

Terkait aspek pendidikan, menu-rut Aher ada benang merah yang dapat diambil baik bagi pemprop maupun pemkab purwakarta. jika di purwakarta pendidikan gratis dari jenjang SD hingga SMA sudah berja-lan pada tahun ajaran baru ini, walau hanya untuk sekolah negeri. Maka gu-bernur berjanji khusus untuk purwa-karta akan menggratiskan biaya seko-lah dari SD hingga SMA yang dikelola lembaga swasta.

“juga sekolah dibawah binaan ke-menterian agama, yakni Madrasah Diniyah (MD), Tsanawiyah dan

Aliyah baik yang dikelola swasta maupun negeri. Jadi pembagian tu-gasnya jelas, pemkab menggratiskan SD sampai SMA yang negeri, kita di propinsi menggratiskan yang swasta dtambah Madrasah” pungkas Aher.

(Maksum Kosasih/Humas)

terstruktur dengan baik, kegiatan ini akan rutin dilaksanakan setiap munggahan bagi masyarakat agar masyarakat mendapatkan kebaha-gian secara bersama – sama sebe-lum menghadapi bulan puasa serta adalah untuk mengurangi beban masyarakat karena seperti kita ke-tahui harga – harga ketika meng-hadapi ramdhan terus melambung tinggi”. ujarnya

Bupati pun menambahkan bah-wa kegiatan ngagubyag merupakan sebuah tradisi bagi masyarakat sun-da ditambah, sedangkan ngagubyag sendiri Bupati menuturkan bahwa ikan yang disiapkan dalam acara tersebut adalah sebanyak 14 ton.” Kegiatan ini adalah sebuah keg-

iatan kegemberiaan bagi masyara-kat karena ngagubyag merupakan sebuah tradisi dalam masyarakat sunda, karena seperti kita keta-hui didaerah lain berbagai tradisi ketika menghadapi bulan puasa, sedangkan diPurwakarta diarah-kan pada ngagubyag, untuk ikan sendiri yang disiapkan adalah 14 ton sehingga setiap tempat mendapatkan 2 ton, dengan pen-gelolaan langsung oleh masyara-kat setempat “. Tuturnya. Bupati sendiri meninjau keberbagai tem-pat diantaranya adalah Situ Cisaat Desa Cimahi, Situ Cigangsa serta Situ Cikumpay.

(Gilang Teruna Purwades-tian/HUMAS)

Edisi 17/ Tahun XIII / 26 Agustus - 9 September 2013

Page 6: WARTA JAWA BARAT

Edisi 17/ Tahun XIII / 26 Agustus - 9 September 2013NUSANTARA

6

PURWAKARTA, (WN)Wakil Bupati Purwakarta,

Drs. Dadan Koswara pimpin upa-cara pemberian remisi kepada 191 Napi Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Klas II-B Purwakarta, Sabtu (17/8) Aula Lapas Klas II-B Purwakarta. acara tersebut lang-sung dihadiri oleh Kepala Lapas Klas II-B Purwakarta Iwan Amir, Bc.IP, SH, M.Si, Sekda Purwakarta Padil Karsoma, Jajaran Pegawai Lapas Purwakarta serta para napi yang hadir dalam kegiatan terse-but.

Iwan menuturkan bahwa Ada 191 Narapidana yang mendapat-kan remisi HUT Kemerdekaan RI ke 68, yang dimana setiap orang mendapatkan pengurangan huku-man, yang dinilai dari kelakuan selama di Lapas Iwan pun me-nambahkan para narapidana yang mendapatkan remisi berdasarkan SK Kemenkumham dengan NO. W11 1460 PK.01.01.02.2013. “Bahwa total narapidana yang mendapatkan remisi berjumlah 191 orang, yang dimana setiap narapida mendapatkan pengu-rangan hukumannya tergantung kelakuan sehari – harinya didalam lapas adapun yang mendapatkan remisi 6 bulan sebanyak 2 orang napi, 5 bulan 20 orang napi, 4 bulan 18 orang napi, 3 bulan 60 orang napi, 2 bulan 50 orang napi dan 1 bulan 41 orang narapidana dan satu orang bebas langsung karena mendapatkan remisi pada hari ini”. Ungkapnya.

Sedangkan menurut Wakil Bupati Purwakarta, Drs. Dadan Koswara, yang mewakili Bupati Purwakarta, yang pada kesempa-tannya membacakan sambutan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, menuturkan bahwa dalam sila ke 5 pancasila, disebut-kan bahwa rakyat harus diberikan keadilan sosial demi kesejahter-aan. “Kemerdekaan sebenarnya dapat membawa rakyatnya pada kondisi yang adil. Sila ke 5 pada

PURWAKARTA, (WN)Ribuan warga Purwakarta yang

berdomisili sekitar Alun-alun Kiansan-tang Purwakarta, menggelar Shalat Idul Fitri berjamaah yang memang di-pusatkan di Alun-alun tersebut. Seperti tahun sebelumnya, lokasi alun-alun ini sengaja menjadi tempat shalat, karena setiap tahunnya jamaah shalat idul fitri ini selalu membludak. Jika digelar di masjid agung purwakarta dipastikan tidak akan mencukupi.

Diantara jamaah, Nampak Bu-pati purwakarta dan kedua putranya, Maula Akbar dan Yudistira Manung-galing Rahmaning Hurip berada di shaf terdepan, bersama wakil bupati dan beberapa pejabat pemkab pur-wakarta. sementara Ibu Bupati dan Ibu wakil Bupati beserta Ibu pejabat terpisah shaf nya di halaman pendopo pemkab.

Sesaat setelah waktu shalat shubuh, jamaah mulai memadati kawasan alun-alun. Raut muka mer-eka tampak berseri untuk menunai-kan shalat. Hamper sebagian besar dari mereka menggunakan pakaian gamis baru dengan berbagai aroma wewangian. Maklum saja, hari yang akan mereka lewati adalah hari ke-menangan setelah satu bulan mele-wati puasa ramadhan. Mereka duduk berjajar untuk menggelar takbir ber-sama sebelum datang waktu shalat ied. Tepat pukul 07.00 acara dimulai dengan sambutan Bupati purwakarta, H. Dedi Mulyadi. Dalam sambutannya, Dedi memaknai Idul Fitri sebagai sym-bol kembalinya manusia pada kefitra-hannya sebagai mahkluk suci, makh-luk yang diberikan kelebihan diantara makhluk Allah lainnya.

Sehingga proses penciptaan manusia yang berasal dari tanah, secara lahiriyah mengandung arti, bahwa manusia harus kembali pada tanah sebagai sumber penciptaan-nya, termasuk pada factor anginnya, udaranya dan mataharinya. Sehingga integrasi kekuatan penciptaan ma-nusia itu menjadi wujud yang hidup,

PURWAKARTA, (WN)Kegiatan Kenduri birokrasi kem-

bali dilaksanakan oleh pemkab Pur-wakarta, kegiatan yang berisi tentang kuliah umum ini mengambil tema tentang “ Wahyu, Budaya dan Ke-beradaban Manusia”. Sebagai nara-sumber adalah Prof. DR. KH. Jalalu-din Rakhmat, M.Sc dan Budayawan Butet Katarajasa, Senin di Pendopo Purwakarta. Kegiatan sendiri dii-kuti oleh Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH., Wakil Bupati Purwa-karta, Drs. Dadan Koswara, Sekda Purwakarta, Pejabat Eselon II,III dan IV serta para pegawai di lingkungan Pemkab Purwakarta.

Bupati Purwakarta menuturkan bahwa kebudayaan merupakan salah satu faktor dalam pembangunan, begitupun dalam sejarahnya bahwa bangsa Indonesia memiliki kebuday-aan yang sangat kuat diantaranya go-tong royong dan rasa persatuan. “ Al-lah menciptakan tanah, air, udara dan matahari dengan hamparan yang luas dimana didalamnya berisi hamparan kultur wilayah berdasarkan potensi lokal yang dimilikinya, dimana di-dalam situ ada nilai yang sangat kuat salah satunya adalah persatuan, dan sejarah mengatakan bahwa bangsa Indonesia memiliki persatuan yang kuat dan itu merupakan salah satu kebudayaan yang dimiliki bangsa kita, bangsa yang bergotong royong”. Ujarnya.

