35
BULETIN METEOROLOGI JULI 2018 V O L U M E V I - N O . 0 7 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarbaru - Kalimantan Selatan 70724 telp (0511) 4705198, Faks (0511) 4705098 email : [email protected] website : http ://stamet.syamsudinnoor.bmkg.go.id/ @cuacakalsel @cuacakalsel

BULETIN METEOROLOGI - BMKG...Standar normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan pada masing masing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari Februari 1981 s.d Februari

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • BULETINMETEOROLOGI

    JULI 2018 V O L U M E V I - N O . 0 7

    BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

    STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS IIBandar Udara Syamsudin Noor Banjarbaru - Kalimantan Selatan 70724

    telp (0511) 4705198, Faks (0511) 4705098

    email : [email protected]

    website : http ://stamet.syamsudinnoor.bmkg.go.id/

    @cuacakalsel @cuacakalsel

  • Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    DAFTAR ISI

    PENGANTAR

    I. PENGERTIAN…………………………………………………………………………. 2

    II. RINGKASAN………………………………………………………………………….. 3

    III. ANALIS IS KONDISI CUACA BULAN JULI 2018 ………………………………...... 4

    A. Gambaran Kondisi Cuaca Global Dan Regional……………………………………….. 4

    1. Anomali SST dan SOI ……………………………………………………………... 4

    2. Dipole Mode Index ….……………………………………………………………... 5

    3. Madden Julian Oscillation (MJO)…………………………………………………... 5

    4. Suhu Muka Laut…………………………………………………………………….. 7

    5. Monsun……………………………………………………………………………… 9

    6. Gradien Angin Lapisan Atas………………………………………………………... 11

    7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM …………………………………….. 14

    B. Gambaran Kondisi Cuaca Lokal………………………………………………………... 15

    1. Angin………………………………………………………………………………... 15

    2. Kelembaban Udara………………………………………………………………….. 15

    3. Suhu Udara………………………………………………………………………….. 16

    4. Jarak Pandang Mendatar……………………………………………………………. 18

    5. Curah Hujan………………………………………………………………………… 18

    6. Keadaan Cuaca…………………………………………………………………........ 20

    7. Kalender Cuaca…………………………………………………………………....... 20

    IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM …………………………………………………….. 21

    V. PRAKIRAAN …………………………………………………………………………. 22

    A. PRAKIRAAN HUJAN ………………………………………………………………… 22

    1. Prakiraan Curah Hujan Agustus 2018…..…………………………………….……. 22

    2. Prakiraan Sifat Hujan Agustus 2018…..………………..………………………….. 23

    B. INFORMASI KELAUTAN...…………………………………………………………... 24

    1. Tinggi Gelombang Signifikan ...…………………………………………………… 24

    2. Pasang Surut ……………………………………………………………………….. 25

    Lampiran ……..……...……………………………………………………………………... 27

  • | 2

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    I. PENGERTIAN

    A. SIFAT HUJAN

    Sifat Hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu

    bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.

    B. NORMAL CURAH HUJAN

    Normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan

    selama periode 30 tahun berturut-turut yang periodenya dapat ditentukan secara berkala.

    C. STANDAR NORMAL CURAH HUJAN BULANAN

    Standar normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan pada masing-

    masing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari Februari 1981 s.d Februari 2010,

    Februari 1981 s.d Februari 2010, Juni 1981 s.d Juni 2010, dan seterusnya.

    D. INTENSITAS CURAH HUJAN

    KRITERIA CH CH/hari CH/Jam

    Sangat Lebat > 100 mm > 20 mm Lebat 50 - 100 mm 10 - 20 mm Sedang 20 - 50 mm 5 - 10 mm Ringan 5 - 20 mm 1 - 5 mm

    E. CUACA EKSTRIM

    Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat

    mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Dalam peraturan

    KBMKG tentang Prosedur Standar Operasional Peringatan Dini, Pelaporan dan

    Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim yang termasuk kategori ekstrim antara lain adalah:

    a. Angin kencang diatas 25 knots

    b. Angin puting beliung yang keluar dari awan Cumulunimbus dengan kecepatan lebih

    dari 34,8 knots

    c. Hujan lebat dengan intensitas paling rendah 50 mm/ hari atau 20 mm/jam

    d. Hujan es yang mempunyai garis tengah minimum 5 mm dan berasal dari awan

    Cumulunimbus

    e. Jarak Pandang Mendatar Ekstrim yang kurang dari 1000 meter

    f. Suhu Udara Ekstrim yang mencapai 30C atau lebih di atas nilai normalnya.

