Upload
nurul-fajrina-rahim
View
219
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan KP
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air
menjadi kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Peraturan
Pemerintah RI No. 82 tahun 2001).
Limbah cair merupakan bahan buangan yang salah satu komponen limbah cair yang
timbul secara alamiah (dari aktivitas alam), limbah cair juga timbul akibat dari adanya
aktivitas manusia sehari-hari mencemari lingkungan, baik lingkungan perairan maupun lahan-
lahan pertanian, perkebunan, peternakan, dan sebagainya. Limbah cair yang berasal dari
aktivitas manusia bersumber dari rumah tangga, industri, perkantoran, rumah sakit dan
fasilitas umum lainnya.
Oleh karena itu diperlukan teknologi pengolahan limbah cair yang tepat dalam
memelihara kelestarian makhluk hidup sekitarnya dan lingkungan. Sehubungan dengan hal
tersebut kami melaksanakan Kerja Praktek pada PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) yang
memiliki pengolahan limbah cair (Sewage Treatment Plant) yang cukup besar dan tersebar di
5 titik. Kelima titik (plant) pengolahan limbah yaitu; Buin Batu (Townsite), Landfill,
Trakindo, MMA (Mining Maintence Area), dan Benete.
Secara garis besar dalam pengolahannya limbah cair domestik pada PT. Newmont Nusa
Tenggara (PTNNT) menggunakan proses biologi. Walaupun tetap ada proses fisik seperti
penyaringan di zona segitiga. Proses pengolahan yang digunakanpada STP di bagiatas 4
bagian yaitu; 1). Zona pengumpulan limbah pada lift station, 2). Zona Reaksi pada kolam
aerasi, dimana terjadi reaksi antara lumpur aktif dan oksigen, 3). Zona Pengendapan juga
terjadi di kolam aerasi setelah proses aerasi berlangsung dan juga berlangsung pada kolam
penampungan sementara, 4). Zona Pembuangan pada pipa setelah melewati proses
pembubuhan klorin dan penyinaran sinar UV.
Untuk tugas khusus kami memilih titik STP townsite, dengan pertimbangan jumlah
volume limbah cair pada daerah ini lebih banyak, hal ini dipengaruhi oleh variatifnya sumber
limbah cair dibandingkan titik lainnya.
1
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari praktek kerja adalah :
a. Berperan aktif dalam memberikan pemikiran ide gunameningkatkan efisiensi,
produktifitas perusahaan serta mempersiapkan mahasiswa ke arah profesionalisme.
b. Memperoleh pengalaman, baik dari segi pengetahuan maupun nonakademis,
sehingga secara langsung mengetahui permasalahan-permasalahan yang nantinya
menuntut adanya penyelesaian yang cepat dan akurat yang akan membekali
mahasiswa untuk melangkah kedunia kerja nantinya.
c. Mempelajari teknik manajemen suatu perusahaan dan maintenance suatu alat,
karena nantinya pada saat mahasiswa terjun kemasyarakat dan bekerja akan
dituntut untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab terhadap perusahaan
dan anak buah, juga mengetahui cara bekerja dengan orang lain (kerja tim).
d. Menjalin serta mempererat hubungan antara lembaga pendidikan dengan pihak
perusahaan, yang akhirnya akan menghasilkan suatu kerjasama yang saling
menguntungkan bagi kedua pihak.
Tujuan khusus dari praktek kerja adalah :
a. Mempelajari kesesuaian antara teori yang diperoleh dalam mempelajari disiplin
ilmu Pengolahan LimbahCair (Sewage) di Program StudiTeknik Lingkungan
Jurusan Teknik Sipil Universitas Hasanuddin, dengan kondisi penerapan di
lapangan pada Instalasi Pengolahan Limbah Cair Domestik titik Townsite PT.
Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) Kabupaten Sumbawa Barat.
b. Menganalisa dan mengevaluasi proses dan kualitas pengolahan (perubahan kualitas
air influent dan effluent) pada Pengolahan Limbah Cair Domestik PT. Newmont
Nusa Tenggara (PTNNT) Kabupaten Sumbawa Barat
1.3 Sasaran
Ada beberapa sasaran yang ingin dicapai dan diharapkan dalam memanfaatkan
pelaksanaan praktek kerja lapangan, yaitu :
1. Mahasiswa
a. Mengetahui dan melakukan praktek proses kerja secara langsung di
lapangan setelah memperoleh teori dibangku perkuliahan.
2
b. Meningkatkan daya penalaran dalam melakukan penelaah, perumusan serta
pemecahan masalah secara praktis dan tepat di lapangan.
c. Dapat bekerjasama dengan orang lain dan dalam suatu kelompok kerja
sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan oleh pihak perusahaan.
2. Pihak Perusahaan
a. Memperoleh informasi, saran dan ide inovatif-kreatif yang diharapkan
dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan.
b. Membantu menyelesaikan tugas karyawan dalam meringankan
pekerjaannya.
3. Civitas Akademik
a. Mengetahui perkembangan terapan atau aplikasi pengolahan limbah cair
(STP) baik dari segi desain, proses dan peralatan yang dapat dijadikan
sebagai sumber acuan untuk menyusun materi tambahan dalam
perkembangan ilmu teknik lingkungan.
b. Mendapatkan dan menjumpai kasus yang nantinya dapat digunakan sebagai
contoh dalam pemberian perkuliahan serta dalam melatih mahasiswa untuk
menyelesaikan suatu masalah.
1.4 Batasan Masalah
Melakukan pengamatan terhadap proses pengolahan limbah cair PT. Newmont
Nusa Tenggara (PTNNT)
Menganalisa proses dan mutu kualitas limbahcair Sewage Treatment Plant PT.
Newmont Nusa Tenggara (PTNNT)
Mengumpulkan data mutu atau kualitas limbah cair Sewage Treatment Plant
PT. Newmont Nusa Tenggara (PTNNT)
Membuat hasil laporan pengamatan lapangan dan analisis laboratorium
mengenai proses, kualitas dan evaluasi Sewage Treatment Plant PT. Newmont
Nusa Tenggara (PTNNT)
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT Newmont Nusa Tenggara merupakan perusahaan tambang yang berada dibawah
Newmont Mining Corporation yang merupakan sebuah perusahaan yang berbasis di Denver,
Colorado, AmerikaSerikat. Newmont Mining Corporation didirikan pada tanggal 2 mei 1921
di New York oleh Kolonel William Boyce Thompson dan saat ini memiliki 12 tambang besar
dan terbesar di Afrika, Amerika Latin, Amerika Utara, Asia Pasifik, dan tentunya Indonesia.
Nama Newmont dipilih oleh pendirinya sebagai singkatan New York dan Montana, karena
sang pendiri yaitu kolonel William Boyce Thompson dibesarkan di Montana dan memperoleh
keuntungan di New York.
PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT) merupakan perusahaan patungan yang
sahamnya dimiliki oleh Nusa Tenggara Partnership (Newmont & Sumitomo) sebesar 49%, PT
Multi Daerah Bersaing sebesar 24%, PT Pukuafu Indah (Indonesia) sebesar 17,8%, dan PT
Masbaga Investama sebesar 2,2% serta saham dimiliki oleh pemerintah Indonesia melalui
Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Newmont dan Sumitomo bertindak sebagai operator PT
NNT. PT NNT mendatangani kontrak karya pada tahun 1986 dengan Pemerintah RI untuk
melakukan eksplorasi dan eksploitasi di dalam wilayah kontrakkarya di Provinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB).
