Upload
others
View
19
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Sistem Akuntansi
Secara umum sistem dapat diartikan sebagai sekelompok elemen yang erat
berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu (Mulyadi, 1988). Dalam pengertian tersebut, dapat dirinci
pengertian umum dari sistem yaitu :
1) Sistem terdiri atas elemen-elemen.
2) Elemen-elemen yang ada merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan.
3) Elemen-elemen sistem bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem.
4) Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar ( setiap
sistem memiliki subsistem )
Secara rinci sistem dapat diartikan sebagai:
“A system is a network of relited proceures developed according to one
integrated scheme for performing a major activity of the business “(Cecil,
1981)
Dari definisi tersebut terdapat tiga kata kunci yaitu:
1. Prosedur yang memiliki definisi :
“A sequence of clerical operations usually involving several people in one
or more departments, established to ensure uniform handing of a
recurring transaction of the business“(Cecil,1981).
2. Suatu pola terpadu (one integrated scheme) yang artinya prosedur –
prosedur yang ada merupakan bagian terpadu dari sistem yang saling
berkaitan dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
3. Kegiatan pokok perusahaan (major activity of the business) merupakan
kegiatan utama yang dilakukan perusahaan. Dalam perusahaan dagang
kegiatan pokok perusahaan adalah membeli barang dagang dari pemasok
dan menjualnya kepada konsumen. Dalam perusahaan manufaktur,
kegiatan pokok perusahaan adalah mengolah bahan baku menjadi produk
jadi dan menjual produk jadi kepada konsumen.
Dalam pengertian diatas, dapat diketahui bahwa sistem terdiri atas prosedur-
prosedur yang diciptakan untuk merangkai suatu kegiatan yang rutin terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu. Pengertian sistem akuntansi dapat dinyatakan sebagai :
“Sistem akuntansi adalah organisasi, formulir,catatan,dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan“(Mulyadi, 2016:3).
Elemen-elemen dalam sistem akuntansi ditujukan untuk menghasilkan
informasi yang berguna bagi pemakai. Agar dapat bergunabagi para pemakai,
maka informasi harus memenuhi karakteristik berikut (Hall,2013):
1) Relevan. Informasi yang dihasilkan sistem akuntansi harus melayani satu
tujuan yang dapat mendukung keputusan manajemen data yang tidak
relevan hanya memboroskan sumber daya dan tidak produktif bagi
pemakai.
2) Tepat Waktu. Informasi harus sesuai dengan periode waktu tindakan
yang didukungnya. Contoh, manajer pembelian membuat keputusan
pembelian persediaan berdasarkan laporan persediaan, maka informasi
dalam laporan persediaan harus diperbarui setiap hari.
3) Akurat. Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material.
4) Lengkap. Informasi harus menyajikan pesan dengan jelas dan tanpa
ambigu.
5) Ringkas. Informasi harus disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
Manajemen atas cenderung memerlukan informasi yang tidak terlalu rinci
namun dapat merangkum keseluruhan informasi yang dibutuhkan.
2.2 Tujuan dan Fungsi Sistem Akuntansi
Sebuah sistem informasi memiliki tujuan yang berbeda-beda disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan. Terdapat tiga tujuan utama sistem informasi
bagi perusahaan yaitu (Hall, 2013):
1) Untuk mendukung fungsi kepengurusan dalam manajemen
2) Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen
3) Untuk mendukung kegiatan operasional harian perusahaan.
Sedangkan fungsi utama sistem informasi perusahaan yaitu (Romney &
Steinbart, 2006)
1) Sebagai alat pengambilan keputusan
2) Sebagai alat untuk mengumpulkan dan menyimpan data transaksi,dan
3) Sebagai alat untuk melakukan kontrol terhadap asset perusahaan.
