Upload
biyanadalika
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 1/20
Antropologi Jender dan Asal-usul Ketidaksetaraan Jender
Oleh: Zely Ariane1
Melalui materi ini para peserta diharapkan dapat:
1. Mempelajari bukti-bukti antropologi dan arkeologi bahwa komunitas manusia pada
awalnya (pada masa pra-sejarah/primitif/tak beradab/kebuasan) justru tidak terbagi ke
dalam kelas-kelas sosial dan, secara jender, egaliter.
2. Mengerti peran kerja terhadap kemajuan tenaga kerja/tenaga produktif manusia,
peradaban, kebudayaan dan perubahan masyarakat.
3. Mengerti hubungan kemunculan kelas-kelas dalam masyarakat dan penindasan terhadap
perempuan.
4. Mengerti sebab-sebab kepemilikan dan siapa (dan jender yang mana) yang memiliki alat
produksi.
5. Mengerti sebab-sebab mengapa laki-laki beralih dari perburuan ke peternakan (kemudian
ke pertanian) dan mengapa peternakan serta pertanian kemudian berada di bawah
kepemilikan laki-laki; atau mengerti sebab-sebab kepemilikan alat-alat produksi
(berdasarkan jender) yang menjadi landasan bagi penidasan terhadap perempuan
6. Mengerti asal-usul dan watak institusi keluarga.
I
PENAN!A"
Mengapa kaum perempuan masih dianggap sebagai warga negara kelas dua?
Mengapa mereka terpaksa harus memilih antara menjadi ibu yang “baik” atau menjadi wanita (pemburu)
karir yang “hanya mementingkan diri sendiri”?
Mengapa kapasitas untuk melahirkan anak membatasi pilihan yang tersedia bagi kaum perempuan,
sementara kapasitas untuk menghasilkan anak tak membatasi kaum lelaki? Mengapa keluarga merupakan
isu yang begitu penting dalam politik neoliberal? Mengapa distribusi ekonomi dan kekuasaan sosial begitu
tak setaranya di antara kaum lelaki dengan kaum perempuan?
(Pat Brewer, the Dispossession o !omen, "###)
Memahami Asal-usul Penindasan terhadap Perempuan
eproduksi dan produksi kebutuhan hidup adalah penentu gerak sejarah manusia. !ejarah
membenarkan bahwa kaum perempuan memiliki peran penting dalam reproduksi dan
produksi. "amun, di dalam perkembangannya, mereka malah menjadi manusia yang paling
disingkirkan dan didiskriminasi dari produksi, bahkan tak mengenal hak-hak reproduksinya
sendiri.
Malah, pernah (dalam suatu kurun waktu dan tempat tertentu) diskriminasi tersebut semakin
meluas dalam wujud berbagai bentuk# kekerasan terhadap perempuan; domestifikasi;
1 $oord. %rusan &endidikan dan 'acaan $omite "asional aringan "asional &erempuan Mahardhika ($"-"&M);
$oord. epartemen &endidikan dan &ropaganda ewan *arian "asional &ersatuan &olitik akyat Miskin (*"-&&M); &s +akil !ekretaris %mum dan $abid &erempuan dan 'udaya &engurus &usat abungan !olidaritas
&erjuangan 'uruh (&& !&').
1
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 2/20
poligami; pelecehan dan kekerasan seksual; pembedaan lapangan pekerjaan dan perlakuan di
tempat kerjabahkan, dalam bidang pekerjaan yang sama pun, perempuan ada yang
dibedakan upahnya; asumsi bahwa derajat laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan;
prasangka seksual (biologis); stereotipe dan standar nilai masyarakat terhadap perempuan,
dan seabrek bentuk-bentuk lainnya
.
!ekian banyak daftar penindasan terhadap perempuan tak akan habisnya diurutkan dari
sampai 0. !edikit yang menyadari bahwa keseluruhan persoalan tersebut hanyalah ekses atau
dampak yang berasal dari dari akar persoalan (yang menjadi penyebabnya). kar persoalan
tersebutlah yang akan dibahas dalam tulisan singkat ini, dengan segala keterbatasannya.
&raktek-praktek penundukan terhadap perempuan, di balik prasangka yang mengasumsikan
perempuan adalah lemah dan berada di bawah perlindungan laki-laki, adalah kenyataan sosial
yang sudah berusia ribuan tahun lamanya. 1leh karena itu, tidaklah mengherankan bila kaum
perempuan sendiri sering kali pasrah bahkan menginternalisasi anggapan bahwa
ketidaksetaraan jender adalah takdir biologisnya sebagai perempuan. 2nilah yang disebut
kesadaran palsu yang, celakanya, sekarang ini, paling luas diderita oleh perempuan.
ikalau ketidaksetaraan jender memang takdir biologis, maka begitu celakanya makhluk
manusia yang bernama perempuan ini. 'ahkan makhluk binatang berkelamin betina saja
memiliki kesetaraan secara alamiah, mengapa tidak demikian halnya dengan makhluk
manusia yang berakal budi dan paling sempurna ini3
2tulah pandangan filosofis tentang ketidaksetaran jender yang mendominasi kesimpulan
sejarah perkembangan masyarakat manusia (lelaki dan perempuan). an sesungguhnya,
seiring kemajuan kerja dan daya pikir manusia, maka berbagai bukti ilmiah yang sanggup
dipertanggungjawbkan sudah dapat memberikan bukti bahwa posisi ketidaksetaraan jender
bukan-lah takdir biologis kaum perempuan; bahwa, dalam fase awal perkembangan
masyarakat manusia, berbagai bukti menunjukkan# (manusia) perempuan dilahirkan dan
hidup setara, bahkan menjadi sumber penghidupan manusia.
4erlebih lagi, salah satu preposisi dalam buku 'achofen, Mother Right , yang diterbitkan pada
tahun 5675, menyebutkan bahwa konsep patriarchal (garis-ayah) tidak serta merta ada. 'ukti
sejarah menyatakan bahwa garis keturunan pada awalnya hanya diletakkan pada garis
perempuansesuai dengan hak ibu dan, akibatnya, ibu-lah satu-satunya orang tua yangdiketahui pasti oleh generasi yang lebih muda, yang memiliki posisi yang lebih dimuliakan
dan dihormati. !ebutan-sebutan semacam 2bu &ertiwi dan ewi $esuburan adalah bukti-
bukti bahwa kaum perempuan, dalam satu fase sejarah manusia, pernah menempati posisi
utama dalam sistem produksi masyarakat.
2 Menurut $on8ensi &enghapusan !egala 'entuk iskriminasi 4erhadap &erempuan (9on8ention of :limination and
iscriminaton gainst +omen-9:+), persoalan-persoalan kaum perempuan 2ndonesia atara lain# perdagangan
orang dan eksploitasi prostitusi, kehidupan politik dan publik, partisipasi di tingkat internasional, kewarganegaraan,
pendidikan, ketenagakerjaan, kesehatan dan keluarga berencana, manfaat ekonomi dan sosial, perempuan pedesaan,
persamaan kedudukan di hadapan hukum, perkawinan dan kehidupan keluarga. Menurut !usan 'lackburn, tema besar
persoalan perempuan 2ndonesia adalah# ideologi jender, negara dan gerakan perempuan, pendidikan, perkawinan usiadini, kewarganegaraan, poligami, peribuan, eksploitasi ekonomi, kekerasan. &erempuan 'ergerak, :disi &erdana pril-
uli <<6, hal. , akarta, $alyanamitra=.
2
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 3/20
#u$ungan antara Kepemilikan Pri$adi dengan Penindasan Perempuan
>ewis *. Morgan dan ?rederick :ngels adalah dua ilmuwan besar yang memberikan
sumbangan luar biasa untuk memahami dasar-dasar pemikiran mengenai akar penyebab
penindasan terhadap perempuan. Morgan, dalam bukunya Ancient Society, yang terbit tahun
56@@, menyatakan A fakta bahwa institusi pokok di dalam masyarakat beradab—yaitu
keluarga, pemilikan pribadi, dan negara—terbukti tidak pernah eksis di dalam kehidupan
pra-sejarah.
Menyempurnakan apa yang ditulis Morgan tersebut, ?rederick :ngels, di dalam A!he "rigin
of the #amily, $ri%ate $roperty and the StateB, yang terbit pada tahun 566C, memberi tekanan
terhadap banyaknya data yang sudah dikumpulkan oleh para arkeolog dan para antropolog
yang Amembenarkan ide bahwa komunitas manusia pada awalnya tak terbagi-bagi ke dalam
kelas-kelas sosial dan, secara jender, egalitarianB.
pa yang hendak kita tarik dari dua kesimpulan penelitian diatas3 4ak lain dan tak bukan
adalah pemahaman kritis bahwa ketidaksetaraan jender, sekaligus ketimpangan sosial
masyarakat saat ini antara golongan (kelas) yang memiliki begitu banyak dengan yang tak
memiliki apapun, tidaklah final. 'ahkan begitu penting untuk memahami bahwa
ketidaksetaraan jender adalah produk dari masyarakat yang digolong-golongkan berdasarkan
kelas-kelas.
