14
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Dalam kajian teori ini, akan diuraikan mengenai metode inkuiri yang berisi tentang alasan munculnya metode inkuiri, definisi inkuiri,langkah inkuiri, kelebihan dan kekurangan metode inkuiri,sintaks inkuiri. Teori tentang aktivitas belajar yang berisi tentang definisi aktivitas belajar, indikator tercapainya aktivitas belajar, jenis-jenis aktivitas belajar. Teori tentang hasil belajar yang berisi tentang defini hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Dalam sub bab kajian teori juga diuraikan mengenai pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, kajian IPS, pendidikan IPS. 2.1.1 Metode Inkuiri Penggunaan metode dalam pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru diharapkan tidak hanya mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa, akan tetapi mampu mengaktifkan siswa saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Penelitian pada tahun 1957 yang dilakukan oleh James Raths menunjukan bahwa 97% dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di kelas adalah dilakukan oleh guru (Wahab, 2007:92). Alasan tersebut yang memicu lahirnya metode yang sangat inovasi dalam pembelajaran IPS yang dikenal dengan metode inkuiri. Metode inkuiri mempunyai banyak definisi tetapi secara keseluruhan sama. Metode inkuri menurut Sapriya (2009:80)adalah rangkaian kegiatanpembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk menemukan sendiri suatu jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Pada prinsipnya tujuan penerapan metode Inkuiri dalam pembelajaran di kelas, membantu siswa bagaimana merumuskan pertanyaan, mencari jawaban atau pemecahan untuk memuaskan keingintahuannya dan untuk membantu teori dan gagasannya tentang dunia. Lebih jauh lagi dikatakan bahwa pembelajaran inkuiri bertujuan untuk mengembangkan tingkat berfikir dan jugaketerampilan berfikir kritis (Gunawan, 2011:90).Hal yang dipentingkan dalam Inkuiriadalah siswa mencari sesuatu sampai tingkatan “yakin” (belief-percaya), tingkatan ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/3/T1... · bidang kognitif (analisa, sintesa) hal tersebut mendorong ... laporan, menyalin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/3/T1... · bidang kognitif (analisa, sintesa) hal tersebut mendorong ... laporan, menyalin

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

Dalam kajian teori ini, akan diuraikan mengenai metode inkuiri yang berisi

tentang alasan munculnya metode inkuiri, definisi inkuiri,langkah inkuiri,

kelebihan dan kekurangan metode inkuiri,sintaks inkuiri. Teori tentang aktivitas

belajar yang berisi tentang definisi aktivitas belajar, indikator tercapainya aktivitas

belajar, jenis-jenis aktivitas belajar. Teori tentang hasil belajar yang berisi tentang

defini hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Dalam sub

bab kajian teori juga diuraikan mengenai pembelajaran IPS di Sekolah Dasar,

kajian IPS, pendidikan IPS.

2.1.1 Metode Inkuiri

Penggunaan metode dalam pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru

diharapkan tidak hanya mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan

hasil belajar siswa, akan tetapi mampu mengaktifkan siswa saat berlangsungnya

proses belajar mengajar. Penelitian pada tahun 1957 yang dilakukan oleh James

Raths menunjukan bahwa 97% dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di kelas

adalah dilakukan oleh guru (Wahab, 2007:92). Alasan tersebut yang memicu

lahirnya metode yang sangat inovasi dalam pembelajaran IPS yang dikenal

dengan metode inkuiri.

Metode inkuiri mempunyai banyak definisi tetapi secara keseluruhan sama.

