EFEKTIVITAS PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN
ISLAMIC COURSEWARE DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR KOGNITIF MATERI AKHLAK TERPUJI DALAM
PERGAULAN REMAJA DI KELAS XI MA ZAINURRAHMAN
CIKEUSAL KETANGGUNGAN BREBES
TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Islam
Oleh :
ALBAB ADIB MUHAMMAD
NIM : 063111131
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
ABSTRAK
Albab Adib Muhammad (NIM. 063111131). Efektivitas Penerapan Media
Pembelajaran Islamic Courseware dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif
Materi Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja di Kelas XI MA Zainurrahman
Cikeusal Ketanggungan Brebes Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi, Semarang:
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan media
pembelajaran Islamic courseware dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik
pada mata pelajaran akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
di kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes tahun ajaran
2011/2012.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan
desain penelitian “Posttest-Only Control Design”, karena bertujuan untuk
menganalisis dari adanya pengaruh treatment, yakni penggunaan media
pembelajaran Islamic Courseware pada kelas eksperimen. Teknik analisis
terhadap data penelitian menggunakan metode komparasional dengan teknik
analisis uji t. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal
Ketanggungan Brebes, yang berjumlah 43 siswa. Pengumpulan data
menggunakan instrument test untuk memperoleh data tentang hasil belajar
instrument test sebelum digunakan untuk mendapatkan data yang obyektif terlebih
dahulu dilakukan uji coba untuk pengujian validitas, reliabilitas, daya beda dan
tingkat kesukaran, dan menggunakan metode dokumentasi sebagai pelengkap.
Data penelitian yang sudah terkumpul dianalisis menggunakan teknik
statistik. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa dari hasil test yang telah
dilakukan diperoleh rata-rata hasil belajar (post test) pada kelas eksperimen yang
menggunakan media pembelajaran Islamic courseware adalah 78.09, sedangkan
rata-rata hasil belajar (post test) pada kelas kontrol yang tidak menggunakan
media Islamic courseware adalah 68.95. Berdasarkan hasil uji komparasi (uji t-
test) yaitu diperoleh thitung = 4.361 dan ttabel = 1.68. karena thitung > ttabel berarti Ho
ditolak, terlihat bahwa hasil belajar kedua kelompok berbeda secara signifikan.
Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar akidah akhlak materi
akhlak terpuji dalam pergaulan remaja pada kelas eksperimen dan kelas kontrol,
yang artinya bahwa penerapan media pembelajaran Islamic courseware efektif
dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI MA Zainurrahman
Cikeusal Ketanggungan Brebes.
Berdasarkan hasil ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan
masukan bagi para akademika, para mahasiswa, para tenaga pengajar mata kuliah
jurusan dan program studi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
terutama dalam memberi dorongan kepada mahasiswa agar senantiasa
meningkatkan motivasi berprestasi secara memadai.
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 31 Mei 2012
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Efektivitas Penerapan Media Pembelajaran Islamic
Courseware dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif
Materi Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja di Kelas
XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes
Tahun Ajaran 2011/2012
Nama : Albab Adib Muhammad
NIM : 063111131
Jurusan/Prodi : PAI
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I,
H. Mursid, M. Ag
NIP. 19670305 200112 1 001
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 31 Mei 2012
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Efektivitas Penerapan Media Pembelajaran Islamic
Courseware dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif
Materi Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja di Kelas
XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes
Tahun Ajaran 2011/2012
Nama : Albab Adib Muhammad
NIM : 063111131
Jurusan/Prodi : PAI
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.
Pembimbing II,
Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag.
NIP. 19691114 199403 1 003
KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka Telp./Fax. (024) 7601291. 7615387 Semarang 50185
PENGESAHAN
Skripsi Saudara : Albab Adib Muhammad
Nomor Induk : 063111131
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Efektivitas Penerapan Media Pembelajaran Islamic
Courseware dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif
Materi Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja di Kelas XI
MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes Tahun
Ajaran 2011/2012
telah diujikan dalam sidang munaqasah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Strata 1 (S.1) dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Semarang, Juni 2012
DEWAN PENGUJI
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Drs. Darmuin, M.Ag Hj. Nur Asiyah, S.Ag, M.S.I NIP. 19640424 199303 1 003 NIP. 19710926 199803 2 002
Penguji I Penguji II
Dr. Musthofa, M.Ag Ahmad Muthohar, M.Ag NIP. 19710403 199603 1 002 NIP. 19691107 199603 1 001
Pembimbing I Pembimbing II
H. Mursid, M.Ag Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag NIP. 19670305 200111 2 001 NIP. 19691114 199403 1 003
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Albab Adib Muhammad
NIM : 063111131
Jurusan/ Program Studi : PAI (Pendidikan Agama Islam)
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 31 Mei 2012
Saya yang menyatakan,
Albab Adib Muhammad
NIM. 063111131
PERSEMBAHAN
Dengan Mengucapkan Syukur kepada Allah SWT, Skripsi ini penulis
persembahkan kepada:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan kepercayaan,
dukungan, do’a dan restunya, serta kasih sayang yang tak terhingga sehingga
menjadikanku seperti ini.
2. Kakak dan Adikku yang telah memberi semangat dalam perjuanganku
menggapai harapan.
3. Alm. nenekku tercinta Hj. Malihah yang senantiasa mendo'akan dan
memberikan wejangan istimewa. Semoga Allah SWT. memberikan tempat
yang istimewa di samping-Nya. Amin.
4. Sahabat-sahabatiku Sindikat Rongewunem (Almapaba 2006), kebersamaan
kita dalam suka dan duka akan menjadi kenangan yang senantiasa menjaga
ikatan kekeluargaan.
5. Keluarga besar PMII Rayon Tarbiyah, PMII Komisariat Walisongo, PMII
Cabang Kota Semarang.
6. Kawan-kawan “Balapikir" KSMW (Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo),
Kang Dul Badri (M. Abdullah Badri), sahabat dan teman diskusi yang selalu
memberikan pencerahan.
7. Para penghuni Villa Kahyangan (Mz Teguh “Bobo” Wibowo, sang Jenderal
Buaya Abdulloh Hadziq, Pak Guru yang super sibuk Muh. Wiji Marjuki, mas
artis M. Abdul Ghoni, Faisol Yusuf “Ketek” AM., “Opik” Ainur Rofiq, yang
sekarang digantikan posisinya oleh “Dek Qoqo” Qowimul Adib.
8. Penghuni IRCOS (Ikatan Remaja Kos-kosan), sesepuh mas Suroso, Akhwan
Ahadi Ihsan, Kak Hafidz Afrizal, dkk.
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang berkat limpahan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul ”Efektivitas Penerapan Media Pembelajaran Islamic Courseware
dalam Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Materi Akhlak Terpuji dalam
Pergaulan Remaja di Kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes
Tahun Ajaran 2011/2012” dapat disajikan, shalawat serta salam semoga selalu
dilimpahkan kepada Rasulullah SAW yang telah menuntun manusia ke jalan yang
telah diridhai Allah.
Selanjutnya penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu demi kelancaran dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Dr. Sudja’i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Bapak Nasirudin, M.Ag., selaku Ketua Jurusan PAI, dan bapak H. Mursid,
M.Ag., selaku Sekretaris Jurusan PAI IAIN Walisongo Semarang.
3. Bapak H. Mursid, M.Ag., selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi.
4. Bapak Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag., selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi.
5. Bapak dan Ibu dosen serta segenap karyawan/wati yang secara langsung ikut
berpartisipasi.
6. Kepala MA Zainurrahman yang telah memberikan izin mengadakan
penelitian.
7. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang telah membesarkan, mendidik, dan
menyayangi dengan sepenuh hati.
8. Seluruh anggota keluarga yang telah memberi dukungan yang sangat
berharga.
9. Sahabat-sahabatiku mahasiswa PAI 2006 tercinta yang selalu memberi
dukungan serta do’a sehingga terselesaikannya skripsi ini.
Teriring doa semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan dari
semuanya dengan sebaik-baik balasan.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai
kesempurnaan. Namun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Semarang, Mei 2012
Albab Adib Muhammad
NIM. 063111131
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
ABSTRAK ........................................................................................................ ii
NOTA PEMBIMBING .................................................................................... iii
PENGESAHAN PENGUJI ............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 7
C. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
BAB II : MEDIA PEMBELAJARAN ISLAMIC COURSEWARE
DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA
PELAJARAN AKIDAH AKHLAK
A. Media Pembelajaran ................................................................. 9
1. Pengertian Media Pembelajaran ......................................... 9
2. Islamic Courseware ............................................................ 11
3. Islamic Courseware sebagai Media Pembelajaran
Akidah Akhlak ................................................................... 12
B. Belajar ...................................................................................... 14
1. Pengertian Belajar ............................................................... 14
2. Prinsip-prinsip Belajar ........................................................ 16
3. Unsur-unsur Belajar ........................................................... 17
4. Teori-teori Belajar .............................................................. 18
C. Hasil Belajar ............................................................................. 20
1. Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 20
2. Ruang Lingkup Hasil Belajar ............................................. 20
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............. 20
D. Pembelajaran Akidah Akhlak ................................................... 22
E. Kajian Pustaka .......................................................................... 23
F. Rumusan Hipotesis ................................................................... 25
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 26
B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 28
C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 28
D. Variabel dan Indikator .............................................................. 28
E. Metode Penentuan Subyek ....................................................... 29
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 30
1. Metode Pengumpulan Data ................................................ 30
2. Alat Pengumpulan Data ..................................................... 31
G. Teknik Analisis Data ................................................................ 35
1. Analisis Tahap Awal Penelitian ......................................... 35
2. Analisis Tahap Akhir Penelitian ........................................ 39
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................ 42
B. Analisis Data ............................................................................ 45
C. Pengajuan Hipotesis ................................................................. 58
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 59
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 60
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................... 62
B. Saran ......................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Data Nilai Pre Test dan Post Test ........................................... 47
Tabel 4.2 : Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas
Eksperimen ............................................................................. 48
Tabel 4.3 : Daftar nilai frekuensi observasi Kelas Eksperimen ............... 49
Tabel 4.4 : Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi Kelas
Kontrol ................................................................................... 51
Tabel 4.5 : Daftar nilai frekuensi observasi Kelas Kontrol ...................... 52
Tabel 4.6 : Hasil Perhitungan chi kuadrat Nilai Awal ............................. 52
Tabel 4.7 : Sumber Data Homogenitas ..................................................... 53
Tabel 4.8 : Data Uji Bartlett ..................................................................... 53
Tabel 4.9 : Sumber Data Perhitungan Varians ......................................... 54
Tabel 4.10 : Hasil Uji Kesamaan Dua rata-rata .......................................... 55
Tabel 4.11 : Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal .............................. 55
Tabel 4.12 : Data Validitas Butir Soal ........................................................ 56
Tabel 4.13 : Perhitungan Koefisien Tingkat Kesukaran Butir Soal ........... 57
Tabel 4.14 : Data Tingkat Kesukaran Butir Soal ........................................ 58
Tabel 4.15 : Perhitungan Koefisien Daya Pembeda Butir Soal .................. 58
Tabel 4.16 : Data Daya Beda Butir Soal .................................................... 59
Tabel 4.17 : Data Hasil Uji Normalitas Data Akhir ................................... 59
Tabel 4.18 : Hasil Perhitungan t-test .......................................................... 61
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Data Umum tentang MA Zainurrahman
2. Tinjauan Materi Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
4. Kisi-Kisi Soal Uji Coba
5. Soal Tes Uji Coba
6. Lembar Jawaban
7. Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba
8. Data Nilai Awal
9. Uji Normalitas Nilai Awal Kelas Eksperimen
10. Uji Normalitas Nilai Awal Kelas Kontrol
11. Homogenitas Data Awal
12. Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Awal
13. Analisis Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, dan Taraf Kesukaran Butir Soal
14. Contoh Hasil Perhitungan Validitas Soal
15. Contoh Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal
16. Contoh Hasil Perhitungan Taraf Kesukaran
17. Contoh Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal
18. Data Nilai Post Test
19. Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Eksperimen
20. Uji Normalitas Nilai Post Test Kelas Kontrol
21. Uji Homogenitas Post Test
22. Uji Perbedaan Rata-Rata Pihak Kanan Post Test
23. Daftar Distribusi Z
24. Daftar Kritik Uji t
25. Tabel Nilai Chi Kuadrat
26. Tabel Nilai-nilai r Product Moment
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi karena pada
diri setiap orang disebabkan adanya interaksi antara seseorang dengan
lingkungannya.1 Pendidikan merupakan suatu usaha menumbuhkembangkan
potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran, maka dalam
pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam
setiap jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu sistem
pendidikan yang integral.2
Allah SWT mengutus para Rasul setelah Adam A.S kepada umat
manusia untuk membimbing mereka dari kondisi yang gelap kepada kondisi
terang-benderang, dari kondisi serba tidak berperadaban menjadi
berperadaban melalui al-Kitab, al-Hikmah, dan pendidikan. Maksud ini
ditegaskan oleh Allah SWT di dalam firman-Nya sebagai berikut:3
Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari
kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka
ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka,
dan menyucikan mereka. Sesungguh, Engkaulah yang Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana. (Al-Baqarah: 129).4
1 Azhar Arsyad, dkk, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), Cet.
5, hlm. 1. 2 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2000), hlm. 22. 3 Hery Noer Aly dan Munzier S, Watak Pendidikan Islam, (Jakarta: Friska Agung Insani,
2003), hlm.12. 4 Mahmud Yunus, Tafsir Qur‟an Karim 30 Juz, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1973),
hlm. 27.
Seorang pendidik sebagai pihak pengajar idealnya dapat mengendalikan,
memimpin dan mengarahkan siswa, sebaliknya peserta didik juga dituntut
keaktifannya dalam kegiatan belajar mengajar sehingga terjadi hubungan
timbal balik yang signifikan antara pendidik dan peserta didik. Proses
pembelajaran tidak cukup hanya dengan interaksi antara peserta didik dengan
pendidik, belajar dengan lingkungan merupakan hal yang tidak dapat
dikesampingkan. Karena pada dasarnya pendidikan lebih menekankan pada
pendekatan ketrampilan proses sehingga peserta didik menemukan fakta-fakta,
membangun konsep-konsep, teori dan sikap ilmu di pihak peserta didik yang
dapat berpengaruh positif terhadap kualitasnya.
Belajar merupakan unsur yang sangat penting dalam setiap
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Berhasil atau gagalnya
pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada proses belajar yang
dialami siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan bergairahnya
belajar, siswa dapat mencapai tujuan pengajaran dengan mudah, sebab bukan
guru yang memaksakan siswa untuk mencapai tujuan, melainkan siswalah
yang berperan aktif untuk mencapai tujuan pembelajaran.5
Dalam Undang-undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Pasal 3
disebutkan bahwa “pendidikan nasional bertujuan bertambahnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.6
Dalam proses pembelajaran umumnya peserta didik membuat catatan
dalam bentuk tulisan panjang yang mencakup seluruh isi materi pelajaran,
sehingga catatan terlihat sangat monoton dan membosankan. Dan ketika
dilakukan ulangan atau mengerjakan soal latihan siswa akan mengeluarkan
energi yang sangat besar untuk dapat mengingat dan menuliskan kembali
5 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2002), hlm. 3. 6 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam
Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, (Jakarta: Indonesia Legal Center
Publishing, 2008), hlm. 114.
catatan-catatan yang pernah dibuatnya. Tentu saja, hal tersebut merupakan
pekerjaan yang sangat melelahkan dan siswa hanya mampu mengingat
sebagian kecil saja materi yang diajarkan.
Selain itu, para peserta didik meskipun mendapatkan nilai yang tinggi
dalam sejumlah mata pelajaran, namun mereka tampak kurang mampu
menerapkan perolehannya, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun
sikap ke situasi yang lain. Proses belajar mengajar pada dasarnya adalah
proses transfer pengetahuan (transfer of knowledge) dan nilai (transfer of
value) dari apa yang disampaikan oleh pendidik. Cara penyampaian serta
media yang digunakan sangat berpengaruh terhadap pencapaian meaningful
learning atau pembelajaran yang penuh makna.
David Paulus Ausubel, seorang psikolog Amerika yang mencetuskan
gagasan tentang teori belajar meaningful learning menyatakan bahwa
pembelajaran bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru
pada konsep-konsep yang terdapat dalam struktur kognitif peserta didik.
Kebermaknaan belajar sebagai hasil dari peristiwa pembelajaran ditandai oleh
terjadinya hubungan antara aspek-aspek, konsep-konsep, informasi, atau
situasi baru dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur
kognitif peserta didik.7
Era globalisasi memberikan dampak yang signifikan dalam dunia
pendidikan, secara umum atau khusus dunia pendidikan Islam. Perkembangan
zaman yang semakin modern diharapkan pula akan mampu mengangkat mutu
dalam proses pembelajaran itu sendiri. Dengan laju perkembangan yang
progresif dalam ilmu pendidikan dan teknologi, seperti halnya perkembangan
pesat dalam berbagai peralatan canggih baik berupa perangkat keras
(hardware) maupun perangkat lunak (software), hendaknya dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin dalam proses pembelajaran.
Kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya selalu menggunakan
metode-metode konvensional serta media yang sederhana diharapkan mampu
7 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2008), hlm. 73.
beradaptasi dengan perubahan yang ada. Contoh kecilnya ketika pada
umumnya pembelajaran masih menggunakan metode ceramah dengan alat
bantu sederhana dan seadainya, maka dengan semakin maju dan
berkembangnya teknologi bisa menerapkan media-media berbasis teknologi
tersebut dalam kegiatan belajar belajar. Media yang digunakan bisa berupa
audiovisual gerak, video, cetak atau beberapa teknologi berbasis komputer
lainnya.
Seorang pendidik -khususnya guru agama- hendaknya menyadari bahwa
pendidikan agama bukanlah sekedar mentransferkan pengetahuan agama dan
melatih keterampilan anak-anak dalam melaksanakan ibadah atau hanya
membangun intelektual dan menyuburkan perasaan keagamaannya saja. Akan
tetapi, guru berusaha melahirkan peserta didik yang beriman, berilmu dan
beramal shaleh. Dengan menyadari perannya, maka seorang guru harus
bertindak sebagai pendidik yang sebenarnya dan mencerminkan perilaku
keseharian dan kepribadian sekaligus spiritualisme dalam hubungan antara
manusia dan Khalik.
Dalam prakteknya Akidah akhlak adalah salah satu mata pelajaran yang
bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman; pengejawantahannya
adalah penanaman nilai-nilai akhlak pada peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari. Pembelajaran tentang nilai biasanya dilakukan oleh guru dengan
metode ceramah. Dengan metode yang demikian peserta didik akan mudah
lupa dengan apa yang disampaikan oleh guru. Untuk mempermudah peserta
didik mengingat apa yang disampaikan guru serta untuk mempermudah
peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran akidah akhlak adalah dengan
membuatkan media pembelajaran melalui pemanfaatan multimedia
(multimedia learning).
Multimedia learning ini bisa menggunakan media pembelajaran Islamic
courseware. Yakni sebuah software pembelajaran berbasis powerpoint yang
didesain sedemikian rupa, dan dikombinasikan dengan beberapa software
lainnya seperti corel draw, adobe photoshop, dan beberapa software
pendukung lainnya. Melalui program inilah diharapkan proses pembelajaran
yang penuh makna dapat terwujud. Selain itu, nilai-nilai pendidikan agama
yang dibekalkan kepada siswa tersebut dapat menghasilkan kemampuan
intelektual atau ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi dengan tetap berbasis
pada nilai keimanan, akhlak, psikologis, dan sosial yang tinggi pula, sehingga
siswa mampu menghadapi berbagai macam persoalan yang terus berkembang
di masyarakat.8
Di lain pihak kondisi masyarakat yang hidup di sekitar MA
Zainurrahman pada umumnya adalah masyarakat menengah ke bawah. Akan
tetapi, meskipun begitu motivasi belajar masyarakat bisa dikatakan cukup baik
dan perlu ditumbuhkembangkan. Adapun mereka yang mampu lebih memilih
menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan yang lebih ternama.
Berdasarkan studi langsung di lapangan yang dilakukan di MA
Zainurrahman, terdapat beberapa kelemahan dalam penerapan media
pembelajaran berbasis multimedia, terutama dalam mata pelajaran Akidah
Akhlak. Hal ini berdampak terhadap hasil belajar yang diperoleh peserta didik
yang berada pada taraf rendah, sehingga perlu ditingkatkan lagi. Itu terbukti
dari hasil tes formatif pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 yang
menunjukkan bahwa masih banyak nilai peserta didik yang berada di bawah
KKM yaitu 70 untuk mata pelajaran akidah akhlak.9
Sementara ini peneliti menduga bahwa penyebab hasil belajar peserta
didik di kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes masih
rendah adalah sebagai berikut:
1. Sistem pembelajaran masih konvensional, di mana proses pembelajaran
didominasi oleh guru, peserta didik hanya duduk mendengarkan dan
mengerjakan perintah guru.
2. Guru menganggap bahwa di dalam kelas peserta didik memiliki kesamaan,
baik dari kesiapan belajar, motivasi belajar, dan sebagainya.
8 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: CV. Misaka Galiza,
2003), hlm. 10. 9 Hasil dokumentasi MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes, yang diperoleh
pada tanggal 14 Mei 2012.
3. Model pembelajaran yang kurang bervariasi, serta minimnya penggunaan
media pembelajaran yang dapat membantu proses kelancaran
pembelajaran.
4. Tidak semua peserta didik mempunyai buku pegangan mata pelajaran
akidah akhlak, bahkan sebagian besar dari mereka tidak memilikinya.