  • | 3

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    II. RINGKASAN

    Secara umum, kondisi fenomena cuaca secara global pada Juli 2018 menunjukkan

    bahwa suhu muka laut di wilayah Indonesia nilainya ≥ 290C. Suhu muka laut di Samudera

    Pasifik Ekuator bagian tengah (Nino3.4) berkisar antara 0.4 0C s.d 0.5 0C yang

    menunjukkan suhu lebih rendah dibandingkan keadaan normalnya. Indeks SOI pada bulan

    Juli 2018 sebesar -9 s.d 2 yang menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino Southern Oscillation)

    pada bulan Juli berada pada kondisi netral. Nilai OLR rata-rata bulan Juli 2018 di wilayah

    Indonesia berkisar antara 180 s.d 280 W/m2. Sedangkan di wilayah Kalimantan Selatan,

    nilai OLR berkisar antara 220 s.d 240 W/m2. Hal ini menunjukkan tutupan awan di wilayah

    Kalimantan Selatan pada bulan Juli relatif sedikit. Posisi gerak semu matahari pada bulan

    Juli berada di belahan bumi utara. Pusat tekanan tinggi terdapat di sebagian besar belahan

    bumi selatan dan sebagian kecil belahan bumi utara sementara pusat tekanan rendah berada

    di sebagian besar belahan bumi utara dan sebagian kecil belahan bumi selatan. Kondisi ini

    mengakibatkan masa udara terpusat ke wilayah belahan bumi utara, yang menandakan

    berlangsungnya monsun australia. Kondisi ini mengakibatkan berlangsungnya musim

    kemarau di beberapa wilayah Indonesia khususnya Kalimantan Selatan. Hasil pantauan

    satelit TRMM menunjukkan bahwa akumulasi curah hujan pada bulan Juli 2018 untuk

    wilayah Kalimantan Selatan berkisar antara 0 s.d 68 mm.

    Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Juli 2018 arah angin

    dominan bertiup dari arah Selatan (157,5° s.d 202,5°) dengan kecepatan angin terbanyak

    adalah calm dan kecepatan angin maksimum mencapai 13 knot. Kelembaban maksimum

    harian berkisar antara 92 s.d 99 %, dan kelembaban udara minimum harian berkisar antara

    46 s.d 81%. Suhu udara maksimum harian berkisar antara 27.7 s.d 34.80 C, dan suhu udara

    minimum harian berkisar antara 21.7 s.d 24.8 0C. Jarak pandang mendatar rata-rata perjam

    pada umumnya > 8 km. Hasil pengukuran curah hujan kumulatif bulan Juli 2018 adalah

    sebesar 37.6 mm bersifat Bawah Normal dengan hari hujan sebanyak 6 hari. Kondisi cuaca

    didominasi oleh kejadian hujan sebanyak 6 kali.

  • | 4

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN JULI 2018

    A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL

    1. Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino 3.4 dan Southern Oscillation Index

    (SOI)

    Pada bulan Juli 2018 anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator bagian

    tengah (Nino3.4) berkisar antara 0.4 0C s.d 0.5 0C yang menunjukkan suhu lebih rendah

    dibandingkan keadaan normalnya, sedangkan nilai suhu muka laut di akhir bulan Juli

    sebesar 0.4. Indeks SOI pada bulan Juli 2018 sebesar -9 s.d 2 yang menunjukkan bahwa

    ENSO (El-Nino Southern Oscillation) pada bulan Juli berada pada kondisi netral.

    Gambar 1. Grafik Indeks NINO 3.4 (Sumber: http://www.bom.gov.au)

    Gambar 2. Grafik Indeks SOI (South Oscillation Index) (Sumber: http://www.bom.gov.au)

    http://www.bom.gov.au/http://www.bom.gov.au/

  • | 5

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    2. Dipole Mode Index (DMI)

    Nilai DMI bulan Juli 2018 yang ditunjukkan oleh rincian tabel 1 di bawah. Pada

    dasarian I (-0.23 s.d -0.13), dasarian II dan dasarian III (-0.35). Pada awal hingga akhir

    bulan Juli 2018 DMI dominan bernilai negatif yang menunjukan arah pergerakan uap air

    dari Samudera Hindia bagian Barat menuju Samudera Hindia bagian Timur sehingga

    menambah potensi pertumbuhan awan di wilayah Indonesia bagian barat.

