18
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2.1.1 Pengertian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan GTSL adalah setiap prostesis yang menggantikan beberapa gigi dalam satu lengkung geligi sebagian. Restorasi prostetik ini sering disebut juga removable partial denture (The Glossary of Prosthodontic, 2005). 2.1.2 Fungsi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Tujuan dari GTSL antara lain adalah (Osborne and Lammie, 1986 cit Eliades, 2003): - Untuk mengembalikan estetika - Untuk mengembalikan fungsi bicara - Untuk mengembalikan fungsi pengunyahan - Untuk mempertahankan kesehatan jaringan mulut. Selain itu, telah terbukti bahwa kerusakan jaringan dapat terjadi pada orang yang kehilangan gigi aslinya dan tidak memakai gigi tiruan. Di antaranya adalah sebagai berikut (Davenport, 2000): a. Drifting dan Tilting dari gigi asli yang masih ada Hal ini disebabkan, kehilangan kontinuitas deretan lengkung gigi dan juga kehilangan posisi ideal gigi asli dalam menerima tekanan gigitan sewaktu terdapat gerak pengunyahan. Struktur jaringan periodontium gigi asli tersebut menderita gangguan. Secara tidak langsung akibat miringnya letak gigi asli ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ... MERALDA ROSSY SYAHDINDA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

2.1.1 Pengertian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

GTSL adalah setiap prostesis yang menggantikan beberapa gigi dalam satu

lengkung geligi sebagian. Restorasi prostetik ini sering disebut juga removable

partial denture (The Glossary of Prosthodontic, 2005).

2.1.2 Fungsi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan

Tujuan dari GTSL antara lain adalah (Osborne and Lammie, 1986 cit

Eliades, 2003):

- Untuk mengembalikan estetika

- Untuk mengembalikan fungsi bicara

- Untuk mengembalikan fungsi pengunyahan

- Untuk mempertahankan kesehatan jaringan mulut.

Selain itu, telah terbukti bahwa kerusakan jaringan dapat terjadi pada orang yang

kehilangan gigi aslinya dan tidak memakai gigi tiruan. Di antaranya adalah

sebagai berikut (Davenport, 2000):

a. Drifting dan Tilting dari gigi asli yang masih ada

Hal ini disebabkan, kehilangan kontinuitas deretan lengkung gigi dan juga

kehilangan posisi ideal gigi asli dalam menerima tekanan gigitan sewaktu

terdapat gerak pengunyahan. Struktur jaringan periodontium gigi asli tersebut

menderita gangguan. Secara tidak langsung akibat miringnya letak gigi asli

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

akan menyulitkan pembersihan gigi, dengan demikian menambah cepatnya

karies di tempat itu.

b. Over Eruption

Bila geligi asli tidak mempunyai antagonis maka gigi akan menjadi bebas

bergerak ke arah oklusal. Hal ini dapat diikuti ataupun tidak oleh

pertumbuhan tulang alveolar. Pada contoh gigi yang mengalami extruded

tidak diikuti pertumbuhan tulang alveolar, dapat terjadi kerusakan struktur

periodontal. Sedangkan pada contoh gigi extruded yang diikuti pertumbuhan

tulang alveolar, akan menyebabkan kesulitan jika pasien membutuhkan gigi

tiruan penuh di kemudian hari.

c. Berkurangnya efisiensi pengunyahan

Fungsi mekanis gigi asli menurun, atau hilang sama sekali. Kejadian ini dapat

diterangkan bahwa fungsi pengunyahan merupakan faktor yang sangat

penting dalam pemeliharaan kesehatan pasien.

d. Persendian Temporomandibular

Kebiasaan mengunyah yang tidak teratur, gangguan pada persendian

temporomandibular (Eccentric jaw relationship) biasanya terjadi karena

hilangnya beberapa gigi asli. Hal ini menyebabkan rasa sakit pada persendian

atau pada otot-otot yang berhubungan.

