BIOLOGI FORENSIK

Embed Size (px)

Citation preview

  • BIOLOGI FORENSIK

  • PENGANTARKata forensik biasanya selalu digunakan dalam hal-hal yang berkaitan dengan hukum atau pengadilan. Forensik adalah cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan pembuktian secara fisik suatu perkara yang sedang diadili, terutama perkara kriminal baik pembunuhan maupun penganiayaan.

  • Pembuktian dengan pengamatan biologi, kimia dan fisika

    Biologi: kerusakan jaringan; penyebab kematian korbanKimia: bahan-bahan apa saja yang terdapat pada badan korbanFisika:berhubungan dengan gerak peluru

  • BIDANG KERJA FORENSIKBidang kerja ahli forensik adalah memberi penjelasan ilmiah tentang suatu perkara kriminal berdasar bukti fisik. Bila yang dihadapi adalah peristiwa pembunuhan maka yang dijelaskan adalah identitas korban, sebab-sebab kematian, cara matinya, dan waktu terjadinya kematian.

  • 1. Identifikasi

    Tujuannya untuk mengenal jati diri seseorang.a. melihat dokumeng. gigib. metode visualh. serologic. pakaiani. eksklusid. perhiasane. sidik jarif. medis

  • 1.2. Penentuan jenis kelaminMelihat tanda kelamin sekunderMemeriksa tanda kelamin primerMemeriksa anatomi tulangPemeriksaan sitologi

  • 1.3. Memperkirakan usia1.4. Memperkirakan tinggi badan

  • 2. Prinsip Biologi Dalam Forensik2.1. Ciri-ciri kehidupan- suhu tubuh di atas suhu lingkungan (370C)- sistem peredaran darah masih berfungsi- sistem pernapasan masih berfungsi - sistem saraf masih berfungsi

  • 2.2. Tanda-tanda kematianKebalikan dari tanda-tanda kehidupanyaitu: ..

    2.3. Asfeksia da hipoksiaSuatu keadaan yang menyebabkan sel kekurangan oksigen.

  • Asfeksia adalah terjadinya gangguan pada pertukaran udara pernafasan karena terjadi sumbatan pada saluran pernafasan, atau dapat juga disebabkan oleh karena terhentinya peredaran darah.

    Kedua keadaan tersebut akan menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah, disertai meningkatnya kadar karbon dioksida.

  • Hipoksia adalah keadaan ketika sel gagal melakukan metabolisme secara efisien. Keadaan ini terjadi karena sel tidak memiliki oksigen yang cukup.

    Asfeksia menjelaskan terjadinya gangguan pertukaran udara pernafasan, sedang hipoksia menjelaskan menurunnya metabolis sel sehingga menjadi tidak efisien.

  • Hipoksia terjadi karena gabungan dari 4 peristiwa:Hipoksik-hipoksia yaitu gagalnya oksigen masuk ke sistem peredaran darah.Anemik-hipoksia yaitu peristiwa kurangnya oksigen dalam darah sehingga tidak cukup untuk melakukan metabolismeStagnan-hipoksia yaitu peristiwa terganggunya peredaran darahHistotoksik-hipoksia yaitu bila oksigfen dalam darah tidak dapat digunkan oleh sel atau jaringan, misalnya karena oksigen dalam darah terikat poleh suatu zat kimia sehingga tidak dapat berdifusi ke dalam sel atau jaringan.

  • 2.4. Jenis-jenis kematianAda 3 jenis kematian:a). Mati somatik/mati badan Keadaan tidak berfungsinya sistem peredaran darah, sistem pernafasan, dan sistem saraf secara tetap.b). Mati suri Keadaan terganggunya sistem peredaran darah, sistem pernafasan, dan sistem saraf, tetapi gangguannya tidak tetap. c). Mati seluler

  • 2.5. Lukaa. luka memarb. luka lecetc. luka robek akibat benda tumpuld. luka robek akibat benda tajame. luka bakarf. luka akibat tembakan

  • 3. Penyebab dan Cara Kematian3.1. Penjeratan a. Pencekikan b. Penjeratan dengan alat3.2. Penggantungan3.3. Pembekapan3.4. Penyumbatan3.5. Tenggelam3.6. Keracunan

  • 4. Memperkirakan Saat KematianSuhuKaku mayatLebam mayatIsi LambungPerubahan pada MataPembusukanAdiposereMumifikasi

  • 7. Laporan Keadaan Mayat

    8. Laporan Forensik

  • 5. Pengambilan Sampel pada Korban yang TewasLambung dan isinyaSeluruh usus dan isinyaDarahHatiGinjal, otak, otot dan jaringan lainAir seniEmpeduJaringan lain