Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
RISALAH RAPAT PANJA PEMBAHASAN RUU TENTANG PERUBAHAN ATAS UU NO. 24 TAHUN
2003 TENT ANG MAHKAMAH KONSTITUSI
RABU,18 MEI 2011
Tahun Sidang Masa Persidangan Rapat ke Jenis Rapat Deng an Sifat Rapat Hari, tanggal Pukul
2010 - 2011 IV
Rapat Panja
Terbuka Rabu, 18 Mei 2011 10.00-10.50 WIS
Tempat Ketua Rapat Sekretaris
Ruang Rapat Sadan Legislasi DPR RI, Gd. Nusantara I Lantai 1 H. A. Dimyati Natakusumah, SH., MH., MSi Drs. Djaka Dwi Winarko, M.Si
Acara Melanjutkan Pembahasan DIM RUU tentang Perubahan atas UU No.24Tahun 2004 tentang Mahkamah Konstitusi
Hadir 18 orang dari 28 Anggota Sadan Legislasi
ANGGOTA DPR RI : PIMPINAN: 1. H.A. Dimyati Natakusumah, SH., MH., M.Si 2. Ora. Hj. Ida Fauziah
FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 4 dari 6 orang Anggota 1. Didi lrawadi Syamsuddin, S.H., LLM 2. Sutjipto, SH, MH, MM 3. H. Suhartono Wijaya, SE, MBA 4. DR. Pieter C Zulkifli Simabuea, MH
FRAKSI PARTAI POI PERJUANGAN: 2 dari 4 orang Anggota 1. Honing Sanny 2. Hendrawan Supratikno
FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA: 5 dari 5 orang Anggota 1. DR. H. Deding Ishak, SH, MM 2. H. Andi Rio Idris Padjalangi, SH, MKn 3. Ferdiansyah, SE, MM 4. Ors. Murad U Nasir 5. Hj. Tetty Kadi Bawono
FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA: 2 dari 3 orang Anggota
1. K.H. Bukhari Yusuf, Le 2. H. M. Nasir Djamil, S.Ag
FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL: 2 dari 2 orang Anggota 1. Drs. Achmad Rubaie, SH, MH 2. Jamaluddin Jafar, SH
FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA: 0 dari 1 orang Anggota.
FRAKSI PARTAI HANURA: 1 dari 1 orang Anggota. 1. Sarifuddin Sudding, SH., MH
FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN: 1 dari 1 orang Anggota 1. Ahmad Yani, SH., MH
FRAKSI PARTAI GERINDRA: 0 dari 1 orang Anggota.
KETUA RAPAT F-PPP (H.A. DIMYATI NATAKUSUMAH, S.H., M.H., M.Si):
Bismilahhirohmanhirrohim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat siang salam sejahtera bagi kita semua,
Yang terhormat saudara anggota Panja tentang RUU perubahan tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi.
Yang kami hormati, unsur pemerintah Menteri Hukum dan HAM yang di wakili oleh Pak
Dirjen, Menteri PAN atau yang mewakili dan PAN birokrasi reformasi, serta staf dan
sekretariat dan tenaga ahli, hadirin dan hadirot yang telah berbahagia.
Puji dan syukur kita panjatkan selalu kita panjatkan kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa,
atas perkenannya kepada kita semua sehingga kita dapat menghadiri Rapat Panja pada siang
hari ini, sesuai dengan laporan sekretariat Rapat Panja ini telah di tanda tangani oleh 15 orang
anggota, izin 1 orang anggota jumlah fraksi 7 fraksi. Dari 28 anggota panja oleh karena itu
perkenankanlah kami membuka Rapat ini dan Rapat di nyatakan tertutup.
Rapat panja pada hkari ini di laksanakan untuk melanjutkan daftar infentarisasi masalah
yang masih di pending, sebetulnya kalau pasalnya hanya satu yang tersisa yaitu pasal PAW
namun demikian pembahasan Dim di lanjutkan, kami menawarkan Rapat Panja padahal hari ini
adalah sebagai berikut:
1. pengantar Ketua Rapat sebagaimana yang telah saya sampaikan,
2. pembahasan Dim dan
3. adalah penutup
rapat ini akan berlangsung sampai pukul 12 namun dapat di perpendek atau di lanjutkan atau di
perpanjang, sesuai oleh kesepakatan Rapat apabila masih hal-hal yang perlu di diskusikan,
apakah acara yang kami bacakan dapat di setujui?