Proses pembelajaran seperti di atas hanya akan membuat peserta didik
mudah lupa, karena yang aktif hanya guru. Sedangkan peserta didik hanya
bertindak sebagai pihak yang pasif, duduk dan diam mendengarkan penjelasan
yang diberikan oleh guru. Hal seperti itu tentu tidak akan menimbulkan kesan
yang mendalam pada diri peserta didik dalam proses pembelajaran. Sehingga
materi yang sudah dipelajari akan mudah lupa.
Melalui media pembelajaran Islamic courseware inilah diharapkan ada
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik, dan motivasi
serta minat belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran semakin
tinggi. Di samping itu dengan adanya media pembelajaran ini, guru
diharapkan akan lebih termotivasi untuk lebih berani dalam membuat inovasi-
inovasi dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran.
Sehubungan dengan itu, peneliti menawarkan sebuah penelitian pada
pembelajaran akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja.
Materi tersebut diambil sebagai salah satu contoh materi pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran Islamic courseware di kelas XI MA
Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes.
B. Rumusan Masalah
Agar penelitian ini dapat terarah dengan baik serta mencapai tujuan
sebagaimana yang diharapkan, peneliti merumuskan permasalahan sebagai
berikut: Seberapa efektif penerapan media pembelajaran Islamic Courseware
untuk meningkatkan hasil belajar kognitif pada mata pelajaran Akidah Akhlak
materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja di kelas XI MA Zainurrahman
Cikeusal Ketanggungan Brebes tahun ajaran 2011/2012?
C. Manfaat Penelitian
Secara umum manfaat penelitian dengan judul “Efektivitas Penerapan
Media Pembelajaran Islamic Courseware dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Kognitif Materi Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja di Kelas XI MA
Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes Tahun Ajaran 2011/2012”
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Didik
a. Dapat menciptakan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.
b. Dapat meningkatkan aktivitas, kreatifitas, dan hasil belajar siswa.
2. Bagi Guru
a. Dapat digunakan sebagai perbaikan dalam proses belajar mengajar
dalam hal pemilihan media pembelajaran yang aplikatif serta
merangsang peran serta siswa.
b. Dapat dijadikan alternatif sekaligus solusi bagi guru dalam hal
pengelolaan suatu pembelajaran demi meningkatkan kesiapan serta
hasil belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
Memberi masukan dalam proses penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran di kelas. Sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya dalam mata
pelajaran aqidah akhlak.
4. Bagi Peneliti
a. Mengetahui efektivitas pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran Islamic courseware, sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik khususnya dalam mata pelajaran aqidah akhlak.
b. Mendapatkan gambaran hasil belajar pada mata pelajaran aqidah
akhlak dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware
serta memberi bekal bagi peneliti agar siap untuk terjun dalam dunia
pendidikan secara langsung.
BAB II
MEDIA PEMBELAJARAN ISLAMIC COURSEWARE
DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN
AKIDAH AKHLAK
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Gerlach dan Ely (1971), seperti dikutip Azhar Asyhad dalam Media
Pembelajaran menyatakan “A medium, concerved is any person, material
or event that establishes condition which enable the learner to acquire
knowledge, skill and attitude”. Media jika dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat peserta didik mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,
atau sikap.10
Dalam perspektif yang lain Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain
(2006) mendefinisikan media sebagai wahana penyalur informasi belajar
atau penyalur pesan.11
Sedangkan menurut Association for Education and
Communication Technology (AECT), media didefinisikan sebagai segala
bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk suatu proses penyaluran
pesan/informasi.12
Ahmad Rohani (1997) memberikan istilah terhadap media yang
khusus digunakan untuk mempermudah proses pembelajaran sebagai
media instruksional edukatif. Media berfungsi sebagai sarana yang
membantu proses komunikasi, karena pada dasarnya proses pembelajaran
adalah proses komunikasi antara pendidik dan peserta didik.13
10
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005),
hlm.3. 11
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006). hlm. 120. 12
Arif S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1996), cet. 4, hlm. 6. 13
Ahmad Rohani, Media Istruksional Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), hlm. 1.
Adapun yang dimaksud dengan pembelajaran, menurut Zainal Arifin
dalam bukunya Evaluasi Pembelajaran (2011), menyatakan bahwa:
“Pembelajaran dalam arti luas adalah suatu proses atau kegiatan
yang sistematis dan sistemik, yang bersifat interaktif dan
komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik, sumber
belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang
memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik, baik di
kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak,
untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan”.14
Pembelajaran harus bersifat interaktif dan komunikatif. Artinya
kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang bersifat multiarah antara
guru, peserta didik, sumber belajar, dan lingkungan yang saling
memengaruhi, tidak didominasi oleh satu komponen saja. Serta
komunikasi yang dibangun antara peserta didik dengan guru, atau
sebaliknya, antar sesama peserta didik dan sesama guru harus dapat saling
memberi dan menerima serta memahami.15
Media merupakan salah satu sarana untuk mempermudah
penyampaian materi dari pendidik kepada peserta didik. Oleh karena itu,
kedua faktor tersebut sangat saling berhubungan, sebab jika salah satu saja
tidak terpenuhi, sudah barang tentu akan berdampak pada hasil akhir yang
diperoleh tidak maksimal. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran
media memiliki arti yang cukup penting, karena melalui media kerumitan
atau ketidakjelasan bahan pelajaran atau materi yang disampaikan dapat
diminimalisir.
Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat
disederhanakan dengan menggunakan media, bahkan media dapat
mengkronketkan keabstrakan bahan ajar yang disampaikan kepada peserta
didik, sehingga peserta didik akan mendapatkan gambaran yang jelas
tentang bahan ajar yang disampaikan. Melalui penggunan media
pembelajaran diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses belajar
14
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), cet.
3, hlm. 10. 15
Ibid., hlm. 11.
mengajar yang pada akhirnya dapat mempengaruhi minat dan hasil belajar
siswa.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media
sebagai alat atau perantara yang digunakan oleh seorang guru dalam
rangka agar siswa lebih mampu berfikir sehingga dapat mengenal dan
memahami apa yang telah dipelajari dengan lebih baik. Selain itu, media
pembelajaran merupakan segala sesuatu yang berfungsi menyalurkan
pesan dan informasi yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan
kemauan siswa sehingga memungkinkan siswa untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan dalam proses belajar mengajar.
2. Islamic Courseware
Islamic Courseware merupakan sebuah piranti lunak atau program
komputer yang didesain untuk digunakan sebagai media pembelajaran
akidah akhlak dalam rangka meningkatkan hasil belajara peserta didik
pada suatu materi tertentu.
Pada dasarnya, Islamic Courseware termasuk media pembelajaran
yang dibuat menggunakan aplikasi program Microsoft Powerpoint.
program Microsoft Powerpoint adalah salah satu program Microsoft Office
yang digunakan untuk membuat atau mendesain suatu presentasi.16
Keuntungan dalam pembuatannya adalah tidak serumit seperti Visual
Basic, Macromedia flash atau Dream weaver, di mana harus benar-benar
mengerti bahasa pemograman komputer seperti javascript dan lain-lain. Di
dalam pembuatannya sendiri, tak jauh beda seperti halnya kita membuat
presentasi powerpoint, hanya bedanya pada penyimpanan hasil akhirnya
saja sebagai file powerpoint show, atau disingkat pps. Langkah-
langkahnya adalah memasukkan Teks, Gambar, Suara dan Video,
membuat tampilan menarik, membuat hyperlink, menyimpan file pada
format pps (powerpoint show). Keuntungan lainnya adalah kita tidak perlu
membeli piranti lunak karena sudah berada di dalam Microsoft Office.
16
Heni A. Puspitosari, Having Fun with Microsoft Powerpoint 2007, (Yogyakarta:
Skripta Media Kreative, 2010), cet. 1, hlm. 3.
3. Islamic Courseware sebagai Media Pembelajaran Akidah Akhlak
Pemanfaatan Islamic Courseware dalam pembelajaran akidah akhlak
merupakan rangkaian proses pembelajaran interaktif, yang berlangsung di
laboratorium komputer sekolah dalam pembelajaran akidah akhlak pada
materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, di mana dalam program
Islamic Courseware ditanamkan menu-menu yang mengantarkan pada
materi akidah akhlak dengan menggunakan program Islamic Courseware
sebagai media pembelajarannya.
Model belajar mengajar dengan memanfaatkan media pembelajaran
interaktif, tentu saja tidak lepas dari penggunaan perangkat komputer.
Sedangkan penggunaan perangkat komputer sebagai media pengajaran
sendiri dikenal dengan nama pengajaran dengan bantuan komputer atau
Computer Assisted Instruction (CAI), yaitu pemanfaatan komputer untuk
penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya.17
Sedangkan penggunaan komputer dalam pendidikan menuntut guru
mempunyai kompetensi mengajar dengan alat teknologi pendidikan
modern ini. Heinich dkk. sebagaimana Azhar Asyhad dalam media
pembelajaran, mengemukakan sejumlah kelebihan yang ada pada media
komputer sebagai media pembelajaran antara lain:
1. Memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan
dan kecepatannya dalam memahami materi pelajaran.
2. Siswa dapat mengontrol sendiri aktivitas belajarnya.
3. Komputer dapat diprogram agar mampu memberikan umpan
balik terhadap hasil belajar
4. Komputer dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran yang
bersifat individual.
5. Komputer dapat menyampaikan materi pelajaran dengan tingkat
realisme yang tinggi.
6. Komputer dapat menayangkan kembali hasil belajar siswa dan
materi pelajaran yang telah lalu untuk menambah pemahaman
siswa.18
17
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, .... hlm. 93. 18
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm.138-
139.
Islamic Courseware merupakan media pembelajaran yang berisi
materi yang sesuai dengan pembelajaran dan dilengkapi dengan menu
dalam bentuk tombol yang akan mengarahkan pengguna pada sub-sub
materi sesuai kebutuhan pembelajaran yang diadakan. Sumber belajar
dalam kajian ini adalah materi serta konsep-konsep dalam mata pelajaran
akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, yang sudah
ditanamkan di dalam program Islamic Courseware.
Selain itu juga dilengkapi dengan soal latihan untuk mengetahui
kemampuan dan seberapa jauh peningkatan hasil belajar peserta didik
setelah menggunakan Islamic Courseware ini, di mana tiap soal harus
dijawab oleh pengguna kemudian peserta didik akan menganalisis jawaban
yang diberikan untuk mengetahui kebenarannya.
Di dalam proses pembelajaran yang interaktif, guru tidak hanya
berperan sebagai penyampai materi, tetapi juga menerima umpan balik
dari siswa dan memberikan penguatan reinforcement terhadap hasil belajar
yang telah mereka tempuh. Heinich dkk. (1992) mengajukan model
perencanaan menggunakan media yang efektif yang dikenal dengan istilah
ASSURE. Model ini menyarankan enam kegiatan utama dalam
perencanaan pengajaran sebagai berikut:
1. Menganalisis karekteristik umum kelompok sasaran, baik dari
segi pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal.
2. Menyatakan atau merumuskan tujuan pengajaran. Tujuan ini
akan mempengaruhi pemilihan media dan urut-urutan penyajian
dan kegiatan belajar.
3. Memilih, momodifikasi, atau merancang dan mengembangkan
materi dan media yang tepat, dengan pertimbangan efektivitas
dan efisiensi waktu.
4. Menggunakan materi dan media. Setelah materi dan media yang
tepat diperlukan persiapan bagaimana dan berapa banyak waktu
yang diperlukan untuk menggunakannya.
5. Meminta tanggapan dari siswa. Guru sebaiknya mendorong
siswa memberikan respon dan umpan balik mengenai
keefektivan proses belajar mengajar dengan media yang
digunakan.
6. Mengevaluasi proses belajar. Tujuan utama evaluasi di sini
adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai
tujuan pengajaran, keefektivan media, pendekatan, dan guru
sendiri.19
Dengan penggunaan program aplikasi pembelajaran interaktif ini
diharapkan akan memperjelas penyampaian materi serta makna dan kesan
yang pada peserta didik, sehingga mereka akan lebih mudah memahami
materi yang disampaikan. Namun di samping itu, pemanfaatan media
dalam proses belajar mengajar tentu saja mempunyai kelebihan dan
kelemahaanya. Adapun kelebihan dan kekurangan dari jenis media
pembelajaran seperti ini adalah sebagai berikut:
a) Kelebihannya yaitu :
1) Media ganda. Teks, audio, grafis, gambar diam, dan media
gambar hidup dapat dikombinasikan dalam satu sistem yang
mudah digunakan
2) Partisipasi pembelajaran. Dalam hal ini adanya interaksi
melalui media video audio dalam kegiatan pembelajaran
3) Individualisasi.
b) Kelemahannya yaitu:
1) Hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah
diprogramkan
2) Memerlukan peralatan komputer multimedia
3) Perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu
ditambahkan petunjuk pemanfaatan
4) Pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama20
B. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia
yang mencakup segala yang dipikirkan dan dikerjakan, dan sebaiknya
belajar ini dibiasakan sejak manusia masih kecil. Begitu pentingnya
belajar bagi manusia, Allah SWT menempatkan perintah belajar pada
tempat pertama kali, sebagaimana ayat yang pertama kali turun adalah
perintah untuk membaca. Hal ini dinyatakan dalam surat Al-Alaq ayat 1-5.
Yaitu:
19
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, .... hlm. 65-67. 20
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, …. hlm. 139.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia
Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia)
dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya. (QS. Al-Alaq: 1-5)21
Ada beberapa definisi tentang belajar yang dikemukakan oleh
beberapa ahli antara lain dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Menurut Cronbach, seperti yang dikutip dalam interaksi dan motivasi
belajar mengajar (Sardiman A.M. : 2006): “learning is how by a in
behavior as result of experience”. Dengan demikian, dapat diartikan
bahwa belajar yang efektif adalah melalui pengalaman dalam proses
pembelajaran, seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar
dengan menggunakan semua alat inderanya.22
b) Lyle E. Bourne dan JR., Bruce R. Ekstrand dalam psikologi
pendidikan (Mustaqim : 2001), menyatakan: “learning as a relatively
permanent change in behaviour traceable to experience and practice”.
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang
diakibatkan oleh pengalaman dan latihan.23
c) Slameto, sebagaimana dikutip Syaiful Bahri Djamarah dalam psikologi
belajar juga merumuskan belajar adalah “suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
21
Mahmud Yunus, Tafsir Qur‟an Karim 30 Juz, (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1973),
hlm. 910. 22
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Grafindo
Persada, 2006), hlm. 20. 23
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 33.
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. 24
d) Menurut Clifford T. Morgan dapat dijelaskan sebagai berikut
“Learning is any relatively permanent change in behavior that is a
result of post experience”. Belajar diartikan sebagai perubahan tingkah
laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu.25
e) Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid dalam kitab at-
Tarbiyah wa Thuruqut at-Tadris, mendefinisikan belajar sebagai
berikut:
رة سابقة ر ف ذهن المت علم يطرأ على خب علم هو ت غيي ان الت را جديدا ها ت غيي 26ف يحدث في
”Belajar adalah perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si pelajar
berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki menuju perubahan
baru”.
Dari beberapa rumusan para ahli di atas, dapat dirumuskan bahwa
belajar merupakan proses perubahan perilaku berdasarkan pengalaman dan
latihan dalam interaksinya dengan lingkungan. Perubahan tingkah laku
tersebut meliputi: pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah
lakunya, kebiasaannya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya,
daya reaksinya, daya penerimaannya, daya pikir, dan aspek lain yang ada
pada individu.
2. Prinsip-prinsip Belajar
Belajar memiliki beberapa prinsip yang mencakup tiga ranah
pembelajaran; afektif, kognitif, dan psikomotorik. Berikut adalah prinsip-
prinsip belajar yaitu:
Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan
perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri:
24
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2011), cet. Ke-
3, hlm. 13. 25
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, ... hlm. 33. 26
Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, at-Tarbiyah wa Thuruqut at-Tadris,
(Mesir: Darul Ma’arif, 1968), hlm 169.
a) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan
yang disadari.
b) Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
c) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
d) Positif atau berakumulasi.
e) Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
f) Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Wittig yang
dikutip dalam bukunya Agus Suprijono, belajar sebagai any
relatively permanent change in an organism‟s behavioral
repertoire that occurs as a result of experience.
g) Betujuan dan terarah.
h) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena
didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar dalah
proses sistematik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar
merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.
Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman-
pengalamam pada dasarnya adalah hasil dari interaksi peserta didik
dengan lingkungannya.27
3. Unsur-unsur Belajar
Belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat
berbagai unsur yang saling berkaitan mengkait sehingga menghasilkan
perubahan perilaku. Beberapa unsur yang dimaksud adalah:
a) Motivasi Siswa
Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu
perbuatan atau tindakan tertentu.
b) Bahan Belajar
Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang penting
mendapat perhatian oleh guru.
c) Alat Bantu Belajar
Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat
digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar,
sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efisien dan efektif.
d) Suasana Belajar
Suasana belajar penting artinya bagi kegiatan belajar
mengajar. Suasana yang menyenangkan dapat menumbuhkan
kegairahan belajar, sedangkan suasana yang kacau, ramai, tak
tenang, dan banyak gangguan, sudah tentu tidak menunjang
kegiatan belajar yang efektif.
e) Kondisi Subjek Belajar
27
Agus Suprijono, Cooperative Learning; Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 4-5.
Kondisi subjek belajar turut menentukan kegiatan dan
keberhasilan belajar. Siswa dapat belajar secara efisien dan
efektif apabila berbadan sehat, memiliki inteligensi yang
memadai, siap untuk melakukan kegiatan belajar, memiliki bakat
khusus, dan pengalaman yang bertalian dengan pelajaran, serta
memiliki minat untuk belajar.28
4. Teori-teori Belajar
a) Teori Belajar menurut Piaget
Menurut Piaget, proses belajar seseorang akan mengikuti pola
dan tahap-tahap perkembangan sesuai dengan umurnya. Pola dan tahap
ini bersifat hirarkhis, artinya harus dilalui berdasarkan urutan tertentu
dan seseorang tidak dapat belajar sesuatu yang berada di luar tahap
kognitifnya.29
Kesalahan yang biasanya terjadi dalam proses pembelajaran
adalah guru selalu membuat satu pemahaman bahwa peserta didik
memiliki situasi dan kondisi yang sama, baik motivasi belajar, tingkat
kecerdasan ataupun daya tangkap terhadap pemahaman materi.
Melalui media pembelajaran Islamic courseware inilah
diharapakan kesalahan itu mampu diminimalisir, dengan asumsi bahwa
media pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi dan respon
peserta didik dalam proses pembelajaran, serta terciptanya suasana
belajar yang interaktif dan komunikatif. Ketika ada beberapa anak
yang memiliki tingkat pemahaman yang lebih lambat, mereka bisa
mempelajarinya kembali pada ruang dan waktu yang tidak harus sama
dan dengan beberapa tahapan yang dibiasakan.
b) Teori Belajar menurut J. Bruner
Belajar menurut Bruner tidak untuk mengubah tingkah laku
seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi
28
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 50-
52. 29
C. Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm.
36-37.
sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan
mudah.30
Proses pembelajaran tidak semata-mata harus selalu terpaku pada
kurikulum serta beberapa aturan terikat lainnya. Itu artinya bahwa
unsur-unsur tersebut harus lebih bisa menyesuaikan dengan kondisi
peserta didik serta lingkungan di sekitarnya. Karena tidak semua
peserta didik berangkat dari satu pemahaman yang sama. Melalui
media inilah diharapkan kendala yang terjadi pada peserta didik
hubungannya dengan proses pembelajaran akan dapat diatasi.
c) Teori dari R. Gagne
Terhadap masalah belajar, Gagne memberikan dua definisi,
yaitu:
1) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku;
2) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
diperoleh dari instruksi.31
Berangkat dari teori Gagne tersebut dapat disimpulkan bahwa
dalam proses belajar mengajar pendidik diharapkan bisa menjadi
motivator. Dengan kreativitas seorang pendidik, pelajaran akan lebih
mudah diterima oleh peserta didik. Media pembelajaran Islamic
courseware ini paling tidak menjadi alternatif bagi pendidik untuk
mentransfer pengetahuan dengan cara yang lebih menyenangkan.
d) Teori belajar bermakna David Ausubel
Menurut David Ausubel dijelaskan bahwa proses pembelajaran
bermakna (meaningfull learning) merupakan suatu proses dikaitkannya
informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam
struktur kognitif peserta didik.32
Kebermaknaan belajar sebagai hasil
dari peristiwa pembelajaran ditandai oleh terjadinya hubungan antara
aspek-aspek, konsep-konsep, informasi, atau situasi baru dengan
30
Ibid., hlm. 42. 31
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, …. hlm. 22. 32
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya, …. hlm. 73.
komponen-komponen yang relevan di dalam struktur kognitif peserta
didik.
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana hasil belajar didefinisikan sebagai
kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima
pengalaman belajar. Hasil belajar pada hakikatnya merupakan kompetensi
yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai
yang diwujudkan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.33
2. Ruang Lingkup Hasil Belajar
Hasil belajar peserta didik dapat diklasifikasi ke dalam tiga ranah
yaitu: ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.
a) Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, sintesis, dan evaluasi.
b) Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari
lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi dan internalisasi.
c) Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
psikomotorik, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar,
kemampuan persetual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan
keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif serta
interpretatif.34
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar peserta didik di sekolah, secara garis besar faktor tersebut adalah:
33
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), cet. 14, hlm. 22. 34
Ibid., hlm. 22-23.
a) Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa)
Yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani peserta didik
seperti mata, telinga, bakat dan minat peserta didik.35
Faktor internal
meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis, yang setidak-tidaknya
ada lima faktor yang tergolong faktor psikologis yaitu, intelegensi,
sikap, bakat, minat, dan motivasi siswa.36
Seperti yang kita ketahui, manusia tidak akan memperoleh
sebuah keberhasilan saat dalam dirinya sendirinya tidak mau berubah
menjadi lebih baik, lebih-lebih muncul sifat pesimis dalam bertindak.