&engelompokan masyarakat berdasarkan kelas adalah pengelompokan yang paling utama dan
jelas. $ertama, kelas tumbuh dari fondasi-fondasi masyarakat yang paling mendasar, yaitu
yang langsung berasal dari relasi masyarakat/manusia dengan alat-alat produksi; &edua, kelas
merupakan pengelompokan sosial yang paling kuat dan paling banyak keanggotaannya di
tengah-tengah masyarakat, yang relasi serta dan kontradiksinya sangat mempengaruhi
jalannya sejarah kehidupan sosial dan politik masyarakat.
i dalam bukunya, :ngels menegaskan bahwa Aeksplotasi kelas dan penindasan seksual atas
perempuan lahir bersamaan, dengan tujuan melayani kepentingan sistem kepemilikan
pribadi, dan itu berlaku sampai kiniB. alam menyimpulkan bahwa eksploitasi dan
penindasan tersebut tidak-lah abadi maka ia menambahkan bukti bahwa hubungan-hubungan
sosial kemasyarakatan, termasuk sistem nilainya, bisa berubah, dan merupakan hasil dari
perubahan tenaga produktif manusia dan sistem produksinya. !istem produksi yang berbedamenghasilkan pola hubungan kemasyarakatan yang berbeda-beda pula.
alam masa-masa pra-sejarah, ketika sistem produksi peternakan hewan ditemukan oleh
komunitas kesukuan, peningkatan kemakmuran dan status sosial hanya diperoleh oleh laki-
laki. *al tersebut disebabkan karena kaum lelaki-lah yang menjalankan dan menguasai
kegiatan peternakan tersebut. !umbangan kaum lelaki terhadap kesejahteraan komunitas
kesukuan tersebut malahan menyebabkan kaum perempuan tersingkir dari produksi sosial,
digantikan dengan tugas-tugas perempuan tradisional, yakni menyiapkan makanan dan
mengerjakan kerajinan tangan.
3
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 4/20
&ola hubungan masyarakat berdasarkan keluarga pra-peradaban atau yang disebut primal
horde atau keluarga consanguine, hingga keluarga monogami yang patriarchal , lahir dan
terus berkembang sebagai wujud tersingkirnya kaum perempuan dari produksi sosial tersebut.
"amun demikian, :ngels sendiri mengakui bahwa ia, yang hanya memberikan bukti-bukti
yang tersedia pada saat itu saja, tak sanggup menjelaskan mengapa kegiatan peternakan, yang
sebelumnya dimiliki bersama oleh komunitas kesukuan, berubah menjadi milik kaum lelaki
secara indi8idual hingga menyingkirkan peran perempuan dari sistem produksi.
$emudian, &at 'rewer, dalam sebuah pamflet !he 'ispossession of (omen, yang diterbitkan
oleh Resistance )ook pada tahun <<<, menambahkan bukti-bukti baru menyangkut akar
penyebab penyingkiran perempuan dari sistem produksi sosial pertanian. 'ahwa peningkatan
produkti8itas pertanian (yang menggunakan bajak) lebih besar ketimbang peningkatan
produksti8itas holtikultura; dan, seiring dengan itu, terdapat landasan material bahwa kaum
lelaki menurun minatnya terhadap kegiatan (mata pencaharian) berburu; fakta yang
mengungkapkan bahwa, memang, proses membajak merupakan kerja yang lebih indi8idual
dan lebih berat ketimbang holtikultura; bahwa terdapat kesulitan untuk mengkombinasikan
kerja indi8idual tersebut dengan kegiatan memelihara bayi; dan, bahwa perdagangan
makanan dan produk-produk ternak peliharaan (dengan basis kuantitas yang lebih besar dan
beragam) sekarang bisa dilaksanakan dan semakin berkembang; semuanya itu memberikan
sumbangan yang menyebabkan kaum perempuan diisolasi ke dalam pekerjaan-pekerjaan
rumah tangga sehingga, kemudian, tak memiliki kekuasaaan ladi terhadap produksi makanan-
pokokDyang, sebenarnya, merupakan landasan bagi terciptanya status dan kekuasaan yang
sama antara kaum lelaki dan kaum perempuan di dalam masayarakat sebelumnya.
$emajuan tenaga produktif dan alat-alat kerjaseperti penemuan mata bajakyang
memungkinkan sistem produksi pertanian dengan produkti8itas yang berlebih (surplus),
adalah fase yang sangat menentukan perubahan hubungan sosial masyarakat. $epemilikan
pribadi terhadap alat-alat produksisebagai wujud kekuasaan indi8idual terhadap surplus
produksidan spesialisasi kerja produksi-lah yang selanjutnya memberikan landasan bagi
ketidaksetaraan kedudukan sosial laki-laki dan perempuan.
4erdapat hubungan yang sangat erat antara perkembangan pemilikan pribadi dengan
penindasan terhadap kaum perempuan. 1leh karena itu, sangatlah penting untuk terus-
menerus mengamati dan menjelaskan bentuk-bentuk perkembangan pemilikan pribadi dalam berbagai fase perkembangan masyarakat yang memelihara penindasan terhadap perempuan.
emikian pula, begitu pentingnya karya-karya tersebut dipelajari agar kaum perempuan
dapat memeriksa mekanisme mengapa serta bagaimana asal-usul penindasan perempuan
terjadi, agar kita dapat menyimpulkan dan mengubahnya.
Pentingnya Memahami Akar Penye$a$ Penindasan terhadap Perempuan
alam hal memahami akar penindasan terhadap kaum perempuan, maka sangat penting
untuk melakukan penelitian dan pemahaman terhadap asal-usul keluarga, kepemilikan pribadi, negara, serta penyingkiran perempuan dari produksi sosial. *asil-hasil penelitian,
4
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 5/20
dan tulisan orang-orang yang telah disebutkan sebelumnya, sangat lah penting bagi mereka
yang sedang berjuang untuk membongkar kesalah-kaprahan pemahaman yang menganggap
ketidaksetaraan jender adalah alamiah.
$aum perempuan yang sudah menyadari adanya ketidaksetaraan jender seringkali terjebak
pada pilihan-pilihan jalan keluar yang salah, yang malah semakin menjerumuskannya lebih
dalam ke jurang penindasan. kibat tak memahami akar penyebab penindasannya, kaum
perempuan cenderung berpuas dengan kesetaraan yang formal dan tidak hakiki, atau
celakanya bahkan sampai memerangi makhluk laki-laki yang dianggapnya sebagai penyebab
segala kesengsaraannya di dunia.
engan memahami asal-usul penindasan perempuan, serta bentuk-bentuk lanjutannya di era
peradaban modern, maka dengan mudah kita dapat mengerti mengapa berbagai upaya hukum
untuk melindungi dan menjamin kesetaraan perempuan di seluruh dunia saat ini begitu sulit
untuk ditegakkan. $ita juga akan mengerti bahwa hukum-hukum (uni8ersal) pengakuan
kesetaraan terhadap perempuan hanyalah penyeimbang/penghibur bagi ketimpangan yang tak
sanggup diatasi di bawah syarat-syarat sistem produksi yang berdasarkan penggolongan
kelas.
$aum perempuan janganlah menyerah untuk terus berfikir dan mencari jawaban terhadap
penyebab minimnya implementasi dan banyaknya pelanggaran terhadap berbagai kon8enan
perlindungan dan jaminan kesetaraan perempuan. pakah karena ketiadaaan political will
pemerintah-pemerintah negara-bangsa3 taukah karena begitu minimnya
pemahaman/kesadaran masyarakat dan para akti8isnya3 tau saling pertalian antara
keduanya3 tau ada sebab-sebab lain yang lebih fundamental, yakni menyangkut sistemekonomi-politik negara-bangsa modern yang dengan sadar memelihara konsep-konsep
penindasan perempuan, yang sekadar memungkinkan pengakuan formal hak perempuan tapi
tak memungkinkan penegakan sepenuh-penuhnya3
>ihat dan periksa-lah berbagai pasal yang dalam $on8ensi &enghapusan !egala 'entuk
iskriminasi 4erhadap &erempuan (9:+), yang memberikan pengokohan terhadap
prinsip-prinsip kesetaraan dengan menuntut pihak negara untuk mengambil A segala tindakan
yang tepat, termasuk perundangan, untuk memastikan pengembangan dan kemajuan
maksimal kaum perempuan, demi memberikan jaminan hak-hak a*asi manusia dan
kebebasan fundamental di atas landasan kesetaraan dengan laki-lakiB.
4entu saja perlindungan 9:+ adalah sebuah capaian hukum uni8ersal yang cukup maju
(pada masanya) bagi kaum perempuan namun, para akti8is pembebasan perempuan, dalam
perjuangannya, bisa saja begitu pusing dan lelah saat menyadari bahwa negara, yang
seharusnya berperan penting dalam perlindungan tersebut lebih tunduk terhadap kepentingan
kelas yang dominan (yang di dalamnya bukan hanya laki-laki tapi juga perempuan),
ketimbang kepentingan perempuan.
$epusingan lainnya bisa terjadi akibat formalisme kesetaraan yang tercermin dalam contoh
berikut. dalah benar tuntutan lebih banyak kaum perempuan di dalam lembaga perwakilanrakyat atau institusi apapun merupakan upaya untuk memajukan (affirmati%e action)
5
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 6/20
kesadaran, kepercayaan diri, dan partisipasi perempuan. $endati demikian, apakah dengan
lebih banyak perempuan memimpin atau memerintah maka penindasan terhadapnya akan
serta merta hilang3 pakah terbukti bahwa pemimpin-pemimpin perempuan di berbagai
negeri di dunia adalah orang-orang yang membela hak-hak perempuan3 tau apakah di
bawah kepemimpinan mereka status perempuan buruh, perempuan petani atau masyarakat pribumi secara keseluruhan semakin maju3
4erhadap EkehakikianF posisi perempuan di dalam keluarga, sebagaimana yang dimuliakan
oleh masyarakat kelas yang relijius, persoalan berikut adalah tantangan yang harus dijawab.
'agaimana dengan kenyataan begitu banyaknya perempuan miskin yang harus bekerja di luar
rumah dalam waktu yang lama (hingga larut malam/pagi); harus berpisah dari anak-anak atau
suaminyabahkan kerap tak bersuami atau ditinggalkan begitu saja oleh suami; ibu atau
ayah yang menjual anaknya; perempuan-perempuan muda yang menjadi tenaga kerja murah
di luar negeri; perempuan yang menjual kehormatannya. !emua itu disebabkan oleh
persoalan ekonomi di Gaman modern.
!ungguh mengerikan menyadari bahwa, di tengah masyarakat beradab yang relijius,
berpengetahuan dan berteknologi tinggi di abad modern ini, milyaran kaum perempuanya
hidup miskin tanpa akses pengetahuan, kesehatan, tak kenal model keluarga sakinah, tak
kenal kenikmatan seksual, tak kenal romantisme, hanya mengenal bagaimana menyelamatkan
hidupnya esok hari.
