34
ANALISIS KUALITAS AIR AMAYLINDA RIEZDA PERMATASARI 13/345236/PN/13063 MANAJEMEN SUMBERDAYA PERIKANAN Intisari Air adalah sumberdaya alam yang diperlukan untuk kepentingan hidup semua makhluk hidup. Penghematan dan pelestarian sumberdaya air merupakan aspek yang harus ditanam pada segenap pengguna air. Lima syarat utama kualitas air bagi kehidupan ialah rendahnya kadar amonia dan nitrit, bersih secara kimiawi dan pH, kesadahan dan temperatur yang sesuai, rendahnya kadar cemaran dan stabil. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air kolam perikanan UGM dan danau lembah UGM , untuk mengetahui cara pengambilan sampel untuk diuji kualitas airnya, untuk mengetahui hubungan antara parameter kualitas air. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu 18 Oktober 2014 pada pukul 06.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB di kolam perikanan UGM dan danau lembah UGM. Metode yang digunakan yaitu pengukuran kualitas air yang dilakukan setiap 3 jam sekali selama 12 jam pada perairan inlet dan outlet. Parameter yang diamati yakni fisika yaitu suhu air, suhu udara, kecerahan, TSS (Total Suspended Solid), parameter kimia yaitu oksigen terlarut, CO₂ bebas , alkalinitas , pH, bahan organik, BOD 5 , sedang parameter biologi yakni densitas plankton, dan deversitas plankton. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan didapatkan hasil untuk kolam yaitu suhu udara tertinggi yaitu 32,5°C, suhu air yaitu 33°C, kecerahan yaitu 32cm, TSS yaitu 0,112 ppm, DO yaitu 10,9 ppm, CO 2 yaitu 15,8 ppm, alkalinitas yaitu 14,3 ppm, BOD 0 yaitu 8,4 ppm, BOD 5 yaitu 7 ppm, BO yaitu 34,72 ppm, pH yaitu 7,6, densitas yaitu 281,8629 idv/l, dan diversitas yaitu 2,807355 idv/l. Untuk data parameter tertinggi bagian danau yaitu suhu udara 30°C, suhu air 33°C, kecerahan yaitu 29,5 cm, TSS yaitu 0,13 ppm, DO yaitu 15,4 pp, CO 2 yaitu 13,6 ppm, alkalinitas yaitu 174ppm, BOD 0 yaitu 17,88 ppm, BOD 5 yaitu 48,07 ppm, pH yaitu 7,9, densitas 320.722 idv/l dan diversitas 3,19439 idv/l. Kualitas perairan danau dan kolam pada umumnya tergolong masih baik atau tidak tercemar karena densitas plankton dan deversitasnya yang tergolong tinggi. Perairan danau memiliki kualitas air yang lebih baik dari pada kolam.

ANALISIS KUALITAS AIR AMAY.docx

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS KUALITAS AIRAMAYLINDA RIEZDA PERMATASARI13/345236/PN/13063MANAJEMEN SUMBERDAYA PERIKANAN

