Upload
tika-jungsu-aegesshi
View
108
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/12/2018 bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a4d13fef2b5 1/16
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : OpaI Umur : 81 tahun 9 bulan
Alamat : Cirebon Barat
Pendidikan : SD
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal masuk panti wer dha : 25 April 2011
Tanggal pengkajian : 6 Januari 2012
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : -
Alamat : -
Jenis Kelamin : -
Hubungan dengan klien : -
2. R iwayat Kesehatan
a. Alasan masuk panti wer dha
I bu kepala asrama mengatakan klien masuk ke Wisma Lansia J. Soenarti Nasution diantar oleh pihak Departemen Sosial setelah sebelumnya dijemput dari
kantor polisi.Opa I dikatakan sempat ditahan di kantor polisi selama 1 minggu karena
ditangkap karena kasus penggusuran area dagang. Pihak polisi menelepon
Departemen Sosial bahwa ada lansia di kantor polisi yang tidak jelas identitasnya dan
5/12/2018 bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a4d13fef2b5 2/16
c. R iwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan pendengarannya terganggu sudah sejak lama. Namun
betambah parah dalam 1 bulan ini. Biasanya klien mampu mendengarkan suara
dalam jarak 20 cm, namun sekarang klien hanya mampu mendengarkan suara apabila
suara tersebut didengarkan tepat di depan telinganya.
d. R iwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan ada lekukan dalam di area dahinya yang didapat pada saat
klien ikut dalam masa perjuangan revolusi. Klien juga mengatakan pernah jatuh
tersungkur saat melaksanakan ibadah shalat sekitar 4 bulan yang lalu. Serta sekitar 4
hari yang lalu pasien mengatakan terjatuh di pinggir kasur saat hendak berbaring di
kasur yang berakibat ada luka baret sepanjang kurang lebih 10 cm di tangan kirinya.
e. R iwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan tidak tahu.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Klien tampak rapi dalam berpakaian dan tampak mampu melakukan segala
aktivitas untuk dirinya sendiri secara mandiri. Klien mandi 1x sehari, berganti
pakaian 2x sehari, namun tercium sedikit bau pesing dari celana pasien meskipun
pasien tidak mengompol. Tanda-tanda vital :
TD : 130 / 80 mmHg
Nadi : 87 x / menit, teratur
RR : 19 x / menit teratur
5/12/2018 bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a4d13fef2b5 3/16
c. Sistem Car diovaskuler
Klien mengatakan tidak ada rasa ber debar di dada, terutama di dada kirinya. HR :
87x/ menit, edema tak ada, tak ada clubbing of the finger, capillary refill time < 2
detik .
d. Sistem Gastrointestinal
Klien mampu menghabiskan 1 porsi makanannya. Klien mengatakan menyukai
semua jenis makanan. Klien mengatakan BAB 2 hari sekali konsistensi lembek .
Mulut klien tampak lembab, tak ad
a stomatitis, gigi ad
a sud
ah banyak yangtanggal, bersisa 5 gigi dan berwarna kuning, bentuk abdomen cembung, tidak
ter dapat distensi abdomen, tidak ada nyeri tekan pada epigastrica, tidak ada nyeri
pada titik Mc Burney, serta tidak ada haemorrhoid. Perkusi ter dengar tympani.
e. Sistem Perkemihan
Klien mengatakan minum air putih ± 3-4 gelas sehari (1000cc / hari) . BAK sering pada pagi dan siang hari. Dan BAK sekali pada malam hari. Tak ada nyeri
tekan di kandung kemih.
f . Sistem Muskuloskeletal
Klien mengatakan jarang berolahraga. Klien tampak mampu berjalan sendiri
tanpa alat bantu berjalan. Klien tampak jarang beraktivitas. Bentuk columna
vertebralis : rata. Tak ada nyeri tekan pada processus spinosus.Ekstremitas atas dapat
digerakkan dengan bebas, R OM : bebas, kekuatan otot :
5 5
5 5
g. Sistem Endokrin
Tak tampak pembesaran kelenjar tiroid, dan tak ada pembesaran pada ujung-
ujung ekstremitas bawah dan atas.
