ANALISA JENIS KATION SECARA BASAH
1.Golongan I
Perak (Ag’)
Merkuro (Hg2++)
Timbal (Pb)
2.Golongan II
merkuri (Hg+)
Bismut (Bi+++)
Kupri (Cu++)
3.Golongan III
Aluminium (Al)
Ferri (Fe’’’)
Kalsium (Ca’’)
1
I. Percobaan
Perak (Ag‘)
II. Tujuan
Untuk mengetahui endapan yang dihasilkan dari perak Ag’.
III. Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Bucker glass
Spatula
Erlenmeyer
Neraca analitik
IV. Bahan
Argentum Nitrat (AgNO3)
Asam Klorida (HCl)
Alkali Hidroksida (KOH)
Amonia (NH3)
Kalium Yodida (KI)
V. Proses Percobaan
Masukkan beberapa tetes argentum nitrat (AgNO3) ke dalam tabung
reaksi kemudian bubuhi dengan beberapa tetes asam klorida (HCl). Maka
dihasilkan endapan putih argentum klorida.
Masukkan beberapa tetes argentum nitrat (AgNO3) ke dalam tabung
reaksi kemudian bubuhi dengan beberapa tetes alkali hidroksida
(KOH).kemudian menghasilkan endapan coklat argentum oksida.
Larutan ini dicampur dengan beberapa tetes Amonia (NH3) dan dapat
larut.
2
Masukkan beberapa tetes argentum nitrat (AgNO3) ke dalam tabung
reaksi kemudian bubuhi dengan beberapa tetes amonia (NH3). Maka
menghasilkan endapan putih lalu AgOH yang dengan cepat berubah
menjadi coklat disebabkan terjadinya Ag2O.
Masukkan beberapa tetes argentum nitrat (AgNO3) ke dalam tabung
reaksi kemudian bubuhi dengan beberapa tetes kalium yodida (KI). Dari
larutan ini menghasilkan endapan kuning dariargentum yodida hampir
tidak larut dalam Amonia (NH3).
VI. Hasil Pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
3.
Argentum
Nitrat (AgNO3)
+ Asam Klorida
(HCl)
Argentum
Nitrat (AgNO3)
+ Alkali
Hidroksida
(KOH)
Argentum
Nitrat (AgNO3)
+ Amonia
(NH3)
Menghasilkan
endapan putih
argentum klorida.
Menghasilkan
endapan coklat
argentum oksida,
lalu ditambah
amonia
menghasilkan
larutan jernih.
Tidak
menghasilkan apa-
apa. Pada
percobaan ini gagal.
AgNO3 + HCl
→ AgCl +
HNO3
AgNO3 +
KOH →
AgOH +
HNO3
AgNO3 + NH3
→
Menghasilkan
endapan putih.
Menghasilkan
endapan
coklat.
Tidak terjadi
perubahan.
3
4. Argentum
Nitrat (AgNO3)
+ Kalium
Yodida (KI)
Menghasilakan
endapan putih. Pada
pecobaan ini gagal
karena seharusnya
menghasilkan
endapan kuning.
Hal ini mungkin
disebabkan oleh
bahan yang
digunakan sudah
tidak bagus lagi dan
sebagainya.
AgNO3 + KI
→ AgI +
KNO3
Menghasilkan
endapan putih
tetapi
seharusnya
menghasilkan
endapan
kuning.
VII. Tugas
Palembang, november 2010Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
4
PERHITUNGAN
AgNO3
BM = 108 + 14 + 16(3) = 186
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 186 x 0,1 x 0,25
= 4,65 gram
Air = 250 – 4,65
= 245,35 ml
KOH
BM = 39 + 16 + 1 = 56
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 56 x 0,1 x 0,25
= 1,4 gram
Air = 250 – 1,4
= 248,6 ml
KI
BM = 39 + 127 = 166
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 166 x 0,1 x 0,25
= 4,15 gram
Air = 250 – 4,15
= 245,85 ml
5
I. Percobaan
Merkuro (Hg2++)
II. Tujuan
Untuk mengetahui endapan dari merkuro nitrat (Hg(NO3)2).
III. Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Bucker glass
Spatula
Erlenmeyer
Neraca analitik
IV. Bahan
Merkuro Nitrat (Hg(NO3)2)
Asam Klorida (HCl)
Alkali Hidroksida (KOH)
Amonia (NH3)
V. Prosedur Percobaan
Masukkan beberapa tetes merkuro nitrat (Hg(NO3)2) yang sudah
dipanaskan ke dalam tabung reaksi, kemudian bubuhi dengan beberapa
tetes asam klorida (HCl). Maka menghasilkan endapan putih. Lalu
bubuhi pula dengan beberapa tetes amonia (NH3), maka endapan putih
menjadi warna merah dan endapan hitam.
Masukkan beberapa tetes merkuro nitrat (Hg(NO3)2) ke dalam tabung
reaksi, kemudian bubuhi dengan beberapa tetes alkali hidroksida (KOH).
Larutan ini menghasilkan endapan hitam merkuro oksida.
6
VI. Hasil Pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
Merkuro Nitrat
(Hg(NO3)2)+
Asam Klorida
(HCl)
Merkuro Nitrat
(Hg(NO3)2)+
Alkali
Hidroksida
(KOH)
Pada saat merkuro
nitrat + asam
klorida
mengahsilkan
endapan putih. Lalu
dibubuhi dengan
amonia tidak
menghasilkan apa-
apa. Hal ini
mungkin
disebabkan oleh
larutan yang
mungkin sudah
tidak layak pakai
atau juga salah
perhitungan pada
saat membuat
larutan.
Menghasilkan
warna merah dan
endapan hitan.
Hg(NO3)2 +
HCl → HgCl
+ HNO3
HgCL adalah
endapan putih.
Hg(NO3)2 +
KOH →
Hg(OH)2 +
KNO3
VII. Tugas
Palembang, november 2010Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
7
PERHITUNGAN
Hg(NO3)2
BM = 200 + 14(2) + 16(6) = 324
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 324 x 0,1 x 0,25
= 8,1 gram
Air = 250 – 8,1
= 241,9 ml
KOH
BM = 39 + 16 + 1 = 56
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 56 x 0,1 x 0,25
= 1,4 gram
Air = 250 – 1,4
= 248,6 ml
8
I. Percobaan
Timbal (Pb’’)
II. Tujuan
Untuk menyelidiki kation dalam larutan menggunakan cara yang sistematis.
III. Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Bucker glass
Spatula
Erlenmeyer
Neraca analitik
IV. Bahan
Timbal Nitrat (Pb(NO3)3)
Asam Klorida (HCl)
Alkali Hidroksida (KOH)
Kalium Kromat (K2Cr2O7)
Hidrogen Sulfida (H2S)
Kalium Yodida (KI)
Asam sulfat (H2SO4)
V. Prosedur Percobaan
Larutkan semua bahan dengan aquadest
Campurkan beberapa tetes timbal nitrat (Pb(NO3)3) dengan asam klorida
(HCl), maka akan terjadi endapan puti plumbum klorida. Endapan sukar
larut dalam air dingin, tetapi larut dalam air panas.