2tulah ambiguitas perjuangan pembebasan perempuan, yang tak kunjung selesai dan terus
jatuh ke lubang kesalahan yang sama, bila mengabaikan hubungan antara eksploitasi kelas
dengan penindasan seksual# yakni eksploitasi oleh sistem perbudakan, feodalisme, dankapitalisme terhadap kaum perempuan.
engan memahami cara kerja perangkat-perangkat sistem yang berusia ribuan tahun, yang
memelihara ketidaksetaraan dan penindasan terhadap perempuan, maka kita dapat
merumuskan masa depan pembebasan kita. !iapa kawan yang harus kita rangkul3 pa
penghambat fundamental yang harus kita singkirkan3 'agaimana metode dan tahap-
tahapannya3 2tulah soal-soal historis yang akan kita jawab hingga ke aspek yang paling
praktis di dalam tema-tema berikutnya.
II
!eori E%olusi se$agai &andasan Analisa atas Perkem$angan Masyarakat
Manusia dan Asal-usul Kemun'ulan serta Meluasnya Ketidaksetaraan Jender
itemukannya ilmu antropologi/arkeologi memberi landasan bagi masyarakat modern untuk
semakin berfikir ilmiah. 'eberapa (landasan dan sekaligus perdebatannya) yang memicu
kelahiran ilmu antropologi, adalah#
1. &ertentangan menyangkut usia manusia dan kelahiran manusia;
2.&ertentangan tentang asal-usul manusia;
6
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 7/20
3. &ertentangan tentang perbedaan institusi masyarakat modern dengan masyarakat primitif,
termasuk di dalamnya# matriarki 8s patriarki; klan 8s family (keluarga); kepemilikan
pribadi 8s kepemilikan komunal.
>ewis *. Morgan, dalam bukunya Ancient Society, menyatakan bahwa masyarakat
primitif bukanlah keluarga indi8idual, melainkan gen atau klan; dan struktur klan tersebut
justru matriarki. alam perkembangan masyarakat, matriarki menjadi patriarki; klanmenjadi keluarga indi8idual. elasi ekonomi dan sosial masyarakat primitif dibandingkan
dengan masyarakat modern/beradab juga berbeda# masyarakat modern berdiri atas dasar
kepemilikan pribadi, dan masyarakat primitif berdiri atas dasar kepemilikan komunal.
2lmu ntropologi klasik abad 5H, menyandarkan penelitian dan pemikirannya pada bukti-
bukti material/ilmiah (arkeologi) yang ada pada saat itu, tidak saja mencakup hasil-hasil
kebudayaan (suprastruktur masyarakat primitif) tapi juga corak ekonomi dan produksi
(infrastruktur) masyarakat tersebutwalaupun, dalam beberapa hal, di antara mereka masih
ada yang inkonsisten. &ara antropolog periode tersebut, di antaranya >ewis *. Morgan,
:dward 4aylor, acob 'achofen, dan ?rederick :ngels, pada umumnya (disertai kritik dan
penyempurnaan) mendukung dasar-dasar teori e8olusi sosial 9harles arwin,
i abad ke-<, kontro8ersi teori e8olusi dan re8olusi sosial manusia di abad 5H dimenangkan
oleh para antropolog fungsionalis/difusionis/deskripsionis. $aum deskripsionis tersebut
menolak pandangan umum mengenai teori e8olusi sosial, membatasi pemikiran mereka
hanya pada studi kebudayaan dan kebiasaan/adat istiadat berbagai kelompok manusia (secara
parsial). i antara tokohnya yang paling terkenal adalah Margareth Mead, !apir, dan uth
'enedict. 2lmu ntropologi seperti itulah yang menjadi mainstream (arus utama) studi
antropologi saat ini.
alam menggali sumber-sumber penyebab ketidaksetaraan jender berdasarkan perkembangan
manusia dari bukti-bukti antropologi/arkeologi yang ada, maka kita tidak bisa menggunakan
cara pandang antropologi mainstream. $arena, dalam antropologi tersebut, ketidasetaraan
jender dianggap sebagai takdir alamiah. 1leh karena itulah, dalam memeriksa asal-usul
ketidaksetaraan jender, bagan/tabel di bawah ini menggunakan cara pandang ntropologi
klasik, beserta perbaikan-perbaikan penilaiannya di abad < dan 5.
!a$el I
Kemun'ulan E%olusi dan "e%olusi Manusia( Komunitas Manusia(
dan Ketidaksetaraan Jender)
4Antropolog
Abad 19 & 20yangmengkritisi
Gagasan/Teori Penggolongan Zaman, TemuanAntropologi dan Arkeologi Baru, sertaAnalisa Temuan
3 "e*erensi: &at 'rewer, !he 'ispossession of (omen, esistance 'ook, <<<; ?rederick :ngels, Asal-usul &eluarga,
&epemilikan $ribadi dan +egara, 566C, $alyanamitra; ?rederick :ngels, Sumbangan !enaga &erja dalam !ransisi
dari Makhluk-&era Menjadi Manusia; :8elyn eed, Seism and Science, 5H@6; :8elyn eed, Anthropology and (omen
iberation, 5H@I.
4 4eori 9harles arwin tentang e8olusi spesies melalui seleksi alam dan 8ariasinya ditentukan oleh Esiapa kuat dia
menangF atau berlandaskan kompetisi. !eakan-akan seperti ada Eentitas tertentuF yang bisa menentukan siapa yang kuat,
yang menang J yang terpilih. arwin percaya pada 4eori Maltus (seorang &astur 2nggris) mengenai ketimpangan yang bergerak berdasarkan deret/garis geometri/ukur, sementara produksi/persediaan pangan bergerak berdasarkan deret/garis
hitung.
7
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 8/20
danmelengkapiTeori ar!intentang Asal"usul #pesies$anusia
Selain Charles
Darwin sendiri,Lewis H.Morgan, Edward
Taylor, a!o"#a!ho$en,
a%es &raser'#erdasar(an")(*i a"ad 1+.
•Mend)()ng se-en)hnya *eori eol)si%asyara(a* %an)sia Darwin yang"ersi$a* grad)al, la%"a*, dan()an*i*a*i$.
• Masyara(a* -ri%i*i$ *elah
%e%-ra(*e((an h)")ngan sosial /se(s)al yang se*ara, di*andai olehadanya -rod)(si / -e%ili(an se!ara(ole(*i$.
• Darwin0 Ma(hl)( %an)sia"er*)")h
*ega(, "er*e(nologi, dan o*a(nya
"er(e%"ang%enalani (e%a)anse!ara sosial "ersa%asa%a,sehingga %an)sia "er"eda dari%a(hl)( (era 'enis lainnya sea(awal.
1.a%an e")asan1.1. Berburu & mengumpulkan
makanan
2. a%an #ar"aris%e
2.1. Holtikultur & peternakan
3. a%an erada"an
3.1. Tulis menulis & pertanian (bajak).
&rederi!( Engels'"erdasar(an")(*i a"ad 1+
• Ser)-a dengan Darwin, "ahwa 'salah
sa*) enis %a(hl)( (era %enadi%an)sia har)s %elewa*i -ra(ondisi"iologis agar "isa "er*ransisi %enadi0'1 "er-os*)r *ega(, '2"er-engliha*an 3 di%ensi, '3%e%ili(i (e*)r)nan yang%e%")*)h(an %asa -er*)%")han
dan -erawa*an ind)( yang le"ihla%a, '4 %e%ili(i organ s)ara, '5%e%ili(i *angan yang le"ih "e"as,dan dengan i") ari yang "isa"er-)*ar.
• Darwin gagal %enelas(an
-er)"ahan-er)"ahan !e-a* yang*a%-a( -ada ")(*i")(*i $osil'%)n!)lnya s-esies "ar) wala)-)nse!ara his*oris %asih se8a%an!oyang *eradi dala% leda(anCa%"rian9
• Darwin gagal %enelas(an
"agai%ana %an)sia (era 'enis*er*en*) yang "er*ara$ le"ih *inggi%e%ili(i o*a( yang le"ih "esar dan%ahir "er"i!ara.
• Teori Eol)sioner Engels %ene(an(an
-er)"ahan %asyara(a*%an)sia yang()ali*a*i$, diale(*i( 'saling *i%"al"ali(%e%-engar)hi sehingga se%a(in%a), dan da-a* %engala%i-er!e-a*an.
• Man)sia adalah -rod)( (era
Terda-a* h)")ngan in*era(*i$ an*ara
a%an Ta( #erada" 'e")asan, ri%i*i$,rasearaha%an (e")asan "er*e-a*an dengan-eriode Palaeolitic sd se(i*ar 12.:::*ah)n lal), saa* -rod)(si, *e(nologi, /-e%)(i%an "er)"ah se!ara !e-a*.
1. eng)%-)l %a(anan 'dara* K "el)%
ada "ahasa K "el)% "erdiri *ega( K"ersi$a* indiid)alK sanga* *ergan*)ng-ada !)a!a.
2. eng)%-)l %a(anan 'la)* K s)dah%engg)na(an a-i '"e"as dari(e*ergan*)ngan !)a!a K
%e%)ng(in(an %igrasiK %)lai%enge%"ang(an -engg)naan-er(a(as awal dari "a*)K %e%"erilandasan "agi -erl)asan -rod)(si%a(anan hingga %enang(a) (egia*an"er")r) dan %eng)%-)l(an %a(anan.
3. egia*an "er")r) yang "er(e%"angle"ih -en)h K %)lai %e%"ang)n /%ene*a- di desadesa ()noK -er(a(as(ay) di%)ng(in(an "er(e%"angK
mengembangkan *en)n *angan, *e%"i(ar,dan -er(a(as "a*) yang diasah.elo%-o( (lan %engh)ni r)%ah-anang; %ene*a- se!ara %a*rilo(al;%e%"en*)( in*i (erasa%a yang%e%)ng(in(an (elo%-o( *erse")*"er*ahan hid)-.
