Upload
mutiara-nurmawati-dewi
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/31/2019 ITS-NonDegree-17101-2308030013-Chapter1
1/15
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Penelitian mengenai pupuk dimulai pada awal abad
ketujuh belas. Pada tahun 1604-1670 ahli kimia Jerman-Belanda,
Bacon dan Glauber menggambarkan efek yang menguntungkan
dari penambahan senyawa ke tanah. Glauber mengembangkan
pupuk mineral pertama, yang merupakan campuran senyawa
kapur, asam fosfat, nitrogen, dan kalium. Tahun 1807-1810, Davymenemukan unsur-unsur kalium, natrium, kalsium, khlor dan
boron di dalam pupuk(Beaton,1989). Penelitian dilanjutkan oleh
Lawes (1814-1900), ia bereksperimen dengan tanaman dan pupuk
kandang di pertanian Harpenden dan berhasil menemukan pupuk
kimia pertama yaitu super fosfat, yang berasal dari batuan fosfat
dan asam sitrat. Pada tahun 1805, Haber berhasil mendeteksi gas
amoniak dalam jumlah kecil dari reaksi N2 dan H2 pada
temperatur rendah dan tekanan tinggi menggunakan katalis besi.
Dengan keberhasilan Haber menyintesis amoniak, bangsa Eropaberhasil memproduksi pupuk buatan seperti amonium sulfat
((NH4)2SO4) dan amonium fosfat ((NH4)3PO4) dari amoniak
(Setiono, 2007). Produksi amonium sulfat skala pabrik mulai
dilakukan pada abad ke-19 dengan bahan baku amoniak yang
berasal dari pembuatan gas kokas dan menjadi pupuk nitrogen
paling penting pada tahun itu. Perkembangan pupuk amonium
sulfat terus mengalami kenaikan produksi di tiap tahunnya.
Jumlah penggunaan amonium sulfat pada tahun 1994 adalah950.000 ton yang meningkat dari tahun sebelumnya yaitu tahun
1900 sebesar 5000 ton, tahun 1870 sebesar 2000 ton, dan tahun
1860 sebesar 500 ton (Beaton, 1989). Pada tahun 1945, industri
kokas mampu memproduksi 746.298 ton dan pada tahun yang
sama 888.630 ton amonium sulfat dapat diproduksi oleh 5 pabrik
dengan menggunakan bahan baku amoniak sintetik(Kobe, 1948).
Sejak tahun 1960, amonium sulfat mulai diproduksi sebagai
produk samping pada proses produksi synthetic-fiber
7/31/2019 ITS-NonDegree-17101-2308030013-Chapter1
2/15
I-2
Tugas Akhir
Pabrik Pupuk ZA (Amonium Sulfat) dariAmoniak dan Asam Sulfat dengan ProsesNetralisasi
Program StudiD3 Teknik Kimia FTI ITS
intermediates seperti caprolactam. Pada tahun yang sama, di
beberapa negara, amonium sulfat juga diproduksi menggunakan
gypsum sebagai bahan baku. (Ullmann, 2003).Produksi pupuk amonium sulfat ((NH4)2SO4) atau pupuk
ZA dapat menggunakan beberapa macam bahan baku, salah
satunya adalah dengan menggunakan amoniak dan asam sulfat
murni. Di Indonesia, amoniak diproduksi oleh beberapa
perusahaan, antara lain PT. Pupuk Kalimantan Timur dengan
kapasitas sebesar 1,85 juta ton per tahun dan PT. Petrokimia
Gresik dengan kapasitas sebesar 445 ribu ton per tahun. Asam
sulfat di Indonesia juga diproduksi oleh PT Petrokimia Gresikdengan kapasitas sebesar 600.000 ton per tahun. Konsumsi
amoniak untuk industri pupuk ZA rata-rata membutuhkan sekitar
400.000 ton per tahun, sedangkan konsumsi asam sulfat untuk
industri pupuk ZA rata-rata membutuhkan sekitar 300.000 ton per
tahun (Anonim, 2006). Hal ini menunjukkan bahwa bahan baku
untuk pendirian pabrik ZA masih dapat terpenuhi.
