23
i | Halaman EYD DAN PUEBI Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pembimbing : Rahma Kazmi M.Pd Disusun oleh : Kelompok 5 Dwi Febrianto 201743501516 Herziyan Agus Nugroho 201743501538 Muhammad Rizal Pratama 201743501487 Putu Adi Prabowo 201743501486 PROGRAM STUDI INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI 2017

EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

i | H a l a m a n

EYD DAN PUEBI

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pembimbing : Rahma Kazmi M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 5

Dwi Febrianto 201743501516

Herziyan Agus Nugroho 201743501538

Muhammad Rizal Pratama 201743501487

Putu Adi Prabowo 201743501486

PROGRAM STUDI INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN

ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2017

Page 2: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

ii | H a l a m a n

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini. Makalah ini sengaja dibuat untuk

memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia .

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dan membantu dalam pembuatan dan penyelesaian makalah ini .

Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

para pembaca sekalian.

Terlepas dari semua itu , penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat , tata bahasa maupun isi dari

pembahasan materinya . Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima

segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini

kedepannya.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan

bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya pada pembaca sekalian.

Jakarta , 17 Oktober 2017

Page 3: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

iii | H a l a m a n

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................... i

Kata Pengantar .......................................................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................................................................... iii

BAB I - PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

C. Tujuan dan Kegunaan .................................................................................. 2

BAB II - PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

A. EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan ) .......................................................... 3

1. Pemakaian Huruf ................................................................................. 3

2. Penulisan Huruf ................................................................................... 3

3. Penulisan Kata ..................................................................................... 7

4. Penulisan Unsur Serapan ...................................................................... 8

5. Pemakaian Tanda Baca ........................................................................ 9

B. PUEBI ( Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia ) ................................ 12

BAB III – PENUTUP .............................................................................................. 17

A. Simpulan ..................................................................................................... 17

B. Saran ........................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 18

Page 4: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

1 | H a l a m a n

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ejaan Adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi bahasa,

pemisahan, penggabungan, dan penulisanya dalam suatu bahasa. Batasan tersebut

menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah

kegiatan melafalakan huruf, suku kata, atau kata, sedangakan ejaan adalah suatu

sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur

keseluruhan cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda

baca sebagai sarananya.

Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi

keteraturan dan keseragaman hidup, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan

dalam bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat

sedang menyetir kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi

oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu itu, terciptalah lalu

lintas yang tertib, teratur, dan tidak semrawut. Seperti itulah kira – kira bentuk

hubungan antara pemakai dengan ejaan.

Dalam sejarah perkembangan bahasa Indonesia, terjadi beberapa kali

perubahan ejaan. Ejaan di Indonesia diawali dengan Ejaan Van Ophuijsen (1901).

Pada 19 Maret 1947, Ejaan Van Ophuijsen digantikan dengan Ejaan Soewandi /

Republik. Kemudian, pada 16 Agustus 1972, berlakulah Ejaan yang

Disempurnakan (EYD). Selanjutnya, pada 26 November 2015 lalu, Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan, menetapkan Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia. Berdasarkan ketetapan tersebut, Badan Pengembangan

dan Pembinaan Bahasa Indonesia merilis Pedoman Umum Ejaan Bahasa

Indonesia (PUEBI) sebagai pengganti EYD.

Page 5: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

2 | H a l a m a n

B. Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini rumusan masalah yang akan dikaji adalah :

1. Apakah itu EYD ?

2. Bagaimana aturan - aturan yang ada di EYD ?

3. Apakah itu PUEBI ?

4. Bagaimana aturan – aturan yang ada di PUEBI ?

C. Tujuan Dan Kegunaan

Tujuan dari pembuatan makalah ini diantaranya adalah :

1. Untuk mendeskripsikan apa itu EYD

2. Untuk lebih mengetahui tentang aturan – aturan yang ada di EYD

3. Untuk menjelaskan tentang EYD

4. Untuk mengetahui apa itu PUEBI dan perbedaanya dengan EYD

5. Sebagai bahan pembelajaran materi perkuliahan

Adapun Kegunaannya ialah :

1. Menambah wawasan dan sebagai bahan bacaan

2. Memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Bahasa Indonesia

Page 6: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

3 | H a l a m a n

BAB II

PEMBAHASAN

A. EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan )

Ejaan yang Disempurnakan atau biasa disingkat EYD adalah ejaan bahasa

Indonesia yang berlaku dari tahun 1972 hingga 2015. Ejaan ini menggantikan

ejaan yang berlaku sebelumnya yaitu Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi dan

kemudian Ejaan ini digantikan oleh Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau

PUEBI sejak tahun 2015.