Metode inkuri menurut Sapriya (2009:80)adalah rangkaian kegiatanpembelajaran

yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk menemukan

sendiri suatu jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

Pada prinsipnya tujuan penerapan metode Inkuiri dalam pembelajaran di

kelas, membantu siswa bagaimana merumuskan pertanyaan, mencari jawaban

atau pemecahan untuk memuaskan keingintahuannya dan untuk membantu teori

dan gagasannya tentang dunia. Lebih jauh lagi dikatakan bahwa pembelajaran

inkuiri bertujuan untuk mengembangkan tingkat berfikir dan jugaketerampilan

berfikir kritis (Gunawan, 2011:90).Hal yang dipentingkan dalam Inkuiriadalah

siswa mencari sesuatu sampai tingkatan “yakin” (belief-percaya), tingkatan ini

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/3/T1... · bidang kognitif (analisa, sintesa) hal tersebut mendorong ... laporan, menyalin

9

dicapai melalui dukungan fakta, analisa interpretasi dan pembuktian. Bahkan lebih

dari itu, dalam Inkuiri akan dicari tingkat pencarian alternatif (pilihan

kemungkinan) pemecahan masalah tersebut.

Penerapan metode Inkuiri di dalam kelas hendaknya mempunyai penguasaan

yang penuh terhadap metode tersebut. Banyak pengajar atau guru berusaha

mengajar dengan menggunaan metode inkuiri namun tidak bersungguh-sungguh

melakukanya. Oleh karena itu guru perlu mengajarkan dan memberikan prosedur

atau langkah-langkah yang jelas saat melakukan pembelajaran dengan

menggunakan metode Inkuiri (Wahab 2007 : 95).

2.1.1.1 Langkah atau Prosedur Pembelajaran dengan Metode Inkuiri

Inkuiri diterapkan dalam pembelajaan IPS dikelas mempunyai langkah

atau prosedur yang harus dilakukan oleh seorang guru. Prosedur ini menjadi

sangat penting ketika guru ingin menerapkan sebuah metode dalam pembelajaran

agar tidak berakibat pada kekacauan dalam proses pembelajaran dan

ketidaktercapaian tujuan pembelajaran.

Berikut ini prosedur pemakaian atau langkah metode Inkuiri menurut

Widiarto (2009 : 27-32) :

1) Siswa diperkenalkan masalah yang akan diangkat atau dibahas

2) Siswa mengumpulkan data dari berbagai sumber informasi,

dalam pengumpulan data ini siswa juga diarahkan untuk

mengajukan pertanyaan.

3) Siswa diarahkan atau dibimbing untuk menganalisis data

secara individual maupun kelompok.

4) Siswa membuat hipotesis

5) Siswa menguji hipotesis yang telah dibuat dengan pengetahuan

mereka dan sumber informasi yang mereka dapat.

6) Siswa dengan bimbingan dan arahan guru menyimpulkan yang

telah didapat dari pengujuan hipotesis.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/3/T1... · bidang kognitif (analisa, sintesa) hal tersebut mendorong ... laporan, menyalin

10

Widiarto (2009:33) juga berpendapat bahwa inkuiri mempunyai banyak

keuntungan yaitu:

1) Aktivitas siswa lebih bermakna dimana siswa dapat

menemukan informasi dan pengetahuan

2) Penemuan membantu siswa mempelajari bagaimana mengikuti

petunjuk-petunjuk dan kunci-kunci, dan mencatat penemuan-

penemuan.

3) Peserta didik lebih lanjut mengembangkan minat dalam apa

yang dia pelajari.

4) Peserta didik mengembangkan minat ketrampilan-ketrampilan

dan sikap yang pokok untuk belajar dengan mengarahkan diri.

5) Peserta didik mengembangkan pengertian yang lebih

mendalam tentang tugas-tugas dari seorang guru.

6) Penemuan bekerja pada tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi

dari bidang kognitif (analisa, sintesa).

2.1.1.2. Kelebihan dan Kekurangan metode Inkuiri

Inkuiri sebagai satu proses direncanakan untuk meningkatkan

perkembangan intelektual para siswa. Inkuiri dalam perananya sebagai sebuah

metode pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan.Berikut ini kelebihan

inkuiri bagi siswa menurut Widiarto (2009:33) adalah:

1) Secara aktif siswa beraktivitas menemukan informasi dan

pengetahuan, ingatan menjadi meningkat.

