LAPORAN KASUS
Acute Pericoronitis And The Position Of
The Mandibular Third Molar In Nigerians
Oleh:ARI 01.209
SITI ROMAWATI 01.210.6279
AJENG GAYATRI 01.209
Oleh:ARI 01.209
SITI ROMAWATI 01.210.6279
AJENG GAYATRI 01.209
Akpata O.
Penelitian ini mengevaluasi hubungan perikoronitis akut dengan posisi molar ketiga rahang bawah di Nigeria. Seratus tiga puluh dua kasus perikoronitis akut yang didapatkan selama 6 bulan di Dental Centre, Kaduna diteliti. Gigi dengan risiko paling tinggi untuk menjadi perikoronitis akut ditemukan pada molar ketiga dengan posisi vertical (57,4%); diikuti dengan posisi impaksi distoangular (25,9%) dan mesioangular (14,8%). Ketinggian gigi molar ketiga dengan molar kedua didapatkan berkorelasi dengan kedalaman kantung distal saku gigi (P <0,05). Pengamatan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar gigi dari kelompok impaksi vertikal tidak jauh berbeda dengan tingkat oklusal atau sedikit di atas. Perubahan klasifikasi impaksi vertikal ke impaksi vertikal 'palsu' dan 'benar' disarankan.
KATA KUNCI:Posisi, frekuensi akut-perikoronitis, impaksi
Con’tKetinggian ditentukan sebagai berikut, dari
radiografi:(a)Di atas bidang oklusal: mahkota molar ketiga
adalah yang berada di atas bidang oklusal(b)Mahkota molar ketiga berada di bidang
oklusal.(c)Di bawah bidang oklusal: mahkota molar
ketiga terletak di bawah bidang oklusal
Tabel 2. posisi molar 3 mandibular dengan ...
Terdapat korelasi signifikan antara tinggi gigi impaksi dalam hubungannya dengan molar 2 dan .... Ke gigi (p<0,05)
DISKUSI• Pericoronitis, merupakan kondisi akut
menyakitkan yang berhubungan dengan berbagai pola impaksi mandibula molar ketiga pada dewasa muda. Tidak ada perbedaan jenis kelamin yang diamati dalam perikoronitis dalam penelitian ini
impaksi vertikal sebanyak 54,4%,
diikuti oleh impaksi distoangular 25,9%
dan impaksi mesioangular 14,8% dalam penelitian ini
(Tabel 1)
Tampaknya dari studi ini bahwa impaksi vertikal
atau impaksi borderline
distoangular memiliki risiko tertinggi untuk
terjadi perikoronitis
disamping faktor penyebab lainnya