1. Pemakaian Huruf

a. Huruf Abjad

Abjad di Indonesia menggunakan 26 huruf yakni sebagai berikut.

Huruf : Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu

Vv Ww Xx Yy Zz.

Lafal : a be ce de ef ge ha i je ka el em en o pe ki er es te u ve we ex ye z

b. Huruf Vokal

Dalam abjad tersebut diatas terdapat lima huruf vokal yaitu : A, I, U, E, O,

c. Huruf Konsonan

21 huruf selain huruf vokal yang diatas adalah huruf konsonan. Yaitu : Bb Cc

Dd Ff Gg Hh Jj Kk Ll Mm Nn Pp Qq Rr Ss Tt Vv Ww Xx Yy Zz

d. Gabungan Huruf Konsonan

Terdapat empat gabungan huruf konsonan yaitu kh, ng, ny, sy yang masing –

masing melambangkan satu bunyi konsonan.

e. Huruf Diftong

Ada juga gabungan dua huruf vokal yang disebut diftong. Huruf – huruf

diftong adalah ai , au , oi, Misalnya : Pantai dilafalkan (Pantay), kerbau

dilafalkan (kerbaw), toilet dilafalkan (toylet). Jika huruf vokal berurutan ai,

au, ao terdapat dalam kata yang pelafalannya persis sama dengan huruf

aslinya maka vokal berurutan itu bukan diftong. Misalnya : namai diucapkan

Page 7: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

4 | H a l a m a n

(namai) bukan (namay). Dalam pelafalan huruf e dapat dilafalkan menjadi e

benar, seperti terdapat dalam kata lele, beres dan dapat pula dilafalkan

menjadi e lemah atau pepet seperti terdapat dalam kata : segan, dan benar.

2. Penulisan Huruf

a. Penulisan Huruf Kapital

Pemakaian Huruf kapital dapat dilihat dibawah ini.

1. Digunakan sebagai huruf pertama di awal kalimat, misalnya :

✓ Selamat membaca makalah ini

✓ Dia sedang mengerjakan tugas

2. Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung, Misalnya :

✓ Dosen berkata “ Kerjakan tugas halaman 50 ”

✓ “ Besok Pagi ? ” kata ibu, “ Dia akan berangkat ”

3. Digunakan sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang

berhubungan dengan agama, kitab suci dan Tuhan, termasuk kata ganti

Tuhan, Misalnya :

✓ Temanku yang beragama Islam membaca Al-Quran dan yang beragama

Kristen membaca Al-Kitab.

4. Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan

keagamaan serta jabatan/pangkat yang diikuti nama orang. Misalnya :

✓ Penelitian ini dipimpin oleh Profesor Sumarno

✓ Umat Islam adalah umatnya Nabi Muhammad saw

5. Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang

diikuti nama orang, pengganti nama orang tertentu, nama instansi, dan

nama tempat. Misalnya :

✓ Presiden Joko Widodo sedang blusukan di Kalimantan

✓ Jendral Gatot Nurmantyo adalah Jendral TNI saat ini

6. Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang. Misalnya :

✓ Putu Adi Prabowo

✓ Herziyan Agus Nugroho

Page 8: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

5 | H a l a m a n

7. Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan nama

bahasa. Misalnya :

✓ Suku Bugis berasal dari Sulawesi Selatan

✓ Kita harus bangga dengan Bangsa Indonesia

8. Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan

peristiwa sejarah. Misalnya :

