Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
@@ @ @isbn@YWXMVPRMQXVRRMTMW@
SUSUNAN TIM PENYUNTING
Penyunting Ahli
Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si. (UNS Surakarta)
Prof. Dr. Sang Putu Kaler Surata, MS. (Unmas Denpasar)
Dr. Ir. I Ketut Arnawa, M.Si. (Unmas Denpasar)
Penyunting Teknis
Dr. Ir. Made Sukerta, M.Si. (Unmas Denpasar)
I Nyoman Adi Susrawan, S.Pd., M.Pd. (Unmas Denpasar)
Sekretaris Penyunting
Ir. Ni Putu Pandawani, M.Si. (Unmas Denpasar)
Diterbitkan oleh UNMAS PRESS
Jalan Kamboja, Nomor 11A Denpasar, Telp. (0361) 227019, Fax. (0361) 227019, Web. :
http//www.unmas.ac.id, E-mail : [email protected]
@@ @ @isbn@YWXMVPRMQXVRRMTMW@
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang
Maha Esa) karena berkat rakhmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya, Prosiding Seminar
Nasional tentang Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Sebagai
Aktualisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat diselesaikan sebagai mana mestinya.
Seminar Nasional ini diselenggarakan oleh Universitas Mahasaraswati Denpasar
(Unmas Denpasar) bekerjasmaa dengan Forum Layanan Ipteks Masyarakat (FlipMas)
Wilayah Bali “Ngayah”, pada tanggal 27-28 Februari 2014 di Inna Grand Bali Beach, Sanur-
Denpasar yang diikuti oleh dosen, peneliti dan pelaksana pengabdian kepada masyarakat dari
berbagai perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta seluruh Indonesia.
Prosiding ini memuat kumpulan artikel hasil-hasil penelitian yang sudah diseminarkan
dan telah dinilai memenuhi kriteria dan penilaian dari tim penyunting ahli maupun teknis
yang selanjutnya akan dipublikasikan dalam bentuk softcopy (digital). Beberapa eksemplar
dicetak dalam bentuk hardcopy untuk kepentingan pelaporan dan arsip.
Kami mohon maaf kepada Bapak/Ibu yang artikelnya tidak bisa dimuat dalam
prosiding ini. Panitia menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemateri,
peserta Seminar Nasional dan tim penyunting yang telah berkontribusi, baik dalam
pelaksanaan Seminar Nasional maupun penerbitan prosiding ini. Semoga prosiding ini dapat
bermanfaat dan bisa dipakai sebagai rujukan atau referensi dalam melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Ketua Panitia,
Dr. Ir. I Made Sukerta, M.Si.
@@ @ @isbn@YWXMVPRMQXVRRMTMW@
DAFTAR ISI
halaman
Profil kreativitas mahasiswa pendidikan matematika dalam pengajuan soal
matematika ditinjau dari gaya kognitif
Ana Rahmawati dan Dian Novita Rohmatin
1-6
Hubungan motivasi dan kompetensi terhadap sikap kewirausahaan (studi
kasus mahasiswa Universitas Sumatera Utara)
Arwina Sufika, Diana Chalil, dan Oding Affandi
7-10
Kondisi fundamental perusahaan yang berimplikasi terhadap harga saham
pada perusahaan sub sektor telekomunikasi yang terdaftar di bursa efek
indonesia periode 2009-2011
Wayan Arya Paramarta
11-20
Strategi pembinaan bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran di Sigma
Milinium Komputer Kabupaten Karangasem
I Nyoman Adi Susrawan, Ni Wayan Eminda Sari, Dewa Gede Bambang
Erawan
21-26
Profil berpikir kritis siswa smp dalam memecahkan masalah matematika
ditinjau dari kecerdasan majemuk sebagai upaya dasar menentukan strategi
pembelajaran
Dian Novita Rohmatin dan Ana Rahmawati
27-31
Implementasi pengelolaan sawit yang berkesinambungan pada perkebunan
rakyat: studi kasus perkebunan sawit rakyat di Sumatera Utara
Diana Chalil dan Riantri Barus
32-36
Efektivitas modified colaborative strategic reading dalam mata kuliah
reading di Universitas Mahasaraswati Denpasar
Paramita Dharmayanti, P. A., Ari Wiryadi Joni, D. A
37-41
Keluhan-keluhan lanjut usia yang datang ke pengobatan gratis di salah satu
wilayah pedesaan di Bali
I Gede Putu Darma Suyasa, dkk.
42-48
Pengaruh metode induktif berbantuan asesmen otentik terhadap prestasi
belajar aljabar linear I mahasiswa program studi pendidikan matematika
Universitas Mahasaraswati Denpasar tahun ajaran 2013/2014
Kadek Rahayu Puspadewi
49-53
Kepuasan pelanggan terhadap citra perusahaan dan switching barrier serta
dampaknya terhadap loyalitas pelanggan industri jasa asuransi di Bali
54-61
@@ @ @isbn@YWXMVPRMQXVRRMTMW@
Ni Luh W. Sayang Telagawathi
Penguatan awig-awig subak untuk mencegah alih fungsi lahan pertanian di
kawasan pesisir pantai di Kabupaten Buleleng
Putu Novarisna Wiyatna dan Lis Julianti
62-67
Hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di ruang
instalasi rawat inap non bedah (penyakit dalam pria dan wanita)
RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun 2013
Rhona Sandra
68-73
Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan
komplikasi pada penderita hipertensi
Taukhit
74-79
Identifikasi kemampuan penyediaan ruang terbuka hijau pada kawasan kota
yang memiliki keterbatasan area pengembangan (studi kasus Kota
Bukittinggi)
Tomi Eriawan
80-83
Pengaruh penerapan pembelajaran matematika realistik berbantuan software
cabri 3D.V2 pada pokok bahasan geometri dimensi tiga terhadap prestasi
belajar siswa kelas X SMK N 1 Denpasar tahun ajaran 2012/2013
I Gusti Ayu Putu Arya Wulandari
84-89
Identifikasi implementasi penguatan fungsi keluarga dalam pendidikan
karakter di taman kanak-kanak Kota Yogyakarta
Sri Rejeki, Murdjanti , Rosalia Indriyati Saptatiningsih
90-100
Dampak pemberdayaan masyarakat terhadap pengembangan agribisnis
minyak kayu putih studi kasus di pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM)
Sari Arum Kecamatan Waeapo Kabupaten Buru
Kartini Napirah, Irmayani
101-108
Rancang bangun dump tank dan wash tank secara bertingkat untuk
meningkatkan kadar NaCl
Intan Baroroh, Bagiyo Suwasono, Ali Munazid
109-117
Kapasitas adsorpsi karbon aktif tempurung kenari terhadap zat warna merah
reaktif-1
A. Ita Juwita, Paulina Taba, Yusafir Hala
118-122
Analisis konsumsi pangan produk peternakan rumah tangga pesisir pantai di
Kabupaten Minahasa Selatan
Femi H. Elly, dkk.