5/12/2018 bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a4d13fef2b5 4/16
mendengar suara yang didengarkan tepat di depan telinganya saja. Pinna tampak
tidakutuh, tidak ter dapat refleks cahaya politzer, tidak ter dapat lesi atau cairan /
darah, kedua telinga bersih.
i. Sistem Persarafan
Bentuk muka klien tampak simetris, sensibilitas ekstremitas atas dan bawah baik,
tingkat kesad
aran kualitatif : compos mentisd
an kuantitatif : 15 (E : 4 M : 6 V : 5).
Uji saraf cranial :
Nervus I (olfaktorius): pasien mengatakan celananya bau pesing begitu pula
dengan kamarnya.
Nervus II (optikus): pasien bisa membaca nama perawat dari nametag yang
dipakai perawat.
Nervus III(okulomotorius): pasien mampu menggerakan bola mata ke atas
dan ke bawah.
Nervus IV(troklearis): pasien mampu menggerakan mata ke kiri dan kanan.
Nervus V (trigeminal): pasien merasakan sentuhan di wajah, tangan, kaki.
Nervus VI (abdusen): pasien mampu memutarkan bola mata.
Nervus VII (fasialis): pasien dapat tersenyum.
Nervus VIII (vestibulokoklearis): pasien dapat mendengarkan suara pada jarak
5 cm saja.
Nervus IX (glosovaringeus): pasien dapat makan & menelan.
Nervus X (vagus): pasien dapat menelan.
Nervus XI (asesorius): pasien dapat mengangkat bahu. Nervus XII (hipoglosus): pasien dapat menggerakan lidah.
j. Sistem Genitoreproduksi
5/12/2018 bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a4d13fef2b5 5/16
Klien jarang mengobrol dengan rekan sekamar ataupun rekan lainnya di
wisma karena gangguan pendengarannya. Namun klien tetap selalu menyapa
orang-orang di sekitarnya.
2) Sikap Klien pada Orang Lain
Klien ramah dan sopan pada orang lain. Selalu menyapa dan tersenyum
apabila bertemu dengan orang lain di sekitarnya.
3) Harapan-harapan Klien dalam Melakukan Sosialisasi
Klien berharap bisa berkomunikasid
engan orang laind
an berharap oranglain memahami kondisinya yang sudah kurang pendengarannya sehingga mereka
bisa berkomunikasi dengan klien.
4) Kendala yang Dihadapi Klien dalam Bersosialisasi
Klien tidak mampu berkomunikasi dengan baik dan lancar karena
pendengarannya terganggu, sehingga jarang ada orang yang berkomunikasi
dalam percakapan yang lama dengan pasien karena gangguan pendengarannyaitu.
5) Kepuasan Klien dalam Sosialisasi
Klien merasa senang banyak orang yang memahami kondisinya sehingga
tidak mengabaikannya dan tetap menghargai keberadaannya.
b. Emosional
Identifikasi masalah emosional klien :
Klien tidak pernah mengalami sukar untuk tidur . Klien juga tidak merasa gelisah,
tidak murung, dan tidak pernah menangis sendiri. Klien juga tidak merasa was-was
ataupun kuatir .
c. Spiritual
1) Kegiatan agama yang ditekuni klien : tidak ada.
2) Konsep/keyakinan tentang kematian : klien mengatakan sudah tua, jadi tinggal
menunggu waktu kematian saja
5/12/2018 bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a4d13fef2b5 6/16
5. Pengkajian Fungsional
1. KATZ indeks
Ber dasarkan metode KATZ Indeks ini maka klien termasuk kategori A yaitu:
mandiri dalam makan, kontinensia (BAB / BAK), menggunakan pakaian, pergi ke
toilet, pindah dan mandi.
Dimana kategorinya adalah sebagai berikut :
A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB / BAK), menggunakan pakaian, pergi
ke toilet, pind
ahd
an mand
i.
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu fungsi diatas.