Bupati menambahkan bahwa membangun Negara bukan hanya membangun infrastruktur,akan tetapi adalah membangun nilai kul-tur yang berkembang dimasyarakat. “ Membangun sebuah Negara bukan hanya membangun infrastruktur, akan tetapi membangun nilai perada-ban masyarakat, infrastruktur adalah penunjang masyarakat sebagai pen-dorong daya saing masyarakat dan itu semua merupakan tugas Negara yang bertugas membangun dan menerap-kan nilai kehidupan masyarakat serta oleh kita semua harus ada spirit pe-rubahan dalam membangun Negara untuk menuju arah yang lebih baik lagi, dan kultur adat masyarakat yang

Wakil Bupati Pimpin Penyerahan SK Remisi Narapidana Lapas Klas II-B Purwakarta

Ribuan Warga Ikuti Shalat Idul Fitri di Alun-alun Kiansantang

Kenduri Birokrasi “ Wahyu, Budaya dan Keberadaban Manusia”

wujud yang hidup itu menghidupkan dan dihidupkan kembali dengan kekuasaan allah.

“Karena dari sisi alamiah manusia tercipta dari tanah, maka sepanjang se-jarah kehidupannya manusia tidak akan terlepas dari tanahnya. Maka cinta tanah air adalah bagian dari nilai-nilai keimanan yang kita miliki, karena kecintaan terha-dap tanah air merupakan manifestasi dari rasa syukur kita kepada allah”, jelas Dedi.

Untuk itu menurut Dedi, ketika bi-cara rasa syukur maka harus diwujud-kan dalam hal-hal yang alamiah. Jadi seluruh hamparan tanah yang dipijak ini, air dan udara yang dihirup ini dalam setiap hari, dalam setiap saat, harus di-jaga dan dirawat. Maka barulah kita bisa memanennya. Kekuatan inilah yang akan melahirkan kemakmuran bagi bangsa dan seluruh masyarakat. “Saya meya-kini apabila seluruh warga purwakarta senantiasa menjaga tanahnya, menjaga udaranya, menjaga airnya dalam setiap saat dioptimalisasikan sebesar-besarnya untuk kemakmuran kehidupan tanpa ekspolitasi. Tanpa melakukan tindakan-tindakan yang berlebihan, maka kemak-muran itu akan kita capai, maka kita akan

jauh dari penyakit, maka kita akan jauh dari kelaparan, maka kita akan jauh dari berbagai pertikaian” tambahnya.

Orientasi inilah menurut Dedi yang sedang dan akan dibangun di purwa-karta, sehingga memberikan perlind-ungan jaminan pengobatan pada selu-ruh rakyat dengan gratis, menyiapkan alat angkutan kesehatan yang cukup di setiap daerah dan sudut-sudut kam-pung, menyiapkan perangkat pendi-dikan yang berkualitas dan diberikan untuk seluruh rakyat tanpa meman-dang kaya dan miskin. “Pada 2014 nanti kita membangun kerangka dasar, agar rakyat hidup penuh kerja keras. Semuanya berorientasi bahwa pem-bangunan purwakarta sedang meny-emai, menanam pada 2013 ini. Baru-lah nanti 2014 kita memanen. Dengan menyelesaikan masalah kemiskinan masyarakat, caranya memberikan penghidupan modal ekonomi dan rumah tinggal yang layak. salah satu yang ingin dicapai di tahun 2014 nanti, pemerintah daerah akan membangun 40 ribu rumah rakyat miskin, yang selama ini menjadi dambaan mereka. Menyiapkan perangkat-perangkat yang memadai bagi mereka untuk bereko-nomi dengan baik” pungkas Dedi.

Acara dilanjutkan dengan pelak-sanaan shalat Ied. Seluruh Jamaah serempak menggelar shalat yang dipimpin Imam KH. Emi Suhaemi dari Dinas Pendidikan Purwakarta, semen-tara KH. DR. Tata Sukayat bertindak sebagai Khotib menyampaikan khut-bah Ied nya. Selesai shalat, jamaah bersama-sama melakukan mushofa-hah halal bilhalal. Sementara itu, se-lesai melaksanakan shalat Ied, Bupati menuju Rumah Dinas yang memang berjarak tidak jauh dari lokasi shalat sekitar 100 meter. Kemudian meng-gelar Open House yang sudah disiap-kan. Para pejabat pemkab, hingga ma-syarakat bisa bersilaturahmi dengan Bupati bersama keluarganya. Sekal-igus beramahtamah dengan menikma-ti hidangan makanan yang disediakan.

(Maksum Kosasih)

pancasila telah mengamanatkan untuk memberikan keadilan sosial kepada seluruh rakyat Indonesia. Ke-adilan yang lengkap bukann hanya untuk kebahagian diri sendiri akan tetapi juga kebahagian seluruh raky-at”. Ujarnya.

Selain itu menurutnya, bahwa banyaknya masalah yang terjadi di dalam Lapas harus ada peran serta para penghuni lapas, agar bisa di-mengerti bahwa lapas merupakan sebuah tempat pembinaan, yang di-harapkan mampu membawa peruba-han secara dasar. “ Sampai sekarang lapas menjadi sorotan publik, karena masih banyaknya kasus – kasus yang terjadi pada lapas serta peraturan yang dilanggar dalam lapas, oleh se-bab itu perlu ada kesadaran dalam masyarakat lapas peka terhadap ling-

kungannya, serta petugas lapas yang harus memperkuat konsis-tensi, integritas serta komitmen dalam menjalankan tugas, karena lapas merupakan tempat pembi-naan yang secara tidak langsung bisa membawa perubahan kearah yang lebih baik terhadap penghuni lapas”. Ujarnya.

Pada kesempatannya, Dadan pun menyerahkan SK kepada para napi yang mendapatkan SK Remisi dan berharap agar setelah keluar dari lapas,bisa berubah kearah baik serta mandiri, selain meny-erahkan SK, para penghuni Lapas pun memperlihatkan hasil kera-jinan Lapas Klas II B Purwakarta, dari mulai boneka, pot hingga lukisan.

(HUMAS)

masih baik menurut saya adalah kul-tur masyarakat pedesaan yang masih melaksanakan hukum adat seperti contohnya kampung naga, dimana masyarakat disana seperti pertanian tidak memakai pestisida atau pupuk berbahan kimia, akan tetapi padi dita-nam dengan memanfaatkan potensi disekitarnya’’. Tuturnya.

Sedangkan Jalaludin Rakhmat yang juga sebagai narasumber me-nuturkan bahwa pentingnya saling menghargai, bahkan jalaludin pun menjelaskan beberapa hadist ten-tang bagaimana bersosial ditengah masyarakat yang diajarkan Nabi Mu-hammad SAW. “ Kehidupan bersosial masyarakat sangatlah penting, begitu pula dengan diri kita, ada sebuah had-ist yang isinya bagaimana kita men-jalani kehidupan berdasarkan nilai, yaitu bagaimana diri kita untuk tidak merasa paling benar, nabi mengajar-kan kepada kita bahwa pentingnya nilai kehidupan diantaranya terhadap sesama manusia”. Ujarnya.

Selain itu Jalaludin juga menjelas-kan keterkaitan agama, kebudayaan dan keberadaban masyarakat, menu-rutnya bahwa pendekatan agama ter-hadap budaya adalah nilai atau ruh. “ Menjalani agama bukan hanya casing semata, akan tetapi agama harus di-jadikan nilai yang berperan penting didalam masyarakat sehingga saya katakana bahwa pendekatan agama pada budaya adalah nilai yang dimana nilai tersebut berperan pada sendi –

sendi kehidupan manusia”. Tuturnya.Hal serupa juga, diungkapkan oleh

Budayawan Indonesia Butet Katara-jasa, Butet menjelaskan tiga tokoh in-spirasinya dalam membangun sebuah keberadaban budaya, yaitu Presiden pertama Ir. Soekarno, Ulama besar asal Magelang Kiayi H. Khudori serta Gusmun. “ Saya sangat berapresiasi dengan kegiatan ini dimana sangat ja-rang pemimpin melakukan kolaborasi budaya yang isinya sanga bermanfaat dalam kegiatan tersebut, sehingga saya teringat dan menjadi inspirasi bagi saya yaitu tiga tokoh yang berla-

tang belakang berbeda yaitu Presiden Soekarno yang mengenalkan Indo-nesia pertama kali kedunia bukan bentuk negaranya tetapi kebudayaan yang dimiliki negaranya, ataupun Ki-ayai H Khudori serta Gusmun yang mengajarkan bagaimana membangun nilai beragama berdasarkan kehidu-pan masyarakat yang berkembang”. Ujarnya.