IntisariAir adalah sumberdaya alam yang diperlukan untuk kepentingan hidup semua makhluk hidup. Penghematan dan pelestarian sumberdaya air merupakan aspek yang harus ditanam pada segenap pengguna air. Lima syarat utama kualitas air bagi kehidupan ialah rendahnya kadar amonia dan nitrit, bersih secara kimiawi dan pH, kesadahan dan temperatur yang sesuai, rendahnya kadar cemaran dan stabil. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air kolam perikanan UGM dan danau lembah UGM , untuk mengetahui cara pengambilan sampel untuk diuji kualitas airnya, untuk mengetahui hubungan antara parameter kualitas air. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu 18 Oktober 2014 pada pukul 06.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB di kolam perikanan UGM dan danau lembah UGM. Metode yang digunakan yaitu pengukuran kualitas air yang dilakukan setiap 3 jam sekali selama 12 jam pada perairan inlet dan outlet. Parameter yang diamati yakni fisika yaitu suhu air, suhu udara, kecerahan, TSS (Total Suspended Solid), parameter kimia yaitu oksigen terlarut, CO bebas , alkalinitas , pH, bahan organik, BOD5, sedang parameter biologi yakni densitas plankton, dan deversitas plankton. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan didapatkan hasil untuk kolam yaitu suhu udara tertinggi yaitu 32,5C, suhu air yaitu 33C, kecerahan yaitu 32cm, TSS yaitu 0,112 ppm, DO yaitu 10,9 ppm, CO2 yaitu 15,8 ppm, alkalinitas yaitu 14,3 ppm, BOD0 yaitu 8,4 ppm, BOD5 yaitu 7 ppm, BO yaitu 34,72 ppm, pH yaitu 7,6, densitas yaitu 281,8629 idv/l, dan diversitas yaitu 2,807355 idv/l. Untuk data parameter tertinggi bagian danau yaitu suhu udara 30C, suhu air 33C, kecerahan yaitu 29,5 cm, TSS yaitu 0,13 ppm, DO yaitu 15,4 pp, CO2 yaitu 13,6 ppm, alkalinitas yaitu 174ppm, BOD0 yaitu 17,88 ppm, BOD 5 yaitu 48,07 ppm, pH yaitu 7,9, densitas 320.722 idv/l dan diversitas 3,19439 idv/l. Kualitas perairan danau dan kolam pada umumnya tergolong masih baik atau tidak tercemar karena densitas plankton dan deversitasnya yang tergolong tinggi. Perairan danau memiliki kualitas air yang lebih baik dari pada kolam.Kata kunci: Air, densitas, deversitas, kualitas, parameter.

PENDAHULUANAir merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk kepentingan hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumberdaya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara sederhana dan bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang. Aspek penghematan dan pelestarian sumberdaya air harus ditanam pada segenap pengguna air (Effendie, 2003). Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian kualitas air akan berbeda dari satu kegiatan ke kegiatan lainnya. Menurut Boyd (1988), kualitas air secara luas diartikan sebagai faktor fisik, kimia dan biologi yang mempengaruhi manfaat dan penggunaan air bagi manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Kualitas air dinyatakan dalam parameter yaitu para meter fisika (suhu air, suhu udara, kecerahan, TSS). Faktor penentu atau pengendali kehidupan flora maupun fauna antara lain suhu air terutama yang melebihi ambang batas. Didalam air perubahan suhu sangat lambat dan variasinya lebih kecil jika dibandingkan suhu udara (Odum,1993). Parameter kimia yaitu oksigen terlarut, CO bebas, alkalinitas, pH, bahan organik, BOD5. Oksigen terlarut atau DO (Disolvent Oxygen) merupakan konsentrasi gas oksigen yang terlarut dalam air. Oksigen terlarut merupakan difusi antara tumbuhan laut dan hasil fotosintesis fitoplankton (APHA,1989). Biochemical Oxygen Demand (BOD) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikrobia anaerob untuk mengoksidasi bahan menjadi CO, dan air (Effendie,2003). Didalam usaha perikanan menejemen kualitas air sangat diperlukan untuk mencegah aktivitas manusia yang mempengaruhi pengaruh yang merugikan terhadap kualitas air dan produksi ikan. Menurut Cholik et al (1991), alkalinitas merupakan konsentrasi basa yang terkandung dalam air dan dinyatakan dalam mg/l setara kalsium karbonat. Ph adalah minus logaritma dari konsentrasi ion H dalam air (Brady,2005). Parameter biologi yang diamati berupa densitas dan diversitas plankton. Densitas merupakan kerapatan spesies per satuan luas. Sedangkan diversitas adalah tingkat keragaman spesies tersebut (Odum,1993). Di dalam usaha perikanan manajemen kualitas air diperlukan untuk mencegah aktivitas manusia yang mempunyai pengaruh merugikan terhadap kualitas air dan produksi ikan. Menurut Wijonarko (2005), Lima syarat utama kualitas air bagi kehidupan ialah rendahnya kadar ammonia dan nitrit, bersih secara kimiawi dan pH, kesadahan dan temperatur yang sesuai,rendahnya kadar cemaran dan stabil. Nilai pH menunjukkan derajat keasaman atau kebasaan suatu perairan. Nilai pH yang ideal bagi kehidupan organisme akuatik pada umumnya terdapat antara 7 sampai 8,5. Kondisi perairan yang sangat basa maupun yang sangat asam akan membahayakan kelangsungan hidup organisme karena akan menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi (Barus, 1996). Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyerapan organisme. Proses kehidupan vital yang sering disebut proses metabolisme. Hanya berfungsi dalam kisaran suhu yang relatif sempit. Biasanya 00C-40C (Nybakken ,1992). Plankton mempunyai daya gerak pasif yang distibusinya di pengaruhi oleh daya gerak air seperti arus dan lainnya (Sun,2002). Akalinitas dipengaruhi oleh konsentrasi ion Co3-, konsentrasi basa dalam air, NaCl, dan Na2Cn indO2. Pada air tawar yang normal mempunyai alkalinitas 40 ppm, tapi nilai rangenya berkisar antara 20-30 ppm (Van Wyk Dan Scarpa,1999).Tujuan dari praktikum kualitas air untuk mengetahui kualitas air kolam perikanan UGM dan danau lembah UGM , untuk mengetahui cara pengambilan sampel untuk diuji kualitas airnya, untuk mengetahui hubungan antara parameter kualitas air.

