Upload
independent
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Konsep Perancangan
Perancangan merupakan tahap yang penting dalam pembuatan alat pada
Tugas Akhir ini. Sebagai langkah awal perlu dirancang suatu sistem dan
mengetahui terlebih dahulu prinsip kerja peralatan yang akan dibuat sesuai dengan
yang diharapkan. Untuk itu maka diperlukan suatu bentuk diagram blok dari
rangkaian itu sendiri dalam suatu bentuk sistem yang lengkap.
Dalam hal ini, rancang bangun yang akan dibuat terdiri dari sensor gas,
komponen mikrokontroller, LCD, modem gsm serial, serta komponen-komponen
pendukung lainnya. Sehingga dengan membuat diagram blok tersebut dapat
mempermudah dalam perancangan rangkaian yang akan dibuat. Hubungan antara
masing-masing rangkaian dapat terlihat dengan mudah dan jelas.
3.2 Diagram Blok Rangkaian
Perancangan secara umum dari sistem monitoring pencemaran udara
berbasis mikrokontroler ATMega 8535 dengan menggunakan SMS ini dapat
dilihat pada blok diagram pada gambar 11. Rancang bangun perangkat keras
berkaitan dengan rangkaian sensor gas MQ-135, minimum sistem ATMega 8535,
display LCD 2x16 dan koneksi ke modem secara serial. Perancangan perangkat
lunak berkaitan dengan bahasa program Basic Compiler yang akan
41
42
mengendalikan alat. Diagram blok sistem monitoring secara umum dapat dilihat
pada gambar 11.
Gambar 11. Diagram Blok Sistem
Fungsi Tiap Blok :
1. Blok Sensor Gas MQ-135 : Sebagai input/data gas yang diukur
2. Block Catu Daya : Sebagai sumber tegangan
3. Blok ATmega 8535 : Sebagai pengkonversi data dari sensor
4. Blok LCD 2x16 : Sebagai penampil hasil pengukuran
5. Blok MAX232 : Sebagai pengkonversi data serial TTL
menjadi data serial RS232
6. Blok DB9 : Port serial sebagai interface ke Modem
7. Blok Modem GSM Serial : Pengirim data melalui SMS
8. Tower Cellular : Relay komunikasi cellular
9. Handphone (HP) : Penerima data berbentuk SMS
Sensor Gas MQ-135
Catu Daya
ATMega 8535
LCD 2x16
MAX 232 DB9Modem GSM Serial
HP
Tower Cellular
43
3.3 Prinsip Kerja Alat
Udara yang berada disekitar alat akan dideteksi oleh sensor gas MQ-135,
output yang dihasilkan oleh sensor ini berupa tegangan analog. Kemudian
tegangan analog tersebut dikonversi menjadi sinyal digital menggunakan Data
Analog Digital Converter (ADC) yang terdapat di kaki 33 – 40 mikrokontroler
ATMega 8535 sehingga dapat dibaca oleh program yang sudah di download ke
dalam mikrokontroler ATMega 8535 yaitu bahasa program Basic Compiler.
Selain membaca sinyal digital, bahasa program Basic Compiler ini juga berfungsi
untuk menampilkan hasil perhitungan tingkat kualitas udara yang didapat yang
ditampilkan melalui LCD 2x16.
Sinyal digital yang telah dibaca dan tersimpan pada mikrokontroler
ATMega 8535 yang berbentuk data serial TTL kemudian dikonversi menjadi data
serial RS232 menggunakan blok MAX232, dan dengan menggunakan blok DB9
yang merupakan Port serial sebagai interface antara blok max232 dengan Modem
GSM serial maka data tersebut dapat dikirim melalui modem gsm serial dalam
bentuk sms ke handphone.
44
Gambar 12. Rangkaian Keseluruhan Sistem Monitorng
3.4 Perancangan Perangkat Keras
3.4.1 Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535
Rangkaian layout PCB sistem minimum Mikrokontroler ATMega 8535
dapat dilihat pada gambar 13. Rangkaian tersebut berfungsi sebagai pusat kendali
dari seluruh sistem yang ada. Semua program diisikan pada memori dari IC ini
sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Pin 12 dan 13
dihubungkan ke XTAL 11.0592 MHz dan dua buah kapasitor 22 pF. XTAL ini
akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroler ATMega 8535 dalam
mengeksekusi setiap perintah dalam program. Untuk men-download perintah ke
mikrokontroler, Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd dari kaki mikrokontroler
dihubungkan ke konektor dimana konektor akan dihubungkan ke ISP
45
Programmer. Dari ISP Programmer inilah dihubungkan ke komputer melalui port
paralel.
Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP Programmer, maka
pemograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan karena mikrokontroler tidak
akan bisa merespon. Port I/O yang digunakan untuk projek ini terdiri dari : PA0
digunakan untuk interfacing sensor gas MQ 135, Port C digunakan untuk
interfacing LCD 2x16, dan PD0 dan PD1 untuk interfacing data serial TLL.
Gambar 13. Rangkaian Sistem Minimum ATMega 8535
46
Gambar 14. Layout PCB Mikrokontroler ATMega 8535
3.4.2 Rangkaian Sensor Gas
Sensor gas yang dipakai adalah MQ-135 yang dirancang khusus
mendeteksi CO2, NOx, juga sensitif untuk asap dan gas berbahaya lainnya.
Gambar 15. Rangkaian Sensor Gas MQ-135
47
Sensor ini inputnya dihubungkan ke tegangan 5 volt dan outputnya ke pin
40 dari ATMega 8535, dimana tegangan yang dihasilkan dari output sensor ini
berbeda-beda tergantung dari jumlah gas berbahaya yang terdeteksi di udara.
Gambar 16. Rangkaian Sensor MQ-135 dan LCD 2x16
3.4.3 Komunikasi Data Serial
Dalam proyek akhir ini penulis menggunakan MODEM GSM sebagai
media pengiriman SMS. Dengan mengkoneksikan MODEM GSM ini dengan
hyperterminal maka bisa diatur setting serial port sesuai dengan hardware yang
akan digunakan. Seperti seting baud rate, stop bit, parity, data bit, dan flow
control. Untuk melakukan komunikasi dengan modem GSM serial, kita
menggunakan AT+Command. AT+Command adalah kumpulan perintah yang
diawali dengan AT untuk berkomunikasi dengan modem.
48
Gambar 17. Rangkaian Untuk Komunikasi Serial
3.4.4 Komponen-komponen Pada Rangkaian
Selain alat dan bahan tersebut, dibutuhkan juga komponen-komponen
sebagai pendukung perlengkapan pembuatan rangkaian alat. Adapun komponen-
komponen yang digunakan dalam pembuatan sistem keamanan rumah ini adalah
sebagai berikut:
a. Soket IC (40 pin) 1 buah
b. IC ATMega8538 1 buah
c. IC Regulator 7805 1 buah
d. Sensor gas MQ-135
e. LCD 2x16
f. Konektor DB9 female, male 2 buah
49
g. Dioda IN 4001 1 buah
h. Led 3 buah
i. Resistor 220Ω 3 buah
j. Kapasitor 100μF 4 buah
k. Kapasitor 10 μF 1 buah
l. Tombol reset 1 buah
m. Kristal 11,059 MHz 1 buah
n. Kabel penghubung secukupnya
Setelah alat dan bahan diketahui maka untuk selanjutnya komponen akan
ditempatkan pada papan PCB yang telah digambar sesuai dengan rancangan
layout. Pemasangan komponen pada papan PCB harus sesuai dengan jenis
komponen yang akan dipasang dan harus memperhatikan polaritas (kutub positif
dan negatif untuk menghindari kerusakan alat).
3.4.5 Kabel DB 25
Kabel DB25 adalah kabel yang digunakan untuk mendownload program
yang sudah ada untuk di download atau mengisi program pada mikrokontroler
AVR ATMega 8535.
Gambar 18. Kabel DB25
50
3.5 Perancangan PCB (Printed Circuits Board)
Untuk memulai sebuah perancangan rangkaian pada papan rangkaian
(PCB) kita harus mengetahui terlebih dahulu berapa luas dari PCB yang
digunakan dan jenis PCB apa yang digunakan agar perancangan dapat lebih
efektif dan efisien.
Rangkaian PCB dibuat dengan program ExpresPCB pada komputer. Pada
program ExpresPCB ini dirancang rangkaian dengan tujuan agar jalur yang
digunakan lebih rapi dan efisien agar kerja dari rangkaian tidak terganggu.
