12
IMPLEMENTASI PROGRAM DIMULAI KERANGKA ACUAN KERJASAMA (KAK) antara USAID (United States Agency for International Development) dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dalam mengimplementasikan Program USAID PRIORITAS ditanda-tangani oleh Direktur Pendidikan USAID, Margaret Sancho dan Gubernur Sumatera Utara, H. Gatot Pujo Nugroho, ST disaksikan Konsul Amerika untuk Pulau Sumatra, Kathryn Crockart, Anggota DPD RI, Prof. Dr. Ir. Darmayanti Lubis, MS dan Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumut, Agus Marwan di Ball Room Hotel Grand Aston, Medan (14/11/2012) . Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Bapak H. Gatot Pujo Nugroho, ST secara langsung menugaskan saya sebagai Kepala Dinas Pendidikan untuk memberikan dukungan penuh kepada program USAID PRIORITAS. Beliau meminta Dinas Pendidikan Provinsi untuk bekerja erat dengan USAID PRIORITAS untuk meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Sumatera Utara. Edisi No. 02 2013 Media Komunikasi dan Penyebaran Praktik Yang Baik Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Sumatera Utara USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Non Kependidikan, dan Siswa Butuh informasi pendidikan bemutu? www.prioritaspendidikan.org USAID PRIORITAS: Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students Kadis Pendidikan Provsu, Drs. Mohammad Zein, M.Si Berkomitmen Dukung USAID PRIORITAS • Pemprovsu, 10 kabupaten/kota dan 2 LPTK menjadi mitra USAID PRIORITAS Disampaikan dalam Penutupan ToT Fasilitator Nasional SMP/MTs di Hotel Aryaduta, Medan pada Januari 2013 Bunga mawar mekar di taman. Ambil setangkai masukan kejambangan. Terima kasih atas undangan yang disampaikan pada pelatihan yang sangat memajukan pendidikan. Dari Siantar ke Kota Medan. Singgah di Perbaungan membeli durian. Selamat sukses kepada bapak/ibu peserta pelatihan. Semoga dunia pendidikan maju di masa depan. Puisi Wakil Walikota Tebing Tinggi, H IrhamTaufik SH MAP Disampaikan dalam Pembukaan ToT Fasilitator Daerah SD/MI di Siantar Hotel, Pematang Siantar (14/3/2013) Medan. Implementasi Program USAID PRI- ORITAS di Sumatera Utara resmi diluncurkan oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H. Gatot Pujo Nugoroho, ST dan Konsul AS untuk Pulau Sumatera Kathryn A. Crockart di Ball- room Hotel Aryaduta, Medan, Sumatera Utara (Rabu,14/11/2012). Gubsu menyambut baik terpilihnya kembali Sumut sebagai mitra program pendidikan USAID. Gubsu berjanji memberi dukungan penuh kepada program USAID PRIORITAS agar berhasil. Gubsu menyebut program USAID PRIORI- TAS sebagai kelanjutan USAID-DBE (Decentralized Basic Education), membawa dampak nyata dalam meningkatkan mutu pen- didikan di Sumatera Utara. Pemerintah Sumatera Utara (Pemprovsu) telah memanfaatkan keber- hasilan program USAID-DBE guna men- dongkrak mutu pendidikan. Pemprovsu melatih 1.020 guru dari 33 kabupaten/kota. Sedangkan Konsul AS mendorong pemangku kepentingan di bidang pendidikan untuk terus menemukan cara-cara terbaru dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pemerintah AS akan terus men- dukung peningkatan mutu pendidikan di Indonesia dan Provinsi Sumatera Utara. Hadir dalam peluncuran tersebut, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) asal Sumatera Utara Prof. Dr. Ir. Dharmayanti Lubis, Walikota Medan Drs. H. Rahudman Harahap, MM, Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibu- an, MM, Walikota Tanjungbalai Dr. H. Thamrin Munthe, Walikota Sibolga H. Syarfi Hutauruk dan Bupati Labuhan Batu Dr. H. Tigor Panusunan Siregar. (*) BUPATI DAN WALIKOTA dari 10 mitra USAID PRIORITAS (Medan, Binjai, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Tanjungbalai, Labuhan Batu, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sibolga dan Nias Selatan) menandatangani Kerangka KAK. USAID PRIORITAS akan mengem- bangkan kapasitas 208 SD, SMP dan Madrasah dan memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 50.000 siswa di Provinsi Sumatera Utara.

Edisi No. 02 USAID PRIORITAS - prioritaspendidikan.org · ORITAS di Sumatera Utara resmi diluncurkan oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H. Gatot Pujo Nugoroho, ST dan Konsul AS

Embed Size (px)

Citation preview

IMPLEMENTASI PROGRAM DIMULAI

KERANGKA ACUAN KERJASAMA (KAK) antara USAID (United States Agency for International Development) dengan Pemerintah

Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dalam mengimplementasikan Program USAID PRIORITAS ditanda-tangani oleh Direktur Pendidikan

USAID, Margaret Sancho dan Gubernur Sumatera Utara, H. Gatot Pujo Nugroho, ST disaksikan Konsul Amerika untuk Pulau Sumatra,

Kathryn Crockart, Anggota DPD RI, Prof. Dr. Ir. Darmayanti Lubis, MS dan Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumut, Agus Marwan di

Ball Room Hotel Grand Aston, Medan (14/11/2012) .

Gubernur

Sumatera Utara

(Gubsu), Bapak H.

Gatot Pujo Nugroho,

ST secara langsung

menugaskan saya

sebagai Kepala Dinas Pendidikan

untuk memberikan dukungan penuh

kepada program USAID

PRIORITAS. Beliau meminta Dinas

Pendidikan Provinsi untuk bekerja

erat dengan USAID PRIORITAS

untuk meningkatkan mutu pendidikan

di Provinsi Sumatera Utara.

Edisi No. 02

2013

Media Komunikasi dan Penyebaran Praktik Yang Baik Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar di Sumatera Utara

USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan, Inovasi, dan Kesempatan bagi Guru,

Tenaga Non Kependidikan, dan Siswa

Butuh informasi pendidikan bemutu?

www.prioritaspendidikan.org

USAID PRIORITAS:

Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities

for Reaching Indonesia’s Teachers,

Administrators, and Students

Kadis Pendidikan Provsu,

Drs. Mohammad Zein, M.Si

Berkomitmen Dukung

USAID PRIORITAS

• Pemprovsu, 10 kabupaten/kota dan 2 LPTK menjadi mitra USAID PRIORITAS

Disampaikan dalam Penutupan ToT Fasilitator Nasional

SMP/MTs di Hotel Aryaduta, Medan pada Januari 2013

Bunga mawar

mekar di

taman. Ambil

setangkai masukan

kejambangan.

Terima kasih atas undangan

yang disampaikan pada

pelatihan yang sangat

memajukan pendidikan. Dari Siantar ke Kota Medan.

Singgah di Perbaungan membeli

durian. Selamat sukses kepada

bapak/ibu peserta pelatihan.

Semoga dunia pendidikan maju

di masa depan.

Puisi Wakil Walikota Tebing Tinggi,

H IrhamTaufik SH MAP

Disampaikan dalam Pembukaan ToT Fasilitator Daerah

SD/MI di Siantar Hotel, Pematang Siantar (14/3/2013)

Medan. Implementasi Program USAID PRI-

ORITAS di Sumatera Utara resmi diluncurkan

oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H.

Gatot Pujo Nugoroho, ST dan Konsul AS untuk

Pulau Sumatera Kathryn A. Crockart di Ball-

room Hotel Aryaduta, Medan, Sumatera Utara

(Rabu,14/11/2012). Gubsu menyambut baik

terpilihnya kembali Sumut sebagai mitra program

pendidikan USAID. Gubsu berjanji memberi

dukungan penuh kepada program USAID

PRIORITAS agar berhasil.

Gubsu menyebut program USAID PRIORI-

TAS sebagai kelanjutan USAID-DBE

(Decentralized Basic Education), membawa

dampak nyata dalam meningkatkan mutu pen-

didikan di Sumatera Utara. Pemerintah Sumatera

Utara (Pemprovsu) telah memanfaatkan keber-

hasilan program USAID-DBE guna men-

dongkrak mutu pendidikan. Pemprovsu melatih

1.020 guru dari 33 kabupaten/kota.