e. Tekanan yang berlebihan pada jaringan penyangga

Jika tekanan pengunyahan dan oklusi dibebankan oleh beberapa gigi yang

masih ada, biasanya menyebabkan beban yang berlebihan, akibatnya terjadi

kerusakan jaringan periodontal disertai hilangnya gigi.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

f. Perubahan nada suara

Gigi-gigi yang hilang sering menyebabkan gangguan dalam berbicara. Yang

paling nyata adalah bila gigi yang hilang adalah gigi anterior atas, maka

akibatnya bicara menjadi tidak jelas.

g. Faktor estetika berkurang

Hilangnya gigi-gigi anterior atas akan menyebabkan faktor estetika

berkurang, menurut pandangan masyarakat modern. Salah satu alasan yang

penting dalam menggunakan gigi tiruan adalah untuk memperbaiki profil

wajah.

h. Gangguan pada kesehatan mulut (Oral Hygiene)

Selain drifting dan tilting gigi-gigi, maka hilangnya gigi antagonis akan

mencegah abrasi dari gigi-gigi yang masih ada. Dengan demikian sisa

makanan akan mudah menutup permukaan gigi dan resiko terjadinya karies

akan bertambah.

i. Atrisi

Pada beberapa kasus ditemukan bahwa membran periodontal dari gigi-gigi

yang menerima beban berlebih tidak mengalami kerusakan tetapi

mengakibatkan keausan vertikal dari permukaan gigi ketika gigi-gigi dalam

keadaan sentrik oklusi.

j. Pengaruh pada jaringan lunak

Bila gigi-gigi hilang, maka ruang dalam lengkung gigi akan ditempati oleh

jaringan lunak dari pipi dan lidah. Jika keadaan ini berlanjut untuk beberapa

tahun, maka pasien akan menemukan kesulitan dalam penyesuaian, dengan

pemakaian alat yang menggeser jaringan ini.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

Dengan mengetahui akibat-akibat yang dapat timbul tanpa pemakaian gigi

tiruan sebagian, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari gigi tiruan sebagian

adalah (MacEntee, 1993):

- Mengembalikan estetika

- Mengembalikan fungsi bicara

- Mengembalikan fungsi pengunyahan

- Mempertahankan kesehatan jaringan mulut

- Memperbaiki oklusi

- Membantu mempertahankan gigi-gigi yang masih ada.

2.1.3 Klasifikasi Kennedy

Terdapat beberapa metode klasifikasi sebagian lengkung rahang tidak

bergigi yang telah diusulkan dan digunakan hingga saat ini. Menurut Henderson

(1976), diperkirakan bahwa dalam suatu lengkung tunggal terdapat lebih dari

65.000 kombinasi gigi dan dan daerah tidak bergigi. Maka diperlukan sebuah

klasifikasi dasar untuk dapat mencukupi (Keating, 1991).

Metode klasifikasi dari Kennedy merupakan klasifikasi sebagian lengkung

rahang tidak bergigi yang paling banyak diterima saat ini. Maka memacu pada

pemakaian klasifikasi yang lebih umum, digunakan klasifikasi Kennedy dalam

penyusunan skripsi ini.

Klasifikasi Kennedy adalah klasifikasi yang pertama kali ditemukan oleh

dr. Edward Kennedy pada akhir tahun 1925. Klasifikasi ini bertujuan untuk

menggolongkan dan menggabungkan sebagian lengkung rahang yang tidak

bergigi (McGarry, 2002).

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

Gambar 1 Gambaran daerah tidak bergigi pada rahang yang diklasifikasikan oleh Kennedy (Skinner, 1959)

Klasifikasi Kennedy membagi semua lengkung rahang yang tidak bergigi

sebagian menjadi empat golongan besar berdasarkan sadel dan free end. Selain itu

daerah tidak bergigi juga dibedakan dalam tipe yang terbentuk sebagai daerah

modifikasi.