Suprastruktur %asyara(a* -ri%i*i$0
1. Marga(lan %en)r)* garis <")(o%)ni*as i")i"), sa)dara lela(inya,
=
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 9/20
*ransisi %an)sia(era denganlandasan -enggera(nya, ya(ni0*enaga (era dengan -engg)naan-er(a(as (era yang, dala% -rosesyang -anang, %e%"en*)(-er)"ahan >si(!o -ene%)an%an)sia(era "er-os*)r *ega(
%ensyara*(an adanya $ase di%ana%ere(a *)r)n dari -ohon 'agar "isa*ega(, sehingga *angan*angannya%enyes)ai(an dengan (e%a%-)an*ega(nya%enadi le"ih le"ar.Sehingga *angan 'yang %er)-a(an"agian -aling -en*ing dari eol)si%an)sia ")(an lagi %er)-a(anorgan (era, %elain(an s)dah"er(e%"ang %enadi -rod)( (era.
• e%a%-)an "er"i!ara(e%)dian
"er"ahasadan (e%a%-)an *enaga
(eranya %endorong -er(e%"angano*a( %an)sia '")(an se"ali(nyainga*0 o*a( *ida( a(an "er*a%"ah-in*ar i(a *ida( dig)na(an.
• S-esies %enadi le"ih %an)siawi
(arena *enaga dan a(*ii*as *enaga(eranya %ela-ang(an alan agar(e%a)an %an)sia 'yang "ersi$a*general "isa %)lai "erana(.
• rod)(si dan re-rod)(si (ehid)-an
%er)-a(an ele%en yang %enen*)(andala% (ehid)-an sosial. #en*)(%asyara(a*, dala% se*ia- *aha--er(e%"angan searahnya,?di*en*)(an oleh d)a "en*)(enis-rod)(si, ya(ni0 *enaga (era, di sa*)sisi; dan (el)arga, disisi lainnya.?
• Masyara(a* "erada" *ida( se(adar
dinilai dari (e%a%-)an *)lis%en)lis;na%)n (e%a%-)an *)lis%en)lis -)ndilandasi oleh -er(e%"angansosialnya ,ya(ni %asyara(a* yang*elah sa%-ai a*a) "isa%enge%"ang(an -e%"agian (era
dan -er*)(aran (o%odi*as di(alangan -ara indiid)nya. )s*r)dala% %asyara(a* "erada"lah-ena(l)(an *erhada- -ere%-)an "isa*erw))d se-en)hnya.
• ET<D@SET@A@@B
EBDEAS)"ordinasi-enindasan-ere%-)an, %)lai %)n!)l -ada8a%an #ar"aris%e, dan "er(e%"angse-en)hnya -ada 8a%an erada"an.
• @r*inya, h)")ngan sosial #<S@
"er)"ah 'eol)si, di-)*ar"ali((anse!ara radi(al 'reol)si, a(i"a*-er(e%"angan *enaga -rod)(*i$
dan ana(ana( <") *erse")*.
2. #er"agai "en*)( (el)arga didasar(an
-ada0 'a (e-ada sia-a seseorang "isa%ela()(an h)")ngan se(s)al; '"seseorang '(era"a* %ana yang "oleh
%e%"en*)( (elo%-o( sosial in*i.
3. Larangan h)")ngan se(s)al an*araorang *)a dengan ana(; dan an*arsa)dara (and)ng 'incest .
4. Mengarah -ada h)")ngan
"er-asangan a*as dasar (ese-a(a*an"ersa%a / se*ia- anggo*a dala%h)")ngan *erse")* %e%ili(i ha( yangsa%a )n*)( %eny)dahinya.
5. e*ergan*)ngan "ayi, ang(a wa(*)%e%"esar(annya%erawa*nya /-erl)asan h)")ngan i") dengan ana(,%en)n)((an0
K adanya -er)"ahan ()l*)r;"er(elo%-o( "ersa%a %elind)ngiyang %)da%)ng(in dengansa)dara (and)ng (e*)r)nan-ere%-)ana(an "er(onse(wensi-ada -e%"agian dan -eng)%-)lan%a(anan, (e*i%"ang -eng)siran.
K ari (a(i yang %eng)ng(i*
"er%a(na "ahwa <") har)s%erawa* "ayi *erse")*. erawa*an%endorong -e%a(aian ()li*,
sera")**ali dari *)%")h*)%")handan lainlain, )n*)( %enggendong,%e%"e"as(an *angan dan%e%)dah(an %en!ari %a(anan.
K erasa%a )n*)( (e"erhasilan%e%"esar(an ana( da-a*%engarah -ada -rosesdo%es*i>(asi s-esies %an)sia, dana(an %e%ilih alan (oo-era*i$,(e*i%"ang agresi$ ser*a%enyerang. La(ila(i, se"agai-asangan, "isa %e%-er()a*-e%"agian (era dan i(a*an sosial*erse")**i-e -eralihan *erse")*
*elah dio"serasi -ada si%-anse"e*ina.
K engar)h *erhada- -ola -e%"agian%a(anan yang %e%"en*)( "asisin*era(si sosial. ada -ri%a*ase%a!a% si%-anse -e%"agian%a(anan *eradi dengan (elo%-o(matrilocal %mother-centred (e*i%"ang -asangan se(s)al.
+ F el)arga "er-asangan adalah *aha-a(hir eol)si h)")ngan (el)arga yang*ersele(si se!ara alamiah’ .
a%an #ar"aris%e
+
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 10/20
'yang "erdiale(*i( dengan-er(e%"angan ")daya(esadarandan *inda(an -oli*i(nya. e%)n!)lan-e*erna(an (e%)dian %ening(a*(an(e%a(%)ran, yang -ada awalnyadi%ili(i "ersa%a. Ba%)n -ada-eralanannya kemakmuran
tersebut sekadar meningkatkanstatus sosial laki"laki %direbutlaki"laki' lelaki yang menguasai& men(alankan kegiatanpeternakan' perempuantersingkir dari produksi sosial)
• Perpinda*an pemilikan komunal
men(adi pemilikan pribadi ter(adibersamaan dengan mun+ulnyapemeli*araan dan pembiakan*e!an %terutama untuk pertanian"ba(ak, yang
men+iptakan kekayaan sosialbaruyang dimiliki ole* laki"laki%dengan tanpa konsensus)
1. er%)laannya di*i*i("era*(an -ada%asa -eolit*i+ '8a%an #a*) #ar),*er%as)( 8a%an -er)ngg) sa%-ai-er(e%"angan -erala*an "esi, se(i*ar1::: *ah)n yang lal);
2. M)lai %ene*a- dan %enge%"ang(an-e*erna(an;
3. #er!o!o( *ana%0 %ening(a*(an
-rod)(*ii*as ala%; -e*erna(an;
4. M)lai %engenal *e%"i(ar, *en)n, dan
(erainan lainnya-erhiasan (erang,-isa) 'obisidian yang le"ih *aa% dari"a*)a-i. er(e%"angan *e(nologi(erainan %engarah -ada -rod)(si(o%odi*i (e!il dan -er*)(aran;
5.er*ahanan ")(an a(*ii*as yangsigni>(an (arena )%lah -o-)lasi yang%asih sedi(i*; "el)% ada -er"edaan(e%a(%)ran; "el)% ada-erang-ena(l)(an;
6. #er!iri(an ala* dari "a*) ser*a %eli-)*i-e(eraan loga%;
7. M)lai *erda-a* -er"edaan D)nia La%a'@$ri(aEro-a@sia dan D)nia #ar)'@%eri(a a(i"a* -er"edaan ala%
enis *ana%an, enis hewan -e*erna(an,dan enis loga% yang dile")rnya;
8. D)nia La%a "era(hir (arena adanya
-ele")ran loga% dan -ene%)an M@T@#@@, yang *er")a* dari "esi'AELFS< TEB@G@ ADFT<&.;
9. Ma*a #aa( di*e%)(an oleh -ara
-e*erna( )n*)( %enge%"ang(an-er*anian "ers(ala l)as, sehingga%e%)ng(in(an -er(e%"angan-o-)lasi yang *inggi, (onsen*rasi%asyara(a* di -er(o*aan,-er(e%"angan (erainan dan
-erdagangan
a%an erada"an
1. S-esialiasi (erainan;
2. e%isahan (o*a dengan desa;
3. rod)(si "arang dagangan '(o%odi*i;
4. e%ili(an -ri"adi;
5. M)n!)lnya (elas(elas sosial;
6. el)arga Monoga%i;
1:
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 11/20
7. Begara
Suprastruktur %asyara(a* #ar"aris%e%en)) #erada"
1. @()%)lasi (e(ayaan 'yang le"ih "esarse"agai a(i"a* dari (egi*an -rod)(si-e*erna(an yang %engalih(an-e%ili(an Marga %enadi -e%ili(an-ri"adi dala% (el)arga;
2. enisenis -er(a(as -)n "era()%)lasi
sehingga %e%")*)h(an *enaga (era%an)sia yang le"ih "anya( K
-ere%-)an diadi(an ha( %ili(;%an)sia lain diadi(an ")da(;
3. Garis (e(era"a*an %enadi paterrnity .
4. @()%)lasi (e(ayaan %e%"eri s*a*)syang *inggi -ada la(ila(i 'dala%(el)arga;
5. H)")ngan se(s)al %enadi %onoga%i;
6. #er(e%"angnya ha( waris "erdasar(an
garis #a-a(;
7. <s*ilah el)argafamily '"ar) di(enal(e%)dian pentj., "erasal dari is*ilahla*in famulus, yang artinya budak ruma* tangga. Sedang(an familiaartinya seluru* budak dimiliki ole*lelaki %patriarki.