Campurkan beberapa tetes timbal nitrat (Pb(NO3)3) dengan alkali
hidroksida (KOH). Endapan ini larut dalam basa yang berlebih dan
terjadi natrium plumbit Na2PbO2.
9
Campurkan beberapa tetes timbal nitrat (Pb(NO3)3) dengan kalium
kromat (K2Cr2O7), maka akan terjadi endapan kuning plumbum kromat.
Endapan ini tidak larut dalam asam asetat tetapi larut dalam asam nitrat.
Campurkan beberapa tetes timbal nitrat (Pb(NO3)3) dengan hidrogen
sulfida (H2S), maka akan terjadi endapan hitam timbal sulfida. Endapan
ini jika dipanasi dengan encer maka akan larut.
Campurkan beberapa tetes timbal nitrat (Pb(NO3)3) dengan kalium
yodida (KI), maka akan terjadi endapan kuning timbal yodida.
Campurkan beberapa tetes timbal nitrat (Pb(NO3)3) dengan asam sulfat
(H2SO4), maka akan terjadi endapan putih PbSO4.
VI. Hasil Pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
Pb(NO3)3 + HCl
Pb(NO3)3 +
KOH
Pb(NO3)3 + HCl
menghasilkan
endapan putih
plumbum klorida.
Endapan ini sukar
larut dalam air
dingin, tetapi larut
dalam air panas.
☺ berhasil
Pb(NO3)3 + KOH
menghasilkan
endapan. Endapan
ini larut dalam basa
yang berlebih.
☺Berhasil
Pb(NO3)3 +
HCl → PbCl +
H(NO3)2
Pb(NO3)3 +
KOH → PbOH
+ K(NO3)2
Pb(NO3)3 +
K2Cr2O7 →
PbCr2O7 +
K2(NO3)2
Terjadi
endapan putih
plumbum
klorida (PbCl).
☺ berhasil
Menghasilkan
endapan yang
larut dalam
basa.
☺ berhasil
10
3.
4.
5.
6.
Pb(NO3)3 +
K2Cr2O7
Pb(NO3)3 + H2S
Pb(NO3)3 + KI
Pb(NO3)3 +
H2SO4
Pb(NO3)3 +
K2Cr2O7
menghasilkan
endapan kuning
plumbum kromat.
Endapan ini idak
larut dalam asam
asetat tetapi larut
dalam asam nitrat.
☺Berhasil
Pb(NO3)3 + H2S
menghasilkan
endapan hitam
nitrat silfida.
☺Berhasil
Pb(NO3)3 + KI
menghasilkan
endapan putih.
☺Gagal
Hal ini mungkin
disebabkan bahan
yang digunakan
sudah lama atau
pada saatmembuat
larutan terjadi salah
perhitungan.
Pb(NO3)3 + H2SO4
Pb(NO3)3 +
H2S → PbS2 +
H(NO3)2
Pb(NO3)3 + KI
→ PbI +
K(NO3)2
Pb(NO3)3 +
H2SO4 →
PbSO4 +
H2(NO3)2
Menghasilkan
endapan yang
larutannya
berwarna
kuning.
☺ berhasil
Menghasilkan
endapan
hitam.
☺ berhasil
Reaksi tidak
berhasil,
mungkin
terjadi
kesalahan
perhitungan.
☺Gagal
Menghasilkan
11
menghasilkan
endapan putih
PbSO4.
☺Berhasil
endapan putih
PbSO4.
☺ berhasil
VII. Tugas
Palembang, november 2010Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
12
PERHITUNGAN
Pb(NO3)2
BM = 207 + 14(2) + 16(6) = 331
Vaquadest = 250 ml = 0,25 l
gram = BM x M x V
= 331 x 0,1 x 0,25
= 8,28 gram
Air = 250 – 8,28
= 241,72 ml
KOH
BM = 39 + 16 + 1 = 56
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 56 x 0,1 x 0,25
= 1,4 gram
Air = 250 – 1,4
= 248,6 ml
K2Cr2O7
BM = 39(2) + 52(2) + 16(7) = 294
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 294 x 0,1 x 0,25
= 7,35 gram
13
Air = 250 – 7,35
= 242,65 ml
H2S
BM = 1(2) + 32 = 34
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 34 x 0,1 x 0,25
= 0,85 gram
Air = 250 – 0,85
= 249,15 ml
KI
BM = 39 + 127 = 166
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 166 x 0,1 x 0,25
= 4,15 gram
Air = 250 – 4,15
= 245,85 ml
14
I. Percobaan
Merkuri (Hg+)
II. Tujuan
Mengetahui endapan yang dihasilkan dari merkuri Hg+.
III. Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Bucker glass
Spatula
Erlenmeyer
Neraca analitik
IV. Bahan
Merkuri Klorida (HgCl)
Asam Sulfida (H2S)
Alkali Hidroksida (KOH)
Natrium Karbonat (NaCO3)
Amonia (NH3)
Kalium Yodida (KI)
V. Prosedur Percobaan
Larutkan semua bahan-bahan dengan aquadest sesuai dengan
perhitungan.
Bubuhi beberapa tetes merkuri klorida (HgCl) ke dalam tabung reaksi,
lalu bubuhi dengan beberapa tetes asam sulfida (H2S). maka akan
menghasilkan endapan putih, kuning, coklat dan akhirnya menjadi hitam.
Bubuhi beberapa tetes merkuri klorida (HgCl) ke dalam tabung reaksi,
lalu bubuhi dengan beberapa tetes kalium hidroksida (KOH). Maka
menghasilkan endapan kuning merkuri oksida.
15
Bubuhi beberapa tetes merkuri klorida (HgCl) ke dalam tabung reaksi,
lalu bubuhi dengan beberapa tetes natrium karbonat (NaCO3). Maka akan
terjadi endapan basa karbonat dan bila dididihkan endapan berubah
menjadi kuning.
Bubuhi beberapa tetes merkuri klorida (HgCl) ke dalam tabung reaksi,
lalu bubuhi dengan beberapa tetes amonia (NH3). Maka akan
menghasilkan endapan putih merkuri amonia klorida.
Bubuhi beberapa tetes merkuri klorida (HgCl) ke dalam tabung reaksi,
lalu bubuhi dengan beberapa tetes kalium yodida (KI). Maka akan
menghasilkan endapan berwarna merah merkuri yodida.
VI. Hasil Pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
3.
Merkuri Klorida
(HgCl) + asam
sulfida (H2S)
Merkuri Klorida
(HgCl) + Alkali
Hidroksida
(KOH)
Merkuri Klorida
(HgCl) +
Natrium
Terjadi endapan
putih, kuning,
coklat, dan
akhirnya menjadi
hitam
☺Berhasil
Terjadi endapan
kuning merkuri
oksida.
☺Berhasil
Tidak
menghasilkan apa-
apa atau tidak
HgCl + H2S
→ HgS + H2Cl
HgCl + H2S
→ HgOH +
KCl
HgCl + H2S
→ HgCO3 +
NaCL
Terjadi
endapan putih,
kuning, dan
akhirnya
menjadi hitam.
