5
Yuga Pratama J2C009026 Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro Pengolahan Limbah Industri Tekstil Pada dasarnya tiap penerapan pengoperasian suatu penemuan baru, tiap inovasi tidak selalu disambut dengan baik oleh semua lapisan masyarakat.Ada dua kejadian yang dianggap mengganggu stabilitas lingkungan yaitu perusakan dan pencemaranDewasa ini perkembangan industri di Indonesia semakin pesat.Berdasarkan skalanya industri dibedakan menjadi dua kelompok yaitu industry besar dan kecil. Berbagai macam industri tersebut antara lain industri kimia, kertas, tekstil dan semen. Adapun contoh industri kecil antara lain industry tahu, tempe dan krupuk. Banyaknya industri dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif dari industri antara lain terciptanya lapangan pekerjaan dan pemanfaatan teknologi baru di berbagai bidang. Adapun dampak negatifnya berasal dari limbah industri yang bersangkutan. Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu limbah cair, gas dan partikel, serta padat.Berdasarkan nilai ekonominya, limbah dibedakan menjadi limbah yang memiliki nilai ekonomis dan limbah yang tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah yang memiliki nilai ekonomis yaitu limbah yang apabila diproses akan memberikan suatu nilai tambah. Salah satu contoh adalah limbah pabrik gula, tetes merupakan limbah yang dapat

Pengolahan Limbah Industri Tekstil

Embed Size (px)

DESCRIPTION

limbah industri

Citation preview

Page 1: Pengolahan Limbah Industri Tekstil

Yuga PratamaJ2C009026Jurusan Kimia Fakultas Sains dan MatematikaUniversitas Diponegoro

Pengolahan Limbah Industri Tekstil

Pada dasarnya tiap penerapan pengoperasian suatu penemuan baru, tiap

inovasi tidak selalu disambut dengan baik oleh semua lapisan masyarakat.Ada dua

kejadian yang dianggap mengganggu stabilitas lingkungan yaitu perusakan dan

pencemaranDewasa ini perkembangan industri di Indonesia semakin

pesat.Berdasarkan skalanya industri dibedakan menjadi dua kelompok yaitu

industry besar dan kecil. Berbagai macam industri tersebut antara lain industri

kimia, kertas, tekstil dan semen. Adapun contoh industri kecil antara lain industry

tahu, tempe dan krupuk. Banyaknya industri dapat menimbulkan dampak positif

dan negatif. Dampak positif dari industri antara lain terciptanya lapangan

pekerjaan dan pemanfaatan teknologi baru di berbagai bidang. Adapun dampak

negatifnya berasal dari limbah industri yang bersangkutan.

Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi

tiga bagian, yaitu limbah cair, gas dan partikel, serta padat.Berdasarkan nilai

ekonominya, limbah dibedakan menjadi limbah yang memiliki nilai ekonomis dan

limbah yang tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah yang memiliki nilai

ekonomis yaitu limbah yang apabila diproses akan memberikan suatu nilai

tambah. Salah satu contoh adalah limbah pabrik gula, tetes merupakan limbah

yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk industri alkohol, sedangkan

ampas tebu dapat dijadikan bahan baku kertas karena mudah dibentuk menjadi

bubur pulp. Limbah non ekonomis yaitu suatu limbah walaupun telah dilakukan

proses lanjut dengan cara apapun tidakakan memberikan nilai tambah kecuali

sekedar untuk mempermudah system pembuangan. Limbah jenis ini sering

menimbulkan masalah pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik

industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim,

disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus

(black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey

water).Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak

dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis.Bila ditinjau

secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa

Page 2: Pengolahan Limbah Industri Tekstil

Yuga PratamaJ2C009026Jurusan Kimia Fakultas Sains dan MatematikaUniversitas Diponegoro

anorganik.Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat

berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,

sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.Tingkat bahaya keracunan

yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.

Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses

pengkanjian, proses penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan,

merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses penyempurnaan. Proses

penyempurnaan kapas menghasil kan limbah yang lebih banyak dan lebih kuat

dari pada limbah dari proses penyempurnaan bahan sistesis.