(RAPAT SETUJU)
Sebelum pembahasan Dim di berikan kesempatan kepada Pemerintah, mungkin ada hal
atau yang ingin di sampaikan kami persilahkan? Luar biasa pemerintah. Kita mulai pembahasan
Dim yang terkait dengan PAW. Ya ketentuan Pasal 23 ayat (1) huruf (c) dan huruf (e),
T.A Badan Legislasi:
Di antara pasal 23 dan pasal 24 di sisipkan satu pasal yakni pasal 23 (a) yang berbunyi
sebagai berikut, pasal itu apa bila hakim konsitusi di berhentikan sebagaimana dimaksud pasal
23, lembaga yang berwenang pergantian antar waktu hakim konsitusi sesuai dengan sarat-sarat
dan tata cara sebagaimana di maksud pasal 15, Pasal 16 pasal 18 dan pasal 20 yang di
tetapkan dengan keputusan presiden.
Pasal 2 ayat (2) penggantian hakim konsitusi sebagaimana di maksud pada ayat (1) di
lakukan paling lama 60 hari terhitung sejak tanggal pemberhentian sampaikan oleh Mahkama
konsitusi, ayat 93) Hakim konsitusi penggantikan sebagai mana di maksud pada ayat (2)
sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah atau janji yang pengucapannya di pandu
oleh ketua mahkamah konsitusi dengan bunyi sumpah atau janji sebagaimana di maksud dalam
pasal 21. Ayat (4) hakim konsitusi yang menggantikan sebagaimana di maksud pada ayat (2)
melanjutkan sisa jabatan hakim konsitusi yang di gantikannya, ayat (5) penggantian Hakim
konsitusi antar waktu tidak di lakukan apa bila sisa masa jabatan hakim yang akan di ganti
kurang dari 3 bulan dari masa jabatan sebagaimana di maksud dalam pasal 22.
KETUA RAPAT:
ltu di antaranya hasil rancangan dari DPR mohon tanggapan pemerintah terkait dengan
karena ini memang ini prinsip dasar hukum sebetulnya, kalau terkait dengan periodesasi berarti
sisa, kalau tidak menyebut periodesasi berarti bisa di lanjutkan dengan semala begitu, karena ini
terkait dengan hakim konsitusi terkait dengan periodesiasi maka PAW seperti anggota DPR atau
KPK dan lain sebagainya. Kalau misalnya pemerintah terkait itu bertahan sesuai yang lama
bahwa 5 tahun ini biasa di politisasi dan juga ini bisa menjadi hal-hal yang bagi lembaga negara
lainnya, kasih contoh saja lembaga lainnya yang misalnya yang ada di indonesia ini yang mengisi
begitu PAW mengisi sampai 5 tahun. Silakan pemerintah untuk menanggapi.
PEMERINTAH:
Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
Selamat pagi salam sejahtera untuk kita semua,
Tentu kita bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas perkenan-Nya kita dapat
melanjutkan lagi pembahasan perubahan tentang Rancangan Undang-undang tentang
Mahkamah Konsitusi dan masih tersisa di Pasal 23 (a) ada 5 ayat yang di ajukan di dalam
Rancangan perubahan inisiatif DPR khusus untuk ayat (1) memang mengusulkan di hapus
karena ketentuan ini secara substantif di atur dalam Dim 135 usulan pemerintah yang
menyebutkan ini sudah ada si atur pasal 26 undang-undang yang ada, disana sudah di sebutkan
dalam hal terjadi kekosongan hakim konsitusi karena berhenti atau di berhentikan lembaga
berwenang sebagaimana di maksud pasal 18 ayat (1) mengajukan pengganti kepada Presiden
waktu paling lambat 30 hari kerja, sejak terjadinya kekosongan, ada subtansi dan ayat yang
mengaturnya demikian juga ayat (2) penggantian hakim konsitusi sebagaimana di maksud pada
ayat (1) dilakukan paling lama 60 hari terhitung sejak tanggal pemberitahuan di sampaikan oleh
Mahkamah Konsitusi pasal 135 itu juga sudah sesuaikan usul lembaga yang berwenang
sebagaimana yang di maksud ayat (2) mengajukan penggantian dalam waktu paling lambat 30
hari sejak menerima pemberitahuan mahkamah konsitusi.