Klasifikasi Kennedy adalah sebagai berikut (McGarry, 2002):

Klas I : Daerah tidak bergigi bilateral yang letaknya pada bagian posterior dari

gigi asli yang masih tinggal pada bagian anterior (Bilateral free end)

Klas II : Daerah tidak bergigi unilateral pada bagian posterior dari gigi asli yang

masih tinggal (Unilateral free end)

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

Klas III.:.Daerah tidak bergigi unilateral dengan gigi asli yang tinggal pada bagian

anterior dan posterior (Bounded saddle)

Klas IV : Tunggal (single). Tetapi bilateral (memotong garis tengah), letak daerah

tidak bergigi pada daerah anterior saja, tetapi masih ada gigi pada

daerah posterior.

Gambar 2 Klasifikasi Kennedy dengan modifikasi. (a) Klas I; (b) Klas II; (c) Klas III; (d) Klas IV; (e) Klas I modifikasi 1; (f) Klas II modifikasi 2; (g) Klas III modifikasi 3; (h) Klas III modifikasi 2 (McGarry,2002)

a

c

g

e f

d

b

h

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

Untuk menentukan klasifikasi Kennedy, terdapat peraturan-peraturan

tertentu yang harus diperhatikan. Tanpa aturan yang pokok untuk setiap keadaan,

akan sulit untuk menerapkan klasifikasi Kennedy. Untuk itu digunakan aturan

sebagai berikut (Applegate, 1960):

a. Klasifikasi yang diikuti pencabutan gigi yang mengubah klasifikasi

sebelumnya

b. Jika molar ketiga tidak ada, maka molar ketiga tersebut tidak diperhitungkan

dalam klasifikasi

c. Jika molar ketiga ada dan dapat digunakan sebagai penyangga, maka harus

diperhitungkan dalam klasifikasi

d. Jika molar kedua tidak ada dan tidak diganti, maka tidak dipertimbangkan

dalam klasifikasi

e. Kebanyakan daerah tidak bergigi pada bagian belakang selalu menentukan

dalam klasifikasi

f. Daerah tidak bergigi selain menentukan klasifikasi juga menunjukkan adanya

modifikasi dan direncanakan pada daerah tidak bergigi

g. Luasnya modifikasi ini tidak menjadi pengaruh, hanya jumlahnya yang

menentukan

h. Tidak ada modifikasi dalam lengkung kelas IV.

2.1.4 Bagian-bagian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Resin Akrilik

GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan yang terdiri dari akrilik

serta elemen gigi tiruan. Bagian dari GTSL adalah (Gunadi, 1982):

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

a. Retainer/penahan

Retainer merupakan bagian gigi tiruan sebagian lepasan yang berfungsi

memberi retensi sehingga menahan protesa tetap pada tempatnya. Retainer

dibagi menjadi 2 kelompok:

1. Retainer langsung (direct retainer)

Yaitu bagian dari gigi tiruan yang berkontak langsung dengan permukaan

gigi abutment, dan dapat berupa cengkeram atau kaitan presisi

2. Retainer tidak langsung (indirect retainer)

Yaitu bagian dari gigi tiruan yang memberikan retensi untuk melawan gaya

yang cenderung melepas protesa ke arah oklusal dan bekerja pada basis.

Retensi tak langsung ini diperoleh dengan cara memberikan retensi pada sisi

berlawanan dari garis fulkrum dimana gaya tadi bekerja. Retensi tidak langsung

dapat berupa lengan pengimbang, sandaran/rest

b. Basis /Plat Akrilik

Merupakan penyangga atau landasan gigi tiruan sebagian lepasan yang

terbuatdari resin akrilik. Fungsinya:

1. Mendukung gigi (elemen tiruan)

2. Meneruskan tekanan oklusal ke jaringan di bawahnya

3. Memberikan retensi dan stabilisasi kepada gigi tiruan

Basis biasanya terbuat dari bahan metal, resin, atau kombinasi metal-resin

c. Gigi Pengganti (Artificial Teeth)

Merupakan bagian dari gigi tiruan yang menggantikan gigi asli yang hilang.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

2.1.5 Desain Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Resin Akrilik

Rencana pembuatan desain merupakan salah satu tahap penting dan

merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan atau kegagalan sebuah gigi

tiruan. Dalam pembuatan desain gigi tiruan dikenal empat tahap yaitu (Soelarko, 1980):

a. Tahap pertama : menentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi (sadel)

b. Tahap kedua : menentukan macam dukungan dari setiap sadel.