    Tabel 1. Nilai DMI Bulan Juli 2018

    No. Tanggal DMI 1 1-8 Juli -0.23 2 4-10 Juli -0.13 3 16-31 Juli -0.35

    Gambar 3. Grafik Nilai Dipole Mode Indeks (Sumber: http://www.bom.gov.au)

    3. Madden Julian Oscillation (MJO)

    a. Outgoing Longwave Radiation (OLR)

    Bumi memancarkan radiasi gelombang panjang ke luar angkasa yang disebut

    Outgoing Longwave Radiation (OLR). Tidak semua radiasi gelombang panjang yang

    terpancar dari bumi sampai ke luar angkasa. Adanya awan-awan konvektif merupakan salah

    satu faktor yang menghalangi radiasi gelombang panjang dari bumi sehingga nilai OLR

    yang cenderung rendah menunjukkan banyaknya tutupan awan pada daerah tersebut,

    sebaliknya nilai OLR yang tinggi menunjukkan kurangnya tutupan awan.

    http://www.bom.gov.au/climate/enso/monitoring/iod1.png

  • | 6

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    Gambar 4. Rata-rata nilai OLR Juli 2018

    (Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=Cloudiness)

    Nilai OLR rata-rata bulan Juli 2018 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 – 280

    W/m2. Nilai rata-rata OLR terendah 180 - 200 W/m2 terdapat di Perairan Aceh. Nilai rata-

    rata OLR tertinggi 260 - 280 W/m2 terdapat di wilayah Pulau Jawa, Laut Jawa, Selat

    Makassar Bagian Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Laut Flores dan

    Laut Banda. Dapat dikatakan bahwa secara umum tutupan awan di wilayah Indonesia relatif

    banyak di bagian utara ekuator, sedangkan di selatan ekuator tutupan awan sedikit. Di

    wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 220 – 240 W/m2. Hal ini

    menunjukkan bahwa tutupan awan selama bulan Juli 2018 relatif sedikit.

    b. Fase Madden Julian Oscillation (MJO)

    Pada bulan Juli 2018 MJO bergerak dari fase 4 hingga 6 (Maritime Continent s.d

    Western Pacific). Pada dasarian I, umumnya MJO tidak aktif. Pada dasarian II, MJO

    bergerak dari fase 4 menuju fase 6 (Maritime Continent s.d Western Pacific). Pada dasarian

    III, MJO masih berada di fase 6 (Western Pacific) dan di akhir bulan Juli MJO terpantau

    tidak aktif. Pada fase 4 (Maritime Continent) MJO berpotensi memberikan pengaruh

  • | 7

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia berupa peningkatan curah hujan khususnya di

    Indonesia bagian Tengah dan Timur.

    Gambar 5.Fase MJO Juli 2018

    (Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/graphics/rmm.phase.Last40days.gif)

    4. Suhu Muka Laut

    Secara umum rata-rata suhu muka laut pada bulan Juli 2018 di perairan Indonesia

    dengan nilai ≥ 290C dengan suhu muka laut tertinggi di wilayah Indonesia berada di

    Samudera Pasifik Utara Papua. Suhu muka laut yang hangat menunjukkan banyaknya

    kandungan uap air atau berpotensi menghasilkan penguapan yang tinggi. Uap air yang

    dihasilkan dari penguapan tersebut merupakan sumber utama bagi pembentukan awan-awan

    hujan, khususnya di sekitar wilayah dengan suhu muka laut yang sangat tinggi.

    http://www.bom.gov.au/climate/mjo/graphics/rmm.phase.Last40days.gif

  • | 8

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    Gambar 6. Rata-rata Suhu Muka Laut Juli 2018

    (Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monsstv2.png)

    Gambar 7. Rata-rata Anomali Suhu Muka Laut Juli 2018

    (Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monanomv2.png)

    Anomali suhu muka laut bulan Juli 2018 di sebagian besar wilayah perairan Indonesia

    berkisar antara -1.5 s.d 00C. Secara umum anomali suhu muka laut di wilayah Indonesia

    sama dengan normalnya. Anomali suhu muka laut di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah

    bernilai negatif. Anomali suhu muka laut bernilai positif atau di atas normal memberikan

    dampak terhadap bertambahnya uap air di wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi

    http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monsstv2.pnghttp://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monanomv2.png

  • | 9

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah tersebut. Sementara wilayah dengan

    anomali negatif memberikan dampak terhadap berkurangnya uap air di wilayah tersebut.

    5. Monsun

    Posisi gerak semu matahari pada bulan Juli berada di belahan bumi utara. Pusat

    tekanan tinggi terdapat di sebagian besar belahan bumi selatan dan sebagian kecil belahan

    bumi utara sementara pusat tekanan rendah berada di sebagian besar belahan bumi utara dan

    sebagian kecil belahan bumi selatan. Kondisi ini mengakibatkan masa udara terpusat ke

    wilayah belahan bumi utara, yang menandakan berlangsungnya monsun australia. Kondisi

    ini mengakibatkan berlangsungnya musim kemarau di beberapa wilayah Indonesia

    khususnya Kalimantan Selatan.

