Analisis Perhitungan Daya Yang Dihasilkandari Kotoran Sapi Yang Diolah Menjadi Biogas Di Daerah Pinggiran Kota Batam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis Perhitungan Daya Yang Dihasilkandari Kotoran Sapi Yang Diolah Menjadi Biogas Di Daerah Pinggiran Kota Batam

Citation preview

  • ANALISIS PERHITUNGAN DAYA YANG DIHASILKAN

    DARI KOTORAN SAPI YANG DIOLAH MENJADI

    BIOGAS DI DAERAH PINGGIRAN KOTA BATAM

    Susi Irmalawati Panjaitan (090120201005) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji Batam

    Email : [email protected]

    Abstrak

    Saat ini energi menjadi permasalahan yang krusial di dunia, termasuk di Indonesia.

    Meningkatnya permintaan energi di saat populasi penduduk juga bertambah besar dan

    menipisnya sumber cadangan minyak dunia memberikan tekanan kepada setiap negara di dunia

    untuk memanfaatkan energi terbarukan sebagai energi alternatif. Selain itu peningkatan harga

    minyak dunia juga menjadi masalah yang serius yang dialami oleh banyak negara di dunia,

    termasuk Indonesia. Karena itu pemerintah pusat menilai perlu adanya penggalakan kembali

    dalam pemanfaatan energi alternatif yang selama ini sudah dimanfaatkan oleh sebagian kecil

    warga di Indonesia, salah satunya adalah pemanfaatan kotoran ternak yang diolah sehingga

    menghasilkan biogas.

    Batam merupakan kota industri, namun potensi biogas juga terdapat di kota ini,

    khususnya di daerah pinggiran Kota Batam. Batam merupakan salah satu kota di Provinsi

    Kepulauan Riau yang juga mengalami krisis energi seperti yang dialami oleh daerah-daerah lain

    di Indonesia. Tersedianya ternak tidak menjadi jaminan di Kota Batam, khususnya di derah

    pinggiran, untuk dapat mengolah kotoran ternak tersebut menjadi biogas. Masalah yang ada

    sejak dahulu adalah kurangnya pengetahuan para peternak tentang adanya biogas sebagai solusi

    terbaik atas krisis energi yang terjadi saat ini. Selain itu kurangnya dana untuk membeli sarana

    berupa digester juga menjadi masalah. Jurnal ini akan menyajikan analisis perhitungan untuk

    mengetahui berapa besar daya yang dapat diperoleh apabila seluruh peternak mau menerapkan

    biogas ini, sehingga diharapkan dapat menarik perhatian seluruh peternak.

  • ANALISIS PERHITUNGAN DAYA YANG DIHASILKAN

    DARI KOTORAN SAPI YANG DIOLAH MENJADI

    BIOGAS DI DAERAH PINGGIRAN KOTA BATAM

    Susi Irmalawati Panjaitan (090120201005) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji Batam

    Email : [email protected]

    PENDAHULUAN

    Krisis energi yang membuat harga minyak dunia mencapai US $ 70/barel semakin menghimpit kehidupan masyarakat berbagai lapisan di Indonesia. Kenaikan harga BBM yang

    dilakukan pemerintah membuat harga minyak tanah menyamai harga premium sebelum

    dinaikkan [1]. Dalam situasi seperti ini pencarian, pengembangan, dan penyebaran teknologi

    energi non BBM yang ramah lingkungan menjadi penting, terutama ditujukan pada keluarga

    miskin sebagai golongan yang banyak terkena dampak kenaikan BBM. Salah satu teknologi

    energi yang sesuai dengan persyaratan tersebut adalah teknologi biogas [2].

    Di Indonesia, program pengembangan biogas mulai digalakkan pada awal tahun 1970.

    Pengembangan tersebut bertujuan untuk memanfaatkan limbah dan biomassa lainnya dalam

    rangka mencari sumber energi lain di luar kayu bakar dan minyak tanah [3]. Program tersebut

    tidak berkembang meluas di masyarakat, hal ini disebabkan karena masyarakat pada waktu itu

    masih mampu membeli minyak tanah dan gas, adanya kebijakan subsidi dari pemerintah,

    disamping itu sumber energi lain seperti kayu bakar masih banyak tersedia di lapangan. Namun

    saat ini, biogas menjadi salah satu alternatif yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat

    kalangan ekonomi menengah ke bawah, khususnya masyarakat yang bekerja di bidang

    peternakan.

    Pengoptimalan peran ternak terhadap pendapatan dengan menggunakan kotoran ternak

    sebagai bahan biogas merupakan pilihan yang tepat. Dengan teknologi yang sangat sederhana

    ini, kotoran ternak yang tadinya hanya mencemari lingkungan, dapat diubah menjadi sumber

    energi terbarukan yang sangat bermanfaat. Hal ini sudah dilakukan hampir sebagian besar warga

    Indonesia, namun tidak pada warga yang ada di pinggiran kota Batam, yaitu warga yang tinggal

    di pulau-pulau kecil di daerah pinggiran kota Batam yang mata pencahariannya adalah beternak.

    Usaha peternakan di Kota Batam cukup berkembang, khususnya sapi, tapi pemanfaatan

    kotoran ternak selama ini belum optimal, padahal kotoran ternak dapat dijadikan sebagai bahan

    baku untuk menghasilkan energi terbarukan (renewable) dalam bentuk biogas. Permasalahan

    yang terjadi adalah belum mampu memanfaatkan limbah kotoran ternak sebagai penghasil energi

    alternatif pengganti kayu dan BBM, padahal kegiatan sehari-hari mereka sangat tergantung pada

    BBM dan kayu baik untuk memasak maupun penerangan. Hal ini sangat berdampak terhadap

    pendapatan dari masyarakat (peternak) itu sendiri.

    Warga yang ada di pinggiran Kota Batam mendapat kesulitan dalam hal cara mengolah

    kotoran ternak agar menghasilkan biogas. Warga ini memperoleh sumbangan ternak dari

    pemerintah namun para peternak ini tidak memiliki pengetahuan dalam mengolah kotoran ternak

    tersebut. Hal ini menjadi penyebab utama mengapa sampai saat ini masyarakat di pinggiran

    Kota Batam belum menerapkan penginstalan biogas seperti yang telah diterapkan oleh

  • ANALISIS PERHITUNGAN DAYA YANG DIHASILKAN

    DARI KOTORAN SAPI YANG DIOLAH MENJADI

    BIOGAS DI DAERAH PINGGIRAN KOTA BATAM

    Susi Irmalawati Panjaitan (090120201005) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji Batam

    Email : [email protected]

    masyarakat-masyarakat di Indonesia di daerah lain (Sarjono, Ka.Produksi dan Pengembangan

    Ternak Kota Batam, 2012).

    Untuk itu, jurnal ini menyajikan perhitungan energi yang dihasilkan jika seandainya

    masyarakat ini mau menerapkan teknologi biogas. Diharapkan setelah mengetahui jumlah energi

    yang dapat dihasilkan dari teknologi biogas ini, masyarakat di pinggiran Kota Batam mau

    membuka hati dan memiliki motivasi untuk menerapkan teknologi biogas ini, agar beban yang

    ditanggung oleh masyarakat selama ini dapat berkurang.

    KAJIAN PUSTAKA

    a. Tentang Kotoran Ternak

    Sarjono, Ka.Produksi dan Pengembangan Ternak Kota Batam mengatakan bahwa

    kotoran sapi sangat layak untuk diolah agar menghasilkan biogas dibandingkan dengan kotoran

    dari ternak-ternak lain. Kotoran ternak yang dihasilkan mengandung beberapa unsur hara seperti

    yang disajikan pada Tabel 1. Di samping menghasilkan unsur hara makro, kotoran ternak ini

    juga menghasilkan sejumlah unsur hara mikro, seperti Fe, Zn,Bo, Mn, Cu, dan Mo.

    Tabel 1. Kandungan Unsur Hara pada Pupuk Kandang yang Berasal dari Beberapa Ternak.

    Jenis Ternak

    Unsur Hara (kg/ton)

    N P K

    Sapi Perah 22,0 2,5 13,7

    Sapi Potong 26,2 4,5 13,0

    Domba 50,6 6,7 39,7

    Unggas 65,8 13,7 12,8

    Sumber:http://www.disnak.jabarprov.go.id/data/arsip/.

    Di pinggiran Kota Batam terdapat 22 kelompok ternak seperti yang disajikan pada Tabel

    2, hasil pendataan Dinas Peternakan Kota Batam. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah

    kotoran ternak yang dihasilkan juga berbeda-beda, tergantung jumlah ternak yang dimiliki oleh

    tiap kelompok ternak. Jika total sapi yang ada di seluruh kelompok ternak ini digabung, maka

    diperoleh total sapi yang diternak adalah 224 ekor, 64 ekor kambing, 3013 ekor ayam buras,

    200 ekor kambing kacang, 458 ekor kelinci, 1.575.000 ekor broiler. Jika dilihat dari jumlah

    yang ada, maka sangat besar biogas yang dapat dihasilkan dari kotoran-kotoran ternak ini,

    khususnya sapi, meskipun tidak semaksimal yang diperoleh di daerah lain.

  • ANALISIS PERHITUNGAN DAYA YANG DIHASILKAN

    DARI KOTORAN SAPI YANG DIOLAH MENJADI

    BIOGAS DI DAERAH PINGGIRAN KOTA BATAM

    Susi Irmalawati Panjaitan (090120201005) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji Batam

    Email : [email protected]

    b. Seputar Biogas

    Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-

    bahan organik termasuk diantaranya : kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah

    tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi

    anaerobik. [4]. Komponen terbesar biogas adalah Methana (CH4, 40-70%-vol) dan

    karbondioksida (CO2, 30-60%-vol). Komponen biogas secara umum disajikan pada tabel 3.

    Tabel 3. Komponen Biogas

    No Jenis Gas Volume (%)

    1 Methan (CH4) 40-70

    2

    Karbondiokasida

    (CO2) 30-60

    3 Hidrogen (H2) 0-1

    4

    Hidrogen Sulfida

    (H2S) 0-3

    Sumber : http://www.energi.lipi.go.id

    Berikut adalah penggunaan gas methane untuk berbagai aplikasi :

    Gambar 1. Penggunaan biogas untu berbagai aplikasi [5]

    Pada umumnya semua jenis bahan organik bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan

    biogas, namun hanya bahan organik homogen seperti kotoran dan urine hewan ternak

    (khusunya sapi) yang cocok diolah untuk sistem biogas sederhana.

  • ANALISIS PERHITUNGAN DAYA YANG DIHASILKAN

    DARI KOTORAN SAPI YANG DIOLAH MENJADI

    BIOGAS DI DAERAH PINGGIRAN KOTA BATAM

    Susi Irmalawati Panjaitan (090120201005) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji Batam

    Email : [email protected]

    Salah satu cara menentukan bahan organik yang sesuai untuk menjadi bahan masukan

    sistem biogas adalah dengan mengetahui perbandingan karbon (C) dan nitrogen (N) atau disebut

    rasio C/N. Tabel 4 menyajikan rasio C/N dari berbagai bahan organik.

    Tabel 4. Rasio C/N untuk berbagai bahan organik [6]

    Bahan Organik N

    dalam

    %

    C/N

    Kotoran Manusia 6 5.9-10

    Kotoran Sapi 1.7 16.6-25

    Kotoran Babi 3.8 6.2-12.5

    Kotoran Ayam 6.3 5-7.1

    Kotoran Kuda 2.3 25

    Kotoran Domba 3.8 33

    Jerami 4 12.5-25

    Lucemes 2.8 16.6

    Alga 1.9 100

    Gandum 1.1 50

    Serbuk Jerami 0.5 100-125

    Ampas Tebu 0.3 140

    Serbuk Gergaji 0.1 200-500

    Kol 3.6 12.5

    Tomat 3.3 12.5

    Mustard 1.5 25

    Kulit Kentang 1.5 25

    Sekam 0.6 67

    Bonggol Jagung 0.8 50

    Daun gugur 1 50

    Batang Kedelai 1.3 33

    Kacang Toge 0.6 20

    Manfaat lain mengolah kotoran sapi menjadi energi alternatif biogas adalah

    dihasilkannya pupuk organik untuk tanaman. Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah

    hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang

    dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, lignin dan lain-

    lain tidak dapat digantikan oleh pupuk kimia.