✓ Bulan Desember adalah bulan kelahiranku

✓ 17 Agustus 1945 adalah tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

9. Digunakan sebagai huruf pertama unsur – unsur nama geografi yang diikuti

nama diri geografi. Misalnya :

✓ Danau Toba

✓ Gunung Tangkuban Perahu

10. Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga

pemerintah, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, kecuali terdapat kata

penghubung. Misalnya :

✓ Negara Kesatuan Republik Indonesia

✓ Dewan Perwakilan Rakyat

11. Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau sapaan dan

pengacuan. Misalnya :

✓ Surat Saudara sudah saya terima

✓ Kita harus menghormati Bapak dan Ibu kita

12. Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya :

✓ Sudahkan Anda shalat lima waktu ?

✓ Sayangilah nyawa Anda, jangan kebut-kebutan.

13. Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat dan

sapaan. Misalnya :

✓ Dr. Zakir Naik

✓ Rahma Kazmi M.pd

14. Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang

terdapat pada nama badan lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta

dokumen resmi. Misalnya:

✓ Undang – Undang Dasar Republik Indonesia

Page 9: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

6 | H a l a m a n

15. Digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam judul, majalah, surat

kabar, dan karangan ilmiah lainnya, kecuali kata depan dan kata penghubung.

Misalnya :

✓ Dia adalah agen dari surat kabar Pos Kota

✓ Kami telah menyelesaikan makalah “ Asas – Asas Hukum Perdata ”

b. Penulisan huruf miring

Huruf miring digunakan untuk :

1. Menuliskan nama buku, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam

tulisan. Misalnya :

✓ Buku Negarakertagama karangan Prapanca

✓ Majalah Bahasa dan Sastra diterbitkan oleh Pusat Bahasa

2. Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata,

Misalnya :

✓ Huruf pertama kata prisma ialah p

✓ Dia bukan menipu tetapi ditipu

3. Menuliskan kata atau ungkapan yang bukan Bahasa Indonesia. Misalnya :

✓ Perangkat keras komputer atau hardware

✓ Dia sering online dari handphone

c. Penulisan huruf tebal

Huruf tebal digunakan untuk :

1. Menuliskan judul buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar

lambang, daftar pustaka, indeks, dan lampiran. Misalnya :

✓ Daftar Isi

✓ Indeks

2. Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.

Misalnya :

✓ Akhiran -i tidak dipenggal pada ujung baris

✓ Saya tidak mengambil bukumu

Page 10: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

7 | H a l a m a n

3. Penulisan Kata

a. Kata Dasar

Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya :

✓ Dia adalah teman baik saya

b. Kata Turunan

Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

Misalnya :

✓ Mengunduh

✓ Diretaskan

Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan pada bentuk

singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia. Misalnya :

✓ Me-reset

✓ Meng-upgrade

Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti

atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata. Misalnya :

✓ Bertepuk tangan

✓ Sebar luaskan

Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan

dan akhiran kata itu ditulis serangkai. Misalnya :

✓ Menandatangani

✓ Keanekaragaman

Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi :

✓ Antarkota

✓ Mancanegara

c. Kata Bentuk Ulang

Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Jenis jenis

kata ulang yaitu :

✓ Dwipurwa, yaitu pengulangan suku kata awal. Misalnya = Laki Lelaki

Page 11: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

8 | H a l a m a n

✓ Dwilingga, yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan. Misalnya =

Laki Laki-Laki

✓ Dwilingga salin suara, yaitu pengulangan variasi fonem. Misalnya = Sayur

Sayur-mayur

✓ Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan.

Misalnya = Main Bermain-main

d. Gabungan Kata

Unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah

misalnya : model linear, kambing hitam , orang tua , simpang empat

Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis

dengan menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya untuk

menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan. Misalnya: anak-istri Ali;

anak istri-ali , Ibu-bapak kami; ibu bapak-kami.

Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai. Misalnya:

acapkali, adakalanya, bagaimana, barangkali, belasungkawa, halalbihalal

e. Kata Sandang ( si dan sang )

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya :

✓ Surat itu dikembalikan kepada si pengirim

✓ Siti mematuhi nasihat sang kakak

f. Kata Depan / Preposisi ( di, ke, dari, dalam, kepada, pada )

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,

kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata,

seperti kepada dan daripada. Misalnya : Bermalam sajalah di sini

g. Partikel

1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang

mendahuluinya. Misalnya : Bacalah buku itu baik-baik!

