24
APLIKASI PELAYANAN BK D I S U S U N Oleh : Marcelius Ginting (51231310) Jefryanto Hutauruk (5123131020) Donny Trisna (51231310) Herbet Pangaribuan (51231310) JURUSAN PEND. TEKNIK ELEKTRO

Aplikasi Pelayanan Bk

  • Upload
    lasro

  • View
    244

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

good

Citation preview

Page 1: Aplikasi Pelayanan Bk

APLIKASI PELAYANAN BK

D

I

S

U

S

U

N

Oleh :

Marcelius Ginting (51231310)

Jefryanto Hutauruk (5123131020)

Donny Trisna (51231310)

Herbet Pangaribuan (51231310)

JURUSAN PEND. TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015

Page 2: Aplikasi Pelayanan Bk

BAB IPENDAHULUAN

A. Pengertian LayananLayanan ini diartikan “proses bantuan kepada siswa agat mampu merumuskan dan

melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya berdasarkan

pemahaman akan kelelahan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang

dan kesempatan yang tersedia di lingkungan.

a.1 TujuanLayanan perencanaan bimbingan konseling bertujuan untuk membantu siswa

agar memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya. Mampu merumuskan

tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik

menyangkut aspek pribadi, social, belajar, maupun karir, dan dapat melakukan

kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya.

a.2 Pengidentifikasian Masalah SiswaSecara rinci wewenang penyelenggaraan tanggungjawab dan peran guru di

dalam program konseling adalah sebagai berikut :

a. Membantu secara aktif penyelengara bimbingan

b. Memberikan informasi tentang siswa mengenai bidangnya

c. Berpartisipasi dalam pertemuan kasus

d. Menilai kesukaran dan kemajuan siswa dalam bidangnya

e. Membantu memberikan informasi kepada siswa

f. Mengadakan hubungan dan konsultasi dengan orangtua

g. Mengumpulkan data siswa bersama pembimbing

h. Ikut serta dalam melakukan identifikasi, menyalurkan dan membina bakat, minat

dan kempuan siswa.

i. Menyerahkan data siswa degan masalahnya kepada pembimbing

j. Membantu mencari alternative pemecahan masalah

Dari peranan personil di atas dalam pelayanan program konseling, dapat disimpulkan

bahwa kerjasama guru dengan konselor sangat penting agar proses belajar mengajat

menjadi lebih lancer serta timbulnya masalah semakin berhasil diatasi karena sudah

memiliki solusinya.

1

Page 3: Aplikasi Pelayanan Bk

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengalihtanganan Siswa BermasalahSesuai dengan azas konseling, seorang guru/konselor telah mengarahkan

segenap kempuannya untuk membantu siswa, tetapi itu belum juga mampu

menyelesaikan masalah yang dihadapinya, maka guru/konselor harus

mengalihtangankannya kepada petugas atau badan lain yang lebih ahli. Masalah

pengalihtangan atau rujukan (referral), lebih banyak ditentukan oleh kesanggupan

atau kemampuan guru atau koselor untuk membantu mengatasi masalah siswanya.

Selama konselor mampu dan sanggup menggarapnya dengan sendirinya rujukan tak

perlu dilakukan. Masalah rujukan pada dasarnya merupakan masalah serah ahli

tanggungjawab dari seorang ahli kepada ahli lain atas nasib seseorang. Disinilah letak

etis dari peristiwa rujuk-metujuk. Oleh karena itu, sejauh mana tanggungjawab

diserahalihkannya siswa tersebut perlu dijelaskan terlebih dahulu : Apakah

penampungan dan penanggulangan masalah siswa diserahkan sepenuhnya kepada

ahli lain, apakah pihak lain hanya diminta memberikan data psikologis saja atau

apakah pihak pengirim hanya meminta saran-saran penyelesaian. Memberikan

rujukan dari seseorang pembimbing kepada pihak lain. Semua itu tidak mudah

menetapkan indikasi-indikasinya, karena hal itu banyak terkandung juga dari

kemampuan, wewenang, kesanggupan dan kesediaan menampung masalah. Meskipun

demikian dapat diajukan beberapa keadaan dimana seseorang pembimbing dapat

merujuk kepada ahli lain, antara lain :

1) Bila seorang konseling menunjukkan tindakan-tindakan yang membahayakan

orang lain, atau dirinya sendiri, misalkan dalam bentuk-bentuk tindakan agresif

2) Bila seseorang menunjukkan tingkah laku “aneh” atau dianggap “aneh” oleh

lingkungannya, baik dalam penampilan, perkataan atau tindakan.