Pupuk sangat dibutuhkan di berbagai komoditas, baik
yang termasuk kedalam sektor pertanian (tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan dan peternakan), maupun sektor-sektordiluar pertanian yaitu kehutanan, perikanan dan perindustrian.
Untuk komoditas tertentu terutama padi, pupuk merupakan
kebutuhan pokok petani dalam meningkatkan produksi padi.
Namun, pada kenyataannya gejolak kelangkaan pasokan pupuk di
dalam negeri masih sering terjadi. Kelangkaan pasokan pupuk
dapat berdampak pada terganggunya ketahanan pangan nasional
(Hadi, dkk, 2007).
Indonesia saat ini masih mengimpor pupuk ZA daribeberapa negara lain seperti Rusia, Korea dan Jepang untuk
memenuhi kebutuhan nasional (Anonim, 2006). Berdasarkan
kenyataan bahwa pupuk ZA merupakan pupuk yang berperan
penting dalam bidang pertanian, maka pemenuhan pupuk ZA
masih sangat dibutuhkan, seperti yang dilaporkan oleh Astono
dan Osa (2006), kebutuhan riil pupuk ZA sekitar 880.000 ton
dibandingkan alokasinya yang hanya 600.000 ton. (Tambunan,
Tulus.2008.Pertanian di Indonesia : Pengadaan pupuk dan
http://www.scribd.com/doc/27068406/companyhttp://www.scribd.com/doc/27068406/company7/31/2019 ITS-NonDegree-17101-2308030013-Chapter1
3/15
I-3
Tugas Akhir
Pabrik Pupuk ZA (Amonium Sulfat) dariAmoniak dan Asam Sulfat dengan ProsesNetralisasi
Program StudiD3 Teknik Kimia FTI ITS
penyediaan benih.Departemen Pertanian.p.2). Hal inimenunjukkan permintaan konsumen akan pupuk ZA masih
sangatlah besar. Namun, saat ini produksi pupuk ZA di Indonesiahanya dilakukan oleh PT. Petrokimia Gresik dengan kapasitas
sebesar 650.000 ton/tahun. Oleh sebab itu, pengembangan pabrik
pupuk atau penambahan pabrik pupuk di Indonesia merupakan
salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kelangkaan
pupuk yang menyebabkan kelangkaan pangan di Indonesia.
Pupuk ZA mempunyai potensi pasar yang cukup
bervariasi. Beberapa potensi pasar untuk pupuk ZA antara lain :
Mampu meningkatkan produksi dan kualitas panen
Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan Berbahan baku senyawa kimia yang stabil sehingga tahan
disimpan dalam waktu lama
Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama,penyakit dan kekeringan.
Dijamin kualitas produk sesuai standar SNI, karenaberasal dari bahan baku yang bermutu dan proses
produksi yang sempurna. Mudah penanganannya dan ekonomis. Aman digunakan untuk semua jenis tanaman.
Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam
pendirian pabrik ZA adalah kapasitas pabrik. Pabrik pupuk ZA
ini direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2014 dengan
mengacu pada kebutuhan nasional. Data produksi, konsumsi,
ekspor dan impor pupuk ZA untuk tahun 2004 2008 dapat
dilihat pada Tabel 1.1 dan 1.2 :
7/31/2019 ITS-NonDegree-17101-2308030013-Chapter1
4/15
7/31/2019 ITS-NonDegree-17101-2308030013-Chapter1
5/15
I-5
Tugas Akhir
Pabrik Pupuk ZA (Amonium Sulfat) dariAmoniak dan Asam Sulfat dengan ProsesNetralisasi
Program StudiD3 Teknik Kimia FTI ITS
Tahun Ekspor Impor Produksi Konsumsi
2014 1.097.358 776.595 762.589 893.276
Dari hasil prediksi perkembangan pupuk ZA di Indonesia
pada tabel diatas, kebutuhan pasar Indonesia dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan :
Kebutuhan pasar = (konsumsi + ekspor)(produksi + impor)
= 451.129,4077 ton/ tahun
Pabrik pupuk ZA ini direncanakan memasok 25%kebutuhan pasar pada tahun 2014 sehingga diperoleh kapasitas
produksi = 25% 451.129,4077 ton/tahun = 112.782,3519
ton/tahun, dibulatkan menjadi 112.000 ton/tahun. Pabrik bekerja
secara kontinu dalam 1 tahun selama 330 hari. Sehingga,
kapasitas produksi = 339,4 ton/hari dan dibulatkan menjadi 340
ton/hari.
Ada beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan lokasi pabrik agar pabrik yang kita rancang dapatmendatangkan keuntungan yang besar, antara lain : penyediaan
bahan baku, pemasaran produk, fasilitas transportasi dan tenaga
kerja.
Alasan pemilihan lokasi untuk lokasi pendirian pupuk ZA
yang sesuai dengan studi kelayakan antara lain :
a. ketersediaan sumber air,b. dekat dengan konsumen pupuk.c.
dekat dengan pelabuhan.d. dekat dengan pabrik amoniak dan asam sulfat untukmemudahkan memperoleh bahan baku.
Lokasi pabrik pupuk ZA direncanakan berdiri di Paciran,
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dengan pertimbangan sebagai
berikut :
1. Penyediaaan bahan bakuUntuk menekan biaya penyediaan bahan baku, maka
pabrik pupuk didirikan berdekatan dengan pabrik pemasok
7/31/2019 ITS-NonDegree-17101-2308030013-Chapter1
6/15
I-6
Tugas Akhir
Pabrik Pupuk ZA (Amonium Sulfat) dariAmoniak dan Asam Sulfat dengan ProsesNetralisasi
Program StudiD3 Teknik Kimia FTI ITS
bahan baku seperti asam sulfat yang diambil di Jawa Timur
yaitu dari PT. Petrokimia Gresik dan amoniak diperoleh dari
PT. Pupuk Kaltim.2. Pemasaran produk
Jawa adalah daerah industri kimia yang besar dan sedang
berkembang pesat. Hal ini menjadikan daerah tersebut sebagai
pasar yang baik untuk pendirian pabrik pupuk ZA. Selain itu,
saat ini penggunaan terbesar pupuk ZA yaitu perkebunan tebu,
dan luas perkebunan tebu terbesar terdapat di Jawa Timur.
Luas areal tanaman tebu di Indonesia mencapai 344 ribu
hektar dengan kontribusi utama adalah di Jawa Timur(43,29%), Jawa Tengah (10,07%), Jawa Barat (5,87%), dan
Lampung (25,71%). Namun, pemasaran pupuk ZA dari Jawa
ke pulau-pulau lainnya tidaklah sulit karena sudah tersedianya
sarana transportasi laut yang cukup memadai (Suryana, 2007).
3. TransportasiSarana transportasi darat dan laut sudah tidak menjadi
masalah, karena fasilitas jalan raya dan pelabuhan di Paciran
sudah memadai. Selain itu, Paciran juga berada pada jalur
pantura yang merupakan jalur utama transportasi di pulauJawa.
4. Tenaga KerjaUntuk tenaga kerja dengan kualitas tertentu dapat dengan
mudah diperoleh meski tidak dari daerah setempat. Sedangkan
untuk tenaga buruh diambil dari daerah setempat atau dari para
pendatang pencari kerja.
5. Faktor Penunjang LainJawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki
daerah kawasan industri yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, sehingga faktor-faktor seperti : tersedianya energi
listrik, bahan bakar, air, iklim dan karakter tempat atau
lingkungan bukan merupakan suatu kendala karena semua
telah dipertimbangkan pada penetapan kawasan tersebut
sebagai kawasan industri.