C. Mandiri kecuali mandi dan salah satu fungsi yang lainnya.
D. Mandiri kecuali berpakaian, mandi dan satu fungsi lainnya.
E. Mandiri kecuali berpakaian, pergi ke toilet, mandi dan satu fungsi yang lain.
F. Mandiri kecuali berpakaian, pergi ke toilet, mandi, berpindah dan satu fungsi
yang lain. G. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas
2. Modifikasi dari Barthel Indeks
No. Kriteria bantuan mandiri Keterangan
1. Makan 10 Frekuensi : 3x sehari
Jumlah : 1 porsi
Jenis : seimbang
2. Minum 10 Frekuensi : 3-4x sehari
Jumlah : 3-4 gelas
Jenis : air putih / teh
3. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur (sebaliknya)
15
4. Personal hygiene (cuci muka, menyisir
rambut, gosok gigi)
5 Frekuensi : 2x sehari
5 Keluar masuk toilet (mencuci pakaian 10
5/12/2018 bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a4d13fef2b5 7/16
9. Mengenakan pakaian 10
10. Kontrol Bowel (BAB) 10 Frekuensi : 2 hari sekali
Konsistensi : lembek
11. Kontrol Bladder (BAK) 10 Frekuensi : sering
Warna : kuning
12. Olahraga (latihan) 10 Frekuensi : 1 x / minggu
Jenis : senam lansia
13. R ekreasi / pemanfaatan waktu luang 10 Jenis : duduk di luar kamar, ngobrol
Frekuensi : 2-3x / hari
Jumlah : 130
Hasil : Mandiri
Keterangan
130 : Mandiri
65-125 : Ketergantungan sebagian
60 : Ketergantungan total
6. Pengkajian Status Mental
a. Identifikasi tingkat Kerusakan Intelektual dengan menggunakan Short Portable
Mental Status Questioner (SPSMQ)
Benar salah No. Pertanyaan
¥ 01 Tanggal berapa hari ini?
¥ 02 Hari apa sekarang ini?
¥ 03 Apa nama tempat ini?¥ 04 Dimana alamat anda?
¥ 05 Berapa umur anda?
¥ 06 Kapan anda lahir? (minimal tahun lahir)
5/12/2018 bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a4d13fef2b5 8/16
Jumlah: 8 Jumlah: 1
Hasil : Fungsi Intelektual Utuh
Keterangan
Score total:
1) Salah 0-3 : Fungsi Intelektual utuh
2) Salah 4-5 : Kerusakan Intelektual R ingan
3) Salah 6-8 : Kerusakan Intelektual Sedang
4) Salah 9-10 : Kerusakan Intelektual Berat
b. Identifikasi Aspek Kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan Mini Mental
Status Exam(MMSE)
No. Aspek kognitif Nilai
max
Nilai
klien
Kriteria
1. Orientasi 5 5
5
Menyebutkan dengan benar :
y Tahun, musim, tanggal, hari & bulan
Dimana sekarang kita berada :
y Negara, provinsi, kota, panti wer dha, kamar no
2. R egistrasi 3 1 Sebutkan nama 3 objek (sebelumnya pemeriksa
menyebutkan 3 objek dalam waktu 1 detik,
kemudian tanyakan kepada klien ke 3 objek tadi)
y Spidol, kertas, map3. Perhatian &
kalkulasi
5 5 Minta klien untuk memulai dari angka 100
kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali / tingkat
y 93, 86, 81, 74, 69 (jawaban klien)
5/12/2018 bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a4d13fef2b5 9/16
0
3
1
2
Minta klien untuk mengulangi kata :
³tak ada jika dan atau tetapi´
Minta klien untuk mengikuti perintah sederhana:
y Ambil kertas di bawah lantai, lipat jadi dua
dan simpan di atas kursi
Perintahkan klien untuk melakukan aktivitas
sesuai perintah dan beri nilai 1 point
³ angkat tangan kanan and
a´Perintahkan klien untuk menulis satu kalimat dan
menyalin gambar
y Mampu menulis dan menggambar
Total : 27 (aspek kognitif dari fungsi mental baik)
Interpretasi Hasil > 23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
< 23 : Ter dapat kerusakan aspek fungsi mental
7. Penkajian Keseimbangan untuk Lansia
Nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini.
Nilai 1 jika klien menunjukkan salah satu kondisi di bawah ini.
Komponen utamadalam bergerak
Langkah-langkah Kriteria Nilai
a. Perubahan posisi/gerakankeseimbangan
1. Bangun darikursi
Tidak bangun dari tempat tidur dengan
satu gerakan, tetapi mendorong
tubuhnya kee atasd
engan tangan atau bergerak ke depan kursi terlebih
dahulu, tidak stabil saat ber diri pertama
kali.
0
5/12/2018 bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a4d13fef2b5 10/16
untuk dukungan, kaki tidak menyentuh
sisi-sisinya.