3) Gangguan kejiwaan yang mengganggu berfungsinya organ-organ tubuh atau

sebaliknya.

4) Kecanduan obat atau narkoba.

5) Apatisme kebosanan yang intens

6) Masalah non edukasi yang berat, misalkan gangguan perasaan, masalah keluarga yang

berat

2

Page 4: Aplikasi Pelayanan Bk

7) Prestasi belajar misalnya nilai rapor yang mendadak menurun

8) Adanya kelainan kepribadian yang menghambat perkembangan pribadi,

penyesuaian diri dan prestasi

9) Apabila pembimbing sendiri merasa sulir berkomunikasi dengan konselingnya

Mengingat bahwa dalam rujukan melibatkan segi etis maka perlu diperhatikan

tatakrama sebagai berikut :

a. Rujukan dilakukan atas sepengetahuan dan seizing konseling

b. Konselor harus menghormati dan menghargai secara professional ahli lain kepada

siapa ia merujuk. Misalnya, pendapat atau hasil rujukannya tidak boleh di depan

konseling

c. Tidak menyalahgunakan hasil rujukan

d. Menjaga kerahasiaan konseling

B. Peranan dan Kerjasama Personil Sekolah Dalam Pelayanan Bimbingan

Konseling di sekolah

b.1 Peranan Kepala sekolah/Wakil Kepala sekolahKeberhasilan program layanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak

hanya ditentukan oleh keahlian dan keterampilan para petugas bimbingan dan

konseling itu sendiri, namun juga sangat ditentukan oleh komitmen dan keterampilan

seluruh staf sekolah, terutama dari kepala sekolah sebagai administrator dan

supervisor. Sebagai administrator, kepala sekolah bertanggung jawab terhadap

kelancaran pelaksanaan seluruh program sekolah, khususnya program layanan

bimbingan dan konseling di sekolah yang dipimpinnya. Karena posisinya yang

sentral, kepala sekolah adalah orang yang paling berpengaruh dalam pengembangan

atau peningkatan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolahnya. Sebagai

supervisor, kepala sekolah bertanggung jawab dalam melaksanakan program-program

penilaian, penelitian dan perbaikan atau peningkatan layanan bimbingan dan

konseling. Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, tugas Kepala

Sekolah ialah:

1) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pendidikan, yang meliputi kegiatan

pengajaran, pelatihan, serta bimbingan dan konseling di sekolah

3

Page 5: Aplikasi Pelayanan Bk

2) Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam

kegiatan bimbingan dan konseling

3)    Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan dan konseling

di sekolah

4)    Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah

5)    Menetapkan koordinator guru bimbingan dan konseling yang bertanggungjawab

atas koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah berdasarkan

kesepakatan bersama guru bimbingan dan konseling

6)    Membuat surat tugas guru bimbingan dan konseling dalam proses bimbingan

dan konseling pada setiap awal catur wulan

7)    Menyiapkan surat pernyataan melakukan bimbingan dan konseling sebagai

bahan usulan angka kredit bagi guru pembimbing. Surat pernyataan ini di

lampiri bukti fisik pelaksanaan tugas

8)   Mengadakan kerja sama dengan instansi lain yang terkait dalam pelaksanaan

kegiatan bimbingan dan konseling

9)   Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di

sekolah kepada dinas pendidikan yang menjadi atasannya

10)  Mengadakan kerja sama dengan instansi lain (seperti Perusahaan/Industri, Dinas

polisian, Depag), atau para pakar yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan

bimbingan dan konseling (seperti psikolog, dan dokter)

Prayitno (2004) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab kepala sekolah

dalam bimbingan dan konseling, sebagai berikut :

Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah,

sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan

suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan dinamis. Menyediakan prasarana,

tenaga, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan

konseling yang efektif dan efisien. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap

perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tidak lanjut pelayanan

bimbingan dan konseling. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan

bimbingan dan konseling di sekolah.

4

Page 6: Aplikasi Pelayanan Bk

Memfasilitasi guru pembimbing/konselor untuk dapat mengembangkan kemampuan

profesionalnya, melalui berbagai kegiatan pengembangan profesi. Menyediakan

fasilitas kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan yang dilakukan

oleh Pengawas Sekolah Bidang BK.