2.3 Komponen Sistem Akuntansi
Dari definisi yang telah diuraikan diatas, dapat diuraikan komponen-
komponen sistem akuntansi sebagai berikut (Mulyadi,2016)
1) Formulir
Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Dalam
formulir terdapat informasi mengenai tanggal transaksi, nama pemakai,
nomor urut, nama barang, kode barang,kuantitas, harga satuan barang, tanda
tangan,dan sebagainya. Contoh formulir adalah faktur penjualan,bukti
penerimaan kas, dan bukti pengeluaran kas.Dalam perusahaan, formulir
bermanfaat untuk :
a. Menetapkan tanggungjawab mengenai tumbuhnya transaksi bisnis
perusahaan.
b. Merekam data mengenai transaksi bisnis perusahaan.
c. Mengurangi kemungkinan kesalahan dengan cara menyatakan semua
kejadian dalam bentuk tulisan.
d. Menyampaikan informasi pokok dari satu orang ke orang lain di
dalam perusahaan yang sama atau ke perusahaan lain.
2) Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama diselenggarakan dalam
proses akuntansi. Jurnal digunakan untuk menampung data yang tercantum
dalam formulir.Untuk perusahaan yang masih memiliki sedikit jenis transaksi
maka perusahaan cukup menggunakan jurnal umum untuk pencatatan namun
ketika perusahaan bertambah besar dan jenis transaksi menjadi lebih banyak
diperlukan jurnal tambahan yaitu jurnal khusus.Jurnal umum terdiri atas
kolom-kolom yang berisi data mengenai tanggal, keterangan, nomor bukti,
nomor rekening serta kolom debit dan kredit.Jurnal khusus yang biasa
digunakan adalah jurnal penjualan, jurnal pembelian,jurnal penerimaan kas
dan jurnal pengeluaran kas.Dalam perusahaan yang menggunakan jurnal
khusus, jurnal umum, digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak dicatat
dalam jurnal khusus.
3) Buku Besar dan Buku Pembantu
Buku besar merupakan kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk
menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal.Buku
pembantu adalah cabang buku besar yang berisi rincian rekening tertentu
yang ada dalam buku besar. Setelah data dari jurnal diringkas dalam buku
besar dan buku pembantu, tidak ada lagi proses pencatat akuntansi yang
dilakukan untuk menghasilkan laporan keuangan. Proses sortasi dan
pemindahan data ke dalam buku besar dan buku pembantu disebut dengan
pembukuan ( posting ).Tahap-tahap yang dilakukan dalam posting adalah :
a. Pembuatan rekapitulasi jurnal
b. Penyortasian rekening yang akan diisi dengan data rekapitulasi.
c. Pencatatan data rekapitulasi dalam rekening yang bersangkutan.
d. Pengembalian rekening ke dalam arsip pada urutannya semula.
Tidak semua perusahaan menyelenggarakan buku pembantu hanya
perusahaan yang umumnya sudah besar dan memiliki volume transaksi besar
yang membuat buku pembantu. Perusahaan manufaktur biasanya
menyelenggarakan buku pembantu berikut :
a. Buku pembantu persediaan
b. Buku pembantu piutang
c. Buku pembantu utang
d. Buku pembantu harga pokok produk
e. Buku pembantu biaya
f. Buku pembantu aktiva tetap
g. Buku pembantu gaji
4) Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan berupa neraca,laporan
laba rugi, laporan perubahan modal,laporan harga pokok produksi,laporan
biaya pemasaran, dan laporanharga pokok penjualan.
2.4 Sistem Akuntansi Perusahaan Manufaktur
Perusahaan dikelompokkan menjadi tiga yaitu perusahaan jasa, perusahaan
dagang, dan perusahaan manufaktur.Perusahaan manufaktur merupakan
perusahaan yang mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau
barang jadi serta mendistribusikan kepada konsumen.
“ Manufakturing-sector componies purchase materials and components and
convert them into varios finished goods. Exampes are automotive companies such
as jaguar,cellular phone producers such as Nokia, food-processing companies
such as Heinz, and computer companies such as Toshiba” ( Cost Accounting : A
Managerial Emphasis, 2012 : 36 )
Sistem akuntansi yang digunakan pada perusahaan manufaktur umumnya
terdiri atas ( Cecil,1971) :
1. Sistem Akuntansi Pokok ( The Accounting System Proper )
Sistem akuntansi pokok merupakan organisasi formulir, catatan dan
laporan.