Sedangkan Konsul AS mendorong pemangku

kepentingan di bidang pendidikan untuk terus

menemukan cara-cara terbaru dalam meningkatkan

kualitas pendidikan. Pemerintah AS akan terus men-

dukung peningkatan mutu pendidikan di Indonesia

dan Provinsi Sumatera Utara.

Hadir dalam peluncuran tersebut, anggota Dewan

Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI)

asal Sumatera Utara Prof. Dr. Ir. Dharmayanti Lubis,

Walikota Medan Drs. H. Rahudman Harahap, MM,

Walikota Tebing Tinggi Ir. H. Umar Zunaidi Hasibu-

an, MM, Walikota Tanjungbalai Dr. H. Thamrin

Munthe, Walikota Sibolga H. Syarfi Hutauruk dan

Bupati Labuhan Batu Dr. H. Tigor Panusunan Siregar.

(*)

BUPATI DAN WALIKOTA dari 10 mitra USAID

PRIORITAS (Medan, Binjai, Deli Serdang, Tebing Tinggi,

Tanjungbalai, Labuhan Batu, Tapanuli Utara, Tapanuli

Selatan, Sibolga dan Nias Selatan) menandatangani

Kerangka KAK. USAID PRIORITAS akan mengem-

bangkan kapasitas 208 SD, SMP dan Madrasah dan

memberikan manfaat langsung kepada lebih dari

50.000 siswa di Provinsi Sumatera Utara.

EDITORIAL

MEREALISASIKAN

KOMITMEN

Sekitar tahun 1960an, seorang

pendidik bernama John Holt

menggagas reformasi pendidikan

di Amerika Serikat (AS). Lewat

refleksi profesionalnya sebagai

guru, Ia menyampaikan refor-

masi yang dirangkum dalam buku How Children Fail (1964).

Ia mengajukan tiga alasan mengapa anak-anak takut

mengikuti proses belajar yaitu, karena adanya hukuman,

ejekan dan ujian. Guna mengatasi ketakutan ini, Holt

menawarkan tiga cara. Pertama, menyemangati lebih baik

daripada mengancam. Kedua, menghormati dan

menjawab pertanyaan anak dengan bertanggung jawab.

Ketiga, menemukan dan mendalami bakat yang dimiliki

anak.

Para ahli pendidikan

mengembangkan gagasan

John Holt itu menjadi

active learning

(pembelajaran aktif). Di

Indonesia kita mengenal

praktik active learning itu

sebagai PAKEM

(Pembelajaran Aktif,

Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan) untuk

tingkat SD dan CTL

(Contextual Teaching and

Learning) untuk tingkat

SMP.

Para ahli juga mengingatkan, bahwa praktik PAKEM

dan CTL tidak akan maksimal jika tidak didukung sistem

pendidikan. Untuk itu pada ahli mengembangkan MBS

(Manajemen Berbasis Sekolah). Secara praktis MBS mem-

iliki tiga pilar utama. Pertama, Perencanaan program

sekolah yang akuntabel, transparan dan partisipatif.

Kedua, adanya peran serta masyarakat (PSM), dan keti-

ga, pembelajaran PAKEM dan CTL.

Pada edisi ini kami menyajikan bagaimana MBS

dipraktikkan secara nyata. Anda akan menjumpai para

pegiat pendidikan mengelola PSM, sehingga sekolah mere-

ka menjadi maju. Anda juga dapat membaca kreativitas

guru-guru yang pernah dilatih DBE dalam mengembangkan

pembelajaran aktif.

Anda dapat pula membaca keberanian dan kepercayaan

diri anak-anak kita dalam mempresentasikan pembelajaran

baru di sekolahnya. Walau mereka sangat muda, tapi

mereka mampu berbicara dihadapan pejabat-pejabat pent-

ing di Provinsi Sumatera Utara.

Kami mencatat, semua keberhasilan ini tidak lepas dari

komitmen yang direalisasikan pemangku kepentingan di

bidang pendidikan. Seperti yang dicontohkan Gubsu H.

Gatot Pujo Nugroho, ST. Dibawah kepemimpinan Gubsu,

program DBE disebarluasakan keseluruh kabupaten/kota

provinsi. Diseminasi ini membantu guru-guru, kepala

sekolah dan pengawas sekolah punya keterampilan guna

meningkatkan mutu pendidikan. Sekali lagi, pendidikan

bermutu butuh komitmen dan komitmen itu harus

direalisasikan

KABAR PRIORITAS 2

AGUS MARWAN Koordinator Provinsi

Media Monitoring

Saya juga meminta teman-

teman media untuk terus

mengingatkan pentingnya

berinvestasi di sektor

pendidikan. Termasuk kepada

10 kabupaten/kota mitra USAID

PRIORITAS.

Gubsu H. Gatot Pujo Nugroho, ST

Dalam usaha mempromosikan praktik yang baik di tingkat pendidikan dasar,

USAID PRIORITAS mendapat dukungan kuat dari media massa. Selama Oktober

2012 sampai April 2013, sebanyak 77 media massa telah mempublikasikan

kegiatan USAID PRIORITAS ke dalam 101 judul berita.

BULAN JUMLAH MEDIA JUDUL BERITA

Okt 2012 8 11

Nov 2012 25 29

Des 2012 0 0

Jan 2013 4 4

Feb 2013 4 4

Mar 2013 31 46

April 2013 5 7

Frekuensi Pemberitaan Berdasarkan Jumlah Media dan Judul Berita

Frekuensi Pemberitaah Berdasakan Jenis Media

Frekuensi Pemberitaan Berdasakan Isi Berita

Secara praktis MBS

memiliki tiga pilar

utama. Pertama,

Perencanaan

program sekolah yang

akuntabel, transparan

dan partisipatif.

Kedua, adanya peran

serta masyarakat

(PSM), dan ketiga,

pembelajaran PAKEM

dan CTL.

KABAR PRIORITAS 3

UTAMA

Medan. Bagi Pemerintah Provinsi Sumatera

Utara (Pemprovsu), program USAID

PRIORITAS sangat strategis dalam meningkat-

kan mutu pendidikan di Sumatera Utara

(Sumut). Pemprovsu juga punya program yang

disebut Sumut Cerdas. Melalui program Sumut

Cerdas, Pemprovsu menyedikan beasiswa bagi

siswa yang tidak mampu dan program pening-

katan kualifikasi guru sampai level sarjana. Pro-

gram ini ditujukan untuk meningkatan kompe-

tensi guru.

Program USAID PRIORITAS ini sebenarnya

punya tujuan sama yaitu meningkatkan kompe-

tensi guru. Dari waktu ke waktu, guru-guru

perlu dibantu untuk meningkatkan kapasitas.

Harus ada continued improvement, baik dari sisi

penambahan pengetahuan, maupun metodologi

cara belajar dan mengajarnya.

Sebagaimana yang disampaikan Direktur Pro-

gram USAID PRIORITAS, Stuart Weston, bah-

wa program ini bertujuan untuk meningkatkan

kapasitas tenaga pendidik dan non kependidikan.

Guru diharapkan melakukan inovasi dalam pros-

es belajar mengajar sehingga proses belajar

mengajar tersebut tidak kaku. Siswa juga akan

lebih termotivasi belajar dengan alat peraga yang

mampu merangsang pikiran dan daya kreasinya.

Pemprovsu sangat komitmen mendukung

program ini. Sebelum Pem-

provsu dan USAID PRIORI-

TAS melakukan kerjasama,

Pemprovsu bahkan sudah

mengalokasikan dana untuk

menyebarluaskan pratik baik

program USAID DBE

(Decentralized Basic Education).

Strategi yang sama akan dil-

akukan Pemprovsu dengan

tetap menganggarkan dana

untuk branch marking atau

mendesiminasikan hasil prak-

tik yang baik USAID PRIORI-

TAS ke seluruh sekolah di Sumatera utara.

Melalui program ini, Pemprovsu dibantu

diingatkan visi kami tentang agar rakyat tidak

bodoh, yaitu dengan cara meningkatkan ke-

mampuan staf pengajarnya (guru). Kerjasama

ini akan membuat program Pemprovsu lebih

praktikal. Kita akan melakukan pendampingan

dan penguatan melalui penganggaran.

Kami juga mengingatkan dan meminta 10

kabupaten/kota yang sudah membangun

komitmen dengan USAID PRIORITAS untuk

dapat menyebarluaskan praktik yang baik ke

sekolah-sekolah dan guru-guru mereka yang

lain. Karena belum semua guru dan sekolah

mendapatkan manfaat dari program ini. Di-

harapkan ada forum-forum mentoring dimana

guru dapat mengambil manfaat dari guru-guru

atau sekolah yang pernah mendapatkan pelati-

han dan pendampingan. Kegiatan ini bisa

diseminasikan melalui APBD kabupaten dan

kota.