2) Penemuan membantu siswa mempelajari bagaimana untuk

mengikuti petunjuk-petunjuk dan kunci-kunci,mencatat

penemuan-penemuan, dengan demikian membekali dirinya untuk

menangani situasi-situasi masalah yang baru.

3) Hadiah-hadiah yang diberikan berkenaan dengan penemuan

sesuatu memberikan dorongan para peserta didik dengan motivasi

dari dalam.

4) Peserta didik lebih lanjut mengembangkan minat dalam apa yang

sedang ia pelajari.

5) Peserta didik mengembangkan minat ketrampilan-ketrampilan

dan sikap-sikap yang pokok bagi belajar dengan mengarahkan diri

sendiri.

6) Peserta didik mengembangkan pengertian yang lebih mendalam

tentang tugas-tugas seorang guru.

7) Penemuan bekerja pada tingkatan-tingkatan yang lebih tinggi dari

bidang kognitif (analisa, sintesa) hal tersebut mendorong

pemikiran intuitif .

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/3/T1... · bidang kognitif (analisa, sintesa) hal tersebut mendorong ... laporan, menyalin

11

Sedangkan kekurangan metode Inkuiri menurut Widiarto (2009:34)

adalah sebagai berikut:

1) Membutuhkan banyak waktu.

2) Kebanyakan buku-buku teks dan bahan pembelajaran sekarang

tersedia bagi guru ditulis sebagai pameran daripada sebagai suatu

penemuan.

3) Peserta didik seringkali menjadi macet ataupun kehilangan arah

sebelum masalah dipecahkan.

4) Para peserta didik seringkali menemukan hal-hal yang lain daripada

yang dimaksudkan.

5) Suatu penemuan yang salah yang mebutuhkan banyak usaha dapat

menurunkan semangat para peserta didik secara luar biasa.

6) Guru harus mempunyai latar belakang yang kuat di dalam

bidangnya untuk menangani penemuan-penemuan yang tidak

diharapkan.

7) Beberapa peserta didik nampaknya tidak mampu membuat

penemuan yang dimaksudkan .

Solusi dalam mengatasi kelemahan metode inkuiri adalah sebagai berikut:

1) guru pada awal pembelajaran harus menjelaskan dengan sangat jelas prosedur

penggunaan metode inkuiri kepada siswa sehingga siswa tidak mengalami

kebingungan saat ingin melaksanakan tahap inkuiri berikutnya, 2) guru harus

memperkirakan waktu pelajaran berlangsung agar semua sintaks dan tahap inkuiri

terlaksana secara penuh sampai akhir pembelajaran, 3) untuk mengatasi buku

yang kurang mendukung dalam penggunaan metode inkuiri sebaiknya guru

mempersiapkan aau membuat buku pegangan sendiri untuk siswa pada materi

yang akan diajarkan, 4) guru harus membimbing siswa dengan sabar dan terus

memberi motivasi kepada siswa agar siswa tidak putus asa dalam menemukan

jawaban, 5) pembagian kelompok sebaiknya dilaksanakan seara heterogen agar

kelompok dalam suatu kelas mempunyai keseimbangan dan saling membantu

antar anggota kelompok, 6) guru harus benar-benar memahami metode inkuiri

dengan baik dan menguasai materi pelajaran yang akan diberikan pada saat

pembelajaran berlangsung.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/3/T1... · bidang kognitif (analisa, sintesa) hal tersebut mendorong ... laporan, menyalin