Sistem akuntansi pokok terdiri atas prosedur-prosedur berikut :
a. Klasifikasi Akun ( Classification of Accounts )
b. Buku Besar ( Ledgers )
c. Jurnal (Journals )
d. Business Papers / Bukti-bukti transaksi
2. Sistem Penjualan dan Penerimaan Kas ( Sales and Cash Collecting
System)
1) Sistem Penjualan
Sistem penjualan digunakan untuk menangani transaksi penjualan
barang atau jasa, baik secara kredit maupun secara tunai. Sistem penjualan
terdiri atas prosedur-prosedur berikut :
2) Order Penjualan. Order Pengiriman dan Pembayaran ( Sales order,
shipping order,and billing)
a. Unit Organisasi Terkait. Order penjualan pengiriman dan pembayaran
terkait dengan unit organisasi berikut : (1) bagian order penjualan (2)
bagian kredit (3) bagian gudang (4) bagianpengiriman barang
(5)bagianpenagihan (6) bagian kartu persedian dan kartu biaya (7) bagian
jurnal, buku besar, dan laporan.
b. Dokumen. Dokumen yang digunakan adalah faktur penjualan dan surat
order pengiriman.
c. Catatan Akuntansi. Catatan yang digunakan untuk mencatat adalah
jurnal penjualan, kartu piutang dan persediaan.
d. Laporan Akuntansi. Laporan yang dihasilkan adalah laporan penjualan
menurut jenis produk, menurut daerah pemasaran,menurut besarnya order,
dan menurut langganan serta pernyataan piutang.
3) Distribusi Penjualan (Sales distribution)
Distribusi penjualan adalah prosedur peringkasan rincian yang tercantum
dalam faktur penjualan dan pengumpulan total ringkasan penjualan
menurut daerah pemasaran tersebut untuk pembuatan laporan hasil
penjualan menurut hasil pemasaran. Terdapat empat metode ditribusi
penjualan yaitu :
a. Metode berkolom (columnar method)
b. Metode rekening tunggal dan rekening berkolom ( unit account and
columnar account method)
c. Metode summary strip dan metode tiket tunggal ( Summary strip and unit
ticket methods)
d. Metode register (register method )
e. Metode dengan computer
4) Piutang Dagang
Prosedur piutang dagang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang
perusahaan kepada setiap debitur.
a. Unit Organisasi Terkait. Fungsi pencatatan piutang dilakukan oleh
bagian piutang dalam departemen akuntansi.
b. Dokumen. Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke
dalam kartu piutang adalah faktur penjualan, bukti kas masuk, memo
kredit dan bukti memorial.
c. Catatan Akuntansi. Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat
transaksi yang menyangkut piutang adalah jurnal penjualan, jurnal umum,
jurnal penerimaan kas, kartu piutang, dan rekening kontrol piutang.
d. Laporan. Laporan yang dihasilkan oleh bagian piutang adalah pernyataan
piutang dan daftar umur piutang.
e. Prosedur Pencatatan. Pencatatn piutang dapat dilakukan dengan salah
satu dari tiga metode berikut : (1) metode konvensional (2) metode posting
langsung ke dalam kartu piutang atau pernyataan piutang (3) metode
pencatatan tanpa buku pembantu.
Untuk lebih jelasnya, Sistem Akuntansi Penjualan dapat dilihat pada
flowchar berikut ini :
Gambar 2.1
Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Sumber: (Mulyadi 2016:167)
3. Sistem Pembelian dan Pembayaan (Purchase and Payment System)
1) Sistem Pembelian
Sistem pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaanbarang
yamg diperlukan oleh perusahaan. Sistem pembelian terdiri atas prosedur-
prosedur berikut:
2) Permintaan Pembelian
Dalam prosedur ini bagian gudang mengajukan permintaan pembelian
dalam formulir surat permintaan pembelian kepada bagian pembelian.
Untuk barang-barang yang tidak disimpan di gudang, bagian yang
membutuhkan barang mengajukan permintaan pembelian langsung ke
bagian pembelian dengan menggunakan surat permintaan pembelian.
