40
ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI MEDIA GREEN ROOF DI KAMPUS IPB DARMAGA, BOGOR MAYASARI DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

  • Upload
    domien

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN

MELALUI MEDIA GREEN ROOF DI KAMPUS IPB

DARMAGA, BOGOR

MAYASARI

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter
Page 3: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kualitas Air

Hujan dan Limpasan Melalui Media Green Roof di Kampus IPB Darmaga, Bogor

adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum

diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2014

Mayasari

NIM F44100064

Page 4: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

ABSTRAK

MAYASARI. Analisis Kualitas Air Hujan dan Limpasan Melalui Media Green

Roof di Kampus IPB Darmaga, Bogor. Dibimbing oleh YUDI CHADIRIN.

Green roof merupakan taman di atas atap yang dapat mereduksi limpasan

air hujan hingga 74%. Air hujan langsung maupun air hujan yang telah melewati

green roof dapat digunakan sebagai alternatif sumber air baku dengan mengetahui

kualitasnya terlebih dahulu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji kualitas dan

menentukan kriteria mutu pada air hujan dan air limpasan green roof berdasarkan

PerMenKes RI No. 492/Menkes/Kes/Per/2010 tentang persyaratan air minum

menggunakan metode STORET. Penelitian ini menggunakan permodelan green

roof dengan lapisan yang digunakan yaitu tanaman (lili paris), tanah, ijuk dan

kerikil. Data yang digunakan yaitu data sekunder berupa data curah hujan harian

dan data primer dari pengujian sampel dengan parameter yang diuji yaitu pH,

suhu, kekeruhan (turbiditas), daya hantar listrik (DHL), nitrat, nitrit, amonia,

sulfat, total dissolved solid (TDS) dan total suspended solid (TSS). Kualitas air

hujan bulan Mei 2014 memenuhi baku mutu untuk parameter pH, kekeruhan,

DHL, nitrit, amonia, sulfat, TDS dan TSS, tetapi parameter suhu dan amonia

terdapat nilai yang melebihi baku mutu. Pada kualitas air limpasan green roof,

parameter DHL, kekeruhan, TDS dan TSS pada air hujan yang melewati green

roof melebihi baku mutu yang digunakan, sedangkan parameter pH, suhu, nitrat,

nitrit, amonia dan sulfat memenuhi baku mutu. Berdasarkan perhitungan metode

STORET, diperoleh bahwa kualitas air hujan pada bulan Mei 2014 berada pada

kelas B dengan status tercemar ringan, dan kualitas air hujan limpasan green roof

berada pada kelas C dengan status tercemar sedang.

Kata kunci: air hujan, green roof, kualitas air.

ABSTRACT

MAYASARI. Analysis of Rain Water and Green Roof Water Quality in Bogor

Agricultural University, Bogor.Supervised by YUDI CHADIRIN.

Green roof is a garden on the roof to reduce storm water runoff by 74%.

Rainwater and rainwater that has passed the green roof can be used as a source of

raw water to find out the quality first. The purpose of this research is to test the

quality and quality criteria of rain water and green roof water by PerMenKes RI

492/Menkes/Kes/Per/2010 about drinking water requirements, using STORET

methods. This study uses the modeling with layers of green roof plants used were

(lilies paris), soil, fibers and gravel. The data used is secondary data of daily

rainfall and primary data from the test samples with the parameters are pH,

temperature, turbidity (turbidity), electrical conductivity (EC), nitrate, nitrite,

amonia, sulfate, total dissolved solids (TDS) and total suspended solids (TSS).

Rainwater quality in May 2014 fulfill the quality standard for pH, kekeruhan,

DHL, nitrite, ammonia, sulfate, TDS, TSS but temperature and ammonia are

values that exceed the quality standards. While the green roof water quality for

Page 5: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

parameters of pH, temperature, nitrate, nitrite, ammonia and sulfate are fulfill

quality standards, but DHL, turbidity, TDS, and TSS are exceeds the quality

standards. Based on the calculation STORET method, quality of rainwater in May

2014 is in a class B with a mild polluted status, and green roof water quality is on

a class C with the status of being polluted.

Keywords : green roof, rain water, water quality

Page 6: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

iv

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik

pada

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN

MELALUI MEDIA GREEN ROOF DI KAMPUS IPB

DARMAGA, BOGOR

MAYASARI

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 7: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

Judul Skripsi : Analisis Kualitas Air Hujan dan Limpasan Melalui Media Green

Roof di Kampus IPB Darmaga, Bogor

Nama : Mayasari

NIM : F44100064

Disetujui oleh

Dr. Yudi Chadirin, S.Tp, M.Agr

Pembimbing

Diketahui oleh

Prof. Dr. Ir. Budi Indra Setiawan, M.Agr

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

ii

Page 9: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

PRAKATA

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur disampaikan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian dengan judul

“Analisis Kualitas Air Hujan dan Limpasan Melalui Media Green Roof di

Kampus IPB Darmaga, Bogor” merupakan salah satu persyaratan untuk

melakukan penelitian di Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Yudi Chadirin, S.Tp,

M.Agr sebagai dosen pembimbing akademik. Selain itu, penulis menyampaikan

penghargaan kepada Ibu Ety Rohaeti dan staf-staf departemen yang telah

membantu selama penelitian ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada

kedua orang tua penulis, keluarga penulis, Adam Pahlevi Chamsudi, rekan-rekan

mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan Angkatan 2010 serta rekan-rekan Wisma

Sekar Arum atas segala doa, bantuan dan dukungan yang telah diberikan..

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh pihak terkait

ataupun masyarakat luas.

Bogor, Juli 2014

Mayasari

Page 10: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

iv

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL v

DAFTAR LAMPIRAN v

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 1

Tujuan 1

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

METODE 2

Waktu dan Tempat Penelitian 2

Alat dan Bahan 2

Metode Pengumpulan Data 3

Analisis Data 4

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Analisa Air Hujan 5

Kualitas Air Limpasan Green Roof 10

SIMPULAN DAN SARAN 17

Simpulan 17

Saran 17

DAFTAR PUSTAKA 18

LAMPIRAN 20

Page 11: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

DAFTAR GAMBAR

1 Distribusi nilai pH dan curah hujan bulan Mei 2014 5 2 Sebaran nilai suhu dan curah hujan 6

3 Perbandingan suhu air hujan dengan suhu udara 6 4 Distribusi nilai DHL dan curah hujan bulan Mei 2014 7 5 Distribusi nilai kekeruhan (a), TSS (b) dan TDS (c) dan curah hujan

bulan Mei 2014 8 6 Distribusi nilai sulfat dan curah hujan bulan Mei 2014 9

7 Distribusi nilai amonia dan curah hujan bulan Mei 2014 9 8 Distribusi nilai nitrit dan curah hujan bulan Mei 2014 10 9 Perbandingan pH pada air hujan dengan air limpasan green roof 10

10 Perbandingan suhu pada air hujan dengan air limpasan green roof 11 11 Perbandingan suhu udara, suhu air hujan, suhu air limpasan green

roof dan suhu tanah 11 12 Perbandingan DHL pada air hujan dengan air limpasan green roof 12

13 Perbandingan amonia pada air hujan dengan air limpasan green roof 12 14 Perbandingan nitrit pada air hujan dengan air limpasan green roof 13 15 Perbandingan nitrat pada air hujan dengan air limpasan green roof 13 16 Perbandingan sulfat pada air hujan dengan air limpasan green roof 14

17 Perbandingan kekeruhan pada air hujan dengan air limpasan green

roof 15

18 Perbandingan TDS pada air hujan dengan air limpasan green roof 15 19 Perbandingan TSS pada air hujan dengan air limpasan green roof 16

DAFTAR TABEL

1 Alat/metode pengujian sampel air 3 2 Klasifikasi mutu air berdasarkan EPA 4 3 Penentuan sistem nilai 4

4 Perhitungan sistem nilai kualitas air hujan langsung menggunakan

metode STORET 16

5 Perhitungan sistem nilai kualitas air limpasan green roof

menggunakan metode STORET 17

DAFTAR LAMPIRAN

1 Gambar teknik permodelan green roof 21

2 Permodelan green roof (a) dan lapisan green roof (b) 24

3 Perbedaan warna pada air hujan langsung dan air hujan yang melewati

green roof 24 4 Diagram alir metode penelitian 25

5 Hasil pengukuran parameter kualitas air hujan bulan Mei 2014 26 6 Hasil pengukuran kualitas air hujan yang melewati green roof 27

Page 12: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter
Page 13: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pertambahan penduduk yang cepat membawa dampak negatif salah satunya

yaitu berkurangnya ruang terbuka hijau (RTH) di Indonesia. Selain berguna untuk

meningkatkan atmosfer, ruang terbuka hijau juga berfungsi sebagai penyimpanan

air tanah di tengah-tengah ekosistem perkotaan yang semakin lama semakin

berkurang. Hal ini berdampak pada terjadinya banjir saat puncak musim hujan.

Fenomena banjir yang sudah menjadi bencana tahunan ini perlu ditangani

secepatnya. Hal ini harus mendapat perhatian khusus dan perlu adanya peran dari

masyarakat.

Green roof (atap hijau) merupakan taman di atas atap yang dapat digunakan

sebagai solusi alternatif dalam menangani banjir tahunan. Penerapan green roof

dapat dilakukan di kawasan perkotaan yang mengalami keterbatasan lahan. Salah

satu keuntungan pemakaian green roof yaitu membantu memanajemen storm water

(air hujan yang tidak diserap ke dalam tanah). Green roof mampu menyerap air

hujan ke dalam tanah mediumnya. Berdasarkan penelitian Dr. Charles C. Glass

(2007), menyatakan bahwa green roof dapat mereduksi limpasan air hujan hingga

74%. Hal tersebut akan sangat berpengaruh untuk mengurangi limpasan air hujan

yang menjadi salah satu penyebab utama banjir di Indonesia.

Kebutuhan air semakin lama semakin meningkat sejalan dengan

meningkatnya kebutuhan hidup manusia, baik di daerah perkotaan maupun daerah

pedesaan. Pertambahan penduduk yang cepat membawa dampak negatif terhadap

sumberdaya air, baik kuantitas maupun kualitasnya. Air hujan merupakan salah satu

alternatif yang dapat digunakan sebagai sumber air baku. Begitu pula dengan air

hujan yang telah melewati green roof dapat digunakan sebagai alternatif sumber air

baku dengan mengetahui kualitasnya terlebih dahulu. Air hujan yang telah

melewati green roof dapat diolah dan digunakan kembali secara terpadu. Oleh

karena itu, perlu dilakukan pengujian kualitas air hujan baik air hujan langsung

maupun air hujan yang telah melewati green roof. Parameter yang digunakan dalam

uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter kimia.

Perumusan Masalah

1. Bagaimana kandungan fisika dan kimia pada air hujan yang melewati green

roof dan air hujan tidak melewati green roof.

2. Bagaimanakah pengaruh green roof terhadap kualitas air hujan di Kota Bogor

berdasarkan parameter fisika dan kimia.

3. Bagaimanakah kualitas mutu air hujan yang melewati green roof sesuai dengan

PerMenKes RI No. 492/Menkes/Kes/Per/2010 tentang persyaratan air minum.

Tujuan

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji dan menganalisis kualitas air hujan

langsung dan air hujan yang melewati green roof berdasarkan parameter fisika dan

kimia. Selain itu, penelitian juga bertujuan untuk menganalisa pengaruh green roof

Page 14: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

2

terhadap kualitas air hujan di Kota Bogor serta menentukan kriteria mutu air hujan

yang melewati green roof (air limpasan green roof) berdasarkan PerMenKes RI No.

492/Menkes/Kes/Per/2010 tentang persyaratan air minum menggunakan metode

STORET.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini yaitu memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai keuntungan menggunakan green roof, memberikan informasi kepada

masyarakat khususnya masyarakat Kota Bogor mengenai kualitas air hujan dan

kualitas air limpasan green roof di Kota Bogor sebagai alternatif sumber air baku.

Selain itu penelitian juga bermanfaat sebagai masukan kepada pemerintah dan

pihak-pihak terkait dalam mengatasi banjir di Indonesia.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini yaitu :

1. Analisis parameter kualitas curah hujan berdasarkan Permenkes No.492 Tahun

2010.

2. Analisis parameter kualitas air limpasan green roof berdasarkan Permenkes

No.492 Tahun 2010.

3. Penentuan kualitas mutu air hujan dan air limpasan green roof.

METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian “Analisis Kualitas Air Hujan Menggunakan Media Green roof di

Kampus IPB Darmaga, Bogor” dilaksanakan pada bulan Februari - Mei 2014.

Pengambilan sampel dilakukan pada saat musim hujan pada bulan April - Mei

2014. Lokasi penelitian dilakukan di atas gedung Pusat Informasi dan Teknologi

Pertanian (PITP), Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Sedangkan pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Limbah Padat dan Bahan

Beracun Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB, Laboratorium

Produktivitas Lingkungan Departemen Manajemendan Sumberdaya Perairan IPB,

dan sebagian dilakukan di lapangan (in situ).

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan permodelan green roof

yaitu akrilik, pipa, lem, kerikil, ijuk, tanah dan tanaman lili paris. Adapun lapisan

dari model green roof yang digunakan terdiri dari empat lapisan yaitu, lapisan

teratas merupakan lapisan vegetasi yang terdiri dari tanaman lili paris

(Chlorophytum comosum). Lapisan berikutnya yaitu lapisan media tanam berupa

Page 15: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

3

tanah dengan ketebalan 20 cm. Lapisan ketiga yaitu lapisan penyaring, pada

penelitian ini digunakan serat ijuk dengan ketebalan 5 cm. Selanjutnya lapisan

saringan dan lapisan penyaluran air yang terdiri dari batu kerikil dengan diameter

kerikil lebih besar dari 4.75 mm dan tebal lapisan sebesar 8 cm. Kemudian lapisan

water proof sekaligus sebagai rangka model green roof berupa akrilik dengan

dimensi panjang, lebar dan tinggi berturut-turut sebesar 1m x 1m x 0.33m.

Adapun alat yang digunakan dalam uji sampel air hujan yaitu botol sampel,

labu takar, gelas ukur, Erlenmeyer, bulb, gelas arloji, pipet, timbangan analitik,

oven, hot plate, desikator, lemari pendingin, spektrofotometer, turbidimeter, dan

alat untuk mengukur pH, suhu, TDS dan DHL dengan merk HANNA tipe HI-

98129. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu aquades, HCl, larutan induk

amonia, nitrit dan sulfat, serta pereaksi untuk pengukuran parameter yang

digunakan.

Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dari pengujian

sampel dan data sekunder berupa data curah hujan harian yang diperoleh dari

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB. Sampel yang digunakan meliputi

sampel air hujan langsung dan air hujan yang telah melewati green roof. Parameter

yang digunakan yaitu pH, suhu, kekeruhan (turbiditas), daya hantar listrik (DHL),

nitrat, nitrit, amonia, sulfat, total dissolved solid (TDS) dan total suspended solid

(TSS).

Tabel 1 Alat/metode pengujian sampel air

Parameter Alat / Metode Pengukuran Keterangan

Suhu Termometer In situ

Turbiditas Turbidimeter Laboratorium

Daya Hantar Listrik Konduktimeter In situ

TDS TDS meter In situ

TSS Gravimetri Laboratorium

pH pH meter In situ

Nitrat Reduksi Kadmium Laboratorium

Nitrit Spektrofotometri Laboratorium

Amonia Spektrofotometri Laboratorium

Sulfat Spektrofotometri Laboratorium

Selain itu dilakukan pula analisa kualitas air hujan langsung. Parameter yang

digunakan yaitu pH, suhu, kekeruhan (turbiditas), daya hantar listrik (DHL), nitrit,

amonia, sulfat, total dissolved solid (TDS) dan total suspended solid (TSS). Alat

dan metode pengujian sampel terdapat pada Tabel 1.

Page 16: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

4

Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah memperoleh hasil uji sampel air hujan. Pada

analisis pengaruh waktu hujan terhadap kualitasnya, setelah diperoleh hasil uji

kemudian diplotkan pada grafik dengan sumbu-x sebagai waktu dan sumbu-y

sebagai parameter yang diuji. Setelah itu dapat dilakukan analisis data dengan

mellihat hasil trendline pada grafik.

Pada analisis air hujan yang melewati green roof, data yang telah diperoleh

dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

492/Menkes/Kes/Per/2010 tentang persyaratan air minum. Kemudian dilakukan

identifikasi kualitas air menggunakan metode STORET (Storage and Retrieval).

Metode STORET merupakan salah satu metode untuk menentukan status mutu air

(KepMen LH No. 115 Tahun 2003). Prinsipnya, metode STORET membandingkan

data kualitas air dengan baku mutu air yang digunakan dengan menggunakan

sistem nilai dari US-EPA (United State-Environmental Protection Agency) dengan

mengklasifikasikan mutu air dalam empat kelas seperti pada Tabel 2.

Tabel 2 Klasifikasi mutu air berdasarkan EPA

Kelas Skor Status Keterangan

A 0 Baik sekali Memenuhi baku mutu

B -1 s/d -10 Baik Cemar ringan

C -11 s/d -30 Sedang Cemar sedang

D > -31 Buruk Cemar berat

Langkah-langkah penentuan mutu air menggunakan metode STORET yaitu:

1. Lakukan pengumpulan data kualitas air dan tentukan nilai maksimu, minimum

dan rata-rata dari setiap parameter.

2. Bandingkan data hasil pengukuran (maksimum, minimum dan rata-rata) dari

masing-masing parameter air dengan nilai baku mutu.

3. Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air maka diberi skor 0.

4. Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu maka diberi skor sesuai

pada Tabel 3.

5. Jumlah negatif dari seluruh parameter diakumulasika sehingga diperoleh nilai

total yang digunakan untuk menentukan status mutunya ke dalam empat kelas

berdasarkan pada Tabel 2.

Tabel 3 Penentuan sistem nilai

Jumlah

Sampel Nilai

Parameter

Fisika Kimia Biologi

<10 Maks -1 -2 -3

Min -1 -2 -3

Rata-rata -3 -6 -9

>10 Maks -2 -4 -6

Min -2 -4 -6

Rata-rata -6 -12 -18

Page 17: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Air Hujan

Air hujan yang jatuh ke bumi dan menjadi air permukaan memiliki kadar

bahan-bahan terlarut atau unsur hara yang sangat sedikit. Kualitas air hujan

langsung ditentukan berdasarkan parameter fisik dan kimia menurut Peraturan

Menteri Kesehatan RI No. 492/Menkes/Kes/Per/2010. Parameter fisika meliputi

kekeruhan, suhu, total zat padat terlarut (TDS), total zat padat tersuspensi (TSS)

dan daya hantar listrik (DHL). Adapun parameter kimia meliputi pH, sulfat,

amonia, nitrit dan nitrat. Persyaratan kimia air dilihat dari bahan-bahan kimia yang

terlarut untuk mengetahui sejauh mana bahan-bahan terlarut tersebut mulai dapat

dikatakan membahayakan eksistensi organisme maupun mengganggu bila

digunakan untuk suatu keperluan (Slamet 1984). Berdasarkan pengamatan curah

hujan dan parameter kualitas air hujan yang digunakan, dapat diketahui pengaruh

intensitas dan waktu terjadinya hujan terhadap kualitas air hujan. Pengukuran

kualitas air hujan dilakukan selama bulan Mei 2014. Berikut ini adalah analisis data

curah hujan dan hasil uji sampel air hujan pada bulan Mei 2014, data selengkapnya

terdapat pada Lampiran 5.

Gambar 1 Distribusi nilai pH dan curah hujan bulan Mei 2014

pH (Potensial Hydrogen) adalah skala ukuran yang digunakan untuk

mengukur aktivitas ion hidrogen (pembentuk asam). Air hujan biasanya bersifat

asam, hal ini disebabkan air hujan melarutkan gas-gas yang terdapat di atmosfer,

misalnya gas karbondioksida (CO2), sulfur (S), dan nitrogen oksida (NO2) yang

dapat membentuk asam lemah (Novotny dan Olem 1994). Berdasarkan BMKG,

Nilai Ambang Batas (NAB) pH air hujan normal yaitu 5.6. Sedangkan berdasarkan

Permenkes 492/2010, baku mutu pH air sebesar 6.5 – 8.5. Air hujan dikatakan

bersifat hujan asam apabila pH < 5 (Yahya dan Heny 1990). Berdasarkan BMKG,

secara umum pH air hujan pada bulan Mei 2014 di wilayah kampus IPB Darmaga

termasuk kedalam kategori netral. Tetapi berdasarkan Permenkes No. 492 Tahun

2010, rata-rata pH air hujan pada bulan Mei berada di bawah baku mutu yaitu 6.09.

Pada Gambar 1 terlihat kecenderungan semakin tinggi curah hujan semakin rendah

nilai pH dan sebaliknya. Hujan yang tidak tercemar biasanya memiliki pH asam,

Page 18: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

6

tetapi tidak lebih rendah dari 5.6, karena karbon dioksida (CO2) dan air di udara

bereaksi bersama untuk membentuk asam karbonat dan asam lemah.

Secara umum suhu air hujan pada bulan Mei 2014 memenuhi baku mutu

yaitu suhu udara ± 3 dengan suhu udara berkisar antara 22.4°C hingga 34.4°C dan

suhu air hujan berkisar antara 23.8°C hingga 27°C. Namun, pada tanggal 16 Mei

2014 hasil pengukuran suhu air hujan menunjukkan air hujan tidak memenuhi baku

mutu dikarenakan selisih suhu air hujan dengan suhu udara sebesar 5.7°C, yaitu

suhu air hujan 25.1°C dan suhu udara 30.8°C. Perbandingan suhu air hujan dengan

suhu udara terdapat pada Gambar 3. Suhu air hujan tidak dipengaruhi oleh rentang

waktu dan curah hujan, tetapi dipengaruhi oleh suhu udara. Hubungan antara waktu

dan suhu terdapat pada Gambar 2.

Gambar 2 Sebaran nilai suhu dan curah hujan

Gambar 3 Perbandingan suhu air hujan dengan suhu udara

Berdasarkan PerMenKes No.492 Tahun 2010 tidak ditetapkan nilai

maksimum daya hantar listrik (DHL), namun untuk air yang dikonsumsi sebagai air

minum dianjurkan tidak mempunyai DHL atau relatif sangat kecil. Nilai DHL

berhubungan erat dengan nilai TDS, semakin tinggi nilai DHL maka semakin tinggi

pula nilai padatan tersuspensi. Nilai TDS dapat diperkirakan dengan mengalikan

nilai DHL dengan konstanta 0.55-0.75 (Effendi 2003). Air hujan merupakan

Page 19: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

7

elektrolit lemah dan tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik karena sedikit

menghasilkan ion. Berdasarkan hasil pengukuran, nilai DHL tidak dipengaruhi oleh

waktu hujan maupun curah hujan.

Gambar 4 Distribusi nilai DHL dan curah hujan bulan Mei 2014

TDS adalah bahan-bahan terlarut yang berupa senyawa-senyawa kimia dan

bahan-bahan lain. TSS adalah bahan-bahan tersuspensi yang terdiri dari lumpur dan

pasir halus serta jasad-jasad renikyang merupakan bahan-bahan anorganik atau

dapat pula berupa bahan-bahan organik yang melayang-layang dalam air (Effendi,

2003). Sedangkan kekeruhan (turbiditas) digunakan untuk menyatakan derajat

kegelapan di dalam air yang disebabkan oleh bahan-bahan yang melayang.

Kekeruhan biasanya terdiri dari partikel organik maupun anorganik dan resuspensi

sedimen. Air hujan pada bulan Mei 2014 memenuhi baku mutu yaitu kekeruhan

sebesar 5 NTU, TSS sebesar 400 mg/L dan TDS sebesar 500 mg/L. Secara

menyeluruh hasil pengukuran ketiga parameter tersebut saling berkorelasi positif.

Sedangkan waktu hujan maupun curah hujan tidak mempengaruhi parameter TDS,

TSS dan kekeruhan. Kekeruhan erat hubungannya dengan kadar zat tersuspensi

karena kekeruhan pada air disebabkan adanya zat-zat tersuspensi yang ada dalam

air tersebut. Keberadaan padatan tersuspensi tersebut akan menghalangi penetrasi

cahaya yang masuk ke perairan sehingga hubungan antara TSS dan kekeruhan akan

menunjukkan hubungan yang berbanding lurus.

(a)

Page 20: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

8

(b)

(c)

Gambar 5 Distribusi nilai kekeruhan (a), TSS (b) dan TDS (c) dan curah hujan

bulan Mei 2014

Kandungan sulfat air hujan pada bulan Mei 2014 memenuhi baku mutu, yaitu

250 mg/L. Berdasarkan hasil pengukuran seperti pada Gambar 6, dapat disimpulkan

bahwa secara umum semakin dekat rentang waktu hujan, maka semakin tinggi

konsentrasinya. Hal tersebut terlihat pada tanggal 8 Mei – 9 Mei, 15 Mei – 19 Mei,

20 Mei – 21 Mei dan 27 Mei – 28 Mei. Sebaliknya, semakin lama rentang

terjadinya hujan maka semakin menuruh konsentrasi sulfat pada air hujan seperti

yang terlihat pada tanggal 3 Mei – 7 Mei, 12 Mei – 14 Mei dan 21 Mei – 27 Mei.

Hal tersebut dikarenakan salah satu bentuk sulfur di atmosfer yaitu gas H2S

memiliki berat jenis lebih berat dari udara sehingga semakin lama rentang waktu

terjadinya hujan, maka gas H2S diudara bergerak dan terkumpul ke daerah yang

lebih rendah. Polutan penting yang mempengaruhi kadar sulfat pada air hujan yaitu

gas SOx diudara yang terutama berasal dari pemakaian baru bara yang digunakan

pada kegiatan industri dan transportasi. Selain itu, penyebaran gas SOx ke

lingkungan juga tergantung dari keadaan meteorologi dan geografi setempat.

Kelembaban udara juga mempengaruhi kecepatan perubahan SOx menjadi asam

sulfat maupun asam sulfit yang akan berkumpul bersama awan yang akhirnya akan

jatuh sebagai hujan asam.

Page 21: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

9

Gambar 6 Distribusi nilai sulfat dan curah hujan bulan Mei 2014

Kandungan amonia pada air hujan bulan Mei 2014 sebagian besar memenuhi

baku mutu yaitu 1.5 mg/L. Namun, pada tanggal 15 Mei 2014 kandungan amonia

meningkat dan melebihi baku mutu yaitu 1.813 mg/L. Berdasarkan hasil sesuai

dengan Gambar 7, diperoleh bahwa tidak ada korelasi antara rentang waktu hujan

dengan kandungan amonia pada air hujan. Sedangkan kandungan nitrit pada air

hujan bulan Mei 2014 memenuhi baku mutu yaitu 3 mg/L. Berdasarkan hasil

analisis sesuai dengan Gambar 8, tidak diperoleh pengaruh rentang waktu hujan

terhadap kandungan nitrit air hujan. Kadar amonia dan nitrit pada air hujan

dipengaruhi oleh kadar gas nitrogen (N2) di atmosfer lingkungan sekitar. Sumber

utama NO2 pada atmosfer berasal dari kendaraan di jalan lalu lintas. Sumber

amonia dan nitrat yaitu dari pembangkit tenaga listrik, pabrik pemanas,

pembuangan sampah dan proses industri. Sebagian besar emisi NOx buatan

manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas, dan bensin (Depmenkes

2011).

Gambar 7 Distribusi nilai amonia dan curah hujan bulan Mei 2014

Page 22: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

10

Gambar 8 Distribusi nilai nitrit dan curah hujan bulan Mei 2014

Kualitas Air Limpasan Green Roof

Green roof (atap hijau) merupakan lapisan strukstur konstruksi hijau yang

terdiri dari media pertumbuhan atau tanah dan media tanaman diatas sebuah

bangunan. Model green roof juga merupakan modifikasi dari penggunaan lahan dan

sangat cocok diterapkan untuk bangunan-bangunan di perkotaan yang memiliki

tingkat kerapatan yang tinggi dan keterbatasan lahan untuk membuat taman (Aulia

2012). Fungsi green roof antara lain mereduksi panas akibat radiasi matahari

dengan penambahan elemen vegetasi sebagai lapisan yang dapat mereduksi panas,

memanfaatkan area atap sebagai ruang terbuka hijau, memelihara kualitas udara di

sekitar bangunan, menjaga kelembaban udara di sekitar bangunan dengan

presipitasi, mereduksi air limpasan di perkotaan. Selain mereduksi limpasan air

hujan, air yang melewati green roof tersebut dapat digunakan sebagai alternatif

sumber air baku dengan mengetahui kualitasnya terlebih dahulu. Berikut ini adalah

hasil pengujian kualitas air hujan yang melewati green roof. Tabel hasil pengukuran

terdapat pada Lampiran 6.

Gambar 9 Perbandingan pH pada air hujan dengan air limpasan green roof

Hasil pengukuran pH pada air hujan langsung lebih rendah dibandingkan

dengan pH pada air hujan yang telah melewati green roof. Hal tersebut dikarenakan

Page 23: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

11

air hujan yang telah melewati green roof mengalami kontak langsung dengan

lapisan-lapisan penyusun green roof, salah satunya adalah tanah. Hal tersebut

berkaitan dengan nilai kapasitas tukar kation (KTK) tanah. KTK tanah adalah

kapasitas tanah menjerap dan mempertukarkan kation. Pada nilai KTK yang tinggi,

H+ yang diikat koloid organik atau liat berionisasi sehingga pH meningkat.

Perbedaan pH pada air hujan langsung dengan air hujan yang telah melewati green

roof tidak terlalu signifikan dan sesuai dengan baku mutu yang digunakan yaitu

sebesar 6.5-8.5. Grafik perbedaan nilai pH terdapat pada Gambar 9. Tanah yang

digunakan merupakan tanah dengan jenis latosol. Tanah latosol memiliki pH

berkisar antara 4.5 - 6.5.

Gambar 10 Perbandingan suhu pada air hujan dengan air limpasan green roof

Gambar 11 Perbandingan suhu udara, suhu air hujan, suhu air limpasan green roof

dan suhu tanah

Berdasarkan pengukuran pada parameter suhu, diperoleh nilai suhu air yang

hujan yang melewati green roof lebih besar dari air hujan langsung. Hal tersebut

membuktikan bahwa green roof dapat memberikan pengaruh terhadap kenyamanan

thermal dan mengurangi aliran panas (heat flux) yang merambat melalui atap. Air

hujan tersebut menyerap panas dari tanah yang dilewatinya sehingga air hujan yang

melewati green roof lebih besar suhunya dibandingkan suhu air hujan langsung.

Pengukuran suhu tanah dilakukan pada tanggal 7 Mei 2014 dan 8 Mei 2014 seperti

pada Gambar 1. Tanaman yang digunakan juga berperan dalam penyerapan panas,

Page 24: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

12

karena tanaman tidak hanya mengurangi jumlah panas yang masuk ke dalam

bangunan, namun juga turut mendukung hilangnya panas dari bangunan sehingga

kenyamanan termal dapat optimal. Lapisan tambahan substrat dan tanaman pada

green roof dapat menambah nilai penahan panas kira-kira sebesar 10% dari atap

biasa (Feriadi dan Frick 2008). Fotosintesis pada tanaman juga mempengaruhi

pertambahan panas karena proses fotosintesis mengkonversi energi surya dalam

bentuk gelombang elektromagnetik menjadi energi kimia dalam bentuk

karbohidrat. Sebagian energi kimia tersebut direduksi/ dirombak menjadi energi

kinetik dan energi termal melalui proses respirasi, untuk memenuhi kebutuhan

internal tanaman.

Gambar 12 Perbandingan DHL pada air hujan dengan air limpasan green roof

Daya hantar listrik (DHL) atau electrical conductivity (EC) yaitu kemampuan

air untuk menghantarkan listrik dengan satuan μmhos/cm atau μSiemens/cm.

Tinggi rendahnya DHL dipengaruhi oleh nilai salinitas (Sida 2011). Pada

PerMenKes No. 492 Tahun 2010 tidak ditetapkan nilai maksimum daya hantar

listrik (DHL). Menurut Silvester (1985) DHL yang berkisar 20-150 μmhos/cm

masih layak digunakan bagi kebutuhan perikanan. Pada air hujan yang melewati

green roof memiliki kandungan DHL jauh lebih tinggi dibandingkan air hujan

langsung. Hal tersebut dikarenakan terdapat garam-garam yang terbawa oleh air

hujan yang melewati green roof dan terjadi pertukaran ion pada air hujan di dalam

tanah. Garam-garam tersebut merupakan nutrisi untuk tanaman yang digunakan.

Gambar 13 Perbandingan amonia pada air hujan dengan air limpasan green roof

Page 25: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

13

Kandungan amonia pada air hujan langsung maupun air hujan yang melewati

green roof memenuhi baku mutu, yaitu 1.5 mg/L. Namun, perbedaan kandungan

amonia keduanya sangat signifikan. Penyebab meningkatnya amonia yaitu

penggunaan pupuk pada model green roof. Sumber amonia di perairan adalah

pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen anorganik yang

terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organik

(tumbuhan dan biota akuatik yang telah mati) oleh mikroba dan jamur. Pupuk yang

mengandung ammonium, misalnya urea, berfungsi untuk menambah pasokan

nitrogen dalam tanah yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan.

Gambar 14 Perbandingan nitrit pada air hujan dengan air limpasan green roof

Nitrit adalah ion-ion anorganik alami, yang merupakan bagian dari siklus

nitrogen. Perbedaan kandungan nitrit dalam air hujan langsung dengan yang

melewati green roof sangat signifikan, namun masih berada di bawah baku mutu

yaitu sebesar 3 mg/L. Meningkatnya kandungan nitrit setelah air hujan melewati

green roof disebabkan oleh tanah yang digunakan pada permodelan atap hijau.

Selain itu, penggunaan pupuk ke dalam media tanam juga dapat meningkatkan

kandungan nitrit. Nitrit sangat mudah bercampur dengan air dan terdapat bebas

didalam lingkungan. Perbandingan kandungan nitrit pada air hujan langsung dan air

hujan yang melewati atap hijau terdapat pada Gambar 12.

Gambar 15 Perbandingan nitrat pada air hujan dengan air limpasan green roof

Page 26: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

14

Nitrat merupakan salah satu golongan nitrogen oksida (NOx) yang banyak

dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. NOx sebagian besar dihasilkan dari

transportasi (Fritz dan Pitchon 1997). Hasil pengukuran nitrat pada air hujan

langsung dan air green roof jauh dibawah baku mutu yaitu 50 mg/L. Kandungan

nitrat air hujan yang meningkat setelah melewati green roof dikarenakan air hujan

melewati lapisan tanah yang telah dicampur oleh pupuk. Penggunaan pupuk

merupakan salah satu penyebab utama peningkatan nitrat pada air hujan yang telah

melewati green roof. Setelah dilakukan pengujian, kandungan nitrat pada tanah

dengan campuran pupuk dan sekam yaitu sebesar 0.19% N Total. Berdasarkan

Standar Internasional (SI), nilai N-Total tersebut berada dalam kriteria rendah.

Terdapatnya nitrat (NO3-) dalam air hujan berkaitan erat dengan siklus

nitrogen di alam. Dalam siklus nitrogen dapat diketahui bahwa nitrat dapat

terbentuk baik dari N2 atmosfir maupun dari pupuk-pupuk (fertilizer) yang

digunakan dan dari oksidasi NO2- oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Nitrat

yang terbentuk dari proses-proses tersebut merupakan pupuk dari tanaman-

tanaman. Nitrat yang berlebih dari yang dibutuhkan oleh kehidupan tanaman

terbawa oleh air yang mengalir melalui tanah, sebab tanah tidak mempunyai

kemampuan untuk menahannya. Hal tersebut mengakibatkan terdapatnya

konsentrasi nitrat yang relatif tinggi pada air yang melewati tanah. Konsentrasi

nitrat di perairan selain berasal dari nitrifikasi nitrit, juga berasal dari pengikatan

nitrogen bebas dari udara oleh mikroorganisme (Nugroho 2006).

Gambar 16 Perbandingan sulfat pada air hujan dengan air limpasan green roof

Kandungan sulfat pada air hujan yang melewati green roof memenuhi baku

mutu yaitu 250 mg/L. Kandungan sulfat dipengaruhi oleh bahan organik dalam

tanah karena bahan organik merupakan sumber unsur hara yang salah satunya

adalah sulfur (S). Semakin berkurangnya kandungan sulfat pada air hujan yang

melewati green roof menunjukkan bahwa semakin berkurang pulabahan organik di

dalam tanah yang merupakan lapisan pada green roof. Bahan organik tanah adalah

semua jenissenyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi

bahanorganik ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam

air,dan bahan organik yang stabil atau humus. Bahan organik berperan penting

untuk menciptakan kesuburan tanah (Stevenson 1991). Tanah latosol termasuk

kriteria tanah yang mengandung bahan organik sangat berlebih. Hal tersebut

berpengaruh terhadap tingginya kandungan sulfur dalam tanah.

Page 27: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

15

Gambar 17 Perbandingan kekeruhan pada air hujan dengan air limpasan green roof

Hasil pengukuran kekeruhan (turbidity) air hujan yang telah melewati green

roof sebagian besar berada diatas baku mutu. Besarnya kekeruhan pada air yang

melewati green roof dikarenakan banyaknya partikel-partikel tanah maupun kerikil

dan ijuk yang terbawa. Pada tanggal 17 April 2014 kekeruhan meningkat drastis,

hal tersebut dikarenakan curah hujan yang tinggi sehingga banyak butiran-butiran

tanah yang tergerus dan terbawa oleh air hujan yang melewatinya. Perbandingan

kekeruhan air hujan langsung dengan air hujan yang melewati green roof terdapat

pada Gambar 15.

Jumlah TDS dan TSS di dalam air hujan yang melewati green roof jauh

melebihi baku mutu yang digunakan yaitu 500 mg/L untuk TDS dan 400 mg/L

untuk TSS. Hal tersebut dikarenakan material material halus yang digunakan

sebagai media tanam green roof terbawa oleh aliran air hujan yang melewatinya.

Selain itu pengaruh hujan lebat juga mengakibatkan butiran tanah pada permodelan

hanyut terbawa oleh air hujan.Rendahnya nilai kekeruhan, TSS dan TDS pada

tanggal 7 dan 8 April 2014 salah satunya disebabkan oleh rendahnya curah hujan

yaitu 0.2 mm dan juga dipengaruhi oleh banyaknya material-material yang sudah

hilang terbawa oleh air hujan sebelumnya. Besarnya curah hujan sangat

berpengaruh pada parameter kekeruhan, TDS dan TSS pada air green roof.

Perbandingan TDS dan TSS pada air hujan langsung dan air hujan yang melewati

green roof terdapat pada Gambar16 dan 17.

Gambar 18 Perbandingan TDS pada air hujan dengan air limpasan green roof

Page 28: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

16

Gambar 19 Perbandingan TSS pada air hujan dengan air limpasan green roof

Identifikasi status mutu air hujan langsung dan air hujan yang melewati green

roof dilakukan menggunakan metode STORET. Perhitungan sistem nilai untuk air

hujan langsung terdapat pada Tabel 4, sedangkan untuk air hujan yang melewati

green roof terdapat pada Tabel 5. Hasil akumulasi penilaian dari semua parameter

diperoleh total nilai untuk air hujan langsung sebesar -6. Berdasarkan klasifikasi

mutu air US-EPA, kualitas mutu air hujan langsung berada pada kelas B dengan

status Baik dan memiliki kualitas tercemar ringan. Hal tersebut dikarenakan

terdapat parameter yang tidak sesuai dengan baku mutu yaitu parameter pH dan

amonia. Sedangkan hasil akumulasi penilaian pada air hujan yang melewati green

roof, diperoleh total nilai sebesar -16. Berdasarkan kalsifikasi US-EPA, kualitas

mutu air yang melewati green roof berada pada kelas C dengan status Sedang dan

memiliki kualitas tercemar sedang. Hal tersebut dikarenakan pada parameter DHL,

kekeruhan, TDS dan TSS melebihi baku mutu yang digunakan yaitu PerMenKes RI

No.492 Tahun 2010.

Tabel 4 Perhitungan sistem nilai kualitas air hujan langsung

menggunakan metode STORET

Parameter Nilai

Maksimum Minimum Rata-rata Total

Fis

ika

Suhu 0 0 0 0

Turbiditas 0 0 0 0

TDS 0 0 0 0

TSS 0 0 0 0

EC 0 0 0 0

Kim

ia pH 0 -2 0 -2

Nitrit 0 0 0 0

Amonia -4 0 0 -4

Sulfat 0 0 0 0

TOTAL -6

Page 29: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

17

Tabel 5 Perhitungan sistem nilai kualitas air limpasan green roof

menggunakan metode STORET

Parameter Nilai

Maksimum Minimum Rata-rata Total

Fis

ika

Suhu 0 0 0 0

Turbiditas -1 0 -3 -4

TDS -1 0 -3 -4

TSS -1 0 -3 -4

EC -1 0 -3 -4

Kim

ia

pH 0 0 0 0

Nitrit 0 0 0 0

Nitrat 0 0 0 0

Amonia 0 0 0 0

Sulfat 0 0 0 0

TOTAL -16

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pada air hujan langsung bulan Mei 2014 untuk

parameter pH, DHL, TDS, TSS, kekeruhan, nitrit dan sulfat memenuhi baku mutu.

Sedangkan pada parameter suhu dan amonia terdapat satu sampel yang melebihi

baku mutu yakni hasil pengukuran pada tanggal 15 Mei 2014. Parameter sulfat

pada air hujan bulan Mei 2014 memiliki korelasi positif dengan rentang waktu

terjadinya hujan. Pada air hujan yang melewati green roof parameter pH, suhu,

nitrit dan amonia memenuhi baku mutu yang digunakan yaitu PerMenKes RI

No.492 Tahun 2010. Parameter kekeruhan, TDS. TSS dan DHL melebihi baku

mutu. Manfaat green roof dapat mereduksi panas terbukti dengan meningkatnya

suhu air hujan yang melewati green roof. Berdasarkan hasil klasifikasi mutu air

menggunakan metode STORET, kualitas air hujan langsung termasuk dalam kelas

B dengan status Baik dan memiliki kualitas tercemar ringan. Sedangkan air

limpasan green roof termasuk dalam kelas C dan memiliki kualitas tercemar

sedang. Air hujan langsung maupun air limpasan green roof tidak dapat dikonsumsi

secara langsung, karena terdapat parameter-parameter yang melebihi baku mutu.

Baik air hujan langsung maupun air limpasan green roof dapat dikonsumsi dengan

pengolahan terlebih dahulu.

Saran

Saran terhadap penelitian ini yaitu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

mengenai kualitas air hujan dan air limpasan green roof dengan menambah

parameter-parameter lainnya terutama parameter biologi. Kemudian dianjurkan

penggunaan media filter seperti saringan serat mikro, spons atau kain daktron untuk

Page 30: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

18

mengurangi material-material yang terbawa sehingga menurunkan konsentrasi

kekeruhan, kandungan TDS dan TSS pada air hujan yang telah melewati green

roof.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Mahmud. 2011. Hidrologi Teknik. Makassar: Program Studi Teknologi

Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Press.

Anonim. 2010. Panduan Pengukuran Parameter Fisika dan Kimia Perairan

Budidaya. Bogor (ID): Departemen Budidaya Perairan, FPIK, IPB Press.

Aulia, Selfa Septiani. 2012. Tata Guna Pengembangan Lahan. Bandung: Program

Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

[BMKG] Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. 2014. Tingkat Keasaman

(pH) Air Hujan di Indonesia Januari, Pebruari dan Maret 2014. Jakarta

(ID): BMKG.

Cutlip, Jamie. 2006. Green roof : A Sustainable Technology.

Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan perairan. Yogyakarta(ID) : Kanisius.

Feriadi, Henry dan Heinz Frick. 2008. Atap Bertanaman Ekologis dan Fungsional.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

F.L.L. 2008.Guidelines for the Planning Construction and Maintenance of Green

Roofing.Forschungsgesellschaft Landschaftsentwicklung Landschaftsbau

e.V.

Fritz, A., Pitchon, V. 1997. The Current State of Research on Automotive Lean

NOx Catalysis.Applied Catalysis B: Environmental 13.

Gabriel, J.F. 2001. Fisika Lingkungan. Jakarta: Penerbit Hipokrates.

Gambiro, Henny. 2012. Lingkungan Air. Jakarta (ID): Arsitektur Lingkungan,

UMB Press.

Glass, Charles C. 2007. Green Roof Water Quality and Quantity Monitoring.

Washington, D.C. (USA): Departement of Civil Engineering, Howard

University.

Johnson, E.L. dan Stevenson, R. 1991. Dasar Kromatografi Cair. Penerjemah :

Kosasih Padmawinata. Penerbit ITB. Bandung. Hal. 70, 119-121.

[Depmenkes] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Parameter

Pencemar Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan.

Novotny V, dan Olem, H. 1993. Water Quality Prevention, Identification and

Management of Difuse Pollution. New York (USA): Van Nostrand 1054 h.

Nugroho, Astri. 2006. Bioremediasi Hidrokarbon Minyak Bumi. Jakarta (ID):

Graha Ilmu Universitas Trisakti.

Page 31: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

19

Oktaviani, Heni. 2010. Green roof sebagai Solusi Alternatif.

[Permenkes] Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Persyaratan

Air Minum. Jakarta (ID): Permenkes.

Sida A N. 2011. Daya Hantar Listrik Larutan Senyawa Elektrolit dan Non

Elektrolit. Kendari (ID). FMIPA, Universitas Haluoleo Press.

Situmorang, M. 2007.Kimia Lingkungan. Medan (ID): Penerbit UNIMED.

Riyadi, Slamet. 1984. Pencemaran Air. Surabaya (ID). Karya Anda

Soemarto, C.D. 1995. Hidrologi Teknik. Jakarta (ID): Erlangga.

Sumarsono, S. Anwar, D.W. Widjajanto dan S. Budianto.2008. Penerapan Pupuk

Organik untuk Perbaikan Penampilan dan Produksi Hijau Rumput Pada

Tanah Masam.

Teguh.2013. Analisis Pemanen Hujan dari Atap Bangunan SD Negeri Mulyasari, di

Desa Pulosari, Kecamatam Pangalengan, Kabupaten Bandung. Bogor (ID):

IPB Press.