    Gambar 8. Rata-rata Tekanan Permukaan Laut Juli 2018

    (Sumber: ftp://ftp.bom.gov.au/anon/home/ncc/www/cmb/mslp/mean/month/colour/latest.rsmc.gif)

    Nilai rata-rata tekanan permukaan laut bulan Juli 2018 dapat dilihat pada Gambar 8.

    Daerah tekanan tinggi berada di Benua Australia (1022.4 hPa). Daerah tekanan rendah

    berada di Benua Asia (997.5 hPa). Di wilayah Indonesia rata-rata tekanan permukaan laut

    berkisar antara 1010.0 – 1012.5 hPa.

    Berdasarkan Gambar 9 rata-rata angin lapisan 3000ft pada bulan Juli di wilayah

    Indonesia bagian selatan angin bertiup dari arah Tenggara hingga Selatan. Sedangkan di

    Indonesia bagian utara angin dominan bertiup dari arah Selatan hingga Barat Daya.

    Terdapat wilayah pertemuan angin atau konvergensi di Sumatera Utara. Belokan angin atau

    ftp://ftp.bom.gov.au/anon/home/ncc/www/cmb/mslp/mean/month/colour/latest.rsmc.gif

  • | 10

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    shearline terjadi di Bagian Barat Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan

    Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua Barat. Tidak terdapat daerah netral di wilayah

    Indonesia. Berdasarkan kondisi normal angin bulan Juli, daerah pertemuan angin

    (konvergensi) umumnya berada di wilayah Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, dan

    Kalimantan Barat. Pola angin berupa pertemuan angin atau konvergensi serta belokan angin

    atau shearline dapat memicu pengangkatan masa udara yang berpotensi membentuk awan

    hujan di wilayah tersebut.

    Gambar 9. Normal Angin Lapisan 3000 ft dan Rata-rata angin 3000ft Juli 2018

    (Sumber: http://www.esrl.noaa.gov/ dan BMKG)

    http://www.esrl.noaa.gov/

  • | 11

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    6. Gradien Angin Lapisan Atas

    a. Dasarian Pertama

    Pada sepuluh hari pertama (dasarian I) bulan Juli 2018, dari peta gradien terlihat

    wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 1 s.d

    3 sel tekanan rendah yaitu di Daratn China, Laut Cina Selatan, Samudera Hindia, dan

    Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 2 sel sirkulasi

    tertutup (eddy). Terdapat 2 sistem tekanan rendah yang aktif di Samudera Pasifik yakni

    siklon tropis “Papiroon”, dan “Maria”. Badai tropis Papiroon aktif mulai dari 26 Juni s.d 4

    Juli 2018 dengan tekanan minimum 965 mb dan kecepatan maksimum 65 knot, siklon ini

    aktif di Utara Filipina dan bergerak ke Barat Laut, dan punah di Laut Tiongkok Timur.

    Badai tropis Maria aktif mulai dari 4 Juli s.d 11 Juli 2018 dengan tekanan minimum 920 mb

    dan kecepatan maksimum 105 knot, siklon ini aktif di Samudera Pasifik Timur Filipina dan

    bergerak ke Barat Laut, dan punah di Laut Tiongkok Timur.

    Gambar 10. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian I Juli 2018

    Pola angin di wilayah Indonesia sebelah utara ekuator pada umumnya bertiup dari

    arah Tenggara – Barat Daya dengan kecepatan berkisar antara 0 – 30 knot, sedangkan di

    sebelah selatan ekuator dari arah Timur – Selatan dengan kecepatan berkisar antara 0 – 45

    knots. Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di Riau, Selat Malaka, Utara

    Sulawesi, Maluku, dan Utara Papua. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya

    masa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut.

    Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Aceh, Kepulauan Riau, Kalimantan

    Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua. Hasil

    Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya

    terdapat 5 hari hujan dengan intensitas ringan.

  • | 12

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    b. Dasarian Kedua

    Pada sepuluh hari kedua (dasarian II) di bulan Juli 2018, dari peta gradien terlihat

    wilayah Indonesia di sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 3 s.d

    6 sel tekanan rendah yaitu di Teluk Benggala, Laut Cina Selatan, Timur Laut Philipina,

    Samudera Hindia, Samudera Pasifik, dan Australia. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat

    kurang lebih 1 s.d 2 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 2 sistem tekanan rendah yang

    aktif di wilayah Laut Tiongkok Selatan yakni siklon tropis “Son-Tinh” dan “Ampil” yang

    aktif di wilayah Laut Filiphina. Badai tropis Son-Tinh aktif mulai dari 17 Juli s.d 18 Juli

    2018 dengan tekanan minimum 994 mb dan kecepatan maksimum 40 knot, siklon ini aktif

    di Laut Tiongkok Selatan dan punah di wilayah yang sama. Badai tropis Ampil aktif mulai

    dari 18 Juli s.d 21 Juli 2018 dengan tekanan minimum 985 mb dan kecepatan maksimun 50

    knot, siklon ini aktif di wilayah Laut Filiphina dan bergerak ke arah Barat Daya, dan punah

    di Utara Laut Tiongkok.