3) Order Pembelian dan Laporan Penerimaan ( Purchase order and receiving
report )
Dalam prosedur ini bagian pembelian mengirim surat order pembelian
kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit
organisasi lain dalam perusahaan mengenai order yang sudah dikeluarkan
oleh perusahaan. Sedangkan didalam prosedur penerimaan barang untuk
menyatakan penerimaanbaramg dari pemasok tersebut.
a. Unit Organisasi Terkait. Unit yang terkait adalah bagiangudang, bagian
pembelian,bagian penerimaan, bagianjurnal,buku besar, dan laporan,
bagian kartu persediaan dan kartu biaya.
b. Dokumen. Dokumen yang digunakan adalah surat permintaan pembelian,
surat permintaan penawaran harga, surat order pembelian, laporan
penerimaan barang, surat perubahan order.
c. Laporan. Laporan yang dihasilkan adalah laporan tentang kegiatan
pembelian.
4) Distribusi Pembelian dan Biaya ( Purchase and expense distribution)
Distribusi pembelian menyangkut peringkasan pendebitan yang timbul dari
transaksi pembelian dan pembayarannya untuk penyusunan laporan dan
pencatatan dalam jurnal. Dalam perusahaan manufaktur,klasifikasi yang
umum dipakai adalah :
a. Untuk bahan baku : jenis bahan baku, produk yang menggunakan bahan
baku, kombinasi keduanya.
b.Untuk suku cadang jenis suku cadang.
c. Untuk biaya yang berasal dari pembelian jasa :menurut jenis biaya,
menurut fungsi atau pusat pertanggungjawaban kombinsai keduanya.
5) Hutang Dagang ( Accounts payable )
Dalam prosedur ini, bagian utang memeriksa dokumen-dokumen yang
berhubungan dengan pembelian dan menyelenggarakan pencatatanutang
atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang.
a. Unit Organisasi Terkait. Unit organisasi yang terkait denganprosedur
pencatatan hutang adalah bagian hutang.
b. Dokumen. Dokumen yang digunakan adalah faktur dari pemasok dan
kuitansi tanda terima uang.
c. Catatan Akuntansi. Catatan yang digunakan adalah kartu utang, jurnal
pembelian dan jurnal pengeluaran kas.
6) Prosedur Pengeluaran Kas ( Cash Paying Procedure )
Sistem pengawasan internal yang baik mengharuskan setiap pengeluaran
kas dilakukan dengan cek dan untk pengeluaran kas yang tidak dapat
dilakukan dengan cek dilakuakan melalui dana kas kecil.
a. Unit Organisasi terkait. Unit organisasi yang terkait adalah bagian utang,
bagian kartu pesediaan dan kartu biaya serta bagian buku jurnal, buku
besar dan laporan.
b. Dokumen. Dokumen yang digunakan adalah faktur pembelian,bukti kas
keluar,dan surat pemberitahuan dari pemasok.
c. Catatan Akuntansi. Catatan yang digunakan adalah jurnal pengeluaran
kas.
d. Laporan. Laporan yang dihasilkan adalah laporan kas keluar
harian,mingguan, dan bulanan.
4. Sistem Penggajian ( Payroll System )
Sistem penggajian merupakan sistem yang mencatat pembayaran atas
penyerahan jasa yang dilakukan karyawan yang umumnya dibayarkan
secara tetap per bulan atau dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja
atau jumlah satuan produk yang dihasilkan karyawan. Sistem ini terdiri
atas prosedur-prosedur berikut :
Untuk lebih jelasnya, Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku dan
Pembayaran Hutang dapat dilihat pada flowchart berikut ini :
Gambar 2.2
FlowchartSistem Akuntansi Pembelian
Sumber : (Mulyadi 2016:261)
Gambar 2.3
FlowchartSistem Akuntansi Pembelian ( Lanjutan )
Sumber: (Mulyadi 2016:262)
Gambar 2.4
FlowchartSistem Akuntansi Pembelian (Lanjutan)
Sumber: (Mulyadi 2016:263)
4. Sistem Penggajian ( Payroll System )
Sistem penggajian merupakan sistem yang mencatat pembayaran atas
penyerahan jasa yang dilakukan karyawan yang umumnya dibayarkan
secara tetap per bulan atau dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja
atau jumlah satuan produk yang dihasilkan karyawan. Sistem ini terdiri
atas prosedur-prosedur berikut :
a. Kepegawain ( Employment )
Prosedur ini merupakan pencarian karyawan baru,seleksi calon karyawan,
penempatan karyawan baru, pembuatan surat keputusan tarif gaji,
kenaikan pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian
karyawan.
