Yuga PratamaJ2C009026Jurusan Kimia Fakultas Sains dan MatematikaUniversitas Diponegoro
Pengolahan Limbah Industri Tekstil
Pada dasarnya tiap penerapan pengoperasian suatu penemuan baru, tiap
inovasi tidak selalu disambut dengan baik oleh semua lapisan masyarakat.Ada dua
kejadian yang dianggap mengganggu stabilitas lingkungan yaitu perusakan dan
pencemaranDewasa ini perkembangan industri di Indonesia semakin
pesat.Berdasarkan skalanya industri dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
industry besar dan kecil. Berbagai macam industri tersebut antara lain industri
kimia, kertas, tekstil dan semen. Adapun contoh industri kecil antara lain industry
tahu, tempe dan krupuk. Banyaknya industri dapat menimbulkan dampak positif
dan negatif. Dampak positif dari industri antara lain terciptanya lapangan
pekerjaan dan pemanfaatan teknologi baru di berbagai bidang. Adapun dampak
negatifnya berasal dari limbah industri yang bersangkutan.
Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi
tiga bagian, yaitu limbah cair, gas dan partikel, serta padat.Berdasarkan nilai
ekonominya, limbah dibedakan menjadi limbah yang memiliki nilai ekonomis dan
limbah yang tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah yang memiliki nilai
ekonomis yaitu limbah yang apabila diproses akan memberikan suatu nilai
tambah. Salah satu contoh adalah limbah pabrik gula, tetes merupakan limbah
yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk industri alkohol, sedangkan
ampas tebu dapat dijadikan bahan baku kertas karena mudah dibentuk menjadi
bubur pulp. Limbah non ekonomis yaitu suatu limbah walaupun telah dilakukan
proses lanjut dengan cara apapun tidakakan memberikan nilai tambah kecuali
sekedar untuk mempermudah system pembuangan. Limbah jenis ini sering
menimbulkan masalah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim,
disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus
(black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey
water).Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak
dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis.Bila ditinjau
secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa
Yuga PratamaJ2C009026Jurusan Kimia Fakultas Sains dan MatematikaUniversitas Diponegoro
anorganik.Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.Tingkat bahaya keracunan
yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses
pengkanjian, proses penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan,
merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses penyempurnaan. Proses
penyempurnaan kapas menghasil kan limbah yang lebih banyak dan lebih kuat
dari pada limbah dari proses penyempurnaan bahan sistesis.
Gabungan air limbah pabrik tekstil di Indonesia rata-rata mengandung 750
mg/l padatan tersuspensi dan 500 mg/l BOD. Perbandingan COD : BOD adalah
dalam kisaran 1,5 : 1 sampai 3 : 1. Pabrik serat alam menghasilkan beban yang
lebih besar.Beban tiap ton produk lebih besar untuk operasi kecil dibandingkan
dengan operasi modern yang besar, berkisar dari 25 kg BOD/ton produk sampai
100 kg BOD/ton.Informasi tentang banyaknya limbah produksi kecil batik
tradisional belum ditemukan.
Berdasarkan karakteristik limbah, proses pengolahan dapat digolongkan
menjadi tiga bagian, yaitu proses fisik, kimia, dan biologi. Proses ini tidak dapat
berjalan secara sendiri-sendiri, tetapi kadang-kadang harus dilaksanakan secara
kombinatif. Pemisahan proses menurut karakteristik limbah sebenarnya untuk
memudahkan pengidentifikasian peralatan.
a. Proses Fisik
Perlakuan terhadap air limbah dengan cara fisika, yaitu proses pengolahan
secara mekanis dengan atau tanpa penambahan bahan kimia. Proses-proses
tersebut di antaranya adalah : penyaringan, penghancuran, perataan air,
penggumpalan, sedimentasi, pengapungan, Filtrasi,
b. Proses Kimia
Proses secara kimia menggunakan bahan kimia untuk mengurangi
konsentrasi zat pencemar di dalam limbah. Kegiatan yang termasuk dalam proses
kimia di antaranya adalah pengendapan, klorinasi, oksidasi dan reduksi,
netralisasi, ion exchanger dan desinfektansia.
Yuga PratamaJ2C009026Jurusan Kimia Fakultas Sains dan MatematikaUniversitas Diponegoro
c. Proses Biologi
Proses pengolahan limbah secara biologi adalah memanfaatkan
mikroorganisme (ganggang, bakteri, protozoa) untuk mengurangi senyawa
organik dalam air limbah menjadi senyawa yang sederhana dan dengan demikian
mudah mengambilnya.
Tekstil dengan Sistem Anaerobik Limbah cair industri tekstil dari proses
pewarnaan mengandung warna yang cukup pekat. Zat warna ini berasal dari sisa-
sisa zat warna yang tak larut dan juga dari kotoran yang berasal dari serat
alam.Warna selain mengganggu keindahan, mungkin juga bersifat racun dan sukar
dihilangkan.
Perombakan zat warna ini berawal dari penemuan hasil metabolisme
hewan mamalia yang diberi makanan campuran zat warna azo.Zat warna azo yang
masuk ke dalam pencernaan hewan ini direduksi oleh mikroflora yang berada di
dalam saluran pencernaan pada kandisi anaerobik.Ikatan azo yang direduksi ini
menghasilkan produk samping (intermediat) yaitu turunan amino azo benzen yang
dikhawatirkan karsinagen. Meyer (1981) menjelaskan bahwa reduksi azo
dikatalisa aleh enzim azo reduktase di dalam liver sama dengan reduksi aza aleh
mikroorganisme yang ada di dalam pencemaan pada kandisi anaerobik. Dari hasil
penelitian-penelitian inilah berkembang penelitian lanjutan perombakan zat warna
secara anaerobik.Selanjutnya biadegradasi zat warna dengan kandisi anaerobik ini
cukup patensial untuk merombak zat warna tekstil.
Perlakuan secara anaerobik pada dasarnya sebagai pengalahan
pendahuluan untuk limbah cair yang mengandung bahan organik tinggi dan sukar
untuk didegradasi. Pada proses anaerobik terjadi pemutusan molekul-molekul
yang sangat kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana, sehingga
mudah terbiadegradasi oleh proses aerobik menjadi CO2, H2O, NH3 dan
Biomassa.