123-129
@@ @ @isbn@YWXMVPRMQXVRRMTMW@
Studi manfaat yang dicari nasabah UMKM dan pengaruhnya terhadap
kepuasan pada layanan kredit Bank Konvensial
Rr Iramani, Anisa Sukma
130-139
Potensi minuman kunyit asam (Curcuma domestica Val. - Tamarindus
indica L.) sebagai penurun gula darah pada tikus hiperglikemik
Sri Mulyani, Bambang Admadi H dan GAK Diah Puspawati
140-146
Pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
bawang merah di lahan kering dataran rendah
Sofyan Samad
147-155
Keunggulan laminasi bambu sebagai bahan pembangunan kapal perikanan
Akhmad Basuki Widodo, dkk.
156-160
Estetika desain vernakular rumah tinggal penduduk Bali Aga di Desa
Tenganan Pegeringsingan, Karangasem
July Hidayat, I Made Bambang Oka Sudira
161-171
The implementation of performance assessment to improve the writing skill
of the students in class XI 2 SMA ( SLUA ) Saraswati 1 Denpasar
Ni Made Wersi Murtini dan Ida Ayu Made Wedasuwari
172-176
Penelusuran dan evaluasi kinerja alumni S1 Pendidikan Teknik Kriya
Universitas Negeri Gorontalo
Isnawati Mohamad
177-185
Developing literary instructional media through movie adaptation of panji
story asan effort to preserve Indonesian local culture
Karkono
186-195
Persepsi dan ekspektasi orang tua lokal (Bali) terhadap penggunaan Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Bali Public School Denpasar
kaitannya dengan langkanya penggunaan Bahasa Bali
Luh Ketut Sri Widhiasih dan Ni Putu Dian Sawitri
196-202
Pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui skema value capture (studi
kasus: kawasan strategis dan infrastruktur Selat Sunda)
I Gusti Ayu Andani, Sri Maryati, Handini Pradhitasari
203-214
Partisipasi perempuan dalam aktivitas wisata bahari (studi kasus objek dan
daya tarik wisata pantai Tulamben Bali)
Apni Tristia Umiarti, Made Sukana
215-221
Dampak pemberdayaan masyarakat terhadap pengembangan agribisnis
minyak kayu putih studi kasus di pusat kegiatan belajar masyarakat
222-229
@@ @ @isbn@YWXMVPRMQXVRRMTMW@
(PKBM) sari arum Kecamatan Waeapo Kabupaten Buru
Kartini Napirah, Irmayani
Kajian pangan tradisional Bali dalam rangka pengembangannya menjadi
produk unggulan di Kabupaten Gianyar
Ni Made Yusa dan I Ketut Suter
230-236
Kandungan informasi laba dan nilai buku dengan earning manajement
sebagai variabel pemoderasi
Umi Murtini
237-242
Menyeimbangkan kaje kelod perekonomian Bali: menggali potensi
agrowisata di Kabupaten Buleleng
Nyoman Utari Vipriyanti
243-250
Estimasi pemanfaatan sumberdaya Penyu Belimbing (Dermochelys
Coriacea) di pantai Jamursba Medi dan Wermon oleh masyarakat di pesisir
utara Papua
Ferawati Runtuboi, Luky Adrianto, Mukhlis Kamal
251-257
Strategi pengembangan produk abon ikan kering untuk mengakses pasar
Internasional
Sutinah Made, Sri Suro Adhawaty, Hamzah, Amiluddin
258-266
Model revititalisasi metafisik pertanian di Kabupaten Buleleng
Wayan Guwet Hadiwijaya, Cening Kardi, I Ketut Widnyana
267-275
Model peningkatan kinerja melalui peningkatan kapabilitas inovasi pada
usaha kecil dan mikro (UKM) yang dikelola oleh kaum perempuan
Darna, Fatimah
276-285
The practice of bilingual instruction of math and natural sciences at
international standard schools in Medan Indonesia
Erikson Saragih
286-296
Bentuk dan struktur rumah tradisional etnis Tetun di Kabupaten Belu, Nusa
Tenggara Timur
Linda W. Fanggidae
297-303
The Development of ICT-Based Learning Document of Mathematic
Learning Prosess and Result Evaluation Subject
Marwati Abdul Malik
304-309
Peran pemerintah dalam kemajuan UMKM di Indonesia
Christimulia Purnama Trimurti
310-321
@@ @ @isbn@YWXMVPRMQXVRRMTMW@
Komposisi kimia minyak atsiri daun pandan wangi hasil re-ektraksi dengan
etanol
Ni Made Wartini, G.P. Ganda Putra, dan Putu Timur Ina
322-327
Formulasi kefir sari kecambah kacang hijau (vigna radiata) dengan lama
fermentasi yang berbeda
Ridawati1, Alfred Nobel, Alsuhendra
328-333
Karakteristik cairan pulpa hasil samping fermentasi biji kakao yang
ditambahkan ragi tape untuk produksi cuka makan
G.P. Ganda-Putra dan N.M. Wartini
334-339
Pemurnian cairan pulpa hasil samping fermentasi biji kakao dengan wadah
sistem “termos” untuk produksi asam asetat
G.P. Ganda-Putra
340-346
Eksplorasi keragaman plasma nutfah padi lokal asal Tana Toraja dan
enrekang berdasarkan karakterisasi morfologi
Zulkifli Maulan, dkk.