b.Penggajian ( Payroll )
Prosedur ini berfungsi untuk menghitung penghasilan tiap karyawan
selama jangka waktu pembayaran gaji.Hasil perhitungan ini dituangkan
dalam daftar gaji dan upah untuk kemudain dipakai sebagai dasar
pembayaran gaji karyawan.
c. Distribusi Tenaga Kerja ( Labor distribution )
Prosedur ini mengenai prosedur penempatan karyawan dan mutasi
karyawan.
Untuk lebih jelasnya, Sistem Akuntansi Penggajian dapat dilihat pada
flowchart berikut ini:
Gambar 2.5
Sistem Akuntansi Penggajian
Sumber: (Mulyadi 2016: 325)
Gambar 2.6
Sistem Akuntansi Penggajian ( Lanjutan )
Sumber: (Mulyadi 2016:326)
Gambar 2.7
Sistem Akuntansi Penggajian ( Lanjutan )
Sumber: (Mulyadi 2016:327)
5. Sistem Produksi dan Kos ( Production and Cost System )
5.1.Sistem Produksi
Sistem Produksi ditujukan untuk mengawasi pelaksanaan order
produksi yang dikeluarkan oleh departemen produksi. Dalam
perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan dari pembeli, order
produksi erat hubungannya dengan order yang diterima oleh bagian
order produksi erat hubungannya dengan order penjualan. Sistem
produksi terdiri atas prosedur-prosedur berikut :
5.1.1. Order Produksi ( Production order )
Dalam prosedur ini surat order produksi dikeluarkan untuk
mengkoordinasi pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.
a Unit Organisasi Terkait. Unit organisasi yang terkait dengan
prosedur ini adalah bagian order penjualan, departemen
produksi,bagian produksi,bagian perencanaan dan pengawasan
produksi.
b Dokumen. Dokumen yang digunakan adalah unit order produksi.
c Catatan Akuntansi. Catatan yang digunakan adalah jurnal
pemakaian bahan baku, jurnal umum, dan kartu harga pokok
produk.
d Laporan. Laporan yang dihasilkan adalah laporan order produksi
yang belum selesai dan laporan order produksi yang telah selesai.
5.1.2. Pengendalian Persediaan (Inventory control)
Prosedur ini digunakan untuk mengendalikan arus masuk dan
keluar bahan baku dari gudang.
a. Unit Organisasi Terkait. Unit organisasi yang terkait adalah
bagian produksi, bagian gudang, bagian kartu persediaan,
bagian jurnal, buku besar dan laporan.
b. Dokumen. Dokumen yang digunakan adalah surat order
produksi dan daftar kebutuhan bahan.
c. Catatan Akuntansi. Catatan yang digunakan adalah jurnal
pemakaian bahan baku dan jurnal umum.
5.2.Akuntansi Biaya ( Cost Accounting)
Sistem biaya adalah jaringan prosedur yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menyajikan biaya. Jaringan prosedur yang
membentuk sistem biaya dalam perusahaan manufaktur adalah :
1) Prosedur pencatatan biaya bahan baku
Prosedur ini digunakan untuk mencatat harga pokok bahan baku
yang dipakai dalam pesanan tertentu atau dalam periode waktu
tertentu.
2) Prosedur pencatatan biaya tenaga kerja langsung .
Merupakan prosedur yang mencatat biaya tenaga kerja langsung
yang digunakan untuk mengerjakan order produksi tertentu atau
dikeluarkan dalam waktu tertentu.
3) Prosedur produksi selesai dan pencatatan pembebanan biaya
overhead pabrik.