METODOLOGIPraktikum analisis kualitas air dilaksanakan hari Sabtu tanggal 18 Oktober 2014 pukul 06.00 sampai 18.00 WIB. Praktikum dilaksanakan di dua tempat yaitu di danau lembah UGM dan di kolam jurusan perikanan Fakultas Pertanian UGM. Pengukuran dan pengamatan kualitas air dilakukan setiap 3 jam sekali selama 12 jam pada perairan inlet dan outlet. Metode praktikum ini adalah pengamatan langsung kualitas airnya. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum antara lain secchi disk, termometer, plankton net, ember, botol oksigen, erlenmeyer, pipet ukur, gelas ukur, pipet tetes, kempot, kertas label, alat tulis, sedgwick roften, pH meter, mikroskop, botol sampel, larutan MnSO4, reagen O2, larutan N2SO4 pekat, larutan 1/80 N Na2S2O3, 1/50 N H2SO4, 4% formalin, larutan NaOH, indikator PP, MO, dan indikator amilum. Pada praktikum ini dilakukan pengukuran parameter fisik, kimia dan biologi. Parameter fisik berupa suhu diukur dengan termometer, kecerahan diukur menggunakan secchi disk, TSS diukur menggunakan kertas saring setelah dan sebelum dikeringkan. Parameter kimia dilakukan dengan metode titrasi, seperti pengukuran kandungan O2 (DO) dengan metode Winkler dan titrasi menggunakan 1/80 Na2S2O3. Pengukuran alkalinitas dan kandungan CO2 bebas menggunakan metode alkalimetri titrasi menggunakan 1/44 NaOH. Dan untuk mengukur pH menggunakan pH meter. Sedangkan pengamatan parameter biologi meliputi densitas dan diversitas plankton menggunakan plankton net untuk menjaring sdawick rofter untuk menghitung dan mikroskop untuk mengamati. Semua parameter lingkungan dilakukan setiap tiga jam sekali, selain BOD dan parameter biologi diukur setiap enam jam sekali. Pengukuran dilakukan di inlet atau outlet baik di kolam maupun lembah danau UGM . Setiap parameter dilakukan pengulangan sebanyak 2 kali. Rumus yang digunakan antara lain adalah rumus untuk DO = mg/l, dengan a adalah volume titrasi dari awal hingga akhir, f adalah faktor koreksi = 1, kandungan CO2 bebas = mg/l dimana b adalah volume titrasi dan f adalah faktor koreksi = 1. alkalinitas total dihitung dengan rumus mg/l dimana a adalah kandungan HCO3- dan f adalah faktor koreksi A. BOD5 dihitung dengan rumus BOD5 = mg/l, dimana a adalah kandungan O2 terlarut segera, b adalah kandungan O2. setelah 5 hari, dan f adalah faktor koreksi = 1, kepadatan dihitung dengan rumus dimana a sampel air, b = volume air dalam botol, c = volume sedwick rofter, dan d jumlah semua plankton. Diversitas plankton dihitung dengan rumus (H) = SN1/N 2 log Ni/N.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Data Parameter Pada Perairan Kolam Perikanan UGM