347-352
Pengembangan paket teknologi budidaya anggur menggunakan kombinasi
mineral plus dan pestisida nabati
Ni Putu Pandawani
353-360
Pengaruh penggunaan tepung komposit protein tinggi dari jagung (zea mays
L ), kedelai (glycine max (L) merill) dan beras merah (oryzanivara) terhadap
kualitas organoleptik butter cookies
Alsuhendra, Sonya Fitra Sari dan Ridawati
361-368
Strategi pengembangan supply chain : pengembangan rumput laut di
Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku
Ery Supriyadi Rustidja, Ina Primiana, Inem Ode, Anita Padang
369-380
Skrinning fitokimia ekstrak etanol daun pancasona (Tinospora Coriaceae
Beumee)
I Putu Darmawijaya, N.L.G.Ari Natalia Yudha
381-385
Penggunaan CH3OH sebagai bahan bakar alternatif untuk spark ignition
engine ditinjau dari unjuk kerja dan emisi gas buang yang dihasilkan
Muhammad Hasan Albana, Djoko Sungkono Kawano
386-394
Uji ketahanan padi aromatik lokal enrekang terhadap penyakit hawar daun
bakteri
Syamsia, Tutik Kuswinanti, Elkawakib Syam’un A. Masniawati
395-399
@@ @ @isbn@YWXMVPRMQXVRRMTMW@
Pengaruh perendaman dalam ekstrak buah mengkudu (morinda citrifolia)
terhadap kualitas sensori daging bebek afkir
Yati Setiati, Ridawati, dan Alsuhendra
400-408
Dukungan masyarakat dan daya dukung biofisik terhadap keberhasilan
pelaksanaan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah di daerah sekitar mata
air lahan marginal di Bali Timur
I G.N. Alit Wiswasta, I Ketut Widnyana, I Made Budiasa
409-413
Uji aplikasi bakteri pseudomonas alcaligenes terhadap kandungan asam
salisilat dan total fenol dalam upaya menekan penyakit layu fusarium pada
tanaman tomat
I Ketut Widnyana, Ni Putu Pandawani, NI GAG Eka Martiningsih
414-419
Peningkatan mutu buah salak gulapasir melalui pemberian air dan pupuk
majemuk
I Ketut Sumantra
420-425
The effect of in ovo feeding on hatching weight and small intestinal tissue
development of native chicken
Asmawati, dkk.
426-432
Kualitas semen segar sapi pejantan pada penyimpanan dan lama simpan yang
berbeda
Enike Dwi Kusumawati dan Henny Leondro
433-439
Penggunaan isolat jamur dan bakteri pelapuk dalam dekomposisi limbah
kulit kakao serta efektivitasnya dalam menghambat pertumbuhan patogen
phytopthora palmivora dan lasiodipodia theobromae
Tutik Kuswinanti, dkk.
440-445
Performance kapal ikan 5 GT pring prahu 1 dengan menggunakan material
laminasi bambu
Akhmad Basuki Widodo, dkk.
446-452
Desain molding pada mesin produksi fishing lure untuk industri rumah
tangga
Cahyo B. Nugroho, dkk.
453-459
Model penanggulangan erosi dan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS)
dalam upaya konservasi tanah dan rehabilitasi lahan kritis di Bali
I Dewa Nyoman Raka, dkk.
460-470
Peningkatan mutu buah salak gula pasir melalui penjarangan dan
pembungkusan tandan buah
I Nyoman Labek Suyasdi Pura dan I Ketut Sumantra
471-476
@@ @ @isbn@YWXMVPRMQXVRRMTMW@
Pengaruh pencucian kubis (Brassica oleracea var Capitata) menggunakan
larutan klorin dan pengemasan individu menggunakan wrapping-plastic
film terhadap kehilangan berat dan kualitas selama penyimpanan
P.K Diah Kencana, Made Supartha Utama, I Gusti Putu Umbara Yasa
477-482
Identifikasi penyakit pada karang keras (Scleractinia) di Pulau Barrang
Lompo
Rahmi, Baso Hamdani, Arniati , Jamaluddin Jompa
483-489
Studi cara penyimpanan ledok instan yang ditambahkan ubi jalar ungu
I Ketut Suter, dkk.
490-496
Rancang bangun filter pasif sebagai modul peraga
Irawati Razak, dkk.
497-503
Potensi hasil dan adaptabilitas genotipe padi mutan hasil iradiasi sinar
gamma di enam lokasi kelopompok tani Kabuten Maros Sulawesi Selatan
Abdul Kadir, dkk.
504-510
Kajian varietas dan bagian daging umbi ubi ungu dalam rangka penyediaan
tepung ubi ungu sehat termodifikasi
GA Ekawati, IMI Hapsari dan PA Wipranyawati
511-516
Ekstraksi komponen bioaktif limbah buah lokal berwana sebagai ekstrak
pewarna alami sehat
GAKD. Puspawati, dkk.
517-524
Efek waktu ekstraksi terhadap aktivitas antioksidan, total fenol dan kadar
antosianin ekstrak ubi ungu
PT Ina, GAKD Puspawati, GA Ekawati
525-528
Keefektifan teknologi ozon dalam perbaikan mutu buah mangga gedong
gincu lokal Lombok
I Wayan Sweca Yasa, Zainuri dan Abbas Zaini
529-534
Pengaruh penggunaan limbah dan gulama tanaman pangan melalui produksi
biosuplemen berprobiotik berbasis limbah isi rumen terhadap ternak itik
Bali
Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi, dkk
535-544
Elastisitas permintaan produk pakan dari kedelai di Indonesia
I Ketut Arnawa, I Made Tamba
545-554
Studi evaluatif kualitas pengelolaan Sekolah Dasar Swasta favorit di 555-564
@@ @ @isbn@YWXMVPRMQXVRRMTMW@
lingkungan Perguruan Rakyat Saraswati Pusat Denpasar Putu Sri Astuti
Improving speaking skill and developing character of the students through
collaboration of Think-Pair-Share and the concept of Tri Kaya Parisudha
I Komang Budiarta dan Ni Wayan Krismayani
565-573
Audit ekternal sebagai variabel intervening untuk faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja keuangan koperasi Ratna Wijayanti Daniar Paramita
574-582
Pengaruh suhu inkubasi Aspergillus oryzae 6005 terhadap kandungan
protein dan asam amino meteonin serta penilalanin selama penempean biji
kacang gude (Cajanus cajan Millsp)
Duniaji, A.S, IGN Agung dan I.A. Mahatma Tuningrat
583-589
Kemampuan degradasi senyawa lignoselulosa dari isolat bakteri limbah isi
rumen sapi Bali
Mudita, I M., I. Wirawan, A. A. P. P. Wibawa, dan I. B. G. Partama
590-600
536
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH DAN GULAMA TANAMAN
PANGAN MELALUI PRODUKSI BIOSUPLEMEN BERPROBIOTIK
BERBASIS LIMBAH ISI RUMEN TERHADAP TERNAK ITIK BALI
Gusti Ayu Mayani Kristina Dewi 1, I Wayan Wijana
2, Ni wayan Siti
3
I Made Mudita 4
1,2,3,4,5 Faculty of Animal Science, Udayana University, Jln. P. B. Sudirman, Denpasar, Bali
Telp.0361 235231, Email: [email protected]
ABSTRACT
The objective of this research was to determine, the effects of biosuplement from the rument content and
waste product agricultural for performance Bali Duck. A number of 75 unsexed doc of Bali Duck were used in
this experiment. A completely randomized design were used with 5 treatments and 3 replications of each has 5
birds. The treatments were a ration with non biosuplemen (A) ; ration with biosuplement 20% (B); ration
with biosuplemen 40% (C); ration with biosuplemen 60% (D) and ration with biosuplemen 80% . The variable
studied were : final body weight, body weight gain, feed consumption, feed conversion, carcass and non
carcass. Data obtained was analyszed with analysis of covariance and followed by Duncan’s multiple range test
(Steel and Torrie, 1989), when significant differences (P<0.05) amongs treatments were found. Results of this
experiment showed ration with treatment A, B, C (3100, 3000, 2900 Kcal/kg and 18, 20, 22 % protein level)
significantly (P<0.05) increased the grrowth performans than ration with treatment 2800 Kcal/kg level energy
and 16% protein (D) and biosuplemen 80% (E). It was concluded that : the effect used of 40 % biosupplement
on the ration 2-8 weeks of bali duck gave increased significantly for growth performance (body weight, body
weight gaint , carcass and decreased fcr, than ration with treatment non biosuplemen A, biosuplemen B, D, and
E.