Merupakan prosedur untuk mencatat biaya overhead pabrik yang
dibebankan pada pesanan tertentu dan total harga pokok produksi
selesai yang ditransfer dari bagian produksi ke bagian gudang.
4) Prosedur pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya
administrasi dan umum, biaya pemasaran.
Merupakan prosedur untuk mencatat biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya,biaya administrasi dan umum, serta biaya
pemasaran.
2.5 Perancangan Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi dirancang sesuai dengan kondisi, tujuan, dan karakteristik
bisnis perusahaan.Untuk itu diperlukan perancangan sistem informasi akuntansi
yang bertujuan untuk mencari atau mendesain sistem informasi akuntansi yang
tepat untuk diterapkan sesuai dengan kondisi perusahaan tersebut.Sistem
akuntansi biasanya dirancang oleh ahli sistem yang bekerja dalam perusahaan atau
profesi akuntan publik.
1) Tujuan Umum Perancangan Sistem Akuntansi
Tujuan umum perancangan sistem akuntansi adalah sebagai berikut
( Mulyadi, 2016) :
a. Untuk menyediakan informasi bagi kegiatan usaha baru.
b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
sudah
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.
Yaitu untuk memperbaiki tingkat kepercayaan atas informasi
akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai
pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelanggaraan catatan
tersebut.
2) Faktor-Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Perancangan Sistem
Akuntansi
Sistem akuntansi dirancang untuk membantu perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Untuk itu terdapat tiga faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam merancang sistem akuntansi yaitu ( Baridwan,
2007 )
a. Prinsip Cepat. Sistem akuntansi yang dirancang harus mampu
menyediakan informasi yang dibutuhkan dan memiliki kualitas
sesuai dengan tepat waktu.
b. Prinsip Aman. Sistem akuntansi yang dirancang harus dapat
menjaga keamanan asset milik perusahaan.
c. Prinsip Murah. Sistem akuntansi yang dirancang harus
ditekanbiaya penyelenggaraanya dan memperhitungkan cost-
benefit dari perancangan sistem tersebut.
3) Tahap- Tahap Perancangan Sistem Akuntansi
Dalam merancang sistem Akuntansi sebuah perusahaan terdapat 10
tahap yang harus dilakukan yaitu ( Mulyadi,2016) :
a. Melakuan survey pendahuluan
b. Menganalisis transaksi yang dilaksanakan oleh organisasi
c. Mempelajari catatan pertama ( books of original entry )
d. Mempelajari catatan terakhir ( book of final entry )
e. Menganalisis laporan-laporan yang dibuat dari catatan-catatan
akuntansi yang disajikan untuk kepentingan manajemen.
f. Menyusun rancangan sistem akuntansi untuk didiskusikan dengan
klien
g. Mendiskusikan rancangan sistem akuntansi tersebut dengan klien
h. Menerapkan sistem akuntansi di bawah pengawasan perancang
sistem
i. Menyusun laporan penerapan Sistem Akuntansi
j. Membuat Buku Pedoman Sistem Akuntansi
2.6 Simbol Standar Bagan Alir ( Flowchart ) Sistem Akuntansi
Dalam perancangan sistem akuntansi sebuah perusahaan, ahli sistem biasanya
menggunakan bagan alir untuk menggambarkan aliran dokumen dalam sebuah
sistem. Penggunaan bagan alir dinilai lebih bermanfaat daripada uraian tertulis,
yaitu ( Mulyadi, 2016)
1) Gambaran sistem secara menyeluruh lebih mudah diperoleh
2) Perubahan sistem dapat digambarkan dengan lebih mudah
3) Kelemahan-kelemahan dalam sistem dapat ditemukan dengancepat dan
bidang-bidang yangmembutuhkan perbaikan dapat dengan cepat
diidentifikasi
4) Merupakan alat dokumentasi sistem akuntansi
Dalam bagian alir atau Flowchart, arus dokumen digambarkan dari kiri
ke kanan dan dari atas kebawah menggunakan simbol-simbol sebagia
berikut :
Gambar 2.8
Contoh Simbol – Simbol Flowchart
(Sumber: http://dewacoding21.blogspot.co.id diakses 19 November 2017)