12

2.1.1.3 Sintaks Inkuiri

Selain mempunyai tahapan atau fase yang sistematis, Inkuiri juga memiliki

sintaks atau tahapan proses pembelajaran yang dialami oleh siswa. Berikut ini

sintaks proses Inkuiri menurut Bruce dalam Wena (2008:82) yang digambarkan

dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3

Sintaks Pembelajaran Inkuiri

Fase Kegiatan

Pertama Menghadapkan masalah

1. Menjelaskan prosedur penelitian

2. Menyajikan situasi yang saling bertentangan atau berbeda

Kedua Verifikasi data

1. Memeriksa dan menyeleksi sumber yang sesuai untuk

menemukan data yang dicari

2. Memeriksa kembali masalah

Ketiga Mencari data dan mengkaji data

1. Mengisolisasi variabel yang ada

2. Merumuskan hipotesis sebab akibat

Keempat Mengorganisasikan, merumuskan, dan menjelaskan

Kelima Menganalisis proses penelitian

Sumber : Wena (2008:82)

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/3/T1... · bidang kognitif (analisa, sintesa) hal tersebut mendorong ... laporan, menyalin

13

2.1.2 Aktivitas Belajar

Siswa dalam belajar sangat erat kaitanya dengan subjek yang melakukan

pengajaran. Hamalik (2007:59) menyatakan bahwa selama ini siswa hanya

dianggap sebagai pendengar, pengikut dan pelaksana tugas sedangkan

kebututuhan dan minat siswa kurang mendapat perhatian dari guru.

Menurut Suherman (2008:182), aktivitas belajar adalahketerlibatan siswa

dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran

guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat

dari kegiatan tersebut.Aktivitas belajar, juga melibatkan seluruh panca indera

yang membuat seluruh tubuh dan pikiran terlibat dalam proses belajar (Sardiman

2007:55). Aktivitas belajar muncul ketika aktivitas anak dimunculkan dalam

pembelajaran yang sedang berlangsung. Ukuran baik, cukup dan kurang

bergantung pada banyak sedikitnya siswa melakukan yang kemudian disesuaikan

oleh metode yang diterapkan guru (Rahardja, 2002:21).

Menurut Rahardja (2002:21) ada dua sifat aktivitas yaitu aktivitas sejati

yang meliputi kegiatan jasmani dengan mencari masalah, memecahkan masalah,

menilai sesuatu, menyimpulkan sesuatu, menganalisis, dan menciptakan sesuatu.

Aktivitas yang lainya yaitu aktivitas semu yang meliputi kegiatan meniru atau

mengulang perbuatan orang lain yang sudah banyak terbentuk.

Peningkatan aktivitas belajar berarti meningkatnya jumlah siswa yang

bertanya dan menjawab, meningkatnya siswa yang saling berinteraksi untuk

bekerjasama membahas materi pelajaran.Dalam hal ini, diharapkan peningkatan

aktivitas belajar disertai dengan peningkatan ketrampilan (psikomotorik) dan

pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, sehingga terjadi peningkatan hasil

belajar.

Menurut Sardiman (2003:67) indikator aktivitas belajar dapat dilihat dari:

1) banyaknya siswa beraktivitas dalam pembelajaran, 2) dominasi siswa dalam

kegiatan pembelajaran, 3) banyaknya siswa yang mampu mengerjakan tugas yang

diberikan guru melalui proses pembelajaran.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/3/T1... · bidang kognitif (analisa, sintesa) hal tersebut mendorong ... laporan, menyalin

14

2.1.2.1 Jenis-jenis Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar memiliki jenis. Jenis aktivitas belajar disesuaikan dengan

kategori kebiasaan dan perilaku beraktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung.

Berikut ini jenis-jenis aktivitas belajar menurut Paul d. Diedric dalam Sardiman

(2011:101) :

1) Visual Activities, yang termasuk di didalamnya misalnya

membaca, memperhatikan gambar dan demonstrasi,

percobaan, pekerjaan orang lain. 2) Oral Activities, seperti menyatakan merumuskan, bertanya,

memberi saran, berpendapat, diskusi, interupsi. 3) Listening Activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian,

percakapan, diskusi, musik. 4) Writting Activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan,

laporan, menyalin. 5) Drawing Activities, menggambar, membuat grafik, peta,

diagram. 6) Motor Activities, yang termasuk didalamnya: melakukan

percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, berkebun,

berternak. 7) Mental Activities, sebagai contoh: menanggapi, mengingat,

memecahkan soal, menganalisis, mengambil keputusan. 8) Emotional Activities, seperti merasa bosan, gugup, melamun,

berani, tenang.

2.1.3 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan bukti atau buah yang dipetik dari siswa yang telah

menjalani proses belajar. Hasil belajar yang biasa diterima siswa sebagai buah

dari proses belajaranya dapat berupa hasil yang diinginkan maupun yang tidak

diinginkan, semua itu tergantung dari usaha dan kesunguhan yang telah dilakukan

sewaktu menjalani proses belajar. Menurut Aunurrahman (2009:37) hasil belajar

biasanya ditandai dengan perubahan tingkah laku.

Menurut Gagnedalam Prayitno (2007:8) mengatakan bahwa hasil belajar

adalah dicapainya sejumlah kemampuan setelah mengikuti proses belajar

mengajar, yaitu ketrampilan intelektual (pengetahuan), strategi kognitif

(memecahkan masalah), informasi verbal (mendeskripsikan sesuatu), ketrampilan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/3/T1... · bidang kognitif (analisa, sintesa) hal tersebut mendorong ... laporan, menyalin

15

motorik, sikap dan nilai.Sedangkan menurut Sudjana (2004:22)hasil belajar

adalah adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya.

Kingsley dalam Sudjana(2004:22) membagi tiga macam hasil belajar

mengajar yaitu: 1) keterampilan dan kebiasaan, 2)pengetahuan dan pengarahan, 3)

sikap dan cita-cita.

Sedangkan Gagne dalam Aunurahman (2009:47) membagi lima macam

hasil belajar yaitu: 1) keterampilan intelektual atau pengetahuan prosedural yang

diperoleh melalui penyajian materi di sekolah, 2) strategi kognitif atau

kemampuan memecahkan masalah-masalah baru degan jalan mengatur proses

internal masing-masing individu, 3) informasi verbal atau kemampuan untuk

mendeskripsikan sesuatu dengan kata-kata, 3) keterampilan motorik atau

kemampuan untuk melaksanakan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang

berhubungan dengan otot, 4) sikap atau kemampuan internal yang mempengaruhi

tingkah laku seseorang yang didasari oleh emosi, kepercayaan-kepercayaan serta

faktor intelektual.

Hasil belajar dapat dikategorikan menjadi tiga bidang, yaitu bidang

kognitif atau memecahkan masalah, afektif atau sikap, dan psikomotorik

melaksanakan gerakan-gerakan. Oleh karena itu hasil belajar siswa jelas akan

berbeda-bedakarena dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu yaitu faktor dari

dalam siswa dan dari luar siswa (Sudjana, 2005:39).

Antara proses dan hasil dalam pembelajaran merupakan dua hal yang tidak

berdiri sendiri, namun saling terkait. Ghufron (2010:20) menyatakan bahwa faktor

yang mempengaruhi proses pembelajaran antara lain adalah faktor siswa seperti

kecerdasan emosional, guru, strategi atau metode mengajar, dan sarana atau

perangkat pembelajaran, dan gaya belajar.

2.1.4 IPS dan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

2.1.4.1 Pengertian IPS

Istilah ilmu pengetahuan sosial atau yang lebih dikenal dengan IPS

merupakan nama mata pelajaran ditingkat sekolah dasar menengah, atas, maupun

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/3/T1... · bidang kognitif (analisa, sintesa) hal tersebut mendorong ... laporan, menyalin

16

perguruan tinggi, biasanya ditingkat perguruan tinggi lebih dikenal dengan nama

”social studies” (Sapriya, 2009:19).

2.1.4.2 Pendidikan IPS

Menurut Soemantri dalam Sapriya (2009:11) pendidikan IPS adalah

seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humoniaria, serta kegiatan dasar manusia

yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan

pendidikan. Pengertian tentang pendidikan IPS menurut Soemantri tersebut

menunjukan bahwa mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial yang diambil, atau

diperoleh dari lingkungan masyarakat yang sangat dekat dengan kehidupan siswa

sehingga pendidikan IPS penting diberikan di sekolah dasar, menengah dan

sekolah tingkat atas bahkan ditingkat perguruan tinggi yang memeang mempunyai

konsentrasi dan layak diberikan pendidikan IPS.

Pendidikan IPS SD dalam implementasinya pada pembelajaran di kelas

dapat dilakukan melalui berbagai carametode. Metode tersebut sekarang banyak

dikembangkan sebagai contoh pembelajaran interaktif, metode pemecahan

masalah, metode inkuiri, metode dialog kreatif,metode bermain peran, metode

karyawisata dan sebagainya.

2.1.4.3 Kajian IPS

Menurut Kurikulum KTSP (2008:575) ilmu pengetahuan sosial (IPS)

mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan

dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi

geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi.Melaluimata pelajaran IPS, peserta didik

diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan

bertanggung jawab, serta wargadunia yang cinta damai.

2.1.4.4 Tujuan Mata Pelajaran IPS

Sesuai dengan kurikulum KTSP (2008:575), mata pelajaran IPS bertujuan

agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) mengenal konsep-

konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2)

memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,

memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial, 3) memiliki

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/3/T1... · bidang kognitif (analisa, sintesa) hal tersebut mendorong ... laporan, menyalin

17

komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4) Memiliki

kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat

yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, maupun global.

2.1.4.5 Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS

Ruang lingkup mata pelajaran IPS SD menurut Gunawan (2012:39) adalah

sebagai berikut: 1) manusia, tempat, dan linkungan, 2) waktu, keberlanjutan, dan

perubahan 3) sistem sosial dan budaya 4) perilaku ekonomi dan kesejahteraan

IPS sebagai pendidikan global, yakni mendidik siswa akan kebinekaan bangsa,

budaya, dan peradaban di dunia. Menanamkan kesadaran ketergantungan antar

bangsa. Menanamkan kesadaran semakin terbukanya komunikasi dan transportasi

antar bangsa di dunia. Mengurangi kemiskinan kebodohan dan perusakan

lingkungan.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang berjudul efektivitas penggunaan metode inkuiri dalam

meningkatkan hasil belajar IPS tentang aktivitas ekonomi melalui pengembangan

asasmen pembelajaran bagi siswa kelas 5 SDN 2 Mudal Mojotengah Wonosobo

semester 2 dilakukan oleh Dwi Wahyuningsih (2010) menyimpulkan terdapat

peningkatan hasil belajar IPS pokok bahasan aktivitas ekonomi pada siswa kelas 5

SDN 2 Mudal Kecamatan Mojotengah kabupaten Wonosobo dengan

menggunakan metode inkuiri. Kaitanya dengan penelitian ini adalah ada

kesamaan penerapan metode pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran IPS untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SDN 08 Sidorejo semeseter 2 tahun

pelajaran 2012/2013 akan tetapi terdapat perbedaan yaitu pada penelitian ini

karena penelitian yang dilakukan tidak hanya hasil belajar saja yang ditingkatkan

namun Aktivitas belajar siswa juga ditingkatkan, subjek yang diambil dan

karakteristik siswa berbeda.