Pada kesempaatannya juga Butet, menegaskan bahwa tokoh nasional harus bisa belajar banyak dalam mem-bangun Negara yaitu dengan belajar kepada Purwakarta. “ Saya baru ber-temu pertama kali dengan Bupati pur-wakata, yang ada dalam pikiran saya adalah ko masih ada Bupati gendeng, seperti Bupati Purwakarta,yaitu ke-anehannya memberikan hewan ter-nak kepada anak SD ataupun masuk rumah sakit hanya cukup menunju-kan KTP saja dan apabila diaplika-sikan di Indonesia sungguh sangat bagus dan saya sarankan kepada para pemimpin nasional untuk belajar ke-pada Purwakarta, belajar bagaimana mengelola Negara belajar bagaimana kebudayaan sebagai salah satu faktor pembangunan bukan dijadikan ba-rang jual karena dengan kebudayaan Indonesia bisa sangat terkenal”. Ung-kapnya. Kegiatan sendiri diisi dengan beberapa kesenian diantaranya bob-oyongan dari kabupaten Garut serta aksi teatrikal dari Siswa SMA 2 Pur-wakarta serta Emka 9 sebagai pengir-ing music. (HUMAS)

PURWAKARTA, (WN)Para Pasien cuci darah di Pur-

wakarta boleh bernapas lega setelah rumahsakit daerah Bayu Asih menge-fektifkan pelayanan cuci darah (Hae-modialisa-red) sejak 4 bulan terakhir ini. Yang lebih menggembirakan dari pelayanan ini, si Pasien tidak dibe-bankan biaya sepeserpun alias pelay-anan gratis. Ini merupakan salahsatu program pemkab dalam melayani ke-sehatan warganya. Padahal jika men-gukur aspek biaya, biasanya pasien harus rela merogoh uang minimal 720 ribu rupiah untuk satu kali cuci darah. Malah ada yang mencapai 900 ribu ru-piah, belum lagi jika diperlukan adanya pertambahan darah (transfusi-red), pasien harus membeli darah segar sekitar 500 ribu rupiah. Sementara di Bayu Asih, transfusi darah juga di-gratiskan.

Seperti pantauan kamis pagi di ruang haemodialisa RSUD Bayu Asih, 4 pasien sedang menjalani proses cuci darah yang memang alatnya baru tersedia 4 mesin. Sementara satu kali proses cuci darah memakan waktu 4 jam lebih. sehingga pelayanannya diberlakukan 2 shift dalam sehari, yak-ni shift pertama dimulai pukul 8 pagi hingga pukul 12 siang, shift kedua dari pukul 1 siang hingga pukul 5 sore. Dalam sehari, 8 pasien bisa terlayani oleh 4 alat ini.

Perasaan bahagia sekaligus haru tergambar dari raut muka Emay (48) ibu rumah tangga warga desa cikao-bandung saat bercerita setelah dirinya divonis gagal ginjal dan harus cuci darah oleh dokter RS. Hasan Sadikin Bandung, “sejak pertama cuci darah 3 tahun lalu, saya harus pulang pergi

Pasien Cuci Darah Nikmati Layanan Gratis di RSUD Bayu Asih

purwakarta-bandung. Udah mah waktu tersita, juga yang memberatkan tentu bi-aya. Saya harus jual tanah, pinjam sana-sini untuk membayar 720 ribu rupiah sekali cuci, sementara seminggu saya harus dua kali cuci darah” ungkapnya berkaca-kaca.

Berikutnya Emay melanjutkan cuci darahnya di salahsatu rumahsakit swasta di Purwakarta. Untuk waktu dan jarak menurutnya lebih cepat, namun bi-aya masih tetap tinggi karena memang rumah sakit milik swasta, “untungnya pemda di bayu asih ini membuka layanan cuci darah, saya merasa terbantu. Apa-lagi gratis, termasuk transfusi darahnya juga gratis” pungkasnya.

Sementara itu ditemui di ruang ker-janya, Direktur Bayu Asih, Dr. Agung Darwis membenarkan jika pihaknya telah menambah perlengkapan pelay-anan untuk cuci darah sejak 4 bulan lalu. sejak itu pula pelayanannya sudah efektif, malah menurut Agung hingga kini pasiennya sudah penuh untuk dilayani 4 mesin dalam satu minggunya, “sudah sekitar 45 pasien dapat terlayani dalam satu minggu dari senin hingga sabtu. Itu dilihat dari 4 mesin dalam sehari rata-rata full digunakan 8 pasien. Tapi memang ada beberapa pasien yang seminggunya hanya 1kali cuci darah. Untuk mengha-dapi cuti lebaran beberapa hari kedepan, pelayanan cuci darah ini tetap berjalan”, terang Agung.

Rencananya dalam waktu dekat ini, Pemkab akan menambah satu mesin lagi untuk mengantisipasi adanya permintaan jadwal cuci darah dari pasien baru. Prin-sipnya menurut Agung, Pemkab ingin memberikan pelayanan lebih pada aspek kesehatan masyarakat purwakarta, “ini bagian dari komitmen pemkab untuk me-

ningkatkan pelayanan publik dibidang kesehatan, disamping pelayanan lain seperti infrastruktur”, tambahnya.

Terkecuali itu menurut Agung, pelayanan kesehatan lain yang diberi-kan pemkab terkait kesehatan adalah efektifitas ambulans on call yang sekarang hilir mudik mengantarkan pasien baik dari rumah pasien untuk dibawa berobat menuju rumahsakit maupun sebaliknya, dan tentunya gratis pula. Termasuk seperti kita ke-tahui bersama, sejak awal tahun ini pemberlakuan Jaminan Kesehatan Purwakarta Istimewa (JAMPI) untuk pelayanan kesehatan gratis bagi se-luruh warga purwakarta di kelas 3 rumahsakit bayu asih dan beberapa rumahsakit swasta purwakarta sep-erti RS. Ettaham, Thamrin, Ramahadi, Amira, RS. Bersalin Dian, RS. Ibu dan Anak Asri juga rumahsakit luarkota termasuk Hasan sadikin, RS. Mata Cicendo, RS. Jiwa Cisarua, RS. Ginjal Habibie dan Rs. Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Selain program gratis, JAMPI juga dimudahkan dengan persyaratan administrasi, karena pasien hanya menunjukkan KTP dan KK serta Ru-jukan dari Puskesmas. Jika kondisi pasien cukup parah dan masuk UGD, tidak diperlukan lagi surat rujukan tetapi hanya KTP saja. Terkait program JAMPI ini, kedepannya Pemkab Pur-wakarta akan memberlakukan rumah-sakit bayu asih dengan 2 kelas. Kelas VIP dan kelas Umum, hal ini seperti diungkapkan Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH saat memberikan penjelasan dihadapan wakil rakyat be-berapa waktu lalu dalam rapat paripur-na DPRD pembahasan pembicaraan tingkat 1 APBD Perubahan, “yang ke-las VIP itu dikenakan biaya, sementara kelas umum merupakan pasien JAMPI yang itu gratis bagi warga. Asumsinya kelas kelas 3 yang sekarang, ruangan-nya akan bertambah banyak. Tetapi kondisi ruangannya tentu ruangan bekas kelas 1 dan kelas 2 yang cukup refresentatif dan nyaman”, jelas Dedi.