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional (Depdiknas, 2006), terdapat tujuh

peran utama kepala sekolah yaitu, sebagai :

1.      Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)

2.      Kepala sekolah sebagai manajer

3.      Kepala sekolah sebagai administrator

4.      Kepala sekolah sebagai supervisor

5.      Kepala sekolah sebagai leader (pemimpin)

6.      Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja

7.      Kepala sekolah sebagai wirausahawan

8.      Peran wakil kepala sekolah sebagai pembantu kepala sekolah, wakil kepala

sekolah membantu kepala sekolah melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah.

Dinmeyer dan Caldwell (dalam Kusmintardjo, 1992) menguraikan peranan dan

tanggung jawab kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di

sekolah, sebagai berikut:

1.      Memberikan support, dorongan dan pimpinan untuk seluruh program bimbingan

dan konseling

2.     Menentukan staf yang memadai, baik segi profesinya maupun jumlahnya

menurut keperluannya

3.      Ikut serta dalam menetapkan dan menjelaskan peranan anggota-anggota stafnya;

4.     Mendelegasikan tanggung jawab kepada konselor dalam hal pengembangan

program bimbingan dan konseling

5

Page 7: Aplikasi Pelayanan Bk

5.      Memperkenalkan peranan para konselor kepada guru-guru, murid-murid, orang

tua murid, dan masyarakat melalui rapat guru, rapat sekolah, rapat orang tua murid

atau dalam bulletin-buletin bimbingan dan konseling

6.      Berusaha membentuk dan menjalin hubungan kerja yang kooperatif dan saling

membantu antara para konselor, guru dan pihak lain yang berkepentingan dengan

layanan bimbingan dan konseling

7.      Menyediakan fasilitas dan material yang cukup untuk pelaksanaan bimbingan

dan konseling

8.     Memberikan dorongan untuk pengembangan lingkungan yang dapat

meningkatkan hubungan antar manusia untuk menggalang proses bimbingan dan

konseling yang efektif (dalam hal ini berarti kepala sekolah hendaknya menyadari

bahwa bimbingan dan konseling terjadi dalam lingkungan secara global, termasuk

hubungan antara staf dan suasana dalam kelas)

9.      Memberikan penjelasan tentang program bimbingan dan konseling bagi seluruh

staf sekolah

10.  Memberikan dorongan dan semangat dalam hal pengembangan dan penggunaan

waktu belajar untuk pengalaman-pengalaman bimbingan dan konseling, baik klasikal,

kelompok maupun individual

11.  Penanggung jawab dan pemegang disiplin di sekolah dengan memberdayakan

para konselor dalam mengembangkan tingkah laku siswa, namun bukan sebagai

penegak disiplin.

Sementara itu, Allen dan Christensen (dalam Kusmintardjo, 1992), mengemukakan

peranan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan

konseling di sekolah sebagai berikut:

1.     Menyediakan fasilitas untuk keperluan penyelenggaraan bimbingan dan

konseling

2.     Memilih dan menentukan para konselor

6

Page 8: Aplikasi Pelayanan Bk

3.      Mengadakan pembagian tugas untuk keperluan bimbingan dan konseling,

misalnya para petugas untuk membina perpustakaan bimbingan, para petugas

penyelenggara testing, dan sebagainya

4.     Menyusun rencana untuk mengumpulkan dan menyebarluaskan infomasi tentang

pekerjaan/jabatan

5.     Merencanakan waktu (jadwal) untuk kegiatan-kegiatan bimbingan dan konseling

6.     Merencanakan program untuk mewawancarai murid dengan tidak mengganggu

jalannya jadwal pelajaran sehari-sehari.

Dari uraian di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa tugas kepala sekolah dalam

pengembangan program bimbingan dan konseling di sekolah ádalah sebagai berikut:

1. Staff selection. Memilih staf yang mempunyai kepribadian dan pendidikan yang

cocok untuk melaksanakan tugasnya. Termasuk disini mengadakan analisa

untuk mengetahui apakah diantara staf yang ada terdapat orang yang sanggup

melakukan tugas yang lebih spesialis.

2.      Description of staff roles. Menentukan tugas dan peranan dari anggota staf, dan

membagi tanggung jawab. Untuk menentukan tugas-tugas ini kepala sekolah dapat

meminta bantuan kepada anggota staf yang lain.

3.      Time and facilities. Mengusahakan dan mengalokasikan dana, waktu dan

fasilitas untuk kepentingan program bimbingan dan konseling di sekolahnya.