PT NNT menemukan tambang tembaga profiri pada tahun 1990, yang kemudian di
beri nama Batu Hijau. Setelah penemuan tersebut, dilakukanlah pengkajian teknis dan
lingkungan selama enam tahun. Kajian tersebut disetujui Pemerintah Indonesia pada 1996 dan
menjadi dasar simulasinya pembangunan Proyek Tambang Batu Hijau, dengan total unvestasi
US$ 1,8 Milyar. Proyek pembangunan tambang, pabrik dan prasarananya selesai pada 1999
dan mulai beroperasi secara penuh pada Maret tahun 2000 serta rencana penutupan tambang
pada akhir 2020.
2.2. Visi dan Nilai PT. Newmont Nusa Tenggara
2.2.1. Visi
“Menjadi perusahaan tambang yang paling dihargai dan dihormati
melalui pencapaian kinerja terdepan di industri tambang”
4
2.2.2. Nilai
Bertindak atas dasar integritas, kepercayaan dan rasa hormat
Menghargai kreatifitas, tekad untuk menjadi yang terbaik dan
komitmen untuk bertindak.
Mewujudkan kepemimpinan di bidang keselamatan kerja,
perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial.
Mengembangkan karyawan untuk menjadi yang terbaik
Mengutamakan dan mewujudkan kerja tim serta komunikasi yang
jujur dan terbuka
Mendukung perubahan yang positif dengan mendorong inovasi dan
menerapkan praktik yang telah disepakati
2.3. Misi dan Dasar Strategi PT. Newmont Nusa Tenggara
2.3.1. Misi
“Membangun perusahaan tambang yang berkelanjutan, yang
mampu memberikan laba tertinggi kepada para pemegang saham dan menjadi
yang terdepan di bidang keselamatan kerja, perlindungan lingkungan dan
tanggung jawab sosial”
2.3.2. Dasar Strategi
Karyawan, Sumber Daya Kita Yang Paling Berharga – kita
akan membangun budaya kerja yang menghormati keberagaman,
melibatkan karyawan, menumbuhkan kerja sama dan inovasi,
menghargai kinerja tinggi dan mengembangkan pemimpin besar.
Perencanaan Pelaksana Operasional – kita akan menyusun
rencana kerja yang wajar dan secara konsisten mencapai atau
melampaui rencana yang ditetapkan.
Perencanaan dan Pelaksanaan Proyek - kita akan
merampungkan proyek secara tepat waktu, sesuai anggaran dan
lingkup proyek.
Peningkatan Cadangan dan Produksi – kita akan meningkatkan
cadangan dan produksi melalui perpaduan antara eksplorasi,
pengembangan cadangan dan akuisisi.
5
Pemanfaatan, Lingkup dan Skala – kita akan memanfaatkan
keahlian global guna memperluas operasi dengan mengembangkan
gebrakan besar atau kecil secara efisien dan efektif.
Kekuatan dan Fleksibilitas Finansial – kita akan
mempertahankan kekuatan dan fleksibilitas finansial.
2.4. Lokasi
Tambang Batu Hijau terletak di sebelah barat daya pulau Sumbawa, di Kecamatan
Sekongkang Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Lokasi Batu Hijau yang berjarak 81 km dari Mataram dapat dicapai dengan menggunakan
pesawat ampibi (seaplane) perusahaan atau menggunakan transportasi laut berupa ferry
umum dari pelabuhan Kayangan di Pulau Lombok.
2.5. Proyek BatuHijau PT Newmont Nusa Tenggara
Proyek Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara berlokasi di kecamatan Jerewah
Kabupaten Sumbawa Barat provinsi Nusa Tenggara Barat yang mencakup lahan seluas ±
340.000 m2. Lokasi tambang tembaga dan emas Batu Hijau ditemukkan sekitar bulan Mei
1990, dan dilakukan studi kelayakan proyek senilai 1,9 Milyar dolar AS , dan disetujui pada
bulan Agustus 1996.