  • ANALISIS PERHITUNGAN DAYA YANG DIHASILKAN

    DARI KOTORAN SAPI YANG DIOLAH MENJADI

    BIOGAS DI DAERAH PINGGIRAN KOTA BATAM

    Susi Irmalawati Panjaitan (090120201005) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji Batam

    Email : [email protected]

    Kotoran sapi terdiri dari bahan padat dan cair).Kandungan Bahan Kering (BK) sapi

    potong dan sapi perah adalah 12 % dan 14 % (Tabel 5)

    Tabel 5. Kandungan Bahan Kering Ternak [7] Jenis Banyak

    Tinja

    (kg/hari)

    Kandungan

    Bahan

    Kering (%)

    Biogas yang dihasilkan

    (m3/kg.BK)

    Gajah 30 18 0,018-0,025

    Sapi 25-30 20 0,023-0,040

    Kambing/Domba

    1,13 26 0,040-0,059

    Ayam 0,18 28 0,065-0,116

    Itik 0,34 38 0,065-0,116

    Babi 7 9 0,040-0,059

    Manusia 1,25-0,4 23 0,020-0,028

    c. Teknologi Biogas

    Ada dua tipe alat pembangkit biogas atau digester, yaitu tipe terapung (floating type) dan

    tipe kubah tetap (fixed dometype).

    Gambar 2. Floating Type (India) [8]

    Gambar 3. Fixed Dome (China)

    [8]

    Pada tipe terapung, diatas tumpukan bahan bio (digester) diletakkan drum terbalik dalam

    posisi terapung. Pada reaktor biogas jenis kubah tetap, digester diletakkan di dalam tanah dan di

  • ANALISIS PERHITUNGAN DAYA YANG DIHASILKAN

    DARI KOTORAN SAPI YANG DIOLAH MENJADI

    BIOGAS DI DAERAH PINGGIRAN KOTA BATAM

    Susi Irmalawati Panjaitan (090120201005) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji Batam

    Email : [email protected]

    bagian atasnya dibuat ruangan dengan atap seperti kubah terbalik. Fungsi drum terbalik atau

    kubah terbalik ini untuk menampung gas yang dihasilkan [8].

    Untuk permulaan pembangunan pembangkit biogas memang diperlukan biaya yang

    relatif besar bagi warga tapi alat tersebut dapat dipergunakan untuk menghasilkan biogas selama

    bertahun-tahun.

    Tahapan untuk terbentuknya biogas dari proses fermentasi anaerob dapat dipisahkan menjadi

    tiga yaitu tahap hidrolisis, tahap pengasaman dan tahap metanogenik. Temperatur ideal proses

    fermentasi untuk pembentukan biogas berkisar 30oC.

    Gambar 4. Diagram proses fermentasi anaerobik [9]

    d. Perhitungan dan Analisa Masalah

    Hal pertama yang harus diperhitungkan dalam menghitung jumlah energi yang

    dihasilkan adalah berapa banyak jumlah bahan baku yang dihasilkan. Jumlah bahan baku gas ini

    didapatkan dengan menjumlahkan jumlah feses dan sampah organik yang dihasilkan setiap hari.

    Jumlah bahan baku ini akan menentukan berapa jumlah energi dan volume alat pembentuk

    biogas.

    1 ekor sapi dewasa mampu menghasilkan kotoran sapi sebanyak 25 kg/hari [7]. Jika ada

    8 kelompok ternak sapi ditambah 1 keluarga yang beternak sendiri, dengan total ternak sapi

    sebanyak 224 ekor, maka kotoran yang dihasilkan oleh ternak ini adalah sebanyak 5600kg/hari.

    Kandungan bahan kering untuk 1 ekor sapi perah adalah sebesar 20%, maka kandungan bahan

  • ANALISIS PERHITUNGAN DAYA YANG DIHASILKAN

    DARI KOTORAN SAPI YANG DIOLAH MENJADI

    BIOGAS DI DAERAH PINGGIRAN KOTA BATAM

    Susi Irmalawati Panjaitan (090120201005) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji Batam

    Email : [email protected]

    kering total adalah sebesar 1120 kg.BK. Sehingga, potensi biogas dari kotoran sapi yang dapat

    diperoleh adalah sebesar 1120kg.BK x 0,04 = 44,8 m3/hari.

    Berdasarkan sumber Departemen Pertanian, untuk mengetahui konversi biogas menjadi

    energi lain, dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 7. Konversi Biogas dan Penggunaannya [5]

    Penggunaan Energi 1m3

    Biogas

    Penerangan Lampu 60-100 watt selama

    6 jam

    Memasak Memasak 3 jenis makanan

    untuk 5-6 orang

    Tenaga Menjalankan motor 1 HP

    selama 2 jam

    Listrik 4,7 kWh energi listrik

    Dengan demikian, potensi energi listrik yang dihasilkan dari kotoran ternak yang telah

    diolah di pinggiran Kota Batam adalah sebesar :

    dengan daya keluaran 210,56/24 = 8,77 kW

    Dengan kapasitas 210,56 kWh/hari, maka biogas dari kotoran sapi dapat dimanfaatkan

    sebagai sumber energi terbarukan di pinggiran Kota Batam.

