145
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII D SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 18 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Matematika Oleh : SYAEFUL ANWAR NIM : 3104380 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION)

UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII D SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 18

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA POKOK BAHASAN

SEGIEMPAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh :

SYAEFUL ANWAR NIM : 3104380

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2009

Page 2: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 10 Januari 2009

Deklarator,

Syaeful Anwar NIM. 3104380

Page 3: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

PENGESAHAN PENGUJI

Dra. Miswari, M. Ag. Ketua Hj. Tuti Qurrotul Aini, M. Si Sekretaris Drs. H. Soediyono, M. Pd. Anggota Anis Sundusiyah, SS, M.Pd., M. A. Anggota

Tanggal

Tanda Tangan

Page 4: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

ABSTRAK

Syaeful Anwar (NIM. 3104380). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII D Semester Genap di SMP Negeri 18 Semarang Tahun Pelajaran 2007/2008 dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Pokok Bahasan Segiempat. Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII D di SMPN 18 Semarang khususnya dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan segiempat; 2) Menemukan cara yang efektif dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan segiempat.

Penelitian ini menggunakan studi penelitian tindakan kelas (classroom action

research) pada siswa kelas VII D semester genap di SMP Negeri 18 Semarang tahun pelajaran 2007/2008 yang mempunyai rata-rata nilai ulangan harian untuk pokok bahasan segiempat hanya mencapai 61,275 dengan siswa yang mendapat nilai di bawah 6,5 ada 62,5 %. Hasil belajar tersebut belum memuaskan. Selain itu, ditemukan bahwa sebagian besar siswa kelas VII D tersebut belum dapat menyelesaikan soal matematika yang berbentuk soal cerita dengan baik. Kenyataan juga menunjukkan bahwa siswa yang belum bisa menyelesaikan soal cerita, tidak berani bertanya langsung kepada guru, mereka cenderung tidak aktif berpartisipasi dalam mengikuti pelajaran dan ketika diberi tugas atau tes soal cerita belum nampak kesungguhan mereka dalam mengerjakannya serta kebanyakan mereka mengalami kesulitan dalam membuat kalimat matematika dari soal cerita yang diberikan, walaupun sebelumnya mereka telah diajarkan materi serta cara-cara penyelesaiannya. Selain itu, hasil pre-tes yang dilakukan sebelum pelaksanaan siklus rata-rata kelas hanya 57,8. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika tersebut alternatif yang akan dicobakan adalah penggunaan pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative Integrated Reading and Composition). Permasalahan yang muncul adalah apakah dengan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe CIRC mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan segiempat.

Hasil siklus I menunjukkan bahwa nilai rata-rata nilai tes pertama adalah

82,125 dengan banyaknya 77,5 % siswa yang tuntas dan 22,5 % siswa yang tidak tuntas, penampilan/ kemampuan guru dalam pengolaan pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah 89,84 %, sehingga dapat dikatakan bahwa guru sudah dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan sangat baik, dan persentase aktivitas siswa adalah 90,63 % sehingga dapat dikatakan bahwa banyak siswa yang melakukan aktivitas dalam penerapan model pembelajaran kooperatif

Page 5: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

tipe CIRC berkriteria baik sekali. Pada siklus II rata-rata nilai tes adalah 83, 875 dengan banyaknya 90 % siswa yang tuntas dan 10 % siswa yang tidak tuntas, persentase penampilan/ kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah 92,97 %, sehingga dapat dikatakan bahwa guru sudah dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan sangat baik, dan persentase aktivitas siswa adalah 93,75 %, sehingga dapat dikatakan bahwa banyak siswa yang melakukan aktivitas dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC berkriteria baik sekali. Pada siklus III rata-rata nilai tes adalah 85, 375 dengan banyaknya 95 % siswa yang tuntas dan 5 % siswa yang tidak tuntas, persentase penampilan/ kemampuan guru dalam pengolaan pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah 95,31 %, sehingga dapat dikatakan bahwa guru sudah dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan sangat baik, dan persentase aktivitas siswa adalah 96,88 %, sehingga dapat dikatakan bahwa banyak siswa yang melakukan aktivitas dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC berkriteria baik sekali.

Adapun pengisian angket dilakukan setelah pembelajaran siklus berakhir,

sikap siswa dalam pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC memberikan tanggapan yang positif. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan guru mata pelajaran matematika hendaknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dalam menyelesaikan soal cerita pada setiap pokok bahasan agar hasil dan aktivitas belajar siswa mencapai hasil yang optimal.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan aktivitas dan

hasil belajar siswa kelas VII D semester genap di SMP Negeri 18 Semarang tahun pelajaran 2007/2008 dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan segiempat dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Berdasarkan hasil penelitian disarankan guru mata pelajaran hendaknya menggunakan pembelajaran kooperatif tipe CIRC agar aktivitas dan hasil belajar meningkat dan mencapai hasil yang optimal.

Page 6: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

MOTTO

... χ Î) ©! $# Ÿω ç Éi tó ム$ tΒ BΘ öθ s) Î/ 4©®L ym (#ρçÉi tó ム$ tΒ öΝ ÍκŦ àΡ r'Î/ 3 …

)11:الرعد (“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Q.S Ar-Ra’d : 11)

Page 7: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

PERSEMBAHAN

Skripsi yang sederhana ini ku persembahkan untuk:

o Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan

do’a untuk anak-anaknya dengan penuh kesabaran dan ketabahan.

o Keluarga besarku tercinta, terima kasih atas perhatian, serta dukungan

material dan spritualnya.

o Adik-adikku, wahyu dan Aas’.

o Semua orang yang pernah dan akan selalu menjadi guru-guruku, tak ada

budi yang mampu membalas jasa kalian.

o Sahabat-sahabatku di PP. al-Fattah as-Salamah Semarang, kang Hamid,

Arif, Heri, Agus, Hadi, Sahal, Sodiqin, dkk.

o Seluruh rekan-rekanku terima kasih atas dukungannya.

Page 8: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad

SAW, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Tujuan pokok dari penulisan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat

dalam menyelesaikan program pendidikan strata satu (S.1) pada jurusan

pendidikan Matematika di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Kepada pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi ini, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Ibnu Hajar, M. Ed., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

2. Minhayati Shaleh, M. Sc. dan Siti Tarwiyah, M. Hum. selaku dosen

pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya

untuk memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Semua Dosen yang telah membimbing dan mengajar penulis selama belajar di

bangku perkuliahan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

4. Drs. Ringsung Suratno, M. Pd. selaku kepala SMPN 18 Semarang yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.

5. Segenap guru, staf karyawan dan tata usaha SMPN 18 Semarang, khususnya

Bpk. Ahmad Munjid, S. Pd. yang telah membimbing penulis selama penelitian.

6. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang beserta seluruh staf dan

karyawan yang telah memberikan pelayanan kepustakaan yang penulis

perlukan dalam penulisan skripsi ini.

7. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan segalanya selama studi

dan penyusunan skripsi.

8. Semua guru yang telah memberikan ilmunya kepada penulis sehingga penulis

menjadi sekarang ini.

Page 9: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

9. Kang Hamid, Arif, Heri, Agus, Hadi, Sahal, Sodiqin, dkk., dan seluruh teman

di PP. al-Fattah as-Salamah Semarang.

10. Semua pihak yang telah tulus ikhlas membantu penulis, sehingga penulisan

skripsi ini dapat terselesaikan.

Atas jasa-jasa mereka, penulis hanya dapat memohon do’a semoga amal

mereka diterima di sisi Allah SWT, dan mendapatkan balasan pahala yang lebih

baik serta mendapatkan kebahagiaan baik itu di dunia maupun di akherat kelak.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun

selalu penulis harapkan dari pembaca yang budiman, demi kesempurnaan

penulisan selanjutnya. Semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat khususnya bagi

penulis dan para pembaca pada umumnya. Aamiiin Yaa Rabbal Aalamiiin.

Semarang, 10 Januari 2009

Penulis

Page 10: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

DAFTAR ISI Halaman Judul ...................................................................................................... i Abstrak ................................................................................................................. ii Persetujuan Pembimbing ..................................................................................... iv Pengesahan Penguji ............................................................................................. v Motto .................................................................................................................... vi Persembahan ........................................................................................................ vii Kata Pengantar ..................................................................................................... viii Deklarasi .............................................................................................................. x Daftar Isi .............................................................................................................. xi Daftar Tabel ......................................................................................................... xiii Daftar Gambar ..................................................................................................... xiv Daftar Lampiran .................................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ................... 8

A. Deskripsi Teori ………………………………………………... 8

1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Composition)……... 8

2. Aktivitas dan Hasil Belajar ……………………………….. 15

3. Soal Cerita Matematika ........................................................ 16

4. Menyelesaikan Soal Cerita Matematika dengan

Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC.... 17

5. Materi Tentang Segiempat ……………………..………..... 19

B. Kajian Penelitian yang Relevan ……………………………..... 23

C. Pengajuan Hipotesis ………………………………………….. 24

Page 11: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………... 26

A. Tujuan Penelitian …………………………………………….... 26

B. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………..... 26

C. Metode Penelitian ……………………………………………... 26

D. Populasi dan Sampel ………………………………………....... 36

E. Teknik Pengumpulan Data …………………………………….. 36

F. Teknik Analisis Data …………………………………………... 37

G. Indikator Keberhasilan ……………………………………….... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………... 40

A. Gambaran Umum tentang SMP N 18 Semarang ........................ 40

1. Sejarah berdiri SMP N 18 Semarang …………………….... 40

2. Letak Geografis ………………………………………….... 41

3. Keadaan Gedung dan Fasilitas…………………………...... 41

4. Visi dan Misi SMP N 18 Semarang ……………………... 42

5. Kurikulum Sekolah ……………………………………...... 43

6. Struktur Organisasi Sekolah ……………………………..... 44

7. Tenaga Edukatif, Karyawan dan Siswa ………………….... 44

B. Pemecahan Masalah dengan Menggunakan CIRC ………....... 46

1. Hasil Pelaksanaan Penelitian Sebelum Siklus I ................... 47

2. Hasil Pelaksanaan Siklus I ................................................... 47

3. Hasil Pelaksanaan Siklus II ................................................. 48

4. Hasil Pelaksanaan Siklus III ............................................... 48

5. Hasil Angket Sikap Siswa ................................................... 53

BAB V PENUTUP ………………………………………………………....... 55

A. Simpulan ………………………………………………………. 55

B. Saran-saran ……………………………………………………. 56

C. Penutup ………………………………………………………... 56

Daftar Pustaka

Lampiran-lampiran

Page 12: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Subyek Penelitian ...................................................................... 62

Lampiran 2: Daftar Nilai Ulangan Harian Kelas VII D Pokok Bahasan

Segiempat ....................... ............................................................ 63

Lampiran 3: Daftar Nilai Tes Awal ................................................................. 64

Lampiran 4: Jadwal Pertemuan ....................................................................... 65

Lampiran 5: Daftar Kelompok Siklus I ........................................................... 66

Lampiran 6: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I .................... 67

Lampiran 7: Contoh Soal Siklus I ................................................................... 71

Lampiran 8: Petunjuk Kartu Soal .................................................................... 72

Lampiran 9: Kartu Soal dan Kunci Jawaban Siklus I...................................... 73

Lampiran 10: Soal Tes Akhir dan Kunci Jawaban Siklus I .............................. 76

Lampiran 11: Lembar Pengamatan Guru Siklus I ............................................. 78

Lampiran 12: Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ............................ 81

Lampiran 13: Daftar Nilai Tes Akhir Siklus I .................................................... 82

Lampiran 14: Daftar Kelompok Siklus II........................................................... 83

Lampiran 15: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II .................. 84

Lampiran 16: Contoh Soal Siklus II ................................................................ 88

Lampiran 17: Petunjuk Kartu Soal .................................................................... 89

Lampiran 18: Kartu Soal dan Kunci Jawaban Siklus II .................................... 90

Lampiran 19: Soal Tes Akhir dan Kunci Jawaban Siklus II ............................. 93

Lampiran 20: Lembar Pengamatan Guru Siklus II ........................................... 95

Lampiran 21: Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ......................... 98

Lampiran 22: Daftar Nilai Tes Akhir Siklus II ................................................ 99

Lampiran 23: Daftar Kelompok Siklus III ........................................................ 100

Lampiran 24: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus III ................. 101

Lampiran 25: Contoh Soal Siklus III ................................................................. 105

Lampiran 26: Petunjuk Kartu Soal .................................................................... 106

Page 13: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

Lampiran 27: Kartu Soal dan Kunci Jawaban Siklus III.................................... 107

Lampiran 28: Soal Tes Akhir dan Kunci Jawaban Siklus III ........................... 110

Lampiran 29: Lembar Pengamatan Guru Siklus III ..........................................112

Lampiran 30: Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III ..........................115

Lampiran 31: Daftar Nilai Tes Akhir Siklus III ................................................116

Lampiran 32: Soal Tes Awal dan Tes Akhir Siklus dengan Kunci Jawaban.... 117

Lampiran 33: Daftar Nilai Tes Akhir Siklus ..................................................... 121

Lampiran 34: Lembar Angket Sikap Siswa....................................................... 122

Lampiran 35: Hasil Analisis Angket Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Tipe CIRC.................................................................................. 123

Lampiran 36: Foto Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas .......................... 125

Page 14: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model Penelitian Tindakan ................................................................ 27

Gambar 2 Struktur Organisasi SMPN 18 Semarang............................................ 44

Gambar 3 Histogram Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam

Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC…………… …………………. 50

Gambar 4 Histogram Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran

Kooperatif Tipe CIRC…..…………..…………..…………..……… 51

Gambar 5 Histogram Hasil Tes dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC.… 52

.

Page 15: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Daftar Gedung dan Fasilitas …........................................................ 42

Tabel 2: Daftar Hasil Angket ........................................................................ 54

Page 16: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya pendidikan merupakan proses pengembangan potensi

manusia, baik potensi fisik maupun psikis. Dalam diri manusia terdapat

beberapa potensi (fitrah), potensi-potensi tersebut tidak dapat berkembang

dengan baik tanpa adanya proses pengembangan dengan kegiatan pendidikan.

Dengan demikian, pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan

merupakan kebutuhan pokok dari manusia.

Dalam dunia pendidikan kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu

unsur yang sangat penting dan harus ada di dalamnya. Proses pendidikan

tanpa adanya kegiatan belajar mengajar tidak akan berhasil. Dalam Al-Qur’an

perintah untuk belajar dapat ditunjukkan dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 yang

berbunyi:

ù&tا ø% ÉΟ ó™$ Î/ y7 În/u‘ Ï% ,t ي#!© n=y{ ∩⊇∪ t, n=y{ z⎯¡Σ M}# ô⎯ÏΒ @, n=tã ∩⊄∪ ù&tø%# y7 š/u‘ uρ

ãΠtø. F {# ∩⊂∪ Ï% ©!#zيΟ ¯= tæ ÉΟ n= s) ø9$ Î/ ∩⊆∪ zΟ ¯=tæ z⎯¡Σ M}# $ tΒ óΟ s9 ÷Λs> ÷ètƒ ∩∈∪) 5 – 1: العلق(

Artinya: “(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan; (2) Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah; (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah; (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam; (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS . Al-Alaq : 1 – 5)1

Adapun pengertian belajar menurut Audrey Harber dan Richard P

Runyon adalah "a relatively permanent change in behavior resulting from

experience or practice”.2 (sebuah perubahan tingkah laku yang relatif tetap

yang merupakan hasil pengalaman atau latihan).

1Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV. Diponegoro,

2000), hlm. 479. 2 Andrey Harber dan Richard P. Runyon, Fundamentals of Psychology, (New York:

Random House, 1986), hlm. 62.

Page 17: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

2

Sedangkan menurut Syekh Abdul Aziz dan Abdul Majid adalah:

3"اا جديدة سا بقة فيحدث فيها تغريلم يطرأ على خربعتغري يف ذهن املت" (suatu perubahan pada akal siswa yang terjadi karena pengalaman terdahulu, maka terjadi dalam pengalaman itu perubahan yang baru).

Dari beberapa pengertian belajar tersebut, maka dapat ditarik

pengertian sebagai berikut.

a. Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan.

b. Perubahan itu dinyatakan dalam bentuk tingkah laku ataupun pengalaman.

Proses belajar yang dilakukan dalam kelas merupakan aktivitas

mentransformasikan ilmu pengetahuan, sikap, dan keterampilan dari seorang

pengajar kepada peserta didik yang diharapkan mampu mengembangkan

kapasitas belajar potensi dan mencapai kompetensi dasar yang dimiliki siswa

secara penuh.

Hasil temuan para ahlipun menyatakan bahwa sebuah kegiatan

pembelajaran yang lesu, pasif dan perilaku yang sukar di kontrol, dapat

mengakibatkan siswa tidak termotivasi dan tidak terdapat suatu interaksi

dalam pembelajaran serta hasil belajar yang tidak memuaskan. Oleh karena

itu, harus di tata kembali dengan suatu strategi pembelajaran.4

Hal tersebut terjadi di SMP Negeri 18 Semarang. Walaupun

menggunakan model pembelajaran Contektual Teaching and Learning (CTL)

yang dipakai sesuai dengan kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan), rata-rata nilai ulangan harian siswa kelas VII D untuk pokok

bahasan segiempat belum memuaskan karena hanya mencapai 61,275. Siswa

yang mendapat nilai di bawah 6,5 ada 62,5 %, padahal KKM (kriteria

ketuntasan minimal) yang harus dicapai adalah 6,5. Selain itu, ditemukan

bahwa sebagian besar siswa kelas VII D tersebut belum dapat menyelesaikan

soal matematika yang berbentuk soal cerita dengan baik. Kenyataan juga

menunjukkan bahwa siswa yang belum bisa menyelesaikan soal cerita, tidak

3 Abdul Aziz dan Abdul Majid, al-Tarbiyah wa al-Thuruq al-Tadris, juz 2, (Makkah: Dar al-Ma’arif, 1979), hlm. 169.

4Marsinis Yamin, Pengembangan Kompetensi Pembelajaran, (Jakarta: UI Press, 2004). Hlm. 160.

Page 18: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

3

berani bertanya langsung kepada guru, mereka cenderung tidak aktif

berpartisipasi dalam mengikuti pelajaran dan ketika diberi tugas atau tes soal

cerita belum nampak kesungguhan mereka dalam mengerjakannya serta

kebanyakan mereka mengalami kesulitan dalam membuat kalimat matematika

dari soal cerita yang diberikan, walaupun sebelumnya mereka telah diajarkan

materi serta cara-cara penyelesaiannya.5

Tampaknya perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah

masalah proses belajar mengajar dan interaksi guru dan siswa. Dalam proses

belajar mengajar diperlukan keahlian yang dapat membuat proses belajar

mengajar lebih berhasil, untuk mempelajari sesuatu yang baik, belajar aktif

membantu untuk mendengarnya, melihatnya mengerjakan pertanyaan tentang

pelajaran tertentu dan mendiskusikannya dengan yang lain, yang paling

penting peserta didik perlu melakukannya, memecahkan masalah sendiri,

menemukan contoh-contoh, mencoba ketrampilan-ketrampilan dan melakukan

tugas-tugas yang tergantung pada pengetahuan yang telah mereka miliki atau

yang harus mereka capai.6

Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya

lingkungan belajar yang kondusif dan juga menyenangkan. Oleh karena itu,

guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang mudah dan menyenangkan

hal ini sesuai dengan hadist yang berbunyi:

:م ى اهللا عليه وسل صليب الن ابن مالك رضي اهللا عنه قال قالسن أعنسوا يرسعال تواوو, ررشبوال تفاووا ن7)البخارى يف كتاب العلمجه اخر( ر

“Dari Anas bin Malik r.a. ia berkata: Nabi Muhammad Saw. bersabda:

Permudahlah dan jangan kalian mempersulit, dan berilah (mereka) kabar gembira dan jangan kalian buat mereka lari” (HR. Bukhari dalam kitab Ilmu)8

5 Hasil Studi Pendidikan (Preliminary research) pada tanggal 21 April – 13 Mei 2008. 6 Mel Siberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, penerjamah Faisul

Muttaqin (Bandung: Nusa Media, 2006), hlm. 10. 7 Imam Abdullah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari juz I, (Beirut: Daru al-

Kitab al-Alamiyah, 1992). hlm. 31. 8 Ahmad Sunarto, et. al., Terjemah Shahih Bukhari juz VIII, (Semarang: CV. Assyifa,

1993), hlm. 111.

Page 19: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

4

Dengan demikian, agar proses pembelajaran semakin efektif dan hasil

belajar siswa dapat ditingkatkan khususnya penguasaan tentang soal-soal

cerita. Maka, dirasa perlu untuk dicobakan model pembelajaran kooperatif tipe

CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) pada pelajaran

matematika khususnya dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan

segiempat.

Dalam model pembelajaran kooperatif tipe CIRC ini, siswa

ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen (yang terdiri

dari 4 atau 5 siswa), para siswa diberi suatu teks/ bacaan (cerita atau novel),

kemudian siswa latihan membaca atau saling membaca, memahami ide pokok,

saling merevisi, dan menulis ikhtisar cerita atau memberikan tanggapan

terhadap isi cerita, atau untuk mempersiapkan tugas tertentu dari guru.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka permasalahan

yang dapat diidentifikasi dalam skripsi ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana bentuk tindakan dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition),

pada siswa kelas VII D SMPN 1 Semarang dalam menyelesaian soal cerita

pada pokok bahasan segiempat?

2. Bagaimana peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VII D SMPN 18

Semarang dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan segiempat

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC?

3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas VII D SMPN 18

Semarang dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan segiempat

dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC?

Page 20: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

5

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam memahami

penelitian ini, maka perlu dipaparkan beberapa istilah berkait, diantaranya

adalah.

1. Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC

CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Composition,

termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran

kooperatif tipe CIRC merupakan program komprehensif untuk

mengajarkan membaca dan menulis pada kelas sekolah dasar yang lebih

tinggi dan juga pada sekolah menengah.9

Tujuan utama dari CIRC yaitu untuk membantu para siswa mempelajari

kemampuan memahami bacaan/ soal cerita. Sehingga para siswa dalam

CIRC akan membuat penjelasan terhadap prediksi mengenai bagaimana

masalah-masalah akan diatasi dan merangkum unsur-unsur utama dari

cerita kepada satu sama lain.10

2. Hasil Belajar

Hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang

dicapai seseorang setelah melakukan suatu usaha. Bila dikaitkan dengan

belajar berarti hasil menunjuk sesuatu yang dicapai oleh seseorang yang

belajar dalam selang waktu tertentu. Hasil belajar adalah seluruh

kecakapan dan segala hal yang diperoleh melalui proses belajar mengajar

disekolah yang dinyatakan dengan angka dan diukur dengan menggunakan

tes hasil belajar.11 Dalam penelitian ini hasil belajar diambil dari tes setiap

siklus.

9 Nurulita Yusron, Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik, terj. Robert E. Slavin,

(Bandung: Nusa Media, 2008), hlm. 16. 10 Ibid., hlm. 203. 11 Baso Intang Sappaile, “Pengaruh Metode Belajar dan Ragam Tes terhadap Hasil Belajar

Matematika dengan Mengontrol Sikap Siswa (Eksperimen pada Siswa Kelas I SMU N DKI Jakarta)” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Ed. Khusus, Desember, 2006, hlm. 3.

Page 21: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

6

3. Aktivitas Belajar

Aktivitas artinya keaktifan atau kegiatan.12 Aktivitas belajar adalah

keaktifan atau kegiatan yang dilaksanakan dalam siklus pembelajaran.