Yahya A husin dan Heny Suharsono. 1990. Studi Tingkat Pencemaran Udara Dan

Hujan Asam Di Daerah Bogor. Bogor (ID). Pusat Penelitian Lingkungan

Hidup–LPPM–IPB Darmaga.

Page 32: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

20

LAMPIRAN

Page 33: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

21

Lampiran 1 Gambar teknik permodelan green roof

21

Page 34: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

22

22

Page 35: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

23

23

Page 36: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

24

Lampiran 2 Permodelan green roof (a) dan lapisan green roof (b)

(a) (b)

Lampiran 3 Perbedaan warna pada air hujan langsung dan air hujan yang melewati

green roof

24

Page 37: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

25

Lampiran 4 Diagram alir metode penelitian

Pengujian Sampel

Mulai

Selesai

Perancangan Model

Pembuatan Model

Pengambilan

Sampel

Sampel Air Hujan

Langsung

Sampel Air Hujan

melewati Green

Roof

Pengumpulan Data Data Sekunder:

Curah Hujan, Suhu

Udara

Data Primer : Hasil

Uji Sampel

Analisis Metode STORET

Page 38: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

26

Lampiran 5 Hasil pengukuran parameter kualitas air hujan bulan Mei 2014

Tanggal Curah Hujan

(mm/hari) pH

Suhu

(°C)

Turbiditas

(NTU)

Nitrit

(mg/L)

Amonia

(mg/L)

Sulfat

(mg/L)

TDS

(mg/L)

TSS

(mg/L)

DHL

(μSiemens/cm)

1-Mei-2014 0.4 5.90 25.0 2.72 0.004 0.290 1.47 7 73 35

3- Mei-2014 0.2 7.60 26.9 3.32 0.013 0.650 2.87 11 47 40

7- Mei-2014 TTU 4.73 23.8 4.13 0.003 0.412 2.53 13 77 26

8- Mei-2014 TTU 5.52 24.0 2.18 0.002 0.260 2.27 5 45 12

9- Mei-2014 14 5.67 24.9 0.65 0.011 0.261 2.77 4 36 10

10- Mei-2014 4.4 5.33 24.0 4.69 0.012 1.216 1.48 21 81 44

12- Mei-2014 0.2 6.90 25.1 4.55 0.012 0.954 6.43 14 26 68

14- Mei-2014 0.8 5.46 27.0 4.30 0 0.397 5.27 16 54 35

15- Mei-2014 0.8 5.36 25.2 3.33 0.011 1.813 2.90 17 33 32

16- Mei-2014 0.2 6.34 25.1 2.07 0.045 0.307 3.53 5 9 2

17- Mei-2014 0.6 6.61 26.2 2.16 0 0.267 3.97 6 4 13

18- Mei-2014 0.8 5.78 25.8 4.79 0.114 0.855 4.17 15 5 47

19- Mei-2014 0.8 5.90 24.8 4.98 0.029 0.633 4.22 25 65 47

20- Mei-2014 0.8 6.59 25.9 3.48 0.127 0.892 4.17 18 62 37

21- Mei-2014 0.4 6.54 25.4 4.24 0.053 0.538 4.63 23 7 46

27- Mei-2014 0.2 6.37 26.2 2.78 0.020 0.233 4.33 3 13 5

28- Mei-2014 0.2 6.88 25.3 1.41 0.041 0.214 4.60 4 12 10 TTU : tidak terukur

26

Page 39: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

27

Lampiran 6 Hasil pengukuran kualitas air hujan yang melewati green roof

No Parameter

Baku Mutu

PerMenKes

RI No.

492/2010

Waktu Hujan

16 April 2014 17 April 2014 22 April 2014 7 Mei 20114 8 Mei 2014

L GR L GR L GR L GR L GR

1 pH 6.5 - 8.5 7.15 7.76 6.94 7.63 6.9 7.9 4.73 7.3 5.52 6.47

2 Suhu (°C) suhu udara ± 3 25.5 27.4 23.9 27 25.5 26.8 23.8 26.6 24 26.9

3 Turbiditas (NTU) 5 3.36 7.49 3.12 14.49 2.06 6.62 4.13 6.40 2.18 4.22

4 Nitrat (mg/L) 50 0.27 3.13 0.24 2.88 1.07 3.10 0.71 2.19 0.12 0.34

5 Nitrit (mg/L) 3 0.008 0.491 0.006 0.184 0.005 0.841 0.003 0.044 0.002 0.007

6 Amonia (mg/L) 1.5 0.06 0.57 0.39 1.18 0.21 0.35 0.41 0.92 0.26 0.41

7 Sulfat (mg/L) 250 4.58 13.55 5.42 14.73 4.23 14.02 2.53 10.82 2.27 2.93

8 TDS (mg/L) 500 19 1130 2 1206 6 735 13 26 5 9

9 TSS (mg/L) 400 31 2110 93 2134 44 830 47 754 85 171

10 DHL

(μ Siemens/cm) 20 - 150 38 2260 4.33 2438 13 1514 26 427 12 18

L : air hujan langsung, GR : air hujan yang melewati green roof

27

Page 40: ANALISIS KUALITAS AIR HUJAN DAN LIMPASAN MELALUI … · Pada kualitas air limpasan green roof, ... 11 Perbandingan suhu udara, ... uji kualitas air mencakup parameter fisik dan parameter

28

RIWAYAT HIDUP

Mayasari lahir pada tanggal 16 April 1992 di Kota

Tangerang Selatan. Penulis merupakan anak kedua dari Bapak

Sarino dan Ibu Mimin. Jenjang pendidikan penulis yaitu lulusan

dari Sekolah Menegah Pertama Negeri 177 Jakarta pada tahun

2007 dan lulusan Sekolah Menengah Atas Negeri 70 Jakarta

pada tahun 2010. Setelah lulus SMA, penulis melanjutkan studi

di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur SNMPTN dengan

jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan.

Selama menjadi mahasiswa IPB, penulis aktif dalam

organisasi kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan

Lingkungan (HIMATESIL) periode 2011/2012 sebagai anggota Departemen

Pengembangan Sumberdaya Mahasiswa (PSDM) dan pada periode 2012/2013

sebagai bendahara Departemen Pengembangan Sumberdaya Mahasiswa. Selain itu

penulis menjadi asistan praktikum Polusi Tanah dan Air Tanah pada tahun ajaran

2013/2014.

Penulis melaksanakan Praktik Lapangan di PT Bridgestone Tire Indonesia –

Bekasi Plant pada bulan Juni hingga Agustus 2013 dengan judul laporan

“Penanganan Limbah Cair di PT Bridgestone Tire Indonesia Bekasi Plant”.Pada

bulan Juni 2013 penulis menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Analisis Kualitas

Air Hujan dan Limpasan Melalui Media Green Roof di Kampus IPB Darmaga,

Bogor” dibawah bimbingan Dr. Yudi Chadirin, S.Tp, M.Agr.

28