Key words : bali ducks, biosuplement , performance, feed conversion,carcass.
PENDAHULUAN
Upaya optimalisasi usaha peternakan itik bali dalam rangka membantu suplai pemenuhi kebutuhan daging
nasional yang terus mengalami peningkatan seiring peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kesadaran
pentingnya protein hewani bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Standar nasional telah mensyaratkan,
konsumsi protein asal ternak perkapita/hari adalah 4,5 g, namun konsumsi protein asal ternak masyarakat
Indonesia baru mencapai 4,19 g/kapita/hari (Dirjenak, 2007). Ternak itik di Bali selama ini dikembangkan
dalam skala peternakan rakyat terintegrasi lahan pertanian melalui pemanfaatan limbah dan gulma tanaman
pangan sebagai sumber pakan utama sangat mutlak diperlukan. Pemanfaatan limbah dan gulma tanaman pangan
seperti batang pisang, bungkil kelapa tradisional, enceng gondok, daun apu maupun limbah/gulma tanaman
pangan lainnya menjadi pakan itik disatu sisi akan dapat mengurangi input biaya produksi. Namun disisi lain
bahan pakan asal limbah termasuk gulma mempunyai berbagai keterbatasan seperti kualitas nutrien yang tidak
seimbang serta ketersediaan nutrient available, mineral-vitamin dan daya cerna yang rendah. Disamping itu
pemanfaatan limbah dan gulma juga berpotensi menurunkan produktivitas ternak mengingat limbah dan gulma
tanaman pangan mudah mengalami pembusukan sehingga akan meningkatkan kontaminasi mikroba patogen
yang dapat mengganggu kesehatan ternak. Salah satu langkah yang dapat ditempuh dalam mengatasi
permasalahan tersebut adalah melalui aplikasi teknologi suplementasi. Produksi biosuplemen berprobiotik dari
limbah isi rumen sapi bali cukup potensial dikembangkan dalam mengatasi permasalahan pengembangan usaha
peternakan itik rakyat berbasis limbah dan gulma tanaman pangan.
537
Pemanfaatan limbah rumen sebagai produk bioinokulan dan suplemen terbukti mampu meningkatkan
kualitas dan kecernaan in-vitro ransum berbasis limbah nonkonvensional (Mudita et al., 2009-2010; Dewi et al,
2012; Rahayu et al., 2012). Hasil penelitian Mudita et al. (2009-2010) menunjukkan pemanfaatan 5-20% limbah
cairan rumen menjadi produk bioisuplemenplus mampu menghasilkan biosuplemen dengan kandungan nutrien
dan populasi mikroba tinggi. Pemanfaatan biosuplemen tersebut juga mampu menurunkan kadar serat kasar,
meningkatkan kadar protein dan kecernaan in vitro bahan kering dan bahan organik ransum asal limbah. Rahayu
et al. (2012) mengungkapkan isi rumen kerbau, sapi dan/atau domba dapat dijadikan starter fermentasi kering
melalui penambahan 30% dedak padi melalui proses inkubasi dan pengeringan terkendali dengan populasi total
mikroba yang cukup tinggi. Sanjaya (1995) menunjukkan penggunaan isi rumen sapi sampai 12% dalam ransum
mampu meningkatkan pertambahan bobot badan dan konsumsi pakan serta menekan konversi pakan ayam
pedaging (Sanjaya,1995). Namun Nitis (1987) menunjukkan penggunaan isi rumen dan tepung limbah ikan
dengan perbandingan 37% : 63% sebagai sumber protein konsentrat dengan level 15-35% dalam ransum
mengakibatkan produksi telur ayam menurun.
Potensi pemanfaatan limbah isi rumen sapi bali sebagai biosuplemen berprobiotik sangat tinggi mengingat
limbah isi rumen sapi bali kaya nutrient available, enzim dan mikroba pendegradasi serat serta probiotik
(Mudita et al., 2009-2012; Partama et al., 2012; Suardana et al., 2007). Namun informasi mengenai level limbah
isi rumen dalam produksi produk biosuplemen berprobiotik bagi ternak unggas (itik) belum diperoleh. Padahal
proporsi limbah isi rumen yang tepat dan didukung komposisi media induser khususnya sumber nutrien ready
available yang tinggi bagi aktivitas mikroba fibrolitik maupun probiotik sangat menentukan kualitas produk
yang dihasilkan. Mengingat hal itu dipandang perlu untuk mencari formulasi terbaik sehingga menghasilkan
produk biosuplemen probiotik yang mampu mengoptimalkan usaha peternakan itik rakyat berbasis limbah dan
gulma tanaman pangan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji pengaruh biosuplemen yang berasal dari limbah
isi rumen dan gulma tanaman pangan terhadap performan itik bali umur 2-8 minggu.
METODE PENELITIAN
Penelitian lapangan yang akan dilaksanakan di Kandang Peternak itik bali Desa Peguyangan Kaja, Denpasar.
Kegiatan penelitian dilaksanakan 10 minggu, 2 minggu persiapan dan pengambilan data 6 minggu dan analisis
data 2 minggu.
Pada penelitian ini limbah isi rumen sapi bali akan dimanfaatkan dalam 4 level yaitu 20%, 40%, 60% dan
80% dan akan diinokulasikan dalam medium biosuplemen untuk produksi biosuplemen berprobiotik.
Bahan medium biosuplemen yang akan dipakai dalam produksi biosuplemen berprobiotik terdiri dari
molases 15%, dedak jagung 45%, dedak padi 25%, bungkil kelapa5%, gaplek4%, jerami padi5%, garam
dapur0,5, kapur 0,4dan multivitamin-mineral (pignox) 0,1%.
Biosuplemen berprobiotik yang diproduksi pada penelitian ini adalah 4 jenis produk yang dibuat
menggunakan 4 level limbah isi rumen sapi bali yang berbeda yaitu 20% (SP20), 40% (SP40), 60% (SP60) dan
80% (SP80) yang diinokulasikan dalam medium biosuplemen (Tabel 1).