Lokasi tambang Batu Hijau menyediakan cadangan bijih tembaga dan emas sekitar 1,0
milyar ton dengan kadar Cu0,52% dan Au 0,42% gram per ton bijih. Berarti deri sekitar 1,0
milyar ton cadangan bijih tersebut diperkirakan sekitar 11,6 milyar ton Cu dan 13,4 juta ons
Au. Proyek ini memiliki 120.000 TPH konsentrator (2 line) dan meluas menjadi 160.000 TPH
(3 line). Proyek Batu Hijau ini akan membuang batuan limbah sebesar 1,5 milyar ton dan
tailing ditempatkan di laut dalam samudra Indonesia (3 KM lepas pantai, kedalam 100 meter).
Laju pemrosesan : sampai dengan 160.000 TPH
Pembuangan batuan limbah : 1,5 milyar ton
Penempatan tailing di laut dalam : 3 km lepas pantai, kedalaman 100m
Fasiltaspelabuahan : Teluk Benete
Penyimpanan dan pengapalan : 40.000 ton di tempat tertutup
Townsite : bagi 5.000 penghuni
Power Plant : 150 MW
Latar belakang PT. Newmont Nusa Tenggara kalau kita lihat tentu tidak terlepas dari
6
tujuan pendirian perusahaan yaitu tujuan komersial, yang kemudian secara tidak langsung
berkembang dengan membawa keuntungan bagi daerah sekitarnya, terutama daerah Sumbawa
dengan penyerapan sumber daya manusia sebagai karyawan, sehingga meningkatkan
perekonomian masyarakat Sumbawa. Selain telah mengurangi jumlah pengangguran, PT.
Newmont Nusa Tenggara juga telah menyumbangkan devisa yang tidak sedikit bagi Negara
dengan usahanya untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan hasil produksi yang
bermutu eksport.
2.6. Kebijakan Lingkungan PT. Newmont Nusa Tenggara
Sebagai perusahaan Indonesia yang merupakan afiliasi dari Newmont Mining
Corporation, PT. Newmont Nusa Tenggara berpegang pada seluruh peraturan dan perundang-
undangan Negara Republik Indonesia yang berlaku, serta semua korporasi PT. Newmont
Nusa Tenggara mengenai lingkungan. Salah satu kutipan kebbijakan korporasi tersebut adalah
: “PT. Newmont Nusa Tenggara akan menerapkan standar terbaik di segala bidang
lingkungan”.
Kebijakan berikut menunjang pernyatan tugas tersebut sepenuhnya :
PT. Newmont Nusa Tenggara menyadari bahwa manajemen dan prosedur
lingkungan yang terbaik adalah esensial bagi keberadaan usahanya.
Setiap karyawan bertanggung jawab untuk mematuhi peraturan lingkungan,
sesuai lingkup kerjanya.
Setiap supervisor bertanggung jawab untuk memastikan karyawan, peralatan,
fasilitas, dan properti di dalam wilayah tanggung jawabnya, dikelola dengan
baik meminimalkan resiko lingkungan.
Semua peraturan dan perundang-undangan tentang lingkungan harus dipatuhi.
Setiap karyawan akan menerima pelatihan agar dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan baik sesuai dengan dan praktek lingkungan.
Perusahaan akan memastikan agar faktor dan fitur lingkungan dimasukkan ke
dalam semua fasilitas baru dan yang baru dimodifikasikan, serta kedalam
pembelian fasilitas dan material.
PT. Newmont Nusa Tenggara bertekad untuk tidak hanya mematuhi standar minimum
lingkungan, namun juga mencari jalan untuk meningkatkan kinerja lingkungan.
2.7. Tenaga Kerja dan Pelatihan
7
Tenaga kerja pada masa kontruksi terdiri dari sekitar 16.000 orang termasuk karyawan
dan kontaktor. Pada tanggal 18 Januari 2000, tercatat 3.100 karyawan nasional bekerja untuk
PT. Newmont Nusa Tenggara.
Sekitar 3.800 karyawan Newmont dengan beberapa karyawan kontraktor akan terus
bekerja selama masa operasi Batu Hijau. Lebih dari 90% terdiri dari karyawan nasional,
dengan prioritas penerimaan karyawan berada pada mereka yang berasal dari Sumbawa dan
Lombok.