Kemudian ayat (3) pemerintah ini juga mengusulkan di hapus karena, asalan hakim yang
menggantikan juga hakim konsitusi ketentuan pasal 21 yang tidak di rubah, jadi ini segi tehnik
saja.
Ketua dan para anggota yang kami hormati,
Dari segi tehnik saja karena sudah ada yang di atur, nah khusus dalam ayat (4) memang
ini substansinya yang baru ya, dalam rancangan di sampaikan hakim konsitusi yang
menggantikan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pada ayat(2) melanjutkan sisa jabatan
hakim konsitusi yang di gantikannya, di lihat dari sisi perlunya ini di cantumkan oleh ini saya kira
memang sangat penting supaya secara eksplisit apakah pengganti itu melanjutkan sisa jabatan
hakim atau kembali kepada ketentuan bahwa masa jabatan di sebutkan di pasal 42 itu adalah 5
tahun, kalau kita melihat di undang-undang Badan Pemeriksa Keuangan ya memang sisa
jabatan yang sisa itu yang di gantikannya, kemudian memang di beberapa ketentuan yang lain
pada waktu kita menyusun RUU tahun 2003 yang lalu menjadi undang-undang ini memang di
maksudkan agar tidak pada sisa jabatannya sehingga tidak akan banyak terjadi ke kososngan,
itu alasan-alasan pad a waktu itu.
Yang kelima ayat (5) saya kira sama kalau kurang dari 3 bulan ini maka tidak perlu di isi
memang mungkin ini maksudnya untuk efektifitas banyak kamu lihat di berbagai ke tentuan
perundang-undangan demikian pak ketua dan anggota ketika wakil kepala daerah itu tinggal
sisanya 18 bulan itu biasanya tidak di isi lagi, karena ini adalah kepentingan efektifitasnya,
apakah nanti bertentangan dengan masa jabatan yang sudah di tentukan di pasal 22nya, itulah
oleh sebab itu di dalam Dim pemerintah ya meminta penjelasan bahwa hakim konsitusi itu
melanjutkan sisa jabatan hakim konsitusi yang di gantikannya, tidak ketentuan 5 tahun
sebagaimana di pasal 22. Demikian.
KETUA RAPAT:
Ya subtansinya setuju ya pemerintah terkait dengan PAW itu tapi ada beberapa ke
tentuan ayat-ayat yang buat pemerintah ya baiknya ya di reduksi, jadi pasal-pasal lainny. Silakan
anggota.
F·PD (SOET JIPTO, S.H., M.Kn):
lya saya kira apa yang di sampaikan pemerintah kita bisa mengerti jadi sebenarnya tidak
ada perbedaan prinsip antara DPR dan Pemerintah, oleh karena itu saja setuju kalau ini masuk di
dalam Dim Cil saja jadi untuk sinkronisasilah, tidak dari ini prinsipnya itu.
Terima kasih.
KETUA RAPAT:
Ada lagi cukup ya karena tidak ada lagi subtansi hanya itu saja yang terkait dengan 3
bulan atau 6 bulan, kalau 6 bulan apa masih layak di gantikan.
ANGGOTA .................. :
Hal prinsip yang membedakan posisi politik, ini kalau hakim konsitusi paling tidak meriver
dari hasil study banding kita itu tidak ada batas waktu dia di batasi pertama oleh umur, yang ke
dua kalau dia rentang waktu nya 5 tahun ya udah jadi dia tidak mengganti sisa waktu. Jadi disitu
aja kuncinya bahwa.
KETUA RAPAT:
Kalau ada yang meninggal tiba-tiba habis 3 bulan di ganti Paw inikan pasal Paw.