(Maksum Kosasih/Humas)

Page 7: WARTA JAWA BARAT

Edisi 16/ Tahun XIII / 10 -24 Juli 2013SAMBUNGAN

7

Peserta festival budaya Asean yang terdiri dari 9 Negara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja, Laos, Filipina, Brunei Darussalam dan Myanmar berbaur bersama tim kesenian dari 10 propinsi di Indonesia dan 10 ka-bupaten kota di jawa barat, terma-suk dengan peserta festival lampion yang berasal dari pegawai pemkab, BUMD, Pelajar, hingga masyarakat desa. Pada pukul 20.00, peserta festival mulai bergerak dari tempat start tepat di depan pertokoan Pas-ar Jumaah jalan Jendral Sudirman menuju tempat finish di gedung kembar. site plan iring-iringan fes-tival diawali paling depan pasukan Lampion jinjing warna Merah Putih yang dibawa oleh TNI sebanyak 500 orang, diikuti 50 pasukan berkuda yang didalamnya ada komandan Deville, Bupati Purwakarta, Mus-pida Kab.Purwakarta beserta tamu undangan lainnya.

Diikuti selanjutnya 4 Kereta Kencana masing-masing kereta kencana Ki Jagarasa, Nyi Malati, Jaka Sunda, dan Kereta Kencana Djogjakarta, kemudian adapula

PURWAKARTA, (WN)Ribuan warga purwakarta pa-

dati gelaran seni tradisional tatar sunda dan cirebonan. Mereka tam-pak antusias menyaksikan puluhan panggung berjajar sepanjang jalan sudirman pasar jumat hingga ke situ buleud. Pemandangan ini meru-pakan salahsatu rangkaian hari jadi kabupaten ke 45 dan purwakarta ke 182, pada tahun 2013 ini.

Berbagai panggung menyuguh-kan penampilan para seniman se jawa barat yang membawakan jenis seni tradisi diatas panggung yang mereka bawa ditiap daerahnya. se-but saja seni tari Topeng dari indra-mayu, seni Benjang dari kota band-ung, Singa Jaipong dari subang, Akrobat Dangdut dari Majalengka, Tari Topeng Cirebon dan tentunya dari purwakarta sendiri.

Selain penampilan para seni-man, acara juga diisi dengan wisata kuliner yang memang rutin digelar setiap malam minggu ini. berbagai stand hidangan makanan dise-diakan. Kebanyakan merupakan makanan tradisional, seperti sate maranggi plered purwakarta, sura-bi, simping kaum purwakarta hing-ga memang makanan dan minuman modern.

Suasana kota purwakarta juga nampak indah di malam hari, den-gan penataan berbagai ukuran dan bentuk lampion yang sengaja di pasang sepanjang jalan protokol di purwakarta. ini merupakan upaya artistik pada hari jadi purwakarta

mulai tahun ajaran baru sekolah ini, bertekad menggratiskan seluruh biaya sekolah sampai tingkat SLTA yang dikelola pemerintah Daerah. Disamping membangun ruang kelas baru plus Toilet dimasing-masing kelas dan pemerataan maping guru-guru yang mengajar agar adanya keseimbangan pendididikan.

“Termasuk untuk RS. Bayu Asih kita tambah alokasi anggaran untuk biaya perawatan masyarakat miskin. Jadi kedepan di RS. bayu asih, hanya dikenal dua kelas

ini terus ditingkatkan dengan memberlakukan kehadiran pegawai sistem single finger atau sidik jari, saat masuk kerja dan pulang kerja. Sistem ini sudah efektif, dan diantaranya ada pegawai yang dipotong tunjangannya dari hasil sistem kehadiran ini. Terkecuali itu menurut Dedi, peningkatan kinerja pegawai ini dibutuhkan seiring banyaknya program kebijakan yang akan dijalankan pemkab kedepan. Diantaranya, Dedi meminta kepada disperindag agar secepatnya mempersiapkan relokasi pasar

kelengkapan alat dan berbagai fasilitasnya yang nyaman bila perlu puskesmas ruang tunggunya memakai ac dan disiapkan televisi LCD sehingga masyarakat yang dating ke Puskesmas akan merasa nyaman ditambah dengan pelayanannya yang baik dan cepat”.

yang menjadi dasar untuk melakukan pungutan tersebut dan dari pos anggaran mana tiap-tiap OPD tersebut menyetor ke pihak Humas ? dan digunakan / dibelanjakan untuk apa saja hasil penggalangan dana tersebut serta berapa total dana yang berhasil terkumpul dari seluruh OPD jika diasumsikan tiap OPD menyetor antara 10 sampai 20 Juta ? Dan apakah memang ada anggarannya sesuai dalam DPA masing-masing yang melegalkan digunakan untuk keperluan belanja seperti itu ?

Untuk mengetahui lebih jauh kebenaran berita tersebut Warta Nasional berusaha melayangkan surat konfirmasi kepada Kepala Biro Humas, Protokol dan Umum

Wijaya Karya lokasi di Kabupaten Karawang dan Bekasi (W.1129-W.1256 dan W.1207-Muara Bendera) dengan panjang 17.30 KM. Paket 2, dikerjakan PT.PP-PT.NK KSO lokasi di Kabupaten Karawang dan Bekasi (W.718-W.1129 dan kali bungin) dengan panjang 42.60 KM. Paket 3 dikerjakan PT Brantas Abipraya (persero)-PT Hutama Karya lokasi di Kabupaten Karawang dan Bekasi (Bendung Walahar-W.718) dengan panjang 65.16 KM. Paket 4 dikerjakan PT ADHI KARYA lokasi di Kabupaten Purwakarta (Bendung Jatiluhur-Curug) dengan panjang 9.50 KM. Dan Paket 5 dikerjakan oleh PT Waskita Karya (HK.02.03/PPK-SP.I/SNVT-PJSAC/11) lokasi di Kabupaten

Purwakarta Gelar Festival Budaya Asean dan Kemilau Cahaya

Ribuan Warga Padati Panggung Seni Budaya Tatar Sunda dan Cirebonan

PURWAKARTA, (WN)Sembilan Negara ASEAN memeriahkan Festival Budaya Asean dan Kemilau Cahaya Purwakarta Istimewa dalam Puncak acara Hari Jadi Purwakarta ke 182 dan Kabupaten Purwakarta ke 45, Sabtu malam yang digelar sepanjang jalan Jendral sudirman pasar juma’ah menuju Gedung Kembar Jl. KK. Singawinata Purwakarta.

kereta gerobak Sapi yang membawa hasil pertanian. Dilanjutkan peser-ta Seni Budaya dari Negara-negara Asean, kemudian berikutnya dari Tim Kesenian Propinsi di Indone-sia diantaranya propinsi jawa barat, DKI Jakarta, Papua, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Se-latan, Jawa Timur dan Kalimantan Barat.

Ditambah dengan tim kesenian dari kabupaten kota di jawa barat, yakni dari Kabupaten Karawang (Kesenian Ngarak Panganten), Kota Bekasi (kesenian Tanjidor), Sumed-ang (Kuda Renggong), Ciamis (Du-gig), Kota Bogor (Wayang Hihid), Garut (Surak Ibra), Kota Bandung (Benjang), Cianjur (Ngarak Posong), Sukabumi (Budak Buruan), dan Subang (Sisingaan).

Dibagian selanjutnya kembali ada 500 pasukan Lampion jinjing warna merah putih oleh anggota TNI, 3.000 pasukan Lampion jinjing berasal dari Organisasi Perangkat Daerah, 6.000 lampion jinjing dari keluarga besar dinas pendidikan (terdiri dari guru-guru, kepala seko-lah dari SD hingga tingkat SMA dan kepala UPTD pendidikan), 10.000 lampion jinjing dari tiap kecamatan

yang ada di purwakarta, 18.200 lampion jinjing dari seluruh desa yang ada di purwakarta, dan tera-khir 16.200 lampion jinjing berasal dari siswa SD, SMP, SMA dan SMK se purwakarta.

Ribuan warga yang ingin me-nyaksikan festival ini, praktis me-nyempurnakan lautan manusia di sepanjang jalan yang dilalui peserta festival. Tak ayal, pagar pembatas dan aparat keamanan tak bisa ber-buat banyak saking membludaknya pengunjung. Namun begitu, sejak awal start hingga finish, festival berjalan lancar dan meriah.

Selain festival budaya Negara Asean, Acara dirangkaikan dengan festival Kemilau Cahaya dengan menampilkan iring-iringan peserta pawai yang membawa lampion jin-jing dan lampion terbang. Ban-yaknya peserta festival lampion ini telah membukukan di rekor MURI, 2 kategori sekaligus sebagai peser-ta lampion jinjing terbanyak yang tercatat 56.472 lampion dan 5.000 lampion yang diterbangkan.

Dalam sambutannya Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH. menegaskan jika festival ini harus menjadi spirit kebangkitan Purwa-karta, kebangkitan orang jawa barat yang didalamnya tumbuh tradisi sunda, “orang sunda harus menun-jukkan kebesarannya pada dunia”, ungkap Bupati.

Dedi berharap, spirit kebang-gaan dari masyarakat terhadap ko-tanya yakni purwakarta semakin meningkat dari waktu ke waktu, sehingga bisa dilihat setiap malam minggu mereka banyak tinggal di purwakarta daripada keluar kota. “Tingkat hunian hotel di purwakar-ta semakin meningkat dan kunjun-gan ke rumah makan juga semakin tinggi “ ujarnya.

Terkecuali itu, dari festival ini menurut Dedi, dapat membangun kesadaran masyarakat untuk men-jaga lingkungan dan kota asalnya, “sebagaimana Spirit lampion adalah cahaya, tentu cahaya dalam hati kita yang terang bisa membawa kita ke langit” pungkasnya.

(Humas Setda Purwakarta.)

yang bertajuk Kemilau Cahaya Pur-wakarta Istimewa.

Sementara warga yang berkun-jung ke lokasi ini dinyamankan den-gan leluasanya hilir mudik sepan-jang lokasi pagelaran, sebab pihak kepolisian menutup dan mengalih-kan arus lalu lintas di persimpangan kebon jahe menuju situ buleud dan jalan tengah. Suasana lebih sema-rak nampak terlihat ketika bupati purwakarta, Dedi Mulyadi yang di-dampingi Kapolres Purwakarta, Slamet Hariyadi dan beberapa pe-jabat pemkab, hadir menemui dan menyaksikan gelaran tersebut. Pu-luhan seniman yang sedang mang-gung terlihat lebih akrab dengan bu-pati, tatkala Bupati tanpa ragu, ikut menjadi bagian dari mereka dengan mengambil peran sebagai seniman didalamnya, dan berdialog bersama.

Menurut bupati, perlu ada ru-ang bagi para seniman mengekspre-sikan bakat seninya. Dan itu perlu perhatian dari pemerintah daerah. jika ini dilakukan, regenerasi seni-man akan terjadi dengan alamiah tanpa harus terjadi punahnya se-buah produk budaya. Terkecuali itu, yang perlu dilakukan pelaku seni, adalah membuka wawasan akan formula berkesenian yang bisa diterima masyarakat. “Masyarakat sekarang polanya sudah berubah. Untuk itu berkesenianpun perlu membuka ruang wawasan para pelakunya agar bisa diterima ma-syarakat“ jelas bupati.

Lebih jauh bupati menilai, antu-

siasme warga ini menggambarkan bahwa seni budaya tradisi masih mendapat tempat di hati masyara-kat purwakarta. kerinduan mer-eka bisa terobati dengan pagelaran yang semacam ini. Namun begitu, bupati berharap, warga purwakarta dapat memaknai gelaran ini bukan hanya sekadar tontonan semata, melainkan secara menyeluruh me-maknai seni budaya tradisi sebagai nilai luhur yang harus tetap di-junjung dalam keseharian, terma-suk bagi bupati, budaya menjadi sumbu pembangunan yang selama ini dijalankan. “untuk itu, menjaga kebersihan, hidup berdampingan, silih asah silih asih dan silih asuh yang menjadi falsafah sunda, harus menjadi spirit dalam hidup, terma-suk bagi saya dalam melahirkan kebijakan pembangunan” pungkas Bupati.

Nining (22) warga panorama mengaku cukup terhibur dengan event ini. gadis asal kebumen ini, selain merasa terhibur, seni tradis-ional yang ditampilkan juga cukup mendidik. “saya jadi tahu apa saja seni dan budaya yang ada di sunda dan cirebon. Ga kalah ko dengan bu-daya asing” jelas Nining.

Dilain pihak, Agus (20) seorang pedagang Ayam Goreng Sindan-gkasih yang menjadi bagian dari pedagang wisata kuliner, mengaku omzet penjualannya melonjak hing-ga 3 kali lipat. Hari biasanya, Agus mengaku rata-rata hanya mendapat 200 hingga 300 ribu rupiah, namun saat acara wisata kuliner, penjualan-nya bisa mencapai 900 ribu rupiah. “sekarang acara hari jadi, saya sudah dapat 1 juta rupiah, alhamdulillah”, pungkas agus. Rencananya, event hari jadi purwakarta kembali akan digelar akhir pekan depan dengan menampilkan lautan egrang. Dima-na ribuan warga dengan serempak akan menggunakan permainan dari bambu ini, seperti yang pernah dit-ampilkan pada event hari jadi pur-wakarta tahun 2012 lalu. disamp-ing itu, akan dirangkaikan dengan pagelaran panggung seni Nusantara dengan kemasan acara yang sama seperti panggung tatar sunda dan cirebonan ini.

(Maksum Kosasih)

APBD Perubahan Untuk Pelayanan Publik Purwakarta

PNS Mangkir Kerja Hari Pertama, Akan Dipotong Rp 500 Ribu

Bagian Humas Kutip Dana ke Setiap OPD

Ambulance Oncall Gratis, Siap Jangkau Masyarakat Purwakarta

Pengerukan Sungai Citarum Tidak Maksimal

Sambungan Hal. 1

Sambungan Hal. 1

Sambungan Hal. 1

Sambungan Hal. 1

Sambungan Hal. 1

yaitu kelas VIP dan kelas umum. hal ini dikarenakan kedepan biaya kesehatan bagi masyarakat miskin menjadi tanggungan pemerintah pusat, sehingga anggaran kita arahkan untyuk perbaikan fasilitas Rumah sakit.” tegas Dedi.

Ditambahkan Dedi, Pembangunan Infrastruktur disamping pemeliharaan jalan hotmik dan beton, juga pada tahun ini akan dibangun Pasar Senen yang dikhususkan gratis bagi pedagang tradisional, Pembangunan Stadion Purnawarman yang refresentatif dengan kapasitas penonton 35 ribu

orang, juga pembangunan ruang terbuka hijau di purwakarta yang terus dilakukan.

Rapat yang digelar akhir pekan ini terbilang cukup padat agenda acaranya. 3 agenda dibahas sekaligus dalam sidang ini.

Pertama merupakan sidang paripurna pengambilan keputusan terhadap raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2012 dilanjutkan dengan pembicaraan tingkat 1 pembahasan APBD Perubahan tahun 2013.

(Maksum Kosasih/Humas)

Bandung (hulu sapan-nanjung dan anak anak sungai citarum-kabupaten bandung) dengan panjang 45.00 KM.ke 5 perusahaan ini adalah perusahaan BUMN (kontraktor swasta tidak ada yang menang tender).

Dari hasil penelusuran Harian Warta Nasional sejak awal pengerukan sungai Citarum tahun 2011 hingga saat ini khususnya di wilayah kabupaten bandung,Rehabilitasi Prasarana Pengendali Banjir Sungai Citarum Hulu sapan-nanjung dan anak anak sungai citarum yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya dengan anggaran Rp.218 M dinilai tidak maksimal, jelas terlihat foto diatas ditengah sungai tidak pernah di keruk dan tumpukan

lumpur masih utuh. Skope pekerjaan yang harus

dilakukan oleh PT Waskita Karya adalah;A.Galian Alur Sungai 2,9 juta m3.B.Jembatan 3 unit.C.Peninggian Revetment 1400 m.D.Parapet Beton 2000 m.E.Pemancangan Sheetpile (12m) 0,65 KM.dan F.IM Road 9000 m.diminta Dirjen Pekerjaan Umum mengevaluasi hasil pekerjaan yang dilakukan oleh PT Waskita Karya karena diduga semua skope pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan spesipikasi pekerjaan yang direncanakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citarum,mulai dari ala alat berat,pengerukan,dan rehabilitasi dan pembangunan turap (dinding).