Parameter06.00 09.00 12.00 15.00 18.00

InletOutlet InletOutlet InletOutlet InletOutlet InletOutlet

Suhu Udara (C)2423.53024.52932.532292424

Suhu Air (C)27272829.53130.5333331.530

Kecerahan (cm)23.252220.2517.12517.2517.5322216.520.5

TSS (ppm)0.160.0720.1040.0780.1120.078

DO (ppm)21.523.024.1810.28.88910.987.7

CO2 (ppm)1510.42110.0910713.3315.88.9

Alkalinitas (ppm)143133941321007011913194133

BOD0 (ppm)1.90.65.557.848.4

BOD5 (ppm)3.44171.462.52

BO2.21413.524.6718.9834.7217.713

pH7.177.17.17.17.67.47.27.37.3

Densitas Plankton (idv/L)141.78285.5307257.936258.946223.1116281.8629

Diversitas Plankton1.412150.861852.569042.57912.2221922.807355

Tabel 2. Data Parameter Pada Perairan Danau Lembah UGM

Parameter06.00 w09.00 w12.00 w15.00 w18.00 w

InletOutlet InletOutlet InletOutlet InletOutlet InletOutlet

Suhu Udara (C)252629.525293028.532.52725

Suhu Air (C)3028.526.52932333229.53228

Kecerahan (cm)29.525.2516.528.518.12524.87514.7520.7518.521.5

TSS (ppm)0.070.0840.1280.130.1080.1

DO (ppm)1.72.35.344.5615.414.028.197.78.528.96

CO2 (ppm)13.6810.95.8000308.8

Alkalinitas (ppm)12.213.9120.314960.5174130155125160

BOD0 (ppm)1.341.65.617.885.148.4

BOD5 (ppm)1.40.86001.448.6

BO15.81531.6336.6922.14148.0728.467

pH7.17.17.37.37.97.97.57.17.57.1

Densitas Plankton (idv/L)233.6452286.686109.088320.722115.9228201.9668

Diversitas Plankton2.327112.855391.008653.194391.1545912.011589

Praktikum kualitas air dilaksanakan di dua tempat, salah satunya di kolam perikanan. Pengamatan dilakukan pada pukul 06.00, 09.00, 15.00, dan 18.00. Beberapa parameter yang diamati meliputi parameter fisik, kimia, dan biologi. Lokasi satunya yaitu di lembah UGM. Kondisi lingkungan kolam UGM cukup baik, aliran air masuk dan keluar masih berjalan dengan baik ditambah daerah di sekitar kolam banyak ditumbuhi vegetasi-vegetasi yang rimbun, namun berbeda pada kondisi lingkungan lembah UGM, perairan yang terkesan kotor dan banyak sampah karena tidak dirawat dingan baik, tetapi daerah disekeliling lembah masih banyak ditumbuhi pepohonan yang rindang.Pada praktikum ini, parameter yang diamati ada beberapa macam, seperti:

