Upload
suharti-wairagya
View
250
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Diagnosis dan Tata Laksana Tuli Mendadak dr alvin PIT VII IDI Kota Bogor, 1-2 November 2014
Citation preview
dr.Alvin Reinaldo, SpTHT-KL
RS PMI Bogor
Tuli mendadak:
◦ Tuli terjadi secara tiba-tiba
◦ Bersifat sensorineural
◦ Penyebab tidak diketahui
◦ Gangguan pendengaran >30dB (3 frekuensi
berurutan) terjadi dalam waktu <3 hari
Biasanya ketulian unilateral, 2% (bilateral)
Angka kejadian USA: 5-10/100.000/tahun
Jenis kelamin bukan suatu faktor risiko
Dapat terjadi pada semua umur, anak jarang dilaporkan
ISSNHL: 85-90%, >unilateral (96-99%)
Sembuh spontan (32-65% kasus)
Anatomi Telinga Dalam
Perubahan energi dalam cairan koklea dan pergerakan partisi Pola gelombang yang karakteristik :
basal apeks (travelling wave)
Koklea arteri terminal tanpa anastomosis
A.Vestibulokoklearis : Basal tuli
sensorineural nada tinggi
A.Spiralis modioli : Apeks tuli
sensorineural nada rendah
Tuli
Mendadak
Vaskuler
Autoimun
Infeksi
Virus
Ruptur
membran
basal koklea
Metabolik
Toksik
Arteri auditiva
interna (end
arteri)
Spasme,
thrombosis
atau
penurunan
tekanan
Iskemia
↓
Inflamasi
Degenerasi
luas pada sel-
sel ganglion
stria vaskularis
dan ligament
spiralis
Pembentukan
jaringan ikat
dan osifikasi
koklea
Perubahan reaksi
serologis dan temuan
tulang temporal
•Kerusakan menetap Koklea:
hilangnya sel rambut, sel
penunjang, sel neuron dan
ganglion, atrofi membran
tektoria dan stria vaskularis
Adesi Virus pada
eritrosit
•Hemaglutinasi, hiperkoagulasi
dan edema endotel pembuluh
darah
•Suplai darah ke telinga
hipoksia
•Permeablitas vaskular
edema bertambah
irreversibel
Mekanisme:
• Invasi virus: hematogen
/CSS/Telinga tengah
•Reaktivasi virus laten telinga
dalam
Mc Cabe Formasi kompleks imun di stria vaskularis, sakus, duktus
endolimfe
Autoantibodi spesifik & hub Sudden Deafnes dg peny autoimun
Provokasi degenerasi organ corti, stria vaskularis, spiral ganglion
Hiramatsu & Wakabayasi sitokin IL-6 regulasi hematopoesis,
aktifasi sel imun & inflamasi reseptornya di sel-sel ganglion spiral
organ corti, sel rambut & penunjang
Gangguan metabolik: hipertensi, DM, kolesterol tinggi
Penyakit infeksi dan gangguan imunologi
Trauma
Neoplasma
Obat-obat ototoksik
Gangguan sirkulasi dan kelainan hematologi
Gangguan neurologi
Penurunan/
hilangnya
pendengaran
tiba-tiba
Unilateral
70%-telinga
berdenging
50%-vertigo
Disadari ketika
penderita bangun
tidur pagi hari
Penderita dapat
memastikan saat
mulai
pendengarannya
menurun
Gangguan pd
semua frekuensi
pendengaran
(sering pada
frekuensi tinggi)
Frekuensi rendah
acute low tone
hearing loss
(bedakan dengan
oklusi tuba)
Evaluasi pasien sebaiknya dilakukan secara menyeluruh dan teliti
Informasi mengenai: onset, jangka waktu, gejala yang menyertai, aktivitas yang dilakukan, riwayat penyakit sebelumnya untuk mencari faktor risiko sangat diperlukan
Pada pemeriksaan pendengaran didapatkan:
◦ Tes penala: Rinne (+), Weber lateralisasi ke telinga
yang sehat, Schwabach memendek
◦ Audiometri nada murni: tuli sensorineural
◦ Audiometri impedans: timpanogram tipe A
(normal), refleks stapedius ipsilateral (-) atau (+),
kontralateral (+)
Steroid
•Consensus on Diagnosis & Treatment of SHL, 2011
•Metil prednisolon sebagai standar terapi
Terapi oksigen hiperbarik
•First European Consensus Conference on Hyperbaric
Medicine, 1994
•Clinical Practice Guideline; SHL, AAOL, 2012
•Meta analisis Cochrane
•Oksigen 100%, tekanan 2-3 ATA, ruang kedap udara,
60-120 menit, dalam 10-40 sesi terapi, 1 kali sehari
Variasi predisposisi
•Shotgun therapy, yang pernah dilaporkan
(vasodilator, antikoagulan, kortikosteroid, diuretik,
vitamin, mineral)
Injeksi Metilprednisolon intratimpanik
•Dalllan: 27 pasien (30 hari), 55% perbaikan
•Battaglia: terapi kombinasi deksa+pred oral, hasil
lebih baik
Consensus on Diagnosis & Treatment of SHL, 2010: terapi terpilih kortikosteroid sistemik, kortikosteroid intratimpani tidak menunjukkan perbaikan
Prednison/Metilprednisolon: 1 mg/kgBB, single dose, tappering off 20 mg/5 hari
Bila pendengaran >70dB ± vertigo kortikosteroid intravena 7 hari/metilprednisolon 500 mg per hari perbaikan
Perbaikan fungsi pendengaran:
1. Sembuh:< 30 dB, frekuensi 250, 500 ,1000, 2000 Hz dan
< 25 dB pada frekuensi 4000 Hz
2. Sangat baik: >30 dB pada 5 frekuensi
3. Baik:± 10-30 dB pada 5 frekuensi
4. Tidak ada perbaikan: < 10 dB pada 5 frekuensi
Berat ketulian, bentuk audiogram, vertigo, onset terapi, usia,
faktor predisposisi
Baiktuli minimal, pd frekuensi rendah, tidak ada vertigo , terapi
diawal
Variasi predisposisi
Shotgun therapy
Regimen terapi yg pernah dilaporkan
Vasodilator, Antikoagulan, Dektran
Kortikosteroid
Diuretik,vitamin, mineral, sedative
Hiperbarik
Antivirus
Consensus on Diagnosis and
Treatment of Sudden
Hearing Loss , 2011
STANDAR TERAPI
TERAPI HIPERBARIK
MASIH DITELITI
Metilprednisolon:
1 mg/kg BB, single dose, tapering off
tiap 5 hari
Ditangkapnya bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tsb melalui MTosikel stapes menggerakan tingkap lonjong gerak relatif antara membran basilaris & tektoria.
Defleksi stereosilia sel2 rambut repolarisasi sel rambut neurotransmiter potensial aksi saraf auditorius
Pada telinga dalam terdapat perubahan energi dalam cairan koklea dan pergerakan partisi gelombang karakteristik dari basal ke apeks (travelling wave)
Koklea & organ vestibuler diperdarahi oleh A. Auditorius interna (=a. Labirintin) yang berasal dr A. Cerebella anterior inferior yg mrpkan cabang A. Basilaris. Beberapa kasus ada variasi dimana A.labirintin langsung mendpt p”darahn dr A. Basilaris.
A. Auditorius interna bercab 2 :
1) A. vestibularis anterior: KSS post, lat,utrikulus, posterior sakulus.
2) A.cochlearis ; bercab 2 :
2.1) a. Spiralis modioli :apek koklea, lengkung ke2, lengkung basal kokleayg mrpkan reseptor utk nada rendah
2.2) a. Vestibulokoklearis: kss post, sakulus dan basal post koklea yg merpkn reseptor nada tinggi.
TERAPI OKSIGEN HIPERBARIK
International Congress on Hyperbaric Medicine Terapi O2: 100%
( hyperbaric chamber).
Prinsip: Kekurangan O2 tingkat seluler ggn kehidupan organisme.
Tekanan oksigen tinggi: matrik sel penopang kehidupan menjadi optimal
perbaikan fungsi pendengaran
Ohno: hiperbarik > inj IV bufolmedil / pentoxifilin
Korpinar : angka kesembuhan dipengaruhi jml sesi (±18 sesi )
Muzzi : jumlah sesi tidak signifikan mempengaruhi hasil
Terapi tunggal pengganti konvensional penelitian lanjut
Terapi antivirus & placebo randomized double-blind clinical trial
tidak signifikan = vasodilator
Wilson: 1990 double-blind controlled trial : Kortikosteroid vs plasebo
Kortiko steroid perbaikan fungsi pendengaran dasar terapi
konvensional international
Aksi Kortokosteroid ditelinga
dalam:
respon imun sitotoksik
aliran mikrovaskuler koklea
onset terjadi hidrop endolimfe
Efek anti
inflamasi &
penekanan
sistem imun
SEMBUH
Kontroversi manajemen SD Madrid ahli Consensus on Diagnosis
and Treatment of Sudden Hearing Loss disarikan 1966- Juni 2010.
Terapi terpilih: Kortikosteroid sistemik , Kortikosteroid intra timpani tidak
menunjukkan perbaikan
Prednison/ metilprednisolon: 1 mg/kg BB, single dose, tapering off
20mg/ 5 hr .
> 70 dB ±vertigo Kortikosteroid intravena 7 hr/ metilprednisolon
500mg/ hr perbaikan
Not Improved
Good Improved
Good Improved
Very good Improved
Very good improved
Recover
Recover
a.Auditiva
interna
Spasme,
trombosis
Iskemi
inflamasi
Degenerasi luas
sel ganglion
stria vaskularis
dan ligamen
spiralis
Pembentukan
jaringan ikat
dan osifikasi
koklea
• Oksigen 100 %
• Tekanan 2 – 3 ATA
• Ruangan kedap udara
• Selama 60 – 120 menit
• 15 menit awal sebagai
kompresi
• 15 menit akhir sebagai
dekompresi
• Dalam 10 - 40 sesi
terapi, 1x sehari