Penelitian dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan didasarkan
pada jenis biosuplemen yang diberikan dalam ransum dan dibandingkan dengan pemberian ransum tanpa
suplementasi. Tiap unit perlakuan mempergunakan 5 ekor itik Bali jantan mulai umur 2 minggu, sehingga
secara keseluruhan mempergunakan 75 ekor itik bali jantan.
538
Perlakuan yang diberikan adalah: RSP0 = Ransum tanpa suplementasi produk biosuplemen berprobiotik;
RSP20 = Ransum tersuplementasi SP20; RSP40 = Ransum tersuplementasi SP40; RSP60 = Ransum tersuplementasi
SP60; RSP80 = Ransum tersuplementasi SP80.
Tabel 1. Komposisi Bahan Penyusun Produk Biosuplemen Berprobiotik yang Diproduksi
Bahan Penyusun Komposisi (% DM)
SP20 SP40 SP60 SP80
Isi Rumen Sapi Bali 20 40 60 80
Molases 12 9 6 3
Dedak Padi 20 15 10 5
Dedak Jagung 36 27 18 9
Bungkil Kelapa 4 3 2 1
Gapleks 3,2 2,4 1,6 0,8
Jerami Padi 4 3 2 1
Garam Dapur 0,4 0,3 0,2 0,1
Kapur 0,32 0,24 0,16 0,08
Pignox 0,08 0,06 0,04 0,02
Total 100 100 100 100
Variabel yang akan diamati dalam kegiatan penelitian tahap ketiga ini adalah : Penampilan Ternak, meliputi;
pertambahan bobot badan, konsumsi ransum dan FCR/Feed Conversion Ratio, Produksi Karkas dan Komposisi
Fisik Karkas.
Data yang diperoleh dari semua tahapan penelitian Tahun Pertama akan dianalisis dengan sidik ragam,
apabila terdapat perbedaan nyata (P≤0,05), analisis akan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncans
(Sastrasupadi, 2000).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kandungan Nutrien Ransum Tersuplementasi Biosuplemen Berprobiotik
Kandungan bahan kering (% DW basis) dari ransum tersuplementasi biosuplemen RSP20 ; RSP40; RSP60;
dan RSP80 tidak berbeda nyata (P>0,05) dengan ransum tanpa tersuplementasi biosuplemen ( RSP0) (Tabel 2)
.Sedangkan Bahan Kering (% as feed basis) yang tertinggi diperoleh ransum dengan tanpa tersuplementasi
biosuplemen (RSP0) sebesar 71,58% berbeda nyata dengan RSP20; RSP40; RSP60 dan RSP80 (Tabel 2).
Bahan kering dari RSP20; RSP40; RSP60 dan RSP80 sebesar 1,59%; 3,53%; 3,87%; 6,31% lebih rendah
berbeda nyata (P,0<05) dari RSP0. Perlakuan RSP40 berbedanyata dengan RSP60 dan RSP80 , sedangkan
antara RSP40 dan RSP60 tidak berbeda nyata (P>0,05).
Kandungan serat kasar (% DM basis) dari ransum perlakuan RSP0 berbeda nyata (P<0,05) dibanding dengan
RSP20; RSP40; RSP60; RSP80, sedangkan antara ransum RSP20; RSP40; RSP60; RSP80 tidak berbeda nyata
antar perlakuan (P>0,05) dapat dilihat pada Tabel 2.
539
Tabel 2. Kandungan Nutrien Ransum Tersuplementasi Biosuplemen Berprobiotik
Nutrien Ransum PERLAKUAN
RSP0 RSP20 RSP40 RSP60 RSP80 SEM
Bahan Kering (% DW basis) 95.99a 95,34a 95,58a 95,99a 95,59a 0,2998
Bahan Kering (% as feed basis) 71,58a 70,44b 69,05c 68,81c 67,06d 0,1391
Bahan Organik (% DM basis) 75,24a 73,89a 72,25b 71,68b 70,15c 0,2507
Serat Kasar (% DM basis) 17,03b 17,45a 17,53a 17,58a 17,80a 0,1459
Protein Kasar (% DM basis) 14,08bc 14,30ab 14,57a 13,82c 13,17d 0,0447
Energi Bruto (kkal/g) 3,52a 3,56a 3,69a 3,62a 3,53a 0,447 Keterangan:
1.RSP0: Ransum tanpa biosuplemen
RSP20: Ransum dengan 20% biosuplemen berprobiotik
RSP40: Ransum dengan 40% biosuplemen berprobiotik
RSP60: Ransum dengan 60% biosuplemen berprobiotik RSP80: Ransum dengan 80% biosuplemen berprobiotik
2. Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)
3. SEM = Standard Error of The Treatment Means
Kandungan protein kasar (% DM basis) ransum RSP0 berbeda nyata (P<0,05) RSP40 ; RSP60 dan RSP 80.
Perlakuan RSP0; RSP20 ; RSP60 dan RSP 80 masing-masing 3,36%; 1,85%; 5,15% dan 9,69% lebih rendah
secara statistik berbedanyata (P<0,05). Kandungan Energi Bruto (kkal/g) dari ransum perlakuan RSP0; RSP20;
RSP40; RSP60; RSP80 tidak berbeda nyata antar perlakuan (P>0,05) dapat dilihat pada Tabel 2. RSP40
mengandung energi bruto tertinggi sebesar 3,69 kkal/g dan terendah pada RSP0 sebesar 3,52 kkal/g.
Kandungan bahan kering (% DW Basis) dan energi bruto (kkal/g) pada ransum antara perlakuan RSP0 ;
RSP20; RSP40; RSP60; RSP80 tidak berbeda nyata ( P>0,05) (Tabel 2).
Bahan kering (% as feed basis), bahan organik (% DM basis) serat kasar (% DM basis), protein kasar (%
DM basis) berbeda nyata antar perlakuan (Tabel 2). Hal ini kemungkinan disebabkan pada kombinasi
penggunaan 40% limbah isi rumen dengan 60% medium suplemen akan menghasilkan kondisi optimum pada
saat proses fermentasi biosuplemen sehingga biosuplemen yang dihasilkan mempunyai nilai pH biosuplemen
yang tidak terlalu asam (6,04) dan populasi mikroba khususnya bakteri selulolitik yang nyata paling tinggi
(P<0,05) yaitu 2,87 x 108 sel/unit, serta dengan populasi total fungi dan fungi selulolitik yang tertinggi (7,67 x
107 sel/unit dan 2,18 x 10
7 sel/unit) walaupun secara statistik berbeda tidak nyata (P>0,05).
Adanya populasi mikroba yang tinggi tersebut diyakini sebagai penyebab utama dihasilkannnya
biosuplemen dengan kandungan protein kasar tertinggi pada level penggunaan limbah isi rumen 40% (SP40).