Pelatihan tenaga kerja lokal adalah aspek kunci keberhasilan. Program pelatihan
eksistensi PT. Newmont Nusa Tenggara mencakup :
Bangunan
Otomoasi dan Diesel
Pengoperasian pabrik
Kelistrikan
Administrasi kantor
Accounting
Computing
Program bahasa Indonesia bagi tenaga kerja asing
Program bahasa Inggris bagi tenaga kerja Indonesia
2.8. Kesehatan, Keselamatan, dan Kesejahteraan Oleh Perusahaan
2.8.1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Karyawan
Dalam usaha menjaga kesehatan dan keselamatan kerja, perusahaan dalam
hal ini, PT. Newmont Nusa Tenggara memiliki beberapa kewajiban terhadap
karyawannya dengan melaksanakan pembinaan, pelatihan atau pendidikan dan
melakukan kontrol terhadap pelaksanaan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan
keselamatan dan kesehatan kerja. Hal yang dilakukan adalah dengan membuat aturan-
aturan dan penggunaan alat-alat perlindungan diri (APD), agar terhindar dari
kecelakaan yang sering terjadi pada saat kerja.
1. Menyediakan pelatihan para pekerja tambang
2. Pelatihan harus mencakup sejumlah topik yang dibutuhkan
3. PT. Newmont Nusa Tenggara harus menyediakan klinik perawatan
kesehatan dan P3K yang lengkap di dekat kantor tambang.
4. PT. Newmont Nusa Tenggara harus menyediakan kendaraan khusus
8
atau ambulans untuk keadaan darurat.
5. Petugas P3K harus selalu siap setiap saat. Petugas penggannti yang
sama kemampuannya harus siap bertugas bila diperlukan.
6. Stasiun P3K harus dipimpin oleh seorang perawat, ahli kesehatan, atau
sekurang-kurangnya memiliki sertifakasi P3K.
7. Untuk pekerjaan khusus, atas dasar pertimbangan kesehatan, karyawan
harus mengganti pakaian dan membersihkan tubuhnya sebelum
meninggalkan tempat kerja. Fasilitas disini harus memiliki ruang ganti
dan ruang mandi (shower) serta selalu dijaga kebersihannya.
8. PT. Newmont Nusa Tenggara harus menjamin agar tersedia suplai air
bersih untuk minum dan mencuci, dan air limbah dibuang dengan benar
dan sesuai peraturan.
9. Toilet yang sesuai dengan ketentuan kesehatan tersedia di lokasi
tambang.
Untuk mencegah timbulnya bahaya terhadap manusia, properti, proses kerja,
dan lingkungan, sebagai akibat dari suatu kecelakaan. Setiap karyawan harus
bertanggung jawab atas keselamatannya sendiri dan mampu mengenali potensi
bahaya, serta tidak bekerja di tempat yang kondisinya tidak aman (substandard) atau di
daerah yang menurut peraturan termasuk daerah dengan kondisi tidak aman.
Tindakan dan kondisi substandar pada umumnya, penyebab dasar timbulnya
9
kecelakaan, sering teridentifikasi pada beberapa hal tersebut :
TINDAKAN KONDISI
- Mengoperasikan peralatan
- Peralatan yang tidak diamankan
- Mengemudi dengan kecepatan
tinggi
- Pemindahan alat keselamatan
kerja/lingkungan
- Loading(pemuatan)
- Penempatan
- Posisi untuk tugas
- Pemakaian APD
- Tidak mengikuti prosedur dengan
benar
- Alat yang diservis masih
dioperasikan
- Senda gurau yang berlebihan dan
membahayakan
- Dibawah pengaruh obat terlarang
- Pengaman/pagar tidak memadai
- APD tidak memadai
- Perkakas,peralatan,material rusak
- Area yang padat/terbatas
- Sistem alarm
peringatan/pemonitoran
- Sistem pemadaman api dan
ledakan
- Kebersihan dan kerapian tempat
kerja
- Kondisi lingkungan seperti debu,
asap, gas, uap, dll
- Bunyi bising
- Radiasi
- Temperatur tinggi/wilayah
- Ventilasi
- Operasi bersamaan waktunya
- Bahan kimia yang tidak
kompatibel
Tabel 2.1 Tindakan dan Kondisi di lapangan
Adapun peralatan yang merupakan perlindungan diri (APD) itu antara lain :
a. Kepala dan wajah
Karyawan diwajibkan mengenakan helm pengaman diseluruh area kecuali
tempat-tempat yang ditentukan oleh Departemen Safety dan pencegahan
kerugian. Pelindung wajah dikenakan di tempat yang berpotensi mencederai
wajah, seperti kegiatan kerja dengan menggunakan grinder.
