Hiperthyroid - PBL

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    1/41

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid

    secara berlebihan, biasanya karena kelenjar terlalu aktif. Kondisi ini menyebabkan beberapa

    perubahan baik secara mental maupun fisik seseorang, yang disebut dengan tirotoksikosis.

    Hipertiroid sebagian besar ditemukan pada wanita. Dimana pada hipertiroid ditemukan

    adanya konsentrasi subnormal serum tirotropin dengan jumlah FT3 yang meningkat ataupun

    dari konsentrasi FT, mempunyai pre!alensi dengan rata"rata #,$% pada wanita. &ada hasil

    tinjauan beberapa studi besar dikatakan bahwa insiden hipertiroid adalah berkisar sebanyak

    #,% per '### wanita tiap tahunnya( sedangkan insiden pada laki"laki adalah )*% atau

    kurang, dari jumlah insiden pada wanita. +ubklinis hipertiroid, didefinisikan sebagai jumlah

    serum tirotropin yang normal disertai jumlah FT3 dan FT yang normal pula, mempunyai

    pre!alensi #,% di -merika +erikat.'

    &enyakit ra!e/s adalah penyebab tersering dari hipertiroid pada semua grup umur di

    -merika +erikat, tapi pada daerah dimana populasinya mengalami kekurangan 0odine,

    pre!alensi adenoma toksik dan gondok multinodular meningkat seiring umur, dan penyakit"

    penyakit ini lebih sering ditemukan pada lansia.)

    angguan pada kelenjar tiroid muncul secara signifikan pada populasi umum dan saat

    ini semakin sering ditemukan dan ditangani oleh dokter umum. &enanganan yang tepat dari

    penyakit ini tentu saja berdasarkan diagnosis akurat yang didapatkan dari presentasi klinis,

    riwayat pasien, pemeriksaan fisik dari perubahan anatomi kelenjar tiroid, tanda"tanda

    hipertiroid, dan interpretasi akurat dari hasil laboratorium.'

    Diagnosis kelainan kelenjar tiroid dapat menjadi sulit untuk dilakukan karena terdapat

    berbagai alasan yang ber!ariasi.31alaupun beberapa kelainan kelenjar tiroid mempunyai

    gejala yang khas 2contoh ophthalmopati 4 berhubungan dengan ra!e/s disease5, banyak

    gejala klinis hipotiroid atau hipertiroid tidak spesifik dan mungkin sulit untuk dikenali.

    +ebagai tambahan, seiring dengan perjalanan penyakit alami dari gangguan fungsi kelenjar

    tiroid ini, ada beberapa perubahan gejala yang berhubungan dengan alasan munculnya

    kelainan fungsi kelenjar tiroid. &asien dengan subklinis hipertiroid mungkin saja tanpa

    gejala.'

    +elama satu dekade terakhir, ada kemajuan dalam hal tes laboratori sebagai salah satu

    alat penunjang untuk menilai fungsi tiroid. 6anyaknya jumlah dan !ariasi tes yang memadai

    dan hasil"hasil interpretasi klinisnya yang ber!ariasi, mungkin akan menimbulkan1

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    2/41

    kebingungan. Ketika gangguan fungsi kelenjar tiroid telah didiagnosa, pengobatan dan

    penanganannya harus secara indi!idu berdasarkan banyak faktor, termasuk etiologi yang

    menyebabkan munculnya gangguan, pribadi pasien itu sendiri, perbandingan keuntungan dan

    kerugian dari setiap pengobatan, dan pemberian medikasi harus sesuai dengan dosis.'

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA2

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    3/41

    2.1 Definisi

    Hipertiroidisme adalah tirotoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjar tiroid yang

    hiperaktif. Tirotoksikosis ialah manifestasi kelebihan hormon tiroid yang beredar dalam

    sirkulasi.)

    2.2 Epidemiologi

    7umlah penderita penyakit ini di seluruh dunia pada tahun '8$# diperkirakan )##

    juta, ') juta diantaranya terdapat di 0ndonesia. -ngka kejadian hipertiroidisme yang didapat

    dari beberapa klinik di 0ndonesia berkisar antara ,%"9,83% dari seluruh penderita

    dengan penyakit kelenjar gondok. 0nsiden keseluruhan hipertiroidisme di -merika +erikat

    diperkirakan antara #,*% dan ',3% dengan sebagian besar berupa keadaan subklinis. +ebuah

    studi berdasarkan populasi di 0nggris dan 0rlandia menemukan insiden sebesar #,8 kasus per

    '##,### anak berusia lebih muda dari '* tahun, ini menunjukkan bahwa insiden penyakit

    meningkat dengan usia. &re!alensi hipertiroidisme kira"kira *"'# kali lebih rendah daripada

    hipotiroidisme.',3

    Distribusi jenis kelamin dan umur pada penyakit hipertiroid sangat ber!ariasi.

    &erbandingan wanita dan laki"laki pada :+;& &alembang adalah 3,'', di :+

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    4/41

    2. Kelen!"# Ti#oid

    2..1 An"tomi Kelen!"# Ti#oid

    Kelenjar tiroid?gondok terletak di bagian bawah leher, kelenjar ini memiliki dua

    bagian lobus yang dihubungkan oleh ismus yang masing"masing berbetuk lonjong berukuran

    panjang ),*"* cm, lebar ',* cm, tebal '"',* cm dan berkisar '#")# gram. Kelenjar tiroid

    sangat penting untuk mengatur metabolisme dan bertanggung jawab atas normalnya kerja

    setiap sel tubuh. Kelenjar ini memproduksi hormon tiroksin 2T5 dan triiodotironin 2T35 dan

    menyalurkan hormon tersebut ke dalam aliran darah. Terdapat atom yodium di setiap

    molekul T dan 3 atom yodium pada setiap molekul T3. Hormon tersebut dikendalikan oleh

    kadar hormon perangsang tiroid T+H 2thyroid stimulating hormone5 yang dihasilkan oleh

    lobus anterior kelenjar hipofisis. @odium adalah bahan dasar pembentukan hormon T3 dan

    T yang diperoleh dari makanan dan minuman yang mengandung yodium. ambar anatomi

    tiroid dapat dilihat di bawah ini.