☺Berhasil
Terjadi
endapan
kuning
merkuri
oksida.
☺Berhasil
Tidak
menghasilkan
16
4.
5.
Karbonat
(NaCO3)
Merkuri Klorida
(HgCl) +
Amonia (NH3)
Merkuri Klorida
(HgCl) +
Kalium Yodida
(KI)
menghasilkan
endapan. Pada
percobaan ini gagal,
hal ini mungkin
disebabkan oleh
salah perhitungan
dalam membuat
larutan dan lain-
lain.
Menghasilkan
endapan putih
merkuri amonia
klorida.
☺Berhasil
Menghasilkan
endapan berwarna
merah merkuri
yodida.
☺Berhasil
HgCl + H2S
→ HgNH3Cl
HgCl + H2S
→ HgI + KCl
apa-apa.
☺Gagal
Menghasilkan
endapan putih
merkuri
amonia
kloroida.
☺Berhasil
Menghasilkan
endapan
berwarna
merah merkuri
yodida.
☺Berhasil
VII. Tugas
Palembang, desember 2010Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
17
PERHITUNGAN
HgCl
BM = 200 + 35 = 235
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 235 x 0,1 x 0,25
= 5,875 gram
Air = 250 – 5,875
= 244,125 ml
H2S
BM = 1(2) + 32 = 34
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 34 x 0,1 x 0,25
= 0,85 gram
Air = 250 – 0,85
= 249,15 ml
KOH
BM = 39 + 16 + 1 = 56
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 56 x 0,1 x 0,25
= 1,4 gram
18
Air = 250 – 1,4
= 248,6 ml
NaCO3
BM = 23 + 12 + 16(3) = 83
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 83 x 0,1 x 0,25
= 2,075 gram
Air = 250 – 2,075
= 247,925 ml
KI
BM = 39 + 127 = 166
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 166 x 0,1 x 0,25
= 4,15 gram
Air = 250 – 4,15
= 245,85 ml
19
I. Percobaan
Bismut (Bi+++)
II. Tujuan
Untuk mengetahui endapan dari Bismut Bi+++
III. Alat
Erlenmeyer
Tabung reaksi
Pipet tetes
Bucker glass
Neraca analitik
Spatula
Hot plate
IV. Bahan
Bismut Nitrat (Bi(NO3)3)
Alkali Hidroksida (KOH)
Kalium Hidroksida (KI)
Natrium Hidri Fosfat (Na2HPO4)
Logam Seng (Zn)
V. Prosedur Percobaan
Larutkan semua bahan-bahan dengan aquadest sesuai dengan
perhitungan.
Pertama, bubuhi beberapa tetes bismut nitrat (Bi(NO3)3) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes alkali hidroksida (KOH). Maka
akan terjadi endapan bismut hidroksida yang putih. Jika dipanasi menjadi
kuning dengan terbentuk BIO (OH).
20
Kedua, bubuhi beberapa tetes bismut nitrat (Bi(NO3)3) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes kalium yodida (KI). Maka akan
terjadi endapan hitam bismut yodida.
Ketiga, bubuhi beberapa tetes bismut nitrat (Bi(NO3)3) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes natrim hidri fosfat (Na2HPO4).
Maka terjadi endapan putih bismut fosfat.
Keempat, bubuhi beberapa tetes bismut nitrat (Bi(NO3)3) ke dalam
tabung reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes logam seng (Zn). Maka
akan terjadi pengendapan logam Bi.
VI. Hasil Pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
Bismut Nitrat
(Bi(NO3)3) +
Alkali
Hidroksida
(KOH)
Bismut Nitrat
(Bi(NO3)3) +
Kalium Yodida
(KI)
Terjadi endapan
bismut hidroksida.
☺Berhasil
Terjadi endapan
putih.
Pada percobaan ini
tidak berhasil,
seharusnya terjadi
endapan hitam. Hal
ini mungkin
disebabkan oleh
salah perhitungan
dalam membuat
larutan.
(Bi(NO3)3) +
KOH → BiOH
+ K(NO3)3
(Bi(NO3)3) +
KI → BiI +
K(NO3)3
Terjadi
endapan
bismut
hidroksida.
☺Berhasil
Terjadi
endapan putih.
☺Gagal
21
3.
4.
Bismut Nitrat
(Bi(NO3)3) +
Natrium Hidri
Fosfat
(Na2HPO4)
Bismut Nitrat
(Bi(NO3)3) +
Logam Seng
(Zn)
Terjadi endapan
putih bismut fosfat.
☺Berhasil
Terjadi endapan
logam Bi.
☺Berhasil
(Bi(NO3)3) +
Na2HPO4 →
(Bi(NO3)3) +
Zn → BiZn +
(NO3)3
Terjadi
endapan
bismut fosfat.
☺Berhasil
Terjadi
endapan logam
Bi.
☺Berhasil
VII. Tugas
Palembang, desember 2010Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
22
PERHITUNGAN
(Bi(NO3)3)
BM = 209 + 14(3) + 16(3)(3) = 395
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 395 x 0,1 x 0,25
= 9.875 gram
Air = 250 – 9,875
= 240,125 ml
KOH
BM = 39 + 16 + 1 = 56
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 56 x 0,1 x 0,25
= 1,4 gram
Air = 250 – 1,4
= 248,6 ml
KI
BM = 39 + 127 = 166
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 166 x 0,1 x 0,25
= 4,15 gram
23
Air = 250 – 4,15
= 245,85 ml
Na2HPO4
BM = 23(2) + 1 + 31 + 16(4) = 142
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 142 x 0,1 x 0,25
= 3,55 gram
Air = 250 – 3,55
= 246,45 ml
Zn
BM = 66
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 66 x 0,1 x 0,25
= 1,65 gram
Air = 250 – 1,65
= 248,35 ml
24
I. Percobaan
Kupri (Cu++)
II. Tujuan
Mengetahui endapan dari Kupri Cu++
III. Alat
Pipet Tetes
Erlenmeyer
Tabung reaksi
Bucker glass
Neraca analitik
Spatula
Hot plate
IV. Bahan
Kupri Sulfat (CuSO4)
Alkali Hidroksida (KOH)
Hidrogen Sulfida (H2S)
Amonia (NH3)
Kalium Yodida (KI)
V. Prosedur Percobaan
Larutkan semua bahan-bahan dengan aquadest sesuai dengan
perhitungan.
Bubuhi beberapa tetes kupri sulfat (CuSO4) ke dalam tabung reaksi, lalu
bubuhi pula dengan beberapa tetes hidrogen sulfida (H2S). Maka akan
terjadi endapan hutam kupri sulfida.
Bubuhi beberapa tetes kupri sulfat (CuSO4) ke dalam tabung reaksi, lalu
bubuhi pula dengan beberapa tetes kalium hidroksida (KOH). Maka akan
25
tejadi endapan biru kupri hidroksida. Jika dipanasi maka endapan akan
berubah menjadi hitam kuprioksida.
Bubuhi beberapa tetes kupri sulfat (CuSO4) ke dalam tabung reaksi, lalu
bubuhi pula dengan beberapa tetes amonia (NH3). Maka akan tejadi
endapan hijaungaram basa. Jika diberi amonia berlebih maka endapan
larut terjadi larutan yang biru.