2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya:

Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana

Page 12: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

9 | H a l a m a n

3. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari

kata yang mengikutinya. Misalnya : Mereka masuk ke dalam ruangan satu

per satu

h. Singkatan dan Akronim

Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih.1

1. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti

dengan tanda titik dibelakang tiap-tiap singkatan itu. Misalnya :

✓ W.R. Supratman ( Wage Rudolf Supratman )

✓ M.B.A. ( Master of business administrasion )

2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan

atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan

huruf awal kata tulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda

titik. Misalnya :

✓ PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa

✓ PGRI Persatuan Guru Republik Indonesia

3. Singkatan kata yang berupa gabungan huruf diikuti dengan tanda titik.

Misalnya :

✓ kpd. kepada

✓ tgl. Tanggal

4. Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf diakhiri dengan

tanda titik. Misalnya :

✓ dll. dan lain-lain

✓ dsb. dan sebagainya

5. Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim digunakan

dalam surat-menyurat) masing-masing diikuti oleh tanda titik. Misalnya :

✓ a.n. atas nama

✓ d.a. dengan alamat

6. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata

uang tidak diikuti tanda dengan titik. Misalnya :

✓ cm sentimeter

✓ kg kilogram

Page 13: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

10 | H a l a m a n

Akronim ialah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai

sebuah kata.

1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama

diri ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya :

✓ LIPI ( Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia )

✓ SIM ( Surat Izin Mengemudi )

2. Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis

dengan huruf awal kapital. Misalnya :

✓ Bappenas ( Badan Perencenaan Pembangunan Nasional )

✓ Iwapi ( Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia )

3. Akronim bukan nama diri yang berupa singkatan dari dua kata atau lebih

ditulis dengan huruf kecil. Misalnya :

✓ pemilu ( pemilihan umum )

✓ tilang ( bukti pelanggaran )

i. Angka dan Lambang Bilangan

Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. Angka dipakai sebagai

lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab

atau angka Romawi.

Angka Arab seperti : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X

4. Penulisan Unsur Serapan

Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian ahli

bahasa Indonesia mengaggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan demikian

karena pemakai bahasa Indonesia sering begitu saja menyerap unsur asing tanpa

memperhatikan aturan, situasi dan kondisi yang ada. Pemakai bahasa seenaknya

menggunakan kata asing tanpa memproses sesuai dengan aturan yang telah

diterapkan.

Page 14: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

11 | H a l a m a n

Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia

dikelompokkan dua bagian, yaitu :

a. Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara utuh,

baik tulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh yang

tergolong secara adopsi, yaitu : editor, civitas academica, de facto, bridge.

b. Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dalam

kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya. Salah

satu contoh yang tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material, sistem,

atlet, manajemen, koordinasi, fungsi.

5. Pemakaian Tanda Baca

a. Tanda titik (.)

Fungsi dan pemakaian tanda titik :

✓ Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan

✓ Pada akhir singkatan nama orang,

✓ Diletakan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan,

✓ Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,

✓ Dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar, dll.

b. Tanda Koma (,)

Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang.

Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain :

✓ Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang,

✓ Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat

tersebut mendahului induk kalimat,

✓ Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat, dll.

c. Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau

perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan ,atau

rasa emosi yang kuat.

d. Tanda Titik Koma (;)

Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:

Page 15: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

12 | H a l a m a n

✓ Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara,

✓ Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai

pengganti kata penghubung.

e. Tanda Titik Dua (:)

Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut:

✓ Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau

pemerian,

✓ Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian,

✓ Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam

percakapan,

f. Tanda Hubung (-)

Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:

✓ Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris,

✓ Menyambung unsur-unsur kata ulang,

✓ Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.

g. Tanda Elipsis (…)

Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut:

✓ Mengambarkan kalimat yang terputus-putus,

✓ Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan.

h. Tanda Tanya (?)