+ Aeol)si h)")ngan ender *erse")* *eradi-ada 8a%an -rasearah, sehingga *ida("isa di-as*i(an "agai%ana / (a-an i*)*eradiwala)-)n da-a* di")(*i(an se!arae*nogra>.
Eelyn Aeed'"erdasar(an")(*i a"ad (e2:
• enye"a" )*a%a %)n!)lnya
-e%ili(an -ri"adi la(ila(i yang"eriring dengan *)%")hnya-er*)(aran (o%odi*i -e*erna(an a*a)
ala* -rod)(si yang dihasil(an(o%)ni*as(lan adalah0
K Se")ah hasil dari -er)"ahandala% ins*i*)si s)-ras*r)(*)r-er(awinan;
K Le%") adalah si%"ol "ar)(e(ayaan dan (o%odi*i, yang%)lai di"ar*er(an dengan is*riis*ri se"agai ong(os -er(awinandan ong(os -engas)han ana(;%en)) -eralihan dari -e%ili(an(o%)nal (e -e%ili(an -ri"adioleh la(ila(i.
56a* #rewer
%enganalisa• ening(a*an *e(nologiBukti"bukti baru di abad 20 yang
menguatkan analisa .ngels
11
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 12/20
Darwin, Engels,dan EelynAeed,"erdasar(an")(*i")(*i "ar)@"ad 2:.
%e%)ng(in(an di*e%)(annya gen,(ro%oso%, DB@, ariasi gene*i(dala% re-rod)(si sosial, ser*a e$e((e"e*)lan(e!ela(aan dala% %)*asigene*i(, sehingga %e%"eri(anlandasan "agi '"a!a0 se"agian
pentj. analisa *en*ang eol)si
s-esies.
• <ndiid) %er)-a(an -rod)( dari
in*era(si (o%-le(s an*ara warisangene*i(, ling()ngan, / -eris*iwa-eris*iwa (e"e*)lan, yang a(arnya'"ah(an ")(an darigene*i(ling()ngan.
• enga"syahan -e%"edaan
"erdasar(an enis (ela%in, ras, dans*a*)s, "isa %en)*)-i (e*i%-anansosial yang se"enarnya *er!i-*a
se!ara sis*e%a*is.
• ri*i( *erhada- Darwin
K Se"e*)lnya s)(ses re-rod)(si%elal)i sele(si ala%, "isa"eralan"erhasil %elal)i"er"agai !ara, dan ")(anse(adar (o%-e*isi. erasa%a,hid)- "erda%-ingan, saling"an*), )ga %er)-a(an(e%)ng(inan lain. @-alagi-er)"ahan i(li% dan %igrasi%eng)"ah (on*e(s sele(si ala%
*erse")*.K #)(*i")(*i "ar) yang
di(e*e%)(an *ida( %end)()ng*eori "ahwa %a(hl)( %an)siadan (era s)dah "er"eda sea(awal; %e%ang ada -er"edaanan*ara @)s*ralo-hi*he!)s denganHo%o Ere!*)s dan se*er)snya,yang %)n!)l -esa* se*elah4:.::: *ah)n lal). eriode*erse")* %enye"a"(an-er-indahan (e wilayah yangle"ih l)as, yang "er"eda se!arageogra>s dan e(ologis, yang
"ina*ang ser*a *)%")hannya -)n"er"eda -)la. Se!ara(esel)r)han, garis eol)sioner
a)h le"ih (o%-le(s (e*i%"ang*eori yang dia)(an Darwin.
• ri*i( *erhada- Engels
K Engels *ida( %a%-) %enelas(an(ena-a (egia*an -e*erna(an,yang se"el)%nya di%ili(i"ersa%a oleh (o%)ni*as(es)()an, "er)"ah %enadi %ili((a)% lela(i se!ara indiid)al;
Ci(al "a(al (e%)n!)lan Man)sia yang%e%"en*)( a%an ri%i*i$
• Di*e%)(annya sisasisa (erang(a
yang *er$rag%en*asiyang %e%"eri
-er(iraan *en*ang gera(an sosial yang%eli"a*(an indiid); ")(*i ar(eologis-er(a%-)ngan -end)d)(; -er(a(as(era; si*)s ()")ran; analisa "iologisse-)*ar *)lang; ")(*i %ole()lar dananalisa gene*i(; ")(*i da%-a( i(li%*erhada- -er)"ahan *)%")h*)%")han; re(a%an $osil %a(anan /e$e( -er-indahan ling()ngan;-eneli*ian "ahasa )n*)(%ere(ons*r)(si lang(ah -er)"ahan%igrasi; -eneli*ian *ing(ah la() -ri%a*adala% (e")asanK %e%"anding(annyase!ara ha*iha*i dengan %an)sia
%odern yang *erorganisir (e dala%relasi -rod)(si yang "er"eda dan"er-ola ser)-a dengan yang ada -ada%asa la%-a) '-ada era "er")r) /%eng)%-)l(an.
• ada *aha- -eng)%-)lan %a(anan dan
"er")r). Ci(al"a(al %an)sia '%an)siaawal yang s)dah "erdiri"er*)")h *ega(dan %)lai %engg)na(an -er(a(as,%ela()(an -e(eraan *erse")* se!ara(ole(*i$; sedang(an !i(al"a(al %an)sia'(era yang "el)% "er*)")h *ega(%ela()(anya se!ara indiid)al.
K Se(i*ar 15 )*a *ah)n yang lal) @$ri(adi*)*)-i h)*an le"a*. M)lai "er)"ahdengan adanya -ergeseran-er%)(aan ")%i, (e*i(a le%-engan*e(*oni( %)lai %ene%")s garis-eg)n)ngan se-anang La)* Merah'%elal)i E*hio-ia %en))Mo8a%"i)e, sehingga %en!i-*a(anareal da*aran *inggi raya. Ta( hanya*o-ogra>, <(li% -)n *)r)* "er)"ah,(h)s)snya !)rah h)an. Di "agian*i%)r !)rah h)an rendah, la-isanh)*an le"a* %)lai hilang,%enyisa(an !a%-)ran h)*an
*a%"alan, h)*an *ana%an (eras,se%a( "el)(ar, dengan sedi(i* se(ali-adang r)%-)*.
K Se(i*ar 12 )*a *ah)n yang lal),a(*ii*as *e(*oni( selan)*nya%eng)"ah ling()ngan %enadi"er"en*)( Le%"ah Grea* Ai$*,"er!a%-)r dengan da*aran *inggidingin "erh)*an dan da*aran rendah(ering yang -anas, ser*a%e%"en*)( -enghalang "agi gera("ina*ang. onse(wensinya "er"agais-esies "ar) "er%)n!)lan, dan yang
5 !pesies bertubuh tegak yang berjalan di atas kedua kakinya.
6 aerah ini sekarang terletak di 4urki, !iria, 2ran, 2rak, Lordania, dan 2srael.
12
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 13/20
K <s*ilah (el)arga *ida( sa%a-ada *i-e %asyara(a* ses)dah"er(elas dengan *i-e%asyara(a* se"el)% "er(elas.<s*ilah (e(era"a*an yang le"ih*e-a*;
K <s*ilah ala%iah se"enarnya")(an %enga!) -ada *a(dir's)dah dari sononya!pentj.,%elain(an se"agai "agian dariin*er(one(si diale(*is an*ara%an)sia dengan ala%.'Sedang(an -enger*ian *erhada-ala% )ga "er%a!a%%a!a% dandihasil(an se!ara ()l*)ral.
K D)a dasar -e%i(iran yang (elir),ya(ni0 (egia*an -engge%"alaan%)n!)l se"el)% adanya-er*anian; dan "ahwa la(ila(i lahyang %enadi -e%"eri na$(ah
se!ara ala%iah -ada -eriode*erse")*, "er(e!ender)ngan "ias
ender.
K #agai%ana -e*erna(an yangse%)la di%ili(i se!ara (o%)naloleh (lan, a*a) s)(), "er)"ah%enadi %ili( indiid) la(ila(iyang %enadi (e-ala r)%ah*anggaI
• ri*i( *erhada- Aeed
K #agai%ana "isa ada ong(os-er(awinan; a*a) %enga-a *elah
*eradi -e%isahan dari%a*rilo(ali*as %en)) -a*rilo(ali*as se")ah -eralihan yangdi-erl)(an i(a (i*a %engangga-"ahwa "iaya -er(awinan a*a)-engas)han ana( i*) laya(nya-e%"ayaran a*as (era yang*elah di(el)ar(an.
• #e(ak aman -eolitik, orang
mulai mengenal ke*idupanmenetap %bermukim/pemukiman, beternak, danber+o+ok tanam, yang taranyamasi* a!al. Hal *erse")* )ga%en)n*)n %ere(a -ada %odi>(asi*ana%an-rod)(*ii*as ala%'%e%elihara "ii, %enana% "enih,dll; *er%as)( %odi>(asi dari-er")r)an hewan %enadi-e*erna(an 'daging yang dida-a* dari-er")r)an se*ia- hari %enghada-i%asalah -enyi%-anan; i(a-enagalan dila()(an a)h dari-e%)(i%an a(an s)li* %e%"awanya-)lang (e -e%)(i%an; %a(a a)hle"ih %)dah %e%"awa hewan2*erse")* -)lang dala% (eadaan
hid)-, %eng)r)ngnya, dan%e%"erinya %a(an. @ning da-a*
lainnya %enghilang.
K Ma(hl)( -er*a%a yang dengan(ara(*er -os*)r *ega('bipedalisme*aha- -aling awaldala% -er(e%"angan %en))eol)si %an)sia, hid)- se(i*ar 57
)*a *ah)n yang lal), di*e%)(an diLe%"ah Grea* Ai$* ,@$ri(a Ti%)r.#)(*i (erang(a -er*a%a "er)siase(i*ar 45 )*a *ah)n yang lal)' Australopithecus. Di*e%-a* yangsa%a, )ga di*e%)(an -er(a(as*er*)a yang dig)na(an se(i*ar 2,52
)*a *ah)n yang lal), dan-ena%"ahan ol)%e 'sel o*a(*a%-a(nya )ga "erlangs)ng -adasaa* yang sa%a.