Parameter Fisika

Menurut Benyamin (1997), Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Suhu udara merupakan kondisi atau keadaan temperaturyang menunjukkan situasi udara pada suatu wilayah atau daerah. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut termometer. Biasanya pengukur dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara pada suatu wilayah perairan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor kondisi dari wilayah perairan tersebut. Vegetasi yang ada pada suatu wilayah perairan sangat menentukan kondisi suhu udara pada wilayah perairan tersebut. Suhu udara pada pagi hari, siang hari maupun malam hari akan berbeda-beda. Hal ini tentunya sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari. Semakin tinggi intensitasnya maka akan semakin tinggi pulasuhu udaranya. Berdasarkan grafik 1 dan grafik 2 tampak bahwa pada kolam suhu udaranya relatif stabil, baik pada bagian inlet maupun outletnya di mana suhu tertinggi berada pada pukul 12.00 WIB, yakni 32,5oC. Pada kondisi ini matahari tepat berada di atas kita sehingga suhunya pun tinggi.Pada pukul 06.00pagi serta pada 18.00 suhuudara relatif rendah, sebabpadawaktutersebutmataharibelummunculmaupunsudahberanjakpergi.Apabila dibandingkan antara kolam inlet dan outlet, suhu udara pada outlet kolam cenderung lebih rendah dibandingkan pada bagian intlet. Suhu udara pada danau Lembah relatif stabil padabagianoutlet. Berdasarkan grafik tersebut suhu udara pada kolam relatif lebih tinggi dibandingkan dengan suhu udara pada danau. Hal tersebut disebabkan kolam panas matahari langsung terpapar tanpa ada penghalang seperti vegetasi, berbeda dengan wilayah perairan danau Lembah UGM yang terdapat banyak pepohonan yang rindang sehingga udara pun terasa sejuk sebab suhunya relatif lebih rendah. Suhu udara dapat dengan cepat berubah dikarenakan udara lebih mudah menyerap dan melepaskan intensitas panas dari matahari (Odum, 1993). Berdasarkan data suhu udara yang diperoleh, maka dapat di katakanbahwakondisilingkungankolamJurusanPerikanancenderunglebihoptimalapabila dibandingkan dengan lingkungan danau. Menurut Odum (1993), suhu udara yang optimal bagi kehidupan adalah berkisar antara 28oC-32oC. Suhu optimal pada kedua perairan tersebut rata-rata dicapai ketika intensitas matahari sedang maupun tinggi, yakni pada pukul 09.00, 12.00, serta 15.00.

Dari grafik diatas diketahui bahwa suhu air kolam pada outlet maupun inlet suhu akan meningkat hingga puncaknya pada pukul 15.00 WIB. Hal ini disebabkan karena faktor intensitas cahaya matahari serta pengaruh musim , garis lintang dan ketinggian dari permukaan dan kedalaman badan air. Pada danau inlet dan outlet mengalami puncak pada pukul 12.00 WIB dan 15.00 WIB yaitu 33oC dn 32oC. Hal ini dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari karena teriknya intensitas tersebut. Cahaya matahari masuk keperairan mengalami penyerapan dan berubah jadi energi panas. Pada danau memiliki suhu air yang relatif lebih rendah karena pada danau memiliki kedalaman dan luas yang relatif besar bila dibanding kolam akibat cahaya matahari tersebar merata diseluruh badan air dan membuat suhu air lebih dingin. Menurut Effendi (1998), suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang, ketinggian dari permukaan laut, waktu dalam satu hari,siklus udara, penutupan awan, dan aliran air serta kedalaman dari badan air.

Kecerahanadalahparameterfisikayangeratkaitannyadenganprosesfotosintesis padasuatuekosistemperairan,yangmanamerupakanparameterseberapajauhintensitas cahaya matahari dapat masuk ke dalam suatu wilayah perairan. Di samping itu, kecerahan airjugadapatdiartikansebagaiukurantransparansiperairan.Kecerahanyangtinggi menunjukkan daya tembus cahaya matahari yang jauh ke dalam perairan dan sebaliknya.Schram(1990), menyatakan bahwa kecerahan suhu perairan dapat mempengaruhi suplai oksigen, yang mana cahaya matahari yang masuk ke dalam perairan akan dimanfaatkan oleh tumbuhan air untuk melangsungkan fotosintesis sehingga menghasilkan oksigen.Berdasarkan kedua grafik tersebut, tingkat kecerahan tertinggi terdapat pada danau Lembah di pagi hari pukul 06.00 pada bagian inlet, dengan nilai 29,5 cm, disusul kemudianpadabagianoutletdanau.Padakolamkecerahantertinggimencapai22cmpada bagian outlet yang terjadi pada pukul 15.00, ketika intensitas cahaya matahari berada pada level tertinggi. Nilai kecerahan pada perairan kolam Jurusan Perikanan jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan Danau Lembah UGM. Rendahnya tingkat kecerahan akan berdampakpadabiotaairdidalamnya.MenurutNyebaken(1992), rendahnya tingkat kecerahan atau tingginya kekeruhan menyebabkan penetrasi cahaya menurun sehingga fotosintesis oleh fitoplankton dan tumbuhan bentik akan terganggu dan mengakibatkanproduksiprimermenurun.Secaraumumtingkatkecerahandarikedualokasi tersebutrelatifberfluktuasi.HaltersebutdapatdipengaruhiolehTSS,densitasplanktonsertaintensitascahaya matahari. Menurut Marwah (2001) kecerahan yang optimal untuk biota perairan yaituberkisarantara3540cmdari permukaan air.Berdasarkan kecerahankondisi perairan danau relatif lebih optimal, sehingga danau Lembah UGM tersebut lebih cocok difungsikansebagai habitat dari biota-biota perairan.