Hal ini dapat mempengaruhi segala aktifitas yang dilakukannya dalam
kehidupan sehari-hari.
b) Faktor Eksternal (faktor yang ada di luar diri siswa)
Yang termasuk faktor eksternal siswa di antaranya yaitu:
lingkungan sosial yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa,
lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan
belajar peserta didik. Sedangkan lingkungan non-sosial yaitu berupa
gedung dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan
letaknya, alat-alat belajar, serta keadaan cuaca dan waktu belajar yang
digunakan siswa.37
Keberadaan lingkungan sekitar tentunya harus diperhatikan, ini
tidak lepas dari kenyamanan seseorang. Saat kondisi lingkungan
sekitar aman dan nyaman dapat dipastikan kita memperoleh sebuah
hasil yang maksimal, jika dibandingkan saat kondisi disamping kita
sebaliknya.
c) Faktor Pendekatan belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau
strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan
efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini
35
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003), hlm. 132. 36
Ibid., hlm. 133. 37
Ibid., hlm. 137-138.
berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian
rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu
(Lowson, 1991).38
Pendekatan menjadi salah satu faktor yang
berpengaruh dalam taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa selain
faktor internal dan eksternal. Contohnya dengan adanya belajar
bersama maka hasilnya akan lebih berkesan, oleh karena itu hasil
belajar peserta didik akan lebih mudah untuk ditingkatkan.
Dalam pembelajaran tidak lepas dari tujuan awal dari pembelajara itu
sendiri, yaitu terkait dengan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik
peserta didik. Namun perlu diperhatikan berhasil dan tidak pembelajaran itu
sendiri tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya, baik faktor
internal maupun eksternal, serta pendekatan yang dilakukan. Oleh karena itu,
harus ada upaya agar pencapaian itu dapat maksimal.
Islamic courseware sebagai media pembelajaran yang didesain dengan
perpaduan teknologi diharapkan mampu menjadi alat untuk mempermudah
proses pembelajaran. Sehingga peserta didik tidak merasa bosan dengan
pembelajaran yang sedang berlangsung.
D. Pembelajaran Akidah Akhlak
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.39
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses atau
kegiatan yang sistematis dan sistemik, yang bersifat interaktif dan komunikatif
antara pendidik (guru) dengan peserta didik, sumber belajar dan lingkungan
untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan
38
Ibid., hlm. 139. 39
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam
Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, (Jakarta: Indonesia Legal Center
Publishing, 2008), hlm. 113.
belajar peserta didik baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara
fisik atau tidak, untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan.40
Sedangkan yang dimaksud dengan akidah akhlak adalah “salah satu
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan peningkatan dari
akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah
Tsanawiyah (MTs)/SMP”.41
Pembelajaran akidah akhlak merupakan suatu
kegiatan pembelajaran yang menitikberatkan pada akidah akhlak sebagai
materi pembelajarannya.
Adapun tujuan pembelajaran akidah akhlak adalah:
a) Menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang aqidah akhlak sehingga
menjadi manusia muslim yang berkembang keimanan dan
ketaqwaannya kepada Allah SWT;
b) Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan
menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
kehidupan individu maupun sosial, sebagai manfestasi dari ajaran
dan nilai-nilai aqidah Islam.42
E. Kajian Pustaka
Penelitian tentang penggunaan media-media pembelajaran (multimedia
learning) dalam kegiatan belajar mengajar telah banyak dilakukan. Yang
menjadi perbedaan antara satu dengan lainnya hanya bentuk media elektronik
yang digunakan, bisa berbentuk audiovisual gerak, cetak, video ataupun media
komputer lainnya. Dalam hal ini peneliti lebih spesifik melakukan penelitian
dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware, yang di
dalamnya terdapat unsur-unsur audio-visual dan atau video. Penelitian-
penelitian yang telah ada diharapkan bisa menjadi pembanding sekaligus
referensi yang relevan dengan permasalahan yang peneliti angkat, sekaligus
40
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, , … hlm. 10. 41
Kementerian Agama Republik Indonesia, Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Program IPA, IPS, dan
Bahasa, (Jakarta: Dirjen Pendis Kemenag, 2010), hlm. v. 42
Ibid.
sebagai bahan pertimbangan untuk membandingkan masalah-masalah yang
diteliti baik dari segi metode dan objek penelitian.
Pertama Ati Hamidah (NIM 033111181). “Efektivitas Media Audio
dalam Pembelajaran Akidah Akhlak (Studi Tindakan Pada Siswa Kelas VIII
di MTs N 2 Semarang Tahun Ajaran 2008-2009)”. Penelitian ini merupakan
studi tindakan (action research) dengan menggunakan instrumen observasi.
Lebih spesifik peneliti menggunakan media pembelajaran berupa audio dalam
kegiatan belajar mengajar, dengan tujuan penerapan media tersebut mampu
meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran yang
diajarkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan dari penggunaan
media audio menunjukkan adanya relevansi yang signifikan terhadap
peningkatan pemahaman peserta didik dalam proses pembelajaran pada mata
pelajaran Akidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs N 2 Semarang. Hal ini
dapat dilihat dari skor efektivitas yang dihasilkan mencapai standar kelulusan.
Kedua Abdul Basith (NIM 3101205). “Pengaruh Penggunaan
Multimedia Terhadap Minat Belajar Siswa dalam Materi Ibadah Haji di
Madrasah Aliyah NU Banat Kudus”. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif, yang kemudian data hasil dari lapangan diperoleh dengan
menggunakan metode survei serta menggunakan teknik analisis korelasional.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan atau
pengaruh yang signifikan antara penggunaan multimedia terhadap minat
belajar siswa. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi atau
pengaruh yang cukup signifikan antara keduanya. Hal ini dapat dilihat dari
hasil yang diperoleh dalam penelitian dengan pencapaian skor pada interval
yang memenuhi standar kelulusan.
Adapun pada penulisan skripsi ini peneliti lebih menitikberatkan pada
kajian tentang penerapan media pembelajaran Islamic courseware dalam
proses pembelajaran peserta didik, yang difokuskan pada mata pelajaran
akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja di Kelas XI MA
Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes. Dengan adanya penerapan
media pembelajaran tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
F. Rumusan Hipotesis
Hipotesis berasal dari dua penggalan kata yaitu “hypo” yang artinya “di
bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis yang kemudian
cara menulisnya disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia menjadi
hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.43
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat
kebenarannya.44
Bisa juga dikatakan bahwa hipotesis merupakan dugaan yang
mungkin benar dan mungkin juga salah. Artinya bahwa hipotesis sebagai
suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,
sampai terbukti melalui data yang terkumpul dari hasil penelitian.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah
jawaban sementara yang harus dibuktikan kebenarannya. Dalam hal ini, maka
peneliti mengajukan hipotesis bahwa penerapan media pembelajaran Islamic
courseware efektif untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran
Akidah Akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja di Kelas XI MA
Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes Tahun Ajaran 2011/2012.
43
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), cet. 14, hlm. 110. 44
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 63.
R1 X O1
R2 O2
Keterangan:
R1 : kelompok Eksperimen
R2 : kelompok kontrol
X : treatment
O1 : hasil pengukuran pada kelompok eksperimen
O2 : hasil pengukuran pada kelompok kontrol
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian adalah salah satu media yang digunakan dalam menulis
dengan prosedur yang telah ditentukan. Penelitian pada hakekatnya adalah
suatu upaya dan bukan hanya sekedar pengamatan yang diteliti dari suatu
objek yang sudah tetap (fixed) tingkat kebenarannya, sebab kebenaran di sini
bersifat tentatif.45
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam hal ini adalah penelitian
kuantitatif yang lebih bersifat pada jenis penelitian kuantitatif eksperimen.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang tidak mementingkan kedalaman
data, yang penting dapat merekam data sebanyak-banyaknya dari populasi
yang luas.46
Pada umumnya penelitian ini identik dengan pendekatan deduktif
yang berangkat dari persoalan umum (teori) ke hal khusus sehingga penelitian
ini harus ada landasan teorinya.
Metode penelitian kuantitatif yang akan dilakukan merupakan metode
eksperimen yang berdesain “Posttest-Only Control Design”, karena dalam
tujuan penelitian ini untuk mencari pengaruh treatment. Adapun pola desain
penelitian ini sebagai berikut.47
45
Masyhuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif,
(Bandung: PT. Refika Aditama, 2009), hlm. 8. 46
Ibid., hlm. 13. 47
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: CV. Alfabeta, 2008), cet. 6, hlm. 112.
Data nilai ulangan harian pelajaran akidah akhlak pada materi akhlak terpuji adil,
rida, amal saleh, persatuan dan kerukunan di kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal
Ketanggungan Brebes
Kelas XI A dengan media
pembelajaran Islamic courseware
sebagai kelas eksperimen
Kelas XI B dengan model
pembelajaran Konvensional
sebagai kelas kontrol
PBM pada materi pokok akhlak terpuji
dalam pergaulan remaja
Tes tentang materi pokok akhlak terpuji
dalam pergaulan remaja
Analisis tes tentang materi akhlak terpuji
dalam pergaulan remaja
Membandingkan tes tentang materi akhlak
terpuji dalam pergaulan remaja dari kelas
eksperimen dengan kelas kontrol
Menyusun hasil penelitian
Skema penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Kelas eksperimen diterapkan pembelajaran akidah akhlak dengan
menggunakan media pembelajaran Islamic courseware. Sedangkan kelas
kontrol dibiarkan tanpa diperlakukan pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran Islamic courseware. Setelah proses belajar mengajar
selesai, untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dilakukan posttest di
kedua kelas sampel dengan menggunakan soal evaluasi yang sama.
Dari hasil skor posttest kedua kelas sampel dilakukan uji normalitas, uji
homogenitas, dan uji perbedaan rata-rata atau uji t pihak kanan dari skor
pencapaian tersebut untuk mengetahui apakah perbedaan skor pencapaian
pada kedua kelas sampel itu signifikan atau tidak secara statistik.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Untuk memperoleh data tentang pembelajaran Akidah Akhlak dengan
menggunakan media pembelajaran Islamic courseware serta upayanya dalam
peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik, maka penelitian ini akan
dilakukan terhadap peserta didik kelas XI pada semester genap tahun ajaran
2011/2012, pada tanggal 14 – 26 Mei 2012. Adapun penelitian ini akan
dilaksanakan di MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah keseluruhan jumlah dari
objek penelitian.48
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
seluruh peserta didik kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan
Brebes tahun ajaran 2011-2012 yang berjumlah 43 siswa.
Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang
diteliti.49
Menurut Suharsimi Arikunto apabila subyek penelitiannya kurang
dari 100 lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Namun jika subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15
% atau 20 – 25 %. Berdasarkan pada hal tersebut maka sampel dalam
penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi, karena subyek yang diteliti
kurang dari 100.
D. Variabel dan Indikator Penelitian
Kerlinger (1973) menyatakan bahwa “variabel adalah konstrak
(construct) atau sifat yang akan dipelajari”. Sedangkan Kidder (1981)
mendefinisikan variabel sebagai “suatu kualitas (qualities) di mana peneliti
mempelajari dan menarik kesimpulan darinya”.50
Variabel-variabel dalam
penelitian ini adalah:
48
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), cet. 14, hlm. 173. 49
Ibid., hlm. 174. 50
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
…. hlm. 61.
1. Variabel bebas (independent variable),51
yaitu pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran Islamic courseware.
2. Variabel terikat (dependent variable), yaitu hasil belajar kognitif siswa
kelas XI di MA Zainurrahman pada mata pelajaran akidah akhlak.
Adapun indikator keberhasilan penelitian ini adalah: “sekurang-
kurangnya 80% dari jumlah siswa memperoleh nilai pada mata pelajaran
akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja >70, sesuai
dengan KKM pelajaran akidah akhlak MA Zainurrahman Cikeusal
Ketanggungan Brebes”.
E. Metode Penentuan Subyek
Untuk menentukan subyek penelitian didasarkan pada alasan: peserta
didik mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama, peserta didik
yang menjadi subyek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama, dan
pembagian kelas tidak berdasarkan ranking.
Dalam penelitian ini akan diambil dua kelas sebagai objek penelitian:
1. Kelas Eksperimen
Kelas eksperimen merupakan kelas yang diberi perlakuan khusus
(pembelajaran akidah akhlak dengan media pembelajaran Islamic
courseware), dalam penelitian ini dipilih kelas XI A sebagai kelas
eksperimen.
2. Kelas Kontrol
Kelas kontrol merupakan kelas yang tidak diberi perlakuan khusus
(pembelajaran konvensional), pada penelitian ini kelas dipilih kelas XI B
sebagai kelas kontrol.
Pertimbangan yang lain didasarkan pada uji normalitas, uji homogenitas
dan uji kesamaan dua rata-rata. Data nilai awal yang digunakan adalah nilai
ulangan harian bab sebelumnya yaitu perilaku terpuji adil, rida, amal saleh,
51
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan hasil
belajar. Lihat: Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D), (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), cet. Ke-6, hlm. 61.
persatuan dan kerukunan. Tujuan dari tiga analisis tersebut adalah sebagai uji
prasyarat dalam menentukan subyek penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan
oleh penelitian untuk mengumpulkan data. Beberapa metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Metode Observasi
Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan
sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi
dilakukan untuk menemukan data dan informasi dari gejala atau
fenomena secara sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan
yang telah dirumuskan.52
Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data yang
sudah diamati secara langsung yang berkenaan dengan fisik MA
Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes seperti sarana dan
prasarana, letak geografis dan untuk mengetahui proses pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware.
b. Metode Dokumentasi
Suharsimi Arikunto mendefinisikan metode dokumentasi sebagai
“cara mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda, dan sebagainya”.53
Dalam penelitian ini, peneliti
mengumpulkan data berupa nama-nama peserta didik yang termasuk
dalam populasi dan sampel, serta untuk memperoleh data nilai hasil
belajar akidah akhlak pada materi perilaku terpuji adil, rida, amal
saleh, persatuan dan kerukunan.
52
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 168. 53
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ... hlm. 274.
c. Metode Tes
Metode tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang
diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan
jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penentu angka.54
Tes adalah
rangkaian pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok.55
Metode ini digunakan peneliti
untuk mendapatkan hasil belajar peserta didik yang telah melakukan
pembelajaran akidah akhlak dengan memberikan soal-soal sebagai
evaluasi setelah pembelajaran berlangsung, serta untuk menganalisis
dan merefleksi tindakan selanjutnya.
2. Alat Pengumpulan Data
a. Tahap Persiapan Uji Coba Soal
1) Materi dan Bentuk Tes
2) Metode Penyusunan Perangkat Tes
Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan langkah sebagai
berikut.
a) Pembatasan terhadap bahan yang diteskan
Dalam penelitian ini bahan yang akan diteskan adalah
materi pokok akhlak terpuji dalam pergaulan remaja.
b) Menentukan tipe soal
Tipe soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe
soal pilihan ganda.
b. Pelaksanaan Tes Uji Coba
Setelah perangkat tes tersusun, kemudian diujicobakan di kelas
uji coba untuk di uji butir soal apakah butir soal tersebut memenuhi
kualifikasi soal yang baik untuk digunakan dalam penelitian.
54
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm.
170. 55
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan,... hlm. 185.
c. Analisis Perangkat Tes Uji Coba
Untuk mengetahui apakah butir soal memenuhi kualifikasi
sebagai butir soal yang baik sebelum digunakan untuk mengukur
kemampuan pemecahan masalah peserta didik terlebih dahulu
dilakukan uji coba. Uji coba dilakukan untuk mengetahui validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda butir soal.
Setelah diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan
daya beda kemudian dipilih butir soal yang memenuhi kualifikasi
untuk digunakan dalam pengukuran kemampuan pemecahan masalah
peserta didik. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Analisis Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Rumus yang digunakan
untuk menguji validitas adalah rumus korelasi product moment56
:
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara x dan y
N = jumlah peserta didik
Σx = skor total butir soal
Σy = skor total
Σxy = jumlah perkalian x dengan y
b) Analisis Reliabilitas
Menghitung varians dengan rumus57
:
N
N
XX
S
2
2
2
56
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
…. hlm. 255. 57
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),
hlm. 97.
Keterangan:
S2 : Varians
X : simpangan X dari X , yang dicari dari X- X
N : banyaknya subjek pengikut tes
Menghitung reliabelitas dengan rumus KR-20
2
2
111 S
pqS
n
nr
Keterangan:
11r : reliabelitas tes secara keseluruhan
S2
: varian
p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
∑pq : jumlah hasil kali p dan q
n : banyaknya item yang valid
c) Analisis Tingkat Kesukaran
Ditinjau dari segi kesukaran, soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah
tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha
penyelesaiannya. Soal yang terlalu sulit akan menyebabkan peserta
didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencobanya lagi karena di luar jangkauan kemampuannya.58
Tingkat kesukaran soal untuk pilihan ganda dan soal uraian dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus:
JS
BP
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = jumlah peserta didik yang menjawab soal dengan benar.
JS = jumlah seluruh peserta didik yang ikut tes.
58
Ibid., hlm 207.
Adapun tolak ukurnya sebagai berikut:
a) 0,00 < P ≤ 0,30 (Soal sukar)
b) 0,30 < P ≤ 0,70 (Soal sedang)
c) 0,70 < P ≤ 1,00 (Soal mudah)
d) Batas lulus ideal 5,5 untuk sekala 0-1059
d) Analisis Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan
tinggi) dengan peserta didik yang bodoh (berkemampuan rendah).
Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks
diskriminasi (D). Pada indeks diskriminasi ada tanda negatif.
Tanda negatif pada indeks diskriminasi digunakan jika sesuatu soal
”terbalik” menunjukkan kualitas test. Yaitu anak yang pandai
disebut bodoh dan anak yang bodoh disebut pandai.60
Rumus
untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:
BA
B
B
A
A PPJ
B
J
BD
Keterangan:
D = Daya pembeda soal
AB = Banyaknya peserta didik kelompok atas yang menjawab
benar
AJ = Banyaknya peserta didik kelompok atas
BB = Banyaknya peserta didik kelompok bawah yang menjawab
benar
BJ = Banyaknya peserta didik kelompok bawah
AP = Banyaknya peserta didik kelompok atas yang menjawab
benar
59
Ibid., hlm. 210. 60
Ibid., hlm 211-214.
BP = Banyaknya peserta didik kelompok bawah yang menjawab
benar
Kriteria Daya Pembeda (D) untuk kedua jenis soal adalah
sebagai berikut.61
0,00 D 0,20 (jelek)
0,20 < D 0,40 (cukup)
0,40 < D 0,70 (baik)
0,70 < D 1,00 (baik sekali)
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Tahap Awal Penelitian
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah kelas
tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan apabila
peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan proporsi subjek,
objek, kejadian, dan lain- lain. Dalam uji normalitas ini peneliti
menggunakan rumus Chi kuadrat Square dengan prosedur sebagai
berikut:62
1) Menentukan rentang (R), yaitu data terbesar dikurangi data
terkecil.
2) Menentukan banyak kelas interval (K) dengan rumus :
K= 1 + (3,3) log n
3) Menentukan panjang interval :
P = sBanyakkela
RKelasgn )(tanRe
4) Membuat tabel distribusi frekuensi
5) Menentukan batas kelas (bk) dari masing-masing kelas interval
6) Menghitung rata-rata X 1 ( X ), dengan rumus :
61
Ibid., hlm. 218. 62
Nana Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung : PT. Tarsito, 200), cet. Ke-3, hlm. 47.
X =
fi
xifi.
f 1 = frekuensi yang sesuai dengan tanda Xi
xi= tanda kelas interval
7) Menghitung variansi, dengan rumus :
S 2 = )1(
).(.22
nn
xifixifin
8) Menghitung nilai Z, dengan rumus :
Z = S
XX
X = batas kelas
X = rata-rata
S = standar deviasi
9) Menentukan luas daerah tiap kelas interval
10) Menghitung frekuensi teoritik (Ei), dengan rumus :
Ei = n x Ld dengan n jumlah sampel
11) Membuat daftar frekuensi observasi (Oi), dengan frekuensi teoritik
sebagai berikut :
Daftar Frekuensi Observasi
Kelas Bk Z L Oi Ei Ei
EiOi 2)(
12) Menghitung nilai Chi kuadrat (χ2
), dengan rumus :
k
i
E
EO
i
ii
1
22
Keterangan:
2 : harga Chi-Kuadrat
Oi : frekuensi hasil pengamatan
Ei : frekuensi yang diharapkan
k : banyaknya kelas interval
13) Menentukan derajat kebebasan (dk) dalam perhitungan ini, data
disusun dalam daftar distribusi frekuensi yang terdiri atas k buah
kelas interval sehingga untuk menentukan kriteria pengujian
digunakan rumus : k – 1, dimana k adalah banyaknya kelas interval
dan taraf signifikansi 5%.