ANGGOTA .................. :
tergantung nanti ketua mejelaskan tenang pertemuan kita hari ini, pertama kita bicarakan
soal Paw artinya bahwa kita melanjutkan saja dari sisa waktu yang tersedia, kembali bahwa
jabatan apa namanya jabatan seorang hakim itu 5 tahun maka tidak ada istilah Paw sehingga
dia berjalan terus, karena dalam pikiran begitu dia tidak jabatan politik lah begitu ketua,
KETUA RAPAT:
lya saya bisa pahami tapi terkait dengan apa Paw apa bila yang bersangkutan misalnya
dari DPR saja meninggal dunia sebelum habis masa jabatan 6 bulan atau 3 bulan itukan dengan
sendirinya tidak boleh di gantikan tapi yang terjadi adalah itu tidak ganjil jadi kapan begitu, nah
oleh sebaba itu apakah itu 3 bulan itu efektif atau 6 bulan meninggal sisa jabatan misalnya
harusnya habis 6 bulan dari sekarang berapa bulan apa? Mei okober atau apalah. ltu di gantikan.
Kalau lihat dari ketentuan tadi ya di gantikan 6 bulan jadi masih ada melakukan pemilihan kalau
saya melihat apa perlu di tambah menjadi 6 bulan dari sisa masa jabatan.
F-PD (SOET JIPTO, S.H., M.Kn):
Saya kira ini diskusinya menarik jadi memang ini kita harus bedakan penggantian hakim
konsitusi ini jadi saya cenderung sebenarnya lebih baik di serahkan pada lembaga masing
masing yang mengusulkan, apakah mereka mau mengganti atau tidak atau mereka hanya di
angkat 6 bulan atau 5 tahun sekaligus kalau melakukan fit and propertest ya kan hanya untuk 6
bulan atau 3 bulan saya kira gak efektif belum tentu juga ada orang yang mendaftar, jadikan
masih ada kesinambungan jadi selain ada yang habis masa jabatannya tapi masih ada yang
lama, oleh karena itu bagaimana kita kembalikan kepada lembaga yang berhak mengangkat atau
mengusulkan karena ada 3 lembaga yang punya lokasi masing-masing DPR Pemerintah itu, jadi
kalau masa jabatannya habis saya cenderung bahwa di serahkan kepada lembaga yang
bersangkutan jadi apakah mereka menganggakat untuk sisa masa jabatan atau mengisi 5 tahun
sekaligus, jadi saya kira domennya punya masing-masing lembaga itu, karena mereka kalau
mengangkat 3-6 bulan semua pasti ada masalah oleh karena itu di buka saja ruang hanya
domennya kepad apihak yang mengusulkan punya lokasi yang di anggap hakim konsitusi.
Pimpinan.
Terima kasih.
KETUA RAPAT:
Kalau pemerintah saya tidak tau fit and propertest tidak kemaren PAW tidak dengan fit
and propertest, tapi kalau DPR itu transparan? Saya tidak tau ada tidak melakukan fit and
propertest tunjuk langsung kalau tidak salah, jadi baiknya mau di cantupkan atau tidak ini? Tetap
saja ini kita setuju ya?
F·PD (SOET JIPTO, S.H., M.Kn):
Maksud saya juga begitu pimpinan, oleh karena itu domentnya itu di serahkan kepada
lembaga kepada Mahkamah Agung Presiden dan DPR, apakah mereka mau akan menggantikan
itu masa jabatan atau mereka mengangkat 5 tahun karena memang ini juga aneh seperti KPK fit
and propertest begitu panjang dan biayanya banyak dia hanya menggantikan masa jabatannya
kan pro and kontra oleh karena itu lebih baik di undang-undang ini lebih jelas harus ada aturan
yang jelas jadi kalau menggantikan masa jabatan itu tentang PAW itu lembaga politik itu memang
DPR, jadi tidak ada pemilihan lagi. Tapi kalau ada pemilihan lagi masa hanya ada untuk 3 bulan
ini kan tidak jelas lah tidak mungkin hanya angkat saja, kalau DPR memang dulu nomor urut ke 4
langsung menggantikan, sisa masa jabatan tapikan belum tentu mau dia kalau dia punya jabatan
yang lain kalau kita tidak tegas mengatur ini KPK kemaren fit and propertest 1 tahun, karena
undang-undangnya tidak mengatur secara tegas.
Terima kasih.
F·PKS (KH. BUKHORl,LC. MA):
Terima kasih pimpinan.