Saya juga meminta teman-teman media

untuk terus mengingatkan pentingnya ber-

investasi di sektor pendidikan. Termasuk

kepada 10 kabupaten/kota mitra USAID

PRIORITAS. Karena ini akan mengubah pola

pikir kita dalam membuat manusia Indonesia

menjadi lebih kreatif dan inovatif. Sehingga kita mampu

mengelola sumber daya alam yang kita miliki.(*)

*) Disarikan dari pernyataan Gubernur Sumatera Utara

(Gubsu) H. Gatot Pujo Nugroho, ST dalam sesi konferesi media

saat peluncuran program USAID PRIORITAS Provinsi Sumatera

Utara di Hotel Aryaduta, Medan (Rabu, 14/11/2012)

GUBSU: PRAKTIK BAIK PROGRAM USAID PRIORITAS

HARUS DISEBARLUASKAN

Gubsu H. Gatot Pujo Nugroho, ST

Strategi yang sama akan

dilakukan Pemprovsu dengan tetap

menganggarkan dana untuk branch

marking atau mendesiminasikan

hasil praktik yang baik USAID

PRIORITAS ke seluruh sekolah di

Sumatera Utara.

United State sAgency for International Development

(USAID) memberikan penghargaan kepada Gubsu,

H. Gatot Pujo Nugoroho, ST atas realisasi

komitmennya meningkatam mutu pendidikan dasar

dengan mendiseminasikan keberhasilan program

USIAD DBE (Decentralized Basic Education) ke 33

kabupaten/kota. Pemprovsu pada tahun 2011-2012

mengalokasikan Rp. 4,5 milyar guna melatih 1.020

guru dengan modul dan tenaga pelatih DBE. Pelati-

han itu memberikan manfaat langsung kepada

32.640 siswa. Penghargaan diserahkan oleh

Direktur Pendidikan USAID Margaret Sancho

dalam acara peluncuran Program USAID PRIORI-

TAS Provinsi Sumatera Utara.

Konsul Amerika Serikat (AS) untuk Pulau Sumatera, Kathryn A.

Crockart memuji komitmen Gubsu dalam meningkatkan mutu pen-

didikan dasar di Sumatera Utara. Kathryn mengatakan bahwa penye-

diaan pendidikan dasar berkualitas membutuhkan komitmen kuat.

Pemerintah tidak boleh puas dan berhenti dengan system pendidikan

yang sudah ada. Pendidikan terus berkembang. Selalu ada ruang untuk

melakukan pengembangan dan perbaikan. ”Hal itu dapat dicapai me-

lalui kerjasama. Seperti kemitraan dengan pemerintah nasional,

provinsi, daerah, orang tua, siswa, guru, masyarkat dan kemitraan antar negara,” tukas

Kathryn.

KONSUL AS PUJI KOMITMEN GUBSU

REALISASIKAN KOMITMEN,

GUBSU MENDAPAT

PENGHARGAAN DARI USAID

KABAR PRIORITAS 4

UTAMA

Medan. Dua LPTK (Lembaga Pendidikan

Tenaga Kependidikan) terbesar di Sumatera

Utara (Sumut), Universitas Negeri Medan

(Unimed) dan Institut Agama Islam Negeri Su-

matera Utara (IAIN SU) menyatakan program

USAID PRIORITAS sanggup membantu layanan

pendidikan di Provinsi Sumut menjadi layanan

pendidikan kelas dunia. Hal itu disampaikan dalam

TTI Introductory Meeting di Grand Angkasa Inter-

national Hotel, Medan, Sumatera Utara (8/3).

Rektor IAIN SU Prof. Dr. Nur Fadhil Lubis,

MA mendukung kerjasama antara USAID PRI-

ORITAS dengan Unimed dan IAIN. USAID PRI-

ORITAS sebagai kelanjutan program USAID DBE

(Decentralized Basic Education) dipercaya mampu

meningkatkan mutu pendidikan dasar. ”Saya telah

ikut bekerjasama dengan program USAID DBE

sebelumnya. Program itu banyak memberikan

perubahan dan manfaat,” terang Prof. Dr. Nur

Fadhil Lubis, MA.

Prof. Dr. Nur Fadhil Lubis, MA yang juga Ketua

Dewan Pendidikan Provinsi Sumatera Utara

mengatakan bahwa pelatihan dan pendampingan

yang dikerjakan USAID DBE adalah jawaban atas

kebutuhan guru. Guru-guru dan sekolah yang

dilatih USAID DBE menjadi kreatif dan inovatif.

“Guru yang tidak ikut dilatih oleh USAID DBE

menjadi cemburu. Karena itu diseminasi program

ini harus dilakukan lebih luas agar hasil baiknya

bisa menular,”pungkas lulusan University of

California, Los Angeles (UCLA), AS itu.

Rektor Unimed, Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik,

MS menyebut kerjasama tersebut sebagai

kemitraan yang strategis. Melalui kemitraan ini,

dosen-dosen Unimed akan mengambil manfaat

dan meningkatkan keterampilan sebagai tenaga

pengajar professional. Prof. Dr. Ibnu Hajar

Damanik, MS optimis program USAID PRIORI-

TAS akan mampu mengubah kebudayaan pen-

didikan dari teacher-centered menjadi student-

centered.

Diresmikan Konsul AS

Konsul Amerika Serikat (AS) untuk Pulau

Sumatera, Kathryn A. Crockart mendukung

penuh usaha USAID PRIORITAS bekerjasama

dengan LTPK di Provinsi Sumatera Utara.

Kathryn mengatakan bahwa pemerintah AS

berkomitmen membantu pemerintah Indone-

sia meningkatan akses layanan pendidikan dasar

berkualitas. ”Komitmen ini merupakan bagian

dari kemitraan konprehensif yang ditanda-

tangani oleh Presiden Barack Obama dan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,”terang

Kathryn.

Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS

Sumatera Utara, Agus Marwan menyatakan

kerjasama dengan LPTK merupakan strategi

peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan

oleh USAID PRIORITAS. Kerjasama ini akan

membantu meningkatkan kapasitas dosen-

dosen dan LPTK sebagai lembaga dalam me-

nyediakan layanan pendidikan. ” LPTK tempat

guru-guru kita dididik menjadi professional,

itulah sebabnya LPTK kami libatkan dalam

program ini,” ungkap Agus Marwan.(*)

UNIMED & IAIN:

USAID PRIORITAS BERI

LAYANAN PENDIDIKAN

BERKELAS DUNIA

DUKUNGAN. Rektor Unimed Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, MS mendukung kerjasama antara Unimed dan

IAIN SU dengan USAID PRIORITAS.

Saya ikut hadir sewaktu peluncuran Program USAID

PRIORITAS. Duta Besar AS, Scott Marciel bilang

program USAID PRIORITAS akan membawa pendidikan

berkelas dunia. Kalau saya menyaksikan tayangan video

tentang program USAID PRIORITAS tadi, saya melihat pendidikan

kelas dunia. Memang harus seperti itu, siswa menjadi lebih aktif dan

kreatif. Saya juga melihat praktik ini ketika mengunjungi Florida

State University, AS tahun lalu. Saya melihat praktik pembelajaran

aktif dan kebudayaan pendidikan yang berbeda. Program ini akan

membantu guru-guru kita mengubah paradigma mengajar dari

teachers-centered menjadi student-centered.(*)

Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, MS.

Sejak program USAID DBE, saya

banyak melihat hasil baik yang

dikembangkan program ini. Praktik program ini,

sama seperti pendidikan dasar di AS. Saya amati

begitu karena saya kuliah di AS. Anak saya juga bersekolah

di sana. Waktu saya pulang sekolah dari AS, anak saya

shock dengan sekolah di Medan. Padahal saya sudah

memasukkanya ke sekolah paling bagus. Ia bilang boring

(bosan) dan kreatifitasnya mati di sekolah. Anak saya mera-

sa begitu, karena Ia punya bandingan dengan cara belajar

di AS dan Indonesia.(*)

Prof. Dr. Nur Fadhil Lubis, MA

EGRA DI SUMUT

Guna mendiagnosa kemampuan anak membaca, USAID PRIORITAS melakukan penilaian EGRA

(Early Grade Reading Assesment). Penilaian dilakukan di tiga kabupaten/kota mitra USAID PRIORITAS

Sumut (Medan, Labuhan Batu dan Nias Selatan). Penilaian dilakukan oleh tim khusus yang dipilih dari

Universitas Negeri Medan dan IAIN Sumatera Utara. Sebelum melakukan penilaian lapangan, tim

terlebih dahulu mendapatkan pelatihan di Jakarta dan Medan. (*) Tim penilai melakukan wawancara

KABAR PRIORITAS 5

UTAMA

Waktu: 13 - 20 Maret 2013

Lokasi: Siantar Hotel, Pematang Siantar untuk in

class training dan Tebing Tinggi untuk praktik

mengajar (real teaching).