4. Soal Cerita

Cerita artinya tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu

hal (peristiwa, kejadian, dan sebagainya).13 Soal cerita adalah suatu

terapan matematika, yaitu suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari

yang dalam pemecahannya menggunakan langkah-langkah yang

sistematis. Pada umumnya, pengerjaan soal cerita dinyatakan dalam

bentuk uraian.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagi Siswa SMPN 18 Semarang

a. Aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII D SMPN 18 Semarang

dalam mata pelajaran matematika khususnya dalam menyelesaikan

soal cerita pada pokok bahasan segiempat dapat meningkat.

b. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative

Integrated Reading and Composition) dapat dikembangkan atau

diterapkan pada siswa di kelas-kelas lain.

2. Bagi Guru SMPN 18 Semarang

a. Adanya inovasi model pembelajaran matematika dari dan oleh guru

yang menitikberatkan pada penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition).

b. Merupakan sumbangan pemikiran dan pengabdian guru dalam turut

serta mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui profesi yang

ditekuninya.

12 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), cet. 3, hlm. 23.

13 Ibid. hlm. 210.

Page 22: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

7

3. Bagi Pihak SMPN 18 Semarang.

a. Diperoleh panduan inovatif model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Composition) yang diharapkan

dapat dipakai untuk kelas-kelas lainnya di SMPN 18 Semarang.

b. Melalui peningkatan kualitas pembelajaran, maka diharapkan dapat

meningkatkan peringkat SMPN 18 Semarang.

4. Bagi Peneliti

a. Adanya sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dengan memilih model pembelajaran matematika yang

tepat.

b. Diharapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative

Integrated Reading and Composition) dapat dikembangkan atau

ditindak lanjuti bagi peneliti lain.

Page 23: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated

Reading and Composition)

Kurikulum yang disosialisasikan sejak pertengahan tahun 2001

oleh Departemen pendidikan Nasional (yang diterapkan secara resmi pada

tahun ajaran 2004/2005) adalah kurikulum berbasis kompetensi (KBK)1,

dengan konsep dasar kegiatan belajar mengajar (pembelajaran), penilaian,

dan kurikulum berbasis sekolah. Penggunaan kata “kompetensi” sebagai

basis kurikulum bertujuan untuk memberikan penekanan pada proses

pembelajaran yang mengkondisikan setiap siswa agar mampu

merefleksikan pengetahuan, keterampilan dan sikap secara utuh dalam

kehidupan sehari-hari.2 Kompetensi yang hendak dicapai itu dilaksanakan

dalam berbagai bentuk kegiatan (performance) yang berorientasi pada

pengalaman belajar siswa.3 Dengan kata lain, KBK dikembangkan untuk

memberikan ketrampilan-ketrampilan dan keahlian bertahan hidup dalam

perubahan, pertentangan, ketidakpastian, dan kerumitan-kerumitan dalam

kehidupan.4

Selanjutnya, pada tahun 2006 pemerintah telah memperbarui

kurikulum dengan terbitnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1 Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan

pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. (E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), cet. 9, hlm. 39).

2 Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, “Pengembangan KTSP” http://www.puskur.net/index.php?menu=propile&pro=1&iduser=5

3 Sutjipto, “Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Memang Lebih Baik”, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, X, 050, September, 2004, hlm. 633.

4 Ibid., hlm. 628.

Page 24: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

9

(KTSP)5, yang lebih memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk

menyusun tujuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum serta

penjadwalan pendidikan sampai silabus pengajaran.6 KTSP ini berorientasi

proses bukan orientasi materi.7

Pada intinya, tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu

pada tujuan umum pendidikan yaitu meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.8

Oleh karena itu, agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang

diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien, maka

dalam penerapan strategi pembelajaran guru perlu memilih pendekatan

pembelajaran yang sesuai/ model-model pembelajaran yang tepat dan

teknik –teknik mengajar yang menunjang pelaksanaan metode mengajar.

Untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat guru

mempertimbangkan akan tujuan, karakteristik siswa, materi pelajaran dan

sebagainya agar strategi pembelajaran tersebut dapat berfungsi maksimal.9

Pendekatan yang diterapkan di Indonesia dalam era Kurikulum

Berbasis Kompetensi di tahun 2004/2005 dan diteruskan dengan KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) serta penggunaannya sudah

memperoleh rekomendasi dari Direktur Pendidikan Dasar dan Menengah,

di bulan Agustus 2002 adalah pendekatan Contextual Teaching and

5 KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-

masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. (Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP), Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, modul 3, (Jakarta: Depdiknas, 2006), hlm. 5.

6 Pudji Muljono, “Kesiapan Sekolah dalam Mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP): Kasus Beberapa SMA di Kota dan Kabupaten Bogor” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, XIII, Ed. Khusus II, Oktober, 2007, hlm. 44.

7 Marsinis Yamin, Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), Cet. 3, hlm. 95.

8 Tim Penyusun, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama 18 Semarang, (Semarang: SMPN 18 Semarang, 2006/2007), hlm.7

9 Achmad Sugandi dan Haryanto, Teori Pembelajaran, (Semarang: Unnes Press, 2005), hlm. 30.

Page 25: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

10

Learning (CTL). Pendekatan ini dikembangkan oleh Elaine B. Johnson,

Ph.D, di tahun 2002, seorang ahli pendidikan dari Amerika Serikat.10

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning)

adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia nyata ke dalam

kelas dan mendorong siswa memuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari.11

Pendekatan CTL memiliki tujuh komponen utama, yaitu:12

a. Konstruktivisme (Constructivism)

Konstruktivisme merupakan landasan berfikir pendekatan CTL, yaitu

bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang

hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit). Siswa perlu

dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang

berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide. Esensi dari teori

konstruktivisme adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan

mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan

apabila dikehendaki, informasi itu menjadi milik mereka sendiri.

b. Menemukan (Inquiry)

Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran

berbasis CTL. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa

diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil

dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang

merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya.

c. Pertanyaan (Questioning)

Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari “bertanya”.

Questioning (bertanya) merupakan strategi utama dalam pembelajaran

yang berbasis pembelajaran kontekstual. Bertanya dalam pembelajaran

10 Amin Suyitno, Pemilihan Model-model Pembelajaran Matematika dan Penerapannya di

SMP, (Semarang: Jur. Matematika Fak. MIPA Unnes, 2006), hlm.3. 11 Madrasah Development Center Kanwil Depag Jateng dan Learning Asistance Program

for Islamic School (LAPIS)- AusAID, Modul Matematika: Training Of Trainer (TOT), modul 2, (Semarang: Depag Jateng dan LAPIS-AusAID, 2007), hlm. 14.

12 Departemen Pendidikan Nasional, Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)), (Jakarta: Depdiknas, 2002), hlm. 10.

Page 26: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

11

dipandang sebagai kegiatan guru dalam mendorong, membimbing, dan

menilai kemampuan berfikir siswa. Inti dari komponen ini adalah

untuk mengembangkan sifat rasa ingin tahu siswa dengan bertanya.

d. Masyarakat Belajar (Learning Community)

Dalam kelas pembelajaran kontekstual, guru disarankan selalu

melaksanakan pembelajaran dalam kelompok yang anggotanya bersifat

heterogen, yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu memberi

tahu yang belum tahu, yang cepat menangkap mendorong temannya

yang lambat, yang mempunyai gagasan segera memberi usul, dan

seterusnya.

e. Permodelan (Modeling)

Komponen selanjutnya adalah permodelan. Maksudnya, dalam sebuah

pembelajaran ketrampilan atau pengetahuan tertentu, ada model yang

bisa ditiru. Dengan begitu, guru memberi model tentang ‘bagaimana

cara belajar’.

f. Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau

berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan. Siswa

mengendapkan apa yang baru dipelajari sebagai struktur pengetahuan

yang baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan

sebelumnya. Kunci dari itu semua adalah, bagaimana pengetahuan itu

mengendap dibenak siswa. Siswa mencatat apa yang sudah dipelajari

dan bagaimana merasakan ide-ide baru. Pada akhir pembelajaran, guru

menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi.

g. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)

Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran

perkembangan belajar siswa harus diketahui oleh guru agar bisa

memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan

baik. Karena gambaran tentang kemajuan belajar itu diperlukan

disepanjang proses pembelajaran, maka penilaian yang sebenarnya

Page 27: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

12

tidak dilakukan diakhir periode pembelajaran (misalnya ujian cawu,

semesteran, UAS/ UAN), tetapi dilakukan bersama dengan secara

terintegrasi (tidak terpisahkan) dari kegiatan pembelajaran.

Dari komponen CTL di atas, komponen yang menghadirkan

permodelan dalam pembelajaran bisa berupa cara mengoperasikan sesuatu,

atau guru memberi contoh cara mengerjakan sesuatu, sehingga guru

memberi model tentang bagaimana cara belajar. Model pembelajaran

adalah suatu pembelajaran yang mengimplementasikan suatu strategi,

pendekatan, metode dan atau teknik tertentu dengan segala

kelengkapannya (alat bantu/ media/ alat peraga) yang disesuaikan dengan

tujuan/ indikator yang akan dicapai, disesuaikan dengan materi, dan juga

disesuaikan dengan kebutuhan/ kondisi siswa.13

Salah-satu model pembelajaran yang merupakan strategi

pengajaran yang berasosiasi dengan CTL adalah model pembelajaran

kooperatif atau cooperative Learning.14 Model kooperatif menekankan

pada aspek sosial antar siswa dalam satu kelompok yang heterogen.15

Pentingnya belajar secara kooperatif atau belajar bekerjasama

dikemukakan Syekh al-Zarnuji dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim:

16ذاكرالناس بالعلو م لتحىي ال تكن من أوىل النهى ببعيد

“Diskusikan ilmu dengan orang lain agar ilmu tetap hidup dan janganlah

kau jauhi orang-orang yang berakal pandai”17

13 Madrasah Development Center Kanwil Depag Jateng dan LAPIS – AusAID, op.cit.,

modul 2, hlm. 13 14 Departemen Pendidikan Nasional, op.cit., hlm. 6. 15 R. Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, ( Jakarta: Depdiknas, 1999/2000),

hlm. 99. 16 Syekh Al-Zarnuji, Ta’lim al-Muta’allim Thariiq al-Ta’allum, (Semarang: Toha Putra, t.

t.), hlm. 29. 17 Abu Shofia dan Ibnu Sanusi, Panduan Belajar bagi Penuntut Ilmu, terj. Syekh al-Zarnuji,

(Jakarta: Pustaka Amani, 2005), hlm. 74.

Page 28: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

13

Menurut Anita Lie, model pembelajaran cooperative learning

tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur

dasar pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan

pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan.18

Menurut Posamentier, sebagaimana dikutip oleh Rachmadi

Widdiharto, memberikan pengertian tentang cooperative learning, bahwa

secara sederhana cooperative learning atau belajar secara kooperatif

adalah penempatan beberapa siswa dalam kelompok kecil dan

memberikan mereka sebuah atau beberapa tugas.19 Sementara itu, menurut

Robert E. Slavin “Cooperative learning refers to a variety of teaching

methods in which students work in small groups to help one another learn

academic content”20 (pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai

macam metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam

mempelajari materi pelajaran).

Kebanyakan pembelajaran yang menggunakan model kooperatif

memiliki ciri-ciri sebagai berikut.21

(a). Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.

(b). Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

(c). Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin berbeda-beda.

(d). Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.

18 Anita Lie, Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang

Kelas, (Jakarta: Grasindo, 2007), cet. 5, hlm.29. 19 Rachmadi Widdiharto, “Model-model Pembelajaran Matematika SMP”, Makalah Diklat

Instruktur/ Pengembangan Matematika SMP Jenjang Dasar Tanggal 10 s.d 23 Oktober 2004, (Yogyakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) Matematika, 2004), hlm. 13.

20 Robert E. Slavin, Cooperative Learning: Theory, Research and Practice, (Boston: Allyn and Bacon, 2005), hlm. 2.

21 Muslimin Ibrahim dkk., Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Unesa-University Press, 2001), cet. 2, hlm. 6.

Page 29: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

14

Sehingga, dengan pembelajaran kooperatif, siswa dapat belajar

bersama, saling membantu, mengintegrasikan pengetahuan baru dengan

pengetahuan yang telah ia miliki dan menemukan pemahamannya sendiri

lewat eksplorasi, diskusi, menjelaskan, mencari hubungan, dan

mempertanyakan gagasan-gagasan baru yang muncul dalam

kelompoknya.22

Adapun ragam model pembelajaran Cooperative Learning cukup

banyak seperti STAD (Student Teams – Achievement Divisions), TGT

(Teams – Games – Tournaments), TAI (Teams Assisted Individualization),

Jigsaw, Jigsaw II, atau CIRC (Cooperative Integrated Reading and

Composition). Dalam makalah ini, penulis mengambil salah-satu model

pembelajaran kooperatif yang tepat untuk menyelesaikan soal cerita

matematika, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative

Integrated Reading and Composition). Model pembelajaran kooperatif tipe

CIRC merupakan program komprehensif untuk mengajarkan membaca

dan menulis pada kelas sekolah dasar yang lebih tinggi dan juga pada

sekolah menengah.23

Tujuan utama dari CIRC yaitu untuk membantu para siswa

mempelajari kemampuan memahami bacaan/ soal cerita. Sehingga para

siswa dalam CIRC akan membuat penjelasan terhadap prediksi mengenai

bagaimana masalah-masalah akan diatasi dan merangkum unsur-unsur

utama dari cerita kepada satu sama lain.24

22 Mutadi, Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika, (tt. p: t. p., t. t.), hlm. 16. 23 Nurulita Yusron, Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik, terj. Robert E. Slavin,

(Bandung: Nusa Media, 2008), hlm. 16 24 Ibid., hlm. 203.

Page 30: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

15

2. Aktivitas dan Hasil Belajar

a. Aktivitas Belajar

Aktivitas artinya keaktifan atau kegiatan.25 Aktivitas belajar

adalah keaktifan atau kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar

mengajar. Dalam melakukan aktivitas belajar, seseorang akan

berinteraksi dengan sumber-sumber belajar baik yang sengaja

dirancang (by design) maupun yang dimanfaatkan (by utilization).

Ketersediaan dan kemudahan mengakses pesan pembelajaran adalah

sebuah kondisi positif yang perlu diciptakan agar aktivitas belajar

menjadi efektif dan efisien.

Belajar yang berhasil mesti melalui berbagai macam aktivitas,

baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas fisik ialah peserta didik

giat-aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain maupun

bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya

pasif. Peserta didik yang memiliki aktivitas psikis (kejiwaan) adalah

jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi

dalam rangka pengajaran. Seluruh peranan dan kemauan dikerahkan

dan diarahkan supaya daya itu tetap aktif untuk mendapatkan hasil

pengajaran yang optimal sekaligus mengikuti proses pengajaran

(proses perolehan hasil pelajaran) secara aktif: ia mendengarkan,

mengamati, menyelediki, mengingat, menguraikan, mengasosiasikan

ketentuan satu dengan lainnya, dan sebagainya. Kegiatan/ keaktifan

jasmani pisik sebagai kegiatan yang nampak, yaitu saat peserta didik

melakukan percobaan, membuat konstruksi model, dan lain-lain.

Sedangkan kegiatan psikis nampak bila ia sedang mengamati dengan

teliti, memecahkan persoalan dan mengambil keputusan, dan

sebagainya.26

25 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), cet. 3, hlm. 23. 26 Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1991), hlm. 6.

Page 31: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

16

b. Hasil Belajar

Hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjuk

sesuatu yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu usaha. Bila

dikaitkan dengan belajar berarti hasil menunjuk sesuatu yang dicapai

oleh seseorang yang belajar dalam selang waktu tertentu. Hasil belajar

adalah seluruh kecakapan dan segala hal yang diperoleh melalui proses

belajar mengajar disekolah yang dinyatakan dengan angka dan diukur

dengan menggunakan tes hasil belajar.27

Hasil belajar peserta didik dapat diklasifikasi ke dalam tiga

ranah (domain), yaitu: (1) domain kognitif, menunjukkan pengetahuan

yang mencakup kemampuan-kemampuan intelektual, kemampuan

berfikir maupun kecerdasan yang akan dicapai, (2) domain afektif,

pengetahuan yang mencakup kemampuan-kemampuan bersikap dalam

menghadapi realitas atau masalah-masalah yang muncul disekitarnya,

dan (3) domain psikomotorik, pengetahuan yang mencakup

ketarmpilan-keterampilan.28

3. Soal Cerita Matematika

Cerita adalah “tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya

suatu hal (peristiwa, kejadian, dan sebagainya)” atau “karangan yang

menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang dan

sebagainya.29 Dalam ilmu-ilmu terapan khususnya matematika, soal cerita

merupakan bentuk soal yang menerapkan materi dengan kehidupan sehari-

hari. Penerapan materi dengan konteks kehidupan sehari-hari dalam proses

pembelajaran sangat penting sekali karena pengetahuan dan keterampilan

yang diperoleh siswa menjadi lebih bermakna. Hampir semua pada pokok

27 Baso Intang Sappaile, “Pengaruh Metode Belajar dan Ragam Tes terhadap Hasil Belajar

Matematika dengan Mengontrol Sikap Siswa (Eksperimen pada Siswa Kelas I SMU N DKI Jakarta)” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Ed. Khusus, Desember, 2006, hlm. 3.

28 R. Soedjadi, op.cit., hlm. 62. 29 W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

1985), hlm. 202.

Page 32: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

17

bahasan matematika baik pendidikan tingkat dasar maupun tingkat

menengah terdapat soal cerita.

Dalam menyelesaikan soal cerita, para siswa masih sering

mengalami kesulitan karena tidak bisa memahami apa yang dimaksudkan

soal tersebut yang pada akhirnya tidak mampu dalam menuliskan hasil

akhir dari soal tersebut. Kemampuan memahami masalah merupakan

kemampuan yang cukup penting atau menentukan dalam menyelesaikan

soal cerita. Apabila pada langkah ini gagal sudah bisa dipastikan ia tidak

akan mampu menyelesaikan soal dengan benar, sebaliknya, apabila

seorang siswa berhasil pada langkah ini maka akan mempermudah dia

dalam menyelesaikan soal cerita.30

4. Menyelesaikan Soal Cerita Matematika dengan Menerapkan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC

Tujuan dari pengembangan kurikulum sekarang adalah untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa melalui peningkatan pemahaman

makna materi pelajaran yang dipelajari dengan mengaitkan antara materi

yang dipelajari dengan konteks kehidupan sehari-hari.31 Penerapan materi

dengan konteks kehidupan sehari-hari dalam proses pembelajaran sangat

penting sekali karena pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa

menjadi lebih bermakna. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu strategi,

pendekatan/ model pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan/

indikator yang akan dicapai, disesuaikan dengan materi, dan juga

disesuaikan dengan kebutuhan/ kondisi siswa.32

30 Hamdani, “Memahami Masalah Soal Cerita Matematika”,

http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Edukasi&id=127327, hlm.1. 31 Achmad Sugandi dan Haryanto, op.cit., hlm. 124 32 Madrasah Development Center Kanwil Depag Jateng dan LAPIS – AusAID, op.cit.,

modul 2, hlm. 13

Page 33: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

18

Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk menyelesaikan

soal cerita dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). CIRC termasuk

salah satu tipe model pembelajaran kooperatif.

Tujuan utama dari CIRC yaitu untuk membantu para siswa

mempelajari kemampuan memahami bacaan/ soal cerita. Sehingga para

siswa dalam CIRC akan membuat penjelasan terhadap prediksi mengenai

bagaimana masalah-masalah akan diatasi dan merangkum unsur-unsur

utama dari cerita kepada satu sama lain.33

Adapun kegiatan pokok dalam CIRC untuk memecahkan soal

cerita meliputi rangkaian kegiatan bersama yang spesifik, yakni: (1) salah

satu anggota kelompok membaca atau beberapa anggota saling membaca,

(2) membuat prediksi atau menafsirkan atas isi soal cerita, termasuk

menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan memisalkan

yang ditanyakan dengan suatu variabel tertentu, (3) saling membuat

ikhtisar atau rencana penyelesaian soal cerita, (4) menuliskan penyelesaian

soal ceritanya secara urut (menuliskan urutan komposisi penyelesaiannya),

dan (5) saling merevisi dan mengedit pekerjaan/ penyelesaian (jika ada

yang perlu direvisi).34

Dengan mengadopsi model pembelajaran Kooperatif tipe CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk melatih siswa

meningkatkan keterampilannya dalam menyelesaikan soal cerita, langkah

yang ditempuh seorang guru mata pelajaran adalah sebagai berikut.

1). Guru menerangkan suatu pokok bahasan tertentu kepada para siswanya (misalnya dengan model ekspositori).

2). Guru memberikan contoh soal cerita termasuk cara penyelesaiannya. 3). Guru siap melatih siswa untuk meningkatkan keterampilan siswanya

dalam menyelesaikan soal cerita melalui penerapan Cooperative Learning tipe CIRC.

4). Guru membentuk kelompok-kelompok belajar siswa yang heterogen. Setiap kelompok terdiri atas 4 atau 5 siswa.

33Nurulita Yusron, op.cit., hlm .203. 34 Amin Suyitno, op.cit., hlm. 12

Page 34: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

19

5). Guru mempersiapakan 1 atau 2 soal cerita dan membagikannya kepada setiap siswa dalam kelompok yang sudah terbentuk.

6). Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok terjadi serangkaian kegiatan spesifik sebagai berikut. (a) Salah satu anggota kelompok membaca atau beberapa anggota saling membaca soal cerita tersebut, setiap kelompok diberi 2 set dan dikerjakan secara berpasangan atau bertigaan, (b) membuat prediksi atau menafsirkan atas isi soal cerita, termasuk menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan memisalkan yang ditanyakan dengan suatu variabel tertentu, (c) saling membuat ikhtisar atau rencana penyelesaian soal cerita, (d) menuliskan penyelesaian soal cerita secara urut (menuliskan urutan komposisi penyelesaiannya), dan (e) saling merevisi dan mengedit pekerjaan/ penyelesaian (jika ada yang perlu direvisi).

7). Setiap kelompok bekerja berdasarkan serangkaian kegiatan pola CIRC (Team Study). Guru berkeliling mengawasi kerja kelompok.

8). Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota telah memahami, dan dapat mengerjakan soal cerita yang diberikan guru.

9). Guru meminta kepada perwakilan kelompok tertentu utuk menyajikan temuannya di depan kelas.

10). Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator jika diperlukan. 11). Guru memberikan tes akhir pembelajaran/ tugas rumah secara

individual tentang pokok bahasan yang sedang dipelajari. 12). Guru bisa membubarkan kelompok yang dibentuk dan para siswa

kembali ke tempat duduknya masing-masing. 13). Menjelang akhir waktu pembelajaran, guru dapat mengulang secara

klasikal tentang strategi pemecahan soal tersebut. 14). Guru dapat memberikan tes formatif, sesuai dengan kompetensi yang

ditentukan.35

5. Materi Tentang Segiempat.

Dalam penelitian ini lebih ditekankan pada soal cerita. Jadi,

untuk materi awal sudah dijelaskan oleh guru yang bersangkutan dan

penelitian ini bersifat pengayaan. Berikut ini ringkasan materi segiempat:36

a. Persegi Panjang

Persegi panjang adalah segiempat yang keempat sudutnya siku-siku

dan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

35 Ibid. 36 M. Cholik A. dan Sugijono, Matematika untuk SMP Kelas VII Semester 2, (Jakarta:

Erlangga, 2002), hlm.55.

Page 35: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

20

Sifat-sifat persegi panjang:

(a). Pada suatu persegi panjang sisi-sisi yang berhadapan sama

panjang dan sejajar.

(b). Semua sudut persegi panjang sama besar.

(c). Sudut-sudut suatu persegi panjang adalah sudut siku-siku.

(d). Diagonal-diagonal persegi panjang sama panjang.