Mata ditutup (Keterangan: kursi yang keras tanpa lengan)4. Bangun dari
kursikriteria sama dengan kriteria mata
terbuka.
1
5. Duduk ke kursi kriteria sama dengan kriteria mata
terbuka.
1
6. Menahandorongan padasternum
kriteria sama dengan kriteria mataterbuka.
1
7. Perputaranleher
Menggerakan kaki, memegang objek
untuk dukungan, kaki tidak menyentuh
sisi-sisinya, keluhan vertigo, pusing,
atau keadaan tidak stabil.
0
8. Gerakanmenggapaisesuatu
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu
dengan bahu fleksi max, sementara
ber diri pada ujung-ujung jari kaki tidak
stabil, memegang sesuatu untuk
d
ukungan.
0
9. Membungkuk Tidak mampu membungkuk untuk
mengambil objek-objek kecil dari
lantai, memegang objek untuk bisa
ber diri, memerlukan usaha-usaha
multiple untuk bangun.
0
b. Gaya berjalanuntuk bergerak
10. Minta klienuntuk berjalanke tempat yangditentukan
R agu-ragu, tersandung, memegang
objek untuk dukungan.
0
11. Ketinggian Kaki tidak naik dari lantai secara 0
5/12/2018 bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a4d13fef2b5 11/16
menjadi tidak konsisten, memulai
mengankat satu kaki sementara yang
lain menyentuh tanah (diobservasi dari
samping klien).
13. Kesimetrisanlangkah
Tidak berjalan pada garis lurus,
bergelombang dari sisi ke sisi
(diobservasi dari samping klien).
0
14. Penyimpangan jalur pada saat berjalan
Tidak berjalan pada garis lurus,
bergelombang dari sisi ke sisi
(diobservasi dari samping klien).
0
15. Berbalik Berhenti sebelum berbalik, jalan
sempoyongan, bergoyang, memegang
objek untuk dukungan.
0
Jumlah Total : 3(resiko jatuh ringan)
Intervensi Hasil a. 0 5 : resiko jatuh ringan
b. 6 10 : resiko jatuh sedang
c. 11 15 : resiko jatuh berat
B. Pengelompokan Data
Data Objektif Data Subjektif
y Berkomunikasi dengan klien pada jarak
5cm di depan telinga klien.
y Berkomunikasi kadang dibantu dengan
tulisan di kertas
y Klien mengatakan fungsi pendengarannya
sudah menurun
y Klien mengatakan susah berkomunikasi
dengan orang lain
5/12/2018 bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a4d13fef2b5 12/16
TD 130/80 mmHg
HR 87x/menit
RR 19x/menit
y Klien makan 3x sehari jumlah 1 porsi
y Klien mampu membaca nama perawat
dari nametag perawat
y Klien mampu menulis, jari tidak tremor
y Klien mengatakan BAK sering dalam sehari,
warna kuning
y Klien mengatakan BAB 2 hari sekali, BAB
lembek
C. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DO :
y Berkomunikasi dengan
klien pada jarak 5cm di
depan telinga klien.
y Klien sering mengatakan
³hah??´
y Berkomunikasi kadang
d
ibantud
engan tulisand
ikertas.
DS :
y Klien mengatakan fungsi
pendengarannya sudah
menurun
Usia sudah lanjut
Proses degeneratif satu atau
beberapa bagian koklea
maupun serabut saraf auditori
Penurunan fungsi pendengaran
Kerusakan komunikasi verbal
Kerusakan komunikasi verbal
DO :y Berkomunikasi kadang
dibantu dengan tulisan di
kertas.
Proses degeneratif q
Penurunan fungsi pendengaran
q Hambatan komunikasi
q
Kerusakan interaksi sosial
5/12/2018 bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a4d13fef2b5 13/16
y Klien mengatakan susah
berkomunikasi dengan
orang lain
y Klien mengatakan jarang
berkomunikasi dan
bersosialisasi dengan orang
lain
II. DIAGNOSA KEPER AWATAN
1. Kerusakan komunikasi verbal b.d penurunan fungsi pendengaran
2. Kerusakan interaksi sosial b.d hambatan komunikasi akibat penurunan fungsi pendengaran
5/12/2018 bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a4d13fef2b5 14/16
III. Intervensi
No Tgl
Diagnosa
Keperawatan Tujuan
Perencanaan
Intervensi Rasional
1. Senin, 9
Januari
2012
Kerusakan komunikasi
verbal b.d penurunan
fungsi pendengaran
DO :
y Berkomunikasi
dengan klien pada
jarak 5cm di depan
telinga klien.
y Klien sering
mengatakan
³hah??´y Berkomunikasi
kadang dibantu
dengan tulisan di
kertas.