Materi : PAKEM, MBS (Manajemen Berbasis

Sekolah) dan Menjadi Fasilitator yang Effektif.

DATA PELATIHAN MEMBUAT GURU SANGGUP MENGAMPU

PEMBELAJARAN TEMATIK

Medan. Setelah mendapat materi di

dalam ruangan (in class training), 168 peserta

Pelatihan Daerah untuk Fasilitator Pratik

yang Baik Tingkat Sekolah Dasar (SD) &

Madrasah Ibtidaiyah (MI) Provinsi Sumatera

Utara (Sumut) melakukan praktik mengajar

(real teaching) di Tebing Tinggi, Sumatera

Utara (Sabtu, 16/3).

Praktik mengajar dilakukan di delapan

SD yang pernah dibina USAID DBE

(Decentralized Basic Education). Praktik ini

bertujuan menerapkan berbagai gagasan

terkait PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,

Efektif dan Menyenangkan) pada pembelaja-

ran yang sebenarnya.

Peserta pelatihan antusias mengikuti

praktik mengajar. Aita Maharani, fasilitator

daerah (fasda) dari Medan merasa senang

bisa mengikuti praktik mengajar. Guru SD

064994 Medan

Marelan itu,

m e n g a m p u h

kelas awal SD

Maarif di Tebing

Tinggi. Selama

mengajar, Aita

menggunakan

ragam media

dan permainan

agar siswa se-

nang belajar.

”Saya meng-

gabungkan pela-

jaran Bahasa

Indonesia, ma-

tematika dan IPA (Ilmu Pengetahun Alam)

dalam tema lingkungan,” ujar Aita.

Sehari sebelum mengajar, Aita diharus-

kan melakukan persiapan. Aita dilatih

merancang perangkat pembelajaran seperti

RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran)

yang inovatif, mengembangkan media pem-

belajaran berbiaya murah dan bisa memicu

daya kreasi siswa, mendesain lembar kerja

yang menginstruksikan siswa berpikir kritis,

menciptakan lingkungan belajar yang

menarik, dan merumuskan langkah-langkah

pembelajaran yang menyenangkan. Selama

proses persiapan ini, Aita mendapat bimb-

ingan professional dari fasilitator provinsi.

Aita mengakui manfaat persiapan. Ia

merasa lebih siap dan percaya diri mengam-

pu pembelajaran. Langkah-langkah pembela-

jaran yang Ia desain, membuat pembelajaran

berlangsung efektif dan menyenangkan.

”Persiapannya sangat mantap,” tukas Aita

lebih lanjut.

Selama proses belajar mengajar (PBM),

Aita menggunakan ragam media yang ter-

buat dari kertas. Penggunaan media belajar atau

alat peraga bertujuan membantu siswa memahami

materi pelajaran lebih mudah. ”Siswa juga menjadi

lebih tertarik untuk belajar, karena mereka tidak

merasa didikte,” terang Aita Maharani.

Drs. Dahyar Husein, M.Pd Kasi Kurikulum

bidang Mapenda Kanwil Kemenag Provinsi Sumut

memuji peserta praktik mengajar. Pendekatan

PAKEM yang diterapkan peserta membuat siswa

lebih cepat menangkap materi pelajaran.”Sekaligus

mereka lebih kuat mengingat materi pelajaran

tersebut,” ungkap mantan Kepala MAN 2 Padang

Sidempuan ini.

Hal senada disampaikan Dra. Meida Nugra-

ha Lia, M.Sc yang ikut praktik mengajar. Dosen di

Universitas Negeri Medan itu, memuji kreativitas

dan kinerja guru SD. Meida Nugaraha Lia bahkan

mengatakan lebih sulit menjadi guru SD daripada

menjadi dosen. ”Guru SD harus mampu

merancang media dan merumuskan langkah-

langkah pembelajaran

agar proses pembelaja-

ran berlangsung me-

nyenangkan. Salut buat

guru-guru SD,” puji

Meida Nugaraha Lia.

Sedangkan Drs. Ezra

Jhemiyanta, M.Pd

Sekretaris Widyaswara

LPMP (Lembaga Penja-

min Mutu Pendidikan)

Provinsi Sumatera Utara

(Sumut) menyebut guru

-guru SD/MI yang dilatih

USAID PRIORITAS

telah sanggup mengimplementasikan kurikulum

2013. “Karena peserta pelatihan USAID PRIORI-

TAS sudah langsung mengaplikasikan model pem-

belajaran tematik,” tukas Ezra. (*)

Atas-bawah: Guru menggunakan lingkungan

sebagai sumber belajar, siswa bekerjasama

(cooperative learning) guna menyelesaikan tugas

yang diberikan oleh guru. Penggunakan media

memudahkan siswa kelas 3 belajar matematika,

IPA dan bahasa Indonesia dalam model pembelaja-

ran tematik.

Komposisi Fasilitator USAID PRIORITAS untuk SD/MI

”Karena pelatihan ini lebih

banyak praktik ketimbang teori,

saya sangat mudah memahami

dan menjalankannya,” ucap

Maharani.

Guru Dilatih Rancang RRP Inovatif dan Murah,

Harian Analisa (18/3/2013)

Kutipan Berita

Bagaimanakah tingkat kebermanfaatan

materi pelatihan ToT (PAKEM, Fasilitasi, dan

Pendampingan) bagi tugas anda?

PRAKTIK YANG BAIK

Medan. Bagas Fadilah dan Muhammad

Izraf tidak mengira bakal berbicara di depan

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), H. Gatot

Pujo Nugroho, ST. Di hadapan Gubsu, Bagas

dan Izraf mendemonstrasikan cara baru belajar

matematika di SDN 104242 Lubuk Pakam, Deli

Serdang. Demonstrasi itu merupakan bagian dari

acara peluncuran USAID PRIORITAS Provinsi

Sumatera Utara di Hotel Arya Duta,

Medan (Rabu, 14/11/2012).

Siswa kelas enam itu memilih

topik penjumlahan bilangan bulat

positif dan negatif. Mereka mende-

monstrasikan cara penggunaan kertas

berwarna guna memudahkan menghi-

tung bilangan positif dan negatif. Cara

ini merupakan praktif PAKEM

(Pembejaran Aktif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan). Praktik ini dikem-

bangkan sekolah mereka setelah

menjadi mitra USAID-DBE

(Decentralized Basic Education).

Bagas dan Izraf menyediakan

dua kertas berwarna. Biru dan Merah.

Merah menunjukkan bilangan positif

dan biru menunjukkan negatif. Cara kerjanya

sederhana. Kertas berwarna akan ditempel

sebanyak soal. Misalnya 2+(-3). Maka kertas

berwarna merah akan ditempel sebanyak dua

lembar dan warna biru tiga lembar. Karena

kertas biru lebih banyak satu lembar, maka jawa-

ban 2+(-3) adalah - 1. Diberi tanda minus, karena

yang sisa adalah kertas biru yang menunjukkan

negatif.

Walau sederhana, tapi berbicara di hada-

pan Gubsu bukan perkara mudah bagi Bagas

dan Izraf yang baru berusia 10 tahun. Mereka

mengaku sangat grogi ketika mulai berdiri di

atas panggung. ”Kami sempat takut karena

melihat banyak orang,” tukas Izraf.

Rasa grogi itu kemudian lenyap ketika

mereka mulai memperkenalkan diri. Cara ber-

tutur mereka yang sederhana membuat Gubsu

dan undangan bertepuk-tangan. Bagas dan Izraf

makin percaya diri berdemonstrasi. ”Tepuk

tangan itu membuat kami tidak takut lagi,”

terang Bagas.