Fungsi dan Kegunaan tanda tanya (?):

✓ Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.

✓ Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung

menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang

dapat dibuktikan kebenarannya.

i. Tanda Kurung ( (...) )

Tanda kurung dipakai dalam hal-hal berikut:

✓ Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan,

✓ Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok

pembicaraan,

✓ Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan.

Page 16: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

13 | H a l a m a n

j. Tanda Kurung Siku ( [...] )

Tanda kurung siku digunakan untuk :

✓ Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan

pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain,

✓ Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung

k. Tanda Petik ( “...” )

Fungsi tanda petik adalah :

✓ Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau

bahan tertulis lain.

✓ Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat.

l. Tanda Petik Tunggal ( ‘...’ )

Tanda petik tunggal mempunyai fungsi :

✓ Mengapit petikan yang tersusun dalam petikan lain

✓ Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing

m. Tanda Garis Miring (/)

Fungsi dan kegunaan garis miring

✓ Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat

✓ Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, per atau nomor

alamat

n. Tanda Penyingkat / Apostrof (‘)

Tanda Apostrof menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka

tahun.

Page 17: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

14 | H a l a m a n

B. PUEBI ( Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia )

Pada 26 November 2015, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies

Baswedan, menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 50

Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Berdasarkan

ketetapan tersebut, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia

merilis Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) sebagai pengganti

EYD. Dengan disahkannya ketetapan itu, nama ejaan yang berlaku di Indonesia

bukan lagi EYD, melainkan PUEBI.

Ada beberapa hal yang melatarbelakangi perubahan ejaan bahasa Indonesia

ini. Pertama, dampak kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah

menyebabkan penggunaan bahasa Indonesia dalam berbagai ranah pemakaian,

baik secara tulis maupun tulisan, menjadi semakin luas. Hal ini membuat

diperlukannya perubahan pada ejaan bahasa Indonesia. Kedua, perlunya

menyempurnakan PUEBI untuk memantapkan fungsi bahasa Indonesia sebagai

bahasa negara juga menjadi alasan dilakukannya perubahan.

Disini tidak akan membahas isi dalam PUEBI secara mendetail karena

kaidah-kaidah nya hampir sama dengan EYD yang sudah dibahas diatas. Oleh

karena itu pembahasan yang akan dilakukan adalah tentang perubahan–

perubahannya atau perbedaan–perbedaannya saja.

1. Penambahan informasi pelafalan penggunaan diakritik é dan è, seperti :

Untuk pengucapan (pelafalan) kata yang benar, diakritik berikut ini dapat

digunakan jika ejaan kata itu dapat menimbulkan keraguan.

a. Diakritik (é) dilafalkan [e]. Misalnya :

✓ Anak-anak bermain di teras (téras).

✓ Kedelai merupakan bahan pokok kecap (kécap).

b. Diakritik (è) dilafalkan [ɛ]. Misalnya :

✓ Kami menonton film seri (sèri).

✓ Pertahanan militer (militèr) Indonesia cukup kuat.

Page 18: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

15 | H a l a m a n

c. Diakritik (ê) dilafalkan [ə]. Misalnya :

✓ Pertandingan itu berakhir seri (sêri).

✓ Upacara itu dihadiri pejabat teras (têras) Bank Indonesia.

✓ Kecap (kêcap) dulu makanan itu.

2. Pada bagian keterangan mengenai “Huruf Konsonan” terdapat dua perbedaan,

yaitu :

a. Penghilangan keterangan: * Huruf k di sini melambangkan bunyi

hamzah.

b. Penambahan keterangan: Huruf x pada posisi awal kata diucapkan [s].

3. Pada EYD, hanya terdapat tiga diftong (ai, au, dan oi), sedangkan pada

PUEBI terdapat empat diftong (ai, au, ei, dan oi). Berarti, ada penambahan

diftong “ei”, misalnya pada kata “survei”.

4. Catatan pada bagian “Gabungan Huruf Konsonan” EYD yang menyatakan

bahwa “Nama orang, badan hukum, dan nama diri yang lain ditulis sesuai

dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, kecuali jika ada

pertimbangan khusus” dihilangkan.

