Upload
dinhdung
View
241
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA
PESERTA DIDIK KELAS VIII SEMESTER II POKOK
BAHASAN PANJANG GARIS SINGGUNG PERSEKUTUAN
DUA LINGKARAN MTS NEGERI BONANG TAHUN
PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam
Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh:
KHOIRUN NISA’
NIM: 073511021
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan (Kampus II) Telp.
Naskah skripsi dengan:
Judul
Nama
NIM
Jurusan/Program Studi
Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika.
Drs. Wahyudi, M. Pd.
NIP : 19680314 199503 1 001
Yulia Romadiastri, S. Si., M. Sc.
NIP : 19810715200501 2 008
Pembimbing I,
NIP :
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan (Kampus II) Telp.
Naskah skripsi dengan:
Judul
Nama
NIM
Jurusan/Program Studi
Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika.
Ketua,
Drs. Wahyudi, M. Pd.
NIP : 19680314 199503 1 001
Penguji I,
Yulia Romadiastri, S. Si., M. Sc.
NIP : 19810715200501 2 008
Pembimbing I,
Lulu Choirun Nisa’,
NIP : 19810720200312 2 002
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan (Kampus II) Telp.
Naskah skripsi dengan:
Jurusan/Program Studi
Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika.
Ketua,
Drs. Wahyudi, M. Pd.
NIP : 19680314 199503 1 001
Penguji I,
Yulia Romadiastri, S. Si., M. Sc.
NIP : 19810715200501 2 008
Pembimbing I,
Lulu Choirun Nisa’, S. Si,
19810720200312 2 002
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan (Kampus II) Telp.
PENGESAHAN
: Analisis Kesulitan Belajar Matematika pada Peserta
Didik Kelas VIII Semester II Pokok Bahasan
Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua
Lingkaran MTs Negeri Bonang Tahun Pelajaran
2010/2011
: Khoirun Nisa’
: 073511021
: Tadris Matematika
Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika.
DEWAN PENGUJ
NIP : 19680314 199503 1 001
Yulia Romadiastri, S. Si., M. Sc.
NIP : 19810715200501 2 008
S. Si, M.Pd.
19810720200312 2 002
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan (Kampus II) Telp.
PENGESAHAN
alisis Kesulitan Belajar Matematika pada Peserta
Didik Kelas VIII Semester II Pokok Bahasan
Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua
Lingkaran MTs Negeri Bonang Tahun Pelajaran
2010/2011
: Khoirun Nisa’
: 073511021
Matematika
Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika.
DEWAN PENGUJI
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka Ngaliyan (Kampus II) Telp. (024) 7601295 Semarang 50185
PENGESAHAN
alisis Kesulitan Belajar Matematika pada Peserta
Didik Kelas VIII Semester II Pokok Bahasan
Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua
Lingkaran MTs Negeri Bonang Tahun Pelajaran
Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Semarang 30 Juni 2011
Sekretaris,
Hj. Minhayati Saleh, S. Si, M. Sc.
NIP : 19760426200604 2 001
Penguji II
Dr. H. Fatah Syukur, M. Ag.
NIP : 19681212 199403 1 003
Pembimbing II,
Fakrur Rozi, M.Ag.
NIP:19691220 199503 1 001
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
(024) 7601295 Semarang 50185
alisis Kesulitan Belajar Matematika pada Peserta
Didik Kelas VIII Semester II Pokok Bahasan
Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua
Lingkaran MTs Negeri Bonang Tahun Pelajaran
Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Semarang 30 Juni 2011
Sekretaris,
Hj. Minhayati Saleh, S. Si, M. Sc.
NIP : 19760426200604 2 001
Penguji II
Dr. H. Fatah Syukur, M. Ag.
NIP : 19681212 199403 1 003
Pembimbing II,
Fakrur Rozi, M.Ag.
19691220 199503 1 001
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
(024) 7601295 Semarang 50185
alisis Kesulitan Belajar Matematika pada Peserta
Didik Kelas VIII Semester II Pokok Bahasan
Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua
Lingkaran MTs Negeri Bonang Tahun Pelajaran
Telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Semarang 30 Juni 2011
Hj. Minhayati Saleh, S. Si, M. Sc.
NIP : 19760426200604 2 001
Dr. H. Fatah Syukur, M. Ag.
NIP : 19681212 199403 1 003
19691220 199503 1 001
Hj. Minhayati Saleh, S. Si, M. Sc.
NOTA PEMBIMBING Semarang, 30 Juni 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Analisis Kesulitan Belajar Matematika pada Peserta Didik
Kelas VIII Semester II Pokok Bahasan Panjang Garis
Singgung Persekutuan Dua Lingkaran MTs. Negeri
Bonang Tahun Pelajaran 2010/2011.
Nama : Khoirun Nisa’
NIM : 073511021
Jurusan/Program Studi : Tadris Matematika
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu ‘alaikum wr. wb.
Pembimbing I,
Lulu Choirun Nisa’, S. Si., M.Pd
NIP : 19810720200312 2 002
NOTA PEMBIMBING
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Dengan ini
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul
Nama
NIM
Jurusan/Program Studi
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang
Wassalamu ‘alaikum wr. wb.
NOTA PEMBIMBING
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul
Nama
NIM
Jurusan/Program Studi
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang
Wassalamu ‘alaikum wr. wb.
NOTA PEMBIMBING
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
Di Semarang
Assalamu ‘alaikum wr. wb.
diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
: Analisis Kesulitan Belajar Matematika pada Peserta Didik
Kelas VIII Semester II Pokok Bahasan Panjang Garis
Singgung Persekutuan Dua Lingkaran MTs. Neg
Bonang Tahun Pelajaran 2010/2011.
: Khoirun Nisa’
: 073511021
Jurusan/Program Studi : Tadris Matematika
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang
Wassalamu ‘alaikum wr. wb.
NOTA PEMBIMBING
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
Assalamu ‘alaikum wr. wb.
diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
: Analisis Kesulitan Belajar Matematika pada Peserta Didik
Kelas VIII Semester II Pokok Bahasan Panjang Garis
Singgung Persekutuan Dua Lingkaran MTs. Neg
Bonang Tahun Pelajaran 2010/2011.
: Khoirun Nisa’
: 073511021
: Tadris Matematika
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang
Wassalamu ‘alaikum wr. wb.
diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
: Analisis Kesulitan Belajar Matematika pada Peserta Didik
Kelas VIII Semester II Pokok Bahasan Panjang Garis
Singgung Persekutuan Dua Lingkaran MTs. Neg
Bonang Tahun Pelajaran 2010/2011.
: Khoirun Nisa’
: 073511021
: Tadris Matematika
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang
Semarang, 30 Juni 2011
diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
: Analisis Kesulitan Belajar Matematika pada Peserta Didik
Kelas VIII Semester II Pokok Bahasan Panjang Garis
Singgung Persekutuan Dua Lingkaran MTs. Neg
Bonang Tahun Pelajaran 2010/2011.
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang
Pembimbing II,
Fakrur Rozi, M.Ag.
NIP : 19691220199503 1 001
Semarang, 30 Juni 2011
diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
: Analisis Kesulitan Belajar Matematika pada Peserta Didik
Kelas VIII Semester II Pokok Bahasan Panjang Garis
Singgung Persekutuan Dua Lingkaran MTs. Neg
Bonang Tahun Pelajaran 2010/2011.
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.
Pembimbing II,
Fakrur Rozi, M.Ag.
19691220199503 1 001
Semarang, 30 Juni 2011
diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
: Analisis Kesulitan Belajar Matematika pada Peserta Didik
Kelas VIII Semester II Pokok Bahasan Panjang Garis
Singgung Persekutuan Dua Lingkaran MTs. Negeri
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Munaqasyah.
19691220199503 1 001
ABSTRAK
Judul : Analisis Kesulitan Belajar Matematika pada Peserta Didik
Kelas VIII Semester II Pokok Bahasan Panjang Garis
Singgung Persekutuan Dua Lingkaran MTs. Negeri Bonang
Tahun Pelajaran 2010/2011
Penulis : Khoirun Nisa’
NIM : 073511021
Latar belakang masalah dalam penelitian ini antara lain berdasarkan
observasi masih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajar
matematika khususnya pada pokok bahasan Panjang Garis Singgung Persekutuan
Dua Lingkaran. Data yang ada menunjukkan bahwa hasil belajar matematika
peserta didik masih di bawah rata-rata. Nilai ulangan materi Panjang Garis
Singgung Persekutuan Dua Lingkaran masih terdapat 69% peserta didik yang
nilainya belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu sebesar
6,0. Menurut Wakitri permasalahan tersebut merupakan indikasi gejala kesulitan belajar
yang ditunjukkan dengan rendahnya hasil belajar peserta didik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui di mana letak kesulitan
dan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar matematika pada pokok
bahasan panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran.
Subjek penelitian yang diambil yaitu kelas VIIIF yang mempunyai nilai
rata-rata matematika masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) jika
dibandingkan dengan kelas-kelas yang lain. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode dokumentasi, metode tes, metode observasi dan metode
wawancara. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang
daftar nama peserta didik yang dijadikan subjek penelitian. Sedangkan metode tes
digunakan untuk memperoleh data penyelesaian peserta didik pada materi panjang
garis singgung persekutuan dua lingkaran dalam bentuk essay sebanyak 10 butir
soal. Metode observasi digunakan untuk mengetahui kondisi objektif saat kegiatan
belajar mengajar matematika dan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi proses belajar matematika. Dan metode wawancara dilakukan
untuk mengetahui secara jelas permasalahan yang dihadapi peserta didik ketika
belajar materi panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran.
Dari data hasil tes analisis akhir diperoleh prosentase kesulitan peserta
didik dalam pemahaman konsep sebesar 71,8 % termasuk kategori tinggi,
kesulitan dalam keterampilan sebesar 53,1 % termasuk kategori cukup dan
kesulitan dalam pemecahan masalah sebesar 46,8% termasuk kategori cukup. Jadi
diharapkan guru dalam membentuk pola pengajaran matematika hendaknya tidak
semata-mata ditujukan pada keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan soal.
Namun yang lebih penting adalah bagaimana cara mengajak peserta didik untuk
memahami dan mengerti serta menguasai konsep-konsep yang ada secara baik
dan benar, sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam belajar
matematika.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan berbagai nikmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya,
sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Banyak pihak yang telah
memberikan berbagai dukungan dan bantuan dengan caranya masing-masing
dalam proses penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Kesulitan Belajar
Matematika pada Peserta Didik Kelas VIII Semester II Pokok Bahasan Panjang
Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran MTs. Negeri Bonang Tahun
Pelajaran 2010/2011” dari permulaan sampai akhir. Oleh karena itu, dengan
setulus hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
bapak dan ibu yang senantiasa menyertakan penulis dalam setiap munajatnya,
adik-adik yang senantiasa memberikan motivasi kepada penulis.
Secara khusus penulis sampaikan terimakasih kepada:
1. Dr. Suja’i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
2. Lulu Choirun Nisa’, S. Si, M.Pd. Sekretaris Prodi Tadris Matematika Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang sekaligus sebagai pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan dan petunjuk dalam penulisan skripsi
3. Fakrur Rozi, M.Ag. Sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan
dan petunjuk dalam penulisan skripsi
4. Nurul Anam S. Ag., selaku Kepala sekolah MTs Negeri Bonang
5. Rini Setya ningrum S. Ag selaku guru matematika MTs Negeri Bonang
6. Semua pihak dan Instansi terkait yang telah membantu selama dilaksanakannya
penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa pengetahuan yang penulis miliki masih kurang,
sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak guna perbaikan dan penyempurnaan tulisan berikutnya. Bukanlah
hal yang berlebihan apabila penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, amin.
Semarang, 30 Juni 2011
Khoirun Nisa’
NIM : 073511021
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN..................................................................... ii
PENGESAHAN .......................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING................................................................................ iv
ABSTRAK................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN . ..................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Penegasan Istilah ................................................................ 3
C. Rumusan Masalah ............................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian .............................................................. 5
BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIK
A. Kajian Pustaka ................................................................... 6
B. Kerangka Teoritik ................................................................ 9
1. Pengertian Belajar .......................................................... 9
2. Pembelajaran Matematika .............................................. 11
3. Kesulitan Belajar ............................................................ 13
4. Gejala-gejala kesulitan belajar ....................................... 17
5. Tinjauan Materi Panjang Garis Singgung Persekutuan
Dua Lingkaran………………….……………………... 18
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Persiapan Penelitian ……………………………………… 22
B. Metode Penelitian ……………………………………….... 22
1. Jenis Penelitian ……………………………………….... 22
2. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………… 23
3. Sumber Penelitian …………………………………….. 23
4. Fokus Penelitian ……………………………………… 23
5. Teknik Pengumpulan Data ……………………………. 24
6. Analisis Data Penelitian ……………………………….. 26
BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ………………………………… 34
1. Observasi …………………………………………….... 34
2. Analisis Uji Coba Instrumen ……………………….…. 36
3. Penentuan Instrumen Penelitian ………………….…… 39
4. Hasil Penelitian …………………………………..…… 40
5. Penyajian Data Hasil Wawancara ………………...…… 44
6. Upaya Pemecahan Masalah untuk Mengatasi Kesulitan
Belajar …………………………………………………. 48
BAB V : SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Simpulan …………………………………………………... 50
B. Saran-saran ……………………………………………...… 51
C. Penutup ……………………………………………….……. 52
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Kompetensi Umum Guru………………………………… 35
Tabel 4.2 Kegiatan dalam Pembelajaran…………………………….. 35
Tabel 4.3 Pengamatan Aktivitas Peserta didik……………………… 36
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Validitas Tahap 1……………………… 37
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Validitas Tahap 2……………………… 38
Tabel 4.6 Hasil Analisis Jenis Kesulitan Peserta didik……………… 40
Tabel 4.7 Data Jenis Kesulitan Peserta didik (Subjek Penelitian)…... 43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rekapitulasi Daftar Nilai Kelas VIIIA – VIIIF
Lampiran 2. Daftar Nama Kelas Uji Coba
Lampiran 3. Daftar Nama Kelas Subjek Penelitian
Lampiran 4. Kisi-kisi Tes Uji Coba
Lampiran 5. Soal Tes Uji Coba
Lampiran 6. Jawaban Tes Uji Coba
Lampiran 7. Lembar Observasi Aktifitas Peserta Didik
Lampiran 8. Lembar Observasi Tentang Kompetensi Guru dalam Pelaksanaan
Pembelajaran
Lampiran 9. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Tentang Kompetensi Guru dalam
Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktifitas Peserta Didik
Lampiran 11. Perhitungan Validitas awal
Lampiran 12. Perhitungan Validitas Kedua
Lampiran 13. Perhitungan Reliabel
Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran
Lampiran 15. Perhitungan Daya Beda
Lampiran 16. Perhitungan Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran dan
Reliabel Butir Soal
Lampiran 17. Kisi-kisi Tes Evaluasi Kelas Subjek Penelitian
Lampiran 18. Soal Tes Evaluasi
Lampiran 19. Hasil Wawancara
Lampiran 20. Foto Penelitian
Lampiran 21. Contoh Jawaban Peserta didik yang Mengalami Kesulitan
Bagian Konsep, Keterampilan dan Pemecahan Masalah
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran yang ideal adalah pembelajaran yang melibatkan
peserta didik secara aktif dan menekankan pada bagaimana cara agar
tujuan dapat tercapai. Dalam hal ini yaitu bagaimana cara mengorganisasi
pembelajaran, bagaimana cara menyampaikan isi pembelajaran, dan
bagaimana menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar
dapat berfungsi secara optimal.
Pada mata pelajaran matematika, di mana kebanyakan kontennya
bersifat abstrak, tidak sedikit peserta didik yang merasa kesulitan dalam
mempelajarinya. Hal ini harus mendapat perhatian khusus dari beberapa
pihak, seperti guru, lingkungan sekolah, wali peserta didik, dan
lingkungan sekitar karena mata pelajaran matematika merupakan salah
satu pelajaran wajib yang harus dipelajari oleh semua jenjang pendidikan
dasar dan menengah termasuk Madrasah Tsanawiyah.
Ketelitian, keterampilan dan kecepatan dalam berfikir sangat
diperlukan saat mempelajari matematika, tidak terkecuali dalam belajar
pokok bahasan panjang garis singgung pesekutuan dua lingkaran. Materi
ini memiliki karakteristik yang cukup abstrak, dan di dalamnya berisi
cukup banyak rumus. Di samping itu, materi ini juga banyak berbicara
tentang garis, bidang, yang biasanya divisualisasikan dalam sketsa atau
gambar. Oleh karena itu peserta didik harus menguasai kecakapan
berhitung, penguasaan rumus, dan pemahaman gambar. Hal ini semua
merupakan prasyarat untuk pokok bahasan panjang garis singgung
pesekutuan dua lingkaran.
2
2
Pembelajaran pokok bahasan tersebut di Madrasah Tsanawiyah
Negeri Bonang, berdasarkan observasi masih banyak peserta didik yang
mengalami kesulitan. Data yang ada menunjukkan bahwa hasil belajar
matematika peserta didik masih di bawah rata-rata. Nilai ulangan materi
panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran dari 72 peserta didik
terdapat 50 peserta didik atau 69% yang belum memenuhi KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum) yaitu sebesar 6,0. Menurut Wakitri permasalahan
tersebut merupakan indikasi gejala kesulitan belajar yang ditunjukkan
dengan rendahnya hasil belajar peserta didik1. Pembelajaran matematika
yang umum terjadi adalah setelah memberikan materi guru langsung
memberikan berbagai macam soal untuk diselesaikan oleh peserta didik
tanpa memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi
sendiri sebuah pengertian. Sehingga hasil belajar bersifat sementara karena
hanya mengutamakan hafalan dan dapat menyebabkan kesalahpahaman
dalam mengembangkan konsep dasar yang dikuasainya untuk
menyelesaikan berbagai macam pengembangan soal.
Dalam proses belajar mengajar guru sangat diperlukan untuk
mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Namun guru tidak dapat
mengambil keputusan dalam membantu peserta didiknya yang mengalami
kesulitan belajar jika guru tidak tahu di mana letak kesulitannya. Oleh
karena itu seorang guru perlu mengetahui kesulitan peserta didik dalam
belajar matematika dan juga mengetahui penyebabnya. Landasan Qur’ani
yang penulis pakai, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. al-Insyiroh/94:6
¨ββββ ÎÎ ÎÎ)))) yy yyìììì tt ttΒΒΒΒ ÎÎ ÎÎ���� ôô ôô££££ ãã ããèèèè øø øø9999 $$ $$#### #### ZZ ZZ���� ôô ôô££££ çç çç„„„„ ∩∩∩∩∉∉∉∉∪∪∪∪
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”.
(Q.S. al-Insyirah/94:6)2
1 Wakitri, Penelitian Hasil Belajar, (Jakarta: Karunika, 1990), hlm. 85
2 Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: PT. Karya Toha
Putra, 1997), hlm. 597
3
3
Ayat di atas menerangkan bahwa manusia dapat memanfa’atkan
potensi-potensi yang diberikan Allah kepada mereka untuk mengatasi
berbagai kesulitan, sesungguhnya dalam kesulitan selalu disertai
kemudahan tentunya dengan menggunakan akal serta usaha yang keras
untuk mengatasi kesulitan tersebut.3
Mengingat bahwa matematika adalah salah satu mata pelajaran
yang diujikan dalam Ujian Nasional, kenyataan ini harus diperhatikan oleh
berbagai pihak terkait, dan harus menjadi catatan guru sebagai pendidik.
Penelitian ini akan menggali faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
peserta didik di MTs Negeri Bonang mengalami kesulitan dalam belajar
garis singgung persekutuan dua lingkaran. Dengan demikian diharapkan
guru dapat mengambil atau menentukan usaha yang tepat untuk mengatasi
masalah tersebut demi perbaikan dalam pembelajaran matematika.
Sehingga penulis akan membahas tentang hal tersebut melalui
judul:”ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA
PESERTA DIDIK KELAS VIII SEMESTER II POKOK BAHASAN
PANJANG GARIS SINGGUNG PERSEKUTUAN DUA
LINGKARAN MTs NEGERI BONANG TAHUN PELAJARAN
2010/2011”.
B. Penegasan Istilah
1. Analisis
Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan dan
sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab
musabab, duduk perkara dan sebagainya).4
3 Muhammad Abduh, Tafsir Juz’amma, (Bandung : Mizan, 1999), hlm. 236
4 Dendy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: Gramedia, 2008),
Cet 1, hlm. 58.
4
4
2. Kesulitan Belajar Matematika
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dalam proses belajar yang
ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai
hasil belajar tersebut.5 Jadi kesulitan belajar matematika adalah suatu
kondisi dalam pembelajaran yang ditandai dengan adanya hambatan-
hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar matematika.
3. Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran
Materi yang terdapat pada kelas VIII Semester II dan sesuai dengan
Standar Kompetensi Mata pelajaran Matematika untuk MTs/SMP
4. Peserta didik kelas VIII Semester II
Merupakan subjek penelitian yang akan diteliti
5. MTs Negeri Bonang
Adalah tempat yang digunakan untuk penelitian
Jadi, maksud judul dalam penelitian ini adalah menyelidiki
hambatan-hambatan yang dialami peserta didik dalam proses belajar
mengajar matematika Materi Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua
Lingkaran kelas VIII Semester II MTs Negeri Bonang Tahun pelajaran
2010/2011.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:
1. Di mana letak kesulitan peserta didik dalam belajar matematika pada
pokok bahasan Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan peserta didik dalam
belajar matematika pada pokok bahasan Panjang Garis Singgung
Persekutuan Dua Lingkaran?