(e). Diagonal-diagonal persegi panjang saling membagi dua sama

panjang atau kedua diagonal persegi panjang saling berpotongan

di tengah-tengah.

Keliling dan luas persegi panjang:

Keliling = 2p + 2l l Luas = p x l

dengan p= panjang dan l= lebar p

b. Persegi

Persegi adalah persegi panjang yang keempat sisinya sama panjang.

Sifat-sifat persegi:

(a). Semua sisi persegi sama panjang.

(b). Diagonal-diagonal persegi membagi dua sama besar sudut-sudut

persegi itu.

(c). Diagonal-diagonal persegi berpotongan membentuk sudut siku-

siku atau diagonal-diagonal persegi berpotongan tegak lurus.

Keliling dan Luas Persegi: . a a Keliling = a + a + a + a Luas = a x a

dengan a = sisi

Page 36: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

21

c. Jajar Genjang

Jajargenjang adalah segiempat dengan sisi-sisi yang berhadapan sejajar

dan sama panjang serta sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

Sifat-sifat jajargenjang:

(a). Pada setiap jajargenjang sisi-sisi yang berhadapan sama panjang

dan sejajar.

(b). Pada setiap jajargenjang sudut-sudut yang berhadapan sama

besar.

(c). Pada setiap jajargenjang jumlah besar sudut-sudut yang

berdekatan adalah 180o.

(d). Kedua diagonal pada setiap jajargenjang saling membagi dua

sama panjang.

Luas Jajargenjang:

Luas = a x t dengan a = alas dan t = tinggi

a

d. Belahketupat

Belahketupat adalah segiempat dengan sisi yang berhadapan sejajar,

keempat sisinya sama panjang, dan sudut-sudut yang berhadapan sama

besar.

Sifat-sifat belah ketupat:

(a). Semua sisi setiap belahketupat sama panjang.

(b). Kedua diagonal setiap belahketupat merupakan sumbu simetri.

(c). Kedua diagonal setiap belahketupat saling membagi dua sama

panjang dan saling berpotongan tegak lurus.

t

Page 37: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

22

Luas belah ketupat:

L = ½ x diagonal x diagonal

e. Layang-layang

Layang-layang adalah segiempat yang masing-masing pasang sisinya

sama panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar.

Sifat-sifat layang-layang:

(a). Pada setiap layang-layang, masing-masing sepasang sisinya sama

panjang.

(b). Pada setiap layang-layang, terdapat sepasang sudut berhadapan

yang sama besar.

(c). Pada setiap layang-layang, salah-satu diagonalnya merupakan

sumbu simetri.

(d). Pada setiap layang-layang salah satu diagonalnya membagi dua

sama panjang diagonal lain dan tegak lurus dengan diagonal itu.

Luas layang-layang: d Luas = ½ x diagonal x diagonal d

f. Trapesium

Trapesium adalah segiempat dengan tepat sepasang sisi yang

berhadapan sejajar.

Sifat-sifat Trapesium:

Pada setiap trapesium, jumlah sudut yang berdekatan di antara dua sisi

sejajar adalah 180o.

d d

Page 38: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

23

Luas Trapesium: b Luas = txba

2+

Dengan a = alas, b = atas, dan t = tinggi a

g. Contoh Soal Cerita Bangun Segiempat yang diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Contoh soal:

Sebuah kebun berbentuk persegi dengan panjang sisi 9 m. jika

disekeliling kebun tersebut akan ditanami pohon pelindung dengan

jarak antar pohon 1,5 m, berapa batangkah pohon pelindung yang

dibutuhkan?

Penyelesaian: l I I I I

Keliling kebun = keliling persegi

= 4 x sisi

= 4 x 9 I I I I I

= 36 m

Jadi, banyak pohon pelindung yang dibutuhkan =

pohonantarJarakpersegiKeliling =

5,136 = 24 batang.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa buku maupun karya ilmiah yang menjadi acuan

dalam penelitian ini, antara lain:

Robert E. Slavin, sebagaimana dikutip Muslimin Ibrahim, dkk.,

menelaah penelitian dan melaporkan bahwa 45 penelitian telah dilaksanakan

antara tahun 1972 sampai dengan 1986, menyelidiki pengaruh pembelajaran

kooperatif terhadap hasil belajar. Studi ini dilakukan pada semua tingkat kelas

dan meliputi studi bahasa, geografi, ilmu sosial, sains, matematika, bahasa

inggris sebagai bahasa kedua, membaca, dan menulis. Studi yang ditelaah itu

dilakukan di sekolah-sekolah kota, pinggiran, dan pedesaan di Amerika

t

Page 39: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

24

Serikat, Israel, Nigeria, dan Jerman. Dari 45 laporan tersebut, 37 diantaranya

menunjukkan bahwa kelas kooperatif menunjukkan hasil belajar akademik

yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Delapan

studi menunjukan tidak ada perbedaan. Tidak satupun studi menunjukkan

bahwa kooperatif memberikan pengaruh negatif.37

Deti Rifmawati (4101401013) Unnes Semarang dalam skripsinya yang

berjudul Usaha Meningkatkan Hasil Belajar pada Soal Cerita melalui

Pemanfaatan Media Kartu dan Poster dengan Pembelajaran Kooperatif tipe

STAD pada Pokok Bahasan Operasi Hitung Pecahan pada Siswa Kelas V SD

Sekaran 01 Semarang (2007), menyatakan “ada peningkatkan hasil belajar dan

aktivitas siswa melalui pemanfaatan media kartu dan poster dengan

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan operasi hitung

pecahan dalam memahami soal cerita”.38

Sumiyati (2004) Unnes Semarang dalam skripsinya yang berjudul

Meningkatkan kemampuan Menyelesaikan Soal-soal Cerita Pokok bahasan

Perbandingan melalui Kerja Kelompok Siswa Kelas II A Semester I SMP

Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2003/2004, menyatakan “untuk

meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal-soal cerita perlu adanya

metode atau strategi yang tepat dalam proses belajar mengajar matematika”.39

Sedangkan pada penelitian skripsi ini, penulis menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and

Composition) pada pelajaran matematika khususnya dalam menyelesaikan

soal cerita pada pokok bahasan segiempat untuk meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar siswa.

37 Muslimin Ibrahim, op.cit., hlm. 16. 38 Deti Rifmawati, “Usaha Meningkatkan Hasil Belajar pada Soal Cerita melalui

Pemanfaatan Media Kartu dan Poster dengan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada Pokok Bahasan Operasi Hitung Pecahan pada Siswa Kelas V SD Sekaran 01 Semarang”, Skripsi Unnes Semarang, (Semarang: Perpustakaan Fak. MIPA Jur. Matematika Unnes Semarang, 2007).

39 Sumiyati, “Meningkatkan kemampuan Menyelesaikan Soal-soal Cerita Pokok bahasan Perbandingan melalui Kerja Kelompok Siswa Kelas II A Semester I SMP Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2003/2004” Skripsi Unnes Semarang, (Semarang: Perpustakaan Fak. MIPA Jur. Matematika Unnes Semarang, 2004).

Page 40: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

25

C. Pengajuan Hipotesis

Untuk menghindari penelitian yang tidak terarah dan memberikan

tujuan yang tegas maka diperlukan hipotesis, yaitu perumusan jawaban

sementara terhadap suatu soal yang dimaksud sebagai tuntunan untuk mencari

jawaban yang sebenarnya maka hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut.

Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Composition) maka aktivitas dan hasil

belajar siswa kelas VII D semester genap di SMPN 18 Semarang dalam

menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan segiempat dapat ditingkatkan.

Page 41: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII D di

SMPN 18 Semarang khususnya dalam menyelesaikan soal cerita pada

pokok bahasan segiempat.

2. Untuk menemukan cara yang efektif dalam menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and

Composition) dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan

segiempat.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 14 Mei 2008 – 7 Juni 2008.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 18 Semarang yang beralamat di Jl.

Purwoyoso I, Kel. Purwoyoso, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang.

C. Metode Penelitian

Penelitian tindakan dapat dipandang sebagai tindak lanjut dari

penelitian deskriptif maupun eksperimen.

- Dikatakan sebagai kelanjutan penelitian deskriptif karena penelitian

tindakan dimulai dari mencari informasi tentang keadaan sesuatu dalam

rangka mencari kelemahan dengan mendeskripsikan hal-hal yang terkait

dengan kelemahan tersebut.

- Dikatakan sebagai kelanjutan penelitian eksperimen karena tujuan dari

penelitian tindakan adalah mengetahui dampak dari sesuatu perlakuan,

yaitu mencobakan sesuatu, lalu dicermati akibat dari perlakuan tersebut.

Page 42: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

27

Perlakuan tersebut dicermati lagi untuk diketahui dampaknya, kemudian

peneliti berfikir tentang perlakuan yang lebih baik, dan sebagainya.1

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom

action research), yang merupakan ragam penelitian pembelajaran yang

berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-

masalah pembelajaran yang dihadapi guru, memperbaiki mutu dan hasil

pembelajaran, dan mencobakan hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan

mutu dan hasil pembelajaran.2 Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku

anggotanya, Penelitian tindakan ini berbentuk kolaboratif (PTK kolaboratif).

Dalam hal ini peneliti bekerja sama dengan orang lain (ahli) melakukan setiap

langkah penelitian seperti: planning, observing, thinking action dan reflecting.

Kolaborasi (kerja sama) antara guru dengan expert dimulai ketika kegiatan

mengidentifikasi masalah, merencanakan tindakan, dan analisis.

Adapun model penelitian tindakan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah model Spiral dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari beberapa

siklus tindakan dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil

tindakan-tindakan pada siklus sebelumnya. Dimana pada setiap siklus tersebut

terdiri dari empat tahapan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi.

Gambar 1

Model Penelitian Tindakan3

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2006), cet. 13, hlm. 13. 2 Tim Penyusun, Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Mahasiswa IAIN

Walisongo, (Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo, 2008), hlm. 2. 3 Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2008), cet. 6, hlm. 16.

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Refleksi Pelaksanaan

?

Page 43: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

28

Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti membuat soal tes awal siklus,

kartu soal dan soal tes akhir tiap siklus, dan soal tes akhir siklus. Proses

penyusunannya melalui tahap berikut ini.

1. Peneliti mengumpulkan bahan dan materi dari berbagai sumber, antara lain

buku-buku pelajaran yang digunakan di sekolah, ataupun internet sehingga

menjadi soal yang masih mentah.

2. Peneliti mengkonsultasikan soal-soal yang masih mentah tersebut dengan

dosen pembimbing dan guru mitra memperbaikinya, sehingga menjadi

draf yang layak digunakan dalam penelitian.

3. Peneliti melakukan proses akhir yaitu mencetak soal-soal tersebut menjadi

soal-soal yang siap digunakan dalam pembelajaran.

Kegiatan penelitian tindakan kelas ini dirancang dan akan dilaksanakan

dalam 3 siklus. Setiap siklusnya terdiri atas 4 tahap, yaitu: perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi.4 Tahapan tersebut disusun dalam siklus

dan setiap siklus dilaksanakan dengan pembahasan materi yang berbeda serta

dilaksanakan sesuai perubahan yang diinginkan.

Adapun langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut.

Pelaksanaan Penelitian Sebelum Siklus I

Pelaksanaan tindakan sebelum siklus I adalah sebagai berikut.

a. Guru memberikan tes awal secara individual kepada para siswa tentang

keliling dan luas daerah segiempat yang berbentuk soal cerita, hal ini

untuk mengetahui lebih lanjut sejauh mana kelemahan siswa dalam

menjawab soal tersebut.

b. Guru Mendiskusikan dengan guru mitra mengenai hasil tes awal tersebut.

c. Guru memberitahukan informasi tentang pelaksanaan penelitian.

4 Amin Suyitno, Contoh Proposal Skripsi Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: Jur.

Matematika Fak. MIPA Unnes, 2007), hlm.11.

Page 44: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

29

Siklus I

Perencanaan

a. Kebutuhan prasarana dan sarana model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Composition) diidentifikasikan dan

pengadaannya dirancang dan diadakan.

b. Peneliti menggandakan kartu soal, soal tes akhir pembelajaran dan

merancang pembentukan kelompok.

c. Peneliti menyiapkan rencana pembelajaran, lembar observasi,

pendokumentasian, lembar refleksi, dan evaluasi.

Tindakan

a. Menyiapkan sarana pembelajaran.

b. Guru membuka pelajaran dengan salam.

c. Mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa.

d. Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas

yang harus dilaksanakan siswa secara singkat jelas, dan penuh kehangatan.

Guru mitra sebagai pengamat.

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).

f. Guru mereview materi tentang keliling dan luas daerah persegi panjang

dan persegi.

g. Guru memberikan contoh soal cerita yang berkaitan dengan keliling dan

luas daerah persegi panjang dan persegi beserta penyelesaiannya.

h. CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Composition.

Jadi, dalam kegiatannya:

1). Guru membentuk kelompok belajar heterogen (4-5 siswa) dan

mengatur tempat duduk siswa agar setiap anggota kelompok dapat

saling bertatap muka (pembentukan kelompok didasarkan atas nilai

rata-rata ulangan guru sebelumnya). Jadi, setiap kelompok telah

memiliki skor rata-rata kelompok.

Page 45: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

30

2). Guru membagikan kartu soal yang telah dibuat sebelumnya yang berisi

dua soal cerita atau lebih tentang keliling dan luas daerah persegi

panjang persegi dan setiap kelompok diberi 2 kartu.

3). Guru menganjurkan agar setiap siswa dalam kelompok dapat

mengerjakan kartu soal tersebut secara berpasangan atau bertigaan.

4). Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok terjadi serangkaian

kegiatan spesifik sebagai berikut.

(a) Setiap anggota saling membaca soal cerita pada kartu soal yang

telah diberikan, (b) membuat prediksi atau menafsirkan atas isi soal

cerita, termasuk menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan,

dan memisalkan yang ditanyakan dengan suatu variabel tertentu, (c)

saling membuat ikhtisar atau rencana penyelesaian soal cerita, (d)

menuliskan penyelesaian soal cerita secara urut (menuliskan urutan

komposisi penyelesaiannya), dan (5) saling merevisi serta mengedit

pekerjaan/ penyelesaian (jika ada yang perlu direvisi).

5). Setiap kelompok bekerja berdasarkan serangkaian kegiatan pola CIRC

(Team Study). Guru berkeliling mengawasi kerja kelompok.

6). Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota telah

memahami, dan dapat mengerjakan soal cerita yang diberikan guru.

7). Guru meminta kepada perwakilan kelompok tertentu untuk

menyajikan temuannya di depan kelas.

8). Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator jika diperlukan.

9). Guru bisa membubarkan kelompok yang dibentuk dan para siswa

kembali ke tempat duduknya masing-masing.

i. Guru memberikan motivasi dan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

j. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

k. Guru memberikan tes soal cerita secara individual kepada para siswa

tentang keliling dan luas daerah persegi panjang dan persegi.

Page 46: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

31

Pengamatan

a. Guru mitra mengamati pengelolaan pembelajaran pada saat siklus I

berlangsung dan juga mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran.

b. Secara kolaboratif-partisipatif mengamati jalannya proses pembelajaran.

c. Mengamati aktivitas siswa saat menyajikan temuan penyelesaian serta

keberhasilan siswa dalam melaksanakan tugas.

d. Pengamatan partisipasif dalam memeriksa hasil latihan soal setelah siswa

diberi soal tes pada akhir siklus I.

e. Mengamati/ mencatat siswa yang aktif, berani bertanya kepada guru, atau

berani mengerjakan tugas di papan tulis.

Refleksi

a. Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara

terhadap pelaksanaan pengajaran pada siklus I, termasuk kemungkinan

mengubah susunan anggota kelompok berdasarkan efektivitas kinerja

kelompoknya.

b. Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada pelaksanaan

kegiatan penelitian dalam siklus II.

Siklus II

Perencanaan

a. Kebutuhan prasarana dan sarana model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Composition) diidentifikasikan dan

pengadaannya dirancang dan diadakan.

b. Peneliti menggandakan kartu soal, soal tes akhir pembelajaran dan

merancang pembentukan kelompok.

c. Peneliti menyiapkan rencana pembelajaran, lembar observasi,

pendokumentasian, lembar refleksi, dan evaluasi.

Tindakan

a. Menyiapkan sarana pembelajaran.

b. Guru membuka pelajaran dengan salam.

c. Mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa.

Page 47: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

32

d. Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas

yang harus dilaksanakan siswa secara singkat jelas, dan penuh kehangatan.

Guru mitra sebagai pengamat.

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).

f. Guru mereview materi tentang keliling dan luas daerah jajar genjang dan

belah ketupat.

g. Guru memberikan contoh soal cerita yang berkaitan dengan keliling dan

luas daerah jajar genjang dan belah ketupat beserta penyelesaiannya.

h. CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Composition.

Jadi, dalam kegiatannya:

1). Guru membentuk kelompok belajar heterogen (4-5 siswa) dan

mengatur tempat duduk siswa agar setiap anggota kelompok dapat

saling bertatap muka (pembentukan kelompok didasarkan atas nilai

rata-rata ulangan guru sebelumnya). Jadi, setiap kelompok telah

memiliki skor rata-rata kelompok.

2). Guru membagikan kartu soal yang telah dibuat sebelumnya yang berisi

dua soal cerita atau lebih tentang keliling dan luas daerah jajar genjang

dan belah ketupat. Setiap kelompok diberi 2 kartu.

3). Guru menganjurkan agar setiap siswa dalam kelompok dapat

mengerjakan kartu soal tersebut secara berpasangan atau bertigaan.

4). Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok terjadi serangkaian

kegiatan spesifik sebagai berikut.

(a) Setiap anggota saling membaca soal cerita pada kartu soal yang

telah diberikan, (b) membuat prediksi atau menafsirkan atas isi soal

cerita, termasuk menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan,

dan memisalkan yang ditanyakan dengan suatu variabel tertentu, (c)

saling membuat ikhtisar atau rencana penyelesaian soal cerita, (d)

menuliskan penyelesaian soal cerita secara urut (menuliskan urutan

komposisi penyelesaiannya), dan (5) saling merevisi serta mengedit

pekerjaan/ penyelesaian (jika ada yang perlu direvisi).

Page 48: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

33

5). Setiap kelompok bekerja berdasarkan serangkaian kegiatan pola CIRC

(Team Study). Guru berkeliling mengawasi kerja kelompok.

6). Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota telah

memahami, dan dapat mengerjakan soal cerita yang diberikan guru.

7). Guru meminta kepada perwakilan kelompok tertentu untuk

menyajikan temuannya di depan kelas.

8). Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator jika diperlukan.

9). Guru bisa membubarkan kelompok yang dibentuk dan para siswa

kembali ke tempat duduknya masing-masing.

a. Guru memberikan motivasi dan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya.

b. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

c. Guru memberikan tes soal cerita secara individual kepada para

siswa tentang keliling dan luas daerah jajar genjang dan belah

ketupat.

Pengamatan

a. Guru mitra mengamati pengelolaan pembelajaran pada saat siklus I

berlangsung dan juga mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran.

b. Secara kolaboratif-partisipatif mengamati jalannya proses pembelajaran.

c. Mengamati aktivitas siswa saat menyajikan temuan penyelesaian serta

keberhasilan siswa dalam melaksanakan tugas.

d. Pengamatan partisipasif dalam memeriksa hasil latihan soal setelah siswa

diberi soal tes pada akhir siklus II.

e. Mengamati/ mencatat siswa yang aktif, berani bertanya kepada guru, atau

berani mengerjakan tugas di papan tulis.

Refleksi

a. Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara

terhadap pelaksanaan pengajaran pada siklus II, termasuk kemungkinan

mengubah susunan anggota kelompok berdasarkan efektivitas kinerja

kelompoknya.

Page 49: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

34

b. Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada pelaksanaan

kegiatan penelitian dalam siklus III.

Siklus III

Perencanaan

a. Kebutuhan prasarana dan sarana model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Composition) diidentifikasikan dan

pengadaannya dirancang dan diadakan.

b. Peneliti menggandakan kartu soal, soal tes akhir pembelajaran dan

merancang pembentukan kelompok.

c. Peneliti menyiapkan rencana pembelajaran, lembar observasi,

pendokumentasian, lembar refleksi, dan evaluasi.

Tindakan

a. Menyiapkan sarana pembelajaran.

b. Guru membuka pelajaran dengan salam.

c. Mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa.

d. Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas

yang harus dilaksanakan siswa secara singkat jelas, dan penuh kehangatan.

Guru mitra sebagai pengamat.

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).

f. Guru mereview materi tentang keliling dan luas daerah trapesium dan

layang-layang.

g. Guru memberikan contoh soal cerita yang berkaitan dengan keliling dan

luas daerah trapesium dan layang-layang beserta penyelesaiannya.

h. CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Composition.

Jadi, dalam kegiatannya:

1). Guru membentuk kelompok belajar heterogen (4-5 siswa) dan

mengatur tempat duduk siswa agar setiap anggota kelompok dapat

saling bertatap muka (pembentukan kelompok didasarkan atas nilai

Page 50: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

35

rata-rata ulangan guru sebelumnya). Jadi, setiap kelompok telah

memiliki skor rata-rata kelompok.

2). Guru membagikan kartu soal yang telah dibuat sebelumnya yang berisi

dua soal cerita atau lebih tentang keliling dan luas daerah trapesium

dan layang-layang. Setiap kelompok diberi 2 kartu.

3). Guru menganjurkan agar setiap siswa dalam kelompok dapat

mengerjakan kartu soal tersebut secara berpasangan atau bertigaan.

4). Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok terjadi serangkaian

kegiatan spesifik sebagai berikut.

(a) Setiap anggota saling membaca soal cerita pada kartu soal yang

telah diberikan, (b) membuat prediksi atau menafsirkan atas isi soal

cerita, termasuk menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan,

dan memisalkan yang ditanyakan dengan suatu variabel tertentu, (c)

saling membuat ikhtisar atau rencana penyelesaian soal cerita, (d)

menuliskan penyelesaian soal cerita secara urut (menuliskan urutan

komposisi penyelesaiannya), dan (5) saling merevisi serta mengedit

pekerjaan/ penyelesaian (jika ada yang perlu direvisi).

5). Setiap kelompok bekerja berdasarkan serangkaian kegiatan pola CIRC

(Team Study). Guru berkeliling mengawasi kerja kelompok.

6). Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota telah

memahami, dan dapat mengerjakan soal cerita yang diberikan guru.

7). Guru meminta kepada perwakilan kelompok tertentu untuk

menyajikan temuannya di depan kelas.

8). Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator jika diperlukan.

9). Guru bisa membubarkan kelompok yang dibentuk dan para siswa

kembali ke tempat duduknya masing-masing.

10). Guru memberikan motivasi dan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya.

a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Page 51: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

36

b. Guru memberikan tes soal cerita secara individual kepada para

siswa tentang keliling dan luas daerah trapesium dan layang-

layang.

11). Pengisian angket.

Pengamatan

a. Guru mitra mengamati pengelolaan pembelajaran pada saat siklus III

berlangsung dan juga mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran.

b. Secara kolaboratif-partisipatif mengamati jalannya proses pembelajaran.

c. Mengamati aktivitas siswa saat menyajikan temuan penyelesaian serta

keberhasilan siswa dalam melaksanakan tugas.

d. Pengamatan partisipasif dalam memeriksa hasil latihan soal setelah siswa

diberi soal tes pada akhir siklus III.

e. Mengamati/ mencatat siswa yang aktif, berani bertanya kepada guru, atau

berani mengerjakan tugas di papan tulis.

Refleksi

Menganalisis hasil pengamatan dan hasil pengisian angket.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1

Semarang yang beralamat di Jl. Purwoyoso I, Kel. Purwoyoso, Kec.

