10
ASKEP HIFEMA KEL 5

ASKEP HIFEMA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

deskripsi

Citation preview

ASKEP HIFEMA

ASKEP HIFEMAKEL 5. DefinisiHifema adalah adanya darah di dalam kamera anterior (Smeltzer,2001). Hifema atau adanya darah dalam bilik mata depan dapat terjadi karena trauma tumpul (Sidarta,1998). Bila pasien duduk, hifema akan terlihat mengumpul di bagian bawah bilik mata depan dan hifema dapat memenuhi seluruh ruang bilik mata depan. Darah dalam cairan aqueus humor dapat membentuk lapisan yang terlihat. Jenis trauma ini tidak perlu menyebabkan perforasi bola mata Etiologi dan PatofisiologiHifema biasanya disebabkan trauma pada mata, yang menimbulkan perdarahan atau perforasi (Douglas, 2002). Inflamasi yang parah pada iris, sel darah yang abnormal dan kanker mungkin juga bisa menyebabkan perdarahan pada bilik depan mata. Trauma tumpul dapat merobek pembuluh darah iris atau badan siliar. Gaya-gaya kontusif akan merobek pembuluh darah iris dan merusak sudut kamar okuli anterior. Tetapi dapat juga terjadi secara spontan atau pada patologi vaskuler okuler. Darah ini dapat bergerak dalam kamera anterior, mengotori permukaan dalam kornea.Berdasarkan penyebabnya, hifema terbagi menjadi tiga yakni:Hifema traumatikHifema iatrogenikHifema spontan. Tanda dan Gejala1. Pandangan mata kabur2. Penglihatan sangat menurun3. Kadang kadang terlihat iridoplegia & iridodialisis4. Pasien mengeluh sakit atau nyeri5. Nyeri disertai dengan efipora & blefarospasme6. Pembengkakan dan perubahan warna pada palpebra7. Retina menjadi edema & terjadi perubahan pigmen8. Otot sfingter pupil mengalami kelumpuhan9. Pupil tetap dilatasi (midriasis)10. Tidak bereaksi terhadap cahaya beberapa minggu setelah trauma.11. Pewarnaan darah (blood staining) pada kornea12. Kenaikan TIO (glukoma sekunder )13. Sukar melihat dekat14. Silau akibat gangguan masuknya sinar pada pupil15. Anisokor pupil16. Penglihatan ganda (iridodialisis)

GradeKeberadaan darah di Kamera Okuli Anterior (COA)1Kurang dari 1/321/3 sampai 3Lebih dari 4 a.k.a blackball / 8-ball hyphemaTotal (Penuh)Klasifikasi hifema berdasarkan severitasnya adalah sebagai berikut5:Tabel 1 Klasifikasi hifema berdasarkan derajat keparahannya

Komplikasi yang mungkin terjadi adalah:Peningkatan tekanan intraokular secara akut, yakni suatu gluakoma traumatikAtrofi optik, terutama akibat glaukoma traumatikPerdarahan ulang atau perdarahan sekunder (2o hemorrhage)Sinekia posteriorSinekia anterior, terutama pada kondisi hifema yang lebih dari sembilan hariCorneal blood staining, yakni adanya deposisi dari hemoglobin dan hemosiderin pada stroma kornea akibat keberadaan darah hifema total yang umumnya disertai dengan peningkatan tekanan intraokular. Corneal blood staining dapat menghilang, namun memerlukan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun lamanya.Glaukoma kronik. Pemeriksaan DiagnostikKartu mata snellen (tes ketajaman penglihatan) : mungkin terganggu akibat kerusakan kornea, aqueus humor, iris dan retina.Lapang penglihatan : penurunan mungkin disebabkan oleh patologi vaskuler okuler,glukoma Pengukuran tonografi : mengkaji tekanan intra okuler ( TIO ) normal 12-25 mmHg.Tes provokatif : digunakan untuk menentukan adanya glukoma bila TIO normal atau meningkat ringan.Pemeriksaan oftalmoskopi : mengkaji struktur internal okuler, edema retine, bentuk pupil dan kornea.Darah lengkap, laju sedimentasi LED : menunjukkan anemia sistemik/infeksi.Tes toleransi glokosa : menentukan adanya /kontrol diabetes.

Penatalaksanaan MedisDiberi tetes mata antibiotika pada mata yang sakit dan diberi bebat tekan.Pasien tidur dengan posisi kepala miring 60 diberi koagulasi.Kenaikan TIO diobati dengan penghambat anhidrase karbonat. (asetasolamida).Di beri tetes mata steroid dan siklopegik selama 5 hari.Pada anak-anak yang gelisah diberi obat penenang Parasentesis tindakan atau mengeluarkan darah dari bilik mata depan dilakukan bila ada tanda-tanda imbibisi kornea, glaukoma sekunder, hifema penuh dan berwarna hitam atau bila setelah 5 hari tidak terlihat tanda-tanda hifema akan berkurang.Asam aminokaproat oral untuk bekuan darah.Evakuasi bedah jika TIO lebih 35 mmHg selama 7 hari atau lebih 50 mmH selama 5 hari.. Vitrektomi dilakukan bila terdapat bekuan sentral dan lavase kamar anterior.Viskoelastik dilakukan dengan membuat insisi pada bagian limbus.