5 Siti Mardiyati, Penelitian Hasil Belajar, (Surakarta:UNS, 1994), hlm. 4-5
5
5
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui letak kesulitan peserta didik dalam belajar
matematika pada pokok bahasan Panjang Garis Singgung Persekutuan
Dua Lingkaran.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan peserta
didik dalam belajar matematika pada pokok bahasan Panjang Garis
Singgung Persekutuan Dua Lingkaran.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi peserta didik
a. Peserta didik mengetahui di mana letak kesulitan mereka dalam
belajar materi Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran
b. Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar
2. Manfaat bagi Guru
a. Dapat mengetahui kondisi individu peserta didik, sehingga guru
mengetahui bagian materi mana yang belum dikuasai peserta didik,
dan di mana letak kesulitannya
b. Dapat memberikan gambaran kepada guru matematika mengenai
faktor-faktor penyebab kesulitan yang dialami peserta didik dalam
belajar materi Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran,
sehingga dapat dicari solusinya
c. Dapat menyempurnakan kualitas pembelajaran, yaitu dengan
memilih metode pengajaran yang tepat, dan lain sebagainya.
3. Manfaat bagi Sekolah
a. Sebagai masukan dalam pembaruan proses pembelajaran untuk
meningkatkan prestasi belajar
b. Sebagai masukan bagi sekolah agar lebih memperhatikan sarana
prasarana atau fasilitas pendidikan yang mendukung kegiatan
belajar mengajar peserta didik terutama dalam pembelajaran
matematika
6
6
4. Manfaat bagi Peneliti
a. Peneliti mememperoleh jawaban dari permasalahan yang ada.
b. Peneliti memperoleh pengalaman yang menjadikan peneliti lebih
siap untuk menjadi guru matematika yang professional.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIK
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan informasi dasar rujukan yang penulis
gunakan dalam penelitian ini. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi
plagiat dan pengulangan dalam penelitian. Berdasarkan survei yang
penulis lakukan, ada beberapa penelitian yang mempunyai relevansi
dengan yang peneliti lakukan, adapun penelitian-penelitian tersebut
adalah:
1. Hasil penelitian yang dilakukan Sumirah Maryani melalui skripsinya
pada tahun 2009 yang berjudul “Kesulitan Belajar Matematika dan
Remidial Teaching pada Peserta Didik MIM Kranggan Manisrenggo
Klaten” dari Jurusan Matematika, Universitas Islam Indonesia. Skripsi
ini membahas tentang kesulitan belajar matematika yang dialami
peserta didik MIM Kranggan, Manisrenggo, sesuai dengan tingkatan
kelas dan kompetensi dasar masing-masing. Untuk mengatasi kesulitan
tersebut, guru Matematika menggunakan teknik remidial teaching.6
2. Hasil penelitian yang dilakukan Lailul Furqon melalui skripsinya pada
tahun 2007 yang berjudul “Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika
Siswa SMP Negeri 8 Malang pada Pokok Bahasan Lingkaran dan
Pengajaran Remidialnya” dari Jurusan Pendidikan Matematika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Malang. Skripsi ini membahas tentang beberapa kesulitan yang
dialami peserta didik dalam belajar pokok bahasan lingkaran, di
antaranya kesulitan dalam menggunakan konsep tentang bagian-
bagian lingkaran, kesulitan dalam menggunakan konsep yang
6 Sumirah Maryani,” Kesulitan Belajar Matematika dan Remidial Teaching pada Peserta
Didik MIM Kranggan Manisrenggo Klaten”, Skripsi (Klaten:Program Strata 1 Universitas Islam
Indonesia, 2009), hlm.44
8
merupakan prasyarat untuk menghitung keliling dan luas lingkaran,
kesulitan dalam menggunakan konsep sudut pusat, panjang busur, luas
juring, dan luas tembereng, kesulitan dalam menggunakan konsep
untuk menghitung ukuran sudut, serta kesulitan dalam menggunakan
konsep untuk menghitung jari-jari lingkaran dalam dan lingkaran luar
segitiga. Sementara pengajaran Remidial dilakukan untuk membantu
peserta didik mengatasi masalah-masalah tesebut.7
3. Hasil penelitian yang dilakukan Bambang Juianto melalui skripsinya
pada tahun 2006 yang berjudul “Pengaruh Bimbingan Belajar terhadap
Pengatasan kesulitan Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV SD
Mangkang Kulon 01” dari Jurusan Pendidikan Guru Kelas Sekolah
Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Skripsi
ini membahas tentang kesulitan yang dialami peserta didik dalam
penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian pada bilangan
bimbingan belajar di Sekolah Dasar mengambil peran penting dalam
pencapaian hasil belajar siswa yang optimal. Sehingga pemberian
layanan bimbingan yang diberikan guru mampu mengatasi kesulitan
yang dialami peserta didik. Dan pada akhirnya dengan adanya
bimbingan belajar peningkatan kemampuan anak dalam operasi
perkalian akan menjadi lebih baik.8
Persamaan penelitian ini dengan ke tiga penelitian di atas adalah
sama-sama meneliti tentang kesulitan belajar matematika. Sedangkan
perbedaan penelitian yang akan penulis lakukan dengan ketiga penelitian
di atas adalah bahwa penulis meneliti tentang letak kesulitan dan penyebab
kesulitan belajar matematika yang dialami peserta didik pada pokok
bahasan Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran dan faktor-
7Lailul Furqon, “Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika Siswa SMP Negeri 8 Malang
pada Pokok Bahasan Lingkaran dan Pengajaran Remidialnya”, Skripsi (Malang:Program Strata 1
Universitas Negeri Malang, 2007), hlm. 65
8Bambang Juianto, “Pengaruh Bimbingan Belajar terhadap Pengatasan kesulitan Belajar
Matematika pada Siswa Kelas IV SD Mangkang Kulon 01” Skripsi (Semarang: Program Strata 1
Universitas Negeri Semarang, 2006), hlm.54
9
faktor apa saja yang mempengaruhinya. Dengan demikian diharapkan
guru dapat mengambil atau menentukan usaha yang tepat untuk mengatasi
masalah tersebut demi perbaikan dalam pembelajaran matematika.
B. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Belajar
Pengertian belajar dapat kita temukan dalam berbagai sumber
atau literatur. Meskipun ada perbedaan-perbedaan di dalam rumusan
pengertian belajar tersebut dari masing-masing ahli, namun secara
prinsip kita menemukan kesamaan-kesamaannya. Cronbach di dalam
bukunya Educational Psychologi menyatakan bahwa “learning is
shown by a change in behaviour as a result of experience”. Menurut
Cronbach belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan
dalam mengalami itu si pelajar menggunakan pancainderanya.9
Sedangkan James O. Whittaker (dalam Wasty Soemanto, 2006)
mengemukakan belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.10
Howard L.Kingskey mengatakan
bahwa learning is the process by which behaviour (in the broader
sense) is originated or changed through practice or training. Belajar
adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau
diubah menjadi praktek atau latihan.11
9 Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008),hlm.231
10 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006), hlm. 104.
11 Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet.2,
hlm.13
10
Dari sejumlah pandangan dan definisi tentang belajar, maka
dapat disimpulkan beberapa ciri umum kegiatan belajar sebagai
berikut; pertama, belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri
seseorang yang disadari atau disengaja. Kedua, belajar merupakan
interaksi individu dengan lingkungannya. Ketiga, hasil belajar
ditandai dengan perubahan tingkah laku. Dari beberapa kesamaan di
atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang
dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui
latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.
Teori belajar yang disusun Gagne (dalam Aunurrahman, 2009)
merupakan perpaduan yang seimbang antara Behaviorisme dan
kognitivisme yang berpangkal pada teori pengolahan informasi.
Menurut Gagne cara berpikir seseorang tergantung pada:
a. Keterampilan apa yang telah dimilikinya
b. Keterampilan serta hirarki apa yang diperlukan untuk mempelajari
suatu tugas.
Dengan demikian menurut Gagne di dalam proses belajar
terdapat dua fenomena, yaitu meningkatnya keterampilan intelektual
sejalan dengan meningkatnya umur serta latihan yang diperoleh
individu, dan belajar akan lebih cepat bilamana strategi kognitif dapat
dipakai dalam memecahkan masalah secara lebih efisien.
Gagne menyimpulkan ada lima macam hasil belajar:
1) Keterampilan intelektual, atau pengetahuan prosedural yang
mencakup belajar konsep, prinsip dan pemecahan masalah yang
diperoleh melalui penyajian materi di sekolah;
2) Strategi kognitif, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah-
masalah baru dengan jalan mengatur proses internal masing-masing
individu dalam memperhatikan, belajar, mengingat, dan berpikir;
11
3) Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mendeskripsikan sesuatu
dengan kata-kata dengan jalan mengatur informasi informasi yang
relevan;
4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan untuk melaksanakan dan
mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang berhubungan dengan
otot;
5) Sikap, yaitu suatu kemampuan internal yang mempengaruhi
tingkah laku seseorang yang didasari oleh emosi, kepercayaan-
kepercayaan serta faktor intelektual.12
2. Pembelajaran Matematika
Matematika merupakan salah satu bagian yang penting dalam
bidang ilmu pengetahuan. Apabila dilihat dari sudut pengklasifikasian
bidang ilmu pengetahuan, pelajaran matematika termasuk ke dalam
kelompok ilmu-ilmu eksakta, yang lebih banyak memerlukan
pemahaman dari pada hafalan. Untuk dapat memahami suatu pokok
bahasan dalam matematika, peserta didik harus mampu menguasai
konsep-konsep matematika dan keterkaitannya serta mampu
menerapkan konsep-konsep tersebut untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya.
Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh
semua jenjang pendidikan dasar, menengah, bahkan beberapa
perguruan tinggi. Ada beberapa alasan tentang perlunya matematika
diajarkan kepada peserta didik, yaitu karena:
a. Matematika selalu digunakan dalam segala segi kehidupan
b. Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang
sesuai
c. Merupakan saran komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas
d. Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara
12 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 47.
12
e. Meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran
keruangan
f. Memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang
menantang.13
Lerner (dalam Mulyono Abdurrahman, 1999) mengemukakan
bahwa kurikulum bidang studi matematika hendaknya mencakup tiga
elemen, yaitu:
1) Konsep
Konsep menunjuk pada pemahaman dasar. Peserta didik
mengembangkan suatu konsep ketika mereka mampu
mengklasifikasikan atau mengelompokkan benda-benda atau ketika
mereka dapat mengasosiasikan suatu nama dengan kelompok
benda tertentu;
2) Keterampilan
Keterampilan menujuk pada sesuatu yang dilakukan oleh
seseorang, sebagai contoh, proses dalam menggunakan operasi
dasar dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian
adalah suatu jenis keterampilan matematika. Suatu keterampilan
dapat dilihat dari kinerja anak secara baik atau kurang baik, secara
cepat atau lambat, dan secara mudah atau sangat sukar.
Keterampilan cenderung berkembang dan dapat ditingkatkan
melalui latihan;
3) Pemecahan masalah
Pemecahan masalah adalah aplikasi dari konsep dan keterampilan.
Dalam pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa
kombinasi konsep dan keterampilan dalam suatu situasi baru atau
situasi yang berbeda dari sebelumnya. Sebagai contoh, pada saat
peserta didik diminta untuk mengukur luas layang-layang pada
13 Sri windarti, “Dunia Matematika”, dalam
http://sriwindarti.wordpress.com/2009/03/17/mengembangkan-evaluasi-alternatif/, diakses 3 Mei
2011
13
panjang garis singgung lingkaran, beberapa konsep dan
keterampilan ikut terlibat. Beberapa konsep yang terlibat adalah
layang-layang, garis sejajar, dan sisi, dan beberapa keterampilan
yang terlibat adalah keterampilan mengukur, menjumlahkan dan
mengalikan;14
Tiga elemen tersebut yang akan dikaji peneliti untuk
mengetahui dimana letak kesulitan peserta didik dalam belajar
matematika pada pokok bahasan panjang garis singgung persekutuan
dua lingkaran.
3. Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam
proses belajar yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu
untuk mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan itu dapat bersifat
psikologis, sosiologis, maupun fisiologis dalam keseluruhan proses
belajarnya.15
Seorang peserta didik dapat diduga mengalami kesulitan
belajar bila peserta didik yang bersangkutan menunjukkan kegagalan
belajar tertentu dalam mencapai tujuan-tujuan belajarnya. Di antara
kegagalan tersebut adalah jika dalam batas waktu tertentu peserta
didik tidak dapat mencapai tingkat penguasaan minimal dalam
pembelajaran seperti yang ditetapkan oleh guru.
Secara umum kesulitan belajar matematika dapat dikatakan
sebagai suatu kondisi dalam pembelajaran yang ditandai dengan
adanya hambatan-hambatan tertentu dalam mencapai hasil belajar
matematika sesuai dengan potensi atau kemampuan yang dimiliki oleh
peserta didik.
14 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1999), hlm. 253-254
15 Siti Mardiyati, Penelitian Hasil Belajar, (Surakarta:UNS, 1994), hlm. 4-5,
14
Secara garis besar kesulitan belajar dapat diklasifikasikan ke
dalam dua kelompok, yaitu:
a. Kesulitan belajar yang bersifat perkembangan (developmental
learning disabilities) umumnya sukar diketahui baik oleh orang tua
maupun oleh guru, karena tidak ada pengukuran-pengukuran yang
sistematik, seperti halnya dalam bidang akademik. Kesulitan
belajar ini tampak sebagai kesulitan belajar yang disebabkan oleh
tidak dikuasainya keterampilan prasyarat (prerequisite skills), yaitu
keterampilan yang harus dikuasai lebih dahulu agar dapat
menguasai bentuk keterampilan berikutnya. Jadi untuk mencapai
prestasi akademik yang memuaskan seorang anak memerlukan
keterampilan prasyarat. Misalnya untuk dapat menyelesaikan soal
matematika bentuk cerita, seorang anak harus menguasai lebih
dahulu keterampilan membaca pemahaman. Untuk dapat membaca
seseorang harus sudah berkembang kemampuannya dalam ingatan
visual maupun auditoris, dan kemampuan untuk memusatkan
perhatian.
b. Kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities).
Kesulitan belajar ini menunjuk adanya kegagalan-kegagalan
pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang
diharapkan. Kegagalan-kegagalan tersebut mencakup penguasaan
keterampilan dalam membaca, menulis, dan matematika. Kesulitan
belajar akademik dapat diketahui oleh guru atau orang tua ketika
anak gagal menampilkan salah satu atau beberapa kemampuan
akademik.16
Kesulitan belajar yang dikaji dalam penelitian ini adalah
kesulitan belajar akademik saja, yaitu tentang prestasi akademik atau
kemampuan akademik antara lain penguasaan peserta didik terhadap
konsep, keterampilan dan pemecahan masalah dalam matematika.
16 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, hlm. 11-12.
15
yang hasil belajarnya dapat diketahui oleh guru dan orang tua peserta
didik.
Pada dasarnya setiap kesulitan belajar selalu berlatar belakang
pada komponen-komponen yang berpengaruh pada proses belajar
mengajar itu sendiri. Menurut Burton (dalam Abin Syamsuddin
Makmun, 2007) menyebutkan faktor-faktor penyebab kesulitan
belajar ada dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang terdapat pada diri peserta didik
sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri
peserta didik.
1) Faktor-faktor yang terdapat dalam diri peserta didik, antara lain:
a) Kelemahan secara fisik, seperti pancaindera (mata, telinga, alat
bicara, dan sebagainya) berkembang kurang sempurna atau
sakit sehingga menyulitkan proses interaksi secara interaktif;
b) Kelemahan secara mental yaitu faktor intelegensi atau taraf
kecerdasannya memang kurang sehingga dalam mengikuti
pelajaran peserta didik tampak kurang minat, kurang semangat,
kurang usaha, dan kebiasaan fundamental dalam belajar
lainnya. Dijelaskan dalam QS. Az-Zumar ayat 9 yaitu:
≅≅≅≅ èè èè%%%%… öö öö≅≅≅≅ yy yyδδδδ ““““ ÈÈ ÈÈθθθθ tt ttGGGG óó óó¡¡¡¡ oo oo„„„„ tt tt ÏÏ ÏÏ%%%% ©© ©©!!!! $$ $$#### tt ttββββθθθθ çç ççΗΗΗΗ ss ss>>>> ôô ôôèèèè tt ttƒƒƒƒ tt tt ÏÏ ÏÏ%%%% ©© ©©!!!! $$ $$#### uu uuρρρρ ŸŸ ŸŸωωωω tt ttββββθθθθ ßß ßßϑϑϑϑ nn nn==== ôô ôôèèèè tt ttƒƒƒƒ 33 33 $$$$ yy yyϑϑϑϑ ¯¯ ¯¯ΡΡΡΡ ÎÎ ÎÎ)))) ãã ãã ©© ©©.... xx xx‹‹‹‹ tt ttGGGG tt ttƒƒƒƒ (( ((####
θθθθ ää ää9999 '' ''ρρρρ éé éé&&&& ÉÉ ÉÉ====≈≈≈≈ tt tt7777 øø øø9999 FF FF{{{{ $$ $$#### ∩∩∩∩∪∪∪∪
“…Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya
orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”.17
(Q.S. az-Zumar/39:9)
17 Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahannya, hlm. 460
16
Ayat di atas menerangkan bahwa sesungguhnya yang
mengetahui perbedaan antara orang yang tahu dan orang yang
tidak tahu hanyalah orang yang mempunyai akal pikiran sehat,
yang dia gunakan untuk berpikir.18
c) Kelemahan-kelemahan emosional, antara lain penyesuaian yang
salah terhadap orang-orang, situasi, tuntutan-tuntutan tugas dan
lingkungan. Sehingga timbul rasa takut, benci dan antipati
dalam belajar;
d) Kelemahan-kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan
sikap-sikap belajar yang salah, antara lain kurang menaruh
minat terhadap pekerjaan-pekerjaan sekolah, banyak melakukan
aktivitas yang bertentangan dan tidak menunjang pekerjaan
sekolah, menolak atau malas belajar, kurang berani dan gagal
untuk berusaha memusatkan perhatian, dan lain sebagainya;
e) Tidak memiliki keterampilan-keterampilan dan pengetahuan
dasar, seperti ketidakmampuan membaca dan menghitung;
2) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri peserta didik (situasi
sekolah dan masyarakat), antara lain:
a) Kurikulum yang terlalu padat, di atas kemampuan peserta didik
dan tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian peserta
didik dalam belajar;
b) Terlalu besar populasi peserta didik dalam kelas;
c) Terlalu banyak kegiatan diluar jam pelajaran sekolah atau
terlalu banyak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler;
d) Relasi guru dengan peserta didik yang kurang baik;
e) Metode mengajar guru yang kurang baik, misalnya guru
kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran
sehingga guru tersebut menyajikannnya tidak jelas;
18 Ahmad Musthofa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 23, (Seamarang : PT. Karya
Toha Putra Semarang, 1993), hlm. 279
17
f) Kelemahan yang terdapat dalam kondisi rumah tangga
(pendidikan, status sosial ekonomis, keutuhan keluarga,
ketenteraman dan keamanan sosial psikologis) dan
sebagainya;19
Dalam proses belajar mengajar guru sangat diperlukan untuk
mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Namun guru tidak dapat
mengambil keputusan dalam membantu peserta didiknya yang
mengalami kesulitan belajar jika guru tidak tahu di mana letak
kesulitannya. Oleh karena itu seorang guru perlu mengetahui kesulitan
peserta didik dalam belajar matematika dan juga mengetahui
penyebabnya. Sebagaimana di jelaskan dalam Q.S. Yusuf: 68
………… çç ççµµµµ ¯¯ ¯¯ΡΡΡΡ ÎÎ ÎÎ)))) uu uuρρρρ… ρρρρ ää ää%%%% ss ss!!!! 55 55ΟΟΟΟ ùù ùù==== ÏÏ ÏÏææææ $$$$ yy yyϑϑϑϑ ÏÏ ÏÏ jj jj9999 çç ççµµµµ≈≈≈≈ oo ooΨΨΨΨ ôô ôôϑϑϑϑ ¯¯ ¯¯==== tt ttææææ ££ ££ ÅÅ ÅÅ3333≈≈≈≈ ss ss9999 uu uuρρρρ uu uu���� ss ssYYYY òò òò2222 rr rr&&&& ÄÄ ÄĨ̈̈̈$$$$ ¨¨ ¨¨ΖΖΖΖ9999 $$ $$#### ŸŸ ŸŸωωωω šš ššχχχχθθθθ ßß ßßϑϑϑϑ nn nn==== ôô ôôèèèè tt ttƒƒƒƒ ∩∉∇∪
“…. dan sesungguhnya dia mempunyai pengetahuan, karena
kami telah mengajarkan kepadanya. akan tetapi kebanyakan
manusia tiada mengetahui”. (Q.S. Yusuf/12:68)20
Ayat di atas menerangkan bahwa manusia dalam menghadapi setiap
urusan harus menggunakan jalan atau cara yang tepat tentunya dengan
persiapan dan suatu uasaha untuk mencapai suatu tujuan.21
4. Gejala-gejala Kesulitan Belajar
Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar akan
menimbulkan gejala kesulitan belajar yang bermacam-macam.
Beberapa gejala tersebut antara lain sebagai berikut:
19 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosda
Karya, 2007), hlm. 325-328
20 Muhammad Yunus, Terjemah al-Qur’an al-Karim, (Bandung:PT al-Ma’arif, 1994), hlm.
244
21 Ahmad Musthofa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 13, (Seamarang : PT. Karya
Toha Putra Semarang, 1993), hlm. 29
(Jakarta:Erlangga, 2006), hlm.131
a
b
c
d
e
f
5. Tinjauan Materi Panjang Garis Singgung
Lingkaran
a
22 Wakitri,
23 M. Cholik Adinawan Sugiono,
(Jakarta:Erlangga, 2006), hlm.131
a. Peserta didik menunjukkan hasil belajar yang rendah;
b. Hasil belajar yang dicapai peserta didik tidak seimbang dengan
usaha yang telah dilakukan. Usaha yang keras telah dilakukan oleh
peserta didik yang
masih terlalu rendah;
c. Lambat dalam melakukan tugas
dengan teman
selalu tertinggal dalam menyelesaikan tugasnya;
d. Peserta didik menu
tak acuh, masa bodoh dengan proses belajar dan pembelajaran,
tidak menyesal mendapat nilai yang kurang baik dan seterusnya;
e. Menunjukkan tingkah laku yang menyimpang, seperti membolos,
datang terlambat, tidak men
sekelas, tidak mau mencatat pelajaran, mengasingkan diri dan
sebagainya;
f. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti
pemurung, mudah tersinggung, pemarah, dan sebagainya.