K Ma(hl)( "er-os*)r *ega(, HomoErectus, "er)sia se(i*ar 2 )*a*ah)n yang lal). <a "er%igrasi (el)ar
@$ri(a, %as)( @sia se(i*ar 1 J )*a*ah)n yang lal). e%a)an )*a%a-er(a(as (era *eradi 1 K )*a *ah)nyang lal). Terda-a* ")(*i ()a*adanya %an)sia -e%a(an daging'se!ara reg)lar -ada 8a%an ini.
K #e"era-a s-esies
Australopithecus %enghilangse(i*ar 1 )*a *ah)n yang lal).
K engg)naan a-i -er*a%a se(i*ar
7::.::: *ah)n yang lal).
K e%a)an )*a%a dala% -e%")a*an
-er(a(as *eradi se(i*ar 2::.:::
*ah)n yang lal).K Homo Sapiens, yang ser)-a dala%
segala hal dengan %an)sia %odern,*a%-a(nya "erasal dari @$ri(a,se(i*ar 1::.::: *ah)n yang lal).Homo sapiens kuno *erliha*5::.::: *ah)n yang lal), hid)-"ersa%a dengan -eandert*al yang*a%-a( se(i*ar 135.::: *ah)n yanglal) dan %eninggal se(i*ar 35.:::*ah)n yang lal). #e"era-a ")(*i*)lang *eng(ora( %en)n)((andi%)lainya ang(a)an yang le"ihl)as dala% -rod)(si s)ara '!i(al
"a(al "ahasa. e%"en*)(an -alingawal dari -o*ongan dasar *eng(ora('basicranium, yang %enadise-en)hnya len*)r*ega( se(i*ar3::.:::4::.::: *ah)n yang lal)se"agai%ana Homo sapiens kuno.Ba%)n, -eandert*al *ida(%engala%inya. #)(*i rang(a*erse")* %engindi(asi(an-engg)naan "ahasa sederhana"er(e%"ang se!ara "er*aha-; dan
ang(a)an ser*a (er)%i*an -er(a(assanga* %)ng(in %er)-a(anindi(a*or yang le"ih "ai( dala%
%enilai -engg)naan "ahasa yangle"ih se%-)rna '-en)h.
K eriode an*ara 22,5 )*a sd 35.:::
13
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 14/20
"er*ahan saa* dido%es*i>(asi(e%)ng(inan (arena da-a* le"ih
ina(sedang(an yang agresi$ di")n)h dan di%a(andi-a(ai -rod)(()li*nya.
•roses *erse")* %e%")a**er!)()-inya -ersediaan -angan"ah(an s)r-l)s )n*)( disi%-an. Hasil-anen %a(anan se()nder adalah*)%")han (a!ang -olong dan(a!ang(a!angan lainnya, ")ah")ahan; dan -ere%-)an se!ara(ole(*i$ %eng)r)s hasil -anendengan -er*anian hol*i()l*)r.
• e%)(i%an %e%)ng(in(an )n*)(
%enga*asi (e*er"a*asan (a-asi*as-e%")r)-eng)%-)l; %e%)ng(in(an)n*)( %enga()%)lasi "arang lain
dan %enghasil(an "anya( ana(.
• Ta( ada ")(*i -e%"agian (era
"erdasar(an ender dala% -e(eraan%enen)nselain si%"ol ar*is*i(.Se-er*inya -ere%-)an lah yang%enadi -enen)n, na%)n s*r)(*)r-er(a(as *en)n dan -rosesnya%er)-a(an sa*) -roses (ole(*i$ lin*as
ender. De%i(ian halnya dala%-e%")a*an *e%"i(ar(e!)ali dala%%ende(or. Te%"i(ar di-rod)(si*er(ai* dengan *))an %enda-a*(an"eana )n*)( %enyi%-an %a(anan,dan -rod)(si *erse")* *er(ai* dengan(era yang dila()(an -ere%-)andala% -rod)(si dan -enyi%-anan%a(anan.
• #)(*i")(*i *era(hir yang
%en)n)((an *ida( adanya-e%"agian (era "erdasar(an ender0
K ada awalnya *ida( ada ")(*i%engenai -e%"agianse(s)alender dala% -e%"agian(era an*ara la(ila(i dengan-ere%-)an, (ed)anya "e(era
"ersa%a, %a(an "ersa%a, dansaling %elind)ngi dari-e%")n)han %a(hl)( lain.
Teradi se(i*ar 1::.::: *ah)n lal)(e*i(a -erala*an dan *e(ni(*e(ni("er")r) hewan yang le"ih "esar%)lai di-rod)(si '"ah(an -araahli %enya*a(an "ahwa-er")r)an yang le"ih sis*e%a*i(%)n!)l se(i*ar 45.:::35.:::*ah)n lal).
K Terda-a* -e%"agian (era -ada
%asyara(a* -eng)%-)l-e%")r)"erdasar(an enis (ela%in dan
)%)r, na%)n, '"ah(an 6:=:dari %a(anan dihasil(an le"ih
*ah)n yang lal) dise")* se"agaiPaleolithicum 'Zaman Batu Tua.Sela%a -eriode i*), "en*angan es"esar yang %en)*)-i "en)a )*ara%)lai %en!air4:.::: *ah)n yanglal). #er(e%"ang -erala*an "a*),-engg)naan gading dan *and)(,
hiasan ")nga")ngaan dengan-aha*an, l)(isan di g)a dan,%)ng(in, -ene%)an *e(nologi yang"er"ahan dasar *ali"enang )n*)(
aringaring, ala* -erang(a-, danse"againya. <ndi(a*or-er(e%"angan "ahasa di a*as *a(%)n!)l hingga lo%-a*an "esar")daya Paleolithicum Atas diEro-a '35.::: *ah)n yang lal),yang di*andai oleh -rod)( ar*e$a(yang le"ih "esar, -ene%)an*e(nologi, i%ainasi ar*is(*i(,(esadaran dan -era*)ran*er%as)(
di dala%nya (e%)n!)lan (o%)ni(asi"ahasa reg)ler.
K @(hir -eriode Palaeolitic, 12.:::15.::: *ah)n yang lal), di*andaioleh0 di daerah ?")lan sa"i* s)")r?,di se(i*ar s)ngai Tigris dan s)ngaiE)$ra*, *erda-a* ")(*i -e%)(i%andan -enyi%-anan "ii"iianhanya"ii"ii liar.
K a%an Batu Baru ' Neolitikum*eradi -ada -eriode =5:: 'di Ti%)rDe(a* hingga 7:::=::: yang*ah)n lal) ,'%enye"ar (e Ero-a
di%ana *)%")h*)%")han %)laidi(e%"ang(an di Ero-a; wilayah T)ndra yang l)as*er")(a, dan()%-)lan *erna( %)nd)r (e )*ara.ergera(an ()%-)lan hewan dii()*ioleh "anya( -e%")r), yang "er")r)di ling()ngan "ar), ege*asi "ar),ser*a i(li% yang "er"eda.
• er(e%"angan bipedalisme, di
sa%-ing %e%"e"as(an -engg)naan*angan )n*)( $)ngsi "ar), )ga%eni%")l(an da%-a( -en*ing dala%-erila() (elo%-o( dan -er(e%"angan
"ar) -ola-ola (erasa%a yang, -adagilirannya, %enyedia(an "asis "agi(ewai"an sosial yang *i%"al"ali(;(e"anya(an "er$o()s se-)*ar -er)"ahan*ing(ah la() "e*ina dan ana(ana(nya.er)"ahan (erang(a 'se-erl)nya -ada%a(hl)( "er(a(i d)a %engarah(an-ada0
K -er)"ahan "en*)( (a(i dan ala*ala*-erawa*an "ayi(era %)da%e%ili(i ari (a(i yang"esar-anang )n*)(%engai*%en!eng(ra%"er-egangan -ada ind)(nya; %)lai hilang saa*
(a(i "erada-*asi )n*)( "eralan.K -enye%-i*an *)lang -angg)l,
14
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 15/20
"anya( oleh a(*ii*as -ere%-)an(e*i%"ang -er")r)an s-oradisyang dila()(an oleh lela(i.Sehingga s*a*)s -ere%-)an -ada)%)%nya *inggi.
K Ta( ada ")(*i -e%"agian (era
"erdasar(an ender, "ai( saa*%engg)na(an ala* )n*)(%eng)%-)l(an %a(anan,a*a)-)n -er")r)an "esar yang%)n!)l se(i*ar 1::.::: *ah)nlal). ehadiran "ayi da-a*%enadi -enghalang a(*ii*as*erse")*, na%)n *a(%enghen*i(an -ere%-)an 'yang*a( "erana( )n*)( "er")r)"ah(an *erda-a* ")(*i adanyawani*a -e%")r) dala%%asyara(a* %odern se-er*i orang@g*a di Ti%)r la)* L)8on, &ili-ina.e%eliharaan hewan hasil-er")r)an, yang *ida( di")n)h,-)n le"ih sering dila()(an oleh-ere%-)an.
K e*ida(se*araan ender ")(anlah
ala%iah"iologis 'dari sononya pentj., na%)n0 dala%%asyara(a* "er(elas lah *erda-a*(ai*an an*ara -e%ili(an -ri"adidengan -enindasan *erhada--ere%-)an.
K er*anian"aa(, yang le"ih
indiid)al,le"ih "era*, dan s)li*)n*)( di(o%"inasi(an dengan
-e(eraan %erawa* ana(,%enggan*i(an a(*ii*as (ole(*i$ -er*anian; dan %ena)h(an-ere%-)an dari s)%"er )*a%a%a(anan; *)gas -ere%-)anse!ara "er*ahaha- "er-indah%enadi (o%-onen desa a*a)-e%)(i%an. eralihan*erse")*lah yang %er)-a(an-)sa* '*i*i(*ola( s)"ordiasi-ere%-)an.