14) Menentukan harga tabel2
15) Menentukan distribusi normalitas dengan kriteria pengujian :
jika 2
hitung > 2
tabel maka data berdistribusi tidak normal dan
sebaliknya jika 2
hitung < 2
tabel maka data berdistribusi normal.
b. Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui beberapa
kelompok mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak:
Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas dua kelompok
adalah63
:
H0 : σ12 = σ2
2
Ha : σ12 σ2
2
Rumus yang digunakan adalah:
F =terkecilians
terbesarians
var
var
Kedua kelompok mempunyai varians yang sama apabila
menggunakan = 5% menghasilkan F F(1/2.α)(v1, v2) dengan:
v1 = n1 – 1 (dk pembilang)
v2 = n2 – 1 (dk penyebut)
Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas lebih dari dua
kelompok adalah:
22
2
2
11
22
2
2
10
...:
...:
k
k
H
H
63
Ibid., hlm. 250-251.
Rumus yang digunakan adalah:64
}log)1(){10(ln 22 ii snB
dengan
B 1log 2 ins dan 1
12
2
i
ii
n
snS
Dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika 2
hitung <
2
tabel untuk taraf nyata %5 dengan dk = k – 1.
c. Uji Kesamaan Rata-Rata
Analisis data dengan uji t digunakan untuk menguji hipotesis:
H0 : μ1 =μ2, rata-rata skor pretest dari kedua kelompok sama.
Ha : μ1 ≠μ2, rata-rata skor pretest dari kedua kelompok berbeda.
μ1 : rata-rata skor pretest dalam kelompok eksperimen.
μ2 : rata-rata skor pretest dalam kelompok kontrol.
Maka untuk menguji hipotesis digunakan rumus:65
21
21
11
nns
XXt
dengan
2
)1()1(
21
2
22
2
112
nn
snsnS
Keterangan:
1X : skor rata-rata dari kelompok eksperimen
2X : skor rata-rata dari kelompok kontrol
1n : banyaknya subjek dari kelompok eksperimen
2n : banyaknya subjek dari kelompok kontrol
2
1s : varians kelompok eksperimen
2
2s : varians kelompok kontrol
64
Ibid., hlm. 263. 65
Ibid., hlm. 239
2s : varians gabungan
Dengan kriteria pengujian terima H0 apabila – t_tabel <
t_hitung < t_tabel,
211
tttabel dengan derajat kebebasan (dk)
221 nn , taraf signifikan 5% dan tolak H0 untuk harga t lainnya.
2. Analsis Tahap Akhir Penelitian
a. Uji Normalitas
Langkah-langkah pengujian normalitas sama dengan langkah-
langkah uji normalitas pada analisis tahap awal.
b. Uji Homogenitas
Langkah-langkah pengujian kesamaan dua varians
(homogenitas) sama dengan langkah-langkah uji kesamaan dua varians
(homogenitas) pada analisis tahap awal.
c. Uji Perbedaan Rata-Rata (Uji Pihak Kanan)
Teknik statistik yang digunakan adalah teknik t-test pihak
kanan untuk menguji signifikansi perbedaan dua buah mean yang
berasal dari dua buah distribusi.66
Hipotesis yang diajukan dalam uji
perbedaan rata-rata adalah sebagai berikut.
H0 : μ1 = μ2 (tidak ada perbedaan rata-rata dari gain kedua kelompok).
Ha : μ1 > μ2 (rata-rata gain kelompok eksperimen lebih baik daripada
rata-rata gain kelompok kontrol).
μ1 = rata-rata gain kelompok eksperimen
μ2 = rata-rata gain kelompok kontrol.
66
Tulus Winarsunu, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, (Malang:
UMM press, 2007), Cet . 4, hlm. 87.
Uji perbedaan rata-rata dilakukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
1) Jika 21 nn dan 2
2
2
1
2
2
2
1
2
1
21
n
s
n
s
xxt
dengan:
2
)1()1(
11
2
22
2
112
nn
snsnS
Kriteria pengujian H0 ditolak jika 21
2211
ww
twtwt
dan H0
diterima untuk harga t lainnya. Dengan 2
2
22
1
2
11 ,
n
sw
n
sw ,
)1)(1(1 1 ntt , dan )1)(1(2 2 ntt
2) Jika 21 nn dan 2
2
2
1
21
21
11
nns
xxt
dengan
2
)1()1(
11
2
22
2
112
nn
snsns
3) Jika 21 nn dan 2
2
2
1 67
2121
2
22
2
11
21
11
2
)1()1(
nnnn
snsn
xxt
67
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D), …. hlm. 273-274.
Keterangan:
1x : skor rata-rata dari kelompok eksperimen
2x : skor rata-rata dari kelompok kontrol
1n : banyak subjek kelompok eksperimen
2n : banyak subjek kelompok kontrol
2
1s : varians kelompok eksperimen
2
2s : varians kelompok kontrol
2s : varians gabungan
Kriteria pengujian: tolak H0 jika t-hitung ≥ t-tabel dengan derajat
kebebasan (dk) 221 nn , peluang (1-α) dan terima H0 untuk harga
t lainnya.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen terbagi dalam dua kelas
yaitu kelas eksperimen (kelas XI A) dan kelas kontrol (XI B). Berdasarkan
hasil penelitian maka diperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan
pembelajaran antara kelas eksperimen dengan menggunakan media
pembelajaran Islamic courseware dan kelas kontrol dengan pembelajaran
konvensional.
1. Kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran Islamic
courseware
a. Tahap persiapan
Kelas XI A sebagai kelas eksperimen yang pada saat
pembelajarannya menggunakan media pembelajaran Islamic
courseware, sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan ditentukan
materi pelajarannya dan menyusun rencana pembelajaran. Materi yang
dipilih adalah akhlak terpuji dalam pergaulan remaja. Instrumen yang
dijadikan evaluasi adalah instrumen tes objektif dalam bentuk pilihan
ganda dengan 5 pilihan jawaban, tetapi hanya satu pilihan yang tepat
dan benar.
b. Tahap pelaksanaan
Waktu yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran ini
adalah 2 kali pertemuan (4 jam pelajaran). Untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik peneliti mengambil nilai pretest dari
hasil ulangan pada materi sebelumnya. Setelah itu guru menjelaskan
atau menerangkan materi dengan menggunakan media pembelajaran
Islamic courseware yang ditampilkan pada layar LCD proyektor
dengan alat bantu komputer. Peserta didik mengikuti proses
pembelajaran dengan seksama, dan diberikan kesempatan untuk turut
berinteraksi dalam proses pembelajaran agar mereka lebih memahami
materi yang disampaikan. Setelah guru selesai menjelaskan materi,
peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya. Kemudian dalam
pertemuan selanjutnya agar materi lebih jelas guru menjelaskan
kembali keseluruhan materi dalam bentuk media pembelajaran Islamic
courseware yang ditampilkan melalui layar setelah itu menyimpulkan
materi yang telah disampaikan.
c. Tahap evaluasi
Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengetahui penguasaan materi
setelah melakukan proses pembelajaran. Nilai pre test dan nilai post
test dapat dilihat pada tabel 4.1.
2. Kelas kontrol yang tetap menggunakan pembelajaran konvensional
a. Tahap persiapan
Kelas XI B sebagai kelas kontrol yang pada saat
pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional, sebelum
kegiatan penelitian dilaksanakan ditentukan materi pelajarannya dan
menyusun rencana pembelajaran. Materi yang dipilih adalah akhlak
terpuji dalam pergaulan remaja. Instrumen yang dijadikan evaluasi
adalah instrumen tes objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan 5
pilihan jawaban, tetapi hanya satu pilihan yang tepat dan benar.
b. Tahap pelaksanaan
Pembelajaran yang dilakukan pada kelas ini aalah dengan tetap
menggunakan pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik peneliti mengambil nilai pretest dari
hasil ulangan pada materi sebelumnya. Setelah itu guru menjelaskan
atau menerangkan materi dengan menggunakan ceramah. Sedangkan
peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan seksama,
memanfatkan seluruh inderanya untuk memahami materi yang
disampaikan. Setelah guru selesai menjelaskan materi, peserta didik
diberi kesempatan untuk bertanya. Kemudian dalam pertemuan
selanjutnya agar materi lebih jelas guru menjelaskan kembali
keseluruhan materi dengan tetap menggunakan pembelajaran
konvensional, setelah itu menyimpulkan materi yang telah
disampaikan.
c. Tahap evaluasi
Tujuan evaluasi ini adalah untuk mengetahui penguasaan materi
setelah melakukan proses pembelajaran. Nilai pre test dan nilai post
test dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Daftar Nilai Pre Test dan Post Test
No.
PRE TEST POST TEST
XI A
(Eksperimen)
XI B
(Kontrol)
XI A
(Eksperimen)
XI B
(Kontrol)
1 62 70 80 70
2 70 77 85 80
3 62 65 75 65
4 62 47 70 80
5 66 70 75 65
6 49 45 80 70
7 60 55 75 60
8 75 65 85 70
9 55 70 75 65
10 65 67 80 70
11 60 55 70 60
12 75 60 85 83
13 66 55 75 75
14 60 74 90 65
15 67 70 93 70
16 68 60 70 55
17 57 75 80 70
18 55 55 75 75
19 63 60 80 60
20 70 75 70 65
21 67 55 75 75
22 46 75
∑ 1380 1325 1718 1448
N 22 21 22 21
X 62.73 63.10 78.09 68.95
S2 54.40 87.59 41.13 53.55
S 7.38 9.36 6.41 7.32
B. Analisis Data
1. Analisis Data Nilai Awal
a. Uji Normalitas Nilai Pretest
1) Uji normalitas nilai pre test kelas eksperimen
Hipotesis:
H0: data berdistribusi normal
Ha: data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
k
i
E
EO
i
ii
1
22
Kriteria yang digunakan adalah terima H0 jika 2
hitung < 2
tabel
Pengujian Hipotesis:
Nilai maksimal = 75
Nilai minimal = 46
Rentang nilai (R) = 75 – 46 = 29
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 22 = 5.430 = 5 kelas
Panjang kelas (P) = 29/5 = 5.8 = 6
Tabel 4.2
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi
Kelas Eksperimen
No. x
1 62 -0.73 0.53
2 70 7.27 52.89
3 62 -0.73 0.53
xxi 2)( xxi
i
ii
E
EO2
4 62 -0.73 0.53
5 66 3.27 10.71
6 49 -13.73 188.44
7 60 -2.73 7.44
8 75 12.27 150.62
9 55 -7.73 59.71
10 65 2.27 5.17
11 60 -2.73 7.44
12 75 12.27 150.62
13 66 3.27 10.71
14 60 -2.73 7.44
15 67 4.27 18.26
16 68 5.27 27.80
17 57 -5.73 32.80
18 55 -7.73 59.71
19 63 0.27 0.07
20 70 7.27 52.89
21 67 4.27 18.26
22 46 -16.73 279.80
1380 1142.36
727.6222
1380)(
n
XXrataRata
Tabel 4.3
Daftar nilai frekuensi observasi Kelas Eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas
Daerah Oi Ei
37552.7
3983.54
3983.54
)122(
36.1142
1
2
2
2
S
S
S
n
XXS
i
45.5 -2.34 0.4505
46 – 51
8.63 0.1346 2 4.3 1.2359
51.5 -1.52 0.3159 ####
52 – 57
9.77 0.2563 3 8.2 3.2989
57.5 -0.71 0.0596 ####
58 – 63
10.91 0.2820 7 9.0 0.4540
63.5 0.10 0.2224 ####
64 – 69
12.04 0.1875 6 6.0 0.0000
69.5 0.92 0.4099 ####
70 – 75
13.18 0.0718 4 2.3 1.2614
74.5 1.60 0.4817 ####
Jumlah #REF
!
22 X² =
6.2502
Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai pre test kelas XI
A untuk α 5%, dengan dk = 5 – 1 = 4 diperoleh 2
hitung = 6.2502,
dan 2
tabel = 9,49. Karena 2
hitung < 2
tabel , maka data tersebut
berdistribusi normal.
2) Uji normalitas nilai pre test kelas kontrol
Hipotesis:
H0: data berdistribusi normal
Ha: data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
k
i
E
EO
i
ii
1
22
Kriteria yang digunakan adalah terima H0 jika 2
hitung < 2
tabel
Pengujian hipotesis
Nilai maksimal = 77
Nilai minimal = 45
Rentang nilai (R) = 77 – 45 = 32
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 21 = 5.363 = 5 kelas
Panjang kelas (P) = 32/5 = 6.4 = 6
Tabel 4.4
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi
Kelas Kontrol
No. x
1 70 6.90 47.68
2 77 13.90 193.34
3 65 1.90 3.63
4 47 -16.10 259.06
5 70 6.90 47.68
6 45 -18.10 327.44
7 55 -8.10 65.53
8 65 1.90 3.63
9 70 6.90 47.68
10 67 3.90 15.25
11 55 -8.10 65.53
12 60 -3.10 9.58
13 55 -8.10 65.53
14 74 10.90 118.91
15 70 6.90 47.68
16 60 -3.10 9.58
17 75 11.90 141.72
18 55 -8.10 65.53
19 60 -3.10 9.58
20 75 11.90 141.72
21 55 -8.10 65.53
1325 1751.81
095.6321
1325)(
n
XXrataRata
xxi 2)( xxi
358978.9
59048.87
59048.87
)121(
81.1751
1
2
2
2
S
S
S
n
XXS
i
Tabel 4.5
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai
Kelompok Kontrol
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas
Daerah Oi
Ei
46.5 -1.77 0.4505
47 – 52
-15.02 0.1346 1 4.3 2.5394
52.5 -1.13 0.3159 -1.0896
53 – 58
-16.96 0.2563 5 8.2 1.2498
58.5 -0.49 0.0596 -2.0748
59 – 64
-18.90 0.2820 3 9.0 4.0213
64.5 0.15 0.2224 -2.2829
65 – 70
-20.84 0.1875 7 6.0 0.1667
70.5 0.79 0.4099 -1.5179
71 – 76
-22.78 0.0718 3 2.3 0.2147
75.5 1.33 0.4817 -0.5812
Jumlah #REF! 19 X² = 8.1919
Berdasarkan perhitungan uji normalitas nilai pre test kelas XI B
untuk α 5%, dengan dk = 5 – 1 = 4 diperoleh 2
hitung = 8.1919, dan
2
tabel = 9,49. Karena 2
hitung < 2
tabel , maka data tersebut berdistribusi
normal.
Data hasil perhitungan di atas rinciannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Chi Kuadrat Nilai Awal
No Kelas 2
hitung 2
tabel Keterangan
1 XI A 6.2502 9.49 Normal
2 XI B 8.1919 9.49 Normal
i
ii
E
EO2
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data nilai
awal mempunyai varian yang sama (homogen). Pengujian
homogenitas data dilakukan dengan uji Barlett. Dikatakan homogen
jika 2
hitung < 2
tabel , untuk taraf nyata %5 dengan dk = k – 1. Di
bawah ini disajikan sumber data nilai awal.
Tabel 4.7
Sumber Data Homogenitas
Sumber variasi XI A XI B
Jumlah 1380 1325
N 22 21
X 62.73 63.10
Varian (S2) 54.40 87.59
Standar deviasi (S) 7.38 9.36
Tabel 4.8
Uji Bartlett
Sampel dk = ni - 1 1/dk si2
Log
si2
dk.Log
si2
dk * si2
1 21 0.0476 54.398 1.736 36.447 1142.364
2 20 0.0500 87.590 1.942 38.849 1751.810
Jumlah 41 75.296 2894.173
583583,70
41
173,2894
1
1 2
12
nn
snS
i
12
inLogsB
41848741,1 B
79837,75B
22 log110 iihitung snBLogx
296,757984,75302585,22 hitungx
155765,12 hitungx
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh data untuk α = 5%
dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh 2
hitung = 1.155 dan 2
tabel = 3.841.
Karena 2
hitung < 2
tabel , maka homogen.
c. Uji Kesamaan Rata-Rata
Uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah
kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai rata-rata yang identik
atau sama pada tahap awal sebelum dikenai treatment.
Tabel 4.9
Sumber Data Perhitungan Varians
Sumber variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah 1380 1325
N 22 21
x 62.7273 63.0952
Varians (s2) 54.3983 87.5905
Standart deviasi (s) 7.3755 9.3590
2
11
21
2
22
2
11
nn
snsnS
22122
5909,871213983,54122
S
= 8.40176
S
nn
xxt
21
21
11
21
1
22
14017611.8
10.6373,62
t
= -0.144
Tabel 4.10
Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Kelas N Minimum Maximum Mean
Eksperimen 22 46 75 62.72
Kontrol 21 45 77 63.09
Dari uji kesamaan rata-rata diperoleh thitung = -0.144. Dengan
taraf nyata 5% dan dk = 41 diperoleh ttabel = 2.01. Dengan demikian
ttabel < thitung < ttabel yang berarti bahwa rata-rata hasil belajar antara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen relatif sama.
Berdasarkan analisis ini, maka dapat dikatakan bahwa kedua
kelompok sampel dalam keadaan sepadan (berangkat dari kondisi awal
yang sama).
2. Analisis Uji Coba Instrumen
1) Analisis Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item
tes. Soal yang tidak valid akan dibuang dan tidak digunakan sedangkan
item yang valid berarti item tersebut dapat digunakan untuk
merepresentasikan materi pokok bentuk akar.
Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan N =
32 dan taraf signifikan 5% didapat rtabel = 0.349. Jadi item soal
dikatakan valid jika rhitung > 0.349 (rhitung lebih besar dari 0.349).
Diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.11
Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal
No Soal Validitas
Keterangan hitungr
tabelr
1 0.837 0.349 Valid
2 0.748 0.349 Valid
3 0.502 0.349 Valid
4 0.670 0.349 Valid
5 0.746 0.349 Valid
6 0.532 0.349 Valid
7 0.187 0.349 Tidak Valid
8 0.586 0.349 Valid
9 0.509 0.349 Valid
10 0.452 0.349 Valid
11 0.498 0.349 Valid
12 0.686 0.349 Valid
13 0.480 0.349 Valid
14 0.201 0.349 Tidak Valid
15 0.594 0.349 Valid
16 0.572 0.349 Valid
17 0.204 0.349 Tidak Valid
18 0.437 0.349 Valid
19 0.479 0.349 Valid
20 0.091 0.349 Tidak Valid
21 0.495 0.349 Valid
22 0.411 0.349 Valid
23 0.668 0.349 Valid
24 0.561 0.349 Valid
25 -0.122 0.349 Tidak Valid
Tabel 4.12
Data Validitas Butir Soal
Kriteria No Soal Jumlah Presentase (%)
Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9,
10, 11, 12, 13, 15, 16,
18, 19, 21, 22, 23, 24
20 (80%)
Tidak valid 7, 14, 17,20, 25 5 (20%)
2) Analisis Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi
jawaban instrument. Instrument yang baik secara akurat memiliki
jawaban yang konsisten. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r11 =
0.872 dengan taraf signifikan 5% dan n = 25 diperoleh rtabel = 0.349.
Karena r11
> rtabel, maka soal tersebut reliabel. Hal ini menunjukkan
bahwa instrumen reliabel.
3) Analisis Tingkat Kesukaran
Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat
kesukaran soal apakah soal tersebut memiliki kriteria sedang, sukar
atau mudah. berdasarkan hasil perhitungan butir soal diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.13
Perhitungan Koefisien Tingkat Kesukaran Butir
No. Soal Tingkat Kesukaran Keterangan
1 0.63 Sedang
2 0.63 Sedang
3 0.63 Sedang
4 0.69 Sedang
5 0.50 Sedang
6 0.72 Mudah
7 0.25 Sukar
8 0.59 Sedang
9 0.66 Sedang
10 0.56 Sedang
11 0.59 Sedang
12 0.75 Mudah
13 0.63 Sedang
14 0.28 Sukar
15 0.56 Sedang
16 0.34 Sedang
17 0.31 Sedang
18 0.69 Sedang
19 0.53 Sedang
20 0.59 Sedang
21 0.53 Sedang
22 0.50 Sedang
23 0.41 Sedang
24 0.44 Sedang
25 0.31 Sedang
Tabel 4.14
Data Tingkat Kesukaran Butir Soal
Kriteria Nomor Soal Jumlah Prosentase
(%)
Sukar
Sedang
Mudah
7, 14
1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11,
13, 15, 16, 17, 18, 19, 20,
21, 22, 23, 24, 25,
6, 12
2
21
2
8
84
8
4) Analisis Daya Beda
Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 4.15
Perhitungan Koefisien Daya Pembeda Butir Soal
No. Soal Daya Pembeda Keterangan
1 0.75 Baik Sekali
2 0.63 Baik
3 0.63 Baik
4 0.38 Cukup
5 0.63 Baik
6 0.31 Cukup
7 0.25 Cukup
8 0.56 Baik
9 0.31 Cukup
10 0.38 Cukup
11 0.44 Baik
12 0.50 Baik
13 0.63 Baik
14 0.06 Jelek
15 0.50 Baik
16 0.56 Baik
17 0.13 Jelek
18 0.38 Cukup
19 0.44 Baik
20 0.06 Jelek
21 0.44 Baik
22 0.38 Cukup
23 0.56 Baik
24 0.50 Baik
25 -0.13 Sangat jelek
Tabel 4.16
Data Daya Beda Butir Soal
Kriteria Nomor Soal Jumlah Prosentase (%)
Sangat jelek
Jelek
Cukup
Baik
Sangat baik
25
14, 17, 20
4, 6, 7, 9, 10, 18,
22
2, 3, 5, 8, 11, 12,
13, 15, 16, 19,
21, 23, 24,
1
1
3
7
13
1
4
12
28
52
4
3. Analisis Tahap Akhir
a. Uji Normalitas Nilai Posttest
Uji normalitas data dilakukan dengan uji Chi-Kuadrat. Data
akhir yang digunakan untuk menguji normalitas adalah nilai post test.