Tinjauan Materi Panjang Garis Singgung
Lingkaran
a. Sifat-sifat Garis Singgung Lingkaran
1) Garis singgung suatu lingkaran adalah garis
lingkaran hanya pada satu titik
2) Garis singgung suatu lingkaran
lingkaran yang melalui titik singgungnya.
pada
garis
Garis
Wakitri, Penelitian Hasil Belajar,
M. Cholik Adinawan Sugiono,
(Jakarta:Erlangga, 2006), hlm.131
Peserta didik menunjukkan hasil belajar yang rendah;
Hasil belajar yang dicapai peserta didik tidak seimbang dengan
usaha yang telah dilakukan. Usaha yang keras telah dilakukan oleh
peserta didik yang bersangkutan, tetapi hasil belajar yang dicapai
masih terlalu rendah;
Lambat dalam melakukan tugas
dengan teman-teman sekelasnya, peserta didik yang bersangkutan
selalu tertinggal dalam menyelesaikan tugasnya;
Peserta didik menunjukkan sikap yang kurang wajar seperti acuh
tak acuh, masa bodoh dengan proses belajar dan pembelajaran,
tidak menyesal mendapat nilai yang kurang baik dan seterusnya;
Menunjukkan tingkah laku yang menyimpang, seperti membolos,
datang terlambat, tidak men
sekelas, tidak mau mencatat pelajaran, mengasingkan diri dan
sebagainya;
Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti
pemurung, mudah tersinggung, pemarah, dan sebagainya.
Tinjauan Materi Panjang Garis Singgung
sifat Garis Singgung Lingkaran
Garis singgung suatu lingkaran adalah garis
lingkaran hanya pada satu titik
Garis singgung suatu lingkaran
lingkaran yang melalui titik singgungnya.
gambar1.,
aris PQ merupakan
aris PQ tegak lurus
Penelitian Hasil Belajar,
M. Cholik Adinawan Sugiono, Seribu Pena MATEMATIKA untuk MTs /SMP Kelas VIII,
(Jakarta:Erlangga, 2006), hlm.131-132
Peserta didik menunjukkan hasil belajar yang rendah;
Hasil belajar yang dicapai peserta didik tidak seimbang dengan
usaha yang telah dilakukan. Usaha yang keras telah dilakukan oleh
bersangkutan, tetapi hasil belajar yang dicapai
Lambat dalam melakukan tugas
teman sekelasnya, peserta didik yang bersangkutan
selalu tertinggal dalam menyelesaikan tugasnya;
njukkan sikap yang kurang wajar seperti acuh
tak acuh, masa bodoh dengan proses belajar dan pembelajaran,
tidak menyesal mendapat nilai yang kurang baik dan seterusnya;
Menunjukkan tingkah laku yang menyimpang, seperti membolos,
datang terlambat, tidak mengerjakan tugas, mengganggu teman
sekelas, tidak mau mencatat pelajaran, mengasingkan diri dan
Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti
pemurung, mudah tersinggung, pemarah, dan sebagainya.
Tinjauan Materi Panjang Garis Singgung
sifat Garis Singgung Lingkaran
Garis singgung suatu lingkaran adalah garis
lingkaran hanya pada satu titik
Garis singgung suatu lingkaran
lingkaran yang melalui titik singgungnya.
merupakan garis singgung
lurus terhadap jari
Penelitian Hasil Belajar, hlm. 85-86.
Seribu Pena MATEMATIKA untuk MTs /SMP Kelas VIII,
Peserta didik menunjukkan hasil belajar yang rendah;
Hasil belajar yang dicapai peserta didik tidak seimbang dengan
usaha yang telah dilakukan. Usaha yang keras telah dilakukan oleh
bersangkutan, tetapi hasil belajar yang dicapai
Lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar. Dibandingkan
teman sekelasnya, peserta didik yang bersangkutan
selalu tertinggal dalam menyelesaikan tugasnya;
njukkan sikap yang kurang wajar seperti acuh
tak acuh, masa bodoh dengan proses belajar dan pembelajaran,
tidak menyesal mendapat nilai yang kurang baik dan seterusnya;
Menunjukkan tingkah laku yang menyimpang, seperti membolos,
gerjakan tugas, mengganggu teman
sekelas, tidak mau mencatat pelajaran, mengasingkan diri dan
Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti
pemurung, mudah tersinggung, pemarah, dan sebagainya.
Tinjauan Materi Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua
sifat Garis Singgung Lingkaran 23
Garis singgung suatu lingkaran adalah garis
lingkaran hanya pada satu titik
Garis singgung suatu lingkaran tegak lurus
lingkaran yang melalui titik singgungnya.
singgung lingkaran.
terhadap jari-jari OA
Seribu Pena MATEMATIKA untuk MTs /SMP Kelas VIII,
Peserta didik menunjukkan hasil belajar yang rendah;
Hasil belajar yang dicapai peserta didik tidak seimbang dengan
usaha yang telah dilakukan. Usaha yang keras telah dilakukan oleh
bersangkutan, tetapi hasil belajar yang dicapai
tugas belajar. Dibandingkan
teman sekelasnya, peserta didik yang bersangkutan
selalu tertinggal dalam menyelesaikan tugasnya;
njukkan sikap yang kurang wajar seperti acuh
tak acuh, masa bodoh dengan proses belajar dan pembelajaran,
tidak menyesal mendapat nilai yang kurang baik dan seterusnya;
Menunjukkan tingkah laku yang menyimpang, seperti membolos,
gerjakan tugas, mengganggu teman
sekelas, tidak mau mencatat pelajaran, mengasingkan diri dan
Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti
pemurung, mudah tersinggung, pemarah, dan sebagainya.
Persekutuan Dua
Garis singgung suatu lingkaran adalah garis yang
tegak lurus terhadap
lingkaran yang melalui titik singgungnya.
lingkaran.
jari OA
Seribu Pena MATEMATIKA untuk MTs /SMP Kelas VIII,
18
Hasil belajar yang dicapai peserta didik tidak seimbang dengan
usaha yang telah dilakukan. Usaha yang keras telah dilakukan oleh
bersangkutan, tetapi hasil belajar yang dicapai
tugas belajar. Dibandingkan
teman sekelasnya, peserta didik yang bersangkutan
njukkan sikap yang kurang wajar seperti acuh
tak acuh, masa bodoh dengan proses belajar dan pembelajaran,
tidak menyesal mendapat nilai yang kurang baik dan seterusnya;
Menunjukkan tingkah laku yang menyimpang, seperti membolos,
gerjakan tugas, mengganggu teman
sekelas, tidak mau mencatat pelajaran, mengasingkan diri dan
Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti
pemurung, mudah tersinggung, pemarah, dan sebagainya.22
Persekutuan Dua
memotong
terhadap jari-jari
Seribu Pena MATEMATIKA untuk MTs /SMP Kelas VIII,
Gambar
Gambar 1.,
b
c
Titik
b. Panjang Garis Singgung Lingkaran
Pada gambar 2.
AB merupakan garis singgung lingkaran di titik
AB2 = OA
Jadi, AB =
c. Layang-layang Garis Singgung
Pada gambar 3.
Segi empat
singgung.
PA dan PB
Luas layang
Contoh:
Jawab: a.
b.
Titik A disebut titik
Panjang Garis Singgung Lingkaran
gambar 2.,
merupakan garis singgung lingkaran di titik
= OA2 – OB
2
AB =
layang Garis Singgung
a gambar 3.,
Segi empat OAPB disebut
singgung.
PB adalah garis singgung lingkaran
Luas layang-layang OAPB =
Contoh: Pada gambar 3., panjang
OA = 15 cm. Jika luas layang
Maka hitunglah:
a. Panjang
b. Panjang garis singgung
Jawab: a. Luas OAPB =
300 cm
300 cm
OP = 25
jadi panjang
b. ��� � ��
�� � √��
�� � √25
�� � √625
�� � √850
PA = 29,15 cm
titik singgung.
Panjang Garis Singgung Lingkaran
merupakan garis singgung lingkaran di titik
layang Garis Singgung
disebut layang
adalah garis singgung lingkaran
OAPB = 2
1x OP x AB
Pada gambar 3., panjang
= 15 cm. Jika luas layang
Maka hitunglah:
Panjang OP
Panjang garis singgung
OAPB = 2
1x OP x AB
cm2 =
� � ��
cm2 = 12 cm x OP
OP = 25 cm
jadi panjang OP adalah 25 cm
� � ���
��� � ���
25� � 15�
625 � 225
850
29,15 cm
singgung.
Panjang Garis Singgung Lingkaran
merupakan garis singgung lingkaran di titik
layang-layang garis
adalah garis singgung lingkaran
x OP x AB
Pada gambar 3., panjang AB = 24 cm dan jari
= 15 cm. Jika luas layang-layang
Panjang garis singgung PA
x OP x AB
�� � 24 cm
x OP
adalah 25 cm
merupakan garis singgung lingkaran di titik B
layang garis
= 24 cm dan jari-jari
layang OAPB = 300 cm
19
jari
= 300 cm2,
Gambar
Gambar 3
Gambar 2.,
3.,
d
d. Garis Singgung Persekutuan
1) Garis singgung persekutuan dalam
AB adalah
dalam.
AB = C
AB2 = MN
Jika AB = d
Keterangan:
d = panjang garis singgung persekutuan dalam
p = jarak titik pusat lingkaran M dan N
r1 = jari
r2 = jari
Contoh:
Jawab: Panjang garis singgung persekutuan dalam = 9
Jarak kedua pusatnya =
Panjang salah satu jari
Jadi, panjang jari
Garis Singgung Persekutuan
1) Garis singgung persekutuan dalam
adalah garis singgung
dalam.
AB = CN
= MN2 – (r1 + r
AB = d dan MN = p,
d2
= p2 – (r1 +
Keterangan:
d = panjang garis singgung persekutuan dalam
p = jarak titik pusat lingkaran M dan N
= jari-jari lingkaran M
= jari-jari lingkaran N
Contoh: Panjang garis singgung persekutuan dalam
adalah 9 cm dan jarak kedua pusatnya 15 cm. Jika
panjang salah satu jari
hitunglah panjang jari
Panjang garis singgung persekutuan dalam = 9
maka d = 9
Jarak kedua pusatnya =
Panjang salah satu jari
d
9
�8 � ���
�8 � ���
8 � �
�
�
Jadi, panjang jari
Garis Singgung Persekutuan
1) Garis singgung persekutuan dalam
singgung persekutuan
+ r2)2
MN = p, maka:
1 + r2)2
d = panjang garis singgung persekutuan dalam
p = jarak titik pusat lingkaran M dan N
jari lingkaran M
jari lingkaran N
Panjang garis singgung persekutuan dalam
adalah 9 cm dan jarak kedua pusatnya 15 cm. Jika
panjang salah satu jari
hitunglah panjang jari-jari lingkaran lainnya!
Panjang garis singgung persekutuan dalam = 9
cm.
Jarak kedua pusatnya = 15
Panjang salah satu jari-jarinya = 8
d2
= p2 – (r1 +
9� � 15� � �
�� � 225 � 81
�� � 144
�� � 12
�� � 12 � 8
�� � 4
Jadi, panjang jari-jari lingkaran yang lain adalah = 4 cm.
1) Garis singgung persekutuan dalam
persekutuan
maka:
d = panjang garis singgung persekutuan dalam
p = jarak titik pusat lingkaran M dan N
Panjang garis singgung persekutuan dalam
adalah 9 cm dan jarak kedua pusatnya 15 cm. Jika
panjang salah satu jari-jari lingkaran adalah 8 cm,
-jari lingkaran lainnya!
Panjang garis singgung persekutuan dalam = 9
15 cm, maka
jarinya = 8 cm, maka
1 + r2)2
�8 � ����
81
jari lingkaran yang lain adalah = 4 cm.
d = panjang garis singgung persekutuan dalam
Panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran
adalah 9 cm dan jarak kedua pusatnya 15 cm. Jika
jari lingkaran adalah 8 cm,
jari lingkaran lainnya!
Panjang garis singgung persekutuan dalam = 9 cm,
cm, maka p = 15 cm.
cm, maka r1 =
jari lingkaran yang lain adalah = 4 cm.
20
dua lingkaran
adalah 9 cm dan jarak kedua pusatnya 15 cm. Jika
jari lingkaran adalah 8 cm,
cm,
cm.
= 8 cm.
jari lingkaran yang lain adalah = 4 cm.
Gambar 4.,
2) Garis singgung
PQ adalah
PQ = NS
PQ
Jika PQ = l
Keterangan:
l = panjang garis singgung persekutuan
p = jarak titik
r1 = jari
r2 = jari
Contoh:
Jawab:
12
144
Jadi, jarak kedua pusat lingkaran = 13 cm.
2) Garis singgung persekutuan luar
adalah garis singgung persekutuan luar
PQ = NS
PQ2 = MN
2 –
PQ = l dan MN
l2
= p2 – (r1
Keterangan:
= panjang garis singgung persekutuan
p = jarak titik pusat lingkaran M dan N
= jari-jari lingkaran M
= jari-jari lingkaran N
Contoh: Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran
adalah 12
masing 7 cm dan 2
Panjang garis singgung persekutuan luar = 12 cm, maka
= 12 cm.
Panjang jari
l2
= p2 – (
12� � �� �
144 � �� �
�� � 169
� � √169
� � 13
Jadi, jarak kedua pusat lingkaran = 13 cm.
persekutuan luar
garis singgung persekutuan luar
(r1 – r2)2
MN = p, maka:
1 - r2)2
= panjang garis singgung persekutuan
pusat lingkaran M dan N
jari lingkaran M
jari lingkaran N
Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran
cm, sedangkan panjang jari
cm dan 2 cm. Hitunglah jarak kedua pusatnya!
anjang garis singgung persekutuan luar = 12 cm, maka
Panjang jari-jari 7cm dan 2cm, maka
(r1 - r2)2
� �� � ����
� 25
169
Jadi, jarak kedua pusat lingkaran = 13 cm.
persekutuan luar
garis singgung persekutuan luar
maka:
= panjang garis singgung persekutuan luar
pusat lingkaran M dan N
Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran
cm, sedangkan panjang jari
cm. Hitunglah jarak kedua pusatnya!
anjang garis singgung persekutuan luar = 12 cm, maka
jari 7cm dan 2cm, maka
Jadi, jarak kedua pusat lingkaran = 13 cm.
garis singgung persekutuan luar
luar
Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran
cm, sedangkan panjang jari-jarinya masing
cm. Hitunglah jarak kedua pusatnya!
anjang garis singgung persekutuan luar = 12 cm, maka
jari 7cm dan 2cm, maka r1 = 7 dan
Jadi, jarak kedua pusat lingkaran = 13 cm.
21
Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran
jarinya masing-
cm. Hitunglah jarak kedua pusatnya!
anjang garis singgung persekutuan luar = 12 cm, maka l
dan r2 = 2.
Gambar 5.,
.,
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Persiapan Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan persiapan
penelitian sebagai berikut:
1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui
wawancara dengan guru kelas VIII mata pelajaran matematika yang
dilaksanakan pada bulan Februari 2011.
2. Peneliti meminta persetujuan kepada Kepala MTs Negeri Bonang
3. Mencari informasi dan mencatat nama serta jumlah peserta didik kelas
VIII MTs Negeri Bonang Tahun Pelajaran 2010/2011
B. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah motode
deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk mendeskripsikan suatu
gejala peristiwa atau kejadian secara sistematis dan akurat mengenai
sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.24 Penelitian bersifat kualitatif
yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang
apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, secara holistic dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata atau bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
24 Nurul Zuriyah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
Cet.1, hlm. 47.
23
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Untuk memperoleh data tentang analisis kesulitan belajar
matematika pada peserta didik dalam pokok bahasan panjang garis
singgung persekutuan dua lingkaran, maka penelitian ini dilakukan
pada:
Waktu penelitian : tanggal 22 Pebruari s.d 28 Maret 2011
Tempat penelitian : MTs Negeri Bonang
Alamat :Tridonorejo Bonang Kecamatan Bonang, Kabupaten
Demak.
3. Sumber Penelitian
Subjek penelitian diambil satu kelas adalah kelas VIIIF dari
enam kelas (VIIIA-VIIIF) yang ada, selain itu ada satu kelas yang
merupakan kelas uji coba instrument tes uraian yaitu kelas VIIIA.
Pengambilan kelas yang dijadikan subjek penelitian ini dilakukan
berdasarkan pertimbangan bahwa kelas VIIIF mempunyai nilai rata-
rata matematika yang masih di bawah KKM jika dibandingkan dengan
kelas-kelas yang lain. Dari pertimbangan tersebut, maka kelas VIIIF
yang terdiri dari 32 peserta didik sangat cocok untuk digunakan
penelitian. Hal ini pun sesuai dengan saran guru matematika yang
bersangkutan.
4. Fokus Penelitian
Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah kesulitan-
kesulitan apa saja yang dialami peserta didik dalam belajar matematika
pada materi Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran dan
faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebabnya. Sedangkan ruang
lingkup dalam penelitian ini adalah kurikulum bidang studi
matematika, dan objek atau variabel penelitian yang akan dianalisis
adalah mengenai tingkat kesulitan peserta didik dalam penguasaan:
24
a. Konsep
Indikatornya adalah:
1) Kesulitan dalam menentukan rumus untuk menyelesaikan suatu
masalah
2) Peserta didik dalam menggunakan teorema atau rumus tidak
sesuai dengan kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut atau
tidak menuliskan teorema
b. Keterampilan
Indikatornya adalah: Kesulitan menggunakan operasi dasar dalam
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perhitungan
akar dan kuadrat
c. Pemecahan masalah
Indikatornya adalah:Peserta didik tidak dapat melanjutkan
pekerjaannya dalam menyelesaikan soal
5. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu persiapan
penelitian dan pengambilan data.
a. Persiapan Penelitian
Pada tahap persiapan penelitian yang dilakukan adalah mendapatkan
data kelas yang menjadi subjek penelitian.
b. Pengambilan data penelitian
Pada tahap pengambilan data yang dilakukan yaitu menganalisis
hasil tes uraian, mewawancarai peserta didik dan mengobservasi
secara langsung pada saat kegiatan belajar mengajar (untuk
mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar
matematika).
Sehingga secara umum, teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah:
25
1) Observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan atau
data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang
sedang dijadikan sasaran pengamatan.25
Observasi ini digunakan untuk mengetahui kondisi objektif saat
kegiatan belajar mengajar matematika, serta faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi proses belajar matematika
2) Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan dengan
mencari data melalui peninggalan tertulis seperti arsip dan
termasuk juga buku-buku tentang pendapat teori dan lain-lain
yang berhubungan dengan masalah penelitian.26
Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang
nama-nama peserta didik yang digunakan subjek penelitian
3) Tes tertulis
Tes tertulis digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta
didik dalam mengorganisasi pengetahuannya ketika memecahkan
masalah. Bentuk tes dalam penelitian ini adalah bentuk essay atau
uraian sebanyak 10 soal yang sebelumnya telah diuji validitasnya
4) Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan sumber data27.
25 Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Gravindo Persada, 2006),
hlm. 76
26 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 181
27 Nana Sujana. Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar, (Bandung:Remaja Rosda Karya,
2008), hlm.68.
26
Metode wawancara digunakan untuk melengkapi data tentang
letak dan jenis kesulitan belajar yang dialami peserta didik yang
diperoleh melalui jawaban soal tes uraian.
Pengambilan subjek penelitian peserta didik didasarkan pada
ranking dari hasil tes yang telah di ujikan. Subjek penelitian
terdiri dari 3 peserta didik dari kelompok atas, 3 peserta didik dari
kelompok sedang, dan 3 peserta didik dari kelompok bawah yang
masing-masing peserta didik nilainya rendah dari kelompoknya,
sehingga jumlah keseluruhan subjek penelitian ada 9 peserta didik
yang selanjutnya akan dilakukan wawancara.
6. Analisis Data Penelitian
a. Pengumpulan Data
Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, dilakukan
analisis hasil yang telah dicapai oleh peserta didik melalui
observasi, tes evaluasi dan wawancara. Data observasi penelitian
dilakukan dengan pemberian nilai berupa angka yang
dikategorikan dengan kurang, cukup, baik dan sangat baik.
Hasil observasi proses pembelajaran adalah dengan
menghitung jumlah skor pengamatan dengan teknik dan kriteria
sebagai berikut:
1) Lembar observasi tentang pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru
Data observasi tentang pelaksanaan pembelajaran oleh
guru meliputi kompetensi umum guru dan dalam kegiatan
pembelajaran. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis
dengan menggunakan teknik deskriptif melalui prosentase.
Adapun rumus yang digunakan adalah:
Persentase (%) = ������ � !" #�$% &'()"!�)�
������ � !" �� �'��� � 100%
Indikator keberhasilan pelaksanaan pebelajaran oleh guru
adalah sebagai berikut:
27
Skor ≥ 85% : Pelaksanaan pembelajaran baik sekali
65% ≤ Skor ≤ 84% : Pelaksanaan pembelajaran baik
465% ≤ Skor ≤ 64% : Pelaksanaan pembelajaran cukup
Skor ≤ 44% : Pelaksanaan pembelajaran kurang
2) Lembar observasi tentang aktifitas belajar peserta didik
Untuk mengetahui seberapa besar keaktifan peserta
didik dalam mengikuti proses belajar mengajar, maka dibuat
lima aspek pengamatan, meliputi: memperhatikan penjelasan,
menyalin penjelasan bertanya, menjawab, dan mengerjakan
tugas. Kemudian dilakukan analisis pada instrument lembar
observasi dengan menggunakan teknik deskriptif melalui
prosentase. Adapun perhitungan prosentase keaktifan peserta
didik adalah:
Persentase (%) = ������ � !" #�$% &'()"!�)�
������ � !" �� �'��� � 100%
b. Hasil Evaluasi tes uraian
Setelah data diperoleh dari hasil tes uji coba, kemudian
diuji validitas, reliabel, tingkat kesukaran serta daya beda untuk
mendapatkan butir soal yang baik, selanjutnya di ujikan kepada
peserta didik yang menjadi subjek penelitian.
1) Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menentukan validitas item soal
menggunakan rumus korelasi product moment. Adapun rumus
yang digunakan adalah: 28
( )( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
2222YYNXXN
YXXYNrxy
xyr = koefisien korelasi tiap item
28 Sugiyono, Statistik untuk Penelitian, (Bandung, Alfabeta: 2005), hlm. 57.
28
N = banyaknya subyek uji coba
∑X= jumlah skor item
∑Y= jumlah skor total
∑2
X= jumlah kuadrat skor item
∑2
Y = jumlah kuadrat skor total
∑XY = jumlah perkalian skor item dan skor total
Setelah diperoleh nilai xyr selanjutnya dibandingkan dengan
hasil r pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5%.
Butir soal dikatakan valid jika tabelhitung rr > . 29 jika
tabelxy rr ≥
maka butir soal dikatakan valid, dalam arti telah memiliki
validitas yang meyakinkan.
2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berhubungan drajat konsistensi item atau butir
soal yang diujikan dalam penelitian. Seperangkat tes dikatakan
reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil tes yang
tetap, artinya apabila tes tersebut dikenakan pada sejumlah
subjek yang sama pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap
sama atau relatif sama. Analisis reliabilitas tes pada
penelitianini diukur dengan menggunakan rumus Alpha sebagai
berikut:30
2
2
11 1 1
t
i
k
kr
σ
σ∑−
−=
Keterangan:
11r = reliabilitas instrumen
29 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 181.
30 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2006), hlm. 196.
29
∑2
iσ
= jumlah varians skor tiap-tiap item
2
tσ
= varians total
k = banyak item soal
Rumus varians item soal yaitu:
N
N
XX
i
∑∑
−
=
2
2
2
)(
σ
Keterangan:
N = banyaknya responden
Rumus varians total yaitu:
N
N
YY
t
∑∑
−
=
2
2
2
)(
σ
Dengan:
∑Y = Jumlah skor item
∑2
Y
= Jumlah kuadrat skor item
N = Banyak responden31
Nilai r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r
product moment pada tabel dengan taraf signifikan 5%. Jika 11r
>tabelr maka item tes yang diujicobakan reliabel.
31 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Panduan Praktek, hlm. 196.
30
3) Tingkat Kesukaran Soal
Menghitung tingkat kesukaran tiap item soal dengan
menggunakan rumus:
Tingkat Kesukaranditetapkan yang maksimumskor
Mean=
Di mana,
tesmengikuti yangdidik pesertabanyak
tertentusoalbutir padadidik pesertaskor jumlah =Mean
Cara menafsirkan angka tingkat kesukaran menurut
Witherington dalam bukunya yang berjudul Psychological
Education yang dikutip oleh Anas Sudijono adalah sebagai
berikut:
4) Daya Beda
Menghitung daya beda soal yaitu untuk mengetahui
kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik
yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang
berkemampuan rendah. Teknik yang digunakan untuk
menghitung daya pembeda untuk tes berbentuk uraian adalah
dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata (mean) yaitu
antara mean kelompok atas dan mean kelompok bawah untuk
32 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 373.
Besarnya Tigkat Kesukaran Interpretasi
Kurang dari 0,25 Terlalu sukar
0,25-0,75 Cukup (sedang)
Lebih dari 0,75 Terlalu mudah32
31
tiap-tiap item soal. Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut:
alSkorMaksim
MLMHDB
)( −=
Keterangan:
DB : daya beda
MH : rata-rata dari kelompok atas
ML : rata-rata dari kelompok bawah
Cara menafsirkan daya beda adalah:
Besarnya DB Klasifikasi
Kurang dari 20,0 Jelek
40,020,0 − Cukup
70.040,0 − Baik
00,170,0 − baik sekali
Bertanda negatif Butir soal dibuang33
c. Melakukan analisis terhadap penyelesaian soal-soal hasil tes
Analisis atau pengolahan terhadap penyelesaian soal dari
hasil tes dimaksudkan untuk menentukan apakah peserta didik
termasuk kategori yang mengalami kesulitan atau tidak pada tahap
penguasaan konsep, keterampilan serta pemecahan masalah.
d. Menghitung prosentase peserta didik yang mengalami kesulitan
33 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 389.
32
Untuk menghitung presentase peserta didik yang
mengalami kesulitan setiap tahap dari soal yang diberikan,
digunakan rumus sebagai berikut:
%100xN
FP =
Ketrangan:
P = Presentase peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
F = Frekuensi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
N = Banyaknya peserta didik34
Adapun presentase tingkat kesulitan peseta didik dapat
dikategorikan sebagai berikut:
0 % < P < 20 % tergolong sangat rendah
20 % < P < 40 % tergolong rendah
40 % < P < 60 % tergolong cukup
60 % < P < 80 % tergolong tinggi
80 % < P < 100 % tergolong sangat tinggi
e. Menganalisis letak kesulitan peserta didik
Melakukan analisis terhadap data dengan mencari kesulitan
peserta didik dalam menyelesaikan soal panjang garis singgung
persekutuan dua lingkaran diantaranya yaitu: kemampuan peserta
didik dalam pemahaman konsep, kemampuan peserta didik dalam
keterampilan menyelesaikan soal serta kemampuan peserta didik
dalam pemecahan masalah.
f. Menentukan subjek untuk wawancara
Setelah data hasil tes diperoleh, kemudian di ranking
selanjutnya dilakukan wawancara. Pengambilan subjek penelitian
pada peserta didik didasarkan pada ranking peserta didik yang
nilainya rendah dari hasil tes yang telah di ujikan. Subjek
penelitian terdiri dari 3 peserta didik dari kelompok atas, 3 peserta
34Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),
hlm. 43
33
didik dari kelompok sedang, dan 3 peserta didik dari kelompok
bawah yang masing-masing nilainya terendah dari kelompoknya,
sehingga jumlah keseluruhan subjek penelitian ada 9 peserta didik
yang selanjutnya akan dilakukan wawancara.
Dari kelompok atas diambil Ahmad Kafiluddin Asysyarify
(S-1), Nurul Mustaghfiroh (S-24), dan Nailish Sholehah (S-20).
Mereka termasuk peserta didik yang memiliki nilai terendah pada
kelompok atas. Dari kelompok sedang diambil Deni Setiawan (S-
09), Wahyu Aji Rahmanto (S-29), dan Ahmad Widodo (S-5).
Ketiga peserta didik tersebut diambil menjadi subjek penelitian
karena merupakan peserta didik dengan nilai terendah pada
kelompok sedang. Sedangkan dari kelompok bawah diambil
Ahmad Habib (S-02), Andre Saputra (S-07), dan Khoirun Nisa’ (S-
13). Ketiga peserta didik tersebut diambil menjadi subjek penelitian
karena merupakan peserta didik dengan nilai terendah pada
kelompok bawah.
g. Menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi kesulitan belajar
peserta didik.
Dari hasil observasi dan wawancara dapat diketahui faktor
apa saja yang menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan
dalam belajar materi panjang garis singgung persekutuan dua
lingkaran.
h. Menarik simpulan dari hasil penelitian secara deskriptif
yaitu di mana letak kesulitan yang dialami peserta didik
dalam belajar matematika pokok bahasan persamaan garis
singgung dua lingkaran dan faktor apa saja yang mempengaruhi
kesulitan belajar matematika tersebut.
34
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Observasi
Hasil observasi pembelajaran materi panjang garis singgung
persekutuan dua lingkaran di kelas VIIIF diperoleh data yang menunjukkan
bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang bisa menumbuhkan
semangat belajar peserta didik. Metode yang digunakan guru adalah metode
ceramah yakni guru sebagai media penyampai informasi sedangkan peserta
didik mempunyai peran sebagai pendengar.
Sifat pengajaran yang bersifat monoton dan kurang melibatkan
partisipasi aktif dari peserta didik ini yang menyebabkan timbulnya rasa
engggan mendengarkan penjelasan guru, malas berfikir, malas menyalin
penjelasan guru, sehingga materi panjang garis singgung yang dianggap
sulitpun menjadi lebih mudah diabaikan. Kesiapan dan keaktifan peserta didik
dalam pembelajaran juga dapat dikatakan masih rendah. Karena pada saat
pengajaran dimulai masih terdapat peserta didik yang tidak membawa LKS,
buku paket bahkan tidak membawa buku catatatan matematika. Sedangkan
keaktifan peserta didik dalam pembelajaran tercermin pada saat kegiatan
belajar, hampir tidak ada peserta didik yang mengajukan pertanyaan kepada
guru tentang materi yang disampaikan oleh guru.
Dari observasi pembelajaran yang dilakukan diperoleh data mengenai
kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran serta aktivitas peserta didik
dalam kegiatan belajar mengajar, dapat dijelaskan sebagai berikut:
35
a. Kompetensi umum guru
b. Kegiatan Pembelajaran
SUB
KOMPONEN
ASPEK DAN INDIKATOR
KEBERHASILAN
SKOR KATEGORI
2.1Persiapan
Pembelajaran
2.1.1 Persiapan Pembelajaran
62,5%
Baik
2.2 Pelaksanaan
Pembelajaran
2.2.1 Penampilan Guru
2.2.2 Memulai Pelajaran
2.2.3 Penyampaian Materi
2.2.4 Komunikasi
2.2.5 Penggunaan Metode
2.2.6Penggunaan Media
Pembelajaran
2.3Evaluasi
Pembelajaran
2.3.1 Pelaksanaan Evaluasi atau
Tes
SUB KOMPONEN ASPEK DAN INDIKATOR
KEBERHASILAN
SKOR
(%)
KATEGORI
1.1Kompetensi
Akademis
1.1.1 Peningkatan Pengetahuan
77%
Baik
1.1.2 Peningkatan Keterampilan
1.1.3 Peningkatan Sikap Kerja
1.1.4 Peningkatan Percaya Diri
1.2Kompetensi
Sosial
1.2.1 Kerja sama
1.3kreativitas dan
Inovasi
1.3.1 Kreativitas
1.3.2 Inovasi
Tabel 4.1
Tabel 4. 2
36
c. Pengamatan aktifitas peserta didik
2. Analisis Uji Coba Instrumen
Uji instrumen tes uraian dilakukan pada kelas uji coba yaitu kelas
VIIIA dengan jumlah 40 peserta didik. Soal uji coba yang digunakan dalam
penelitian berupa soal uraian sebanyak 15 soal dengan skor maksimal 10
langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil uji coba soal yang meliputi:
validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda.
a. Validitas
Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan 40=N
dan 2−= Ndb pada taraf signifikan 5% didapat 32,0=tabelr . Jadi butir
soal dikatakan valid jika 32,0>hitungr . Hasil uji coba dari 15 butir soal
menunjukkan bahwa terdapat 14 soal yang valid, berarti ada 1 butir soal
yang tidak valid.
Aspek aktifitas yang
diamati
Skor (%) Kategori
Mendengarkan
penjelasan guru
70
54%
Cukup
Menyalin penjelasan
guru
74
58%
Cukup
Bertanya kepada guru 53 42% Kurang
Mendengar penjelasan
atas pertanyaan yang
diajukan
70
54%
Cukup
Menjawab pertanyaan
dari guru
66
52%
Cukup
(Lampiran 9)
Tabel 4.3
37
Tabel 4.4
Hasil Perhitungan Validitas Tahap 1
Butir Soal hitungr tabelr Kriteria
Butir 1 0,544 0,32 Valid
Butir 2 0,384 0,32 Valid
Butir 3 0,61 0,32 Valid
Butir 4 0,397 0,32 Valid
Butir 5 0,618 0,32 Valid
Butir 6 0,674 0,32 Valid
Butir 7 0,475 0,32 Valid
Butir 8 0,535 0,32 Valid
Butir 9 0,346 0,32 Valid
Butir 10 0,374 0,32 Valid
Butir 11 0,456 0,32 Valid
Butir 12 0,679 0,32 Valid
Butir 13 0,490 0,32 Valid
Butir 14 0,583 0,32 Valid
Butir 15 -0,093 0,32 Tidak Valid
Dari perhitungan analisis data pada soal yang telah diujicobakan,
diperoleh soal yang valid adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13 dan 14 sedangkan soal yang dinyatakan tidak valid adalah soal
nomor 15. Untuk itu soal nomor 15 tidak dipergunakan.
Berdasarkan hasil uji validitas masih terdapat butir soal yang tidak
valid, untuk itu perlu dilakukan uji validitas tahap kedua. Uji validitas tahap
kedua hanya dilakukan terhadap butir soal yang valid, yaitu sebanyak 14
butir soal yang dinyatakan valid pada uji validitas tahap pertama. Hasil
perhitungan validitas tahap kedua diperoleh sebagai berikut:
(Lampiran11)
38
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Validitas Tahap 2
Butir Soal hitungr tabelr Kriteria
Butir 1 0,582 0,32 Valid
Butir 2 0,416 0,32 Valid
Butir 3 0,626 0,32 Valid
Butir 4 0,376 0,32 Valid
Butir 5 0,632 0,32 Valid
Butir 6 0,696 0,32 Valid
Butir 7 0,531 0,32 Valid
Butir 8 0,494 0,32 Valid
Butir 9 0,378 0,32 Valid
Butir 10 0,442 0,32 Valid
Butir 11 0,423 0,32 Valid
Butir 12 0,631 0,32 Valid
Butir 13 0,512 0,32 Valid
Butir 14 0,562 0,32 Valid
Dari hasil uji validitas tahap kedua, ke14 butir soal dinyatakan valid.
b. Reliabilitas
Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut
menunjukkan ketetapan. Setelah dilakukan perhitungan dengan
menggunakan rumus alpha terhadap hasil uji coba tes diperoleh
77,0=hitungr , sedangkan 32,0=tabelr . Jadi tabelhitung rr > sehingga dari hasil
tersebut tes yang diujicobakan reliabel. Karena 70,0>hitungr berarti tes hasil
uji coba tersebut memiliki reabilitas yang tinggi. Perhitungan secara lengkap
dapat dilihat di (lampiran 13).
(Lampiran 12)
39
c. Tingkat Kesukaran
Menganalisis tingkat kesukaran berarti mengkaji soal tes dari segi
kesulitannya sehingga diperoleh soal yang termasuk mudah, sedang, dan
sukar. Dari hasil perhitungan analisis soal yang telah diujicobakan,
diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Butir soal dengan kriteria mudah, yaitu: butir soal nomor 1, 2, 3, 8, 9, dan
12
2) Butir soal dengan kriteria sedang, yaitu: butir soal nomor 4, 5, 6, 10, 11,
13 dan 14
3) Butir soal dengan kriteria sukar, yaitu: butir soal nomor 7
Perhitungan secara lengkap dapat dilihat di ( lampiran 14).
d. Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara peserta didik yang sudah menguasai dengan peserta
didik yang belum menguasai. Dari hasil perhitungan analisis soal yang telah
diujicobakan diperoleh data bahwa soal yang mempunyai daya pembeda
dengan kriteria cukup adalah soal dengan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13 dan 14
Perhitungan secara lengkap dapat dilihat di (lampiran 15).
Berdasarkan hasil analisis butir soal diperoleh butir soal yang baik,
yaitu butir soal yang valid, reliabel, memiliki tingkat kesukaran yang dapat
diketahui, dan memiliki daya beda yang signifikan. Perhitungan secara lengkap
dapat dilihat di(lampiran 16).
3. Penentuan Instrumen Penelitian
Setelah dilakukan analisis data dengan hasil di atas diperoleh
instrumen penelitian adalah soal nomor 1, 2, 3, 4,5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13
dan 14. Tetapi instrumen penelitian yang digunakan adalah 10 soal berbentuk
uraian dengan skor maksimal tiap soal adalah 10. Soal nomor 1 tidak
40
dipergunakan karena kriteria pada soal ini terlalu mudah, pada soal nomor 4
dan 7 tidak dipergunakan karena memiliki kesamaan dalam pencapaian
indikator dengan soal nomor 5 dan soal nomor 9 memiliki kesamaan
pencapaian indikator dengan soal nomor 13. Jadi soal yang digunakan adalah
soal nomor 2, 3, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13 dan 14
4. Hasil Penelitian
Setelah diperoleh instrumen penelitian yang baik, selanjutnya
instrumen tersebut di ujikan di kelas VIIIF dengan jumlah 32 peserta didik.
Jawaban peserta didik yang diperoleh dari penelitian yang telah dilaksanakan
kemudian dikoreksi. Berikut tabel kesulitan yang dialami peserta didik dalam
menyelesaikan soal panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran.
Tabel 4.6
Jenis kesulitan yang dialami peserta didik dalam menyelesaikan soal
panjang garis singgungPersekutuan dua lingkaran
Jenis
kesulitan
Butir Soal Jumlah Prosentase
Kesulitan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Konsep 1 8 2 4 3 2 3 23 71,8%
keterampilan 6 2 3 1 1 1 3 17 53,1%
Pemecahan
masalah
1 1 1 3 2 2 5 15 46,8%
Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa peserta didik yang
mengalami kesulitan pada konsep sebesar 71,8% , kesulitan pada keterampilan
sebesar 53,1% dan kesulitan pada pemecahan masalah sebesar 46,8% . Jadi
dapat disimpulkan kesulitan tertinggi peserta didik dalam menyelesaikan soal
panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran terletak pada bagian konsep
yaitu sebesar 71,8 %.
41
a. Soal nomor 1
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban peserta
didik diperoleh hasil bahwa sejumlah 1 peserta didik dari kelompok atas
masih kesulitan dalam memahami konsep garis singgung lingkaran.
b. Soal nomor 2
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban peserta
didik diperoleh hasil bahwa sejumlah 2 peserta didik dari kelompok atas 2
peserta didik dari kelompok sedang dan 4 peserta didik dari kelompok
bawah kesulitan pada bagian konsep, peserta didik tidak dapat menentukan
rumus yang digunakan untuk menyelesaikan soal, dan 1 peserta didik dari
kelompok bawah kesulitan dalam pemecahan masalah.
c. Soal nomor 3
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban peserta
didik diperoleh hasil bahwa sejumlah 2 peserta didik dari kelompok bawah
kesulitan pada bagian konsep, peserta didik tidak dapat mengubah diameter
menjadi jari-jari, 2 peserta didik dari kelompok atas, 2 dari kelompok
sedang dan 2 dari kelompok bawah kesulitan pada bagian konsep, yaitu
tidak dapat menghitung jari-jari lingkaran besar dan 1 peserta didik dari
kelompok atas tidak dapat menyelesaikan soal tersebut
d. Soal nomor 4
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban peserta
didik diperoleh hasil bahwa sejumlah 1 peserta didik dari kelompok atas 1
dari kelompok sedang dan 2 dari kelompok bawah kesulitan pada bagian
konsep, yaitu penggunaan rumus yang tidak sesuai dan 2 peserta didik dari
kelompok sedang kesulitan pada bagian keterampilan behitung dan 1 peserta
didik dari kelompok atas tidak dapat menyelesaikan soal tersebut
e. Soal nomor 5
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban peserta
didik diperoleh hasil bahwa sejumlah 3 peserta didik dari kelompok bawah
42
kesulitan dalam keterampilan berhitung. 1 peserta didik dari kelompok atas
dan 2 peserta didik dari kelompok bawah kesulitan dalam pemecahan
masalah
f. Soal nomor 6
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban peserta
didik diperoleh hasil bahwa sejumlah 1 peserta didik dari kelompok sedang
2 peserta didik dari kelompok bawah kesulitan pada bagian konsep yaitu
kesulitan menentukan jarak pusat dari dua lingkaran yang bersinggungan,
dan 1 peserta didik dari kelompok atas kesulitan dalam keterampilan
berhitung
g. Soal nomor 7
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban peserta
didik diperoleh hasil bahwa sejumlah 2 peserta didik dari kelompok bawah
kesulitan pada bagian konsep yaitu kesulitan menentukan jarak pusat dari
dua lingkaran yang bersinggungan, 1 peserta didik dari kelompok tengah
kesulitan dalam keterampilan berhitung dan 2 peserta didik dari kelompok
bawah tidak melanjutkan pekerjaannya yang berarti kesulitan pada bagian
pemecahan masalah.
h. Soal nomor 8
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban peserta
didik diperoleh hasil bahwa sejumlah 1 peserta didik dari kelompok sedang
kesulitan pada bagian keterampilan berhitung dan 2 peserta didik dari
kelompok bawah tidak melanjutkan penyelesaian soal tersebut yang berarti
peserta didik tersebut kesulitan pada bagian pemecahan masalah.
i. Soal nomor 9
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban peserta
didik diperoleh hasil bahwa sejumlah 2 peserta didik dari kelompok atas dan
1 dari kelompok bawah kesulitan pada bagian konsep yaitu tidak memahami
garis yang yang menyinggung pada dan di luar lingkaran
43
j. Soal nomor 10
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh jawaban peserta
didik diperoleh hasil bahwa sejumlah 1 peserta didik dari kelompok atas
kesulitan pada bagian konsep peserta didik tidak dapat membedakan jari-
jari dengan diameter ketika menggambar. 2 peserta didik dari kelompok
tengah kesulitan pada bagian keterampilan berhitung pada bagian akar dan 3
peserta didik dari kelompok bawah 2 dari kelompok tengah tidak dapat
menyelesaikan soal tersebut, ini berarti kesulian pada bagian pemecahan
masalah.