Penelitian yang berjudul penggunaan metode inkuiri guna meningkatkan

hasil belajar siswa kelas 5 pada pembelajaran IPS pokok bahasan persebaran

sumber daya alam di lingkungan setempat di SDN Tutup 2 kecamatan Tunjungan

kabupaten Blora semester 1 tahun pelajaran 2009/2010 dilakukan oleh Wafi

Rif”atul Himmah (2010) menyimpulkan terdapat peningkatan hasil belajar IPS

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/3/T1... · bidang kognitif (analisa, sintesa) hal tersebut mendorong ... laporan, menyalin

18

pokok bahasan Persebaran Sumber Daya Alam di lingkungan Setempat pada

siswa kelas 5 SDN Tutup 2 kecamatan Tunjungan kabupaten Blora dengan

menggunakan metode inkuiri. Kaitanya dengan penelitian ini adalah ada

kesamaan penerapan metode pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran IPS untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SDN 08 Sidorejo semester 2 tahun

pelajaran 2012/2013 akan tetapi terdapat perbedaan yaitu pada penelitian ini

karena penelitian yang dilakukan peneliti tidak hanya hasil belajar saja yang

ditingkatkan namun Aktivitas belajar siswa juga ditingkatkan, semseter yang

digunakan untuk penelitian berbeda, subjek yang diambil dan karakteristik siswa

juga berbeda.

Penelitian yang berjudul penerapan metode pembelajaran inkuiri untuk

meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran idi

kelas 5 SDNTunggulwulung 1 kecamatan Pandaan kabupatenPasuruan tahun

pelajaran 2008/2009 dilakukan oleh Moh Samsul Arifin (2009).Menyimpulkan

terdapat peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar IPS pada siswa kelas 5

SDN Tunggulwulung 1 kecamatan Pandaan kabupatenPasuruantahun

pelajaran2008/2009 dengan menggunakan metode Inkuiri. Kaitanya dengan

penelitian ini adalah ada kesamaan penerapan metode pembelajaran Inkuiri dalam

pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.

akan tetapi terdapat perbedaan yaitu pada penelitian ini, karena penelitian yang

dilakukan peneliti berbeda subjek dan karakteristik siswa.

Penelitian yang berjudul peningkatan hasil dan aktivita sbelajar IPS melalui

metode inkuiri pada siswa kelas 5 SD negeri 1 Kemudo Prambanan Klaten tahun

pelajaran 2011/2012 dilakukan oleh Rossy Pratiwi (2012) menyimpulkan

terdapat peningkatan hasil belajar IPS pada siswa kelas 5 SDN 1 Kemudo

Prambanan Klaten tahun pelajaran 2011/2012 dengan menggunakan metode

Inkuiri. Kaitanya dengan penelitian ini adalah ada kesamaan penerapan metode

pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar

dan aktivitas belajar siswa. akan tetapi terdapat perbedaan yaitu pada penelitian

ini, karena penelitian yang dilakukan peneliti berbeda subjek dan karakteristik

siswa. Berikut ini disajikan tabel hasil kajian penelitian yang relevan.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/3/T1... · bidang kognitif (analisa, sintesa) hal tersebut mendorong ... laporan, menyalin

19

Tabel 4

Hasil Penelitian yang Relevan

No Nama Peneliti Tahun

Penelitian

Variabel yang

diteliti

MAPEL Subjek

Penelitian

1. Dwi

Wahyuningsih

2010 a. Metode

inkuiri

b. Hasil belajar

siswa

IPS siswa kelas 5

SDN 2 Mudal

Mojotengah

Wonosobo

semester 2

2 Wafi Rif”atul

Himmah

2010 a. Metode

inkuiri

b. Hasil belajar

siswa

IPS siswa Kelas 5

SDN Tutup 2

kecamatan

Tunjungan

kabupaten Blora

semester 1

tahun pelajaran

2009/2010

3. Moh Samsul

Arifin

2009 a. Metode

inkuiri

b. Hasil belajar

siswa

c. Aktivitas

belajar siswa

IPS siswa kelas 5

SDN

Tunggulwulung

1

kecamatan Pand

aan kabupaten

Pasuruan tahun

pelajaran

2008/2009

4.