DS :
y Klien mengatakan
fungsi
pendengarannya
sudah menurun
Klien dapat kembali
berkomunikasi verbal
secara optimal dalam
waktu 4x24 jam.
Kriteria hasil :y Klien paham kata
yang diucapkan
orang lain melaui
gerakan mulut.
y Klien tidak lagi
sering mengatakan
³hah??´
y Klien tidak lagi
menggunakan
bantuan tulisan di
kertas untuk
berkomunikasi.
1. Bantu klien dalam
mengidentifikasi
faktor-faktor resiko
akibat penurunan
pendengaran. 2. Berbicara pada klien
dengan jelas, tidak
terlalu cepat,
usahakan selalu
bertatap muka.
3. Minta klien untuk
memperhatikan
gerakan mulut orang
yang sedang
berbicara.
4. Hindarkan adanya
suara-suara bising
yang mengganggu.
1. Faktor-faktor resiko merupakan indikasi
akan tingkat keparahan dari penurunan
fungsi pendengaran yang dialami klien.
2. Berbicara dengan jelas, perlahan, serta
bertatap muka merupakan cara untuk
membantu klien memahami kata atau
kalimat yang diucapkan melalui
pergerakan mulut.
3. Dengan memperhatikan gerakan mulut,
klien terlatih untuk berkomunikasi
verbal dengan cara bertatap muka, tidak
dengan didengarkan tepat di telinganya.
4. Komunikasi pada klien dengan
penurunan fungsi pendengaran yang
optimal adalah pada lingkungan yang
tenang.
5/12/2018 bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a4d13fef2b5 15/16
5. Gunakan kertas untuk
bantuan komunikasi
verbal atau gunakan
simbol gerakan tubuh.
6. Jelaskan pada klien
tentang proses
penyakit gangguan
fungsi pendegaran
(pengertian,
penyebab, tanda dan
gejala, pencegahan,
pengobatan, dan
akibat lanjut) melalui penkes.
5. Pada klien dengan penurunan fungsi
pendengaran, bantuan komunikasi
melalui kertas akan lebih
mengefektifkan proses komunikasi.
6. Informasi yang jelas akan proses
penyakit sangat dibutuhkan oleh klien
2. Senin, 9
Januari
2012
Kerusakan interaksi
sosial b.d hambatan
komunikasi akibat
penurunan fungsi
pendengaran
DO :
y Berkomunikasi
kadang dibantu
dengan tulisan di
Kerusakan interaksi
sosial dapat
diminimalkan, klien
mampu beriteraksisosial dengan optimal
dalam waktu 4x24 jam.
Kriteria hasil :
y Klien tetap
1. Kaji seberapa parah
gangguan
pendengaran yang
dialami klien. 2. Bantu klien
memahami
komunikasi
nonverbal.
1. Mengidentifikasi tingkat keparahan
gangguan pendengaran yang dialami
sebagai indikasi untuk mengetahui
kemampuan klien berinteraksi. 2. Komunikasi nonverbal merupakan
alternatif berkomunikasi bagi klien
gangguan pendengaran.
3. Motivasi berkomunikasi merupakan cara
5/12/2018 bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-iii-55a4d13fef2b5 16/16
kertas.
y Klien meminta
pertanyaan diulang
apabila suara
kurang dekat
dengan telinga
klien.
DS :y Klien mengatakan
susah
berkomunikasi
dengan orang lain
Klien mengatakan
jarang berkomunikasidan bersosialisasi
dengan orang lain
mempertahankan
komunikasi dengan
orang lain
y Klien tetap bisa
berinteraksi dengan
orang lain
y Klien tidak
dijauhkan oleh
orang lain di
sekitarnya.
3. Beri motivasi klien
untuk berkomunikasi
dengan orang lain.
yang efektif agar pasien memiliki rasa
berkeingan untuk bersosialisasi dengan
orang lain.