    Gambar 11. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian II Juli 2018

    Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara ekuator pada umumnya bertiup dari arah

    Tenggara – Barat Daya, dengan kecepatan angin 0 – ≥ 45 knots, sedangkan di bagian

    selatan ekuator angin bertiup dari arah Timur – Barat Daya dengan kecepatan 0 – 30 knots.

    Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di wilayah Laut Natuna, Laut

    Sulawesi, Maluku Utara, dan Utara Papua. Daerah konvergensi menyebabkan banyaknya

    pertumbuhan awan-awan konvektif penyebab hujan lebat di wilayah tersebut. Shearline

    (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Pesisir Barat Sumatera, Sumatera Utara,

    Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara , Maluku

    Utara, dan Papua Bagian Utara. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi

    cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 1 hari hujan dengan intensitas ringan.

  • | 13

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    c. Dasarian Ketiga

    Pada sepuluh hari ketiga (dasarian III) bulan Juli 2018, dari peta gradien terlihat

    disekitar equator wilayah Indonesia didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 2 s.d 5

    sel tekanan rendah yaitu Samudera Hindia, Samudera Pasifik, India, Teluk Benggala, dan

    Laut Filiphina. Di wilayah equator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s.d 3 sel sirkulasi

    tertutup (eddy). Terdapat 2 sistem tekanan rendah yang aktif di wilayah Samudera Pasifik

    yakni siklon tropis “Wukong” dan “Jongdari”. Badai tropis Wukong aktif mulai dari 23 Juli

    s.d 26 Juli 2018 dengan tekanan minimum 990 mb dan kecepatan maksimum 50 knot.

    Siklon ini aktif di Samudera Pasifik dan bergerak ke arah Barat Laut, dan punah di laut

    Timur Jepang. Badai tropis Jongdari aktif mulai dari 25 Juli 2018 dan masih belum punah

    hingga awal bulan Agustus 2018. Siklon ini aktif di Laut Timur Tiongkok dengan tekanan

    minimum yang terpantau hingga akhir Juli 2018 adalah 965 mb dan kecepatan maksimum

    75 knot.

    Gambar 12. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian III Juli 2018

    Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bertiup dari arah Selatan

    – Barat Daya dengan kecepatan angin 0 - 45 knots, sedangkan di bagian selatan angin

    bertiup dari arah Timur – Tenggara dengan kecepatan 0 – 45 knots. Daerah pertemuan

    angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Aceh, Utara Maluku, Utara Sulawesi,

    Barat Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Bali, dan, Utara Papua. Daerah konvergensi

    menyebabkan banyaknya pertumbuhan awan-awan konvektif yang dapat menyebabkan

    terjadinya hujan di wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terjadi di wilayah

    Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Maluku, Utara Papua, Papua

    Barat, Kepulauan Riau, Barat Sumatera, Sumuatera Utara, dan Aceh. Hasil Pantauan

  • | 14

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 1

    hari hujan dengan intensitas ringan.

    7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring

    Mission)

    Satelit TRMM merupakan salah satu satelit yang mengamati curah hujan di wilayah

    tropis secara realtime. Hasil pantauan satelit TRMM menunjukkan bahwa akumulasi curah

    hujan pada bulan Juli 2018 untuk wilayah Kalimantan Selatan berkisar antara 0 – 85 mm.

    Akumulasi curah hujan ≥ 68 mm terjadi di sepanjang pesisir pantai bagian Utara wilayah

    Kab. Hulu Sungai Utara, serta sebagian wilayah Kab. Tabalong. Sedangkan akumulasi curah

    hujan ≤ 68 mm terjadi di seluruh bagian wilayah Kalimantan Selatan bagian Barat dan

    Selatan, serta sebagian besar wilayah Kab. Tanah Bumbu dan Kab. Kotabaru. Akumulasi

    curah hujan bulan Juli 2018 berdasarkan citra satelit TRMM dapat dilihat pada Gambar 13.

    Gambar 13. Akumulasi Curah hujan Bulan Juli 2018

    (Sumber: https://giovanni.gsfc.nasa.gov/giovanni/)

  • | 15

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL

    1. Angin

    Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Juli 2018 arah angin

    dominan bertiup dari arah Selatan (157,5° – 202,5°) dengan persentase sebesar 21,3%.