    Berdasarkan perhitungan ini, pada dasarnya Kota Batam berpotensi tinggi dalam hal

    menghasilkan biogas, namun menurut Agung, Peneliti jumlah ternak (khususnya sapi) dari

    Departemen Peternakan Kota Batam, yang menjadi penghambat tidak adanya proses penghasil

    biogas di Kota Batam hingga saat ini adalah, dikarenakan :

    1. Kurangnya pengetahuan masyarakat yang ada di pinggiran kota Batam tentang proses pengolahan limbah ternak menjadi biogas.

    2. Tidak seperti masyarakat desa Air Raja (seberang Kota Batam) yang sudah menerapkan biogas, masyarakat di pinggiran Kota Batam lainnya tidak memiliki niat dan motivasi seperti

    yang dimiliki oleh masyarakat Air Raja, dalam hal penerapan teknologi biogas.

    3. Kurangnya dana untuk pembelian digester.

    Perhitungan di atas diberikan apabila seluruh kelompok ternak bersedia bekerja sama

    dalam menghasilkan biogas dengan menggabungkan seluruh kotoran ternak sapi yang mereka

    44,8 m3 x 4,7 kWh = 210,56 kWh/hari

  • ANALISIS PERHITUNGAN DAYA YANG DIHASILKAN

    DARI KOTORAN SAPI YANG DIOLAH MENJADI

    BIOGAS DI DAERAH PINGGIRAN KOTA BATAM

    Susi Irmalawati Panjaitan (090120201005) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji Batam

    Email : [email protected]

    peroleh dari ternak-ternak yang mereka pelihara. Dengan begitu, potensi biogas yang dihasilkan

    besar dan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan warga. Namun apabila warga di pinggiran

    kota Batam ingin menerapkan perhitungan di atas dengan sendiri-sendiri, maka biogas yang

    dihasilkan pun menjadi lebih kecil dan tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

    1. Kelompok Ternak : LEMBU JAYA

    24 ekor x 25 kg/hari = 600 kg/hari

    600 kg/hari x 20 % BK = 120 kg.BK

    120 kg.BK x 0,04 = 4,8 m3/hari

    4,8 m3 x 4,7 kWh = 22,56 kWh

    22,56 kWh/24 = 0,94 kW

    2. Kelompok Ternak : UNGGAS JAYA

    14 ekor x 25 kg/hari = 350 kg/hari

    350 kg/hari x 20% BK = 70 kg.BK

    70 kg.BK x 0,04 = 2,8 m3/hari

    2,8 m3 x 4,7 kWh = 13,16 kWh

    13,16 kWh/24 = 0,54 kW

    3. Kelompok Ternak : SUMBER JAYA

    34 ekor x 25 kg/hari = 850 kg/hari

    850 kg/hari x 20 % BK = 170 kg.BK

    170 kg.BK x 0,04 = 6,8 m3/hari

    6,8 m3 x 4,7 kWh = 31.96 kWh

    31,96 kWh/24 = 1,33 kW

    4. Kelompok Ternak : SIDODADI

    25 ekor x 25 kg/hari = 625 kg/hari

    625 kg/hari x 20 % BK = 125 kg.BK

    125 kg.BK x 0,04 = 5 m3/hari

    5 m3 x 4,7 kWh = 23,5 kWh

    23,5 kWh/24 = 0,97 kW

  • ANALISIS PERHITUNGAN DAYA YANG DIHASILKAN

    DARI KOTORAN SAPI YANG DIOLAH MENJADI

    BIOGAS DI DAERAH PINGGIRAN KOTA BATAM

    Susi Irmalawati Panjaitan (090120201005) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji Batam

    Email : [email protected]