Untuk proses pemindahan rancangan rangkaian ke papan PCB ada
beberapa bahan dan alat yang harus dipersiapkan sebagai berikut:
1. PCB polos single layer
2. Larutan Fe Cl3 (Ferri Chlorit)
3. Lay out yang sudah difoto copy ke kertas biasa
4. Kotak Plastik tempat lautan ferri chlori
5. Pengering
6. Bor meja
7. Amplas
8. Deterjen
9. Air bersih
10. Isolasi bening
11. Lap bersih
Pemindahan rancangan rangkaian ke PCB melalui tahap-tahap sebagai
berikut:
51
1. Perancangan rangkaian dimulai dengan membuat skematik di program
ExpresPCB pada komputer sampai porses pembutan jalur selesai
2. Print out gambar lay out pada kertas kemudian foto kopy pada kertas biasa
3. Gunting dan sesuaikan lebar lay out dengan papan PCB yang akan
dipindahkan.
4. Panaskan setrika sampai betul-betul panas, kemudian tempelkan lay out
pada kertas ke papan PCB dan lakukan proses penyetrikaan sampai jalur
menempel ke papan PCB.
5. Tunggu sampai dingin barulah lakukan proses pemisahan kertas photo
copy dengan PCB dengan cara merendamnya supaya kertas photo copy
menjadi lunak.
6. Sebelum PCB dilarutkan ke dalam larutan ferri chlorit, semua jalur
penghubung harus diperiksa agar tidak terjadi rangkaian yang terputus-
putus nantinya (sebaiknya larutan ferrit chlorit direndam dengan air panas
untuk lebih cepatnya pelarutan tembaga).
7. PCB dilarutkan, bila lapisan tembaga yang tidak diinginkan telah terangkat
maka PCB dikeluarkan dari larutan dan dicuci dengan deterjen kemudian
dikeringkan.
PCB yang diangkat dari larutan jalurnya masih banyak ditempeli tinta
photo copy dan spidol permanent. Untuk membersihkan ini dan menampilkan
jalur yang jelas digunakan amplas, selanjutnya dibersihkan dengan lap bersih atau
dicuci lagi dengan deterjen kemudian baru dikeringkan dengan alat pengering.
52
3.6 Perancangan Perangkat Lunak
Pada pemrograman mikrokontroler dalam pembuatan alat monitoring,
program yang digunakan adalah Bascom. Dimana sebelum menggunakan
software ini, haruslah terlebih dahulu di install pada komputer untuk
mempermudah pekerjaan dalam hal download program.
Bascom AVR (Basic Compiler) merupakan software compiler dengan
menggunakan bahasa basic yang dibuat untuk melakukan pemograman chip-chip
mikrokontroller tertentu, misalnya dalam pembuatan alat ini adalah
ATMEGA8535.
3.7 Bahasa Pemrograman Mikrokontroler
3.7.1 Pemrograman Pada BASCOM AVR
Pada pembuatan aplikasi menggunakan mikrokontroler diperlukan
perintah berupa file compiler bahasa pemrograman yang didownload ke dalam
mikrokontroler. Bahasa pemrograman yang digunakan umumnya bahasa
pemrograman tingkat rendah seperti bahasa C dan Assembly.
Namun terdapat juga bahasa pemrograman BASCOM (Basic Compiler)
yang dirancang oleh mikrokontroler itu sendiri. Bahasa pemrograman BASCOM
memiliki beberapa jenis, jenis tersebut berdasarkan seri mikrokontroler yang
digunakan sebagai contoh mikrokontroler AVR hanya bisa menggunakan program
BASCOM AVR. Bahasa pemrograman BASCOM menggunakan bahasa Basic,
sehingga program ini jauh lebih mudah dipahami dibandingkan dengan bahasa
pemrograman yang lainnya.
53
Gambar 19. Interface Pada BASCOM AVR
3.7.2 SPI Flash Programer
SPI Programmer merupakan program yang digunakan untuk menuliskan
program ke dalam mikrokontroler ATMega8535. Adapun caranya adalah sebagai
berikut.
1. Mikrokontroler dihubungkan dengan kabel downloader dengan port
paralel pada komputer, kemudian nyalakan catu daya mikrokontroler.
2. Tekan tombol OpenFile untuk membuka file yang akan didownload pada
mikrokontroler, format file yang digunakan adalah *.hex.
3. Setelah itu tekan tombol Program tunggu sampai 100%, setelah 100%
maka program sudah ditulis pada mikrokontroler, dan mikrokontroler siap
untuk digunakan.