(T.Lbn Raja/Martua)

plered ke tempat baru di citeko yang telah disediakan, disamping relokasi pasar rebo. Termasuk memulai pembangunan pasar leuwipanjang.

Disamping mengenai pasar, pemkab dalam waktu dekat ini akan konsisten pada penuntasan jalan lingkungan, ruang publik penataan trotoar. Dan pada 2014 fokus pada penuntasan masalah kemiskinan dengan membangunkan rumah-rumah tidak layak huni plus modal kerja, yang dilakukan sekaligus, “jadi

tidak bertahap, kita selesaikan sekaligus pada 2014 nanti” pungkasnya. Setelah apel pagi, acara dilanjutkan halal-bilhalal mushofhahah diantara pegawai. Bupati bersama Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah mengawali mushofahah diantara pegawai itu. selanjutnya bupati berkesempatan mengontrol setiap ruangan di sekretariat daerah dan dilanjutkan mengunjungi beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di pemkab purwakarta. (Maksum Kosasih/Humas)

Pemprov Jawa Barat R.Ruddy Gandakusumah,SH,MH berdasarkan jawaban surat yang diterima Warta Nasional membantah adanya pengutipan uang ke OPD bahwa humas tidak pernah menghimpun dana ke setiap OPD untuk Pemasangan iklan ucapan selamat, dan dalam surat jawaban disebutkan pemasangan iklan ucapan selamat merupakan salah satu bentuk apresiasi dari jajaran OPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat atas pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur masa jabatan 2013-2018. Untuk pemasangan dan pembayaran iklan dilakukan langsung oleh OPD kepada Biro Iklan dan sehari setelah pelantikan pada

Jumat 14 Juni 2013 salah satu Media Cetak di Bandung telah memuat iklan ucapan selamat atas pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur yang disampaikan oleh Plt Sekda, Asisten dan OPD Provinsi Jawa Barat. Dari jawaban Ruddy tersebut sangatlah bertolak belakang dengan pengakuan narasumber yang ada dibeberapa OPD, lantas siapa yang memungut atau menghimpun dana ke OPD-OPD , apakah humas gadungan , setan atau tuyul ? siapakah yang munafik ? Warta Nasional akan mencoba mencari tahu menelusurinya lebih jauh, jangan sampai uang APBD yang berasal dari keringat rakyat disalahgunakan untuk kepentingan pribadi dan golongan. ( Anang )

Tuturnya.Penyerahan ambulance

oncall sendiri dihadiri oleh para pejabat dan pimpinan OPD – OPD di Purwakarta, ambulance yang diserahkan oleh Pemkab Purwakarta kepada Dinas Kesehatan sebanyak

24 ambulnce dan langsung ditempatkan dibeberapa tempat strategis di Purwakarta, bahkan pada kesempatannya Bupati mencoba ambulance tersebut dengan berkeliling komplek setda Purwakarta. (Gilang Teruna Purwadestian/Humas)

Page 8: WARTA JAWA BARAT

E-mail: [email protected] 17/ Tahun XIII / 21 Agustus - 6 September 2013 Harga Eceran : Rp 5.000,- ( Luar Jabotabek ditambah ongkos kirim)

TAJAM, KRITIS DAN TERPERCAYA

FACEBOOK Redaksi Warta Nasional

[email protected]@yahoo.co.id

SMS CENTER082125582006

Purwakarta

PURWAKARTA, (WN)Ada yang berbeda dari pelantikan

dan pengambilan sumpah jabatan yang dilakukan di jajaran Pemerintah Kabupaten Purwakarta. Mutasi peja-bat yang biasanya dilakukan secara formal keprotokoleran diruangan ter-tutup yang nyaman. Namun jumat, (02/08) sore, pengambilan sumpah alih tugas jabatan, dilakukan di ruan-gan terbuka, tepatnya di tempat peter-nakan Sapi desa pasawahankidul kec. Pasawahan.

Bukan tanpa alasan, langkah ini diambil Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH sebagai bagian komit-men dan fokus Pemkab Purwakarta yang terus menggenjot swasembada ternak. Apa sebab dengan pelantikan ini. Yang menjadi fokus ternyata setiap pegawai yang promosi jabatan, diha-ruskan memiliki hewan ternak. Bisa berupa kambing, sapi atau bahkan kerbau.

Jumat sore kemarin, Bupati mel-antik 2 pejabat yang promosi dari es-elon IV ke eselon III. Keduanya mem-bawa serta masing-masing satu ekor sapi ke tempat pelantikannya. Namun begitu, hewan ternak ini melibatkan warga masyarakat sebagai pihak yang diamanahi untuk menggembalakan ternaknya. Sebenarnya, bisa saja pejabatt yang dilantik ini menggem-

Kegiatan yang dipusatkan di La-pangan Alun - alun kiansantang, Sabtu (17/8) diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat dari TNI/Polri, Ormas, KP,PNS, pelajar, Purnawirawan, Dam-kar hingga Hansip. Upacara perin-gatan sendiri dipimpin langsung oleh Bupati Purwakarta H. Dedi Mulyadi, SH sebagai inspektur upacara, selain itu turut hadir juga Kepala Staf Korps Marinir Brigadir Jenderal TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara, Laksa-mana Muda Dadang Irawan, Seker-taris Menteri Politik Hukum dan Ham, Kolonel Marinir Purnomo serta unsur Muspida Purwakarta.

Dalam amanatnya Dedi pun menjelaskan arti sebuah nilai kebang-saan, yang dimana bangsa Indonesia yang terbentuk dari kebelaan nega-raan dimana kemerdekaan bangsa kita bukan karena pemberian tapi karena perjuangan. “Yang pertama adalah se-jarah kebangsaan bahwa kita bangsa yang terbentuk melalui kekuatan ke-belaa negaraan, kekuatan patriotis kebangsaan dimana kemerdekaan di-raih, bukan karena pemberian, bukan karena hibah, bukan karena hadiah tapi kemerdekaan diraih melalui kekuatan tangan, hati, pikiran, senjata dan se-luruh rakyat Indonesia sehingga kita menjadi bangsa yang berdaulat dan mertabat ditengah percaturan dunia dan semangat ini harus kita jadikan simbolisasi semangat untuk mem-bangun bangsa, dinilai berdasarkan nilai kadaulatan, nilai otonom, nilai ke-mandirian dan tidak boleh tergantung kepada bangsa lain dan berkeyakinan bahwa bangsa Indonesia bisa terus maju dan kuat di dunia”, ujarnya.

Selain itu, Bupati menuturkan bah-wa kecintaan kepada Negara bukan hanya sebatas menghormati kepada bendera akan tetapi bagaiamana cara diri kita membangun kesejahteraan dengan pengabdian dan pelayanan yang baik kepada masyarakat. “Sejak dulu kita sudah bergulat dengan sys-tem ideology perpolitikan dari tahun 1950 hingga reformasi dan hari ini pergulatan itu harus kita tinggalkan,

PURWAKARTA, (WN)Bupati Purwakarta, H. Dedi Mu-

lyadi, SH secara langsung membuka kegiatan Sosialisasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahun 2013, Rabu (14/8) di Bale Sawala Yudistira. Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka sosialisasi dan persiapan menuju pilkades yang direncanakan digelar secara secara serentak di 82 Desa di Kabupaten Purwakarta, pada 25 Agustus 2013 nanti. Hal itu yang seperti diungkapkan oleh Kabag Pem-des Purwakarta, Drs. Totong Hidayat, MSi. Sebagai ketua panitia, menutur-kan bahwa untuk calon kepala desa yang telah lolos tes sebanyak 248 calon dari 261 calon kepala desa yang mendaftar kepada Pemdes.

“ Berbagai tahapan dan persiapan terus dilakukan oleh Pemdes dalam menghadapi Pilkades ini, yang sedi-anya akan digelar secara serentak di 82 Desa di seluruh kabupaten Pur-wakarta pada 25 agustus nanti begitu pula dengan calon kepala desa, yang berhasil lolos tes sebanyak 248 calon kepala desa dari 261 calon yang telah mendafat ke Pemdes dan kami ber-harap agar semua calon yang nanti akan mengikuti Pilkades bisa menjaga kondusifitas sehingga Pilkades yang nanti digelar bisa berjalan dengan aman dan lancar”. Ujarnya. Totong pun menambahkan bahwa kegiatan sosia-lisasi pilkades diselenggarakan untuk memberikan pengarahan, persiapan serta pelaksanaan Pilkades dan juga ditambah dengan pengamanan pada waktu pemilihan.