Dalam penelitian ini, terdapat 9 subjek penelitian yang akan diteliti
lebih lanjut untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan peserta didik
kesulitan dalam belajar panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran.
Berikut hasil data yang diperoleh mengenai kesulitan yang dialami peserta
didik (subjek penelitian). Untuk hasil wawancara lihat (Lampiran 16)
Tabel 4.7
Data Jenis Kesulitan Peserta Didik Subjek Penelitian
Kelompok Subjek
Penelitian
Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Atas
Nailis Sholihah
(S-20)
I
I
II
III
II
I
III
Nurul
Mustaghfiroh
(S-24)
I
II
II
III
A. kafiluddin
(S-01)
I
III
III
II
Deni Setiawan
(S-09)
I
II
I
II
III
III
III
44
Sedang
Wahyu Aji R
(S-29)
I
II
III
I
III
Ahmad Widodo
(S-05)
I
II
II
III
I
III
Bawah
A. Habib
(S-02)
I
II
I
II
III
III
Andre Saputra
(S-07)
I
I
III
III
III
II
III
Khoirun Nisa’
(S-13)
III
II
I
III
I
III
III
III
Keterangan : I = Konsep
II = Keterampilan
III = Pemecahan masalah
5. Penyajian Data Hasil Wawancara
Berikut penyajian data hasil wawancara kepada 9 peserta didik yang
terdiri dari kelompok atas, sedang dan bawah dengan 10 soal uraian.
a. Kelompok Atas
Subjek Nomor Soal Data Temuan
Nailis Sholihah
(S-20)
1
2, 4 dan 7
3, 5
- Peserta didik belum faham
konsep garis singgung yang
terletak pada dan di luar
lingkaran
- peserta didik tidak dapat
menentukan rumus yang
digunakan untuk
menyelesaikan soal
- peserta didik tidak dapat
mengubah diameter menjadi
jari-jari
45
Nurul Mustaghfiroh
(S-24)
2
3, 5
10
- peserta didik tidak dapat
menentukan rumus yang
digunakan untuk
menyelesaikan soal
- peserta didik kesulitan dalam
menghitung karena tidak dapat
mengubah diameter menjadi
jari-jari dan
- peserta didik tidak dapat
menyelesaikan soal, selain
kesulitan dalam katerampilan
berhitung juga kesulitan dalam
menggambar
A. kafiluddin
(S-01)
2
3, 5
6
- rumus yang diterapkan tidak
sesuai dengan jawaban soal
dan peserta didik tidak
mengetahui besar sudut suatu
segitiga
- peserta didik tidak dapat
menyelesaikan soal selain
kesulitan dalam menghitung
juga kesulitan dalam
menggambar jika yang
diketahui jari-jari dan
diameter
- paseta didik tidak mengetahui
bagaimana cara mencari jarak
pusat dari dua lingkaran yang
bersinggungan
b. Kelompok Sedang
Subjek Nomor Soal Data Temuan
Deni Setiawan
(S-09)
2, 4
3, 5
8, 9, dan 10
- peserta didik tidak dapat
menentukan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan soal
- peserta didik tidak dapat mengubah
diameter menjadi jari-jari
- peserta didik tidak dapat
menyelesaikan soal selain kesulitan
dalam menghitung juga kesulitan
dalam menggambar panjang garis
singgung lingkaran jika yang
diketahui jari-jari dan diameter
46
Wahyu Aji R
(S-29)
2
3
7
9, 10
- peserta didik tidak dapat
menentukan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan soal
- peserta didik kesulitan menghitung
menentukan jari-jari lingkaran yang
lain
- peserta didik kesulitan menentukan
jarak pusat dari dua lingkaran yang
bersinggungan
- peserta didik tidak dapat
menyelesaikan soal, selain kesulitan
dalam katerampilan berhitung juga
kesulitan dalam menggambar
Ahmad Widodo
(S-05)
2
3, 5
7
8, 10
- rumus yang diterapkan tidak sesuai
dengan jawaban soal dan peserta
didik tidak mengetahui besar sudut
suatu segitiga
- peserta didik tidak dapat
menyelesaikan soal selain kesulitan
dalam menghitung juga kesulitan
dalam menggambar jika yang
diketahui jari-jari dan diameter
- paseta didik tidak mengetahui
bagaimana cara mencari jarak pusat
dari dua lingkaran yang
bersinggungan
- peserta didik kesulitan bagian
pemecahan masalah karena tidak
mengetahui konsep dasar dan
kurangnya keterampilan berhitung
c. Kelompok Bawah
Subjek Nomor Soal Data Temuan
A. Habib
(S-02)
2, 4
3, 5
8, 10
- peserta didik tidak dapat
menentukan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan soal
- peserta didik tidak dapat mengubah
diameter menjadi jari-jari
- peserta didik tidak dapat
menyelesaikan soal selain kesulitan
dalam menghitung juga kesulitan
dalam menggambar panjang garis
singgung lingkaran jika yang
diketahui jari-jari dan diameter
47
Andre Saputra
(S-07)
2
3
5
7
8, 9,dan 10
- peserta didik tidak dapat
menentukan rumus yang digunakan
untuk menyelesaikan soal
- peserta didik kesulitan menghitung
menentukan jari-jari lingkaran yang
lain
- peserta didik tidak dapat
melanjutkan jawaban soal,
kurangnya keterampilan berhitung
dan kesulitan menggambar panjang
garis singgung persekutuan luar
- peserta didik tidak melanjutkan
pekerjaannya karena tidak dapat
menentukan jarak pusat dari dua
lingkaran yang bersinggungan
- peserta didik tidak dapat
menyelesaikan soal, selain kesulitan
dalam katerampilan berhitung juga
kesulitan dalam menggambar
Khoirun Nisa’
(S-13)
2
3, 5
6, 7
8, 10
- rumus yang diterapkan tidak sesuai
dengan jawaban soal dan peserta
didik tidak mengetahui besar sudut
suatu segitiga
- peserta didik tidak dapat
menyelesaikan soal karena
kurangnya keterampilan berhitung
dan rumus yang diterapkan tidak
sesuai
- paseta didik tidak mengetahui
bagaimana cara mencari jarak pusat
dari dua lingkaran yang
bersinggungan
- peserta didik kesulitan bagian
pemecahan masalah karena tidak
mengetahui konsep dasar garis
singgung persekutuan dalam dan
luar, serta kurangnya keterampilan
berhitung
6. Upaya Pemecahan Masalah untuk Mengatasi Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar yang dialami peserta didik beraneka ragam, tidak sama
apa yang dialami oleh setiap peserta didik yang lain. Kesulitan belajar
peserta didik di antaranya:
48
a. Kesulitan belajar dengan latar belakang kebiasaan belajar yang salah
Beberapa cara untuk memecahkan masalah ini antara lain :
1) Menunjukkan akibat atau pengaruh kebiasaan yang salah terhadap
prestasi belajar;
2) Memberikan kesempatan peserta didik untuk berlatih dengan pola-
pola kebiasaan baru dan meninggalkan kebiasaan lama yang salah;
3) Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengkonstruksi sendiri
sebuah pengertian atau rumus;
b. Kesulitan belajar dengan latar belakang kurangnya motivasi dan minat
belajar. Kasus ini disebabkan kurangnya motivasi dalam diri peserta
didik dan juga minat untuk mengikuti belajar baik yang berasal dari diri
peserta didik itu sendiri maupun dari luar.
Beberapa cara untuk memecahkan masalah ini antara lain :
1) Guru diharapkan memilih metode dan pendekatan belajar yang
efektiv sesuai dengan materi yang akan disampaikan
2) Menghindari saran dan pernyataan negatif yang dapat melemahkan
semangat belajar;
3) Menciptakan situasi-situasi kompetitif sesama peserta didik secara
sehat;
4) Memberikan kesempatan kepada individu/kelompok untuk
mendiskusikan aspirasi-aspirasinya secara rasional;
5) Memberikan ganjaran yang tulus dan wajar, kendatipun hanya
berupa ucapan pujian;
6) Menunjukkan manfaat dari pelajaran bagi kepentingan peserta didik
yang bersangkutan pada saat kini dan nanti;
c. Kesulitan belajar dengan latar belakang kurang menguasai keterampilan
berhitung.
Beberapa cara untuk memecahkan masalah ini antara lain :
1) Guru menyampaikan dengan jelas bagaimana cara menghitung yang
benar untuk menyelesaikan suatu soal;
49
2) Guru perlu lebih banyak memberikan latihan soal yang menekankan
pada penerapan rumus dan menekankan pemahaman konsep secara
jelas dalam melakukan proses pembelajaran;
50
BAB V
SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Simpulan
Setelah peneliti melakukan pembahasan terhadap data-data yang diperoleh
dari hasil penelitian, maka peneliti mengambil kesimpulan, yaitu:
1. Letak kesulitan peserta didik dalam belajar matematika pokok bahasan
panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran yaitu pada bagian
konsep, keterampilan dan pemecahan masalah, dengan prosentase
tertinggi adalah kesulitan dalam memahami konsep yaitu sebesar
71,8% tergolong dalam kategori kesulitan tinggi. Hal ini terjadi karena
peserta didik kurang menguasai materi prasyarat. Kesulitan lain yang
dialami peserta didik adalah kesulitan dalam keterampilan berhitung
yaitu sebesar 53,1% tergolong dalam kategori cukup. Dan yang
terakhir kesulitan dalam pemecahan masalah yaitu sebesar 46,8%
tergolong dalam kategori cukup.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan
dalam belajar panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran
adalah:
a. Peserta didik tidak menguasai konsep-konsep sebelumnya yang
digunakan dalam materi yang dipelajari
b. Peserta didik masih kurang menguasai konsep pengurangan,
penjumlahan, perkalian, pembagian, akar dan kuadrat dari suatu
bilangan ketika menghitung
c. Cara pembelajaran yang monoton sehingga peserta didik malas,
bosan, yang menjadikan minat peserta didik rendah dalam belajar
matematika
d. Kurangnya perhatian guru kepada peserta didik yang tingkat
kemampuan pemahamannya rendah.
51
B. Saran-saran
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pemikiran
demi meningkatkan mutu pendidikan, khususnya dalam pengajaran
matematika di MTs. Negeri Bonang. Untuk itu penulis berusaha
memberikan beberapa saran antara lain:
1. Bagi peserta didik
a. Peserta didik hendaknya tidak menganggap sulit terhadap mata
pelajaran matematika terutama pada Pokok Bahasan Panjang Garis
Singgung persekutuan Dua Lingkaran sehingga ada minat untuk
mempelajarinya
b. Peserta didik agar lebih memperbanyak latihan soal yang diberikan
guru, dan bertanya baik kepada guru atau teman jika belum faham
materi tersebut.
2. Bagi guru
a. Guru diharapkan selalu memberikan motivasi belajar kepada
peserta didik agar peserta didik mempunyai perhatian dan minat
dalam belajar matematika pokok bahasan Panjang Garis Singgung
Persekutuan Dua Lingkaran
b. Guru diharapkan memilih metode dan pendekatan belajar yang
sesuai dengan materi yang akan disampaikan dengan
memperhatikan intelegensi dan kemampuan peserta didik
c. Guru diharapkan menggunakan metode dan pendekatan belajar
yang melibatkan peserta didik secara aktif untuk menemukan
rumus sendiri, sehingga peserta didik akan mengingat rumus
tersebut lebih lama dibanding mengingat dengan cara menghafal.
d. Guru dalam membentuk pola pengajaran matematika hendaknya
tidak semata-mata ditujukan pada keterampilan peserta didik dalam
menyelesaikan soal. Namun yang lebih penting adalah bagaimana
caranya mengajak peserta didik untuk memahami dan mengerti
serta menguasai konsep-konsep yang ada secara baik dan benar,
sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam
52
menyelesaikan soal-soal Panjang garis Singgung Persekutuan Dua
lingkaran.
3. Bagi Sekolah
a. Sekolah diharapkan bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik
dengan meningkatkan mutu peserta didik sampai mutu
pendidiknya
b. Sekolah diharapkan bisa memperhatikan jumlah peserta didik tiap
kelasnya supaya dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bisa
nyaman dan lancar
c. Sekolah diharapkan lebih melengkapi perlengkapan media atau alat
peraga matematika.
C. Penutup
Dengan mengucapkan rasa syukur Al-hamdulillah, penulis panjatkan rasa
syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan taufiq, hidayah dan
inayahNya serta kekuatan lahir batin, sehingga skripsi berhasil
diselesaikan meskipun jauh dari kesempurnaan.
Apa yang telah tertuang dalam karya ilmiah ini, merupakan usaha
maksimal dari penulis. Namun karena keterbatasan kemampuan dari
penulis, baik dari masalah penguasaan materi maupun dangkalnya
metodologi dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi
ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini.Akhirnya dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis berharap
skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususya dan pembaca pada umumnya.
Amin.
50
51
52
Lampiran 2
DAFTAR NAMA KELAS UJI COBA (VIII A)
NO KODE NAMA
1 U-01 Ahmad Nurul Falah
2 U-02 Aang Mujtaba
3 U-03 Abi Farkhan
4 U-04 Anita Zulfah
5 U-05 Anissaur Rahmah
6 U-06 Dian Dedi Kurniawan
7 U-07 Dzuriyatun Toyyibah
8 U-08 Evie Rohmatul Izzah
9 U-09 Evi Shofiyaningsih
10 U-10 Fatimah Alzahro
11 U-11 Fitri Nur Hidayah
12 U-12 hayatun Nufus
13 U-13 Iin Riyanti
14 U-14 Ika Shelfi Melati
15 U-15 Ika Shofwatul Muna
16 U-16 Inna Naili Izzatul laila
17 U-17 Khoerotun Ni'mah
18 U-18 Khofifatun Ni'mah Arini Safitri
19 U-19 Lina Nur Ufiya
20 U-20 Muhammad Aji Fikri
21 U-21 M.Asyif Nazaruddin
22 U-22 M.Avi Trianto
23 U-23 Anita Restiani
24 U-24 Mukhotimah
25 U-25 Nur Izzah Maulayya
26 U-26 Rafika
27 U-27 Rohmatul Alifah
28 U-28 Rohmatul Lutfiana Chakim
29 U-29 Salamah
30 U-30 Shofiyatun Ni'mah
31 U-31 Siti Hajar
32 U-32 Siti Sholekhatun
33 U-33 Syarifatul Ulya Nur Isnaini
34 U-34 Titin Maghfiroh
35 U-35 Ulviyyah mahsunah
36 U-36 Virdatul Anif
37 U-37 Wakhidatun Nafisah
38 U-38 Wasiul Maghfiroh
39 U-39 Widya
40 U-40 Wijayanti
53
Lampiran 3
DAFTAR NAMA KELAS SUBJEK PENELITIAN (VIII F)
NO KODE NAMA
1 K-01 Ahmad Kafiluddin Asysyarify
2 K-02 Achmad Khabib
3 K-03 Agus Septianto
4 K-04 Ahmad Rozikin
5 K-05 Ahmad Widodo
6 K-06 Amalia Hayati
7 K-07 Andre Saputra
8 K-08 Arizal Muftadhun
9 K-09 Deni Setiawan
10 K-10 Himatul Aliyah
11 K-11 Himarur Rahmah
12 K-12 Khoirul Huda
13 K-13 Khoirun Nisa'
14 K-14 Muh. Afifudin
15 K-15 M. Lukman Soleh
16 K-16 M. Tamma Al Faruq
17 K-17 Maftokah Kurniawati
18 K-18 M. Efendi Mashan
19 K-19 M. Ghozali Al Muttaqi
20 K-20 Nailish Sholihah
21 K-21 Najiyatul Nazikha
22 K-22 Nova Luviana
23 K-23 Nur Ahmad
24 K-24 Nurul Mustaghfiroh
25 K-25 Rukanah
26 K-26 Supriyadi
27 K-27 Taufik Hidayat
28 K-28 Umi Khumaidah
29 K-29 Wahyu Aji Rahmanto
30 K-30 Abdillah Yusuf
31 K-31 Yusuf Riwansyah
32 K-32 Zulul Siti Muakadah
54
Kisi-kisi Tes Uji Coba
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : MTs Negeri Bonang
Kelas / Semester : VIII / II
Sub Materi Pokok : Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran
SK : Menentukan Unsur, Bagian lingkaran serta Ukurannya
Kompetensi Dasar Sub Materi Indikator Nomor Item Soal Bentuk Soal
- Menghitung
panjang garis
singgung
persekutuan dua
lingkaran
- Panjang Garis
Singgung
Persekutuan
Dua Lingkaran
Peserta dapat:
- Menjelaskan pengertian garis singgung pada lingkaran
- Mengenali bahwa melalui satu titik pada lingkaran hanya
dapat dibuat satu titik garis singgung pada lingkaran
tersebut
- Mengenali bahwa melalui satu titik di luar lingkaran
dapat dibuat dua garis singgung lingkaran
- Mengenal sifat sudut yang dibentuk oleh garis yang
melalui titik pusat dan garis singgung lingkaran
- Melukis dan menghitung panjang garis singgung
lingkaran yang ditarik dari sebuah titik di luar lingkaran
- Melukis dan menghitung panjang garis singgung
persekutuan dalam lingkaran dan garis singgung
persekutuan luar lingkaran
- Menghitung panjang jari-jari lingkaran dan titik pusat
lingkaran
- Menghitung jarak pusat lingkaran yang dibentuk melalui
jari-jari lingkaran yang bersinggungan untuk menghitung
panjang garis singgung persekutuan luar lingkaran
1
9, 13
2
3
15
6, 8, 12, 14
4, 5, 7
10, 11
- Uraian
- Uraian
- Uraian
- Uraian
- Uraian
- Uraian
- Uraian
- Uraian
Lampiran 4
55
SOAL TES UJI COBA
NAMA :
NIS :
KELAS :
1. Jelaskan pengertian dari garis singgung pada lingkaran
2. Gambar di samping merupakan lingkaran O, titik P
terletak di luar lingkaran. Terdapat berapa garis singgung
yang dapat dilukis? Lukislah garis singgung lingkaran yang
melalui titik P tersebut!
3. Lingkaran A di samping berjari-jari 5cm dan BC adalah garis
Singgung. Jika < ABC = 68° dan panjang AB = 13cm.
Tentukan besar < BAC dan hitunglah panjang garis singgung
lingkaran tersebut!
4. Dari dua buah titik M dan N digambarkan lingkaran-lingkaran dengan
diameter 10cm dan 6cm. Panjang garis singgung persekutuan dalamnya
adalah 6cm. Hitunglah panjang sentral kedua lingkaran tersebut!
5. Jarak dua lingkaran yang terpisah adalah 25cm dan panjang garis singgung
persekutuan luarnya adalah 20cm. Jika lingkaran kecil berdiameter 8cm,
hitunglah jari-jari pada lingkaran besar!
6. Pada gambar di samping lingkaran A berjari-jari 7,5cm.
Garis PQ adalah garis singgung dengan P sebagai titik
singgungnya, jika PQ = 8cm, maka panjang QS adalah?
o
p
C B
A
A
S R Q
P
Lampiran 5
56
7. Dua buah lingkaran yang saling lepas memiliki jari-jari r1 dan r2 jika r1: r2 =
2:1, panjang garis persekutuan dalamnya adalah 27cm dan jarak kedua titik
pusat lingkaran adalah 45cm. Tentukan nilai r1 dan r2!
8. Diketahui lingkaran A berjari-jari 7cm dan lingkaran B berdiameter 4cm.
Lukislah dan tentukan nilai garis singgung persekutuan luar lingkaran tersebut
jika jarak titik A dan titik B adalah 13cm!
9. Dari garis-garis yang terdapat pada gambar di samping
Manakah yang merupakan garis singgung lingkaran?
10. Dari gambar di samping RST merupakan
garis singgung persekutuan luar lingkaran
O, P dan Q. Jika lingkaran O berjari-jari
7cm. Lingkaran P berjari-jari 4cm dan
lingkaran Q berjari-jari 2cm, panjang garis
singgung RT adalah …
11. Lingkaran A dan lingkaran B
bersinggungan di luar sepertigambar di
samping. Jari-jari lingkaran A adalah 10cm
dan lingkaran B adalah 5cm. Tentukan
panjang garis singgung PQ!
12. Gambar dan hitunglah panjang garis singgung persekutuan dalam jika
lingkaran A berjari-jari 5cm dan lingkaran B berdiameter 6cm dengan panjang
garis pusat AB adalah 10cm.
13. Diketahui lingkaran A berjari-jari 7cm. Lukislah garis singgung lingkaran
melalui titik P yang terletak pada lingkaran tersebut!
B
A D
C
O Q
R
S
P
T
A B
Q P
57
14. Diketahui lingkaran O berjari-jari 6cm dan lingkaran P berdiameter 4cm.
Lukislah garis singgung persekutuan luar lingkaran jika jarak titik O dan titik
P adalah 5cm!
15. Diketahui lingkaran P berjari-jari 5cm. Lukislah garis singgung lingkaran
yang melalui titik Q. dengan jarak titik Q terhadap pusat lingkaran P sebesar
7cm!
− Selamat Mengerjakan −
58
JAWABAN TES UJI COBA
1. Garis singgung pada lingkaran adalah garis yang memotong lingkaran tepat
pada satu titik
2. Terdapat 2 garis yang dapat dilukis,
3. Diket: r = 5 cm
<ABC = 68°
AB = 13 cm
Ditanyakan : a. besar <BAC ?
b. panjang garis singgung BC ?
Jawab :a. <BAC = 180° - (90° + 68°)
= 22°
b. BC2= AB
2-AC
2
= 132 - 5
2
= 169 – 25
BC2= 144
BC = 12 cm
4. Diket: d1 = 6 cm r1 = 3 cm
d2 = 10 cm r2 = 5 cm
p o
Lampiran 6
59
d (panjang garis singgung persekutuan dalam) = 6 cm
Ditanyakan : panjang sentral (s) ?