    Kecepatan angin terbanyak adalah calm dengan persentase 42.1% sedangkan kecepatan

    angin maksimum mencapai 13 knot. Distribusi angin pada bulan Juli 2018 berdasarkan arah

    dan kecepatannya (Windrose) dapat dilihat pada Gambar 14.

    Gambar 14. Grafik Arah dan Kecepatan angin dominan Juli 2018

    2. Kelembaban Udara

    Gambar 15.Grafik Profil Kelembaban Udara Harian Juli 2018

    Profil kelembaban udara rata-rata harian bulan Juli 2018 berkisar antara 74 - 92%,

    kelembaban maksimum harian berkisar antara 92 – 99%, dan kelembaban udara minimum

  • | 16

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    harian berkisar antara 46 - 81%. Kelembaban minimum terjadi pada tanggal 20 sebesar 46%

    dan kelembaban maksimum terjadi pada tanggal 1 sebesar 99%. Profil kelembaban harian

    bulan Juli 2018 dapat dilihat pada Gambar 15.

    Profil kelembaban udara rata-rata per-jam mencapai nilai maksimum terjadi antara

    jam 04.00 – 07.00 WITA dengan nilai berkisar antara 92 – 95 %, sedangkan kelembaban

    udara minimum terjadi antara jam 12.00 - 15.00 WITA dengan nilai berkisar antara 60 -

    65%. Detail profil kelembaban rata-rata per jam bulan Juli 2018 dapat dilihat pada Gambar

    16.

    Gambar 16.Grafik Profil Kelembaban Udara Rata-rata Perjam Juli 2018

    3. Suhu Udara

    Profil suhu udara rata-rata harian bulan Juli 2018 berkisar antara 24.5 – 28.60C, suhu

    udara maksimum harian berkisar antara 27.7 – 34.80 C, dan suhu udara minimum harian

    berkisar antara 21.7 – 24.80C. Suhu udara maksimum adalah sebesar 34.80C terjadi pada

    tanggal 20. Sedangkan suhu minimum 21.70C terjadi pada tanggal 9. Profil suhu udara

    harian bulan Juli 2018 dapat dilihat pada Gambar 17.

  • | 17

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    Gambar 17. Grafik Profil Suhu Udara Harian Juli 2018

    Profil suhu udara rata - rata perjam bulan Juli 2018 dapat dilihat pada Gambar 18.

    Dari grafik dapat terlihat kecenderungan suhu udara meningkat mulai pukul 07.00 WITA.

    Nilai maksimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar antara 31.0 – 31.5 0C terjadi antara

    pukul 12.00 – 14.00 WITA. Nilai minimum suhu udara rata-rata per-jam berkisar antara jam

    04.00 – 07.00 WITA dengan suhu berkisar 23.5 – 24.0 0C. Profil suhu udara rata-rata

    perjam bulan Juli 2018 dapat dilihat pada Gambar 18.

    Gambar 18. Grafik Profil Suhu Udara Rata-rat Perjam Bulan Juli 2018

  • | 18

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    4. Jarak Pandang Mendatar (Visibility)

    Hasil pengamatan jarak pandang mendatar rata-rata perjam di Bandara Syamsudin

    Noor Banjarmasin bulan Juli 2018 umumnya > 8 km. Jarak pandang maksimum ( > 9 km)

    terjadi pada pagi hingga malam hari antara pukul 09.00 – 21.00 WITA. Visibility mulai

    menurun (< 9 km) antara pukul 22.00 - 08.00 WITA. Kondisi ini dikarenakan kabut (mist)

    atau udara kabur (haze) pada dini hari. Profil Jarak Pandang Mendatar (visibility) rata - rata

    harian bulan Juli 2018 dapat dilihat pada Gambar 19.

    Gambar 19. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Juli 2018

    Selama bulan Juli 2018 tidak terdapat laporan jarak pandang mendatar (visibility)

    yang tergolong ekstrim (< 1000 m).

    5. Curah Hujan

    Berdasarkan hasil pengukuran, curah hujan kumulatif bulan Juli 2018 adalah sebesar

    37.6 mm dengan hari hujan sebanyak 6 hari. Pada dasarian I jumlah curah hujan kumulatif

    sebesar 17.8 mm dengan 4 hari hujan, dasarian II jumlah curah hujan sebesar 16.9 mm

    dengan 1 hari hujan dan dasarian III jumlah curah hujan adalah 2.8 mm dengan 1 hari hujan.

    Curah hujan harian tertinggi sebesar 16.9 mm terjadi pada tanggal 14 Juli 2018. Curah

    hujan normal (rata-rata 30 tahun) bulan Juli sebesar 121 mm. Dibandingkan dengan

    normalnya, curah hujan bulan Juli 2018 bersifat Bawah Normal. Grafik curah hujan harian

    bulan Juli 2018 dapat dilihat pada Gambar 21.