Kriteria pengujian yang digunakan untuk taraf signifikan α = 5%
dengan dk = k – 1. Jika 2
hitung < 2
tabel , maka data berdistribusi normal
dan sebaliknya jika 2
hitung > 2
tabel , maka data tidak berdistribusi
normal. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.17
Data Hasil Uji Normalitas Data Akhir
Kelompok 2
hitung Dk 2
tabel Keterangan
Eksperimen 7.8624 5 9.49 Normal
Kontrol 8.5023 5 9.49 Normal
Terlihat dari tabel tersebut bahwa Uji normalitas post test pada
kelas eksperimen (XI A) untuk taraf signifikan α = 5% dengan dk = 5
– 1 = 4, diperoleh 2
hitung = 7.8624 dan 2
tabel = 9.49. Karena 2
hitung <
2
tabel , maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
Sedangkan Uji normalitas post test pada kelas kontrol (XI B)
untuk taraf signifikan α = 5% dengan dk = 5 – 1 = 4, diperoleh 2
hitung
= 8.5023 dan 2
tabel = 9.49. Karena 2
hitung < 2
tabel , maka dapat
dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Penghitungan uji homogenitas untuk sampel dengan
menggunakan data nilai hasil belajar (pre test). Diperoleh Fhitung =
0.3559864, dengan peluang 21 dan taraf signifikansi sebesar α = 5%,
serta dk pembilang = 22 – 1 = 21 dan dk penyebut = 21 – 1 = 20 yaitu
F0,5(21, 20) = 2.11 Terlihat bahwa Fhitung < Ftabel, hal ini berarti bahwa
data bervarian homogen.
c. Perbedaan Rata-rata (Uji Pihak Kanan)
Hasil penghitungan menunjukkan bahwa data hasil belajar pada
mata pelajaran akidah akhlak peserta didik kelas XI A dan XI B
berdistribusi normal dan homogen. Untuk menguji perbedaan dua rata-
rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol digunakan uji
t satu pihak yaitu uji pihak kanan.
Dari penelitian diperoleh bahwa rata-rata kelompok eksperimen
X 1 = 78.09 dan rata-rata kelompok kontrol X 2 = 68.95, dengan n1 =
22 dan n2 = 21 diperoleh thitung = 4.361. Dengan α = 5% dan dk = 41
diperoleh ttabel = 1.68. Karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha
diterima, berarti rata-rata hasil belajar pada materi akidah akhlak
dengan media pembelajaran Islamic courseware lebih baik daripada
rata-rata hasil belajar dengan metode konvensional.
C. Pengajuan Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat, pengujian kemudian dilakukan dengan
pengujian hipotesis. Data atau nilai yang digunakan untuk menguji hipotesis
adalah nilai kemampuan akhir (nilai posttest). Hal ini dilakukan untuk
mengetahui adanya perbedaan pada kemampuan akhir setelah peserta didik
diberi perlakuan, di mana diharapkan bila terjadi perbedaan pada kemampuan
akhir adalah karena adanya pengaruh perlakuan. Untuk mengetahui terjadi
tidaknya perbedaan perlakuan maka digunakan rumus t-test (uji pihak kanan)
dalam pengujian hipotesis sebagai berikut.
H0 = 21 : rata-rata hasil belajar akidah akhlak yang diajar dengan
media pembelajaran Islamic courseware tidak lebih besar
atau sama dengan rata-rata hasil belajar akidah akhlak yang
diajar dengan metode pembelajaran konvensional.
H1 = 21 : rata-rata hasil belajar akidah akhlak yang diajar dengan media
pembelajaran Islamic courseware lebih besar dari pada rata-
rata hasil belajar akidah akhlak yang diajar dengan metode
pembelajaran konvensional.
Berdasarkan perhitungan t-test diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:
Tabel 4.18
Hasil Perhitungan t-test
Kelas n X 2s S Dk hitungt
tabelt
Eksperimen 22 78.0909 41.1342 6.4136
22+21-2=41 4.361 1.68
Kontrol 21 68.9524 53.5476 7.3176
Menurut tabel hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil penelitian
yang diperoleh untuk kemampuan akhir kelas eksperimen dengan media
pembelajaran Islamic courseware diperoleh rata-rata 78.0909 dan standar
deviasi (SD) adalah 6.4136, sedangkan untuk kelas kontrol dengan langsung
metode konvensional diperoleh rata-rata 68.9524 dan standar deviasi (SD)
adalah 7.3176. Dengan dk = 22 + 21 – 2 = 41 dan taraf nyata 5% maka
0
2
4
6
8
10
12
14
50-59 60-69 70-79 80-89 90-99
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
diperoleh ttabel = 1.68. Dari hasil perhitungan t-test thitung = 4.361. Jadi
dibandingkan antara thitung dan ttabel maka thitung > ttabel sehingga H0 ditolak dan
H1 diterima, berarti rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran akidah akhlak
materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dengan menggunakan media
pembelajaran Islamic courseware lebih baik daripada rata-rata hasil belajar
akidah akhlak dengan metode konvensional.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan perhitungan t-test, diperoleh thitung = 4.361 sedangkan ttabel
= 1.68. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel artinya rata-rata hasil belajar
pada mata pelajaran akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan
remaja yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran Islamic
courseware lebih besar dari pada rata-rata hasil belajar akidah akhlak pada
materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja yang diajar dengan metode
konvensional. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan
media pembelajaran Islamic courseware pada mata pelajaran akidah akhlak
lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar.
Untuk melihat gambaran yang lebih luas bagaimana perolehan nilai posttest
peserta didik pada mata pelajaran akidah akhlak, dapat dilihat pada histogram
berikut:
Gambar: Histogram Nilai Posttest
Dari histogram di atas, terlihat bahwa hasil belajar kelas eksperimen
lebih baik dari pada kelas kontrol dengan perolehan nilai rata-rata kelas
eksperimen sebesar 78.09 dan nilai rata-rata kelas kontrol 68.95. Keefektifan
tersebut juga didukung dengan ketuntasan belajar kelas eksperimen sebesar
100%. Prosentase tersebut merupakan perolehan yang sangat memuaskan
dibandingkan kelas kontrol yang mencapai ketuntasan klasikal sebesar 57 %.
Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik lebih mudah memahami
konsep-konsep yang sulit dengan proses pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran Islamic courseware. Dalam proses pembelajaran guru
hanya berfungsi sebagai mediator dan fasilitator yang menyediakan fasilitas
dan situasi pendukung sedangkan peserta didik dituntut untuk menemukan
konsep dan mengembangkannya sendiri sehingga pengetahuan yang diperoleh
lebih bermakna.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran Islamic courseware lebih efektif daripada
pembelajaran konvensional pada mata pelajaran akidah akhlak materi akhlak
terpuji dalam pergaulan remaja di kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal
Ketanggungan Brebes tahun ajaran 2011/2012.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam sebuah penelitian pastilah terdapat kekurangan meskipun telah
berusaha semaksimal dan seoptimal mungkin. Hal ini diakibatkan karena
masih banyaknya keterbatasan-keterbatasan selama pelaksanaan penelitian
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Keterbatasan Tempat Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat,
yaitu MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes untuk dijadikan
tempat penelitian. Apabila ada hasil penelitian di tempat lain yang
berbeda, tetapi kemungkinannya tidak jauh menyimpang dari hasil
penelitian yang penulis lakukan.
2. Keterbatasan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi. Waktu yang
singkat ini termasuk sebagai salah satu faktor yang dapat mempersempit
ruang gerak penelitian. Sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil
penelitian yang penulis lakukan.
3. Keterbatasan dalam Objek Penelitian
Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti tentang pembelajaran
akidah akhlak dengan menggunakan media pembelajaran Islamic
courseware pada materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja.
Dari berbagai keterbatasan yang penulis paparkan di atas maka dapat
dikatakan bahwa inilah kekurangan dari penelitian ini yang penulis lakukan di
MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes. Meskipun banyak
hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam melakukan penelitian ini,
penulis bersyukur bahwa penelitian ini dapat terselesaikan dengan lancar.
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Deskripsi data dan analisis penelitian tentang efektivitas penerapan
media pembelajaran Islamic courseware dalam meningkatkan hasil belajar
kognitif materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja di kelas XI MA
Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes tahun ajaran 2011-2012, pada
skripsi ini dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik
kelas eksperimen (kelas XI A) dengan menggunakan media pembelajaran
Islamic courseware pada materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja adalah
(78.09).
Sedangkan rata-rata hasil belajar peserta didik kelas kontrol (kelas XI B)
dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada materi akhlak
terpuji dalam pergaulan remaja adalah (68.95). Dari hasil perhitungan t test,
361.4hitungt dan 68.1tabelt . Karena tabelhitung tt , maka hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dengan
menggunakan media pembelajaran Islamic courseware dibandingkan dengan
menggunakan metode pembelajaran konvensional terdapat perbedaan secara
signifikan.
Hal ini didasarkan pada nilai hasil belajar peserta didik yang memenuhi
KKM (70) untuk mata pelajaran akidah akhlak adalah 100% untuk kelas
eksperimen. Prosentase tersebut merupakan hal yang memuaskan jika
dibandingkan dengan hasil belajar pada kelas kontrol yang hanya mencapai
57% dari total jumlah peserta didik yang memenuhi KKM.
Dari simpulan di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
Islamic courseware efektif untuk meningkatkan hasil belajar kognitif peserta
didik pada mata pelajaran akidah akhlak materi akhlak terpuji dalam
pergaulan remaja di kelas XI MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan
Brebes tahun ajaran 2011/2012.
B. SARAN
Mengingat pentingnya media pembelajaran dalam suatu proses
pembelajaran dan sehubungan dengan hasil penelitian ini peneliti
menyarankan sebagai berikut:
1. Pembelajaran akidah akhlak pada materi akhlak terpuji dalam pergaulan
remaja dengan menggunakan media pembelajaran Islamic courseware
diharapkan menjadi solusi dari berbagai permasalahan dalam hal
pemanfaatan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran yang dilaksanakan di MA Zainurrahman Cikeusal
Ketanggungan Brebes.
2. Untuk melaksanakan pembelajaran akidah akhlak dengan menggunakan
media pembelajaran Islamic courseware sebaiknya guru harus
mempersiapkannya secara matang dan materi harus yang sesuai dengan
karakteristiknya, hal ini dilakukan untuk menghindari kesulitan peserta
didik dalam mengembangkan materi.
3. Selain pertimbangan materi, sebaiknya guru mampu mendesain media
pembelajaran yang akan digunakan dengan sebaik dan semenarik
mungkin. Tujuannya agar peserta didik menjadi lebih termotivasi dan
minat belajarnya pun akan meningkat.
4. Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Islamic
courseware hendaknya harus terus dikembangkan dan diaplikasikan
karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik.
5. Sebaiknya ada penelitian yang lebih lanjut guna pengembangan dan
peningkatan pembelajaran yang telah ada.
DAFTAR PUSTAKA
Aly, Hery Noer dan Munzier S, Watak Pendidikan Islam, Jakarta: Friska Agung
Insani, 2003.
Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011,
cet. 3.
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
2006.
-----------------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), cet. 14.
Arsyad, Azhar, dkk, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003,
Cet. 5.
Aziz, Shaleh Abdul dan Abdul Aziz Abdul Majid, at-Tarbiyah wa Thuruqut at-
Tadris, Mesir: Darul Ma’arif, 1968.
Budiningsih, C. Asri, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rineka Cipta, 2002.
Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:
Rineka Cipta, 2000.
-----------------, Psikologi Belajar, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2011, cet. 3.
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Kementerian Agama Republik Indonesia, Model Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Akidah Akhlak
Madrasah Aliyah Program IPA, IPS, dan Bahasa, Jakarta: Dirjen Pendis
Kemenag, 2010.
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
Masyhuri dan M. Zainuddin, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan
Aplikatif, Bandung: PT. Refika Aditama, 2009.
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: CV. Misaka
Galiza, 2003.
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Semarang: Pustaka Pelajar, 2001.
Puspitosari, Heni A., Having Fun with Microsoft Powerpoint 2007, Yogyakarta:
Skripta Media Kreative, 2010), cet. 1.
Rohani, Ahmad, Media Istruksional Edukatif, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997.
Rohman, Roli Abdul dan M. Khamzah, Akidah Akhlak Jilid 2 untuk Kelas XI
Madrasah Aliyah, Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2008.
Sadiman, Arif S., dkk., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1996, cet. 4.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Grafindo
Persada, 2006.
Sudjana, Nana, Metoda Statistika, Bandung : PT. Tarsito, 200, cet. 3.
-----------------, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009, cet. 14.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendeklatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, Bandung: CV. Alfabeta, 2008), cet. 6.
Suprijono, Agus, Cooperative Learning; Teori dan Aplikasi PAIKEM,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2003.
Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta:
Indonesia Legal Center Publishing, 2008.
Warsita, Bambang, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, Jakarta:
Rineka Cipta, 2008.
Winarsunu, Tulus, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan, Malang:
UMM press, 2007, Cet . 4.
Yunus, Mahmud, Tafsir Qur‟an Karim 30 Juz, Jakarta: PT. Hidakarya Agung,
1973.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
Nama : Albab Adib Muhammad
Tempat/Tanggal lahir : Brebes, 30 Oktober 1987
Alamat asal : Cikeusal Kidul, RT/RW 01/01 Ketanggungan, Brebes
Alamat sekarang : Villa Kahyangan Blok B 09 Ngaliyan Semarang
Nomor HP : 085 740 715 981
Pendidikan Formal : MI Al-Adhhar, lulus tahun 2000
MTs Al-Adhhar, lulus tahun 2003
MA Zainurrahman, lulus tahun 2006
IAIN Walisongo Fakultas Tarbiyah angkatan 2006
Non Formal : Pondok Pesantren Aswaja Zainurrahman Brebes
Pengalaman Organisasi: :
1. Koordinator Departemen Kewirausahaan PMII Rayon Tarbiyah 2008-2009
2. Departemen Pengkaderan PMII Komisariat Walisongo 2009-2010
3. Departemen Pers dan Wacana PMII Cabang Kota Semarang 2010-2011
4. Sekretaris UKM Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) IAIN
Walisongo 2009
5. Wakil Sekretaris Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM/SMF/MPM) Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo 2007-2008
6. Sekretaris Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) Tarbiyah IAIN Walisongo 2009
7. Sekretaris Senat Mahasiswa Institut (SMI) IAIN Walisongo 2010
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Semarang, Mei 2012
Saya yang bersangkutan,
Albab Adib Muhammad
NIM. 063111131
DATA UMUM TENTANG MA ZAINURRAHMAN
CIKEUSAL KETANGGUNGAN BREBES
1. Sejarah Berdirinya
Madrasah Aliyah Zainurrahman yang berada di Desa Cikeusal Kidul
Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes berdiri pada tahun 2003, yang
dirintis oleh Bapak KH. Chusnan Zein. Pendirian ini disebabkan atas
keprihatinan akan lemahnya lulusan MTs/SMP yang melanjutkan ke jenjang
selanjutnya yakni MA/SMA. Hal ini disebabkan karena pada saat itu belum
ada jenjang pendidikan tingkat lanjut setelah MTs/SMP di daerah tersebut.
Adapun mereka yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
hanya mereka yang mampu dari segi finansial.
Pada awal berdirinya, MA Zainurrahman yang berada di bawah naungan
Yayasan Miftah Al-Falah masih bertempat di rumah bapak KH. Chusnan
Zein, MA. Bangunan di belakang rumah beliau merupakan sebuah Pondok
Pesantren yang juga masih di bawah naungan yayasan yang sama. Kegiatan
pembelajaran pada kurun waktu 4 tahun pertama masuk pada siang hari dari
mulai pukul 12.30 sampai dengan 17.30 WIB.
Kemudian pada tahun 2010 MA Zainurrahman pindah untuk menempati
sebuah bangunan baru dengan luas ± 1500 m2, yang terdiri dari ruangan kelas
X 2 ruang, kelas XI 2 ruang, kelas XII 2 ruang, ditambah ruang Kepala
Sekolah, ruang TU, ruang guru, ruang BP/BK, ruang ibadah, perpustakaan,
laboratorium komputer, laboratorium bahasa, dan ruang olah raga. Setelah
menempati bangunan baru kegiatan pembelajaran MA Zainurrahman
dilaksanakan pada pagi hari. Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut:
Lampiran 1
Tabel 1
Data Sarana dan Prasana
No Jenis Sarana Jumlah
Ruang
Kondisi
Baik
Kondisi
Rusak
Kategori Kerusakan
R S B
1. Ruang Kelas 6 6
2. Ruang Kepala 1 1
3. Ruang Guru 1 1
4. Ruang TU 1 1
5. Ruang BP/BK 1 1
6. Ruang OSIS - -
7. Ruang UKS - -
8. Ruang Ibadah 1 1
9. Perpustakaan 1 1
10. Lab. IPA - -
11. Lab. Biologi - -
12. Lab. Fisika - -
13. Lab. Kimia - -
14. Lab. Komputer 1 1
15. Lab. Bahasa 1 1
16. Toilet Guru 1 1
17. Toilet Siswa 2 1 1 1
18. Gudang - -
19. Ruang Olahraga 1 1
20. Ruang lainnya
Sumber: Dokumentasi dari data profil lengkap MA Zainurrahman Cikeusal
Ketanggungan Brebes pada tahun ajaran 2011/2012.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, pihak manajemen MA
Zainurrahman terus melakukan beberapa pembenahan, mulai dari penambahan
tenaga pendidik, sarana dan prasarana pendidikan. Hal ini dapat diketahui dari
beberapa perubahan di antaranya sebagai berikut:
a. Dibangunnya gedung baru yang lebih memadai dengan penambahan ruang
kelas, sarana dan prasarana pendidikan
b. Adanya penambahan tenaga pendidik, sesuai dengan spesialisasi masing-
masing
c. Penambahan jam pelajaran di luar jam sekolah untuk meningkatkan
kemampuan keagamaan peserta didik
2. Letak Geografis
MA Zainurrahman beralamat lengkap di Jl. KH. Wahid Hasyim No. 12
Desa Cikeusal Kidul Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes 52263,
yang berjarak ± 15 kilometer dari kecamatan. Walaupun letaknya berada di
pinggir kota akan tetapi mudah dijangkau, sebab posisinya cukup strategis dan
tidak perlu susah-susah untuk menemukannya.
Adapun tata letak MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes
adalah sebagai berikut:
Sebelah selatan : berbatasan dengan rumah warga
Sebelah utara : berbatasan dengan rumah warga
Sebelah barat : berbatasan dengan jalan raya
Sebelah timur : berbatasan dengan musholla
Jika dilihat dari sudut pandang lingkungan sekitarnya yang berada jauh
dari keramaian kota, maka MA Zainurrahman memiliki keuntungan dengan
tidak adanya suara-suara bising ataupun gangguan lainnya yang bisa
mengganggu proses belajar mengajar.
3. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi:
“Membangun masyarakat yang beriman, berakhlak mulia, cerdas, dan
berprestasi melalui pendidikan yang murah dan berkualitas”.
b. Misi:
1) Meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlakul karimah
masyarakat di tengah gencarnya globalisasi dan modernisasi
2) Mengembangkan dan memberdayakan warga belajar untuk cinta ilmu
pengetahuan sehingga cerdas, berprestasi, dan mandiri dalam
kehidupan
3) Menyediakan pendidikan Islam yang murah dan berkualitas sehingga
dapat membantu masyarakat dan pemerintah dalam meningkatkan
mutu dan pelayanan pendidikan
4. Keadaan Peserta Didik, Guru dan Karyawan MA Zainurrahman Cikeusal
Ketanggungan Brebes
a. Peserta Didik
Berkenaan dengan kondisi peserta didik di MA Zainurrahman
Cikeusal Ketanggungan Brebes sangat variatif, ada yang pintar secara
akademis, ada yang mempunyai kelebihan yang lain seperti kemampuan
menjalin hubungan sosial, ada yang aktif ada yang pendiam, dan masih
banyak karakter peserta didik yang tidak bisa teridentifikasi secara
lengkap, sebab butuh waktu yang lebih panjang untuk mempelajari
mereka. Keragaman tersebut ada karena mereka berasal dari latar belakang
keluarga yang tidak sama. Tetapi secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa peserta didik di MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes
aktif dalam mengikuti pelajaran. Adapun data peserta didik 3 tahun
terakhir secara rinci sebagai berikut:
Tabel 2
Data Peserta Didik
Tahun
Ajaran
Kelas X Kelas XI Kelas XII Jml
Jumlah Jumlah Jumlah Siswa
Rom
bel Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa Rombel
2009/2010 37 2 44 2 25 1 106 5
2010/2011 36 2 44 2 28 1 108 5
2011/2012 35 2 43 2 32 1 110 5
Sumber: Dokumentasi dari data profil lengkap MA Zainurrahman
Cikeusal Ketanggungan Brebes pada tahun ajaran 2011/2012.
b. Guru
Guru merupakan salah satu faktor penentu dalam proses belajar
mengajar. Maka ketersediaan tenaga pendidik dalam suatu lembaga
pendidikan yang berkualitas dan mempunyai dedikasi yang tinggi sangat
penting adanya. Di MA Zainurrahman, memiliki tenaga pendidik dan
karyawan sebanyak 19 orang, terdiri dari guru sebanyak 18 orang, TU
sebanyak 1 orang. Adapun jenjang pendidikan guru lulusan S2 sebanyak 2
orang, jenjang S1 sebanyak 15 orang, dan jenjang SMA sebanyak 1 orang.