Dukungan bagi gigi tiruan sebagian lepasan merupakan semua dukungan

yang diterima dari jaringan mulut untuk melawan atau menahan atau

menyangga daya oklusal yang diterima protesa. Bentuk daerah tak bergigi ada dua

macam, yaitu sadel tertutup (paradental) dan daerah berujung bebas (free end). Ada

tiga pilihan untuk dukungan sadel paradental, yaitu dukungan dari gigi, dari mukosa,atau

dari gigi dan mukosa (kombinasi). Untuk sadel berujung bebas, dukungan bisa

berasal dari mukosa, atau gigi dan mukosa (kombinasi).

Dukungan terbaik untuk protesa sebagian lepasan dapat diperoleh dengan

memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti keadaan

jaringan penyangga, panjang sadel, jumlah sadel, dan keadaan rahang yang

akan dipasangi gigi tiruan .

Syarat-syarat pemilihan gigi abutment yang digunakan sebagai pegangan

klamer:

1. Gigi penyangga harus cukup kuat.

- Akarnya panjang

- Masuk kedalam prosesus alveolaris dalam dan tidak longgar

- Makin banyak akar makin kuat

- Gigi penyangga tidak boleh goyang

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

- Tidak ada kelainan jaringan periodontal pada gigi penyangga.

2. Bentuk mahkota sedapat mungkin sesuai dengan macam klamer yang

digunakan

3. Kedudukan gigi tersebut hendaknya tegak lurus dengan prosesus alveolaris, gigi yang

letaknya rotasi atau berputar tidak baik untuk penyangga

4. Gigi tersebut masih vital atau tidak mengalami perawatan

5. Bila memerlukan dua klamer atau lebih maka hendaknya dipilihkan gigi yang

letaknya sejajar

c. Tahap ketiga: menentukan jenis penahan (retainer)

Ada dua macam retainer untuk gigi tiruan, yaitu direct retainer dan

indirect retainer. Untuk menentukan jenis retainer yang akan dipilih, maka

perlu diperhatikan faktor dari dukungan sadel, stabilisasi gigi tiruan, dan estetika.

d. Tahap keempat: menentukan jenis konektor. Konektor pada tiap rahang terbagi

menjadi:

- Konektor utama (major connector)

Merupakan bagian gigi tiruan sebagian lepasan yang menghubungkan

bagian protesa yang terletak pada salah satu sisi rahang dengan yang ada pada sisi

lainnya. Untuk protesa resin, konektor yang dipakai biasanya berbentuk plat

- Konektor minor atau tambahan (minor connector)

Merupakan bagian gigi tiruan sebagian lepasan yang mengubungkan konektor utama

dengan bagian lain, misalnya suatu penahan langsung atau sandaranoklusal

dihubungkan dengan konektor utama melalui suatu konektor minor

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

Dalam menentukan desain dari gigi tiruan sebagian lepasan, perlu

diperhatikan beberapa faktor, yaitu (Jepson, 2004):

a. Retensi

Adalah kemampuan gigi tiruan untuk melawan daya pemindah yang

cenderung memindah protesa ke arah oklusal. Yang dapat memberikan retensi adalah:

lengan retentive, klamer, occlusal rest, kontur dan landasan gigi, oklusi, adhesi,

tekanan atmosfer, dan surface tension

b. Stabilisasi

Adalah kemampuan gigi tiruan untuk melawan daya pemindah alam arah

horizontal. Dalam hal ini semua bagian cengkeram berfungsi kecuali bagian

terminal/ujung lengan retentive. Stabilisasi terlihat bila dalam keadaan

berfungsi. Gigi yang mempunyai stabilisasi pasti mempunyai retensi,

sedangkan gigi yang mempunyai retensi belum tentu mempunyai stabilisasi

c. Estetika

1. Penempatan klamer harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat

dalam posisi bagaimanapun juga

2. Gigi tiruan harus pantas dan tampak asli bagi pasien, meliputi warna gigi

daninklinasi/ posisi tiap gigi

3. Kontur gingiva harus sesuai dengan keadaan pasien

4. Perlekatan gigi di atas ridge.

2.2 Kegoyangan Gigi

Kegoyangan gigi merupakan hubungan antara daya yang kecil dan

perpindahan gigi dalam jarak pendek untuk waktu yang lama (MacEntee, 1993).