Ngaliyan, Kota Semarang, pada tahun ajaran 2007/ 2008.

2. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII D

SMPN 18 semarang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode dokumenter, metode tes, metode observasi, dan pengisian

angket

1. Metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

Page 52: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

37

majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.5 Metode

dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan daftar nama-nama siswa

yang akan menjadi sampel penelitian dan untuk mendapatkan data nilai

serta rekaman kegiatan pada saat pembelajaran dalam bentuk gambar.

2. Metode tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang

dikenai perlakuan yaitu siswa yang diberikan pembelajaran kooperatif tipe

CIRC dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan segiempat,

baik selama dikenai tindakan maupun pada akhir siklus tindakan.

3. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data mengenai

pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe CIRC oleh guru, aktivitas

peserta didik dikelompok dan juga kerja kelompok secara keseluruhan.

4. Pengisian angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dalam

pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe CIRC pada pokok bahasan segiempat.

F. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisa data

tersebut. Dalam analisis ini, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai

berikut.

1. Analisis hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran tipe CIRC

pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Adapun kriteria penilaian

untuk lembar pengamatan aktivitas siswa adalah sebagai berikut:

a). Penilaian 1 apabila banyaknya siswa yang melakukan aktivitas

terhitung ≤ 25 % dari jumlah siswa yang hadir. Berarti penilaian siswa

dalam pembelajaran masih tergolong jelek.

b). Penilaian 2 apabila banyaknya siswa yang melakukan aktivitas

terhitung > 25 % dan ≤ 50 % dari jumlah siswa yang hadir. Berarti

penilaian siswa dalam pembelajaran tergolong cukup.

5 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 236.

Page 53: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

38

c). Penilaian 3 apabila banyaknya siswa yang melakukan aktivitas

terhitung > 50 % dan ≤ 75 % dari jumlah siswa yang hadir. Berarti

penilaian siswa dalam pembelajaran tergolong baik.

d). Penilaian 4 apabila banyaknya siswa yang melakukan aktivitas

terhitung > 75 % dari jumlah siswa yang hadir. Berarti penilaian siswa

dalam pembelajaran tergolong baik sekali.

2. Data tentang hasil belajar setiap siklus diperoleh dari hasil tes setiap akhir

siklus dan data hasil belajar secara keseluruhan setelah diterapkannya

model pembelajaran tipe CIRC pada pokok bahasan segiempat. Adapun

langkah perhitungan adalah dengan cara menghitung persentase jawaban

benar yang dicapai setiap siswa yang dirumuskan sebagai berikut.

Np = %100xNN

T

K

Keterangan:

Np = Nilai persentase

Nk = Nilai yang didapat

NT = Nilai jika semua benar

Dari hasil perhitungan ini, peneliti akan dapat mengetahui sampai

sejauh mana tingkat keberhasilan siswa atas materi yang diajarkan ditinjau

dari sudut kriteria keberhasilan belajar (indikator keberhasilan) yang

diharapkan atau yang telah ditetapkan.

Selain itu, hasil perhitungan siswa dari masing-masing tes

kemudian dibandingkan antara siklus 1, siklus 2, dan siklus 3. Hasil ini

akan memberikan gambaran mengenai persentase peningkatan hasil

belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe CIRC.

3. Data tentang tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC secara keseluruhan diperoleh dari angket.

Page 54: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

39

G. Indikator Keberhasilan

1. Meningkatnya aktivitas belajar siswa kelas VII D SMPN 18 Semarang

pokok bahasan segiempat. Dengan ketentuan jika peran guru selama

proses pengajaran telah sesuai dengan skenario dan aturan-aturan dalam

proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC, maka mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan

indikator jika aktivitas belajar siswa telah mencapai kriteria baik sekali,

dengan jumlah persentase aktivitas belajar dalam kegiatan pembelajaran

sekurang-kurangnya 75 %.

2. Meningkatnya hasil belajar siswa kelas VII D SMPN 18 Semarang pokok

bahasan segiempat dengan ketentuan jika hasil belajar siswa yang berupa

nilai tes siswa (setelah tindakan penelitian) lebih dari atau sama dengan 65

sebanyak 75 % dari 40 siswa yang ada dan nilai rata-rata kelas lebih dari

70.

Page 55: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum tentang SMPN 18 Semarang

1. Sejarah berdiri SMPN 18 Semarang

Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI No. 0435/0/1977

SMP Negeri 18 Semarang secara resmi telah berdiri pada tahun 1977

dengan nama pertama adalah SMP Negeri Jrakah (Tugu) Semarang.

Pada awal berdirinya, sekolah ini belum mempunyai gedung

sendiri, akan tetapi sudah menerima siswa sejumlah 70 murid, dan pada

saat itu siswanya masih dititipkan di SD Tugurejo (lapangan), dengan

tenaga pengajarnya dari guru SD tugurejo dan SMP Negeri 3 Semarang

karena sekolah ini masih diampu oleh SMP negeri 3 Semarang dengan

Ymt Kepala sekolah Bapak Purnomo dan Tata usaha Bapak Arifin,

kemudian tanggal 2 Januari 1977, SMP ini menerima pendaftaran siswa

baru sebanyak 132 murid (3 kelas) kemudian kelas yang ada di SD

Tugurejo ditarik ditempatkan di gedung yang baru yang pada saat itu

dipimpin oleh Bapak Kridanto Admokerata. Bapak Kridanto Admokerata

adalah guru/ kepala sekolah hasil mutasi dari SMP Negeri 1 Kendal.

Dan pada tahun 1984 SMP Negeri Jrakah (Tugu) telah berubah

menjadi Sekolah Menengah Pertama Negeri 18 Semarang berdasarkan SK

Mendikbud RI Nomor: 0437/0/1984 tertanggal 4 Oktober 1984 dan pada

waktu itu juga jabatan kepala sekolah dipegang oleh Bapak Yunan Sutan

Marah Laut dan sampai saat ini jumlah keseluruhan siswa di SMP Negeri

18 Semarang sejumlah 912 siswa dengan jumlah 22 kelas setelah

mengalami beberapa proses pergantian kepala sekolah.

Page 56: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

41

Adapun daftar nama Kepala Sekolah yang pernah dan sedang

menjabat di SMP N 18 Semarang adalah sebagai berikut:

a. Kridanto Admokerata Tahun 1978 s/d 1983

b. Yunan Sutan Marah Laut Tahun 1983 s/d 1991

c. Sri Lestari Suharjo Tahun 1991 s/d 1993

d. Retno Sustiyah Tahun 1993 s/d 1999

e. Endang Triningsih, SPd. Tahun 1999 s/d 2002

f. Hj. Tri Sulasmiyati Tahun 2002 s/d 2005

g. Drs. Ringsung Suratno, MPd. Tahun 2005 s/d sekarang

2. Letak Geografis

SMPN 18 Semarang beralamat di Jl. Purwoyoso I, Kel.

Purwoyoso, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang. Lokasi SMPN 18 Semarang

tidak jauh dari jalan raya kira-kira ± 25 m dan lokasinya berbatasan

dengan:

Sebelah utara : Bank Syari’ah dan Bank Danamon Jerakah.

Sebelah Timur : Perusahaan teh botol sosro.

Sebelah Selatan : SDN Purwoyoso dan TK PGRI Purwoyoso

Sebelah Barat : Rumah penduduk.

3. Keadaan Gedung dan Fasilitas

Adapun gedung dan fasilitas yang dimiliki oleh SMP 18 Semarang

sebagaimana daftar di bawah ini.

No Jenis Fasilitas Volume Keterangan 1 Ruang kepala sekolah 1 buah baik 2 Ruang guru 1 buah baik 3 Ruang tata usaha 1 buah baik 4 Ruang BK 1 buah baik 5 Ruang perpustakaan 1 buah baik 6 Ruang kelas 22 buah baik 7 Laboratorium MIPA 1 buah baik 8 Laboratorium Komputer 1 buah baik 9 Laborat Bahasa 2 buah baik

10 Kamar WC 9 buah baik

Page 57: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

42

11 Koperasi 1 buah baik 12 Dapur 1 buah baik 13 Lapangan 1 buah baik 14 Laboratorium kertangkes 1 buah baik 15 Masjid 1 buah baik 16 Ruang Serbaguna/ Aula 1 buah baik 17 Ruang OSIS 1 buah baik 18 Ruang UKS 1 buah baik 19 Kantin 3 buah baik 20 Ruang gudang 4 buah Baik 21 Ruang pramuka 1 buah baik

Tabel 1 Daftar Gedung dan Fasilitas

4. Visi dan Misi SMP N 18 Semarang.

a. Visi :

”Unggul dalam Mutu dan Berbudi Pekerti Luhur”

dan secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut :

1). Pencapaian daya serap dan ketuntasan belajar siswa meningkat.

2). Meningkatnya jumlah lulusan yang diterima di SMU/ SMK Negeri

favorit.

3). Memiliki ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang kuat.

4). Berbudi pekerti luhur

5). Memiliki kepribadian nasional yang tebal.

6). Memiliki perpustakaan yang lengkap dan berfungsi.

7). Memiliki keunggulan dalam kegiatan ekstra kurikuler

b. Misi :

1). Melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif, efisien, serta

memberi bimbingan yang maksimal kepada siswa sehingga siswa

mampu berkembang secara maksimal sesuai dengan potensi yang

dimiliki.

2). Melaksanakan kegiatan ektrakulikuler secara terprogram dan

terpadu sehingga dapat memupuk bakat, minat, dan prestasi siswa.

3). Menggali keunggulan serta penelusuran bakat dan minat siswa

dibidang akademik maupun non akademik.

Page 58: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

43

4). Menumbuhan inovasi-inovasi dalam proses pendidikan kepada

seluruh warga sehingga mampu menggali konsep-konsep

peningkatan mutu.

5). Menanamkan penghayatan ajaran agama yang dianut dan budi

pekerti sehingga warga sekolah mampu menghayati dan

mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

5. Kurikulum Sekolah

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

SMP Negeri 18 Semarang sebagai salah satu Sekolah Standar

Nasional di Kota Semarang merupakan sekolah yang telah mengawali

pelaksanaan proses pembelajaran dengan model kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), metode serta pendekatan

pengajaran yang dipakai tetap mengacu pada rambu-rambu yang telah

diberikan dalam kurikulum baru KTSP yakni metode Contextual Teaching

Learning atau dikenal dengan istilah CTL.

KTSP merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebenarnya

yakni KBK, dan pada dasarnya masih tetap berbasis kompetensi yang

mengacu pada tiga ranah yaitu kognitive, afektif, dan psikomotorik.

Perbedaanya hanya terletak pada pemberian peluang kepada guru dan

satuan pendidikan untuk lebih kreatif serta leluasa dalam dalam rangka

mengembangkan kurikulum sekolah sesuai dengan potensi, kebutuhan dan

perkembangan serta kepentingan peserta didik dan lingkungan yang ada

dengan tetap berprinsip pada keterpaduan, keberagaman, kesinambungan,

dan keseimbangan (antara kepentingan nasional dan daerah).

Page 59: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

44

Kepala sekolah Drs. Ringsung Suratno M.Pd

Komite Sekolah

Koord. Perpustakaan Fitriningtyas

Urusan SARPRAS Subihandono

Urusan Kesiswaan Bambang P

Urusan HUMAS Edy wiharyanto

Urusan Kurikulum Irwan Rahmat, S.Pd

6. Struktur Organisasi Sekolah

Adapun struktur organisasi SMPN 18 Semarang secara skematis

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2

Struktur Organisasi SMPN 18 Semarang

7. Tenaga Edukatif, Karyawan dan Siswa

Secara keseluruhan jumlah total tenaga edukatif di SMP Negeri 18

Semarang berjumlah 64 orang dengan latar belakang pendidikan yang

berbeda-beda. Terdiri dari:

• Guru Tetap berjumlah 43 0rang dengan kualifikasi lulusan

o Strata II (S.II) sebanyak 1 orang,

o Strata I (S.I) sebanyak 27 orang,

o Diploma III (D.III) sebanyak 9 orang,

Wakil Kepala Sekolah Muhamad Yasro. S.Pd

Ka. Tata Usaha Hartoyo

Koord. Laboratorium Sriwati, A.Md. Pd

Wali Kelas III A, B, C, D, E, F, G

Wali Kelas VIII A, B, C, D, E, F, G

Wali Kelas VII A, B, C, D, E, F, G, H

B & K Guru Mata Pelajaran

S I S W A

Page 60: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

45

o Sarjana Muda (Sarmud) sebanyak 4 orang,

o Diploma II (D.II) sebanyak 1 orang

o Diploma I (D.I) sebanyak 1 orang.

• Guru Tidak Tetap berjumlah 3 orang dengan kualifikasi semua lulusan

strata I.

• Tenaga Administrasi Ketatausahaan berjumlah 7 personel dengan

kualifikasi lulusan :

o Diploma III berjumlah 4 orang,

o Diploma II berjumlah 1 orang,

o SLTA berjumlah 1 orang, dan

o SMP berjumlah 1 orang.

• Pegawai Tidak Tetap berjumlah 7 orang dengan kualifikasi lulusan:

o SLTA berjumlah 5 orang,

o SMP 1 orang, dan

o SD 1 orang.

Sedangkan jumlah siswa dan siswi berdasarkan data per juli 2007

(awal bulan), tercatat jumlah total siswa sebanyak 912 (409 laki-laki dan

504 perempuan). Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: Jumlah siswa

laki-laki kelas VII sebanyak 149 dan Jumlah siswi sebanyak 164 jadi

jumlah siswa kelas VII sebanyak 131. Jumlah siswa laki-laki kelas VIII

sebanyak 128 dan Jumlah siswi sebanyak 171 jadi jumlah siswa kelas VIII

sebanyak 299. Jumlah siswa laki-laki kelas IX sebanyak 133 dan jumlah

siswi sebanyak 169, Jadi jumlah siswa kelas IX sebanyak 302 siswa. 1

1 Dokumentasi, Tata Usaha SMPN 18 Semarang, tahun 2008.

Page 61: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

46

B. Pemecahan Masalah dengan Menggunakan CIRC

Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) adalah model pembelajaran kooperatif yang ditempatkan

dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, para siswa diberi suatu teks/

bacaan (cerita atau novel), kemudian siswa latihan membaca atau saling

membaca, memahami ide pokok, saling merevisi, dan menulis ikhtisar cerita

atau memberikan tanggapan terhadap isi cerita, atau untuk mempersiapkan

tugas tertentu dari guru.

Dengan model pembelajaran ini, dalam kelompok diskusi terdiri dari

siswa yang pandai, sedang atau lemah, dan masing-masing siswa merasa

cocok satu sama lain. Sehingga, para siswa dapat meningkatkan pikiran

kritisnya, kreatif, dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi. Selain itu, siswa

dapat bekerja sama dalam suatu kelompok, menjadi pendengar yang baik,

dapat memberikan penjelasan kepada teman sekelompok, berdiskusi,

mendorong teman lain untuk bekerja sama, menghargai pendapat teman lain,

dan sebagainya.

Dalam pembelajaran ini juga, masing-masing anggota dalam

kelompok memiliki tugas yang setara. Karena pada pembelajaran ini

keberhasilan kelompok sangat diperhatikan, maka siswa yang pandai ikut

bertanggung jawab membantu temannya yang lemah dalam kelompoknya.

Dengan demikian, siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan

keterampilannya, sedangkan siswa yang lemah akan terbantu dalam

memahami permasalahan yang diselesaikan dalam kelompok tersebut.

Dalam pelaksanaan model pembelajaran ini, peneliti menggunakan

tahapan-tahapan yang disusun dalam siklus dan setiap siklus dilaksanakan

dengan pembahasan materi yang berbeda serta dilaksanakan sesuai perubahan

yang diinginkan. Dalam kegiatan penelitian tindakan kelas ini, yang menjadi

populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 1 Semarang,

sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII D

SMPN 18 semarang. Kegiatan penelitian tindakan kelas ini telah dilaksanakan

dalam 3 siklus. Setiap siklusnya terdiri atas 4 tahap, yaitu: perencanaan,

Page 62: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

47

tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tahapan tersebut disusun dalam siklus

dan setiap siklus dilaksanakan dengan pembahasan materi yang berbeda serta

dilaksanakan sesuai perubahan yang diinginkan.

1. Hasil Pelaksanaan Penelitian Sebelum Siklus I

Berdasarkan hasil tes awal (Kamis, 15 Mei 2008) yang diberikan

secara individual kepada para siswa tentang keliling dan luas daerah

segiempat di dapat rata-rata kelas 57.8, ini berarti bahwa sebagian besar

siswa kelas VII D tersebut belum dapat menyelesaikan soal matematika

yang berbentuk soal cerita dengan baik. Kenyataan juga menunjukkan

belum nampak kesungguhan mereka dalam mengerjakannya serta

kebanyakan mereka mengalami kesulitan dalam membuat kalimat

matematika dari soal cerita yang diberikan, walaupun sebelumnya mereka

telah diajarkan materi serta cara-cara penyelesaiannya.

2. Hasil Pelaksanaan Siklus I (Jum’at, 16 Mei 2008)

Berdasarkan hasil pengamatan dalam setiap siklus menunjukkan

aktivitas belajar siswa pada siklus I belum begitu terlihat. Hal ini

disebabkan belum adanya penyesuaian siswa terhadap model

pembelajaran yang baru diterapkan dan masih bersikap pasif karena

terbiasa dengan pembelajaran sebelumnya. Begitu juga dengan kegiatan

diskusi kelompok, masih ada beberapa siswa yang masih belum

menyesuaikan dengan kelompoknya sendiri, masih merasa takut untuk

menyampaikan ide ataupun tanggapan dari teman sekelompoknya serta

masih merasa malu dan takut untuk mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya masing-masing. Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam

pembelajaran kooperatif tipe CIRC oleh guru mitra (pengamat/ observer

aktif) didapat persentase aktivitas siswa siklus I adalah 90,63 % sehingga

dapat dikatakan bahwa banyak siswa yang melakukan aktivitas dalam

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC berkriteria baik

sekali.

Page 63: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

48

Sedangkan untuk rata-rata nilai tes siklus II adalah 82,125 dengan

banyaknya 77,5 % siswa yang tuntas dan 22,5 % siswa yang tidak tuntas.

Siswa yang tidak tuntas tersebut masih belum berani untuk bertanya pada

teman-temanya atau guru.

3. Hasil Pelaksanaan Siklus II (Jum’at, 23 Mei 2008)

Pada siklus II aktivitas belajar siswa mulai terlihat. Hal ini ditandai

dengan adanya penyesuaian siswa terhadap model pembelajaran yang

diterapkan, adanya sebagian siswa yang bertanya pada saat

berlangsungnya pembelajaran, begitu juga dengan kegiatan diskusi

kelompok, siswa sudah dapat menyesuaikan dengan kelompoknya sendiri,

berani untuk menyampaikan ide ataupun tanggapan dari teman

sekelompoknya, begitu juga dengan mempresentasikan hasil kerja

kelompok, sebagian kelompok mulai memberanikan diri untuk

menyampaikan hasilnya di depan kelas. Hasil pengamatan aktivitas siswa

dalam pembelajaran kooperatif tipe CIRC oleh guru mitra (pengamat/

observer aktif) didapat persentase aktivitas siswa adalah 93,75 %,

sehingga dapat dikatakan bahwa banyak siswa yang melakukan aktivitas

dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC berkriteria

baik sekali.

Sedangkan untuk hasil tes pada siklus II ini meningkat dengan rata-

rata nilai tes adalah 83, 875 dengan banyaknya 90 % siswa yang tuntas dan

10 % siswa yang tidak tuntas. Guru berusaha dengan pendekatan agar

siswa yang tidak tuntas bisa meningkatkan hasilnya untuk siklus

selanjutnya.

4. Hasil Pelaksanaan Siklus III (Rabu, 28 Mei 2008)

Aktivitas belajar siswa pada siklus III lebih baik dari sebelumnya.

Hal ini dikarenakan siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran yang

diterapkan, sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran sangat antusias,

dengan banyaknya siswa yang bertanya, memberikan tanggapan. Begitu

Page 64: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

49

juga dengan diskusi kelompok, siswa dapat bekerja sama dalam suatu

kelompok, menjadi pendengar yang baik, dapat memberikan penjelasan

kepada teman sekelompok, berdiskusi, mendorong teman lain untuk

bekerja sama, menghargai pendapat teman lain, serta masing-masing

perwakilan kelompok memberanikan diri untuk mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya. Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran

kooperatif tipe CIRC oleh guru mitra (pengamat/ observer aktif) didapat

persentase aktivitas siswa adalah 96,88 %, sehingga dapat dikatakan

bahwa banyak siswa yang melakukan aktivitas dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC berkriteria baik.

Sedangkan untuk hasil tes siklus III lebih baik dari siklus

sebelumnya hal ini di tandai rata-rata nilai tes adalah 85, 375 dengan

banyaknya 95 % siswa yang tuntas dan 5 % siswa yang tidak tuntas.

Adapun hasil tes akhir (kamis, 29 Mei 2008) didapat rata-rata

kelas 85,5 dengan ketuntasan 100 %. Hal ini dikarenakan siswa

bersungguh-sungguh dalam mengerjakannya serta kebanyakan mereka

mengalami kemudahan dalam membuat kalimat matematika dari soal

cerita yang diberikan.

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran

di kelas VII D selama pembelajaran berlangsung (bertindak sebagai guru

adalah mahasiswa peneliti, guru mitra sebagai pengamat/ observer aktif)

secara keseluruhan diperoleh data sebagai berikut.

1. Pada siklus I (Jum’at, 16 Mei 2008) persentase aktivitas siswa adalah

90,63 %. Sehingga, dapat dikatakan bahwa banyak siswa yang

melakukan aktivitas dalam penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC berkriteria baik sekali.

2. Pada siklus II (Jum’at, 23 Mei 2008) persentase aktivitas siswa adalah

93,75 %. Sehingga, dapat dikatakan bahwa banyak siswa yang

melakukan aktivitas dalam penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC berkriteria baik sekali.

Page 65: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

50

Grafik Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

I II IIISiklus ke-

Has

il P

enga

mat

an A

ktiv

itas

Sis

wa

3. Pada siklus III (Rabu, 28 Mei 2008) persentase aktivitas siswa adalah

96,88 %. Sehingga, dapat dikatakan bahwa banyak siswa yang

melakukan aktivitas dalam penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC berkriteria baik sekali.

Dari data di atas kemudian divisualisasikan dalam bentuk

histogram seperti tampak dalam gambar 3 berikut ini.

Gambar 3

Histogram Hasil Pengamatan

Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC

Untuk hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran selama

pembelajaran berlangsung (bertindak sebagai guru adalah mahasiswa

peneliti, guru mitra sebagai pengamat/ observer aktif) diperoleh data

sebagai berikut.

1. Pada siklus I (Jum’at, 16 Mei 2008) persentase penampilan/

kemampuan guru dalam pengolaan pembelajaran kooperatif tipe CIRC

adalah 89, 84 %. Sehingga, dapat dikatakan bahwa guru sudah dapat

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan sangat

baik.

Page 66: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

51

Grafik Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

I II IIISiklus ke-

Has

il Pen

gam

atan

Pen

gelo

laan

Pem

bela

jara

n

2. Pada siklus II (Jum’at, 23 Mei 2008) persentase penampilan/

kemampuan guru dalam pengolaan pembelajaran kooperatif tipe CIRC

adalah 92,97 %. Sehingga, dapat dikatakan bahwa guru sudah dapat

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan sangat

baik.

3. Pada siklus III (Rabu, 28 Mei 2008) persentase penampilan/

kemampuan guru dalam pengolaan pembelajaran kooperatif tipe CIRC

adalah 95,31 %. Sehingga, dapat dikatakan bahwa guru sudah dapat

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan sangat

baik.