Data pendidik dan tenaga kependidikan secara rinci sebagai berikut:
Tabel 3
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No Keterangan Jumlah
Tenaga Pendidik
1 Guru PNS DPK -
2 Guru Tetap Yayasan 7
3 Guru Tidak Tetap Yayasan 11
4 Guru Kontrak -
Tenaga Kependidikan
1 TU 1
Jumlah 19
Sumber: Dokumentasi dari data profil lengkap MA Zainurrahman
Cikeusal Ketanggungan Brebes pada tahun ajaran 2011/2012.
Adapun data tentang pendidikan Guru yang ada di MA
Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan Brebes adalah sebagai berikut:
Tabel 4
Data Tingkat Pendidikan Tenaga Pendidik
No Tingkat
Pendidikan
Jumlah dan status pendidik
Jumlah GT / PNS GTT / Pendidik
Bantu
L P L P
1 SMA - - 2 - 2
2 Strata 1 3 3 6 3 15
3 Strata 2 1 1 - - 2
Jumlah 4 4 8 3 19
Sumber: Dokumentasi dari data profil lengkap MA Zainurrahman
Cikeusal Ketanggungan Brebes pada tahun ajaran 2011/2012.
5. Pembelajaran Akidah Akhlak di MA Zainurrahman Cikeusal Ketanggungan
Brebes
Kegiatan belajar mengajar (KBM) di MA Zainurrahman berlangsung
mulai pukul 07.00 WIB dan selesai pukul 13.30 WIB. Sudah menjadi tradisi
di MA Zainurrahman sebelum memulai KBM peserta didik diwajibkan
membaca nadzom „aqidatul awam, dan khusus untuk hari jum’at dan sabtu
membaca surat Yasin dan diakhiri dengan do’a.
Pembelajaran Akidah Akhlak sendiri di MA Zainurrahman mendapatkan
dua jam mata pelajaran setiap minggunya, di mana dalam setiap jamnya
dialokasikan waktu selama 45 menit. Adapun yang memegang guru mata
pelajaran Akidah Akhlak di MA Zainurrahman yaitu bernama Ibu Nur
Hidayati, M.Ag.
Proses pembelajaran Akidah Akhlak di MA Zainurrahman belum dapat
berjalan secara optimal di samping faktor dari kurangnya kreativitas guru
dalam memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada untuk dijadikan sebagai
alat bantu dalam proses pembelajaran. Juga minimnya ketersediaan buku
materi serta buku penunjang untuk bisa memenuhi kebutuhan peserta didik
dalam proses pembelajaran Akidah Akhlak.
Berdasarkan hasil pengamatan langsung di lapangan yang dilakukan
pada saat proses pembelajaran pada mata pelajaran akidah akhlak, bahwa
strategi pembelajaran yang digunakan masih bersifat konvensional. Hal ini
sangat disayangkan, karena sebenarnya sekolah tersebut memiliki sarana dan
prasana yang cukup lengkap. Di sana terdapat laboratorium komputer dan
bahasa yang sebenarnya bisa dimanfaatkan pada saat proses pembelajaran.
Akan tetapi adanya fasilitas tersebut tidak bisa dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya oleh guru pada saat proses pembelajaran.
Metode pembelajaran konvensional yang diterapkan di MA
Zainurrahman tentu memiliki banyak kelemahan. Pengaruh yang jelas terlihat
dari hasil belajar yang diraih oleh peserta didik. Nilai KKM yang berada pada
angka 70 menjadikan banyaknya peserta didik yang tidak tuntas dalam materi
pelajaran akidah akhlak. Selain itu, minat belajar peserta didik terhadap mata
pelajaran akidah akhlak menjadi rendah.
Permasalahan tersebut di atas sebenarnya bisa dihindari jika saja guru
memiliki keinginan yang kuat untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam
memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada dalam proses pembelajaran. Media
pembelajaran Islamic courseware yang peneliti tawarkan bisa menjadi solusi
yang tepat dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan minat belajar peserta
didik.
Media pembelajaran Islamic courseware merupakan media interaktif
yang berisi materi yang sesuai dengan pembelajaran dan dilengkapi dengan
menu dalam bentuk tombol yang akan mengarahkan pengguna pada sub-sub
materi sesuai kebutuhan pembelajaran yang diadakan. Sumber belajar dalam
kajian ini adalah materi serta konsep-konsep dalam mata pelajaran akidah
akhlak materi akhlak terpuji dalam pergaulan remaja.
Dengan desain media pembelajaran Islamic courseware yang dibuat
semenarik mungkin, maka akan menumbuhkan minat peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran akidah akhlak. Tumbuhnya minat belajar
peserta didik diharapkan akan mampu meningkatkan hasil belajar mereka pada
mata pelajaran akidah akhlak.
Media pembelajaran Islamic courseware ini juga dilengkapi dengan soal
latihan, fungsinya adalah untuk mengetahui kemampuan dan seberapa jauh
peningkatan hasil belajar peserta didik setelah menggunakan media ini. Di
mana setiap soal harus dijawab oleh pengguna kemudian peserta didik akan
menganalisis jawaban yang diberikan untuk mengetahui kebenarannya.
TINJAUAN MATERI AKHLAK TERPUJI
DALAM PERGAULAN REMAJA
A. Pengertian Remaja
Pada umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan antara masa
anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Remaja adalah seorang anak yang bisa dibilang berada pada usia tanggung,
mereka bukanlah anak kecil yang tidak mengerti apa-apa, tapi juga bukan
orang dewasa yang bisa dengan mudah akan membedakan hal mana yang baik
dan mana yang berakibat buruk.
Menurut ajaran Islam, masa remaja adalah masa yang penuh dengan
tantangan yang harus dilewati oleh seseorang, juga disebutkan dalam ajaran
Islam remaja juga disebut dengan baligh di mana pada masa inilah seseorang
mulai dituliskan amal perbuatannya, baik itu perbuatan baik ataupun
perbuatan buruk, dengan kata lain bahwa pada masa inilah seseorang mulai
dikenai hukum dan aturan agama islam.
Sebagaimana hadits Rasullullah SAW yang artinya," remaja hari ini
adalah pemimpin remaja masa yang akan datang, adalah bahwa masa remaja
itu adalah masa penentuan seseorang terhadap masa depannya, jika seseorang
dapat melewati masa remaja dengan baik dan menyalurkan potensinya kepada
hal yang positif, maka masa depannya juga akan positif, tetapi sebaliknya jika
seseorang pada masa remajanya menyalurkan potensi yang dia miliki kepada
hal yang negatif maka besar kemungkinan masa depannya juga akan negatif.
Adapun aspek yang berkembangan bagi remaja yaitu, perkembangan
fisik, perkembangan kognitif, perkembangan kepribadian dan sosial.
B. Perkembangan Emosi Masa Remaja
Masa remaja adalah masa transisi, masa yang penuh dengan godaan dan
cobaan. Masa ini rawan terpengaruh dari lingkungan yang ada di sekitarnya.
Mereka biasanya cenderung menggunakan emosinya daripada akal sehatnya.
Lampiran 2
Terdapat beberapa keadaan emosi pada usia remaja yang paling menonjol, di
antaranya:
1. Gangguan jiwa berat sering kali muncul pertama kali pada usia remaja,
yaitu skizofrenia
2. Gangguan kepribadian seringkali muncul dengan tanda-tanda, seperti suka
berbohong, melakukan tindakan kriminal, penyalahgunaan obat bius,
minuman keras, bolos sekolahm ikut kelompok kejahatan, atau mencoba-
coba sesuatu yang tidak lazim
3. Menantang atau melawan tatanan dari sistem kehidupan yang menurutnya
tidak sesuai
4. Mencari perhatian dengan menonjolkan kelebihan yang dimilikinya
sehingga keberadaannya ingin diakui
5. Butuh akan cinta dengan mulai merasakan adanya kecenderungan pada
lawan jenis
6. Terikat dengan kelompok sehingga sering terjadi konflik antara anak dan
orang tuanya
7. Ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru
8. Mencari figur idola di luar, yang dirasa paling baik bagi dirinya.
C. Nilai negatif pergaulan remaja
Pergaulan remaja identik dengan grup atau genk-genk, yang selalu
membuat kerusuhan dan tawuran. Mereka juga cenderung hedonis dan dan
selalu mengagungkan hawa nafsunya. Ada beberapa perilaku yang harus
diwaspadai oleh para remaja dalam kehidupan kesehariannya:
1. Suka keluyuran, menghabiskan waktu tanpa agenda dan tujuan yang jelas
2. Bermalas-malasan dan suka menunda atau meringankan pekerjaan
3. Ragu-ragu dan cenderung bimbang menjalani kehidupan
4. Sering mengecilkan kemampuan dan potensi diri sendiri
5. Mementingkan bermain ataupun santai daripada belajar
6. Mudah larut dalam berbagai kesenangan tanpa perhitungan
7. Kecenderungan untuk mengabaikan segala kebiasaan baik, seperti malas
belajar, beribadah, dan berkarya
8. Munculnya praktik hidup sehari-hari dengan gaya hidup penuh santai,
duduk-duduk di pinggir jalan, main-mainan yang memakan waktu lama
(nongkrong, playstation, dll), bersenda gurau berlebihan, jalan-jalan pagi
atau sore pada hari libur, menonton TV berlebihan, serta menonton
hiburan yang bersifat hura-hura dan tidak mendidik.
D. Akhlak dalam pergaulan remaja
Ada beberapa prinsip-prinsip dalam pergaulan remaja, yaitu:
1. Mampu mengontrol dan membawa diri dalam situasi
2. Mencari kawan yang baik dan dapat memotivasi untuk mengembangkan
potensi diri
3. Mengembangkan sikap tanggung jawab terhadap semua tugas yang
diemban sehingga dapat mempersiapkan masa depan yang gemilang
4. Mengembangkan kemampuan diri untuk mencapai prestasi ataupun
kematangan diri, sehingga memiliki kemampuan dan modal yang cukup
untuk menyongsong masa depan
5. Tidak mudah larut dalam kesenangan dan pergaulan yang bebas karena
kebiasaan ini akan menguras segala kemampuan dan dapat
menghancurkan masa depan
Selain itu juga terdapat beberapa hal khusus yang perlu mendapat
perhatian para remaja dalam hubungan bermasyarakat:
1. Mengucapkan dan menjawab salam. Islam mengajarkan kepada sesama
muslim untuk saling mengucapkan salam apabila bertemu atau bertamu.
2. Berjabat tangan. Rasululah saw. mengajarkan bahwa untuk lebih
menyempurnakan salam dan menguatkan tali ukhuwah islamiyah,
sebaiknya ucapan salam diikuti dengan berjabat tangan (bersalaman), jika
memungkinkan. Tentunya hal itu harus dilakukan dengan penuh
keikhlasan, penuh perhatian, keramahan, dan muka yang manis.
3. Khalwat (berdua-duaan antara pria dan wanita). Rasulullah SAW.
melarang pria dan wanita berkhalwat karena yang ketiga adalah setan.
Khalwat adalah berdua-duaan antara pria dan wanita yang bukan mahram
tanpa ada orang ketiga.
4. Mencari teman yang baik. Mencari teman yang baik merupakan suatu
kebenaran yang telah diterima dan dikutikan oleh pengalaman. Tingkah
laku keseharian remaja akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan bermain
bersama teman-temannya. Lambat laun pasti akan terpengaruh oleh
lingkungan tersebut, baik ataukah buruk.
E. Membina akhlak remaja
Tegak atau tidaknya sebuah keluarga tergantung pada keharmonisan
dalam memberikan kasih sayang dan pengertian kepada anggota keluarga
yang lain. Orang tua (ayah dan ibu) merupakan faktor yang sangat
berpengaruh dalam lingkungan keluarga. Maka dari itu, orang tua hendaknya
memberikan contoh yang baik dalam setiap perilaku kesehariannya. Karena
orang tua merupakan tonggak atau contoh konkret bagi anak, selain itu orang
tua juga sebagai pendidik pertama dan utama selain pendidikan yang anak
dapatkan di lembaga pendidikan formal.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
:
:
:
:
:
:
:
:
MA Zainurrahman
Akidah Akhlak
XI/Genap
Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja
2 x 45 menit
Membiasakan Perilaku Terpuji
- Menjelaskan pengertian dan pentingnya akhlak terpuji
dalam pergauan remaja
- Mendeskripsikan pengertian dan pentingnya akhlak
terpuji dalam pergaulan remaja
- Mengidentifikasi bentuk-bentuk perkembangan pada
perilaku dalam pergaulan remaja
- Menganalisis tentang bentuk dan contoh-contoh
perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
- Menyimpulkan pengertian dan pentingnya akhlak
terpuji dalam pergaulan remaja serta bentuk dan
contohnya
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Mendeskripsikan pengertian dan pentingnya akhlak terpuji dalam
pergaulan remaja
2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perilaku akhlak terpuji dalam
pergaulan remaja
3. Menganalisis tentang bentuk dan contoh-contoh perilaku akhlak terpauji
dalam pergaulan remaja
4. Menyimpulkan pengertian dan pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan
remaja serta bentuk dan contoh-contohnya
5.
B. Materi Pembelajaran : Pengertian dan contoh-contoh akhlak terpuji dalam
pergaulan remaja
C. Metode Pembelajaran : Ceramah dan diskusi interaktif dengan media
pembelajaran Islamic courseware
Lampiran 3
D. Langkah Pembelajaran:
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
1.
Kegiatan Awal :
o Guru memberikan salam pembuka
o Apersepsi dan motivasi tentang pelajaran yang lalu
o Menyampaikan tujuan pembelajaran dan strategi yang
akan digunakan dengan media pembelajaran Islamic
courseware serta menjelaskan cara penggunaannya.
5 menit
2. Kegiatan Inti :
o Guru menjelaskan materi tentang pengertian dan
contoh-contoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan
remaja dengan menggunakan media pembelajaran
Islamic courseware.
o Guru memberikan ilustrasi tentang bentuk dan contoh-
contoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
melalui media pembelajaran Islamic courseware.
o Mendiskusikan dalam kelompok tentang pengertian
serta contoh-contoh perilaku akhlak terpuji dalam
pergaulan remaja.
o Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
tentang pengertian serta contoh-contoh perilaku akhlak
terpuji dalam pergaulan remaja.
35 menit
3. Kegiatan Penutup :
o Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan
hasil pembelajaran yang dicapai.
o Guru mengevaluasi proses pembelajaran yang telah
berlangsung dan memberikan pekerjaan rumah
o Guru mengucapkan salam penutup
5 menit
E. Media dan Sumber Belajar.
1. Media Belajar : Komputer dan LCD Proyektor
2. Sumber Belajar : Roli Abdul Rohman, M. Khamzah, Akidah Akhlak Jilid 2
untuk Kelas XI Madrasah Aliyah, Solo: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, 2008. dan LKS Akidah
Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI
3. Penilaian :
a. Prosedur Tes:
1) Tes Awal : Tidak Ada
2) Tes Proses : Ada
3) Tes Akhir : Ada
b. Jenis Tes:
1) Tes Awal : Tidak Ada
2) Tes Proses : Tertulis
3) Tes Akhir : Tertulis
c. Alat Tes : Terlampir
Cikeusal, Mei 2012
Mengetahui,
Guru Mapel Akidah Akhlak Peneliti,
Nur Hidayati, M.Ag Albab Adib Muhammad
NIP.- NIM. 063111131
Mengetahui,
Kepala MA Zainurrahman
M. Misbahuddin, S.Pd.I
NIP. -
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Materi Pokok
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
:
:
:
:
:
:
:
:
MA Zainurrahman
Akidah Akhlak
XI/Genap
Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja
2 x 45 menit
Membiasakan Perilaku Terpuji
- Menunjukkan nilai negatif akibat perilaku pergaulan
remaja yang tidak sesuai dengan akhlak islam dalam
fenomena kehidupan
- Mendeskripsikan nilai negatif akibat pergaulan remaja
yang tidak sesuai dengan akhlak islam dalam
fenomena kehidupan
- Mengidentifikasi nilai negatif akibat pergaulan remaja
yang tidak sesuai dengan akhlak islam dalam
fenomena kehidupan
- Menganalisis perilaku dan nilai negatif akibat
pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak
islam dalam fenomena kehidupan
- Menyimpulkan nilai negatif dan positif pergaulan
remaja dalam fenomena kehidupan
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Mendeskripsikan nilai negatif akibat pergulan remaja yang tidak sesuai
dengan akhlak islam dalam fenomena kehidupan
2. Mengidentifikasi nilai negatif akibat pergaulan remaja yang tidak sesuai
dengan akhlak islam dalam fenomena kehidupan
3. Menganalisis perilaku dan nilai negatif akibat pergaulan remaja yang tidak
sesuai dengan akhlak islam dalam fenomena kehidupan
4. Menganalisis nilai negatif dan positif pergaulan remaja dalam fenomena
kehidupan
B. Materi Pembelajaran : Nilai negatif dalam pergaulan remaja yang tidak
sesuai dengan akhlak islam
C. Model Pembelajaran : Ceramah dan diskusi interaktif dengan media
pembelajaran Islamic courseware
D. Langkah Pembelajaran:
No Kegiatan Pembelajaran Waktu
1.
Kegiatan Awal :
o Guru memberikan salam pembuka
o Apersepsi dan motivasi tentang pelajaran yang lalu.
o Menyampaikan tujuan pembelajaran dan strategi yang
akan digunakan dengan media pembelajaran Islamic
courseware serta menjelaskan cara penggunaannya.
5 menit
2. Kegiatan Inti :
o Guru menjelaskan materi tentang pergaulan dalam
remaja yang tidak islami, dan membandingkannya
dengan nilai positif pergaulan remaja yang islami
dengan menggunakan media pembelajaran Islamic
courseware.
o Guru memberikan ilustrasi tentang pergaulan dalam
remaja yang tidak islami, nilai positif pergaulan remaja
yang islami.
o Mendiskusikan dalam kelompok tentang pergaulan
dalam remaja yang tidak islami dan yang islami, serta
menunjukkan beberapa hikmah yang ada di dalamnya.
o Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok
tentang pergaulan dalam remaja yang tidak islami dan
yang islami, dan menunjukkan beberapa hikmah yang
ada di dalamnya, serta memperkuatnya dengan dalil
naqli.
35 menit
3. Kegiatan Penutup :
o Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan
hasil pembelajaran yang dicapai.
o Guru mengevaluasi proses pembelajaran yang telah
berlangsung dan memberikan pekerjaan rumah
o Guru mengucapkan salam penutup
5 menit
E. Media dan Sumber Belajar.
1. Media Belajar : Komputer dan LCD Proyektor
2. Sumber Belajar : Roli Abdul Rohman, M. Khamzah, Akidah Akhlak Jilid 2
untuk Kelas XI Madrasah Aliyah, Solo: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, 2008. dan LKS Akidah
Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI
3. Penilaian :
a. Prosedur Tes:
1) Tes Awal : Tidak Ada
2) Tes Proses : Ada
3) Tes Akhir : Ada
b. Jenis Tes:
1) Tes Awal : Tidak Ada
2) Tes Proses : Tertulis
3) Tes Akhir : Tertulis
c. Alat Tes : Terlampir
Cikeusal, Mei 2012
Mengetahui;
Guru Mapel Akidah Akhlak Peneliti,
Nur Hidayati, M.Ag Albab Adib Muhammad
NIP.- NIM. 063111131
Mengetahui,
Kepala MA Zainurrahman
M. Misbahuddin, S.Pd.I
NIP. -
KISI-KISI SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : Akidah Akhlak
Satuan Pendidikan : MA
Sekolah : MA Zainurrahman
Kelas / Semester : XI/ II
Materi Pokok : Akhlak Terpuji dalam Pergaulan Remaja
Alokasi Waktu : 60 menit
Standar Kompetensi : Membiasakan Perilaku Terpuji
No Kompetensi Dasar Indikator Jml
Soal
Bentuk
Soal Waktu
1.
Menjelaskan
pengertian dan
pentingnya akhlak
terpuji dalam
pergaulan remaja
- Mengidentifikasi
bentuk-bentuk
perkembangan pada
perilaku dalam
pergaulan remaja
- Menganalisis tentang
bentuk dan contoh-
contoh perilaku akhlak
terpuji dalam pergaulan
remaja
5
13
Pilihan
ganda
60 M
enit
2. Menunjukkan nilai
negatif akibat
perilaku pergaulan
remaja yang tidak
sesuai dengan
akhlak islam dalam
fenomena kehidupan
- Mengidentifikasi nilai
negatif akibat pergaulan
remaja yang tidak
sesuai dengan akhlak
islam dalam fenomena
kehidupan
7 Pilihan
ganda
Lampiran 4
SOAL UJI COBA
MATERI POKOK AKHLAK TERPUJI DALAM PERGAULAN REMAJA
Kerjakan soal di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada jawaban
yang paling tepat!