7/31/2019 ITS-NonDegree-17101-2308030013-Chapter1
7/15
I-7
Tugas Akhir
Pabrik Pupuk ZA (Amonium Sulfat) dariAmoniak dan Asam Sulfat dengan ProsesNetralisasi
Program StudiD3 Teknik Kimia FTI ITS
I.2 Dasar Teori
Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah
untuk memasok satu atau lebih elemen yang diperlukan untukpertumbuhan tanaman dan produktivitas. Ada tiga unsur utama
dalam pupuk, yaitu unsur nitrogen, kalium dan fosfor. Selain itu
elemen sekunder dalam pupuk adalah kalsium, belerang,
magnesium, dan unsur-unsur lain adalah boron, mangan besi,
seng, tembaga dan molibdenum (Anonim, 2009).
Pupuk dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu :
a. Berdasarkan terjadinya, pupuk dibagi menjadi:
Pupuk Buatan- Pupuk Tunggal- Pupuk MajemukKlasifikasi pupuk buatan dapat dilihat dalam Tabel
I.3 dan I.4
Pupuk alamb. Berdasarkan zat-zat makanan yang dikandungnya, pupuk
dibagi menjadi:
Pupuk-pupuk yang mengandung zat N Pupuk-pupuk yang mengandung zat P Pupuk-pupuk yang mengandung zat K Pupuk-pupuk yang mengandung zat kapur dan
magnesium
Pupuk gabunganc. Berdasarkan susunan kimiawi dan perubahan-
perubahannya di dalam tanah, pupuk dibagi menjadi :
Pupuk Anorganik Pupuk Organik
(Sarief, 1989 )
7/31/2019 ITS-NonDegree-17101-2308030013-Chapter1
8/15
I-8
Tugas Akhir
Pabrik Pupuk ZA (Amonium Sulfat) dariAmoniak dan Asam Sulfat dengan ProsesNetralisasi
Program StudiD3 Teknik Kimia FTI ITS
Tabel I.3 Klasifikasi jenis pupuk tunggal
Pupuk N % N
Amonium sulfat(ZA)
(NH4)2SO4 20,5
21
Urea CO(NH2)2 45
Amonium sulphate
nitrat
2NH4NO3(NH4)2SO4
Amonium chlorida NH4Cl 24
Amonium nitrat NH4NO3 33,5
Kalsium amonium
nitrat
NH4NO3 + Ca(NO3)2 20,5
Kalsium
cyanamida
21
Kalsium nitrat Ca(NO3)2 15,5
Pupuk P % PCirebon fosfat 25-28
Agrophos 25
Fused magnesium
fosfat
19-21
Kalsiummetafosfat
65
Fertifos
(Dikalsium
fosfat)
35
Superfosfat
tunggal
Ca(H2PO4)2.H2O +
CaSO4.2H2O
14-20
Superfosfat
rangkap
36-38
Pupuk K % K
Kalium klorida 52-53
Kalium sulfat K2SO4 49-50
Kalium
magnesium sulfat
21-30
(Sarief, 1989 )
7/31/2019 ITS-NonDegree-17101-2308030013-Chapter1
9/15
I-9
Tugas Akhir
Pabrik Pupuk ZA (Amonium Sulfat) dariAmoniak dan Asam Sulfat dengan ProsesNetralisasi
Program StudiD3 Teknik Kimia FTI ITS
Tabel I.4 Klasifikasi jenis pupuk majemuk
Pupuk NP %
N
%
PAmmo-Phos
Supersikfos NH4(H2PO4)
Diamonium fosfat 20 52
Diamonium fosfat
amonium sulfat
20 20
Pupuk NK %
N
%
K
Kalium nitrat KNO3 13 44Pupuk PK %
P
%
K
Kalium metafosfat 60 40
Monokaliumfosfat
(murni)
52 34
Pupuk NPK
(Sarief, 1989 )
Pupuk ZA adalah pupuk kimia buatan yang dirancang
untuk memberi tambahan hara nitrogen dan belerang bagi
tanaman. Nama ZA adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda,
Zwavelzure amoniak, yang berarti amonium sulfat (NH4)2SO4.