Hal ini disebabkan karena sel tubuh mikroba baik bakteri maupun fungi lebih dari ± 60% dibangun oleh protein
baik berupa protein murni, senyawa N maupun asam amino. Leng (1987) mengungkapkan komposisi sel
mikroba rumen terdiri dari 32-42% protein murni, 10% senyawa N, 8% asam amino, 11-15% lipida, 17%
polisakarida dan 13% abu/mineral.
Pengaruh Pemberian Ransum Mengandung Biosuplemen Berprobiotik Terhadap Penampilan Itik Bali
Rataan ransum yang dikonsumsi oleh itik yang mendapat perlakuan yang mengandung RSP0 adalah: 61,46
g/ekor/hari, sedangkan itik bali yang mendapat perlakuan RSP20, RSP40, RSP60 dan RSP80 mengkonsumsi
ransum berturut-turut: 61,15; 57,41 dan 52,83 g/ekor/hari (Tabel 3.). Walaupun terlihat adanya perbedaan
konsumsi pakan, tetapi secara statistik perbedaan tersebut tidak berbeda nyata (P>0,05).
Berat badan awal itik bali umur 2 minggu pada untuk semua perlakuan antara 152,00 – 152,87 g/ekor,
sedangkan berat badan ayam setelah berumur 8 minggu menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) pada
540
setiap perlakuan. Berat badan akhir itik bali pada umur 8 minggu pada Tabel 3. Itik yang mendapat perlakuan
RSP40 lebih tinggi sebesar 6,28%; 3,45%; dan 11,72% nyata (P<0,05) dari perlakuan RSP0; RSP20 dan
RSP80.
Rataan pertambahan berat badan itik selama 6 minggu penelitian pada Tabel 3 berkisar dari 411,11 sampai
494,42 gram /ekor . Itik yang mendapat perlakuan ransum RSP40 memiliki pertambahan bobot badan tertinggi
sebesar 494,42 gram /ekor, perlakuan RSP0 sebesar 9,82%, perlakuan RSP20 sebesar 6,21% dan RSP60 sebesar
4,90% lebih rendah tidak nyata (P > 0,05) dari perlakuan RSP40 dapat dilihat pada Tabel 3
Pengaruh perlakuan ransum dengan 40 % suplementasi probiotik (RSP40) memiliki efisiensi penggunaan
ransum lebih rendah dari itik yang mendapat ransum RSP0; RSP20; RSP60; dan RSP80 secara tidak nyata (P
<0,05).
Tabel 3. Pengaruh Pemberian Ransum Mengandung Biosuplemen Berprobiotik Terhadap
Penampilan Itik Bali
VARIABEL
PERLAKUAN
SEM
RSPO RSP20 RSP40 RSP60 RSP80
Berat badan awal
(g/ekor)
152,27a 152.13a 152.87a 152.07a 152.00a 43.0861
Berat badan akhir
(g/ekor/6 minggu)
597,81c 615,83bc 637,86a 631,61ab 563,11c 10,0987
Pertambahan berat badan
(g/ekor/6 minggu)
445,87ab 463,70a 494,42a 470,17a 411,11b 10,296
Konsumsi ransum
(g/ekor/6 minggu)
2581,43a
2638,62a
2675,67a
2633,19a
2481a
75.9271
PBBH (g/ekor/hari) 10,17ab 10,ab 11,46a 10,51ab 9,19b 0,2633
FCR 6,05a 5,72a 5,68a 5,85a 5,85 0,2302
Keterangan:
1.RSP0: Ransum tanpa biosuplemen
RSP20: Ransum dengan 20% biosuplemen berprobiotik
RSP40: Ransum dengan 40% biosuplemen berprobiotik RSP60: Ransum dengan 60% biosuplemen berprobiotik
RSP80: Ransum dengan 80% biosuplemen berprobiotik
2.Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) 3. SEM = Standard Error of The Treatment Means
Penurunan berat badan akhir itik yang mendapat perlakuan RSP80 ( ransum suplemen ) paling rendah
disebabkan oleh meningkatnya kandungan serat kasar ransum sehingga ternak itik mengkonsumsi ransum,
kurang dapat dicerna dan mengakibatkan nutrien yang diserap rendah , sehingga pertambahan berat badan itik
rendah. Hal ini sebaliknya dengan hasil penelitian Purwati (2005) menunjukkan pemberian ransum mengandung
15% kulit ari kacang kedele terfermentasi 0,2% probiotik mampu meningkatkan pertambahan bobot badan ayam
broiler dan dengan nilai Feed Conversion Ratio/FCR yang lebih rendah. Pemberian silase ransum hasil
fermentasi inokulan (termasuk cairan rumen) juga akan dapat meningkatkan sekresi mucin yang merupakan zat
yang sangat penting bagi mikro flora usus dan sumber makanan bagi mikroba yang menguntungkan dalam
saluran pencernaan unggas (Savage, 1991 disitasi Bidura, 2006). Selanjutnya Mulyono et al (2009) pada itik
pemberian inokulan pakan dapat meningkatkan kecernaan zat makanan mampu bekerja sebagai mikroba
probiotik dalam saluran pencernaan akan berdampak peningkatan efisiensi penggunaan ransum. Tingginya berat
badan itik disebabkan kandungan bakteri selulolitik yang dikandungnya. Menurut Partama et al. (2012)
541
mengungkapkan bakteri selulolitik akan menghasilkan enzim endo glukanase /CMCase, ekso glukanase dan
glukosidase yang berperan dalam degradasi selulosa menjadi senyawa sederhana. Semakin tinggi populasi
mikroba selulolitik akan meningkatkan enzim selulolitik yang dihasilkan sehingga tingkat degradasi selulosa
akan semakin meningkat.
Pengaruh Perlakuan terhadap Produksi karkas dan Komposisi Fisik Karkas pada Itik Umur 8 Minggu.
Rataan berat potong itik bali yang mendapat perlakuan RSP0, RSP20, RSP40, RSP60 dan RSP80 berturut –
turut sebesar : 555,33; 555,67; 555,00; 555,30 dan 555,00 gram /ekor secara statistik tidak berbeda nyata
(P>0.05).