    4

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    5/41

    ambar ).'. Kelenjar Tiroid

    2..2 $eg%l"si Ho#mon Ti#oid

    :egulasi hormon tiroid adalah sebagai berikut.

    ambar ).) :egulasi Hormon Tiroid

    Hipotalamus sebagai master gland mensekresikan T:H 2Tyrotropine :eleasing Hormone5

    untuk mengatur sekresi T+H oleh hipofisis anterior. Kemudian tirotropin atau T+H 2Thyroid

    +timulating Hormone5 dari hipofisis anterior meningkatkan sekresi tiroid dengan perantara

    c-=&. =ekanisme ini mempunyai efek umpan balik negatif, bila hormon tiroid yang

    disekresikan berlebih, sehingga menghambat sekresi T:H maupun T+H. 6ila jumlah hormon

    tiroid tidak mencukupi, maka terjadi efek yang sebaliknya.)

    2..3 &%ngsi d"n Efe' Ho#mon Ti#oid

    Afek yang umum dari hormon tiroid adalah mengaktifkan transkripsi inti sejumlah

    besar gen. Bleh karena itu, di semua sel tubuh sejumlah besar enCim protein, protein

    struktural, protein transpor, dan Cat lainnya akan disintesis. Hasil akhirnya adalah

    peningkatan menyeluruh akti!itas fungsional di seluruh tubuh. Hormon tiroid meningkatkan

    akti!itas metabolik selular dengan cara meningkatkan akti!itas dan jumlah sel mitokondria,

    serta meningkatkan transpor aktif ion"ion melalui membran sel. Hormon tiroid juga

    mempunyai efek yang umum juga spesifik terhadap pertumbuhan. Afek yang penting dari

    fungsi ini adalah meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak selama kehidupan janindan beberapa tahun pertama kehidupan pascalahir.3

    5

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    6/41

    Afek hormon tiroid pada mekanisme tubuh yang spesifik meliputi peningkatan

    metabolisme karbohidrat dan lemak, peningkatan kebutuhan !itamin, meningkatkan laju

    metabolisme basal, dan menurunkan berat badan. +edangkan efek pada sistem

    kardio!askular meliputi peningkatan aliran darah dan curah jantung, peningkatan frekuensi

    denyut jantung, dan peningkatan kekuatan jantung. Afek lainnya antara lain peningkatan

    pernafasan, peningkatan motilitas saluran cerna, efek merangsang pada sistem saraf pusat

    2++&5, peningkatan fungsi otot, dan meningkatkan kecepatan sekresi sebagian besar kelenjar

    endokrin lain.3

    2.( Pen)"'it *#"+es

    &enyakit ra!es 2goiter difusa toksika5 merupakan penyebab tersering

    hipertiroidisme adalah suatu penyakit otonium yang biasanya ditandai oleh produksi

    otoantibodi yang memiliki kerja mirip T+H pada kelenjar tiroid. &enderita penyakit ra!es

    memiliki gejala"gejala khas dari hipertiroidisme dan gejala tambahan khusus yaitu

    pembesaran kelenjar tiroid?struma difus, oftamopati 2eksoftalmus? mata menonjol5 dan

    kadang"kadang dengan dermopati.3,,*

    &enyakit ra!es merupakan salah satu penyakit otoimun, dimana penyebabnya

    sampai sekarang belum diketahui dengan pasti. &enyakit ini mempunyai predisposisi genetik

    yang kuat, dimana '*% penderita mempunyai hubungan keluarga yang erat dengan penderita

    penyakit yang sama. +ekitar *#% dari keluarga penderita penyakit ra!es, ditemukan

    autoantibodi tiroid didalam darahnya. &enyakit ini ditemukan * kali lebih banyak pada wanita

    dibandingkan pria, dan dapat terjadi pada semua umur. -ngka kejadian tertinggi terjadi pada

    usia antara )# tahun sampai # tahun.'

    &ada penyakit ra!es, limfosit T mengalami perangsangan terhadap antigen yang

    berada didalam kelenjar tiroid yang selanjutnya akan merangsang limfosit 6 untuk

    mensintesis antibodi terhadap antigen tersebut. -ntibodi yang disintesis akan bereaksi dengan

    reseptor T+H didalam membran sel tiroid sehingga akan merangsang pertumbuhan dan

    fungsi sel tiroid, dikenal dengan T+H": antibody. -danya antibodi didalam sirkulasi darah

    mempunyai korelasi yang erat dengan akti!itas dan kekambuhan penyakit. =ekanisme

    otoimunitas merupakan faktor penting dalam patogenesis terjadinya hipertiroidisme,

    oftalmopati, dan dermopati pada penyakit ra!es.

    +ampai saat ini dikenal ada 3 otoantigen utama terhadap kelenjar tiroid yaitu tiroglobulin

    2Tg5, thyroidal peroidase 2T&B5 dan reseptor T+H 2T+H":5. Disamping itu terdapat pula

    suatu protein dengan 6= $ kiloDalton pada permukaan membran sel tiroid dan sel"sel6

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    7/41

    orbita yang diduga berperan dalam proses terjadinya perubahan kandungan orbita dan

    kelenjar tiroid penderita penyakit ra!es. +el"sel tiroid mempunyai kemampuan bereaksi

    dengan antigen diatas dan bila terangsang oleh pengaruh sitokin 2seperti interferon gamma5

    akan mengekspresikan molekul"molekul permukaan sel kelas 00 2=H< kelas 00, seperti D:5

    untuk mempresentasikan antigen pada limfosit T.$

    2., -"nifest"si Klinis

    &ada hipertiroidisme, kelenjar tiroid Edipaksa mensekresikan hormon hingga diluar

    batas, sehingga untuk memenuhi Epesanan tersebut, sel"sel sekretoris kelenjar tiroid

    membesar. ejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk

    akibat dari sifat hormon tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh

    yang diatas normal. 6ahkan, akibat proses metabolisme yang Ekeluar jalur ini, terkadang

    penderita hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Afek pada kepekaan sinaps saraf yang

    mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya

    tremor otot yang halus dengan frekuensi '#"'* kali perdetik, sehingga penderita mengalami

    gemetar tangan yang abnormal. Gadi yang takikardi, atau diatas normal juga merupakan salah

    satu efek hormon tiroid pada sistem kardio!askuler. Aopthalmus yang terjadi merupakan

    reaksi inflamasi autoimun yang mengenai daerah jaringan periorbital dan otot"otot

    ekstraokular, akibatnya bola mata terdesak keluar.$"9

    &ada kebanyakan penderita tetapi biasanya ringan. =elemahnya kelopak mata atas

    sehingga mata tampak menurun, menggangguk on!ergensi dan retraksi kelopak mata atas

    serta mungkin akan jarang berkedip. Kulit halus dan memerah dengan keringat berlebihan.

    Kelemahan otot adalah tidak laCim tetapi dapat cukup berat sehingga mengakibatkan jatuh.

    Takikardia, palpitasi, dispnea, dan insufisiensi serta pembesaran jantung menyebabkan

    ketidaknyamanan tatapi jarang membahayakan kehidupan penderita. Fibrillasi atrium

    merupakan komplikasi yang jarang. :egurgitasi mitral mungkin akibat dari disfungsi otot

    papillaris, merupakan penyebab bising sistolik apeks yang ada pada beberapa penderita.

    Tekanan darah sistolik dan tekanan nadi meningkat. 6anyak temuan pada penyakit ra!es

    akibat dari hiperakti!itas sistem syaraf simpatis.$"9

    7

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    8/41

    Dikutip dari 6uku -jar 0lmi &enyakit Dalam, FK;0 hal $9

    2. Peme#i's""n Pen%n!"ng

    &emeriksaan laboratorium yang digunakan untuk menegakkan diagnosis adalah

    Thyroid Stimulating Hormone2T+H5

    &emeriksaan T+H menggunakan metode 0=- 2immunometric assay5 yang lebih sensitif'# sampai '## kali dari metode competitive binding assay":0- sehingga hasil yang

    diperoleh disebut T+H sensitif 2T+Hs5.8Kadar T+H biasanya rendah pada penderita

    penyakit ra!es dan semua bentuk tirotoksikosis.',),$ &erlu diperhatikan bahwa kadar

    T+Hs subnormal dapat ditemukan pada beberapa keadaan berikut ini '' 2'5 penyakit

    hipofisis atau hipotalamus, 2)5 semester pertama kehamilan, 235 penderita penyakit

    nontiroid, dan atau sedang dalam pengobatan dengan dopamin, glukokortikoid, serta

    beberapa obat lainnya, 25 penyakit psikiatrik akut. Kadar T+H serum normal berkisar

    antara #,",9 ;?ml.

    8

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    9/41

    Tiroksin 2T5

    Kadar tiroksin serum total 2TT5 dan T bebas 2FT5 meningkat pada semua penderita

    dengan tirotoksikosis.',),$ Kadar T dan T3 2Triiodotironin5 dalam darah sangat

    dipengaruhi oleh protein pengangkut seperti T6 2Thyroxine Binding Globulin5 danT6&- 2Thyroxine Binding Prealbumin5. ;ntuk mengoreksi pengaruh protein pengangkut,

    dilakukan pengukuran terhadap kadar T bebas. Kadar normal dari TT adalah sebesar *"

    ') g?dl, sedangkan FT normal sebesar ) ng?dl.

    Triiodotironin 2T35

    T3 meningkat pada semua penderita dengan tirotoksikosis kecuali penderita tersebut sakit

    akut atau kronis, malnutrisi atau menggunakan obat"obatan 2Propylthiouracil5 yang

    bekerja dengan menghambat kon!ersi T menjadi T3 di perifer. T3 sedikit meningkatpada obesitas dan asupan berlebih. Kadar T3 lebih tinggi pada balita dibandingkan

    dengan anak yang lebih tua. -nak dengan resistensi pituitari terhadap hormon tiroid juga

    mengalami peningkatan kadar T3 dalam serum.Klirens T3 dalam darah lebih cepat

    dibandingkan dengan T sehingga penentuan kadar T3 yang dihasilkan kelenjar tiroid

    tidak begitu penting artinya dalam menilai fungsi.*Kadar T3 serum total normalnya

    sekitar 9#")## ng?dl dan FT3 normal sebesar #, ng?dl.

    -utoantibodi Tiroid

    @ang termasuk autoantibodi adalah 2'5 thyroglobulin antibody 2Tg -b5, 2)5

    thyroperoxidase antibody 2T&B -b5, dan 235 T+H receptor antibody, baik yang

    stimulating 2T+H": -b IstimJ5 atau blocking 2T+H": -b IblockJ5. Tg -b dan T&B

    dengan -b menggunakan teknik radoimmunoassay 2:0-5 ditemukan pada 8% penderita

    penyakit ra!es dan tiroiditis Hashimoto. Tg -b tinggi pada awal terjadinya tiroiditis

    Hashimoto dan kemudian menurun. T&B -g biasanya terdeteksi seumur hidup penderita.

    Titer kedua antibodi tersebut akan menurun jika diberikan terapi T pada tiroiditis

    Hashimoto atau terapi antitiroid pada penyakit ra!es. Hasil yang positif pada

    pemeriksaan kedua antibodi tersebut merupakan indikasi kuat adanya penyakit autoimun

    tiroid tapi tidak spesifik untuk tipe penyakitnya, seperti hipertiroid, hipotiroid, atau

    goiter. T+H": -b IstimJ diukur dengan teknik bioassaymenggunakan sel tiroid manusia

    atau menggunakan sel o!arium hamster yang sudah dikenalkan dengan gen reseptor T+H

    manusia sebagai media kultur. &ada media kultur tersebut kemudian diinkubasikan serum

    atau 0g penderita penyakit ra!es. Kemudian diukur peningkatan c-=& pada media

    kultur tersebut. Tes ini positif pada 9#% sampai '##% penderita dengan penyakit ra!es

    9

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    10/41

    yang belum mendapat terapi dan tidak terdeteksi pada manusia sehat atau penderita

    tiroiditis Hashimoto 2tanpa oftalmopati5, nontoksik goiter, atau goiter nodular toksik. Tes

    ini sangat berguna untuk mendiagnosis penyakit ra!es pada penderita dengan eutiroid

    oftalmopati atau untuk memprediksi penyakit ra!es pada neonatus dari ibu dengan

    riwayat penyakit ra!es atau yang masih aktif menderita penyakit ra!es.',),8

    &emeriksaan T+H": -b dengan bioassay termasuk mahal dan tidak tersedia secara luas.*

    Radioactive Iodine Uptake2:-0;5

    ;ji ini berdasarkan kemampuan kelenjar tiroid menangkap iodium radioaktif 2 ')30 atai

    '3'05. Dengan mengukur persentase penangkapan iodium radioaktif pada waktu"waktu

    tertentu setelah pemberiannya maka dapat dinilai kinetik iodium intratiroid yang secara

    tidak langsung menggambarkan pula fungsi kelenjar tiroid.'#:-0; tinggi pada penyakit

    ra!es, meningkat ringan atau normal pada multinodular toksik goiter, dan rendah pada

    tiroiditis.),9

    -lur pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis pada hipertiroidisme dapat

    dilihat pada gambar '. Kombinasi dari peningkatan FT dan penurunan T+H digunakan

    untuk menegakkan hipertiroidisme. 7ika terdapat tanda"tanda oftalmopati pada penderita

    maka diagnosis penyakit ra!es dapat ditegakkan. 7ika tanda"tanda oftalmopati tidak ada dan

    penderita hipertiroid dengan atau tanpa goiter, perlu dilakukan tes radioiodine uptake. ;ptake

    yang meningkat merupakan diagnosis dari penyakit ra!es atau goiter nodular toksik.'