Bagas dan Izraf bahkan menatang

undangan untuk memberi soal. Koordina-

tor Provinsi USAID PRIORITAS, Agus

Marwan didaulat memberi soal. Agus Mar-

wan memberi soal 4 +(-6). Bagas dan Izraf

sigap menggunakan kertas berwarna guna

menjawab soal dari Agus Marwan. Mereka

tidak lupa mengajak undangan

untuk terlibat. “Hasilnya minus 2.

Karena kertas warna biru sisa

dua,” terang Izraf yang diikuti

tepuk tangan peserta.

Roslin Siallangan, M.Pd guru

matematika yang mendampingin

Bagas dan Izraf mengaku puas

dengan demontrasi anak didiknya

itu. Menurut Roslin, Bagas dan

Izraf telah sukses mengatasi rasa

ragu dan takut. Keberhasilan itu

tidak lepas dari praktik PAKEM

yang dikembangkan di sekolah

mereka. “Di sekolah, siswa selalu

diminta mekakukan presentasi di

depan kelas. Presentasi ini meru-

pakan bagian dari skenario PAKEM. Kebia-

san itu membuat siswa kami seperti Bagas

dan Izraf berani berbicara dan lebih mudah

mengalahkan rasa tidak percaya diri,” tukas

mantan Master Teachers Training (MTT)

USAID DBE itu (*)

KALA SISWA SD MENGAJARI GUBERNUR BERHITUNG

Bagas Fadilah dan siswa-siswi yang berpartisipasi dalam peluncuran

USAID PRIORITAS Sumatera Utara berfoto bersama Gubsu H. Gatot

Pujo Nugroho, ST dan Anggota DPD RI Prof. Dr. Darmayanti Lubis, MS

(merah jambu).

Foto Kegiatan Peluncuran

Kiri-kanan: Konsul AS untuk Pulau Sumatra, Kathryn A. Crokrat mengunjungi siswa SD dan MI yang memamerkan hasil pembelajaran di sekolahnya, siswa MTs

Binjai menujukkan dampak program DBE di sekolahnya, konferensi media setelah peluncuran program.

KABAR PRIORITAS 6

PRAKTIK YANG BAIK

Medan. Tepuk tangan dan decak kagum

membahana, kala Galuh Pratikasari dan Rebecca

Harianja mengakhiri demonstrasi IPA. Selama

sepuluh menit kedua siswi SMPN 11 Binjai itu

berhasil mendemontrasikan cara mengenali unsur

asam dan basa secara praktis dan menyenangkan.

Laiknya pesulap canggih, mereka menunjukkan

perubahan praktik

pembelajaran di

sekolah mereka

setelah dibina USAID

-DBE (Decentralized

Basic Education).

Demonstrasi itu

mereka tunjukkan

pada acara Pe-

luncuran Program

USAID PRIORITAS

Provinsi Sumatera

Utara di Hotel Arya

Duta, Medan (Rabu,

14/11/2012).

Galuh dan

Rebbecca memulai berdemonstrasi dengan

menunjukkan dua bejana yang berisi cairan bening.

Mereka lalu menatang undangan untuk

mengindentifikasi gelas mana yang berunsur asam

dan basa. Tentu saja secara kasat hal itu mustahil

dilihat.

Setelah peserta tak mampu menjawab,

mereka kemudian memasukkan dua buah kuas ke

masing-masing bejana. Setelah mengaduk beberapa

detik, mereka menggunakan kuas itu untuk menu-

lis sebuah kata. Masing-masing kuas mereka

gunakan menuliskan satu kata pada kertas yang

berbeda.

Ke hadapan Gubernur Sumatera Utara

(Gubsu), H. Gatot Pujo Nugroho, ST mereka

membawa kertas itu. Mereka meminta Pak Gatot

memastikan, apakah ada tidak tulisan yang bias ter-

baca di keras itu. Pak Gatot tidak melihat tulisan

apapun. Ia hanya melihat kertas berwarna putih

”Tidak ada tulisan,” kata Pak Gatot

“Apakah bapak yakin ada tulisan di dalam kertas

ini?”

“Belum yakin,” jawab Pak

Gatot.

Kemudian Galuh me-

nyemprotkan alkohol

kearah kertas putih. Sedetik

kemudian tulisan PRIORI-

TAS berwarna merah

muncul di dalam kertas

besar itu.

“Wah!” seru undangan

sambil bertepuk tangan.

“Baru yakin, ada tulisannya

PRIORITAS,” kata Pak

Gatot.

Galuh menjelaskan tulisan yang muncul tadi

merupakan bagian uji reaksi kimia sederhana. Jika

alcohol (penaptalin) dicampur

dengan asam, maka tidak akan

mengubah warna. Cairan akan

berwarna bening. ”Jika penap-

talin dicampurkan dengan

basa maka warna cairannya

akan berubah menjadi merah

jambu,” simpul Galuh diikuti

SMPN 11 BINJAI DEMONSTRASIKAN

KESUKSESAN PEMBELAJARAN AKTIF

INTERAKTIF. Galuh melibatkan Gubsu H. Gatot Pujo

Nugroho, ST, Walikota Medan Drs. Rahudman

Harahap, MM dan Konsul AS untuk Pulau Sumatra

Kathryn A. Crockrat untuk memeriksa kertas besar

yang digunakannya dalam demonstrasi IPA.

tepuk tangan.

Menurut Setia Sembiring, S.Pd guru IPA

SMPN 11 Binjai, penggunaan alkohol murni

(penaptalin) dan alat semprot sederhana bisa

membuat proses identifiasi asam-basa lebih

mudah. Selain itu siswa bisa merasakan lang-

sung manfaat belajar kimia dalam kehidupan

sehari-hari.” Jadi mereka bisa mengetahui

manfaat asam basah dalam kehidupan sehari-

hari,” jelas Setia Sembiring.

Setia Sembiring mengatakan, sekolah

mereka selalu mencari cara-cara baru untuk

membuat pembelajaran menjadi lebih ber-

makna dan kontekstual bagi siswa. SMP. (*)

Setia Sembiring

mengatakan, sekolah

mereka selalu mencari

cara-cara baru untuk

membuat pembelajaran

menjadi lebih bermakna

dan kontekstual bagi siswa

Gubsu H. Gatot Pujo Nugroho, ST

dan undangan VIP menyaksikan

Galuh dan Rebecca mendemonstra-

sikan pembelajaran aktif.

Rebecca dan Galuh menunjukkan peralatan yang

mereka gunakan untuk demonstrasi IPA.

Rebecca dan Galuh menyemprotkan penaptalin guna

melihat reaksi kimia yang terjadi.

KABAR PRIORITAS 7

Tapanuli Utara. Ada banyak media

pembelajaran IPA di salah satu kelas di

MTs Negeri Peanornor, Tapanuli Utara,

Sumatera Utara. Siswa menyebut kelas itu

laboratorium IPA. Tapi Desmila Manurung,

S.Pd lebih suka menyebutnya sebagai ruang

meditasi. “Itu bukan laboratorium IPA.

Mereka sebut begitu, karena mereka ingin

punya laboratorium IPA,” terang Desmila

Manurung.

Desmila Manurung punya alasan mem-

ilih istilah meditasi. Alumnus IKIP HKBP

Nommensen itu, ingin siswanya fokus dan

senang belajar fisika. Di ruang itu ia mem-

buat dan mengumpulkan ragam media

pembelajaran. Setiap kali belajar fisika,

siswa diajak menggunakan media-media

itu.” Saya ingin di sana mereka seperti

bermeditasi dan menemukan obat,” tukas

Desmila.

Obat yang dimaksud Desmila adalah

praktik nyata dari konsep fisika. Sebagai

guru IPA, Desmila menyadari kesulitan

siswa belajar fisika. Siswa sering gagal me-

mahami konsep fisika karena tidak tahu

kegunaannya di dunia nyata.” Di sini mere-

ka menggunakan media guna mem-

buktikan konsep fisika yang mereka

pelajari. Jadi konsepnya nyambung

dengan dunia nyata,” terang Desmila.

Sejak tahun 2005, Desmila mulai

serius membuat media pembelajaran.

Ia memanfaatkan bahan-bahan seder-

hana dan berbiaya murah. Ia bahkan

sering membuat media dari barang-

barang bekas. Keseriusannya membu-

at media bertambah sejak mendapat-

kan pelatihan BTL (Better Teaching and Learn-

ing) dari program USAID-DBE (Decentralized

Basic Education).