1. Pada masa remaja terjadi pertumbuhan biologis yang sangat pesat. Adapun
perubahan biologis yang menonjol pada anak wanita adalah mengalami masa
....
a. Menstruasi d. Asimilasi
b. Fluktuasi e. Emansipasi
c. Eliminasi
2. Makin hari, perilaku remaja kita makin menjadi negatif dan mengarah pada
perilaku asusila, maksudnya suatu tindakan yang menyalahi norma ....
a. Kehidupan d. Kerukunan
b. Pergaulan e. Kemanusiaan
c. Kebiasaan
3. Berikut ini yang biasanya terjadi pada masa usia remaja, kecuali ....
a. Mengalami gangguan berat d. Mencari perhatian
b. Mencari figur idola e. Takut berkomunikasi
c. Melawan tatanan yang tidak sesuai dengan kemauannya
4. Pada usia remaja sering kali muncul gangguan skizofrenia, maksudnya adalah
jenis gangguan ....
a. Fisik yang disebabkan faktor penyakit
b. Pikiran yang disebabkan pembawaan
c. Jiwa yang disebabkan syaraf atau kegilaan
d. Organ yang disebabkan kurang gerak
e. Emosi yang disebabkan kurang istirahat
5. Salam sebagai sapaan dan doa yang dianjurkan dalam agama Islam. Salam
yang diucapkan sekurang-kurangnya adalah ....
a. As-salamu wu’alaikum d. Wa’alaikum salam
b. As-salamu mina waminkum e. As-salamu’alaikum
c. Bis-salamu’alaikum minna
6. Pada usia remaja sering kali muncul gangguan kepribadian, di antaranya dapat
dilihat dari tanda-tandanya ....
a. Suka berbohong, abaikan tugas, minuman keras, dan bolos sekolah
b. Suka berbohong, cuek dengan teman, minuman keras, dan bolos sekolah
c. Suka berbohong, tidak komunikatif, minuman keras, dan bolos sekolah
Lampiran 5
d. Suka berbohong, tindakan kriminal, minuman keras, dan bolos sekolah
e. Suka berbohong, tidak bisa diam, minuman keras, dan bolos sekolah
7. Islam menganjurkan kepada sesama muslim untuk saling bertukar salam
apabila bertemu atau bertamu. Di antara tujuan dari salam adalah ....
a. Agar rasa kebersamaam sesama dapat selalu terjaga dengan baik
b. Agar rasa persaudaraan sesama dapat selalu terpelihara dengan baik
c. Agar rasa kekompakan sesama dapat selalu terbina dengan baik
d. Agar rasa kasih sayang sesama dapat selalu terpupuk dengan baik
e. Agar rasa kepemilikan sesama dapat selalu terkontrol dengan baik
8. Rasulullah saw. mengajarkan bahwa untuk lebih menyempurnakan salam,
sebaiknya diikuti dengan berjabat tangan jika memungkinkan. Di antara
manfaat berjabat tangan adalah untuk menguatkan ....
a. Kebersamaan berusaha d. Mental dan percaya diri
b. Perjanjian yang teguh e. Ikatan perjanjian sesama
c. Tali ukhuwah islamiyah
9. Seorang pria tidak boleh berjabat tangan dengan wanita yang bukan isteri atau
mahramnya, begitu pula sebaliknya. Salah satu hikmahnya adalah ....
a. Sebagai tindakan netral dari perbuatan yang banyak manfaatnya
b. Sebagai tindakan utama dari perbuatan yang lebih besar hasilnya
c. Sebagai tindakan pertama dari perbuatan yang lebih besar nilainya
d. Sebagai tindakan perbaikan dari perbuatan yang lebih amalnya
e. Sebagai tindakan preventif dari perbuatan yang lebih besar dosanya
10. Berjabat tangan haruslah dilakukan dengan penuh keikhlasan yang tercermin
dari cara bersalaman. Adapun berjabat tangan yang diajarkan Nabi
Muhammad saw. adalah harus dengan penuh ....
a. Semangat, kesantunan, dan muka manis
b. Keinginan, kesopanan, dan muka manis
c. Kemauan, keseriusan, dan muka manis
d. Harapan, kesungguhan, dan muka manis
e. Perhatian, keramahan, dan muka manis
11. Pada banyak kasus banyak ditemukan muda-mudi, bahkan orang tua sekali
pun mudah sekali jatuh ke lembah perzinaan yang haram dan keji. Indikasi
awalnya adalah ....
a. Sering bersenang-senang dalam berbagai kesempatan
b. Sering berdua-duaan dalam berbagai situasi dan keadaan
c. Sering berhadapan dalam berbagai situasi dan keadaan
d. Sering kerkenalan dalam berbagai situasi dan keadaan
e. Sering bersamaan dalam berbagai situasi dan keadaan
12. Berduaan antara pria dan wanita yang bukan mahram tanpa ada orang ketiga
dilarang. Perbuatan tersebut disebut ....
a. Berkhalwat d. Bermuhibah
b. Berkhitbah e. Berkhidmat
c. Berta’aruf
13. Islam melarang dengan tegas setiap remaja muslim berduaan dengan lawan
jenis yang bukan mahram. Tujuan dari pelarangan perbuatan ini adalah
tindakan .... supaya tidak terjatuh ke lembah dosa.
a. Peringatan d. Pembinaan
b. Penyadaran e. Pencegahan
c. Penegasan
14. Cara mendidik anak dan menanggulangi tindak kriminal remaja adalah ....
a. Menjalankan semua norma dalam bentuk seutuhnya
b. Menjalankan paradigma Islam dalam bentuk seutuhnya
c. Menjalankan siasah Islam dalam bentuk seutuhnya
d. Menjalankan saqafah Islam dalam bentuk seutuhnya
e. Menjalankan syariat Islam dalam bentuk seutuhnya
15. Tegak atau tidaknya sebuah keluarga tergantung kepada keharmonisan
pimpinan keluarga, terutama dalam memberikan hal pokok, yaitu ....
a. Perhatian dan peringatan kepada anggota keluarga
b. Kasih sayang dan pengertian kepada anggota keluarga
c. Pemberian dan penjelasan kepada anggota keluarga
d. Nasihat dan penyadaran kepada anggota keluarga
e. Pembinaan dan penyatuan kepada anggota keluarga
16. Orang yang suka berkhianat dan ingkar janji akan berdampak ....
a. Terwujudnya kehidupan masyarakat yang damai
b. Menumbuhkan kepuasan batin bagi orang lain
c. Dipercaya oleh orang lain
d. Menurunkan martabat dirinya dalam pandangan orang lain
e. Memuaskan kepuasan dalam dirinya
17. Sebagian kewajiban orang tua atas anaknya adalah memberi nama yang baik
dan mengajar baca tulis agar pandai serta mandiri. Apabila anak telah menjadi
dewasa, orang tua memiliki kewajiban pokok, yaitu ....
a. Memperkenalkan dengan seorang yang menjadi idamannya
b. Mencarikannya seorang muslimah yang menjadi idamannnya
c. Mempersuntingkan seorang wanita yang menjadi idamannya
d. Menikahkannya dengan seorang yang menjadi idamannya
e. Mempertemukan dengan seorang yang menjadi idamannya
18. Pada dasarnya, remaja memerlukan adanya hubungan harmonis dengan
sesama anggota keluarganya dan nuanasa khusus, yaitu ....
a. Suasana akseleratif, kritis, jujur, dan kekeluargaan
b. Suasana pasif, kritis, jujur, dan kerjasama
c. Suasana agresif, kritis, jujur, dan kebersamaan
d. Suasana demokratis, kritis, jujur, dan keterbukaan
e. Suasana kreatif, kritis, jujur, dan kompetitif
19. Dalam pembinaan dan pembentukan akhlak mulia pada diri remaja, orang tua
perlu mengenal berbagai teori psikologi. Tetapi, faktor yang paling penting
dan menentukan adalah ....
a. Kasih sayang dan niat yang benar dalam membina remaja
b. Keharmonisan dan iktikad yang benar dalam membina remaja
c. Kesatuan dan dugaan yang benar dalam membina remaja
d. Kenyamanan dan nasihat yang benar dalam membina remaja
e. Keselarasan dan sikap yang benar dalam membina remaja
20. Anak wanita pada masa remaja, mulai tampil cantik menarik, seperti berhias
dan berpakaian indah. Apa yang ditampilkan wanita menjadi tanda kesiapan,
yaitu ....
a. Melakukan pergaulan untuk dapat menyalurkan keinginan
b. Melangsungkan perkawinan untuk melanjutkan keturunan
c. Mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
d. Mengambil peranan untuk menentukan identitas diri
e. Melakukan penyesuaian diri dengan situasi dan kondisi
21. Abad modern membawa dampak pada pergeseran nilai hidup. Contoh dari
pergeseran nilai adalah ...
a. Study club d. Saling memahami
b. Night club e. Diskusi
c. Toleransi
( ۲وت عاون وا على الب و الت قوى والت عاون وا على االث والعدوان ... )املائدة : .22 Perintah yang terkandung dalam ayat tersebut adalah ....
a. Berlaku jujur dan adil dan taqwa d. Tolong menolong dalam
kebaikan
b. Berbuat baik kepada kedua orang tua e. Amanah dan menepati
janji
c. Saling memahami antar sesama
23. Berusaha menjaga diri agar menunaikan secara baik apa yang dipercayakan
kepada dirinya, merupakan contoh perilaku ....
a. Ta’aruf dan tafahum d. Tasamuh dan ta’awun
b. Amanah dan menepati janji e. Jujur dan adil
c. Tafakur dan ingkar
24. Memahami kondisi sesama teman dalam rangka meningkatkan persahabatan
merupakan perilaku ....
a. Ta’awun d. Tafahum
b. Tasamuh e. Tafakur
c. Ta’adul
25. Sebelum orang tua mengubah akhlak remaja agar menjadi lebih baik, terlebih
dahulu harus mempersiapkan diri untuk menjadi teladan sehingga
pengaruhnya ....
a. Segala perkataan dan sikap dapat diterima dengan ihklas
b. Segala kalimat dan tindakan dapat diterima dengan sabar
c. Segala peringatan dan harapan dapat diterima dengan wajar
d. Segala nasihat dan bimbingan dapat diterima dengan jelas
e. Segala ucapan dan pemberian dapat diterima dengan utuh
LEMBAR JAWABAN
SOAL UJI COBA
1. 16.
2. 17.
3. 18.
4. 19.
5. 20.
6. 21.
7. 22.
8. 23.
9. 24.
10. 25.
11. 26.
12. 27.
13. 28.
14. 29.
15. 30.
Nama : …………………………
Kelas : …………………………
No. Absen : …………………….
Lampiran 6
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d
a b c d e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
KUNCI JAWABAN
SOAL UJI COBA MATERI POKOK AKHLAK TERPUJI
DALAM PERGAULAN REMAJA
1. A
2. E
3. E
4. C
5. E
6. D
7. B
8. C
9. E
10. E
11. B
12. A
13. E
14. E
15. B
16. D
17. B
18. D
19. E
20. D
21. B
22. D
23. B
24. D
25. D
Lampiran 7
DATA NILAI AWAL
No Kode Eksperimen (XI A)
Kode Kontrol (XI B)
Pretest Pretest
1 E-01 62 K-01 70
2 E-02 70 K-02 77
3 E-03 62 K-03 65
4 E-04 62 K-04 47
5 E-05 66 K-05 70
6 E-06 49 K-06 45
7 E-07 60 K-07 55
8 E-08 75 K-08 65
9 E-09 55 K-09 70
10 E-10 65 K-10 67
11 E-11 60 K-11 55
12 E-12 75 K-12 60
13 E-13 66 K-13 55
14 E-14 60 K-14 74
15 E-15 67 K-15 70
16 E-16 68 K-16 60
17 E-17 57 K-17 75
18 E-18 55 K-18 55
19 E-19 63 K-19 60
20 E-20 70 K-20 75
21 E-21 67 K-21 55
22 E-22 46
∑ = 1380 1325
N = 22 21
X = 62.73 63.10
S2 = 54.40 87.59
S = 7.38 9.36
Lampiran 8
UJI NORMALITAS NILAI AWAL
KELAS EKSPERIMEN (XI A)
Hipotesis:
Ho: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
k
i i
ii
E
EO
1
22 )(
Kriteria yang digunakan
diterima jika H0 : tabelhitung22
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 75
Nilai minimal = 46
Rentang nilai (R) = 75 – 46 = 29
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 22 = 5.430 = 5 kelas
Panjang kelas (P) = 29/5 = 5.8 = 6
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi
Kelas Eksperimen
No. x
1 62 -0.73 0.53
2 70 7.27 52.89
3 62 -0.73 0.53
4 62 -0.73 0.53
5 66 3.27 10.71
6 49 -13.73 188.44
7 60 -2.73 7.44
8 75 12.27 150.62
9 55 -7.73 59.71
10 65 2.27 5.17
11 60 -2.73 7.44
xxi 2)( xxi
Lampiran 9
12 75 12.27 150.62
13 66 3.27 10.71
14 60 -2.73 7.44
15 67 4.27 18.26
16 68 5.27 27.80
17 57 -5.73 32.80
18 55 -7.73 59.71
19 63 0.27 0.07
20 70 7.27 52.89
21 67 4.27 18.26
22 46 -16.73 279.80
1380 1142.36
727.6222
1380)(
n
XXrataRata
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai
Kelompok Eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas
Daerah Oi
Ei
45.5 -2.34 0.4505
46 – 51
8.63 0.1346 2 4.3 1.2359
51.5 -1.52 0.3159 ####
52 – 57
9.77 0.2563 3 8.2 3.2989
57.5 -0.71 0.0596 ####
58 – 63
10.91 0.2820 7 9.0 0.4540
37552.7
3983.54
3983.54
)122(
36.1142
1
2
2
2
S
S
S
n
XXS
i
i
ii
E
EO2
63.5 0.10 0.2224 ####
64 – 69
12.04 0.1875 6 6.0 0.0000
69.5 0.92 0.4099 ####
70 – 75
13.18 0.0718 4 2.3 1.2614
74.5 1.60 0.4817 ####
Jumlah #REF! 22 X² = 6.2502
Keterangan:
Bk = Batas kelas bawah – 0,5
iZ = Bilangan bantu atau bilangan standar
P( iZ ) = Nilai iZ pada tabel luas di bawah lengkung kurva normal standar
dari O s/d Z
iE = frekuensi yang diharapkan
iO = frekuensi hasil pengamatan
Untuk = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh2
hitung = 6.2502, 2
tabel = 9,49
Karena 2
hitung < 2
tabel , maka data tersebut berdistribusi normal
UJI NORMALITAS NILAI AWAL
KELAS KONTROL (XI B)
Hipotesis:
Ho: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
k
i i
ii
E
EO
1
22 )(
Kriteria yang digunakan
diterima jika H0 : tabelhitung22
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 77
Nilai minimal = 45
Rentang nilai (R) = 77 – 45 = 32
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log 21 = 5.363 = 5 kelas
Panjang kelas (P) = 32/5 = 6.4= 6
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi
Kelas Eksperimen
No. x
1 70 6.90 47.68
2 77 13.90 193.34
3 65 1.90 3.63
4 47 -16.10 259.06
5 70 6.90 47.68
6 45 -18.10 327.44
7 55 -8.10 65.53
8 65 1.90 3.63
9 70 6.90 47.68
10 67 3.90 15.25
xxi 2)( xxi
Lampiran 10
11 55 -8.10 65.53
12 60 -3.10 9.58
13 55 -8.10 65.53
14 74 10.90 118.91
15 70 6.90 47.68
16 60 -3.10 9.58
17 75 11.90 141.72
18 55 -8.10 65.53
19 60 -3.10 9.58
20 75 11.90 141.72
21 55 -8.10 65.53
1325 1751.81
095.6321
1325)(
n
XXrataRata
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai
Kelompok Kontrol
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas
Daerah Oi
Ei
46.5 -1.77 0.4505
47 – 52
-15.02 0.1346 1 4.3 2.5394
52.5 -1.13 0.3159 -1.0896
53 – 58
-16.96 0.2563 5 8.2 1.2498
58.5 -0.49 0.0596 -2.0748
59 – 64
-18.90 0.2820 3 9.0 4.0213
358978.9
59048.87
59048.87
)121(
81.1751
1
2
2
2
S
S
S
n
XXS
i
i
ii
E
EO2
64.5 0.15 0.2224 -2.2829
65 – 70
-20.84 0.1875 7 6.0 0.1667
70.5 0.79 0.4099 -1.5179
71 – 76
-22.78 0.0718 3 2.3 0.2147
75.5 1.33 0.4817 -0.5812
Jumlah #REF! 19 X² = 8.1919
Keterangan:
Bk = Batas kelas bawah – 0,5
iZ = Bilangan bantu atau bilangan standar
P( iZ ) = Nilai iZ pada tabel luas dibawah lengkung kurva normal standar
dari O s/d Z
iE = Frekuensi yang diharapkan
iO = Frekuensi hasil pengamatan
Untuk = 5%, dengan dk = 5 - 1 = 4 diperoleh2
hitung = 8.1919, 2
tabel = 9,49
Karena 2
hitung < 2
tabel , maka data tersebut berdistribusi normal.
UJI HOMOGENITAS DATA AWAL ANTARA KELOMPOK
EKSPERIMEN (XI A) DAN KONTROL (XI B)
Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas ini adalah dua kelompok
yaitu:
22
2
2
11
22
2
2
10
...:
...:
k
k
H
H
Rumus yang digunakan adalah:
}log)1(){10(ln 22 ii SnB
dengan
B 1log 2 inS dan 1
12
2
i
ii
n
SnS
Dengan kriteria pengujian adalah H0 diterima jika 2
hitung < 2
tabel untuk taraf
nyata %5 dengan dk = k – 1.
Sumber Data Homogenitas
Sumber variasi XI A XI B
Jumlah 1380 1325
N 22 21
X 62.73 63.10
Varian (S2) 54.40 87.59
Standar deviasi (S) 7.38 9.36
Uji Bartlett
Sampel
dk = ni - 1 1/dk si2
Log
si2
dk.Log
si2
dk * si2
1 21 0.0476 54.398 1.736 36.447 1142.364
2 20 0.0500 87.590 1.942 38.849 1751.810
Jumlah 112 75.296 2894.173
Lampiran 11
=
2894.173
= 70.589589
41
B = (Log s2
) (ni - 1)
B =
1.848741
41
B = 75.79837
155765.1
}296.757984.75{302585,2
log)1(){10(ln
2
2
22
ii SnB
Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh 2
hitung = 1.155 dan 2
tabel =
3.841. Karena 2
hitung < 2
tabel , maka homogen.
1
12
2
i
ii
n
sns
UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA NILAI AWAL
ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN (XI A) DAN KONTROL (XI B)
Hipotesis:
21
210
:
:
aH
H
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
21 n
1
n
1 s
xx t 21
Dimana,
2nn
1n1n S
21
2
22
2
11
ss
Ha diterima apabila )2)(211(211( 21 nnttt
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah 1380 1325
N 22 21
X 62.7273 63.0952
Varians (S2) 54.3983 87.5905
Standart deviasi (S) 7.3755 9.3590
Lampiran 12
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
Pada = 5% dengan dk = 22 + 21 - 2 = 41 diperoleh t(0.95)(41) = 2.0195
Karena t berada pada daerah penerimaan H0, maka dapat disimpulkan bahwa
kelompok eksperimen tidak ada perbedaan dengan kelompok kontrol.
-2.0195 2.0195 -0.144
40176.8
22122
5909.871213983.54122 S
144.0
21
1
22
1 8.4017611
10.6373.62 t
ANALISIS ITEM SOAL PILIHAN GANDA
MATERI POKOK AKIDAH AKHLAK
No Kode No Soal No Soal No Soal
Y Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 A-14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23 529
2 A-13 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 21 441
3 A-18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 21 441
4 A-32 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 20 400
5 A-12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 20 400
6 A-23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 19 361
7 A-08 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 20 400
8 A-10 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 17 289
9 A-17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 18 324
10 A-09 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 17 289
11 A-11 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 17 289
12 A-21 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 17 289
13 A-01 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 17 289
14 A-02 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 16 256
15 A-05 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 15 225
16 A-07 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 225
17 A-28 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 13 169
18 A-03 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 13 169
19 A-04 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 12 144
20 A-15 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 12 144
21 A-20 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 12 144
22 A-24 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 10 100
23 A-26 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 8 64
24 A-27 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 8 64
25 A-30 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 7 49
26 A-31 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 6 36
27 A-06 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 6 36
28 A-16 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 6 36
29 A-19 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 5 25
30 A-25 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 6 36
31 A-29 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 9
32 A-22 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 4 16
Jumlah 20 20 20 22 16 23 8 19 21 18 19 24 20 9 18 11 10 22 15 19 17 16 13 14 10 424 6688
Val
idit
as
Mp 17.00 16.60 15.50 15.86 17.56 15.17 15.13 16.05 15.38 15.56 15.63 15.54 15.40 15.11 16.28 17.82 15.00 14.95 16.20 13.68 15.94 15.63 17.92 16.93 12.20
Mt 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25 13.25
p 0.63 0.63 0.63 0.69 0.50 0.72 0.25 0.59 0.66 0.56 0.59 0.75 0.63 0.28 0.56 0.34 0.31 0.69 0.47 0.59 0.53 0.50 0.41 0.44 0.31
q 0.38 0.38 0.38 0.31 0.50 0.28 0.75 0.41 0.34 0.44 0.41 0.25 0.38 0.72 0.44 0.66 0.69 0.31 0.53 0.41 0.47 0.50 0.59 0.56 0.69
pq 0.2344 0.2344 0.2344 0.2148 0.2500 0.2021 0.1875 0.2412 0.2256 0.2461 0.2412 0.1875 0.2344 0.2021 0.2461 0.2256 0.2148 0.2148 0.2490 0.2412 0.2490 0.2500 0.2412 0.2461 0.2148
St 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78 5.78
rpbis 0.837 0.748 0.502 0.670 0.746 0.532 0.187 0.586 0.509 0.452 0.498 0.686 0.480 0.201 0.594 0.572 0.204 0.437 0.479 0.091 0.495 0.411 0.668 0.561 -0.122
ttabel Dengan taraf signifikan 5% dan N = 32 di peroleh rtabel = 0.349
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak
Day
a P
emb
eda
JBA 16 15 15 14 13 14 6 14 13 12 13 16 15 5 13 10 6 14 12 10 12 11 11 11 4
JBB 4 5 5 8 3 9 2 5 8 6 6 8 5 4 5 1 4 8 5 9 5 5 2 3 6
JSA 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
JSB 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
DP 0.75 0.63 0.63 0.38 0.63 0.31 0.25 0.56 0.31 0.38 0.44 0.50 0.63 0.06 0.50 0.56 0.13 0.38 0.44 0.06 0.44 0.38 0.56 0.50 -0.13
Kriteria Baik sekali Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Baik Baik Baik Jelek Baik Baik Jelek Cukup Baik Jelek Baik Cukup Baik Baik Sangat jelek
Tin
gk
at K
esuk
aran
JBA + JBB 20 20 20 22 16 23 8 19 21 18 19 24 20 9 18 11 10 22 17 19 17 16 13 14 10
JSA + JSB 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
IK 0.63 0.63 0.63 0.69 0.50 0.72 0.25 0.59 0.66 0.56 0.59 0.75 0.63 0.28 0.56 0.34 0.31 0.69 0.53 0.59 0.53 0.50 0.41 0.44 0.31
Kriteria Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Kriteria soal Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dibuang Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai Dibuang
Rel
iab
ilit
as
k 20
Spq 5.7285
St2 33.438
r11 0.8723
kriteria reliabel
Contoh Analisis Validitas Soal Pilihan Ganda
Rumus : })(}{)({
))((
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :
N = jumlah responden.