Wujud pupuk ini butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin
di lidah. Ion sulfat yang terkandung dalam pupuk ZA larut secara
kuat, sedangkan ion amonium lebih lemah sehingga pupuk ini
berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya
(Anonim, 2010 a). Berikut adalah spesifikasi kandungan unsur
hara yang terkandung dalam pupuk ZA.
7/31/2019 ITS-NonDegree-17101-2308030013-Chapter1
10/15
I-10
Tugas Akhir
Pabrik Pupuk ZA (Amonium Sulfat) dariAmoniak dan Asam Sulfat dengan ProsesNetralisasi
Program StudiD3 Teknik Kimia FTI ITS
Tabel 1.5 Kandungan unsur hara dalam pupuk ZA
Kandungan Kadar
Nitrogen Min. 20,8%Belerang Min. 23,8%
Air Maksimal 0,1%
Asam bebas sebagai
H2SO4
Maksimal 0,1%
(PT.Petrokimia Gresik, 2002).
Pupuk ZA mengandung belerang 23,8% dan nitrogen
20,8%. Kandungan nitrogennya hanya separuh dari urea,
sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumberpemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini.
Namun demikian, pupuk ini menjadi pengganti wajib urea
sebagai pemasok nitrogen bagi pertanaman tebu karena tebu akan
mengalami keracunan bila diberi pupuk urea (Anonim, 2010 b).
Masing masing unsur yang terkandung dalam pupuk
ZA memiliki kegunaan sebagai berikut :
a. Fungsi unsur nitrogen (N)
Membatasi pembesaran sel dan pembelahan sel Meningkatkan penyerapan unsurunsur hara lain Sebagai bahan penyusun klorofil dan asam amino Sebagai bahan pembentuk protein Sebagai bahan essensial bagi aktivitas karbohidrat
(Olson dan Kurtz , 1982 )
b. Fungsi unsur sulfur (S)
Membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daunmenjadi lebih hijau
Menambah kandungan protein dan vitamin hasil panen Meningkatkan pertumbuhan sel tanaman Berperan penting pada proses pem/buatan gula Memperbaiki warna, aroma, dan mengurangi penyusutan
selama penyimpangan
Memperbesar umbi bawang merah dan bawang putih
http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_ZAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_ZAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_ZAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_ZA7/31/2019 ITS-NonDegree-17101-2308030013-Chapter1
11/15
I-11
Tugas Akhir
Pabrik Pupuk ZA (Amonium Sulfat) dariAmoniak dan Asam Sulfat dengan ProsesNetralisasi
Program StudiD3 Teknik Kimia FTI ITS
Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama,penyakit dan kekeringan
(Agung, 2009).Kekurangan unsur hara belerang (sulfur) dapat
menyebabkan kelainan pada tanaman, antara lain :
Produksi protein tanaman menurun sehinggapertumbuhan sel tanaman kurang aktif
Tanaman tumbuh kerdil, kurus dan panjang Terjadi penimbunan amida bebas dan asam amino sampai
batas yang berbahaya bagi tanaman
Terjadi kerusakan aktivitas fisiologis dan mudahterserang hama penyakit Produksi butir daun hijau menurun sehingga tanaman
mengalami klorosis / kekuningan
Proses asimilasi dan sintesis karbohidrat terlambat Pertumbuhan dan kematangan terlambat, terutama pada
tanaman bijibijian
(PT.Petrokimia Gresik, 2002).