  • | 19

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    Gambar 21. Grafik Curah Hujan Harian Juli 2018

    Berdasarkan hasil pantauan penakar hujan otomatis tipe Hellman di Stasiun

    Meteorologi Syamsudin Noor selama bulan Juli 2018 menyatakan bahwa total curah hujan

    maksimum perjam sebesar 23.0 mm terjadi antara pukul 15.00 – 16.00 WITA dan jumlah

    curah hujan maksimum mutlak yakni sebesar 16.9 mm yang terjadi pada tanggal 14 Juli

    2018. Grafik kejadian hujan harian bulan Juli 2018 dapat dilihat pada Gambar 22.

    Gambar 22. Grafik Profil Curah Hujan Setiap Jam Bulan Juli 2018

  • | 20

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    6. Keadaan Cuaca

    Berdasarkan hasil pantauan cuaca yang terjadi bulan Juli 2018 di Stasiun Syamsudin

    Noor Banjarmasin, kondisi cuaca didominasi oleh kejadian hujan sebanyak 6 kali.

    Gambar 23. Grafik Cuaca Signifikan Bulan Juli 2018

    7. Kalender Cuaca

    Gambar 24. Kalender Cuaca Bulan Juli 2018

  • | 21

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM

    DASARIAN I

    a. Hujan Lebat – Sangat Lebat

    NIHIL

    b. Angin Kencang

    NIHIL.

    c. Suhu Ekstrim

    NIHIL

    d. Jarak Pandang Mendatar

    NIHIL

    DASARIAN II

    a. Hujan Lebat – Sangat Lebat

    NIHIL.

    b. Angin Kencang

    NIHIL.

    c. Suhu Ekstrim

    NIHIL.

    d. Jarak Pandang Mendatar

    NIHIL

    DASARIAN III

    a. Hujan Lebat – Sangat Lebat

    NIHIL

    b. Angin Kencang

    NIHIL.

    c. Suhu Ekstrim

    NIHIL.

    d. Jarak Pandang Mendatar

    NIHIL

  • | 22

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    V. PRAKIRAAN

    A. PRAKIRAAN HUJAN

    1. Prakiraan Curah Hujan Agustus 2018

    Prakiraan akumulasi curah hujan Agustus 2018 di wilayah Kalimantan Selatan

    secara umum dalam kategori rendah antara 20 - 100 mm. Untuk curah hujan rendah 21 – 50

    mm diprakirakan di Kab. Banjar (Danau Salak/ Atayo, Gambut/ Kayu Bawang, Pengaron,

    Danau Salak/ Lawa, Kertak Hanyar/ Manarap Baru, Danau Salak/ Salam), Kab. Barito

    Kuala (Anjir Muara/ Anjir Muara Kota Tengah, Barambai/Kolam Kanan, Tamban/

    Koanda), Kab. Tapin (Tapin Tengah/ Andhika, Candi Laras Selatan/ Baringin, Bungur),

    Kab. Hulu Sungai Selatan (Telaga Langsat/ Mandala), Kab. Hulu Sungai Utara

    (Babirik/Babirik Hilir, Amuntai Utara/ T. Daun, Banjang), Kab. Tabalong (Haruai/

    Kembang Kng, Banua Lawas/ Banua Rantau). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi

    Syamsudin Noor Landasan Ulin curah hujan diprakirakan antara 51 - 100 mm. Prakiraan

    curah hujan bulan Agustus 2018 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar

    26.

    Gambar 26. Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Selatan Bulan Agustus 2018

    (Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)

  • | 23

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    2. Prakiraan Sifat Hujan Agustus 2018

    Prakiraan sifat hujan Agustus 2018 di wilayah Kalimantan Selatan berdasarkan data

    Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum pada kondisi Normal. Sifat hujan di bawah

    normal diperkirakan di Kab. Tanah Laut (Takisung/ Gn.Makmur, Kurau / Maluka Baulin,

    Tambang Ulang/ Pulau Sari, Panyipatan/ Batu Mulia), Kab. Banjar (Pengaron, Danau

    Salak/ Lawa,Danau Salak/ Gn. Sari,Danau Salak/ Salam,Danau Salak/ Atayo,Danau Salak/

    Lawa Baru,Mataraman, Kertak Hanyar/ Manarap Baru, Gambut/ Kayu Bawang, Danau

    Salak/ Atanik), Kab. Barito Kuala (Tamban/ Koanda, Barambai/Kolam Kanan, Anjir

    Muara/ Anjir Muara Kota Tengah), Kab. Tapin (Tapin Tengah/ Andhika, Candi Laras

    Selatan/ Baringin, Tapin Selatan/ Harapan Masa, Binuang/ Pulau Pinang, Tapin Utara/