Jawab : d2 = s
2 – (r1 + r2)
2
62 = s
2 – (5 +3)
2
S2 = 6
2 + 8
2
S2 = 100
S = 10 cm
5. Diket: S = 25 cm
l = 20 cm
d2 = 8 cm r2 = 4 cm
Ditanyakan : r1 ?
Jawab : l2 = s
2 – (r1 - r2)
2
202 = 25
2 – (r1 - 4)
2
(r1 - 4) = √25� � 20�
(r1 - 4) = √225
r1 – 4 = 15
r1 = 19 cm
6. Diket: rA = 7,5 cm dA = 15 cm
PQ = 8 cm
Ditanyakan : QS ?
Jawab : QS2 = PQ
2 + PS
2
= 82 + 15
2
60
= 289
QS = √289 = 17 cm
7. Diket: r1 : r2 = 2 : 1
d = 27 cm
s = 45 cm
Ditanyakan : r1 dan r2 ?
Jawab : d2 = s
2 – (r1 + r2)
2
272 = 45
2 – (2x + 1x)
2
272 = 45
2 – (3x)
2
9x2 = 45
2 - 27
2
9x2 = 1296
x2 =
�+,
+
= 144
x = 12 cm
8. Diket: rA = 2 : 1
d B= 27 cm rB = 2 cm
s = 13 cm
Ditanyakan : gambarah garis singgung persekutuan luar
dan tentukan nilainya?
Jawab : l2 = s
2 – (r1 - r2)
2
= 132 – (7-2)
2
= 132 - 5
2
= 169 – 25
l2 = 144
l = 12 cm
jadi, garis singgung persekutuan luar lingkaran AB = 12 cm
9. Garis yang termasuk garis singgung lingkaran adalah garis A dan B
10. Diket: rO = 7 cm
13 cm
12 cm
A B
2
2
5
61
rP = 4 cm
rQ = 2 cm
Ditanyakan : panjang garis singgung RT ?
Jawab : karena lingkarannya bersinggungan, maka
s = rO + rP + rQ
= 7 + 4 + 2
s = 13 cm
Panjang garis singgung RT atau l?
l2 = s
2 – (r1 - r2)
2
l2 =13
2 – (7 - 2)
2
= 169 – 25
l2 =144
l= 12 cm
jadi, panjang garis singgung RT adalah 12 cm
11. Diket: rA =10 cm
rB = 5 cm
Ditanyakan : panjang garis singgung PQ ?
Jawab : karena lingkarannya bersinggungan, maka
s = rA + rB
= 10 + 5
s = 15 cm
Panjang garis singgung PQ atau l?
l2 = s
2 – (r1 - r2)
2
l2 =15
2 – (10 - 5)
2
= 225 – 25
l2 =200
l= √2 � 100
62
l= 10√2 cm
jadi, panjang garis singgung PQ adalah 10√2 cm
12. Diket: rA = 5 cm
d B= 6 cm rB = 3 cm
s = 10 cm
Ditanyakan : gambar dan hitunglah panjang garis singgung persekutuan
dalam AB atau d ?
Jawab : d2 = s
2 – (r1 + r2)
2
d2 = 10
2 – (5 + 3)
2
= 100 – 64
d2 = 36
d = 6 cm
13. Diket: rA= 7 cm
Ditanyakan : gambarlah garis singgung lingkaran melalui titik P yang
terletak pada lingkaran ?
Jawab :
14. Diket: rO =6 cm
dP = 4 cm rP = 2 cm
s = 5 cm
Ditanyakan : gambar dan hitunglah panjang garis singgung persekutuan luar
OP ?
Jawab : l2 = s
2 – (r1 - r2)
2
= 52 – (6 -2)
2
= 25 – 16
= 9 cm
A B 10 cm
6 cm
3
5
7 cm p
o 5 cm
9 cm
p 4
2
63
Jadi, panjang garis singgung persekutuan luar lingkaran OP adalah 9 cm
15. Diket: rP = 5 cm
s = 7 cm
Ditanyakan : lukislah garis singgung lingkaran yang melalui titik Q terhadap
pusat lingkaran P ?
Jawab :
7 cm
5
Q P
64
Lampiran 7
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
Satuan Pendidikan : MTs. Negeri Bonang
Mata Pelajaran : Matematika
Sub Materi Pokok : Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran
NO Nama
Aspek
Pengamatan Jumlah % Katerogi
A B C D E
1 Ahmad Kafiluddin
Asysyarify
2 Achmad Khabib
3 Agus Septianto
4 Ahmad Rozikin
5 Ahmad Widodo
6 Amaliya Hayati
7 Andre Saputra
8 Arizal Muftadhun
9 Deni Setiawan
10 Himatul Aliyah
11 Himatur Rohmah
12 Khoirul Huda
13 Khoirun Nisa'
14 Muh. Afifuddin
15 M. Luukman Soleh
16 M. Tamma Al Faruq
17 Maftukah Kurniawati
18 M. Efendi Mashan
19 M. Ghozali Al Muttaqi
20 Nailish Sholehah
21 Najiyatul Nazikha
22 Nova Luviana
23 Nur ahmad
24 Nurul Mustaghfiroh
25 Rukanah
26 Supriyadi
27 Taufik Hidayat
65
Keterangan:
A : Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang
diajarkan
B : Peserta didik menyalin penjelasanyang disampaikan oleh guru
C : Peserta didik bertanya kepada guru tentang penjelasan guru
D : Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru
E : Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Kategori :
Skor ≥85% : Aktivitas belajar Baik Sekali
65% ≤ Skor ≤ 84% : Aktivitas belajar Baik
45% ≤ Skor ≤ 64% : Aktivitas belajar Cukup
Skor ≤ 44% : Aktivitas belajar Kurang
28 Umi khumaidah
29 Wahyu Aji Rahmanto
30 Abdillah Yusuf
31 Yusuf Riwansyah
32 Zulul Siti Muakadah
Jumlah
Prosentase
Kategori
66
Satuan Pendidikan : MTs. Negeri Bonang
Mata Pelajaran : Matematika
Sub Materi Pokok : Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran
SUB
KOMPONEN
ASPEK DAN INDIKATOR
KEBERHASILAN
CHEK LIST SKOR
A B C D
1.1 Kompetensi
Akademis
1.1.1 Peningkatan Pengetahuan
- Guru sering mengajak peserta didik
berdiskusi mengenai ilmu
pengetahuan
- Guru menguasai materi pelajaran
yang diajarkan
- Guru memiliki pengetahuan yang
luas
1.1.2 Peningkatan Keterampilan
- Guru memberikan tugas dengan
jelas
- Guru terampil membimbing peserta
didik dalam belajar
- Guru pandai dalam memecahkan
masalah di kelas
1.1.3 Peningkatan Sikap Kerja
- Penampilan guru menarik
- Guru bersikap sabar
- Guru bersikap adil
1.1.4 Peningkatan Percaya Diri
- Guru bersikap meyakinkan
- Guru disiplin
- Guru bertanggung jawab
1.2 Kompetensi
Sosial
1.2.1 Kerja sama
- Guru membantu memecahkan
masalah peserta didik
- Guru memberikan semangat belajar
dan pujian
1.3 kreativitas
dan Inovasi
1.3.1 Kreativitas
- Guru membuat alat peraga untuk
mengajar
- Guru menjelaskan materi dikaitkan
dengan lingkungan sekitar
1.3.2 Inovasi
1. Kompetensi Umum Guru
LEMBAR OBSERVASI TENTANG KOMPETENSI GURU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Lampiran 8
67
- Guru sering mengemukakan dan
menunjukkan hal-hal baru
- Guru menggunakan LKS atau
bahan tulisan lainnya
Jumlah
Prosentase
SUB
KOMPONEN
ASPEK DAN INDIKATOR
KEBERHASILAN
CHEK LIST SKOR
A B C D
2.1 Persiapan
Pembelajaran
2.1.1 Persiapan Pembelajaran
- Guru memotivasi dan
membangkitkan semangat peserta
didik untuk belajar
- Guru menyiapkan bahan pelajaran
sebelum kegiatan belajar dimulai
- Guru membuat alat peraga
2.2 Pelaksanaan
Pembelajaran
2.2.1 Penampilan Guru
- Guru berpakaian rapi
- Guru berpenampilan menarik
2.2.2 Memulai Pelajaran
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
- Guru memberikan gambaran
umum materi pelajaran
- Guru memberikan gambaran
kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran
- Guru menjelaskan pokok-pokok
materi
- Guru menanyakan kembali materi
yang pernah diajarkan
2.2.3 Penyampaian Materi
- Bahasa yang digunakan guru
mudah dipahami oleh peserta
didik
- Guru menyampaikan materi
secara singkat dengan
memanfaatkan alat peraga
- Materi disampaikan guru sesuai
dengan tujuan awal pembelajaran
- Penyampaian materi sistematis
disertai contoh yang sesuai
dengan materi pelajaran
2.2.4 Komunikasi
2. Kegiatan Pembelajarn
Baik
68
Keterangan Keterangan:
A : Sangat Baik (4)
B : Baik (3)
C : Cukup (2)
D : Kurang (1)
Kategori :
65% ≤ Skor ≤ 84% : Pelaksanaan Pembelajaran Baik
45% ≤ Skor ≤ 64% : Pelaksanaan Pembelajaran Cukup
Skor ≤ 44% : Pelaksanaan Pembelajaran Kurang
- Peserta didik diberi kesempatan
bertanya atau mengemukakan
pendapat
- Peserta didik diberi motivasi
untuk berani bertanya atau
berpendapat
- Terjadi komunikasi yang
harmonis antara guru dengan
peserta didik atau peserta didik
dengan peserta didik
2.2.5 Penggunaan Metode
- Guru mengajar menggunakan
metode yang efektif sesuai materi
- Guru mengajar dengan mudah
dipahami oleh peserta didik
2.2.6 Penggunaan Media Pembelajaran
- Guru mengajar dengan
menggunakan media sebagai alat
bantu untuk mempermudah
peserta didik dalam memahami
materi
2.3 Evaluasi
Pembelajaran
2.3.1 Pelaksanaan Evaluasi atau Tes
- Menyimpulkan materi yang telah
diajarkan
- Memberikan tugas kepada peserta
didik
- Tugas yang diujikan sesuai
dengan materi pelajaran
- Hasil tes dibagikan kepada peserta
didik
Jumlah
Prosentase
69
Satuan Pendidikan : MTs. Negeri Bonang
Mata Pelajaran : Matematika
Sub Materi Pokok : Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran
SUB
KOMPONEN
ASPEK DAN INDIKATOR
KEBERHASILAN
CHEK LIST SKOR
A B C D
1.1 Kompetensi
Akademis
1.1.1 Peningkatan Pengetahuan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2
3
2
3
1
2
3
3
2
2
2
2
- Guru sering mengajak peserta didik
berdiskusi mengenai ilmu
pengetahuan
- Guru menguasai materi pelajaran
yang diajarkan
- Guru memiliki pengetahuan yang
luas
1.1.2 Peningkatan Keterampilan
- Guru memberikan tugas dengan
jelas
- Guru terampil membimbing peserta
didik dalam belajar
- Guru pandai dalam memecahkan
masalah di kelas
1.1.3 Peningkatan Sikap Kerja
- Penampilan guru menarik
- Guru bersikap sabar
- Guru bersikap adil
1.1.4 Peningkatan Percaya Diri
- Guru bersikap meyakinkan
- Guru disiplin
- Guru bertanggung jawab
1.2 Kompetensi
Sosial
1.2.1 Kerja sama
√
√
2
1
- Guru membantu memecahkan
masalah peserta didik
- Guru memberikan semangat belajar
dan pujian
1.3 kreativitas
dan Inovasi
1.3.1 Kreativitas
√
√
1
2
- Guru membuat alat peraga untuk
mengajar
- Guru menjelaskan materi dikaitkan
dengan lingkungan sekitar
1.3.2 Inovasi
3. Kompetensi Umum Guru
REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN TENTANG KOMPETENSI GURU DALAM
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Lampiran 9
70
- Guru sering mengemukakan dan
menunjukkan hal-hal baru
- Guru menggunakan LKS atau
bahan tulisan lainnya
√
√
1
3
Jumlah 37
Prosentase 77%
SUB
KOMPONEN
ASPEK DAN INDIKATOR
KEBERHASILAN
CHEK LIST SKOR
A B C D
2.1 Persiapan
Pembelajaran
2.1.1 Persiapan Pembelajaran
√
√
√
3
3
1
- Guru memotivasi dan
membangkitkan semangat peserta
didik untuk belajar
- Guru menyiapkan bahan pelajaran
sebelum kegiatan belajar dimulai
- Guru membuat alat peraga
2.2 Pelaksanaan
Pembelajaran
2.2.1 Penampilan Guru
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
4
2
2
3
2
2
3
3
1
4
4
- Guru berpakaian rapi
- Guru berpenampilan menarik
2.2.2 Memulai Pelajaran
- Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
- Guru memberikan gambaran
umum materi pelajaran
- Guru memberikan gambaran
kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran
- Guru menjelaskan pokok-pokok
materi
- Guru menanyakan kembali materi
yang pernah diajarkan
2.2.3 Penyampaian Materi
- Bahasa yang digunakan guru
mudah dipahami oleh peserta
didik
- Guru menyampaikan materi
secara singkat dengan
memanfaatkan alat peraga
- Materi disampaikan guru sesuai
dengan tujuan awal pembelajaran
- Penyampaian materi sistematis
disertai contoh yang sesuai
dengan materi pelajaran
2.2.4 Komunikasi
4. Kegiatan Pembelajaran
Baik
71
Keterangan Keterangan:
A : Sangat Baik (4)
B : Baik (3)
C : Cukup (2)
D : Kurang (1)
Kategori :
65% ≤ Skor ≤ 84% : Pelaksanaan Pembelajaran Baik
45% ≤ Skor ≤ 64% : Pelaksanaan Pembelajaran Cukup
Skor ≤ 44% : Pelaksanaan Pembelajaran Kurang
- Peserta didik diberi kesempatan
bertanya atau mengemukakan
pendapat
- Peserta didik diberi motivasi
untuk berani bertanya atau
berpendapat
- Terjadi komunikasi yang
harmonis antara guru dengan
peserta didik atau peserta didik
dengan peserta didik
√
√
√
√
√
√
1
1
1
3
2
3
2.2.5 Penggunaan Metode
- Guru mengajar menggunakan
metode yang efektif sesuai materi
- Guru mengajar dengan mudah
dipahami oleh peserta didik
2.2.6 Penggunaan Media Pembelajaran
- Guru mengajar dengan
menggunakan media sebagai alat
bantu untuk mempermudah
peserta didik dalam memahami
materi
2.3 Evaluasi
Pembelajaran
2.3.1 Pelaksanaan Evaluasi atau Tes
√
√
√
√
3
3
3
1
- Menyimpulkan materi yang telah
diajarkan
- Memberikan tugas kepada peserta
didik
- Tugas yang diujikan sesuai
dengan materi pelajaran
- Hasil tes dibagikan kepada peserta
didik
Jumlah 60
Prosentase 62,5%
Baik
72
Lampiran 10
REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN AKTIFITAS PESERTA DIDIK
Satuan Pendidikan : MTs. Negeri Bonang
Mata Pelajaran : Matematika
Sub Materi Pokok : Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua lingkaran
NO Nama
Aspek
pengamatan Jumlah % Katerogi
A B C D E
1
Ahmad Kafiluddin
Asysyarify 2 2 1 2 2 9 45 Cukup
2 Achmad Khabib 2 2 2 3 3 12 60 Cukup
3 Agus Septianto 2 2 1 3 2 10 50 Cukup
4 Ahmad Rozikin 3 2 2 3 2 12 60 Cukup
5 Ahmad Widodo 3 3 1 2 2 11 55 Cukup
6 Amaliya Hayati 3 2 2 1 2 10 50 Cukup
7 Andre Saputra 2 2 1 2 2 9 45 baik
8 Arizal Muftadhun 3 3 2 2 2 12 60 Cukup
9 Deni Setiawan 2 2 2 3 2 11 55 Cukup
10 Himatul Aliyah 3 2 3 3 3 14 70 Baik
11 Himatur Rohmah 2 3 2 3 3 13 65 Baik
12 Khoirul Huda 2 2 1 1 2 8 40 Kurang
13 Khoirun Nisa' 1 2 1 3 2 9 45 Cukup
14 Muh. Afifuddin 2 2 2 2 2 10 50 Cukup
15 M. Luukman Soleh 3 2 2 2 3 12 60 Cukup
16
M. Tamma Al
Faruq 1 3 1 2 2 9 45 Cukup
17
Maftukah
Kurniawati 2 2 2 1 2 9 45 Cukup
18 M. Efendi Mashan 2 2 1 1 2 8 40 Kurang
19
M. Ghozali Al
Muttaqi 2 2 1 2 2 9 45 Cukup
20 Nailish Sholehah 3 2 1 3 3 12 60 Cukup
21 Najiyatul Nazikha 2 3 2 3 3 13 65 Baik
22 Nova Luviana 1 3 2 2 1 9 45 Cukup
23 Nur ahmad 2 2 2 3 1 10 50 Cukup
24
Nurul
Mustaghfiroh 2 3 2 1 2 10 50 Cukup
73
Keterangan:
A : Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diajarkan
B : Peserta didik menyalin penjelasan yang disampaikan oleh guru
C : Peserta didik bertanya kepada guru tentang penjelasan guru
D : Peserta didik berani menjawab pertanyaan dari guru
E : Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Kategori :
Skor ≥85% : Aktivitas belajar Baik Sekali
65% ≤ Skor ≤ 84% : Aktivitas belajar Baik
45% ≤ Skor ≤ 64% : Aktivitas belajar Cukup
Skor ≤ 44% : Aktivitas belajar Kurang
25 Rukanah 2 3 2 3 2 12 60 Cukup
26 Supriyadi 3 3 1 2 2 11 55 Cukup
27 Taufik Hidayat 2 3 2 2 1 10 50 Cukup
28 Umi khumaidah 2 2 2 3 3 12 60 Cukup
29
Wahyu Aji
Rahmanto 2 2 1 2 2 9 45 Cukup
30 Abdillah Yusuf 2 2 3 1 1 9 45 Cukup
31 Yusuf Riwansyah 2 3 1 1 1 8 40 kurang
32
Zulul Siti
Muakadah 3 1 2 3 2 11 55 Cukup
Jumlah 70 74 53 70 66 333
Prosentase 54% 58% 42% 54% 52% Kategori Cukup Cukup Kurang Cukup Cukup
74
Lampiran 17
Kisi-kisi Tes Evaluasi
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : MTs Negeri Bonang
Kelas / Semester : VIII / II
Sub Materi Pokok : Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran
SK : Menentukan Unsur, Bagian lingkaran serta Ukurannya
Kompetensi Dasar Sub Materi Indikator Nomor Item Soal Bentuk Soal
- Menghitung
panjang garis
singgung
persekutuan dua
lingkaran
- Panjang Garis
Singgung
Persekutuan Dua
Lingkaran
Peserta dapat:
- Mengenali bahwa melalui satu titik pada
lingkaran hanya dapat dibuat satu titik garis
singgung pada lingkaran tersebut
- Mengenali bahwa melalui satu titik di luar
lingkaran dapat dibuat dua garis singgung
lingkaran
- Mengenal sifat sudut yang dibentuk oleh garis
yang melalui titik pusat dan garis singgung
lingkaran
- Melukis dan menghitung panjang garis
singgung persekutuan dalam lingkaran dan
garis singgung persekutuan luar lingkaran
- Menghitung panjang jari-jari lingkaran dan titik
pusat lingkaran
- Menghitung jarak pusat lingkaran yang
dibentuk melalui jari-jari lingkaran yang
bersinggungan untuk menghitung panjang garis
13
2
3
6, 8, 12, 14
5
- Uraian
- Uraian
- Uraian
- Uraian
- Uraian
75
singgung persekutuan luar lingkaran 10, 11 - Uraian
76
TES EVALUASI
NAMA :
NIS :
KELAS :
16. Gambar di samping merupakan lingkaran O, titik P
terletak di luar lingkaran. Terdapat berapa garis singgung
yang dapat dilukis? Lukislah garis singgung lingkaran yang
melalui titik P tersebut!
17. Lingkaran A di samping berjari-jari 5cm dan BC adalah garis
Singgung. Jika < ABC = 68° dan panjang AB = 13cm.
Tentukan besar < BAC dan hitunglah panjang garis singgung
lingkaran tersebut!
18. Jarak dua lingkaran yang terpisah adalah 25cm dan panjang garis singgung
persekutuan luarnya adalah 20cm. Jika lingkaran kecil berdiameter 8cm,
hitunglah jari-jari pada lingkaran besar!
19. Pada gambar di samping lingkaran A berjari-jari 7,5cm.
Garis PQ adalah garis singgung dengan P sebagai titik
singgungnya, jika PQ = 8cm, maka panjang QS adalah …
20. Diketahui lingkaran A berjari-jari 7cm dan lingkaran B berdiameter 4cm. Lukislah
dan tentukan nilai garis singgung persekutuan luar lingkaran tersebut jika jarak
titik A dan titik B adalah 13cm!
21. Dari gambar di samping RST merupakan garis
singgung persekutuan luar lingkaran O, P dan
Q. Jika lingkaran O berjari-jari 7cm.
Lingkaran P berjari-jari 4cm dan lingkaran Q
berjari-jari 2cm, panjang garis singgung RT
adalah …
o
C B
A
A
S R Q
P
O Q
S
P
T
P
R
Lampiran 18
77
22. Lingkaran A dan lingkaran B bersinggungan
di luar sepertigambar di samping. Jari-jari
lingkaran A adalah 10cm dan lingkaran B
adalah 5cm. Tentukan panjang garis singgung
PQ!
23. Gambar dan hitunglah panjang garis singgung persekutuan dalam jika lingkaran
A berjari-jari 5cm dan lingkaran B berdiameter 6cm dengan panjang garis pusat
AB adalah 10cm.
24. Diketahui lingkaran A berjari-jari 7cm. Lukislah garis singgung lingkaran melalui
titik P yang terletak pada lingkaran tersebut!
25. Diketahui lingkaran O berjari-jari 6cm dan lingkaran P berdiameter 4cm. Gambar
dan hitunglah dan tentukan nilai dari garis singgung persekutuan luar lingkaran
jika jarak titik O dan titik P adalah 5cm!
− Selamat Mengerjakan −
A B
Q P
Lampiran 19
1. Nailis Sholihah
P : mbak jawaban nomor 1 menurut kamu benar seperti itu?
S : iya bu..
P : kamu tahu tidak bedanya garis singgung yang terletak pada dan di luar
lingkaran?
S: tidak tahu bu..
P : jika ada 1
garis?
S : emmm…(bingung)
P : oke, sekarang soal nomor 2, 4 dan 7 mengapa tidak selesai
pekerjaannya?
S : sulit kok bu ..
P : letak kesulitannya dimana?
S : tidak tahu rumus yang digunakan untuk no
nomor 7 kayaknya benar rumusnya
Lampiran 19
Nailis Sholihah
: mbak jawaban nomor 1 menurut kamu benar seperti itu?
S : iya bu..
P : kamu tahu tidak bedanya garis singgung yang terletak pada dan di luar
lingkaran?
S: tidak tahu bu..
P : jika ada 1 titik yang terletak di luar lingkaran dapat dibuat berapa
garis?
S : emmm…(bingung)
P : oke, sekarang soal nomor 2, 4 dan 7 mengapa tidak selesai
pekerjaannya?
S : sulit kok bu ..
P : letak kesulitannya dimana?
S : tidak tahu rumus yang digunakan untuk no
nomor 7 kayaknya benar rumusnya
Lampiran 19
Hasil Wawancara Terhadap Peserta Didik ya
(S-20)
: mbak jawaban nomor 1 menurut kamu benar seperti itu?
P : kamu tahu tidak bedanya garis singgung yang terletak pada dan di luar
S: tidak tahu bu..
titik yang terletak di luar lingkaran dapat dibuat berapa
S : emmm…(bingung)
P : oke, sekarang soal nomor 2, 4 dan 7 mengapa tidak selesai
pekerjaannya?
S : sulit kok bu ..
P : letak kesulitannya dimana?
S : tidak tahu rumus yang digunakan untuk no
nomor 7 kayaknya benar rumusnya
Hasil Wawancara Terhadap Peserta Didik ya
: mbak jawaban nomor 1 menurut kamu benar seperti itu?
P : kamu tahu tidak bedanya garis singgung yang terletak pada dan di luar
titik yang terletak di luar lingkaran dapat dibuat berapa
P : oke, sekarang soal nomor 2, 4 dan 7 mengapa tidak selesai
P : letak kesulitannya dimana?
S : tidak tahu rumus yang digunakan untuk no
nomor 7 kayaknya benar rumusnya
Hasil Wawancara Terhadap Peserta Didik ya
dari Kelompok
: mbak jawaban nomor 1 menurut kamu benar seperti itu?
P : kamu tahu tidak bedanya garis singgung yang terletak pada dan di luar
titik yang terletak di luar lingkaran dapat dibuat berapa
P : oke, sekarang soal nomor 2, 4 dan 7 mengapa tidak selesai
S : tidak tahu rumus yang digunakan untuk nomor 2 dan 4, kalau yang
Hasil Wawancara Terhadap Peserta Didik ya
dari Kelompok Atas
: mbak jawaban nomor 1 menurut kamu benar seperti itu?
P : kamu tahu tidak bedanya garis singgung yang terletak pada dan di luar
titik yang terletak di luar lingkaran dapat dibuat berapa
P : oke, sekarang soal nomor 2, 4 dan 7 mengapa tidak selesai
mor 2 dan 4, kalau yang
Hasil Wawancara Terhadap Peserta Didik yang Dipilih 3
78
P : kamu tahu tidak bedanya garis singgung yang terletak pada dan di luar
titik yang terletak di luar lingkaran dapat dibuat berapa
mor 2 dan 4, kalau yang
ng Dipilih 3
P : tapi itu sudah dikerjakan..
S : hehe..ngawur saja kok bu yang penting dikerjakan
P : o..begitu, terus nomor 3 dan 5 juga kok tidak diselesaikan?
S : susah menghitungnya bu..yang nomor 5 itu saya
diketahui jari
P : kamu lupa atau belum faham materi panjang garis singgung ini?
S : sebenarnya belum faham bu..
P : kok tidak ditanyakan pada guru?
S : malu kok bu, tidak berani
P : o..begitu,,ya
S : iya bu sama
2. Nurul Mustaghfiroh
P : mbak mengapa soal nomor 10 tidak lanjutkan pekerjaannya?
S : saya tidak bisa bu ..
P : nomor 2 benar rumus yang digunakan seperti itu?
S ; hehe..itu saya ngawur bu..bingung
P : coba lihat nomor 3 dan 5 kok tidak dilanjutkan?
S : bingung kok bu, yang satu jari
P : tapi itu sudah dikerjakan..
S : hehe..ngawur saja kok bu yang penting dikerjakan
P : o..begitu, terus nomor 3 dan 5 juga kok tidak diselesaikan?
S : susah menghitungnya bu..yang nomor 5 itu saya
diketahui jari-
P : kamu lupa atau belum faham materi panjang garis singgung ini?
S : sebenarnya belum faham bu..
P : kok tidak ditanyakan pada guru?
S : malu kok bu, tidak berani
P : o..begitu,,ya sudah terimakasih ya..
S : iya bu sama-sama
Nurul Mustaghfiroh
P : mbak mengapa soal nomor 10 tidak lanjutkan pekerjaannya?
S : saya tidak bisa bu ..
P : nomor 2 benar rumus yang digunakan seperti itu?
S ; hehe..itu saya ngawur bu..bingung
P : coba lihat nomor 3 dan 5 kok tidak dilanjutkan?
S : bingung kok bu, yang satu jari
P : tapi itu sudah dikerjakan..
S : hehe..ngawur saja kok bu yang penting dikerjakan
P : o..begitu, terus nomor 3 dan 5 juga kok tidak diselesaikan?
S : susah menghitungnya bu..yang nomor 5 itu saya
-jari dan yang satu diketahui diameter
P : kamu lupa atau belum faham materi panjang garis singgung ini?
S : sebenarnya belum faham bu..
P : kok tidak ditanyakan pada guru?
S : malu kok bu, tidak berani
sudah terimakasih ya..
sama
Nurul Mustaghfiroh (S-24)
P : mbak mengapa soal nomor 10 tidak lanjutkan pekerjaannya?
S : saya tidak bisa bu ..
P : nomor 2 benar rumus yang digunakan seperti itu?
S ; hehe..itu saya ngawur bu..bingung
P : coba lihat nomor 3 dan 5 kok tidak dilanjutkan?
S : bingung kok bu, yang satu jari
P : tapi itu sudah dikerjakan..
S : hehe..ngawur saja kok bu yang penting dikerjakan
P : o..begitu, terus nomor 3 dan 5 juga kok tidak diselesaikan?
S : susah menghitungnya bu..yang nomor 5 itu saya
jari dan yang satu diketahui diameter
P : kamu lupa atau belum faham materi panjang garis singgung ini?
S : sebenarnya belum faham bu..
P : kok tidak ditanyakan pada guru?
S : malu kok bu, tidak berani
sudah terimakasih ya..
24)
P : mbak mengapa soal nomor 10 tidak lanjutkan pekerjaannya?
P : nomor 2 benar rumus yang digunakan seperti itu?
S ; hehe..itu saya ngawur bu..bingung rumusnya
P : coba lihat nomor 3 dan 5 kok tidak dilanjutkan?
S : bingung kok bu, yang satu jari-jari dan yang satu diameter
S : hehe..ngawur saja kok bu yang penting dikerjakan
P : o..begitu, terus nomor 3 dan 5 juga kok tidak diselesaikan?
S : susah menghitungnya bu..yang nomor 5 itu saya
jari dan yang satu diketahui diameter
P : kamu lupa atau belum faham materi panjang garis singgung ini?
P : mbak mengapa soal nomor 10 tidak lanjutkan pekerjaannya?
P : nomor 2 benar rumus yang digunakan seperti itu?
rumusnya
P : coba lihat nomor 3 dan 5 kok tidak dilanjutkan?
jari dan yang satu diameter
S : hehe..ngawur saja kok bu yang penting dikerjakan
P : o..begitu, terus nomor 3 dan 5 juga kok tidak diselesaikan?
S : susah menghitungnya bu..yang nomor 5 itu saya bingung, yang satu
jari dan yang satu diketahui diameter
P : kamu lupa atau belum faham materi panjang garis singgung ini?
P : mbak mengapa soal nomor 10 tidak lanjutkan pekerjaannya?
P : nomor 2 benar rumus yang digunakan seperti itu?
jari dan yang satu diameter
79
bingung, yang satu
P : kamu lupa atau belum faham materi panjang garis singgung ini?
P ; menurut kamu materi ini sulit atau mudah?
S : sulit bu ..
P : sulitnya?
S : ya itu..yang diajarkan rumusnya menggunakan jari
soalnya ada yang pake diameter dan sudut
P : kenapa tidak bertanya sama guru kalaubelum faham?
S : tidak berani kok bu..
P : tapi waktu diterangkan faham?
S : sedikit
P : lho kok sedikit?
S : kalau pas diterangkan itu contoh
dimasukkan rumus ketemu, tapi kalau soal dikasih yang susah
P : ya sudah..kalau belajar matematika fahami konsepnya za..jangan Cuma
hafalin rumus dan perbanyak latihan soal, nanti belajar matematikanya
jadi mudah
S : iya bu..
3. Ahm
P : mas soal nomor 5 mengapa tidak dikerjakan?
S : susah kok bu menghitungnya
P : tapi gambarnya bisa?
P ; menurut kamu materi ini sulit atau mudah?
S : sulit bu ..
P : sulitnya?
S : ya itu..yang diajarkan rumusnya menggunakan jari
soalnya ada yang pake diameter dan sudut
P : kenapa tidak bertanya sama guru kalaubelum faham?
S : tidak berani kok bu..
P : tapi waktu diterangkan faham?
S : sedikit-sedikit bu ..
P : lho kok sedikit?
S : kalau pas diterangkan itu contoh
dimasukkan rumus ketemu, tapi kalau soal dikasih yang susah
P : ya sudah..kalau belajar matematika fahami konsepnya za..jangan Cuma
hafalin rumus dan perbanyak latihan soal, nanti belajar matematikanya
jadi mudah
S : iya bu..
Ahmad Kafiluddin Asysyarify (S
P : mas soal nomor 5 mengapa tidak dikerjakan?
S : susah kok bu menghitungnya
P : tapi gambarnya bisa?
P ; menurut kamu materi ini sulit atau mudah?
S : ya itu..yang diajarkan rumusnya menggunakan jari
soalnya ada yang pake diameter dan sudut
P : kenapa tidak bertanya sama guru kalaubelum faham?
S : tidak berani kok bu..
P : tapi waktu diterangkan faham?
sedikit bu ..
P : lho kok sedikit?
S : kalau pas diterangkan itu contoh
dimasukkan rumus ketemu, tapi kalau soal dikasih yang susah
P : ya sudah..kalau belajar matematika fahami konsepnya za..jangan Cuma
hafalin rumus dan perbanyak latihan soal, nanti belajar matematikanya
ad Kafiluddin Asysyarify (S
P : mas soal nomor 5 mengapa tidak dikerjakan?
S : susah kok bu menghitungnya
P : tapi gambarnya bisa?
P ; menurut kamu materi ini sulit atau mudah?
S : ya itu..yang diajarkan rumusnya menggunakan jari
soalnya ada yang pake diameter dan sudut
P : kenapa tidak bertanya sama guru kalaubelum faham?
P : tapi waktu diterangkan faham?
S : kalau pas diterangkan itu contoh soalnya mudah bu, langsung
dimasukkan rumus ketemu, tapi kalau soal dikasih yang susah
P : ya sudah..kalau belajar matematika fahami konsepnya za..jangan Cuma
hafalin rumus dan perbanyak latihan soal, nanti belajar matematikanya
ad Kafiluddin Asysyarify (S-01)
P : mas soal nomor 5 mengapa tidak dikerjakan?
S : susah kok bu menghitungnya
P ; menurut kamu materi ini sulit atau mudah?
S : ya itu..yang diajarkan rumusnya menggunakan jari
soalnya ada yang pake diameter dan sudut
P : kenapa tidak bertanya sama guru kalaubelum faham?
soalnya mudah bu, langsung
dimasukkan rumus ketemu, tapi kalau soal dikasih yang susah
P : ya sudah..kalau belajar matematika fahami konsepnya za..jangan Cuma
hafalin rumus dan perbanyak latihan soal, nanti belajar matematikanya
P : mas soal nomor 5 mengapa tidak dikerjakan?
S : ya itu..yang diajarkan rumusnya menggunakan jari-jari tapi kok ini
P : kenapa tidak bertanya sama guru kalaubelum faham?
soalnya mudah bu, langsung
dimasukkan rumus ketemu, tapi kalau soal dikasih yang susah
P : ya sudah..kalau belajar matematika fahami konsepnya za..jangan Cuma
hafalin rumus dan perbanyak latihan soal, nanti belajar matematikanya
80
i tapi kok ini
soalnya mudah bu, langsung
dimasukkan rumus ketemu, tapi kalau soal dikasih yang susah
P : ya sudah..kalau belajar matematika fahami konsepnya za..jangan Cuma
hafalin rumus dan perbanyak latihan soal, nanti belajar matematikanya
81
S : insya Allah bu.. hehe
P : ok, selanjutnya nomor 2 bener seperti itu rumusnya?
S : iya bu, tapi tidak tahu itu bener atau salah
P : nomor 3 kok tidak diselesaikan?
S : sulit menghitungnya bu..
P : tapi materi ini sangat mudah ya..
S : wah sangat sulit bu ..
P : oia? Sulitnya?
S ; banyak hitung-hitungannya, terus soal sama contoh yang diterangkan
beda
P : tetapi saat diterangkan faham?
S : kadang-kadang bu hehe..
P : kenapa tidak bertanya kalau belum faham?
S : tidak berani bu..malu
P : jangan malu bertanya kalau belum faham, dan perbanyak latihan soal,
ya sudah terimakasih ya..
S : iya bu, sama-sama
1. Deni Setiawan (S
P : mas deni nomor 3 tidak diselesaikan kenapa?
S : bingung menghitungnya bu..
P : nomor 2, benar rumusnya?
S : tidak tahu bu..
P : nomor 4, 8, 9 dan
S : susah menghitungnya bu, kok ada yang diketahui jari
diameter
P : memang belum pernah diajari contoh yang selain menggunakan jari
jari?
S : kalau pas diterangkan itu ya tinggal dimasukkan rumus
P : tetapi jawa
diajarkan?
S : hehe..
P : suka bermain sendiri ya…tidak memperhatikan kalau diterangkan?
Hasil Wawancara
Deni Setiawan (S
P : mas deni nomor 3 tidak diselesaikan kenapa?
S : bingung menghitungnya bu..
P : nomor 2, benar rumusnya?
S : tidak tahu bu..
P : nomor 4, 8, 9 dan
S : susah menghitungnya bu, kok ada yang diketahui jari
diameter
P : memang belum pernah diajari contoh yang selain menggunakan jari
jari?
S : kalau pas diterangkan itu ya tinggal dimasukkan rumus
P : tetapi jawaban temen kamu ada yang benar, berarti sudah pernah
diajarkan?
S : hehe..
P : suka bermain sendiri ya…tidak memperhatikan kalau diterangkan?
Hasil Wawancara
Deni Setiawan (S-09)
P : mas deni nomor 3 tidak diselesaikan kenapa?
S : bingung menghitungnya bu..
P : nomor 2, benar rumusnya?
S : tidak tahu bu..
P : nomor 4, 8, 9 dan 10 mengapa tidak dikerjakan?
S : susah menghitungnya bu, kok ada yang diketahui jari
P : memang belum pernah diajari contoh yang selain menggunakan jari
S : kalau pas diterangkan itu ya tinggal dimasukkan rumus
ban temen kamu ada yang benar, berarti sudah pernah
P : suka bermain sendiri ya…tidak memperhatikan kalau diterangkan?
Hasil Wawancara Terhadap
Kelompok
P : mas deni nomor 3 tidak diselesaikan kenapa?
S : bingung menghitungnya bu..
P : nomor 2, benar rumusnya?
10 mengapa tidak dikerjakan?
S : susah menghitungnya bu, kok ada yang diketahui jari
P : memang belum pernah diajari contoh yang selain menggunakan jari
S : kalau pas diterangkan itu ya tinggal dimasukkan rumus
ban temen kamu ada yang benar, berarti sudah pernah
P : suka bermain sendiri ya…tidak memperhatikan kalau diterangkan?
Peserta Didik ya
Kelompok Sedang
P : mas deni nomor 3 tidak diselesaikan kenapa?
10 mengapa tidak dikerjakan?
S : susah menghitungnya bu, kok ada yang diketahui jari
P : memang belum pernah diajari contoh yang selain menggunakan jari
S : kalau pas diterangkan itu ya tinggal dimasukkan rumus
ban temen kamu ada yang benar, berarti sudah pernah
P : suka bermain sendiri ya…tidak memperhatikan kalau diterangkan?
Peserta Didik yang Dipilih 3 dari
Sedang
S : susah menghitungnya bu, kok ada yang diketahui jari-jari ada yang
P : memang belum pernah diajari contoh yang selain menggunakan jari
S : kalau pas diterangkan itu ya tinggal dimasukkan rumus
ban temen kamu ada yang benar, berarti sudah pernah
P : suka bermain sendiri ya…tidak memperhatikan kalau diterangkan?
ng Dipilih 3 dari
82
jari ada yang
P : memang belum pernah diajari contoh yang selain menggunakan jari-
ban temen kamu ada yang benar, berarti sudah pernah
P : suka bermain sendiri ya…tidak memperhatikan kalau diterangkan?
ng Dipilih 3 dari
S : yang diperhatikan gurunya bangku bagian depan saja kok bu..
P : kamu tempat duduknya dimana?
S : di belakang
P : o..gitu, ya sudah terimakasih ya..belajar yang rajin lagi
S : iya bu
2. Wahyu
P : mas coba lihat jawaban soal nomor 2, bener ya rumus yang digunakan
itu?
S : hehe..itu ngawur bu..yang penting mengerjakan
P : kalau nomor 3 kok
S : susah menghitungnya bu..
P : terus no 7, 9, dan 10 mengapa tidak dikerjakan?
S : tidak bisa bu..
P : lupa atau belum faham?
S : dua
P : bagian mana yang belum faham?
S : cara menggambarnya
P : tetapi rumus yang diguna
S : yang diperhatikan gurunya bangku bagian depan saja kok bu..
P : kamu tempat duduknya dimana?
S : di belakang
: o..gitu, ya sudah terimakasih ya..belajar yang rajin lagi
S : iya bu
Wahyu Aji Rahmanto (S
P : mas coba lihat jawaban soal nomor 2, bener ya rumus yang digunakan
itu?
S : hehe..itu ngawur bu..yang penting mengerjakan
P : kalau nomor 3 kok
S : susah menghitungnya bu..
P : terus no 7, 9, dan 10 mengapa tidak dikerjakan?
S : tidak bisa bu..
P : lupa atau belum faham?
S : dua-duanya bu..hehe
P : bagian mana yang belum faham?
S : cara menggambarnya
P : tetapi rumus yang diguna
S : yang diperhatikan gurunya bangku bagian depan saja kok bu..
P : kamu tempat duduknya dimana?
: o..gitu, ya sudah terimakasih ya..belajar yang rajin lagi
Aji Rahmanto (S-29)
P : mas coba lihat jawaban soal nomor 2, bener ya rumus yang digunakan
S : hehe..itu ngawur bu..yang penting mengerjakan
P : kalau nomor 3 kok tidak dilanjutkan?
S : susah menghitungnya bu..
P : terus no 7, 9, dan 10 mengapa tidak dikerjakan?
S : tidak bisa bu..
P : lupa atau belum faham?
duanya bu..hehe
P : bagian mana yang belum faham?
S : cara menggambarnya
P : tetapi rumus yang diguna
S : yang diperhatikan gurunya bangku bagian depan saja kok bu..
P : kamu tempat duduknya dimana?
: o..gitu, ya sudah terimakasih ya..belajar yang rajin lagi
29)
P : mas coba lihat jawaban soal nomor 2, bener ya rumus yang digunakan
S : hehe..itu ngawur bu..yang penting mengerjakan
tidak dilanjutkan?
S : susah menghitungnya bu..
P : terus no 7, 9, dan 10 mengapa tidak dikerjakan?
P : bagian mana yang belum faham?
P : tetapi rumus yang digunakan tahu ya?
S : yang diperhatikan gurunya bangku bagian depan saja kok bu..
: o..gitu, ya sudah terimakasih ya..belajar yang rajin lagi
P : mas coba lihat jawaban soal nomor 2, bener ya rumus yang digunakan
S : hehe..itu ngawur bu..yang penting mengerjakan
tidak dilanjutkan?
P : terus no 7, 9, dan 10 mengapa tidak dikerjakan?
kan tahu ya?
S : yang diperhatikan gurunya bangku bagian depan saja kok bu..
: o..gitu, ya sudah terimakasih ya..belajar yang rajin lagi
P : mas coba lihat jawaban soal nomor 2, bener ya rumus yang digunakan
83
S : yang diperhatikan gurunya bangku bagian depan saja kok bu..
P : mas coba lihat jawaban soal nomor 2, bener ya rumus yang digunakan
S : sedikit
P : tetapi materi ini mudah kan?
S : sulit bu..
P : letak kesulitannya?
S : banyak hitung
P : kalau kamu faham konsepnya mudah, tapi kalau menghafal rumusnya
ya susah, ya sudah teri
S : iya bu..
3. Ahmad
P : mas jawaban nomor 8 kenapa cuma gambarnya saja?
S : iya bu belum selesai
P : oke, tapi itu gambarnya mau menggambar jari
P : hehe..tidak tahu bu..
S :lho kok tidak tahu?
P : tapi
S : sedikit
P : coba sekarang dikerjakan soal nomor 8
S : tidak bisa bu..hehe
S : sedikit-sedikit bu..
P : tetapi materi ini mudah kan?
S : sulit bu..
P : letak kesulitannya?
S : banyak hitung
P : kalau kamu faham konsepnya mudah, tapi kalau menghafal rumusnya
ya susah, ya sudah teri
S : iya bu..
Ahmad Widodo (S
P : mas jawaban nomor 8 kenapa cuma gambarnya saja?
S : iya bu belum selesai
P : oke, tapi itu gambarnya mau menggambar jari
P : hehe..tidak tahu bu..
S :lho kok tidak tahu?
P : tapi kalau menghitung bisa ya?
S : sedikit-sedikit bu..
P : coba sekarang dikerjakan soal nomor 8
S : tidak bisa bu..hehe
sedikit bu..
P : tetapi materi ini mudah kan?
P : letak kesulitannya?
S : banyak hitung-hitungannya, disuruh menggambar juga
P : kalau kamu faham konsepnya mudah, tapi kalau menghafal rumusnya
ya susah, ya sudah terimakasih ya..
Widodo (S-05)
P : mas jawaban nomor 8 kenapa cuma gambarnya saja?
S : iya bu belum selesai
P : oke, tapi itu gambarnya mau menggambar jari
P : hehe..tidak tahu bu..
S :lho kok tidak tahu?
kalau menghitung bisa ya?
sedikit bu..
P : coba sekarang dikerjakan soal nomor 8
S : tidak bisa bu..hehe
P : tetapi materi ini mudah kan?
hitungannya, disuruh menggambar juga
P : kalau kamu faham konsepnya mudah, tapi kalau menghafal rumusnya
makasih ya..
P : mas jawaban nomor 8 kenapa cuma gambarnya saja?
P : oke, tapi itu gambarnya mau menggambar jari
kalau menghitung bisa ya?
P : coba sekarang dikerjakan soal nomor 8
hitungannya, disuruh menggambar juga
P : kalau kamu faham konsepnya mudah, tapi kalau menghafal rumusnya
P : mas jawaban nomor 8 kenapa cuma gambarnya saja?
P : oke, tapi itu gambarnya mau menggambar jari-jari atau diameter?
P : coba sekarang dikerjakan soal nomor 8
hitungannya, disuruh menggambar juga
P : kalau kamu faham konsepnya mudah, tapi kalau menghafal rumusnya
P : mas jawaban nomor 8 kenapa cuma gambarnya saja?
jari atau diameter?
84
P : kalau kamu faham konsepnya mudah, tapi kalau menghafal rumusnya
jari atau diameter?
85
P : katanya tadi belum selesai..? soal nomor 2 bener ya menggunakan
rumus itu?
S : saya tidak tahu bu..
P : itu sudah selesai mengerjakannya,tapi salah, selanjutnya coba lihat
nomor 7 dan10, dimana jawabannya mas?
S : susah, tidak bisa mengerjakannya bu..
P : dimana susahnya?
S : banyak hitung-hitungannya
P : tetapi faham rumusnya?
S : kadang-kadang bu..
P : pernah diberi contoh seprti itu?
S : Pernah bu, tapi saya belum faham,
P : kenapa tidak Tanya gurunya?
S : tidak berani, malu sama teman-teman
P : ya sudah..terimakasih ya..
S : iya bu sama-sama
1. Ahmad
P : mas coba lihat jawabannya nomor 4 itu menggunakan rumus apa?
S : Pythagoras
P : tapi apakah rumusnya seperti itu?
S : setahu saya iya bu
P : tidak
S : oia bu..
P : nah seharusnya
S : jari
P : iya, tapi kalau menggunakan rumus
digunakan diameter atau jari
S : tidak tahu bu..
P : lho kok tidak tahu, ini jawaban kamu banyak yang tidak diselesaikan
mengapa?
S : susah menghitungnya bu hasilnya pecahan desimal, dan ada yang
negatif juga
P : iya, soalnya diameternya belum diubah menjadi jari
sebaliknya, tapi sudah pernah diajarkan kan?
Hasil Wawancara Terhadap Peserta Didik ya
Ahmad Habib (S
P : mas coba lihat jawabannya nomor 4 itu menggunakan rumus apa?
Pythagoras bu..
P : tapi apakah rumusnya seperti itu?
S : setahu saya iya bu
P : tidak QS2?
S : oia bu..
P : nah seharusnya
S : jari-jari lingkaran
P : iya, tapi kalau menggunakan rumus
digunakan diameter atau jari
S : tidak tahu bu..
P : lho kok tidak tahu, ini jawaban kamu banyak yang tidak diselesaikan
mengapa?
susah menghitungnya bu hasilnya pecahan desimal, dan ada yang
negatif juga
P : iya, soalnya diameternya belum diubah menjadi jari
sebaliknya, tapi sudah pernah diajarkan kan?
Hasil Wawancara Terhadap Peserta Didik ya
Habib (S-02)
P : mas coba lihat jawabannya nomor 4 itu menggunakan rumus apa?
bu..
P : tapi apakah rumusnya seperti itu?
S : setahu saya iya bu
P : nah seharusnya QS2, sekarang coba yang diketahui apa saja?
jari lingkaran A = 7,5 cm dan
P : iya, tapi kalau menggunakan rumus
digunakan diameter atau jari
S : tidak tahu bu..
P : lho kok tidak tahu, ini jawaban kamu banyak yang tidak diselesaikan
susah menghitungnya bu hasilnya pecahan desimal, dan ada yang
P : iya, soalnya diameternya belum diubah menjadi jari
sebaliknya, tapi sudah pernah diajarkan kan?
Hasil Wawancara Terhadap Peserta Didik ya
dari Kelompok
P : mas coba lihat jawabannya nomor 4 itu menggunakan rumus apa?
P : tapi apakah rumusnya seperti itu?
, sekarang coba yang diketahui apa saja?
= 7,5 cm dan PQ
P : iya, tapi kalau menggunakan rumus Pythagoras
digunakan diameter atau jari-jari?
P : lho kok tidak tahu, ini jawaban kamu banyak yang tidak diselesaikan
susah menghitungnya bu hasilnya pecahan desimal, dan ada yang
P : iya, soalnya diameternya belum diubah menjadi jari
sebaliknya, tapi sudah pernah diajarkan kan?
Hasil Wawancara Terhadap Peserta Didik ya
dari Kelompok Bawah
P : mas coba lihat jawabannya nomor 4 itu menggunakan rumus apa?
, sekarang coba yang diketahui apa saja?
PQ = 8 cm
Pythagoras seperti itu yang
P : lho kok tidak tahu, ini jawaban kamu banyak yang tidak diselesaikan
susah menghitungnya bu hasilnya pecahan desimal, dan ada yang
P : iya, soalnya diameternya belum diubah menjadi jari
sebaliknya, tapi sudah pernah diajarkan kan?
Hasil Wawancara Terhadap Peserta Didik ya
Bawah
P : mas coba lihat jawabannya nomor 4 itu menggunakan rumus apa?
, sekarang coba yang diketahui apa saja?
seperti itu yang
P : lho kok tidak tahu, ini jawaban kamu banyak yang tidak diselesaikan
susah menghitungnya bu hasilnya pecahan desimal, dan ada yang
P : iya, soalnya diameternya belum diubah menjadi jari-jari atau
Hasil Wawancara Terhadap Peserta Didik yang Dipilih 3
86
P : mas coba lihat jawabannya nomor 4 itu menggunakan rumus apa?
seperti itu yang
P : lho kok tidak tahu, ini jawaban kamu banyak yang tidak diselesaikan
susah menghitungnya bu hasilnya pecahan desimal, dan ada yang
jari atau
ng Dipilih 3
S : kalau contoh, itu yang diketahui jari
ini, tidak pakai sudut juga
P : tapi temen kamu ada yang menjawab benar
S :itu yang pintar mungkin bu, dan sering diperhatikan guru
P :terus kalau kamu belum faham mengapa tidak ditanyakan?
S : malu bu,
P : ya sudah terimakasih ya..belajar yang raji
S : iya bu..
2. Andre
P : mas andre coba lihat jawaban nomor 3 itu menggunakan rumus apa?
S : hehe..tidak tahu bu, saya sembarang mengerjakannya yang penting
selesai
P : yang ditanyakan apa?
S : jari
P : tahu
lingkaran?
S : tahu bu..
P : mengapa tidak dikerjakan menggunakan rumus itu?
S : kalau contoh, itu yang diketahui jari
ini, tidak pakai sudut juga
P : tapi temen kamu ada yang menjawab benar
S :itu yang pintar mungkin bu, dan sering diperhatikan guru
P :terus kalau kamu belum faham mengapa tidak ditanyakan?
S : malu bu,
P : ya sudah terimakasih ya..belajar yang raji
S : iya bu..
Andre Saputra (S
P : mas andre coba lihat jawaban nomor 3 itu menggunakan rumus apa?
S : hehe..tidak tahu bu, saya sembarang mengerjakannya yang penting
selesai
P : yang ditanyakan apa?
S : jari-jari pada lingkaran besar
P : tahu rumus panjang garis singgung persekutuan dalam dan luar
lingkaran?
S : tahu bu..
P : mengapa tidak dikerjakan menggunakan rumus itu?
S : kalau contoh, itu yang diketahui jari
ini, tidak pakai sudut juga
P : tapi temen kamu ada yang menjawab benar
S :itu yang pintar mungkin bu, dan sering diperhatikan guru
P :terus kalau kamu belum faham mengapa tidak ditanyakan?
P : ya sudah terimakasih ya..belajar yang raji
Saputra (S-07)
P : mas andre coba lihat jawaban nomor 3 itu menggunakan rumus apa?
S : hehe..tidak tahu bu, saya sembarang mengerjakannya yang penting
P : yang ditanyakan apa?
jari pada lingkaran besar
rumus panjang garis singgung persekutuan dalam dan luar
P : mengapa tidak dikerjakan menggunakan rumus itu?
S : kalau contoh, itu yang diketahui jari-jari terus bu..tidak pernah s
ini, tidak pakai sudut juga
P : tapi temen kamu ada yang menjawab benar
S :itu yang pintar mungkin bu, dan sering diperhatikan guru
P :terus kalau kamu belum faham mengapa tidak ditanyakan?
P : ya sudah terimakasih ya..belajar yang raji
P : mas andre coba lihat jawaban nomor 3 itu menggunakan rumus apa?
S : hehe..tidak tahu bu, saya sembarang mengerjakannya yang penting
jari pada lingkaran besar
rumus panjang garis singgung persekutuan dalam dan luar
P : mengapa tidak dikerjakan menggunakan rumus itu?
jari terus bu..tidak pernah s
P : tapi temen kamu ada yang menjawab benar
S :itu yang pintar mungkin bu, dan sering diperhatikan guru
P :terus kalau kamu belum faham mengapa tidak ditanyakan?
P : ya sudah terimakasih ya..belajar yang rajin
P : mas andre coba lihat jawaban nomor 3 itu menggunakan rumus apa?
S : hehe..tidak tahu bu, saya sembarang mengerjakannya yang penting
rumus panjang garis singgung persekutuan dalam dan luar
P : mengapa tidak dikerjakan menggunakan rumus itu?
jari terus bu..tidak pernah s
S :itu yang pintar mungkin bu, dan sering diperhatikan guru
P :terus kalau kamu belum faham mengapa tidak ditanyakan?
P : mas andre coba lihat jawaban nomor 3 itu menggunakan rumus apa?
S : hehe..tidak tahu bu, saya sembarang mengerjakannya yang penting
rumus panjang garis singgung persekutuan dalam dan luar
P : mengapa tidak dikerjakan menggunakan rumus itu?
87
jari terus bu..tidak pernah seperti
P : mas andre coba lihat jawaban nomor 3 itu menggunakan rumus apa?
S : hehe..tidak tahu bu, saya sembarang mengerjakannya yang penting
rumus panjang garis singgung persekutuan dalam dan luar
S : lupa bu..
P : lupa atau tidak bisa?nomor 2 juga salah rumusnya, yang penting
selesai?
S : iya bu hehe..
P : jawaban
S : pertanyaannya susah
P : oia?tapi temen
letak kesulitannya?
S : ada yang menggunakan sudut, ada diameter, menghitungnya juga susah
P : sudah per
S : sudah, tapi kalu contoh tidak seperti itu
P : mengapa tidak bertanya kalau belum faham?
S : setelah diterangkan langsung dikasih soal kok bu, terus yang
mengerjakan paling yang pinter
P : o, begitu..ya sudah terimakasih
S : iya bu sama
3. Khoirun Nisa’ (S
P : jawaban nomor 6 kenapa belum diselesaikan mb?
S : lupa bu..
P : lupa atau tidak bisa?nomor 2 juga salah rumusnya, yang penting
selesai?
S : iya bu hehe..
P : jawaban kamu banyak yang tidak diselesaikan mengapa?
S : pertanyaannya susah
P : oia?tapi temen
letak kesulitannya?
S : ada yang menggunakan sudut, ada diameter, menghitungnya juga susah
P : sudah pernah diajarkan belum?
S : sudah, tapi kalu contoh tidak seperti itu
P : mengapa tidak bertanya kalau belum faham?
S : setelah diterangkan langsung dikasih soal kok bu, terus yang
mengerjakan paling yang pinter
P : o, begitu..ya sudah terimakasih
S : iya bu sama-sama
Khoirun Nisa’ (S
P : jawaban nomor 6 kenapa belum diselesaikan mb?
P : lupa atau tidak bisa?nomor 2 juga salah rumusnya, yang penting
kamu banyak yang tidak diselesaikan mengapa?
S : pertanyaannya susah-susah kok bu
P : oia?tapi temen-temen yang lain ada yang bisa mengerjakan, dimana
letak kesulitannya?
S : ada yang menggunakan sudut, ada diameter, menghitungnya juga susah
nah diajarkan belum?
S : sudah, tapi kalu contoh tidak seperti itu
P : mengapa tidak bertanya kalau belum faham?
S : setelah diterangkan langsung dikasih soal kok bu, terus yang
mengerjakan paling yang pinter
P : o, begitu..ya sudah terimakasih
sama
Khoirun Nisa’ (S-13)
P : jawaban nomor 6 kenapa belum diselesaikan mb?
P : lupa atau tidak bisa?nomor 2 juga salah rumusnya, yang penting
kamu banyak yang tidak diselesaikan mengapa?
susah kok bu
temen yang lain ada yang bisa mengerjakan, dimana
S : ada yang menggunakan sudut, ada diameter, menghitungnya juga susah
nah diajarkan belum?
S : sudah, tapi kalu contoh tidak seperti itu
P : mengapa tidak bertanya kalau belum faham?
S : setelah diterangkan langsung dikasih soal kok bu, terus yang
mengerjakan paling yang pinter-pinter saja
P : o, begitu..ya sudah terimakasih ya..
P : jawaban nomor 6 kenapa belum diselesaikan mb?
P : lupa atau tidak bisa?nomor 2 juga salah rumusnya, yang penting
kamu banyak yang tidak diselesaikan mengapa?
temen yang lain ada yang bisa mengerjakan, dimana
S : ada yang menggunakan sudut, ada diameter, menghitungnya juga susah
S : sudah, tapi kalu contoh tidak seperti itu
P : mengapa tidak bertanya kalau belum faham?
S : setelah diterangkan langsung dikasih soal kok bu, terus yang
pinter saja
P : jawaban nomor 6 kenapa belum diselesaikan mb?
P : lupa atau tidak bisa?nomor 2 juga salah rumusnya, yang penting
kamu banyak yang tidak diselesaikan mengapa?
temen yang lain ada yang bisa mengerjakan, dimana
S : ada yang menggunakan sudut, ada diameter, menghitungnya juga susah
S : setelah diterangkan langsung dikasih soal kok bu, terus yang
P : jawaban nomor 6 kenapa belum diselesaikan mb?
88
P : lupa atau tidak bisa?nomor 2 juga salah rumusnya, yang penting
temen yang lain ada yang bisa mengerjakan, dimana
S : ada yang menggunakan sudut, ada diameter, menghitungnya juga susah
S : setelah diterangkan langsung dikasih soal kok bu, terus yang
89
S : tidak bisa bu
P : kenapa tidak bisa?
S : tidak tahu cara mencari jarak pusatnya bu
P : dari 10 soal banyak yang tidak diselesaikan mengapa?
S : sulit bu
P : oia? Dimana bagian sulitnya?
S : bagian hitung-hitungan bu..
P : kalau kamu faham konsep dasarnya nanti mudah,tapi semuanya sudah
pernah diajarkan?
S : iya bu..tapi saya belum faham sudah ditambah materi lagi
P : mengapa tidak tanya sama gurunya
S : tidak berani
P : sama temannya?
S : malu bu..
P : jangan malu bertanya kalau belum faham, ya sudah terimakasih ya..
S : iya bu sama-sama
90
FOTO PENELITIAN
Peserta didik yang asyik bermain sendiri ketika guru sedang
menerangkan
Peserta didik tampak malas ketika proses belajar mengajar
Lampiran 20
1. Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
konsep
Peserta didik tidak memahami konsep dasar bagaimana cara menggambar dan
tidak mengetahui
lingkaran
Peserta didik dalam menggunakan teorema atau rumus tidak sesuai dengan
kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut atau rumus yang digunakan tidak
sesuai dengan soal
2. Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
Keterampilan
Peserta didik kesulitan dalam menghitung, tidak dapat mengoperasikan dari akar
menjadi kuadrat dan sebaliknya
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
konsep
Peserta didik tidak memahami konsep dasar bagaimana cara menggambar dan
tidak mengetahui
lingkaran
Peserta didik dalam menggunakan teorema atau rumus tidak sesuai dengan
kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut atau rumus yang digunakan tidak
sesuai dengan soal
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
Keterampilan
Peserta didik kesulitan dalam menghitung, tidak dapat mengoperasikan dari akar
menjadi kuadrat dan sebaliknya
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
Peserta didik tidak memahami konsep dasar bagaimana cara menggambar dan
tidak mengetahui jumlah garis singgung lingkaran jika ditarik satu titik di luar
Peserta didik dalam menggunakan teorema atau rumus tidak sesuai dengan
kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut atau rumus yang digunakan tidak
sesuai dengan soal
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
Keterampilan
Peserta didik kesulitan dalam menghitung, tidak dapat mengoperasikan dari akar
menjadi kuadrat dan sebaliknya
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
Peserta didik tidak memahami konsep dasar bagaimana cara menggambar dan
jumlah garis singgung lingkaran jika ditarik satu titik di luar
Peserta didik dalam menggunakan teorema atau rumus tidak sesuai dengan
kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut atau rumus yang digunakan tidak
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
Peserta didik kesulitan dalam menghitung, tidak dapat mengoperasikan dari akar
menjadi kuadrat dan sebaliknya
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
Peserta didik tidak memahami konsep dasar bagaimana cara menggambar dan
jumlah garis singgung lingkaran jika ditarik satu titik di luar
Peserta didik dalam menggunakan teorema atau rumus tidak sesuai dengan
kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut atau rumus yang digunakan tidak
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
Peserta didik kesulitan dalam menghitung, tidak dapat mengoperasikan dari akar
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
Peserta didik tidak memahami konsep dasar bagaimana cara menggambar dan
jumlah garis singgung lingkaran jika ditarik satu titik di luar
Peserta didik dalam menggunakan teorema atau rumus tidak sesuai dengan
kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut atau rumus yang digunakan tidak
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
Peserta didik kesulitan dalam menghitung, tidak dapat mengoperasikan dari akar
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
Peserta didik tidak memahami konsep dasar bagaimana cara menggambar dan
jumlah garis singgung lingkaran jika ditarik satu titik di luar
Peserta didik dalam menggunakan teorema atau rumus tidak sesuai dengan
kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut atau rumus yang digunakan tidak
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
Peserta didik kesulitan dalam menghitung, tidak dapat mengoperasikan dari akar
91
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
Peserta didik tidak memahami konsep dasar bagaimana cara menggambar dan
jumlah garis singgung lingkaran jika ditarik satu titik di luar
Peserta didik dalam menggunakan teorema atau rumus tidak sesuai dengan
kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut atau rumus yang digunakan tidak
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
Peserta didik kesulitan dalam menghitung, tidak dapat mengoperasikan dari akar
3. Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada
Pemecahan Masalah
Peserta didik tidak dapat melanjutkan pekerjaannya
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada
Pemecahan Masalah
Peserta didik tidak dapat melanjutkan pekerjaannya
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada
Pemecahan Masalah
Peserta didik tidak dapat melanjutkan pekerjaannya
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada
Peserta didik tidak dapat melanjutkan pekerjaannya
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada
Peserta didik tidak dapat melanjutkan pekerjaannya
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada
Peserta didik tidak dapat melanjutkan pekerjaannya
Contoh jawaban peserta didik yang mengalami kesulitan pada bagian
92
bagian
93
RIWAYAT PENDIDIKAN
Nama : Khoirun Nisa’
Tempat/Tanggal Lahir : Demak, 10 Juli 1989
Alamat : Ds. Moro Demak Kec. Bonang Kab. Demak
Pendidikan : - TK. Tunas Bangsa Moro Demak, lulus tahun 1994
- SD Negeri Moro Demak, lulus tahun 2000
- MTs Sunan Barmawi, lulus tahun 2003
- MAN Demak, lulus tahun 2006
- IAIN Walisongo Semarang, lulus tahun 2011
Demikian riwayat singkat pendidikan penulis dan dibuat dengan sebenar-
benarnya.
Semarang, 2 Juli 2011
Penulis
Khoirun Nisa’
NIM. 073511021