Berdasarkan grafik diatas pada kolam nilai TSS terdapat perbedaan antara inlet dan outlet. Hal ini dikarenakan nilai TSS bergantung pada kondisi lokasi dan waktu tidak mempengaruhi nilai TSS secara langsung. Penyebab nilai TSS yang utama adalah kikisan air tanah , pasir halus dan jasad renik. Pada danau terjadi fluktuasi nilai TSS tinggi setiap jamnya baik pada inlet dengan nilai TSS tertinggi outlet pada pukul 12.00 WIB. Kandungan TSS tertinggi bagian inlet pada pukul 06.00 dengan 0,160 ppm dan terendah 0,104 ppm. Pada bagian outlet nilai antara pukul 06.00, 12.00, dan 18.00 menunjukan nilai yang relatif sama.Pada pukul 06.00 tingkat kecerahan rendah dengan TSS yang tinggi dan BO yang rendah. Rendahnya tingkat kecerahan akibat dari adanya aktivitas organisme yang rendah karena penetrasi cahaya yang belum optimal pada waktu pagi hari sehingga TSS menumpuk dan menyebabkan kekeruhan.Penyebab fluktuasi tersebut dipengaruhi oleh kondisi lokasi pengamatan. Semakin banyak suspensi atau berlumpur maka akan bersifat koloid yang menyebabkan nilai TSS semakin menurun. Pada danau nilai TSS lebih tinggi dibanding kolam karena kandungan BO , pasir halus , tanah, yang terlarut lebih tinggi dibanding kolam.Menurut Marwah (2001) TSS akan semakin tinggi pada outletdan bagian yang tenangdari suatu perairan, TSS dalam suatu perairan tidakboleh >100 ppm.

Parameter Kimia

Menurut Purba (2006), pH merupakan parameter keasaman dari suatu larutan. Derajat keasaman atau pH merupakan gambaran jumlah atau aktivitas ion hidrogen dalam perairan. Secara umum nilai pH menggambarkan seberapa besar tingkat keasaman atau kebasaan suatuperairan.Menurut Effendi (2003), perairandengannilaipH=7adalahnetral,pH 7 dikatakan kondisi perairan bersifat basa Berdasarkan data tersebut tampak bahwa pH tertinggi didapat pada pukul 12.00 hingga 15.00. Danau memiliki nilai pH tertinggi sebesar 7,9 dan terendah adalah 7,1. KolamnilaipHtertinggimencapai7,6danterendahadalah 7. Kondisi airpadakeduaperairantersebutcenderungbersifatnetral.Mahida (1993) menyatakan bahwa limbah buanganindustri dan rumah tanggadapat mempengaruhinilai pH perairan.pH mempengaruhi kandunganCO2 bebas. Nilai pH tinggi memnyebabkan CO2 bebas rendah pada perairan. Berdasarkan nilai pH perairan yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa kolam memiliki nilai pH yang relatif optimal bagi kehidupan biota perairan. Sebab menurut Odum (1993) pH air yang sesuai dengan kehidupan dari biota perairan atau bisadikatakan optimum yaitu berkisar antara 7-8,5.