b. Pelindung mata
Kaca mata pengaman atau google harus dikenakan diseluruh area kecuali
tempat-tempat yang ditentukan oleh Departement Safety dan pencegah
kerugian. Pada setiap lokasi yang memiliki potensi yang dapat
10
mengakibatkan cedera pada mata seperti pada saat pengelasan pipa,
pekerjaan dengan bahaya debu, dan kegiatan yang memungkinkan
terjadinya serpihan atau hamburan partikel biasanya merupakan daerah yang
memiliki tekanan yang tinggi, alat pelindung mata harus selalu digunakan.
c. Pelindung pendengaran
Pada suatu daerah yang memiliki tingkat kebisingan yang tinggi contohnya
seperti pada genset, diperlukan suatu alat untuk melindungi pendengaran
(earplugs/earmuff). Pelindung pendengaran harus dikenakan ditempat yang
ditunujuk.
d. Pelindung kaki
Menggunakan sepatu berpengaman baja di bagian jari kaki wajib dikenakan
diseluruh area kecuali tempat-tempat yang ditentukan oleh Departement
Safety dan pencegahan kerugian. Alasnya terbuat dari karet, untuk
menghindari terjadinya bahaya teraliri listrik dan untuk merdam rambatan
getaran yang berasal lantai di sekitar mesin dengan getaran yang besar.
e. Pernafasan
Jika karyawan bekerja pada suatu daerah yang memiliki udara tercemar oleh
debu yang mudah terhirup ke paru-paru ketika bernafas maupun di tempat-
tempat yang udaranya mengandung bahan yang berbahaya maka bagi
mereka diwajibkan untuk memakai alat pelindung pernafasan berupa berupa
resfirator atau dustmask.
f. Tangan
Sarung tangan harus dikenakan di tempat kerja yang berpotensi mencederai
tangan apabila tanpa sarung tangan. Setiap departemen, bersama dengan
departemen Safety dan pencegahan kerugian akan menetapkan persyaratan
khusus.
g. Sabuk pengaman
Seorang karyawan yang ingin bekerja di tempat yang tinggi, maka mereka
diwajibkan mengenakan sabuk pengaman. Salah satu syarat memakai sabuk
pengaman adalah harus pas dan nyaman, tanpa ada tali yang kendur. Mereka
juga diwajibkan untuk memeriksa pengaman tersebut secara berkala.
h. Pelindung tubuh
11
Pakaian khusus pelindung pribadi harus dikenakan ditempat yang berpotensi
menimbulkan bahaya yang mencederai tubuh, namun tidak terbatas pada
bahan kimia, cairan logam pada pengelasan, bahan korosif dan panas
tinggi. Departmen K3 dan pencegahan kerugian akan menetapkan
persyaratan pakaian pelindung khusus.
i. Pelampung
Alat pelampung pribadi yang diizinkan harus dikenakan bila bekerja di
perairan yang berpotensi menimbulkan kecelakan tenggelam.
j. Tempat Sampah
Tempat sampahnya dibedakan sesuai jenisnya, berwarna biru untuk sampah
anorganik (kering), kuning untuk sampah organik (basah) dan merah untuk
sampah B3.Sedangkan untuk puntung rokok juga tersedia tempat khusus
untuk membuangnya guna menghindari terjadinya kebakaran.
k. Rambu-rambu jalan
Pada tiap-tiap persimpangan jalan dan belokan dipasang rambu-rambu,
sehingga mengurangi resiko kecelakaan.