Bubuhi beberapa tetes kupri sulfat (CuSO4) ke dalam tabung reaksi, lalu
bubuhi pula dengan beberapa tetes kalium yodida (KI). Maka akan terjadi
endapan putih kupriyodida, tetapi larutan berwarna agak kuning
disebabkan karena adanya J2 yang bebas.
VI. Hasil Pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
3.
Kupri Sulfat
(CuSO4) +
Hidrogen
Sulfida (H2S)
Kupri Sulfat
(CuSO4) +
Alkali
Hidroksida
(KOH)
Kupri Sulfat
(CuSO4) +
amonia (NH3)
Terjadi endapan
hitam kupri sulfida.
☺Berhasil
Terjadi endapan
biru kupri
hidroksida. Jika
dipanasi
menghasilkan
endapan hitam
kupri hidroksida.
☺Berhasil
Terjadi endapan
hijau garam basa.
Tetapi, jika diberi
CuSO4 + H2S
→ CuS +
H2SO4
CuSO4 + KOH
→ CuOH +
KSO4
CuSO4 + NH3
→ CuH3 +
NSO4
Terjadi
endapan hitam
kupri sulfida.
☺Berhasil
Terjadi
endapan biru
kupri
hidroksida.
☺Berhasil
Terjadi
endapan hijau
26
4. Kupri Sulfat
(CuSO4) +
Kaliun Yodida
(KI)
amonia berlebih
maka endapan
menjadi biru.
☺Berhasil
Terjadi endapan
putih kupriyodida
☺Berhasil
CuSO4 + KI
→ CuI +
KSO4
garam basa.
☺Berhasil
Terjadi
endapan putih
kupriyodida.
☺Berhasil
VII. Tugas
Palembang, desember 2010Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
27
PERHITUNGAN
CuSO4
BM = 65 + 32 + 16(4) = 161
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 161 x 0,1 x 0,25
= 4,025 gram
Air = 250 – 4,025
= 245,975 ml
H2S
BM = 1(2) + 32 = 34
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 34 x 0,1 x 0,25
= 0,85 gram
Air = 250 – 0,85
= 249,15 ml
KOH
BM = 39 + 16 + 1 = 56
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 56 x 0,1 x 0,25
= 1,4 gram
28
Air = 250 – 1,4
= 248,6 ml
KI
BM = 39 + 127 = 166
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 166 x 0,1 x 0,25
= 4,15 gram
Air = 250 – 4,15
= 245,85 ml
29
I. Percobaan
Aluminium (Al)
II. Tujuan
Untuk menyelidiki kation dalam larutan dan mengetahui reaksi-reaksi ion
yang terjadi.
III. Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Erlenmeyer
Bucker glass
Spatula
Neraca analitik
IV. Bahan
Aluminium sulfat (Al2(SO4)3)
Amonia (NH3)
Kalium Hidroksida (KOH)
Kalium Asetat (K2CH3COO)
Natrium Karbonat (Na2CO3)
Natrium Hidrofosfat (Na2HPO4)
V. Prosedur Percobaan
Larutkan semua bahan-bahan dengan aquadest sesuai dengan
perhitungan.
Bubuhi beberapa tetes aluminium sulfat (Al2(SO4)3) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes amonia (NH3). Maka akan
terjadi endapan putih aluminium hidroksida yang berupa koloid.
30
Bubuhi beberapa tetes aluminium sulfat (Al2(SO4)3) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes kalium hidroksida (KOH).
Maka akan terjadi endapan putih aluminium hidroksida.
Bubuhi beberapa tetes aluminium sulfat (Al2(SO4)3) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes kalium asetat (K2CH3COO).
Maka tidak membentuk endapan.
Bubuhi beberapa tetes aluminium sulfat (Al2(SO4)3) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes natrium karbonat (Na2CO3).
Maka akan terjadi endapan aluminium hidroksida putih.
Bubuhi beberapa tetes aluminium sulfat (Al2(SO4)3) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes natrium hidrofosfat (Na2HPO4).
Maka akan terjadi endapan putih aluminium fosfat.
VI. Hasil Pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
3.
Aluminium
sulfat
(Al2(SO4)3) +
Amonia (NH3)
Aluminium
sulfat
(Al2(SO4)3) +
Kalium
Hidroksida
(KOH)
Aluminium
sulfat
(Al2(SO4)3) +
Terjadi endapan
putih aluminium
hidroksida yang
berupa koloid.
Terjadi endapan
putih aluminium
hidroksida.
Tidak membentuk
endapan. Larutan
berwarna kuning.
Al2(SO4)3 +
NH3 → AlH3 +
N2(SO4)3
Al2(SO4)3+
KOH →
AlOH +
K2(SO4)3
Al2(SO4)3 +
K2CH3COO →
Al2CH3COO +
Terjadi
endapan putih.
☺Berhasil
Terjadi
endapan putih.
☺Berhasil
Tidak
membentuk
31
4.
5.
Kalium Asetat
(K2CH3COO)
Aluminium
sulfat
(Al2(SO4)3) +
Natrium
Karbonat
(Na2CO3)
Aluminium
sulfat
(Al2(SO4)3) +
Natrium
Hidrofosfat
(Na2HPO4)
Terjadi endapan
aluminium
hidroksida putih.
Terjadi endapan
putih aluminium
fosfat.
K2(SO4)3
Al2(SO4)3 +
Na2CO3 →
Al2CO3 +
Na(SO4)3
Al2(SO4)3 +
Na2HPO4 →
AlPO4 +
Na2H2(SO4)3
endapan.
☺Berhasil
Terjadi
endapan putih.
☺Berhasil
Terjadi
endapan putih.
☺Berhasil
VII. Tugas
Palembang, desember 2010Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
32
PERHITUNGAN
Al2(SO4)3
BM = 27(2) + 32(3) + 16(12) = 342
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 342 x 0,1 x 0,25
= 8,55 gram
Air = 250 – 8,55
= 241,45 ml
KOH
BM = 39 + 16 + 1 = 56
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 56 x 0,1 x 0,25
= 1,4 gram
Air = 250 – 1,4
= 248,6 ml
K2CH3COO
BM = 39(2) + 12(2) + 1(3) + 16(3) =137
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 137 x 0,1 x 0,25
= 3,45 gram
33
Air = 250 – 3,45
= 246,55 ml
Na2CO3
BM = 23(2) + 12 + 163 = 106
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 106 x 0,1 x 0,25
= 2,65 gram
Air = 250 – 2,65
= 247,35 ml
Na2HPO4
BM = 23(2) + 1 + 31 + 16(4) = 142
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 142 x 0,1 x 0,25
= 3,55 gram
Air = 250 – 3,55
= 246,45 ml
34
I. Percobaan
Ferri (Fe’’’)
II. Tujuan
Untuk menyelidiki kation dalam larutan dan mengetahui reaksi-reaksi ion
yang terjadi.
III. Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Erlenmeyer
Bucker glass
Spatula
Neraca analitik
IV. Bahan
Ferri Klorida (Fe(Cl3)3)
Kalium Hidroksida (KOH)
Alkali Asetat (K2CH3COO)
V. Prosedur Percobaan
Larutkan semua bahan-bahan dengan aquadest sesuai dengan
perhitungan.
Bubuhi beberapa tetes ferri klorida (Fe(Cl3)3) ke dalam tabung reaksi, lalu
bubuhi dengan beberapa tetes kalium hidroksida (KOH). Maka akan
terjadi endapan coklat ferri hidroksida.
Bubuhi beberapa tetes ferri klorida (Fe(Cl3)3) ke dalam tabung reaksi, lalu
bubuhi dengan beberapa tetes alkali asetat (K2CH3COO). Maka akan
terjadi larutan yang coklat tua. Jika dipanasi terjadi endapan basa ferri
asetat.
35
VI. Hasil Pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
Ferri Klorida
(Fe(Cl3)3) +
Kalium
Hidroksida
(KOH)
Ferri Klorida
(Fe(Cl3)3) +
Alkali Asetat
(K2CH3COO)
Terjadi endapan
coklat ferri
hidroksida.
Terjadi larutan
berwarna coklat
tua.
Fe(Cl3)3 +
KOH →
FeOH +
K(Cl3)3
Fe(Cl3)3 +
K2CH3COO →
FeCH3OO +
K2(Cl3)3
Terjadi
endapan
hitam.
☺Berhasil
Timbul gas
H2S.
☺Berhasil
VII. Tugas
Palembang, desember 2010Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
36
PERHITUNGAN
Fe(Cl3)3
BM = 56 + 35,5(9) = 375,5
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 375,5 x 0,1 x 0,25
= 9,3872 gram
Air = 250 – 9,3872
= 240,6165 ml
KOH
BM = 39 + 16 + 1 = 56
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 56 x 0,1 x 0,25
= 1,4 gram
Air = 250 – 1,4
= 248,6 ml
K2CH3COO
BM = 39(2) + 12(2) + 1(3) + 16(2) = 137
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 137 x 0,1 x 0,25
= 3,45 gram
Air = 250 – 3,45
= 246,55 ml
37
I. Percobaan
Kalsium (Ca’’)
II. Tujuan
Untuk menyelidiki kation dalam larutan dan mengetahui reaksi-reaksi ion
yang terjadi
III. Alat
Tabug reaksi
Pipet tetes
Erlenmeyer
Bucker glass
Spatula
Neraca anlitik
IV. Bahan
Kalsium Klorida (CaCl)
Natrium Fosfat (Na2HPO4)
Asam sulfat (H2SO4)
V. Prosedur Percobaan
Larutkan semua bahan-bahan dengan aquadest sesuai dengan
perhitungan.
Bubuhi beberapa tetes kalsium klorida (CaCl) ke dalam tabung reaksi,
lalu bubuhi dengan beberapa tetes natrium fosfat (Na2HPO4). Maka
dalam larutan netral, akan membentuk endapan putih sekunder kalsium
fosfat.
Bubuhi beberapa tetes kalsium klorida (CaCl) ke dalam tabung reaksi,
lalu bubuhi dengan beberapa tetes asam sulfat (H2SO4). Maka akan
membentuk endapan putih CaSO4.
38
VI. Hasil Pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
Kalsium
Klorida (CaCl)
+ Natrium
Fosfat
(Na2HPO4)
Kalsium
Klorida (CaCl)
+ Asam sulfat
(H2SO4)
Dalm larutan netral,
akan membentuk
endapan putih
sekunder.
Akan membentuk
endapan putih
CaSO4
CaCL +
Na2HPO4 →
CaPO4 +
Na2Cl2
CaCL + H2SO4
→ CaSO4 +
H2Cl2
Terjadi
endapan putih.
☺Berhasil
Membentuk
endapan putih.
☺Berhasil
VII. Tugas
Palembang, desember 2010Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
39
PERHITUNGAN
CaCl
BM = 40 +35,5 = 75,5
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 75,5 x 0,1 x 0,25
= 1,8875 gram
Air = 250 – 1,8875
= 248,1125 ml
Na2HPO4
BM = 23(2) + 1 + 31 + 16(4) = 142
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 142 x 0,1 x 0,25
= 3,55 gram
Air = 250 – 3,55
= 246,45 ml
40
ANALISA JENIS ANION SECARA BASAH
Klorida (Cl)
Yodida (I)
Ferrosianida (Fe(CN)6’’)
Ferrisianida (Fe(CN)6)
Sulfida (S )
Karbonat (CO3)
Oksalat (C2O4)
Tiosulfat (S2O3 )
Sulfat (SO4)
41
I. Percobaan
Klorida (Cl)
II. Tujuan
Untuk mengetahui endapan yang dihasilkan dari klorida (Cl).
III. Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Bucker glass
Spatula
Erlenmeyer
Neraca analitik
IV. Bahan
Natrium Klorida (NaCl)
Asam Sulfat (H2SO4)
Argentum Nitrat (AgNO3)
V. Prosedur Percobaan
Larutkan semua bahan dengan aquadest sesuai dengan perhitungan.
Bubuhi beberapa tetes natrium klorida (NaCl) kedalam tabung reaksi,
lalu bubuhi dengan beberapa tetes asam sulfat (H2SO4). Maka tidak
terjadi apa-apa.
Bubuhi beberapa tetes natrium klorida (NaCl) kedalam tabung reaksi,
lalu bubuhi dengan beberapa tetes argentum nitrat (AgNO3). Maka terjadi
endapan putih argentum klorida.
42
VI. Hasil Pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
Natrium
Klorida (NaCl)
+ Asam Sulfat
(H2SO4)
Natrium
Klorida (NaCl)
+ Argentum
Nitrat (AgNO3)
Maka tidak terjadi
perubahan apa-apa
pada larutan.
Maka terjadi
endapan putih
argentum klorida.
NaCL + H2SO4
→
NaCL +
AgNO3 →
AgCl +
NaNO3
Tidak terjadi
apa-apa.
☺Berhasil
Membentuk
endapan putih.
☺Berhasil
VII. Tugas
Palembang, januari 2011Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
43
PERHITUNGAN
NaCl
BM = 23 + 35,5 = 58,5
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 58,5 x 0,1 x 0,25
= 1,4625 gram
Air = 250 – 1,4625
= 248,5375 ml
AgNO3
BM = 108 + 14 + 16(3) = 170
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 170 x 0,1 x 0,25
= 4,25 gram
Air = 250 – 4,25
= 245,75 ml
44
I. Judul
Yodida (I)
II. Tujuan
Mengetahui endapan yang dihasilkan dari yodida (I).
III. Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Bucker glass
Spatula
Erlenmeyer
Neraca analitik
IV. Bahan
Kalium Yodida (KI)
Asam Sulfat (H2SO4)
Argentum Nitrat (AgNO3)
Kupri sulfat (CuSO4)
Merkuri Klorida (HgCl)
V. Prosedur Percobaan
Larutkan semua bahan-bahan dengan aquadest sesuai dengan
perhitungan.
Bubuhi beberapa tetes kalium yodida (KI) ke dalam tabung reaksi, lalu
bubuhi dengan asam sulfat (H2SO4). Maka tidak terjadi apa-apa atau
netral.