Bkita mesti kembali kepada filosofi mahkamah konsitusi itu sendiri karena MK atau
Mahkamah Konsitusi itu merupakan satu lembaga lembaga yang indenpendent dan karena itu
para hakimnya adalah negarawan, kenapa demikian karena agar terhindar dari semacem
interfensi politik dan warna-warna interst lainnya. Dan karena itu sisi lainnya keberadaaan para
hakim mahkamah konsitusi ini juga perlu di pertimbangkan jika kita memilih rezim pembentukan
dari mahkamah konsitusi ini adalah rezim PAW adalah rezim satu angkatan maka tentunya kita
akan menentukan draf yang kita ajukan, yaitu adanya satu sisa ketika terjadi PAW konsitensinya
penggantinya hanya pengganti sisanya, tetapi ketika kita kembali kepada filosofi lebih dasar,
maka memang apa yang di usulkan oleh pak cipto memang cukup relevan dan kalau memanng
yang kedua ini menjadi pilihan nya berarti Pasal 23 (a) ayat (4) ini juga tidak perlu ada
sebagaimana di atur pada 26 yang tetap yang tidak di rubah itu karena pasal yang 26 yang tetap
itu mendelegasikan ketika menjadi pendelegasikan ketika penggatian itu kepada pihak yang
mana mereka berwenang mengajukan sejak semula, dengan demikian memang persoalan itu
kita bukan saja singkronisasi sebagaimana di usulkan tepi ini subtansi dasar ini, saya melihat ini
harus di putuskan ini harus di bicarakan lebih dalam dan tidak masuk di delegasikan kepada
singkronisasi. Kalau kemudian tidak putus pada hari ini saya setuju di pending untuk sementara.
Terima kasih.
KETUA RAPAT:
ini mis pending ini, kaya udah di tekan oleh pimpinan dan ileh rakyat, kemaren rapat
pimpinan MK ini paling terlambat ya undang-undang ini, tapi satu pasal rasanya karena ini usul
DPR bahwa terkait ini terkait PAW ini adalah sisa jabatan, nah pemerintah ngotot waktu itu tetap
5 tahun maka hari ini kita selesaikan jangan kita 1 pasal ini memakan waktu tahun per tahun,
silakan.
F-PDIP (HONING SANNY): Saya kira untuk MK untuk jabatan yang di karenakan oleh musibah Paw itu harus kita
masukan menjadi suatu aturan nanti itu sangat penting, berbeda dengan anggota DPR kalau
DPR tinggal 6 bulan proses politiknya saja sudah 6 bulan tetapi kelau di MK tidak sama itu, jadi
kita sudah memenuhi ketentuan bahwa jumlah tetap 9 wakil dan ketua 7 anggota saya kira kita
masukan itu.
Terima kasih.
KETUA RAPAT:
Sebenarnya ini masuk logika, ya kalau ada krusial harus di masukan Honing tadi itu
betul, bahwa pasal yang 3 bulan itu ayat 5 itu baiknya di Drop karena sesuai dengan kebutuhan
masing-masing lembaga itu sendiri, kalau memang seperti itu kita setujui kita Drop? Bagaimana?
F-PAN (JAMALUDDIN JAFAR, S.H.): Pimpinan masalah teori ini kita adakan karena ini masalah kesinambungnan masalah
hakim sendiri supaya jangan ada yang lowong jadi kita tetap kita berlakukan, masalah NTS saya
pikirkan ini ada temp;o hari sebelumnya ada uji fit and propertest, yang menggantikan itu tadi ya
adalah yang tidak termasuk itu, yang masuk nominasi itu ini yang perlu di perhatikan tentang itu
seperti KPK kemaren, seandainya ada apa-apa.
KETUA RAPAT:
Pak jamal baca ayat 95) ini yang maksud saya di drop itu apakah ini di drop atau ini tetap
ada yang ayat 5 baca.
F-PAN (JAMALUDDIN JAFAR, S.H.):
Penggantian Hakim Konsitusi antar waktu tidak di lakukan apabila sisa masa jabatan
hakim di ganti kurang dari 3 bulan dari masa jabatan sebagaimana di maksud pasal 22, apakah
itu di Drop ataukah tetap.