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

2.2.1 Mekanisme Kegoyangan Gigi

Jarak perpindahan gigi tidak dapat ditentukan hanya dengan mengetahui

besarnya daya yang mengenai gigi tersebut, tetapi perlu pula mengetahui lamanya

atau waktu daya berlangsung dan variasi daya yang diberikan. Maka dapat

disamakan bahwa jarak yang ditempuh berbanding lurus dengan (Noyes and Solt,

1972):

- Besarnya daya yang diberikan

- Lamanya daya berlangsung

- Faktor intrinsik kegoyangan gigi

Jika daya yang diterima oleh gigi besar dan berlangsung secara terus-

menerus, lama kelamaan jaringan penyangga yang ada akan mengalami kerusakan

dan terjadi resorbsi hingga menyebabkan kegoyangan gigi.

2.2.2 Derajat Kegoyangan Gigi

Pada keadaan normal gigi menunjukkan kegoyangan pada tingkat yang

sangat ringan. Kegoyangan gigi yang normal pada gigi incisivus lebih besar

dibandingkan dengan gigi molar dan premolar. Pemeriksaan klinik akan dapat

membedakan antara kegoyangan yang normal dengan kegoyangan yang abnormal.

Kebanyakan kegoyangan gigi terjadi ke arah fasiolingual dan sedikit ke arah

mesiodistal maupun vertikal. Kegoyangan ke arah vertikal terjadi pada kasus

penyakit periodontium yang sudah parah/lanjut (Neuman, 2002).

Percobaan yang dilakukan oleh Grand (1972) menunjukkan bahwa gigi

normal mempunyai variasi gerakan antara 0,2 mm arah horizontal dan 0,02 mm

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

ke arah vertikal. Pada keadaan pathologi maka gerakan tersebut dapat bertambah

sepuluh kali lipat atau lebih (MacEntee, 1993).

Sesuai dengan tingkat keparahan dan ukuran besar kegoyangannya maka

derajat kegoyangan gigi dapat dibagi menjadi (Neuman, 2002):

Derajat kegoyangan 1 : Gigi sudah menunjukkan kegoyangan yang tidak normal

namun masih ringan

Derajat kegoyangan 2 : Kegoyangan gigi sedang atau moderat. Kegoyangan gigi

pada socketnya berjarak sampai 1 mm

Derajat kegoyangan 3 : Gerakan gigi sudah lebih dari 1 mm atau gigi sudah dapat

bergerak ke arah vertikal.

Derajat kegoyangan 4 :.Kegoyangan yang sudah parah, yaitu ke segala arah.

Tingkat atau derajat kegoyangan gigi adalah penting untuk menentukan prognosa

perawatannya (Neuman, 2002).

2.2.3 Penyebab Kegoyangan Gigi

Hampir semua penyakit pada jaringan periodontal pada stadium lanjut

dapat menyebabkan kegoyangan gigi. Pada dasarnya kegoyangan gigi dapat

disebabkan oleh satu atau beberapa faktor, yaitu (Manson and Eley, 1989):

a. Trauma oklusi

b. Inflamasi periodontal membran

c. Kerusakan tulang alveolus

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

2.2.3.1 Trauma Oklusi

Trauma oklusal atau trauma yang disebabkan oleh oklusi, merupakan

perubahan patologis atau adaptif pada jaringan periodontal yang disebabkan oleh

kekuatan oklusal berlebihan yang melebihi kapasitas reparatifnya. Dapat pula

dikatakan akibat perkusi atau ketukan berulang-ulang yang sifatnya fungsionil

misalnya cleanching, bruxism dan clamping. Berat ringannya lesi pada trauma

bervariasi ditentukan oleh:

a. Faktor lingkungan lokal yang menentukan besar dan arah daya

b. Frekuensi daya yang mengenainya

c. Kemampuan penyembuhan tiap individu.