Setelah membuat dan mengumpulkan

media, Desmila Manurung dihadapkan pada

masalah merawat media-media itu. Banyak

media yang rusak setelah dipakai oleh siswa.

Menghadapi masalah ini ia punya cara bagus. Ia

selalu mendokumentasikan setiap media yang

dibuat. Hasil dokumentasi itu ia tunjukkan

kepada siswa baru di awal tahun pembelaja-

ran.” Tujuannya agar siswa tahu media yang

dulu dibuat kakak-kakaknya,” kata ibu dua

anak ini.

Setelah itu ia meminta siswa membuat

media yang sama. Ketika membuat media itu,

siswa mengalami proses pembelajaran. Mereka

secara langsung menemukan konsep fisika

yang mereka pelajari. Media yang dibuat akan

semakin baik pula.” Jadi ada tiga keuntungan.

Siswa bisa menemukan konsep pembelajaran,

media yang dibuat lebih bagus dan media sela-

lu tersedia untuk digunakan,” tukas Desmila

ADA RUANG MEDITASI IPA

DI MTS NEGERI PEANORNOR

Manurung lebih lanjut.

Praktik CTL (Contextual Teaching and

Learning) di MTs N Pearnornor membuat

sekolah itu rutin mendapat kunjungan bela-

jar. Sejumlah sekolah dari Sibolga dan Ta-

rutung melakukan studi banding. ”Kami juga

sering diundang mengikuti pameran pendidi-

kan,” ungkap Desmila Manurung. (*)

Siswa sedang

melakukan uji

coba perambat-

an sinar dengan

media seder-

hana.

PRAKTIK YANG BAIK

1

2

3

4

5

MANFAATKAN PSM MAJUKAN SEKOLAH

Praktik MBS di SDN 163080 Tebing Tinggi, Sumatera Utara

1. Rapat bersama antar Kepala Sekolah, komite dan sekolah

dalam menyusun RKS dengan menggunakan dana BOS.

2. Komite sekolah memfasilitasi pemilihan paguyuban kelas

yang terdiri dari orangtua siswa.

3. Kepala sekolah mekakukan sosialisasi PSM kepada orang-

tua.

4. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bekerjasama dengan sekolah

melakukan kegiatan gosok gigi massal untuk menjaga

kesehatan mutu siswa.

5. Sekolah berkerjasama dengan perguruan pencak silat

melakukan kegiatan ekstrakurikuler.

Media pembelajaran IPA yang dibuat Desmila Manurung

dan siswa. Desmila memanfaatkan berbagai media terma-

suk malajah dan newsletter sebagai sumber pembelajaran

bagi siswa.

Seorang siswa menunjukkan media pembelajaran yang dibuat

siswa dan dikumpukan di dalam ruang meditasi IPA.

Tebing Tinggi. Kepala SDN 163080 Tebing Ting-

gi, Sumatera Utara, M. Husni Harahap memprak-

tikan MBS dengan baik. Setelah dibina program

USAID-DBE, M. Husni Harahap merancang RKS

bersama-sama dengan komite sekolah dan guru.

Orangtua siswa dan masyarakat juga dilibatkan

dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui PSM.

Orangtua siswa membentuk paguyuban kelas yang

membantu menyediakan peralatan yang dibutuhkan

guna mendukung proses pembelajaran.

KABAR PRIORITAS 8

PRAKTIK YANG BAIK

Nama saya Marolop Pakpahan,

Kepala Desa (Kades) Desa Pak-

pahan, Pangaribuan, Sumatera

Utara. Saya adalah ketua komite

sekolah SD Swasta HKBP Pan-

garibuan. Sekolah kami terletak

cukup jauh dari Tarutung, ibu

kota Tapanuli Utara. Butuh dua

jam perjalanan agar bisa tiba di

sekolah. Sekolah kami pernah

dibina program USAID-DBE

(Decentralized Basic Education).

Sebagai ketua komite sekolah saya pernah mendapat-

kan pelatihan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). Salah

satu materi yang dilatih adalah Peran Serta Masyarakat

(PSM). Dalam pelatihan itu, kami diberi pemahaman

tentang peran komite dan cara praktis memanfaatkan

PSM.

Sebelum bermitra dengan USAID-DBE, peran komite

tidak begitu maksimal. Secara organisasi, kami belum

memahi fungsi dan peran. Tidak ada AD/RT. Bahkan

kami tidak punya program kerja. Namun setelah mengi-

kuti pelatihan, kami langsung membuat AD/RT dan

program kerja. Keanggotan juga mulai melibatkan tokoh-

tokoh masyarakat, pemerintah setempat, orang tua,

tokoh agama dan pemuda.

Relasi dengan kepala sekolah juga mulai berubah. Jika

sebelumnya, komite sekolah tidak terlibat dalam

perencanaan program. Tapi kini, komite dilibatkan secara

aktif untuk melakukan perencanaan. Komite, kepala

sekolah dan guru telah bersama-sama menyusun

rencana kerja sekolah (RKS) setiap tahunnya.

Selain membuat RKS, komite juga ikut melakukan

monitoring dan implementasi RKS tersebut. Kami ikut

mencari jalan agar semua program ini bisa dilaksanakan,

karena anggaran sekolah tidak cukup untuk membiayai

seluruh kegiatan. Komite menjadi mediator dengan

orang tua dan masyarakat untuk turut berpatisipasi.

Perubahan ini membuat legitimasi komite semakin

kuat. Orangtua siswa dan masyarakat semakin mudah

memberikan bantuan.

Menyediakan WC, Air Bersih dan Ruang Kelas

Banyak hasil baik yang dihasilkan dari kerja komite

sejak dilatih MBS. Beberapa diantaranya kami berhasil

menyediakan air bersih dan membangun WC. Biaya

pembangunan air bersih dan WC ini ditanggung oleh

masyarakat.

Dalam mengumpulkan dana pembangunan, kami

meminta peran serta semua pihak. Kami juga meminta

dukungan dari para perantau di luar Pangaribuan. Banyak

alumuni sekolah kami, yang sudah bekerja. Mereka kami

minta untuk menyumbang.

Sumbangan tidak harus dalam bentuk uang, tetapi bisa

dalam bentuk bahan bagunan. Bahkan proses pem-

bangunan sarana air bersih dan WC itu dilakukan sendiri

oleh para perantau. Mereka menunjuk tukang yang

mengerjakannya. Komite dan kepala sekolah hanya

memonitoring perkembangan pembangunan. Hal ini

ditujukan agar para perantau percaya bahwa bantu-

an yang mereka berikan digunakan sesuai yang

mereka harapkan.

Komite juga membantu meloby Bupati Tapanuli

Utara, Torang Lumban Tobing untuk memangun

ruang belajar.

Sesuai RKS, sekolah membutukan ruang belajar

baru. Kami membuat proposalnya bersama-sama.

Kemudian saya pergi ke Tarutung guna menjumpai

Bupati. Kepada Bupati saya menyampaikan permo-

honan kami. Bupati menerima baik permohonan

kami, lalu melalui dinas pendidikan membangunkan

ruang baru.

Pendekatan Sebagai Kunci

Pendekatan adalah kunci keberhasilan kerja

komite. Komite adalah penghubung sekolah

dengan masyarakat. Guna melibatkan masyarakat,

komite harus aktif melakukan pendekatan.

Bantuan dari masyarakat tidak harus dalam

bentuk uang. Mereka juga bisa membantu melalui

jasa atau keterampilan yang lain. Masyarakat punya

keterampilan yang bisa dimanfaatkan sekolah.

Saya pernah meminta bantuan tukang potong

rambut buat merapikan rambut anak-anak. Saya

lihat rambut mereka sudah panjang. Saya jumpai

tukang pangkas di kampung kami. Saya minta Ia

datang ke sekolah untuk memotong rambut.

Ketika Ia datang kesekolah, anak-anak kemudian

diminta antri agar dipangkas. Ketika tukang cukur

itu bekerja, saya memuji kesediaannya datang

kesekolah. Saya bilang dengan rambut rapi, anak-

anak akan lebih bersemangat belajar.

Ketika semua anak selesai dipotong rambutnya,

saya bermaksud memberikan uang pembayaran.

Tapi si tukang pangkas menolaknya. Ia mengatakan

senang bisa membantu anak-anak agar lebih rapi

dan bergiat belajar. Ia pun bilang bahwa jasa potong

rambutnya sebagai sumbangan kepada sekolah.