    Rantau Kiwa), Kab. Hulu Sungai Selatan (Simpur/ Wasah Hulu, Telaga Langsat/

    Mandala), Kab. Hulu Sungai Tengah (Labuan Amas Utara/ Kasarangan), Kab. Hulu

    Sungai Utara (Amuntai Utara/ T. Daun, Babirik/Babirik Hilir, Banjang), Kab. Tabalong

    (Murung Pudak/ Tanjung Selatan, Banua Lawas/ Banua Rantau, Kelua/ Kel Pulau, Muara

    Harus/ Tantaringin, Haruai/ Kembang Kng), Kab. Tanah Bumbu (Kr. Bintang/

    Manunggal), Kab. Balangan (Batu Mandi/ Hamparaya). Wilayah di sekitar Stasiun

    Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin diprakirakan sifat hujan dalam kondisi Normal.

    Prakiraan sifat hujan Agustus 2018 dapat dilihat pada Gambar 25.

    Gambar 25. Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Selatan Bulan Agustus 2018

    (Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru)

  • | 24

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    B. INFORMASI KELAUTAN

    1. Tinggi Gelombang Signifikan

    Gambar 27. Rata-rata Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Agustus

    Rata-rata tinggi gelombang signifikan pada bulan Agustus di wilayah perairan

    Kalimantan Selatan berkisar antara 0.2 hingga 1.2 meter. Rata-rata gelombang signifikan

    tertinggi berada di wilayah Laut Jawa dan dominan dari arah Tenggara. Sedangkan untuk

    rata- rata maksimum tinggi gelombang signifikan pada bulan Agustus antara 0.4 hingga 2.0

    meter dari arah Tenggara dengan gelombang tertinggi di wilayah perairan Laut Jawa.

    Gambar 28. Rata-rata Maksimum Tinggi Gelombang Signifikan Bulan Agustus

  • | 25

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    2. Pasang Surut

    Informasi prakiraan pasang surut bulan Agustus 2018 dibagi menjadi beberapa wilayah

    yaitu di wilayah perairan Kota Banjarmasin meliputi Banjarmasin, Sungai Barito, Sungai

    Tabanio dan wilayah perairan Kabupaten Kotabaru meliputi Teluk Kelumpang, Kampung

    Baru, Tanjung Pamukan yang dapat dilihat pada lampiran.

  • | 26

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    TIM REDAKSI

    Pelindung : Irman Sonjaya, M. Si

    Kepala Stasiun Meteorologi Klas II Syamsudin Noor Banjarmasin

    Penanggungjawab : Riza Arian Noor, S.Si, M.Ling

    Kepala Seksi Observasi Dan Informasi

    Anggota Tim : 1. Purwo Aji Setiawan

    2. Rianita Sekar Utami

    3. Uli Mahanani

    4. Herin Hutri Istyarini

    5. Adhitya Prakoso

    6. Rezky Yunita

    7. Rizqi Nur Fitriani

    8. Utari Randiana

    9. Bayu Kencana Putra

    10. Rimelda Yuni Hasteti

    11. Muhammad Shaa Imul Qadri

    12. Siti Fadhilatunnisa

  • | 27

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    Lampiran 1

    Pasang Surut Air Laut Bulan Agustus 2018

  • | 28

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

  • | 29

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

  • | 30

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

  • | 31

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

  • | 32

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

  • | 33

    Buletin Meteorologi Edisi Juli 2018

    Lampiran 2

    Alamat Website Informasi Meteorologi

    - BMKG

    www.bmkg.go.id

    - BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor

    http://stamet.syamsudinnoor.bmkg.go.id

    - Prakiraan Cuaca Harian Provinsi Kalimantan Selatan

    http://web.meteo.bmkg.go.id/id/prakiraan/cuaca-prakiraan

    - Informasi Meteorologi Penerbangan

    http://aviation.bmkg.go.id

    - Informasi Meteorologi Kelautan

    http://maritim.bmkg.go.id

    - Informasi Titik Panas (hotspot)

    http://satelit.bmkg.go.id/BMKG/index.php?pilih=31

    - Informasi Potensi Kebakaran Lahan

    http://web.meteo.bmkg.go.id/id/peringatan/kebakaran-hutan

    http://www.bmkg.go.id/http://stamet.syamsudinnoor./http://web.meteo.bmkg.go.id/id/prakiraan/cuaca-prakiraanhttp://aviation.bmkg.go.id/http://maritim.bmkg.go.id/http://satelit.bmkg.go.id/BMKG/index.php?pilih=31http://web.meteo.bmkg.go.id/id/peringatan/kebakaran-hutan

  • BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

    STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR KELAS II

    BANJARMASIN

    2018

    Page 1Page 2