2.8.2. Kesejahteraan Karyawan
Pihak perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan karyawan dan
dibutuhkan rasa saling pengertian pengertian antara pengusaha dan karyawan.
Sehingga diharapkan karyawan bisa bekerja dengan tenang dan mempunyai loyalitas
yang tinggi terhadap perusahaan dan mempunyai kemauan untuk terus maju. Beberapa
hal yang telah dilakukan oleh perusahaan untuk mensejahterahkan karyawan adalah
sebagai berikut :
a. Adanya jaminan kecelakaan kerja
Perusahaan mempertanggungjawabkan pekerja kepada PT. Jamsostek
dengan mengikuti program jaminan kecelakaan kerja. Iuran
pembayarannya ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan. Di dalamnya
meliputi jaminan kecelakan kerja, jaminan kematian, biaya pengobatan,
bantuan biaya pemakaman, dan jaminan hari tua.
b. Rekreasi dan ramah tamah
12
Setiap tahun diadakan rekreasi bersama ke tempat wisata.
Pelaksanaannya bergiliran dan telah diatur. Dengan menggunakan bus
yang telah disediakan oleh perusahaan.
c. Transportasi
Bagi karyawan telah disediakan bus antar jemput. Hal ini tentu sangat
meringankan beban bagi karyawan.
d. Ruang Makan
Makan-makan di kantin, menunya bervariasi dan cukup gizi. Hal ini
sangat meringankan beban bagi karyawan, khususnya yang tinggal di
Townsite.
2.9. Fasilitas Perusahaan dan Laboratorium
2.9.1. Fasilitas Perusahaan
PT. Newmont Nusa Tenggara mempunyai beberapa fasilitas untuk para
karyawan. Fasilitas ini digunakan untuk mensejahterahkan para karyawan. Karena
mengingat bahwa para karyawan yang bekerja dituntut untuk dapat berkonsentrasi
penuh pada pekerjaannya.
Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh perusahaan antara lain :
a. Fasilitas perumahan karyawan
b. Fasilitas olah raga yang lengkap
c. Fasilitas kesehatan : poliklinik kesehatan
d. Fasilitas transportasi : bus antar jemput karyawan
e. Ruang makan yang luas bagi karyawan dan staf
f. Masjid
g. Mushalla di tiap divisi
2.9.2. Laboratorium
Laboratorium yang ada di PT. Newmont Nusa Tenggara terdapat di tiap
departement sesuai dengan kegunaannya dan jenis kegiatannya, seperti di Utilities
Sectiom, Facilities And Service Maintenance Departemen terdapat Laboratorium Uji
Kualitas Air.
2.9.3. Prasarana Pendukung PT. Newmont Nusa Tenggara
13
PT. Newmont Nusa Tenggara membangun sarana dan prasarana untuk
menunjang bisnis pertambangan tembaga dan emas di Batu Hijau. Prasarana ini terdiri
dari :
Administrasi di Mataram dan Sumbawa
Transportasi boat, bus, mobil perusahaan, kapal, helicopter, dan truk.
Sarana pelabuhan (jetty), tempat penampungan kendaraan dan gudang.
Kantor surabaya – purcashing.
Komunikasi komputer, telepon, radio, dan jaringan microwave.
Pendukung medis – klinik, stasiun P3K, bantuan medis, dan evakuasi.
Kontaktor, camp, kegiatan kerja spesifik.
Tenaga kerja terampil, penyedian makanan, akomodasi,dsb.
Tim respons keadan darurat.
Pembangkit tenaga listrik.
Pengolahan air.
Sarana rekreasi.
14