SD Swasta HKBP Pangaribuam hampir tutup

karena jumlah siswa yang mendaftar menurun

setiap tahunnya. Sejak dibina program USAIDDBE

di tahun 2007, jumlah siswa yang mendaftar berla-

han meningkat. Kini jumlah siswa sekolah itu terus

bertambah. (*)

PSM MEMBANGKITKAN SEKOLAH YANG HAMPIR TUTUP

Peran Komite Sekolah di SD Swasta HKBP, Pangaribuan, Taput

“Pak Marolop menunjukkan

bukti-bukti hasil pekerjaann-

ya dalam mengelola PSM.”

tukas Meiwati F Moho guru

SDN 076728 Teluk Dalam,

Nias Selatan.

Butuh PSM untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan,

Harian Analisa (19/3/2013)

Kutipan Berita

1

2

3

4

5

Marolop Pakpahan

1. Guru dan siswa menanam ragam

kembang guna memperindah sekolah.

Kegiatan ini merupakan implementasi

dari program sekolah yang dituangkan

dalam RKS.

2. Toilet yang dibangun atas biaya yang

dikumpulkan dari para perantau. Toilet

ini dibangun membantu guru dan siswa

menjaga kesehatan.

3. Guru dan siswa merawat tanaman

sekolah secara rutin. Program ini meru-

pakan bagian dari RKS.

4. Ruang kelas baru yang dibangun

Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli

Utara atas usaha komite sekolah.

5. Sarana air bersih yang dibangun atas

biaya yang dikumpulkan masyarakat

dan perantau.

KABAR PRIORITAS 9

DISTRIK

USAID PRIORITAS Sumut berhasil memilih 318 fasilitator praktik

yang baik. Jumlah itu dibagi menjadi dua. Ke166 fasda itu ditugaskan

menjadi fasilitatora di tingkat SMP/MTs. 159 fasda lainya bertanggungja-

wab mengembangkan layanan pendidikan serupa di tingkat SD/MI.

Para fasilitator dipilih dari guru-guru terbaik, kepala sekolah,

pengawas sekolah, staf teknis dinas pendidikan dan staf teknis kantor

kementerian agama (kemenag). Proses seleksi dilakukan melalui proses

seleksi administrasi dan wawancara. Semua proses seleksi dilakukan

bersama USAID PRIORITAS, Dinas pendidikan dan Kemenag.

Sedangkan fasilitator LPTK dari Universitas Negeri Medan

(Unimed) dan IAIN Sumatera Utara dipilih berdasarkan rekomendasi

dari rektor. Begitu juga dengan fasilitator LPMP dipilih berdasarkan

rekomendasi dari Kepala LPMP Sumatera Utara.

Sebelum menjalan tugas melatih guru-guru, para fasilitator terlebih

dahulu mengikuti Training of Trainers (ToT). Sebanyak 38 fasilitator

mengikuti pelatihan sebagai fasilitator provinsi (Fasprov). Mereka dilatih

318 FASILITATOR PRAKTIK YANG BAIK TERPILIH

guna melatih 294 fasilitator daerah (Fasda). Melalui pelatihan ToT diharap-

kan di setiap kabupaten/kota dan LPTK tersedia tenaga ahli yang mampu

melatih tenaga pendidikan lainnya.

Setelah ToT di tingkat nasional untuk Fasprov dan provinsi untuk Fasda,

para fasilitator akan dikirim untuk melatih ratusan guru, kepala sekolah dan

pengawas sekolah. Setelah pelatihan, fasda akan melakukan pendampingan

intensif guna memastikan tenaga pendidik mampu mempraktikkan hasil

pelatihan. (*)

Komposisi Fasiliator USAID PRIORITAS

Rapat Reviu & Perencanaan Distrik

Tapanuli Selatan. Rapat berlangsung pada 4 Maret 2013

di Aula KPN Budi Luhur, Padang Sidempuan. Peserta me-

nyepakati strategi diseminasi program DBE di tingkat

SMP/MTs dilaksanakan secara mandiri di 4 lokasi (SMPN 1

Angkola Timur, SMPN 3 Sipirok, SMPN 1 Marancar &

SMPN 1 Sayur Matinggi) yang melibatkan 134 orang guru

pada bulan Mei 2013. Tingkat SD/MI akan melibatkan 200

orang guru.

Tapanuli Utara

Rapat berlangsung pada 5 Maret 2013 di Aula Hotel Gory,

Tarutung, Tapanuli Utara. 47 peserta dari Dinas

Pendidikan, Kemenag dan Bappeda berpartisipasi. Rapat

dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan yang diwakili oleh

Kabid Disdakmen, Drs. Saut Panjaitan. Tiga keputusan

startegis yang dihasilkan adalah, pertama, mendukung

pelaksanaan diseminasi program USAID-DBE. Kedua,

mengalokasikan Rp. 300 juta untuk diseminasi program

USAID-DBE. Ketiga, setelah implemantasi diseminasi

diharapkan ada laporan perkembangan dan pencapaian. (*)

Bupati Tapsel H. Syahrul M. Pasaribu yang diwaliki Kepala Bappeda

Tapsel membuka rapat reviu dan perencanaan.

Seorang peserta seleksi fasilitator daerah di Labuhan Batu, mengikuti sesi

wawancara. Proses seleksi fasilitator dilakukan bersama oleh USAID PRIORI-

TAS, Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama.

KABAR PRIORITAS 10

PROVINSI

Pematangsiantar.USAID PRIORI-

TAS Sumut siap mendukung Dinas Pen-

didikan Provinsi Sumatera Utara

(Disdiksu) mengimplementasiikan pro-

gram 788 terkhusus dalam bidang pening-

katan mutu tenaga kependidikan. Hal itu

disampaikan Koordinator Provinsi USAID

PRIORITAS Sumut merespon sambutan

Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara

(Kadisdiksu), Drs. Mohammad Zein, MSi

dalam pembukaan Training of Trainers

(ToT) Fasilitator Daerah Praktik Yang Baik

di Tingkat SMP/MTs di Siantar Hotel,

Pematang Siantar

(Selasa, 2/4).

Dalam kesem-

patan itu Kadisi-

diksu yang diwakili

Dra. Rosmawaty

Nadeak, M.Pd menyatakan bahwa

Disdiksu telah

merancang program

pendidikan yang

berfocus pada pen-

ingkatan mutu pen-

didikan. Program

tersebut disebut

program 788. Berisi

tujuh tujuan star-

tegis, delapan tero-

bosan dan 8 pro-

gram.

Menurut Agus Marwan, program 788

Disdiksu sesuai dengan program Gu-

bernur Sumatera Utara (Gubsu) H. Gatot

Pujo Nugroho, ST yang disampaikan pada

Musyawarah Rencana Pembangunan

(Musrenbang) Provinsi Sumatera Utara

tahun 2013 di Santika Dyandra Hotel,

Medan, Rabu (3/4). Dalam kesempatan itu

Gubsu meluncurkan 9 prioritas pem-

bangunan. Di bidang pendidikan Gubsu

berfokus pada peningkatan kualitas pen-

didikan terutama program wajib belajar

12 tahun, peningkatan kapasitas dan kuali-

tas tenaga pendidik serta rencana pem-

bangunan ruang kelas baru terutama bagi

jenjang SMK.

Puji Gubsu

Ketika ditanya wartawan tentang 9 priori-

tas Gubsu, Agus Marwan, mengatakan

USAID PRIORITAS memuji prioritas Gubsu

tersebut. Khususnya prioritas dalam pening-

katan mutu pendidikan melalui peningkatan

kualitas dan kapasitas tenaga pendidik. Agus

Marwan optimis Gubsu melalui Disdiksu

mampu menyediakan layanan pendidikan

bermutu di Sumut.

Guna mendukung usaha Gubsu mening-

katkan mutu pendidikan, USAID

PRIORITAS siap

bekerjasama dan

membantu.

Untuk mewujudkan

hal tersebut,

USAID PRIORITAS

akan melakukan koordinasi lintas

pemangku ke-

bijakan pendidikan,

untuk menguatkan

kerjasama dalam

rangka peningkatan

mutu. “Dalam

koordinasi terse-

but, kami akan

membicarakan

teknis kerjasama

peningkatan mutu

pendidikan yang dilakukan Pemerintah

Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dan

USAID PRIORITAS,” tukas Agus Marwan.