• #)(*i")(*i %en)n)((an "ahwa
do%es*i>(asi "ina*ang dan
-e%eliharaan *erna( yang le"ih "esar*ida( hadir se"el)% -er*anian"er(e%"ang"ah(an *eradi"ela(angan. Ta( ada isolasi'-enying(iran -ere%-)an dari-rod)(si-rod)(si -o(o( "ah(an,se-er*i dala% (elo%-o( %asyara(a*-e%")r) -)n, -ere%-)an lah yang%enyedia(an na$(ah seharihari0-er*anian dan -e%eliharaan hewan%er)-a(an *)gas )*a%a -ere%-)an.Mana(ala -ersedian %)lai %eni-is,-ere%-)an lah yang "er(ewai"an%en!)()-inya.
• er)"ahan (wali*a*i$ dala% (ara(*er
%enga(i"a*(an %odi>(asi -ada"en*)( sal)ran (elahiran. Ma(hl)(%an)sia '%)da lahir -ada s)a*)*aha- -er(e%"angan -aling awal%a(hl)( (era 'australophitecus,oleh (arena i*) -eriode(e*ergan*)ngannya le"ih la%a.
K F()ranol)%e 'sel o*a( yang le"ih
"esar )ga a(an %ening(a*(an*e(anan )n*)( %elahir(an le"ih!e-a*.
• ening(a*an )()ran F()ranol)%e 'sel
o*a( sealan dengan ")(*i -er*a%aadanya -erala*an "ar) dan %enanda(an-ergeseran -en)h %a(hl)( "er(a(i d)a.F()ran o*a( Australophitecus se(i*ar4:: !%3; Homo Erectus se(i*ar 65:=:: !%3; *a( %an)sia %odern ra*ara*a 1.35: !%3.
• er(e%"angan Australophitecus (e
Homo yang -aling awal sealan dengan0
K -er)"ahan *i-e gigi geraha%'-eng)nyah (e gigi yang )ga "isadig)na(an )n*)( %e%a(an daging.
K -er)"ahan dimorphism se(s)al.
K -ada gen Australophitecus, la(ila(i le"ih *inggi 'an*ara 1.22M sd1.55 M dan 2 li-a* le"ih "era*di"anding -ere%-)an. Ba%)ndala% gen omo, )()ran-er"edaan *erse")* hilang.
• #)(*i")(*i DB@ s-esies %an)sia
%en)n)((an "ahwa ia "erasal darinene( %oyang yang "ar) "er)sia se(i*ar2::.::: *ah)n lal), yang "er%igrasi dari@$ri(a dan %ene*a- se(i*ar 1::.:::*ah)n lal). <*)lah se"a"nya %an)sia%odern %e%ili(i (e!o!o(an !iri danwa(*) dengan Homo Sapiens.
• Se(i*ar 15.::: *ah)n yang lal) '2:.:::
*ah)n se*elah -)nahnya Neanderthal *eradi sedi(i* -er)"ahan; ada %igrasi
yang *erse"ar (e @%eri(a danse(i*arnya; (ehid)-an %an)sia %)laiseraga%; orangorang hid)- dala%
)%lah (e!il%engelo%-o( an*ara 253: orang; saling "erin*era(si;%endiri(an aringan sosial ses)ai ada*is*iada* dan "ahasa %asing2; %en!ari*e%-a**e%-a* se%en*ara agar "isa%en!ari "ahan %a(anan; di"anding(an(ehid)-an sosial -ri%a*a lainnya,go*ong royong *a%-a( le"ih %enonol,(e*i%"ang saling serang dan-ersaingan.
• eraga%an ")(*i sea( 8a%anNeolitikum %ening(a*. Se(i*ar *ah)n
15
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 16/20
*enaga -rod)(*i$ *eradi -ada-eralihan dari -er*anian (ole(*i$ 'yang di(on*rol -ere%-)an %enadi-er*anian indiid)al 'yang di(on*rolla(ila(i. La(ila(i, )n*)( -er*a%a(alinya, %enadi -e*ani (e*i(a -ada%asa -eralihan (e -er*anian"aa(.
• Margare* Ehren"erg '1+=+, hala%an
1:51:7 %ene(an(an 5 $a(*or-en*ing dala% -eralihan-e(eraan-rod)(si la(ila(i yangawalnya "er")r), (e%)dian "eralih(e -er*anian dan -e*erna(an0
1. Se*elah -e*erna(an dala% s(ala"esar dia*)r, %a(a -enge%"alaanhewan *erna( di(e%"ang(an,se"agai ariasi dari "en*)("en*)(-er")r)an. <*)lah asal)s)l*i%")lnya (e(ayaan(eli%-ahan
'di l)ar s)"sis*ensi0 )n*)(-er*a%a (alinya, -e%ili(an*erhada- s)%"er daya 'yang"ernilai dan %)dah di!)ri %enadiada.
2. er*anian"aa( 'se!ara indiid)al%enegas(an *eradinya -eralihandala% -eng)asaan-er(eaan-rod)(si -er*anian
%enadi "erlandas(an ender; La(ila(i %engon*rol -er*anian dan-e*erna(an, sedang(an -ere%-)anle"ih "anya( "e(era %enyia-(an%a(anan, %e%")a* (erainan
'se-er*i *e(s*il, dan %engas)hana(.
3. Nala) sedi(i*, *anah di")*)h(an)n*)( -rod)(si-rod)(si ser)-a'se-er*i dala% hol*i()l*)ra.er*anian"aa( %enghe%a* le"ih"anya( *enaga, *er)*a%a di lahanlahan yang ()rang s)")r.er(e%"angan -o-)lasi -)n%ene(an(an -en*ingnya *anah*anah yang s)")r )n*)( di*ana%i.leh (arenanya, -ere%-)andi-erl)(an )n*)(%enghasil(an%ere-rod)(si le"ih
"anya( lagi -e(era ana(ana( dengan de%i(ian a(an le"ih%e%-er*egas lagi sia-a 'se!ara
ender yang a(an %e%egang-eranan )*a%a dala% (ehid)-an%asyara(a* %ere(a; )ga a(an%enen*)(an nilai 'le"ih "esar "agiana( la(ila(i, (arena -ere%-)andiangga- ()rang "ernilai se*elahdi*ari( dari (egia*an -er*anian danhanya sedi(i* saa %e%"an*)%en!ari na$(ah. adahal a(ses*erhada- -rod)(si -er*anian *elahdiadi(an *ola( )()r )*a%a dan
landasan "agi (ese*araan s*a*)ssosial %ere(a.
=5:: *ah)n SM, "ii"iian liar 'liha* @(hira%an Palaeolitik ) "er(e%"ang, danorang "er%igrasi (arena "ii"iian*erse")*; )ga (arena ha"i*a* "ina*ang")r)an -)n *inggal di se(i*ar "enih yang"erli%-ah. Si*)s *erse")* "erisi ")(*i")(*i "ina*ang do%es*i( -er*a%a, ya(ni
@ning.
K er%)(aan "a*) yang li!in *erasah,"ersa%aan dengan -enggilingan"ii"iian )n*)( di(ons)%si.
K er"edaan(eanehan "en*)( *)langyang "er(ai*an dengan -enggilingan"era* di*e%)(an -ada (erang(alela(i dan -ere%-)an di de(a*daerah *i%)r; *a-i -enggilingan"enih dan -eli!inan "a*) yang"er(ai*an dengan *)lang -ere%-)andi*e%)(an di %a(a% -ere%-)an diEro-a, *e%-a* *e(nologi *erse")*
"er(e%"ang.
• Menye"arnya -e%)(i%an dari daerah
")lan sa"i* s)")r sa%-ai (e Ero-adi%)lai se(i*ar 6::: *ah)n SM;"ersa%aan dengan *e(nologi yang"er(e%"ang -esa*; -e%)(i%an -)n%el)as dan %ening(a* -esa*.
• er(a(as se%a(in "er(e%"ang0
K Dengan "ii"iian yang %eli%-ah,*ersedia sera* "ar) se-er*i ra%i.
K er(a(as *en)n yang "er"eda
)n*)( %enen)n a%"in dan i(a*-inggang. Ten)nan dasar hori8on*al,yang dianya% (e arah l)ar,%enye"ar di wilayah -anas dise(i*ar <ra( dan *er)s (e Tenggara.
Ten)nan er*i(al dig)na(an didaerah "eri(li% le"ih dingin,%enye"ar di #ara*.
• Se(i*ar 4::: *ah)n SM -rod)(-rod)(
hewan %)lai "er(e%"ang diMeso-o*a%ia, se-er*i -e%an$aa*ans)s), wool, ser*a -engg)naan (e()a*an
o*o* "ina*ang. er(e%"angan-engg)naan se(awanan hewan%en!er%in(an !iri -er(e%"angan-er-ad)an dala% (egia*an -rod)(si-er*anian 'yang %engg)na(an hewa.e%eliharaan hewan %enandaiorganisasi sosial -er*anian;%enggan*i(an hol*i()l*)ra; -e%an$aa*anrang(a*enaga hewan "esar; dan,dengan -ene%)an roda, %e%)ng(in(an*rans-or*asi le"ih "anya( -rod)(.
• ene%)an M@T@ #@@, -er*anian"aa(
dan -er(e%"angan *e(nologi *er-ad)
%enye"ar %)lai dari Meso-o*a%ia, -ada4.5:: *ah)n SM, sa%-ai (e Ero-a, -ada-eriode 5:: *ah)n. Dengan -er*anian
16
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 17/20
4. Hal *erse")* "eri%-li(asi -ada-engelo%-o(an sosial %asyara(a*;%enadi "asis "agi -eralihan dari-engelo%-o(an %a*rilineal dan%a*rillo!al (e -engelo%-o(an-a*rilineal dan -a*rilo(al. ada
gilirannya, hal *erse")*%engarah(annya -ada-e%"ang)nan -e%)(i%an dala%sis*e% (lan se!ara indiid)al dan)ni* (el)arga yang di(e-alai olehseorang s)a%i 'la(ila(i.e*ani dan -e*erna( la(ila(i a(an%engaar(an (eahlian dan *e(ni(*e(ni( -er*anian in*ensi$ -adaana(ana( lela(i %ere(a, dan%enindas sis*e% warisan%a*rilenial; sedang(an dala%-er*anian yang dido%inasi oleh-ere%-)an, -ere%-)an a(an%engaar(annya -ada ana(ana(-ere%-)an %ere(a, dan warisan*ida(lah %enadi -ersoalan
(arena 'sedi(i* -erala*an 'yangdi")*)h(an dan -ro-er*i lainnyadi%ili(i se!ara (o%)nal, sehinggawarisan *ida(lah *erlal) -en*ing.