Rossy

Pratiwi

2012

a. Metode

inkuiri

b. Hasil belajar

siswa

c. Aktivitas

belajar siswa

IPS

siswa kelas 5

SDnegeri 1

Kemudo

Prambanan

Klatentahun

pelajaran2011/2

012

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/3/T1... · bidang kognitif (analisa, sintesa) hal tersebut mendorong ... laporan, menyalin

20

Dari tabel hasil penelitian yang relevan tersebut, bisa kita cermati bahwa ada

peneliti yang hanya mempunyai dua variabel saja yaitu metode inkuiri dan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas 5 letak perbedaan dengan

penelitian yang peneliti lakukan adalah ditambahnya variabel yaitu aktivitas

belajar, semester dantahun pelajaranserta subjek penelitian yang berbeda. Namun

ada dua penelitian yang mempunyai kesamaan dengan penelitian yang dilakukan

peneliti lakukan yaitu sama-sama menambahkan variabel aktivitas belajar, tetapi

subjek penelitian, semester dantahun pelajaranjuga berbeda.

2.3 Kerangka Pikir

Pembelajaran IPS SD yang diberikan di kelas mempunyai karakteristik

materi yang padat dan banyak. Materi yang banyak dan padat itu seharusnya dapat

diolah guru untuk menumbuhkan aktivitas belajar anak yang mampu memaknai

pembelajaran dengan kegiatan yang tidak mudah dilupakan dan mempunyai

keingintahuan yang tinggi terhadap informasi tersebut. Berkaitan dengan

pembelajaran IPS di kelas masih terdapat permasalahan yaitu selama ini metode

mengajar yang dilakukan guru masih menggunakan metode yang membosankan

dan hanya mengandalkan ceramah, pembelajaran berpusat pada guru, siswa

kurang aktif dalam menyampaikan pendapat, atau bertanya pada guru sehingga

pengetahuan siswa yang didapat sangat dangkal dan berakibat pada hasil belajar.

Oleh karena itu diperlukan adanya pembelajaran yang tidak hanya berpusat pada

guru, namun siswa juga ikut terlibat secara pikiran, fisik, dan gerak dalam

pembelajaran

Metode yang tepat untuk pembelajaran yang melibatkan siswa timbal balik

antara siswa dan guru serta siswa terangsang untuk mengikuti pembelajaran

dengan menyenangkan, memahami hingga memaknai secara mendalam materi

pelajaran yang diberikan di kelas adalah metode pembelajaran inkuiri.

Penggunaan metode inkuiri dalam mata pelajaran IPS dapat membangun

pengetahuan siswa sendiri sehingga konsep yang diperoleh siswa akan tersimpan

dengan baik sehingga suatu saat pengetahuan itu dibutuhkan siswa akan lebih

mudah mengingatnya. Pembelajaran dilaksanakan dengan dua siklus. Setelah

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3830/3/T1... · bidang kognitif (analisa, sintesa) hal tersebut mendorong ... laporan, menyalin

21

pembelajaran dengan menggunakan metode Inkuiri ini, diharapkan akan

terjadipeningkatan hasil belajar siswa, aktivitas belajar dan pada akhirnya siswa

akan memperoleh hasil belajar yang dikatakan tuntas sama dengan atau diatas

KKM > 70 serta meningkatnya aktivitas belajar menjadi lebih bermakna.

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir maka dapat dirumuskan

hipotesis tindakan sebagai berikut:

1)Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan

aktivitas belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas 5 SDN Salatiga 08

kecamatan Sidorejo semester 2tahun pelajaran2012/2013 menjadi lebih aktif

dan bermakna.

2) Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil

belajar pada mata pelajaran IPS Siswa kelas 5 SDN Salatiga 08 kecamatan

Sidorejo semester 2 tahun pelajaran2012/2013.