5. Pada bagian penulisan “Huruf Kapital” terdapat enam perbedaan, yaitu:

a. Penambahan penjelasan unsur nama orang, yaitu yang termasuk julukan

ditulis dengan huruf kapital, misalnya: Jenderal Kancil dan Dewa

Pedang.

b. Penambahan penjelasan unsur nama orang yang bermakna „anak dari‟

(seperti bin, binti, boru, dan van) tidak ditulis dengan huruf kapital.

c. Penambahan cara pembedaan unsur nama geografi yang menjadi bagian

nama diri dan nama jenis.

d. Penambahan contoh gelar lokal, seperti terlihat pada kutipan di bawah

ini. K.H. kiai haji , Hj. Hajah, Pdt. Pendeta, Prof. profesor

e. Penambahan penjelasan penulisan kata atau ungkapan lain yang

digunakan sebagai penyapaan ditulis dengan huruf kapital, misalnya:

“Hai, Kutu Buku, sedang menulis apa?”

f. Penghilangan klausul “Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada

kata, seperti keterangan, catatan, dan misalnya yang didahului oleh

Page 19: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

16 | H a l a m a n

pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang berkaitan dengan

pernyataan lengkap itu.

6. Pada bagian penulisan “Huruf Miring” terdapat tiga perbedaan, yaitu:

a. Perubahan “bukan bahasa Indonesia” menjadi “dalam bahasa daerah atau

bahasa asing” ditulis dengan huruf miring. Huruf miring dipakai untuk

menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.

Misalnya:

✓ Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan

asing.

✓ Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.

b. Penambahan catatan bahwa nama diri dalam bahasa daerah atau bahasa

asing tidak perlu ditulis dengan huruf miring.

c. Penghilangan bagian “Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam

bahasa Indonesia penulisannya diperlakukan sebagai kata Indonesia.

Misalnya:

✓ Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.

✓ Korps diplomatik memperoleh perlakuan khusus

7. Pada bagian penulisan “Huruf Tebal” terdapat empat perbedaan, yaitu sebagai

berikut.

a. Penghilangan klausul bahwa bukan huruf tebal yang dipakai untuk

menegaskan, melainkan huruf miring.

b. Penghilangan klausul penggunaan huruf tebal dalam kamus.

c. Penambahan klausul “Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian

tulisan yang sudah ditulis dengan huruf miring”.

d. Penambahan contoh bagian karangan yang ditulis dengan huruf tebal.

8. Pada bagian penulisan kata, terdapat enam perubahan, yaitu :

a. Penambahan catatan pada butir B1.Catatan : Imbuhan yang diserap dari

unsur asing, seperti -isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis serangkai dengan

bentuk dasarnya. Misalnya: Sukuisme, seniman, kamerawan

b. Penghilangan bagian Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika

ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa

Page 20: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

17 | H a l a m a n

Indonesia. Misalnya : mem-PHK-kan, di-PTUN-kan, di-upgrade, me-

recall

c. Pemindahan bagian yaitu Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata,

awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung

mengikuti atau mendahuluinya ke bagian Gabungan Kata.

d. Pemindahan bagian “ Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata

mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis

serangkai ” ke bagian Gabungan Kata.

e. Penghilangan klausul “Bentuk-bentuk terikat dari bahasa asing yang

diserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti pro, kontra, dan anti, dapat

digunakan sebagai bentuk dasar. Misalnya : Sikap masyarakat yang pro

lebih banyak daripada yang kontra.

f. Penghilangan klausul “Kata tak sebagai unsur gabungan dalam

peristilahan ditulis serangkai dengan bentuk dasar yang mengikutinya,

tetapi ditulis terpisah jika diikuti oleh bentuk berimbuhan. Misalnya:

taklaik terbang

9. Penambahan klausul “Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua

huruf atau lebih tidak dipenggal”. Selain itu juga ditambahkan contoh dan

catatan. Misalnya:

✓ Ia bekerja di DLLAJR.

✓ Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar R.Ng. Rangga Warsita.