Menurut Agus Marwan, rencana Gubsu

mewujudkan peningkatan mutu pendidikan

adalah rencana visioner dan mampu di-

wujudukan. Terlebih Gubsu punya komit-

men yang kuat untuk memajukan pendidikan

di Sumut. Dan di saat bersamaan apa yang

dilakukan USAID PRIORITAS secara teknis

sangat relevan dengan tujuan peningkatan

mutu pendidikan sebagaimana diimpikan

Gubsu. Karena itu, USAID PRIORITAS bisa

bergandengan tangan dengan Pemprovsu

dalam tujuan ini. (*)

Menurut Agus Marwan,

program 788 Disdiksu sesuai

dengan program Gubernur

Sumatera Utara (Gubsu)

H. Gatot Pujo Nugroho, ST

yang disampaikan pada

Musyawarah Rencana

Pembangunan (Musrenbang)

Provinsi Sumatera Utara

tahun 2013 di Santika

Dyandra Hotel, Medan,

Rabu (3/4).

USAID PRIORITAS MENDUKUNG

PROGRAM 788 DISDIKSU

PROGRAM 788 DISDIKSU 7 tujuan strategis Disdiksu

Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan anak usia dini, non formal dan Formal (PAUDNI) di kabu-

paten/kota.

Terjaminnya kepastian layanan pendidi-kan dasar berkesteraan yang bemutu di

kabupaten/kota.

Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah berkesetaraan

yang bermutu di kabupaten/kota.

Tersedianya dukungan layanan pendidi-

kan tinggi di kabupaten/kota.

Tersedia dan terjangakaunya pendidikan khusus dan layanan khusus yang relevan dengan kebutuhan masyarakat di kabu-

paten/kota.

Meningkatkanya kualitas pendidik dan

tenaga kependidikan di kabupaten/kota.

Tersedianya sistem tata kelola yang andal dalam menjamin terselenggaranya

layanan prima di Disdiksu. 8 Program Terobosan

Implementasi sekolah gratis untuk semua jenjang pendidikan (SD/MI, SMP/MTs/SMPLB,SMA/MA/SMK/SMAL

B)

Pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas di satuan pendidikan ( 45.000

ruang tuntas tahun 2018).

Implementasi muatan local dan ekstrakurikuler pramuka di satuan pendidikan untuk semua jenjang pendidi-

kan (penerapan awal di sekolah binaan).

Pengoptimalan pembangunan SMK dan Politeknik di kab/kota sesauai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia indus-

try (DUDI).

Implementasi “One School One

Cyber”.

Peningkatan mutu peserta didik, pen-didik dan tenaga kependidikan untuk

semua jenjang pendidikan.

Publikasi program dan kegiatan pendidi-

kan. 8 Program Prioritas 2014

Memberikan layanan pendidikan wajib

belajar (wajar) 12 tahun.

Memberikan bantuan biaya pendidikan, kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan untuk semua jenis dan

jenjang pendidikan di kabupaten/kota.

Memprogramkan pendidikan anak usia dini (PAUD), Non Formal dan In Formal

di Kab/kota.

Pengoptimalan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) bagian satuan pendidi-kan, pendidik dan tenaga kependidikan untuk semua jenis dan jenjang pendidi-

kan di kab/kota.

Memprogramkan gebyar pendidikan di

tingkat provinsi dan nasional.

Pengoptimalan Standar Nasional Pen-didikan (SNP) untuk semua jenis dan

jenjang pendidikan di kab/kota.

Publikasi program dan kegiatan pendidi-kan di Sumatera Utara secara berkala di

media cetak dan elektronik.

Kadisdiksu Drs. Mohammad Zein, M.Si selalu pro aktif mendukung program USAID PRIORITAS. Ki-ka:

PC USAID Sumut Agus Marwan, Kadisdiksu Drs. Mohammad Zein, MSi, Konsul AS untuk P. Sumatra

Kathryn A. Crockart, Direktur Program USAID PRIORITAS Stuart Weston, TLAdviser Lynne Hill dan

GMS Adviser Mark Heyward.

KABAR PRIORITAS 11

KABAR PRIORITAS

Penanggung Jawab: Agus Marwan (Koordinator Provinsi) Editor: Erix Hutasoit (Communication Specialist) Tim Redaksi: Parapat Gultom, Ph.D (TTI Development Specialist),

Agus Prayitno, M.Pd (WSD Specialist), Hariyadi (M/E Specialist), DR. Elly Djulia (TTO Primary), M. Ikyar (TTO Secondary), Edy Malaha (IT Specialist).

ALAMAT REDAKSI : Kantor USAID PRIORITAS Sumatera Utara Jln. Sei Tenang No.3 Medan Petisah 20119, Sumatera Utara, Indonesia.

Telp. 061-88813501, 061-88813502 Fax . 061-88813500

Newsletter KABAR PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS Provinsi Sumatera Utara sebagai media penyebarluasan informasi dan praktik pen-

didikan yang baik. Isi dari newsletter ini bukan mempresentasikan pendapat resmi dari USAID maupun pemerintah Amerika Serikat.

USAID PRIORITAS adalah

program lima tahun yang didanai

oleh United States Agency for

International Development (USAID),

yang diimplementasikan oleh

Research Triangle Institute (RTI),

Education Development Center

(EDC), dan World Education (WE).

USAID PRIORITAS dirancang un-

tuk meningkatkan akses pendidikan

pendidikan dasar berkualitas di

Indonesia, khususnya untuk: (1)

Meningkatkan kualitas dan relevansi

pembelajaran di sekolah; (2)

Meningkatkan tata kelola dan

manajemen pendidikan di sekolah

dan kabupaten/kota; (3) Meningkat-

kan dukungan koordinasi di dalam

dan antar sekolah, lembaga pendidi-

kan/pelatihan guru dan pemerintah

di semua jenjang.

Medan. Guna meningkatkan kualitas SDN 060843 Medan Barat, Kota

Medan, Sumatera Utara mempraktikan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif,

Effektif dan Menyenangkan) dalam proses belajar mengajar (PBM), Senin (29/4).

Sebelum mempraktikan PAKEM, 40 guru SDN 060843 Medan Barat ter-

lebih dahulu mengikuti pelatihan melalui KKG (Kelompok Kerja Guru). Pelati-

han berlangsung selama dua hari (26-27 April 2013) di aula sekolah dengan

memanfatkan BOS (biaya operasional sekolah). Mereka dilatih untuk men-

erapkan PAKEM yang dikembangkan melalui penyusunan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RRP) dan merancang media pembelajaran

berbiaya murah.

Kepala SDN 060843 Medan Barat, Dra. Mishri Al Bantani, mengatakan

pelatihan PAKEM ditujukan untuk meningkatan kualitas dan keterampilan guru.

Pelatihan ini merupakan salah satu program sekolah guna mewujudkan visi

sebagai sekolah yang unggul.“Kami ingin guru mampu mendesain pembelajaran

agar mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Desain harus inovatif.

Guru yang bisa mendesain pembelajaran seperti ini akan membuat sekolah

kami menjadi unggul,”jelas Mishri Al Bantani.

Praktik PAKEM

Elly Mardiana, S.Pd, guru kelas IV mengaku gembira bisa mengimplementa-

sikan PAKEM. Mardiana telah menggunakan media sederhana dan lembar kerja

siswa (LKS) dalam pelajaran IPA. Penggunaan media dan LKS yang didesain

sendiri oleh guru, mampu membantu siswa mengenali benda-benda yang bersi-

fat magnetis.”Anak-anak lebih bersemangat,” kata Mardiana.

Hal senada disampaikan Muhammad Akmal Dhuha, siswa kelas IV yang

berpartisipasi dalam PBM. Dhuha mengaku lebih menyenangi PBM karena bisa

berbagi gagasan dengan rekan-rekannya. Dhuha dan rekan-rekannya belajar

dengan model cooperative learning (pembelajaran berkelompok) dalam topik

energi dan perubahan.”Kami bisa belajar sambil bermain-main,” tukas Dhuha.

(*)

MANFAATKAN DANA BOS, SD 060843 MEDAN

BARAT LATIH GURU PRAKTIKKAN PAKEM

PRESENTASI: Muhammad Akmal Dhuha mempresentasikan cara membuktikan terjadinya

medan magnet dengan media sederhana. Dia diminta presentasi oleh gurunya, Elly

Mardiana, S.Pd, yang mempraktikkan PAKEM dari hasil pelatihan USAID

PRAKTIK YANG BAIK