Bahan baku yang berupa uap amoniak (NH3) dengantekanan 3 - 4 kg/cm
2direaksikan dengan asam sulfat (H2SO4)
dalam reactor/saturatordan terjadi reaksi netralisasi. Reaksi yang
terjadi dalam saturator :
2NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4
Reaksi netralisasi dalam saturator diikuti dengan
kristalisasi sehingga hasil keluaran saturator berupa campuran
kristal dan cairan (50 : 50) yang selanjutnya akan dipisahkan di
centrifuge. Hasil yang keluar dari centrifuge berupa cairan
(mother liquor) direcycle kembali ke saturator sebagai titik
kristal, dan produk berwujud kristal yang diharapkan 60%
tertahan di screen 30 mesh selanjutnya dikeringkan dalam rotary
dryer agar kadar air maksimum sebesar 1%. Kristal ZA keluar
dryer setelah didinginkan selanjutnya masuk proses pengantongan
dan siap untuk dipasarkan.
(PT.Petrokimia Gresik, 1977)
http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_ZAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_ZAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_ZAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_ZA7/31/2019 ITS-NonDegree-17101-2308030013-Chapter1
12/15
I-12
Tugas Akhir
Pabrik Pupuk ZA (Amonium Sulfat) dariAmoniak dan Asam Sulfat dengan ProsesNetralisasi
Program StudiD3 Teknik Kimia FTI ITS
Berdasarkan proses terjadinya, pupuk alami dapat dibagi
lagi ke dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :
a. Pupuk KandangPupuk kandang adalah pupuk yang berasal daricampuran kotoran dan urin ternak, serta sisa-sisa
makanan. Kebanyakan berasal dari kuda, sapi, kerbau,
babi, kambing, atau domba yang biasanya telah
bercampur dengan sisa makanan dan air kencingnya.
Pupuk kandang ini dapat dibagi ke dalam dua bentuk,
bentuk padat (feses) dan bentuk cair (urin).
b.
Pupuk HijauBeberapa jenis pupuk hijau:
Crotalaria juncea, produksi 14-250 kwt/ha daundan tangkai mengandung 2,84% N dari bahan
kering, bahan keringnya 16% dari produksi total
(bahan basah), umur 2-3 bulan.
Crotalaria anagyroides, produksi 284 kwt/hadaun dan tangkai mengandung 2,31% N dari
bahan kering, bahan keringnya 13,24% dari
produksi total (bahan basah), umur 6-10 bulan. Crotalaria usaramuensis, produksi 350 kwt/ha,
umur 4-5 bulan.
Tophorosia vogelli, Tephorosia candida. Sesbania Sesban,janti turen (jawa).
c. KomposKompos merupakan jenis pupuk yang terjadi
karena proses penghancuran bahan- bahan organik oleh
alam, terutama tumbuh-tumbuhan seperti, daun, jerami,kacang-kacangan, sampah, dan lain-lain.
(Sarief, 1989 )
I.3 Kegunaan Produk
Pupuk ZA merupakan pupuk yang mengandung unsur
nitrogen dan sulfur yang dibutuhkan untuk perkembangan
tanaman atau tumbuhan. Manfaat serta keunggulan pupuk ZA,
antara lain :
7/31/2019 ITS-NonDegree-17101-2308030013-Chapter1
13/15
I-13
Tugas Akhir
Pabrik Pupuk ZA (Amonium Sulfat) dariAmoniak dan Asam Sulfat dengan ProsesNetralisasi
Program StudiD3 Teknik Kimia FTI ITS
Tidak higroskopis Sesuai dan aman untuk berbagai jenis tanaman. Dapat dicampur dengan pupuk lain Membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun
menjadi lebih hijau.
Menambah kandungan protein dan vitamin hasil panen. Meningkatkan produksi protein dalam tanaman dan
pertumbuhan sel tanaman.
Meningkatkan jumlah anakan yang menghasilkan (padatanaman padi).