Bubuhi beberapa tetes kalium yodida (KI) ke dalam tabung reaksi, lalu
bubuhi dengan argentum nitrat (AgNO3). Maka akan membentuk
endapan kuning argentum yodida.
45
Bubuhi beberapa tetes kalium yodida (KI) ke dalam tabung reaksi, lalu
bubuhi dengan kupri sulfat (CuSO4). Maka akan terjadi CuI dan I2, yang
berwarna agak coklat. Jika diberi larutan tiosulfat maka larutan tidak
berwarna.
Bubuhi beberapa tetes kalium yodida (KI) ke dalam tabung reaksi, lalu
bubuhi dengan merkuri klorida (HgCl). Maka akan terjadi endapan merah
dan ini larut dalam KI yang berlebih.
VI. Hasil Pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
Kalium Yodida
(KI) + Asam
Sulfat (H2SO4)
Kalium Yodida
(KI) +
Argentum
Nitrat (AgNO3)
Larutan tidak
berubah atau netral.
Terjadi endapan
putih atau larutan
berwarna putih
susu. Pada
percobaan ini tidak
berhasil. Hal ini
mungkin
disebabkan olah
salah perhitungan
dalm membuat
larutan atau bahan
yang digunakan
sudah tidak bagus
lagi.
KI + H2SO4 →
KSO4 + IH2
KI + AgNO3
→ KNO3 +
IAg
Tidak berubah
atau netral.
☺Berhasil
Terjadi
endapan putih
atau larutan
berwarna putih
susu.
☺Gagal
46
3.
4.
Kalium Yodida
(KI) + Kupri
Sulfat (CuSO4)
Kalium Yodida
(KI) + Merkuri
Klorida (HgCL)
Terjadi larutan
berwarna hijau
kebiruan. Pada
percobaan ini tidak
berhasil. Hal ini
mungkin
disebabkan olah
salah perhitungan
dalm membuat
larutan atau bahan
yang digunakan
sudah tidak bagus
lagi.
Terjadi endapan
kuning. Pada
percobaan ini tidak
berhasil. Hal ini
mungkin
disebabkan olah
salah perhitungan
dalm membuat
larutan atau bahan
yang digunakan
sudah tidak bagus
lagi.
KI + CuSO4
→ KSO4 +
ICu
KI + HgCl →
HgI + KCl
Terjadi larutan
berwarna hijau
kebiruan.
☺Gagal
Terjadi
endapan
kuning.
☺Gagal
Nb : pada percobaan ini banyak yang gagal, hal ini mungkin disebabkan dari
bahan utamanya sudah tidak bagus lagi.
VII. Tugas
Palembang, desember 2010Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
47
PERHITUNGAN
KI
BM = 39 + 127 = 166
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 166 x 0,1 x 0,25
= 4,15 gram
Air = 250 – 4,15
= 245,85 ml
AgNO3
BM = 108 + 14 + 16(3) = 170
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 170 x 0,1 x 0,25
= 4,25 gram
Air = 250 – 4,25
= 245,75 ml
CuSO4
BM = 65 + 30 + 16(4) = 159
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 159 x 0,1 x 0,25
= 3,975 gram
48
Air = 250 – 3,975
= 246,025 ml
HgCl
BM = 200 + 35 = 235
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 235 x 0,1 x 0,25
= 5,875 gram
Air = 250 – 5,875
= 244,125 ml
49
I. Judul
Ferrosianida (Fe(CN)6’’)
II. Tujuan
Mengetahui endapan dari Ferrosianida (Fe(CN)6’’)
III. Alat
Tabung reaksi
Erlenmeyer
Tabung reaksi
Bucker glass
Neraca analitik
Spatula
IV. Bahan
Kalium Ferrosianida (K4Fe(CN)6)
Asam Sulfat (H2SO4)
Timbal Nitrat (Pb(NO3)2)
V. Prosedur Percobaan
Larutkan semua bahan-bahan dengan aquadest sesuai dengan perhitungan.
Bubuhi beberapa tetes kalium ferrosianida (K4Fe(CN)6) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes asam sulfat (H2SO4). Maka
pada tempratur biasa tidak terjadi apapun.
Bubuhi beberapa tetes kalium ferrosianida (K4Fe(CN)6) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes timbal nitrat (Pb(NO3)2). Maka
akan terjadi endapan putih yang tidak larut dalam asam nitrat yang encer.
VI. Hasil pengamatan
50
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
Kalium
Ferrosianida
(K4Fe(CN)6) +
Asam Sulfat
(H2SO4)
Kalium
Ferrosianida
(K4Fe(CN)6) +
Timbal Nitrat
(Pb(NO3)2)
Tidak terjadi apa-
apa pada tempratur
normal.
Terjadi endapan
putih yang tidak
larut dalam asam
nitrat yang encer.
K4Fe(CN)6 +
H2SO4 →
K4FeSO4 +
H2(CN)6
K4Fe(CN)6 +
Pb(NO3)2 →
K4Fe(NO3)2 +
Pb(CN)6
Tidak terjadi
apa-apa.
☺Berhasil
Terjadi
endapan putih.
☺Berhasil
VII. Tugas
Palembang, desember 2010Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
51
PERHITUNGAN
K4Fe(CN)6
BM = 39(4) + 56 + 12(6) + 14(6) = 380
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 380 x 0,1 x 0,25
= 9,5 gram
Air = 250 – 9,5
= 240,5 ml
Pb(NO3)2
BM = 207 + 14(2) + 16(6) = 331
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 331 x 0,1 x 0,25
= 8,275 gram
Air = 250 – 8,275
= 241,725 ml
52
I. Percobaan
Ferrisianida (Fe(CN)6)
II. Tujuan
Untuk mengrtahui endapan yang dihasilkan dari ferrisianida.
III. Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Bucker glass
Spatula
Erlenmeyer
Neraca analitik
IV. Bahan
Kalium Ferrisianida (K3Fe(CN)6)
Asam Sulfat (H2SO4)
Argentum nitrat (AgNO3)
Kufri Sulfat (CuSO4)
V. Prosedur Percobaan
Larutkan semua bahan-bahan dengan aquadest sesuai dengan
perhitungan.
Bubuhi beberapa tetes kalium ferrisianida (K3Fe(CN)6) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes asam sulfat (H2SO4. Maka pada
tempratur biasa tidah diuraikan atau netral tidak terjadi perubahan apa-
apa, begitu juga saay dipanaskan.
Bubuhi beberapa tetes kalium ferrisianida (K3Fe(CN)6) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes argentum nitrat (AgNO3). Maka
akan terjadi endapan.
53
Bubuhi beberapa tetes kalium ferrisianida (K3Fe(CN)6) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes kufri sulfat (CuSO4). Maka
akan terjadi endapan yang hijau.
VI. Hasil Pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
3.
Kalium
Ferrisianida
(K3Fe(CN)6) +
Asam Sulfat
(H2SO4)
Kalium
Ferrosianida
(K3Fe(CN)6) +
Argentum
Nitrat (AgNO3)
Kalium
Ferrosianida
(K3Fe(CN)6) +
Kupri Sulfat
(CuSO4)
Tidak terjadi
penguraian atau
netral pada saat
tempratur normal.