Tabel 4. Pengaruh Perlakuan terhadap Produksi karkas dan Komposisi Fisik Karkas pada Itik Umur 8
Minggu
VARIABEL
PERLAKUAN
SEM
RSPO
RSP20
RSP40
RSP60
RSP80
Berat potong (g) 555,33a 555,67a 555,00a 555,3a 555,00a
3,7327
Berat karkas (g)
320.21bc 348.62a 356.31a 328.53b 307.8c 3,5665
Persentase karkas 57,63b 62,69a 64,05a 59,00b 55.39b 0,8029
Sifat fisik karkas
Daging (g) 146.18c 159.53b 168,67a 135,45d 132.06d 1,8520
Tulang (g) 111.56b 119,36ab 123.87a 118.05ab 109.43b 1,7311
Kulit dan Lemak
subkutan (g)
62,47c 69,73bc 83,13a 75.20ab 66,32bc 2,1391
Berat Organ Non Karkas
(g)
235.12ab 207.05bc 198.69c 226.77abc 247.2a 102,36
Keterangan:
1.RSP0: Ransum tanpa biosuplemen
RSP20: Ransum dengan 20% biosuplemen berprobiotik RSP40: Ransum dengan 40% biosuplemen berprobiotik
RSP60: Ransum dengan 60% biosuplemen berprobiotik
RSP80: Ransum dengan 80% biosuplemen berprobiotik 2.Huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)
3. SEM = Standard Error of The Treatment Means
Rataan berat karkas itik bali umur delapan minggu yang diberi ransum RSP0 adalah 320,207 g/ekor (Tabel
4). Berat karkas itik yang mendapat perlakuan RSP20 sebesar 8,41% dan perlakuan RSP40 sebesar 10,13%
nyata (P < 0,05) dari perlakuan RSP0. Sedangkan itik yang mendapat perlakuan RSP60 sebesar 2,53% lebih
besar dari perlakuan RSP0 dan perlakuan RSP80 lebih kecil 3,87% dari RSP0 tidak nyata (P> 0,05) .
Persentase karkas itik yang mendapat perlakuan RSP0 adalah 57,63% (Tabel 4). Pada perlakuan RSP20
persentase karkasnya adalah 2,12 % lebih kecil tidak nyata (P 0>05) dari pada RSP40, sedangkan persentase
karkas 7,88% dan 6,11% lebih kecil dari RSP40 adalah tidak nyata (P >0,05).
Sifat fisik bagian tulang dari karkas itik yang memperoleh perlakuan RSP0 sebesar 111,56 g tidak berbeda
nyata (P>0,05) dari RSP20, RSP60 dan RSP80 . Perlakuan RSP40 lebih tinggi secara nyata (P<0,05) dari
perlakuan RSP0 dan RSP80.
542
Sifat fisik daging itik yang mendapat perlakuan RSP0, RSP20 dan RSp40 berturut-turut 146,18, 159,53 ,
168,67 gram berbeda nyata (P<0,05) dan perlakuan RSP60 dan RSP80 sebesar 135,45 dan 132,06 secara
statistik tidak berbeda nyata (P>0,05).
Sifat fisik karkas itik bali berupa kulit RSP0 sebesar 62,47 g , 69,73 g perlakuan RSP20 , RSP60 sebesar
75,03 g dan RSP80 sebesar 66,32 g tidak berbeda nyata (P>0,05). Sedangkan perlakuan RSP40 sebesar 83,12
dan RSP60 sebesar 75,03 g secara tidak nyata (P>0,05). Pada perlakuan RSP40 berbeda nyata dengan RSP0,
RSP20, RSP80 (P<0,05).
Berat organ non karkas dari itik bali umur 6 minggu tertinggi diperoleh dari itik yang mendapat perlakuan
RSP80 sebesar 247,2 gram / ekor dan terendah diperoleh perlakuan RSP20 sebesar 207,05 gram/ekor (Tabel
4.7). Itik bali yang mendapat perlakuan RSP20 ; RSP40 memiliki berat organ non karkas berbeda nyata
(P<0,05) dari RSP80. Sedangkan itik yang mendapat ransum RSP0; RSP60 berat organ non karkasnya tidak
berbeda nyata (P>0,05) dari RSP80. Itik dengan perlakuan RSP); RSP20 dan RSP60 tidak berbeda nyata
(P>0,05).
Rataan berat karkas dan persentase karkas yang tertinggi pada RSP40 disebabkan karena rentensi protein
yang lebih tinggi berbeda nyata (P<0,05) dari perlakuan lainnya. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pakan
yang tercerna dalam tubuh ayam mengakibatkan nutrien banyak diserap dan dibentuk tercermin dalam berat
karkas dan persentase karkas yang tinggi. Sesuai dengan Mahfuds (2006) meningkatnya proses fermentasi pada
ransum dapat meningkatkan kandungan asam glutamat. Proses pada saluran pencernaan ayam mikroba
fermenter bekerja sebagai probiotik akan memecah protein dan karbohidrat menjadi asam amino, N, dan karbon
terlarut yang diperlukan ternak untuk mensintesis protein. Meningkatnya kecernaan protein mempermudah
metabolisme protein, sehingga secara langsung juga meningkatkan sintesis protein daging. Sesuai dengan
Bidura et al (2008) bahwa penggunaan ransum terfermentasi sampai level 100% dapat meningkatkan berat
karkas, dan persentase karkas serta menurunkan persentase lemak abdomen itik.
Sifat fisik karkas dari tulang itik yang memperoleh perlakuan RSP0 sebesar 111,56 g tidak berbeda nyata
(P>0,05) dari RSP20, RSP60 dan RSP80 . Perlakuan RSP40 lebih tinggi secara nyata dari perlakuan RSP0 dan
RSP80.
Sifat fisik daging itik yang mendapat perlakuan RSP0, RSP20 dan RSp40 berturut-turut 146,18, 159,53 ,
168,67 gram berbeda nyata (P<0,05). Sifat fisik karkas itik bali berupa kulit perlakuan RSP40 berbeda nyata
dengan RSP0, RSP20, RSP80 (P<0,05).
Berat organ non karkas dari itik bali umur 6 minggu tertinggi diperoleh dari itik yang mendapat perlakuan
RSP80 sebesar 247,2 gram / ekor dan terendah diperoleh perlakuan RSP20 sebesar 207,05 gram/ekor (Tabel
4.7). Itik bali yang mendapat perlakuan RSP20 ; RSP40 memiliki berat organ non karkas berbeda nyata
(P<0,05) dari RSP80.