4.      Interpretation of program. Menginterpretasikan program bimbingan dan

konseling kepada murid-murid yang diberi pelayanan, kepada masyarakat yang

membantu program bimbingan dan konseling.

Wakil Kepala Sekolah

Wakil kepala sekolah sebagi pembantu kepala sekolah, membantu kepala sekolah

dalam melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah dalam hal:

1.      Mengkoordinasikan pelaksanaan  layanan bimbingan dan konseling kepada

semua personil sekolah

7

Page 9: Aplikasi Pelayanan Bk

2.      Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah sekolah terutama dalam pelaksanaan

layanan bimbungan dan konseling

b.2 Peranan Guru Pembimbing

Konselor atau guru pembimbing adalah pelaksana utama yang mengkoordinasi semua

kegiatan yang terkait dalam pelaksana bimbingan dan koseling di sekolah. Konselor

dituntut untuk bertindak secara bijaksana, ramah, bisa menghargai, dan memeriksa

keadaan orang lain, serta berkepribadian baik, karena konselor itu nantinya akan

berhubungan dengan siswa khususnya dan juga pihak lain yang sekiranya bermasalah.

Konselor juga mengadakan kerja sama dengan guru-guru lain, sehingga guru-guru

dapat meningkatkan mutu pelayanan dan pengetahuannya demi suksesnya program

bimbingan dan konseling.

            Sebagai pelaksana utama, tenaga inti, dan ahli, guru pembimbing bertugas:

1.      Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling.

2.      Merencanakan program bimbingan dan konseling.

3.      Melaksanakan segenap program satuan layanan bimbingan dan konseling.

4.      Melaksanakan segenap program satuan kegiatan pendukung bimbingan konseling.

5.      Menilai program dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan kegiatan pendukung

bimbingan konseling.

6.      Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan kegiatan

pendukung bimbingan dan konseling.

7.      Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegiatan pendukung

bimbingan yang dilaksanakan nya.

8.      Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan

konseling secara menyeluruh kepala coordinator BK serta Kepala Sekolah

            Tugas guru pembimbing yaitu membantu peserta didik dalam:

a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu

peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat.

8

Page 10: Aplikasi Pelayanan Bk

b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta

didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan

sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.

c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu

peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan

sekolah/madrasah secara mandiri.

d. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam

memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.

b.3 Peranan Pelayanan BK

Untuk menjamin terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling secara tepat

diperlukan kegiatan pengawasan bimbingan dan konseling baik secara teknik maupun

secara administrasi.

Fungsi kepengawasan layangan bimbingan dan konseling antara lain memantau,

menilai, memperbaiki, meningkatkan dan mengembangkan kegiatan layanan

bimbingan dan konseling. Selain mengawasi perkembangan dan pelaksanaan

pendidikan di sekolah, pengawas juga melihat perkembangan pelaksanaan bimbingan

dan konseling di sekolah tersebut.

            Pengawas BK mempunyai peranan :

1.      Mengkoordinasikan guru pembimbing dalam :

a.       Memasyarakatkan pelayanan BK kepada segenap warga sekolah (siswa, guru,

dan personil sekolah lainnya), orang tua siswa dan masyarakat.

b.     Menyusun program kegiatan BK (program satuan layanan dan kegiatan

pendukung, program mingguan, bulanan, caturwulan, dan tahunan).

c.       Melaksanakan program BK

d.      Mengadministrasikan program kegiatan BK

e.       Menilai hasil pelaksanaan program BK

f.       Menganalisis hasil penilaian pelaksanaan BK

9

Page 11: Aplikasi Pelayanan Bk

g.      Memberikan tindak lanjut terhadap analisis penilaian BK

2.      Mengusulkan kepada kepala sekolah dan mengusahakan bagi kepentingan

tenaga, prasarana, dan sarana alat dan perlengkapan pelayanan BK.

            Adapun manfaatnya dalam program bimbingan dan konseling adalah:

a.      Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para personel bimbingan dan konseling, yaitu

bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka masing-masing.

b.      Mengontrol adanya kemungkinan hambatan-hambatan yang ditemui oleh para

personel bimbingan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

c.      Memungkinkan dicarinya jalan keluar terhadap hambatan-hambatan yang

ditemui.

d.      Memungkinkan terlaksananya program bimbingan secara lancar kearah

pencapaian tujuan sebagai mana yang telah ditetapkan.