Maka akan erjadi
endapan.
Maka terjadi
endapan yang hijau.
K3Fe(CN)6 +
H2SO4 →
K3FeSO4 +
H2(CN)6
K3Fe(CN)6 +
AgNO3 →
K3FeNO3 +
Ag(CN)6
K3Fe(CN)6 +
CuSO4 →
K3FeSO4 +
Cu(CN)6
Tidak terjadi
apa-apa
(netral).
☺Berhasil
Terjadi
endapan.
☺Berhasil
Terjadi
endapan yang
hijau.
☺Berhasil
VII. Tugas
Palembang, januari 2010Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
54
PERHITUNGAN
K3Fe(CN)6
BM = 39(3) + 56 + 12(6) + 14(6) = 329
Vaquadest = 100 ml = 0.1 l
gram = BM x M x V
= 329 x 0,1 x 0,1
= 3,29 gram
Air = 100 – 3,29
= 96,71 ml
AgNO3
BM = 108 + 14 + 16(3) = 170
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 170 x 0,1 x 0,25
= 4,25 gram
Air = 250 – 4,25
= 245,75 ml
CuSO4
BM = 65 + 32 + 16(4) = 161
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 161 x 0,1 x 0,25
= 4,025 gram
Air = 250 – 4,025
= 245,975 ml
55
I. Judul
Sulfida (S )
II. Tujuan
Untuk mengetahui endapan yang dihasilkan dari sulfida..
III. Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Bucker glass
Spatula
Erlenmeyer
Neraca analitik
IV. Bahan
Nartium Sulfida (NaS)
Argentum Nitrat (AgNO3)
Asam Sulfat (H2SO4)
V. Prosedur Percobaan
Larutkan semua bahan-bahan dengan aquadest sesuai dengan
perhitungan.
Bubuhi beberapa tetes natrium sulfida (NaS) ke dalam tabung reaksi, lalu
bubuhi dengan beberapa tetes argentum nitrat (AgNO3). Maka akan
terjadi endapan hitam argentum sulfida.
Bubuhi beberapa tetes natrium sulfida (NaS) ke dalam tabung reaksi, lalu
bubuhi dengan beberapa tetes asam sulfat (H2SO4). Timbul gas H2S dan
kertas yang dibasahi dengan timbul asetat menjadi hitam.
56
VI. Hasil Pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
Natrium Sulfida
(NaS) +
Argentum
Nitrat (AgNO3)
Natrium Sulfida
(NaS) + Asam
Sulfat (H2SO4)
Terjadi endapan
hitam argentum
sulfida.
☺Berhasil
Timbul gas H2S dan
kertas yang
dibasahi dengan
timbul asetat
menjadi hitam.
☺Berhasil
NaS + AgNO3
→ AgS +
NaNO3
NaS + H2SO4
→ H2S +
NaSO4
Terjadi
endapan hitan
argentum
sulfida.
☺Berhasil
Timbul gas
H2S dan kertas
yang dibasahi
akan menjadi
hitam.
☺Berhasil
VII. Tugas
Palembang, desember 2010Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
57
PERHITUNGAN
NaS
BM = 23 + 32 = 55
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 55 x 0,1 x 0,25
= 1,375 gram
Air = 250 – 1,375
= 248,625 ml
AgNO3
BM = 108 + 14 + 16(3) = 170
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 170 x 0,1 x 0,25
= 4,25 gram
Air = 250 – 4,25
= 245,75 ml
58
I. Percobaan
Karbonat (CO3)
II. Tujuan
Untuk mengetahui endapan yang dihasilkan dari karbonat.
III. Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Bucker glass
Spatula
Erlenmeyer
Neraca analitik
IV. Bahan
Natrium Karbonat (Na2CO3)
Asam Sulafat (H2SO4)
Argentum Nitrat (AgNO3)
Timbal nitrat (Pb(NO3)2)
V. Prosedur Percobaan
Larutkan semua bahan-bahan dengan aquadest sesuai dengan
perhitungan.
Bubuhi beberapa tetes natrium karbonat (Na2CO3) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes asam sulafat (H2SO4). Maka
akan timbul gas.
Bubuhi beberapa tetes natrium karbonat (Na2CO3) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes argentum nitrat (AgNO3). Maka
terjadi endapa putih argentum karbonat. Jika diberi argentum nitrat
(AgNO3) berlebih maka terjadi warna yang kuning.
59
Bubuhi beberapa tetes natrium karbonat (Na2CO3) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes timbal nitrat (Pb(NO3)2). Maka
akan timbul endapan timbal karbonat.
VI. Hasil Pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
3.
Natrium
Karbonat
(Na2CO3) +
Asam Sulfat
(H2SO4)
Natrium
Karbonat
(Na2CO3) +
Argentum
Nitrat (AgNO3)
Natrium
Karbonat
(Na2CO3) +
Timbal Nitrat
(Pb(NO3)2)
Maka akan timbul
gas.
Maka terjadi
endapan putih
argentum karbonat.
Jika diberi
argentum nitrat
berlebih maka
terjadi warna yang
kuning.
Maka terjadi
endapan timbal
karbonat.
Na2CO3 +
H2SO4 →
Na2CO3 +
AgNO3 →
Na2CO3 +
Pb(NO3)2 →
Timbul gas.
☺Berhasil
Terjadi
endapan putih
☺Berhasil
Terjadi
endapan.
☺Berhasil
VII. Tugas
Palembang, januari 2011Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
60
PERHITUNGAN
Na2CO3
BM = 23(2) + 12 + 16(3) = 106
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 106 x 0,1 x 0,25
= 2,65 gram
Air = 250 – 2,65
= 247,35 ml
AgNO3
BM = 108 + 14 + 16(3) = 170
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 170 x 0,1 x 0,25
= 4,25 gram
Air = 250 – 4,25
= 245,75 ml
Pb(NO3)2
BM = 207 + 14(2) + 16(6) = 331
Vaquadest = 250 ml = 0,25 l
gram = BM x M x V
= 331 x 0,1 x 0,25
= 8,28 gram
Air = 250 – 8,28
= 241,72 ml
61
I. Percobaan
Oksalat (C2O4)
II. Tujuan
Untuk mengetahui endapan yang dihasilkan dari oksalat.
III. Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Bucker glass
Spatula
Erlenmeyer
Neraca analitik
IV. Bahan
Natrium Oksalat (NaC2O4)
Argentum Nitrat (AgNO3)
Barium Klorida (BaCl)
Kalsium Klorida (CaCl)
V. Prosedur Percobaan
Larutkan semua bahan-bahan dengan aquadest sesuai dengan
perhitungan.
Bubuhi beberapa tetes natrium oksalat (NaC2O4) ke dalam tabung reaksi,
lalu bubuhi dengan beberapa tetes argentum nitrat (AgNO3). Maka timbul
endapan putih argentum oksalat.
Bubuhi beberapa tetes natrium oksalat (NaC2O4) ke dalam tabung reaksi,
lalu bubuhi dengan beberapa tetes barium klorida (BaCl). Maka akan
terjadi endapan putih barium oksalat.