Hasil penelitian Kataren (1999) dan Purwati (2005) juga menunjukkan pemberian produk fermentasi mampu
menurunkan akumulasi lemak dalam tubuh unggas. Penurunan kadar lemak tubuh ini diakibatkan oleh proses
fermentasi yang mengakibatkan terjadinya penurunan lemak ransum sampai 52,3% (Hamid et al., 1999),
sehingga lemak yang dapat dimanfaatkan oleh ternak akan berkurang. Disamping itu penurunan lemak tubuh
(karkas) juga terjadi karena adanya senyawa senyawa asam organik (produk fermentasi) yang dapat
menghambat sintesis lipida dalam hati. Tanaka et al. (1992) menunjukkan penggunaan bahan pakan hasil
fermentasi dapat menekan aktivitas enzim 3 hidroxy 3 methylglutaryl Co-A reduktase yang berperanan dalam
543
sintesis kolesterol atau lipida dalam hati. Santoso (2000) juga melaporkan pemberian produk fermentasi pada
broiler secara nyata dapat menurunkan kandungan trigleserida dan kolesterol di dalam hati.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan : pengaruh penggunaan ransum tersuplementasi
biosuplemen 40% cairan rumen (C) pada ternak Itik bali umur 2 - 8 minggu , meningkatkan performans berat
badan , pertambahan berat badan , karkas, dan menurunkan , FCR, organ non karkas dari perlakuan tanpa
biosuplemen (A) , 20 % biosuplemen (B) , 60% biosuplemen (D), dan 80% biosuplemen (E)
Saran
Dari kesimpulan yang dihasilkan dapat disarankan : Ternak itik bali berumur 2 - 8 minggu hendaknya
diberikan ransum yang mengandung biosuplemen berprobiotik 40% cairan rumen (RSP40). Perlu dilakukan
penelitian pemberian ransum dengan biosuplemen 40% cairan rumen untuk menghitung produktivitas itik bali
masa produksi telur.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat- Dikti
yang mendanai penelitian Hibah Bersaing Tahap I, Rektor Universitas Udayana serta Ketua Lembaga Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana atas dana yang diberikan melalui Pendanaan
Penelitian Hibah Unggulan Udayana . Kepada Dekan Fakultas Peternakan Universitas Udayana atas segala
fasilitas penelitian yang disediakan. Terimakasih kepada mahasiswa yang membantu baik S1 dalam penelitian
ini sehingga dapat terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Bidura, I.G.N.G. (2006). Bioteknologi Pakan Ternak. Bahan Ajar. Fakultas Peternakan Universitas Udayana,
Denpasar
Bidura, I G. N. G. (2007). Limbah. Pakan Ternak alternatif dan Aplikasi Teknologi. Buku Ajar. Fakultas
Peternakan Universitas Udayana, Denpasar
Dewi, G.A.M. K, I G. Mahardika, I K.Sumadi, I M. Suasta, and I Made Wirapartha. The effects of different
energy-protein ration for carcass of kampung chickens. Proceedings 4th International Conference on
Biosciences and Biotechnology. p:366-370.
Direktorat Jenderal Peternakan. (2007). Statistik Peternakan 2007. Jakarta: Direktorat Jenderal Peternakan,
Departemen Pertanian, Republik Indonesia Jakarta.
Mudita, I M., I G.L.O.Cakra, AA.P.P.Wibawa, dan N.W. Siti. (2009). Penggunaan Cairan Rumen Sebagai
Bahan Bioinokulan Plus Alternatif serta Pemanfaatannya dalam Optimalisasi Pengembangan Peternakan
Berbasis Limbah yang Berwawasan Lingkungan. Laporan Penelitian Hibah Unggulan Udayana, Universitas
Udayana, Denpasar.
Mudita, I M., dan M. Wirapartha. (2007). Pemanfaatan Berbagai Kultur Mikroorganisme Untuk Meningkatkan
Nilai Organoleptik dan Komposisi Kimia Silase Rumput Alang-Alang (Imperata Cylindrica). Laporan
Penelitian. Fakultas Peternakan. Universitas Udayana, Denpasar
Mudita, I M., T.I. Putri, T.G.B. Yadnya, dan B. R. T. Putri. (2010a). Penurunan Emisi Polutan Sapi Bali
Penggemukan Melalui Pemberian Ransum Berbasis Limbah Inkonvensional Terfermentasi Cairan Rumen.
Prosiding Seminar Nasional, Fakultas Peternakan UNSOED ISBN: 978-979-25-9571-0
544
Mudita, I M., I W. Wirawan Dan AA. P.P. Wibawa. (2010b)
. Suplementasi Bio-Multi Nutrien Yang Diproduksi
Dari Cairan Rumen Untuk Meningkatkan Kualitas Silase Ransum Berbasis Bahan Lokal Asal Limbah.
Laporan Penelitian Dosen Muda Unud, Denpasar
Mudita, I M., I W. Wirawan, A. A. P. P. Wibawa, I G. N. Kayana. (2012). Penggunaan Cairan Rumen dan
Rayap dalam Produksi Bioinokulan Alternatif serta Pemanfaatannya dalam Pengembangan Peternakan Sapi
Bali Kompetitif dan Sustainable. Laporan Penelitian Hibah Unggulan Perguruan Tinggi. Universitas
Udayana, Denpasar
Mulyono, R. Murwani, dan F. Wahyono. (2009). Kajian penggunaan probiotik Sacckaromyces cerevisiae
sebagai alternatif aditif antibiotik terhadap kegunaan protein dan energi pada ayam broiler. Jurnal of The
Indonesian Tropical Animal Agriculture . 32(2) :145-151.
Nitis, I . M. (2006). Peternakan Berwawasan Lingkungan . Cetakan Pertama. Arti Foundation, Denpasar, Bali.
Partama, I. B. G., I M. Mudita, N. W. Siti, I W. Suberata, A. A. A. S. Trisnadewi. 2012. Isolasi, Identifikasi dan
Uji Aktivitas bakteri serta Fungi Lignoselulolitik Limbah Isi Rumen dan Rayap Sebagai Sumber Inokulan
dalam Pengembangan Peternakan Sapi Bali Berbasis Limbah. Laporan Penelitian Invensi. Universitas
Udayana, Denpasar
Rahayu, E., C. I. Sutrisno, dan B. Sulistiyanto. (2012). Pemanfaatan Limbah Isi Rumen Sebagai starter Kering.
Prosiding Seminar Nasional peternakan Berkelanjutan 4. Hal. 50-55. Fakultas Peternakan Universitas
Pasdjajaran, Bandung
Sanjaya, L., (1995). Pengaruh penggunaan isi rumen sapi terhadap PBB, konsumsi dan konversi pada ayam
pedaging strain loghman. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Tanaka, K., B.S. Youn, U. Santoso, S. Otan, and M. Sakaida. (1992). Effect of fermented feed products from
Chub Mackerel extract on growth and carcass composition, hepatic lipogenesis ando n various lipid
praction in the liver and thigh muscle of broiler. Anim. Sci. Technol 63: 32-37
Sastrosupadi, A.. (2000). Rancangan Percobaan Praktis Bidang pertanian. Edisi Revisi. Penerbit Kanisius,
Yogyakarta
Santoso, U. (2000). Pengaruh pemberian ekstrak daun keji beling (Strobilanthes crispus BL.) terhadap
performans dan akumulasi lemak lemak pada broiler. Jurnal Peternakan dan Lingkungan 6(2): 10-14