    &emeriksaan T&B -b berguna untuk diferensial diagnosis, tapi pemeriksaan T+H": -b tidak

    selalu diperlukan.$

    10

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    11/41

    ambar '. Tes >aboratorium untuk Diagnosis 6anding Hipertiroidisme8

    &emeriksaan :adiologisDi samping gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan lain yang dapat

    dilakukan adalah dengan pemeriksaan radiologis 2Thyroid scanning, ;+,

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    12/41

    bagian atas, 235 membedakan penyakit &lummer dari penyakit ra!es dengan komponen

    nodosa, 25 mendeteksi jaringan fungsional yang tersisa pasca tiroidektomi, 2*5

    mendeteksi sisa jaringan tiroid atau metastase karsinoma tiroid berdiferensiasi baik, 2$5

    e!aluasi penyebab hipertiroidisme neonatal, 25 e!aluasi massa di daerah leher atau

    jaringan tiroid ektopik.

    Ultrasonogra!i2;+5

    Dalam tirodologi kegunaan utama ;+ adalah untuk menentukan !olume, besar, ukuran

    kelenjar, dan untuk membedakan apakah suatu nodul kistik atau padat. +uatu nodul yang

    secara klinis soliter, mungkin ditemukan multipel pada ;+. ;+ dengan resolusi tinggi

    dan real time imaging, dapat pula di!isualisasikan aliran !askuler ke dan dari kelenjar

    tiroid. ;+ tidak dapat menentukan apakah suatu lesi tiroid jinak atau ganas.3

    "omputed Tomogra!i2

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    13/41

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    14/41

    sebelum pengobatan atau sesudah pengobatan pada penderita yang mendapat yodium

    radioaktif, 235 sebagai persiapan untuk tiroidektomi, 25 untuk pengobatan penderita hamil

    dan lanjut umur, dan 2*5 penderita dengan krisis tiroid.

    Bbat antitiroid yang sering digunakan untuk menangani penyakit ra!es adalah

    golongan thionamide yang bekerja dengan menghambat oksidasi dan pengikatan iodida

    sehingga mengakibatkan defisiensi iodin intratiroid. &ropylthiouracil 2&T;5 dapat menekan

    kon!ersi T menjadi T3 pada jaringan perifer.'$ 6erikut obat golongan thionamide yang

    digunakan untuk terapi penyakit ra!es $,9

    '. =ethimaCole

    =erupakan obat pilihan kecuali pada krisis tiroid dan pengobatan pada wanita hamil.

    Tidak menghambat kon!ersi perifer dari T menjadi T3

    Tidak memiliki efek segera.

    1aktu paruh lebih lama dibandingkan &T;, maka dari itu obat ini dapat diberikan

    dua kali sehari.

    Tidak berhubungan dengan hepatitis

    =emiliki hubungan yang lemah dengan aplasia kutis pada neonatal setelah terjadi

    paparan in utero.

    Dosis dewasa dosis awal '#"'* mg per oral dua kali sehari kemudian dilakukan

    titrasi cepat sampai setengah dosis awal setelah tercapai keadaan eutiroid.

    Dosis anak"anak dosis awal '*")# mg?m)?hari per oral dibagi dalam dua kali

    pemberian per hari kemudian dilakukan titrasi sampai tercapai dosis efektif terendah

    untuk mempertahankan keadaan eutiroid.

    Kontraindikasi pada hipersensiti!itas, neutropenia, penyakit hati, kehamilan, wanita

    menyusui, dan badai tiroid.

    0nteraksi mempunyai akti!itas anti!itamin K dan mungkin meningkatkan akti!itas

    obat antikoagulan oral.

    =onitor dengan melakukan pemeriksaan darah rutin, hitung jenis, dan tes fungsi hati.

    7uga perlu dilakukan tes fungsi tiroid agar dapat dilakukan penyesuaian dosis.

    Afek samping berupa terjadinya rashpada kulit, artritis, artralgia, kolestatik)aundice,

    neutropenia, dan agranulositosis.

    ). &ropylthiouracil 2&T;5

    14

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    15/41

    =erupakan obat pilihan pada keadaan krisis tiroid karena dapat menghambat kon!ersi

    perifer T menjadi T3, serta pada laktasi dan kehamilan karena tidak melewati

    plasenta.

    Tidak dihubungkan dengan aplasia kutis pada fetus.

    Dosis dewasa dosis awal '##"'*# mg per oral tiga kali sehari kemudian dilakukan

    titrasi sampai tercapai dosis efektif terendah untuk mempertahankan keadaan eutiroid.

    Dosis anak"anak dosis awal *" mg?kg66?hari per oral dibagi menjadi tiga kali

    pemberian kemudian dilakukan titrasi sampai tercapai dosis efektif terendah untuk

    mempertahankan keadaan eutiroid.

    Kontraindikasi pada hipersensiti!itas, neutropeni, dan penyakit hati

    0nteraksi mempunyai akti!itas anti!itamin K sehingga dapat meningkatkan akti!itas

    antikoagulan oral.

    =onitor dengan melakukan pemeriksaan darah rutin, hitung jenis, dan tes fungsi hati.

    7uga perlu dilakukan tes fungsi tiroid agar dapat dilakukan penyesuaian dosis.

    Afek samping terjadinya rashpada kulit, artritis, artralgia, hepatitis, neutropenia, dan

    agranulositosis.

    ;ntuk pemantauan pemberian obat pada penderita rawat jalan, perlu dilakukan

    pemeriksaan tes fungsi tiroid, tes fungsi hati, dan pemeriksaan darah lengkap dalam inter!al

    waktu tiap $ minggu sampai 3 bulan. 7uga perlu dicari apakah ada efek samping obat yang

    potensial dapat timbul dengan mencari riwayat penyakit sebelumnya. &erbaikan klinis

    tergantung pada jumlah hormon tiroid yang tersimpan dalam kelenjar dan kecepatan sekresi

    kelenjar. &erbaikan ini biasanya terjadi dalam 3 minggu dan eutiroidisme dapat tercapai

    dalam $"9 minggu.$,,9 -lgoritma terapi obat antitiroid pada penyakit ra!es dapat dilihat

    pada gambar ).

    15

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    16/41

    ambar ). -lgoritma &enggunaan Bbat -ntitiroid pada &enderita &enyakit ra!es 8

    $"dio"'tif Iodin

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    17/41

    ekonomi tidak memungkinkan dipantau secara teratur oleh dokter( 25 gondok nodular toksik

    terutama pada penderita muda.,

    +ubtotal tiroidektomi apabila terdapat multinodular goiter atau ukuran kelenjar yang

    besar. &ada subtotal tiroidektomi, jika terlalu banyak jaringan tiroid yang ditinggalkan maka

    akan terjadi relaps. 6iasanya ahli bedah meninggalkan )"3 g jaringan tiroid pada leher kanan

    dan kiri.'&enyebab lain terjadinya kekambuhan adalah iodine uptake dan akti!itas imunologi

    penderita. Tiroidektomi total dilakukan apabila terdapat progresifitas yang cepat dari

    oftalmopati.'

    +ebelum operasi penderita disiapkan dengan pemberian obat antitiroid sampai tercapai

    keadaan eutiroid 2kurang lebih selama $ minggu5.'6iasanya penderita diberi cairan kalium

    iodida '##")## mg?hari atau cairan lugol '#"'* tetes per hari selama '# hari sebelum

    dioperasi untuk mengurangi !askularisasi pada kelenjar tiroid.

    Pengo"t"n T"m""n

    Bbat"obat lain yang biasa digunakan sebagai obat tambahan adalah

    &enyekat beta"adrenergik. Dengan pemberian obat ini diharapkan gejala seperti palpitasi,

    tremor, berkeringat banyak, serta gelisah akan dapat berkurang. Bbat ini juga dapat

    menurunkan kadar T3 dalam serum. Dosis yang dianjurkan sebesar #")## mg?hari yang

    dibagi atas dosis.

    @odium. Terutama digunakan untuk persiapan operasi, sesudah pengobatan dengan

    yodium radioaktif dan pada krisis tiroid. Dosisnya adalah '##"3## mg?hari.

    0podate. 6ekerja dengan menurunkan kon!ersi T menjadi T3 di perifer, mengurangi

    sintesis hormon tiroid dan mengurangi pengeluaran hormon dari tiroid.

    2.14 P#ognosis

    Hipertiroid yang bersifat permanen dan biasanya terjadi pada orang dewasa. +etelah

    kenormalan fungsi tiroid tercapai dengan obat"obat antitiroid, direkomendasikan untuk

    menggunakan iodin radioaktif sebagai terapi definitifnya. &ertumbuhan hormon tiroid

    kemungkinan akan terus bertambah perlahanlahan selama diterapi dengan obat"obat

    antitiroid. Gamun prognosisnya akan jauh lebih baik setelah diterapi dengan iodin radioaktif.

    BAB III

    LAP$AN KASUS

    17

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    18/41

    I. IDENTITAS PASIEN

    Gama +=7

    7enis Kelamin >aki"laki

    ;mur * tahun $ bulan

    &endidikan Tamat +D

    &ekerjaan 1iraswasta

    +tatus perkawinan +udah =enikah

    -gama 0slam

    Kebangsaan 0ndonesia

    -lamat 7l. &ulau +aelus g 0N Go. 8- Denpasar Tanggal Kunjungan Desember )#'3

    II. ANA-NESIS KHUSUS

    Kel%"n Ut"m" 6adan lemas

    ". $i5")"t Pen)"'it Se'"#"ng

    &asien datang ke 0:D &enyakit dalam :+;& +anglah dengan keluhan merasa

    badannya lemas. Keluhan yang dialami pasien sudah dirasakan pasien sejak ) minggu

    yang lalu. &asien mengatakan keluhan lemasnya tersebut dirasakan di seluruh bagian

    tubuhnya dan terjadi secara terus menerus sepanjang hari, hingga mengganggu

    akti!itasnya sehari"hari. &asien mengatakan keluhan lemasnya tersebut tidak membaik

    setelah pasien beristirahat, namun dapat membaik setelah pasien makan. &asien juga

    mengatakan sebelum terjadinya lemas pasien sempat mengeluhkan nafsu makan yang

    menurun.

    &asien juga mengeluhkan pasien tidak dapat tidur sejak ) bulan yang lalu. Keluhan

    tersebut dirasakan pasien setiap hari, pasien biasanya sulit untuk memulai tidur, dan baru

    bisa tidu sekitar pukul ) atau 3 pagi. Keluhannya tersebut terjadi secara tiba"tiba, namun

    pasien tidak mengetahui alasan pasien tidak bisa tidur.

    Keluhan lain yang dialami pasien adalah adanya benjolan di lehernya, pasien

    mengatakan benjolannya tersebut muncul sejak '# tahun yang lalu, awalnya benjolan

    tersebut kecil, namun kemudian semakin lama semakin membesar hingga menutuphampir semua bagian depan lehernya. &asien juga menceritakan sejak ) bulan yang lalu

    18

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    19/41

    benjolan tersebut semakin mengecil setelah pasien melakukan pengobatan herbal. Tidak

    ada keluhan seperti sulit menelan yang dialami oleh pasien.

    &asien juga mengeluh adanya penurunan berat badan yang cukup drastis dalam dua

    bulan terakhir, yaitu menurun dari *9 kg menjadi 3 kg. Gafsu makan pasien dikatakan

    mengalami penurunan sejak dua bulan yang lalu. &asien mengatakan hanya mampu

    makan sedikit"sedikit. 6uang air besar pada pasien dikatakan normal, yaitu sekali dalam

    sehari setiap harinya. Konsistesi tinja pasien dikatakan masih dalam batas normal yaitu

    padat, berwarna kuning kecokelatan, tanpa lendir maupun darah. 6uang air kecil juga

    dikatakan biasa saja. -ir kencing dikatakan berwarna kuning jernih. Gyeri saat berkemih

    dan berkemih pada malam hari disangkal pasien.

    . $i5")"t Pengo"t"n

    &asien sebelumnya belum pernah mengobati keluhan lemas dan tidak bisa tidurnya,

    namun sejak '# tahun yang lalu pasien mendapatkan pengobatan &T; untuk mengangani

    masalah hipertiroid yang dialami pasien. &asien juga mengatakan sejak ) bulan yang lalu

    pasien menghentikan pengobatan &T; nya dan menjalani pengobatan herbal.

    6. $i5")"t Pen)"'it Seel%mn)"

    &asien mengaku memiliki riwayat penyakit hipertiroid sejak sepuluh tahun yang

    lalu. +etelah pasien didiagnosis dengan hipertiroid pasien dikatakan selalu meminum

    obat yang diresepkan dokter. &ada saat itu dikatakan pasien mengalami keluhan seperti

    penurunan berat badan, gemetar, dan merasa badannya panas. Tidak ada riyawat

    insomnia, penyakit hipertensi, diabetes melitus, asma, mata berkunang"kunang, penyakit

    pada organ hati, ginjal, maupun kardio!askular pada pasien.

    d. $i5")"t Pen)"'it Kel%"#g"

    &asien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang mengalami penyakit yang

    sama dengan pasien.

    e. $i5")"t Sosi"l E'onomi

    19

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    20/41

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    21/41

    Kotoran telinga tidak ada

    Hidung darah tidak ada

    ingus tidak ada

    nyeri tidak ada

    >idah normal

    igi normal

    angguan bicara tidak ada

    angguan menelan tidak ada

    6. KELUHAN ALAT DI LEHE$

    Kaku kuduk tidak ada

    +esak di leher tidak ada

    &embesaran?nyeri kel. >imfe tidak ada

    &embesaran?nyeri kel. Tiroid ada

    >ain"lain tidak ada

    d. KELUHAN ALAT DI DADA

    +esak nafas tidak ada

    Brtopneu tidak ada

    Gyeri saat bernafas tidak ada

    Gafas berbunyi tidak ada

    Gyeri daerah jantung tidak ada

    6erdebar"debar tidak ada

    21

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    22/41

    Gyeri :etrosternal tidak ada

    6atuk tidak ada

    e. KELUHAN DI PE$UT

    =embesar tidak ada

    =engecil ada

    &embengkakan tidak ada

    Gyeri spontan tidak ada

    Gyeri tekan tidak ada

    Gyeri bila

    =akan tidak ada

    6erak tidak ada

    >apar tidak ada

    =ual tidak ada

    =untah tidak ada

    Bbstipasi tidak ada

    =elena tidak ada

    Feses berair tidak ada

    warna kuning kecoklatan

    Diare darah tidak ada

    lendir tidak ada

    -ir kencing

    1arna kuning

    22

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    23/41

    Frekuensi " * sehari

    7umlah O )*# cc setiap berkemih

    Gokturia tidak ada

    0nkontinensia al!i tidak ada

    0nkontinensia urin tidak ada

    f. KELUHAN TAN*AN DAN KAKI

    erakan kaki terganggu tidak dapat berjalan sendiri

    Gyeri spontan tidak ada

    Gyeri tekan tidak ada

    Gyeri dalam tidak ada

    Kesemutan tidak ada

    erakan tangan terganggu tidak ada

    angguan sendi tidak ada

    >uka"luka tidak ada

    angren tidak ada

    =ati rasa tidak ada

    >ebih kurus ada

    Bedema tidak ada

    Gekrosis tidak ada

    Kelainan kuku tidak ada

    Kelainan kulit tidak ada

    23

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    24/41

    g. KELUHAN LAIN

    Tulang tidak ada

    Btot tidak ada

    Kel. >imfe tidak ada

    Kel. Andokrin selain kel. tiroid tidak ada

    >ain"lain tidak ada

    I7. ANA-NESIS TA-BAHAN

    =akanan Kualitas menurun

    Kuantitas menurun

    0ntoksikasi tidak ada

    =erokok tidak ada

    -lkohol tidak ada

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    25/41

    +uhu badan 3$,*o< -nemia ada

    6erat badan 3 kg 0kterus tidak ada

    6=0 '3,) kg?m) Aopthalmus ada

    Tidur dengan ' bantal +ianosis tidak ada

    Tidur miring kiri bisa Bedema tidak ada

    Tidur miring kanan bisa Keadaan kulit normal

    Btot atropi -foni tidak ada

    Tenang ada -fasia tidak ada

    Tidak tenang tidak ada -natria tidak ada

    Kejang tidak ada Tremor tidak ada

    . KEADAAN PE$EDA$AN DA$AH

    Tekanan ')#?* mmHg Kelainan nadi

    Gadi '#$ ?menit &. Different tidak ada

    0si cukup &. &aradok tidak ada

    elombang teratur &. =agnus tidak ada

    0rama nadi teratur &. &ar!us tidak ada

    Kelainan pada arteri &. -lternan tidak ada

    di lengan tidak ada

    Kelainan arteri

    femoralis tidak ada

    Kelainan arteri

    abdominalis tidak ada

    >ain"lain tidak ada

    25

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    26/41

    6. KEADAAN KULIT

    &enyakit kulit tidak ada &etekie tidak ada

    >uka"luka tidak ada Hematom tidak ada

    &igmentasi tidak ada Bedem tidak ada

    -nemia tidak ada Dehidrasi tidak ada

    0kterus tidak ada Alastisitas kulit normal

    Dermografi tidak ada Turgor normal

    d. PE$NA&ASAN

    Tipe torako abdominal Kelainan pernafasan

    Frekuensi )# ?menit Bligpnoe tidak ada

    Teratur ada &olipnoe tidak ada

    Tidak teratur tidak ada Brtopnoe tidak ada

    Akspirasi normal Dispnoe tidak ada

    0nspirasi normal Gafas cuping

    hidup tidak ada

    +tridor tidak ada &ernafasan

    berbunyi tidak ada

    7I. PE-E$IKSAAN KHUSUS

    ". KEPALA

    Tenggorokan =ata

    6entuk normal >etak normal

    Gyeri tekan tidak ada &ergerakan G?G

    >ain"lain tidak ada -nemia "?"

    26

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    27/41

    =uka 0kterus "?"

    Kel. Kulit tidak ada Aopthalmus ?

    Btot tidak ada :eflek cahaya ?

    Tumor tidak ada &upil isokor

    Bedem tidak ada Kornea G?G

    Kakheksia tidak ada Kon!ergensi ?

    Kel. &arotis normal Konjuncti!a G?G

    Hidung Kel. >akrimalis G?G

    0ngus tidak ada Tek. 0ntraokuler G?G

    =eatus normal

    >idah Telinga

    6esar tidak ada

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    28/41

    6esarnya normal 6endungan !ena tidak ada

    erakan saat

    =enelan normal Denyutan normal

    P"lp"si

    7N& &: ) cmH)B

    Kaku kuduk tidak ada Tulang normal

    Tumor tidak ada >aring normal

    Kelenjar normal

    Kel. Tiroid 0nspeksi terdapat pembesaran kelenjar tiroid

    &alpasi teraba benjolan pada leher kanan dan kiri,

    dengan ukuran '# $ cm, konsistensi kenya>, terfiksir, tidak

    terdapat nyerti tekan.

    -uskultasi bruit 25

    6. KETIAK

    Kulit ketiak normal

    Tumor tidak ada

    Kelenjar tidak membesar

    &embuluh darah normal

    d. TH$AKS

    Inspe'si

    Fossa supracla!icula kanan normal

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    29/41

    +imetri thoraks simetris Kulit G?G

    &ergerakan waktu bernafas G?G Spider navy tidak ada

    &embuluh darah kulit G?G =amma G?G

    Denyutan ictus cordis tidak tampak

    P"lp"si

    &ergerakan nafas simetris 0ktus cordis teraba di 0okalisasi "

    Kulit normal Btot normal

    >uasnya normal Tulang normal

    0rama teratur =amma G?G

    etaran?thriil tidak ada

    Pe#'%si

    &aru 7antung

    6atas bawah kanan 0 D

    6atas bawah kiri 0

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    30/41

    e. ABD-EN

    Inspe'si

    6entuk normal Apigastrium

    Btot normal Denyutan tidak ada

    &usar normal Kulit normal

    &embuluh darah normal

    &ergerakan waktu nafas normal

    A%s'%lt"si

    +uara usus normal

    +uara aliran dalam pembuluh darah 2"5

    P"lp"si

    Dinding perut normal Hati tidak teraba

    Denyutan epigastrium tidak ada Kandung empedu tidak teraba

    Gyeri tidak ada injal tidak teraba

    Pe#'%si

    +hifting dullness tidak ada

    ;ndulasi tidak ada

    f. $E*I IN*UINAL DAN *ENITALIA

    >ipatan paha tidak diperiksa

    enetalia tidak diperiksa

    +akrum tidak diperiksa

    :ektum tidak diperiksa

    30

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    31/41

    g. KAKI DAN TAN*AN

    Kulit normal +endi"sendi normal

    Btot normal &embuluh darah arteri normal

    Tulang normal 7ari dan telapak tangan normal

    Gyeri tekan tidak ada >i!er &almaris tidak ada

    Gyeri spontan tidak ada 7ari tabuh tidak ada

    Bedem tidak ada Kuku sendok tidak ada

    Tenaga menurun Kuku kaca arloji tidak ada

    7II. PE-E$IKSAAN PENUNJAN*

    ". D"#" leng'"p

    P"#"mete# H"sil S"t%"n$ent"ng

    No#m"l$em"#'s

    8B9 3:(( 143;L?- 3#,3 % '8,#"9,#

    >- '#,## % 3,"8,#

    >E ',9# % #,#",#

    NEU 1:/ 143;

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    32/41

    E #,#$ '#3?Q> #,#"#,9

    $B9 3:0( 143; 2:4=(2:4 $end"

    PLT '8 '#3?Q> '3#"##

    -97 9',# Fl 9#,#"8,#

    -9H ),## &g ),#"3',#

    -9H9 3,*# g?dl 33,#"3,#

    . Kimi" 'lini'

    P"#"mete# H"sil $ent"ng no#m"l $em"#'s

    S*T 2:44 11:4 @ 2:44

    S*PT 3:44 11:44 @ 3(:44

    BUN 1/:4 14:44 @ 23:44

    9#e"tinin 1:4( 4:(4 @ 1:24

    6. &%ngsi t)#oid

    P"#"mete# H"sil $ent"ng no#m"l $em"#'s

    &T : 4:03 @ 1:4 TinggiTSH 4:44( 4:2( @ (:44 $end"

    d. EK*

    32

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    33/41

    0rama +inus 8* ?menit, -is normal, elombang & normal, &: inter!al normal,

    Kompleks R:+ normal, +T"T changes 2"5.

    Kesan AK Gormal

    7III. DIA*NSIS KE$JA

    " Hipertiroid ec +usp. ra!e/s disease dd =ultiple nodul tiroid

    IC. PENATALAKSANAAN

    &T; 3 )## mg

    &ropanolol ) )# mg

    C. $EN9ANA DIA*NSTIK

    ;+ Tiroid

    &emeriksaan T+0

    CI. $EN9ANA -NIT$IN*

    Keluhan

    Nital +ign

    CII. P$*NSIS

    Nitam dubius ad bonam

    Fungsionam dubius ad malam

    33

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    34/41

    BAB I7

    KUNJUN*AN LAPAN*AN

    .1 Al%# K%n!%ng"n L"p"ng"n

    Kunjungan dilakukan pada tanggal Desember )#'3 langsung ke tempat tinggal

    pasien yang berada di lingkungan 7alan &ulau +aelus, ang 0N, Go.8-. Kami disambut

    hangat oleh pasien dan keluarganya. &asien tinggal bersama dengan istri, tiga orang anak dan

    saudara pasien.

    34

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    35/41

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    36/41

    penanganan selanjutnya sudah diketahui oleh pasien karena telah dijelaskan di rumah

    sakit.

    b5 Higiene perorangan pada pasien ini cukup baik, dilihat dari pengakuan istri pasien

    yang mengatakan sering membersihkan rumah dan sudah diterapkan kebisaaan

    mencuci tangan sebelum makan.

    c5 &asien juga mengatakan bahwa ia adalah seorang !egetarian dan belum lagi

    memahami cara pemasakan yang sehat.

    d5 &asien mengaku menggunakan air di sumur dengan pompa dan kadang"kadang air

    takungan untuk keperluan memasak dan mencuci.

    e5 >ingkungan tempat tinggal pasien terletak di kawasan yang kering dan berdebu.

    ambar .). +uasana Dapur &asien ambar .3. Toilet &asien

    36

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    37/41

    .3An"lisis Ke%t%"n P"sien

    " Ke%t%"n fisi' iomedis

    Ke6%'%p"n gii

    -supan makanan sehari"hari pasien dikatakan terjamin kebersihannya karena pasien

    jarang makan di luar. &asien adalah seorang !egetarian dan cenderung untuk memilih

    tahu dan tempek sebagai menu makanannya. =akanan pasien biasanya terdiri dari

    sepiring nasi, dua potong tahu, tempek dan seporsi sayur. +ehari"hari pasien

    menyangkal mengonsumsi multi!itamin. &asien mengaku jarang minum kopi. +ejak

    sakit pasien mengeluhkan nafsu makannya kurang dan kalau sempat makan hanya

    sedikit. +aat dilakukan kunjungan, kondisi pasien sudah membaik dan nafsu makan

    telah kembali normal, malah dikatakan kuat makan dan berat badannya bertambah.