Berperan penting pada proses pembulatan zat gula. Memperbaiki warna, aroma, dan kelenturan daun
tembakau ( khusus pada tembakau omprongan).
Memperbaiki aroma, mengurangi penyusutan selamapenyimpangan, memperbesar umbi bawang merah dan
bawang putih.
Mampu meningkatkan serapan unsur hara P, S dan K.(Agung, 2009)
I.4 Sifat Fisika dan Kimia
I.4.1 Bahan Baku Utama Amoniak, Asam sulfat
Amoniak
Nama Lain : Amoniak cair, aqua -amoniak
Rumus Molekul : NH3 Massa Atom : 17,031
Bau : Berbau kuat Penampilan : Berbentuk gas tidak
berwarna
Titik Beku : - 77,7 C Titik Didih : - 33,35 C (239.81 K) Kelarutan dalam Air : 42,8 wt % pada 0C;
33,1 wt % pada 20oC;
23,4 wt % pada 40oC;
14,1 wt % pada 60oC
7/31/2019 ITS-NonDegree-17101-2308030013-Chapter1
14/15
I-14
Tugas Akhir
Pabrik Pupuk ZA (Amonium Sulfat) dariAmoniak dan Asam Sulfat dengan ProsesNetralisasi
Program StudiD3 Teknik Kimia FTI ITS
Spesifik Heat (J/kg.K) : 2097,2 pada 0oC ;2226,2 pada 100
oC ;
2105,6 pada 200o
C pH : 11,6 (1,0 N)
(Othmer, 1978)
Asam Sulfat
Nama Lain : Oil of Vitriol, BatteryAcid, Fertilizer Acid
Rumus Molekul : H2SO4
Massa Atom : 98,08 Bau : bebau Penampilan : cair berminyak Titik Lebur : 10 C Titik Didih : 290C Hazard : Bereaksi pada suhu
ekstrim dengan
kekerasan dekomposisi
(Baker, 2010 )
I.4.2 Bahan Baku Pendukung
Uresoft 150
Penampilan : Berbentuk liquid bersih Viskositas : 200 max Titik Lebur (oC) : - 5 sampai -2 Titik Didih : > 100 oC Flash Point : > 93,3 Kelarutan dalam Air : mudah larut dalam air Spesifik Gravity : ca. 0.90 @ 25C/25C Berat jenis : 1,021,10 pH : 7,28,8
(Kao Corporation, 2006 )
7/31/2019 ITS-NonDegree-17101-2308030013-Chapter1
15/15
I-15
Tugas Akhir
Pabrik Pupuk ZA (Amonium Sulfat) dariAmoniak dan Asam Sulfat dengan ProsesNetralisasi
Program StudiD3 Teknik Kimia FTI ITS
I.4.3 Produk
1.4.3.1 Produk Utama (Pupuk ZA)
Produk utama yang dihasilkan dari unit produksi iniadalah pupuk ZA dengan spesifikasi sebagai berikut:
ZA
Nama Lain : -amonium sulfat-diamonium sulfat
-asam sulfat garam diamonium
-mascagnite
Rumus Molekul : (NH4)2SO4
Massa Atom : 132,14 Penampilan : Putih halus, higroskopik butiranatau kristal
Kepadatan : 1,769 g/cm3 (20 C) Titik Lebur : 235-280 (20C),508-553 K
455-536 F (terurai)
Kelarutan dalam Air : 70,6 g/100 ml (0 C)74,4 g/100 ml (20 C)
103,8 g/100 ml (100 C)
Kelarutan : Tidak larut dalam alkohol,aseton dan eter.
Hazard : Bahaya ledakan jika dicampurdengan kalium
(Baker, 2008 )
1.4.3.2 Produk SampingDalam proses produksi pupuk ZA tidak memiliki produk
samping. Hal ini dikarenakan produk yang tidak sesuai denganstandart yang ditentukan langsung di recycle sehingga tidak
memiliki produk samping.