KETUA RAPAT:
Tadi menurut pak honingnya itu di hilangkan saja, di drop tadi pak Demokrat begitu sama,
gimana pak Jamal?
F·PAN (JAMALUDDIN JAFAR, S.H.):
Karena ini sisa waktu yang hanya 3 bulan ya, tapi kalau mengingat pekerjaannya inikan
padat juga, ini juga harus di fikirkan,hanya karena kurang hakim itu terbengkalai pekerjaannya, ini
perlu juga di fikirkan ini, apa lagi ini masalah pilkada ini mau di apa siy namanya tapi kurang
hakimnya ini menjadi masalah ini, ini perlu di fikirkan, ka1au saya siy ya jangan supaya ada tetap
penggantian.
Terima kasih.
KETUA RAPAT:
lya ada penggantian berarti ayat 5 ini di drop? Begitu kalau ada penggantian ayat 5 ini di
drop kalau tidak perlu ada penggantian tayat 5 ini tetap, bagaimana setuju di drop atau
bagaimana? Pemerintah setuju ni di penjelasannya yang terkait seperti ini.
(RAPAT SETUJU)
Sudah pemerinath sudah setuju ya, cukup ya? Selesai ya? Bapak dan ibu sekalian.
Silakan.
F-PD {SOET JIPTO, S.H., M.Kn):
Yang saya hormati pimpinan dan dari pak Dirjen, panja RUU MK dengan berat hati kami
sampaikan bahwa setelah kami konsultasi rapat fraksi dengan OPP 2 hal yang ingin sampaikan,
yang pertama yakni sesuai dengan yang rapat Panja 31 januari 2011 kebetulan disini mengenai
ketentuan masa jabatan Ketua dan Wakil Ketua jadi saat itu juga ada catatan dari FPG dan PPP
masa jabatan ketua dan wakil ketua MK 5 tahun, jadi sesuai dengan Rapat fraksi dan juga dari
OPP karena pada waktu kita konsultasi juga dengan forum konsitusi termasuk kawan-kawan
yang termasuk mempromosikan undang-undnag mahkamah konsitusi itu tidak ada rujukannya
gak ada padanannya gak ada padannya normanya masa jabatan pimpinan mahkamah konsitusi
itu 3 tahun dan 2 tahun, oleh karena itu demokrat mengusulkan di samakan semua lembaga
negara jadi tidak ada perebedaan dan kalau RUU ini di sahkan tidak otomatis bahwa ketua
sekarang menjadi 5 tahun, karena mereka di angkat 3 tahun sehingga kita membuat Undang
undang hanya kepentingan orang, setelah masa jabatan mereka ini habis barulah 5 tahun, itu
banyak masukan dari pimpinan MPR dan mana pun karena tidak ada pandanannya, itu yang
pertama.
Yang kedua, mengenai umur hakim konsitusi jadi karena kita mempunyai 2 puncak
kehakiman konsitusi kita yaitu mahkamah funda mahkamah konsitusi jadi juga supaya tidak ada
di bedakan menjadi umur, pertimbangan lain .bahwa ada persyaratan khusus hakim konsitusi itu
adalah negarawan dan di dalam negara lain kita lihat negara wan itu umurnya umumnya orang
itu tambah umur itu tambah bijaksana yaitu ini juga jangan di bedakan jadi 2 puncak kekuasaan
ke hakiman supaya katanya normatif itu di samakan itu usulan demokrat.
Terima kasih.
KETUA RAPAT:
Sampaikan kepada saat pendapat mini saja nanti, saya harap pandangan mini fraksi ini
dalam putusan kita nanti, jadi demikian bapak dan ibu sekalian ini hanya pembahasan Dim yang
kita sepakati bersama semoga tugas kita masih banyak, semoga Allah Tuhan Yang Maha Esa
memberi ke kuatan kepada kita semua, sehingga kita dapat menjalankan tugas dengan sebaik
baiknya dan konsitusi. Ya kami ucapkan Hamdalah. Rapat di nyatakan di tutup.
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh
(RAPAT DI TUTUP PUKUL 10.50 WIB)
Jakarta, 18 Mei 2011 Sekretaris Rapat,
Drs.Djaka Dwi Winarko, M.Si