Dari data di atas kemudian divisualisasikan dalam bentuk

histogram seperti tampak dalam gambar 4 berikut ini.

Gambar 4

Histogram Hasil Pengamatan

Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC

Page 67: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

52

Sedangkan hasil belajar siswa, diperoleh perbedaan rata-rata nilai

tes pembelajaran pada setiap akhir siklus. Adapun rata-rata nilai tes

pembelajaran setiap siklus diperoleh data sebagai berikut.

1. Tes awal siklus (Kamis, 15 Mei 2008) rata-rata nilai tes adalah 57,8

dengan banyaknya siswa yang tuntas hanya 30 % dan 70 % siswa yang

tidak tuntas.

2. Pada siklus I (Jum’at, 16 Mei 2008) rata-rata nilai tes adalah 82, 125

dengan banyaknya 77,5 % siswa yang tuntas dan 22,5 % siswa yang

tidak tuntas.

3. Pada siklus II (Jum’at, 23 Mei 2008) rata-rata nilai tes adalah 83, 875

dengan banyaknya 90 % siswa yang tuntas dan 10 % siswa yang tidak

tuntas.

4. Pada siklus III (Rabu, 28 Mei 2008) rata-rata nilai tes adalah 85, 375

dengan banyaknya 95 % siswa yang tuntas dan 5 % siswa yang tidak

tuntas.

5. Tes akhir siklus (Kamis, 29 Mei 2008) rata-rata nilai tes adalah 85,519

dengan banyaknya siswa yang tuntas 100 %.

Dari data di atas kemudian divisualisasikan dalam bentuk

histogram seperti tampak dalam gambar 5 berikut ini.

Gambar 5

Histogram Hasil Tes

dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC

Rata-rata Nilai Tes

50

55

60

65

70

75

80

85

90

Tes Awal Siklus I Siklus II Siklus III Tes AkhirKegiatan

Rat

a-ra

ta N

ilai T

es

Page 68: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

53

5. Hasil Angket sikap siswa

Sedangkan pengisian angket dilakukan setelah pembelajaran siklus

berakhir (Kamis, 29 Mei 2008), bentuk angket ini adalah angket tertutup

yaitu responden memberikan jawaban yang telah disediakan di dalam

pertanyaan tersebut dengan memilih jawaban-jawaban yang sudah

disajikan.2 Angket ini berguna untuk mengetahui sikap dan merefleksi

siswa dalam pembelajaran matematika dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC.

Adapun hasil dari pengisian angket terhadap sikap siswa dalam

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC sebagai berikut.

No Keterangan Jumlah Siswa

Prosentase

Jika guru sedang menerangkan pelajaran matematika, apakah kamu memperhatikan?

a. Ya 29 72,5 %

b. Kadang-kadang 11 27,5 %

1

c. Tidak

Dalam mengikuti pelajaran matematika, apakah kamu dapat memusatkan perhatian dengan baik?

a. Ya 17 42,5 %

b. Kadang-kadang 23 57,5 %

2

c. Tidak

Apakah gurumu setiap menerangkan/ menjelaskan materi sudah jelas?

a. Ya 23 57,5 %

b. Kadang-kadang 17 42,5 %

3

c. Tidak

Apakah kamu aktif bertanya, jika penjelasan dari guru kurang jelas?

a. Ya 7 17,5 %

b. Kadang-kadang 26 65 %

4

c. Tidak 7 17,5 %

2 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1991), hlm. 57.

Page 69: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

54

Apakah kamu membuat rangkuman atau mencatat materi penting yang diberikan guru?

a. Ya 12 30 %

b. Kadang-kadang 24 60 %

5

c. Tidak 4 10 %

Apakah latihan yang diberikan gurumu membuat kamu terbeban?

a. Ya

b. Kadang-kadang 10 25 %

6

c. Tidak 30 75 %

Apakah kamu mengerjakan tugas-tugas dalam kerja kelompok?

a. Ya 23 60 %

b. Kadang-kadang 11 27,5 %

7

c. Tidak 5 12,5 %

Apakah alat peraga yang dipergunakan gurumu membuatmu lebih jelas?

a. Ya 34 85 %

b. Kadang-kadang 6 15 %

8

c. Tidak

Apakah alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran menarik bagimu?

a. Ya 30 75 %

b. Kadang-kadang 7 17,5 %

9

c. Tidak 3 7,5 %

Apakah kamu mengoreksi sendiri jawaban setelah mengerjakan tes setiap akhir pembelajaran?

a. Ya 18 45 %

b. Kadang-kadang 15 37,5 %

10

c. Tidak 7 17,5 %

Tabel 2

Daftar Hasil Angket

Page 70: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

55

Page 71: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini bahwa aktivitas dan

hasil belajar siswa kelas VII D semester genap di SMP Negeri 18 Semarang

tahun pelajaran 2007/2008 dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok

bahasan segiempat yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

CIRC meningkat, hal ini ditandai dengan kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran, aktivitas dan hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran

pada setiap siklus mengalami peningkatan.

Pada siklus I rata-rata nilai tes adalah 82,125 dengan banyaknya 77,5

% siswa yang tuntas dan 22,5 % siswa yang tidak tuntas, penampilan/

kemampuan guru dalam pengolaan pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah

89,84 %, sehingga dapat dikatakan bahwa guru sudah dapat menerapkan

model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan sangat baik, dan persentase

aktivitas siswa adalah 90,63 % sehingga dapat dikatakan bahwa banyak siswa

yang melakukan aktivitas dalam penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC berkriteria baik sekali. Pada siklus II rata-rata nilai tes adalah 83,

875 dengan banyaknya 90 % siswa yang tuntas dan 10 % siswa yang tidak

tuntas, persentase penampilan/ kemampuan guru dalam pengelolaan

pembelajaran kooperatif tipe CIRC adalah 92,97 %, sehingga dapat dikatakan

bahwa guru sudah dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

CIRC dengan sangat baik, dan persentase aktivitas siswa adalah 93,75 %,

sehingga dapat dikatakan bahwa banyak siswa yang melakukan aktivitas

dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC berkriteria baik

sekali. Pada siklus III rata-rata nilai tes adalah 85, 375 dengan banyaknya

95 % siswa yang tuntas dan 5 % siswa yang tidak tuntas, persentase

penampilan/ kemampuan guru dalam pengolaan pembelajaran kooperatif tipe

Page 72: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

56

CIRC adalah 95,31 %, sehingga dapat dikatakan bahwa guru sudah dapat

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan sangat baik,

dan persentase aktivitas siswa adalah 96,88 %, sehingga dapat dikatakan

bahwa banyak siswa yang melakukan aktivitas dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC berkriteria baik sekali.

Adapun pengisian angket dilakukan setelah pembelajaran siklus

berakhir, sikap siswa dalam pembelajaran matematika dengan penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe CIRC memberikan tanggapan yang

positif. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan guru mata pelajaran

matematika hendaknya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

CIRC dalam menyelesaikan soal cerita pada setiap pokok bahasan agar hasil

dan aktivitas belajar siswa mencapai hasil yang optimal.

B. Saran

Saran-saran yang dapat penyusun berikan adalah sebagai berikut.

1. Diperoleh panduan inovatif model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Composition) yang diharapkan dapat

dipakai untuk kelas-kelas lainnya di SMPN 18 Semarang.

2. Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil pembelajaran, guru diharapkan

untuk mengembangkan pembelajaran kooperatif atau kelompok dengan

metode ataupun langkah-langkah yang menyenangkan.

3. Bagi para peneliti, diharapkan perlu adanya penelitian lebih lanjut sebagai

pengembangan dari penelitian ini.

C. Penutup

Syukur Alhamdulillah atas berkat rahmat Allah SWT, teriring shalawat

dan salam atas rasul-Nya Muhammad SAW, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Tak ada gading yang tak retak, begitulah pepatah mengatakan, dan

dalam hal ini bila ada kekurangan dan kesalahan penulis mohon maaf yang

sebesar-besarnya.

Page 73: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

57

Kemudian penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak

yang membantu terselesaikannya skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis dan umumnya

bagi pembaca. Amiin..

Page 74: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

DAFTAR PUSTAKA

Al-Zarnuji, Syekh, Ta’lim al-Muta’allim Thariiq al-Ta’allum, Semarang: Toha

Putra, t. t. Arikunto, Suharsimi, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2008, cet. 6. _____, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,

1998, ed. 4, hlm. 236. Aziz, Abdul dan Abdul Majid, al-Tarbiyah wa al-Thuruq al-Tadris, juz 2,

Makkah: Dar al-Ma’arif, 1979. Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP), Panduan Penyusunan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta: BNSP, 2006.

Buchori, dkk., Jenius Matematika 1 untuk SMP/MTs Kelas VII, Semarang: CV.

Aneka Ilmu, 2005. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV.

Diponegoro, 2000. Departemen Pendidikan Nasional, Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching

and Learning (CTL)), Jakarta: Depdiknas, 2002. Dokumentasi, Tata Usaha SMPN 18 Semarang, tahun 2008. Hamdani, “Memahami Masalah Soal Cerita Matematika”,

http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Edukasi&id=127327 Harber, Andrey dan Richard P. Runyon, Fundamentals of Psychology, New

York: Random House, 1986. Hasil Studi Pendidikan (Preliminary research) pada tanggal 21 April – 13 Mei

2008. Imam Abdullah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Shahih Bukhari juz I, Beirut:

Daru al-Kitab al-Alamiyah, 1992. Junaidi, Syamsul dan Tatag Yuli Eko Siswono, Matematika SMP untuk Kelas VII,

Surabaya: Gelora Aksara Pratama, 2006.

Page 75: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

Lie, Anita, Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas, Jakarta: Grasindo, 2007.

M. Cholik A. dan Sugijono, Matematika untuk SMP Kelas VII Semester 2,

Jakarta: Erlangga, 2002. Madrasah Development Center Kanwil Depag Jateng dan Learning Asistance

Program for Islamic School (LAPIS)- AusAID, Modul Matematika: Training Of Trainer (TOT), Semarang: Departemen Agama RI, 2007.

Muljono, Pudji, “Kesiapan Sekolah dalam Mengimplementasikan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP): Kasus Beberapa SMA di Kota dan Kabupaten Bogor” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, XIII, Ed. Khusus II, Oktober, 2007.

Mulyasa E., Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik,

Implementasi, dan Inovasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. 8. Muslimin Ibrahim, dkk., Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: Unesa-University

Press, 2001, cet. 2. Mutadi, Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika, (ttp: t.p, t.t). Pesanggrahan guru, Persiapan Menghadapi Ujian Nasional untuk SMP/ MTs.,

Bandung: CV. Yrama Widya, 2006. Poerwadarminta, W. J. S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 1985. Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas, “Pengembangan KTSP”

http://www.puskur.net/index.php?menu=propile&pro=1&iduser=5 Rifmawati, Deti, “Usaha Meningkatkan Hasil Belajar pada Soal Cerita melalui

Pemanfaatan Media Kartu dan Poster dengan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada Pokok Bahasan Operasi Hitung Pecahan pada Siswa Kelas V SD Sekaran 01 Semarang”, Skripsi Unnes Semarang, Semarang: Perpustakaan Fak. MIPA Jur. Matematika Unnes Semarang, 2007.

Rohani, Ahmad dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 1991. Sappaile, Baso Intang, “Pengaruh Metode Belajar dan Ragam Tes terhadap Hasil

Belajar Matematika dengan Mengontrol Sikap Siswa (Eksperimen pada Siswa Kelas I SMU N DKI Jakarta)” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Ed. Khusus, Desember, 2006.

Page 76: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

Shofia, Abu dan Ibnu Sanusi, Panduan Belajar bagi Penuntut Ilmu, terj. Syekh al-Zarnuji, Jakarta: Pustaka Amani, 2005.

Mel Siberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, penerjamah

Faisul Muttaqin Bandung: Nusa Media, 2006. Slavin, Robert E., Cooperative Learning: Theory, Research and Practice,

London: Allymand Bacon, 2005. Soedjadi, R., Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, Jakarta: Depdiknas,

1999/2000. Subagyo, P. Joko, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1991. Sujatmiko, Ponco, Matematika Kreatif 1 konsep dan Terapannya, Solo: PT. Tiga

Serangkai, 2005. Sugandi, Achmad, Teori Pembelajaran, Semarang: Unnes Press, 2005. Sumiyati, “Meningkatkan kemampuan Menyelesaikan Soal-soal Cerita Pokok

bahasan Perbandingan melalui Kerja Kelompok Siswa Kelas II A Semester I SMP Negeri 2 Semarang Tahun Pelajaran 2003/2004” Skripsi Unnes Semarang, Semarang: Perpustakaan Fak. MIPA Jur. Matematika Unnes Semarang, 2004.

Sunarto, Ahmad, et. al., Terjemah Shahih Bukhari juz VIII, Semarang: CV.

Assyifa, 1993. Sutjipto, “Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Memang Lebih Baik”, Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan, X, 050, September, 2004. Suyitno, Amin, Contoh Proposal Skripsi Penelitian Tindakan Kelas, Semarang:

Jur. Matematika Fak. MIPA Unnes, 2007. _____, Pemilihan Model-model Pembelajaran Matematika dan Penerapannya di

SMP, Semarang: Jur. Matematika Fak. MIPA Unnes, 2006. Tampomas, Husein, Matematika Plus 1B (Kurikulum Berbasis Kompetensi), tt.p.:

Yudhistira, 2003 Tim Penyusun, Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Mahasiswa IAIN

Walisongo, Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo, 2008. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka, 2005, cet. 3.

Page 77: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

Tim Penyusun Panduan KTSP, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama 18 Semarang, Semarang: SMPN 18 Semarang, 2006/2007.

Widdiharto, Rachmadi, “Model-model Pembelajaran Matematika SMP”, Makalah

Diklat Instruktur/ Pengembangan Matematika SMP Jenjang Dasar Tanggal 10 s.d 23 Oktober 2004, Yogyakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) Matematika, 2004.

Yamin, Marsinis, Pengembangan Kompetensi Pembelajaran, Jakarta: UI Press,

2004. _____, Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP, Jakarta: Gaung Persada

Press, 2007, Cet. 3. Yusron, Nurulita, Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik, terj. Robert E.

Slavin, Bandung: Nusa Media, 2008.

Page 78: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Syaeful Anwar

Tempat / Tanggal Lahir : Brebes / 21 Oktober 1985

Alamat Asal : Desa Pende RT. 04 / RW. 03, Kec. Banjarharjo, Kab. Brebes.

Jenjang Pendidikan:

1. SDN Pende 01 Lulus Tahun 1998

2. SLTP N 1 Banjarharjo Lulus Tahun 2001

3. SMK N 1 Bulakamba Lulus Tahun 2004

4. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Angkatan Tahun 2004

Semarang, 10 Januari 2009

Penulis

Syaeful Anwar NIM. 3104380

Page 79: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 80: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

62Lampiran 1

SUBYEK PENELITIAN

KELAS VII D TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

No Nama

Kode Jenis Kelamin Keterangan L / P 1 Afridatuz Zahro K-01 P Jumlah Siswa = 40 2 Anita Setyaningsih K-02 P Putra = 20 3 Aprilia Anis S K-03 P Putri = 20 4 Arif Maulana K-04 L 5 Bayu Incrianto K-05 L 6 Bayu Putranto Aji K-06 L 7 Berlian Renaldy L K-07 L 8 Denny Prasetyo W K-08 L 9 Dheka Fahriyan K-09 L 10 Diyah Kartiko Wati K-10 P 11 Eka Yuliani K-11 P 12 Evi Yuliana Saputri K-12 P 13 Hari Rahma Wati K-13 P 14 Ika Fitrianingsih K-14 P 15 Indra Widiyanto K-15 L 16 Jiestian Bimas Wara K-16 L 17 Marin Sumardjono K-17 P 18 Mega Sukma Putri K-18 P 19 Mei Handayani K-19 P 20 Misnah Dayuati K-20 P 21 Muhamad Nur Wahib B K-21 L 22 Muhamad Panji K K-22 L 23 Norzam Yahya K-23 L 24 Pradita Teguh I K-24 L 25 Rahma Ade Tia K-25 P 26 Rahmat Abi Alfatah K-26 L 27 Ramaditya Agung F K-27 L 28 Revina Purnalani K-28 P 29 Ridho Gilar Alfath K-29 L 30 Riky Bagus F K-30 L 31 Ririn Nur Idah S K-31 P 32 Risky Nur Utami K-32 P 33 Safira Ulfah A K-33 P 34 Sukron Saidy K-34 L 35 Teguh Sulistiono K-35 L 36 Unik Dewi Sukmo K-36 P 37 Vistia Puspita Sari K-37 P 38 Vivian Ayu Cyntya K-38 P 39 Wahyu Putra A K-39 L 40 Yedi Alfian M K-40 L

Page 81: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

63Lampiran 2

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN KELAS VII D

POKOK BAHASAN SEGIEMPAT

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008

No Nama Kode Nilai 1 Afridatuz Zahro K-01 61 2 Anita Setyaningsih K-02 85 3 Aprilia Anis S K-03 76 4 Arif Maulana K-04 54 5 Bayu Incrianto K-05 40 6 Bayu Putranto Aji K-06 84 7 Berlian Renaldy L K-07 61 8 Denny Prasetyo W K-08 66 9 Dheka Fahriyan K-09 59 10 Diyah Kartiko Wati K-10 52 11 Eka Yuliani K-11 67 12 Evi Yuliana Saputri K-12 56 13 Hari Rahma Wati K-13 55 14 Ika Fitrianingsih K-14 64 15 Indra Widiyanto K-15 60 16 Jiestian Bimas Wara K-16 77 17 Marin Sumardjono K-17 66 18 Mega Sukma Putri K-18 72 19 Mei Handayani K-19 74 20 Misnah Dayuati K-20 67 21 Muhamad Nur Wahib B K-21 50 22 Muhamad Panji K K-22 61 23 Norzam Yahya K-23 69 24 Pradita Teguh I K-24 55 25 Rahma Ade Tia K-25 50 26 Rahmat Abi Alfatah K-26 44 27 Ramaditya Agung F K-27 42 28 Revina Purnalani K-28 72 29 Ridho Gilar Alfath K-29 79 30 Riky Bagus F K-30 51 31 Ririn Nur Idah S K-31 54 32 Risky Nur Utami K-32 67 33 Safira Ulfah A K-33 70 34 Sukron Saidy K-34 60 35 Teguh Sulistiono K-35 52 36 Unik Dewi Sukmo K-36 54 37 Vistia Puspita Sari K-37 47 38 Vivian Ayu Cyntya K-38 51 39 Wahyu Putra A K-39 63 40 Yedi Alfian M K-40 64

Rata-rata 61,275

Page 82: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

64Lampiran 3

DAFTAR NILAI TES AWAL KELAS VII D POKOK BAHASAN SEGIEMPAT

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Ketuntasan

No Kode

Nilai % keter- capaian Ya Tidak

1 K-01 60 60 % √ 2 K-02 73 73 % √ 3 K-03 80 80 % √ 4 K-04 45 45 % √ 5 K-05 35 35 % √ 6 K-06 82 82 % √ 7 K-07 56 56 % √ 8 K-08 63 63 % √ 9 K-09 55 55 % √ 10 K-10 50 50 % √ 11 K-11 65 65 % √ 12 K-12 50 50 % √ 13 K-13 53 53 % √ 14 K-14 62 62 % √ 15 K-15 60 60 % √ 16 K-16 70 70 % √ 17 K-17 60 60 % √ 18 K-18 65 65 % √ 19 K-19 70 70 % √ 20 K-20 63 63 % √ 21 K-21 45 45 % √ 22 K-22 55 55 % √ 23 K-23 63 63 % √ 24 K-24 52 52 % √ 25 K-25 46 46 % √ 26 K-26 42 42 % √ 27 K-27 40 40 % √ 28 K-28 65 65 % √ 29 K-29 73 73 % √ 30 K-30 50 50 % √ 31 K-31 53 53 % √ 32 K-32 65 65 % √ 33 K-33 65 65 % √ 34 K-34 55 55 % √ 35 K-35 52 52 % √ 36 K-36 50 50 % √ 37 K-37 45 45 % √ 38 K-38 53 53 % √ 39 K-39 60 60 % √ 40 K-40 65 65 % √ Rata-rata 57.7 57.7 % 30 % 70 %

Page 83: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

65Lampiran 4

JADWAL PERTEMUAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

KELAS VII D DI SMPN 18 SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2007/2008

No Tanggal Alokasi Waktu Kegiatan

1 15 Mei 2008 1 x pertemuan

(1 jam pelajaran)

1. Tes awal

2. Pemberitahuan tentang pelaksaan penelitian

2 16 Mei 2008

1 x pertemuan

(2 jam pelajaran)

1. Pengenalan model-model matematika dari

masalah yang berkaitan dengan keliling dan

luas persegi panjang dan persegi.

2. Menyelesaikan soal-soal cerita tentang keliling

dan luas persegi panjang dan persegi.

3. Tes pembelajaran siklus I.

3 23 Mei 2008

1 x pertemuan

(2 jam pelajaran)

1. Pengenalan model-model matematika dari

masalah yang berkaitan dengan keliling dan

luas jajargenjang dan belah ketupat.

2. Menyelesaikan soal-soal cerita tentang keliling

dan luas jajargenjang dan belah ketupat.

3. Tes pembelajaran siklus II.

4 28 Mei 2008

1 x pertemuan

(2 jam pelajaran)

1. Pengenalan model-model matematika dari

masalah yang berkaitan dengan keliling dan

luas layang-layang dan trapesium.

2. Menyelesaikan soal-soal cerita tentang keliling

dan luas layang-layang dan trapesium.

3. Tes pembelajaran siklus III.

5 29 Mei 2008

1 x pertemuan

(1 jam pelajaran)

1. Tes akhir siklus.

2. Pengisian angket.

Page 84: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

66

Lampiran 5

DAFTAR KELOMPOK

KEGIATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

SIKLUS I

KELOMPOK PERSEGI

1. Rahma Ade Tia 2. Bayu Putranto A 3. Berlian Renaldy 4. Norzam Yahya 5. Bayu Incrianto

KELOMPOK PERSEGI PANJANG

1. Safira Ulfah A 2. Arif Maulana 3. Hari Rahma Wati 4. Rahmat Abi A 5. Evi Yuliana S

KELOMPOK JAJAR GENJANG

1. Anita S 2. Sukron Saidy 3. Ridho Gilar A 4. Vivian Ayu C 5. Dheka Fahriyan

KELOMPOK BELAH KETUPAT

1. Aprilia Anis S 2. Risky Nur Utami 3. Mega Sukma P 4. Yedi Alfian M 5. Indra Widiyanto

KELOMPOK LAYANG-LAYANG

1. M. Panji K 2. Mei Handayani 3. Misnah Dayuati 4. Ririn Nur Indah S 5. Diyah Kartiko

KELOMPOK TRAPESIUM SAMA KAKI

1. M. Nur Wahib B 2. Pradita Teguh I 3. Riky Bagus F 4. Teguh Sulistiono 5. Wahyu Putra A

KELOMPOK TRAPESIUM SIKU-SIKU

1. Unik Dewi S 2. Jiestian Bimas W 3. Apridatuz Zahro 4. Denny Prasetyo W5. Ramaditya Agung

KELOMPOK TRAPESIUM

SEMBARANG 1. Eka Yuliani 2. Ika Fitrianingsih 3. Marin Sumardjono4. Vistia Puspita S 5. Revina Purnalani

Page 85: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

67 Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS I

Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : VII/ 2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : Siswa dapat memahami konsep segiempat dan segitiga serta

menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : Siswa dapat menghitung keliling dan luas bangun segiempat

serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Indikator : Siswa dapat Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

menghitung keliling dan luas bangun segiempat.

I. Tujuan Pembelajaran

Dengan menggunakan keliling luas bangun segiempat, siswa dapat menyelesaikan

masalah.

II. Materi Ajar: Bangun Persegi dan persegi panjang

Persegi Panjang

Persegi panjang adalah segiempat yang keempat sudutnya siku-siku dan sisi-sisi

yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

Sifat-sifat persegi panjang:

1. Dalam setiap persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.

2. Dalam setiap persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan sejajar.

3. Dalam setiap persegi panjang, tiap-tiap sudutnya sama besar.

4. Dalam setiap persegi panjang, tiap-tiap sudutnya merupakan sudut siku-siku

(90o).

Keliling dan Luas persegi panjang:

Pada gambar di samping, D C

Keliling Persegi panjang ABCD = AB + BC + CD + DA

Karena AB = CD dan BC = DA, maka : A B

Page 86: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

68

Keliling persegi panjang ABCD = 2 x AB + 2 x BC

AB disebut panjang dan BC disebut lebar.

Jadi, keliling persegi panjang ABCD = 2 x panjang + 2 x lebar

Jika panjang = p cm, lebar = l cm, dan keliling = K cm, maka:

Rumus keliling persegi panjang adalah:

K = 2p + 2l atau K = 2 (p + l)

Sedangkan luas persegi panjang = panjang x lebar

Jika panjang = p cm, lebar = l cm, dan luas = L cm, maka:

Rumus keliling persegi panjang adalah:

K = p x l atau L = pl

Persegi

Persegi adalah persegi panjang yang keempat sisinya sama panjang.

Sifat-sifat persegi:

1. Sisi-sisi dalam persegi sama panjang.

2. Sudut-sudut dalam setiap persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-

diagonalnya, sehingga diagonal-diagonalnya merupakan sumbu simetri.

3. Diagonal-diagonal setiap persegi berpotongan membentuk sudut siku-siku.

Keliling dan luas persegi

Pada gambar di samping, D C

keliling Persegi ABCD = AB + BC + CD + DA

Karena AB = BC = CD = DA, maka : A B

Keliling persegi ABCD = 4 x AB

Jika panjang sisi AB = s cm, dan keliling = K cm, maka:

Rumus keliling persegi adalah:

K = 4s

Karena persegi memiliki ukuran panjang dan lebar yang sama, yang

selanjutnya disebut sisi, maka:

Rumus luas persegi = sisi x sisi

Jika panjang sisi = s cm, dan luas = L cm, maka:

Rumus untuk luas setiap persegi adalah:

L = s x s atau L = s2

Page 87: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

69

Contoh Soal Cerita bangun persegi panjang dan persegi yang diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Pak Danu mempunyai kebun berbentuk persegi panjang dengan panjang 12 m

dan lebar 8 m. Disekeliling kebun tersebut ditanami pohon pisang dengan jarak

antar pohon 2 m, berapa banyakkah pohon pisang disekeliling kebun tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui : Kebun (persegi panjang) dengan p = 12 m dan l = 8 m, jarak

antar pohon disekelilingnya = 2 m.

Ditanyakan : Banyaknya pohon pisang?

Jawab : Keliling kebun = Keliling persegi panjang

= 2 ( p + l )

= 2 ( 12 + 8 )

= 2 ( 20 )

= 40 m

Jadi, banyaknya pohon pisang =pohonantarJarak

kebunKeliling = 240

= 20 pohon.

III. Metode Pembelajaran : - Pembelajaran langsung dan kooperatif.

- Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

IV. Alat/ Sumber Bahan : Buku ajar, LKS, alat peraga, kartu soal, kebutuhan

sarana dan prasarana model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC lingkungan sekolah serta lingkungan rumah.

Page 88: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

70

V. Penilaiaan

1. Prosedur tes

a. Tes awal : Ada

b. Tes Proses : Ada

c. Tes Akhir : Ada

2. Jenis tes

a. Tes awal : Lesan Essay

b. Tes proses : Pengamatan

c. Tes akhir : Tertulis Essay

VI. Catatan Guru/ Refleksi

Semarang, 16 Mei 2008

Guru Mitra Peneliti SMPN 18 Semarang Ahmad Munjid, S. Pd. Syaeful Anwar NIP. 500 108 775 NIM: 3104380

Mengetahui, Kepala SMPN 18 Semarang

Drs. Ringsung Suratno, M. Pd. NIP. 130 680 693

Page 89: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

71

Lampiran 7 SOAL CERITA BANGUN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI

DENGAN PENYELESAIANNYA

SIKLUS I

1. Pak Danu mempunyai kebun berbentuk persegi panjang dengan panjang 12 m dan

lebar 8 m. Disekeliling kebun tersebut ditanami pohon pisang dengan jarak antar

pohon 2 m, berapa banyakkah pohon pisang disekeliling kebun tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui : kebun (persegi panjang) dengan p= 12 m dan l = 8 m, jarak antar

pohon disekelilingnya = 2 m.

Ditanyakan : banyaknya pohon pisang?

Jawab : K. kebun = K. persegi panjang

= 2 ( p + l )

= 2 ( 12 + 8 )

= 2 ( 20 )

= 40 m

Banyaknya pohon pisang = K. kebun : jarak antar pohon

= 40 : 2

= 20 pohon.

2. Seorang petani mempunyai sebidang sawah berbentuk persegi berukuran 60 m.

setiap 1 m2 sawah diberi 0,005 kg pupuk. Banyaknya pupuk yang dibutuhkan petani

itu adalah ?

Penyelesaian:

Diketahui : sawah (persegi) berukuran 60 m. Setiap 1 m2 sawah diberi 0,005 kg

pupuk.

Ditanyakan : banyaknya pupuk yang dibutuhkan?

Jawab : L. sawah = L. persegi

= sisi x sisi

= 60 x 60

= 3600 m2

Banyaknya pupuk yang dibutuhkan

= L. sawah x pupuk tiap 1 m2

= 3.600 x 0,005 = 18 kg..

Page 90: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

72Lampiran 8

PETUNJUK KARTU SOAL

SIKLUS I

Indikator:

Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan

luas bangun segiempat.

Petunjuk :

1. Sebelum mengerjakan soal, tulis dahulu nama

kelompokmu pada lembar jawaban.

2. Perhatikan dan bacalah setiap soal dengan

teliti.

3. Pilihlah ketua sebagai penanggungjawab dalam kelompokmu.

4. Kerjakan soal-soal tersebut dengan teman sekelompokmu.

5. Ketua kelompokmu membagi kartu soal untuk dikerjakan secara pasangan atau

tigaan.

6. Jawaban harus disertai dengan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan

jawabannya sendiri serta menganalisis hasilnya.

7. Bertanyalah kepada gurumu tentang hal-hal yang belum dipahami.

8. Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota telah

memahami, bisa mengerjakan tanpa melihat jawaban yang telah ditemukan dan

bisa mengerjakan soal cerita yang diberikan guru.

9. Persiapkan wakil dari kelompokmu untuk mempresentasikan jawaban hasil

diskusi.

Selamat mengerjakan

Page 91: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

73 Lampiran 9

KARTU SOAL SIKLUS I

( Keliling dan Luas Daerah Persegi Panjang dan Persegi)

1. Sebidang sawah berbentuk persegi dengan panjang sisi 8 m. jika sawah tersebut akan dijual dengan harga Rp. 150.000,00 per m2. Berapa harga sawah seluruhnya?

2. Sebuah taman berbentuk persegi panjang berukuran

9 m x 6 m. Jika di sekeliling taman tersebut dipasang tiang lampu dengan jarak antar tiang 3 m, berapa tiang lampu yang dibutuhkan?

Kalian pasti bisa !!!

3. Pak Darma mempunyai sebuah kebun berbentuk persegi panjang yang berukuran 30 m x 20 m. Di dalam kebun tersebut Pak Darma membuat kolam ikan berbentuk persegi dengan panjang sisi 5 m dan sisanya ditanami jeruk. Gambarkan sketsanya dan hitunglah luas kebun Pak Darma yang ditanami jeruk?

Selamat Mengerjakan

S S k

Page 92: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

74

KUNCI JAWABAN KARTU SOAL

SIKLUS I ( Keliling dan Luas Daerah Persegi Panjang dan Persegi)

1. Penyelesaian:

Diketahui : Sawah (persegi) dengan sisi= 8 m, harga Rp. 150.000,00 per m2

Ditanyakan : Harga sawah seluruhnya?

Jawab : L. Sawah = L. persegi

= sisi x sisi

= 8 x 8

= 64 m2

Jadi, harga sawah seluruhnya = L. Sawah x harga per m2

= 64 m2 x Rp. 150.000,00

= Rp. 9.600.000,00

2. Penyelesaian:

Diketahui : Taman (persegi panjang) dengan p= 9 m dan l = 6 m, jarak antar

tiang lampu disekelilingnya = 3 m.

Ditanyakan : Banyaknya tiang lampu yang dibutuhkan?

Jawab : K. taman = K. persegi panjang

= 2 ( p + l )

= 2 ( 9 + 6 )

= 2 ( 15 )

= 30 m

Banyaknya tiang lampu yang dibutuhkan

= K. taman : jarak antar tiang lampu

= 40 : 2

= 20 pohon.

Page 93: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

75

3. Penyelesaian:

Diketahui : Kebun (persegi panjang) dengan p = 30 m dan l = 20 m, di

dalamnya terdapat kolam (persegi) dengan sisi = 5 m, dan sisanya

ditanami jeruk.

Ditanyakan : a. Sketsa

b. L. Kebun yang ditanami jeruk?

Jawab :

a. Sketsa

30 m

5 m 20 m

b. L. Kebun = L. Persegi panjang

= panjang x lebar

= 30 x 20

= 600 m2

L. Kolam = L. Persegi

= sisi x sisi

= 5 x 5

= 25 m2

Jadi, L. kebun yang ditanami jeruk

= L. Kebun – L. Kolam

= 600 m2 – 25 m2

= 575 m2

Page 94: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

76

Lampiran 10

SOAL TES AKHIR

SIKLUS 1

Soal Evaluasi I 1. Sebidang sawah berbentuk persegi dengan panjang sisi 8 m.

Disekeliling sawah tersebut akan ditanami ketela pohon dengan jarak antar pohon 1 m. Berapa banyaknya ketela pohon di sekeliling sawah itu?

2. Atap sebuah kandang berbentuk persegi

panjang, ukurannya 6 m x 4 m. Setiap 1 m2 dibutuhkan 25 genting. Berapa buah genting yang dibutuhkan untuk menutup atap tersebut?

Selamat mengerjakan!

Ayo Berapa?

Page 95: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

77

KUNCI JAWABAN SOAL TES AKHIR SIKLUS 1

1. Penyelesaian:

Diketahui : Sawah (persegi) dengan sisi= 8 m, jarak antar pohon

disekelilingnya = 1 m.

Ditanyakan : Banyaknya ketela pohon yang dibutuhkan?

Jawab : K. Sawah = K. persegi

= 4 x sisi

= 4 x 8

= 32 m

Banyaknya ketela pohon yang dibutuhkan

= K. sawah : jarak antar pohon

= 32 : 1

= 32 pohon.

2. Penyelesaian:

Diketahui : Atap (persegi panjang) dengan p= 6 m dan l = 4 m, Setiap 1 m2 =

25 genting

Ditanyakan : Banyaknya genting yang dibutuhkan?

Jawab : L. atap = L. Persegi panjang

= panjang x lebar

= 6 x 4

= 24 m2

Jadi, harga sawah seluruhnya = L. atap x banyak genting per 1 m2

= 24 m2 x 25 genting

= 600 genting

Page 96: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

78

Lampiran 11

LEMBAR PENGAMATAN GURU

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Siklus 1

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Keliling dan luas daerah segiempat

Sub Pokok Bahasan : Keliling dan luas daerah persegi panjang dan persegi

Tanggal/ pukul : 16 Mei 2008/ 08.00- 09.20 WIB

Petunjuk:

1. Pusatkan perhatian anda pada perilaku guru di dalam kelas.

2. Tuliskan hasil pengamatan anda dengan tanda cek (√ ) pada setiap indikator

dengan skala penilaian : A = (81-100), B = (61-80), C (41-60), D = (≤ 40).

Skala Penilaian

No Keterampilan/ Kemampuan Guru

Indikator

A B C D

1. Melakukan persiapan fisik

- Lantai, meja/ kursi, papan tulis.

bersih tertata rapi dan siap pakai.

- Menyiapkan alat bantu mengajar dan

sumber pelajaran.

2. Melakukan persiapan siswa

- Mengabsen siswa.

- Melakukan tatapan keseluruhan

siswa.

- Memusatkan perhatian siswa.

- Meminta siswa menyiapkan buku

pelajaran.

1 Membuka pelajaran

3. Memulai pelajaran

- Melakukan apersepsi.

- Memberikan motivasi.

Page 97: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

791. Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berpartisipasi aktif dalam

kegiatan belajar.

2 Mengembangkan kegiatan

belajar mengajar

2. Mengembangkan kegiatan tanya

jawab.

1. Menggunakan RPP. √

2. Mengajukan materi sesuai RPP. √

3. Mengajukan materi

pelajaran

3. Menyajikan evaluasi. √

1. Memberikan petunjuk dan penjelasan

materi.

2. Berbicara sopan, wajar, dan jelas. √

3. Menunjukkan sikap adil kepada

seluruh siswa.

4. Menegur secara wajar dan tegas

kepada siswa yang kurang baik.

4. Mengelola Kelas

5. Memberikan penguatan terhadap

tingkah laku/ jawaban yang benar.

1. Memberi pertanyaan-pertanyaan

secara lisan sesuai tujuan

pembelajaran.

2. Melaksanakan tes secara tertulis. √

5 Melakukan evaluasi

pembelajaran

3. Melakukan penilaian sesuai dengan

tujuan pembelajaran.

1. Media yang tersedia digunakan tanpa

kesulitan.

2. Media digunakan secara aktif, kreatif,

efektif dan menyenangkan.

6. Menggunakan media/ alat

peraga pembelajaran

3. Penggunaan media mampu

memperjelas penyampaian materi.

1. Materi diajarkan tepat waktu. √

2. Materi diajarkan sesuai tujuan. √

3. Materi diajarkan dengan lancar. √

7. Menguraikan materi

pelajaran

4. Pertanyaan siswa dapat dipahami. √

Page 98: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

80

5. Memberi jawaban pertanyaan siswa.

secara cepat dan tepat.

1. Metode yang dipilih mendukung

suasana pembelajaran dan sesuai pada

topik pembelajaran.

2. Metode yang dipilih efisien. √

8. Menggunakan metode

mengajar yang tepat

3. Penggunaan metode sesuai dengan

situasi dan kondisi siswa/ kelas.

1. Menggunakan bahasa Indonesia

dengan baik dan benar.

2. Intonasi suara dilakukan secara tepat

sesuai situasi dan kondisi.

9. Penampilan di depan kelas

3. Posisi saat berbicara menghadap

keseluruh siswa.

1. Membuat rangkuman secara singkat

dengan melibatkan siswa.

√ 10. Menutup pelajaran

2. Rangkuman sesuai inti materi. √

Keterangan: 1. Skor penilaian A = 4 2. Skor Penilaian B = 3 3. Skor penilaian C = 2 4. Skor penilaian D = 1 Penilaian:

%84,89%100128115%100

128003976%100

)432()10()20()313()419(

==+++

=+++

xxxx

xxxx

Jadi, keterampilan/ kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe

CIRC pada siklus 1 adalah 89,84 % sehingga, dapat dikatakan bahwa guru sudah dapat

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan sangat baik.

Semarang, 16 Mei 2008

Observer

Ahmad Munjid, S. Pd. NIP. 500 108 775

Page 99: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

81

Lampiran 12

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS VII D

Siklus 1

Petunjuk: 1. Pusatkan perhatian anda pada perilaku siswa di dalam kelas. 2. Tuliskan hasil pengamatan anda pada skala penilaian dengan tanda cek (√ ) pada

setiap indikator dengan ketentuan: 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), dan 1 (jelek).

Skala

Penilaian No Aspek Pengamatan

4 3 2 1 1 Keseriusan siswa dalam mendengarkan dan memperhatikan

materi pelajaran yang diajarkan oleh guru.

2 Keaktifan siswa dalam membuat catatan-catatan penting dan

ringkasan dari penjelasan guru.

3. Keseriusan siswa menerapkan konsep-konsep untuk

menyelesaikan soal cerita.

4. Hubungan kerja sama antar siswa dalam kelompok. √

5 Keberanian siswa dalam bertanya. √

6. Sikap siswa dalam memperhatikan pendapat/ jawaban teman

dari kelompok lain.

7. Keberanian siswa dalam mengerjakan tugas di depan kelas. √

8. Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi. √

Keterangan: 1. Banyak siswa yang melakukan aktivitas ≤ 25 % berkriteria jelek. 2. Banyak siswa yang melakukan aktivitas >25 % dan ≤50 % berkriteria cukup. 3. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 50 % dan ≤ 75 % berkriteria baik. 4. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75 % berkriteria baik sekali. Penilaian:

%63,90%1003229%100

3200920%100

)48()10()20()33()45(

==+++

=+++ xxx

xxxxx

Semarang, 16 Mei 2008 Observer

Ahmad Munjid, S. Pd. NIP. 500 108 775

Page 100: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

82Lampiran 13

DAFTAR NILAI TES AKHIR

SIKLUS I

Ketuntasan No Kode

Nilai

% keter- capaian Ya Tidak

1 K-01 100 100 % √ 2 K-02 75 75 % √ 3 K-03 90 90 % √ 4 K-04 90 90 % √ 5 K-05 60 60 % √ 6 K-06 90 90 % √ 7 K-07 60 60 % √ 8 K-08 100 100 % √ 9 K-09 75 75 % √ 10 K-10 50 50 % √ 11 K-11 100 100 % √ 12 K-12 75 75 % √ 13 K-13 75 75 % √ 14 K-14 60 60 % √ 15 K-15 60 60 % √ 16 K-16 75 75 % √ 17 K-17 100 100 % √ 18 K-18 100 100 % √ 19 K-19 90 90 % √ 20 K-20 60 60 % √ 21 K-21 90 90 % √ 22 K-22 70 70 % √ 23 K-23 100 100 % √ 24 K-24 100 100 % √ 25 K-25 100 100 % √ 26 K-26 50 50 % √ 27 K-27 75 75 % √ 28 K-28 75 75 % √ 29 K-29 90 90 % √ 30 K-30 90 90 % √ 31 K-31 90 90 % √ 32 K-32 60 60 % √ 33 K-33 100 100 % √ 34 K-34 75 75 % √ 35 K-35 60 60 % √ 36 K-36 100 100 % √ 37 K-37 100 100 % √ 38 K-38 75 75 % √ 39 K-39 100 100 % √ 40 K-40 100 100 % √

Rata-rata 82,125 82,125 % 77,5 % 22,5 %

Page 101: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

83Lampiran 14

DAFTAR KELOMPOK

KEGIATAN PEMBELAJARA KOOPERATIF TIPE CIRC

SIKLUS II

KELOMPOK PERSEGI

1. Apridatuz Z 2. Wahyu Putra A 3. Misnah Dayuati 4. Ridho Gilar A 5. Teguh S

KELOMPOK LAYANG-LAYANG

1. Eka Yuliani 2. Riky Bagus F 3. M. Panji K 4. M. Nur Wahib 5. Ika Fitrianingsih

KELOMPOK PERSEGI

PANJANG 1. Aprilia Anis S 2. Vistia Puspita S 3. Mei Handayani 4. Evi Yuliana S 5. Bayu Incrianto

KELOMPOK TRAPESIUM SAMA KAKI

6. Hari Rahma W 7. Rahma Ade Tia 8. Dheka Fahriyan 9. Ramaditya A 10. Diyah

Kartiko

KELOMPOK TRAPESIUM SIKU-SIKU

1. Marin S 2. Pradita Teguh I 3. Anita S 4. Sukron Saidy 5. Berlian Renaldy

KELOMPOK TRAPESIUM

SEMBARANG 1. Mega Sukma P 2. Norzam Yahya 3. Yedi Alfian M 4. Vivian Ayu C 5. Arif Maulana

KELOMPOK JAJAR

GENJANG 1. Bayu Putrant A 2. Unik Dewi S 3. Ririn Nur Indah 4. Indra Widiyanto 5. Risky Nur U

KELOMPOK BELAH

KETUPAT 1. Denny P. W 2. Safira Ulfah A 3. Revina P. 4. Jiestian Bimas W5. Rahmat Abi A

Page 102: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

84Lampiran 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS 2

Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : VII/ 2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : Siswa dapat memahami konsep segiempat dan segitiga serta

menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : Siswa dapat menghitung keliling dan luas bangun segiempat

serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Indikator : Siswa dapat Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

menghitung keliling dan luas bangun segiempat.

I. Tujuan Pembelajaran

Dengan menggunakan keliling dan luas bangun segiempat, siswa dapat

menyelesaikan masalah.

II. Materi Ajar: Bangun jajargenjang dan belah ketupat.

Jajargenjang

Jajargenjang adalah segiempat dengan sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama

panjang serta sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

Sifat-sifat jajargenjang:

5. Pada setiap jajargenjang, sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.

6. Pada setiap jajargenjang, sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

7. Pada setiap jajargenjang, jumlah besar sudut-sudut yang berdekatan adalah 180o.

8. Kedua diagonal pada setiap jajargenjang saling membagi dua sama panjang.

Luas jajargenjang:

D C Perhatikan gambar disamping!

t Segi empat ABCD adalah jajargenjang dengan

DE dan CF tegak lurus CD. Jajargenjang

A B F dapat dibentuk dari sebuah persegi panjang, a sehingga luas jajargenjang dapat dianggap EF = AB sehingga, luas jajargenjang ABCD = AB x CF.

E

Page 103: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

85

Pada jajargenjang, jika L menyatakan luas, a menyatakan alas, dan t

menyatakan tinggi, maka:

Rumus luas jajargenjang adalah:

L = alas x tinggi atau L = a x t

Belah ketupat

Belah ketupat adalah segiempat dengan sisi yang berhadapan sejajar, keempat

sisinya sama panjang, dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

Sifat-sifat belah ketupat:

4. Semua sisi setiap belah ketupat sama panjang.

5. Kedua diagonal setiap belah ketupat merupakan sumbu simetri..

6. Pada setiap belah ketupat sudut-sudut yang berhadapan sama besar dan dibagi

dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.

7. Kedua diagonal setiap belah ketupat saling membagi dua sama panjang dan

saling berpotongan tegak lurus.

Luas belah ketupat:

Pada gambar di samping, A

Luas belah ketupat ABCD = Luas ∆ABD + Luas ∆BDC

= 21 BD X AO +

21 BD x OC B O D

= 21 BD x (AO + OC) C

= 21 BD x AC

Karena BD dan AC merupakan diagonal, maka:

Rumus luas belah ketupat adalah:

L = 21 diagonal x diagonal lainnya

Page 104: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

86Contoh Soal Cerita bangun jajargenjang dan belah ketupat yang diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Kebun miilik Pak Suryo berbentuk jajargenjang, sepasang sisi yang sejajar masing-masing panjangnya 38 m. jarak kedua sisi yang sejajar itu 24 m, di dalam kebun terdapat kolam ikan lele berbentuk belah ketupat dengan panjang diagonal-diagonalnya 6 m dan 10 m serta sisanya ditanami singkong. Berapa luas kebun Pak Suryo yang ditanami singkong? Penyelesaian:

Diketahui : Kebun (jajargenjang) dengan alas = atas = 38 m, jarak = tinggi = 24 m, kolam (belah ketupat) dengan diagonal 6 m dan 10 m, dan sisanya ditanami singkong.

Ditanyakan : Luas kebun yang ditanami singkong? Jawab : Luas kebun = luas jajar genjang

= alas x tinggi 24 m = 38 x 24 = 912 m2 38 m

Luas kolam = luas belah ketupat = ½ x diagonal x diagonal lainnya = ½ x 6 x 10 = 30 m2

Jadi, luas kebun yang ditanami singkong = luas kebun – luas kolam = 912 – 30 = 882 m2.

III. Metode Pembelajaran : - Pembelajaran langsung dan kooperatif.

- Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

IV. Alat/ Sumber Bahan : Buku ajar, LKS, alat peraga, kartu soal, kebutuhan

sarana dan prasarana model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC lingkungan sekolah serta lingkungan rumah.

Page 105: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

87V. Penilaiaan

1. Prosedur tes

a. Tes awal : Ada

b. Tes Proses : Ada

c. Tes Akhir : Ada

2. Jenis tes

a. Tes awal : Lesan Essay

b. Tes proses : Pengamatan

c. Tes akhir : Tertulis Essay

VI. Catatan Guru/ Refleksi

Semarang, 23 Mei 2008

Guru Mitra Peneliti SMPN 18 Semarang Ahmad Munjid, S. Pd. Syaeful Anwar NIP. 500 108 775 NIM: 3104380

Mengetahui, Kepala SMPN 18 Semarang

Drs. Ringsung Suratno, M. Pd. NIP. 130 680 693

Page 106: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

88

Lampiran 16

SOAL CERITA BANGUN JAJARGENJANG DAN BELAH KETUPAT

DENGAN PENYELESAIANNYA

SIKLUS II

Pak Heru mempunyai sebidang tanah berbentuk jajargenjang. Sepasang sisi yang

sejajar masing-masing panjangnya 45 m. Jarak kedua sisi yang sejajar 30 m. Di

tengah tanah tersebut terdapat kolam ikan berbentuk belah ketupat dengan panjang

diagonalnya 10 m dan 8 m. Berapakah luas tanah Pak Heru tanpa kolam ikan?

Penyelesaian:

Diketahui : tanah (jajrgenjang) dengan alas = atas = 45 m dan tinggi 30 m. Kolam

(belah ketupat) di tengahnya dengan diagonal 10 m dan 8 m.

Ditanyakan : luas tanah tanpa kolam?

Jawab : Luas tanah = Luas jajargenjang

= a x t

= 45 x 30

= 1.350 m2

Luas kolam ikan = Luas belah ketupat

= ½ x d1 x d2

= ½ x 10 x 8

= 40 m2

Jadi, luas tanah tanpa kolam ikan adalah

= L. tanah –L. kolam ikan

= 1350 – 40

= 1310 m2

Page 107: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

89Lampiran 17

PETUNJUK KARTU SOAL SIKLUS II

Indikator:

Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun jajargenjang dan belah ketupat.

Petunjuk :

10. Sebelum mengerjakan soal, tulis dahulu nama kelompokmu pada lembar jawaban.

11. Perhatikan dan bacalah setiap soal dengan teliti.

12. Pilihlah ketua sebagai penanggungjawab dalam kelompokmu.

13. Kerjakan soal-soal tersebut dengan teman sekelompokmu.

14. Ketua kelompokmu membagi kartu soal untuk dikerjakan secara pasangan atau tigaan.

15. Jawaban harus disertai dengan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan jawabannya sendiri serta menganalisis hasilnya.

16. Bertanyalah kepada gurumu tentang hal-hal yang belum dipahami. 17. Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota telah

memahami, bisa mengerjakan tanpa melihat jawaban yang telah ditemukan dan bisa mengerjakan soal cerita yang diberikan guru.

18. Persiapkan wakil dari kelompokmu untuk mempresentasikan jawaban hasil diskusi.

19. Catat hasilnya pada bukumu masing-masing.

Selamat mengerjakan

Page 108: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

90Lampiran 18

KARTU SOAL SIKLUS II

(JAJARGENJANG DAN BELAH KETUPAT)

2. Sebidang taman milik Bu Tati berbentuk belah ketupat dengan panjang sisinya adalah 12 m. Bu Tati ingin menanam bunga mawar disekelilingnya dengan jarak antar bunga 2 m. Berapa banyakkah bunga mawar yang dibutuhkan?

3. Kebun miilik Pak Suryo berbentuk jajargenjang, sepasang sisi yang sejajar masing-masing panjangnya 38 m. jarak kedua sisi yang sejajar itu 24 m, di dalam kebun terdapat kolam ikan lele berbentuk belah ketupat dengan panjang diagonal-diagonalnya 6 m dan 10 m serta sisanya ditanami singkong. Berapa luas kebun Pak Suryo yang ditanami singkong?

1. Luas sebuah atap rumah adalah 120 m2. Atap rumah tersebut akan diberi genteng yang berbentuk jajargenjang dengan alas 30 cm dan tinggi 20 cm. Berapa banyak minimum genteng yang dibutuhkan?

Page 109: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

91

KUNCI JAWABAN KARTU SOAL SIKLUS II

(JAJARGENJANG DAN BELAH KETUPAT)

1. Penyelesaian:

Diketahui : Luas atap = 120 m2 dan genting (jajargenjang) dengan alas= 30 m

dan tinggi = 20 m.

Ditanyakan : Banyaknya minimum genteng yang dibutuhkan?

Jawab : Luas atap = 120 m2 .

Luas genting = luas jajargenjang.

= alas x tinggi

= 30 x 20

= 600 cm2

= 0,06 m2

Jadi, banyaknya minimum genting yang dibutuhkan

= gentingsebuahLuas

atapLuas = 06,0

120 = 2.000 genting

2. Penyelesaian:

Diketahui : Taman (belah ketupat) dengan sisi adalah 12 m. jarak antar bunga

disekelilingnya 2 m.

Ditanyakan : Banyaknya bunga mawar yang dibutuhkan?

Jawab : Keliling taman = keliling belah ketupat

= 4 x sisi

= 4 x 12

= 48 m

Jadi, banyaknya bunga mawar yang dibutuhkan Bu Tati

= bungaantarjarak

tamankeliling =248 = 24 pohon.

Page 110: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

92

3. Penyelesaian:

Diketahui : Kebun (jajargenjang) dengan alas = atas = 38 m, jarak = tinggi = 24

m, kolam (belah ketupat) dengan diagonal 6 m dan 10 m, dan

sisanya ditanami singkong.

Ditanyakan : Luas kebun yang ditanami singkong?

Jawab : Luas kebun = luas jajar genjang

= alas x tinggi

= 38 x 24

= 912 m2

Luas kolam = luas belah ketupat

= ½ x diagonal x diagonal lainnya

= ½ x 6 x 10

= 30 m2

Jadi, luas kebun yang ditanami singkong

= luas kebun – luas kolam

= 912 – 30

= 882 m2.

Page 111: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

93

Lampiran 19

SOAL TES AKHIR SIKLUS II

Soal Evaluasi II

1. Pekarangan rumah Pak Budi berbentuk jajargenjang, sepasang sisi yang sejajar panjangnya 45 m dan sepasang sisi yang sejajar lainnya panjangnya 21 m. Pak Budi ingin menanam buah mangga disekelilingnya dengan jarak antar pohon 3 m. Berapa banyakkah pohon mangga yang dibutuhkan? 2. Lukisan Doni berbentuk belah ketupat

dengan panjang diagonal-diagonalnya 50 cm dan 80 cm. hitunglah luas lukisan tersebut (dalam m2)?

Selamat mengerjakan

Page 112: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

94

KUNCI JAWABAN SOAL TES AKHIR

SIKLUS II

1. Penyelesaian:

Diketahui : Pekarangan (jajargenjang) dengan sepasang sisi yang sejajar= 45 m,

dan sepasang sisi sejajar yang lainnya = 21 m. jarak antar pohon

disekelilingnya 3m.

Ditanyakan : Banyaknya pohon mangga yang dibutuhkan?

Jawab : Keliling pekarangan = Keliling jajargenjang

= jumlah semua panjang sisinya

= 45 + 45 + 21 + 21

= 132 m

Jadi, banyaknya pohon mangga yang dibutuhkan adalah keliling

= pohonantarJarak

pekaranganKeliling

=3

132

= 44 pohon.

2. Penyelesaian:

Diketahui : Lukisan (belah ketupat) dengan diagonal 50 cm dan 80 cm.

Ditanyakan : Luas lukisan (dalam m2)?

Jawab : Luas lukisan = luas belah ketupat.

= ½ x diagonal x diagonal lainnya.

= ½ x 50 x 80

= 2000 cm2

= 0,2 m2

Jadi, luas lukisan (dalam m2) adalah 0,2 m2.

Page 113: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

95

Lampiran 20

LEMBAR PENGAMATAN GURU

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Siklus 2

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Keliling dan luas daerah segiempat

Sub Pokok Bahasan : Keliling dan luas daerah jajargenjang dan belah ketupat

Tanggal/ pukul : 23 Mei 2008/ 08.00- 09.20 WIB

Petunjuk:

1. Pusatkan perhatian anda pada perilaku guru di dalam kelas.

2. Tuliskan hasil pengamatan anda dengan tanda cek (√ ) pada setiap indikator

dengan skala penilaian : A = (81-100), B = (61-80), C (41-60), D = (≤ 40).

Skala Penilaian

No Keterampilan/ Kemampuan Guru

Indikator

A B C D

1. Melakukan persiapan fisik

- Lantai, meja/ kursi, papan tulis.

bersih tertata rapi dan siap pakai.

- Menyiapkan alat bantu mengajar dan

sumber pelajaran.

1 Membuka pelajaran

2. Melakukan persiapan siswa

- Mengabsen siswa.

- Melakukan tatapan keseluruhan

siswa.

- Memusatkan perhatian siswa.

- Meminta siswa menyiapkan buku

pelajaran.

Page 114: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

96

3. Memulai pelajaran

- Melakukan apersepsi.

- Memberikan motivasi.

1. Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berpartisipasi aktif dalam

kegiatan belajar.

2 Mengembangkan kegiatan

belajar mengajar

2. Mengembangkan kegiatan tanya

jawab.

1. Menggunakan RPP. √

2. Mengajukan materi sesuai RPP. √

3. Mengajukan materi

pelajaran

3. Menyajikan evaluasi. √

1. Memberikan petunjuk dan penjelasan

materi.

2. Berbicara sopan, wajar, dan jelas. √

3. Menunjukkan sikap adil kepada

seluruh siswa.

4. Menegur secara wajar dan tegas

kepada siswa yang kurang baik.

4. Mengelola Kelas

5. Memberikan penguatan terhadap

tingkah laku/ jawaban yang benar.

1. Memberi pertanyaan-pertanyaan

secara lisan sesuai tujuan

pembelajaran.

2. Melaksanakan tes secara tertulis. √

5 Melakukan evaluasi

pembelajaran

3. Melakukan penilaian sesuai dengan

tujuan pembelajaran.

1. Media yang tersedia digunakan tanpa

kesulitan.

2. Media digunakan secara aktif, kreatif,

efektif dan menyenangkan.

6. Menggunakan media/ alat

peraga pembelajaran

3. Penggunaan media mampu

memperjelas penyampaian materi.

1. Materi diajarkan tepat waktu. √

2. Materi diajarkan sesuai tujuan. √

7. Menguraikan materi

pelajaran

3. Materi diajarkan dengan lancar. √

Page 115: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

974. Pertanyaan siswa dapat dipahami. √

5. Memberi jawaban pertanyaan siswa.

secara cepat dan tepat.

1. Metode yang dipilih mendukung

suasana pembelajaran dan sesuai pada

topik pembelajaran.

2. Metode yang dipilih efisien. √

8. Menggunakan metode

mengajar yang tepat

3. Penggunaan metode sesuai dengan

situasi dan kondisi siswa/ kelas.

1. Menggunakan bahasa Indonesia

dengan baik dan benar.

2. Intonasi suara dilakukan secara tepat

sesuai situasi dan kondisi.

9. Penampilan di depan kelas

3. Posisi saat berbicara menghadap

keseluruh siswa.

1. Membuat rangkuman secara singkat

dengan melibatkan siswa.

√ 10. Menutup pelajaran

2. Rangkuman sesuai inti materi. √

Keterangan: 1. Skor penilaian A = 4 2. Skor Penilaian B = 3 3. Skor penilaian C = 2 4. Skor penilaian D = 1 Penilaian:

%97,92%100128119%100

128002792%100

)432()10()20()39()423(

==+++

=+++

xxxx

xxxx

Jadi, keterampilan/ kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe

CIRC pada siklus 2 adalah 92,97 % sehingga, dapat dikatakan bahwa guru sudah dapat

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan sangat baik.

Semarang, 23 Mei 2008 Observer

Ahmad Munjid, S. Pd. NIP. 500 108 775

Page 116: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

98

Lampiran 21

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS VII D

Siklus 2

Petunjuk: 1. Pusatkan perhatian anda pada perilaku siswa di dalam kelas. 2. Tuliskan hasil pengamatan anda pada skala penilaian dengan tanda cek (√ ) pada

setiap indikator dengan ketentuan: 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), dan 1 (jelek).

Skala

Penilaian No Aspek Pengamatan

4 3 2 1 1 Keseriusan siswa dalam mendengarkan dan memperhatikan

materi pelajaran yang diajarkan oleh guru.

2 Keaktifan siswa dalam membuat catatan-catatan penting dan

ringkasan dari penjelasan guru.

3. Keseriusan siswa menerapkan konsep-konsep untuk

menyelesaikan soal cerita.

4. Hubungan kerja sama antar siswa dalam kelompok. √

5 Keberanian siswa dalam bertanya. √

6. Sikap siswa dalam memperhatikan pendapat/ jawaban teman

dari kelompok lain.

7. Keberanian siswa dalam mengerjakan tugas di depan kelas. √

8. Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi. √

Keterangan: 1. Banyak siswa yang melakukan aktivitas ≤ 25 % berkriteria jelek. 2. Banyak siswa yang melakukan aktivitas >25 % dan ≤50 % berkriteria cukup. 3. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 50 % dan ≤ 75 % berkriteria baik. 4. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75 % berkriteria baik sekali. Penilaian:

%75,93%1003230%100

3200624%100

)48()10()20()32()46(

==+++

=+++ xxx

xxxxx

Semarang, 23 Mei 2008 Observer

Ahmad Munjid, S. Pd. NIP. 500 108 775

Page 117: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

99

Lampiran 22 DAFTAR NILAI TES AKHIR

SIKLUS II

Ketuntasan No Kode

Nilai

% keter- capaian Ya Tidak

1 K-01 100 100 % √ 2 K-02 80 80 % √ 3 K-03 100 100 % √ 4 K-04 100 100 % √ 5 K-05 60 60 % √ 6 K-06 90 90 % √ 7 K-07 75 75 % √ 8 K-08 90 90 % √ 9 K-09 90 90 % √ 10 K-10 50 50 % √ 11 K-11 100 100 % √ 12 K-12 75 75 % √ 13 K-13 75 75 % √ 14 K-14 80 80 % √ 15 K-15 70 70 % √ 16 K-16 80 80 % √ 17 K-17 90 90 % √ 18 K-18 100 100 % √ 19 K-19 90 90 % √ 20 K-20 70 70 % √ 21 K-21 80 80 % √ 22 K-22 75 75 % √ 23 K-23 100 100 % √ 24 K-24 100 100 % √ 25 K-25 50 50 % √ 26 K-26 60 60 % √ 27 K-27 75 75 % √ 28 K-28 85 85 % √ 29 K-29 90 90 % √ 30 K-30 90 90 % √ 31 K-31 90 90 % √ 32 K-32 75 75 % √ 33 K-33 90 90 % √ 34 K-34 90 90 % √ 35 K-35 70 70 % √ 36 K-36 100 100 % √ 37 K-37 100 100 % √ 38 K-38 80 80 % √ 39 K-39 90 90 % √ 40 K-40 100 100 % √

Rata-rata 83,875 83,875 % 90 % 10 %

Page 118: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

100

Lampiran 23

DAFTAR KELOMPOK

KEGIATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

SIKLUS III

KELOMPOK PERSEGI

6. Vivian Fahriyan 7. Bayu Putranto A 8. Berlian Renaldy 9. Bayu Incrianto 10. Safira Ulfah

KELOMPOK PERSEGI PANJANG

1. Arif Maulana 2. Hari Rahma Wati 3. Rahmat Abi A 4. Evi Yuliana S 5. Norzam Yahya

KELOMPOK JAJAR GENJANG

1. Ramadtya Agng2. Sukron Saidy 3. Ridho Gilar A 4. Rahma Ade Tia 5. Dheka Fahriyan

KELOMPOK BELAH KETUPAT

1. Diyah Kartiko 2. Risky Nur Utami 3. Mega Sukma P 4. Yedi Alfian M 5. Indra Widiyanto

KELOMPOK LAYANG-LAYANG

6. M. Panji K 7. Mei Handayani 8. Misnah Dayuati 9. Ririn Nur Indah S 10. Aprilia Anis S

KELOMPOK TRAPESIUM SAMA KAKI

6. Vistia Puspita S 7. M. Nur Wahib B 8. Pradita Teguh I 9. Teguh Sulistiono 10. Wahyu Putra

KELOMPOK TRAPESIUM SIKU-SIKU

6. Unik Dewi S 7. Jiestian Bimas W 8. Apridatuz Zahro 9. Denny Prasetyo W10. Anita S

KELOMPOK TRAPESIUM

SEMBARANG 6. Eka Yuliani 7. Ika Fitrianingsih 8. Marin Sumardjono9. Riky Bagus F 10. Revina

Page 119: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

101Lampiran 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS 3

Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/ Semester : VII/ 2

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : Siswa dapat memahami konsep segiempat dan segitiga serta

menentukan ukurannya.

Kompetensi Dasar : Siswa dapat menghitung keliling dan luas bangun segiempat

serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Indikator : Siswa dapat Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

menghitung keliling dan luas bangun segiempat.

I. Tujuan Pembelajaran

Dengan menggunakan keliling dan luas bangun segiempat, siswa dapat

menyelesaikan masalah.

II. Materi Ajar: Bangun layang-layang dan trapesium.

Layang-layang

Layang-layang adalah segiempat yang masing-masing sepasang sisinya sama

panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar.

Sifat-sifat layang-layang:

9. Pada setiap layang-layang, masing-masing sepasang sisinya sama panjang.

10. Pada setiap layang-layang, terdapat sepasang sudut berhadapan yang sama besar.

11. Pada setiap layang-layang, salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri.

12. Pada setiap layang-layang, salah satu diagonalnya membagi dua sama panjang

diagonal lain dan tegak lurus dengan diagonal itu.

Luas layang-layang: A

Karena diagonal AC dan BD berpotongan tegak lurus, maka:

Luas layang-layang ABCD = Luas ∆ABD + Luas ∆BDC B D

= 21 BD X AO +

21 BD x OC

= 21 BD x (AO + OC)

= 21 BD x AC C

Page 120: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

102Karena BD dan AC merupakan diagonal, maka:

Rumus luas layang-layang adalah:

L = 21 diagonal x diagonal lainnya

Trapesium

Trapesium adalah segiempat dengan tepat sepasang sisi yang berhadapan sejajar.

Sifat trapesium:

Pada setiap trapesium, jumlah sudut yang berdekatan di antara dua sisi sejajar

adalah 180o.

Luas trapesium:

Lihat ∆ABD dan ∆BCD pada gambar di samping! D b C

Luas trapesium ABCD = Luas ∆ABD + Luas ∆BCD

= 21 a x t +

21 b x t t

= (21 a +

21 b) x t A a B

= 21 x ( a + b ) x t

Karena a dan b merupakan sisi-sisi sejajar dan t merupakan tinggi trapesium,

maka:

Rumus luas trapesium adalah:

L = 21 x jumlah sisi sejajar x tinggi

Page 121: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

103Contoh Soal Cerita bangun layang-layang dan trapesium yang diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Andi akan membuat 20 layang-layang yang diagonalnya-diagonalnya 30 cm dan

40 cm. jika harga selebar kertas dengan ukuran 1 m2 adalah Rp. 2.000,00.

Berapakah biaya pembelian kertas seluruhnya?

Penyelesaian:

Diketahui : 20 buah layang-layang dengan diagonal 30 cm dan 40 cm. Harga

1 m2 = Rp. 2.000,00.

Ditanyakan : Biaya pembelian kertas seluruhnya?

Jawab : Luas layang-layang = ½ x diagonal x diagonal lainnya.

= ½ x 30 x 40

= 600 cm2

= 0,06 m2

Luas 20 layang-layang = 20 x 0,06 = 1,2 m2

Jadi, biaya pembelian kertas seluruhnya= Luas 20 layang-

layang x harga per m2 = 1,2 m2 x Rp. 2.000,00 = Rp.

2.400,00.

III. Metode Pembelajaran : - Pembelajaran langsung dan kooperatif.

- Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

IV. Alat/ Sumber Bahan : Buku ajar, LKS, alat peraga, kartu soal, kebutuhan

sarana dan prasarana model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC, lingkungan sekolah serta lingkungan

rumah.

Page 122: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

104

V. Penilaiaan

1. Prosedur tes

a. Tes awal : Ada

b. Tes Proses : Ada

c. Tes Akhir : Ada

2. Jenis tes

a. Tes awal : Lesan Essay

b. Tes proses : Pengamatan

c. Tes akhir : Tertulis Essay

VI. Catatan Guru/ Refleksi

Semarang, 28 Mei 2008

Guru Mitra Peneliti SMPN 18 Semarang Ahmad Munjid, S. Pd. Syaeful Anwar NIP. 500 108 775 NIM: 3104380

Mengetahui, Kepala SMPN 18 Semarang

Drs. Ringsung Suratno, M. Pd. NIP. 130 680 693

Page 123: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

105

Lampiran 25

SOAL CERITA BANGUN LAYANG-LAYANG DAN TRAPESIUM

DENGAN PENYELESAIANNYA

SIKLUS III

Suatu taman di pusat kota berbentuk trapesium sama kaki. Panjang sisi sejajarnya

adalah 35 m dan 20 m, dan lebar taman itu adalah 16 m. Di sekeliling taman

tersebut akan dibuat jalan dengan lebar 2 m. Berapakah luas taman setelah

pembuatan jalan tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui : taman (trapesium sama kaki) dengan alas = 35 m, atas = 20 m, dan

tinggi = 16 m. Lebar jalan disekelilingnya = 2 m.

Ditanyakan : Luas taman setelah pembuatan jalan?

Jawab : Ukuran taman setelah dibuat jalan dengan lebar 3 m adalah:

alas = 35-2 =33 m, atas = 20-2 =18 m, dan tinggi = 16-2 =14 m

(karena tinggi adalah mencakup bagian alas dan atas)

L. taman setelah pembuatan jalan = L. trapesium sama kaki

= xtinggiatasalas2+

= 142

1833 x+

= 357 m2

Jadi, luas taman setelah pembuatan jalan adalah 357 m2.

Page 124: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

106

Lampiran 26

PETUNJUK KARTU SOAL SIKLUS III

Indikator:

Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun layang-layang dan trapesium.

Petunjuk :

20. Sebelum mengerjakan soal, tulis dahulu nama kelompokmu pada lembar jawaban.

21. Perhatikan dan bacalah setiap soal dengan teliti.

22. Pilihlah ketua sebagai penanggungjawab dalam kelompokmu.

23. Kerjakan soal-soal tersebut dengan teman sekelompokmu.

24. Ketua kelompokmu membagi kartu soal untuk dikerjakan secara pasangan atau tigaan.

25. Jawaban harus disertai dengan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan jawabannya sendiri serta menganalisis hasilnya.