Sedangkan menurut Bupati Pur-wakarta. H. Dedi Mulyadi, SH., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Pilkades jangan dijadikan beban oleh setiap desa yang menyelenggarakan, karena Pemkab Purwakarta telah akan memberikan bantuan sebesar 20 juta per desa untuk pelaksanaan Pilkades

H A R I A N

UPACARA PERINGATAN HUT RI KE 68

Berlangsung Secara Khitmad BUPATI PURWAKARTA,

Buka Sosialisasi Pilkades 2013

Hewan Ternak ‘Warnai’ Pelantikan Pejabat Pemkab Purwakarta

PURWAKARTA, (WN)Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 68 tahun 2013 tingkat kabupaten Purwakarta berlangsung secara Khitmad serta berjalan dengan lancar.

akan tetapi hari ini bagaimana memban-gun kesejhatraan masyarakat, sejahtera batiniyah dan sejahtera lahiriah, agar masyarakat Purwakarta tidak ada yang lapar, agar masyarakat Purwakarta tidak ada yang sakit tapi tidak diobati, agar masayarakat Purwakarta tidak pindah sekolah karena biaya, agar masyarakat Purwakarta dijamin oleh Negara, disitu-lah fungsi Negara, untuk mengayomi dan melindungi serta memberikan hukuman kepada pelanggar kadaulatan Negara, karena itu yang menjadi visi Negaramaka pada hari ini yang diminati rakyat adalah ideology kesejahteraan dan ukuran ke-cintaan pada Negara bukan persoalan penghormatan kepada bendera semata akan tetapi seberapa besar pengabdian, kecintaan dan seberapa puaskah pelay-anan kita kepada kita maka itulah nasi-onalisme sejati pada saat ini”. Tegasnya.

Upacara sendiri dilanjutkan dengan iring – iringan defile dari TNI Angkatan Darat, Marinir,TNI Angkatan Udara serta dilanjutkan dengan iring – iringan pelajar, ORMAS/OKP serta para pegawai

pemerintah Kabupaten Purwakarta. Panjat Pinang dan Sepakbola Egrang Meriahkan HUT RI ke 68 di Purwakarta Selain dirayakan secara seremonial, per-ingatan HUT RI ke 68, Pemkab Purwa-karta bekerja sama dengan KODIM 0619 Purwakarta, menyelenggarakan lomba panjat pinang, Sabtu (17/8) Lapang Sa-hate. Sedangkan Menurut Kasdim 0619 Purwakarta Mayor Infantri Ikeu Masrika yang juga sebagai ketua panitia, dis-elenggarakannya lomba panjat pinang tersebut, merupakan bagian dalam me-meriahkan Kemerdekaan HUT RI ke 68, Ikeu pun menambahkan bahwa panjat pinang mempunyai filosofi tradisi yang kuat bagi bangsa indonesia.

“Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menyemarakan HUT RI ke 68 selain kegiatan upcara peringatan HUT RI ke 68 tadi pagi, dan kegiatan ini atas prakarsa Bupati yang bekerja sama den-

gan KODIM 0619 Purwakarta, adapun dipilihnya panjat pinang merupakan tradisi yang kuat dimasyarakat karena mengajarkan kerjasama kesatuan dan persatuan dan bukan hadiah yang dikedepankan akan tetapi semangat persatuan dan kerja sama yang bisa diartikan dalam kegiatan ini”, ujarnya. Ikeu pun menambahkan, bahwa 9 buah yang dilombakan karena memi-liki arti yang kuat, sedangkan untuk peserta lomba panjat pinang berasal dari seluruh masyarakat purwakarta. “ Mengapa 9 buah, karena mempunyai filosofi yang kuat karena 9 itu bila di-artikan 4 dan 5 maka bisa diartikan 45 yang merupakan tahun kemerdekaan kita, sedangkan 9 mempunyai arti nilai kesempurnaan, untuk peserta hampir mencapai seratus orang yang ber-asala dari seluruh masyrakat Purwa-karta”. Tuturnya. Sedangkan menu-rut salah seorang peserta Ardi, (20) warga Gang Kamboja menuturkan bahwa keikutsertaanya dalam lomba ini, karena ingin ikut memeriahkan kemerdekaan HUT RI ke 68. “ ikutan soalnya kan seru, bukan hadiah juga tapi memeriahkan aja kemerdekaan negara kita”. Tuturnya.

Selain lomba panjat pinang yang diselenggarakan di lapangan SAHATE, di sekitar pelataran Gedung Kembar diselenggarakan Sepak Bola Egrang, tidak lain menjadi perhatian masyara-kat yang melintas, kegiatan sepak bola egrang juga merupakan bagian dari memeriahkan HUT RI ke 68, hal itu seperti yang diungkapkan oleh Ketua PGRI Purwakarta, Rasmita, men-gungkapkan bahwa sepakbola egrang merupakan sebuah permainan tradisi yang terus berkembang di Purwa-karta, yang mengandung arti filosofi yang kuat. “ Sepakbola egrang ini diselenggarakan dalam rangka mem-peringati HUT RI Ke 68, dimana meru-pakan sebuah permainan yang terus berkembang di Purwakarta, sepak-bola egrang juga mempunyai filosfi yang kuat, karena tidak semua orang bisa memainkan permainan ini karena dibutuhkan kekuatan kaki dan tangan juga ketermpilan dalam konsentrasi”.Ujarnya. Sepakbola egrang pun, mendapatkan perhatian dari seorang warga Widia (28) warga karanglayung Purwakarta, yang datang bersama ke-luarganyamenuturkan kekagumannya karena baru kali ini melihat sepakbola egrang diperingatan Kemerdekaan RI. “sangat unik, biasanya kan lombanya balap karung atau makan kerupuk, tapi baru kali ini lihat sepakbola egrang sangat menarik sekali dan baru kali ini saya melihatnya”. Ujarnya.

(Gilang Teruna Purwadestian/HUMAS)

nanti. “ Pilkades yang digelar jangan dijadikan beban oleh Desa dalam meny-elenggarakan Pilkades, karena Pemkab akan memberikan bantuan sebesar 20 juta perdesa untuk pelaksanaan Pilkades nanti, bahkan untuk kedepan Pemkab akan membuat sebuah regulasi dengan menggunakan index sesuai dengan letak wilayah serta jumlah penduduk dimas-ing – masing desa”. ujarnya.

Selain itu Dedi pun memberikan masukan kepada setiap calon kepala desa, agar menjaga pembangunan serta mampu mengayomi masyarakat karena dalam menjalankan pemerintahan desa harus dengan praktek bukan dengan teori. “ Tidak bisa dipungkiri Desa meru-

pakan sebuah basis pembangunan dengan begitu setiap pemimpin desa harus mempunyai wibawa dan bisa mengayomi seluruh masyarakat karena mengurus masyarakat desa harus dengan praktek bukan dengan teori karena berhubungan langsung dengan masyarakat, sehingga untuk seluruh calon kepala desa yang nanti terpilih nanti bisa membawa desa lebih baik dalam menjalankan pemer-intahannya.” Tuturnya.

Dedi pun berharap pemilihan bisa berjalan dengan lancar dan aman, serta mampu membawa pembangu-nan di desa makin baik lagi, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pe-mimpin sesuai dengan harapannya. Sosialisasi sendiri, dihadiri oleh ja-jaran pemerintah kabupaten Purwa-karta baik dari kecamatan maupun desa, Polres Purwakarta serta selru-ruh calon kepala desa, yang dilanjut-kan dengan ekspos sosialisasi dari kepolisian, pemdes serta pemkab Purwakarta mengenai tahapan dan pelaksanaan Pilkades nanti.