Jika trauma berlangsung cukup lama, sering dan konstan, kemudian proses

penyembuhan tidak mampu menanggulangi maka akan terjadi kerusakan

permanen atau tanggalnya gigi (Deas and Mealey, 2006).

Riwayat trauma oklusal diklasifikasikan menjadi trauma oklusal primer

dan trauma oklusal sekunder. Trauma oklusal primer dihasilkan dari kekuatan

oklusal berlebihan yang diterima oleh gigi dengan jaringan penyangga yang

normal dan sehat, sedangkan trauma oklusal sekunder merupakan perubahan yang

terjadi saat kekuatan oklusal normal maupun abnormal dikenakan pada gigi

dengan jaringan penyangga yang inadekuat (Davies and Gray, 2001).

2.2.3.2 Inflamasi Periodontal Membran

Kegoyangan gigi merupakan salah satu gejala yang mungkin dapat terjadi

pada inflamasi periodontal membran, walaupun kerusakan tulang adalah faktor

penting penyebab kegoyangan gigi.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

Perubahan degeneratif dapat berhubungan dengan adanya inflamasi

periodontal membran yang menyeluruh walaupun pengaruhnya secara tidak

langsung. Dengan demikian kerusakan dari principal fibers karena ketidak

seimbangan hubungan antara sementum dan berkurangnya tulang sebagai

penyangga gigi dapat menyebabkan kegoyangan gigi (Manson and Eley, 1989).

Penyebab inflamasi periodontal membran di antaranya dapat berasal dari:

a. Mikroorganisme

b. Mekanis

c. Chemical

d. Thermal

2.2.3.3 Kerusakan Tulang Alveolus

Persoalan yang sulit akibat kerusakan jaringan periodontal adalah jika

sudah sampai terjadi pada tulang alveolus. Perubahan pathologi yang terjadi pada

jaringan periodontal menandai adanya proses yang menyeluruh akibat penyakit

periodontal yang kronis. Namun pada akhirnya kerusakan tulang alveolus

bertanggung jawab atas adanya gigi yang lepas. Pada keadaan normal maka secara

mikroskopis akan terlihat adanya keseimbangan yang tetap antara pembentukan

dan resorbsi tulang. Keseimbangan ini akan diatur oleh kombinasi pengaruh lokal

dan pengaruh sistemik. Apabila pengaruh resorbsi tulang lebih besar dari

pembentukannya maka akan terjadi reduksi tulang alveolus. Reduksi ini bisa

terjadi dengan bertambahnya umur (Manson and Eley, 1989).

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

Pada kerusakan tulang yang kronis maka keseimbangan ini akan terganggu

karena adanya resorbsi tulang yang lebih besar, hal ini jika lebih parah akan

terjadi dan berakibat hilangnya tulang (Mizuuchi, 2002).

2.3 Problem Pemakaian Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Resin Akrilik

Gigi penyangga adalah gigi yang digunakan sebagai penyangga atau

pegangan geligi tiruan lepasan maupun tetap dan berfungsi menahan

tekanan secara normal yang mengarah langsung ke gigi yang hilang.

Gigi penyangga tertancap di dalam processus alveolaris dan didukung oleh

serabut-serabut periodontal. Serabut tersebut bersifat elastis dan memiliki

kompresibilitas sekitar 0,1 mm. Geligi tiruan dapat melakukan gerakan vertikal,

horizontal dan torsi, di mana daya kunyah horizontal dan torsi tersebut dapat

merusak gigi penyangga. Daya kunyah ini akan diteruskan kepada jaringan

penyangga gigi dan landasan dari gigi tiruan tersebut. Batas kemampuan dari

jaringan penyangga gigi terhadap daya tergantung dari kekuatan jaringan tersebut

(Noyes and Solt, 1972 cit Igarashi, 1999).

Gigi tiruan sebagian didukung oleh gigi penyangga dan jaringan lunak

serta jaringan tulang yang berada di bawah landasan gigi tiruan. Maka dengan

sendirinya daya kunyah yang diterima oleh geligi tiruan akan disalurkan pada

jaringan-jaringan tersebut (Mizuuchi, 2002).