    &erhitungan kebutuhan kalori pada pasien

    6erat badan ideal S 8#% 2T6cm"'##5 ' kg S 8#% $# S ( 'g

    +tatus giCi S 266 aktual 66 ideal5 '##% S 2*$*5 '##% S 143>

    7umlah kebutuhan kalori per hari S

    o Kebutuhan kalori basal S 66 ideal 3# kalori 2laki"laki5 S * 3# S '$)#

    kalori

    o Kebutuhan akti!itas 2sedang5 S 3#% S 9$ kalori

    7adi total kebutuhan kalori perhari untuk penderita '$)# 9$ S )'#$ kalori

    Distribusi makanan

    '. Karbohidrat $#% S $#% )'#$ kalori S ')$ kalori dari karbohidrat setara

    dengan 31, g#"m '"#oid#"t2'#*3 kalori kalori?gram karbohidrat5.

    ). &rotein )#% S )#% )'#$ kalori S )' kalori dari protein setara dengan 143

    g#"m p#otein2 )' kalori kalori?gram protein5.

    3. >emak )#% S )#% )'#$ kalori S )' kalori dari lemak setara dengan (./

    g#"m lem"'2)' kalori 8 kalori?gram lemak5.

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    38/41

    =akan

    &agi

    O 3#% dari

    total asupan

    harian

    2*)$,* kalori5

    Karbohidrat 3'*,8

    kal

    >emak '#*,3 kal

    &rotein '#*,3 kal

    " Gasi putih 2' porsi5

    " Tempek 2) potong5

    " +usu sapi 2' gelas5

    =akan

    +iang

    O #% dari

    total asupan

    harian

    2 #) kalori5

    Karbohidrat )',)

    kal

    >emak '#, kal

    &rotein '#, kal

    " Gasi putih 2' porsi5

    " +up? sayur 2' mangkuk5

    " Tahu 2) potong5

    " Tempek 2) potong5

    " 7eruk 2' potong5

    =akan

    malam

    O 3#% dari

    total asupan

    harian

    2*)$,* kalori5

    Karbohidrat 3'*,8

    kal

    >emak '#*,3 kal

    &rotein '#*,3 kal

    " Gasi putih 2' gelas5

    " Tahu 2' potong sedang5

    "

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    39/41

    A'ses pel")"n"n 'ese"t"n

    -kses pasien terhadap pelayanan sangat dekar. 7arak dari rumah pasien ke :+

    +anglah sekitar ' km dengan waktu tempuh sekitar * menit. Di sekitar lingkungan

    tempat pasien tinggal juga terdapat praktek dokter umum. Tersedianya fasilitas

    kesehatan di sekitar lingkungan tempat tinggal pasien sebenarnya sudah cukup baik

    bagi kehidupan pasien.

    Ling'%ng"n temp"t tingg"l

    Tempat tinggalnya merupakan kos seluas * $meter dengan ' ruang keluarga, '

    kamar mandi, ' tempat tidur, ' dapur eUn tempat parker motor. +umber air di dapat

    dari sumur. Terdapat ) keran air masing"masing terletak di dapur dan kamar mandi.

    7alanan ke rumah pasien merupakan jalan aspal. ang masuk ker umah pasien agak

    sempit dan linkungan agak padat.

    &intu

    ambar .. Denah :umah &asien

    39

    Dapur Kamar Mandi

    Kamar Tidur

    U

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    40/41

    An"lisis iopsi'ososi"l

    Ling'%ng"n iologis

    Di sekitar lingkungan rumah dan tempat kerja pasien dikatakan tidak ada yangmemilii keluhan yang sama. &asien mengaku pasien rajin untuk mencuci tangan

    sebelum makan. Gamun pasien mengatakan selalu mencuci tangan tanpa sabun

    setelah melakukan pekerjaan yang kotor atau 6-6?6-K dan sebelum memasak. Di

    sekitar daerah pasien tidak ada pencemaran lingkungan. &asien menggunakan air

    sumur yang ada di rumahnya untuk memasak, minum, dan =

  • 8/13/2019 Hiperthyroid - PBL

    41/41

    BAB I7

    KESI-PULAN

    &asien datang ke 0:D &enyakit dalam :+;& +anglah dengan keluhan merasa

    badannya lemas sejak ) minggu sebelum ke rumah sakit. &asien mengatakan keluhan

    lemasnya tersebut tidak membaik setelah pasien beristirahat, namun dapat membaik

    setelah pasien makan. &asien juga mengatakan sebelum terjadinya lemas pasien sempat

    mengeluhkan nafsu makan yang menurun. &asien juga mengeluhkan pasien tidak dapat

    tidur sejak ) bulan yang lalu. Keluhan lain yang dialami pasien adalah adanya benjolan

    di lehernya. Tidak ada keluhan seperti sulit menelan yang dialami oleh pasien. &asien

    juga mengeluh adanya penurunan berat badan yang cukup drastis dalam dua bulan

    terakhir. Dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan labarotorium dan didiagnosa

    dengan Hipertiroid ec +usp ra!es Disease. &asien diberikan pengobatan &T; dan

    &ropanolol.

    Dilakukan kunjungan ke rumah pasien dan apabila ke rumah, pasien dalam

    keadaan yang baik dan tidak mengeluhkan apa"apa. =enurut pasien dia merasa yang dia

    sudah sembuh dan boleh berakti!itas harian seperti biasa dan juga bekerja. 6erat badan

    pasien juga sudah beransur ansur naik. =asalah yang didapatkan dari kunjungan adalah

    pasien masih kurang mengerti tentang penyakitnya dan kepentingan rutinitas control.

    Dari segi lingkungan didapatkan rumah pasien dalam keadaan rapi dan bersih tetapi

    higenitas personal masih kurang. &asien juga tidak memahami tentang pola makan dan

    tentang asupan giCi yang baik.

    +etelah dijelaskan, pasien lebih mengerti tentang penyakitnya dan kepentingan

    lingkungan dan pola hidup yang baik maupun dari segi kebersihan dan pola makan.