    5. Kelompok Ternak : KURNIA JAYA

    25 ekor x 25 kg/hari = 625 kg/hari

    625 kg/hari x 20 % BK = 125 kg.BK

    125 kg.BK x 0,04 = 5 m3/hari

    5 m3 x 4,7 kWh = 23,5 kWh

    23,5 kWh/24 = 0,97 kW

    6.Kelompok Ternak : MAWAR

    MERAH

    31 ekor x 25 kg/hari = 775 kg/hari

    775 kg/hari x 20 % BK = 155 kg.BK

    155 kg.BK x 0,04 = 6,2 m3/hari

    6,2 m3 x 4,7 kWh = 29,14 kWh

    29,14 kWh/24 = 1,21 kW

    7.Kelompok Ternak : MAWAR

    MERAH II

    6 ekor x 25 kg/hari = 150 kg/hari

    150 kg/hari x 20 % BK = 30 kg.BK

    30 kg.BK x 0,04 = 1,2 m3/hari

    1,2 m3 x 4,7 kWh = 5,64 kWh

    5,64 kWh/24 = 0,235 kW

    8.Kelompok Ternak : KUKULANG

    20 ekor x 25 kg/hari = 500 kg/hari

    500 kg/hari x 20 % BK = 100 kg.BK

    100 kg.BK x 0,04 =4 m3/hari

    4 m3 x 4,7 kWh = 18,8 kWh

    18,8 kWh/24 = 0,78 kW

    9.PETERNAK : JEPRI

    45 ekor x 25 kg/hari = 1125 kg/hari

    1125 kg/hari x 20 % BK = 225 kg.BK

    225 kg.BK x 0,04 = 9 m3/hari

    9 m3 x 4,7 kWh = 42,3 kWh

  • ANALISIS PERHITUNGAN DAYA YANG DIHASILKAN

    DARI KOTORAN SAPI YANG DIOLAH MENJADI

    BIOGAS DI DAERAH PINGGIRAN KOTA BATAM

    Susi Irmalawati Panjaitan (090120201005) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji Batam

    Email : [email protected]

    42,3 kWh/24 = 1,76 kW

    e. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa masalah yang telah dilakukan, dapat diambil

    beberapa kesimpulan, diantaranya adalah :

    1. Biogas merupakan solusi terbaik dalam mengatasi krisis energi yang menjadi masalah yang sangat krusial pada saat ini, apalagi jika diterapkan di masyarakan yang berpenghasilan

    rendah. Terbukti dari hasil perhitungan di atas apabila seluruh warga yang ada di pinggiran

    Kota Batam mau bekerja sama mengolah kotoran sapi mereka menjadi biogas, dengan

    jumlah sapi 224 ekor dapat menghasilkan energi listrik sebesar 210,56 kWh/hari.

    2. Berdasarkan masalah yang ada, diharapkan Pemerintah dapat memberikan sumbangan dana kepada masyarakat yang ada di pinggiran Kota Batam berupa digester agar masyarakat

    memiliki sarana dalam mengolah kotoran sapi ini.

    3. Perlunya kontribusi ilmu dari mahasiswa yang ada di Kota Batam atau luar Kota Batam tentang prosedur penggunaan digester dan bagaimana mengolah kotoran sapi agar

    menghasilkan biogas. Salah satunya dengan cara mengirimkan beberapa mahasiswa ke

    daerah-daerah di pinggiran Kota Batam dalam Kuliah Kerja Nyata yang merupakan syarat

    kelulusan.

    4. Diperkirakan akan terjadi perubahan yang signifikan terhadap keadaan warga di pinggiran kota Batam setelah diterapkan pengolahan kotoran sapi menjadi biogas, baik dari segi

    lingkungan yang sebelumnya kotor karena banyak limbah kotoran sapi yang tidak diolah,

    menjadi bersih karena terolahnya limbah tersebut. Kondisi ketenagalistrikan menjadi lebih

    baik dan ekonomi warga pun tidak berkurang banyak.

    .

    Daftar Referensi

    [1] Himawanto, D.A., Subroto, dan Putro, S. 2006. Peningkatan Mutu Briket Kokas Lokal

    Sebagai Upaya Penyelamatan Sentra Industri Cor Logam Di Ceper Klaten, Laporan

    Program Hibah Bersaing 2006 Dikti-UMS, Surakarta.

    [2] Darsin, M. 2006. Design of Biogas Circulator, Seminar Nasional Kreativitas Mesin

    Brawijaya 2006, Universitas Barawijaya, Malang.

    [3] Suriawiria, Menuai Biogas dari Limbah, 2005

  • ANALISIS PERHITUNGAN DAYA YANG DIHASILKAN

    DARI KOTORAN SAPI YANG DIOLAH MENJADI

    BIOGAS DI DAERAH PINGGIRAN KOTA BATAM

    Susi Irmalawati Panjaitan (090120201005) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji Batam

    Email : [email protected]

    [4] Syahdar Baba. Rekayasa Teknologi Biogas untuk Diadopsi Peternak Sapi Potong di Sulawesi

    Selatan.Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

    [5] Kosaric N, Velikonja (1995). Liquid and Gaseous Fuels from Biotechnology:Challege and

    Opportunities.FEMS.Microbiology Reviews 16:111-142

    [6] Kaltwasser B.J. (1980) : Biogas-Regenerative Energieerzeugung durch anaerobe

    Fermentation Organischer Abfalle in Biogasanlagen.Book, Bauverlag, Berlin, Germany

    [7] Hanif Andi. Studi Pemanfaatan Biogas sebagai Pembangkit Listrik 10kw Kel.Tani

    Mekarsari Desa Dander Bojonegoro Menuju Desa Mandiri Energi.

    [8] Syamsuddin, TR dan HH.Iskandar.2005. Bahan Bakar Alternatif Asal Ternak. CA Hernative

    fuel from Cattle. Sinar Tani.XXXVI.No.3129

    [9] Grati. 2010. Pengolahan Limbah Peternakan.ppt

  • ANALISIS PERHITUNGAN DAYA YANG DIHASILKAN

    DARI KOTORAN SAPI YANG DIOLAH MENJADI

    BIOGAS DI DAERAH PINGGIRAN KOTA BATAM

    Susi Irmalawati Panjaitan (090120201005) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji Batam

    Email : [email protected]

    Tabel 2. Daftar Kelompok Peternak di Kota Batam

    NAMA

    KELOMPOK LOKASI/ALAMAT JENIS POPULASI KET

    TERNAK Awal Akhir

    1 Lembu Jaya Tanjung Kubu SAPI 18 24

    Ternak

    Pemerintah

    2 Unggas Jaya Tanjung Kubu SAPI 14 14

    Ternak

    Pemerintah

    3 Sumber Jaya Kasu SAPI 22 34

    Ternak

    Pemerintah

    4 Sidodadi Kasu SAPI 20 25

    Ternak

    Pemerintah

    5 Kurnia Jaya Kasu SAPI 22 25

    Ternak

    Pemerintah

    6 Mawar Merah Karas SAPI 20 31

    Ternak

    Pemerintah

    7

    Mawar Merah II

    (Redist) Karas SAPI 6 6

    Ternak

    Pemerintah

    8 Kukulang Rempang Cate SAPI 20 20

    Ternak

    Pemerintah

    9 JEPRI Rempang Cate SAPI 45 Perorangan

    10 Anugerah Galang Baru Kambing PE 100 28

    Ternak

    Pemerintah

    11 Teraling Jaya

    P. Teraling Tj.

    Piayu Kambing PE 100 36

    Ternak

    Pemerintah

    12 Panca Delima Pemping Ayam Buras 680 163

    Ternak

    Pemerintah

    13 Bertuah Pemping Ayam Buras 1360 250

    Ternak

    Pemerintah

    14 Traling Mandiri Rempang Cate Ayam Buras 2,600

    Ternak

    Pemerintah

    15 Madani Rempang Cate

    Kambing

    Kacang - 100

    Ternak

    Pemerintah

    16 Mitra Usaha Bersama Rempang Cate

    Kambing

    Kacang - 100

    Ternak

    Pemerintah

  • ANALISIS PERHITUNGAN DAYA YANG DIHASILKAN

    DARI KOTORAN SAPI YANG DIOLAH MENJADI

    BIOGAS DI DAERAH PINGGIRAN KOTA BATAM

    Susi Irmalawati Panjaitan (090120201005) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji Batam

    Email : [email protected]

    17 Barelang Jaya Rempang Cate Kelinci - 458 Perorangan

    18 Mitra Tani Barelang

    Sembulang,

    Tj.Piayu, Teluk

    Mata Ikan Broiler - 700,000 Perorangan

    19

    Satwa Mitra

    Sejahtera

    Sembulang,

    Tj.Piayu, Teluk

    Mata Ikan Broiler - 400,000 Perorangan

    20

    Tunas Harapan

    Batam Tanjung Kubu Broiler - 250,000 Perorangan

    21 RIKA Tembesi Broiler - 100,000 Perorangan

    22 Jekky Setokok Broiler - 125,000 Perorangan

    Sumber : Sarjono, Dinas Peternakan Kota Batam, 2012