Berdasarkan grafik, kandungan DO tertinggi pada bagian inlet adalah 10,2 ppm pada pukul 12.00 dan terendah pada pukul 06.00 dengan nilai 2 ppm. Pada bagian outlet kolam tertinggi ditunjukn pada pukul 15.00 dengan nilai 10,9 ppm dan terendah pada pukul 06.00 dengan nilai 1,52 ppm. kandungan DO pada danau pukul 06.00 inlet 1,7 ppm dan outlet 2,3 ppm, pada pukul 09.00 inlet 5,34 ppm dan outlet 4,56 ppm , pada pukul 12.00 inlet yaitu 15,4 ppm dan outlet yaitu 14,02 ppm, pada pukul 15.00 inlet yaitu 8,52 ppm dan outlet 7,7 ppm, pada pukul 18.00 yaitu inlet 8,52 ppm dan outlet 8,96 ppmHal ini dikarenakan pada jam tersebut tumbuhan air melakukan fotosintesis sehingga kadar oksigen meningkat. Pada danau inlet maupun outlet terjadi peningkatan DO seiring bertambahnya intensitas cahaya matahari. Karena adanya proses fotosintesis. Sedangkan tinggi rendahnya kadar DO suatu perairan ditentukan oleh suhu, tekanan pada gas-gas udara dan air , kadar garam dan adanya senyawa atau unsur-unsur yang mudah teroksidasi dalam air. Kadar O2 berkurang dengan semaik meningkatnya suhu , ketinggian dan berkurangnya tekanan di atmosfer.

Kandungan CO2 bebas yaitu kandungan karbondioksida yang berada di dalam air sebagai akibat dari aktivitas dasar perairan, seperti pembusukkan bahan-bahan organik di dasar air. Air mempunyai kerapatan yang lebih tinggi dari udara, sehingga suhu air lebih tinggi dari pada suhu udara. Berkurangnya kadar oksigen dipengaruhi oleh semakin meningkatnya suhu, dan tekanan atmosfer yang berkurang. Sehingga semakin tinggi suhu oksigen terlarut semakin tinggi, dan CO2 bebas semakin sedikit. Kadar oksigen berkurang dengan semakin meningkatnya suhu, ketinggian, dan berkurangnya tekanan atmosfer. Penyebab utama berkurangnya kadar oksigen terlarut dalam air disebabkan karena adanya zat pencemar yang dapat mengkonsumsi oksigen(Salmin, 2005).Berdasarkan grafik pada kolam terjadi fluktuasi nilai CO2 bebas , pada nilai CO2 tertinggi pada inlet dan pada pukul 09.00 WIB pada outlet pada pukul 09.00 WIB. CO2 bebas adalah konsentarsi gas karbondioksida dalam air. Sumber CO2 bebas berasal dari pembendungan bahan organik oleh jasad renik. Pada danau mengalami fluktuasi namun pada siang hari nilai CO2 bebas lebih tinggi pada pukul 06.00 WIB dan pada outlet pukul 06.00 WIB. Tinggi rendahnya perairan sehingga nilai CO2 berfluktuasi. Pada danau nilai CO2 siang hari lebih rendah karena CO2 terpakai untuk proses fotosintesis rendah. Hal ini dikarenakan pada kolam jumlah zooplankton lebih tinggi sehingga proses respirasi jadi tinggi. Kandungan CO2 dipengaruhi bahan organic terurai , allegor dan suhu serta pH. Semakin tinggi DO semakin rendah CO2 bebas dan alkalintas. Selain itu juga dipengaruhi oleh kecepatan arus dan debit, karena plankton mengikuti arus aliran air. Aktivitas respirasi dan photosintesis oleh plankton membutuhkan DO dan CO2 bebas. Plankton mempunyai daya gerak pasif yang distibusinya di pengaruhi oleh daya gerak air seperti arus dan lainnya (Sun,2002).