(Gilang Teruna Purwadestian/HUMAS)

balakan sendiri ternaknya. Tetapi di-harapkan bisa melibatkan warga untuk merawatnya. Warga dimaksud dituntut untuk menggembala, sistem yang dipak-ai adalah bagi hasil dari hewan ini. “Nanti jika sapinya beranak yang pertama maka anaknya itu milik warga yang mengurus. Anak yang kedua baru milik yang pun-yanya, dan seterusnya. Pokonya kalau istilah peternak, sistem maro” jelas Dedi Mulyadi.

Lebih jauh Dedi menjelaskan, lang-

kah ini merupakan fokus pemkab dalam upaya menghidupkan kembali kultur yang menjadi kekuatan bangsa indonesia.

Menurutnya, kekuatan bangsa indonesia ada pada pertanian dan peternakan. Untuk itu, kekuatan ini harus kembali dihidupkan ditengah2 masyarakat. “pemerintah harus men-jadi paling depan dalam upaya kearah itu, dan diawali oleh individu-individu pejabat pemerintahnya untuk memiliki ternak”, tambahnya.

Selain dua pejabat eselon IV yang promosi ke eselon III. Ada sekitar 68 pejabat eselon V yang promosi ke es-elon IV. Mereka pun tidak ketinggalan membawa ternak berupa Kambing. Diantaranya ada yang menitipkan 1 hingga 3 ekor kambing untuk diternak warga. Jumlah seluruh hewan yang terkumpul sebanyak 117 ekor pada pelantikan pejabat kali ini.

(Maksum Kosasih/Humas)

Dan seniman asal Papua tidak mau ketinggalan menyapa dengan bahasan-ya Nara Gerotelo?.Semuanya seolah menanyakan kabar Indonesia, dengan bahasa dan sudut pandangnya masing-masing. Mungkin itulah pesan yang ingin disampaikan Purwakarta untuk Indonesia pada hari jadinya.

Purwakarta menilai, kekuatan bangsa Indonesia yang masih utuh, adalah keragaman budaya dan adat istiadatnya. Penampilan puluhan seni-man diberbagai propinsi malam itu, jelas-jelas memperlihatkan kekayaan budaya Indonesia, “jika hari ini hutan kita habis dieksploitasi, minyak bumi kita menipis, dan sumber daya alam lainnya dikuras, apalagi yang bisa dibanggakan dari Indonesia, kalau bukan Keragaman Budaya Tradisi di masing2 daerah. dan Bali itu terkenal ke mancanegara karena budayanya. inilah yang perlu dirawat, dijaga seka-ligus dikembangkan Indonesia”, tegas Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, dalam kesempatannya meninjau acara tersebut. Terkecuali itu, menurut Dedi, sebenarnya dari keragaman budaya inilah Bangsa Indonesia dipersatu-kan. Dedi meyakini, masing-masing adat dan budaya yang ada di Indone-sia mengajarkan pentingnya hidup rukun, saling mengayomi satu sama lain. Termasuk sunda melalui ajaran siliwangi nya mengajarkan Silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh, “kenapa mis-alnya konflik-konflik sosial berlatar belakang Sara terjadi. Itu karena tidak adanya interaksi dan komunikasi seni budaya yang dibangun selama ini. aca-ra semacam ini saya yakin dapat mem-perkokoh hubungan antar masyarakat,

PURWAKARTA JADI MINIATUR INDONESIA

Menampilkan Gelaran Seni Panggung Se-NusantaraPURWAKARTA, (WN)Kumaha Damang?, Piye Kabare mas? Engken Kabare, Bli? Napa Habar? Peu na Haba? Ba a Kabanyo? Apa Kareba?, itulah sapaan pertama yang disampaikan para seniman diberbagai propinsi yang manggung sabtu malam lalu di gelaran Panggung Seni Budaya se Nusantara pada rangkaian Hari jadi Purwakarta tahun 2013 ini.

antar etnis yang ada di purwakarta”, tambahnya.

Rencananya kedepan, Dedi men-gagendakan panggung seni budaya se nusantara ini, akan digelar tiap bulan di purwakarta dalam kemasan acara Car Free Night yang memang sudah ber-jalan sejak awal tahun 2013. Namun, kalau sebelumnya yang ditampilkan dalam Car Free Night ini seni tradisi yang ada di jawa barat, kedepan bisa jadi secara bergilir diisi oleh seni bu-daya tiap-tiap propinsi. Seolah mengi-yakan pernyataan Bupati, seniman asal Sorong Papua dari Sanggar Seni Nayak menyuguhkan Tarian Mambri yang mengisahkan peperangan antar suku yang terjadi di Papua, namun pada akh-irnya mereka berdamai.

Sergius Wabiser, Pimpinan Seni-man asal Papua ini, fasih menter-jemahkan Tarian Mambri yang sempat diperankan Bupati itu. Menurutnya, Mambri adalah perang suku yang ada di papua, mereka berselisih dengan dipersenjatai panah dan tombak mem-perebutkan daerah kekuasaan, namun kemudian muncul sosok yang disebut Ondowavi yang diperankan Bupati, seorang Kepala Suku Besar yang men-damaikan mereka, akhirnya mereka berdamai dan hidup rukun, menari bersama, “ini hanya Tarian yang meng-ingatkan kami dulu. Tapi saya tegaskan sekarang, Papua sudah Damai, tidak adalagi perang Suku”, tegas Sergius.

Tak beda dengan Papua, Seniman asal Aceh pun tak mau kalah baik dalam Tarian maupun makna yang terkan-dung dalam Tarian yang dibawakan. Sebut saja Tari Saman, Tarian asal suku Gayo Aceh ini, dimainkan banyak per-

sonel yang memerlukan kecekatan, kekompakan dan kebersamaan dalam memainkannya. Baik nyanyian mau-pun Tariannya. Tentu, ini bermakna, bahwa pentingnya hidup penuh keber-samaan.

Tercatat ada 12 panggung seni budaya nusantara yang ditampilkan. Namun begitu, panggung-panggung ini sudah memperlihatkan keragaman budaya Indonesia. Ke 12 panggung itu berasal dari Jawa Barat dengan Seni Longser, Kalimantan Barat dengan Bu-daya suku Dayaknya, Propinsi Bali den-gan segudang Tariannya, dari Propinsi Papua ada peragaan busana suku as-mat dan Tarian khasnya, Wayang Kulit dari Yogyakarta, Seni Sorempang dari Sumatera Barat, Debus dari Banten, Tari Saman dari Aceh, Wayang Golek dari Jawa Barat, Alat Musik Kolintang dari Manado Sulawesi Utara dan Kuda Lumping dari Jawa Timur.

Yang menarik dari pagelaran panggung Seni Budaya Nusantara ini, menyemutnya ribuan pengunjung di masing-masing panggung. Mereka yang berkumpul di satu panggung, se-but saja panggung Propinsi Sumatera Barat, pasti banyak dijumpai pengun-jung yang berasal dari padang dan seki-tarnya. Demikian halnya, panggung dari Sulawesi Utara banyak dipadati pengunjung asal Manado.

Mereka (pengunjung-red) tampak akrab berbincang dengan Para Seniman dengan menggunakan bahasa dae-rahnya masing-masing. Tak hanya itu, beberapa pengunjung memberanikan diri untuk menyumbangkan lagu dae-rah dan menyanyikannya sambil men-ari bersama. Rita, seorang pengunjung warga purwakarta yang berasal dari Manado, sempat bernyanyi dan menari bersama lagu Poco-poco. Sontak lagu dan tarian poco-poco yang populer itu, membuat barisan tersendiri bagi ratu-san warga manado yang menari, “sera-sa ada di kampung halaman ya pa. Kita menari bersama disini dengan teman-teman dari manado lainnya yang ada di purwakarta”, terang Rita senang.

Rencananya, Rangkaian hari Jadi Purwakarta kembali akan digelar sabtu depan (22/06) dengan menampilkan Lautan Egrang. Dimana pada saatnya nanti, warga purwakarta termasuk per-wakilan beberapa kabupaten/kota di jawa barat akan menggunakan bambu yang telah didesain khusus untuk di-naiki dan sebagai alat untuk berjalan. Disamping pada puncak acaranya adalah festival Kemilau Cahaya dengan ribuan lampion yang dirangkai dengan festival budaya se Asean yang diikuti 10 negara pada 29 juni mendatang.

(Maksum Kosasih/Humas)