C. Konferensi KasusKonferensi kasus adalah pertemuan yang merencanakan untuk membahas

keadaan dan masalah seseorang atau beberapa orang. Tujuan utamanya ialah untuk

lebih mengenal dan memahami anak, agar anak dapat tertolong. Biasanya orang yang

menghadiri pertemuan diskusi ini adalah guru-guru, wali kelas, konseling, kepala

sekolah, dan ahli lain yang dianggap perlu. Kadang-kadang orangtua diundang jika

yang dibahas menuntut partisipasi dan kerjasama dari orangtua

Prosedur

1). Sebelum pertemuanTiap guru yang mengajar atau berhubungan dengan siswa itu memberi laporan

tentang tingkah laku, atau masalah siswa itu berdasarkan hasil observasi atau metode

pengumpulan data lain. Semua data ( kartu pribadi/kartu kumulatif ) tentang siswa

tersebut disiapkan oleh wali kelas/konselor atau orang yang berwewenang untuk itu.

dan itu sebaiknya meliputi data kesehatan, kemampuan, catatan anekdot, hasil belajar

dan lain sebagainya.

10

Page 12: Aplikasi Pelayanan Bk

2). Pada Waktu PertemuanPertemuan khusus biasanya dipimpin oleh kepala sekolah atau wakil kepala sekolah.

Hal-hal yang penting diperhatikan dalam pertemuan kasus tersebut adalah :

a) Data-data tentang kasus dikemukakan kepada sidang oleh orang tertentu

b) Tiap peserta dapat menambahkan data dan keterangan

c) Membahas data-data dan pendapat-pendapat

d) Membuat kesimpulan

e) Membuat rekomendasi tentang langkah-langkah dalam menolong anak tersenut

3). Catatan Tentang Petemuan Kasus :a) Semua data yang dikemukakan akan dibahas dalam pertemuan kasus menjadi

rahasia anggota yang ikut pertemuan

b) Semua peserta diikut sertakan dalam membuat rencana untuk menolong siswa

tersebut

c) Sebaiknya semua data dicatat dan disimpan satu tempat bersams kartu-kartu lain

D. Kerja sama Guru dan Konselor Dalam Layanan BKTugas-tugas pendidik untuk mengembangkan peserta didik secara utuh dan

optimal sesungguhnya merupakan tugas bersama yang harus dilaksanakan oleh guru,

konselor, dan tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja. Sementara itu, masing-

masing pihak tetap memiliki wilayah pelayanan khusus dalam mendukung realisasi

diri dan pencapaian kompetensi peserta didik. Dalam hubungan fungsional kemitraan

antara konselor dengan guru, antara lain dapat dilakukan melalui kegiatan rujukan

(referal) Masalah-masalah perkembangan peserta didik yang dihadapi guru pada saat

pembelajaran dirujuk kepada konselor untuk penanganannya.Demikian pula, masalah-

masalah peserta didik yang ditangani konselor terkait dengan proses pembelajaran

bidang studi dirujuk kepada guru untuk menindaklanjutinya.

Masalah kesulitan belajar peserta didik sesungguhnya akan lebih banyak bersumber

dari proses pembelajaran itu sendiri.

11

Page 13: Aplikasi Pelayanan Bk

Hal ini berarti dalam pengembangan dan proses pembelajaran fungsi-fungsi

bimbingan dan konseling perlu mendapat perhatian guru. Sebaliknya, fungsi-fungsi

pembelajaranbidang studi perlu mendapat perhatian konselor. Selengkapnya,

keunikan dan keterkaitan pelayanan pembelajaran oleh guru dan pelayanan bimbingan

dan konseling oleh konselor dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Dimensi Guru Konselor

1. Wilayah GerakKhususnya Sistem Pendidikan Formal

Khususnya Sistem Pendidikan Formal

2. Tujuan UmumPencapaian Tujuan Pendidikan Nasional

Pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional

3. Konteks TugasPembelajaran yang mendidik melalui mata pelajaran dengan skenario guru-murid

Pelayanan yang memandirikan dengan skenario konseli-konselor

3.1 Fokus KegiatanPengembangan kemampuan penguasaan bidang studi dan masalah-masalahnya

Pengembangan potensi diri bidang pribadi, sosial, belajar, karier, dan masalah-masalahnya

3.2 Hubungan Kerja Alih tangan (referal) Alih tangan (referal)4. Target Intervensi4.1 Individual Minim Utama4.2 Kelompok Pilihan Strategis Pilihan Strategis5.2 Klasikal Utama Minim5. Ekspektasi Kinerja