26. Bertanyalah kepada gurumu tentang hal-hal yang belum dipahami. 27. Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota telah

memahami, bisa mengerjakan tanpa melihat jawaban yang telah ditemukan dan bisa mengerjakan soal cerita yang diberikan guru.

28. Persiapkan wakil dari kelompokmu untuk mempresentasikan jawaban hasil diskusi.

29. Catat hasilnya pada bukumu masing-masing.

Selamat mengerjakan

Page 125: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

107 Lampiran 27

KARTU SOAL SIKLUS III

(layang-layang dan trapesium)

3. Lantai rumah berbentuk trapesium siku-siku. Jarak antar sisi sejajarnya 40 m dan panjang sisi-sisi sejajarnya masing-masing 100 m dan 40 m. Lantai tersebut akan dipasang ubin persegi yang berukuran 30 cm x 30 cm. Tentukan banyak ubin yang harus disediakan?

2. Pak Gunawan memiliki kolam ikan berbentuk trapesiumsama kaki. Panjang sisi sejajarnya adalah 120 m dan 60m, dan lebar kolam itu adalah 40 m. Kolam tersebut akandiberi ikan mas sebanyak 12 ekor per m2. Berapabanyaknya ikan mas yang harus disediakan Pak Gunawanseluruhnya?

1. Andi akan membuat 20 layang-layang yang diagonalnya-diagonalnya 30 cm dan 40 cm. jika harga selebar kertas dengan ukuran 1 m2 adalah Rp. 2.000,00. Berapakah biaya pembelian kertas seluruhnya?

Page 126: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

108

KUNCI JAWABAN KARTU SOAL SIKLUS III

(layang-layang dan trapesium)

1. Penyelesaian:

Diketahui : 20 buah layang-layang dengan diagonal 30 cm dan 40 cm. Harga 1

m2 = Rp. 2.000,00.

Ditanyakan : Biaya pembelian kertas seluruhnya?

Jawab : Luas layang-layang = ½ x diagonal x diagonal lainnya.

= ½ x 30 x 40

= 600 cm2

= 0,06 m2

Luas 20 layang-layang = 20 x 0,06 = 1,2 m2

Jadi, biaya pembelian kertas seluruhnya

= Luas 20 layang-layang x harga per m2

= 1,2 m2 x Rp. 2.000,00

= Rp. 2.400,00.

2. Penyelesaian:

Diketahui : Kolam (trapesium sama kaki) dengan alas =120 m, atas = 60 m, dan

lebar = tinggi = 40 m. diberi 12 ekor ikan mas per m2.

Ditanyakan : Banyaknya ikan mas yang disediakan?

Jawab : Luas kolam = luas trapesium sama kaki

= ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi

= ½ x (120 + 60) x 40

= ½ x 180 x 40

= 3.600 m2

Jadi, banyaknya ikan mas yang disediakan Pak Gunawan

= Luas kolam x jumlah per m2

= 3.600 x 12

= 43.200 ikan mas.

Page 127: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

109

3. Penyelesaian:

Diketahui : Lantai (trapesium sik-siku) dengan tinggi = 40 m, panjang sisi sejajar

100 m dan 40 m. dipasang ubin ukuran 30 cm x 30 cm.

Ditanyakan : Banyaknya ubin yang harus disediakan?

Jawab : Luas lantai = luas trapesium siku-siku

= ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi

= ½ x (100+40) x 40

= ½ x 140 x 40

= 2.800 m2

Luas ubin = luas persegi

= sisi x sisi

= 30 cm x 30 cm

= 900 cm2

= 0,09 m2

Jadi, banyaknya ubin yang harus disediakan

= ubinsebuahLuas

lantaiLuas

= 09,0800.2

= 31.111,11 = 31.112 buah

Page 128: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

110

Lampiran 28

SOAL TES AKHIR

SIKLUS III

Soal Evaluasi III 1. Amir akan membuat 35 layang-layang yang diagonalnya-

diagonalnya 25 cm dan 40 cm. jika harga selebar kertas dengan ukuran 1 m2 adalah Rp. 2.000,00. Berapakah biaya pembelian kertas seluruhnya?

2. Sawah milik Pak Wanto berbentuk

trapesium sama kaki. Panjang sisi sejajarnya adalah 120 m dan 60 m, dan lebar sawah itu adalah 40 m. Sawah tersebut akan ditanami bawang merah sebanyak 20 benih per m2. Berapa banyaknya benih bawang merah yang harus disediakan Pak Gunawan seluruhnya?

Selamat mengerjakan!

Page 129: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

111

KUNCI JAWABAN SOAL TES AKHIR

SIKLUS III

1. Penyelesaian:

Diketahui : 35 buah layang-layang dengan diagonal 25 cm dan 40 cm. Harga 1

m2 = Rp. 2.000,00.

Ditanyakan : Biaya pembelian kertas seluruhnya?

Jawab : Luas layang-layang = ½ x diagonal x diagonal lainnya.

= ½ x 25 x 40

= 500 cm2

= 0,05 m2

Luas 35 layang-layang = 35 x 0,05 = 1,75 m2

Jadi, biaya pembelian kertas seluruhnya

= Luas 35 layang-layang x harga per m2

= 1,75 m2 x Rp. 2.000,00

= Rp. 3.500,00.

2. Penyelesaian:

Diketahui : Sawah (trapesium sama kaki) dengan alas =120 m, atas = 60 m, dan

lebar = tinggi = 40 m. diberi 20 benih per m2.

Ditanyakan : Banyaknya benih bawang merah yang disediakan?

Jawab : Luas sawah = luas trapesium sama kaki

= ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi

= ½ x (120 + 60) x 40

= ½ x 180 x 40

= 3.600 m2

Jadi, banyaknya benih bawang merah yang disediakan

= Luas sawah x jumlah per m2

= 3.600 x 20

= 72.000 benih

Page 130: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

112

Lampiran 29

LEMBAR PENGAMATAN GURU

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Siklus 3

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Keliling dan luas daerah segiempat

Sub Pokok Bahasan : Keliling dan luas daerah persegi panjang dan persegi

Tanggal/ pukul : 28 Mei 2008/

Petunjuk:

1. Pusatkan perhatian anda pada perilaku guru di dalam kelas.

2. Tuliskan hasil pengamatan anda dengan tanda cek (√ ) pada setiap indikator

dengan skala penilaian : A = (81-100), B = (61-80), C (41-60), D = (≤ 40).

Skala Penilaian

No Keterampilan/ Kemampuan Guru

Indikator

A B C D

1. Melakukan persiapan fisik

- Lantai, meja/ kursi, papan tulis.

bersih tertata rapi dan siap pakai.

- Menyiapkan alat bantu mengajar dan

sumber pelajaran.

2. Melakukan persiapan siswa

- Mengabsen siswa.

- Melakukan tatapan keseluruhan

siswa.

- Memusatkan perhatian siswa.

- Meminta siswa menyiapkan buku

pelajaran.

1 Membuka pelajaran

3. Memulai pelajaran

- Melakukan apersepsi.

- Memberikan motivasi.

Page 131: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

1131. Memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berpartisipasi aktif dalam

kegiatan belajar.

2 Mengembangkan kegiatan

belajar mengajar

2. Mengembangkan kegiatan tanya

jawab.

1. Menggunakan RPP. √

2. Mengajukan materi sesuai RPP. √

3. Mengajukan materi

pelajaran

3. Menyajikan evaluasi. √

1. Memberikan petunjuk dan penjelasan

materi.

2. Berbicara sopan, wajar, dan jelas. √

3. Menunjukkan sikap adil kepada

seluruh siswa.

4. Menegur secara wajar dan tegas

kepada siswa yang kurang baik.

4. Mengelola Kelas

5. Memberikan penguatan terhadap

tingkah laku/ jawaban yang benar.

1. Memberi pertanyaan-pertanyaan

secara lisan sesuai tujuan

pembelajaran.

2. Melaksanakan tes secara tertulis. √

5 Melakukan evaluasi

pembelajaran

3. Melakukan penilaian sesuai dengan

tujuan pembelajaran.

1. Media yang tersedia digunakan tanpa

kesulitan.

2. Media digunakan secara aktif, kreatif,

efektif dan menyenangkan.

6. Menggunakan media/ alat

peraga pembelajaran

3. Penggunaan media mampu

memperjelas penyampaian materi.

1. Materi diajarkan tepat waktu. √

2. Materi diajarkan sesuai tujuan. √

3. Materi diajarkan dengan lancar. √

7. Menguraikan materi

pelajaran

4. Pertanyaan siswa dapat dipahami. √

Page 132: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

114

5. Memberi jawaban pertanyaan siswa

secara cepat dan tepat.

1. Metode yang dipilih mendukung

suasana pembelajaran dan sesuai pada

topik pembelajaran.

2. Metode yang dipilih efisien. √

8. Menggunakan metode

mengajar yang tepat

3. Penggunaan metode sesuai dengan

situasi dan kondisi siswa/ kelas.

1. Menggunakan bahasa Indonesia

dengan baik dan benar.

2. Intonasi suara dilakukan secara tepat

sesuai situasi dan kondisi.

9. Penampilan di depan kelas

3. Posisi saat berbicara menghadap

keseluruh siswa.

1. Membuat rangkuman secara singkat

dengan melibatkan siswa.

√ 10. Menutup pelajaran

2. Rangkuman sesuai inti materi. √

Keterangan: 1. Skor penilaian A = 4 2. Skor Penilaian B = 3 3. Skor penilaian C = 2 4. Skor penilaian D = 1 Penilaian:

%31,95%100128122%100

1280018104%100

)432()10()20()36()426(

==+++

=+++

xxxx

xxxx

Jadi, keterampilan/ kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe

CIRC pada siklus 3 adalah 95,31 % sehingga, dapat dikatakan bahwa guru sudah dapat

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan sangat baik.

Semarang, 28 Mei 2008 Observer

Ahmad Munjid, S. Pd. NIP. 500 108 775

Page 133: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

115

Lampiran 30

LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA

DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS VII D

Siklus 3

Petunjuk: 1. Pusatkan perhatian anda pada perilaku siswa di dalam kelas. 2. Tuliskan hasil pengamatan anda pada skala penilaian dengan tanda cek (√ ) pada

setiap indikator dengan ketentuan: 4 (sangat baik), 3 (baik), 2 (cukup), dan 1 (jelek).

Skala

Penilaian No Aspek Pengamatan

4 3 2 1 1 Keseriusan siswa dalam mendengarkan dan memperhatikan

materi pelajaran yang diajarkan oleh guru.

2 Keaktifan siswa dalam membuat catatan-catatan penting dan

ringkasan dari penjelasan guru.

3. Keseriusan siswa menerapkan konsep-konsep untuk

menyelesaikan soal cerita.

4. Hubungan kerja sama antar siswa dalam kelompok. √

5 Keberanian siswa dalam bertanya. √

6. Sikap siswa dalam memperhatikan pendapat/ jawaban teman

dari kelompok lain.

7. Keberanian siswa dalam mengerjakan tugas di depan kelas. √

8. Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi. √

Keterangan: 1. Banyak siswa yang melakukan aktivitas ≤ 25 % berkriteria jelek. 2. Banyak siswa yang melakukan aktivitas >25 % dan ≤50 % berkriteria cukup. 3. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 50 % dan ≤ 75 % berkriteria baik. 4. Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75 % berkriteria baik sekali. Penilaian:

%88,96%1003231%100

3200328%100

)48()10()20()31()47(

==+++

=+++ xxx

xxxxx

Semarang, 28 Mei 2008 Observer

Ahmad Munjid, S. Pd. NIP. 500 108 775

Page 134: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

116Lampiran 31

DAFTAR NILAI TES AKHIR SIKLUS III

Ketuntasan

No Kode

Nilai

% keter- capaian

Ya Tidak

1 K-01 100 100 % √ 2 K-02 100 100 % √ 3 K-03 100 100 % √ 4 K-04 80 80 % √ 5 K-05 60 60 % √ 6 K-06 75 75 % √ 7 K-07 100 100 % √ 8 K-08 100 100 % √ 9 K-09 60 60 % √ 10 K-10 75 75 % √ 11 K-11 100 100 % √ 12 K-12 70 70 % √ 13 K-13 90 90 % √ 14 K-14 100 100 % √ 15 K-15 80 80 % √ 16 K-16 75 75 % √ 17 K-17 100 100 % √ 18 K-18 95 95 % √ 19 K-19 70 70 % √ 20 K-20 100 100 % √ 21 K-21 80 80 % √ 22 K-22 90 90 % √ 23 K-23 80 80 % √ 24 K-24 100 100 % √ 25 K-25 65 65 % √ 26 K-26 80 80 % √ 27 K-27 80 80 % √ 28 K-28 70 70 % √ 29 K-29 100 100 % √ 30 K-30 80 80 % √ 31 K-31 90 90 % √ 32 K-32 100 100 % √ 33 K-33 75 75 % √ 34 K-34 75 75 % √ 35 K-35 75 75 % √ 36 K-36 100 100 % √ 37 K-37 75 75 % √ 38 K-38 90 90 % √ 39 K-39 100 100 % √ 40 K-40 80 80 % √

Rata-rata 85,375 85,375 % 95 % 5 %

Page 135: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

117

Lampiran 32 SOAL TES AWAL DAN TES AKHIR SIKLUS

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Sebuah taman berbentuk persegi panjang berukuran 9 m x 6 m. Jika di sekeliling taman tersebut dipasang

tiang lampu dengan jarak antar tiang 3 m, berapa tiang lampu yang dibutuhkan?

2. Sebidang sawah berbentuk persegi dengan panjang sisi 15

m. jika sawah tersebut akan dijual dengan harga Rp. 150.000,00 per m2. Berapa harga sawah seluruhnya?

3. Pak Heru mempunyai sebuah kebun berbentuk

jajargenjang, sepasang sisi yang sejajar masing-masing panjangnya 45 m. jarak kedua sisi yang sejajar itu 30 m, di dalam kebun tersebut Pak Heru membuat kolam ikan berbentuk belah ketupat dengan panjang diagonal-diagonalnya 5 m dan 8 m serta sisanya ditanami jeruk. Berapa luas kebun Pak Heru yang ditanami jeruk?

4. Aldo akan membuat 50 layang-layang yang diagonalnya-diagonalnya 30 cm

dan 40 cm. jika harga selebar kertas dengan ukuran 1 m2 adalah Rp. 2.000,00. Berapakah biaya pembelian kertas seluruhnya?

5. Pak Gunawan memiliki kolam ikan berbentuk trapesium sama kaki. Panjang

sisi sejajarnya adalah 120 m dan 60 m, dan lebar kolam itu adalah 40 m. Kolam tersebut akan diberi ikan mas sebanyak 12 ekor per m2. Berapa banyaknya ikan mas yang harus disediakan Pak Gunawan seluruhnya?

Selamat Mengerjakan Semoga Sukses

Saya pasti bisa!!

Page 136: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

118

KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS

1. Penyelesaian:

Diketahui : Taman (persegi panjang) dengan p= 9 m dan l = 6 m, jarak antar

tiang lampu disekelilingnya = 3 m.

Ditanyakan : Banyaknya tiang lampu yang dibutuhkan?

Jawab : K. taman = K. persegi panjang

= 2 ( p + l )

= 2 ( 9 + 6 )

= 2 ( 15 )

= 30 m

Banyaknya tiang lampu yang dibutuhkan

= K. taman : jarak antar tiang lampu

= 40 : 2

= 20 pohon.

2. Penyelesaian:

Diketahui : Sawah (persegi) berukuran 15 m. harga per m2 sawah =Rp.

150.000,00.

Ditanyakan : Harga sawah seluruhnya?

Jawab : Luas sawah = Luas persegi

= sisi x sisi

= 15 x 15

= 225 m2

Jadi, harga sawah seluruhnya

= Luas sawah x harga sawah per m2

= 225 m2 x Rp. 150.000,00

= Rp. 33.750.000,00

Page 137: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

119

3. Penyelesaian:

Diketahui : Kebun (jajargenjang) dengan alas = atas = 45 m, jarak = tinggi = 30

m, kolam (belah ketupat) dengan diagonal 5 m dan 8 m, dan

sisanya ditanami jeruk.

Ditanyakan : Luas kebun yang ditanami jeruk?

Jawab : Luas kebun = luas jajar genjang

= alas x tinggi 30 m

= 45 x 30

= 1.350 m2 45 m

Luas kolam = luas belah ketupat

= ½ x diagonal x diagonal lainnya

= ½ x 5 x 8

= 20 m2

Jadi, luas kebun yang ditanami singkong

= luas kebun – luas kolam

= 1350 – 20

= 1330 m2.

4. Penyelesaian:

Diketahui : 50 buah layang-layang dengan diagonal 30 cm dan 40 cm. Harga 1

m2 = Rp. 2.000,00.

Ditanyakan : Biaya pembelian kertas seluruhnya?

Jawab : Luas layang-layang = ½ x diagonal x diagonal lainnya.

= ½ x 30 x 40

= 600 cm2

= 0,06 m2

Luas 50 layang-layang = 50 x 0,06 = 3 m2

Jadi, biaya pembelian kertas seluruhnya

= Luas 50 layang-layang x harga per m2

= 3 m2 x Rp. 2.000,00

= Rp. 6.000,00.

Page 138: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

120

5. Penyelesaian:

Diketahui : Kolam (trapesium sama kaki) dengan alas =120 m, atas = 60 m, dan

lebar = tinggi = 40 m. diberi 12 ekor ikan mas per m2.

Ditanyakan : Banyaknya ikan mas yang disediakan?

Jawab : Luas kolam = luas trapesium sama kaki

= ½ x jumlah sisi sejajar x tinggi

= ½ x (120 + 60) x 40

= ½ x 180 x 40

= 3.600 m2

Jadi, banyaknya ikan mas yang disediakan Pak Gunawan

= Luas kolam x jumlah per m2

= 3.600 x 12

= 43.200 ikan mas.

Page 139: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

121

Lampiran 33

DAFTAR NILAI TES AKHIR SIKLUS Ketuntasan

No Kode

Nilai

% keter- capaian

Ya Tidak

1 K-01 85 85 % √ 2 K-02 95 95 % √ 3 K-03 100 100 % √ 4 K-04 80 80 % √ 5 K-05 70 70 % √ 6 K-06 80 80 % √ 7 K-07 70 70 % √ 8 K-08 80 80 % √ 9 K-09 80 80 % √ 10 K-10 65 65 % √ 11 K-11 75 75 % √ 12 K-12 65 65 % √ 13 K-13 100 100 % √ 14 K-14 95 95 % √ 15 K-15 85 85 % √ 16 K-16 65 65 % √ 17 K-17 85 85 % √ 18 K-18 90 90 % √ 19 K-19 80 80 % √ 20 K-20 80 80 % √ 21 K-21 75 75 % √ 22 K-22 75 75 % √ 23 K-23 100 100 % √ 24 K-24 100 100 % √ 25 K-25 70 70 % √ 26 K-26 100 100 % √ 27 K-27 85 85 % √ 28 K-28 95 95 % √ 29 K-29 95 95 % √ 30 K-30 90 90 % √ 31 K-31 100 100 % √ 32 K-32 90 90 % √ 33 K-33 80 80 % √ 34 K-34 70 70 % √ 35 K-35 80 80 % √ 36 K-36 95 95 % √ 37 K-37 70 70 % √ 38 K-38 90 90 % √ 39 K-39 80 80 % √ 40 K-40 75 75 % √

Rata-rata 85,519 85,519 % 100 %

Page 140: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

122Lampiran 34

LEMBAR ANGKET PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Petunjuk

A. Berilah tanda silang (x) di antara salah-satu huruf A, B, dan C di bawah ini.

B. Isilah pertanyaan berikut dengan penuh kejujuran (sesuai dengan keadaanmu).

Soal

1. Jika guru sedang menerangkan pelajaran matematika, apakah kamu memperhatikan?

a. Ya b. Kadang-kadang c. tidak

2. Dalam mengikuti pelajaran matematika, apakah kamu dapat memusatkan perhatian

dengan baik?

a. Ya b. Kadang-kadang c. tidak

3. Apakah gurumu setiap menerangkan/ menjelaskan materi sudah jelas?

a. Ya b. Kadang-kadang c. tidak

4. Apakah kamu aktif bertanya, jika penjelasan dari guru kurang jelas?

a. Ya b. Kadang-kadang c. tidak

5. Apakah kamu membuat rangkuman atau mencatat materi penting yang diberikan

guru?

a. Ya b. Kadang-kadang c. tidak

6. Apakah latihan yang diberikan gurumu membuat kamu terbeban?

a. Ya b. Kadang-kadang c. tidak

7. Apakah kamu mengerjakan tugas-tugas dalam kerja kelompok?

a. Ya b. Kadang-kadang c. tidak

8. Apakah alat peraga yang dipergunakan gurumu membuatmu lebih jelas?

a. Ya b. Kadang-kadang c. tidak

9. Apakah alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran menarik bagimu?

a. Ya b. Kadang-kadang c. tidak

10. Apakah kamu mengoreksi sendiri jawaban setelah mengerjakan tes setiap akhir

pembelajaran?

a. Ya b. Kadang-kadang c. tidak

Selamat Mengerjakan

Page 141: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

123

Lampiran 35

HASIL ANALISIS ANGKET

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

No Keterangan Jumlah Prosentase

Jika guru sedang menerangkan pelajaran matematika, apakah kamu

memperhatikan?

a. Ya 29 72,5 %

b. Kadang-kadang 11 27,5 %

1

c. Tidak

Dalam mengikuti pelajaran matematika, apakah kamu dapat

memusatkan perhatian dengan baik?

a. Ya 17 42,5 %

b. Kadang-kadang 23 57,5 %

2

c. Tidak

Apakah gurumu setiap menerangkan/ menjelaskan materi sudah jelas?

a. Ya 23 57,5 %

b. Kadang-kadang 17 42,5 %

3

c. Tidak

Apakah kamu aktif bertanya, jika penjelasan dari guru kurang jelas?

a. Ya 7 17,5 %

b. Kadang-kadang 26 65 %

4

c. Tidak 7 17,5 %

Apakah kamu membuat rangkuman atau mencatat materi penting yang diberikan guru?

a. Ya 12 30 %

b. Kadang-kadang 24 60 %

5

c. Tidak 4 10 %

Apakah latihan yang diberikan gurumu membuat kamu terbeban?

a. Ya

b. Kadang-kadang 10 25 %

6

c. Tidak 30 75 %

Apakah kamu mengerjakan tugas-tugas dalam kerja kelompok? 7

a. Ya 23 60 %

Page 142: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

124b. Kadang-kadang 11 27,5 %

c. Tidak 5 12,5 %

Apakah alat peraga yang dipergunakan gurumu membuatmu lebih jelas?

a. Ya 34 85 %

b. Kadang-kadang 6 15 %

8

c. Tidak

Apakah alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran menarik bagimu?

a. Ya 30 75 %

b. Kadang-kadang 7 17,5 %

9

c. Tidak 3 7,5 %

Apakah kamu mengoreksi sendiri jawaban setelah mengerjakan tes setiap akhir pembelajaran?

a. Ya 18 45 %

b. Kadang-kadang 15 37,5 %

10

c. Tidak 7 17,5 %

Page 143: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

125Lampiran 36

Foto Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Guru membagikan kartu soal kepada setiap kelompok

Salah satu kelompok sedang mengerjakan kartu soal berdasarkan serangkaian pembelajaran CIRC

Page 144: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

126

Guru berkeliling mengawasi kerja kelompok.

Observer sedang mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan oleh peneliti

Page 145: PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/90/jtptiain-gdl...(cooperative integrated reading and composition) untuk meningkatkan aktivitas

127

Salah satu perwakilan kelompok menyajikan temuannya di depan kelas

Siswa sedang mengerjakan tes pada akhir pembelajaran