Fungsional stress dalam ukuran besar yang melebihi batas kemampuan

suatu jaringan penyangga akan menyebabkan rangsangan yang menyebabkan

dimulainya kerusakan hingga selanjutnya resorbsi berjalan cepat. Resorbsi yang

berjalan cepat ini dapat mengakibatkan gigi tiruan menjadi goyang atau longgar.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

Goyangnya gigi tiruan pada waktu berfungsi akan mempengaruhi jaringan

penyangga dan selanjutnya akan mengakibatkan goyangnya gigi penyangga

(Mizuuchi, 2002).

2.3.1 Mekanisme Penyebab Goyangnya Gigi Penyangga

Saat mengunyah, daya kunyah tersebut akan disalurkan baik ke jaringan

lunak maupun ke gigi penyangga, dan beban itu disalurkan baik ke arah vertikal

maupun lateral. Beban vertikal merupakan beban yang tidak mempengaruhi gigi

penyangga, bagaimana pun besarnya beban tersebut. Sebaliknya, beban lateral

membawa efek yang dapat mengakibatkan kegoyangan bagi gigi penyangga sebab

memiliki daya ungkit yang sifatnya seperti menyongkel. Beban lateral

menyebabkan rasa nyeri pada jaringan lunak mulut apabila beban tersebut

berlebihan, kemudian lama-kelamaan menyebabkan resorbsi (Mizuuchi, 2002).

Resorbsi secara fisiologis terjadi pada processus alveolaris yang telah

kehilangan gigi dan sisa tulang ini disebut dengan residual ridge. Tetapi resorbsi

akan dipercepat dengan adanya beban yang berlebihan (overload). Maka beban

tersebut dapat menyebabkan proses resorbsi semakin hebat. Semakin besar

resorbsi, maka gigi tiruan semakin longgar dan tidak stabil. Semakin tidak stabil

gigi tiruan, semakin hebat goncangan yang didapat oleh processus alveolaris

maupun gigi penyangganya. Hal tersebut akan mengakibatkan kegoyangan gigi

penyangga semakin besar (Mizuuchi, 2002).

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gigi Tiruan Sebagian Lepasan 2 ...adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/533/gdlhub-gdl-s1-2013-syahdindam... · GTSL adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan

2.3.2 Cara Mencegah Kegoyangan pada Gigi Penyangga

Tindakan yang dilakukan untuk menghindari akibat yang buruk, baik

terhadap gigi penyangga (abutment) maupun terhadap jaringan lunak mulut di

bawah basis gigi tiruan adalah sebagai berikut (MacEntee, 1993):

a. Luas basis gigi tiruan

Semakin luas basis gigi tiruan, semakin luas pula jaringan penyangga beban

yang disebabkan oleh daya kunyah. Beban tidak hanya disangga oleh gigi

namun juga oleh mukosa sehingga gaya yang diterima tidak terlalu berat.

Namun basis juga tidak boleh terlalu luas karena fungsi lidah maupun bibir

dan langit-langit lunak dapat terganggu.

b. Menghubungkan lebih dari satu gigi sebagai gigi penyangga

Dengan menghubungkan lebih dari satu gigi, maka daya kunyah akan dipikul

oleh lebih dari satu gigi, sedikitnya dua gigi. Hal ini dapat dilihat pada sebuah

free end denture.

c. Menggunakan occlusal rest

Kegunaan occlusal rest adalah:

1. Mendukung protesa terhadap tekanan vertikal dari oklusal dan kekuatan

ini diteruskan pada gigi penyangganya

2. Mencegah masuknya makanan ke dalam ruang pulpa antara sadel dan gigi

penyangga

3. Mencegah tekanan yang berlebihan pada jaringan lunak yang ada di bawah

basis gigi tiruan

4. Mencegah displacement/perpindahan tempat dari gigi tiruan

5. Mencegah ekstrusi gigi penyangga

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEGOYANGAN GIGI PENYANGGA ...MERALDA ROSSY SYAHDINDA