Gabungan air limbah pabrik tekstil di Indonesia rata-rata mengandung 750

mg/l padatan tersuspensi dan 500 mg/l BOD. Perbandingan COD : BOD adalah

dalam kisaran 1,5 : 1 sampai 3 : 1. Pabrik serat alam menghasilkan beban yang

lebih besar.Beban tiap ton produk lebih besar untuk operasi kecil dibandingkan

dengan operasi modern yang besar, berkisar dari 25 kg BOD/ton produk sampai

100 kg BOD/ton.Informasi tentang banyaknya limbah produksi kecil batik

tradisional belum ditemukan.

Berdasarkan karakteristik limbah, proses pengolahan dapat digolongkan

menjadi tiga bagian, yaitu proses fisik, kimia, dan biologi. Proses ini tidak dapat

berjalan secara sendiri-sendiri, tetapi kadang-kadang harus dilaksanakan secara

kombinatif. Pemisahan proses menurut karakteristik limbah sebenarnya untuk

memudahkan pengidentifikasian peralatan.

a. Proses Fisik

Perlakuan terhadap air limbah dengan cara fisika, yaitu proses pengolahan

secara mekanis dengan atau tanpa penambahan bahan kimia. Proses-proses

tersebut di antaranya adalah : penyaringan, penghancuran, perataan air,

penggumpalan, sedimentasi, pengapungan, Filtrasi,

b. Proses Kimia

Proses secara kimia menggunakan bahan kimia untuk mengurangi

konsentrasi zat pencemar di dalam limbah. Kegiatan yang termasuk dalam proses

kimia di antaranya adalah pengendapan, klorinasi, oksidasi dan reduksi,

netralisasi, ion exchanger dan desinfektansia.

Page 3: Pengolahan Limbah Industri Tekstil

Yuga PratamaJ2C009026Jurusan Kimia Fakultas Sains dan MatematikaUniversitas Diponegoro

c. Proses Biologi

Proses pengolahan limbah secara biologi adalah memanfaatkan

mikroorganisme (ganggang, bakteri, protozoa) untuk mengurangi senyawa

organik dalam air limbah menjadi senyawa yang sederhana dan dengan demikian

mudah mengambilnya.

Tekstil dengan Sistem Anaerobik Limbah cair industri tekstil dari proses

pewarnaan mengandung warna yang cukup pekat. Zat warna ini berasal dari sisa-

sisa zat warna yang tak larut dan juga dari kotoran yang berasal dari serat

alam.Warna selain mengganggu keindahan, mungkin juga bersifat racun dan sukar

dihilangkan.

Perombakan zat warna ini berawal dari penemuan hasil metabolisme

hewan mamalia yang diberi makanan campuran zat warna azo.Zat warna azo yang

masuk ke dalam pencernaan hewan ini direduksi oleh mikroflora yang berada di

dalam saluran pencernaan pada kandisi anaerobik.Ikatan azo yang direduksi ini

menghasilkan produk samping (intermediat) yaitu turunan amino azo benzen yang

dikhawatirkan karsinagen. Meyer (1981) menjelaskan bahwa reduksi azo

dikatalisa aleh enzim azo reduktase di dalam liver sama dengan reduksi aza aleh

mikroorganisme yang ada di dalam pencemaan pada kandisi anaerobik. Dari hasil

penelitian-penelitian inilah berkembang penelitian lanjutan perombakan zat warna

secara anaerobik.Selanjutnya biadegradasi zat warna dengan kandisi anaerobik ini

cukup patensial untuk merombak zat warna tekstil.

Perlakuan secara anaerobik pada dasarnya sebagai pengalahan

pendahuluan untuk limbah cair yang mengandung bahan organik tinggi dan sukar

untuk didegradasi. Pada proses anaerobik terjadi pemutusan molekul-molekul

yang sangat kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana, sehingga

mudah terbiadegradasi oleh proses aerobik menjadi CO2, H2O, NH3 dan

Biomassa.