Te*a-i do%inasi la(ila(i dala%-rod)(si %a(anan dan -rod)(-rod)( se()nder %enadi an!a%an"agi -engelo%-o(an %a*rilinealdan %a*rilo(ali*as. ada %asa-er*anian dan -e*erna(an, *e(anandiarah(an )n*)( %enen*ang'%elenya-(an -e%ili(an (o%)nal,
"ersa%aan dengandihan!)r(annyadigan*i(annya%e*ode (era (o%)nal(ole(*i$ oleh'le"ih "anya( lagi *enaga (eraindiid)al.
5. ening(a*an dan -erl)asan
l)ar"iasa dala% (era(erase%a!a% i*), ser*a -eralihan(e-e%ili(an, -ada a(hirnya%engarah -ada s-esialisasi(erainan dan -er*)(aran, yanga(i"a*nya "isa %ening(a*(an-e%"agian-e%isahan (era yang(a() '*er%as)( "erdasar(an(a*egori enderenis (ela%in.
• #agai%ana -eralihan *erse")*
%e%-engar)hi h)")ngan -rod)(sidala% *er%inologi enderI ena-a(egia*an -e*erna(an %enadi %ili((a)% lela(i se!ara indiid)alI
K #erdasar(an ")(*i")(*i il%iah"ar), -roses / h)")ngan-rod)(si "er)"ah sealan dengan-er(e%"angan dala% (egia*an-er*anian 'yang %engg)na(an
"aa(.K ening(a*an -rod)(*ii*as
"aa(, awal %)lanya *anah %enadis)%"er (e(ayaan -ri"adi. e%rosesan-rod)(-rod)( s)s) *a%"ahan dan-er(e%"angan wool )n*)( -a(aian
dengan landasan -e%eliharaan-e*erna(an "esar )ga *erse"ar se!ara!e-a*.
• #aa( %)*la( har)s di-rod)(si, "ina*ang
dila*ih, -enga*)ran reg)lasi s)s),dihasil(annya -rod)(-rod)( lain daris)s) se-er*i yoghurt dan (e), ()li*do%"a )n*)( "ahan wool,%engge%"ala(an, %e%"eri %a(anan%in)%an -ada *erna(, dan -e%in*alanwool %enadi "enang yang, (e%)dian,di*en)n %enadi (ain.
• er)"ahan -e%"agian (era %enadi
-en*ing, se%)a anggo*a %asyara(a*
'!on*ohnya, la(ila(i, *ida( de%i(ianhalnya dengan -ere%-)an di-erl)(andala% rang(a %e%en)hi -er(e%"angan"idang"idang (era. erl)asan "idang"idang (era dan -e%"agian (era*erse")* (e%)ng(inan di-er()a* oleh-er(e%"angan -o-)lasi dan (e")*)han)n*)( %e%-eroleh ladang yang le"ih"esar dan s)")r. Tanah %enadi s)%"er-erselisihan dan %igrasi-er-indahan%er)-a(an salah sa*) !ara )*a%a )n*)(%e%-erl)as a(ses *erhada- s)%"er'*anah *erse")*.
• La(ila(i %eninggal(an -e(eraan
"er")r), lan*as *ersera- dala% *)gas*)gas "ar) -er*anian dan -e*erna(an.eralihan *erse")* diser*ai dengan-e%"agian sosial dan e(ono%i yangle"ih signi>(an di"andingse"el)%nya-e%isahan an*ara yang(aya dan dan yang %is(in, se"agai%anahalnya (e-e%ili(an *anah.
17
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 18/20
-er*anian 'yang %engg)na(an"aa( le"ih "esar (e*i%"ang-ening(a*an -rod)(*ii*ashol*i()l*)ra.
K <*)lah landasan %a*erial
%en)r)nnya %ina* (a)% lela(i
-ada (egia*an "er")r) 'yangdi-engar)hi oleh -er)"ahanala%.
K Terda-a* $a(*a "ahwa -roses
%e%"aa( %e%ang %er)-a(an(era yang le"ih indiid)al / le"ih"era* (e*i%"ang hol*i()l*)ra.
K @da (es)li*an )n*)(%engo%"inasi(an -e(eraan*erse")* dengan%e%elihara%erawa* "ayiana(.
K erdagangan %a(anan / -rod)(
-rod)( *erna( -eliharaan 'dengan(wan*i*as yang le"ih "esar /"eraga% s)dah "isadila(sana(an / se%a(in"er(e%"ang.
K a)% -ere%-)an diisolasi dala%-e(eraan r)%ah*anggado%es*i(; *ida( %e%ili(i(e()asan *erhada- %a(anan)*a%a.
3 adahal, a(ses (e()asaan'-ere%-)an *erhada- %a(anan)*a%a lah yang %enadi landasan"agi s*a*)s / (e()asaan yangegali*er di dala% %asyara(a*
se"el)%nya.
• Mening(a*nya (e!ender)ngan
(e-e%ili(an indiid) dala% hal iniadalah la(ila(i dan -eng)asaana*as se%)a -rod)(, se%a(in%enadiadi (e*i(a -er(e%"angan-erdagangan dan -er*)(aran(o%odi*i, yang )%)%nya di"awaoleh la(ila(i a*as na%a r)%ah*angga(lan, %e%a(sa %ere(a%engga")ng(an -rod)(-rod)( (era-er*anian dengan -rod)( r)%ah*angga 'lagilagi di "awah (e()asaan
la(ila(i.
• eng)asaan -e%ili(an *erse")*
%engarah -ada a()%)lasi (e(ayaanindi)d)al yang *er)s %ener)sdiwaris(an -ada sel)r)h generasi'la(ila(i %e%"ang)n hirar(i sosial(elas, s*a*)s, dan (e()asaan.e(ayaan %enadi "er(e()a*an-en)h (e*i(a di-ina%(an -ada(el)arga(el)arga %is(in yang,lan*as, %e%"ayarnya dengan%e%"eri(an i%"alan asanya, se-er*i*enaga (eranya a*a) %enga%"il
*)gas*)gas -erang.
1=
7/21/2019 Akar Penindasan Perempuan
http://slidepdf.com/reader/full/akar-penindasan-perempuan 19/20
• e%"agian-e%isahan an*ara si (aya
dan si %is(in %enadi se%a(in%el)as, %isalnya, si %is(in di"erih)*ang se%a(in "anya( dan *a(%e%-)nyai wa(*) lagi )n*)(%e%-rod)(si (e")*)han %ere(a
sendiri. roses *erse")* ada dala%(erang(a "agai%ana %enilai *enga(era di an*ara sesa%a %an)sia yang,se"agai%ana laya(nya -rod)("ina*ang, "arang"arang dan *anah,%enadi o"ye( nilai yang da-a*di-er*)(ar(an. @na(ana( a*a)-ere%-)an "isa diserah(an ')n*)(dig)na(an se"agai *enaga*enaga(era -er*anian a*a) -e*erna(ang)na %e%"ayar h)*angh)*ang(el)arga %is(in.
Kesimpulan:
alam masyarakat berkelas terdapat hubungan antara perkembangan kepemilikan pribadi;
dengan penindasan terhadap kaum perempuan. *ubungan tersebut berupa#
o $epemilikan pribadi terhadap sumber-sumber produksi (alat-alat produksi) lahir dari
penguasaan surplus hasil pertanian-bajak ke tangan perseorangan, pada masa awal periode
peradaban (corak produksi pertanian-bajak).
o $epemilikan tersebut jatuh ke tangan laki-laki oleh karena# (a) kaum lelaki memiliki
landasan material untuk merubah (menurun) minatnya pada kegiatan berburu (apalagi bila
kegiatan perburuannya sangat dipengaruhi oleh perubahan alam); (b) peningkatan
produkti8itas pertanian-bajak lebih besar ketimbang peningkatan produkti8itas holtikultura
(yang dikelola oleh perempuan); (c) proses membajak merupakan kerja yang lebih
indi8idual J lebih berat ketimbang kerja holtikultura (yang dikelola oleh perempuan); (d)
perempuan mengalami kesulitan untuk mengombinasikan kerja (holtikultura dan
pertanian-bajak) tersebut dengan memelihara/merawat bayi; (e) kaum perempuan diisolasi
dalam pekerjaan rumah tangga/domestik; tidak memiliki kekuasan (lagi) terhadap
makanan utama; padahal, kekuasaan seperti itulah yang menjadi landasan atas status J
kekuasaan yang egaliter di dalam masyarakat sebelumnya.
o $epemilikan tersebut berlangsung semakin masif dengan dilembagakannya pembagian
kerja secara seksual (dalam institusi keluarga indi8idual), termasuk pembedaan kerja
secara manual dan mental.
o $epemilikan pribadi terhadap alat produksi tersebut M:%&$" penyebab lahirnya
pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial. Lakni pembedaan akses suatu
kelompok masyarakat (ketimbang kelompok masyarakat lainnya) terhadap alat-alat
produksi. &osisi perempuan, yang sudah terlebih dahulu terdomestifikasi di dalam
keluarga indi8idual, dalam sistim masyarakat ber-kelas semakin tak memiliki akses
terhadap alat-alat produksi (yang didominasi oleh pemilik laki-laki).
1+