62
Bubuhi beberapa tetes natrium oksalat (NaC2O4) ke dalam tabung reaksi,
lalu bubuhi dengan beberapa tetes kalsium klorida (CaCl). Maka akan
terjadi endapan putih kalsium oksalat.
VI. Hasil pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
3.
Natrium
Oksalat
(NaC2O4) +
Argentum
Nitrat (AgNO3)
Natrium
Oksalat
(NaC2O4) +
Barium Klorida
(BaCl)
Natrium
Oksalat
(NaC2O4) +
Kalsium
Klorida (CaCl)
timbul endapan
putih argentum
oksalat.
terjadi endapan
putih barium
oksalat.
Terjadi endapan
putih kalsium
oksalat.
NaC2O4 +
AgNO3 →
AgC2O4 +
NaNO3
NaC2O4 +
BaCl →
BaC2O4 +
NaCl
NaC2O4 +
CaCl →
CaC2O4 +
NaCl
Timbul
endapan putih.
☺Berhasil
Terjadi
endapan putih
☺Berhasil
Terjadi
endapan putih
☺Berhasil
VII. Tugas
Palembang, januari 2011Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
63
PERHITUNGAN
NaC2O4
BM = 23 + 12(2) + 16(4) = 111
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 111 x 0,1 x 0,25
= 2,775 gram
Air = 250 – 2,775
= 247,225 ml
AgNO3
BM = 108 + 14 + 16(3) = 170
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 170 x 0,1 x 0,25
= 4,25 gram
Air = 250 – 4,25
= 245,75 ml
BaCl
BM = 137 + 35,5 = 172,5
Vaquadest = 100 ml = 0.1 l
gram = BM x M x V
= 172,5 x 0,1 x 0,1
= 1,725 gram
64
Air = 100 – 1,725
= 98,275 ml
CaCl
BM = 40 + 35,5 = 75,5
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 75,5 x 0,1 x 0,25
= 1,8875 gram
Air = 250 – 1,8875
= 248,1125 ml
65
I. Percobaan
Tiosulfat (S2O3 )
II. Tujuan
Untuk mengetahui endapan yang dihasilkan dari tiosulfat..
III. Alat
tabung reaksi
Pipet tetes
Bucker glass
Spatula
Erlenmeyer
Neraca analitik
IV. Bahan
Natrium Tiosulfat (NaS2O3)
Asam Sulfat (H2SO4)
Argentum Nitrat (AgNO3)
V. Prosedur Percobaan
Larutkan semua bahan-bahan dengan aquadest sesuai dengan
perhitungan.
Bubuhi beberapa tetes natrium tiosulfat (NaS2O3) ke dalam abung reaksi,
lalu dengan beberapa tetes asam sulfat (H2SO4). Maka akan timbul gas
yang berbau merangsang dan endapan sulfur.
Bubuhi beberapa tetes natrium tiosulfat (NaS2O3) ke dalam abung reaksi,
lalu dengan beberapa tetes argentum nitrat (AgNO3). Maka akan terjadi
endapan putih yang kemudian berubah warnanya menjadi kuning, coklat,
dan akhirnya menjidi hitam.
66
VI. Hasil pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
Natrium
Tiosulfat
(NaS2O3) +
Asam Sulfat
(H2SO4)
Natrium
Tiosulfat
(NaS2O3) +
Argentum
Nitrat (AgNO3)
Timbul gas yang
berbau dan ada
endapan sulfaur.
Maka terjadi
endapan putih yang
kemudian berubah
warnanya menjadi
kuning, coklat, dan
akhirnya hitam.
NaS2O3 +
H2SO4 →
H2S2O3 +
NaSO4
NaS2O3 +
AgNO3 →
AgS2O3 +
NaNO3
Timbul gas
dan endapan
sulfur.
☺Berhasil
Terjadi
endapan putih
lalu berubah
menjadi warna
kuning, coklat,
dan akhirnya
hitam.
☺Berhasil
VII. Tugas
Palembang, januari 2011Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
67
PERHITUNGAN
N2S2O3
BM = 23 + 32(2) + 16(3) = 135
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 135 x 0,1 x 0,25
= 3,375 gram
Air = 250 – 3,375
= 246,625 ml
AgNO3
BM = 108 + 14 + 16(3) = 170
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 170 x 0,1 x 0,25
= 4,25 gram
Air = 250 – 4,25
= 245,75 ml
68
I. Percobaan
Sulfat (SO4)
II. Tujuan
Untuk mengetahui endapan yang dihasilkan dari sulfat.
III. Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Bucker glass
Spatula
Erlenmeyer
Neraca analitik
IV. Bahan
Natrium Sulfat (Na2SO4)
Barium Klorida (BaCl)
Timbal Nitrat (Pb(CH3COO)2)
V. Prosedur Percobaan
Larutakan semua bahan-bahan dengan aquadest sesuai dengan
perhitungan.
Bubuhi beberapa tetes natrium sulfat (Na2SO4) ke dalam tabung reaksi,
lalu bubuhi dengan beberapa tetes barium klorida (BaCl). Maka akan
timbul endapan putih barium sulfat.
Bubuhi beberapa tetes natrium nulfat (Na2SO4) ke dalam tabung
reaksi, lalu bubuhi dengan beberapa tetes timbal nitrat (PbCH3COO).
Maka terjadi endapan putih timbal sulfat.
69
VI. Hasil Pengamatan
No. Prosedur
Percobaan
Pengamatan Reaksi Kesimpulan
1.
2.
Natrium Sulfat
(NaSO4) +
Barium Klorida
(BaCl)
Natrium Sulfat
(NaSO4) +
Timbal Asetat
(Pb(CH3COO)2)
Maka terjadi
endapan putih
barium sulfat.
Maka terjadi
endapan putih
timbal sulfat.
NaSO4 + BaCl
→ BaSO4 +
NaCl
NaSO4 +
Pb(CH3COO)2
→ PbSO4 +
CH3COONa2
Terjadi
endapan putih.
☺Berhasil
Terjadi
endapan putih
☺Berhasil
VII. Tugas
Palembang, januari 2011Praktikan
SELINA HERARISNRP : 122010036
Asisteno Muslim, STo Chairul, STo Heny
70
PERHITUNGAN
NaSO4
BM = 23 + 32 + 16(4) = 119
Vaquadest = 100 ml = 0.1 l
gram = BM x M x V
= 119 x 0,1 x 0,1
= 1,19 gram
Air = 100 – 1,19
= 98,81 ml
BaCl
BM = 137 + 35,5 = 172,5
Vaquadest = 100 ml = 0.1 l
gram = BM x M x V
= 172,5 x 0,1 x 0,1
= 1,725 gram
Air = 100 – 1,725
= 98,275 ml
Pb(CH3COO)2
BM = 207 + 12(4) + 1(6) + 16(4) = 325
Vaquadest = 250 ml = 0.25 l
gram = BM x M x V
= 325 x 0,1 x 0,1
= 8,125 gram
Air = 250 – 8,125
= 241,875 ml
71
72