Transcript

PENDEKATAN EKLEKTIK DAN HOLISTIK DALAM PSIKIATRIOleh : Anita Sari PutriPembimbing : dr. Andri Sudjatmoko, Sp.KJ

Psikiatri (Ilmu Kedokteran Jiwa) merupakan salah satu cabang spesialistik kedokteran yang mendalami aspek kejiwaan dalam kehidupan sosial, berperan dalam peningkatan taraf kesehatan jiwa baik dalam kondisi sakit (fisik maupun psikis) maupun dalam kondisi sehat. Di kalangan masyarakat awam maupun profesi kesehatan, Psikiatri seringkali masih dianggap sebagai bidang yang menangani gangguan jiwa berat saja. Karena peran psikiatri di dalam kesehatan medik umum masih belum banyak dipahami oleh masyarakat dan profesi lainnya dalam bidang kesehatan. Untuk memperluas pengetahuan masyarakat tentang apa itu psikiatri dan perannya dalam praktek kedokteran umum, maka perlu dilakukan pendekatan secara eklektik dan holistik dalam psikiatri.Dalam bidang kedokteran, apa yang diharapkan pasien bukan hanya pengobatan penyakitnya, tetapi juga perlakuan yang wajar untuk mendapatkan taraf kesehatan yang lebih baik secara menyeluruh, sehingga dapat menjalankan fungsi sosialnya secara optimal atau dengan kata lain mendapatkan taraf kualitas hidup yang lebih baik. Dalam menyembuhkan penyakit, seorang psikiater harus melakukan pendekatan eklektik, artinya menelusuri secara rinci namun selektif terhadap aspek psikis (mental dan emosional), fisik, dan sosialnya. Setiap aspek tersebut selanjutnya dipandang secara menyeluruh pengaruhnya terhadap gejala atau gangguan yang dialami individu, itulah yang disebut pendekatan holistik. Hal tersebut akan menjadi semakin nyata ketika seseorang menghadapi penyakit-penyakit berat, menahun, yang menyebabkan kecacatan atau menghadapi kematian, di saat itulah diperlukan kepekaan dan kepedulian seorang dokter dalam menilai kondisi pasien secara menyeluruh, termasuk mengantisipasi kemungkinan dampak penyakit/pengobatan terhadap kehidupan psikososial pasien nantinya.Sebagai contoh; Seorang pasien yang mengalami penyakit sirosis hati, dimana separuh dari hatinya sudah mengalami kerusakan dan tidak bisa berfungsi lagi. Hal ini menyebabkan kehidupan pasien akan terganggu baik psikis maupun sosialnya. Dalam hal inilah peran psikiatri dimanfaatkan, dengan keadaan pasien yang mungkin mengalami depresi atau mengalami gangguan mental emosional yang berdampak pada perilaku kehidupan sosialnya sehari-hari, tugas seorang dokter tidak hanya terpaku pada pengobatan sirosis saja, tetapi juga bagaimana seorang dokter bisa menjaga kualitas hidup pasien untuk tetap optimal. Dengan menggunakan pendekatan eklektik dan holistik sebagai dasar pendekatan psikiatri, seorang dokter bisa mencapai pengobatan pada pasien tersebut secara menyeluruh baik dalam aspek fisik/organ, psikologi, dan sosial. Dalam hal ini, seorang dokter harus bisa melakukan pendekatan kepada pasien sehingga dalam menyampaikan keadaan penyakit kepada pasien tidak memperburuk kondisi mental dan emosionalnya. Landasan pendekatan manusiawi yang adekuat dalam hal ini pada dasarnya tidak lain yaitu Empati. Dimana empati yaitu upaya dan kemampuan untuk mengerti, memahami, menghayati, dan menempatkan diri seseorang pada tempat orang lain sesuai dengan identitas, perasaan, cara berpikir, harapan, nilai dan perilaku seseorang. Berempati berarti tidak bersikap menghakimi, baik dalam arti kata membenarkan atau menyalahkan. Dengan kata lain berempati adalah menerima orang lain sebagaimana adanya, termasuk mengerti, menerima, dan menghargai nilai-nilai pribadi seseorang. Sehingga ketika seorang dokter menjelaskan keadaan fisik dan pengobatan penyakit, dokter juga harus memperhatikan kelangsungan kehidupan sosial dan keadaan psikologis pasien dalam menerima penyakitnya. Disinilah pentingnya peranan pendekatan psikiatri secara eklektik dan holistik. Dimana dalam pengobatan pasien harus bersifat menyeluruh dan utuh untuk meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup pasien. Itulah sebabnya psikiatri tidak dapat dipisahkan dari kesehatan fisik, dan sebaliknya pengobatan fisik pun tidak lepas dari psikiatri. Kedokteran jiwa dan fisik sama-sama dibutuhkan untuk mengembalikan kesehatan secara optimal. Jadi, peran psikiatri tidak hanya untuk individu yang mengalami gangguan jiwa saja, tetapi psikiatri juga harus diterapkan dalam berbagai kondisi penyakit yang membutuhkan penanganan baik kesehatan fisik, psikis dan sosial untuk melangsungkan kehidupan dengan lebih baik dan berkualitas.