X = jumlah skor tiap item.
Y = jumlah skor total.
XY = jumlah skor perkalian X dan Y.
Apabila tabelhitung rr maka dianggap signifikan
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir
soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada
tabel analisis butir soal.
No Kode Butir soal
no 1 (X)
Skor Total
(Y) Y
2 XY
1 A-14 1 23 529 23
2 A-13 1 21 441 21
3 A-18 1 21 441 21
4 A-32 1 20 400 20
5 A-12 1 20 400 20
6 A-23 1 19 361 19
7 A-08 1 19 361 19
8 A-10 1 18 324 18
9 A-17 1 18 324 18
10 A-09 1 17 289 17
11 A-11 1 17 289 17
12 A-21 1 17 289 17
13 A-01 1 16 256 16
14 A-02 1 16 256 16
15 A-05 1 15 225 15
16 A-07 1 15 225 15
17 A-28 0 13 169 0
Lampiran 14
18 A-03 1 13 169 13
19 A-04 1 12 144 12
20 A-15 0 12 144 0
21 A-20 1 12 144 12
22 A-24 1 10 100 10
23 A-26 0 8 64 0
24 A-27 0 8 64 0
25 A-30 0 7 49 0
26 A-31 0 7 49 0
27 A-06 0 7 49 0
28 A-16 0 6 36 0
29 A-19 0 6 36 0
30 A-25 0 6 36 0
31 A-29 0 5 25 0
32 A-22 0 5 25 0
Jumlah 20 429 6713 339
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh:
Mp =
Jumlah skor total yang menjawab benar pada no 1
Banyaknya siswa yang menjawab benar pada no 1
=
339
20
= 16.95
Mt =
Jumlah skor total
Banyaknya siswa
=
429
32
= 13.41
p =
Jumlah skor yang menjawab benar pada no 1
Banyaknya siswa
=
20
32
= 0.63
q = 1
p = 1
0.63 = 0.38
St =
6713
429 2 = 5.48
32
32
rpbis =
16.95
13.41
0.63
5.48
0.38
= 0.835
Pada taraf signifikansi 5%, dengan N = 32, diperoleh ttabel = 0.349
Karena rhitung > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa butir item tersebut valid.
PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL UJI COBA
Rumus:
Keterangan:
r11 : reliabilitas yang dicari
N
: jumlah soal yang valid
P
: proporsi peserta tes menjawab benar
Q
: proporsi peserta tes menjawab salah
S2 : varian
Kriteria
Interval Kriteria
r11 < 0,2 Sangat rendah
0,2 < r11 < 0,4 Rendah
0,4 < r11 < 0,6 Sedang
0,6 < r11 < 0,8 Tinggi
0,8 < r11 < 1,0 Sangat tinggi
Berdasarkan tabel pada analisis uji coba, diperoleh:
N = 20
∑pq = 5.7285
2S = N
N
XX
2
2)(
= 4375.3332
)32
179776(6688
8723.0]4375.33
7285.54375.33][
120
20[11
r
Nilai koefisien korelasi tersebut pada interval 0,6-0,8 dalam kategori tinggi.
2
2
111 S
pqS
n
nr
Lampiran 15
CONTOH PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN
SOAL NOMOR 1
Rumus
Keterangan:
IK : Indeks kesukaran
JBA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
JBB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
JSA : Banyaknya siswa pada kelompok atas
JSB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
Interval IK Kriteria
IK = 0.00 Terlalu sukar
0.00 < IK < 0.30 Sukar
0.30 < IK < 0.70 Sedang
0.70 < IK < 1.00 Mudah
IK = 1.00 Terlalu mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal
yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel
analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 A-14 1 1 A-28 0
2 A-13 1 2 A-03 1
3 A-18 1 3 A-04 1
4 A-32 1 4 A-15 0
5 A-12 1 5 A-20 1
6 A-23 1 6 A-24 1
7 A-08 1 7 A-26 0
8 A-10 1 8 A-27 0
9 A-17 1 9 A-30 0
10 A-09 1 10 A-31 0
11 A-11 1 11 A-06 0
12 A-21 1 12 A-16 0
13 A-01 1 13 A-19 0
14 A-02 1 14 A-25 0
15 A-05 1 15 A-29 0
16 A-07 1 16 A-22 0
BA
BA
JSJS
JBJB IK
Lampiran 16
Jumlah 16
Jumlah 4
IK =
16 + 4
32
= 0.63
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang
sedang.
CONTOH PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA
SOAL PILIIHAN GANDA MATERI POKOK LOGARITMA
Rumus
ATAU
Keterangan:
DP : Daya Pembeda
JBA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
JBB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
JSA : Banyaknya siswa pada kelompok atas
Kriteria
Interval DP Kriteria
DP < 0.00 Sangat jelek
0.00 < DP < 0.20 Jelek
0.20 < DP < 0.40 Cukup
0.40 < DP < 0.70 Baik
0.70 < DP < 1.00 Sangat Baik
Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir
soal
yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel
analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 A-14 1 1 A-28 0
2 A-13 1 2 A-03 1
3 A-18 1 3 A-04 1
4 A-32 1 4 A-15 0
5 A-12 1 5 A-20 1
6 A-23 1 6 A-24 1
7 A-08 1 7 A-26 0
8 A-10 1 8 A-27 0
9 A-17 1 9 A-30 0
B
B
A
A
JS
JB
JS
JB DP
A
BA
JS
JBJB DP
Lampiran 17
10 A-09 1 10 A-31 0
11 A-11 1 11 A-06 0
12 A-21 1 12 A-16 0
13 A-01 1 13 A-19 0
14 A-02 1 14 A-25 0
15 A-05 1 15 A-29 0
16 A-07 1 16 A-22 0
Jumlah 16 17 Jumlah 4
DP = 16
-
4
16
16
= 0.75
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda sangat baik
DATA NILAI POSTTEST
No Kode Eksperimen (XI A)
Kode Kontrol (XI B)
Posttest Posttest
1 E-01 80 K-01 70
2 E-02 85 K-02 80
3 E-03 75 K-03 65
4 E-04 70 K-04 80
5 E-05 75 K-05 65
6 E-06 80 K-06 70
7 E-07 75 K-07 60
8 E-08 85 K-08 70
9 E-09 75 K-09 65
10 E-10 80 K-10 70
11 E-11 70 K-11 60
12 E-12 85 K-12 83
13 E-13 75 K-13 75
14 E-14 90 K-14 65
15 E-15 93 K-15 70
16 E-16 70 K-16 55
17 E-17 80 K-17 70
18 E-18 75 K-18 75
19 E-19 80 K-19 60
20 E-20 70 K-20 65
21 E-21 75 K-21 75
22 E-22 75
∑ = 1718 1448
N = 22 21
X = 78.09 68.95
S2 = 41.13 53.55
S = 6.41 7.32
Lampiran 18
UJI NORMALITAS NILAI POSTTEST
KELAS EKSPERIMEN (XI A)
Hipotesis:
Ho: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
k
i i
ii
E
EO
1
22 )(
Kriteria yang digunakan
diterima jika H0 : tabelhitung22
Pengujian Hipotesis
Nilai Maksimal = 93
Nilai Minimal = 70
Rentang Nilai (R) = 93 - 70 = 23
Banyak Kelas (K) = 1 + (3,3) log 22 = 5.430 = 5 kelas
Panjang Kelas (P) = 5
35 = 4.6 = 5
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi
Kelas Eksperimen
No. X
1 80 1.91 3.6446
2 85 6.91 47.7355
3 75 -3.09 9.5537
4 70 -8.09 65.4628
5 75 -3.09 9.5537
6 80 1.91 3.6446
7 75 -3.09 9.5537
8 85 6.91 47.7355
9 75 -3.09 9.5537
10 80 1.91 3.6446
11 70 -8.09 65.4628
12 85 6.91 47.7355
13 75 -3.09 9.5537
14 90 11.91 141.8264
15 93 14.91 222.2810
XX 2)( XX
Lampiran 19
16 70 -8.09 65.4628
17 80 1.91 3.6446
18 75 -3.09 9.5537
19 80 1.91 3.6446
20 70 -8.09 65.4628
21 75 -3.09 9.5537
22 75 -3.09 9.5537
1718 863.8182
X =n
X=
22
1718 78.0909
2S = 1
)( 2
n
xx =
)122(
82.863
= 41.1342
S = 6.41359
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai
Kelompok Eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas
Daerah Oi Ei
69.5 -1.34 0.4535
70 – 74 -8.59 0.1097 4 4.4 0.0343
74.5 -0.56 0.3438 ####
75 – 79 -9.21 0.2107 8 8.4 0.0217
79.5 0.22 0.1331 ####
80 – 84 -9.83 0.2624 5 10.5 2.8779
84.5 1.00 0.1293 ####
85 – 89 -10.44 0.2145 3 8.6 3.6290
89.5 1.78 0.3438 ####
90 – 94 -11.06 0.1097 2 4.4 1.2996
93.5 2.40 0.4535 ####
Jumlah #REF! 22 X² = 7.8624
i
ii
E
EO2
Keterangan:
Bk = Batas kelas bawah – 0,5
iZ = Bilangan Bantu atau Bilangan Standar
P(iZ ) = Nilai
iZ pada tabel luas dibawah lengkung kurva normal standar
dari O s/d Z
iE = frekuensi yang diharapkan
iO = frekuensi hasil pengamatan
Berdasarkan perhitungan uji normalitas di atas, diperoleh 2
hitung = 7.8624
dan 2
tabel = 9.49 dengan dk = 5-1 = 4, %5 . Jadi 22
tabelhitung berarti data
yang diperoleh berdistribusi normal. Jadi nilai posttest pada kelompok eksperimen
berdistribusi normal.
UJI NORMALITAS NILAI POSTTEST
KELAS KONTROL (XI B)
Hipotesis:
Ho: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
k
i i
ii
E
EO
1
22 )(
Kriteria yang digunakan
diterima jika H0 : tabelhitung22
Pengujian Hipotesis
Nilai Maksimal = 83
Nilai Minimal = 55
Rentang Nilai (R) = 83 - 55 = 28
Banyak Kelas (K) = 1 + (3,3) log 21 = 5.363 = 5 kelas
Panjang Kelas (P) = 5
28 = 5.6 = 6
Tabel Penolong Menghitung Standar Deviasi
Kelompok Kontrol
No. X
1 70 1.05 1.10
2 80 11.05 122.05
3 65 -3.95 15.62
4 80 11.05 122.05
5 65 -3.95 15.62
6 70 1.05 1.10
7 60 -8.95 80.15
8 70 1.05 1.10
9 65 -3.95 15.62
10 70 1.05 1.10
XX 2)( XX
Lampiran 20
11 60 -8.95 80.15
12 83 14.05 197.34
13 75 6.05 36.57
14 65 -3.95 15.62
15 70 1.05 1.10
16 55 -13.95 194.67
17 70 1.05 1.10
18 75 6.05 36.57
19 60 -8.95 80.15
20 65 -3.95 15.62
21 75 6.05 36.57
1448 1070.95
X =n
X=
21
1448 68.9524
2S = 1
)( 2
n
XX =
)121(
95.1070
= 53.5476
S = 7.3176
Daftar Nilai Frekuensi Observasi Nilai
Kelompok Kontrol
Kelas Bk Zi P(Zi) Luas
Daerah Oi Ei
54.5 -1.98 0.4750
55 – 60 -3.91 0.0881 4 3.4 0.0926
60.5 -1.16 0.3869 ####
61 – 66 -4.34 0.2097 5 8.2 1.2352
66.5 -0.34 0.1772 ####
67 – 72 -4.77 0.2913 6 11.4 2.5295
72.5 0.48 0.1141 ####
73 – 78 -5.20 0.2367 3 9.2 4.2062
78.5 1.30 0.3508 ####
79 – 84 -5.63 0.1125 3 4.4 0.4388
83.5 1.99 0.4633 ####
Jumlah #REF! 21 X² = 8.5023
i
ii
E
EO2
Keterangan:
Bk = Batas kelas bawah – 0,5
iZ = Bilangan bantu atau bilangan standar
P(iZ ) = Nilai
iZ pada tabel luas dibawah lengkung kurva normal standar
dari O s/d Z
iE = Frekuensi yang diharapkan
iO = Frekuensi hasil pengamatan
Berdasarkan perhitungan uji normalitas di atas, diperoleh 2
hitung = 8.5023
dan 2
tabel = 9.49 dengan dk = 5-1 = 4, %5 . Jadi 22
tabelhitung berarti data
yang diperoleh berdistribusi normal. Jadi nilai posttest pada kelompok kontrol
berdistribusi normal.
UJI HOMOGENITAS DATA HASIL BELAJAR ANTARA
KELOMPOK EKSPERIMEN (XI A) DAN KELOMPOK KONTROL (XI B)
Sumber Data
Sumber Variasi Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
Jumlah 1448 1718
N 21 22
X 68.9524 78.0909
Varians (S2) 53.54762 41.1342
Standart deviasi (S) 7.3176 6.4136
Tabel Uji Bartlett
Sampel
dk = ni - 1
1/dk Si2 Log Si
2 dk.Log Si
2 dk * Si
2
1 20 0.0500 53.5476 1.7287 34.5748 1070.9524
2 21 0.0476 41.1342 1.6142 33.8983 863.8182
Jumlah 41 137.198 1934.771
189526.4741
771.1934
)1(
)1(2
2
i
ii
n
SnS
)1()( 2
inLogSB
B = (1.6738456)(41)
B = 68.62767
3559864.0
)4731.6862767.68)(3025851,2(
)log)1()(10(ln
2
2
22
ii SnB
Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh 2
hitung = 0.356
dan 2
tabel = 3.84. Karena 2
hitung < 2
tabel , maka homogen.
Lampiran 21
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR ANTARA
KELOMPOK EKSPERIMEN (XI A) DAN KONTROL (XI B)
Hipotesis
21
210
:
:
aH
H
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
2121
2
22
2
11
21
11
2
)1()1('
nnnn
snsn
xxt
Ha diterima apabila t > t )2(1 21 nn
t(1- a)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Jumlah 1718 1448
N 22 21
X 78.0909 68.9524
Varians (S2) 41.1342 53.5476
Standart deviasi (S) 6.4136 7.3176
Lampiran 22
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
361.4'
21
1
22
1
22122
5476.53)121(1342.41)122(
95,6809,78'
t
t
Pada = 5% dengan dk = 22 + 21 - 2 = 41 diperoleh t(0.95)(41) =1.68
Karena t berada pada daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa
kelompok eksperimen ada perbedaan dengan kelompok kontrol.
1,67 4.361
LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN KURVA NORMAL STANDAR
DARI 0 S/D Z
z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0,0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 0359
0,1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 0743
0,2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 1141
0,3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 1517
0,4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 1879
0,5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 2224
0,6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2517 2549
0,7 2580 2612 2642 2673 2703 2734 2764 2794 2823 2852
0,8 2810 2612 2939 2967 2995 3023 3051 3078 3106 3133
0,9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 3389
1,0 3413 3448 3461 3485 3508 3531 3554 357 3599 3621
1,1 3643 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 3830
1,2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 4015
1,3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 4177
1,4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 4319
1,5 4332 4345 4357 4370 4382 4394 4406 4419 4429 4441
1,6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 4545
1,7 4554 4564 4573 4582 4591 4599 4608 4616 4625 4633
1,8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4693 4699 4706
1,9 4713 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 4767
2,0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4808 4808 4812 4817
2,1 4821 4826 4830 4864 4838 4842 4846 4850 4854 4857
2,2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4890
2,3 4898 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 4916
2,4 4918 4920 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 4936
2,5 4938 4940 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 4952
2,6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 4964
2,7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 4974
2,8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 4981
2,9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 4986
3,0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 4990
3,1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 4993
3,2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4994 4995 4995
3,3 4995 4995 4995 4986 4996 4996 4996 4996 4997 4997
3,4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4998
3,5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998
3,6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3,7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3,8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999
3,9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D), (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), cet. Ke-6, hlm. 453.
Lampiran 23
db t 0,995 t 0,99 t 0,975 t 0,95 t 0,925 t 0,90 t 0.75 t 0.70 t 0.60 t 0.55
60 2.66 2.39 2.00 1.67 1.46 1.30 0.68 0.53 0.25 0.13
61 2.66 2.39 2.00 1.67 1.46 1.30 0.68 0.53 0.25 0.13
62 2.66 2.39 2.00 1.67 1.46 1.30 0.68 0.53 0.25 0.13
63 2.66 2.39 2.00 1.67 1.46 1.30 0.68 0.53 0.25 0.13
64 2.65 2.39 2.00 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
65 2.65 2.39 2.00 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
66 2.65 2.38 2.00 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
67 2.65 2.38 2.00 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
68 2.65 2.38 2.00 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
69 2.65 2.38 1.99 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
70 2.65 2.38 1.99 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
71 2.65 2.38 1.99 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
72 2.65 2.38 1.99 1.67 1.46 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
73 2.64 2.38 1.99 1.67 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
74 2.64 2.38 1.99 1.67 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
75 2.64 2.38 1.99 1.67 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
76 2.64 2.38 1.99 1.67 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
77 2.64 2.38 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
78 2.64 2.38 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
79 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
80 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
81 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
82 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
83 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
84 2.64 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
85 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
86 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
87 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
88 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
89 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
90 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
91 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
92 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
93 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
94 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
95 2.63 2.37 1.99 1.66 1.45 1.29 0.68 0.53 0.25 0.13
Sumber: Excel for Windows [=TINV( , db)]
0 Z
Lampiran 24
TABEL NILAI CHI KUADRAT
d.b 50% 30% 20% 10% 5% 1%
1 0.45 1.07 1.64 2.71 3.84 6.63
2 1.39 2.41 3.22 4.61 5.99 9.21
3 2.37 3.66 4.64 6.25 7.81 11.34
4 3.36 4.88 5.99 7.78 9.49 13.28
5 4.35 6.06 7.29 9.24 11.07 15.09
6 5.35 7.23 8.56 10.64 12.59 16.81
7 6.35 8.38 9.80 12.02 14.07 18.48
8 7.34 9.52 11.03 13.36 15.51 20.09
9 8.34 10.66 12.24 14.68 16.92 21.67
10 9.34 11.78 13.44 15.99 18.31 23.21
11 10.34 12.90 14.63 17.28 19.68 24.73
12 11.34 14.01 15.81 18.55 21.03 26.22
13 12.34 15.12 16.98 19.81 22.36 27.69
14 13.34 16.22 18.15 21.06 23.68 29.14
15 14.34 17.32 19.31 22.31 25.00 30.58
16 15.34 18.42 20.47 23.54 26.30 32.00
17 16.34 19.51 21.61 24.77 27.59 33.41
18 17.34 20.60 22.76 25.99 28.87 34.81
19 18.34 21.69 23.90 27.20 30.14 36.19
20 19.34 22.77 25.04 28.41 31.41 37.57
21 20.34 23.86 26.17 29.62 32.67 38.93
22 21.34 24.94 27.30 30.81 33.92 40.29
23 22.34 26.02 28.43 32.01 35.17 41.64
24 23.34 27.10 29.55 33.20 36.42 42.98
25 24.34 28.17 30.68 34.38 37.65 44.31
26 25.34 29.25 31.79 35.56 38.89 45.64
27 26.34 30.32 32.91 36.74 40.11 46.96
28 27.34 31.39 34.03 37.92 41.34 48.28
29 28.34 32.46 35.14 39.09 42.56 49.59
30 29.34 33.53 36.25 40.26 43.77 50.89
31 30.34 34.60 37.36 41.42 44.99 52.19
32 31.34 35.66 38.47 42.58 46.19 53.49
33 32.34 36.73 39.57 43.75 47.40 54.78
34 33.34 37.80 40.68 44.90 48.60 56.06
35 34.34 38.86 41.78 46.06 49.80 57.34
36 35.34 39.92 42.88 47.21 51.00 58.62
37 36.34 40.98 43.98 48.36 52.19 59.89
38 37.34 42.05 45.08 49.51 53.38 61.16
39 38.34 43.11 46.17 50.66 54.57 62.43
40 39.34 44.16 47.27 51.81 55.76 63.69
Sumber: Excel for Windows [=Chiinv( , db)]
Lampiran 25
TABEL NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.729 0.361
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendeklatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D), (Bandung: CV. Alfabeta, 2008), cet. ke-6, hlm. 455.
Lampiran 26