5.1 Ukuran Keberhasilan

Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan Lebih Bersifat Kuantitaif

Kemandirian dalam kehidupanLebih bersifat kualitatif yang unsur-unsurnya saling terkait

5.2 Pendekatan Umum

Pemanfaatan Instructional Effects & Nurturant Effects melalui pembelajaran yang mendidik

Pengenalan diri dan lingkungan oleh konseli dalam rangka pengentasan masalah pribadi, sosial, belajar dan karier. Skenario tindakan merupakan hasil transaksi yang merupakan keputusan konseli

5.3 Perencanaan tindak intervensi

Kebutuhan belajar ditetapkan terlebih dahulu untuk ditawarkan kepada peserta didik

Kebutuhan pengembangan diri ditetapkan dalam proses transaksional oleh konseli, difasilitasi oleh konselor

5.4 Pelaksanaan tindak intervensi

Penyesuaian proses berdasarkan respons ideosinkretik peserta didik yang lebih terstruktur

Penyesuaian proses berdasarkan respons ideosinkretik konseli dalam transaksi makna yang lebih lentur dan terbuka

12

Page 14: Aplikasi Pelayanan Bk

BAB IIIPENUTUP

A.1 KesimpulanPelayanan konseling berada di dalam keseluruhan pelayanaan bagi perkembangan

dan kebahagiaan hidup kemanusiaan. Dengan berbagai potensi, kebutuhan dan

kondisi diri, setiap individu dikehendaki untuk berkembang secara optimal,

menjalani dan mencapai taraf kehidupan yang bermatabat serta membahagiakan.

Untuk terwujudkan hal-hal yang dimaksudkan itu diperlukan berbagai pelayanaan.

Secara khusus, pelayanan konseling berpuncak pada pelayanaan teraputik.

Meskipun demikian, pelayanan konseling juga berperan dalam pelayanan

prakonseling, bahkan dalam pelayanan dasar. Untuk ini diperlukan pendekatan dan

teknik-teknik pelayanaan yang benar-benar professional guna menjamin suksesnya

pengentasan masalah (dalam pelayanan teraputik), serta mencegah timbul dan

berkembangnya masalah pada tingkat dasar dan prokonseling.

A.2 Kritik dan saranSalam Hormat penulis kepada setiap pembaca makalah ini..

13

Page 15: Aplikasi Pelayanan Bk

Daftar Pustaka

Muhammad, Arni. 2005. Profesi Kependidikan. Padang: UNP PressMugiarso, Heru.2011. Bimbingan dan Konseling. Semarang: Unnes PressPrayitno dan Erman amu. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rhineka Ciptahttp://umarkoto.blogspot.com/2013/10/peranan-dan-kerjasama-personil-sekolah.htmlhttp://konselorbugis.blogspot.com/2013/10/peran-dan-tanggung-jawab-masing-masing.htmlWau, Yasaratodo,. 2015. Profesi kependidikan, Medan: Unimed Press

14

Page 16: Aplikasi Pelayanan Bk

Daftar IsiBAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................................................

A. Pengertian Layanan.......................................................................................................................1

a.1 Tujuan............................................................................................................................................1

a.2 Pengidentifikasian Masalah Siswa..................................................................................................1

BAB II 3

PEMBAHASAN...................................................................................................................................

A. Pengalihtanganan Siswa Bermasalah.......................................................................................2

B. Peranan dan Kerjasama Personil Sekolah Dalam Pelayanan Bimbingan................................3

b.1 Peranan Kepala sekolah/Wakil Kepala sekolah......................................................................3

b.2 Peranan Guru Pembimbing................................................................................................8

b.3 Peranan Pelayanan BK...................................................................................................9

C. Konferensi Kasus....................................................................................................................10

Prosedur....................................................................................................................................

1). Sebelum pertemuan...........................................................................................................10

2). Pada Waktu Pertemuan..........................................................................................................11

3). Catatan Tentang Petemuan Kasus :........................................................................................11

D. Kerja sama Guru dan Konselor Dalam Layanan BK...............................................................11

BAB III..................................................................................................................................................14

PENUTUP.................................................................................................................................................

A.1 Kesimpulan..............................................................................................................................13

A.2 Kritik dan saran........................................................................................................................13

Daftar Pustaka.....................................................................................................................................14

Page 17: Aplikasi Pelayanan Bk