10. Pada Bag II.F. terdapat perubahan judul. Jika pada EYD, judul pada bagian

ini ialah “Kata Depan di, ke, dan dari”, pada PUEBI judulnya diubah menjadi

“Kata Depan”.

11. Penambahan keterangan “Partikel pun yang merupakan unsur kata

penghubung ditulis serangkai” dan dilengkapi pula dengan contoh

pemakaiannya dalam kalimat, seperti berikut ini. Misalnya :

✓ Meskipun sibuk, dia dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.

✓ Dia tetap bersemangat walaupun lelah.

12. Pada bagian “Angka dan Bilangan” terdapat penambahan klausul “Bilangan

yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf”.

Page 21: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

18 | H a l a m a n

13. Penghilangan klausul “Kata ganti itu (-ku, -mu, dan –nya) dirangkaikan

dengan tanda hubung apabila digabung dengan bentuk yang berupa singkatan

atau kata yang diawali dengan huruf kapital”.

14. Pada bagian pemakaian tanda baca “Tanda Hubung” terdapat tiga perbedaan,

yaitu sebagai berikut.

a. Penambahan klausul penggunaan tanda hubung antara (1) kata dengan

kata ganti Tuhan, (2) huruf dan angka, dan (3) kata ganti dengan

singkatan. Tanda hubung dipakai untuk merangkai. Misalnya :

✓ se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-

Indonesia, se- Jawa Barat);

✓ ke- dengan angka (peringkat ke-2);

b. Perubahan klausul “Tanda hubung- dipakai untuk merangkai unsur

bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah atau bahasa asing” dari

hanya “bahasa asing” pada EYD.

c. Penambahan klausul “Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk

terikat yang menjadi objek bahasan.

15. Pada bagian pemakaian tanda petik terdapat penambahan klausul “Tanda

petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah,

atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Misalnya :

✓ Sajak "Pahlawanku" terdapat pada halaman 125 buku itu.

✓ Marilah kita menyanyikan lagu "Maju Tak Gentar"!

16. Perubahan klausul “Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci

satu urutan keterangan” menjadi “Tanda kurung dipakai untuk mengapit

huruf atau angka yang digunakan sebagai penanda pemerincian”.

17. Pada EYD, penggunaan garis miring (/) hanya terdapat 2 butir, sedangkan

pada PUEBI ada tiga butir, Penambahan klausul pada pemakaian garis miring

miring pada PUEBI ialah “Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf,

kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan

atau kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain”.

18. Pada bagian tentang penulisan unsur serapan terdapat penambahan atau

pendetailan banyak unsur serapan dari bahasa Arab.

Page 22: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

19 | H a l a m a n

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

EYD (Ejaan yang Disempurnakan) dan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia yang mengatur

penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan

huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. Dalam penulisan

karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah karya

tulis. Karena dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang

mendetail.

PUEBI adalah Ejaan yang berlaku di Indonesia saat ini sebagai pengganti

EYD yang berlaku sebelumnya. Banyak perubahan-perubahan atau

penyempurnaan yang dilakukan pada EYD sebagai dampak dari kemajuan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni dan juga dengan tujuan untuk memantapkan

fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.

B. Saran

Sudah selayaknya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia dapat

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar khususnya dalam bahasa

tulis. Dengan adanya penjabaran tentang pamakaian EYD dan PUEBI ini

diharapkan para pembaca dapat memahami dan menerapkan penggunaan EYD

dan PUEBI dalam pembuatan suatu karya tulis. Dan semoga penjabaran ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Page 23: EYD DAN PUEBI - muhrizalpratama.files.wordpress.com · Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia . Penulis mengucapkan banyak terima

20 | H a l a m a n

DAFTAR PUSTAKA

Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan

Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Karyati, Zetti. 2016. Antara EYD dan PUEBI : Suatu Analisis Komparatif.

Jakarta: Jurnal SAP Vol. 1 No. 2 Desember 2016

Siagian, Irwan dkk. 2015. Bahasa Indonesia. Jakarta: Unindra Press

Anonim. 1992, Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta: Balai

Pustaka

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50

Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 46 Tahun

2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan