Upload
fnooraidq
View
154
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
parameter-parameter yang harus dipenuhi untuk lolos sebagai air minum manusia
Citation preview
ANALISIS KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG DI KABUPATEN MANOKWARI
SKRIPSI
SASNITA SAHABUDDIN
JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PAPUA MANOKWARI
2010
ABSTRAK
Sasnita Sahabuddin. Analisis Kualitas Air Minum Isi Ulang di Kabupaten Manokwari. Dibimbing oleh Bimo Budi Santoso dan Maria Ludia Pulung.
Telah dilakukan penelitan kualitas air minum pada sepuluh Depot air minum
isi ulang di Kabupaten Manokwari berdasarkan parameter fisika ( [TDS], [TSS], suhu, kekeruhan), parameter kimia (pH, Mn, Cd, Fe, Cu, S04, N03, NH3, kesadahan total) dan mikrobiologi (total coli dan E. coli). Membandingkan parameter yang telah dianalisis dengan standar baku air minum berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan R.I No 907/MenKes/SK/VII/2002 tentang persyaratan kualitas air minum. Semua parameter fisika dan parameter kimia pada sepuluh Depot memenuhi syarat kelayakan air minum sedangkan pada parameter mikrobiologi terdapat 5 Depot yang mengandung total coli, yaitu pada Depot A, B, E, H dan J. Hasil analisis yang dilakukan juga menunjukkan ada beberapa sampel tidak mengandung E coli dan total coli. Artinya air minum isi ulang tersebut belum tercemar oleh bakteri pathogen sehingga layak secara biologi untuk menjadi air minum. Depot yang hanya menggunakan filterisasi tidak dapat membunuh mikroorganisme yang ada didalam air dibandingkan dengan menggunakan ultraviolet dan ozonisasi tetapi depot yang menggunakan sistem RO menunjukkan hasil yang lebih baik dari depot yang menggunakan sistem pengolahan air minum isi ulang yang lain, namun semua itu juga tergantung pada kondisi alat yang ada.
ANALISIS KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG DI KABUPATEN MANOKWARI
SASNITA SAHABUDDIN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains dari Universitas Negeri Papua
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PAPUA
MANOKWARI 2010
RIWAYAT HIDUP
Sasnita Sahabuddin dilahirkan di Jayapura pada tanggal 13 Januari 1986 anak
ke 5 dari 5 bersaudara dari pasangan Bapak Sahabuddin Manda dan Ibu Hj. Hardati.
Penulis memulai pendidikan di SD Hikmah 2 Yapis Jayapura dan selesai pada
tahun 1999. Pada Tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan Menengah
Pertama di SLTP Negeri 1 Jayapura Utara dan lulus pada tahun 2002, setelah itu
penulis melanjutkan pendidikan Menengah Atas di SMU Negeri 2 Jayapura dan
tamat pada tahun 2005.
Pada Tahun 2005 penulis lulus seleksi masuk UNIPA melalui jalur SESAMA
dengan Program Studi Kimia, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam sebagai pilihan penulis. Selama kuliah penulis pernah menjadi
asisten praktikum Kimia Dasar 1, Kmia Dasar II, Kimia Analitik II pada mahasiwa
MIPA dan asisten dosen mengajar tentang Kimia Dasar pada mahasiswa Teknik
Migas dan Teknik Geologi. Pada semester VII penulis melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan di PT. Semen Tonasa yang berada di Makassar.
vii
DAFTAR ISI
HalamanDAFTAR ISI ..……………………………………………………………. vi
DAFTAR TABEL ……...………………………………………………… xi
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………..……………….…… x
I. PENDAHULUAN …………………………………….………………. 11.1 Latar Belakang ……………………………..………………….….. 11.2 Rumusan Masalah ………………………...……………………… 21.3 Tujuan …….…...……………..…………………………………… 31.4 Manfaat ………………….………...………………..…………….. 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………. 42.1 Air ………………………...…………………………….…………. 42.2 Klasifikasi Air …………………………………………………….. 42.3 Sifat Kimia dan Fisika Air …………………….………………….. 52.4 Parameter Analisis Air ……………………………………………. 7
2.4.1 Parameter Fisika ……………………………………………. 7 2.4.1.1 Kekeruhan …………………………………………... 7 2.4.1.2 Suhu ………………………………………………… 7 2.4.1.3 Zat Padat ……………………………………………. 8 2.4.2 Parameter Kimia ……………………………………………. 8 2.4.2.1 Ph …………………………………………………… 8 2.4.2.2 Mangan ……………………………………………... 8 2.4.2.3 Besi …………………………………………………. 9 2.4.2.4 Kadmium …………………………………………… 9 2.4.2.5 Tembaga ……………………………………………. 9 2.4.2.6 Sulfat ………………………………………………... 9 2.4.2.7 Nitrat ………………………………………………... 10 2.4.2.8 Amoniak ……………………………………………. 10 2.4.2.9 Kesadahan Total ……………………………………. 10 2.4.3 Parameter Mikrobiologi …………………………………….. 11
III. METODE PENELITIAN ……………………………………………... 13 3.1 Waktu dan Tempat ……………………………………………….. 13 3.2 Alat dan Bahan …………………………………………………… 13 3.3 Prosedur Penelitian ……………………………………………….. 13 3.3.1 Pengambilan Data Perusahaan ……………………………... 13 3.3.2 Preparasi Sampel dan Pengambilan Sampel ………………... 14 3.3.3 Analisis Parameter Fisika …………………………………... 14 3.3.3.1 Analisis Zat Padat Terlarut ………………………… 14 3.3.3.2 Analisis Zat Padat Tersuspensi …………………….. 14 3.3.3.3 Suhu ………………………………………………… 15 3.3.3.4 Kekeruhan …………………………………………... 15
viii
3.3.4 Analisis Parameter Kimia …………………………………... 15 3.3.4.1 pH…………………………………………………… 15 3.3.4.2 Pengukuran Logam Berat …………………………... 16 3.3.4.3 Pengukuran Kesadahan Total, Sulfat, Nitrat dan
Amoniak ……………………………………………. 16
3.3.5 Analisis Parameter Mikrobiologi…………………………… 16 3.3.5.1 Uji Total Coli dan Escherichia Coli dengan MPN …. 16 3.4 Analisis Data ……………………………………………………... 17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………….. 18 4.1 Kualitas Air Minum Berdasarkan Parameter Fisika ……………… 18 4.2 Kualitas Air Minum Berdasarkan Parameter Kimia ……………… 19 4.3 Kualitas Air Minum Berdasarkan Parameter Mikrobiologi ……… 21
V. PENUTUP …………………………………………………………….. 235.1 Kesimpulan ………………………………………………………... 235.2 Saran ……………………………………………………………..... 23
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 24
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
4.1 Hasil Analisis Kualitas Air Minum Berdasarkan Parameter Fisika ………. 18
4.2 Hasil Analisis Kualitas Air Minum Berdasarkan Parameter Kimia …...…. 20
4.3 Hasil Analisis Kualitas Air Minum Berdasarkan Parameter Mikrobiologi .. 22
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Hasil Analisis Kulaitas Air Minum Isi Ulang Pada Sepuluh Depot .......... 24
2. Hasil Wawancara Pada Pemilik Depot Air Minum Isi Ulang…………….. 25
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 907/MENKES/SK/VII/2002 ……… 26
3. Penentuan Zat Padat Terlarut (TDS= Total Dissolved Solids) ……………. 31
4. Penentuan Zat Padat Tersuspensi ( TSS= Total Suspendied Solids)…… .... 32
13
III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia dan Laboratorium Biologi
FMIPA, Universitas Negeri Papua. Pengambilan sampel dlakukan di sepuluh depot
air minum isi ulang yang terdapat di Kabupaten Manokwari. Penelitian berlangsung
selama 2 bulan dari Juni sampai Juli tahun 2010
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah botol sampel yang bersih,
peratan gelas, cawan, oven, desikator, kertas saring Whatman No.1, AAS
(Spektrofotometer Serapan Atom) Flame AA-6300 Shimadzu, Spektofotometer DR
2800, turbidimeter, autoklap, timbangan analitik, pipet ukur , tabung Durham,
penangas air, magnetik stirer, alat penyaring, pompa vakum, pinset, kertas saring
934-AHTM circle 90mm, pembakar bunsen, pH meter, termometer dan kawat nikrom.
Bahan yang digunakan adalah sampel air isi ulang pada sepuluh depot yang
terdapat di Kabupaten Manokwari, media laktosa cair (Lactosa Broth), media BGLB
(Brilliant Green Lactose Bile Broth), aluminium foil.
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Pengambilan Data Perusahaan
Pengambilan data berdasarkan data perusahaan secara langsung di lapangan.
Data yang diambil
1. Nama Perusahaan
2. Asal air bersih(mata air,sumur,PDAM dan sebagainya)
3. Metode pengolahan air bersih
4. Parameter kualitas air
14
3.3.2 Preparasi dan Pengambilan Sampel
Sebelum pengambilan sampel air, wadah sampel air yang digunakan
diusahakan sebersih mungkin. Botol yang telah berisi sampel kemudian ditempatkan
pada box berisi es dan dibawa ke laboratorium untuk dianalisis.
3.3.3 Analisis Parameter Fisika
3.3.3.1 Analisis Zat Padat Terlarut ( TDS=Total Dissolved Solids)
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 06-6989-3 Tahun 2004,
untuk menganalisis zat padat terlarut menggunakan metode yaitu Cawan penguapan
yang telah dibersihkan dipanaskan dalam oven dengan suhu 1050C selama 1 jam,
kemudian didesikator selama 30 menit. Sampel air disaring menggunakan kertas
saring Whatman No. 1. Sampel yang telah disaring sebanyak 50 ml dituangkan
dalam cawan penguapan. Cawan yang berisi sampel diuapkan dan dikeringkan
menggunakan pemanas air sampai semua air menguap kemudian desikator selama 15
menit, timbang dan dihitung dengan rumus :
cbaterlarutpadatzatlmg
610)(/ ×−=
keterangan :
a = berat cawan dan residu sesudah pemanasan 1050C (g)
b = berat cawan(kosong)(g)
c = ml sampel
3.3.3.2 Analisis Zat Padat Tersuspensi (TSS= Total Suspensided Solids)
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 06-6989-26 Tahun 2005,
untuk menganalisis zat padat tersuspensi menggunakan metode yaitu Kertas saring
934-AHTM circle 90mm dibilas terlebih dahulu dengan air aquades dan dipanaskan
dalam oven selama 1 jam. Dinginkan dalam desikator selama 15 menit dan kemudian
15
ditimbang dengan cepat. Sampel yang telah dikocok merata, sebanyak 100 ml
dipindahkan dengan menggunakan pipet, ke dalam alat penyaring yang sudah ada
kertas saring didalamnya dan disaring dengan sistem vakum. Kertas saring diambil
dari alat penyaring secara hati-hati kemudian dikeringkan didalam oven pada suhu
1050C selama 1 jam di desikator selama 15 menit dan timbang. Hitung menggunakan
rumus:
cbaitersuspenspadatzatlmg
610)(/ ×−=
keterangan :
a = berat filter dan residu sesudah pemanasan 1050C(g)
b = berat filter kering (sudah dipanaskan 1050C) (g)
c = ml sampel
3.3.3.3 Suhu
Sampel air dimasukkan ke dalam botol sampel. Masukkan termometer ke
dalam botol sampel setelah itu diamati suhunya.
3.3.3.4 Kekeruhan
Sampel dimasukkan ke dalam wadah sampel berukuran 10 ml yang telah di
bilas dengan aquades, masukkan 10 ml sampel air kemudian diukur kekeruhannya
menggunakan turbidimeter dengan satuan NTU (Nephelometric Turbidity Units).
3.3.3 Analisis Parameter Kimia
3.3.3.1 pH
Sampel air dimasukkan ke dalam botol sampel, pH meter disiapkan. Setelah
itu, elektroda yang telah dikalibrasi dengan aquades dicelupkan ke dalam botol
sampel. Amati dan catat nilai pHnya.
16
3.3.3.2 Pengukuran Logam Berat
Dalam analisis logam berat yaitu kadmium, mangan, besi dan tembaga akan
di analisis menggunakan AAS.
3.3.3.3 Kesadahan Total, Sulfat, Nitrat dan Amoniak
Dalam menganalisis kesadahan total (metode 8030), sulfat (metode 8051),
nitrat (metode 8171) dan amoniak (metode 8155) pada sampel air dianalisis
menggunakan spektrofotometer DR 2800.
3.3.4 Analisis Parameter Mikrobiologi
3.3.4.1 Total Coli dan E.coli dengan Metode Permentasi (MPN)
Uji kualitatif coli (koliform) dilakukan dua tahap pengujian yaitu uji penduga
dan uji penegasan.
1) Uji Penduga
Masukkan sebanyak 9 ml media Laktosa Cair (Lactose Broth) ke dalam
tabung reaksi yang telah berisikan tabung Durham. Kemudian masukan sampel
sebanyak 0.1 ml, 1 ml dan 10 ml sampel ke dalam masing- masing tabung reaksi
yang berisikan media. Inkubasi tabung reaksi yang telah berisikan sampel pada
suhu 35oC selama jangka waktu 2x 24 jam. Amati gas yang tertangkap pada
tabung Durham.
2) Uji Penguat
Masukkan 7 ml media BGLB (Brilliant Green Lactose Bile Broth) ke dalam
tabung reaksi yang telah berisikan tabung Durham. Siapkan tabung reaksi yang
berisikan tabung Durham dan media untuk uji penguat sesuai jumlah tabung yang
mengandung gas. Masukkan 1 ose dari tabung yang mengandung gas ke dalam
media, inkubasi tabung reaksi pada suhu 350C (total coli) dan 44.50C (E,coli)
selama jangka waktu 2x24 jam. Amati gas yang tertangkap dan hitung
menggunakan tabel perkiraan terdekat jumlah kuman golongan coli.
17
3.4 Analisis Data
Data dari analisis kuantitatif yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel
dan dibandingkan dengan standar baku air minum berdasarkan peraturan Menteri
Kesehatan R.I No 907/MenKes/SK/VII/2002 tentang persyaratan kualitas air minum.