Alkalinitas merupakan suatu parameter kimia perairan yang menunjukkan jumlah ionkarbonat dan bikarbonat yang mengikat logam golongan alkali tanah pada perairan tawar. Alkalinitas juga didefinisikan sebagai kapasitas penyangga (buffer capacity) yang menetralkan perubahan pH perairan yang sering terjadi (Effendi,2003). Pada danau nilai alkalinitas tertinggi mencapai 174 ppm, dengan nilai alkalinitas terendah 12,2 ppm. Nilai terendah terjadi pada pukul 06.00, sedangkan nilai tertinggi padapukul 12.00. Pada kolamnilai alkalinitastertinggi mencapai 133ppm dengan nilai alkalinitas terendah 70 ppm.Berdasarkankeduagrafiktersebutalkalinitasbaikpadakolammaupun danau cenderung fluktuatif. Menurut Odum(1993), ketinggian alkalinitas sebaiknyatidak lebih dari500sehingga kisaran optimum bagi biota perairan adalah 50-200 ppm. berdasrkan pengamatanalkalinitas pada kedua lokasi tersebut perairan danau alkaliniasnya relatif optimumdibandingkan dengan kolam perikanan. Dengan demikian danau Lembah UGM lebih cocoksebagai habitat ikan karena nilai alkalinitasnya tinggi, sehingga kemampuan untukmempertahankan pH-nya pun tinggi. Ikan sangat sensitif pada kondisikadaralkalinitas yangrendah (Mintardjo, 1984). Fluktuasi pH air sangat ditentukan oleh alkalinitas air tersebut.Apabilaalkalinitasnyatinggi,makaairtersebutakanmudahmengembalikanpHnya(Sastrawijaya, 2000). Semakin tinggi nilai pH yang ada di perairan maka semakin tinggi juga kandungan alakalinitasnya dan semakin rendah CO2 dalam perairan. Karena fitoplankton menggunakan CO2dalam fotosintesa, pH air kolam meningkat karena asam karbonat (yakni CO2) terbuang. Dan juga, fitoplankton dan tanaman lainnya dapat mengambil bikarbonat (HCO3) untuk membentuk CO2untuk fotosintesa, dan melepaskan carbonat (CO32- ):2HCO3- + fitoplankton CO2(fotosintesa) + CO32- + H2OCO32- + H 2 O HCO3- + OH- (basa kuat)pH tinggi juga dapat dipandang sebagai penurunan ion hydrogen (H-+):CO32-+ H-+ HCO32- atau HCO32- + H-+H2O + CO2

BOD (Biochemichal Oxygen Demand) adalah ukuran banyaknya oksigen yang digunakan mikroorganisme untuk menguraikan bahan organic yang terdapat dalam air. Nilai BOD5 yang besar menunjukkan aktiviats mikroorganisme yang tinggi dan menguraikan bahan organik (Purba, 2006). Berdasarkan grafik terlihat bahwa pada inlet maupun outlet kolam terdapat fluktuasi nilai BOD5 tiap jamnya. Penyebabnya karena nilai BOD5 ditentukan oleh banyaknya kandungan bahan organik pada suatu tempat. Semain tinggi BO maka makin tinggi kandungan BOD5. Tingginya bahan organik yang terdapat pada suatu perairan menyebabkan banyaknya penggredagasi oleh mikroorganisme, karena ada nya miroorganisme yang melakukan degradasi sehingga dibutuhkan oksigen yang tinggi untuk melakukannya oleh karena itu BOD tinggi, karena banyaknya kativitas tersebut menyebabkan kandungan oksigen terlarut berkurang. Pengukuran BOD yang umum dilakukan adalah pengukuran selama 5 hari (BOD5), karena dari hasil penelitian bahwa setelah pengukuran dilakukan selama lima hari jumlah senyawa organik yang diuraikan sudah mencapai 70% (Barus, 1996).

Bahan organik (BO) merupakan kumpulan beragam senyawa organik yang kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik dan autotrofik yang terlibat dan berada di dalamnya (Marwah, 2001).Berdasarkan grafik tersebut tampak bahwa kandungan bahan organik (BO) pada danau relatif rendah apabla dibandingkan dengan kandungan bahan organik (BO) pada kolam.Kandungan bahan organik tertinggi pada danau dicapai pada pukul 18.00 WIB yaitu 48,07. Perbedaan pada hasil ini dikarenakan banyaknya mikroorganisme yang melakukan metabolisme sehingga bahan organik (BO) tinggi. Menurut Marwah (2001), BO yang baik bagi perairan danbiotadidalamnyaadalah